Langsung ke konten utama

Gairah Terlarang Dengan Teman Kakakku


Siang itu langit terlihat mendung dan gerimis mulia turun, Sella tergesa-gesa turun dari taksi online yang ditumpanginya, Setelah membayar ongkos taksi, Sella buru-buru melangkah mendekati pagar tinggi besar sebuah rumah mewah di salah satu komplek perumahan tersebut dan menekan belnya dengan tidak sabar. Tak butuh waktu lama, seorang wanita paruh baya berjalan tergopoh-gopoh menuju pagar untuk menyambutnya.
“Eh, neng Sella. Bibi kirain siapa.

“Iya bi, cepetan dong ujan nih.

“Iya iya neng masuk..
Sella dengan segera melenggang masuk kedalam rumah tanpa basa basi, Gadis cantik berwajah oriental itu mengusap usap baju seragam sekolahnya yang agak basah setibanya didalam, berusaha menyingkirkan sisa air hujan tubuhnya. Bi rumi pun tak selang lama ikut masuk kedalam dan mengunci pintu.

“Orang-orang belom pada pulang ya ? tanya Sella lagi begitu masuk kedalam rumah

“Belom neng, tapi tadi non Cynthia udah bilang kok, kalau neng Sella mau dateng. Cuman ada mas Ipul aja yang udah pulang sejam yang lalu. Paling lagi di kamarnya.

“Oh gitu, yauda deh. Saya ke kamarnya Cynthia yah bi. Disana aja biar anget solanya dingin nih.

“Iya neng, bibi lanjut masak ya.’

Dan bi rumi pun menghilang ke belakang, menyisakan Sella sendirian. Sella pun dengan santai melenggang ke lantai dua menuju kamar Cynthia. Sella dan Cynthia sudah bersahabat sejak lama sedari SD dan SMP. Bahkan ketika mereka berpisah sekolah di SMA persahabatan mereka masih tetap erat. Sedari SD hingga SMP Sella kerap bermain ke rumah Cynthia. Tak jarang di akhir minggu Sella menginap disana, jadi seisi rumah sudah menganggap Sella seperti keluarga sendiri.

Setibanya ia di kamar Cynthia, Sella segera melempar tasnya ke lantai dan menjatuhkan badannya di kasur. Cythia sendiri masih ada les tambahan hingga jam 4 sore sehingga ia belum masih akan pulang hingga beberapa jam kedepan. Sella sendiri sebelumnya sudah berencana untuk bermain ke rumah pacarnya. 

Namun karena satu dan lain hal, rencana berduaan tersebut gagal dan akhirnya Sella memilih untuk menghabiskan waktu saja di rumah Cntyhia. Dengan kesal, Sella hanya membolak-balik hapenya saja untuk membunuh waktu namun hal tersebut malah membuat ia makin kesal. Akhirnya ia pun bangkit dari kasur dan beranjak keluar dari kamar.

Baru saja ia melongok keluar pintu, matanya tertuju kearah pintu kamar Ipul diseberang kamar Cynthia yang ternyata sedikit terbuka. Karena tidak ada kerjaan, Sella pun memutuskan untuk mengisengi Ipul saja. Ipul sendiri adalah adik Cynthia satu-satunya yang terpaut jarak beberapa tahun.

Saat itu Ipul masih duduk dibangku smp, namun badannya tinggi besar mungkin karena ia rajin berlatih basket sedari kecil. Bahkan kini Ipul juga rajin berolahraga di tempat fitness sehingga membuat badannya yang sudah tinggi menjulang semakin kekar. Meski ia akui Ipul sudah jauh berbeda dari yang dulu, namun tetap saja di mata Sella, Ipul adalah anak kecil ingusan yang selalu jadi bahan kejahilan dirinya dan Cynthia.

Sambil berjingkat-jingkat Cynthia menghampiri kamar Ipul dan melongok sedikit kedalam diantara celah pintu. Nampak Ipul tengah duduk didepan meja komputer membelakangi pintu sembari mengenakan headphone.

Sella pun mengendap-endap mendekati Ipul yang kala itu hanya mengenakan boxer yang terpaku didepan komputer. Namun ketika ia baru hendak menepuk bahu Ipul, Sella tercekat melihat layar komputer Ipul. Sella baru tersadar Ipul ternyata sedari tadi tengah menonton film porno di komputernya. Ia nampak begitu berkonsentrasi bahkan hingga tak menyadari Sella sudah berada tepat di belakangnya.

Sella mengurungkan niatnya sebentar dan bergeleng-geleng sendiri menahan geli melihat tingkah polah Ipul yang sedang bernapas tak beraturan. Kini bahkan tangan kiri Toni mulai bergerak merabai gundukan boxernya sendiri. Saat itulah Sella segera ambil tindakan dan menepuk kedua bahu Ipul sambil berteriak kencang.

“Hayo lagi ngapain lu ?

Ipul nyaris terjengkang kebelakang sangking kagetnya. Headphone nya bahkan ikut terbelit ketika ia terjungkal sangking kagetnya. Dengan cepat Ipul mematikan layar komputernya dan berdiri dengan terengah-engah dengan wajah pucat pasi. Sella tertawa tergelak hingga terduduk di kasur Ipul.

“K-kak Sella ngapain sih! Ngagetin orang aja !! Ujar Ipul masih sambil terbata-bata.

“Lagian elu sih Tom, nonton bokep serius banget sampe ga sadar gue masuk. Jawab Sella lagi di sela-sela tawanya.

Ipul tampak memerah padam wajahnya, ia hanya bisa berdiri mematung di samping komputer seperti sedang dihukum.

“Emang seru banget gitu bokepnya? mana coba gue pengen liat kaya apa. Ujar Sella lagi sambil beranjak mendekati layar komputer.

“Eh Eh! ngapasin sih kak Sella! u-udah deh keluar aja, gangguin orang aja nih!” sembur Ipul sambil berusaha menghalang-halangi Sella.

“Ah berisik lu Tom, mana cepet gue pengen liat. Daripada lo gue aduin ke kakak lo coli di kamar? baru tau rasa lo. Ancam Sella sambil terkekeh.

Ipul tak bisa berkutik mendengar ancaman Sella. Wajahnya jadi pucat pasi, namun ia tak berani bergeming di sebelah Sella. Sella dengan santai menghidupkan layar komputer kembali dan memutar video porno tersebut. Di lain pihak Ipul kini kian resah sambil terus menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal, bercampur antara gelisah dan malu.

“Ih gila lu Tom, nontonin yang dijilat-jilat begini cewenya. Lagi belajar ya lu buat pacar lu ? celoteh Sella asal. Ipul yang makin salah tingkah yang justru membuat Sella makin bersemangat untuk mengusilinya.

Ipul bergerak cepat menutup pintu kamarnya, takut bila nanti pembantunya ikut memergoki kesialannya. Dalam hati ia berkata jangan sampai berita memalukan ini sampai ke telinga cynthia atau bahkan mamanya.

“Duh udah dong kak Sel, please ampun kak.. mohon Ipul. Tetapi Sella diam saja sambil terus tersenyum-senyum jahil menatapi layar komputer tak menghiraukannya.

“Gak nyangka gue Tom, lo ternyata 
bejat banget ya. Liatnya sampe yang kencing-kencing gini.. ihhh.. celoteh Sella lagi. Ipul makin memerah kupingnya mendengar ocehan Sella.

Dalam hati Sella memuji juga selera Ipul. Video yang diputar Ipul diam-diam agak membuat Sella hanyut juga. Apalagi rencana Sella berduaan dengan pacarnya hari ini gagal, membuat Sella makin gemas saja melihat adegan porno didepan matanya. Sekilas Sella melirik Ipul yang berdiri mematung di sebelahnya. Baru kali ini setelah sekian lama Sella melihat Ipul setengah telanjang seperti itu. Melihat perut ratanya, sekelebat pikiran kotor Sella bergejolak.

“Yauda deh Pul. lo lanjutin gih kegiatan menjijikan lo itu.

Sejenak Ipul bernapas lega mendengar perkataan Sella.

“Tapi, siap-siap aja ya kena omel sama kakak lo. Hahaha..

“Yaaah.. please kak Nin, jangan dong kak. Mohon Ipul seraya menarik lengan seragam Sella dengan wajah sangat memelas.

“Ih jangan pegang-pegang !! tukas Sella sombong.

“Ayo dong kak please jangan kak.. apa aja deh Ipul kasih, kak Sella laper? mau pizza? Ipul pesenin ya? rayu Ipul sengit.

“Ngga lah ya, gue ga semudah itu di rayu..” balas Sella lagi sembari berpikir. Selang beberapa saat Sella kembali berucap.

“Oke deh gini, lo ga akan gue bilangin. Tapi sebagai hukumannya… Lo harus coli disini, sekarang. Biar lo kapok. Haha.. ujar Sella jahil.

Ipul termangu tidak mempercayai perkataan Sella. Sella berusaha sekuat tenaga tidak tertawa kala ia memperhatikan ekspresi Ipul. Dalam hati Sella sedikit berdebar-debar jug menunggu respon Ipul.

“Ayo gimana? Mau ngga? kalo ga yaudah.” Ancam Sella lagi sembari berakting melangkah pergi.

“I-iya kak! tunggu bentar please tunggu..” cegah Ipul.

Sella berdiri bercakak pinggang memandangi Ipul dengan pongah sambil tersenyum kecil. Ipul nampak ragu dan hanya bisa menunduk lemas.

“Ayo cepet, lama banget lu. Pilih mana, coli ditempat apa kena sidang sekeluarga?” Bentak Sella mengancam.

Ipul terdiam beberapa saat, dan kemudian ia pun mulai menggapai pinggiran boxernya. Sella memperhatikan pergerakan Ipul dengan seksama. Perlahan masih penuh dengan keragu-raguan, Ipul memelorotkan Boxernya dengan sangat hati-hati. Mata Sella membelalak manakala matanya menangkap perut bawah Ipul yang melengkung berbentuk V. Sella berpikir dalam hati “Gila seksi juga ototnya untuk ukuran anak SMP. Pasti karena ikut-ikutan nge-Gym.”

Ipul sempat berhenti sesaat sebelum menurunkan boxernya lebih jauh kebawah. Sebelah tangannya menangkup kemaluannya malu-malu sembari tangan sebelahnya lagi memeloroti boxernya sendiri hingga ke dengkul dan kemudian ke mata kaki. Wajah Ipul memerah padam tak sanggup membalas pandangan Sella sama sekali. Kini Ipul berdiri tanpa sehelai benangpun tak jauh dari Sella yang duduk dengan santai di depan meja komputer.

“Hihihi.. mana cepet, ayo buruan.” Pekik Sella girang tatkala Ipul usai menanggalkan boxernya. Ipul masih hanya diam mematung seperti maling yang tertangkap basah oleh warga, berdiri telanjang bulat menunggu hukuman.

“N-ngapain kak, udah dong Ipul udah kapok..” Mohon Ipul lagi dengan suara lemas.

“Pake nanya lagi, cepet buruan kocok, hihi.” ujar Sella cuek sembari terkikik geli.

Ipul dengan sangat perlahan mulai merabai kemaluannya sendiri meski masih ditutup sebelah tangannya. Diraba-rabainya sendiri penisnya yang tak kunjung mengeras.

“Mana kok ga bangun-bangun sih? Malu ya? Ahaha..” goda Sella lagi. “Pokoknya kalo sampe ga bangun juga, bakal gue aduin ke Kakak sama nyokap lo.. “ Ujar Sella mengancam.

Mendengar ancaman Sella otomatis Ipul berusaha sekuat tenaga memfokuskan diri. Ditengah-tengah usahanya Tommy melihat secercah harapan. Dari posisi dirinya bediri saat itu ia dapat mengintip dengan jelas belahan dada Sella dari yang duduk lebih rendah tepat di hadapannya. Daging yang mulus dan lembut tertutupi bra hitam itu lumayan membantu ereksi Tommy.

Sella dengan seksama melirik mata Ipul yang tertuju di celah seragamnya. Ia sudah biasa dengan pandangan seperti itu, baik di sekolah maupun dijalan, ia sudah hapal mata jelalatan lelaki macam itu. Namun kali itu Sella memilih untuk diam saja membiarkan Ipul untuk melirik sesukanya, apalagi ia melihat penis Ipul kian menegak keras. Sella pun makin lama makin tidak sabar, dengan cuek akhirnya ia membuka dua kancing teratas di seragamnya sehingga terpampanglah jelas payudaranya.

“Nih udah gausah ngintip-ngintip segala. Baek kan gue? daripada kelamaan. Udah buruan kocok cepet!” kata Sella.

Ipul langsung melotot matanya melihat payudara yang begitu bulat, terjuntai secara cuma-cuma didepan matanya. Otomatis penis Ipul menegang maksimal disuguhi pemandangan sebegitu indah. Sella pun ikut terbelalak melihat tegangnya penis Ipul. Untuk ukuran anak smp penis Ipul bisa menyamai milik randi kekasihnya. Bahkan terlihat lebih melengkung keatas dan lebih gendut dari milik randi. Tak terbayang apabila SMA nanti atau kuliah bisa sebesar apa penis Ipul. Sella jadi menelan ludah diam-diam.

“Stop stop. Stop dulu. Sekarang lu diem Tom. Gue pengen liat segede apa.”

Ipul yang sudah mulai tegangan tinggi terpaksa diam istirahat ditempat karena komando Sella. Dengan posisi itu Sella bisa meneliti betapa gagahnya penis Ipul di depan mukanya itu. Ipul berdebar-debar gorgi manakala Sella mendekatkan wajahnya hingga nyaris tinggal sejengkal jaraknya dari acungan penisnya sendiri. Warnanya yang kemerahan dan berurat membuat Sella salut juga apalagi dalam jarak sedekat itu tentu semakin gagah terlihat. Ipul jadi mengkhayal apabila Sella mengoral penisnya seperti di film porno. Ahhh.. betapa bahagianya Ipul apabila itu terjadi.

“Hmm.. yaudah cepet sekarang kocok lagi!” perintah Sella lagi. Ia hampir saja terceplos memuji penis Ipul usai ia memandanginya lekat-lekat tadi.

Ipul pun dengan ogah-ogahan mulai mengocok lagi penisnya didepan Sella. Agak kecewa juga Ipul karena harapannya tadi tidak menjadi kenyataan.

“Pokoknya harus keluar ya. Gue gamau kalo ga keluar.” Tambag Sella lagi.

“S-susah Kak. A-abisnya gue ga ada bahan lagi..” Kilah Ipul malu-malu.

“Heh? Emang ini kurang? Udah bagus-bagus ya lu gue kasi belahan toket. Malah nawar lagi. Dasar lu ya..” Bentak Sella.

“E-eh j-jangan marah gitu dong. Kan kak Sella suruh keluarin. Kalo emang turun lagi emang Ipul bisa kontrol? Hayo..” Ujar Ipul lagi berusaha membela diri.

“Hm. Sok banget lu nawar-nawar. Emang lu mau apaan? Awas aja ya kalo gue suruh buka CD juga. Gue OGAH. Mending lo gue aduin sekarang ke Cynthia.” Balas Sella lagi.

“N-ngga ngga kak nin, ga itu kok. Hmm.. apa ya.. Buka itu aja deh..” Jawab Ipul terbata-bata.

“Buka apaan?” Tanya Sella lagi tidak sabar.

“Turunin branya aja kak nin. Dikit aja, b-biar Ipul on lagi.” Tawar Ipul malu-malu.

Sial, pikira Sella terdiam sesaat. Sella sebenarnya masih agak penasaran ingin melihat penis Ipul hingga ejakulasi nanti, namun mendengar tawaran Ipul Sella jadi menimbang-nimbang sendiri permintaan tersebut.

“Oke, fine. Sebelah aja tapi ya. Dan dengan satu syarat. Maksimal 10 menit. Ngga keluar juga, lo gagal.” Ucap Sella menyetujui permintaan toni.

Ipul mengangguk-angguk cepat girang. Sella dengan agak kesal membuka seluruh kancingnya dan menurunkan sebelah tali bra nya. Ipul dengan gugup mengintip-intip tak sabar. Sella melirik sedikit kearah Ipul, dan dengan perlahan meloloskan tali branya, dan mengeluarkan sebelah payudaranya dari balik cup bra. Mata Ipul melotot nyaris copot memandangi nanar payudara Sella yang menggantung bebas di udara, serta pucuk payudaranya yang berwarna merah kecoklatan.

Gairah Ipul bangkit lagi. Dikocok-kocoknya penisnya dengan semangat tanpa disuruh. Sella terkekeh melihat ekspresi wajah Ipul yang begitu cabul. Ia tahu apa yang diinginkan Ipul. Dengan genit Sella makin mencondongkan sebelah payudaranya yang terpampang menantang Ipul. Lalu dengan lembut Sella menjawil sendiri puting susunya dengan telunjuknya, dan mendesah kecil.

“Aduh.. geliiiii

Ipul makin kesetanan melihat aksi Sella. Dengan napas menderu ia berbisik ke Sella.

“Terus kak nin, colek lagi kak.. Cubitin kak…

Sella tersenyum nakal mendengar permohononan Ipul. Dengan perlahan Sella mencubit putingnya yang kenyal dan memuntirnya perlahan sembari seraya mendesah manja.

“Awh, Tom.. uuunnnch…

Sella menggeliat manja sengaja memancing birahi Ipul lebih lagi. Sialnya hari itu memang Sella sedang agak horny, apalagi rencananya untuk bercinta dengan Randi juga batal. Maka itu rangsangan di putingnya itu dan show Ipul didepannya diam-diam malah ikut memancing nafsunya sendiri. Kini bahkan Sella keterusan untuk mencubit-cubit mesra putingnya sendiri sembari asyik menonton onani Ipul.

Ditengah gelora nafsu Ipul melihat tatapan Sella yang juga kini agak sayu. Bak ditimpa durian runtuh, kini Ipul melihat Sella melepaskan cup bra yang satu lagi, dan menggelitiki putingnya yang satunya lagi hingga kini Sella asyik memainkan kedua puting susunya didepan Ipul.

“Ouh kak Sella, seksi banget kak.. Terus kak cubit kak.. Mmhh. enak ya kak?” Pancing Ipul.

Sella tak menggubris bisikan Ipul dan terus asyik merangsang dirinya sendiri. Nafsunya kini sudah bangkit, celana dalamnya terasa begitu hangat oleh hawa nafsunya sendiri. Tenggorokan Sella terasa kering akibat gairahnya yang sudah naik. Sella mengumpat dalam hati karena ia jadi ikut terangsang. Sella menjadi gemas sekali oleh penis Ipul. Tapi ia masih berusaha menahan diri. Rasanya ingin ia langsung menyambar dan mengisap penis Ipul hingga ke tenggorokannya dan menelan habis sperma Ipul. Pasti legit sekali rasanya, pikir Sella dalam hati.

“Kak Sel, Ipul pegel nih kak tangannya..” ujar Ipul lirih. “Bantuin dong kak.. gantian, pleasee… ujar Ipul mencoba peruntungannya.

Sella melirik Ipul tajam. Sial sekali Ipul seakan tahu pikiran dalam kepalanya. Diantara gelombang nafsu seperti ini, ia jadi galau terombang-ambing. Brengsek! Pikir Sella dalam hati.

“Hm! Sial lu tom. Sini cepet!” jawab Sella singkat sembari berusaha tetap cool.

Ipul berbunga-bunga seakan bermimpi di siang bolong karena ternyata amoy seksi teman kakaknya ini telah bersedia membantunya.

Dengan gugup ia melangkah mendekat, mencodongkan pinggulnya kedepan. Sella pun tak kalah gugup menjelang tangannya menyentuh batang keras Ipul. Remaja yang wajahnya jerawatan itu menggelinjang pelan penuh kenikmatan ketika tangan Sella menggengam penisnya. Nyaris saja Ipul ejakulasi merasakan halusnya tangan Sella namun dia mencoba bertahan.

Sella mendesis gemas sembari menyapu jengger Ipul dengan jempolnya. Sella jadi terkesima oleh diameternya yang ternyata nyaris tak muat dalam genggamannya. Terasa betapa kokoh dan kerasnya penis Ipul dalam genggamannya.


Dengan pelan gadis amoy bertubuh semok  itu mulai mengocok penis Ipul naik dan turun. Ipul menggigit bibirnya sendiri tak kuasa menahan kenikmatan. 
Sella menjadi makin bersemangat oleh desahan tertahan Ipul. Ingin rasanya ia cepat-cepat melihat ejakulasi Ipul. Sella meludahi tangannya sendiri untuk melicinkan kocokannya. Ipul terbelalak dan mendengus nafsu melihat kebinalan Sella seperti itu.

“Awghh… k-kak sell.. Enak bangettt… suerr… ceracau Ipul.

Clok !! Clok !! Clok !!

Bunyi kulit pelir Ipul bergesekan dengan telapak tangan Sella yang basah oleh liurnya sendiri. Sella bahkan menambahkan liurnya lagi dan langsung meludahkannya keatas kepala penis Ipul demi melicinkan lagi kocokannya.

“Kak Sel, j-jilat dikit dong kak.. Aku dah mau keluar nihh.. Sshh.. rayu Ipul lagi.

Shit, pikir Sella dalam hati. Sebenarnya memang Sella sedari tadi sudah terpancing untuk melakukan hal tersebut, namun tentu Sella tidak mungkin merendahkan harga dirinya dan meminta duluan, Apa kata dunia? Tapi kini posisinya Ipul sudah meminta, jadi Sella berpikir apakah ia akan mengiyakan permintaan Ipul atau tidak. Namun dilain pihak Sella juga begitu ingin mengecap sperma Ipul di mulutnya. Akhirnya didesak oleh nafsu birahi, Sella mencondongkan kepalanya maju.

“Hmmhh.. sialan lu Pul ! errrghh.. sini deh cepet! Slurp… mhhhhmmm… chuppp..

Gadis chinese bertubuh sintal itu dengan sekejap langsung mengemut kepala penis Ipul dan mengisapnya bak permen lolipop. Ipul mengejang-ngejang keenakan. Baru kali itu ia merasakan nikmat seperti itu. Sapuan lidah dan hisapan gadis amoy itu melambungkannya ke awang-awang. Dilain sisi Sella juga menikmati mengisapi batang penis milik Ipul itu. Bagaimana Sella harus membuka mulutnya lebar-lebar demi memasukkan batang penis Ipul kedalam mulutnya.

“Fuwaaahhmmm… mhmhhhhhmm… slrrrpppp…”

Sella melepahkan pelir Ipul dan menyapunya ke seluruh permukaan bibirnya. Digenggamnya penis Ipul dan dijilatnya batang Ipul mulai dari pangkal, hingga ke pucuk helmnya, diakhiri dengan kuluman dalam mulutnya, membuat Ipul kocar kacir. Sella mengeluarkan pengalamannya demi membuat Ipul bertekuk lutut, sialnya Ipul bisa begitu kuat menahan orgasmenya hingga Sella harus berupaya ekstra.

Akhirnya Ipul tak bisa lagi menahan orgasmenya. Diujung sisa perlawanannya, Ipul tiba-tiba menjambak rambut panjang Sella dengan kencang, dan menghentakkan pinggulnya dalam-dalam. Sella yang sama sekali tidak siap hanya bisa mencengkram pinggul Ipul ketika penis gagah Ipul terdorong melesak jauh kedalam tenggorokannya. Ipul dengan gilanya menggagahi tenggorokan Sella tanpa ampun, membuat Sella tersedak dan terbatuk-batuk hebat.

Bak di dalam video porno hardcore, Sella hanya bisa pasrah tenggorokannya diperkosa Ipul. Diantara keberingasan itu Sella anehnya malah makin terangsang, diam-diam ia menyukai perilaku beringas Ipul ini. Makin ia terbatuk-batuk sesak napas, makin nikmat rasanya hingga basah sendiri celana dalam Sella.

“Hmmmmmhhh! Makan nih peju gue… ssshhghghggg….gggghhhhh..

Ipul meregang sembari membenamkan pelirnya dalam-dalam di mulut Sella. Cairan sperma Ipul yang berlimpah membanjiri rongga mulut dan tenggorokan Sella. Berkali kali penis Ipul berkedut-kedut menyemburkan benihnya seakan mulut Sella adalah rahim yang hendak dibuahinya. Sella yang kehabisan napas, tersedak oleh pelir, dan sperma hanya bisa pasrah dalam kenikmatan. Dan ketika Ipul usai menuntaskan orgasmenya, ia mencabut penisnya serta merta dan terhuyung kebelakang terduduk di kursi komputernya lagi.

“OHOK! OHOKK!!! HOEKK!!!… FYUHHHH… aahgghhhh… ohok.. Ohok…”

Sella terbatuk-batuk hebat ketika paru-parunya yang nyaris meledak diisi kembali oleh oksigen. Ludah, dahak, serta sperma kental dimuntahkan olehnya ke lantai. Sella mengelap bibirnya yang belepotan campuran berbagai cairan, dan juga mengelap butiran airmatanya yang menetes ke pipi. Ipul tak lagi sanggup berdiri dan hanya bisa terduduk sembari mengelap penisnya menggunakan tissue.

“Cuhhh… hhhh…hh… brengsek lu Pul !! Hhh.hhh..” umpat Sella disela-sela napasnya masih dengan suara serak.

Ipul buru-buru bangkit dan mengambil tissue bersih demi membantu mengelap bibir Sella yang masih tidak karu-karuan. Ipul dengan penuh perhatian membantu mengelap sisa-sisa kebrutalannya tadi. Sella dengan pandangan kesal melirik tajam ke arah Ipul.

“Maap kak… Ipul kebawa suasana.. Maap yaah .Abis kak Sella hebat banget sih nyepongnya. Ipul jadi ga kuat !! Ujar Ipul sambil malu-malu.

“Ga kuat sih ga kuat, tapi ga langsung deephtroat juga kali gue kan kaget. Untung aja ga keluar semua makan siang gue tadi. dengus Sella kesal.

“Iya deh maap ya kak, nanti besok-besok ga gitu lagi deh.. Janji. Hehe.. rayu Ipul.

“IH, enak aja besok-besok lagi. Sorry ya.. Cukup sekali ini. Huuu..” cibir Sella sembari masih tersengal-sengal.

“Jangan gitu dong kak, haha. Enak kan kont-l Ipul? Buktinya kak Sella ngisepnya menghayati banget tadi..” ujar Ipul sambil tersenyum-senyum.

“emang kepedean lu Pul. Namanya orang sange ya pasti menghayati lah… cerocos Sella lagi.

“Hoooooo jadi tadi sange juga toh? Kesian dong kak Sella belom keluar.. Karena Ipul baik, sini gantian Ipul bantuin, Kak.” goda Ipul sambil tersenyum-senyum girang.

“EH EH mo ngapain lu tom? Ih lepass!”

Ipul segera merengkuh tubuh Sella dan merebahkannya ke kasur. Terasa kini oleh Sella betapa badan Ipul yang jauh lebih besar ketimbang tubuhnya dan dapat dengan mudah menahannya di kasur. Ipul dengan agak memaksa menciumi telinga dan leher Sella. Bahkan tangannya Ipul juga kini ikut menggerayangi dada Sella.

“Pul.. udah pul udah, iya iya ampun ampun. Oke oke damai pliss..” mohon Sella berusaha menghentikan serangan Ipul.

“Kenapa kak nin? Hmmmm…mmmuach… kan Ipul cuman pengen bantuin kak Sella aja, ga enak dong Ipul tadi udah keluar duluan kak Sella belom.. Mmmmwach..” ujar Ipul terus menyerang tengkuk Sella. Sella merasakan penis Ipul sudah agak mengeras lagi menyenggol pahanya.

“Oke, oke deh, lo boleh bantuin dengan satu syarat.. Tapi lo jangan masukin ya tom. Lo jilatin aja ya… okeee? Hmmm..” kilah Sella berusaha menghindar, Sella merasa terpaksa menyerah ketimbang Ipul terus menyerangnya dan malah membuat dirinya makin lengah.

“Hmmmm.. Muach.. Okedeh… hehe. Sini kak Ipul jilatin kak.” ujar Ipul bersemangat beranjak melepaskan cengkramannya.

Sella menghela napas mengatur napasnya lagi. Nyaris saja Sella pasrah oleh serangan Ipul. Ipul nampak begitu bersemangat tersenyum-senyum membuat Sella geleng-geleng kepala. Sella dengan agak ogah ogahan menanggalkan roknya hingga jatuh ke lantai. Ia rapatkan pahanya dalam-dalam agar Ipul tidak bisa melihat bercak basah dicelana dalam pink nya.

“Eh, eh, kak kok langsung sih? Nanti dong santai.. Hehe. Ipul pengen jilat yang ini dulu..” Ujar Ipul seraya meraba payudara Sella. Sialan pikir Sella, kali ini malah keadaan berbalik dirinya yang dimanfaatkan Ipul.

Dengan masih tersenyum-senyum cabul, Ipul merabai payudara Sella. Ditariknya lagi Sella hingga ia jatuh terduduk diatas kasur. Ipul dengan lembut menjawil puting susu Sella dari balik bra.

“Eghmmm..”

Sella menahan bibirnya rapat-rapat agar tidak kelepasan mendesah. Ipul tentu tak akan pikir dua kali untuk memanfaatkan Sella habis-habisan. Kini dua telunjuk Ipul bermain di kedua puting susu Sella yang kenyal. Sella tetap berusaha cool duduk di tepi ranjang. Ipul beralih kebelakang Sella, dan mulai mencubit pelan dan memuntir-muntir puting Sella lembut. Untunglah pikir Sella, karena Ipul jadinya tidak bisa melihat ekspresi Sella yang mulai agak terpejam-pejam dimainkan putingnya oleh Ipul.

Ipul terus memancing desahan Sella untuk keluar. Dari posisi belakang, Ipul dengan diam-diam kembali menciumi leher Sella penuh nafsu. Sella tak kuasa menggelinjang merinding tatkala Ipul mempermainkan tubuhnya seperti itu. Secara naluriah Sella melingkarkan lengannya kebelakang merangkul leher Ipul. Ipul begitu girang melihat gelinjang manja tubuh Sella dipelukannya. Selama ini dia hanya bisa bermimpi bercinta dengan wanita lebih tua, dan sekarang khayalannya jadi kenyataan, apalagi dengan Sella teman kakaknya yang paling seksi dan menjadi imajinasi onaninya selama ini.

“Mhhmm.. Pul, gila ah tom geli banget gue….” ceracau Sella dalam kenikmatan.

Ipul dengan giatnya terus mencubit, menjawil, mengusap, dan menarik puting Sella yang makin kenyal. Lidahnya menari-nari dileher dan kuping Sella membuatnya bergetar keasyikan. Sella tak habis pikir bagaimana anak smp ini bisa mencumbuinya sebegitu hebat seperti kekasihnya sendiri.

Kemudian secara perlahan sebelah tangan Ipul merayap kebawah dan membelai paha Sella. Sella yang sudah tipis kesadarannya hanya mengikuti bimbingan tangan Ipul untuk membuka kedua pahanya. Ipul mendesis gemas merasakan hangat dan basahnya celana dalam Sella. Sella menoleh kearah Ipul dan segera memagut bibir Ipul penuh nafsu ketika jemari Ipul merabai kemaluannya lembut.

“Ahh.. anget banget kak. Enak ya dimainin Ipul?” tanya Ipul mesra.

Sella menjawab dengan pagutan yang sangat mesra di bibir Ipul sembari badannya menggigil merinding ketika Ipul terus menjamahi kemaluannya. Ipul yang juga sudah gemas menelusupkan tangannya masuk kedalam celana dalam Sella. Sella yang kalap menjambak rambut Ipul dan menciumnya makin dalam ketika jemari Ipul mengusap bibir vagina Sella yang berlendir.

“Ssshh.. Itilnya pul, itilnya mainin plis..” Mohon Sella.

“Ini yah? Ini kak? Hmmm?”

“Aggghhh pull….

Sella meringis penuh kenikmatan sewaktu ujung jari tengah Ipul menelusup diantara celah vaginanya dan mencolek tonjolan berkerudung di sudut atas kemaluannya. Badan Sella bergetar seakan dialiri listrik dari ujung kepala hingga ujung kaki manakala Ipul menjawili mesra klitoris Sella. Kini bahkan kedua kaki Sella berjinjit mengangkang di pinggir kasur membuat Ipul makin leluasa mengerjainya.

“Ahmmm… gila pul enak bangettt.. Terusin pull… kocokin mem-k  gue !!

Ipul segera memasukkan jari tengahnya kedalam rongga kemaluan Sella. Sangking basahnya dengan mudah jari Ipul menelusup masuk. Ipul baru kali itu merasakan bentuk isi vagina. Sungguh licin, berdaging, dan tentu saja basah. Ipul mengorek-ngorek penuh rasa ingin tahu isi dalam vagina Sella. Kini posisi mereka berdua kembali berpindah, Sella merebahkan diri diatas kasur mengangkang sementara Ipul diantara kedua kakinya terus mengorek-ngorek vagina Sella.

“Pull.. Gila…auhh terus pull…. Mhmhh..”

Sella merengek-rengek liar ketika Ipul memasukkan jari kedua kedalam vagina Sella dan kemudian menyeruput klitoris Sella dengan sedapnya.

“Shrrrrppppppptttt…..

Sella menggelinjang binal dibuatnya. Disodok-sodokannya jari Ipul kedalam vagina Sella dengan beringas.

“YESH!! UGHH FUCK.. Kasarin gue pul !! kasarin pull.. Ouggghhh fuck me!”

Ipul tersenyum girang luar biasa mendengar teriakan garang Sella ketika ia menyodokkan tangannya dengan kasar. Ipul merasa kedua jarinya diremas-remas kencang oleh dinding vagina Sella. Sella mengerang seperti anjing sekarat ketika tanpa diduga-duga Sella menyemburkan cairan encer dari dalam kemaluannya. Ipul terbelalak kaget ketika Sella terus menerus mengencingi tangan dan kasurnya habis-habisan hingga kasurnya basah menggenang.

Dan akhirnya Sella melepaskan jepitan pahanya dan melepaskan tangan Ipul yang basah kuyup hingga ke lengannya. Baru kali itu Ipul merasakan sendiri sensasi squirting yang selama ini hanya bisa ia tonton di film bokep. Sella megap-megap mencari napas sehabis mengeluarkan orgamse yang begitu dahsyat. Ipul membiarkan Sella beristirahat sejenak mencari udara dan menikmati sisa sisa klimaksnya. Hingga akhirnya Sella kembali sadar dan melirik lembut kearah Ipul.

“Sini Pul !! Panggil Sella lembut.

Ipul mendekat diatas tubuh Sella dan kemudian secara naluriah Sella melingkarkan kedua kakinya di pinggang ipul, dan mencumbui bibir Ipul mesra. Sella sendiri merasa takjub Ipul bisa membuatnya orgasme sekencang itu. Bahkan kekasihnya sendiripun jarang-jarang bisa membuatnya seperti itu.

“Belajar darimana lo kaya gitu? Kebanyakan nonton bokep lu ya.. Hihi.” Ujar Sella sembari tetap mendekap manja Ipul.

“Hehe, iya dong tapi ada untungnya kan? Buktinya Ipul bisa bikin kak Sella muncrat ampe segitunya..” kelakar Ipul.

“Huu.. hoki lu bisa bikni gue begini.. Cowo gue aja gabisa. Mmwachh..” Ujar Sella lagi sembari kembali mencumbu Ipul manja.

“Haha.. berarti lebih jago Ipul dong dari pacarnya kak Sella? Kalo gitu pacaran sama Ipul aja kak.. Ipul entot tiap hari deh janji..” rayu Ipul nakal.

“Haha geer lu pul, emang siapa yang mau dientot sama lo?”

“Yakin gamau dientot kak? Udah keras lagi nih kak… tinggal bless aja..”

Ipul terus merayu Sella sembari menggesek-gesekkan penisnya ke bibir vagina Sella. Sesekali kepala penisnya menggesek klitoris Sella membuat Sella kembali menggelinjang geli. Terkadang bahkan kepala penisnya menggoda nyaris merangsek masuk kedalam vagina Sella yang sudah merekah dan sangat licin. Sembari keduanya terus bercumbu mesra tidak memperdulikan waktu.

“Emang lu bisa masukin pul ? Yakin ga salah lobang?” goda Sella sambil tersenyum genit.

“Wah meragukan nih. Bener ya? Ipul masukin nih… hmmmmm..”

“Coba aj–eggngnggghhhh….”

Sella seketika meringis ketika kepala penis Ipul masuk tepat sasaran kedalam vagina nia masih dalam posisi mereka tetap berpelukan seperti tadi. Ipul tersenyum penuh kemenangan melihat Sella meringis keenakan. Hanya dengan sekali dorong, setengah penis Ipul sudah merangsek masuk kedalam liang vagina Sella. Ipul merasa birahinya naik lagi dengan cepat merasakan sensasi kenikmatan yang baru kali ini ia rasakan seumur hidup. Semua kenikmatan onani yang ia rasakan tak sebanding dengan nikmatnya vagina asli.

“Ipul.. kok langsung masuk sihhh.. kak Sella belom siap..” Protes Sella dengan manja. Nadanya sangat lembut tak seperti yang tadi-tadi.

“Tadi kak Sella nantangin.. sshhh.. Ipul masukin lagi yah? ughh..” ujar Ipul mendesis-desis keenakan penisnya dijepit vagina Sella.

Ipul dengan perlahan menggerakan pinggulnya maju menekan penisnya masuk lebih dalam ke vagina Sella. Sella merengkuh leher Ipul kencang merasakan batang kokoh itu masuk semili demi semili kedalam rongga kemaluannya. Hingga akhirnya dirasa batang penis Ipul tertanam seluruhnya dalam vagina Sella. Ipul berdiam sejenak menikmati sensasi seluruh penisnya yang terbungkus rongga vagina Sella. Begitu juga Sella yang menggeliat-geliat merasakan vaginanya penuh sesak oleh penis Ipul. Terasa begitu nikmat selisih diameter antara penis Ipul dibanding milik kekasihnya, dimana vagina Sella belum pernah merenggang selebar itu sebelumnya.

“Gede banget pul… bisik Sella tanpa sadar oleh rasa takjub. Ipul jadi besar kepala mendengar pujian seperti itu, apalagi ini adalah pengalaman seks dia yang pertama.

Dengan percaya diri Ipul mulai menggenjot Sella dibawahnya. Ipul dengan cepat mampu beradaptasi dan menggerakkan pinggulnya maju mundur berirama.

Pok.. Pok.. Pok !!

Bunyi tamparan daging bertemu daging menggema di ruangan. Diselingi juga bunyi nafas tersengal-sengal dan desahan lirih manja dua insan yang bersama-sama mereguk kenikmatan. Ipul dengan fokus menghantamkan pinggulnya maju mundur, membuat Sella dibawahnya makin kalang kabut. Keringat menetes deras di tubuh mereka, begitu juga cairan pelumas yang merembes makin banyak keluar dari sela-sela bibir kemaluan Sella.

“Sshh.. sini kak !! gantian kak, entotin Ipul yah.. hehe.. Ujar Ipul sembari merengkuh badan Sella.

Masih dalam posisi missionary, Ipul merengkuh badan Sella yang masih agak setengah melayang. Kini posisinya Sella duduk dipangku diatas Ipul berhadap-hadapan dengan Ipul berada dibawah. Sella dengan cepat beradaptasi dan mulai menggerakkan bagian bawahnya yang masih tertancap penis Ipul.

“Ughhh.. dalemm.. bisik Sella manja.

Dalam posisi berpangkuan seperti itu terasa penis vertikal Ipul menancap dalam. Sella mulai menggerakkan pinggangnya naik turun sekenanya karena masih lemas terasa pahanya. Ipul dengan sabar memegangi kedua bongkah pantat Sella dan membimbingnya bergerak naik turun. Dengan giat Sella menunggangi Ipul sambil terus meracau dan mendesah.

Ipul yang masih belum puas bermain dengan Sella, menggiring Sella ke pinggir kasur dan mengaitkan kedua tangannya dibawah kaki Sella. Sella yang lemas hanya bisa pasrah kebingungan ketika Ipul serta merta dengan gagahnya menggendong Sella didalam dekapannya.

“Ahhg pul, mo ngapain..?”

Ipul tak menjawab dan hanya langsung memposisikan penisnya lagi di bibir kemaluan Sella. Dengan sekejap Ipul kemudian mampu melesakkanya lagi dalam-dalam ke kemaluan Sella masi dalam posisi berdiri menggendong Sella seperti itu.

“AUGH!!”

Sella melolong antara ngilu dan nikmat ketika Ipul lagi-lagi menghantamkan pinggulnya kedepan. Sella hanya bisa berpegangan kuat-kuat di leher Ipul saat badannya terayun-ayun kedepan dan belakang. Memanfaatkan gravitasi, Ipul mengayun Sella maju mundur. Badan Sella terombang-ambing terus menerus dihantam oleh Ipul yang beringas seperti kuda liar. Baru terasa oleh Sella betapa Ipul sudah jauh berbeda dari yang dulu. Bocah kecil ingusan itu kini telah berubah menjadi pria dewasa yang mampu mempermainkan dirinya seperti boneka seks dengan mudahnya.

Sella bergetar kejang-kejang manakala kemaluannya kembali mulai berkedut kencang, menandakan dirinya nyaris mencapai orgasme lagi. Nikmat yang menjalar di seluruh bagian bawah tubuhnya, ditambah lagi posisinya yang masih mengangkang dalam gendongan Ipul makin membuat kakinya mati rasa. Sedangkan Ipul masih dengan gagahnya menggendong Sella dalam posisi berdiri. Badannya yang berotot berkilat-kilat oleh derasnya keringat yang mengucur.

“Pul.. Ipul… Ipul !!”

Sella memekik kencang memanggil nama Ipul manakala akhirnya banjir deras dari dalam rahim Sella kembali tercurah kencang. Pinggul dan pantat Sella mengejan-ngejan dan meliuk-liuk manakala curahan air kembali menyembur dari sisa-sisa sela pinggir vaginanya yang tertancap keras batang Ipul. Ipul dengan santai menikmati tumpahan air yang mengalir membasahi paha hingga kakinya. Ipul tersenyum melirik ekspresi Sella yang begitu keenakan diterjang orgasme, matanya terpejam-pejam dan bibirnya setengah menganga dengan rambut terurai basah oleh keringat.

Ipul dengan perlahan kembali menelentangkan Sella di kasur yang nyaris melorot karena tak sanggup lagi menyangga dirinya di pelukan Ipul. Sella yang masih mengambang diantara kesadaranya hanya bisa terkangkang pasrah lemas diatas kasur. Baju seragam putihnya sudah kusut tak karuan, seperti pula rambutnya yang kusut oleh keringat. Vaginanya yang senantiasa masih berkedut menggembung, yang meski masih mengkilat basah, namun merah merona oleh sodokan tak henti-henti dari Ipul. Ipul dengan bangga menyaksikan hasil kemenangannya atas Sella, melihat dirinya yang terkulai lemah seperti pelacur yang habis diperkosa semalaman. Gairah Ipul kembali bergelora ketika membayangkannya.

“Kok udah lemes? Masih belom selesai loh. Ipul masi belum keluar lagi nih..” Ujar Ipul seraya membaringkan badan disebelah Sella dan mengelus rambutnya yang berantakan. Sella mendengking pelan menghindari usapan tangan Ipul di kepalanya seolah berusaha menampik rayuan Ipul, badannya terasa sangat lelah, dan selangkangannya terasa amat pegal. Rasanya Sella enggan untuk meladeni nafsu bejat Ipul yang ternyata diluar dugaan Sella itu. Dengan gemas Ipul menjambak rambut Sella dan berbisik kasar.


“Ayo. Gue masih pengen ngentotin mem-k lo nih. Mmuuach.. Ujar Ipul dengan nada mengancam seraya mencium paksa bibir Sella. Sella seketika ciut mendengar perkataan Ipul barusan. Ia tak menyangka Ipul bisa membuatnya ketakutan seperti itu.

“Mmmggghh..! Udah Tom.. Please..” Mohon Sella sepenuh hati. Didorongnya Ipul menjauh melepaskan ciuman mereka. Namun Ipul yang kini sudah berubah menjadi hewan buas, tak mengindahkan permohonan Sella. Ipul kemudian besimpuh dan dengan garangnya ia menarik kepala Sella untuk menyuapkan batangnya yang masih keras kedalam mulut Sella.

“MMFHGHGHHH!!”

Sella kembali gelagapan dipaksa menelan batang pelir Ipul yang masih tegak perkasa. Dengan gagahnya Ipul mengangguk-anggukkan kepala Sella, memaksa penisnya keluar-masuk dengan kasar di mulut Sella.

"Isepin kont-l gua !!

Setelah puas melicinkan penisnya dengan liur Sella, Ipul pun mengangkat badan Sella hingga Sella bersimpuh didepannya. “PLAKKKK!!” tamparan keras mendarat di bongkahan pantat Sella.

“Anngggghh !! Sella meringis merasakan rasa panas di bokongnya. Lagi-lagi dengan gagahnya Ipul meraih pinggul Sella, dan dengan tanpa ampun Ipul menelusupkan batangnya kembali kedalam kemaluan Sella dengan kasar.

“Engh..

Sella mendengus ngilu ketika dalam sekejap seluruh batang penis Ipul kembali bersarang dalam kemaluannya. Tanpa basa-basi Ipul segera menggenjot kemaluan Sella sekua-kuatnya dan sekencang-kencangnya.

Plak !! Plak !! Plak !!

“Annnnghhhhhh ammmpuunn tommmm.. Amp–ngaaahhh!”

Sella terjungkal-jungkal kedepan seperti boneka tak bernyawa dipacu liar oleh bocah ingusan itu. Ipul dengan buasnya menghantam Sella tanpa ampun, seakan-akan memang tengah memakai pelacur murahan. Dalam keadaan seperti itu Sella malah kembali merasakan birahinya kembali naik.

Diam-diam Sella juga ikut menikmati sensasi kasar ala Ipul terhadap dirinya yang baru pertama kali ini ia rasakan seumur hidupnya. Selama ini kekasihnya selalu bercinta dengan sangat lemah lembut, dan jujur membuat Sella agak bosan. Perilaku kasar dan beringas Ipul ini berbeda 180 derajat dari yang biasa ia rasakan, dan anehnya Sella malah lebih menikmatinya.

Ipul meraih rambut Sella lagi dan menjambaknya kebelakang seperti tengah menunggangi seekor kuda. “Ahhhhhgg!” Sella meringis dan mendongak mengikuti tarikan rambutnya. Ipul berdesis-desis menikmati tunggangan liarnya itu, sang kuda binal yang selama ini hanya jadi objek masturbasinya belaka.

“Shhhh..aahhh…ssshhhh……sshhhhhhh…..uuuhhhh….yeaaahhh…”

Kini Ipul bahkan meraih leher Sella dan mencekiknya hingga badan Sella ikut tertarik kebelakang Posisi badan mereka kini sama-sama berlutut dengan Ipul masih terus menghajar Sella dari belakang tanpa ampun. Ipul mencekik leher Sella kuat sembari lidahnya menyapu dan menghisap telinga Sella dari belakang.

“Hmmmghh.. Sshh.. enak kan kak Sella? Hmm? Enak ngga Ipul entotin gini?!” Bisik Ipul seraya masih tetap tangannya melingkar di leher Sella. Sella yang kembali melayang-layang diterpa kenikmatan hanya bisa mengangguk lemah dengan mata setengah tertutup. Sebelah tangan Sella bahkan melingkar kebelakang seolah berusaha memegangi pantat Ipul, tak rela apabila Ipul mengendurkan genjotannya. Sella begitu larut dalam kenikmatan hingga tak lagi mampu berkata-kata.

“Mau ngga Ipul entotin tiap hari gini? Hah? Mau ngga? Jawab gue, perek!” Bisik Ipul kasar. Panggilan kasar itu seakan melecut Sella semakin keenakan. Semakin kasar Ipul, semakin birahi Sella berkobar.

“Agh-agh-agh-m-mau-to-tom-agh-agh-agh” Jawab Sella terbata-bata akibat guncangan kasar Ipul menyetubuhi dirinya.

“Shh–aah… kalo gitu-shh–terima nih.. P-peju gue.. Urghhh!!”

Ipul dengan serta merta tak lagi berusaha menahan laju orgasmenya. Bendungan sperma yang sedari tadi ia tahan, ia curahkan semua kedalam rahim Sella. Sella dengan syahdu menerima semburan demi semburan cairan panas didalam liang kemaluannya, hingga titik terakhir. Dan akhirnya mereka berdua pun ambruk saling bertindihan. Dan tak lama keduanya sama-sama memejamkan mata dan terlelap.

Sella terbangun kaget dan langsung terduduk. Rasanya ia seperti baru terbangun sehabis minum semalaman. Badannya terasa remuk namun ia juga merasa amat segar. Diliriknya handphone nya yang tergeletak jatuh ke lantai. Terlihat puluhan chat pesan masuk dari kekasihnya. Ia sama sekali lupa dengan kekasihnya yang tak kunjung mendapat kabar sedari tadi.

Sejenak ia panik hendak beralasan apa nanti kepada kekasihnya, mana mungkin ia mengaku sehabis bercinta dengan adik temannya sendiri? Namun ketika ia menoleh kesamping, ia melihat Ipul yang masih terlelap. Sekelebat aksi bercinta mereka selama 2 jam tadi kembali merasuk dalam ingatan Sella. Dan entah mengapa Sella jadi tidak perduli dengan semua urusan yang lainnya. Dikecupnya bibir Ipul lembut sambil ia tersipu malu dan Sella pun kembali merebahkan diri disebelah Ipul.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4