Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Lust in Broken Home 4

Saat ini memang sudah memasuki masa liburan kuliah, Aku masih ingat ketika liburan kuliah tahun lalu, aku mengisi waktu liburan dengan menerima tawaran menjadi seorang SPG event dari sebuah pameran otomotif.

Lust in Broken Home 3

Hari demi hari berlalu dengan lambatnya, bentuk tubuhku sekarang agak berubah, ukuran bra yang semula 32 menjadi 34, pangkal pahaku mulai sedikit membesar. Banyak yang bilang tubuhku sekarang menjadi agak montok, tapi kulitku malah terlihat lebih bagus (putih cerah berkilat), kadang aku suka membandingkan dengan kulit Evelyn adikku, ternyata sudah mendekati kulitnya.

Lust in Broken Home 2

Hari menjelang sore ketika kudengar suara deru mobil digarasiku, tak lama kemudian ciciku Christine terlihat setengah berlari menuju kamarnya. Tak sengaja kulihat ada air menggenang dipelupuk matanya, aku tersentak beberapa saat kemudian. Ada apa dengan ciciku itu, biasanya dia tidak pernah menangis apalagi bila terlihat orang.

Lust in Broken Home 1

Namaku Carline (20thn) atau biasa juga dipanggil Fei Chen, terlahir sebagai keturunan Chinese di Indonesia. aku anak kedua dari 3 bersaudara yang semuanya perempuan, ciciku Christine (22 thn), adikku Evelyn (17 thn). Seperti umumnya gadis Chinese, kulit kami bertiga sangat putih dan mulus karena aku selalu merawatnya, tapi adikku yang terkenal paling putih diantara kami bertiga.

Nightmare Campus 5

Nightmare Campus 5: The Illicit Conspiracy Sore, jam 4:30, di Universitas ******, gedung D, tempat perkuliahan fakultas arsitektur, kuliah terakhir selesai sejam yang lalu, tempat itu sudah 90 persen kosong karena sebagian besar dosen dan mahasiswanya sudah pulang. Imron baru saja selesai menyapu di lantai tiga, dia berjalan membawa sapu dan ceruk hendak turun dan beristirahat di ruangnya. Ketika melewati ruang jurusan dia mendengar suara desahan disertai rintihan kecil, semakin mendekati ruangan itu, semakin jelas pula suara-suara itu terdengar. Seringai mesum muncul di wajah kasarnya, ‘mangsa baru’ demikian yang langsung terlintas dalam pikirannya. Mengendap-endap dia mendekati ruangan itu, namun…’sialan’ katanya dalam hati, jendela itu yang bagian atasnya kaca bening tertutup tirai. Akalnya jalan, buru-buru dia ke menuruni gedung itu menuju gudang, sapu dan ceruk itu ditaruhnya lalu diambilnya sebuah bangku tinggi dan segera kembali ke tempat tadi. Dengan hati-hati dia menaiki ba

Nightmare Campus 4

“Ok, kalau tidak ada pertanyaan lagi kuliah hari ini sekian dulu, jangan lupa minggu depan kita kuis” demikian Rania mengakhiri mata kuliah Teori Ekonomi Mikro hari itu. Rania adalah seorang dosen muda di fakultas ekonomi itu, usianya 26 tahun, berparas cantik dengan rambut sebahu direbonding dan bertubuh indah dengan tinggi 170cm, berat 54 kg, juga kulit putih mulus plus payudara 34B. Kadang orang sering sulit membedakan mana yang mahasiswi mana yang dosen kalau dia berada diantara mahasiswanya dengan pakaian modis.

Serat Jarwo Gundul

Pagi – pagi buta seorang ABG memakai seragam putih abu sudah berjalan di tengah kegelapan hutan, dengan seragam lusuh, sepatu yang sudah mulai memble di depannya dan celana panjang abu yang sudah berlubang di bagian lutut dan pantatnya (red: ditambal pake plester hansaboy yang gambar superman hehehe). Ya itulah seorang Roni (namanya keren ngga seperti tampangnya), demi bersekolah dia harus menempuh perjalanan 1 jam dengan berjalan kaki dan melewati hutan, sawah serta sungai. Meskipun begitu dia termasuk orang yang pandai dan selalu mendapat juara kelas itulah mengapa dia dapat terus bersekolah di sekolah unggulan yang terletak di kota. Jam sudah menunjukkan pukul 05.00 seperti biasa Roni sudah berada di tengah kegelapan hutan, karena semalam hujan cukup deras sehingga jalan yang dilewati Roni cukup licin dan sangat berbahaya.  Pada saat Roni akan menuruni sebuah tebing dia terpeleset dan jatuh tak sadarkan diri. Entah berapa lama ia pingsan, ketika bangun ia menemukan dirinya di bawah

Penderitaan Fenny 5

Setelah tugas kelompok yang Fenny dan Ivana selesai dikerjakan sambil menunggu rasa kantuk dua sahabat itu menghabiskan waktu dengan obrolan perempuan. “Oya lupa gua. ada kabar heboh loh di sekolah kita sekarang. aslinya ini yang tau cowok-cowok doang tapi sekarang udah nyebar. celetuk Ivana sambil tampak mencoba mencari sesuatu di laptopnya.

Penderitaan Fenny 4

Hari itu tak seperti biasanya Erick tidak menjemput Fenny di sekolahnya melainkan hanya memberi alamat dan menyuruh gadis belia itu untuk pergi ke tempat tsb sendirian. Meski Fenny sangat takut dengan apa yang Erick rencanakan namun ia tidak memiliki pilihan lain dan dengan terpaksa gadis itu menyetop taksi untuk menuju tempat yang dimaksud.

Penderitaan Fenny 3

“TING TUNG TING TONG!” bunyi alarm menandakan jam pelajaran telah berakhir yang diikuti oleh para murid-murid dengan bersiap-siap untuk pulang termasuk juga Fenny dan Ivana teman sebangkunya. “Eh Fen lu tau gak gosip terkini yang lagi hot?” celetuk Ivana sambil membereskan barang-barangnya. “Gosip?? Sejak kapan lu suka gosip-gosipan?” tanya balik Fenny. “Gua emang gak gitu suka gosip-gosip gini tapi ini beritanya cukup dahsyat loh. terang Ivana.

Penderitaan Fenny 2

Sejak saat itu Fenny tiap akhir pekan rutin dijemput oleh Erick yang lalu membawa Fenny ke rumahnya untuk kembali digangbang oleh mereka. Fenny dengan terpaksa tiap minggu mengantarkan tubuhnya untuk dijarah habis-habisan dengan harapan Erick tetap menyimpan semua video yang dia ambil sebagai koleksi pribadi sesuai janjinya.

Penderitaan Fenny 1

Namanya gadis cantik itu Fenny. Cerita ini terjadi saat ia masih berusia 17 tahun. Waktu itu Fenny masih duduk di bangku SMU swasta yang amat terkenal di sebuah kota besar. Sekilas tentang Fenny, ia adalah seorang gadis belia dengan tinggi badan 160 cm dan berat 50 kg. Rambutnya hitam panjang sepunggung dan cukup terawat. Fenny berwajah cantik oriental dan bentuk tubuhnya sangat ideal. Namun entah apa Fenny harus bersyukur atau menyesalinya.