Langsung ke konten utama

Kisahku Dengan Elena


By : Bocekh

Pertama-tamu aku perkenalkan namaku Jefri (nama samaran), umurku skrg 25 tahun dan tinggi badanku sekitar 168cm. Kejadian yang telah membuat diriku mencintai wanita dewasa mulai pada 3 tahun yang lalu dimana aku masih bekerja sebagai karyawan biasa disebuah perusahaan swasta.
Di dalam lingkungan kerjaku, terdapat beberapa rekan kerja yang masih berumuran 25-38. Dengan singkat saya menjelaskan keadaan kantor saya yaitu letak kantor kami didepan dan bagian belakang merupakan ruang produksi dan gudang. Kejadian ini bermula pada saat aku sudah bekerja kurang lebih 6 bulan di perusahaan tersebut dan selalu memperhatikan seorang wanita yang merupakan kepala bagian dari akuntansi diperusahaan saya. Umurnya sekitar 32 tahun dan sudah menikah 5 tahun tetapi belum dikaruniai anak dan singkat kata namanya Elena (nama samaran). 

Elena selalu berpakaian yang ketat untuk bajunya dan menggunakan rok press yang diatas lutut setiap hari pada saat dikantor. Pakaian Elena yang tiap hari ini selalu mengundang aku untuk memperhatikannya dan bajunya sering terdapat celah untuk melihat BH yang membaluti payudaranya. 

Sekilas Elena memiliki payudara 36C dan pinggul yang lumayan montok dengan tinggi badan sekitar 163cm dan merupakan keturunan chinese. Hubungan kerja saya dengan Elena sangat akrab hingga seringkali saya selalu mengantar dan menjemputnya pulang pergi kerja karena kebetulan searah. 

Pada suatu hari kantor kami diharuskan untuk menjalankan OT (over time), kebetulan yang bertugas dalam kantor untuk Ot adalah aku dan Elena, karena kami selalu bersamaan pulangnya. Pada hari itu dia mengenakan pakaian kemeja lengan pendek berwarna biru muda yang rapat (press body) dan rok yang sangat ketat berhias dengan sandal hak tinggi. 

Hari sudah mulai menjelang malam sekitar jam 6-7 semua karyawan telah pulang dan kami memutuskan untuk mengelilingi ruangan produksi dan bermaksud untuk melihat ke gudang kami (kebetulan gudang sedang renovasi supaya terdapat ruangan office kecil untuk kepala gudang yang baru). Setelah mengelilingi tempat produksi kami pun sampai di gudang dan melihat bahwa office tersebut telah hampir selesai dibangun, hanya tinggal penerangan yang belum terpasang (meja, kuris, lemari semuanya sudah siap). 

Pada saat jalan menuju office gudang tersebut Elena salah menginjak dan tiba-tiba jatuh kebelakang dan untung saja saya masih tepat berada dibelakangnya. Elena jatuh tepat pada dada saya dan saya pun dengan seketika langsung merangkul Elena yang terjatuh dibadan ku, tetapi sesuatu yang tanpa kuduga, bahwa salah satu tanganku memegang payudara Elena. 

Kejadian tersebut membuatku sangat kaku dan malu, tetapi disisi lain aku sangat senang karena dapat merasakan empuknya payudara istri orang lain yang termasuk juga atasanku ini sedangkan wajah Elena hanya tersenyum saja dan kemudian berdiri kembali tanpa berkata apapun. Elena mulai memasuki ruangan tersebut dengan kaki yang sepertinya sakit dan duduk dikursi baru tersebut sambil melepaskan sandal hak tingginya, secara otomatis aku mendekatinya dan berlutut tepat didepannya kemudian memegang kakinya yang sakit dan ku urut-urut (walaupun gak bisa), Elena yang awalnya merasa sakit akhirnya senyum dengan manis. 

Sesuatu yang tidak terduga pas Elena mengangkat kakinya, aku telah mendapat sebuah pemandangan indah yaitu CD yang dipakai oleh Elena pada saat itu warna merah bermotif lobang-lobang seperti jaring (walaupun ruangan belum ada penerangan tetapi cahaya dari gudang dapat membuat ruangan remang-remang). 

Elena menyadari bahwa dia salah tingkah dan melihat aku yang berlutut bengong didepannya dia mengatakan “ Hei, ron.. Kok bengong?? Liat apa??”, secepatnya aku menyadarkan diri aku mengatakan tidak apa-apa kok sedangkan adikku yang dibawah sudah tegang banget karena pemandangan yang tadi. Otakku mulai kacau dengan bayangan-bayangan untuk menyetubuhi Elena dan mulailah otak kotor ku bekerja. Pas Elena pingin berdiri kembali setelah memakai sandal hak tingginya saya menarik tangan Elena sehingga dia terduduk kembali dan berkata “ Duh, apa sih ron?”

Aku yang hanya diam tanpa menjawab apapun, tanganku mulai meraba kaki Elena hingga ke pahanya dan dia mulai memberontak kecil dan mengatakan “ron, kamu mau apa?”. Seketika itu saya melihat tali bekas ikatan furniture ruangan saya langsung menggunakan tali tersebut untuk mengikat kedua tangan Elena dibelakang kursi. 

Pada saat itu Elena sangat terkejut dan mulai berteriak dan saya menyumbat mulutnya dan membisikkan supaya dia tidak berteriak karena disini hanya tinggal kami berdua. Elena meanggukkan kepala dan saya melepaskan tanganku yang dimulutnya dia mengatakan “Ron, kamu jangan begitu saya sudah punya suami dan sudah tua dari kamu” saya membalas kata-katanya “Kak Elena, habisnya kamu cantik dan seksi sekali dengan pakaianmu setiap hari dikantor”. 


Tanpa basa-basi aku langsung menyergap payudaranya yang masih terbungkus baju kemeja dan BH, Elena meronta tetapi tangannya terikat sehingga sia-sia, ucapan yang ku ingat pada waktu itu hanyalah Jeff, jangan.. Sesekali aku mencubit payudaranya dia mengeluarkan suara sedahan yang sangat erotis “ aagghh..” sehingga membuatku menjadi tambah horny dan dengan sekali tarik saya telah melepaskan semua kancing baju kemeja yang Elena pakai dan terpampanglah dua bukit kembar yang besar terbalut BH warna merah. 

BH yang dipakai Elena tampaknya sangat kecil sehingga kedua payudara tersebut seperti ingin mencuat keluar. Dengan cepat lidahku menjilati tubuh Elena disekitar payudara dan Elena mulai menikmati aksi ku ini dengan desahan-desahan “aaghh.. mmpphh... ohhhh” dari mulutnya. Segera ku perhatikan Elena memejamkan matanya dan sepertinya dia menikmati permainanku ditubuhnya. Karena sudah dilanda nafsu saya segera membuka BH yang dikenakan Elena (tanpa melepas semua), pada saat itu aku tersikma dengan payudara ukuran 36c yang dimiliki Elena dengan puting berwarna coklat tua yang sudah mengeras. 

Segera aku jilati puting Elena dengan menyedit dan kadang-kadang mengigitnya dan berpindah dari kanan ke kiri dan kiri ke kanan. Setelah melihat rawat wajah Elena, aku melepaskan ikatan tangannya dengan cepat dia merangkul badanku dan ku bimibng dia berdiri dan tangannya ku letakkan di ujung sandaran kursi sehingga Elena menungging. Pada kesempatan ini aku segera menaikkan rok mininya yang ketat sehingga terdapat sedikit sobekan diujung roknya karena pinggulnya yang lumayan besar, alangkah terkejutnya aku melihat bahwa CD yang dikenakan Elena sejenis G-string yang berwarna merah dan dihiasi oleh dua bongkahan pantat yang putih nan mulus. 

Tanpa pikir panjang aku segera menjilati bagian meki si Elena tanpa melepaskan CD nya itu dan Elena tampaknya sudah terangsang berat karena sewaktu saya membuka perlahan mekinya dan menemukan bahwa mekinya sudah sangat basah ditambah lendir-lendir. Karena aku yang sudah dilanda nafsu maka segera aku lepaskan celana dan CD ku dan memposisikan senjataku dibibir meki Elena (ukuran senjataku tidak terlalu panjang hanya 15 cm dengan diameter 3cm). Perlahan kepala senjataku mulai memasuki liang wanitanya dan saya melihat bahwa Elena sedang menahan desahannya dengan tangan menutup di mulut. 

Dengan sengaja saya membiarkan senjataku hanya masuk ¼ untuk melihat reaksi Elena dan akhirnya dia mengatakan “Ahhh.. Jeff, masukin dong... Aku sudah gak tahan... mmmhh” dalam hati saya senang karena Elena menyukainya dan dengan kuat senjataku menerobos liang kewanitaannya hingga titik paling dalam,dan Elena tidak dapat menahan desahannya untuk kali ini “ Arrghhhhh.... aaagghhh...” hal ini karena meki Elena sudah sangat basah dan licin. Setelah senjataku masuk kedalam secara penuh aku merasakan bahwa meki Elena sangat sempit seperti perawan dan isapan mekinya membuat saya sangat buas sehingga tanpa tunggu saya segera mengocok meki Elena secara doggy style, suara kocokan senjataku dengan meki Elena terdengar “ploop... ploppp... bleepp..” dengan jelas karena kondisi ruangan sedang sepi. 

Elena yang makin naik hasratnya dengan erotis mengatakan kepadaku “Jeff.. aaghh yaaangg kuattt nnhh cepat doong.. ohhw.” mendengar perkataan tersebut saya segera menaikan rpm untuk menggenjotnya dan Elena mengeluarkan suara “ oohh..... aaghh.. owhh, jeff... uuu arree fuuucckking meee oooowhwhh.. fucckkk.... agghh.. “ Tiba-tiba tubuh Elena terasa sangat mengejang dan “ aakkkuu.... daaattanngg... aahhh..” kemudian Elena tampak lemas dan tidak kuat untuk menungging karena kakinya sudah lemas, dan senjataku merasakan semburan cairan hangat dari dalam meki Elena. 

Aku lepaskan senjataku dan duduk dikursi dan menyuruh Elena untuk menaiki dan duduk di pahaku sambil berhadapan. Pada saat itu Elena dengan sengaja membimbing senjataku ke liang wanitanya kembali dan dia pun duduk di atas pahaku sehingga senjataku tertanam kembali di meki Elena, Elena hanya melenguh panjang “” oohhhhh......”. Aku mulai melepaskan ikatan BH yang terdapat di tubuhnya dan ku mainkan puting susunya itu sehingga erangan Elena tambah mengeras. Elena memelukku sambil menggoyangkan pinggulnya sambil naik turun sehingga senjataku selalu menyodok mekinya. Kemdian aku membisikkan “ce Elena.. i love you, i want to have you..” ditelinganya, di lalu menciumku dan melumat bibirku kemudian aku membalas serangannya dengan sentuhan lidah bagaikan ciuman mesra antara suami dan istri. 

Karena aku yang sudah bosan dengan gaya dikursi ini maka aku segera mengangkat tubuh Elena tanpa melepaskan senjataku yang tertanam didalam mekinya dan membaringkan Elena di atas meja kosong dan mengangkat kedua kakinya hingga ke bahuku.. Sekitar 5 menit kemudian kami saling menggenjot kulihat tubuh Elena mulai mengerang kembali dan aku juga merasakan cairan diujung kepala senjataku sudah mulai keluar maka aku mempercepat genjottan dan Elena mendesah seperti keenakan diatas langit.

“Aahhh... aahghh... ohhh... aakkuu.... oghhh.. dataaangg lagiii..... aaghhhh..

”Ceee... akkkuu jugaaa..... keluarin dimana? Saya membalasnya.

”Teerrsserahh kamu aja.. ahghhh jefff.. Balasnya samb melen keenakan.

Menerima perkataan tersebut dan akhirnya saya pun croott... menyemburkan spermaku di dalam liang vagina Elena dan Elena tubuhnya seperti kesengat listrik.. Cairan ku dan Elena bergabung didalam mekinya yang sekian banyak hingga merembes keluar dan berwarna putih bening pada saat itu senjataku tidak kucabut dari meki Elena karena ingin merasakan denyutan dan kehangatan dari Elena. 

Setelah istirahat sejenak aku mengecup pipi Elena dan mengatakan “ ce, i love you.. kamu sangat cantik” Elena menanggapi ku dan berkata “ron,, i love u too, kamu hebat sampai aku datang terus”” aku yang gembira mendengar perkataan Elena dan membalas “ ce juga hebat, udah ketat dan sexi, i want to fuck you more” sambil senyum. Elena mencubit tanganku dan berkata “ ih.. genitt kali “. Setelah itu kami saling mengemas dan berpakaian kembali tetapi baju kemeja Elena yang kancingnya sudah lepas tidak dapat dipakai dan dia hanya pegang dengan salah satu tangannya. 

Sebelum pergi ku minta Elena untuk ciuman dan memintanya untuk tidak memakai BH sampai dirumahnya, pertama-tama dia menolak karena alasan takut dilihat orang lain karena kancing bajunya yang sudah copot, tetapi aku rayu dengan pinjaman jaketku kemudian dia menyetujuinya. BH yang berwarna merah tersebut aku ambil darinya dan melepaskan CD nya dan kubawah sebagai kenangan atas persetujuannya. Pada perjalanan pulang kami tampak seperti biasa dan tanganku selalu meraba-raba paha dan bibir meki Elena. Sampai didepan rumahnya tampak bahwa suaminya belum pulang dan dia menciumku sebelum masuk kerumahnya.

Setelah kejadian kemarin, esok hari saya menjemputnya Elena tampak cerah dari biasanya dengan jas kerjanya yang berwarna abu-bau dan tanktop warna putih didalamnya dan rok warna abu-abu yang ketika duduk dapa dengan gampang menyentuh pangkal pahanya. 

Kami pun berangkat kerja, dan hari telah malam kami pun bergegas pulang dan saya melihat bahwa Elena menerima telpon dari suaminya bahwa suaminya akan telat pulang sampai jam 11 karena orderan di tokonya belum tercukupi. Aku yang mendapat info tersebut mulai berpikiran kotor sehingga senjataku ini mulai mengeras dan aku tutupi dengan tas yang di tangan. Setelah keluar dari kantor menuju rumah Elena,saya mengajak Elena untuk ngobrol dan kucampur sedikit bahasan sex dan dia pun menanggapinya dengan biasa. 

Akhirnya kami pun sampai didepan rumah Elena, kulihat rumahnya kosong dan suaminya tidak ada kemudian Elena menyuruhku untuk masuk. Pada saat masuk kerumahnya Elena menutup pintu depan rumahnya dan menguncinya, kemudian Elena berjalan keruang tamu sambil membuka jas kerjanya dan terpampanglah payudara Elena yang montok itu yang tidak memakai BH karena tonjolan puting susu Elena dapat dilihat jelas oleh ku. Elena menuju dapur dan menanyakan ku untuk minum apa, tetapi aku segera menyergapinya dari belakang dan mulai meremas susunya yang montok itu, tampaknya Elena mulai terangsang lagi dengan suara desahannya. 

Kali ini dengan sekali sentak susu Elena telah naked tanpa sehelai benangpun didepan mataku dan segera aku mainkan pentilnya dan menyedotnya sehingga dapur tersebut penuh dengan erangan dan desahan Elena “ aahh... agghh.. mmfffhh...” Elena kemudian memintaku untuk melepaskan celanaku dan dia meloroti CD ku dan senjataku yang sudah tegang tersebut tegak lurus berhadapan dengannya. 

Elena tersenyum dan mengatakan “wah.. ini dia yang membuatku selalu kangen sejak kemarin sore” Elena segera mengulum senjataku yang tampaknya tidak muat oleh mulutnya yang mungil, setelah beberapa saat ku suruh Elena keruang tamu dan duduk diatas sofanya dan aku hanya menaikkan roknya dan Elena pada saat itu juga tidak memakai CD sama sekali sehingga langsung dapat melihat jembut yang rapi di sekeliling meki Elena yang berwarna merah jambu dan aku berkata “ ce, aku suka sekali dengan meki mu, bolehkan aku memilikinya??” 

Elena hanya tersenyum dan mengatakan “akan selalu siap untuk mu”. Dengan hati yang sangat senang aku menjilati meki Elena dan menusukkan lidahku kedalam liang mekinya dan Elena hanya berusaha menahan desahan kenikmatan tersebut, tidak lama kemudian tubuh Elena seperti cacing kepanasan dan mengejang dan keluarlah cairan dari meki Elena. 

Saya yang melihat cairan tersebut segera menjilatinya dan berciuman mesra dengan Elena supaya dia juga merasakan keenakan cairan dari dirinya sendiri, setelah ciuman Elena mengatakan bahwa dirinya belum pernah dijilati oleh suaminya seperti ini. Posisi duduk Elena yang pahanya terbuka lebar membuat tangan ku ingin memainkan mekinya dengan menusukkan 2 jariku kedalam mekinya dan Elena mengerang, dengan tempo yang cepat aku menusukkan jariku dan dalam waktu 2 menit Elena kembali mengerang kan memelukku erat-erat dan nampaknya dia telah orgasme yang kedua kalinya.

Aku yang tak tahan nafsu ini segera meminta Elena untuk nungging dan aku angkat salah satu kakinya di atas kursi dan dengan cepat senjataku menerobos liang vagina Elena hingga titik dalam. Karena dirumah yang bebas tanpa seorang pun erangan Elena luar biasa erotisnya.

 “Aahh... ooooowww... yang daaleemm jeff... aagghhh..” dengan posisi doggy style ini kami bercinta sekitar 10 menit dan muncul ide gila ku bahwa menuntunnya ke jendela dan menempelkan badannya ke tirai jendela, tirai tersebut aku buka sedikit karena saya tahu bahwa luar sangat sepi.

Elena yang tampaknya main terangsang karena aku perbuatkan seperti itu dan lingkungan yang sepi dia mengatakan “ rooonn.... pllsss agghh... fucckkk mee moreee..”” seketika aku mulai merasakan cairan spermaku yang ingin muncrat dan Elena juga menagatakan bahwa dia sudah mau nyampai maka aku percepat genjotanku sehingga kami orgasme secara bersamaam dan aku memeluknya dari belakang sambil meremas susunya yang bulat itu dan berciuman dengan mesra.

Cairan cinta kami menetes keluar dari liang vagina Elena ke lantai ruang tamunya dan Elena terduduk lemas di kursi dengan pakaian tanktop yang agak sobek dan rok yang di singkapkan. Kemudian aku pun pamit karena jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Sejak kejadian tersebut hubungan kami tidak hanya sebatas atasan maupun teman kerja, kami selalu melakukan hubungan seks kami setiap hari pada saat memungkinkan di kantor, di rumahnya maupun di kos ku.

Kami menjalani hubungan tersebut selama lebih kurang 1 tahun dan akhirnya aku mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan gaji yang baik di kota Y, dan sejak saat itu kami menjadi jarang ketemu tetapi masih berkomunikasi melalui telepon. Kadang-kadang jika dia ke kota Y dia pasti tinggal di kos ku dengan alasan tinggal dirumah temannya, dan jika kau ke kota X maka aku akan mengajaknya dirumahnya pas suaminya sedang kerja atau dinas luas dan kami pun melampiaskan hasrat dan kangen kami habis-habisan dan saya selalu meminta Elena untuk tidak mengenakan pakaian dalam saat bertemu dengan ku.

Setelah 2 tahun kemudian saya mendapat kabar bahwa Elena hamil dan saat itu pula kami pun jadi jarang bertemu karena dia yang tidak bisa keluar kota karena hamil. Pada bulan Januari lalu Elena datang berkunjung ke kota Y dan menghubungi ku bahwa ia datang dengan suami dan anaknya yang masih bayi tersebut. Mereka tinggal di sebuah hotel (yang tak ku sebutkan namanya), dengan segera akupun datang ke hotel tersebut dan menelepon Elena untuk menanyakan nomor kamar yang mereka tinggal. Sesampainya didepan pintu kamar, suami Elena membuka pintu dan mempersilahkan ku untuk masuk ke dalam. 

Setelah masuk kedalam kamar aku terpana ketika melihat Elena yang berpakaian dress warna hitam dengan belahan dada yang rendah dan dress tersebut ketat membungkus pinggul dan pahanya dan berukuran sangat pendek. Setelah kami berbincang sekitar 10 menit suami Elena mendapat telepon dari saudaranya yang dikota Y, suami Elena berencana untuk mengunjungi saudaranya tersebut dengan membawa bayi dan Elena tetapi karena kehadiranku, suaminya memutuskan untuk pergi bersama anaknya dan kemudian menyuruh Elena untuk menyusul. Setelah suaminya pergi Elena permisi untuk masuk ke kamar mandi dan kemudian keluar, dia membungkuk ke arahku dan memberikan kecupan di pipiku dan aku melihat bahwa payudara Elena bergantung bebas tanpa BH dan tampaknya lebih berisi. 

Aku menarik Elena hingga jatuh diatas kasur dan aku membisikan ditelinganya “ce, kamu makin seksi dan aku sudah lama kangen dengan meki mu” Elena membalas “ ron.. ayo cepat berikan aku kepuasan lagi” karena Elena yang takut suaminya meragukan dirinya maka dia minta aku untuk cepat menggenjotnya dan akupun yang terlanda nafsu dan senjataku yang sudah tegang ini segera menaikkan gaunnya yang ketat itu dan melorotkan CD G-string hitam yang dikenakannya. 

Ternyata Elena sudah basah dari tadi dan aku bimbing Elena untuk menungging didepan cermin dan langsung aku menanamkan senjataku didalam mekinya “ aaghhh... Jeeff..”” erangnya.. Meki Elena yang telah melahirkan anak rupanya masih sangat terawat dan peret. Sudah lama aku mendambakan dan menginginkan meki yang seperti Elena ini. Dengan genjotan doggy style Elena mengeluarka desahan yang amat erotis dan berkata “ roon.. akuu kangeen sama batangg muuu... ahhh...” kami berganti posisi dengan MOT di atas kasurnya dan sambil berciuman sedangkan tanganku memeras kedua susunya Elena.. 

Kedua kaki Elena melingkari pinggangku yang seolah-olah tidak ingin senjataku lepas dari mekinya dan tangannya yang mencengkram tanganku kemudian tubuh Elena mengejang dan aku pun tidak dapat menahan spermaku lagi karena melihat wajah Elena yang begitu menikmati dan semburlah seluruh spermaku didalam liang vagina Elena. Setelah itu aku tidak mencabut senjataku dan masih tertanam didalam meki Elena yang dikarenakan kaki Elena dengan kuat melingkari pinggangku dan tangannya merangkul bahuku dan kami saling berciuman mesra sekitar 5 menit. 

Setelah itu kami masing-masing berpakaian kembali dan menuju lift untuk turun ke lobby, sewaktu didalam lift yang tidak ada orang kami pun berciuman. Setelah Elena menaiki taksi akupun membuat sms kepadanya “Ce.. i love you.. nanti malam kita ketemuan lagi yah dengan persyaratan lama (tanpa pakaian dalam)..” Elena membalas “ oke jeff, i love you too, tar malam aku akan tampil cantik untuk mu”..

Hubungan ini kami jalanin sampai sekarang dan pernah Elena mengatakan bahwa anaknya yang itu mungkin adalah anak dari hasil percintaan kami berdua.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4