Langsung ke konten utama

Kerikil Tajam Kehidupan 2


Hari demi hari berjalan seperti biasa, hari senin, selasa, rabu, kamis lalu hari jumat seusai perkuliahan aku pulang dengan mengendarai mobilku, aku tak tahu kenapa tiba-tiba di perjalanan pulang aku teringat kejadian hari sabtu lalu dan tak sabar untuk mengulangi lagi kejadian saat itu hal ini membuat nafsu birahiku meningkat drastis saat itu juga.Sesampainya di rumah aku mencoba mengalihkan perhatianku, aku membuka laptopku dan mengerjakan mulai mengerjakan tugas-tugas perkuliahan namun apa daya aku tak bisa memfokuskan pikiranku, kejadian sabtu kemarin selalu berputar-putar membayangi pikiranku.

Lalu aku tutup tugas-tugas kuliahku, dan kunyalakan laptopku. Aku browsing situs-situs porno melalui internet lalu aku menemukan artikel mengenai anal sex, kemudian aku membacanya dengan seksama teknik-teknik tentang anal sex mulai dari cara relaksasi otot anus, melatih dengan memasukkan benda-benda kecil seperti anal beads yang berukuran kecil terlebih dahulu hingga yang lebih besar serta peringatan untuk membersihkan isi anus terlebih dahulu sebelum melakukan anal seks dengan menyemprotkan enema ke dalam perut melalui dubur beberapa kali hingga benar-benar bersih dari kotoran-kotoran dan feses sehingga tidak menyebabkan penularan penyakit.

Aku mulai membayangkan apabila saat berhubungan seks dengan posisi doggy style kemarin, steven memasukkan penis nya bukan ke liang vagina namun ke anusku, aku yakin akan lebih menikmati permainan kemarin dan stevenpun juga pasti lebih menyukainya. Sambil berimajinasi hal tersebut aku memasukkan tanganku kebalik celana dalam dan mulai menggesek-gesek klitorisku. Cairan pelumas vagina-ku yang keluar membanjiri celana dalamku-pun semakin banyak, pikiranku melayang kemana-mana.


Namun ditengah lamunan tersebut tiba-tiba terdengar nada dering telpon kamarku berbunyi lalu aku bergegas mengambil dan mengangkat panggilan tersebut. Aku yakin ini pasti dari cintaku karena yang tahu nomor telpon yang langsung menuju kamarku hanya orang-orang terdekatku saja.

"Halo sayang.. " sapaku, kami pun berbincang-bincang namun karena steven sedang kesal dengan salah satu dosen perempuan kami yang bernama yulia akhirnya akupun terpaksa mendengarkan curahan hati steven yang panjang kali lebar kali tingginya sampai tak bisa kuingat satu per satu, sekian lama kami berbincang-bincang tanpa sadar waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore sudah saat nya mandi dan makan malam lalu kamipun mengakhiri perbincangan itu.

Aku membuka lemari pakaianku mengambil kaos dan celana dalamku, lalu aku masuk ke kamar mandi. Aku membuka seluruh bajuku dan memasukkannya ke bak pakaian kotor, lalu aku mulai menyiram tubuhku dengan shower. Perlahan kugosok tubuhku mulai dari leher lalu turun ke lenganku, tiba-tiba aku teringat lagi kejadian sabtu lalu saat steven mengelus-elus kepala dan lenganku.

Aku mulai berimajinasi seandainya steven tiba-tiba muncul dari belakangku dan memelukku saat ini, lalu meremas-remas payudaraku dan memainkan klitorisku, kemudian setelah aku mencapai klimaks aku akan berbalik dan berlutut dihadapannya lalu kupegang dan kujilati kepala penisnya hingga menegang kemudian kukocok batang penis steven menggunakan tangan kananku sedangkan buah zakarnya dan anusnya akan kumainkan dengan tangan kiriku.

Kemudian setelah penisnya benar-benar membesar dan mengeras semaksimalnya akan kupegang erat pinggul steven dengan kedua tanganku ini dan kumasukkan dengan paksa penisnya ke dalam mulutku hingga seluruh batang penisnya masuk dan menyentuh kerongkonganku, kemudian akan kukocok dengan sangat cepat keluar masuk menggunakan mulutku hingga ia mencapai klimaks dan menyemburkan sperma yang banyak sekali memenuhi isi lambungku.

Dan sambil mengimajinasikan hal tersebut aku menggesek-gesek klitoris dengan tangan kananku dan menyogok mulutku dengan tangan kiriku mengimajikasikan sebagai penis steven yang seluruh batangnya kumasukkan ke mulutku hingga menyentuh kerongkonganku.


Dengan membayangkan penis steven yang akan menyemprot dan mengisi lambungku hingga penuh dengan spermanya membuat nafsu birahi ku meningkat dengan cepat menuju klimaks, aku terus menggesek-gesek klitorisku dan beberapa saat kemudian aku merasakan kakiku mulai gemetaran dan terasa lemas lalu dengan perlahan kujatuhkan tubuhku ke lantai. Aku menekuk posisi tubuhku mendekatkan antara pundak dan lututku lalu kedua jariku yang tadinya menggesek klitoris kumasukkan kedalam liang vagina untuk merangsang g-spotku.

Tak lama kemudian disinilah untuk yang pertama kalinya aku mengalami orgasme yang panjang dan menakutkan karena orgasme ini membuat otakku mampu menaikkan rangsangan seksual menjadi orgasme secara instant selain itu juga membuat diriku tak mampu lagi mengontrol organ tubuhku. 

Otot-ototku mendadak menjadi tegang dan kaku kemudian secara reflex tiba-tiba punggungku terhentak kebelakang menjauhi lututku dari situ otomatis kedua jari tangan kananku yang masih menancap di liang vaginaku juga ikut terhentak dan tertarik keatas menekan klitorisku lalu secara instant aku langsung merasakan klimaks hingga membuat sensasi orgasmeku menjadi lebih kuat, namun tak hanya sampai disitu saja dilanjutkan lagi dengan sensasi kenikmatan squirting dari urethraku saat menyemprotkan air kencing berulang kali hingga membuatku bulu kudukku berdiri dan seluruh tubuhku menjadi gemetaran.

Aku merasa ketakutan, jantungku menjadi berdegup dengan kencang, dan nafas ku tersendat-sendat seperti akan menghadapi kematian lalu dengan sekuat tenaga aku berusaha mengendalikan situasi dengan menekuk punggungku kembali mendekati lututku, namun orgasme yang kualami ternyata mengambil alih lagi kontrol atas tubuhku membuat punggungku kembali terhentak kebelakang begitu juga dengan kedua jariku kembali menekan klitorisku membuatku mendapatkan klimaks lagi dan urethraku kembali menyemprotkan air kencingnya lagi.

Tubuhku semakin bergetar, nafasku semakin tak karuan, aku mencoba menarik lagi punggungku namun tetap tak berhasil, hal yang sama terulang lagi urethraku menyemprotkan air kencingnya. Kejadian tersebut berulang terus-menerus membuatku tak mampu lagi berpikir, orgasme kali ini benar-benar membuatku kehilangan kontrol atas tubuhku selain itu juga terlalu banyak cairan dari urethraku yang dipaksa muncrat hingga berpuluh-puluh kali membuat tubuhku benar-benar lemas dan kehilangan tenaga.Tak lama kemudian kesadaranku mulai memudar dan seiring dengan memudarnya kesadaranku, orgasme yang kualami perlahan ikut mereda hingga pada akhirnya aku pingsan.

Kemudian sayup-sayup aku mendengar nada dering handphone ku, ketika aku tersadar aku melihat kedua jariku masih menancap di liang vaginaku, tubuhku juga masih dihujani air yang turun dari shower, lalu dengan perlahan aku cabut kedua jari yang berada dalam liang vaginaku kemudian aku berusaha bangkit menyandarkan tubuhku kepinggiran bath-up lalu kubersihkan sedikit kotoran yang menempel di tubuhku kemudian aku berusaha untuk kembali berdiri dan menyelesaikan mandiku.

Usai mandi, aku mengeringkan tubuhku dengan handuk dan mengenakan kaos serta celana dalam yang sudah kuambil dari lemariku tadi. Aku bergegas keluar dari kamar mandi, kulihat jam ternyata sudah menunjukkan hampir pukul 7 malam, rupanya hampir 2 jam aku pingsan dikamar mandi pantas saja aku sekarang kedinginan, kulihat mejaku rupanya makan malam sudah disiapkan oleh pembantu rumahku kemudian kuhabiskan makan malam yang sudah disediakan, seusai makan aku ke dapur untuk mengambil obat tolak-angin dari kotak obat dan segera kuminum supaya tubuhku tidak sakit karena terlalu banyak terkena air.

Lalu aku kembali ke kamar dan kuambil handphoneku, kulihat siapa saja yang sudah menelponku, namun kulihat hanya steven yang daritadi miscall di handphoneku kemudian kutelpon balik steven menggunakan telpon kamarku. 

"Halo sayang, sory tadi aku mandi jadi ga bisa angkat telponmu" celetukku begitu telpon diangkatnya.

"ohh... gpp sayang.. ini aku baru aja selesai makan. sahut steven.

Sambil berbicang-bicang panjang dan lebar tenggorokanku terasa kering lalu aku balik lagi ke dapur lagi dan menenggak habis sebotol air elektrolit ½ literan sekaligus untuk menggantikan cairan tubuhku yang hilang akibat squirting hebat dikamar mandi tadi.

"Oohh iya besok mau kemana nih say ?" tanyaku.

"Terserah kamu aja.. emang kamu mau kemana ?" steven berbalik tanya.

"Hmmm... kemana ya... bioskop lagi ngga ada film yang bagus... ngafe juga lagi bosen nih... hmm... kalo ke rumahmu aja gimana ?" tanyaku balik.

"ya ngga apa sih, tapi disini ngga ada apa-apa loh say... ya paling cuman nonton tv atau film aja sih... gimana ? gpp tah ? Tanya steven balik.

"Yaa ngga apa-apa lah sayang, yang penting kan bisa berduaan aja udah cukup kok..." jawabku. "ya kebetulan juga sih besok ortuku lagi ada kondangan temen kantor mereka.. jadi cuman kita berdua aja besok... " sahut steven. lalu kami berbincang-bincang lagi cukup lama sebelum akhirnya menutup telpon.

Seusai menutup telpon aku segera berlari ke kamar mandi, ssrrrr... begitu bunyi air kencing yang keluar dari urethraku, setelah air kencing di kandung kemih ku habis aku menyiram kemaluanku dengan air kemudian menyeka nya menggunakan tissue yang ada. Lalu kupakai kembali celana dalamku dan keluar dari kamar mandi, kuhampiri dan kubuka lemari pakaianku "hmm... pake baju apa ya besok... ?" gumamku, mataku meneliti satu persatu dari ujung sebelah kanan lemari ke ujung sebelah kiri, tiba-tiba mataku berhenti melihat kaos singlet dengan bagian punggung terbuka dan belahan dada yang rendah.

"Besok kan cuman main di rumah dia... siapa takut pake ginian... " gumamku dengan percaya diri, aku mengambilnya dan kutempelkan di tubuhku sambil melihat cermin dan membayangkan keseksian tubuhku saat menggunakannya, tentu nya akan kupadukan dengan push-up bra agar payudaraku terlihat montok dan semakin menyembul keluar lalu pada bagian bawah akan kugunakan hotpants supaya pahaku yang mulus bisa semakin menggoda mata steven. Usai menyeleksi pakaian aku segera naik ke ranjang dan tidur supaya besok tenagaku terisi penuh.

Ke-esokan pagi nya aku membuka mata dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi, karna tidak ada jadwal perkuliahan maka aku ingin bermalas-malasan lagi. Aku memejamkan mata sebentar, ketika kubuka lagi mataku kulihat jam sudah menunjukkan hampir pukul 12 siang, aku segera beranjak dari ranjang ku dan menuju kekamar mandi, aku mencuci wajahku dan menyikat gigiku. Setelah itu aku mengintip meja makan, terlihat beberapa lauk-pauk seperti ayam goreng, tempe dan beberapa sayuran lalu aku mengambil piring dan menyantap makanan yang sudah tersaji. Usai makan aku balik ke kamar, dan melanjutkan tugas-tugas kuliah yang kemarin tidak jadi kukerjakan.

Waktu berlalu dengan cepat tak terasa waktu sudah menujukkan pukul setengah 5 sore, aku bergegas menutup semua kerjaanku meski belum selesai lalu mengambil baju yang telah kupilih kemarin. Aku masuk ke kamar mandi lalu membuka baju dan celana dalamku, lalu mulai menyalakan shower dan membasahi tubuhku, aku sudah tak sabar untuk segera bertemu dengan steven dan melakukan persetubuhan lagi seperti sabtu yang lalu. Saat tanganku memegang selangkanganku, aku sudah bisa merasakan cairan hangat mengalir keluar dari miss-v ku, itu merupakan pertanda dimana aku sudah mulai terangsang.

Kupegang payudaraku menggunakan tangan kiri dan kumasukkan dua jari tangan kanan ku ke dalam liang vaginaku lalu perlahan kegosok dinding vaginaku hingga mengenai g-spotku sedang tangan kiriku terus meremas-remas payudaraku dan terkadang memelintir-melintir putingku. Semakin lama gairahku semakin meningkat, remasan tangan kiri ku semakin keras begitu juga dengan tangan kananku semakin cepat menggosok g-spotku. Saat aku merasakan gairahku mulai memuncak, aku tersadar takut kejadian seperti kemarin terulang kembali yang bisa membuat rencana yang sudah kuatur batal terlaksana, lalu segera kutarik kedua jari tangan kanan ku dari liang vaginaku, dan tangan kiriku tak lagi meremas payudaraku.

Kemudian aku segera menyelesaikan mandiku, aku mengambil handuk dan mengeringkan tubuhku. Setelah tubuhku wangi aku mengenakan pakaian yang sudah kusiapkan, lalu kulihat diriku melalui cermin ternyata hampir setengah bagian payudaraku terlihat menyembul keluar dari pakaianku, "tak apalah.. yang liat kan cuma aku dan steven aja... " gumamku. Aku menambahkan cardigan supaya tidak terlalu mengundang nafsu orang-orang sekitar dalam perjalanan nantinya, lalu ditambah lagi dengan sedikit dandanan, aku sudah merasa percaya diri dan siap berangkat menuju rumahnya, aku memilih mengendarai BMW karena kaca film mobil BMW milik keluargaku ini yang paling gelap diantara mobil-mobil yang lain sehingga paling aman dan tidak terlihat dari luar kalau aku sedang memakai pakaian yang lumayan terbuka dan seksi seperti ini.

Waktu menunjukkan hampir pukul setengah 7 malam, sesampainya di tujuan aku langsung menelpon steven untuk membukakan pagar rumahnya terlebih dahulu sebelum aku turun dari mobil, dan begitu pagar rumah steven sudah terbuka aku langsung turun dan berjalan dengan cepat masuk kedalam rumah steven. Untunglah tidak ada orang lain selain aku dan steven di rumahnya, sehingga aku bisa bebas melakukan apapun.

Sambil menunggu steven selesai menutup pagar, aku langsung menuju kamarnya di lantai dua. Kututup pintu kamar steven lalu kunyalakan ac dan kubuka cardiganku, tak lama pintu kamar terbuka kembali lalu aku langsung menyambutnya dengan memeluk lehernya dan mencumbunya. Kami bercumbuan cukup lama, lidah-lidah kami menyapu satu sama lain berusaha memasuki mulut lawannya. Aliran darah ditubuhku mulai meningkat dan setelah beberapa saat kami bercumbu lalu steven menarik bibirnya dan menghentikan aksiku.

Steven menatapku dengan tatapan penuh cinta, lalu "sayank.. hari ini kamu seksi banget deh... " ucapnya sambil melirik belahan dadaku. Dengan sedikit tersenyum "tenkiuuu.... ini semua kan demi kamu sayank... biar kamu ga bosen liat aku tiap hari... " sahutku. 

"Ngga lah.. ngga bosen kok liat kamu tiap hari... apalagi kalo kamu makin seksi gini... bikin nafsuku tambah kenceng... hehehe... " balasnya dengan tersenyum agak mesum. Tiba-tiba terdengar bunyi perut steven yang kelaparan, "duh.. udah mau jam makan malem nih... makan dibawah bentar ya... " tanya steven, "okey.. aku juga udah laper nih... " sahutku.

Lalu kami turun kebawah dan menyantap makanan yang sudah disiapkan orang tua steven sebelum pergi ke pesta pernikahan teman kantor mereka. Seusai makan, "dah kamu naik duluan aja yank... nanti aku susul, aku cuci piring dulu... " ucap steven, "oke deh kalo gitu aku naik dulu ya... " sahutku langsung, maklum pada dasarnya aku memang malas dan tidak terbiasa cuci-cuci kalo tidak terpaksa.

Aku masuk kamarnya yang sudah dingin, karena bosan menunggu iseng-iseng kunyalakan komputer pribadi steven, aku sengaja membuka dan mencari data-data pribadi yang disembunyikannya dariku, lalu setelah beberapa saat akhirnya aku menemukan koleksi video-video porno milik steven.

Kemudian kusetel salah satu video tersebut secara acak dan muncullah dua cewek mengenakan pakaian renang two piece yang satu lebih langsing namun dengan payudara kecil dan yang satu lagi agak berisi tapi payudaranya besar hampir seukuran payudaraku, mereka sedang asyik bermain dikolam renang indoor, tak lama kemudian seorang cowo dengan tubuh kekar masuk melalui pintu kaca dan menghampiri kedua cewek tersebut. Aku tak tahu apa yang mereka bicarakan karena mereka menggunakan bahasa asing yang tak kumengerti. 

Lalu tiba-tiba cewek yang berpayudara besar beranjak keluar dari kolam renang, dan mencium cowok tersebut sambil menarik tali penutup payudara. kemudian sang cowok memberi pelukan dan berusaha melepas tali celana renang cewek tersebut. Si cewek kini mengganti aksinya, kali ini ia berlutut persis di hadapan selangkangan sang cowok, lalu membuka reseliting dan menurunkan celana cowo tersebut lalu meraih penisnya. Mulailah si cewek mengulum penisnya lalu terdengar rintihan mereka berdua, tiba-tiba cewek yang berpayudara kecil muncul dari belakang dan berlutut tepat dibelakang pantat sang cowok lalu menjilat-jilat lubang anus cowok tersebut. Mataku terpana melihat adegan tersebut, irama nafasku-pun ikut terpacu.

Tiba-tiba dari belakangku seseorang memegang pundakku, "hayo... kok malah buka-buka koleksi pribadiku ya... " ucap steven sambil berusaha meraih mouse yang sedang kupegang. Namun ketepis tangannya, "jangan... jangan ditutup... lagi seru nih... " celetukku sambil berdiri dan membalikkan badan, kemudian langsung kupeluk pinggang steven dan kutempelkan bibirku di bibirnya, steven pun membalasnya dengan melumat balik bibirku. 

Sambil bercumbu aku perlahan berusaha mendorong steven menuju ranjangnya, kemudian steven kudorong jatuh keranjangnya, lalu kunaiki sambil bertanya "ulangi lagi kayak minggu lalu yaaa.. ?" tanyaku.

 Steven lalu terdiam sesaat dan berpikir, "hmm.. minggu lalu ya.. kamunya gimana ? kalo kamu ga masalah, aku sih oke-oke aja... ini malah dedeku udah kenceng dari tadi..." tanya steven balik.

Tanpa membalas pertanyaan dari steven, aku mendekatkan wajahku ke wajahnya, lalu "kamu mau yang kayak di film tadi ?" jawabku, tanpa menunggu jawaban aku langsung turun menuju selangkangan steven, kulepas celana pendek dan celana dalam yang ia kenakan. Aku mencoba mempraktekkan imajinasi yang pernah kubayangkan di kamar mandi kemarin, kemudian aku mulai menjilati kepala penisnya, lalu setelah penisnya membesar dan mengeras maksimal, kupegang pinggul steven dan kucoba memasukkan seluruh batang penisnya dengan cepat ke mulutku, namun karena belum terbiasa aku tersedak dan mendorong keluar kembali penisnya.

Tapi aku masih belum menyerah sampai disitu saja, aku mencoba mengulanginya lagi namun kali ini dengan perlahan, aku membuka lebar-lebar mulutku dan menekan penis steven masuk ke dalam kerongkonganku. Saat penis steven sudah masuk sebagian, aku kesulitan bernafas. Aku mencoba menenangkan diri terlebih dahulu, lalu perlahan kudorong lebih dalam lagi penis steven. Sedikit demi sedikit akhirnya seluruh batang penisnya masuk dalam mulutku.

Aku terdiam sejenak merasakan kepala penis steven yang menyentuh kerongkonganku, kemudian perlahan kutarik lagi hingga setengah batangnya keluar dari mulutku lalu kudorong lagi hingga bibirku menyentuh pangkal penisnya. Lalu kumainkan lidahku pada batang penisnya, aku merasakan ada sedikit denyutan saat kulakukan itu. Kemudian kutarik lagi dengan perlahan lalu kudorong lagi, kuulangi langkah tersebut berulang kali.

Wajahku mulai memerah karena kekurangan oksigen, aku tak kuat lagi lalu kutarik kepalaku sehingga penis steven terlepas dari mulutku. Aku terbatuk dan hampir muntah, kulihat penis steven sudah terlumuri banyak sekali riak dari kerongkonganku. 

"Kamu gpp tah ?" tanya steven dengan panik sambil memijat pundakku. Tapi aku tak mau berlama-lama merasakan sakit di kerongkonganku, kuminggirkan kedua tangan steven dari pundakku lalu segera kulepas singlet, hotpants, celana dalam dan push-up bra yang kukenakan, kemudian kuraih penisnya dengan tanganku yang sudah terlumuri air liurku dan kuarahkan tepat di bawah liang vaginaku. Dengan segera aku melepaskan beban tubuhku sehingga membuat penis steven menancap masuk dalam vaginaku, aku terdiam sejenak mencoba merasakan denyut penisnya lalu kugoyangkan pinggulku kekiri dan kekanan supaya air liurku yang menempel di penis steven tersebar merata didinding vaginaku.

Lalu aku mulai melakukan lagi hal serupa yang pernah kulakukan sebelumnya, aku mengangkat pinggulku lalu melepaskannya lagi menyebabkan penis steven menghujam liang vaginaku dengan keras. Sambil menikmati gesekan alat kelamin kami, steven meremas-remas payudaraku sedangkan tangan kananku memutar-mutar klitoris agar sensasi kenikmatanku terus bertambah. Berulang-ulang penisnya menusuk liang vaginaku membuat tubuhku kram dan mencapai orgasme.

Aku mencoba untuk berhenti sejenak mengambil nafas, namun steven tidak memberiku kesempatan. Ia berdiri sambil mengangkat pahaku ke atas dan menggendong tubuhku lalu menyandarkan punggungku pada tembok, dan mulai menghujamkan kembali penisnya. Dalam posisi seperti ini aku tak dapat memberikan serangan balasan, aku hanya mampu pasrah sambil menunggu tubuhku pulih dari orgasme yang pertama.

Steven terus-menerus menghujamkan penisnya sambil menggendongku tanpa rasa lelah, semakin lama tusukan penisnya malah semakin keras hingga menabrak cervix-ku. Aku kembali merasakan sensasi kenikmatan yang luar biasa dari dalam vaginaku, darahku seolah mengalir deras dan cairan miss-v ku pun terus-menerus keluar melumasi dinding-dinding vaginaku, air kencingku kembali memenuhi saluran pipisku. 

Steven terus menggenjot pinggulnya, menghujamkan penisnya ke liang vaginaku tanpa berhenti sedetikpun. Pandanganku mulai memudar, sesaat kemudian kututup mataku dan urethraku kembali menyemprotkan air kencingnya berulang-kali, membuat genangan air disekitar telapak kaki steven. Orgasmeku yang kedua tak membuat steven berhenti, ia justru semakin kencang memacu pinggulnya maju mundur membuat penis nya semakin terasa panas.

Genjotan penis steven membuatku semakin sulit mendapatkan kesadaranku, aku tak dapat berbuat apa-apa, hanya mampu pasrah menunggu steven berhenti menggoyangkan pinggulnya. Beberapa saat kemudian akhirnya steven memuncratkan laharnya ke dalam vaginaku. Sambil terdiam aku merasakan hangatnya sperma steven dalam liang vaginaku. Kemudian dengan perlahan steven mencabut penisnya lalu menurunku, aku terduduk diam dilantai sambil melihat sperma yang keluar dari liang vaginaku bercampur dengan genangan air kencingku.

Beberapa saat kemudian kesadaranku benar-benar pulih, aku mengambil celana dalam untuk membersihkan lantai dan menggunakan push-up braku sebagai penampungannya, kemudian kumasukkan ke dalam tasku. Lalu tanpa sempat membersihkan tubuhku aku bergegas menggunakan singlet dan hotpants ku, "Loh kok terburu-buru kenapa say ?" tanya steven, "ini udah jam 8... nanti kalo orang-tua mu pulang lebih awal gimana ?" tanyaku balik. "oh iya.. ya.. " sahut steven, "ndak terpikir itu" lanjutnya, lalu kami keluar dari kamar dan turun menuju ke lantai 1. Steven masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sebentar, tak lama keluar dan segera mengantarkanku menuju mobilku.

Namun baru saja steven membuka pintu pagar rumahnya, sebuah mobil mendekat lalu turunlah seorang wanita mengenakan gaun panjang berwarna merah

"Ohh ai.. adel pamit pulang dulu..." suaraku, "Loh kok buru-buru, masuk dulu... ngobrol-ngobrol dulu sama ai sama suksuk... " sahut mama-nya steven

"Udah kemaleman ai... adel udah dari tadi sore main dirumah ai..." ucapku. 

"Iya ma, ntar kalo kemaleman di marahi ortunya..." sahut steven melanjutkan ucapanku. 

"Ohh ya udah, lain kali mampir ngobrol-ngobrol ama ai loh ya..." kata mamanya

 "Iya ai, nanti lain kali adel bakal lama ngobrol sama ai..." Sahutku, 

"Adel pamit dulu ya..." lanjutku. "Iya... hati-hati...udah malem... sendirian pula..." sahut mamanya steven. Lalu aku mengendarai mobilku untuk pulang kerumahku

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4