By : Elkintong Sengat matahari lumayan menyiksa kulit siang ini tapi tidak bagi Ruslan karena hal ini sudah menjadi sarapan sehari hari baginya. Dengan cepat dia bergerak mengangkat balok-balok kayu dari truk dan memindahkan ke tempat penyimpanan di gudang belakang. Dia sengaja bergegas cepat memindahkannya, karena akan ada semen satu truk lagi yang akan masuk sebentar lagi. “Istirahat dulu Ale !! Teriak Pak Wandi sambil duduk dan menghisap rokok. “Slow aja be !! Sahut Ruslan. Ale merupakan panggilan akrabnya karena dia memang asli dari daerah maluku, tepatnya daerah ternate. Kulitnya memang agak hitam khas daerah orang-orang timur ditambah lagi ibunya juga berasal dari buton, maka lengkap sudah gelapnya kulit Ruslan Tanpa memperdulikan Pak Wandi dan Kebot yang duduk sambil merokok dan minum, Ale tetap mengerjakan tugasnya hingga semua balok rapih tersusun di gudang belakang. Lalu dia berpindah ke samping lagi, mengangkat beberapa sak semen dan disusun rapih, agar jika semen baru masuk...