Langsung ke konten utama

Kisah Clara 5



Setelah setiap hari dikerjain sama supri di sekolah, akhirnya hari ini aku dapat mengistirahatkan tubuhku dengan tenang dirumah. Seperti anak perempuan lainnya, jika hari minggu atau sedang libur aku selalu bangun lebih siang dari biasanya.
Karena merasa lapar maka aku beranjak dari tempat tidur dan menuju ke dapur yang ada dibagian belakang rumah.
"Siang ma, lagi ngapain ? Tanyaku ketika melihat mamaku yang sedang sibuk didapur.
"Mama lagi siapin makan siang, kamu cepat mandi gih !! mamaku menyuruh sambil tetap fokus pada kesibukannya.

"Iya ma.. jawabku dengan mata yang masih terasa ngantuk.

Aku pun pergi kekamar mandi yang berada didalam kamarku. Keluargaku memang cukup berada, jadi setiap kamar memiliki kamar mandinya sendiri. Aku menyalakan shower, membersihkan seluruh tubuhku dengan detail karena aku mau tubuhku bersih tidak merasakan kalau masih ada peju yang menempel pada badanku, yang membuat aku senang lagi karena hari ini aku bisa memakai pakaian dalamku lagi, aku dapat menggunakan bh untuk menopang payudaraku agar tidak sembarangan bergerak, serta membungkus daerah intimku supaya bibir vaginaku tidak mudah tercetak pada celana pendekku.

"Clara makanannya sudah siap" teriak mamaku dari ruang makan. Akupun bergegas menuju kesana.

"Wah mama masak banyak hari ini" ucapku senang, sambil mengambil makanan ke piringku

"Clara mama mau kasih tau kamu sesuatu" ucap mamaku sambil menyuapkan sesendok nasi kemulutnya

"Apa itu ma" jawabku kurang jelas karna mulutku penuh dengan makanan

"Supir kita bentar lagi akan cuti, pulang kekampung halamannya"

"Iya terus kenapa ma" ucapku heran

"Kamu tau kan kalau supir kita cuti otomatis gak ada yang ngantar kamu kesekolah, mama juga gak bisa bawa mobil" ucap mamaku menjelaskan

"Clara naik kendaraan umum aja ma"

"Jangan clara nanti kamu capek, apa lagi jarak sekolah kamu jauh. Mama mau kamu belajar membawa mobil" ucap mamaku

"Aduh jangan ma...clara takut bawa mobil sendiri, banyak orang ngebut ngebut dijalan" ucapku

"Gak papa, mama sudah daftarin kamu ke khursus mobil biar kamu cepat bisa. Tapi karna khursusnya mulai hari senin, hari ini kamu belajar sama supir kita aja ya tentang posisi gigi mobil" jelas mamaku

"Isshhh kok gitu sih ma, hari minggu clara males mau ngapa2in" ucapku sedikit kesal

"Cuman minggu ini aja clara, minggu lain kamu bisa santai" ucap mamaku memohon

"Ya sudah deh aku mau" ucapku sedikit cemberut

"Nah gitu dong, kalau nurut gini kan manis" sambil mamaku mencubit pipiku

"Nanti habis makan, kamu kegarasi rumah, mama sudah kasih tau supir kita kok"

"Ehmmmm" jawabku singkat

Sehabis makan aku menurutin kata kata mamaku, aku jalan menuju garasi untuk menemui supir bejatku itu. Aku melihat dia sedang tidur tiduran diatas kursi panjang

"Ayo pak bangun, kata mama bapak disuruh ajarin aku bawa mobil" ucapku membangunkan supirku

"Wah mimpi apa bapak semalem, siang siang gini ada bidadari cantik" ucap supirku menggodaku, aku hanya diam menatapnya sinis.

"Iya cantik jangan galak gitu dong" sambil jari supirku mengelus memainkan bibir mungilku mencoba masuk kedalam mulutku

"Jangan gitu pak, gimana kalau mama liat" ucapku jengkel

"Marah marah mulu dari tadi, biasanya juga suka ngangkang dimobil" ucapnya sambil masuk kedalam mobil. Aku pun duduk didepan disamping supirku agar dapat melihat cara mengganti posisi gigi mobil yang benar

Supirku mengeluarkan mobil dari garasi, sebelum menjalankan mobil supirku menjelaskan padaku tentang posisi gigi mobil. Aku memperhatikannya setiap gerakan tangannya yang sangat mahir memindahkan perseneling mobil.

"Nah non sudah pahamkan posisi nya, sekarang bapak jalanin mobilnya tapi non yang ganti giginya" ucap supirku

"Gapapa nih pak aku yang ganti, nanti malah salah lagi" ucapku sedikit takut

"Gak papa tapi ganti giginya bukan pake tangan non" ucap supir ku mesum

"Lah terus pake apa pak kalau bukan pake tangan" tanya ku

"Itu pake meki non aja biar non bisa merasakannya pake tubuh non, jadi non cepet hapalnya" jawabnya sambil mencoba mengelus vaginaku dari luar celana pendekku

"Gak usah gila ya pak, nanti kalau terjadi apa apa gimana, lagian itu kepala persneling mana bisa masuk kevaginaku" ucapku marah ke supirku

"Mending non nurut aja gak usah banyak protes, non mau bapak kasih tau semua tingkah non ke nyonya" ucapnya sambil membelai rambutku

"Ya sudah pak, clara mau tapi nanti pelan pelan bawa mobilnya, clara takut" ucapku mengiakan

"Buka dong celana pendeknya sayang, biar mekinya bisa keliatan" perintah supirku

Aku pun menaikkan pantatku sedikit agar aku dapat menarik celana pendekku kebawah, memang rada susah membuka celana dengan posisi duduk seperti ini

"Loh kok pake celana dalam non, biasanya juga gak pake" ucap supirku sambil menarik celana dalamku atas yang membuat vaginaku seperti terjepit, celana dalamku masuk ke sela vaginaku menekan klitoris

"Suka suka aku lah pak, kok bapak yang ngatur" ucapku marah sambil berusaha menahan tangannya agar tidak menariknya lebih tinggi

"Cepet buka kolornya, jangan jangan non juga pake bh ya" sambil tangannya meremas payudaraku mengecek apakah aku pakai bh atau tidak

Dengan sigap aku menepis tanganya. "Pake pak, emang kenapa? Gak boleh?" ucapku sedikit berteriak

"Gak boleh, non disini gak usah sok berkuasa mending non lepas juga itu bh atau mau aku laporin ke nyonya" ucap supirku

Memang aku akui aku sering menggoda supirku dimobil, tapi itu semua karena perintah dari supri. Setelah aku melepaskan kolorku, aku membuka bajuku. Sekarang aku tinggal memakai bh saja tanpa ada kain lagi yang menutup tubuhku. Pelan aku melepaskan kaitan bhku memperlihatkan payudara indahku seutuhnya. Belum pernah aku telanjang bulat seperti ini didepan supirku.

"Sini kasih kesaya dalemanmu" ucap supirku mengambil kolor dan bhku kemudian melemparnya kekursi belakang

"Pak aku pake baju ya, badanku dingin kena ac mobil" ucapku memelas kesupir ku

"Iya non cantik, apa sih yang gak boleh buat kamu" ucapnya sambil meremas dan menarik puting payudaraku yang mulai mengeras. Mendapat ijin seperti itu aku buru buru memakai kaos oblongku kembali agar aku tidak kedinginan, terutama aku agak takut dilihat orang dari luar karena kaca mobil bagian depanku sedikit transparan bila terkena sinar matahari

"Sekarang non masukin persneling ini ke meki non, didudukin sampe habis ya non" ucap supir ku mengarahkan

"Iya pak" aku pun setengah berdiri kearah persneling itu, aku mengelus ngelus vaginaku sedikit agar cairan cintaku keluar untuk memudahkan aku memasukkan kepala porsneling yang besar itu.


"Aarrrrhhhhhhhhh arrkkkkk" aku menekan vaginaku dengan pelan. Dengan mudah persneling itu masuk seutuhnya kedalam vaginaku karna persneling itu yang besar hanya kepalanya dan badannya kecil. Aku merasakan bagian dalam vaginaku penuh seperti ada bola yang mengganjal

"Aduh non sekarang sudah pinter ya masuk masukin barang kemeki non, enak gak non rasanya" sambil supirku menggosokkan tangannya ke klitorisku

"Aaaahhhhhhh enak pak enak terusin" ucapku meracau keenakan. "Creeettt creeettt creeetttt" aku mendapatkan orgasme pertama dihari minggu, badanku pun mengejang sangat kuat, pinggul ku menyentak nyentak kearah depan

"Hahhahaha sudah dapet aja non, sekarang kita mulai ya pelajaranya" mendadak supirku memegang pinggul ku menggerakkan kesamping dan keatas memasukkan gigi mobil

"Aaaahhhhhhh pelan pelan pak, vaginaku terasa sakit seperti didorong dorong" ucapku sambil mendesah

"Sudah kamu nikmati aja, biar vaginamu yang bekerja" sambil supirku terus mengoper gigi mobil sepanjang perjalanan. Aku hanya bisa mendesah desah setiap kali dia menggoyangkan pinggulku memindahkan gigi mobil. 

Entah berapa kali aku mendapatkan orgasme, memang aku akui aku mendapatkan nikmat yang berbeda, apa lagi sekarang aku lagi duduk ditengah mobil yang membuat badanku sedikit lebih tinggi dengan badan yang mendekat ke kaca depan mobil yang agak transparan. Orang yang lewat dari arah berlawanan dapat melihatku aneh karna duduk ditengah mobil padahal kursi sampingku masih kosong. Sepanjang perjalanan aku hanya pasrah duduk ngangkang menikmati setiap getaran persneling dan gerakan supirku yang lincah memindahkan gigi dengan pinggulku

Supirku sengaja mengajakku pergi ketempat yang agak jauh, terkadang memilih jalanan yang menaik dan menurun yang membuat vaginaku terasa terjepit harus menahan pada persneling itu. Sesekali saat supirku yang ganti gigi, dia juga mempermainkan klitorisku yang sudah menegang ini.

"Priiittt priiittt priiittt berhenti, silahkan menepi kepinggir jalan!!!" Ucap seorang polisi lalu lintas yang mengendarai motor sambil menggedor kaca mobilku. Supirku langsung menuruti perintah pak polisi itu, dia meminggirkan mobil di pinggir jalan raya

"Aduh gimana ini pak ada polisi, aku cabut ya, mau pake celanaku" ucapku mulai panik melihat polisi itu mulai jalan ke mobilku

"Sudah non ngangkang aja kayak gitu, nikmati getaran persnelingnya, sisanya bapak yang urus" ucap supirku santai

"Aku malu pak, gimana kalau pak polisi liat" ucapku protes sambil menutupi vaginaku dengan tangan

"Buat apa malu, kita kan gak ngelakui apa apa, cuman belajar mobil aja" ucap supirku membela

"Gak pak!!!! Aku mau pake celana aku" ucapku marah. Ketika aku mau menaikkan vaginaku, melepaskan nya dari persneling, tiba tiba supirku mencengkram pahaku dengan keras samping menimbulkan cap tangan berwarna merah

"Kamu mau nurut apa bapak suruh kamu turun disini dengan kondisi kayak gtu" ucap supirku marah

"Tapi pak" ucapku terputus

"Sudah kamu diem, ikutin aja kata kata bapak ya manis, kamu cukup ngangkang aja yang lebar" ucap supirku lagi

Tok tok tok

"Bisa diturunkan kaca mobilnya" ucap polisi itu mengetok jendela mobil. Supirku menurunkan kaca mobil sampe habis kebawah, aku berusaha memundurkan badanku agar badanku tertutup sama badan supirku jadi polisi itu tidak dapat melihatku.

"Siang pak!!!" Ucap polisi itu

"Siang juga pak, ada apa ya" ucap supirku

"Bisa tunjukkan sim dan stnk bapak?" Supirku mengeluarkan dompetnya dan mengambil sim dan stnk nya. Pak polisi tersebut memeriksanya dengan seksama apakah itu sim dan stnk asli atau bukan.

Setelah memeriksa kalau itu sim dan stnk asli, pak polisi itu mengembalikannya ke supirku lagi

"Baik pak surat surat bapak lengkap, tapi tadi dari pos saya melihat ada penumpang dimobil bapak yang duduk tidak ditempat yang semestinya" tanya pak polisi itu sopan

"Oh perempuan ya" tanya supirku meyakinkan

"Iya pak, kayaknya perempuan rambutnya panjang"

"Kami sedang belajar mobil pak" ucap supirku

"Kok belajar mobil tapi duduknya bukan dikursi mobil" tanya pak polisi itu heran

"Oh itu biar lebih mudah belajarnya pak"

"Mau apapun alasannya, duduknya harus tetap dikursi, bapak bisa saya tilang karena tidak mengikuti aturan lalu lintas" ucap polisi itu tegas

"Aduh maaf pak saya kurang paham aturan lalu lintas, tolong jangan ditilang ya pak. Ini baru pertama kali kok" ucap supirku

"Gak bisa pak, dengan berat hati kami tetap harus menilang" ucap pak polisi

"Gini aja pak, bapak liat dulu aja cara belajarnya, sapa tau bapak mau ikutan juga"

"Ha maksud kamu gimana" ucap pak polisi bingung. Tangan supirku menyelip kebelakang punggungku dan mendorong aku kearah depan. Sehingga pak polisi itu dapat melihat posisiku dengan sangat jelas

"Ha kok kayak gitu" tanya pak polisi itu heran

"Iya pak cara ngajar kayak gini biar cepat paham"

"Terus kenapa alat kelaminnya dimasukkin ke situ, tujuannya buat apa" tanya pak polisi itu menatap vaginaku

"Oh ini metode baru pak, biar tubuh dia mengingat pelajarannya dengan baik" sambil tangannya supirku mengelus vaginaku yang terbuka lebar ini "aaahhhhhh ahhhhh" desah ku menikmati elusan tangannya

"Amoy ini binal kok pak, kalau bapak mau pakai bisa, asal saya jangan ditilang" ucap supirku

"Heiii amoy naikin baju lo, liatin toket indah lo itu ke pak polisi" supirku menyuruhku. Sangking takutnya aku melihat polisi itu, aku mengikuti perintah supirku dari pada kita kena tilang dan dibawa kekantor polisi, entah apa yang akan terjadi

Aku menaikkan bajuku pelan pelan sampe payudaraku terlihat menyembul keluar dari baju

"Tu kan pak bener kata saya dia binal, aku suruh gitu aja langsung nurut" sambil tangannya meremas remas payudaraku memberi contoh ke polisi itu. Pak polisi itu hanya bengong melihat seorang cewek cantik dengan badan yang ideal mau melakukan itu semua

"Bagus juga lonte kamu" ucap pak polisi itu

"Bapak bisa pake dia, ini meki nya enak kok,bersih tanpa bulu, wangi lagi" ucap supirku. Dengan cepat polisi itu membuka pintu depan dan duduk disampingku

"Amoy buka baju lo kasih liat ke pak polisi kalau badan lo bagus" perintah supirku. Aku pun melepaskan bajuku yang sudah setengah terangkat keatas dan menaruhnya di atas dasboard mobil

"Hei amoy senyum jangan cemberut aja " ucap supirku, dengan terpaksa aku tersenyum kearah pak polisi itu

"Angkat dua tangan lo keatas, biar pak polisi bisa cium ketiak lo, biar tau kalau lo itu wangi" ucap supirku, aku menaikkan kedua tanganya keatas memperlihatkan ketiak mulusku ini yang tanpa bulu

"Silahkan pak dicicipi" ucap supirku. Tanpa kata kata pak polisi itu mendekatkan wajahnya dan mulai menciumi serta menjilati ketiakku sampe basah dengan ludah pak polisi itu

"Aaahhhh ahhhhh geli pak geli" desahku menikmati jilatannya

"Hahahahha sudah mulai mendesah aja lo" ucap supirku. Pak polisi itu terus menjilati kedua ketiakku tanpa henti

"Pak aku tinggal dulu beli kopi kewarung depan, bapak nikmati aja ini amoy, kalau gak nurut beritahu saya " ucapnya sambil keluar dari mobil

"Siap pak, bakal aku nikmati semuanya" ucap pak polisi itu senang

"Nama kamu siapa manis ? Tanya polisi itu.

"Clara pak" ucapku sambil menunduk

"Nama yang cantik kayak orangnya, apa lagi badannya. Kamu mau ngangkang kayak gitu di atas persneling atau mau bapak bantu lepasin" tanya pak polisi

"Mau dilepasin aja pak, sakit dari tadi kayak gini" ucapku memohon. Dengan kedua tanganya yang besar, pak polisi itu memegang kedua bongkahan pantatku dan menaikkan nya keatas, agar vaginaku tercabut dari perseling itu

"Arrrrrkkhhhhhhhh crrrettt crrrreeett " aku pun mendapatkan orgasmeku lagi, mungkin karna klitoris aku yang rada terjepit persneling saat ditarik tadi yang membuat aku merasakan nikmat.


"Hahahaha aduh amoy kita sembarangan kencing" ucap pak polisi sembari masih mengangkatku diatas, mengarahkan vaginaku ke depan muka nya dan menciumi bau vaginaku

"Bener wangi ternyata meki lo, gak kayak lonte yang lain" puji pak polisi itu

"Sudah ya pak turunin saya dong, nanti jatuh" ucap ku memohon

"Ok bapak kasih pilihan kamu mau diturunin d atas persneling itu atau di pangkuan bapak" tanya pak polisi dengan mesum

"Dipangkuan bapak aja deh" aku manja. Pak polisi itu mendudukkan ku dipangkuannya tepat diatas pahanya yang masih mengenakan baju dinasnya. Tidak seperti aku yang telanjang bulat didepan om om. Karena posisi muka kita yang sejajar pak polisi itu mulai melumat bibirku, dia sedikit menggigit bibir bawah ku sambil lidah nya bergoyang goyang didalam mulut ku. Aku hanya diam menerima ciumannya itu tanpa membalas

"Tetek kamu bagus clara, bapak boleh coba gak" tanya polisi itu

"Boleh pak coba aja, tapi jangan kasar kasar ya pak" ucapku mengiakan, toh aku juga sudah tidak bisa menolaknya. Tangan kasarnya mulai meremas remas payudaraku, ditariknya puting susuku dengan keras. Setelah puas bermain main dengan payudaraku, dia menundukkan kepalanya dan mulai menyedot nyedot payudaraku seperti anak yang sedang minum susu pada ibunya. Aku hanya bisa menggigit bibir bawahku agar aku tidak mendesah dan menahan nikmat yang timbul dari setiap sedotannya.

"Enak banget clara tete kamu, cuman sayang belum keluar susunya. Ucap oknum polisi itu sambil mengelap mulutnya

"Kamu kelas berapa clara" ucap polisi itu lembut sambil tangannya masih meremas payudaraku

"Aaaahhh kelas 3 SMA pak, bentar lagi lulus" ucapku sambil mendesah menikmati payudaraku yang sedang diremas

"Wah masih kecil kok sudah binal gini clara" ucap heran pak polisi itu sambil mencubit pipiku gemas, membuat bibirku semakin seksi

"Aku dipaksa pak, bapak bisa bantu saya" ucapku dengan mata berkaca kaca

"Aduh maaf clara bapak gak bisa bantu, bapak paling cuman bisa bantu kamu merasa nikmat" ucapnya sambil tertawa, aku kecewa mendengar jawaban pak polisi itu.

"Jadi kamu mau bapak paksa juga atau kamu mau nurut" ucap pak polisi itu memberi pilihan

"Mau nurut aja pak, tapi aku mohon jangan kasar ya pak, vaginaku sudah cukup sensitif" ucapku memohon

"Iya manis bapak bakal lembut kok, terumaka ke meki kamu ini" ucapnya sambil tangannya mengelus vaginaku dengan lembut, aku hanya menatap muka nya saat dia mengelus ngelus vaginaku

"Yuk sekarang coba kamu buka celana bapak" ucap pak polisi. Aku memundurkan badanku kearah persneling mobil agar dapat dengan mudah membuka resleting celana polisi itu

"Lo mana hormatnya, kalau pak polisi memberi perintah kamu harus menjawabnya dengan hormat" ucap pak polisi, sebenarnya aku jijik mendengar kata kata polisi itu

"SIAP PAK !!!"dengan sigap sambil tanganku taruh di atas keningku, membuat payudaraku bergoyang

"Hahahaha polos juga kamu, yaudah lanjut"ucapnya. Aku pun menarik resleting celannya yang terasa agak susah karena celananya yang tertekuk saat duduk. Dengan susah payah akhirnya terbuka, tanpa aku sadari mendadak batang kemaluannya mencuat keluar dengan sangat tegang, ternyata pak polisi itu juga tidak memakai daleman

"Hahahaha kenapa kamu kaget ya, ini kont-l saya biarkan bebas biar mudah nangkap penjahat kayak kamu" ucap pak polisi itu sambil menggoyangkan batang kemaluannya

"Jangan bengong aja, sini di sepong dulu pake mulut indahmu itu"ucap polisi itu

"SIAP PAK !!!!"sekali lagi aku hormar ke pak polisi itu dan payudaraku bergoyang

"Hahahaha lucu banget kamu clara" ucap pak polisi itu. Aku tidak memperdulikan ucapannya, aku menundukkan kepalaku sambil memperbaiki posisi rambutku kesebelahkanan. Ku pegang batang kemaluan itu sembari aku ludahi sedikit biar licin. Pelan pelan aku memasukkan batang kemaluan itu kemulutku, ukurannya memang tidak terlalu panjang tapi lumayan besar. Aku merasakan bau keringat dan pesing saat benda itu masuk kedalam mulutku, mungkin karna dia berkeringat terkena sinar matahari.

"Ah bodoh amat mau benda ini bau, panjang atau pun besar aku gak peduli yang penting ini cepat berlalu" pikirku sambil dengan mahir menaik turunkan kepalaku mengemut batang kemaluan itu. Aku akui aku mulai terbiasa mengemut batang kemaluan laki laki karena memiliki sensasi dan rasa yang berbeda

"Wah memang bener kata supir kamu, kamu ini binal banget, ngepong kontol saya aja mahir gak kena gigi" ucap pak polisi itu sambil tanganya menekan diatas kepalaku agar batang kemaluannya masuk lebih dalam

"Huuuueeeekkkk" aku pun menaikkan kepalaku melepaskan batang kemaluaan itu dari mulutku, air ludahku menetes keluar karena aku tidak dapat bernafas tadi

"Hahaha habis nyepong muka kamu tambah seksi clara" ucap pak polisi sambil memegang pipiku, aku sedikit malu mendengar pujiannya itu

"Sekarang kamu nungging kayak anjing muka kamu arahin kekursi belakang" ucapnya meremas remas pantatku. Aku mengerti maksudnya aku harus bergaya seperti anjing kawin, karena aku sering melihat anjingku bersetubuh dengan anjing tetangga

"SIAP PAK" ucapku sambil hormat dan payudaraku bergoyang lagi

PLAKKK, tiba tiba saat aku sedang hormat pak polisi itu menampar salah satu payudaraku dengan kencang membuat payudaraku bergoyang sangat keras

"Ahhhhhh aduh sakit pak, kenapa bapak pukul saya" ucapku meringis kesakitan sambil memegang payudaruku yang terasa pedih

"Bapak cuman kasih contoh lain kali kalau kamu hormat payudaramu harus bergoncang seperti itu kalau gak bakal saya tampar lagi lebih keras" ucapnya sambil tersenyum gembira

"SIAP PAK" ucapku lagi memberi hormat, kali ini aku menaikkan tangan ku dengan kencang serta menggoyangkan badanku agar kedua payudaraku dapat ikut bergoyang.

"Hahahaha bagus bagus jadi amoy harus nurut" ucap pak polisi itu sambil aku menyiapkan posisi doggie style. Aku tengkurap tanganku aku arahkan menahan ke lantai kursi bagian belakang serta kakiku aku tekuk bertumpu pada bagian mobil didekat persneling. Dengan gaya ku ini, kalau ada orang yang sedang melintas didepan mobil, akan dapat melihat bulatnya pantatku serta vaginaku yang sudah basah dari tadi

PLAKK PLAKKK, pak polisi itu sesekali menampar pantatku sebelum dia memasukkan batang kemaluannya

"Siap ya clara kont-l bapak akan masuk ke meki amoy" mendengar kata kata itu aku hanya menutup mataku, aku takut karena belum pernah melakukan dengan posisi seperti ini

"Aaarrrrkkkkhhh pelan pelan pak ampunn" ucapku merasakan sakit saat pak polisi itu menekan batang kemaluannya. Aku merasakan vaginaku seperti dulu saat belum banyak benda yang masuk, vaginaku menjepit dengan sangat keras

"Mantap clara meki kamu sempit banget, kontol bapak terasa seperti diurut. ucap pak polisi itu keenakan sambil memaju mundurkan batang kemaluannya dengan tempo lambat

"Ahhhhhh ahhhh" desahanku terus keluar seiring dengan sodokan sodokan yang diberikan. Mobil kami terasa bergoyang saat pak polisi itu menggenjotku. Mendadak tangan pak polisi itu iseng memasukkan satu jarinya kelubang pantatku dan mendiamkannya disitu seperti menyumbat pantatku. Tangan satu nya menaikkan badanku sambil meremas remas payudaraku. Aku sangat menikmati permainan itu karena baru pertama kali aku ngentot didalam mobil

"Aarrrrkkkkhhh aku keluar pak enak"ucapku terbatah batah sambil badanku mengejang ngejang dan cairan cintaku membasahi lantai mobil. Pak polisi itu tidak memperdulikan badanku yang sedang mengejang nikmat ini, dia terus memompa batang kemaluannya ke vagibaku dengan tempo yang bertambah kencang sehingga badanku terdorong dorong kearah depan

"Aahhhh bapa keluarin didalam aja ya amoy" "crroooottt crrroooottt crrooottt" sperma nya menyembur dengan keras, aku merasakan sperma hangat itu memenuhi vaginaku.

"Haaaaaa memang the best meki amoy, sini bangun bersihin burung saya !! Ucap pak polisi itu sambil mengatur nafasnya.

"SIAP PAK!!!!!"ucapku lemas sambil menggoyangkan payudaraku. Aku jilati seluruh batang kemaluan itu dengan detail membersihkannya dari sperma dan cairan cintaku

"Anak pintar, lain kali kita main lagi ya, kalau pengen tinggal datang aja kepos bapak, ada di ujung jalan situ" ucap pak polisi itu mengelus rambutku sambil memberikan ciuman perpisahan pada payudaraku

Pak polisi itu memperbaiki baju dan celananya yang agak berantakan dan pergi keluar mobil meninggalkanku sendirian didalam mobil dengan sperma yang masih menetes mengalir keluar dari kemaluanku.

"Gimana non rasa burungnya pak polisi" ucap supirku saat dia kembali kedalam mobil. Aku hanya diam mendengar pertanyaan supirku, aku hanya sibuk mengorek ngorek vaginaku membersihkan sisa sisa sperma yang masih terus mengalir keluar

"Hoooiiii kalau ditanya itu jawab" bentak supirku sambil menarik pentilku dengan kasar
"Aaarrtrrkkkkkkkkhhhh ampun pak sakit" ucapku sambil mencondongkan dadaku kearah depan

"Makanya kalau orang tanya itu dijawab" ucapnya sambil memilin milin puting ku

"Enak pak besar kontolnya, tolong lepasin sakit" ucapku dengan cepat
"Ya sudah kamu bersihin itu meki di wc warung itu sama sekalian bayarin kopi gua" ucap supirku sambil menunjukan warung kopi yang dimaksud
Dengan badan yang masih lemas dan vaginaku masih terasa perih karena persneling tadi, aku berusaha berjalan seperti biasa walaupun kaki ku sedikit mengangkang saat berjalan

"Wah ini ternyata amoy yang diceritain bapak tadi" ucap salah satu bapak bapak saat aku masuk kedalam warung
"Iya cantik bener, putih lagi kulitnya" ucap pemilik warung

"Permisi pak wcnya dimana ya"ucapku lembut walaupun aku risih dengan setiap perkataan mereka

"Itu neng maju aja lurus pas didepan" ucap pemilik warung

"Makasih pak"ucapku sambil jalan menuju wc yang ditunjuk

"Oia neng itu wc pintunya lagi rusak jadi jangan ditutup ya, kami disini sudah tau kok semua kelakuan eneng dimobil dari bapak tadi" ucapnya sambil tersenyum. Jantungku terasa mau copot mendengar perkataan bapak tadi, ternyata supirku sudah menceritakannya semua kepada mereka.

"Tapi aku malu pak, apalagi pintu wc ini menghadap kearah jalan raya" ucapku memohon

"Halah lu gak usah pura pura malu, kami disini tau lu suka telanjang dimobil, sekarang lu juga gak pake daleman kan" ucap salah satu bapak yang sedang minum kopi disitu. Aku hanya bisa diam berdiri didalam toko itu mendengar semua kata kata itu

"Sekarang coba lu angkat baju lu keatas gua mau liat toket lu" ucap pemilih warung

Karena aku tidak mau terjadi apa apa, aku menaikkan bajuku sedada memperlihatkan kedua gunung kembarku ini

"Wah bener kan gak pake daleman hahaha" ucap bapak yang sedang minum kopi itu

"Bagus tetek lu sayang kamu kok jadi lonte sih" ucap pemilik warung itu merendahkanku

"Buruan sana kalau mau ke wc, ingat itu pintu wc jangan ditutup sama baju lo juga jangan diturunin. Kami disini mau melihat tetek yang bergoyang" ucap pemilik warung memberi perintah.

Aku jalan menuju wc, aku melihat kedua payudaraku selalu bergoyang setiap aku berjalan apalagi sekarang payudaraku sudah bertambah besar. Sesampai di wc aku menurunkan celana pendekku sampai kebetis kakiku dan mulai jongkok membersihkan vaginaku dengan air

"Heiii dibuka celananya, kita mana bisa liat kalau celana lu dibuka setengah" ucap pemilik warung itu marah
Aku menuruti perkataan pemilik warung itu, aku berdiri dan melepaskan celana dari kakiku dan menggantungkannya. Sekarang aku seperti orang yang telanjang walaupun masih ada baju yang aku pakai tetapi tidak menutupi kedua payudaraku
Aku kembali berjongkok dan membersihkan lubang vaginaku dengan cepat karena aku tidak mau kendaraan yang melintas dijalan melihat aktifitasku

"Wahhh amoy lagi colmek ya" pemilik warung itu tertawa keras, sedangkan bapak yang sedang minum kopi hanya diam terpana melihat aktifitasku mengorek ngorek vagina
Setelah aku merasa vaginaku bersih dan tidak ada sperma yang mengalir keluar lagi, aku berdiri dan mengambil celanaku

"Eehhhh siapa yang bilang lu boleh langsung pake celana" ucap pemilik warung itu

"Tapi aku sudah selesai pak" ucapku protes
"Lu tau kan kopi supir lu belum dibayar" ucapnya
"Iya tau pak, berapa harganya" ucapku
"Gua gak butuh uang lu, gua cuman mau cicip meki lo aja, belum pernah gua liat secara langsung meki pink kayak gitu" ucap pemilik warung itu

"Jangan pak, vaginaku masih terasa perih tolong jangan dimasukin kontol lagi aku mohon" ucapku sambil berlutut. Aku sudah tidak peduli lagi yang penting jangan ada kont-l yang masuk lagi.

"Iya gua gak bakal masukin tapi lu harus nurut dan lu harus lakuin semua perkataan ku dengan sukarela" ucap pemilik warung
"Makasih banyak pak, clara akan senang hati nurutin semua kata kata bapak" ucapku sedikit senang

"Oh nama lu clara, cantik juga" ucap bapak yang sedang minum kopi

"Ok clara lu liatkan kucing yang ada didepan mu, dia lagi tiduran telentang dilantai, kamu ikutin gayanya" ucap pemilik warung

Dengan semangat aku mengikuti gaya kucing itu dengan persis, aku baringkan badanku dilantai, tidur telentang dengan kaki yang mengangkang lebar memperlihatkan vagina pinkku dan kedua tanganku terbuka memperlihatkan dadaku, persis seperti kucing yang ada disebelahku

"Wah beruntung bener supir lu bisa nyicipin meki pink kayak gini tiap hari" ucap pemilik warung itu takjup melihat vaginaku

"Kalau bapak mau bisa bapak coba kok meki nya clara, kata orang meki clara wangi loh" ucapku seperti pelacur sambil memperlihatkan vaginaku

"Bapak jilat ya meki kamu clara sayang" ucap pemilik warung itu mendekatiku

"Iya pak silahkan dijilat vagina clara sepuas bapak" ucapku seperti pelacur sungguhan

Tangan pemilih warung itu langsung mencengkram kedua pahaku dan tangannya mulai mengelus ngelus vaginaku sambil menekan vaginaku tembemku ini. Dia menciumi sekeliling vaginaku dan mulai memasukkan lidahnya kedalam vaginaku ini

"Cccccrrrtttttt crrreeetttt" aku pun orgasme hebat saat lidah itu masuk, badanku mengejang dengan keras. Semua cairan cintaku diminum habis tanpa sisa oleh pemilik warung itu

"Hahaha baru juga dijilat sudah keluar aja neng" ucap pemilik warung

"Iya pak clara orangnya sensitif banget terutama dibagian meki aku"ucapku

"Yuk pak silahkan dijilat lagi meki clara" ucapku sambil membuka bibir vaginaku lebih lebar lagi, memperlihatkan isi dalam vaginaku

Pemilik warung itu tanpa ragu langsung mengjilati vaginaku, ditusuk tusuknya lidahnya sambil menggigit kecil klitorisku yang dari awal memang sudah sangat tegang sambil sesekali tanganya meremas remas kedua payudaraku

"Ah puas banget aku jilatin meki kamu clara, bersih banget meki kamu sama harus gak ada bau yang aneh" ucap pemilik warung sambil tangannya masih mampermainankan bibir vaginaku

"Hoiii bengong aja, mau cicip gak ini meki, mumpung amoy ini belum pergi" ucap pemilik warung ke bapak satu lagi yang lagi ngopi

"Wah boleh nih neng bapak ikut nyicip juga" ucap bapak itu

"Sini boleh kok pak, cicipi aja meki clara" ucapku sambil membuka kakiku lebar lebar agar vaginaku terbuka lebar.

Dengan sigap bapak itu jalan ketempat aku tiduran, dan mulai meraba raba vaginaku. Aku merasakan kulit tangannya agak kasar saat dia menyetuh vaginaku, mungkin dia bekerja sebagai buruh angkat. Setiap tangannya mengelus vaginaku, aku terasa nikmat, karena kulit tangannya yang kasar vaginaku terasa seperti digaruk garuk

"Aaarrhrhhhhhkkk aku keluar pak" aku pun orgasme lagi padahal bapak itu hanya mengelus ngelus vaginaku
"Wah binal juga kamu clara baru pak elus sudah keluar aja, sini bapak jilat sampe bersih" ucap bapak itu sambil tangannya menarik pinggulku keatas, membuat vaginaku terekspos ke atas. Dengan penuh nafsu bapak itu menjilati vaginaku dengan mulut besarnya, kalau orang lain melihatku mungkin orang itu mengira kalau bapak itu lagi memakan vaginaku
Akhirnya bapak itu melepaskan cengkaraman tangannya dari pinggulku setelah 10 menit lamanya menjilati menikmati vaginaku.

"Memang bener meki kamu memang enak clara, lain kali datang kesini lagi ya bapak mau coba pake ini" ucap bapak itu sambil mengarahkan tanganku memegang kontolnya yang masih terbungkus celana

"Iya pak, lain kali clara datang lagi kok, jangan kangen ya sama meki clara" ucapku sedikit menggoda, mungkin karena aku sudah terbiasa mendapatkan perlakuan seperti itu

"Pak clara pake celana lagi ya" ucapku meminta
"Iya clara pake aja nanti kamu malah masuk angin" mendengar kata katanya dengan cepat aku memakai celana pendekku lagi dan memperbaiki posisi baju ku.
Di Sekolah

"Oiii sini lo clara" ucap salh satu murid

"Iya ada apa" ucapku sembari berjalan menuju meja anak itu

"Gua pengen netek sama lo" ucap murid itu

"Rada siang aja ya, ini masih pagi aku gak mau baju aku berantakan" ucapku berusaha menawar

"Mending lu ikuti mau gua, apa mau gua laporin ke supri"ucapnya mengancam

"Sekarang lo duduk dipangkuan gua, keluarin tetek lo atau gua sobek seragam lo"
Akupun menuju anak laki laki itu dengan pelan aku duduk dipangkuannya, saat duduk aku merasakan ada benda keras yang mengganjal dipantatku.
Karena aku sudah tidak pernah memakai daleman lagi saat disekolah, aku buka 4 buah kancing baju seragamku dan mengeluarkan salah satu payudaraku. Anak itu langsung meremas payudaraku dan menyedot nyedotnya tanpa ampun seperti orang yang kehausan

"Aarrkkkhhh please jangan digigit gigit sakit" ucapku sedikit mendorong kepalanya

"Ah diam aja lu, lu ini kayak sapi, mau gua apain aja toket lu, lu jangan protes" ucapnya sambil melanjutan sedotannya
Aku menikmati setiap sedotan sedotan yang dia lakukan ke payudaraku sambil tanganku menutup mulutku agar suara desahanku tidak keluar, tanpa sadar aku merasakan vaginaku mulai semakin lembab.
"Eeehhhhhmmmmm" suaraku sedikit keluar saat dia menyedot payudaraku dengan kuat. Tiba tiba ada murid cewek yang masuk kedalam kelas dan berteriak dari pintu didepan kelas


"PAK KEPALA SEKOLAH DATANG !!!!" teriaknya

Aku pun kaget mendengarnya, aku tidak mau pak kepala sekolah melihat keadaan aku saat ini. Dengan cepat aku mendorong kepala anak laki laki itu, ku liat payudaraku sedikit memerah akibat sedotannya yang lumayan lama dan kencang. Aku langsung merapikan pakaianku dan kembali ketempat dudukku disamping supri

"Pagi anak anak" ucap kepala sekolah

"Pagi pak"

"Bapak punya pengumuman, dalam rangka untuk melatih kemampuan renang kalian, bapak menerima saran guru olahraga kalian untuk belajar langsung dikolam renang yang akan diadakan esok hari" ucap kepala sekolah

"Yeeeeeeeee hooorrreeee" ucap murid satu kelas bersorak

"Tapi ingat pakaian kalian harus sopan, karna kalian bakal ketemu orang lain" ucap kepala sekolah mengingatkan

"Baaaaiiikkk pppaaakkk" ucap murid murid serentak

"Besok lo pake baju yang seksi ya sayang" bisik supri ke telingaku sambil menjilati daun telingaku. Mendapat rangsangan seperti itu kepalaku langsung refleks miring ke sebelah.

"Iya sayang, tapi aku boleh pake daleman ya" ucapku terbatah batah menikmati jilatan ditelingaku

"Siapa bilang boleh, lu sudah gak boleh pake daleman lagi" ucap supri agak marah

"Tapi aku malu, kalau bajuku basah semua orang dapat melihat bentuk badanku" jawabku

"Gua gak peduli, kalau lu gak ikutin omongan gua, besok gua suruh anak anak buat kerjaain lo" ucap supri sambil tangannya terus menggerayagi badanku.

Lagi lagi aku tidak berani membantah dan hanya bisa diam mendengar semua ancaman dari supri. Sepanjang pelajaran tangan supri tidak pernah diam untuk mempermainkan dan meraba badanku

Malam saat aku lagi santai tiduran diranjangku sambil nonton tv mendadak hp ku berbunyi. Kulihat ternyata ada whatsaap dari supri

"Sekarang lo coba foto pakai baju renang lo buat besok, ingat harus tanpa daleman" tulisnya

Tanpa membalas aku langsung mencari cari baju renangku, sebenarnya baju renangku banyak cuman aku bingung baju renang mana yang terlihat seksi menurut supri. Setelah menemukan baju renang yang ku mau aku buka baju tidurku beserta dalamanku, aku letakkan diatas ranjang.

Sebenarnya rada risih memakai baju renang yang ketat tanpa daleman sama sekali, aku merasakan payudaraku seperti tertekan terkena baju renangku yang ketat.
Aku pun berdiri tegap didepan cermin, ku ambil hp ku dan memfoto badanku yang sedang memakai pakaian yang ketat

"Kayak gini?" tulisku saat aku mengirim gambar itu

"Gak!!! Ganti gua gak mau itu kurang seksi, masa lu pake baju renang yang ada renda renda di toket lu" tulisnya marah
Aku pun kembali mencari cari baju renangku yang lebih seksi dan polos lagi, setelah ketemu aku pun memfoto badanku lagi didepan cermin

"Aduh clara, kalau pake baju renang harus pake daleman juga ya" tiba tiba mamaku mengintipku dari pintu kamarku. Aku kaget dan membalikkan badanku menghadap mama ku sambil berusaha menutupi kedua payudaraku yang tercetak jelas dibajuku

"Eh mama ngagetin aja, iya ma clara cuman coba aja buat besok" ucapku

"Ok ingat foto yang kamu ambil tadi jangan pernah dikirim keorang lain, takutnya terjadi masalah yang tidak tidak" ucap mamaku memperingatkan, aku kaget mendengar ucapakn mamaku, ternyata mamaku melihat kalau aku sedang memfoto badanku dicermin

"Iya ma" ucapku, mamaku pun menutup kembali pintu kamarku

"Kayak gini? " ucapku mengirimkan gambar kedua

"Nah kayak gini kan asik, pentil lu kelihatan jelas, ok besok lu pake baju ini, ingat harus dari rumah sudah pake baju ini sama gak boleh bawa baju ganti" tulisnya diwhatsaap

"Baik sayang" tulisku singkat
Esok pagi aku mengikuti semua kata kata supri aku berangkat dari rumah dengan mengenakan baju renang ku, tapi agar orang lain tidak dapat melihatnya aku menutupnya dengan jaketku yang besa

"Clara pergi dulu ma" ucapku berteriak kepada mamaku yang sedang halaman belakang. Mendengar mamaku sudah menjawab, aku pun masuk kedalam mobil untuk berangkat kekolam renang

"Wah seperti biasa cantik bener non" sambil tanganya menyelus payudaraku yang masih tertutupi oleh jaket

"Tolong jangan sekarang pak, aku mau berenang takut capek" ucapku sambil menepis tangannya

"Tapi nanti habis berenang bapak mau main sama non ya" ucap supirku

"Iya pak habis dari berenang ya" ucapku seenaknya, mendengar jawabanku supirku pun menurut dan tidak melakukan hal jail lainnya

"Non sebelum turun cium dulu dong, bapak kangen sama bibir seksi non. Ucapnya memanggilku saat aku ingin turun dari mobil. 

Aku pun iba dengan permintaan supirku yang sopan kepadaku. Bibir aku pun berpautan dengan bibir supir ku, lidah supirku bermain dengan aktif didalam mulutku, lidahku hanya diam menerima tiap jilatannya.

"Sudah ya pak, nanti lagi dilanjutin, clara mau berenang dulu. Ucapku menyudahi ciuman itu.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4