By : kucing Rumah
"Udah non kagak usah jual mahal napa. Buruan tuh isepin kontolnya pak Naryo biar tambah keras. Kalau udah keras kan nanti non juga yang bakalan ngerasain enaknya. Ledek Pak Dadang.
Melihat adegan persetubuhan yang begitu panas membuat gairahku semakin meledak ledak. Tanpa pikir panjang akupun segera beranjak naik keatas sofanya untuk mengangkangi wajah Lusi dan memaksanya untuk melakukan blowjob.
"Akkhh... Akkhh... Aakhh.. bapak udaaah gaaak tahan laaagii non.. baaapak baanjirinn memek non pakai pejuu bapak yaaa.. uuunngh.. Lenguh Pak Naryo sambil menghujamkan kontolnya besarnya dalam dalam divagina Lusi yang terlihat agak memerah karena sodokan kasarnya.
Namaku Suwanto atau biasa dipanggil Anto, seorang pemuda berusia 28 tahun yang tinggal disebuah desa kecil dan jauh dari keramaian. Awalnya suasana ditempat tinggalku terasa sangat asri karena masih banyak ditumbuhi pepohonan dan udaranya pun sangat segar. Namun belakangan ini seiring berjalannya pembangunan, mulai banyak pabrik dan berbagai industri yang berdiri disana hingga banyak sekali kendaraan truk besar yang berlalu lalang melintasi jalan.Lokasi pabrik tsb memang saling berjauhan satu sama lainnya dan memiliki karyawan yang sebagian besar adalah warga sekitar.
Aku memang cukup beruntung, karena beberapa tahun ini bisa bekerja disalah satu pabrik percetakan yang ada didekat rumahku. Walaupun penghasilanku tak seberapa, namun setidaknya bisa melepaskan status pengangguranku yang sudah melekat selama bertahun tahun.
Soal penampilan, orang bilang wajahku biasa saja bahkan dibawah standard sementara kulitku hitam legam karena sering terbakar matahari ketika bekerja dikebun. Namun aku juga punya sedikit kelebihan yakni badanku yang kekar dan berotot mirip binaragawan hehe.. bahkan teman temanku menjulukiku dengan sebutan pendekar alias pendek tapi kekar.
Pabrik tempatku bekerja memang tidak begitu besar namun memiliki beberapa bangunan didalamnya yang berfungsi sebagai kantor, gudang dan tempat pengolahan produksi. Sementara dibagian belakang masih tersisa tanah kosong yang tidak terlalu luas dan disana pula berdiri sebuah rumah mess bagi para buruh yang berasal dari luar kota.
Bos kami bernama Pak Gunawan yang memiliki sifat mata keranjang. Sehingga tak heran jika sering terdengar gosip kalau beliau kerap memiliki hubungan gelap dengan para buruh wanita yang bertubuh bahenol. Beliau memang terkenal pelit namun saat mendekati wanita incarannya maka sifatnya akan berubah menjadi royal hingga secara tak langsung banyak menguras harta kekayaannya.
Bahkan ada seorang buruh wanita yang mengaku pernah dibelikan sebidang tanah dan rumah olehnya asal bersedia menjadi wanita simpanan beliau.
Namun gosip hanya tinggal gosip dan aku tak pernah peduli dengan hal tsb.
Awalnya perusahaan memang berjalan dengan baik dan lancar namun karena pandemi berkepanjangan maka proses produksi dan pesanan pun mulai terganggu.
Bonus bulanan karyawan yang biasanya kami terima pun mulai tersendat dan tak pernah kami nikmati lagi. Hal ini tentunya mengakibatkan tekanan ekonomi yang berat bagi semua buruh disana.
Belakangan ini kondisi keuangan perusahaan memang kurang begitu baik hingga pembayaran gaji karyawan sering terlambat. Kami para buruh pun kerap dibuat kesal karenanya, bahkan pemilik perusahaan yang bernama Pak Gunawan sering pergi menghilang dengan wanita simpanannya keluar kota dan melalaikan tanggung jawabnya sebagai pemilik perusahaan.
Beruntung putri pemilik perusahaan yang bernama Lusi sering datang kesana untuk membantu mengelola perusahaan selama Pak Gunawan tidak datang. Namun kondisi perusahaan yang terpuruk akibat serbuan pandemi akhir akhir ini membuatnya tak dapat berbuat banyak dan hanya bisa memberikan janji janji manis saja.
Tak terasa sudah hampir 4 bulan kami para buruh bekerja tanpa kejelasan hingga akhirnya kami pun memutuskan untuk mogok kerja sampai hak kami diberikan.
Namun yang menjadi masalah, pemilik perusahaan tak pernah datang lagi kearea pabrik bahkan putrinya pun hanya datang sesekali saja untuk membereskan berkas administrasi yang tersisa. Melihat gelagat yang tak wajar ini kami pun mulai bertanya tanya akan kejelasan pembayaran gaji kami.
Pagi itu didepan halaman pabrik, para buruh berkumpul dan berunding guna mencari solusi penyelesaian dengan pihak perusahaan mengenai gaji yang belum terbayarkan. Pak Gunawan yang awalnya berencana hadir, ternyata ingkar janji dan tak muncul disana membuat para buruh semakin gelisah.
"Sebenarnya saya juga tak mau ada kejadian seperti ini. Tapi jujur aja saat ini perusahaan keluarga saya memang sedang menghadapi masalah keuangan yang berat akibat adanya pandemi berkepanjangan. Makanya untuk sementara saya belum bisa memastikan kapan gaji kalian dibayar. Lusi mencoba menjelaskan dengan sejujur jujurnya tentang kondisi perusahaan keluarganya yang sedang bermasalah.
"Wah ga bisa begitu donk non. Kami tuh udah hampir empat bulan loh dikasih janji janji terus sama pak gunawan. Tapi kenyataannya gak ada satupun janji yang ditepati. Sahut Pak Dadang yang merupakan salah satu buruh senior dipabrik.
"Masa punya rumah mewah kayak gini tapi gak bisa bayar gaji karyawan. Yang bener aja non, kagak usah bohongin kita terus lah !! Salah satu buruh terlihat kesal.
"Masalahnya sangat rumit bang. Rumah ini pun nanti bisa disita sama pihak bank karena kredit macet yang belum terbayarkan. Sahut Lusi mencoba menjelaskan.
"Ahh udahlah gak usah banyak alasan. Kalau memang gak mau bayar gaji kami bilang aja. Tapi nanti, Jangan salahin kami kalau buruh yang lain mengamuk dan membakar pabrik !! Ancam Pak Naryo dengan nada tinggi seakan ingin menggertak putri majikannya.
"Lohh koq malah ngancam begitu sih. Kita kan bisa selesaikan masalah ini dengan kekeluargaan. Bujuk Lusi guna meredam amarah para buruh.
"Jadi gimana sekarang pak. Masa kita harus pulang dengan tangan kosong sih. kataku dengan perasaan kecewa karena tak berhasil mendapatkan apa yang kami perjuangkan.
"Iya bang. Pasti buruh yang lain bakal nyalahin kita tuh kalau ujung ujungnya sampai gak jelas lagi kayak gini. Ujar Wildan.
"Terus yang lain gimana nih ? Elo semua pada setuju gak nih. Tanya Pak Naryo lagi yang raut wajahnya sudah dipenuhi gelora nafsu birahi.
"Gua sih ngikut aja apa maunya kalian. Tapi jujur aja gue tuh lebih kesengsem sama adiknya non Lusi yang masih sekolah diluar kota itu. Hehe.. Kata Pak Tarno sambil berpikir yang tidak tidak.
"Dang !! Cepat lu kunci semua pintu rumah yang ada disini !! Pokoknya rencana kita kali ini jangan sampai gagal !! Perintah Pak Naryo yang sudah mempersiapkan rencana cadangannya apabila rencana utamanya gagal total.
"Aku sudah cape berdebat sama kalian. Jadi gimana sekarang ? Apa kalian sudah rundingkan semuanya ? Menurutku lebih baik sekarang kalian pulang saja. Nanti kalau sudah ada uangnya pasti gaji kalian semua akan kubayar kok. Bujuk Lusi dengan wajah sedikit memelas.
"Kita semua memang sudah berunding diluar dan sekarang semuanya itu tergantung non Lusi aja sih. Jawab Pak Naryo dengan nada sopan.
"Koq tergantung sama saya sih ? Kan dari tadi saya sudah jelasin kalau saat ini memang belum ada uangnya. Jadi percuma aja kalian datang tiap hari kesini.
"Gini non. Kali ini kita tuh gak akan membahas masalah uang gaji lagi. Kalau kata orang ini namanya win win solutions haha.. Sahut Pak Naryo sambil tersenyum licik.
"Maksud kalian gimana sih. Saya bener bener gak ngerti nih. Jadi selain uang kalian menginginkan apaan ? Atau kalian mau ambil barang barang yang ada di rumah ini untuk mengganti gaji kalian ? Tanya Lusi keheranan
"Begini non. Kita semua paham koq kondisi perusahaan memang sudah parah dan sepertinya gak mungkin non Lusi akan membayar gaji kami dalam waktu dekat ini. Makanya kami punya solusi yang bagus untuk kita semua. Kata Naryo sambil menyeringai mesum.
"Ya udah sekarang kalian jelasin aja. Sebenarnya apa yang kalian inginkan,
Selama ini Lusi memang sudah mengetahui perihal kelakuan buruk para buruh dipabrik ayahnya. Beberapa diantara mereka sering tertangkap basah ketika sedang mencuri pandang dan mengamati dirinya secara diam diam bahkan ada juga yang secara terang terangan memandangi tubuh putihnya hingga membuatnya merasa risih.
Akhirnya Lusi pun mengetahui kalau dugaannya selama ini memang benar. Ternyata selama ini para buruh memang begitu terobsesi dan mengagumi kecantikan wajahnya yang kalem oriental serta tubuhnya yang indah tanpa noda.
Sifatnya yang kalem dan lembut serta sederhana malah membawa daya tarik tersendiri yang membuat para buruh tergila gila padanya. Berbanding terbalik dengan sifat ayahnya yang emosional dan sering memaki para buruh jika berbuat salah. Lusi lebih sering menegur dengan kata kata yang terbilang sopan hingga membuat kami merasa dihargai. Namun sekali lagi semua itu tak membuat para buruh disana berhenti berfantasi tentang kemolekan tubuh indahnya yang mulus dan terawat.
"Jangan marah dulu non.. kan namanya juga usulan !! Kali aja non Lusi mau nerima. Haha.. Kata Pak Naryo.
"Udah terima ajalah non. Toh nantinya kita semua yang terikat perjanjian ini juga bakalan sama sama enak. Dan yang paling penting non Lusi juga gak perlu pusing mikirin hutang gaji buruh pabrik lagi.
"Bener tuh !! Lagian dalam kondisi ekonomi kayak gini kayaknya gak mungkin non Lusi bisa dapat uang sebanyak itu dalam waktu singkat. Paling banter kamu cuma bisa jadi jablay dipinggir jalan buat nyicil bayar hutang gaji ke kita. Kalau kayak gitu mah kapan lunasnya non. Haha.. Kata Pak Tarno yang mulai kelewatan.
Mendengar celotehan dan ejekan kami barusan sepertinya Lusi mulai terpancing dan sedikit emosi karena dia merasa tak dihargai lagi sebagai seorang majikan.
"Kalian memang keterlaluan ya !! Padahal selama ini keluargaku sudah memberi pekerjaan sama kalian !! Jadi kayak gini balasan kalian. Jawab Lusi dengan sedikit kesal dan sedih.
"Ya salah sendiri kenapa gaji kita sudah 4 bulan gak dibayar !! Jangan mau enaknya sendiri donk non. Non udah nyuruh orang kerja keras seharian tapi ujung ujungnya kagak mau dibayar. Mana bisa begitu.. sahut Pak Naryo.
"Pikir donk non !! Keluarga kita 4 bulan ini mau dikasih makan apa coba kalau gaji kita gak dibayar sedangkan non malah enak enakan tinggal dirumah mewah kayak begini. Celetuk Dadang.
"Udah non Lusi setuju aja deh. Biar urusan ini cepat selesai. Kita semua udah sepakat kok gak akan menuntut gaji yang sudah 4 bulan gak dibayar itu asal ada kompensasi yang sesuai. Kata Pak Naryo.
Kemudian Pak Naryo merampas kertas yang ada ditangan Lusi dan mencoba membacanya dengan lantang.
"Non Lusi ingat baik baik nih semua tuntutan kita !! Setelah itu baru non tanda tangani surat kesepakatan ini biar urusan kita cepat selesai.
"Syarat yang pertama yaitu non Lusi harus bersedia menjadi objek pemuas nafsu kami selama 4 bulan berturut turut sesuai dengan hutang gaji yang belum dibayarkan. Intinya semua bagian tubuh non boleh kami grepein kapan saja dan dimanapun kami mau. Selain itu non juga harus rela kami setubuhi dengan berbagai macam cara sesuai keinginan kami.
"Yang kedua non Lusi harus menuruti semua perintah dan fantasi seks kami selama masa perjanjian ini berlaku. Apabila non menolaknya dan melanggar poin perjanjiannya maka non bersedia diberikan hukuman tambahan dan masa perjanjiannya akan diperpanjang selama satu bulan secara otomatis.
"Yang ketiga non Lusi wajib melakukan perawatan tubuh semaksimal mungkin agar selalu terlihat cantik dan seksi selama menjadi budak seks kami. Terserah non mau pakai baju kayak apa pokoknya non harus bisa bikin kami semua sange berat kalau melihat non.
"Yang keempat kami para buruh harus dibebaskan dari segala tuntutan hukum karena pada dasarnya non Lusi melakukan semua ini dengan sukarela tanpa unsur paksaan.
"Gimana non ? Udah jelas kan sekarang apa yang kami inginkan. Cuma dikit kok syaratnya. Hehe..
"Udah terima ajalah non. Daripada nanti non pusing mikiran cari uang untuk bayar gaji kami semua. Mending juga kayak gini, tiap harinya non tinggal ngangkang dan puasin kami semua. Haha.. Ledek Pak Dadang.
Lusi pun terdiam sesaat seperti sedang mempertimbangkan sesuatu dipikirannya. sifat Lusi yang pada dasarnya sangat bertanggung jawab tentu membuatnya merasa bersalah pada buruh dan keluarganya sehingga dia pun dengan berat hati berusaha mencari solusi terbaik guna menyelesaikan masalah pelik diperusahaan keluarganya.
"Iya pak. Gua dukung deh apapun rencana lu. jangan sampe kita dibegoin terus sama dia. Haha.. Kata Pak Dadang yang berkali kali menelan air liurnya setiap kali memikirkan rencana mesum tsb.
Kami memang sudah menyusun berbagai rencana gila sebelumnya sehingga jika Lusi menolak perjanjian itu maka kami pun tidak akan segan segan berbuat nekat padanya.
Mulai dari rencana untuk menjarah seluruh isi rumahnya untuk mengganti kerugian sampai rencana untuk memperkosanya beramai ramai dirumahnya untuk sekedar memberi hukuman. Semua itu memang sudah kami perhitungkan dengan matang hingga membuat fantasi liar kami terus melayang layang.
Kami memang sudah terlanjur marah dan kesal karena selalu dibohongi dan diberikan janji palsu oleh keluarganya sehingga wajar saja para buruh seperti menyimpan dendam yang mendalam. Intinya malam ini kami harus mendapatkan sesuatu sebagai ganti ruginya.
"Gimana non ? Jangan diem aja donk !! Katanya mau tanggung jawab sama masalah ini. Kita semua butuh kepastian nih !! Tanya Pak Naryo lagi.
"Tapi seandainya ditengah perjanjian nanti non Lusi berubah pikiran, kita semua bersedia kok membawa non Lusi ke pabrik buat dibagi bagi dengan buruh yang lain. Haha.. Sahut Pak Naryo yang semakin keterlaluan.
"Makin lama kalian tuh makin kurang ajar ya !! Emangnya saya ini apaan pake dibagi bagi segala. Ingat ya saya ini majikan kalian jadi saya harap kalian bisa menjaga omongan kalian !! Bentak Lusi kesal karena terus direndahkan oleh perkataan buruhnya.
"Ayo buruan non ditanda tangani surat perjanjiannya. Biar kami lebih yakin sama keputusan kamu. Bujuk Pak Naryo sambil menyodorkan surat kesepakatan bersama itu.
Dengan sedikit gemetar Lusi pun meraih pena dan menandatangani perjanjian tak wajar tsb. Wajahnya yang cantik terlihat kuatir dan cemas namun ia tak dapat berbuat banyak karena sudah memutuskannya dan bersiap menerima segala resikonya.
"Karena sudah ditanda tangani maka surat perjanjian ini sudah berlaku dengan sah dan mulai hari ini semaunya akan kita balik. Non Lusi yang jadi budak dan kami yang jadi tuannya. Haha.. seru Pak Naryo sambil tertawa lepas penuh kemenangan.
Setahuku para buruh memang pernah mengambil foto Lusi secara sembunyi sembunyi dan memasangnya ditoilet guna menyalurkan hasrat terpendam mereka selama ini. Sambil memandangi foto besar wajah majikannya, yang ditempel diantara deretan urinoir yang ada, para buruh kerap beronani sambil membayangkan memperkosa Lusi yang putih dan sipit itu ditoilet pabrik yang kumuh dan tak pernah dibersihkan.
Harus kuakui wajah Lusi memang sangat menggairahkan hingga membuat orang yang melihatnya jadi merasa gimana gitu dan ternyata hal ini bukan hanya dirasakan oleh diriku sendiri namun dirasakan juga oleh para buruh lainnya sehingga akhirnya kami pun sepakat untuk menjadikan majikan cina kami tsb sebagai bacolan bersama.
Aku memang cukup beruntung, karena beberapa tahun ini bisa bekerja disalah satu pabrik percetakan yang ada didekat rumahku. Walaupun penghasilanku tak seberapa, namun setidaknya bisa melepaskan status pengangguranku yang sudah melekat selama bertahun tahun.
Soal penampilan, orang bilang wajahku biasa saja bahkan dibawah standard sementara kulitku hitam legam karena sering terbakar matahari ketika bekerja dikebun. Namun aku juga punya sedikit kelebihan yakni badanku yang kekar dan berotot mirip binaragawan hehe.. bahkan teman temanku menjulukiku dengan sebutan pendekar alias pendek tapi kekar.
Pabrik tempatku bekerja memang tidak begitu besar namun memiliki beberapa bangunan didalamnya yang berfungsi sebagai kantor, gudang dan tempat pengolahan produksi. Sementara dibagian belakang masih tersisa tanah kosong yang tidak terlalu luas dan disana pula berdiri sebuah rumah mess bagi para buruh yang berasal dari luar kota.
Bos kami bernama Pak Gunawan yang memiliki sifat mata keranjang. Sehingga tak heran jika sering terdengar gosip kalau beliau kerap memiliki hubungan gelap dengan para buruh wanita yang bertubuh bahenol. Beliau memang terkenal pelit namun saat mendekati wanita incarannya maka sifatnya akan berubah menjadi royal hingga secara tak langsung banyak menguras harta kekayaannya.
Bahkan ada seorang buruh wanita yang mengaku pernah dibelikan sebidang tanah dan rumah olehnya asal bersedia menjadi wanita simpanan beliau.
Namun gosip hanya tinggal gosip dan aku tak pernah peduli dengan hal tsb.
Dalam mengelola usahanya, beliau juga dibantu oleh putri kesayangannya yang bernama Lusi yang masih duduk di bangku kuliah. Sebenarnya penampilan putri bosku terkesan biasa saja dan boleh dibilang sederhana serta jarang berpakaian seksi, namun wajahnya yang oriental dan kulitnya yang putih mulus memberi daya tarik tersendiri bagi dirinya.
Awalnya perusahaan memang berjalan dengan baik dan lancar namun karena pandemi berkepanjangan maka proses produksi dan pesanan pun mulai terganggu.
Bonus bulanan karyawan yang biasanya kami terima pun mulai tersendat dan tak pernah kami nikmati lagi. Hal ini tentunya mengakibatkan tekanan ekonomi yang berat bagi semua buruh disana.
Belakangan ini kondisi keuangan perusahaan memang kurang begitu baik hingga pembayaran gaji karyawan sering terlambat. Kami para buruh pun kerap dibuat kesal karenanya, bahkan pemilik perusahaan yang bernama Pak Gunawan sering pergi menghilang dengan wanita simpanannya keluar kota dan melalaikan tanggung jawabnya sebagai pemilik perusahaan.
Beruntung putri pemilik perusahaan yang bernama Lusi sering datang kesana untuk membantu mengelola perusahaan selama Pak Gunawan tidak datang. Namun kondisi perusahaan yang terpuruk akibat serbuan pandemi akhir akhir ini membuatnya tak dapat berbuat banyak dan hanya bisa memberikan janji janji manis saja.
Tak terasa sudah hampir 4 bulan kami para buruh bekerja tanpa kejelasan hingga akhirnya kami pun memutuskan untuk mogok kerja sampai hak kami diberikan.
Namun yang menjadi masalah, pemilik perusahaan tak pernah datang lagi kearea pabrik bahkan putrinya pun hanya datang sesekali saja untuk membereskan berkas administrasi yang tersisa. Melihat gelagat yang tak wajar ini kami pun mulai bertanya tanya akan kejelasan pembayaran gaji kami.
Pagi itu didepan halaman pabrik, para buruh berkumpul dan berunding guna mencari solusi penyelesaian dengan pihak perusahaan mengenai gaji yang belum terbayarkan. Pak Gunawan yang awalnya berencana hadir, ternyata ingkar janji dan tak muncul disana membuat para buruh semakin gelisah.
Para buruh yang sebagian besar laki laki terlihat mulai emosi dan berniat melakukan pengrusakan diarea pabrik namun beberapa diantara kami berusaha meredamnya agar masalah tak bertambah pelik nantinya.
"Percuma deh tiap hari kita nunggu disini !! Pak Gunawan dan putrinya juga gak bakalan datang. Kata salah satu buruh
"Terus gimana donk nasib kita semua ? Masa kita kerja 4 bulan ini kagak dibayar. Kata buruh lainnya.
"Iya nih, gimana kalau kita jarah aja sisa barang yang ada dipabrik ini buat ganti rugi.
"Wah kalau cuma dijarah kayaknya tanggung bang. Mending kita bakar sekalian aja !!! Ucap buruh yang lain dengan penuh emosi.
"Tenang dulu kawan kawan. Jangan terbawa emosi. Kalau melakukan pengrusakan itu namanya sudah melanggar hukum. Sebenarnya gua sudah punya rencana bagus. Kalian serahkan saja masalah ini sama gua. Sahut Pak Naryo, pria paruh baya yang dianggap sebagai koordinator para buruh.
"Ya terus gimana ? Emang Pak Naryo punya rencana apa ?
"Hmm gini aja deh. Diantara kita semua yang tau rumah bos kita kan cuma si Tarno. Gimana kalau kita coba datangi rumahnya aja untuk menuntut kejelasan. Ucap Pak Naryo
"Percuma deh tiap hari kita nunggu disini !! Pak Gunawan dan putrinya juga gak bakalan datang. Kata salah satu buruh
"Terus gimana donk nasib kita semua ? Masa kita kerja 4 bulan ini kagak dibayar. Kata buruh lainnya.
"Iya nih, gimana kalau kita jarah aja sisa barang yang ada dipabrik ini buat ganti rugi.
"Wah kalau cuma dijarah kayaknya tanggung bang. Mending kita bakar sekalian aja !!! Ucap buruh yang lain dengan penuh emosi.
"Tenang dulu kawan kawan. Jangan terbawa emosi. Kalau melakukan pengrusakan itu namanya sudah melanggar hukum. Sebenarnya gua sudah punya rencana bagus. Kalian serahkan saja masalah ini sama gua. Sahut Pak Naryo, pria paruh baya yang dianggap sebagai koordinator para buruh.
"Ya terus gimana ? Emang Pak Naryo punya rencana apa ?
"Hmm gini aja deh. Diantara kita semua yang tau rumah bos kita kan cuma si Tarno. Gimana kalau kita coba datangi rumahnya aja untuk menuntut kejelasan. Ucap Pak Naryo
Tarno pria tua berbadan kurus itu memang merupakan sopir pribadi keluarga bosku hingga wajar saja kalau dia sangat paham dengan kehidupan pribadi majikan kami dan juga mengetahui tempat tinggalnya yang konon katanya berlokasi disebuah komplek perumahan paling mewah dikota tempat tinggal kami.
Setelah melakukan perundingan kecil akhirnya sore itu kami berlima pun memutuskan untuk menyatroni rumah majikan kami yang jaraknya lumayan jauh.
Dengan mengendarai sepeda motor kami pun mulai menyusuri jalan raya guna memperjuangkan kejelasan nasib kami dan para buruh lainnya.
Namun sayangnya ketika sampai disana pak Gunawan sedang tak ada dirumahnya dengan alasan sedang keluar kota sehingga kami pun terpaksa berunding dengan putrinya yang cantik itu.
Karena sudah kepalang tanggung maka para buruh pun mencoba meminta kejelasan mengenai hak kami yang sudah lama tak diberikan. Mulai dari pembicaraan santai sampai akhirnya kami pun berdebat dengan putri majikan kami yang berparas oriental tsb.
"Sebenarnya saya juga tak mau ada kejadian seperti ini. Tapi jujur aja saat ini perusahaan keluarga saya memang sedang menghadapi masalah keuangan yang berat akibat adanya pandemi berkepanjangan. Makanya untuk sementara saya belum bisa memastikan kapan gaji kalian dibayar. Lusi mencoba menjelaskan dengan sejujur jujurnya tentang kondisi perusahaan keluarganya yang sedang bermasalah.
"Wah ga bisa begitu donk non. Kami tuh udah hampir empat bulan loh dikasih janji janji terus sama pak gunawan. Tapi kenyataannya gak ada satupun janji yang ditepati. Sahut Pak Dadang yang merupakan salah satu buruh senior dipabrik.
"Iya non. Jangan permainkan kami terus dong. Kami sih bisa aja bersabar tapi keluarga kami kan juga butuh makan. Sambung Pak Wildan.
"Yah habis mau gimana lagi. Kalian kan tahu sendiri kondisi perusahaan sekarang kayak gimana. Belakangan ini omset perusahaan menurun drastis sedangkan biaya bertambah terus. Sebagai buruh kalian juga harus mengerti donk kondisi perusahaan. Lusi mencoba menjelaskan keadaannya.
"Soal itu sih bukan urusan kami. Intinya kami sudah bekerja dan pihak perusahaan harus membayar hak kami semua.
"Soal itu sih bukan urusan kami. Intinya kami sudah bekerja dan pihak perusahaan harus membayar hak kami semua.
"Masa punya rumah mewah kayak gini tapi gak bisa bayar gaji karyawan. Yang bener aja non, kagak usah bohongin kita terus lah !! Salah satu buruh terlihat kesal.
"Masalahnya sangat rumit bang. Rumah ini pun nanti bisa disita sama pihak bank karena kredit macet yang belum terbayarkan. Sahut Lusi mencoba menjelaskan.
"Ahh udahlah gak usah banyak alasan. Kalau memang gak mau bayar gaji kami bilang aja. Tapi nanti, Jangan salahin kami kalau buruh yang lain mengamuk dan membakar pabrik !! Ancam Pak Naryo dengan nada tinggi seakan ingin menggertak putri majikannya.
"Lohh koq malah ngancam begitu sih. Kita kan bisa selesaikan masalah ini dengan kekeluargaan. Bujuk Lusi guna meredam amarah para buruh.
Karena tak menemu jalan keluar yang berarti dari masalah ini maka kami pun sepakat untuk pergi keluar sebentar untuk menjalankan rencana berikutnya.
Sambil duduk diatas motor yang ada dihalaman depan rumah mewah itu kami pun kembali melakukan perundingan guna mencari jalan keluarnya.
"Jadi gimana sekarang pak. Masa kita harus pulang dengan tangan kosong sih. kataku dengan perasaan kecewa karena tak berhasil mendapatkan apa yang kami perjuangkan.
"Iya bang. Pasti buruh yang lain bakal nyalahin kita tuh kalau ujung ujungnya sampai gak jelas lagi kayak gini. Ujar Wildan.
"Yaa mau gimana lagi. Kan tadi si non udah bilang kalau perusahaannya lagi gak punya dana buat bayar gaji karyawan. Lah kalau udah begitu mah gue juga gak bisa apa apa.
Sahut Pak Naryo santai namun otaknya seperti sedang merencanakan sesuatu.
"Kalau alasannya kayak gini terus mah sampai kapanpun gaji kita gak akan pernah dibayar sama perusahaan. Pokoknya gue gak rela kalau gaji gue selama empat bulan ini sampe gak dibayar sama sekali. Liat aja nanti yang ada tuh pabrik bakalan gue bakar sampe habis !! Sambung Dadang yang mulai terbawa emosi.
"Sabar Dang !! Elo gak usah emosi dulu. Gue yakin suatu hari nanti masalah ini pasti bakalan ada jalan keluarnya kok. Kata Pak Tarno yang sok bijak padahal dalam hatinya merasa dongkol juga.
"Coba dipikirin lagi pak caranya. Yang penting mah hari ini kita jangan sampai pulang dengan tangan kosong lagi. Bapak tau sendiri kan kalau mereka tuh udah makin susah diajak berunding. Kata Dedi yang kuatir kalau gajinya sampai tak dibayar dan majikannya malah kabur begitu saja.
"Ya udah daripada elo semua pada uring uringan begitu mending gini aja deh.. Hehe..
Kata Pak Naryo sambil mengecilkan suaranya dan menceritakan sebuah rencana busuk yang ada di otaknya.
Dikalangan para buruh pabrik pak Naryo memang sudah dianggap sebagai sesepuh
yang paling berpengaruh sehingga tak heran kalau para buruh selalu meminta nasehat darinya namun sayangnya keputusan lelaki itu tak pernah jauh dari selangkangannya.
"Anjiirr.. rencana apalagi nih.. kok bisa bisanya Pak Naryo punya rencana kayak gitu. Haha.. Kata Pak Wildan yang merasa tertarik dengan usulan pria tsb.
"Kalau elo gimana anto !!? Setuju kagak sama usulan gua yang tadi.. Tanya Pak Naryo yang berharap didukung oleh teman temannya.
"Usulan lu emang gak pernah bikin kecewa pak. Haha.. Liat nih baru denger rencananya aja burung gua udah kegirangan kayak gini.
Haha.. Jawabku seolah menyetujui rencana mesum tsb.
"Terus yang lain gimana nih ? Elo semua pada setuju gak nih. Tanya Pak Naryo lagi yang raut wajahnya sudah dipenuhi gelora nafsu birahi.
"Gua sih ngikut aja apa maunya kalian. Tapi jujur aja gue tuh lebih kesengsem sama adiknya non Lusi yang masih sekolah diluar kota itu. Hehe.. Kata Pak Tarno sambil berpikir yang tidak tidak.
"Soal itu mah bisa kita atur bro !! Yang penting sekarang kita taklukin dulu aja cicinya. Kalau udah bosen baru kita sikat adiknya sekalian. Haha.. Kata Pak Naryo yang semakin keterlaluan.
"Otak pak Naryo emang jenius ya. Bisa bisanya kepikiran rencana kayak gini. Tapi emang bener juga sih daripada nanti kita gak dapat apa apa ya lebih baik kita coba dulu aja. Siapa tau non Lusi setuju dengan penyelesaian seperti ini. Kataku menambahkan.
"Gue juga berharap kayak gitu. Soalnya daridulu gue kepengen banget nyicipin badan amoy yang putih kayak non Lusi. Liat aja nanti kalau seandainya dia udah berhasil kita taklukin pasti bakalan gue ewe terus terusan sampe bunting. Haha.. Kata Pak Tarno yang sudah tak sabar untuk mewujudkan niatnya menggauli Lusi.
"Kayaknya agak susah tuh bro !!
kalau gua perhatiin dari sifatnya non Lusi yang kalem dan lembut itu kayaknya dia gak bakalan setuju lah sama ide gila kayak gitu. Sahut Pak Dadang.
"Belum tentu bro.. dari luar tuh amoy emang keliatan kalem tapi dalamnya mana tau kan. Setau gua cewek amoy kayak gitu napsunya gede bro.. Celetuk Pak Wildan yang terus berharap.
"Akhh.. Pak Wildan tau dari mana coba ? Emangnya bapak pernah ngewe sama amoy ??! Amoy tuh seleranya tinggi pak. Mana mau dia sama orang orang rendahan kayak kita gini. Jangankan diajak ngewe, baru disentuh dikit aja udah ngejerit kali. Haha..
Ucapku penasaran.
"Yah emang belum pernah sih. Tapi kan gua udah sering baca kisah kayak gitu di cerita cerita dewasa yang ada di internet dan menurut pengamatan gue, amoy yang udah pernah ngerasain enaknya kontol pribumi pasti bakal ketagihan dan minta lagi. Kata Pak Wildan yang merupakan penggemar cerita dewasa.
"Otak buruh dipabrik kita emang satu frekuensi ya. Otaknya pada kotor dan mesum semua apalagi otaknya pak Naryo tuh !! Haha.. Tapi jujur aja muka non Lusi emang napsuin banget sih, kalau diperhatiin tampangnya memelas banget kayak pengen minta diperkosa gitu. Haha.. Sahutku
"Bener banget kata kata elu Anto !! Daritadi gua juga perhatiin tampangnya non Lusi pas lagi berdebat didalam kayak memelas gitu sama kita. Kayaknya dia udah penasaran banget tuh pengen nyicipin singkong pribumi. Hehe.. Kata Pak Tarno.
"Gue tau otak gue emang rada mesum tapi gak bisa disalahin gitu juga dong. Kalian liat sendiri kan tadi gimana penampilannya non Lusi pas nemuin kita. Hehe.. Kata Pak Naryo membela dirinya.
"Iya pak.. emang wajar sih kalau otak elu jadi konslet begitu. Kok bisa bisanya ya si non nemuin buruhnya pakai gaun tidur seksi kayak gitu. Atau mungkin tuh cina emang sengaja mau mancing mancing kita biar berbuat nekat kali yakk.. Kata Pak Wildan.
"Yahh udah gak usah kebanyak omong pak mending kita coba dulu aja usulin ke dia. Siapa tau non Lusi lagi sange berat dan kepengen ngerasain diewe sama pribumi. Kata Dedi yang nampak antusias.
"Busett dah. Kita kan kesini mau nanya soal kejelasan gaji. Kenapa jadi membahas soal ngewe kayak begini hehe.. Kata Pak Dadang berkelakar karena jujur saja pembicaraan mesum ini membuatnya semakin bersemangat.
"Ya udah sekarang kita semua masuk lagi aja kedalam. Gua yakin non Lusi bakalan kaget kalau udah ngedenger usulan kita. Haha.. Ajak Pak Naryo sambil meninggalkan teman temannya dan berjalan masuk kedalam rumah besar tsb.
"Ya udah sekarang kita semua masuk lagi aja kedalam. Gua yakin non Lusi bakalan kaget kalau udah ngedenger usulan kita. Haha.. Ajak Pak Naryo sambil meninggalkan teman temannya dan berjalan masuk kedalam rumah besar tsb.
Pikiran mesum para buruh tentu tak muncul begitu saja tanpa sebab karena saat kami datang kerumah mewah tsb dan menemui Lusi tadi, ternyata gadis itu sedang mengenakan gaun tidurnya yang seksi dan berwarna pink sehingga wajar saja kalau sejuta hal mesum pun mulai menggoda pikiran kami yang pada awalnya tak berniat jahat.
Dengan jantung berdebar kencang kemudian kamipun segera menyusul pak Naryo masuk kedalam rumah untuk menemui putri majikan kami yang cantik jelita tsb.
Pikiranku kali ini sangat berbeda jauh dari sebelumnya karena pada saat tiba disana untuk yang pertama kalinya aku hanya memikirkan tentang kejelasan gajiku selama berbulan bulan yang belum terbayarkan namun dikesempatan yang kedua ini aku mulai membayangkan betapa nikmatnya tubuh putih gadis cina itu ketika sedang kusetubuhi dengan ganas diatas ranjang kamarnya yang mewah yang tentu saja membuat burungku semakin tegang.
Dengan langkah yang pasti dan terasa mantap kemudian kami semua berjalan masuk kedalam rumah menuju ruang tengah tempat kami berunding tadi.
"Dang !! Cepat lu kunci semua pintu rumah yang ada disini !! Pokoknya rencana kita kali ini jangan sampai gagal !! Perintah Pak Naryo yang sudah mempersiapkan rencana cadangannya apabila rencana utamanya gagal total.
"Beres pak !! Serahin aja semuanya sama gue !! Jangankan non Lusi, tikus aja gak bakalan bisa keluar dari sini. Hehe.. Sahut Pak Dadang penuh semangat.
"Pak kalau non Lusi sampe menolak usulan kita gimana !! Yang ada kita semua bakalan dipecat tanpa pesangon lagi. Kataku sedikit kuatir dengan rencana nekat tsb.
"Udah pokoknya elu tenang aja deh. Gua uda siapin semua rencana cadangannya. Kalau dia sampe nolak usulan kita langsung kita seret aja tuh cina ke kamarnya terus kita ewe rame rame sampe klenger !! Kata Pak Naryo yang ekspresi wajahnya berubah menjadi bengis.
Dengan penuh semangat kami pun kembali menemui Lusi diruang tengah rumahnya yang cukup besar dan mewah tsb dan berharap dapat segera menemukan solusinya.
"Aku sudah cape berdebat sama kalian. Jadi gimana sekarang ? Apa kalian sudah rundingkan semuanya ? Menurutku lebih baik sekarang kalian pulang saja. Nanti kalau sudah ada uangnya pasti gaji kalian semua akan kubayar kok. Bujuk Lusi dengan wajah sedikit memelas.
"Kita semua memang sudah berunding diluar dan sekarang semuanya itu tergantung non Lusi aja sih. Jawab Pak Naryo dengan nada sopan.
"Koq tergantung sama saya sih ? Kan dari tadi saya sudah jelasin kalau saat ini memang belum ada uangnya. Jadi percuma aja kalian datang tiap hari kesini.
"Gini non. Kali ini kita tuh gak akan membahas masalah uang gaji lagi. Kalau kata orang ini namanya win win solutions haha.. Sahut Pak Naryo sambil tersenyum licik.
"Maksud kalian gimana sih. Saya bener bener gak ngerti nih. Jadi selain uang kalian menginginkan apaan ? Atau kalian mau ambil barang barang yang ada di rumah ini untuk mengganti gaji kalian ? Tanya Lusi keheranan
"Begini non. Kita semua paham koq kondisi perusahaan memang sudah parah dan sepertinya gak mungkin non Lusi akan membayar gaji kami dalam waktu dekat ini. Makanya kami punya solusi yang bagus untuk kita semua. Kata Naryo sambil menyeringai mesum.
"Ya udah sekarang kalian jelasin aja. Sebenarnya apa yang kalian inginkan,
siapa tau nanti aku bisa mempertimbangkannya. Sahut Lusi dengan antusias karena pada buruh sudah tidak ngotot seperti tadi.
"Tadi setelah berunding diluar, kami sudah catat semua tuntutan kami dikertas ini. Kalau non Lusi setuju nanti kita bakal relain deh gaji kita yang selama 4 bulan ini gak dibayar sama perusahaan. Hehe.. Kata Pak Naryo penuh harap.
"To cepat lo kasih kertasnya. Biar non Lusi baca isinya !! Perintah Pak Naryo.
Aku pun memberikan kertas berisi catatan singkat tuntutan para buruh kepadanya. Tak lama kemudian tangannya yang putih mulus bak porcelain pun meraih kertas tsb lalu membuka lipatannya dan mulai membacanya.
Kami semua hanya terdiam sambil menunggu reaksi gadis cantik nan lembut tsb. Sambil berdiri Lusi mulai membacanya dalam hati dan ia pun kaget setengah mati ketika mengetahui isinya. Raut wajah Lusi yang biasa terlihat kalem dan lembut kini berubah drastis. Hatinya langsung bergejolak seolah tak percaya dengan apa yang sedang dibacanya saat itu.
"Tadi setelah berunding diluar, kami sudah catat semua tuntutan kami dikertas ini. Kalau non Lusi setuju nanti kita bakal relain deh gaji kita yang selama 4 bulan ini gak dibayar sama perusahaan. Hehe.. Kata Pak Naryo penuh harap.
"To cepat lo kasih kertasnya. Biar non Lusi baca isinya !! Perintah Pak Naryo.
Aku pun memberikan kertas berisi catatan singkat tuntutan para buruh kepadanya. Tak lama kemudian tangannya yang putih mulus bak porcelain pun meraih kertas tsb lalu membuka lipatannya dan mulai membacanya.
Kami semua hanya terdiam sambil menunggu reaksi gadis cantik nan lembut tsb. Sambil berdiri Lusi mulai membacanya dalam hati dan ia pun kaget setengah mati ketika mengetahui isinya. Raut wajah Lusi yang biasa terlihat kalem dan lembut kini berubah drastis. Hatinya langsung bergejolak seolah tak percaya dengan apa yang sedang dibacanya saat itu.
Selama ini Lusi memang sudah mengetahui perihal kelakuan buruk para buruh dipabrik ayahnya. Beberapa diantara mereka sering tertangkap basah ketika sedang mencuri pandang dan mengamati dirinya secara diam diam bahkan ada juga yang secara terang terangan memandangi tubuh putihnya hingga membuatnya merasa risih.
Akhirnya Lusi pun mengetahui kalau dugaannya selama ini memang benar. Ternyata selama ini para buruh memang begitu terobsesi dan mengagumi kecantikan wajahnya yang kalem oriental serta tubuhnya yang indah tanpa noda.
Kulitnya yang putih mulus selalu mengundang birahi kami para buruh disana hingga ingin sekali menjamahnya. Namun karena perbedaan status sosial maka banyak diantara para buruh yang hanya bisa memendam hasrat birahinya yang ada selama ini.
Sebenarnya penampilan dan gaya berpakaian Lusi jika sedang berada dipabrik tsb memang terbilang cukup rapi dan sopan. Berbeda dengan orang kalangan berada pada umumnya, Lusi lebih suka berpenampilan sederhana sehingga makin memancarkan pesona kecantikan alaminya.
Sebenarnya penampilan dan gaya berpakaian Lusi jika sedang berada dipabrik tsb memang terbilang cukup rapi dan sopan. Berbeda dengan orang kalangan berada pada umumnya, Lusi lebih suka berpenampilan sederhana sehingga makin memancarkan pesona kecantikan alaminya.
Namun anehnya entah kenapa kami selalu saja dibuat penasaran akan keindahan tubuhnya yang mempesona.
Sifatnya yang kalem dan lembut serta sederhana malah membawa daya tarik tersendiri yang membuat para buruh tergila gila padanya. Berbanding terbalik dengan sifat ayahnya yang emosional dan sering memaki para buruh jika berbuat salah. Lusi lebih sering menegur dengan kata kata yang terbilang sopan hingga membuat kami merasa dihargai. Namun sekali lagi semua itu tak membuat para buruh disana berhenti berfantasi tentang kemolekan tubuh indahnya yang mulus dan terawat.
Selama beberapa saat kami terus menunggu jawaban darinya hingga akhirnya Pak Naryo pun bertanya dengan suara tegas.
"Koq diem aja sih non.. setuju atau ngak nih dengan usulan kita ? Jawab donk !! Soalnya kita udah kelamaan nunggu nih. Kata Pak Naryo dengan penuh semangat.
"Kalian semua sudah gila apa ya ? Koq bisa bisanya punya ide kayak begini. Sahut Lusi dengan sedikit emosi namun seperti memendam sesuatu dalam dirinya.
Wajah cantik Lusi sedikit berubah karena selama ini kami memang jarang melihatnya marah namun demikian wajah orientalnya tetap terlihat mempesona.
"Koq diem aja sih non.. setuju atau ngak nih dengan usulan kita ? Jawab donk !! Soalnya kita udah kelamaan nunggu nih. Kata Pak Naryo dengan penuh semangat.
"Kalian semua sudah gila apa ya ? Koq bisa bisanya punya ide kayak begini. Sahut Lusi dengan sedikit emosi namun seperti memendam sesuatu dalam dirinya.
Wajah cantik Lusi sedikit berubah karena selama ini kami memang jarang melihatnya marah namun demikian wajah orientalnya tetap terlihat mempesona.
"Jangan marah dulu non.. kan namanya juga usulan !! Kali aja non Lusi mau nerima. Haha.. Kata Pak Naryo.
"Sebenarnya usulan kami itu masih terbilang wajar kok. Non Lusi kan punya hutang gaji selama empat bulan dan kami berlima juga minta dilayani selama empat bulan juga.. kan adil namanya. Hehe.. Ucap buruh yang bernama Pak Wildan.
"Udah terima ajalah non. Toh nantinya kita semua yang terikat perjanjian ini juga bakalan sama sama enak. Dan yang paling penting non Lusi juga gak perlu pusing mikirin hutang gaji buruh pabrik lagi.
Ibaratnya uang ditukar kenikmatan gitu sih. Jadi gak ada yang dirugikan. Bujuk Pak Dadang.
"Bener tuh !! Lagian dalam kondisi ekonomi kayak gini kayaknya gak mungkin non Lusi bisa dapat uang sebanyak itu dalam waktu singkat. Paling banter kamu cuma bisa jadi jablay dipinggir jalan buat nyicil bayar hutang gaji ke kita. Kalau kayak gitu mah kapan lunasnya non. Haha.. Kata Pak Tarno yang mulai kelewatan.
Mendengar celotehan dan ejekan kami barusan sepertinya Lusi mulai terpancing dan sedikit emosi karena dia merasa tak dihargai lagi sebagai seorang majikan.
"Kalian memang keterlaluan ya !! Padahal selama ini keluargaku sudah memberi pekerjaan sama kalian !! Jadi kayak gini balasan kalian. Jawab Lusi dengan sedikit kesal dan sedih.
"Ya salah sendiri kenapa gaji kita sudah 4 bulan gak dibayar !! Jangan mau enaknya sendiri donk non. Non udah nyuruh orang kerja keras seharian tapi ujung ujungnya kagak mau dibayar. Mana bisa begitu.. sahut Pak Naryo.
"Pikir donk non !! Keluarga kita 4 bulan ini mau dikasih makan apa coba kalau gaji kita gak dibayar sedangkan non malah enak enakan tinggal dirumah mewah kayak begini. Celetuk Dadang.
"Udah non Lusi setuju aja deh. Biar urusan ini cepat selesai. Kita semua udah sepakat kok gak akan menuntut gaji yang sudah 4 bulan gak dibayar itu asal ada kompensasi yang sesuai. Kata Pak Naryo.
Kemudian Pak Naryo merampas kertas yang ada ditangan Lusi dan mencoba membacanya dengan lantang.
"Non Lusi ingat baik baik nih semua tuntutan kita !! Setelah itu baru non tanda tangani surat kesepakatan ini biar urusan kita cepat selesai.
"Syarat yang pertama yaitu non Lusi harus bersedia menjadi objek pemuas nafsu kami selama 4 bulan berturut turut sesuai dengan hutang gaji yang belum dibayarkan. Intinya semua bagian tubuh non boleh kami grepein kapan saja dan dimanapun kami mau. Selain itu non juga harus rela kami setubuhi dengan berbagai macam cara sesuai keinginan kami.
"Yang kedua non Lusi harus menuruti semua perintah dan fantasi seks kami selama masa perjanjian ini berlaku. Apabila non menolaknya dan melanggar poin perjanjiannya maka non bersedia diberikan hukuman tambahan dan masa perjanjiannya akan diperpanjang selama satu bulan secara otomatis.
"Yang ketiga non Lusi wajib melakukan perawatan tubuh semaksimal mungkin agar selalu terlihat cantik dan seksi selama menjadi budak seks kami. Terserah non mau pakai baju kayak apa pokoknya non harus bisa bikin kami semua sange berat kalau melihat non.
"Yang keempat kami para buruh harus dibebaskan dari segala tuntutan hukum karena pada dasarnya non Lusi melakukan semua ini dengan sukarela tanpa unsur paksaan.
"Gimana non ? Udah jelas kan sekarang apa yang kami inginkan. Cuma dikit kok syaratnya. Hehe..
"Udah terima ajalah non. Daripada nanti non pusing mikiran cari uang untuk bayar gaji kami semua. Mending juga kayak gini, tiap harinya non tinggal ngangkang dan puasin kami semua. Haha.. Ledek Pak Dadang.
Lusi pun terdiam sesaat seperti sedang mempertimbangkan sesuatu dipikirannya. sifat Lusi yang pada dasarnya sangat bertanggung jawab tentu membuatnya merasa bersalah pada buruh dan keluarganya sehingga dia pun dengan berat hati berusaha mencari solusi terbaik guna menyelesaikan masalah pelik diperusahaan keluarganya.
Saat itu Dadang berjalan mendekat dan berbicara pelan pada Pak Naryo yang ada disebelahnya. Buruh itu sepertinya kuatir kalau rencana busuknya sampai gagal.
"Pak kalau dilihat dari gelagatnya kayaknya non Lusi gak bakal nerima usulan kita deh. Yang ada nanti kita semua bakalan dilaporin ke pihak yang berwajib lagi karena dianggap melecehkan dia. Tanya Pak Dadang yang mulai kuatir.
"Udah lu tenang dulu aja. Gua yakin tuh amoy bakalan menuhin tuntutan gue !! Tapi seandainya dia nekat menolak usulan kita baru deh kita jalanin rencana selanjutnya.
Intinya malam ini kita semua harus dapat hasil !! Sahut pak Naryo yang mulai kesetanan karena pikirannya cuma dipenuhi nafsu belaka.
"Iya pak. Gua dukung deh apapun rencana lu. jangan sampe kita dibegoin terus sama dia. Haha.. Kata Pak Dadang yang berkali kali menelan air liurnya setiap kali memikirkan rencana mesum tsb.
Kami memang sudah menyusun berbagai rencana gila sebelumnya sehingga jika Lusi menolak perjanjian itu maka kami pun tidak akan segan segan berbuat nekat padanya.
Mulai dari rencana untuk menjarah seluruh isi rumahnya untuk mengganti kerugian sampai rencana untuk memperkosanya beramai ramai dirumahnya untuk sekedar memberi hukuman. Semua itu memang sudah kami perhitungkan dengan matang hingga membuat fantasi liar kami terus melayang layang.
Kami memang sudah terlanjur marah dan kesal karena selalu dibohongi dan diberikan janji palsu oleh keluarganya sehingga wajar saja para buruh seperti menyimpan dendam yang mendalam. Intinya malam ini kami harus mendapatkan sesuatu sebagai ganti ruginya.
"Gimana non ? Jangan diem aja donk !! Katanya mau tanggung jawab sama masalah ini. Kita semua butuh kepastian nih !! Tanya Pak Naryo lagi.
Tekanan yang diberikan para buruh benar benar membuat batin Lusi menderita, apalagi dia juga belum memiliki pengalaman dalam mengatasi permasalahan berat seperti ini sehingga gadis muda itu mulai kehilangan akal sehatnya.
"Jadi sesuai perjanjiannya cuma kalian berlima saja kan yang harus kulayani ? Kalian tahu sendiri kan jumlah buruh dipabrik ada puluhan orang. Mana mungkin aku melayani kalian semua. Kata Lusi mencoba bernegosiasi.
"Ya ngak semuanya lah non. Kalau harus melayani semuanya mah yang ada non Lusi bisa kelenger tuh. Hehe.. Kata Pak Tarno.
"Ya ngak semuanya lah non. Kalau harus melayani semuanya mah yang ada non Lusi bisa kelenger tuh. Hehe.. Kata Pak Tarno.
"Iya non cuma kami yang ada disini aja kok. Soal buruh yang lain mah nanti semuanya bisa kami atur kok. Hehe.. Kata Pak Naryo mencoba meyakinkan majikannya.
"Tapi seandainya ditengah perjanjian nanti non Lusi berubah pikiran, kita semua bersedia kok membawa non Lusi ke pabrik buat dibagi bagi dengan buruh yang lain. Haha.. Sahut Pak Naryo yang semakin keterlaluan.
"Makin lama kalian tuh makin kurang ajar ya !! Emangnya saya ini apaan pake dibagi bagi segala. Ingat ya saya ini majikan kalian jadi saya harap kalian bisa menjaga omongan kalian !! Bentak Lusi kesal karena terus direndahkan oleh perkataan buruhnya.
"Yah maaf deh non kalau perkataan saya tadi sudah menyinggung perasaan non. Tapi asal non tau aja sebenarnya muka cina non Lusi itu emang keliatan nafsuin banget loh !! Kesannya kayak gadis innocent yang masih lugu gitu. Pokoknya cocok banget deh buat dijadiin maenan sama semua buruh yang ada dipabrik. Sahut Pak Naryo yang semakin keterlaluan.
Bukan berhenti setelah ditegur oleh majikannya namun para buruh yang sudah terbakar nafsu malah semakin menjadi jadi dan omongan mereka pun semakin keterlaluan saja.
"Pokoknya hari ini non harus tanda tangani surat perjanjian itu sebagai jaminan buat kami. Kalau non sampe menolak kami akan biarkan buruh disana merusak dan membakar pabrik loh. Ancam Buruh lainnya yang sepertinya sudah tak sabar ingin mencicipi tubuh majikan cinanya yang putih dan sipit itu.
Awalnya Lusi memang sangat kesal dengan perkataan buruhnya yang semakin lama semakin rasis dan tak senonoh namun dia juga tak bisa memungkiri kalau perkataan yang seperti itu justru memantik birahi terpendam dalam dirinya.
Gairah asing yang muncul secara tiba tiba dalam diri Lusi membuat gadis itu jadi kehilangan akal sehatnya sebagai seorang gadis peawan dan tanpa sadar dia malah menganggukan kepalanya sebagai tanda setuju.
Kami pun seolah tak percaya dengan hal ini lalu serentak bersorak kegirangan. Lusi gadis cantik jelita yang kami idamkan selama ini sudah tunduk sepenuhnya dan bisa kami nikmati sepuasnya.
"Nah gitu donk non.. Ini baru solusi namanya. Kalau udah ada kepastian kayak gini kan jadi sama sama enak namanya. Haha.. Kata pak Dadang.
"Nah gitu donk non.. Ini baru solusi namanya. Kalau udah ada kepastian kayak gini kan jadi sama sama enak namanya. Haha.. Kata pak Dadang.
"Ayo buruan non ditanda tangani surat perjanjiannya. Biar kami lebih yakin sama keputusan kamu. Bujuk Pak Naryo sambil menyodorkan surat kesepakatan bersama itu.
Dengan sedikit gemetar Lusi pun meraih pena dan menandatangani perjanjian tak wajar tsb. Wajahnya yang cantik terlihat kuatir dan cemas namun ia tak dapat berbuat banyak karena sudah memutuskannya dan bersiap menerima segala resikonya.
"Karena sudah ditanda tangani maka surat perjanjian ini sudah berlaku dengan sah dan mulai hari ini semaunya akan kita balik. Non Lusi yang jadi budak dan kami yang jadi tuannya. Haha.. seru Pak Naryo sambil tertawa lepas penuh kemenangan.
"Jangan pak.. jangan sekarang !! Aku bener bener belum siap untuk melakukan itu !! Tolong beri aku waktu untuk berpikir lagi. Kata Lusi sambil ketakutan dan berusaha mundur kebelakang untuk menjauh.
"Siap ngak siap itu mah bukan urusan bapak !! Yang penting kan Non udah tanda tangan suratnya !! Pokoknya mulai sekarang badan non Lusi yang putih ini udah jadi milik kami semua dan bebas mau kami apain aja termasuk di dalam rumah non sendiri. Kata Pak Naryo sambil bergerak kearah majikannya.
"Jangan pak.. bapak mau apa !! Ini rumah saya !! Bapak jangan berbuat seenaknya saja disini !! Lusi terus mundur kebelakang untuk menghindar namun dua orang buruh yang lain segera menghadang dan menahannya.
Lusi baru menyadari kalau dirinya terlalu cepat mengambil keputusan sehingga menimbulkan penyesalan yang mendalam namun semua itu sudah terlambat dan dia tak bisa berbuat apa apa lagi selain hanya bisa pasrah menuruti isi surat perjanjian mesum tsb.
Setelah surat itu ditanda tangani oleh majikannya para buruh pun langsung merasa diatas angin sehingga prilaku mereka semakin liar dan keterlaluan saja bahkan tak menganggap Lusi sebagai majikan mereka lagi. Bagi para buruh, Lusi yang sekarang adalah Lusi yang berbeda dari sebelumnya, gadis berkulit putih dan bermata sipit itu tak lebih dari sekedar budak pemuas nafsu yang bebas kami lecehkan sesuka hati.
"Ayo non buka bajunya !! Bapak penasaran banget pengen liat badannya non Lusi yang putih itu !! Pastinya lembut dan halus banget tuh kalau disentuh !! Kata Pak Naryo sambil terus mendekat dan menyeringai mesum.
"Jangan pak.. Tolong kasih aku waktu untuk mempertimbangkan lagi kesepakatan itu.. Kata Lusi yang menyesali keputusannya.
Walaupun sudah mengambil keputusan namun sepertinya Lusi masih belum rela membiarkan tubuhnya dijamah oleh kami sehingga ia pun berusaha menghindari kontak fisik dengan kami.
Walaupun sudah mengambil keputusan namun sepertinya Lusi masih belum rela membiarkan tubuhnya dijamah oleh kami sehingga ia pun berusaha menghindari kontak fisik dengan kami.
"Udahlah non kagak usah kebanyakan alesan. Kalau non masih menolak nanti bapak bisa pakai cara yang lebih kasar loh !! Kata Pak Naryo yang tak tahan dengan penampilan seksi anak majikannya.
Bila diperhatikan gaun tidur Lusi memang sangat seksi dan menggoda sehingga wajar saja kalau para buruh yang ada disana semakin bergairah dan ingin segera menikmati tubuhnya, tak hanya itu aroma harum dan lembut yang memancar dari tubuhnya juga membuat kami semakin lupa diri.
"Arrggghh.. Pergi kaliaaan !! Jangan mendekaaat !! Kalau masih nekat nanti kalian semua akan saya laporkan ke pihak yang berwajib !! Ancam Lusi.
"Kalau mau laporin ya laporin aja non. Seandainya ditangkap palingan bapak cuma dikurung beberapa bulan aja kok. Hehe.. non tau sendiri kan hukuman penjara buat pelaku kejahatan seksual dikota ini tuh ringan banget. Haha.. Sindir Pak Naryo yang mengetahui hal ini dari temannya yang sudah bolak balik keluar masuk penjara.
"Emangnya non lupa ya !! Tadi kan non sendiri yang udah tanda tangan surat kesepakatannya. Disitu udah jelas dikatakan kalau non melakukan semua ini secara sukarela. Jadi non gak bakalan bisa menuntut kami. Kata Dadang mencoba mengingatkan.
Lusi bener bener menyesal dengan keputusannya tadi karena surat itu sangat melindungi pada buruhnya dari segala tuntutan hukum sehingga Lusi merasa seperti sedang mencelakai dirinya sendiri setelah menyetujui surat tsb.
"Gak mauuu.. !! pokoknya surat kesepakatan itu harus dibatalin !! Cepat berikan suratnya pada saya !! Jerit Lusi yang merasa terjebak.
Kasus Lusi yang sangat terburu buru dalam mengambil keputusan mungkin bisa menjadi pelajaran bagi kita semua apalagi keputusan itu diambil dalam kondisi pikiran yang kacau balau akibat diselimuti dorongan hasrat seksual yang tak wajar dalam dirinya.
"Non itu kan udah jatuh miskin dan bukan orang kaya lagi. Jadi gak perlu jual mahal lagi lah sama kita. Mending sekarang non jalani saja baik baik kesepakatan itu supaya bisa melunasi hutang non sama kami !! kata Pak Wildan.
Para buruh terus menekan Lusi agar mau menjalani kesepakatan tsb bahkan mereka tak segan segan menggunakan ancaman dan kekerasan untuk mewujudkannya sehingga membuat gadis itu semakin panik dan tertekan.
"Cepat buka baju non sekarang !! Kalau ngak nanti bakalan bapak robek robek loh gaun tidurnya !! Ancam Pak Naryo yang kembali mendekat.
Malam itu penampilan Lusi memang terlihat anggun dengan gaun tidur seksinya yang berwarna merah muda selain itu rambutnya yang dijepit keatas seperti layaknya seorang wanita yang hendak mandi juga turut menambah pesona dirinya.
"Non Lusi keliatan seksi banget ya kalau penampilannya kayak gini. Pasti non sengaja pakai baju tidur seksi itu buat mancing mancing kami semua kan ?!! Puji Pak Naryo yang matanya tak bisa berkedip karena terpesona dengan keindahan tubuh Lusi.
Saat kami datang kerumahnya tadi sepertinya Lusi baru saja selesai mandi dan membersihkan tubuhnya sehingga badannya yang putih mulus bak porcelain itu jadi terlihat segar dan harum dan hal ini tentu saja membuat birahi kami semakin bergelora.
Kami berlima pun terus bergerak kearahnya dengan tatapan mata yang sangat tajam, berjalan pelan namun pasti guna mengepungnya agar tak bisa lari kemana mana. Bagi kami moment seperti ini terasa begitu mendebarkan karena Lusi terlihat seperti seekor angsa putih yang siap dimangsa oleh segerombolan serigala buas.
"Bapak heran kenapa amoy pahanya bisa putih mulus kayak gini sih. Emang tiap hari makannya apaan sih non !!? Hehe.. Kata Pak Naryo yang berhasil menyentuh paha Lusi sementara tangan buruh yang lain pun tak mau ketinggalan.
"Jaaangan !! Jangan sentuh saaaya !! Peeergi kalian semuuaaa !! Jerit Lusi yang tubuhnya disergap oleh para buruhnya sendiri dan tangan tangan kasar itu mulai menjarah dan menggerayangi tubuh putihnya.
Meski Lusi merasa direndahkan dengan perlakuan tak senonoh para buruhnya namun dia tak bisa memungkiri kalau ada getaran hebat yang muncul dalam dirinya ketika tangan kasar para buruh pribumi itu mulai menyentuh tubuh putihnya.
Perlawanan Lusi terasa sia sia karena sangat tak mungkin bagi seorang wanita selembut dirinya bisa menang tenaga melawan lima orang buruh berbadan kekar seperti kami sehingga ujung ujungnya gadis itu hanya bisa menggeliat geliat tak berdaya ketika kedua tangannya dipegangi dan ditelikung kebelakang.
Melihat putri majikannya yang putih dan sipit itu sudah tak berdaya dipegangi oleh teman temannya maka Pak Naryo pun berbuat lebih berani dengan cara mamandangi wajah cantik Lusi seraya meraih dagunya.
"Muka cina non bener bener nafsuin banget. Lelaki mana coba yang gak sange kalau ketemu amoy yang modelnya kayak non begini !! Hehe.. Puji Pak Naryo yang sejak lama terobsesi dengan wajah oriental majikannya yang klasik dan innocent.
Meskipun selama ini terlihat jinak jinak merpati dihadapan Lusi namun siapa yang menyangka kalau pak Naryo begitu tergiur dengan anak majikannya tsb sehingga diapun ingin menggunakan kesempatan kali ini dengan sebaik baiknya.
"Pasti selama ini non gak tau kan. Kalau buruh dipabrik sengaja pasang foto non Lusi dikamar mandi yang ada di gudang pabrik buat dijadiin bacolan rame rame. Haha.. Kata Pak Wildan.
"Iya non itu tandanya mereka pada ngarepin bisa ngewe ama non Lusi tuh !! Malah pernah loh ada buruh yang nekat coli sambil ngintipin non dari balik jendela kantor. Hehe.. Lanjut Pak Tarno
Setahuku para buruh memang pernah mengambil foto Lusi secara sembunyi sembunyi dan memasangnya ditoilet guna menyalurkan hasrat terpendam mereka selama ini. Sambil memandangi foto besar wajah majikannya, yang ditempel diantara deretan urinoir yang ada, para buruh kerap beronani sambil membayangkan memperkosa Lusi yang putih dan sipit itu ditoilet pabrik yang kumuh dan tak pernah dibersihkan.
Harus kuakui wajah Lusi memang sangat menggairahkan hingga membuat orang yang melihatnya jadi merasa gimana gitu dan ternyata hal ini bukan hanya dirasakan oleh diriku sendiri namun dirasakan juga oleh para buruh lainnya sehingga akhirnya kami pun sepakat untuk menjadikan majikan cina kami tsb sebagai bacolan bersama.
"Sini non bapak remesin bentar teteknya biar non tambah sange. Hehe.. Dengan kurang ajarnya tangan Pak Naryo yang kekar dan berotot pun mulai meremasi payudara Lusi yang masih terbungkus gaun tidurnya. Jika diperhatikan ukuran buah dada gadis keturunan cina itu memang tidak terlalu besar namun sudah cukup mampu mengundang kamu pria untuk menjamah dan meremasnya.
"Gimana non ? Enak kan teteknya diremesin kayak gini. Istri bapak dirumah aja sampe merem melek loh kalau udah dikayak giniin !! Hehe.. Ledak Pak Naryo sambil menyeringai mesum.
"Brentiii..pak !! please jangan lecehin aku kayak gini lagi.. aku janji akan bayar semua hutang gaji kalian semua. Kata Lusi sambil memohon dan meneteskan air matanya.
"Udahlah non kagak usah bahas soal hutang lagi nanti yang ada non malah tambah stres loh. Mending non nikmati aja permainan ini anggap aja non lagi healing di pegunungan. Haha.. Sindir Pak Naryo.
Lusi bener benar tak menyangka kalau pelecehan ini terjadi dirumahnya sendiri, tempat tinggal yang seharusnya memberikan rasa aman malah menjadi arena perbudakan bagi dirinya sendiri, dimana para buruh pabriknya bisa dengan leluasa mengacak acak dan mengobok obok seluruh tubuh putihnya. Ketika pikirannya sedang menerawang jauh Lusi merasakan bagian bawah gaun tidurnya disingkap keatas dan pahanya disentuh oleh seseorang yang membuat aliran darahnya kembali berdesir kencang.
"Kenapa sih non, amoy kok pada suka pake celana pendek kalau keluar rumah. Emang sengaja mau pamerin pahanya biar ditontonin sama pribumi ya !!? Tanya Pak Dadang sambil meraba raba paha mulus gadis itu yang teksturnya selembut sutra.
Lusi yang masih mengenakan gaun tidur seksinya kembali menggeliat ketika tiga orang buruh pribumi yang ada didekatnya mencoba menggerayangi tubuhnya secara bersamaan. Pak Dadang mendekap Lusi dari belakang sambil menelikung kedua tangannya sementara Pak Wildan dan Pak Naryo yang berdiri didepan berusaha menggerayangi sekujur tubuhnya.
"Kita grepein pelan pelan dulu aja bro badannya nanti kalau si non udah sange baru kita gassspoll !! Kata Pak Naryo yang sepertinya ingin mempermainkan gairah gadis itu agar bangkit secara perlahan.
"Jangan pak.. please.. jangan permainkan saya seperti ini.. sssshh.. pinta Lusi dengan raut wajah yang semakin memelas karena tak berdaya.
"Kalau buat keputusan penting mah jangan plintat plintut gitu non. Kalau udah tanda tangan ya harus dijalanin dengan sepenuh hati dong. Apalagi non itu kan calon pemimpin perusahaan yang bakalan ngegantiin papanya non dipabrik. Hehe.. Ledek Pak Naryo.
Pak Naryo sepertinya paham betul kalau Lusi sudah masuk dalam perangkap jebakanya karena gadis itu terburu buru menanda tangani surat kesepakatannya sehingga dia pun terus berusaha untuk mengingatkan anak majikannya.
"Denger ya non.. seandainya tadi non gak setuju dengan perjanjian itu. Kita semua juga bakal tetep perlakuin non seperti ini !!
Intinya kami semua gak mau lagi pulang dengan tangan kosong !! Ucap Pak Wildan.
Semakin lama nafas ketiga temanku semakin memburu sementara wajah mereka berubah menjadi beringas seolah hendak menelan Lusi hidup hidup saat itu.
"Non pasti abis mandi ya.. soalnya badan non keliatan seger dan wangi banget nih. Ucap Pak Dadang sambil menciumi pundak dan samping leher gadis tsb.
"Iya Dang. Gue juga suka banget nih sama aroma badannya si non. Baru nyium wanginya bentar aja kontol gue udah langsung semriwing. Haha..
"Iya Dang. Gue juga suka banget nih sama aroma badannya si non. Baru nyium wanginya bentar aja kontol gue udah langsung semriwing. Haha..
Para buruh pun langsung menduga duga kalau perawatan tubuh Lusi tentu sangat mahal dan menghabiskan banyak uang sehingga amarah mereka yang sempat teredam kembali terpantik.
"Non Lusi emang keterlaluan banget sih.
Kalau buat perawatan tubuh dan belanja barang mewah ada uangnya !! Tapi giliran bayar gaji karyawan bilangnya gak ada uang. Bentak Pak Naryo sambil menampar pelan wajah Lusi.
"Bener tuh Yoo. Jangan jangan uang gaji kita emang abis dipake buat perawatan tubuh sama dia. Karena uang kita udah dipake buat merawat nih badan maka badan ini harus kita nikmati sebagai gantinya !! Kata Pak Tarno yang ikut ikutan kecewa.
Karena sudah tak bisa menahan nafsunya maka Pak Naryo pun langsung melumat bibir mungil gadis cantik itu tanpa henti membuat Lusi jadi gelagapan sementara aroma bau tak sedap dari mulut Pak Naryo yang merupakan perokok berat begitu terasa olehnya.
Hmmpmm.. Lusi hanya bisa menggumam panjang ketika mulutnya dilumat habis habisan oleh buruh senior berkulit gelap itu. Karena ini merupakan pengalaman pertamanya dalam berciuman dengan lelaki maka sensasi yang dirasakannya pun jadi terasa luar biasa.
"Anjirr tambah sange aja gue liat amoy cipokan sama pribumi !! Gantian dong pak.. gua juga pengen cipokan sama non Lusi. Kataku yang sejak tadi hanya bisa menonton kelakuan bejad mereka.
"Daripada rebutan kayak gitu mending kalian baris aja yang rapi nanti kalau pak Naryo udah puas baru kalian maju satu persatu. Seru Pak Dadang mengatur teman temannya.
Saat itu Lusi yang kedua tangannya masih ditelikung kebelakang merasa seperti sebuah piala bergilir dihadapan para buruhnya. Dalam posisi berdiri didepannya kami pun bergantian mencumbui wajah dan juga melumat bibirnya, membuat gadis itu gelagapan dan air liurnya pun membuncah keluar dari sela sela bibirnya.
"Bisa ancur nih harga dirinya non Lusi kalau kejadian ini sampe tersebar keluar. Masa iya anak majikan dicipokin bergiliran sama kulinya sendiri. Haha.. Sindir Pak Dadang.
Para buruh terus melecehkan Lusi yang sudah tak berdaya sambil sesekali mengumpat dengan kata kata kasar dan rasis hingga membuat gadis itu semakin ketakutan. Selama beberapa waktu gadis berwajah oriental itu terus meronta sebisanya namun lama kelamaan tenaganya mulai melemah dan keringat mulai membasahi tubuhnya.
"Badannya orang kaya emang beda ya bro. Makin keringetan malah makin wangi ajee.. Hehe.. Kata Pak Wildan yang mendekap Lusi dari belakang sementara hidungnya yang didekatkan kepundak Lusi terlihat mengendus endus keenakan.
Karena terus menggeliat dan menghabiskan tenaganya maka sekujur badan Lusi pun semakin mengucurkan keringat terutama di bagian wajah dan juga lehernya, membuat tubuh sintalnya jadi basah dan terasa semakin menggairahkan.
"Non Lusi seksi banget kalau lagi keringetan kayak gini !! Bikin bapak tambah nafsu aja. Kata Pak Naryo yang wajahnya sudah sange berat ketika melihat butiran keringat mengalir turun dari leher gadis itu menuju dadanya.
"Iya bro.. makin basah makin hot aja badannya si non. Pokoknya ga rugi deh kita dapat kompensasi gaji seperti ini. Kata Pak Dadang yang ikut meremasi buah dada gadis itu.
Lusi tak dapat berbuat banyak ketika Pak Naryo kembali mencumbui dirinya, diawali dari cumbuan lembut disekitaran daun telinganya yang sebelah kanan dan dilanjutkan kearea wajah kemudian turun kebagian lehernya yang jenjang. Slurp.. lidahnya yang kasar bergerak naik turun seperti kuas cat tembok, menyapu butiran keringat yang ada diwajah dan leher gadis itu hingga habis tak bersisa.
"Gimana bro rasanya air keringet perawan ? Hehe.. Kata Pak Wildan yang menyaksikan kejadian itu dari arah belakang tubuh Lusi.
Meskipun selama ini Lusi agak tertutup dan menjaga jarak dengan para pegawainya dipabrik namun bukan berarti para buruh tak tahu tentang kehidupan pribadinya, selain itu penampilan Lusi yang begitu polos dan innocent pun semakin menguatkan dugaan kami bahwa gadis itu pasti masih perawan.
"Rasanya lebih seger daripada air tebu yang dijual dipinggir jalan bro. Pokoknya elu mesti cobain deh kalau pengen awet muda. Haha.. Kata Pak Naryo yang kata katanya membuat iri para buruh yang lain.
Karena dipanas panasi seperti itu maka Pak Wildan yang sedang mendekap badan Lusi dari belakang pun jadi tergiur juga lalu dengan seenaknya diapun ikut menjilati butiran keringat yang ada dibagian belakang tengkuk anak majikannya. Slurrpp..
Eennghh.. Lusi kembali merasakan sensasi aneh dalam dirinya ketika tengkuk lehernya disapu oleh lidah seorang buruh pribumi bertubuh gelap yang selama ini dipandang rendah oleh keluarganya bahkan dia masih ingat betul kata kata mendiang neneknya yang sejak dulu selalu melarang dirinya untuk berhubungan dekat dengan lelaki pribumi manapun.
"Mending baju luarnya dibuka aja non biar gak gerah !! Kata Pak Dadang sambil membuka simpul ikatan tali gaun yang ada dibagian depan pinggang gadis itu dan dilanjutkan dengan melucuti lapisan luar bajunya.
Berbeda dengan kedua temannya yang tertarik menjilati cucuran keringat ditubuh Lusi ternyata buruh yang satu ini lebih kepincut dengan aroma ketiak majikan cinanya.
"Duhh.. ketek non Lusi kok bisa mulus begini sih mana kagak ada bulunya lagi. Puji Pak Dadang sambil mengangkat tangan kanan Lusi keatas sehingga dia dapat dengan leluasa memandangi ketiak majikannya.
"Please udaaah pak.. jangan kayak gini.. akuu maluu pakk.. Kata Lusi yang semakin risih ketika diperlukan tak senonoh seperti itu.
"Ngapain harus malu non. Mestinya non bangga loh punya ketiak semulus dan seharum ini. Hehe.. Ledek pak Dadang yang
mulai mendekatkan wajahnya sendiri ke lipatan ketiak Lusi.
Bila diamati dengan seksama, gaun tidur Lusi yang berwarna merah muda memang terdiri dari dua lapis pakaian sehingga ketika lapisan luarnya dibuka maka tubuh putih gadis itu akan terlihat makin seksi saja dan membuat mata para buruh jadi melotot karena tercengang.
"Coba kalau non tiap hari datang ke pabriknya pakai baju seksi kayak gini pasti buruh disana bakalan tambah semangat tuh kerjanya. Hehe.. Puji Pak Naryo sambil memandangi kemolekan tubuh Lusi sehingga matanya tak berkedip.
Gadis perawan mana yang tak risih jika tubuhnya dicumbui dan dijilati oleh banyak lelaki seperti itu sehingga Lusi pun kembali meronta dengan sekuat tenaganya namun ketiga buruh tsb malah semakin kuat memiting tubuhnya.
"Udaaahh.. brenttiii !! Cepat lepasin sayaaa !! Kalau nggak nanti saya akan teriak nih !! Toloonggg !! Jerit Lusi sambil menggeliat ketika Pak Dadang yang sedang jongkok dibawah mencoba menciumi pahanya.
Saat itu Lusi memang sudah kehabisan akal untuk menghentikan niat bejad para buruhnya, berbagai upaya sudah dilakukannya mulai dari memohon secara baik baik sampai mencoba mengancam balik mereka namun semuanya tak memberikan hasil hingga akhirnya ditengah keputusan asaan Lusi pun menjerit meminta bantuan dari warga sekitarnya.
Mendengar suara jeritan Lusi maka Pak Wildan pun panik dan langsung membekap mulut anak majikannya dari belakang namun anehnya Pak Naryo malah melarang hal itu.
"Udah bro kagak usah dibekap mulutnya !! Biarin aja dia teriak sepuasnya. Kata Pak Naryo yang sepertinya sudah mempertimbangkan semua kemungkinan yang ada.
"Lah entar kalau ada orang yang datang karena ngedenger suara jeritannya gimana pak !? Yang ada bisa batal semua dong acara kita. Kata Pak Wildan.
"Udah lu ikutin aja perintah gue !! Lu liat sendiri kan nih rumah segede apa !! Seandainya si non ngejerit sampe mampus juga gak bakalan ada yang bisa denger suaranya. Hehe.. Sahut Pak Naryo santai.
Perkataan pak Naryo memang bukan tak berdasar karena selain ukuran rumahnya yang sangat luas dan temboknya yang sangat tebal ternyata jarak antar rumah berpenghuni yang ada dikomplek perumahan mewah tsb juga sangat berjauhan satu sama lainnya sehingga mustahil suara jeritan Lusi akan terdengar oleh orang diluar sana.
"Toloong... Toloonggg !! Lusi kembali meronta dan menjerit sekuat tenaganya namun karena sifat kesehariannya yang kalem dan lembut membuat suara gadis itu tak bisa keluar dengan maksimal.
"Suara jeritan non bikin bapak tambah sange aja nih. Bapak jadi bener bener berasa kayak lagi perkosa amoy !! Kata Pak Naryo yang merasakan sensasi berbeda dari sebelumnya.
Perlawanan Lusi dan suara jeritannya yang kencang membuat gairah liar dalam diri pak Naryo dan buruh lainnya semakin tertantang sehingga mereka pun semakin buas mencumbui anak majikannya bahkan tanpa sadar suara jeritan Lusi pun mulai berganti dengan suara lenguhan panjang karena tak tahan ketika tubuhnya dicumbui tanpa henti oleh gerombolan buruh kasar tsb. Eeenghh...
"Denger tuh si non nya sampe mendesah kayak gitu. Itu artinya si non keenakan diginiin sama kita. Haha.. Ledek Pak Dadang.
"Iyee gue tau.. lagian mana ada sih amoy yang tahan kalau udah digrepein gini sama pribumi. Haha.. Sahut Pak Naryo yang ingin merendahkan majikannya.
Kami berlima pun terus menggerayangi tubuh Lusi di ruangan tengah rumahnya yang sangat mewah hingga akhirnya kami pun semakin tak tahan lagi dan ingin cepat cepat mencicipi tubuh putihnya.
"Sebelum kita mulai acaranya gimana kalau kita kenalin dulu si non sama burung kita biar dia gak kaget nantinya. Kata Pak Naryo
sambil membuka celananya dan hal yang sama juga dilakukan oleh buruh lainnya sehingga dalam waktu singkat tubuh kekar kami berlima pun sudah dalam keadaan tanpa busana.
"Ampunn.. pak.. jangaan perkosaa sayaa.. saya minta maaf kalau udah bikin salah sama bapak. Kata Lusi sambil memasang ekspresi wajah memelas dan menggeleng gelengkan pelan kepalanya.
"Buruan berlutut non !! Non itu kan cuma seorang budak jadi udah sepatutnya bersujud dihadapan tuannya !! Kata Pak Wildan sambil cengengesan.
Setelah puas mencumbui tubuh putih Lusi hingga gadis itu lemas kelelahan kemudian kami pun menyuruhnya untuk berlutut dilantai ruangan tengah rumahnya yang sangat luas dan mewah, dimana banyak sekali perabotan premium kelas atas yang tersedia disana seakan akan ingin mengangkat derajat pemilik rumahnya ke level yang paling tinggi.
"Mending non ingat baik baik semua kontol yang ada disini karena gak lama lagi salah satu kontol ini akan mencetak sejarah besar dalam kehidupan pribadi non. Hehe.. Kata Pak Naryo.
Lusi hanya bisa menangis sesenggukan sambil berlutut diatas lantai marmer rumahnya yang eksotis sementara para buruh berdiri mengelilinginya sambil bertolak pinggang dan tertawa lepas seolah ingin menunjukkan dominasinya yang tak terkalahkan.
Pemandangan ini memang terlihat ironis sekali dimana seorang majikan cina yang bertubuh putih mulus sedang berlutut pasrah didalam rumah mewahnya sendiri sementara para buruh pribuminya yang bertubuh hitam legam sudah berdiri mengelilingi dan siap untuk menyantapnya.
"Ayo non.. Sepongin dulu nih kontol bapak biar tambah joss !! Ujar Pak Naryo sambil mengocok pelan kejantanannya yang hitam dan berurat.
"Jangan paakk !! jangaann suruh aku berbuat kayak gitu... Akuu gak mauu.. !!
Lusi menolak karena merasa jijik sambil menggeleng gelengkan kepalanya namun pak Naryo tak tinggal diam dan tetap memaksa gadis itu untuk membuka mulutnya.
"Udah non kagak usah jual mahal napa. Buruan tuh isepin kontolnya pak Naryo biar tambah keras. Kalau udah keras kan nanti non juga yang bakalan ngerasain enaknya. Ledek Pak Dadang.
Sebagai gadis perawan yang belum pernah berpacaran tentu saja Lusi merasa ngeri ketika dipaksa melakukan sebuah tindakan seksual tak wajar seperti itu sehingga diapun terus menolak perintah tsb dan membuat buruh semakin emosi.
"Sekarang bapak kasih kesempatan terakhir ya !! Kalau non masih nggak mau buka mulut nanti non bakalan bapak gantung dikolong tangga buat dijadiin pajangan dirumah ini !! Ancam Pak Naryo sambil melotot yang membuat Lusi tambah ketakutan.
Karena mendapat ancaman yang mengerikan seperti itu akhirnya Lusi pun mengalah juga dan terpaksa meraih penis pak Naryo dengan tangan kanannya lalu penis itu diarahkan kedalam mulutnya yang sudah dibuka lebar.
"Nah gitu dong non. Kalau jadi budak tuh harus nurut sama tuannya !! Kata Pak Naryo sambil mendorong masuk penisnya kedalam rongga mulut Lusi yang posisinya sedang berlutut dilantai.
Rasa mual pun langsung menyelimuti diri Lusi ketika penis hitam itu melesak lebih dalam dirongga mulutnya dan aromanya yang tak karuan membuat gadis itu semakin tersiksa.
"Uuuhhh.. enaaknnyaaa.. Kata Pak Naryo sambil menikmati gesekan kepala penisnya dilidah Lusi yang basah dan lembut.
"Anjirr !! Gede bener tuh kontol !! Liat tuh mulutnya non Lusi aja sampe penuh sesak kayak gitu. Ledek Pak Tarno yang menyaksikan kejadian itu.
"Hehe.. Elu jangan salah bro !! Justru amoy tuh paling senang sama kontol pribumi yang ukurannya diatas rata rata kayak gini. Sahut Pak Naryo yang merasa bangga dengan ukuran penisnya.
Dalam posisi berdiri dan memegangi bagian belakang kepala putri majikannya kemudian Pak Naryo pun mulai menekan dan memaju mundurkan pinggulnya secara perlahan dan beraturan, membuat kejantanannya yang seperti singkong bangkok terlihat keluar masuk dalam mulut Lusi. Sleeb.. Slebb.. uughh..
Tubuh hitam pak Naryo pun langsung bergetar hebat ketika kepala penisnya yang penuh syaraf sensitif bergesekan langsung dengan lidah gadis itu yang rasanya begitu lembut dan basah dan hal ini membuat pak Naryo seperti sedang terbang keawang awang.
Meskipun sudah mendapatkan kenikmatan yang besar seperti itu namun Pak Naryo masih belum puas juga sehingga diapun menyuruh gadis itu untuk lebih aktif melayani penisnya.
"Jangan diem aja non !! Servis dong kontol bapak !! Isep isep tuh palkonnya biar lebih nikmat!! Kata Pak Naryo sambil terus mengayun ayunkan pinggulnya kedepan dan kebelakang mencoba mencari kenikmatan yang lebih besar.
Bagaikan kerbau yang dicucuk hidungnya Lusi pun menuruti perintah itu dan mulai ikut memaju mundurkan kepalanya kedepan dan kebelakang sambil berupaya menyedot nyedot batang kejantanan buruhnya yang sudah basah kuyup terkena air liurnya.
Bagi sebagian besar buruh wajah cina Lusi memang sangat menggoda dan hal ini juga dirasakan oleh pak Naryo sehingga ketika sedang memompa mulutnya, lelaki itu terus memandangi wajah anak majikannya hingga ujung ujungnya penis lelaki itu pun semakin bertambah keras saja.
Awalnya Pak Naryo hanya memompa dengan pelan dan beraturan namun karena terbawa suasana maka buruh itu pun semakin buas dan menggenjot penisnya lebih kencang lagi dari sebelumnya, membuat air liur Lusi yang sudah terkumpul didalam rongga mulutnya jadi membuncah keluar dan menetes dari samping bibir mungilnya.
"Enak banget ya non kontol bapak !! Liat tuh non aja sampe ileran begitu. Hehe.. Kata Pak Naryo yang kemudian memompa penisnya lebih kencang lagi sehingga batang kejantanannya tenggelam semakin dalam dimulut Lusi.
"Hmpmm.. mmpmmm... Lusi yang sedang berlutut dilantai dan masih mengenakan gaun tidurnya yang seksi hanya bisa menggumam berkali kali ketika kejantanannya buruhnya terus mengaduk aduk rongga mulutnya tanpa ampun, menyodok kedepan dan kebelakang, kekanan dan kekiri hingga pipinya jadi menggembung seperti sedang tersumpal sesuatu.
Lusi benar benar kewalahan menghadapi nafsu liar buruh pabriknya tsb, matanya yang sipit sesekali menatap kearah atas mencoba melakukan kontak mata dengan Pak Naryo yang sedang berdiri didepan sambil menggenjotnya. Namun ekspresi wajah Lusi yang menggairahkan dan juga sorotan dari tatapan matanya yang memelas malah semakin membakar gairah buruh pabrik tsb.
"Sssshhh.. guee perkoosa nih muuulut.. lu cinaa sipittt.. !! Uuughh.. Ujar Pak Naryo sambil mengayun ayunkan pinggulnya dengan sangat liar membuat Lusi hampir tersedak dibuatnya. Tak cukup dengan itu pak Naryo juga terlihat mengguncang guncangkan kepala Lusi dengan kedua tangannya yang kekar sehingga rambut gadis itu jadi kusut dan acak acakan.
Entah apa yang ada dibenak pak Naryo saat itu yang pasti buruh pabrik itu terlihat makin bernafsu saja ketika sedang melontarkan kata kata hinaan rasis pada putri majikannya yang kala itu sudah berada dalam kendalinya secara penuh.
"Haha.. hajar terus pak sampe lower !! Tuh mulut kan udah sering ngebohongin kita dengan janji janji palsunya. Kata Pak Wildan memanas manasi suasana sehingga pak Naryo semakin beringas.
Semakin lama hentakan pinggul pak Naryo terlihat semakin kuat bertenaga dan hal ini membuat wajah Lusi jadi seperti terbenam diantara selangkangannya sementara penis pribumi itu terus merangsek semakin dalam hingga menyentuh pangkal kerongkongannya.
"Busett napsu bener lu yo !! Liat tuh si non aja sampe megap megap kayak gitu !! Kata Pak Tarno yang melihat wajah Lusi sedikit memerah akibat gelagapan dan kesulitan bernapas karena terus digempur tanpa henti.
"Gak usah dianggap serius pak !! Kayaknya non Lusi cuma pura pura gelagapan aja tuh supaya kita semua tambah napsu ngerjain dia !! Kataku yang mulai menyadari kalau gadis itu sebenarnya sangat binal.
Dengan mata yang sedikit berair dan berkaca kaca Lusi pun mencoba menahan rasa mual yang dirasakan olehnya karena baru kali ini dia merasakan baunya aroma kontol pribumi yang sangat menyengat namun anehnya disisi lain aroma tak sedap dari penis buruh itu malah semakin membakar gairahnya.
"Uuughh.. bapak bener bener gak nyangka deh. Ternyata amoy yang mukanya polos seperti non bisa pinter nyepong juga ya. Kata Pak Naryo yang merasa tertipu dengan keluguan wajah anak majikannya.
"Gantian dong bro !! Kita juga kepengen diservis sama mulut non Lusi. Ucap Pak Dadang yang sejak tadi hanya bisa meneguk air liurnya.
"Sabar bro !! Bentar lagi napa. Sepongan si non emang bikin nagih banget nih !! Ucap Pak Naryo yang masih kepengen dilayani oleh majikannya.
Posisi Lusi saat itu memang terkesan hina sekali karena dalam keadaan berlutut dilantai dirinya dikelilingi oleh tiga orang buruh pribumi bertubuh gelap yang sudah dalam keadaan telanjang sambil menyodorkan penisnya ke wajah gadis itu. Tak hanya melayani dengan mulutnya saja namun Lusi juga harus mengocok batang penis lain yang ada disebelah kanan dan kirinya dengan menggunakan kedua tangannya yang halus dan lembut.
"Ssshh.. Tangan non Lusi lembut banget sih. Baru kena dikocok bentar aja kontol bapak udah berasa mau muncrat nih. Uuhh.. Lenguh Pak Wildan yang wajahnya terlihat merem melek keenakan dan hal yang sama pun dirasakan oleh Pak Dadang yang saat itu juga sedang dikocokin kontolnya.
Harus kuakui tubuh putih Lusi memang terlalu menggiurkan bagi kami sehingga aku pun mencoba ikut bergabung dengan cara jongkok disebelah kiri gadis itu dan mulai menelusupkan tanganku kedalam gaun tidurnya yang seksi. Perlahan kuremasi buah dada Lusi dengan tanganku sambil sesekali kupilin pilin lembut putingnya dengan dua jari tanganku yang ternyata semakin lama kumainkan puting itu malah semakin keras saja.
"Kayanya non Lusi udah mulai sange nih bro. Pasti memeknya juga udah basah tuh. Hehe.. Ledekku sambil memandangi ekspresi wajah Lusi yang mulai menikmati permainan jemari tanganku diputing susunya.
Merasa belum puas kemudian kusingkap bagian bawah gaun tidurnya hingga naik keatas lalu tanpa ragu aku pun langsung melumat buah dadanya yang sebelah kiri dengan buas. Sroott.. rasanya sungguh nikmat sekali bisa menyusu dipayudara seorang gadis keturunan cina secantik Lusi bahkan saking nikmatnya mataku yang belo seperti ikan maskoki jadi merem melek dibuatnya.
"No.. itu susu gantung yang disebelah kanan jangan dianggurin dong. Buruan gih elu sedot mumpung masih segar !! Hehe.. Perintah Pak Wildan yang sedang keenakan saat penisnya dikocokin oleh tangan Lusi.
Saat pesmoy dirumah mewah itu sedang berlangsung Pak Naryo terlihat dominan dan tak mau mengalah sehingga membuat buruh yang lain merasa dicurangi dan mulai mengumpat dengan kesal.
"Yo.. serakah banget sih elu !! Kita kan pada belum kebagian disepongin sama non Lusi. kata Pak Dadang.
"Iya bro jangan mau enaknya sendiri aja dong lu !! Si non kan udah jadi milik kita bersama masa iya cuma elu doang yang ngerasain enaknya. Kata Pak Wildan yang udah kepengen banget disepongin sama anak majikannya yang putih dan sipit tsb namun keinginan belum terwujud.
Pak Naryo semakin larut dalam kenikmatan nya hingga tak mempedulikan celotehan teman temannya lagi. Pria itu terus memacu tubuhnya kedepan dan kebelakang berharap penisnya yang sedang berada didalam mulut Lusi dapat menggesek gesek lebih cepat lagi.
"Ough.. ough.. sedot terus non.. Ssh.. enakk..
Masih dalam posisi mencengkeram kepala majikannya kemudian Pak Naryo pun menghentakan pinggulnya dengan sekuat tenaga. Sleebb.. membuat seluruh batang kejantanannya masuk kedalam mulut Lusi dan ujungnya hampir mentok di pangkal kerongkongan gadis itu.
Masih dalam posisi mencengkeram kepala majikannya kemudian Pak Naryo pun menghentakan pinggulnya dengan sekuat tenaga. Sleebb.. membuat seluruh batang kejantanannya masuk kedalam mulut Lusi dan ujungnya hampir mentok di pangkal kerongkongan gadis itu.
"Masukin aja semuanya non sampe mentok !! Uuuhh.. Kata Pak Naryo sambil menekan pinggulnya sementara kedua tangannya ikut menekan bagian belakang kepala gadis itu hingga wajah Lusi jadi terbenam diantar selangkangan buruhnya yang dipenuhi bulu jembut.
Pak Naryo mendiamkan sejenak penisnya didalam sana sambil berusaha mengatur nafasnya yang tersengal sengal dan setelah cukup lama melakukan hal itu kemudian dia mencoba menekan lebih kuat dan memutar mutar kepala Lusi dari belakang membuat wajah gadis itu seperti sedang menggerus selangkangannya.
"Uuhhh.. enak banget non. Kontol bapak bener bener berasa mentok sampe keujung !! Ssshh.. Lenguh Pak Naryo sambil tetap menekan bagian belakang kepala gadis itu.
Awalnya Lusi terlihat pasrah diperlakukan seperti itu namun semakin lama pak Naryo malah bertindak semakin kasar saja sehingga gadis itu pun mulai megap megap kehabisan nafas dan berusaha melepaskan dirinya. Hmpmmm...
Menyadari anak majikannya sudah tak mampu bertahan lagi maka Pak Naryo pun langsung menarik keluar batang kejantanannya dari dalam mulut Lusi dan bersamaan dengan itu terlihat jelas untaian air liur yang membuncah keluar dari dalam mulutnya yang ujungnya terhubung langsung pada penis pak Naryo.
"Nih siapa lagi yang pengen disepongin sama non Lusi !!? Tapi sebelum dilanjut gimana kalau kita bikin foto dulu buat dokumentasi. Hehe.. Ucap Pak Naryo yang semakin keterlaluan.
"Jangan pak.. jangan difoto nanti aku malu banget kalau sampe kesebar. Rengek Lusi yang wajahnya terlihat cemas.
"Tenang aja non. Nih foto cuma buat kalangan sendiri aja kok. Bapak jamin deh gak bakalan tersebar keluar. Hehe.. Kata Pak Wildan.
Masih dalam posisi berlutut dilantai kemudian kami pun berdiri mengelilingi Lusi sambil menyodorkan penis masing masing kearah wajahnya sehingga wajah cina gadis itu kini terlihat kontras sekali dengan lima buah penis hitam pribumi yang sedang mengelilinginya.
"Ayo non matanya liat ke kamera. Kata Pak Wildan sambil mengabadikan kejadian itu dengan smartphonenya sementara Lusi hanya bisa menatap sayu kearah kameranya.
Walaupun dibuat secara spontan dan tanpa perencanaan yang matang namun hasil jepretan kamera itu memberikan penampakan gambar yang luar biasa dimana Lusi dengan ekspresi wajah cinanya yang sayu dan memelas nampak begitu pasrah dan dalam kondisi yang penuh tekanan.
"Bapak suka banget sama ekspresi muka non yang memelas kayak begini. Non jadi keliatan kayak pemain bokep profesional. Haha.. Puji Pak Wildan yang terus mengamati gambar mesum tsb.
"Iya pak. Muka cina non Lusi emang beda banget sama amoy amoy lainnya. Meskipun keliatan polos tapi anehnya bisa bikin penasaran lelaki yang melihatnya. Hehe..
Perkataan para buruh sepertinya cukup membingungkan bagi Lusi karena selama ini dirinya selalu tampil biasa saja dihadapan para buruh yang ada dipabriknya namun herannya kenapa mereka semua bisa begitu terobsesi dengan dirinya.
Setelah mengambil beberapa foto kemudian kami pun meminta Lusi untuk kembali melakukan oral seks tanpa henti. Secara bergantian penis pada buruh yang bentuknya mengerikan itu pun mulai menyodok nyodok rongga mulutnya yang sempit mencoba mencari kepuasan yang sebesar besarnya.
Berbeda dari sebelumnya, kini rasa mual yang dirasakan oleh Lusi sudah jauh berkurang seiring munculnya gairah asing dalam diri gadis itu. Lusi yang awalnya terlihat pasif sekarang malah ikut memaju mundurkan kepalanya berupaya menelan penis para buruh sedalam mungkin didalam mulutnya. Tak hanya menyedot tapi Lusi mulai berani memain mainkan lidahnya yang basah, menyapu kepala penis para buruh yang disodorkan kehadapannya bahkan diapun patuh menuruti perintah para buruh yang memintanya memasukan dua buah penis sekaligus kedalam mulutnya yang sempit dan hal ini tentu saja membuat para buruh tambah kegirangan.
"Anak majikan kita emang edan bro !! Masa dua kontol dimasukin sekaligus kedalam mulutnya !! Haha.. Ledek Pak Dadang yang mencoba mengabadikan moment panas itu dengan hpnya.
Belum puas dengan hal itu kami pun memposisikan Lusi untuk duduk dilantai sambil punggungnya bersandar di sebuah single-sofa berukuran besar yang ada diruang tengah rumah tsb.
"Non Lusi masih pengen ngulum ini !! Ejekku sambil menunjukan penis besarku dihadapannya.
Lusi hanya terdiam dan tak menjawab sepatah katapun namun dari tatapan matanya aku tahu benar kalau gadis chinese itu begitu menginginkannya. Tak tahan melihat ekspresi wajah cinanya yang innocent dan memelas kemudian aku pun segera berdiri didepannya dan perlahan mengangkangi wajahnya.
"Dengakin palanya keatas non !! Gue mau genjot mulut lu lagi !! Perintahku dengan nafas yang memburu.
Ternyata bener dugaanku, Lusi yang tadi hanya terdiam pasrah langsung membuka mulutnya secara perlahan seolah mengundang penisku untuk masuk kedalam dan mengobrak abrik mulutnya yang mungil.
"Kayaknya si non udah mulai ketagihan kontol nih. Hehe.. Kataku sambil sedikit menekan kepalanya ke dudukan sofa lalu secara bersamaan kudorong penisku yang sudah menegang hebat kedalam rongga mulutnya.
"Uuuh.. gue genjot sekarang aja ya non !! Kataku sambil mengumpulkan tenaga dan mulai memaju mundurkan pinggulku sehingga terlihat seperti sedang naik turun didepan wajah Lusi.
Karena dalam posisi kepala Lusi yang menengadah seperti itu maka aku pun dapat dengan leluasa mendorong keluar masuk kejantananku didalam mulutnya sementara kedua tanganku mencoba menahan bagina depan kepala Lusi agar tetap bertahan diposisinya.
Jleebb.. Jleebb.. Jleebb.. sambil terus menatap kearah wajahnya yang cantik jelita akupun terus menggenjot mulutnya dengan ganas dan sekuat tenaga membuat gadis itu hanya bisa menggumam gumam panjang ketika rongga mulutnya yang sempit sedang kupompa tanpa aturan.
Digenjot dalam posisi menengadah diatas dudukan sofa tsb membuat Lusi kesulitan bernafas sehingga baru beberapa kali kugenjot saja diapun sudah langsung menggeliat kesana kemari karena gelagapan mencari udara.
Melihat Lusi menggeliat seperti itu akupun semakin bernafsu saja lalu kupompa penisku lebih kencang lagi dari sebelumnya membuat geliatan badan gadis itu semakin hebat saja bahkan kedua kakinya yang jenjang nampak menendang nendang kesana kemari mencoba membebaskan dirinya dari perlakuan kasar tsb.
Saat kugenjot kasar diatas dudukan sofa, kepala Lusi terlihat bergerak naik turun keatas dan kebawah mengikuti irama gerakan bantalan sofa yang empuk tsb. Menyadari hal ini aku pun mencoba memanfaatkan momentum gerakan yang ada sehingga ketika kepala Lusi terdorong naik keatas maka kutekan kontolku dengan kuat kebawah membuat penisku jadi terbenam sangat dalam dimulutnya.
Slebb.. Slebb.. Kutekan penisku secara berulang dengan irama yang tak beraturan kadang kutekan dengan pelan dan kadang kutekan dengan sangat cepat agar memberikan variasi sodokan yang berbeda beda disetiap gerakannya. Dan hasilnya akupun merasakan sensasi blowjob yang luar biasa disaat itu dimana kontolku bergerak sesuka hati, mengaduk aduk rongga mulutnya tanpa aturan bahkan sampai mentok kebagian pangkal kerongkongannya.
Sensasi kenikmatan yang kurasakan saat itu bener bener membawaku keawang awang membuatku tak ingin berhenti menggenjot mulutnya namun karena aku tak mau permainan ini segera berakhir maka ku putuskan untuk berhenti dan menarik keluar penisku dari dalam mulutnya.
"Haha.. enak ya non kontol gue !! Kataku sambil menepuk nepuk penis yang masih keras itu diwajahnya.
Ketika sedang menepuk nepuk seperti itu tiba tiba aku merasakan sensasi yang berbeda dalam diriku, kurasakan sebuah kepuasan tersendiri ketika penisku menyentuh wajah orientalnya yang memelas sehingga kuputuskan untuk mengurut urutkan penis besarku diwajahnya. Sreepp.. Sreepp..
"Bener apa kata Pak Naryo. Muka cina non Lusi tuh emang nafsuin banget ya.. sini non biar saya perkosa dulu mukanya. Hehe.. Ucapku sambil menekan nekan kejantananku yang sudah basah diwajahnya, kutekan tekan sambil kuurut secara berulang ulang agar memberikan sensasi nikmat dibagian kepala penisnya.
Setelah puas melakukan perbuatan hina tsb kemudian aku pun segera mundur kebelakang dan bergabung dengan para buruh lain yang sedang berdiri disana. Saat itu kami dapat melihat dengan jelas eskpresi wajah Lusi yang sudah sange berat dan menatap kami semua dengan tatapan memelas, seolah ingin mengundang para buruh untuk menikmati tubuh mulusnya yang putih tanpa noda.
"Gimana sekarang ? Non masih mau menolak kontol pribumi yang nikmat ini !!? Hehe.. Ledek Pak Naryo yang menyadari kalau putri majikannya sudah sange berat.
"Ayo jawab non.. kalau gak dijawab nanti kami semua mau pulang loh. Ledek Pak Wildan.
Lusi tak menjawab dan hanya bisa menelan air liurnya hingga berkali kali sementara kedua matanya yang sipit menatap sayu kearah deretan kontol pribumi yang ada dihadapannya.
"Jangan diem aja non. Kalau pengen bilang aja !! Kagak usah malu malu begitulah. Hehe.. Ledek Pak Tarno.
"Udahlah pak mending kita pulang aja sekarang biar si non maen sama timun dirumahnya. Hehe.. Ledek Dedi sambil meraih celana jeans yang tergeletak dilantai seakan ingin menakut nakuti Lusi.
"Jangan pak.. jangan pulang sekarang.. Sahut Lusi dengan tatapan penuh harap.
Perkataan Lusi kembali membuat kami semua gempar karena gadis polos yang semula menolak untuk dijamah oleh pribumi itu malah terkesan menyerahkan dirinya pada kami dan hal ini tentu saja kami sambut dengan gembira.
"Emang non rela dikontolin sama pribumi ?
Bukannya keluarga non sering melarang non buat bergaul sama pribumi ? Tanya Pak Naryo menebak nebak karena pada umumnya para gadis chinese seperti Lusi memang tak pernah diperbolehkan oleh keluarganya untuk berhubungan dekat dengan lelaki pribumi manapun.
Diajukan pertanyaan seperti itu Lusi pun hanya bisa diam membisu. Disatu sisi dia merasa sudah sange berat dan ingin mencicipi nikmatnya kontol pribumi namun disisi lain dia terbelenggu oleh larangan kolot keluarganya yang tak mengijinkan dirinya untuk berhubungan dengan pria pribumi seperti kami.
"Biarpun non gak menjawab tapi bapak tau kok kalau non Lusi kepengen banget dikontolin sama kita semua. Hehe.. ya udah sekarang pilih aja mau kita garap disini apa didalam kamar. Ledek Pak Naryo sambil berjalan mendekati majikannya yang masih duduk bersimpuh dilantai.
Dengan tatapan yang dipenuhi nafsu binatang kemudian Pak Naryo pun menyeret Lusi menuju kesebuah sofa panjang lainnya yang ada diruang tengah tsb. Berbeda dari sikap sebelumnya kali
ini Lusi terlihat lebih pasrah dan tanpa perlawanan sedikitpun ketika dirinya digiring oleh buruh itu menuju tempat eksekusinya.
Bruukkk !! Dengan sekali hempasan saja tubuh putih Lusi langsung jatuh terjerembab dan telentang diatas sofa mewah berwarna coklat tua tsb hingga membuat bagian bawah gaun tidurnya yang seksi jadi tersingkap keatas.
"Udah ngaku aja deh. Sebenarnya non itu kepengen banget kan dikontolin sama pribumi ? Tapi karena masih perawan jadi non agak takut takut gitu ya.. Hehe.. Kata Pak Naryo.
Entah pengetahuan darimana yang didapat oleh pak Naryo tentang hal nyeleneh tsb namun yang pasti buruh itu sangat mempercayainya, karena berdasarkan informasi liar yang diterimanya, katanya perempuan yang sudah tidak perawan itu akan terlihat jelas dari caranya berjalan yang mengangkang lebar dan hal ini sama sekali tak terlihat dalam diri Lusi.
Tanpa membuang waktu Pak Naryo pun langsung menyergap tubuh Lusi diatas sofa panjang yang mewah tsb, dalam posisi menindih tubuh gadis itu kedua tangannya yang kekar mencoba menahan masing masing pergelangan tangan Lusi agar tak memberikan perlawanan.
"Jangaaann pakk.. ampunn.. jangaann perkosa saayaa.. saya masih perawan pak.. tolong jangan rusak masa depan saya.. huhu.. Kata Lusi sambil berupaya mempertahankan kehormatannya meskipun rontaan itu terkesan seperti sebuah formalitas saja.
Meskipun Lusi sudah tenggelam dalam lautan birahinya namun sebagai seorang gadis yang masih perawan tentu saja dia tak ingin terlihat murahan dihadapan para buruhnya. Maka dari itu Lusi pun mencoba diam dan tak mau menjawab pertanyaan yang merendahkan harga dirinya tsb bahkan diapun berupaya untuk menutup nutupi keinginan sejati dalam hatinya.
Sambil menindih dan memegangi kedua tangannya kemudian Pak Naryo pun mulai melumat bibir gadis itu dengan buas, memberikan sebuah pemandangan erotis yang menggoda birahi bagi siapa saja yang sedang melihatnya.
Hmpmm.. masih dalam posisi tertindih Lusi pun mencoba menggeliat kesana kemari berusaha melepaskan dirinya dari cengkraman biadap pria tsb. Namun bukannya terlepas tapi pak Naryo malah tambah beringas dan hal ini terlihat dari kedua tangannya yang sibuk meremasi kasar buah dada Lusi yang masih terbungkus gaun tidur seksinya.
"Udah non gak usah ngelawan. Nanti juga non bakal keenakan lagi kayak tadi. Hehe..
Tanpa diperintah tiba tiba Pak Dadang merangsek maju dan mencoba memiting kedua tangan Lusi keatas kepalanya sehingga ketiak gadis itu jadi terbuka lebar dan mengundang para buruh untuk mencicipinya.
Kali ini Lusi merasa serba salah karena disatu sisi dia harus bisa mempertahankan kehormatannya sebagai seorang gadis perawan namun disisi lain dia tak kuasa membendung gairah terpendam yang terus bergejolak dalam dirinya.
"Non Lusi kayaknya lebih suka diperkosa seperti mamanya bro daripada dientot secara baik baik. Hehe.. Ledek Pak Tarno yang teringat suatu kejadian kelam dimasa lalu yang pernah terjadi dirumah tsb.
"Akhh yang bener lu no !! Emangnya ibunya non Lusi pernah diperkosa sama siapa ? Kok gue baru denger ceritanya. Kata Pak Wildan keheranan.
"Hehe.. sorry bro gue salah ngomong tadi. Udahlah kagak usah dianggap serius !! Sahut Pak Tarno yang sepertinya sedang menyembunyikan sesuatu.
Kedua tangan Lusi yang disatukan dan ditarik keatas jelas membuat Pak Naryo semakin leluasa mengerjai anak majikannya. Tanpa membuang waktu kemudian diapun segera membuka kedua paha Lusi hingga mengangkang lebar.
"Emang non kalau mau tidur gak pernah pake daleman ya.. liat nih memek non langsung keliatan jelas kaya gini. Ledek Pak Naryo yang tak tahan melihat keindahan organ intim putri majikannya itu.
"Hehe.. ternyata bener juga kata pepatah !! Buah jatuh emang gak bakalan jauh dari pohonnya. Kata Pak Tarno yang mencoba membandingkan kebiasan sehari hari Lusi dengan mamanya.
Sebagai seorang sopir pribadi dikeluarga itu tentu saja pak Tarno jadi banyak mengetahui seluk beluk keluarga majikannya namun yang jadi pertanyaan bagaimana seorang sopir bisa mengetahui detail kebiasaan rahasia majikannya.
"Non Lusi berani juga ya tidur gak pake daleman kayak gini. Nanti kalau seandainya ada maling yang masuk kedalam rumah yang ada non bisa langsung diperkosa loh sama dia. Hehe.. Kata Pak Naryo yang pikirannya mulai berfantasi.
Sebagai seorang pengagum berat majikannya tentu saja pak Naryo tak mau terburu buru mengeksekusi gadis bertubuh mulus itu. Baginya mempermainkan tubuh Lusi secara perlahan sama pentingnya dengan menggarap badannya secara langsung.
Setelah meneguk air liurnya hingga berkali kali kemudian pak Naryo pun mencoba mengamati kemaluan gadis itu dengan seksama, mulai dari mengamati bulu bulu halus yang menutupi vaginanya sampai mengagumi warna kemaluan Lusi yang begitu cerah dan indah.
"Non Lusi ini manusia apa bidadari sih kok badannya bisa putih mulus tanpa noda begini. Selain itu bapak juga kagum banget loh sama memeknya non yang warnanya pink cerah kayak gini. Puji Pak Naryo yang matanya terus melotot tak berkedip karena sangat rugi baginya bila melewatkan pemandangan erotis seindah itu.
Dengan penuh rasa kagum kemudian pak Naryo pun sedikit membungkukan badannya kebawah dan berusaha mendekatkan wajahnya kearah selangkangan gadis itu.
Slurrpp.. tanpa disangka sangka tiba tiba buruh itu menjulurkan sedikit lidahnya keluar lalu dengan kurang ajarnya mulai menjilati bibir kemaluan Lusi yang sudah merekah dihadapannya.
Aarrgh.. jangan dijilattt paaaakk !! Jerit Lusi yang berteriak secara spontan karena tubuhnya terasa seperti sedang tersengat listrik ketika lidah buruh itu menyapu kemaluannya.
"Memek kalau mau diperawanin emang mesti dijilatin dulu non sampe basah biar gak sakit dan lancar keluar masuknya Hehe..
Pak Naryo tahu bener kalau moment menjilati kemaluan amoy perawan begitu dinantikan oleh semua temannya sehingga diapun mengijinkan pada buruh untuk bergantian menjilati kemaluan Lusi yang posisinya masih dalam keadaan berbaring telentang diatas sofa dengan kedua kaki mengangkang dan dipegangi.
"Gue kira memek majikan yang dijilatin buruhnya cuma ada di buku stensilan doang. Ehhh gak taunya beneran ada ya di dunia nyata. Kata Pak Dadang yang merupakan penggemar buku cerita stensilan di jamannya.
Sssshh.. Udaahh paaak... Brentttii.. Jangaaan dijilatin lagiii.. oooughhh.. Jerit Lusi sambil menggeliat geliat diatas sofa panjang rumahnya sementara para buruh hanya bisa tertawa melihat tingkahnya yang seperti cacing kepanasan.
Setelah menyelesaikan rotasi hingga beberapa kali dengan teman temannya yang lain kemudian pak Naryo kembali mendapatkan gilirannya untuk menjilati kemaluan Lusi tapi kali ini pak Naryo bertindak lebih buas dari sebelumnya.
Slurrpp... Slurp... Lidah buruh itu menarik nari dengan lincahnya diatas bibir kemaluan Lusi yang berwarna pink cerah, menyapu keatas dan kebawah, kesamping kanan dan kiri berupaya memberikan rangsangan yang hebat pada putri majikannya yang putih dan sipit tsb.
Disaat yang bersamaan aku yang duduk dilantai dekat pinggiran sofa pun kembali menggerayangi badan Lusi, tanganku yang hitam legam terus meraba raba bagian dada gadis itu yang kulitnya terasa begitu halus dan lembut. Merasa belum cukup akupun melanjutkan perbuatan bejadku dengan cara meremasi kasar buah dadanya seperti seseorang yang sedang meremasi parutan kelapa untuk mendapatkan santannya. Tiba tiba tatapan mataku kembali tertuju pada ketiaknya yang putih mulus, dengan cepat akupun langsung menciumi ketiak Lusi yang posisi tangannya masih terangkat keatas.
"Gue bener bener udah kecanduan nih sama wangi keteknya si non. Kataku dengan ekspresi wajah penuh nafsu birahi.
Kuendus endus hidungku didekat ketiaknya yang putih mulus sambil meresapi nikmatnya aroma harum ketiak gadis cina perawan yang selama ini menjadi bacolanku dipabrik. Tanpa sadar lidahku pun menjulur keluar menjilati ketiaknya yang semakin lama semakin bertambah harum karena berkeringat.
Aroma ketiak Lusi sungguh membuatku lupa diri, pasalnya selama ini belum pernah aku mencium aroma tubuh wanita seharum dirinya, tubuh gadis keturunan cina yang putih mulus dengan aromannya yang menggoda birahi dan tentunya sangat jauh berbeda dengan aroma tubuh buruh wanita yang bekerja dipabrik. Slurrpp.. Slurp..
"Aroma ketek si erna mah kagak ada apa apanya dibanding ini !! Hehe.. Pujiku sambil terus mengendus endus aroma lembutnya yang memabukkan.
"Jangan disamain sama si erna lah bro. Ketek dia mah wangi juga karena disemprot parfum dua botol. Soalnya pernah tuh dianya lewat depan gue pas gak pake parfum. Ternyata keteknya bau bentek bro kayak ikan asin. Haha.. Kata Dedi yang sempat kesengsem dengan buruh wanita itu namun hasratnya hilang ketika mencium aroma aneh tsb.
Pak Dadang yang sejak tadi memegangi tangan Lusi keatas rupanya tak mau ketinggalan. Buruh itu mencoba merundukan sedikit badannya kebawah lalu melumat bibir Lusi dengan seenaknya. Hmpmmm.. membuat suara lenguhan Lusi yang semula terdengar jelas kini jadi teredam.
Pak Naryo sadar kalau rangsangan yang bertubi tubi itu membuat majikannya jadi terangsang hebat dan hal ini terlihat dari lelehan lendir kawin yang mulai membasahi kemaluannya. Secara sekilas saja pak Naryo dapat melihat dengan jelas kalau Lusi sudah dalam posisi siap genjot sehingga diapun tak mau membuang waktu lagi dan langsung menancapkan kepala penisnya dikemaluan gadis itu. Sleebb !!
"Aaarghh.. Bapak perawanin sekarang aja ya non.. Katanya sambil mendorong lebih kencang namun sayangnya penis itu malah meleset keluar.
"Haha.. pelan pelan aja pak.. jangan sampe kepeleset lagi kontolnya !! Ledek Pak Wildan yang masih meremasi buah dada Lusi.
"Weeii.. kalian diam dulu lah !! Jangan bikin non Lusi mulet mulet kayak gitu. Gue kan jadi susah masukin kontolnya !! Kata Pak Naryo yang kesulitan memasukan kejantanannya karena daritadi Lusi menggeliat keenakan saat putingnya disedot sedot oleh dua orang buruh pabriknya.
Tontonan panas ketika Pak Naryo akan memperawani putri majikannya tentu tak bisa dilewatkan begitu saja sehingga para buruh yang semula sedang asik menjarah tubuh Lusi kini berhenti sejenak guna melihat proses penetrasi yang menegangkan tsb.
"Bentar bro biar gue rekam dulu buat kenang kenangan. Siapa tau non Lusi kangen sama moment bersejarah ini. Haha.. Kata Pak Wildan yang kembali memegang smartphonenya dan mengarahkan pada kemaluan Lusi.
Karena sudah tidak dilumat bibirnya dan tak digerayangi tubuhnya maka Lusi yang kepalnya masih menyandar di pinggiran pegangan sofanya pun bisa memfokuskan pandangan matanya pada penis pak Naryo yang akan merenggut kegadisannya. Meskipun Lusi sudah pernah melayani penis pak Naryo dengan mulutnya dalam sesi blowjob sebelumnya namun dia tetap saja merasa ngeri ketika membayangkan penis yang warnanya begitu gelap dan diameternya begitu tebal akan mengaduk aduk liang vaginanya yang masih perawan. Entah bagaimana sakitnya nanti waktu liang kewanitaannya diaduk aduk oleh penis yang mengerikan itu.
Selagi Lusi dilanda kengerian dan pandangan matanya terus tertuju pada penis Pak Naryo tiba tiba pemiliknya langsung berkata dengan nada yang sangat mengejek.
"Kenapa non kok ngeliatin ini terus ? Sudah gak sabar pengen buru buru ditusuk pake benda ini ya !! Pokoknya non sabar aja deh nanti bapak jamin non bakalan bisa mulet mulet keenakan kayak tadi deh !! Ledek Pak Naryo sambil mengarahkan kembali penisnya.
Dalam waktu singkat tawa para buruh pun langsung meledak memenuhi ruangan tengah rumah mewah tsb, rentetan tawa yang mengerikan dan menjijikan bagi Lusi karena disaat itu kami semua terus berkomentar saling bersahut sahutan
dan sepertinya komentar kami berhasil memanaskan telinga gadis itu sehingga membuat perasaannya bercampur aduk
antara risih, malu dan jijik.
Selanjutnya para buruh pun terdiam dan ikut memperhatikan proses penetrasi penis Pak Naryo ke anak majikannya ini.
Clep !! demikian bunyi yang terdengar saat liang kewanitaan Lusi terbelah dan kepala kejantanan Pak Naryo mulai merangsek masuk kedalam.
"Aduuhh saakiittt paakk !! Jangan kasar kasar tusuknya !! Jerit Lusi.
Kalau nggak kasar mana bisa tembus non !! Nih bapak coba tusuk lebih kuat lagi !! Uughh.. Kata Pak Naryo sambil menghujamkan penisnya dengan lebih bertenaga shein badan gadis itu sampai tersentak keatas.
Bila dilihat dari segi tenaga sepertinya kekuatan pak Naryo memang tak perlu diragukan lagi. Pasalnya saat bekerja dipabrik saja lelaki itu mampu memanggul sejumlah barang berat keatas pundaknya dengan sangat mudah apalagi jika hanya disuruh melakukan hal sepele seperti ini.
"Ouchh... Enggh.. Pak Naryo melolong keenakan sementara Lusi hanya bisa meringis sambil menggigit bibirnya sendiri karena merasakan sakit yang luar biasa ketika selaput daranya yang tipis mulai terkoyak.
"Arghh.. udaahh pak.. please.. jangan didorong lagii !! Aduuhh.. Pak Naryo tak peduli dan berusaha mendorong lebih dalam lagi namun seperti ada sesuatu yang menahannya dari dalam sehingga buruh itu terpaksa menarik sedikit keluar penisnya untuk kemudian didorong kembali dengan lebih kuat.
"Arghh.. udaahh pak.. please.. jangan didorong lagii !! Aduuhh.. Pak Naryo tak peduli dan berusaha mendorong lebih dalam lagi namun seperti ada sesuatu yang menahannya dari dalam sehingga buruh itu terpaksa menarik sedikit keluar penisnya untuk kemudian didorong kembali dengan lebih kuat.
"Uughh.. bener bener ngelawan nih memek !! Lenguh Pak Naryo yang merasa seperti mendapatkan perlawanan hebat dari dalam sana namun sebagai seorang lelaki yang berpengalaman maka diapun tak mau menyerah begitu saja.
Setelah mengulanginya hingga berkali kali, didorong ditarik didorong ditarik dengan penuh semangat akhirnya Pak Naryo pun
menghentakan penisnya dengan cukup keras dan cepat sehingga batang raksasa itu jadi amblas seluruhnya dalam vagina Lusi.
"Ssshh.. berasa ada yang sobek nih bro.. Kata Pak Naryo sambil merasakan nikmatnya jepitan dinding kemaluan Lusi yang berdenyut denyut seperti sedang meremasi kejantanannya.
Pria berotak mesum itu sepertinya merasa bangga sekali karena bisa merenggut kesucian putri majikannya yang cantik jelita.
Setelah mendiamkan penisnya didalam sana selama beberapa saat kemudian buruh itu mulai memaju mundurkan pinggulnya lagi, membuat kejantanannya yang kekar dan berurat jadi terlihat keluar masuk didalam kemaluan Lusi yang begitu sempit.
"Tariiik keluaaar paak.. enghh.. sakittt.. nggak tahan akuuu.. Jerit Lusi sambil menggeliat diatas sofanya.
"Tariiik keluaaar paak.. enghh.. sakittt.. nggak tahan akuuu.. Jerit Lusi sambil menggeliat diatas sofanya.
"Masa baru masuk sebentar udah mau ditarik keluar non. Nanti bisa rugi dong bapak. Hehe.. Sahut buruh itu sambil cengengesan.
Bukannya kasihan ketika melihat anak majikannya kesakitan tapi buruh itu malah bertambah buas saja. Sambil diiringi oleh gelak tawa para buruh lainnya, Pak Naryo pun terus menghujam hujamkan kontol hitamnya dengan penuh nafsu, berupaya mengoyak selaput tipis keperawanan yang ada didalamnya hingga habis tak bersisa.
Persetubuhan brutal diatas sofa mewah itu membuat Lusi yang kedua tangannya dipegangi keatas terlihat tak berdaya. Tubuh putihnya yang masih mengenakan gaun tidur seksi namun sudah tersingkap keatas, tersentak sentak kesana kemari dan menggelinjang tanpa henti yang tentunya menambah efek rangsangan bagi penikmat tubuhnya.
"Aah... aakkhh.. enaaak banget memek non Lusi !! Oughhh... Baaapak.. sodok lebih kenceeeeng lagii yaaa nonnn... Erang Pak Naryo yang semakin lupa diri.
"Aduuhh.. pelan pelaaan.. ajaaa.. pak !! Argh... Saakittt... Lusi menggeliat geliat ketika kejantanan lelaki itu mengaduk aduk kemaluannya dengan kasar dan brutal sehingga terasa seperti sedang memperkosanya saja.
Adegan persetubuhan antara dua ras yang berbeda itu sungguh membakar birahi kami semua sehingga kami pun tak bisa tinggal diam dan ikut bergabung bersama pak Naryo guna menjarah tubuh majikan cina kami yang badannya putih mulus tsb.
"Ahh... udaah pak !! Brentttii !! Ooughh.. jangan digenjot laaagii.. Pinta Lusi dengan wajah memelas yang malah semakin memancing birahi para buruhnya.
Melihat adegan persetubuhan yang begitu panas membuat gairahku semakin meledak ledak. Tanpa pikir panjang akupun segera beranjak naik keatas sofanya untuk mengangkangi wajah Lusi dan memaksanya untuk melakukan blowjob.
"Ayo non isepin nih kontol gue !! Bentakku sambil melotot sementara nafasku semakin menderu deru.
Berbeda dari sebelumnya kali ini Lusi terlihat lebih kooperatif dan langsung membuka mulutnya secara perlahan sehingga memudahkanku untuk mengobrak abrik rongga mulutnya. Entah karena sudah terbakar birahi atau apa yang pasti gadis itu sudah tak malu malu lagi ketika melakukannya bahkan diapun terlihat seperti orang yang sedang kerasukan ketika sedang mengulum ngulum batang kejantananku. Tak cukup dengan hanya menjilat dan mengulum saja tapi gadis itu juga berupaya menyedot nyedot penisku sambil menaikkan turunkan kepalanya yang sedang bersandar pada pegangan sofanya.
Lelaki mana yang tahan jika diperlakukan seperti ini dimana penisnya sedang disepongin habis habisan oleh seorang gadis keturunan cina yang cantik jelita seperti dirinya. Tanpa kusadari penisku yang sudah keras pun semakin membatu saja, membuat tusukan kontol dimulutnya menjadi lebih mantap dari sebelumnya.
Sambil memaju mundurkan kepalanya kedepan dan kebelakang akupun terus memompa rongga mulutnya tanpa henti, kutusukan kontolku sedalam dalamnya dimulut gadis itu sampai air liurnya membuncah dan memuncrat keluar dan jujur saja pemandangan erotis benar benar membuatku semakin bergairah.
"Ahhh.. ssh...terus non.. sedot terus !! Ouch.. enak banget ini sepongan non Lusi !! Secara bersamaan aku dan Pak Naryo memompa mulut dan kemaluannya hingga menimbulkan suara kecipak yang begitu kerasnya. Sementara buruh yang lain hanya bisa melongo menyaksikan adegan panas yang luar biasa membakar gairah tsb.
Tak terasa sudah hampir dua puluh menit berlalu ketika aku dan Pak Naryo mengeroyoknya diatas sofa panjang yang ada di ruang tengah hingga akhirnya
terdengar suara erangan panjang dari mulut Pak Naryo yang badannya sudah basah kuyup oleh keringat.
"Akkhh... Akkhh... Aakhh.. bapak udaaah gaaak tahan laaagii non.. baaapak baanjirinn memek non pakai pejuu bapak yaaa.. uuunngh.. Lenguh Pak Naryo sambil menghujamkan kontolnya besarnya dalam dalam divagina Lusi yang terlihat agak memerah karena sodokan kasarnya.
Croott.. Creett.. Badan telanjang Pak Naryo yang hitam legam pun langsung bergetar hebat bersamaan dengan semburan air maninya yang meluber keluar sementara Lusi hanya bisa menggumam gumam panjang karena mulutnya terus kupompa tanpa ampun.
Wajah oriental majikanku yang sedang menahan nikmat sungguh membakar birahiku dan akupun langsung meningkatkan irama pompaan penisku dimulutnya dan tak lama kemudian akupun merasakan penisku seperti sedang berkedut kedut yang menandakan diriku akan segera menggapai puncak kenikmatan.
"Ouuh.. oouhh.. telen semuanya aja non !! Jangaan dimuntahin yaa !! Nanti kalau dimuntahin gue suruh ulang lagi loh nyepongnya !! Enghhh.. Ancamku sambil menghentakan kontolku sedalam dalamnya dimulut Lusi hingga wajah gadis itu terbenam diantara selangkanganku. Croott.. Crott.. kurasakan ada sekitar lima kali semprotan sperma yang memuncrat keluar dari dalam penisku dan rasanya sungguh sangat nikmat sekali.
"Udah pak Wildan kagak usah dipegangi lagi tangannya. Kayaknya si non udah pasrah dan keenakan tuh. Kata Pak Naryo yang sedang duduk santai guna memulihkan tenaganya yang sempat terkuras akibat persetubuhan liar dengan anak majikannya.
Melihat keadaan Lusi yang sudah lemas kemudian Pak Wildan pun segera melepaskan pegangan tangannya lalu dengan cepat mengambil posisi berlutut diantara kedua paha Lusi yang masih terbuka lebar mengangkang.
"Hehe.. kualitas daging import emang beda banget sama daging lokal !! Liat nih badannya si non gak ada nodanya sama sekali. Puji Pak Wildan setelah melucuti gaun tidur anak majikanya.
"Bener pak !! Kucing mana coba yang gak tergiur kalau udah disodorin daging impor model begini. Seandainya si non mau dibawa kepabrik sama kita pasti acara pesmoynya bakalan lebih hot nih !! Kata Pak Tarno yang mulai berfantasi tentang gadis itu.
Rupanya Pak Wildan ingin mencoba gaya persetubuhan yang berbeda dari temannya. Dalam posisi bersimpuh dibangku kemudian dia miringkan badan Lusi kesamping lalu mencengkeram pergelangan kaki gadis itu dan mengangkatnya tinggi keatas.
"Udaahh paakk.. jangan tinggi tinggi angkatnya !! Jerit Lusi yang meringis kesakitan ketika kaki kirinya diangkat hampir tegak lurus keatas sementara Pak Wildan mulai menuntun penisnya masuk kedalam kemaluan Lusi.
"Bapak suka banget liat memek non yang lagi kembang kempis kayak gini !! Rasanya bapak pengen buru buru masukin kontol bapak kesitu !! Kata Pak Wildan sambil menekan kepala penisnya agar bisa masuk kedalam.
Pak Wildan benar benar merasa dimudahkan dengan posisinya yang sekarang ini karena dengan posisi sebelah kaki Lusi terangkat keatas seperti itu kemaluannya jadi terbuka lebih lebar dari sebelumnya dan hal ini jelas mempermudah batan kejantanannya untuk masuk kedalam.
Sleebb.. setelah berhasil didorong masuk kemudian Pak Wildan mulai memaju mundurkan pinggulnya secara beraturan berupaya menikmati setiap gesekan yang ada antara kepala penisnya yang bulat seperti jamur dengan peretnya didinding kemaluan Lusi yang baru saja kehilangan keperawanannya.
"Uuuhh.. baru tau gue memek cina ternyata bisa seenak ini. Pantes aja banyak panlok dikota ini yang pasang tarif mahal !! Hehe.. Kata Pak Wildan yang sangat paham dengan pasaran jablay dikota tsb.
"Iya bro mestinya kita demo minta turunin harga panlok nih biar bisa dijangkau sama pribumi pinggiran yang penghasilannya pas pasan kayak kita.
Seperti yang diceritakan sebelumnya gadis chinese dikota kecil itu memang terkenal dengan wajahnya yang cantik jelita dan juga tubuhnya yang putih mulus sehingga wajar saja kalau banyak warga pribumi disana tergiur dengan kemolekan tubuh mereka dan ingin mencicipinya. Tapi sayangnya untuk bisa memiliki mereka sama sulitnya dengan menggapai bintang dilangit bahkan untuk bisa menikmati tubuh seorang panlok pun dibutuhkan biaya yang sangat besar dan hal ini tak mungkin bisa dijangkau oleh kaum buruh rendahan seperti kami.
"Bapak suka banget sama betis amoy yang bentuknya bunting padi kayak gini. Non Lusi sebenarnya merasa gak sih kalau semua bagian tubuh non itu sangat indah dan menggoda buat disentuh. Hehe.. Puji Pak Wildan yang sangat mengagumi keindahan kaki jenjang anak majikannya yang bentuknya terlihat sempurna.
Pak Wildan menghentikan sejenak pompaan penisnya lalu dengan kurang ajarnya diapun mulai menjilati bagian betis gadis itu yang posisinya masih terangkat keatas.
Slurrp.. kaki non diolesin apaan sih non. Kok teksturnya bisa selicin dan selembut ini. Jujur aja dari dulu bapak tuh seneng banget liatin kaki non yang indah ini apalagi kalau non lagi pakai rok yang pendek gitu.
Berbeda dengan Dedi yang lebih terpikat dengan ketiak Lusi ternyata Pak Wildan lebih suka dengan bentuk kaki anak majikannya yang terawat bagaikan kaki seorang pragawati profesional sehingga diapun lebih memfokuskan perhatiannya pada sepasang kaki gadis itu.
Pak Wildan terus mencumbui kaki kiri Lusi yang terangkat keatas sambil penisnya menghujam hujam vagina gadis itu secara beraturan, terkadang dia hanya menusukan setengah kontolnya saja guna membuat gadis itu penasaran tapi terkadang juga dia tusukan kontolnya dengan sangat dalam sehingga mentok sampai kepangkal rahimnya.
Uuugh.. Lusi sepertinya merasakan sensasi yang berbeda ketika digauli dengan posisi badan miring kesamping seperti itu apalagi saat itu salah satu kakinya juga dalam posisi diangkat keatas dan dicengkeram dengan sangat kuat oleh buruhnya membuat tusukan kontol pria itu terasa begitu mantap menghujam kemaluannya.
Karena disetubuhi dalam posisi berbaring menyamping seperti itu maka kedua payudara Lusi pun jadi terlihat dengan jelas oleh para buruh yang berkumpul didekat bangku sofanya. Buah dada gadis itu bergerak naik turun keatas dan kebawah bergoyang kesana kemari mengikuti irama hentakan penis yang sedang menghujam kemaluannya.
"Gue akui nona majikan kita ini keliatan sempurna banget dimata lelaki tapi gue juga ngeliat satu kekurangan yang ada di dirinya. Hehe.. Kata Pak Naryo mencoba menganalisa seluruh tubuh gadis itu.
"Iye bro gue juga merasa begitu. Kalau menurut gue sih kekurangan non Lusi cuma terletak pada teteknya aja. Coba kalau ukurannya lebih gede dari ini pasti kita bisa tambah napsu tuh sama dia. Haha.. Kata Pak Dadang yang pada dasarnya menyukai wanita berpayudara besar.
"Soal itu mah gampang bro. Nanti kalau teteknya si non udah sering kita remesin dan kita kenyotin juga bakalan tambah montok kok. Haha.. Kata Dedi yang tak mempermasalahkan hal itu.
Nafsu Pak Wildan yang sudah meninggi rupanya sulit untuk dibendung lagi apalagi suara rintihan Lusi begitu sayu terdengar ditelinganya membuat pria itu semua tak tahan untuk segera menuntaskan permainannya yang sudah berlangsung hampir sepuluh menit.
Eenngghh.. Suara lembut lenguhan gadis keturunan cina itu bener bener membuat Pak Wildan tak berdaya, suaranya terdengar begitu menggoda dan meningkatkan libido seksualnya.
Selain berparas cantik dan innocent serta memiliki tubuh yang mulus sempurna ternyata Lusi pun masih memiliki kelebihan lainnya yaitu dia memiliki suara yang begitu feminin dan lembut sehingga bagi siapapun yang mendengar suaranya akan langsung semriwing dan hal ini memang sudah terbukti serta diakui oleh sebagian besar buruhnya yang ada dipabrik.
Malah pernah pada suatu waktu ketika Lusi sedang berada diluar dan menelepon mandor pabriknya. Sambil menerima teleponnya mandor itu malah sengaja berjalan ketempat sepi dan mulai mengocok penis dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya masih memegang hpnya sendiri karena saking terobsesi dia dengan kelembutan suara Lusi yang sudah lama menjadi objek bacolannya.
Bila diperhatikan sodokan sodokan penis pak Wildan jauh lebih bertenaga dibandingkan dengan sodokan buruh sebelumnya namun herannya kali ini gadis itu merasa seperti tak merasakan sakit sama sekali bahkan Lusi terus melenguh lenguh keenakan ketika kontol Pak Wildan ditancapkan sedalam dalamnya divagina gadis itu.
Kejadian ini jelas menunjukkan kalau Lusi sudah sepenuhnya jatuh dalam jurang birahinya dan tak lagi memperdulikan statusnya sebagai seorang majikan yang saat itu sedang direndahkan oleh para buruhnya sendiri.
"Uuh... Aaakhhhh... aakhh... Erangan panjang wanita berparas oriental itu pun terdengar lebih jelas ketika Pak Wildan yang semakin kalap mulai membenturkan semua miliknya dengan sangat keras dan bertubi tubi.
Pak Wildan sepertinya tahu bener kalau gadis selembur Lusi memang tak mudah untuk taklukan birahinya karena gadis itu selalu berusaha menutupi perasaannya namun dia tak menyerah dan terus merangsang Lusi dengan berbagai cara.
Kali ini tangan kiri pak Wildan ikut bekerja dengan cara meremasi buah dada gadis itu yang sedang berguncang guncang bahkan diapun sengaja memilin milin dan memelintir kasar puting gadis itu dengan sedemikian rupa guna mendorongnya kepuncak kenikmatan.
Strategi yang dilancarkan oleh Pak Wildan berikutnya ternyata berhasil menggiring Lusi keluar dari sikap tertutupnya ketika buruh itu sengaja menghentikan pompaan penisnya yang semula dihujam hujamkan dengan kencang. Tak cukup dengan hal itu Pak Wildan pun malah dengan sengaja menarik keluar penisnya dari liang kewanitaan Lusi hingga gadis itu jadi blingsatan.
"Kenapaaa... brenti pakk ? please jangan siksa aku kayak gini.. Lanjutiinn paaak.. Pinta Lusi dengan wajah penuh harap.
Kali ini Lusi bener benar sudah tak bisa lagi mengontrol dirinya karena kenikmatan seksual yang dirasakan olehnya sungguh luar biasa sehingga diapun tak rela jika persetubuhannya saat ini dihentikan begitu saja oleh penikmat tubuhnya.
"Bapak sih mau aja ngelanjutin !! Tapi non Lusi harus janji dulu sama bapak kalau suatu hari nanti non bersedia dibawa kepabrik buat puasin semua buruh yang ada disana. Hehe.. Kata Pak Wildan yang berusaha menjebak majikanya.
"Akhhh.. aaakhh.. iya pak bawa aja aku kepabrik !! Lakukan saja apa yang bawa mau !! Tolooong.. masukin kontol bapak sekarang juga.. Ucap Lusi yang wajahnya sudah sange berat sehingga lupa diri dan rela melakukan apa saja demi mendapat kenikmatan.
"Haha.. beneran ya non. Jangan bohong loh !! Itu non sendiri loh yang janji sama kita. Kata pak Wildan yang merasa berhasil karena saat itu teman temannya sudah merekam pengakuannya.
Pengakuan Lusi yang sedang terbakar birahi sungguh mengejutkan para buruh yang ada disana pasalnya selama ini kami mengenal Lusi sebagai seorang gadis innocent yang kalem dan berpenampilan sederhana. Jadi bagaimana bisa seorang gadis dengan sifat seperti itu rela menyerahkan dirinya untuk digarap oleh semua buruhnya dipabrik, ini bener benar sesuatu yang diluar nalar dan tak masuk logika.
Fantasi dalam diri Pak Wildan pun semakin membara saat membayangkan tubuh putih gadis cina itu sedang digang bang habis habisan oleh semua buruh yang ada dipabrik tempatnya bekerja. Dengan birahi yang tak tertahankan seperti ini kemudian pak Wildan pun kembali menancapkan penisnya dengan kasar. Jleebb..
"Aakhhh.. akkhh.. bapak jadi gak sabar nih pengen buru buru bawa non Lusi ke pabrik biar non dikontolin rame rame sama buruh disana. Kata Pak Wildan sambil menghujamkan hujamkan penisnya dengan begitu kencang yang menandakan dirinya sudah dalam kondisi terangsang hebat.
Kata kata Pak Wildan ternyata bukan hanya membakar gairah dirinya sendiri tapi juga turut membakar gairah dalam diri anak majikannya yang sudah terlanjur keenakan digenjot olehnya.
"Akkhh.. akhhh puasin aku paak.. setubuhi aku dengan cara apa saja yang bapak sukaa..
Jerit Lusi yang semakin kehilangan akal sehatnya.
"Haha.. emang edan nih cina. Tampangnya polos gini tapi nafsunya ngalahin jablay jalanan.
Perkataan Lusi barusan seperti membongkar sisi gelap dalam dirinya sendiri dimana dirinya rela melakukan apa saja dan rela diperlakukan seperti apapun asalkan bisa mendapatkan kenikmatan.
"Amoy cina yang nafsunya gede kayak non itu emang pantesnya dilemparin ke massa kerusuhan. Biar memek cina non dijadiin pemuas kontol pribumi seharian sambil dijadiin bahan caci maki mereka yang lagi rusuh. Kata Pak Naryo dengan ekspresi wajahnya yang dipenuhi kebencian.
"Bener kata elu bro. Kalau bisa sih sekalian disuruh bugil telanjang aja !! Suruh ngerangkak kayak babi cina keliling kampung abis tuh baru dikontolin rame rame semua lobang dibadannya sampe lower !! Umpat Pak Dadang dengan wajah yang tak kalah sinisnya.
Meskipun sempat kesal dengan caci maki rasis para buruhnya namun Lusi harus mengakui kalau perkataan mereka laksana bensin yang dilemparkan kedalam api yang berkobar membuat birahinya menyala terang dan membawanya kepuncak gairah.
Masih dalam posisi berbaring miring kesamping dan kaki kiri terangkat naik keatas Lusi pun menghentak hentakan badannya keatas dan kebawah membuat busa sofa tempatnya berbaring jadi menyembul nyembul naik turun mendorong badannya yang sudah polos tanpa busana.
Gerakan melenting lenting yang dilakukan oleh Lusi tentu saja membawa dampak besar bagi diri Pak Wildan yang sedang menyetubuhinya dalam posisi duduk bersimpuh diatas sofa. Saat itu dia merasakan kontolnya terasa dijepit lebih kuat oleh kemaluan Lusi bahkan seperti sedang dipelintir sehingga membuatnya semakin keenakan.
"Bapak nggak nyangka loh kalau gadis cina selembut kamu bisa jadi liar kayak begini. Kontol bapak terlalu enak ya biar kamu !! Ledek Pak Wildan sambil memompa lebih kencang hingga akhirnya Lusi pun melolong panjang.
"Aakkhh.. akhh.. kontol bapak dalem banget masuknya !! Akuu gak tahaaan paaakk.. engh.. Jerit Lusi sambil membeliakan kedua matanya yang sipit keatas sementara badannya yang putih mulus melejang lejang tak karuan diatas sofa tempat pembantaian dirinya.
"Haha.. hebat juga lu bro !! Bisa bikin non Lusi sampe kelojotan begitu. Puji Pak Dadang yang merasa kagum dengan kemampuan temannya menaklukkan gadis itu.
Melihat Lusi sudah berhasil menggapai orgasmenya maka Pak Wildan pun menarik keluar penisnya untuk beberapa saat sambil mengamati tubuh anak majikannya yang sedang melejang lejang tak karuan diatas sofa.
Pak Wildan sepertinya sengaja tetap menahan kaki kiri Lusi agar tetap terangkat keatas sehingga dengan demikian dia dapat dengan jelas melihat semburan lendir kawin anak majikannya yang sedang membuncah dan memuncrat muncrat keluar. Creett.. Creett.. Creett.. rasanya sungguh menggairahkan sekali melihat seorang gadis cina yang tengah menikmati puncak orgasmenya apalagi gadis itu takluk ditangan buruh pabriknya sendiri yang dianggap memiliki status sosial yang jauh berbeda dengan dirinya.
"Ayo non sekarang giliran non maen sama bapak !! Kata Pak Dadang sambil memposisikan dirinya duduk diatas sofa panjang tsb.
Berbeda dari temannya yang lain rupanya pak Dadang memilih untuk menghemat tenaga dan minta dilayani oleh anak majikannya secara total. Lusi yang tubuhnya masih lemas akibat dilanda orgasme dahsyat hanya bisa pasrah dan menuruti kemauannya. Dengan perlahan gadis itu pun mencoba duduk diatas pangkuan Pak Dadang dengan posisi saling berhadapan hadapan.
Sleebb..Enghhh.. suara lenguhan pun kembali terdengar dari mulut Lusi ketika penis itu mulai menusuk kemaluannya dari arah bawah.
"Teken terus non sampe masuk semuanya !! Perintah Pak Dadang yang wajahnya terlihat meringis keenakan ketika penisnya ditelan oleh kemaluan Lusi.
Karena kondisinya yang sudah basah maka kejantanan Pak Dadang pun bisa lebih mudah masuk kedalam dan tanpa disuruh Lusi pun mulai menggerakkan badannya naik turun diatas pangkuan buruh berambut gondrong tsb.
"Non Lusi cakep banget sih. Mirip sama bintang film kungfu mandarin kesukaan bapak. Hehe.. Kata Pak Dadang sambil memandangi wajahnya.
"Iya bro. Gua juga suka banget tuh nonton film kungfu mandarin yang pemainnya mirip sama non Lusi. Tapi sayang tuh film kagak ada adegannya ranjangnya sih. Coba kalau ada pasti bakal hot banget tuh secara pemainnya kan keliatan masih polos begitu kayak non Lusi. kata Dedi yang menyukai berbagai macam film kungfu mandarin tapi ujung ujungnya dia cuma menjadikan para pemain wanita film itu sebagai bacolannya saja.
Dalam posisi saling bertatapan satu sama lainnya kemudian kedua insan berbeda jenis dan ras tsb saling memacu dirinya masing masing. Lusi terlihat melonjak lonjakan tubuh telanjangnya diatas pangkuan buruh tsb sementara Pak Dadang menghentak hentakan pinggulnya dari bawah agar penisnya dapat masuk lebih dalam dikemaluan Lusi.
Pak Dadang sangat puas sekali menyetubuhinya majikan cinanya dengan cara seperti itu karena selain penisnya bisa menancap sangat dalam tanpa menguras tenaga ternyata diapun bisa dengan leluasa menikmati kecantikan wajah Lusi yang katanya sang mirip dengan bintang film mandarin favoritnya.
Para buruh yang ada disana emang memiliki fetish yang berbeda beda terhadap Lusi, ada yang tergiur dengan aroma ketiaknya, ada yang mengagumi keindahan kakinya dan ada juga yang terpikat dengan senyum manisnya sehingga tak heran kalau masing masing buruh mencoba mengeksploitasi tubuh Lusi sesuai dengan keinginannya.
'Bapak suka banget loh liat muka non Lusi kalau lagi senyum. Bener bener keliatan manis banget wajahnya !! Ayo non senyum !! Kasih liat ke bapak muka cina non yang manis itu. Hehe.. Bujuk Pak Dadang yang anehnya malah dituruti oleh Lusi dan gadis itu pun berusaha menunjukkan senyum manisnya.
Pak Dadang bener bener tak tahan dengan manisnya wajah Lusi ketika sedang tersenyum seperti itu sehingga diapun mencoba mendekap badan putri majikannya dengan kedua tangannya yang kekar lalu dengan kurang ajarnya diapun langsung melumat bibir Lusi yang tipis dan menggoda sesuka hatinya.
Masih dalam posisi duduk memangku anak majikannya yang putih dan sipit kemudian Pak Dadang pun terlihat menjulurkan lidahnya keluar seperti seekor anjing yang ingin menjilati tuannya. Slurp.. tanpa basa basi buruh berambut gondrong namun dikuncir itu menyapukan lidahnya yang basah ke wajah Lusi yang sedang merem melek keenakan diatas pangkuannya.
Lidah buruh itu menyapu kesegala arah, mulai dari wajah, hidung, mata, daun telinga hingga kebagian bawah lehernya tak ada yang luput dari sapuan lidahnya. Harusnya Lusi merasa risih jika diperlakukan demikian oleh buruhnya namun karena dorongan birahinya yang sudah tak tertahankan maka diapun jadi begitu menikmatinya seolah membiarkan buruh itu melakukan apa saya yang dia mau terhadap tubuhnya.
Semakin lama tingkah Lusi semakin nakal saja bagaikan seorang pelacur murahan yang sedang merangsang pelanggannya, gadis itu pun terus mendesah desah dihadapan pak Dadang sambil mendengakkan kepalanya keatas seolah ingin mengundang buruh itu untuk menikmati lehernya yang jenjang.
Lelaki mana yang tahan jika sudah dipancing pancing seperti itu sehingga Pak Dadang pun jadi lupa diri dan langsung menyergap leher anak majikannya dengan buas. Awalnya dia hanya menciumi dan menjilati leher gadis itu saja namun lama kelamaan aroma tubuh Lusi semakin membakar gairahnya sehingga Pak Dadang pun semakin beringas dan mulai menggigit pelan bagian samping leher gadis itu dan mencupangnya sampai memerah.
Posisi persetubuhan seperti itu sungguh menguras tenaga Lusi sehingga badan telanjangnya yang putih mulus semakin basah oleh keringat dan semakin lama lonjakan badannya pun terlihat makin pelan saja.
"Silahkan non diminum dulu airnya !! Biar badan non tambah seger dan kuat melayani kita semalam suntuk. Bujuk Pak Tarno sambil menyodorkan sebotol air mineral yang sudah ditaburi obat perangsang serta pil antihamil yang biasa diselipkan dalam dompetnya.
Rupanya obat perangsang itu sangat mujarab sehingga walaupun baru beberapa menit meminumnya namun badan Lusi sudah langsung terasa panas dan gairahnya kembali menggebu gebu. Tak hanya itu stamina Lusi yang sempat terkuras akibat persetubuhan sebelumnya pun kini telah kembali seperti semula membuat lonjakan badannya kembali bertenaga
Disaat pak Tarno mengambil air didapur rumah rupanya lelaki tua itu sempat membongkar bongkar sejumlah lemari penyimpanan barang yang ada digudang rumah tsb dan tak disangka diapun menemukan sejumlah gulungan kertas lukisan besar yang berisikan gaya gaya persetubuhan aneh koleksi majikannya dan langsung membawanya keruang tengah untuk ditunjukan kepada teman temannya.
"Liat nih bro.. ternyata si boss punya koleksi lukisan mesum kayak gini. Hehe.. Kata Pak Tarno sambil menunjukan lembar demi lembar lukisan kertasnya yang sudah agak menguning karena lusuh.
"Hehe... kebetulan banget tuh pak. Gimana kalau kita coba satu persatu gaya ngewe yang ada dilukisan itu. Anggap aja kita lagi melatih non Lusi buat jadi lonte cina profesional !! Ledek Pak Naryo kegirangan karena gambar lukisan mesum itu sangat menginspirasi dirinya untuk semakin liar mengerjai majikan cinanya.
"Ya udah mumpung lagi dibangku mending kalian coba gaya ngewe yang ini dulu aja !! Kata Pak Tarno menunjukan selembar lukisan kertas yang dipegangnya.
Setelah mengamati sejenak gulungan lukisan kuno itu kemudian Pak Dadang pun berniat untuk mencobanya secara langsung pada anak majikannya yang tingkahnya sudah seperti seekor kuda liar yang baru lepas dari kandangnya tsb.
Sehabis meminum obat perangsang itu kondisi Lusi memang terlihat lebih bertenaga dan lebih binal dari sebelumnya sehingga Pak Dadang memutuskan untuk melepaskan dekapannya pada tubuh Lusi dan membiarkan gadis keturunan cina itu melonjak lonjak dengan bebas diatas pangkuannya, bahkan saking binalnya Lusi pun melonjak lonjakan badan telanjangnya dengan sangat kencang sekali sambil membanting banting kepalanya kekanan dan kekiri membuat rambut panjangnya yang sudah tergerai dan basah oleh keringat jadi semakin awut awutan.
Terinspirasi dari gambar persetubuhan yang ada di gulungan kertas lukisan kuno itu maka Pak Dadang pun mencoba membimbing anak majikanya agar mau mengikuti instruksinya sesuai lukisan yang ada.
Masih dalam keadaan memangku tubuh Lusi kemudian perlahan lahan buruh itu mendorong badan anak majikannya kearah belakang hingga gadis itu hampir jatuh telentang sementara penisnya masih menancap kuat dikemaluan Lusi.
"Tangannya di kebelakangin aja non. Biar badan non gak jatuh kebelakang !! Kata Pak Dadang mengajari majikannya.
Bila diperhatikan dengan seksama posisi badan Lusi kini seperti orang yang sedang duduk diatas pangkuan namun punggungnya telentang kebelakang, tepatnya seperti orang yang sedang melakukan posisi kayang namun bedanya bagian bawah tubuhnya masih tetep berada diatas pangkuan buruh itu.
Dengan kedua tangan yang menopang tubuhnya diatas lantai kemudian Lusi pun dipaksa untuk menengadahkan kepalanya untuk melakukan blowjob pada penis Dedi yang disodorkan kearah wajahnya.
Posisi persetubuhan yang agak ekstrim ini berhasil membakar gairah pak Dadang ketingkat yang paling tinggi sehingga diapun terlihat semakin kencang memompa penisnya dikemaluan Lusi yang sedang duduk telentang kearah belakang.
"Haha.. non Lusi emang berbakat banget ya buat jadi lonte cina. Liat nih baru pertama kali ngewe aja udah bisa pake gaya yang aneh aneh kayak begini. Ledek Pak Dadang.
Hmpmm... Lusi tentu dapat mendengar jelas perkataan buruh itu namun karena dalam keadaan yang serba salah dan mulut yang tersumbat penis maka diapun hanya bisa terdiam pasrah menikmati setiap sodokan yang ada baik di dalam kemaluan maupun mulutnya.
Penderitaan Lusi pun semakin bertambah berat ketika Pak Tarno yang usianya sudah tua mengangkangi badan gadis itu sambil menjepitkan penisnya diantara kedua payudara Lusi yang posisinya mencuat keatas menantang langit.
"Haha.. emang beruntung banget si non !! Baru pertama kali ngewe tapi udah diajarin gaya yang aneh aneh begini sama kita. Kata Pak Tarno yang menggunakan kedua tangannya untuk menekan payudara Lusi agar bisa menjepit penisnya.
Setelah puas meniru gaya ekstrim yang ada dilukisan pertama kemudian Pak Naryo membuka gulungan lukisan mesum yang berikutnya dan menunjukkannya pada teman temanya.
"Sekarang coba kalian ajari non Lusi pakai gaya yang ini !! Hehe.. Kata Pak Naryo sambil cengengesan.
Kali ini Pak Dadang masih tetap duduk disofa seperti posisinya yang semula namun bedanya Lusi disuruh menduduki kontolnya dalam keadaan memunggungi dirinya sehingga keduanya tak dapat saling menatap seperti sebelumnya.
Tanpa diperintah Lusi yang sudah binal pun kembali melonjak lonjakan badan putihnya diatas pangkuan buruh berambut gondrong tsb. Sambil mendesah desah tak karuan gadis chinese yang malang itu menggeliat kesana kemari, memutar mutar pinggulnya yang ramping seperti goyangan penyanyi dangdut berupaya mencari kenikmatannya.
Merasa puas dengan pelayanan Lusi kemudian Pak Dadang kembali menatap gulungan kertas lukisan yang dipegang oleh temannya.
"Ayo non kita cobain gaya yang ada dilukisan itu !! Perintah Pak Dadang yang wajah sudah tak sabar.
Dengan cepat buruh itu mendorong badan Lusi hingga punggungnya jadi sejajar lurus kedepan sementara kedua tangan gadis itu yang posisinya terbuka lebar bertumpu diatas lantai untuk menopang bagian atas tubuhnya. Dengan posisi kedua kakinya yang tertekuk kebelakang dan naik keatas sofa seperti itu kemudian Lusi merasakan dirinya mulai digenjot dari belakang.
"Uughh.. emang pinter banget sih yang bikin lukisan itu !! Bapak jadi tambah napsu kalau ngewe sama non Lusi dengan gaya seperti ini. Pujinya sambil menghujam hujamkan kontolnya dengan lebih kencang sementara Lusi tak mau ketinggalan dan berupaya memaju mundurkan pantatnya kedepan dan kebelakang sehingga penis buruh gondrong tsb dapat menusuk lebih dalam divaginanya.
Karena pinggulnya didorong maju mundur kedepan dan kebelakang seperti itu maka bongkahan sintal pantat Lusi pun jadi terlihat menggoda dimata pak Dadang sehingga buruh itu jadi tak tahan dan langsung meremasnya dengan kasar.
"Semok banget non pantatnya !! Bapak bener bener gemes sama yang satu ini !! Katanya sambil meremas kasar pantat anak majikannya.
Pak Dadang tentu tak puas hanya dengan meremasinya saja sehingga diapun bertindak lebih kurang ajar lagi dengan cara menampar nampar pantat Lusi hingga memerah dengan menggunakan telapak tangannya yang kasar dan kapalan. Plaakk !!
"Dasar amoy nakal berani beraninya kamu mempermainkan pribumi !! Sindir Pak Dadang yang masih kesal karena gajinya tak dibayar. Plaakk !!
"Aduhhh !! Enaak paaak.. tampar pantatku lebih keras laaagii. Rengek Lusi yang menoleh kebelakang yang membuat para buruh jadi melongo.
"Kayaknya si non punya kelainan seks nih bro. Pantatnya ditemparin kayak gitu malah kesenengen dia. Hehe.. Ledek Pak Tarno yang mulai curiga kalau anak majikannya memiliki libido yang tak wajar.
Disaat pak Dadang sedang menggauli Lusi dengan gaya yang aneh tsb tiba tiba Pak Naryo kembali menunjukan gambar lukisan yang berikutnya.
"Dang kalau elu emang merasa jago coba lu ewe si non pake gaya yang ini !! Hehe.. Tantang Pak Naryo yang tujuannya untuk memanas manasi temannya.
Dengan antusias Pak Dadang pun langsung mencobanya karena gaya persetubuhan itu terlihat begitu menantang dimatanya. Pak Dadang segera berdiri dari bangku sofa yang didudukinya sambil kedua tangannya menekuk dan memegangi betis gadis itu yang diangkat keatas olehnya.
Karena diangkat seperti itu maka posisi badan Lusi pun jadi merosot kebawah lantai
dengan kedua kakinya yang tertekuk dalam kondisi menjulang keatas sementara vaginanya yang masih menganga terlihat menantang untuk dijejali kontol.
"Emang edan nih yang bikin lukisan. Kok bisa bisanya kepikiran ngewe dengan gaya seperti ini. Hehe.. Kata Pak Dadang yang semakin bergairah dan langsung mengarahkan penisnya kedalam kemaluan Lusi yang sudah basah terlumasi lendir kawinnya.
Dengan nafas memburu seperti orang yang dikejar hantu kemudian Pak Dadang sedikit menurunkan badannya kebawah untuk mengambil ancang ancang guna menusuk vagina gadis itu dari atas.
Jllebb !! Uuuhh.. Rasa nikmat pun langsung mengguyur tubuh buruh tsb ketika penisnya yang sudah tegang maksimal menyeruak masuk membelah bibir kemaluann Lusi yang posisi badannnya seperti sedang menungging keatas tsb.
"Oughh.. gimana rasanya non !!? Enak kagak tuh ditusuk pake gaya seperti ini !! Kata Pak Dadang sambil menekan kejantanannya lebih kuat lagi sehingga penisnya melesak sangat dalam.
"Eenghh.. enaaak banget paak.. kontol bapak berasa mentok sampe keujung !! Lenguh Lusi yang tak bisa mengungkapkan betapa nikmatnya disodok kontol pribumi dengan cara yang ekstrim seperti itu.
Sambil terus memegangi betis Lusi kemudian Pak Dadang pun mulai menarik turunkan badannya sendiri berusaha memompa kemaluan gadis cina yang selama ini sudah mempermainkan harga dirinya.
"Selama ini non Lusi kan udah mempermainkan gaji kita semua jadi sekarang udah waktunya kita mempermainkan tubuh non Lusi. Hehe.. Kata Pak Dadang yang semakin kencang membenturkan kejantanannya didalam liang kenikmatan gadis keturunan cina tsb.
"Bener dang gara gara kelakuan si non ekonomi keluarga gue jadi acak acakan begini. Sekarang biar gue acak acak badannya sampe kelojotan. Hehe.. Kata Pak Naryo yang memposisikan dirinya berlutut didepan wajah Lusi lalu memaksa gadis itu untuk mengulum kontolnya.
Lusi bener benar kewalahan meladeni nafsu bejad para buruh pabriknya karena disaat dia baru pertama kali melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya namun dia sudah harus meladeni lima orang pria haus seks sekaligus yang memaksanya untuk melakukan hubungan intim dengan berbagai macam gaya ekstrim yang tak wajar.
"Ini hukuman buat non yang udah mempermainkan bapak !! Kata Pak Naryo sambil mencengkeram kuat kepala Lusi dengan kedua tangannya yang kekar lalu disaat yang bersamaan diapun menekan penisnya dalam dalam hingga menyentuh kerongkongan gadis itu. Oughh.. Mata sipit Lusi pun membeliak seketika tatkala batang penis pribumi yang ukurannya sangat panjang itu menembus rongga mulutnya dan membuatnya penuh sesak.
Seandainya disuruh melakukan deepthroat dalam posisi yang wajar saja sudah membuat gadis lugu seperti Lusi jadi kesusahan apalagi kali ini dirinya dipaksa melakukan hal tak senonoh itu dengan posisi yang ekstrim, jadi wajar saja kalau ekspresi wajah Lusi saat itu langsung berubah drastis seperti orang yang sedang tercekik dan tak bisa bernafas.
"Ooughh keluooarin konntoaalnya poaakk. Akuu guaaak buissa nafaass. Gumam Lusi dengan artikulasinya yang tak jelas dan hal ini malah membuat para buruh tertawa terkekeh kekeh.
Puas menyiksa majikanya dengan cara melakukan deepthroat yang berulang ulang seperti itu kemudian Pak Naryo pun menarik keluar penisnya yang sudah basah terkena air liur dan segera merangsek mundur kebelakang.
"Sekarang kita cobain ngewe pake gaya yang itu non !! Tunjuk Pak Dadang pada salah satu lukisannya.
"Tunggu bentar dang. Supaya lebih hot gimana kalau kakinya si non kita pakein sepatu hak tinggi ini !! Hehe.. Kata Pak Tarno yang sempat mengambil koleksi sepatu Lusi dari dalam kamar tidurnya lalu membantu memasangkannya dikaki gadis itu.
"Hehe.. Pak Tarno emang paling pinter kalau ngedandanin perempuan !! Sekarang badannya Non Lusi jadi keliatan tambah seksi tuh !! Puji Pak Dadang.
Setelah dipasangkan sepatu hak tinggi bertali dikedua kakinya, tubuh telanjang Lusi yang putih mulus jadi tambah menggoda persis seperti seorang lonte cina yang sedang menjajakan tubuhnya untuk mendapatkan segepok uang.
Pak Dadang segera bangkit dari tempat duduknya lalu memposisikan Lusi berdiri menungging pada pinggiran pegangan bangku sofa panjangnya.
"Turunin badan non kebawah biar bapak gampang masukinnya !! Perintah Pak Dadang yang mencoba meniru gaya persetubuhan berikutnya.
Dengan bagian atas tubuh yang merunduk keatas sofa kemudian Lusi merasakan kedua kakinya ditekuk dari arah belakang sementara Pak Dadang berdiri di belakangnya sambil memegangi kedua pergelangan kakinya.
Jleebb Pak Dadang pun segera menusukan penisnya yang masih dalam kondisi berdiri tegak lalu dengan penuh nafsu diapun mulai memompa kemaluan majikannya dari arah belakang.
Plokk.. Plook.. Creepp.. suara kecipak pun kembali terdengar ketika buah pelir pak Dadang menghantam selangkangan Lusi dengan bertubi sementara penisnya yang sudah terlumasi lendir kenikmatan nampak dengan leluasa mengaduk aduk vagina majikannya yang entah sudah berapa kali dijejali kontol temannya.
"Anjiirrr.. ini bener bener gaya ngewe paling nikmat yang pernah gue coba.. uuuhh.. aaghhh.. grrrggh.. bapak tusuk tusuk nih memek non pakai kontol !! Ceracau Pak Dadang yang semakin tenggelam dalam kenikmatan.
Aakkh.. aakkhh.. aaaahh.. terus paakk.. tusuukin.. memek aku pake kontool bapaaak.. eenghh.. enak banget paaak.. aduhhh.. Lusi pun ikutan berceracau karena tak kuasa menahan rasa nikmat dari persetubuhan itu.
"Hehe.. ternyata gak percuma ya non beli sofa mahal kayak gini soalnya bisa dipake buat ngewe dengan berbagai macam gaya. Kata Pak Dadang yang tak habis pikir kalau sofa itu ternyata bisa memberikan manfaat tambahan diluar fungsi utamanya.
Persetubuhan dengan berbagai macam gaya ekstrim itu membuat Pak Dadang tak bisa mengontrol lagi nafsu birahinya sehingga diapun semakin kencang membenturkan semua miliknya bahkan menghujam hujamkan penisnya tanpa aturan membuat kepala penisnya yang sudah menggembung jadi berkedut kedut seperti ingin menumpahkan sesuatu yang hangat.
"Aakkhh.. aaggh.. aaahh.. enak banget ngontolin non Lusi pake gaya seperti ini !! Bapak bener bener gak tahan lagi non.. bapak keluarin sekarang ajaaa yaaa.. Jerit Pria itu sambil mengencangkan pompaan penisnya hingga akhirnya kontolnya pun memuntahkan lahar panas yang begitu banyaknya didalam kemaluan Lusi yang posisinya masih menungging dipegangan sofa.
Setelah Pak Dadang menarik keluar penisnya dan beringsut mundur kebelakang tiba tiba Pak Tarno menggantikan posisinya.
"Bapak pengen ngontolin non pake gaya yang ini !! Kata Pak Tarno sambil menunjukan selembar lukisan yang gambarnya terbilang paling aneh diantara semuanya.
"Hehe.. elu yakin bro mau nyoba gaya yang itu ? Mending jangan deh. Takutnya nanti pinggang elu malah keseleo lagi. Ledek Pak Naryo.
"Jangan anggap remeh kemampuan gue bro !! Meskipun gue udah tua tapi badan gue masih lentur nih. Gue masih sanggup kok kalau disuruh ngewe dengan gaya yang aneh aneh model begini. Liat aja nanti si non bakalan gue ewe sampe kelojotan. Kata Pak Tarno dengan penuh percaya diri.
Beberapa saat kemudian Lusi pun disuruh berdiri menungging menghadap kearah sofa panjangnya. Kedua tangan gadis itu terlihat bertumpu pada jok sofanya sementara kedua kakinya yang masih mengenakan sepatu hak tinggi bertali diposisikan membuka lebar dan menapak dilantai.
"Bro bantu pegangin badan gue bentar !! Gue mau coba masukin kontol gue kedalam memeknya si non. Ucap Pak Tarno sambil meniru gaya yang ada dalam lukisan mesum tsb.
Entah bagaimana caranya yang pasti dalam waktu singkat Pak Tarno sudah berhasil memposisikan dirinya sendiri sesuai dengan apa yang ada dalam gambar lukisan kuno tsb.
Dengan kedua tangan bertumpu dilantai dan kedua kakinya yang naik punggu Lusi kemudian diapun mulai memompa penisnya keluar masuk didalam vagina putri majikannya yang cantik jelita itu.
Sleebb.. Sleebb.. persis seperti apa yang dikatakan olehnya ternyata Pak Tarno mampu melakukan gaya persetubuhan ekstrim itu dengan begitu mudahnya. Badannya yang renta dan keriput terlihat begitu lentur sekali, bergerak naik turun mengayun dengan lincahnya bagaikan mesin pompa kodok yang digunakan oleh para warga kampung dijaman dulu untuk mengambil air dalam sumur rumahnya.
Kreoott.. Kreoott.. kira kira begitulah bunyi tulang dan persendian pak Tarno yang sedang melakukan gerakan memompa kemaluan Lusi dengan posisi badannya yang terbalik seperti orang yang sedang melakukan gerakan akrobatik.
Dalam posisi kepala yang menunduk kebawah seperti itu tentu saja Pak Tarno dapat melihat dengan jelas proses keluar masuk kejantanannya di vagina Lusi yang keadaannya semakin basah serta mengeluarkan buih buih kenikmatan berukuran kecil seperti busa sabun deterjen murahan.
Meskipun terbilang tangguh diusianya yang sudah bau tanah namun pak Tarno tetaplah seorang manusia biasa yang memiliki keterbatasan dalam hal stamina sehingga lama kelamaan keringatnya pun semakin bercucuran dan kepalanya mulai terasa pusing.
"Kenapa berenti bro !! Katanya lu sanggup bikin si non sampe kelojotan pake gaya itu. Hehe.. Ledek Pak Naryo yang melihat temannya sudah kelelahan.
"Sorry bro kayaknya tuh gaya kagak cocok sama karakter gue !! Biar gue coba gaya yang lain aja deh. Kata Pak Tarno beralasan karena dia tak mau dirinya dianggap lemah.
"Ya udah kalau begitu mending sekarang lu coba ewe si non pake gaya yang ada didalam gambar lukisan ini aja !! Kata Pak Naryo sambil menunjukan lukisan lain yang tak kalah hotnya.
"Nah kalau gaya yang ini kayaknya lebih cocok sama karakter gue. Hehe.. Sahut Pak Tarno yang pusing dikepalanya mulai hilang.
Berikutnya Lusi kembali diposisikan berbaring miring diatas bangku dengan kepala yang bersandar pada pegangan sofanya. Dengan tergesa gesa Pak Tarno langsung mengambil sikap berdiri diatas bangku sofa panjang tsb sambil menekuk sebelah kaki Lusi keatas.
"Aduuhh sakittt paaak.. jangaann ditekuk kayak gituu.. Jerit Lusi yang sebelah kakinya ditekuk secara paksa hingga ujung kakinya hampir menyentuh kepalanya.
"Tahan bentar aja non. Perempuan tuh kalau mau ngerasain enak emang mesti ngerasain sakit dulu. Bujuknya sambil menekan kaki Lusi lebih kuat lagi.
Melihat majikannya dalam posisi ekstrim seperti itu membuat birahi Pak Tarno semakin bergolak saja kemudian dengan secepat kilat diapun langsung menancapkan kontolnya yang sudah dalam posisi tegang sempurna kedalam vagina Lusi.
Jleebb.. arrgg.. Lusi pun langsung menjerit keras ketika penis itu ditancapkan dengan sangat kasar oleh pemiliknya sementara sebelah kakinya masih dalam posisi tertekuk keatas dan dipegangi oleh buruh tua itu.
Tanpa rasa kasihan kemudian Pak Tarno pun segera mengayun ayunkan pinggulnya dengan buas kedepan dan kebelakang dengan kecepatan yang berubah ubah sesuai dengan moodnya saat itu. Sambil terus menggenjotnya dengan brutal lelaki itupun sesekali memandangi wajah cina majikannya yang sedang merintih rintih menahan sakit dan nikmat akibat gempuran kontolnya yang ganas.
"Bapak susah kalau disuruh genjot sambil megangin kaki non kayak gini. Mending non pegangin kaki non sendiri aja ya. Kata Pak Tarno yang berusaha menekan betis Lusi kearah depan sehingga tangan gadis itu bisa menggapai dan memegang ujung kakinya sendiri.
"No.. kayaknya gaya elu masih kurang mirip tuh sama lukisannya. Coba lu injak kepalanya si non pakai kaki lu !! Bujuk Pak Naryo dari samping kursi.
Mendapat arahan seperti itu maka Pak Tarno pun segera mengubah sedikit posisinya. Kali ini dia mengarahkan kaki kirinya kedepan dan menggunakannya untuk menginjak kepala Lusi.
"Gimana udah mirip belom bro sama yang ada dilukisannya. Hehe.. Kata Pak Tarno yang merasa bangga karena seperti sedang mempecundangi majikannya sendiri.
"Kalau sekarang udah mirip banget tuh. Buruan deh lu genjot tuh memek !! Jangan sampe si non kelamaan nunggu. Yang ada nanti bisa kena pecat lu !! Haha.. Ledek Pak Naryo.
"Gue sih kagak masalah dipecat asalkan pesangonnya tiap hari dikasih jatah ngewe kayak gini sama si non. Haha.. Sahut Pak Tarno sambil mengayun ayunkan pinggulnya sehingga penisnya mulai keluar masuk didalam kemaluan Lusi.
Dengan posisi berdiri diatas bangku sofa Pak Tarno terus memompa penisnya dengan sekuat tenaga membuat tubuh majikannya yang putih mulus jadi tersentak sentak tak karuan. Pak Tarno tak hanya mengayun ayunkan pinggulnya saja tapi dia juga berusaha memanfaatkan beban tubuhnya dengan cara membentur benturkan dirinya ke tubuh Lusi yang sedang digaulinya dengan posisi esktrim.
Walaupun awalnya menolak dan sempat kesakitan ketika sebelah kakinya ditekuk seperti itu namun Lusi harus mengakui kalau lama kelamaan dirinya mulai merasakan kenikmatan yang luar biasa ketika penis buruh tua itu menghujam hujam dengan begitu dalamnya seakan ingin menggedor rahimnya sampai jebol.
Perpaduan antara rasa sakit dikakinya yang sedang ditekuk dan rasa nikmat yang mendera liang kemaluannya bener bener memberikan sensasi yang tak terlupakan bagi dirinya dimana kedua rasa itu saling melengkapi satu sama lainnya dan perlahan menggirignnya pada puncak kenikmatan.
"Oough.. ooohh.. tuuusuk teruusss.. paaak.. tusuk memek akuuu pakai kontol bapak yang kerass itu.. uuughh.. Jerit Lusi sambil mencengkeram kuat ujung jemari kakinya sendiri sehingga tekukan kakinya semakin turun kebawah dan hampir mengenai kepalanya.
"Daaasar.. looonte cinaaa.. murahan !! Kelakuan non emang gak beda jauh sama mamanya nonnn.. Uughh.. Ejek Pak Tarno yang membuat Lusi bertanya tanya dengan maksud dari pernyataannya.
"Maaaksud baaapak.. apaaa ngomong kayak gitu.. kenaaapa bapaaak.. menyamakan aku dengan mamakuu.. oough.. Sahut Lusi yang semakin penasaran karena pak Tarno seperti sedang menyembunyikan suatu rahasia.
"Udaahh gak usaaah banyak tanya !! Mending non nikmati saja kontol bapak hari ini. Kaarrena... baaapak.. bakal bikin non bernasib sama seperti maaaamanya... non waktu itu.. uuughh.. Kata Pak Tarno yang semakin kencang membenturkan segala miliknya.
Lelaki mana yang tak terbakar birahinya jika diberi kesempatan untuk menggauli seorang gadis cina innocent seperti Lusi apalagi persetubuhan itu dilakukan secara ekstrim dengan menggunakan gaya persetubuhan yang tak seperti biasanya.
Sekuat kuatnya Pak Tarno bertahan namun akhirnya diapun harus tumbang juga karena beberapa saat kemudian kepala penisnya yang licin seperti cendawan mulai berdenyut keras yang menandakan kalau air maninya akan segera membuncah keluar. Ennghh.. baaapak.. peeejuin.. nih memeeeknya non !! Biarr bunting sekalian.. Crott... Crettt.. Katanya sambil menghujamkan penisnya kuat kuat hingga terbenam sepenuhnya didalam kemaluan Lusi.
Setelah lelehan spermanya habis tak bersisa
kemudian Pak Tarno pun menarik keluar kejantanannya dari kemaluan Lusi dan segera beringsut mundur turun dari atas sofanya. Namun semua itu bukan berarti penderitaan Lusi segera berakhir karena disaat bersamaan aku pun langsung menggantikan posisi temanku yang sudah kelelahan.
"Sabar non jangan ganti posisi dulu !! Gue pengen ewe badan lu pake gaya yang sama. Hehe.. Kataku yang juga tertarik untuk menyetubuhi Lusi dengan gaya tak wajar itu.
"Jangan bang.. aku gak sanggup kalau disuruh pakai gaya seperti ini terus. Kaki aku sakit banget bang. Rengek Lusi dengan ekspresi wajahnya yang memelas dan minta dikasihani.
"Aakhh bodo amat. Justru gue suka liat lu diewe sambil kesakitan kayak gini. Hehe.. Kataku yang juga memiliki sisi gelap dalam diriku.
Tak terasa sudah hampir tiga jam kami mengerjai Lusi di ruangan tengah rumahnya yang sangat besar dan mewah namun herannya walaupun sudah sempat ngecrot berkali kali tapi kontol kami seperti tidak ada puas puasnya menikmati tubuh Lusi.
Setelah beristirahat sebentar kami pun sepakat untuk melanjutkan permainan ini didalam kamar tidur orang tua Lusi yang letaknya tak jauh dari ruang tengah.
"Mending sekarang non mandi dulu aja, sekalian bersihin badan non yang banyak peju ini. Nanti kalau udah selesai baru kita lanjutin acara petotnya didalam kamar orangtua non. Hehe.. Kata Pak Tarno yang sepertinya sudah merencanakan sesuatu.
"Ooiya non jangan lupa memeknya dibasuh sampe bersih ya soalnya nanti bapak pengen jilatin memeknya non lagi seperti tadi. Kata Pak Naryo menyambung pembicaraannya.
Tak terasa sudah hampir dua jam lamanya kami menunggu Lusi beristirahat dan membersihkan tubuhnya hingga akhirnya kami pun sepakat untuk kembali menggarap tubuhnya. Penampilan Lusi kali ini memang tak kalah seksi dari sebelumnya pasalnya setelah mandi gadis itu kami suruh untuk memakai gaun lingerie seksi berwarna putih transparan yang sudah lama menjadi koleksi pribadinya.
Meskipun Lusi tak pernah berani tampil seksi saat pergi keluar rumah namun siapa yang menyangka kalau ternyata dirumahnya sendiri gadis itu justru banyak mengoleksi berbagai macam gaun tidur dan lingerie seksi didalam lemari pakaiannya. Hal ini tentu saja mengundang tanda tanya besar pada diri kami tentang kepribadian Lusi yang sebenarnya. Apakah gadis itu bener bener polos dan lugu atau memiliki sifat binal seperti amoy perkotaan lainnya yang sering memamerkan tubuh putih mereka dengan pakaian seksinya.
Terlepas dari pertanyaan besar itu kami pun merasa sangat diuntungkan dengan koleksi gaun tidurnya yang seksi tsb karena dengan adanya pakaian tsb kami dapat melihat dirinya tampil lebih berani dan binal dari sebelumnya sehingga fantasi terpendam kami terhadap gadis amoy seksi dapat semakin tersalurkan.
"Bapak nggak nyangka loh kalau ternyata non Lusi punya koleksi baju tidur seksi kayak gini. Setau bapak non itu kan selalu tampil sopan kalau pergi keluar. Hehe.. Puji Pak Naryo.
"Engh.. bukan pak.. itu bukan punyaku tapi punya mamaku. Daripada gak dipakai dan disimpan dilemari terus kan lebih baik dimanfaatkan. Sahut Lusi gelagapan.
Terlepas dari benar atau tidaknya jawaban gadis itu tentu saja kami tak ambil pusing karena bagi kami saat ini Lusi sudah kembali tampil segar dan seksi serta siap untuk kami nikmati tubuhnya semalam suntuk.
"Yaudah non. Mending sekarang kita lanjutin lagi acara petotnya. Sesuai dengan permintaan pak Tarno tadi maka acaranya kita lanjutin didalam kamar orangtua non Lusi aja ya. Hehe.. Kata Pak Dadang.
"Jangan pak.. jangan dikamar orangtuaku. Nanti kalau sampe ketahuan sama papaku bisa gawat. Kata Lusi menolak usulan tsb.
"Udahlah non ikutin aja deh kemauan bapak. Soalnya bapak punya kenangan indah sama kamar orangtua non itu. Hehe.. Kata Pak Tarno yang perkataannya semakin membingungkan Lusi dan para buruh lainnya.
Awalnya Lusi sempat menolak ketika akan dikerjai didalam kamar orangtuanya yang besar dan mewah tsb namun penolakannya itu berakhir sia sia karena dalam waktu singkat Pak Naryo sudah langsung menyergapnya.
"Sini non biar bapak gendong !! Pokoknya malam ini non Lusi akan kami perlakukan seperti seorang tuan putri deh. Tapi putri perkosaan artinya putri raja yang bebas diperkosa sama rakyat jelatanya. Haha.. Sindir Pak Naryo sambil memapah tubuh gadis itu dengan kedua tangannya yang kekar.
Ketika sedang berjalan bersama menuju kamar utamanya tiba tiba kami melihat sebuah bingkai foto keluarga berukuran besar yang tergantung didinding rumah tsb.
"Gue heran sama si boss. Udah punya istri cakep begini tapi kok masih demen selingkuh sama buruh dipabrik ya. Kata pak Tarno yang sangat paham dengan sifat mata keranjang bosnya tsb.
"Mungkin si bos bosen kali tiap hari dikasih lauk capcay mulu makanya dia iseng iseng pengen nyobain sayur asem. Abis nyobain eehh malah ketagihan dianya. Hehe... Sahut Pak Wildan.
Para buruh berhenti sesaat didepan bingkai foto keluarga tsb untuk mencari tahu dan menggali informasi lebih detail tentang Lusi dan keluarganya karena bagi kami kehidupan keluarga Lusi memang penuh dengan intrik dan misteri yang tak terpecahkan.
"Kalau yang ini siapa non ? Jangan jangan adiknya non Lusi ya.. ? Tanya Pak Naryo penasaran karena wajah gadis remaja itu terlihat begitu cantik dan imut.
"Iya pak. Itu emang adik saya. Namanya Vania tapi sekarang dia lagi sekolah diluar kota. Sahut Lusi yang tak curiga sama sekali dengan pertanyaan buruh itu.
"Ternyata adik non cantik juga ya. Kalau bisa mah kita juga mau tuh nyicipin badannya adik non yang masih sekolah itu. Hehe..
"Jangan pak. Cukup saya saja yang bertanggung jawab mengenai masalah ini. Lagian dia juga gak akan mau digituin sama kalian. Kata Lusi berusaha melindungi adiknya dari incaran para buruh hidung belang tsb.
"Yeuhh si non mah !! Non aja awalnya gak mau digituin sama kita tapi pas udah nyobain malah ketagihan kayak gini. Kata Pak Naryo yang masih berharap bisa melibatkan adik Lusi dalam kesepakatan terlarang ini.
"Iya non. Mending coba diajakin aja adiknya. Siapa tau nanti non Vania suka juga digituin sama pribumi. Seandainya mau kan enak tuh anaknya bos bisa kita kontolin semuanya. Kata Pak Tarno
"Bener pak. Kalau perlu dua duanya kita buntingin terus terusan aja buat mendukung program pembauran yang sering dikatakan sama pak Lurah. Haha..
"Jangan pak. Tolong jangan libatkan adik saya dalam masalah ini. Pokoknya aku gak rela kalau kalian semua sampai merusak masa depannya.
"Kalau jadi orang itu jangan egois non !! Masa cuma non aja yang mau ngerasain enak. Bapak rasa sih !! Adik non yang imut itu juga kepengen loh ngerasain dientot sama pribumi. Sambung Pak Tarno.
Setelah berbincang tentang keluarganya kemudian kami pun membawa Lusi masuk kedalam kamar orangtuanya yang ada bagian depan rumahnya.
"Wuihhh ternyata kamarnya si boss luas banget ya mana adem banget lagi udaranya. Gak kayak kamar kontrakan gue yang luasnya cuma sepetak doang boro boro mau tiduran mau selonjor aja susah bener. Kata Pak Dadang berusaha membandingkan.
Bagaikan orang desa yang baru datang ke kota para buruh pun terlihat planga pelongo ketika melihat mewahnya kamar tsb yang bagian sisi kanannya terdapat disebuah lemari kaca khusus untuk menyimpan berbagai macam botol minuman keras berharga mahal.
"Sebelumnya bapak kasih tau dulu ya non. Mungkin kali ini kita mainnya bakal lebih kasar dari sebelumnya soalnya kami semua punya fantasi pengen ngerasain yang namanya perkosa amoy sih. Hehe.. Kata Pak Naryo.
Mendengar perkataan itu jantung Lusi pun langsung berdegup kencang karena tak menyangka kalau para buruhnya bisa punya keinginan liar seperti itu. Meski sempat terkejut diawal namun herannya gairah Lusi merasa seperti tertantang sehingga gadis itu makin tak sabar untuk membuktikan omongan para buruhnya tadi.
"Perkosa gimana maksudnya pak ? Please jangan kasar kasar mainnya pak. Soalnya aku takut banget kalau sampe dikasarin sama kalian. Kata Lusi berpura pura ketakutan padahal dalam hatinya dia begitu menginginkan diperkosa brutal oleh para buruh pabriknya sendiri tapi sebagai seorang wanita terhormat tentu saja dia tak mungkin mengatakannya secara langsung.
"Yah namanya juga diperkosa pasti kasar lah non mainnya. Tapi non tenang ajalah. Kita juga masih pakai aturan kok mainnya dan gak akan melukai tubuh non yang mulus ini. Hehe.. Kata Pak Dadang yang sudah tak sabar ingin menjalani skenario ini.
"Sebenarnya kita juga gak mau main kasar sama non Lusi yang lembut ini. Tapi semua ini juga salahnya non Lusi sendiri sih kenapa punya muka cina yang innocent dan memelas kayak gitu. Jadi wajar aja dong kalau kita semua jadi kepengen banget ngerasain gimana nikmatnya memperkosa non Lusi yang putih dan sipit ini. Kataku menambahkan.
'Bener banget tuh kata elu !! Muka non Lusi emang beda banget sama amoy amoy lainnya. Kesannya tuh kayak klasik dan cina banget. pokoknya amoy yang wajahnya seperti si non ini paling cocok deh buat digumulin rame rame seharian. Malah dulu gue sering juga loh ngebayangin non Lusi kalau seandainya lagi kejebak ditengah kerusuhan, ngebayangin badannya si non yang putih ini dijarah rame rame sama perusuhnya yang pribumi terus ditelanjangin sampe bugil ditengah jalan.
"Abis itu karena perusuhnya ngeliat muka cina non Lusi yang klasik kayak gini mereka tuh jadi tambah nafsu dan akhirnya non Lusi diperkosa deh rame rame ditengah jalanan sampe kelenger. Haha.. Kata Pak Tarno yang walaupun sudah berumur namun fantasinya masih begitu liar dan brutal.
"Wah fantasi elu sama si non emang termasuk gila juga No.. Tapi elu emang gak salah sih bro soalnya gua juga sering berkhayal kayak gitu kalau lagi keinget sama muka cina nya non Lusi. Mudah mudahan aja suatu hari beneran ada kerusuhan lagi dikota ini jadi kita bisa sekalian mewujudkan fantasi liar kita yang satu itu. Kata Pak Naryo penuh harap karena itu adalah fantasi liar terbesar dalam hidupnya dan paling sulit diwujudkan.
Jantung Lusi pun semakin berdegup kencang ketika buruh itu semakin gamblang mengutarakan isi hatinya pasalnya didalam lubuk hatinya yang paling dalam diapun sangat ingin diperlakukan kasar oleh para buruhnya sehingga secara tak langsung kedua pihak itu saling membutuhkan satu sama lainnya.
"Bapak tau non pasti masih ingat kejadian waktu mamanya diperkosa sama perampok kan ? Bisik pelan Pak Tarno ditelinganya seolah ingin membawa gadis itu pada kejadian dimasa lalu.
Setelah berkata demikian Pak Tarno yang semula jinak jinak merpati pun langsung mendorong tubuh Lusi hingga jatuh terjerembab diatas ranjang mewahnya.
"Cepat ikat tangannya !! Nih cina harus ngerasain yang namanya diperkosa seperti mamanya yang pernah diperkosa sama perampok dirumahnya sendiri !! Ujar Pak Tarno.
"Bruk... Aaduhh.. lepasin !! Kenapa tanganku.. diikat seperti ini !! Jerit Lusi ketika kedua tangannya direntangkan kearah yang berbeda lalu masing masing pergelangan tangannya diikat dengan menggunakan tali pada ujung ujung ranjangnya.
"Gue suka banget liat muka amoy cina yang lagi ketakutan kayak gini. Ekspresinya bener bener bikin gue sange !! Kata Pak Tarno yang semakin meresapi perannya sebagai seorang pemerkosa brutal dan langsung meremasi buah dada Lusi dengan kedua tangannya.
"Bawa sini guntingnya !! Kita liat seberapa mulus badan nih cina !! Hehe.. Kata Pak Tarno yang wajahnya terlihat bringas namun kata kata itu langsung mengingatkan Lusi pada sebuah rentetan kejadian kelam dimasa lalu dimana seorang perampok sedang melucuti pakaian mamanya.
Bagaikan video yang sedang diputar ulang oleh pemiliknya tiba tiba saja wajah Lusi jadi dipenuhi ketakutan dan gadis itu pun langsung meronta sambil menjerit jerit meminta pertolongan karena pada dasarnya kejadian itu memang menimbulkan trauma mendalam bagi diri Lusi dan adiknya.
"Aakkh... Lepasin aku.. kalau kalian mau ambil saja semua uangku yang ada dilemari tapi tolong jangan perkosa aku.. Kata Lusi yang tanpa sadar sedang mengulangi perkataan seseorang yang dulu pernah mengalami kejadian mengerikan diatas ranjang yang sama.
Bukannya berhenti tapi Pak Tarno malah tambah beringas kemudian diapun menggunakan gunting besar itu untuk memotong dua buah tali baju tidur babydoll Lusi yang modelnya sangat seksi.
Ckreekk !! Ketika tali baju itu putus pak Tarno pun langsung menyingkap baju tidurnya kebawah lalu dengan seenaknya meremasi buah dada Lusi yang bulat kenyal seperti bakpau.
"Sebenarnya gue tuh kagak doyan yang namanya bakpau tapi kalau disuguhin bakpaunya enci enci kayak gini tentu gua gak mungkin menolak dong !! Hehe.. Perkataan pak Tarno kembali mengingatkan Lusi pada kejadian yang menimpa mamanya sehingga diapun mulai bertanya tanya tentang diri pak Tarno yang mengetahui kejadian itu secara detail.
Belum puas dengan itu kemudian pak Tarno
malah sengaja menjepitkan kedua jari tangannya diantara buah dada Lusi lalu mendorongnya maju mundur kedepan kebelakang dengan sangat perlahan sehingga secara sekilas kedua jari tangannya yang hitam itu seperti sedang dikocokin oleh buah dada anak majikannya.
Puas menjarah tubuh dan melumat buah dadanya kemudian Pak Tarno pun berdiri mengangkangi badan Lusi yang posisinya masih terikat diatas ranjang. Sambil memandangi wajah gadis itu lalu Pak Tarno membuka celana jeans butut yang dikenakannya dan mempertontonkan penisnya yang sangat perkasa.
"Cepat buka mulut lu kalau masih pengen idup !! Sepongin nih kontol gue sampe muncrat. Ucap Pak Tarno sambil menurunkan badannya kebawah dan memposisikan penisnya tepat dihadapan wajah gadis itu.
Bagaikan terhipnotis dengan kejadian yang menimpa mamanya maka Lusi pun meronta sambil membanting banting kepalanya kekanan dan kiri seraya menolak perintah itu yang membuat pak Tarno tambah beringas.
Plak !! Buruan sepongin kontol gue !! Kalau masih menolak nanti gue robek mulut lu pakai gunting ini !! Ancamnya sambil melotot.
Karena mendapat ancaman demikian akhirnya Lusi pun terpaksa membuka mulutnya dan membiarkan penis pribumi itu menyeruak masuk kedalam rongga mulutnya yang sempit.
"Isepin yang bener !! Bikin kontol gue muncrat didalam mulut elo !! Kalau elu gak bisa puasin gue yang ada nanti leher elu yang bakal gue gorok !! Ancam Pak Tarno sambil menirukan suaranya seperti seorang perampok bengis yang kala itu menyatroni rumah mewah Lusi dan keluarganya.
Disaat Pak Tarno sedang menggenjot mulut Lusi dengan penis besarnya yang berurat urat tiba tiba datang dua orang buruh lainnya dari sisi kanan dan kiri ranjang. Wajah keduanya nampak beringas dan langsung meremasi buah dada Lusi dengan tangannya masing masing.
"Baru tau gue ternyata ada ya amoy yang doyan diperkosa kayak si non !! Liat aja nih putingnya sampe ngacung keras kayak begini begitu tau mau diperkosa. Sindir Pak Wildan yang menebak kalau Lusi sangat terangsang dengan skenario pemerkosaan ini.
"Bener tuh. Kalau puting susu udah keras kayak gini paling enak buat dikenyotin pak. Sroott.. Kata Dedi yang langsung melumat puting susu majikannya dengan buas.
Hehe.. daripada kelamaan nunggu mending gue sikat dulu aja nih memeknya si non. Slurp.. Kata Pak Naryo setelah menyingkap bagian bawah lingerie Lusi.
Dalam waktu singkat gairah Lusi pun kembali meledak dimana tubuhnya dicumbui oleh empat orang buruh pabriknya secara bersamaan membuat dirinya menggelinjang gelinjang tanpa henti diatas ranjang besar kamar orangtuanya.
Hmpmmm... Suara gumaman Lusi pun terdengar keras ketika pak Naryo yang berada dibawah mencoba menyedot liang kewanitaannya dengan sangat kuat membuat lendir kawinnya yang baru keluar sedikit jadi tersedot keluar. Creet..
"Belum diapa apain udah basah aja nih memek !! Kata Pak Naryo yang kemudian menggunakan kedua jari tangannya untuk mengocok ngocok kemaluan putri majikannya. Clokkk.. Clokk.. Creepp.. jari tangan pak Naryo yang hitam dan kotor sengaja digerakan keluar masuk dalam vagina Lusi seperti sedang mengaduk aduk saraf sensitif yang ada didalamnya membuat Lusi tambah blingsatan apalagi disaat yang sama kedua payudara pun sedang dikenyot dengan sangat kasar sekali oleh dua orang buruh lainnya.
Penderitaan Lusi bertambah hebat ketika Pak Wildan yang sedang melumat susunya tiba tiba menggigit pelan puting gadis itu dengan giginya yang besar lalu menariknya hingga naik keatas membuat payudaranya yang kenyal jadi seperti mengerucut karena ditarik secara paksa.
"Udah bro gak usah kelamaan !! mending langsung hajar aja memek tuh cina !! Biar dia ngerasain gimana rasanya diperkosa sama pribumi !! Kata Dedi memanas manasi.
Mendengar hasutan itu Pak Naryo pun tambah beringas karena sudah sejak lama buruh itu memiliki keinginan untuk memperkosa putri majikannya yang putih dan sipit tsb. Setelah membuka paksa kedua pahanya yang mulus kemudian Pak Naryo pun mengarahkan penisnya kevagina gadis itu dan segera menancapkannya.
Akkkhhh aaakkh.. aahh.. gue perkosa lu cina !! Nikmatin nih kontol pribumi yang lagi ngobrak abrik memek lu !! Uuhh.. Erang Pak Naryo bagaikan orang yang kerasukan.
Pak Naryo terus memacu tubuh kekarnya diatas ranjang berusaha menghujam hujamkan kontolnya yang hitam dan perkasa kedalam kemaluan majikan cinanya yang terus menggeliat geliat tanpa henti akibat sodokan kasar kejantanannya.
Ketika Pak Naryo mulai menggenjot majikannya, para buruh yang tadinya sedang mencumbui sekujur badan Lusi pun jadi berhenti sesaat. Mereka semua terpaku dengan keberingasan buruh tsb yang menyetubuhinya dengan sangat buas sekali.
Tak hanya itu Lusi pun turut membuat suasana didalam kamar tsb semakin panas ketika dirinya menjerit jerit tanpa henti sambil membanting banting kepalanya kekanan dan kekiri sementara badannya yang putih terus meronta ronta dalam ketidak berdayaannya, membuat kain sprei berwarna putih yang menutupi ranjang mewah itu jadi tersingkap kemana mana dan terlihat sangat berantakan.
"Anjiir sange banget gue liat non Lusi diperkosa brutal kayak gini. Kata Pak Wildan mengungkapkan isi hatinya sementara tangannya kembali meremasi buah dada gadis itu.
Meskipun udara dikamar itu awalnya terasa sejuk akibat pendingin ruangan yang ada namun tetap saja hal ini tak bisa mengurangi rasa panas persetubuhan yang mendera tubuh Lusi dan juga Pak Naryo sehingga dalam waktu singkat badan keduanya pun sudah terlihat basah kuyup oleh keringat pergumulan liarnya.
Selain buruhnya ternyata diam diam Lusi pun sangat menikmati persetubuhan yang disertai dengan unsur paksaan tsb apalagi saat itu kedua pergelangan tangannya juga dalam kondisi terikat kuat dengan tali yang disambungkan kebagian ujung ranjangnya membuat suasana pemerkosaan yang diwarnai unsur kebencian rasial itu jadi semakin kental saja.
Pak Naryo semakin larut dalam permainan brutalnya sehingga sodokan penisnya semakin lama semakin kasar saja namun biar bagaimanapun juga justru kebrutalan inilah yang membuat suasana didalam kamar itu menjadi semakin panas. Sambil terus mengumpati majikannya dengan perkataan rasis dan kasar buruh itu terus memompa dengan sekuat tenaga hingga keringat pun semakin bercucuran diwajah dan badannya yang hitam legam yang nampak begitu kontras dengan putihnya badan Lusi.
Persetubuhan yang disertai paksaan sangat membakar birahi pak Naryo, yang memang sudah sejak lama mengidam idamkan kejadian seperti ini. Baginya wajah cina Lusi yang innocent justru lebih cocok untuk diperkosa brutal seperti ini daripada disetubuhi dengan cara yang sebelumnya ketika mereka menikmati tubuh gadis itu diruang tengah rumahnya.
Tapi dibalik sensasi nikmat pergumulan paksa itu ternyata ada sisi lain yang tak bisa dihindari olehnya yaitu ketika gairahnya sudah mencapai level maksimal maka pak Naryo pun jadi kesulitan untuk mengontrol dirinya sendiri sehingga diapun tak dapat bertahan lebih lama jika dibandingkan dengan persetubuhan sebelumnya.
Aakkhh.. akkhhh.. bapaak bener bener gak tahaan liat non diperkosa kayak gini.. uuughh.. bapaak pejuuin jugaaa nih memek non Lusi.. ooough.. Katanya sambil menghentakkan pinggulnya kuat kuat sehingga penisnya menghujam hingga mentok ke pangkal rahim anak majikannya. Crott..
Setelah Pak Naryo turun dari atas arena pertandingannya kemudian buruh tua yang tadi sempat memompa mulut Lusi segera mengambil alih posisinya.
"Sekarang giliran gue yang perkosa nih cina !! Kata Pak Tarno sambil melepaskan ikatan yang membelenggu kedua pergelangan tangan gadis itu.
Pak Tarno rupanya masih terinspirasi dengan beberapa gambar mesum yang ada didalam gulungan lukisan kuno tadi sehingga diapun berniat untuk mempraktekan bersama anak majikannya.
Dengan cepat buruh tua itupun memposisikan Lusi telentang diatas ranjangnya yang sudah acak acakan. Kedua tangannya yang sudah keriput terlihat mencengkeram masing masing paha Lusi dengan sangat kuat lalu mendorongnya hingga bagian bawah tubuh gadis jadi terangkat keatas.
"Aduhhh.. jaaangan paakk.. aku mau diapain laaggii !! Erang Lusi yang mulai panik.
"Amoy sipit seperti non emang perlu diperkosa dengan gaya yang aneh aneh supaya non tau betapa perkasanya kaum pribumi dikota ini. Hehe.. Kata Pak Tarno yang walaupun sudah tua tapi libidonya sangat tinggi sekali.
Dengan sedikit merundukkan badannya kebawah dan kedua tangannya menahan lipatan kaki Lusi kemudian Pak Tarno pun
berusaha menancapkan penisnya kedalam liang kewanitaan gadis tionghoa yang sudah lemas tak berdaya itu.
"Aakhh.. jangan pak.. jangaan perkosaa aku laagii.. Rengek Lusi sambil menggeleng gelengkan pelan kepalanya sementara wajahnya yang innocent terlihat begitu memelas sekali.
"Non Lusi emang paling pinter bikin sange pribumi. Liat tuh muka cina non keliatan nafsuin banget. Gimana bapak gak tambah napsu coba !! Kata Pak Tarno sambil mendorong penisnya agar bisa masuk kedalam.
Dalam posisi seperti demikian tentu saja kedua insan yang berbeda ras itu dapat saling bertatap tatapan satu sama lainnya. Pak Tarno yang ada diposisi atas bisa dengan jelas memandangi ekspresi memelas putri majikannya yang sipit itu ketika akan dieperkosa brutal olehnya sementara Lusi yang berbaring dibawah dapat mengamati wajah sangar penuh kebencian pemerkosanya sehingga keduanya terasa seperti saling merangsang satu sama lainnya.
Sleebb.. karena kondisi batang Pak Tarno yang sudah dalam keadaan keras maksimal maka penis itu pun dapat dengan mudah ditusukan olehnya membuat Lusi langsung meringis dibuatnya.
"Kayak gini nih akibatnya kalau amoy berani mempermainkan pribumi !! Non bakal ngerasain memek non disiksa sama kontol tiap hari. Hehe.. Ledek Pak Tarno.
Dalam posisi badan yang agak merunduk kebawah kemudian buruh tua itu mulai mengayunkan ayunkan pinggulnya keatas dan kebawah berusaha menekan semua miliknya agar bisa amblas kedalam liang kenikmatan gadis cina tsb.
Sleebb.. Slebb.. Pak Tarno terus menggenjotnya penisnya dengan sekuat tenaga sementara kedua tangannya terlihat menekan kedua lipatan kaki Lusi agar mengangkang lebih lebar dan tegak lurus kesamping.
"Ayo non kasih liat ke bapak muka cina non Lusi yang nafsuin itu biar bapak tambah semangat memperkosanya !! Kata Pak Tarno yang selalu terangsang setiap kali melihat wajah cina Lusi yang sedang memelas memohon ampun padanya.
"Aakkhh akkhh.. udaah paaak brentiii.. jangaann perkosaa aku lagiii.. lepasin aku.. Kata Lusi sambil memohon dan memasang ekspresi wajah memelasnya yang membuat pak Tarno semakin bergairah dan kontolnya pun terasa makin keras saja.
Walaupun dalam hatinya merasa keenakan ketika digauli secara brutal seperti itu namun Lusi sengaja tak mau menunjukannya pada para buruh karena dia ingin pemerkosaan ini berjalan secara alami dimana dirinya ingin terlihat tak berdaya ketika sedang dikerjai oleh para penikmat tubuhnya.
Masih dalam posisi yang sama buruh itu terus mengayun ayunkan pinggulnya dengan keras keatas dan kebawah berharap kontolnya yang besar dan panjang dapat menusuk lebih dalam kemaluan gadis cina yang badannya sangat mulus tsb. Tanpa disadari kasur mewah tempat mereka bergumul itu seperti memberikan dukungan sepenuhnya pada aksi bejad yang sedang dilakukan. Kasur yang tebal dan empuk itu bergoyang goyang dengan lembutnya, seperti sedang mengayun ayun dan membuai tubuh insan berbeda ras yang sedang bercinta diatasnya.
Uniknya setiap kali Pak Tarno menghujamkan kontolnya kebawah maka tubuh Lusi yang posisinya mengangkang keatas pun jadi ikut terdorong keatas oleh daya dorong pegas kasurnya sehingga penis buruh itu dapat masuk dengan sempurna diliang kewanitaannya.
Semakin kuat buruh itu mendorong penisnya maka kasur itu pun akan semakin kuat memberikan dorongan baliknya sehingga bila diperhatikan secara sekilas kasur itu seperti sedang mengguncang guncang badan Lusi dari bawah memaksa vaginanya untuk menelan kontol pribumi yang sedang memperkosanya lebih dalam lagi.
Sialaann !! Maknyosss bener nih kasur !!
kayaknya nih kasur emang sengaja dibuat untuk memperkosa amoy yaa.. uuugh.. Kata Pak Tarno yang wajahnya terlihat keenakan menahan nikmat.
Sama seperti temanya tadi rupanya Pak Tarno pun harus menyadari kalau pergumulan yang dilakukan secara paksa ini sangat membakar gairah terpendamnya apalagi wanita yang sedang digaulinya itu merupakan putri majikannya sendiri yang begitu cantik jelita sehingga membuat dirinya jadi tak tahan lagi.
Dengan nafasnya yang sudah terasa ngos ngosan akhirnya buruh tua itupun memutuskan untuk menyudahi permainan brutalnya. Menggunakan satu hentakan kuat kemudian dia tusukan kontol yang sudah mau meledak itu sedalam dalamnya dikemaluan Lusi yang masih menatap sayu kearahnya. Jleebb !! Unnghh.. bener bener beraaaasa.. mentoook nih kontoool !! Crottt.. Lenguh pak Tarno yang merasakan air maninya memuncrat keluar dengan begitu banyaknya namun karena posisi Lusi yang sedang mengangkang keatas maka tak setetes peju pun yang terbuang sia sia.
Aura pemerkosaan yang ada dikamar mewah itu terasa begitu kuat membuat para buruh semakin bergairah saja. Hal ini terlihat jelas dari cara mereka memperlakukan Lusi dengan sangat kasarnya bahkan tak mau memberinya kesempatan sedikit pun untuk beristirahat.
Lusi yang sedang telentang dan badannya sudah basah kuyup oleh keringat tiba tiba dijambak kasar rambutnya oleh Pak Wildan untuk kemudian diposisikan menelungkup diatas kasurnya.
Jangan pingsan dulu non. Liat nih kontol bapak aja masih tegang begini. Ledek Pak Wildan yang memposisikan tubuhnya berlutut diantara kedua paha Lusi yang terbuka lebar lalu dengan kasar menancapkan penisnya kedalam kemaluan gadis chinese itu.
Sleebb.. mungkin udah kodratnya kali ya memek cina non digilir sama kontol pribumi kayak gini. Uuhh.. Kata buruh itu yang badannya seperti tersengat listrik ketika merasakan kontolnya dijepit oleh dinding kemaluan Lusi yang sangat peret.
Aakhh.. akhhh.. udaaah pak.. please brenti.. akuu udaaah gaaak kuatt.. jangaann perkosaa aku laaagi.. Kata Lusi sambil menolehkan wajahnya sedikit kebelakang sehingga Pak Wildan dapat melihat dengan jelas ekspresi wajah majikan cinanya yang sudah kelelahan.
Meskipun sudah dicekoki obat perangsang namun tenaga Lusi pada persetubuhannya kali ini tak sehebat sebelummya. Hal ini terlihat jelas dari suara erangannya yang semakin pelan dan gerakan tubuhnya yang semakin lemah sehingga para buruh sedikit kecewa karena tak bisa mendapatkan respon menggairahkan dari dirinya yang sedang diperkosa habis habisan diatas ranjang mewah tsb.
Oough.. keluarin suara desahannya non.. baaapak.. pengen bangeeet.. dengerin suara desahan aaamoy yang lagi keenakan diperkosa sama pribumi.. uuuhhh... kata Pak Wildan yang semakin keras membenturkan miliknya sehingga sensasi kenikmatan yang dirasakan olehnya jadi berlipat ganda.
Pinggul pak Wildan terlihat bergerak maju mundur dari arah belakang memompa penis besarnya secara berulang ulang sementara kedua tangannya yang mencengkeram paha gadis itu terlihat bergerak naik keatas seolah ingin mengangkat bagian belakang tubuh Lusi agar menungging kearahnya.
Begitu merasa pahanya terangkat dari kasur secara reflek Lusi pun menekuk kedua kakinya keatas seperti sepasang tangan yang ingin memeluk pinggang buruhnya, berusaha menekan nekan bokong Pak Wildan agar sodokan penisnya bisa masuk lebih dalam dikemaluannya.
Walaupun Lusi sudah terlihat lemas dan tak bertenaga namun Pak Wildan masih bisa merasakan kalau gadis itu masih memiliki gairah yang meledek ledak dalam dirinya. Hal ini dibuktikan dari suara desahannya yang terdengar sambung menyambung dan tekanan kedua kakinya yang sedang mendekap pinggang buruh itu.
Dengan posisi pantatnya yang terangkat seperti itu maka Lusi pun bisa merasakan sodokan penis pak Wildan yang sangat dalam divaginanya, menghujam hujam tanpa henti membuat nafasnya semakin memburu dan gairahnya semakin membara.
Tapi sayangnya pak Wildan termasuk pria yang cepat bosan sehingga walaupun belum terlalu lama menggenjot majikannya diapun sudah memutuskan untuk mengganti posisi bercintanya dengan salah satu gambar persetubuhan ekstrim yang tadi sempat dilihatnya dalam gulungan kertas lukisan mesum.
Daritadi bapak penasaran banget sama gambar mesum ini. Non mau kan bapak jadiin sarana latihan buat nyobain gaya kayak gini. Kata pak Wildan sambil menunjukan gambar lukisan itu pada anak majikannya.
"Jangan paak.. aku udah cape banget. Tolongg ijinin aku untuk istirahat sebentar. Rengek Lusi yang merasa kewalahan menghadapi buasnya nafsu para buruh yang sedang menduduki rumahnya.
Akhh masa bodo !! Pokoknya non harus nurut sama perintah bapak !! Saat ini kan non lagi bapak perkosa jadi bapak bakalan paksa non buat muasin nafsu bapaak !! Ancamnya.
Tanpa membuang waktu lagi buruh itu pun langsung menyeret Lusi hingga berada di pinggiran ranjangnya lalu entah bagaimana caranya tiba tiba pak Wildan berupaya memposisikan dirinya membelakangi Lusi sambil kedua tangannya bertumpu diatas lantai kamarnya.
"Hehe.. kalian liat tuh si Wildan !! Gayanya udah kayak anjing mau kawin aja !! Ledek Pak Naryo yang merasa asing dengan gaya persetubuhan itu namun disisi lain dia juga sangat teran ketika melihatnya.
Awalnya Pak Wildan merasa kebingungan untuk mencoba gaya aneh seperti itu, dia merasa bingung harus memulainya darimana namun yang namanya naluri alami memang sangat sulit diredam karena cepat atau lambat dia akan menemukan caranya sendiri.
Dengan posisi seperti orang yang sedang melakukan push up dipinggiran ranjang pak Wildan pun mulai mengayun ayunkan pinggulnya keatas dan kebawah, berusaha menarik ulur penisnya didalam kemaluan Lusi yang jepitannya semakin lama semakin kencang saja.
"Gimana rasanya bro !! Enak gak ngewein amoy pake gaya kayak gitu ?!! Tanya Dedi yang merasa penasaran ingin mencobanya juga karena bila dilihat sekilas saja gaya persetubuhan itu sudah sangat menggoda birahinya.
Bukan enak lagi bro. Kontol gue aja berasa kayak lagi disedot sedot kedalam memeknya si non. Gue yakin yang bikin lukisan itu pasti bukan orang sembarangan. Uuugh.. Puji Pak Wildan sambil melenguh lenguh keenakan ketika pinggulnya dengan cepat bergerak naik turun untuk memompa liang kewanitaan putri majikannya.
Gaya persetubuhan aneh dalam gulungan lukisan itu sepertinya juga menarik perhatian Lusi sehingga secara diam diam diapun berusaha mengingat semua gambar yang diperlihatkan kepadanya. Kedua kakinya yang awalnya membuka lebar kini dia rapatkan sehingga vaginanya semakin rapat menjepit penis Pak Wildan yang sedang bergerak naik turun tanpa aturan.
Gairah Lusi pun semakin meledak ketika membayangkan dirinya yang merupakan putri seorang pengusaha kaya tengah diperkosa habis habisan oleh buruh pabrik nya sendiri dengan berbagai macam gaya yang tak wajar, suatu keadaan yang dulu hanya bisa menjadi objek khayalannya saja kini malah menjadi sebuah kenyataan.
Tanpa sadar Lusi pun meletakkan kedua kakinya yang sudah dirapatkan diatas pantat pak Wildan yang masih terus memompa liang kewanitaannya. Dengan nafas yang memburu gadis itu malah sengaja menekan nekan pantat buruhnya dari arah atas sambil berharap kontol pribumi itu dapat lebih dalam menusuk vaginanya.
Uughh.. iyaa begitu non.. bantuu diteken teken pantatnya biar kontol bapak bisa mentok sampe ke ujung memeknya non Lusi. Kata Pak Wildan yang merasa kegirangan karena proses penetrasi itu dibantu secara langsung oleh anak majikannya sendiri padahal saat itu Lusi sedang dalam posisi diperkosa olehnya.
Tak hanya menekan dengan sepasang kakinya saja tapi Lusi juga berbuat lebih berani lagi dengan cara menghentak hentakan pinggulnya dari bawah secara berulang ulang membuat penis pak Wildan terasa seperti sedang dijepit dari atas dan bawah oleh daya dorong yang timbul karena gerakannya.
Pak Wildan pun merasa tertantang oleh tindakan Lusi sehingga dia mencoba mencari kenikmatan yang lebih besar lagi dengan cara memutar mutar sedikit pinggulnya searah dengan jarum jam dan hasilnya tentu bisa ditebak, kemaluan Lusi yang sudah basah terlumasi lendir kawinnya pun terasa seperti sedang dipantek dan dibor secara bersamaan oleh sebatang penis pribumi yang ukurannya sangat besar sekali.
"Wee kalian jangan cuma nonton aja dong. Itu mulut sama teteknya non Lusi kan masih bisa dipake !! Seru Pak Wildan yang merasa kewalahan memuaskan Lusi seorang diri.
"Bener kata elo bro !! Kayaknya si non lebih senang kalau dikeroyok deh daripada maen satu lawan satu kayak gini. Kata pak Naryo yang fantasinya semakin liar saja.
Mendapatkan seruan seperti itu maka Pak Dadang pun langsung naik keatas ranjangnya untuk kemudian mengangkangi wajah majikannya yang sudah terlihat sange berat tsb. Begitu melihat Pak Dadang menyodorkan penisnya maka tanpa disuruh Lusi pun langsung membuka mulutnya sendiri dan segera melahap kontol buruh tsb dengan rakusnya.
"Eehhh buseett.. baru kita latih berapa jam aja si non udah langsung liar begini. Kayaknya si non emang punya bakat buat jadi lonte cina nih !! Ucap Pak Dadang yang merasa terkagum kagum den perubahan drastis gadis tsb.
"Daripada cuma dijadiin lonte mending si non kita jadiin bintang bokep profesional aja bro. Kita suruh dia ngewe sama banyak orang yang berbeda beda tiap harinya sambil pake gaya yang aneh aneh juga. Siapa tau kalau udah terkenal nanti dia bisa bayarin semua hutang gaji kita. Haha.. Ledek Pak Tarno.
"Tapi kalau si non jadi liar begitu kita gak bisa ngerasain sensasi perkosa amoynya dong. Padahal dariawal kan rencananya kita pengen perkosa tuh cina sampe kelojotan. Kata Pak Naryo.
"Kalau cuma bikin kelojotan mah gampang pak. Gue punya cara supaya si non ngejerit jerit sampe kelojotan !! Kataku yang kemudian duduk dipinggiran ranjang lalu tangannya berusaha meremas kasar payudara Lusi dan memelintir putingnya.
Hmpmmm.. mendapat perlakuan kasar seperti itu Lusi pun hanya bisa menggumam keras sambil menggeliat geliatkan badanya diatas ranjang membuat dirinya jadi terlihat seperti seorang wanita yang sedang diperkosa.
Bukannya menderita tapi rasa nyeri dan ngilu yang dirasakan oleh Lusi diputing susunya justru seperti menjadi cambuk bagi birahinya. Lusi yang masih berada dipinggiran ranjang berusaha menyalurkan rasa sakitnya sebisa mungkin dengan cara menekan nekan kakinya lebih kuat lagi kepantat Pak Wildan dan menghentak hentakan pinggulnya keatas dengan sekuat tenaga. Tak hanya itu diapun berusaha menyedot nyedot kencang penis buruh yang sedang berada didalam mulutnya sehingga pemiliknya jadi kelojotan.
"Ooughh ampunn non.. kontol bapak bisa cepat muncrat kalau disedot kayak gini terus terusan. Kata Pak Dadang yang
malah meningkatkan irama genjot penisnya.
Lelaki mana yang bisa tahan kalau kontolnya yang sudah tegang dikulum kulum dan disedot sedot dengan buas seperti itu oleh seorang gadis keturunan cina berwajah innocent seperti Lusi. Hal ini pun terjadi pada diri pak Dadang yang dalam waktu singkat kepala penisnya sudah langsung menggembung besar dan siap untuk memuntahkan seluruh isinya.
"Ooughh.. bapaak bener bener gak tahan non. Bapak nyerah aja deh.. ennggh.. Crottt.. setelah berkata seperti itu penis pak Dadang pun langsung menyemburkan lahar panasnya didalam mulut Lusi hingg berkali kali.
Menyadari teman sudah tak berdaya maka Pak Wildan pun berusaha mengeluarkan seluruh tenaga cadangannya. Masih dalam posisi seperti orang yang sedang pushup kemudian diapun kembali mengayun ayunkan penisnya dengan sekuat tenaga berupaya menaklukkan anak majikannya yang sebentar lagi akan menggapai puncaknya.
Setelah kemaluannya dipompa dengan sangat cepat hingga bertubi tubi akhirnya Lusi pun tak tahan lagi dan merasakan ada sesuatu dalam dirinya yang akan membuncah keluar. Lusi sadar dirinya akan segera mencapai orgasme sehingga dia pun berusaha menambah panas suasana kamar tsb dengan cara menjerit jerit dan melenguh lenguh seperti seekor anjing betina yang sedang keenakan disetubuhi oleh pejantannya.
Akkhh.. akkhh.. perkosa gadis cina ini lebih brutal lagi paaak.. tusukin kontool bapak sedalam daaalamnya.. aakkhh.. Jerit Lusi yang tak lama kemudian terlihat melejang lejang diatas ranjang orangtuanya, bersamaan dengan itu kedua matanya yang sipit pun ikut membeliak keatas dengan mulut yang menganga lebar dan lidah yang menjulur keluar.
Setelah Pak Wildan menuntaskan hasrat birahinya dengan gaya persetubuhan yang aneh seperti itu tiba tiba Lusi merasakan tubuhnya diputar balik kearah yang berlawanan oleh Pak Dadang yang tadi sempat menggenyot mulutnya. Posisi Lusi saat ini masih dalam keadaan dipinggiran ranjangnya namun dengan kepala yang menengadah kebawah sehingga membuat tubuhnya semakin menggiurkan untuk digenjot.
"Sekarang giliran gue yang obok obok memek nih cina !! Kata Pak Dadang sambil menusukan penisnya yang sudah keras seperti kayu.
Sleebb.. !! Dengan nafas yang memburu dan tubuh yang dipenuhi keringat kemudian pak Dadang pun mulai mengayun ayunkan pinggulnya dengan keras berupaya mendorong penis hitamnya sedalam mungkin kedalam liang kewanitaan Lusi yang sudah basah kuyup terlumasi lendir kawinnya.
"Anjeeeng !! Maaakin.. disooodok maaakin ngeeegigit aja nih memeeeek cinaaa !! Aaggrggh !! Lenguh pak Dadang yang semakin menggila karena baru kali ini dia merasakan persetubuhan senikmat itu.
Karena melihat tubuh putih Lusi tersentak sentak dipinggiran ranjang dengan buah dadanya yang bergoyang kesana kemari maka birahi Pak Tarno pun kembali bergejolak. Buruh tua itu pun segera berlutut dipinggiran ranjangnya lalu dengan bengisnya dia tusukan kontol hitamnya yang sudah menegang hebat itu kedalam mulut anak majikannya yang sudah lemas tak berdaya. Jleebb..
Sodokan pertama yang dilakukan Pak Tarno terasa begitu dalam dan kuat sehingga kedua mata sipit Lusi yang tadinya sedang terpejam karena kelelahan pun langsung membelalak seperti orang yang dicekik lehernya. Ooughh !!
"Baru dikontolin lima orang aja udah mau pingsan kayak gini !! Gimana kalau nanti gue bawa ke pabrik !! Yang ada bisa mampus kali nih cina !! Ledek Pak Tarno yang masih teringat dengan perkataan Lusi yang katanya bersedia dibawa kepabrik untuk digauli oleh semua buruh yang ada disana.
Dalam posisi berlutut dilantai kemudian buruh tua itu pun mulai memaju mundurkan pinggulnya kedepan dan kebelakang sementara tangan kanannya terlihat menjambak bagian belakang kepala Lusi yang sedang menengadah dipinggiran ranjangnya orangtuanya. Sleebb.. Sleebb.. penisnya yang kulitnya sudah keriput itu bergerak maju mundur secara konstan, mangayun ayun dengan seenaknya dan berusaha mencari kenikmatan setinggi mungkin dari mulut seorang gadis amoy cina yang sedang digaulinya.
Setelah hampir sepuluh menit menyiksa anak majikannya dengan tindakan oral seks yang tak manusiawi seperti itu akhirnya Pak Tarno pun menyerah juga. Dengan wajah yang dipenuhi napsu birahi kemudian dia kocok kocokan penisnya dengan sangat cepat sekali didalam mulut Lusi secara berulang ulang, dan ketika kepala penisnya terasa berkedut kedut barulah dia cabut penis dari mulut Lusi untuk kemudian menumpahkan seluruh isinya yang kental kewajah anak majikannya yang sedang menengadah dipinggiran ranjang.
Crott.. Creet. Ooughh niiikmatnya ngeeecrot dimuuuka aaamoy !! Jeritnya sambil mendengarkan sedikit kepalanya keatas seakan ingin menunjukkan kepada teman temannya betapa pantasnya Lusi dinistakan seperti itu.
Beberapa saat setelah Pak Tarno menyelesaikan gilirannya maka Kami pun bergantian mengambil posisi yang sama den berlutut dipinggiran ranjangnya untuk menghujam hujamkan kontol kami masing masing kedalam rongga mulut anak majikan kami yang sudah pasrah tak berdaya itu.
Crott.. Creet... Crott... Berkali kali semburan air mani membasahi wajah cinanya yang menggairahkan hingga tanpa terasa wajah gadis itupun perlahan lahan mulai tertutup oleh lapisan tebal sperma para buruh yang tanpa disadari mulai menetes netes turun membasahi lantai kamarnya.
"Haha.. makanya jangan macem macem lu sama pribumi !! Kalau udah kita bikin kayak gini baru tau rasa lu !! Ledek Pak Naryo yang merasa puas sekali setelah menyaksikan pemandangan erotis ini.
Puas menyetubuhi Lusi dengan skenario pemerkosaan brutal yang menimpa mamanya kemudian kami pun mengulangi perbuatan bejad kami padanya hingga berkali kali. Meskipun gadis itu sudah terlihat lemas dan kelelahan namun kami tetap tak peduli dan terus menyetubuhinya dengan berbagai macam skenario pemerkosaan lainnya hingga akhirnya ketika hari menjelang pagi barulah kami semua beristirahat untuk memulihkan tenaga dan sperma kami yang terkuras habis olehnya.
Berhubung saat itu Pak Gunawan sedang berada diluar kota bersama wanita simpanannya maka kami pun semakin leluasa menduduki rumah Lusi beserta isinya. Karena kebetulan dirumah itu hanya ada Lusi sendirian saja sementara dua orang pembantunya juga sedang pulang kampung dan belum tau kapan kembalinya.
Walaupun kami sering menyetubuhi nya namun herannya kami tak pernah bosan dengan dirinya. Wajah cantiknya dan penampilannya yang kalem dan lembut seperti menyihir kami semua untuk terus menggagahinya tanpa henti sampai kelelahan.
Seluruh chapter cerita fiksi amarah para buruh hanya bersifat hiburan semata dan tidak bermaksud untuk menghina atau menjelekkan ras, etnis serta golongan tertentu.
Berbagai foto, gambar dan tempat yang ada hanyalah ilustrasi semata dan tidak menceritakan profile orang atau kejadian yg sebenarnya.
wajib dilanjutin
BalasHapusBagus hu ceritanya, dan sangat potensial banget buat dipanjangin, mudah2an fokus ke lusinya, ga melebar ke karakter lain haha, lancrotkan huu
BalasHapusMantap huu ane tunggu kalo cerita begini
BalasHapusmantep ceritanya
BalasHapussuka gw ama cerita beginian
menggairahkan
lanjutin terus dong…bikin yang lebih seru
Kayak gini nih, enaknya jadi buruh
BalasHapusMantap banget hu! Demen banget nih yang kayak gini genrenya!
BalasHapusSeru juga ternyata, cerita cici di gangbang sama buruhnya.
BalasHapusUdah cape kerja kagak dibayar memang bikin nyesek gan
BalasHapusDibikin jadi ketagihan digangbang hu.
BalasHapusbagus ni ceitanya, mau tau juga akhirnya bagaimana. Apakah dijadikan sapi perahan sex
BalasHapusSemoga aja Lusi makin binal
BalasHapusWah pelecehan macam apa ini? Lanjutkan suhuuu
BalasHapusIni crita real apa fiktif hu? Semoga lancar ya ceritanya
BalasHapusBuruh yang kreatif
BalasHapusKuntul ku langsung ngaceng
BalasHapuskok bisa ya buruh ngentot majikan.. tapi asyik juga baca nya
BalasHapuscritanya menarik sekali..apalagi ttg buruh dan majikannya
BalasHapusWah liat awalnya aja udah suka. Lanjut terus hu.
BalasHapusGenre faporit ini mah
BalasHapusTop markotop update mulustrasi dan ceritanya suhu!
BalasHapus