Udara dingin dalam cuaca mendung gelap yang menyesakkan. Sudah dua hari ini matahari enggan untuk menampakkan sinarnya. Angin kencang menggoyang daun-daun kering yang tampak ringkih bertahan di dahan. Hari-hari di bulan desember yang selalu basah dan gelap. “Ma, Papa berangkat dulu ya.” “Hati-hati di jalan, Sayang. Jangan ngebut, ya?” Lelaki yang dipanggil sayang itu tersenyum. Wajahnya sebenarnya cukup lumayan, agak ganteng kalo dilihat dari Monas pake sedotan. Tubuhnya kurus kering, dengan kulit coklat kehitaman terbakar matahari. Rambutnya yang kriwil makin menambah kesan tak terurus pada diri pria itu. Ia mengecup kening dan pipi istrinya yang bulat dan menggelitik pinggang ramping milik wanita itu.