Angsa Putih

By : Rankga Namaku Indra, saat itu usiaku 24 tahun, Dikomplek tempat tinggalku akan diadakan lomba kebersamaan untuk para warga. Para remaja dikumpulkan untuk rapat membahas lomba dan acara apa saja yg akan diadakan. Rapat tersebut diadakan dirumah Pak RT. Ada sekitar 15 remaja yg datang saat itu.  Hasil rapat tersebut menghasilkan beberapa acara lomba dan aku ditunjuk sebagai ketua panitia lomba. Sebenarnya malas sekali harus jadi ketua panitia lomba, tp aku kembali bersemangat saat tau bahwa sekertaris dan merangkap bendahara lomba adalah Nisa.

Setelah menyelesaikan acara pesmoy dadakan digerbong kereta maka kami memutuskan untuk segera pulang kerumah masing masing karena hari sudah menjelang malam. Namun ketika kami hendak melangkah meninggalkan stasiun tiba tiba beberapa orang petugas keamanan stasiun yang berjaga malam itu mencegat kami.

Aku memang tak pernah bercita cita untuk menjadi seorang guru, namun karena suatu keadaan maka terpaksa aku menerima tawaran untuk bekerja sebagai guru TK disebuah sekolah swasta. Jujur saja aku tak memiliki banyak pengalaman dalam mengajar pada murid.

Safira membuka bagasi dan menarikku keluar dari bagasi dengan kasar. "Oh kalian sudah pulang ?" ujar Sierra ketika Vei menarik putingku memasuki ruang tengah. Sierra menggunakan gaun malam cantik berwarna hitam. Ia duduk sambil membaca sesuatu di iPadnya.

By : Tempe Bongkrek Setelah lulus sekolah gue berencana untuk melanjutkan kuliah disebuah perguruan tinggi swasta yang berada diluar kota. Setelah gue pertimbagkan daripada menyewa kamar kos yang cukup mahal, alangkah baiknya jika aku tinggal dirumah kakak sepupuku saja yang kebetulan juga tinggal dikota tsb.

By : Dodo Nakal Perjuanganku selama lima bulan terakhir telah membuahkan hasilnya. Gadis amoy cantik berkulit putih yang kukejar kejar selama ini akhirnya bisa kudapatkan hingga membuatku merasa bangga. Pasalnya gadis itu merupakan salah satu primadona dikampusku yang menjadi rebutan banyak kaum laki laki disana.

Setelah menyelesaikan urusan pentingnya dirumah sang dosen maka Marisa berniat untuk segera pulang saja. Ketika dalam perjalanan pulang menuju tempat kosnya, sial di tol entah dia melindas apa seketika mobil yang dikendarainya oleng bahkan nyaris terguling. Namun beruntung karena kesigapan dan kelihaian Marisa dalam mengemudi maka dia pun selamat dari kecelakaan dan langsung menepikan mobil nya.