Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Papa Tiriku Merenggut Kegadisanku

Cerita ini berawal dari kenakalan papa tiri dan kepasrahan diriku. Perkenalkan namaku Vina, usiaku 16 tahun. Aku sekarang duduk bangku SMU dikota medan .  Suatu hari aku mendapat pengalaman yang tentunya baru untuk gadis seukuranku. Oya, aku gadis keturunan Cina Sehingga wajar saja kulitku terlihat putih bersih dan satu lagi, ditaburi dengan bulu-bulu halus di sekujur tubuh yang tentu saja sangat disukai lelaki. Kata teman-teman, aku ini cantik lho.

Nightmare Campus 3

Sebagai seorang gadis 21 tahun yang sedang mekar-mekarnya, kehidupan Sherin, mahasiswi sastra Inggris semester lima di Universitas swasta dipenuhi keceriaan, hari-harinya dilalui dengan kuliah, dugem, ngerumpi bareng teman-teman, shopping, pacaran, dan kegiatan-kegiatan gadis kuliahan pada umumnya. Anak tunggal seorang pemilik pabrik makanan ringan ternama, dia juga dianugerahi wajah cantik dan tubuh jangkung yang indah serta kulit yang putih, rambutnya coklat sebahu lebih dan ujungnya agak bergelombang.

Nightmare Campus 2

Siang itu, sekitar jam sebelas, suasana kampus Universitas ***** tempat Imron bekerja sedang ramai-ramainya. Saat itu, ketika Imron sedang mengepel lantai di dekat kantin, lewatlah serombongan mahasiswi yang terdiri dari empat orang di depannya. Keempatnya memang cantik-cantik, namun ada satu diantaranya yang menarik perhatian Imron, si penjaga kampus itu, bukan karena dia yang tercantik, karena tiga lainnya juga sama cantiknya, melainkan karena Imron merasa pernah melihat gadis ini sebelumnya.

Tragedi Kerusuhan

Setahun belakangan ini kondisi perekonomian memang semakin memburuk yang ditandai dengan kenaikan berbagai macam harga kebutuhan pokok. Hal ini tentu saja menambah berat penderitaan warga terutama yang tergolong sebagai masyarakat berpenghasilan rendah.

Sopir Jahanam

Peristiwa ini terjadi tiga tahun yang lalu. Kejadiannya berlangsung dirumah salah satu keluargaku yang berada kawasan perumahan elite.  Saat itu aku yang masih berumur 14 tahun tinggal bersama kakak perempuanku, menempati salah satu rumah yang dimiliki Saudara kami. Kebetulan rumah itu tidak ditempatinya. Saat itu kakakku, Ai Ling berumur 19 tahun dan telah kuliah tingkat satu di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Kedua orang tua kami tinggal di Jawa Tengah, dimana mereka mengelola sebuah toko. Karena dirasa Jakarta lebih kondusif sebagai tempat menuntut ilmu, maka mereka mengirim kami ke Jakarta untuk bersekolah.

Kisah Eliza 10

Biaya Tambal Ban yang Mahal Bunyi bel pulang sekolah itu menyadarkanku dari lamunanku. Aku menoleh ke arah Jenny yang ternyata masih sedang memandangiku. “Jen? Kamu kenapa?”, tanyaku heran. Jenny tersenyum dan menjawab dengan berbisik, “Kamu cantik Eliza… memangnya nggak boleh kalau aku liatin kamu?”

Kisah Eliza 9

Petaka akibat mengintip Hari ini hari Kamis, pelajaran berlangsung normal setelah pelajaran sempat libur tiga hari lamanya karena ada penyelenggaraan bazar di sekolahku. Pagi ini semua berlangsung seperti biasa, hanya aku dan Jenny saling tersenyum penuh arti kalau tanpa sengaja kami beradu pandang ataupun bersenggolan tangan. Hal ini sering terjadi karena kami memang duduk bersebelahan. Bahkan kadang diam diam aku dan Jenny mencuri curi saling menggenggam tangan di bawah meja. Ya, kejadian di depan rumah Jenny pada akhir liburan kemarin memang mengubah total hubunganku dengan Jenny.

Kisah Eliza 8

Suka Duka Ketika Liburan Di hari Jumat ini, ketika sudah waktunya pulang sekolah, aku sudah akan berdiri dari kursi ketika Jenny memintaku menunggu sebentar. “El, jangan pulang dulu dong, bentar bentar! Kamu lagi mikirin apa sih El? Gini aku jelaskan lagi ya, besok Senin, Selasa dan Rabu kita kan libur.. yaaa aku tahu memang ada bazar, tapi kita bisa berlibur dulu kan, jadi baru datang hari Selasa dan Rabunya gitu”, Jenny berkata panjang lebar. Aku terbawa oleh sikapnya yang selalu riang itu, dan mendengarkannya sambil tersenyum.

Kisah Eliza 7

Sabtu Kelabu Klakson mobilku kutekan kuat kuat ketika aku melihat di pinggir jalan ada siswa SD laki laki, yang sedang menangis, kelihatannya ditodong oleh seorang siswa SMA berbaju putih abu abu itu. Wajah siswa SMA itu sangat tidak ramah. Untungnya bunyi klaksonku cukup menarik perhatian orang orang di sekitar sini, hingga membuat siswa SMA itu melarikan diri.

Kisah Eliza 6

Sisi Lain Instruktur Baletku “Stanley… jangan jauh jauh dari cie cie”, aku setengah berteriak mengingatkan Stanley yang terus berlari ke arah lain dari tempat duduk kami di kereta api. Aku terpaksa mengejarnya, kuatir kalau ada apa apa dengan sepupu kecilku itu. Keluargaku dan keluarga Suk Sing sudah terlelap ketika tadi Stanley membangunkanku minta ditemani ke toilet. Ketika selesai, aku masuk ke toilet sebentar untuk mencuci muka, dan waktu aku keluar, aku melihat Stanley berlari ke arah gerbong yang salah dan begitu cepat menghilang dari pandanganku, memaksaku untuk berlari lebih cepat. Seorang pedagang asongan nyaris kutabrak ketika aku berlari memasuki gerbong kelas ekonomi, tempat yang sangat sangat asing bagiku.

Kisah Eliza 5

Bertambahnya Kenangan Di Villaku Show balet di malam hari jam 20:00 selama setengah jam yang menampilkan aku sebagai penari utama pada akhir tahun di ballroom sebuah hotel, mendapat sambutan yang meriah. Guru baletku begitu bangga padaku, ia memelukku bahagia. Aku pun demikian, seolah sudah lupa pada gangbang demi gangbang yang membuatku orgasme berkali kali sejak terenggutnya keperawananku pada 18 Desember kemarin. Juga tanggal 24 dimana aku bahkan harus datang ke sekolah di malam hari, menyerahkan tubuhku untuk menjadi budak pemuas nafsu dari mereka yang membantai aku seminggu setelah ulang tahunku yang ke 17 itu, yang nanti akan kuceritakan juga.

Kisah Eliza 4

Di Rumah Seorang Teman Sambil menunggu bel masuk sekolah siang, aku bercanda dengan Jenny, teman yang duduk sebangku denganku. Kami tertawa riang, menggosip dan kadang saling menggoda. Aku kenal dengan cewek cantik ini sejak awal masuk SMA, dan kami dengan cepat menjadi teman baik dan duduk sebangku. Sifatnya yang periang membuat aku yang awalnya agak pendiam, cocok sekali dengannya. Hari itu ia menggosip tentang adanya informasi, kami akan pulang cepat. “EL, kamu tahu nggak, nanti kita bakal pulang cepat nih!”, katanya dengan senyum bahagia. “Memangnya ada apa Jen”, tanyaku penasaran.

Kisah Eliza 3

Sarapan Sex Sebelum Ke Sekolah Tidurku yang tak nyaman karena dilanda mimpi buruk, terasa makin tak nyaman karena nafasku tiba tiba terasa sesak, dan tubuhku seperti terhimpit sesuatu. Tapi aku yakin sekali kalau aku tidak mengidap penyakit asma.

Kisah Eliza 2

Solusi Di Rumah Hari ini, di luar kebiasaanku, aku bangun agak telat, sekitar jam 7:30. Itu pun karena sinar matahari yang terang menerpaku dari kaca jendela, yang salah satu gordennya lupa kututup tadi malam. Mungkin karena aku kecapaian setelah kemarin aku dipaksa ‘berolahraga’ di ruang UKS sampai malam oleh enam orang itu hingga aku orgasme berkali kali.

Kisah Eliza 1

By : Dian Kanon Horror Di Ruang UKS Namaku Eliza. Cerita ini terjadi saat usiaku masih 17 tahun. Waktu itu, aku masih duduk dibangku SMU swasta yang amat terkenal di Sebuah kota besar. Sekilas tentang diriku, aku seorang gadis Chinese dengan tinggi badan 162 cm dan berat 50 kg. Rambutku hitam panjang sepunggung. Kata orang orang, wajahku cantik dan bentuk tubuhku sangat ideal. Namun entah apa aku harus bersyukur atau menyesalinya. Mungkin karena daya tarikku ini, aku mengalami malapetaka di hari Sabtu, tanggal 18 Desember.