Langsung ke konten utama

Penderitaan Veirin Si Amoy Menyedihkan 3


Keesokan paginya sebuah siraman air dingin membangunkanku. aku tak tahu jam berapa sekarang tapi matahari tampak belum terbit dan siraman air dingin bercampur es batu jelas menusuk tubuhku rasanya. Bi Ani yang menyiramnya, ia menjambak rambutku sampai aku berdiri lalu menyeretku ke dapur, menyuruhku minum. setelah minum aku digeret ke halaman belakang dimana aku disuruh kencing di sana. aku malu sekali telanjang dan kencing di halaman depan. Setelah kencing bi Ani menyuruhku membersihkan diri dengan selang pada keran yang ada di halaman depan.
tak lama pak Ikhsan dan Pak Somat muncul, mereka menyuruhku mencuci mobil. mereka berjanji akan memberiku sarapan jika hasil kerjaku bagus. jika kerjaanku buruk mereka akan memberikanku jepitan dan cambukan.

Mereka menyuruhku mencuci mobil.
mereka memberiku ember dan sabun cuci tapi tidak ada lap, mereka memintaku menggunakan dadaku sebagai sponge lapnya. mereka memberikan sebuah sikat gigi agar aku bisa menyikat bagian bannya.
aku mencucinya dalam keadaan telanjang, kedinginan, masih mengantuk, serta menggigil.

setelah beres mencuci mobil, lalu mereka mengeluarkan penis mereka dan memaksanya memasukan ke mulutku lalu memaksaku mengoral mereka. Somat terlebih dahulu dan kali ini keduanya memainkan putingku selama aku melakukan oral. mereka mengeluarkan spermanya di mulutku dan memaksaku menelannya, setelahnya sisa sperma yang menempel pada penis mereka dipeperkan ke wajahku dan rambutku sesuai kehendak mereka dan aku tidak boleh menghapusnya.

"sarapan pagi penuh protein yang lezat kan ?" ujar somat mengejekku.

"terima kasih atas sarapan yang tuan berikan," ujarku dengan harga diri yang diinjak.

setelah itu aku diseret oleh Somat ke ruang makan, mereka menyiapkan nampan berisi beras dan menyuruhku berlutut diatasnya. Santi memberikanku hadiah 4 jepit jemuran. 2 untuk masing-masing putingku dan 2 lagi untuk sepasang bibir vaginaku. tentunya ketika Santi menjepitkannya aku dipegangi oleh Somat karena aku tidak bisa menahan sakitnya momen itu. setelah itu kedua tanganku diborgol di punggungku dan mereka meninggalkanku.

hampir satu jam aku berlutut dalam keadaan tersiksa seperti itu. bi Ani kini keluar membawa roti, susu, serta beacon sapi dan ham. tak lupa scramble egg favoritiu juga disajikan di atas meja makan yang terletak tak jauh dariku.

lima menit setelah sarapan disiapkan Kak Sierra muncul dengan gaun pendek oranye dan jaket hitam. ia tidak mempedulikanku dan segera duduk di meja untuk sarapan. tak lama mama Jihan ikut bergabung bersama Safira. Safira masih mengenakan piyama dan membawa boneka beruang putih. Safira dengan kejam menghampiriku, mencabut kedua jepitan di putingku dengan menariknya secara kasar, bukan dengan membuka capitnya sehingga aku menjerit keras kesakitan. aku hampir terjatuh karena tidak dapat menahan sakitnya.

"Safira, jika sudah mengambil barang balikan ke tempatnya. ayo cepat kembalikan dan makan. ujar Sierra. dan dengan sekejap saja Safira mencapit kedua putingku yg sedang terasa perih dan sakit itu.

aku menemani sarapan mewah mereka dengan keheningan dan rasa sakit pada lututku, dadaku, dan vaginaku. mama Jihan yang lebih dulu selesai segera pergi bersama Somat ke tempat kerjanya. Kak Sierra yang tak lama menyelesaikan sarapannya segera mencabut semua jepit pada tubuhku. Kak Sierra mencabut dengan membuka capitnya. walau darah yang mengalir tetap menyiksaku dengan rasa perih yang tak tertahankan, tapi jauh lebih mending dari pada ditarik secara kasar oleh Safira.

setelahnya kak Sierra menarik puting kananku dengan keras keatas memaksaku berdiri. lalu ditariknya lagi putingku dan diseretnya sampai aku ke ruang kerjanya di lantai dua.

Sierra membentakku untuk berlutut di depan mejanya sementara ia duduk di kursi putarnya.

"kak Sierra aku mohon ampuni aku," ujarku menatapnya dengan memelas.

Sierra mengambil sebuah penggaris plastik dari mejanya lalu menghajar dadaku habis-habisan dengan tamparan tanpa henti dari penggarisnya. seolah kedua dadaku yang indah hanyalah samsak tak berguna.

"lu panggil gw apa ?" bentaknya sambil memukulku bertubi-tui.

"ampun nona, hamba bersalah... tolong berhenti nona.... ampun" ujarku memohon.

setelah beberapa saat aku memohon barulah Kak Sierra menghentikan pukulan ke dadaku yang sudah nemerah dan terasa sangat perih.

"pelacur, gw telah menyiapkan surat kontrak yang harus lu tanda tangani. ujar kak Sierra.

"lu masih mau sekolah kan?" tanyanya mengancam.

"hamba mau sekolah, nona" ujarku.

"lu menandatangani surat ini maka gue akan menyekolahkan lu sampai lu bergelar sarjana, dan lu boleh bekerja di perusahaan keluarga sebagai manager setelah lulus kuliah nanti." ujarnya.

"lu tolak menandatangani surat yang menyatakan lu pengen dijadikan budak ini, maka lu gakan sekolah lagi dan hidup lu cuma bakal kayak gini tiap hari." ancamnya.

"dan tentunya kalo lu nolak tanda tangan surat ini, gw bakal beli anjing jantan buat merkosa lu tiap hari sampe lu kena penyakit kelamin trus gw buang lu di tempat kumuh biar mati. ancamnya.

"jangan nona hamba akan menuruti perintah nona," ujarku ketakutan hal itu akan terjadi. aku tahu bahwa menjadi budak Sierra akan sama mengerikannya tapi aku rasa aku masih mendapatkan mendapat pendidikan untuk merubah nasibku.

Kak Sierra mengambil handycam dan meletakannya di atas sebuah tripod. diberikannya sebuah surat perjanjian. "lu baca dan lu akan direkam ketika lu baca. abis lu baca, lu telanjangin diri dan lu pake collar anjing ini," ujarnya melempar sebuah kalung anjing merah ke hadapanku. kemudian ia membuka laci dan memberikan sebuah gaun juga kepadaku. gaun merah seksi dengan belahan rendah.

aku hanya pasrah mendengar perintahnya. aku mengambil nafas dan membaca surat

Saya yang bernama Veirina dengan ini menyatakan bahwa saya menginginkan agar saya diperlakukan lebih rendah dari manusia. Saya menyerahkan diri saya sebagai budak dari Nyonya Sierra Halim sebagai penebusan bahwa ibu saya dan saya merusak keluarga dari kakak dan ibu tiri saya. Adapun saya menyatakan ini tanpa paksaan dan tekanan dari pihak manapun. Atas kesadaran saya akan terhinanya perbuatan saya, saya memang pantas untuk diperbudak dan membayar semua yang akan dilakukan Sierra Halim terhadap saya.

Dengan ini saya menyatakan bahwa saya adalah milik dari Nyonya Sierra dan saya hanya seonggok daging yang memiliki status lebih rendah dari benda mati. Nyonya Sierra memiliki seluruh nyawa,tubuh dan kehidupan saya.

Dengan surat ini saya menyatakan bahwa saya akan tunduk kepada semua peraturan yang telah kami sepakati bersama.

PASAL 1

Sebagai budak saya tidak akan melawan apapun perintah dari nona Sierra Halim dan siapapun yang ditunjuk oleh nona Sierra Halim. Saya akan menuruti semua perintah tanpa ada batasan.

PASAL 2

Saya hanya diijinkan menggunakan pakaian yang bersifat profokatif. Profokatif yang dinilai benar adalah :

Pakaian Dalam

Veirin Halim tidak boleh menggunakan bra kecuali merupakan hukuman yaitu : Bra berduri, Bra dengan es batu di dalamnya, ataupun diperintahkan menggunakan bra karena satu dan lain hal oleh tuan dan nyonyanya. Adapun tujuan menggunakan bra untuk menutupi payudarah tidak diperbolehkan dalam keadaan apapun.

Veirin Halim tidak boleh menggunakan Celana Dalam kecuali sedang dalam masa PMS jika diijinkan. Jika Veirin Halim tidak diijinkan menggunakan celana dalam saat PMS, Veirin Halim masih dapat menggunakan tampoon dan diselotip.

Atasan

Ketika berpakaian maka sekitar bagian Payudara/ Toket/ Buah Dada yang terekspos kepada publik memiliki luas area minimal 10 cm2 atau lebih.

Pakaian bagian atas harus mengindikasikan bahwa saya tidak menggunakan Bra. Hal ini dapat ditunjukan dengan menunjukan underboobs, backless yang terlihat jelas tidak ada tali bra, bahan yang tipis sehingga putting menonjol, berkerah sangat rendah, transparan, ataupun hal lainnya.

Jika menggunakan Pakaian yang melanggar poin 2.1. Maka atasan tersebut harus memiliki bahan transparan ataupun dengan memiliki desain yang dengan sedikit gerakan dapat memperlihatkan payudara saya tanpa perlu usaha.

Bawahan

Selalu menggunakan rok mini / dress dengan panjang maksimal 20 cm dari atas lutut.

Jika menggunakan rok lebih panjang dari poin 3.1. Maka rok tersebut harus memiliki belahan sampai ke pinggang ataupun memiliki bahan transparan ataupun dengan sedikit gerakan dapat memperlihatkan vagina saya tanpa perlu usaha.
Celana jenis apapun tidak diperbolehkan.

Terusan dan gaun Malam

Untuk bagian atas terusan lihat Poin 2 dan untuk bagian bawah lihat poin 3
Jump-suit tidak boleh digunakan.

Lingerie dan Pakaian Tidur

Saya harus selalu telanjang ketika tertidur. Satu-satunya jenis pakaian yang dapat saya gunakan saat tertidur adalah Choker / Collar Anjing dan tali bondage ataupun alat pengikat lainnya.

Lingerie yang digunakan harus memperlihatkan buah dada saya secara nyata, baik itu berbahan transparan ataupun berlubang.

Keseharian di rumah.

Jika berada di apartemen / rumah maka saya harus selalu dalam keadaan telanjang dan memakai choker / colar.

Jika menerima tamu di apartemen / kamar saya hanya boleh menggunakan Lingerie ataupun handuk yang memiliki panjang maksimal 3 jengkal.

PASAL 3

semua uang sekolah dan kebutuhan serta kehidupan saya akan ditanggung oleh pekerjaan melacur yang ingin saya lakukan di pusat hiburan malam. tentunya semua penghasilan akan saya bayarkan kepada Nyonya Sierra karena saya tidak berhak memiliki dan menyimpan uang.

PASAL 4

Saya harus menderita dan mendapatkan hukuman rutin berupa cambukan atau bentuk siksaan lain secara rutin dan berkala, minimal 1(satu) kali dalam seminggu.

PASAL 5

Ketika saya duduk, maka rok saya tidak akan menjadi alas bagi pantat saya. pantat saya harus langsung duduk di permukaan tersebut.

PASAL 6

Jika saya mengecewakan atau berbuat salah, maka nyonya Sierra Halim harus memberikan hukuman dan menyiksa saya.

PASAL 7

Jika saya melanggar salah satu dari perjanjian ini, maka saya harus membayar denda sebesar 100 juta rupiah untuk setiap pelanggaran.

PASAL 8

Saya akan menyebut diri saya dengan kata yang merendahkan diri serendah-rendahnya.

Tertanda.

Veirin Halim

aku menangis histeris ketika membacanya untuk pertama kali. ketika rekaman dimulai, aku harus mengambil adegan ini sampai 9 kali karena aku tidak bisa menahan derai air mata ketika membacakannya di depan kamera. Ketika Kak Sierra mengambil rekaman ke sembilan, aku membacakannya tanpa ekspresi dan hanya berpasrah.

lengkaplah sudah bahwa sekarang aku adalah budak hina dari kak Sierra. setelah pengambilan adegan rekaman selesai, aku menandatanganinya di atas materai.

"gw akan pergi untuk membeli beberapa peralatan untuk loe" ujar Sierra. "loe tau kan harus ngapain?"

"pelacur hina ini tau apa yang harus dilakukannya" ujarku. aku berjalan keluar, mengambil nampan yang dipenuhi beras dan menyimpannya di ruang tengah utama. aku berlutut diatasnya dan menunggu.

hampir setengah jam aku menunggu dan jam menunjukan jam 10. bi Ani datang bersama yanti.

"pelacur, kami akan menggunakanmu," ujarnya menyeret putingku ke ruang belakang. mereka menyuruhku memindahkan ember cucian ke halaman belakang tempat menjemur pakaian. aku menuruti perintah mereka dan mengangkat hampir 3 ember penuh pakaian dalam keadaan telanjang.

berikutnya mereka menyuruhku menjepitkan semua jepitan baju yang ada di keranjang ke tubuhku.

"gue mau semua jepitan itu nempel di badan lu. trus lu ke sini, gue ama santi mau jemur baju tp kita ga mau repot bawa keranjang jepitannya. jadi lu yang harus jd tempat jepitan berjalan,"

aku hanya bisa mengangguk dan membayangkan rasa sakit yang akan kulami. aku bejalan dengan pelan mengambil sebuah keranjang yang berada di dekat pintu belakang. aku melihat isinya penuh dengan jepitan baju. mungkin ada 40 sampai 60 buah. aku menelan ludahku dengan ketakutan. membayangkan setiap jepit itu akan menjepit sekujur tubuhku.

aku mengambil satu jepitan dengan gemetaran dan ragu-ragu. di kejauan terdengar jeritan Santi, "oi budak murahan, cepetan. jika kamu dalam 2 menit ga muncul di sini kamu akan merasakan hukuman !" jeritnya.

aku yang ketakutan segera menjepitkan jepit pertama ke kulit di tanganku sambil menutup mata. rasa perihnya langsung berlomba menyerang otakku. segera aku ambil jepitan kedua, jepitan ketiga, dan seterusnya. aku tahu bahwa jika aku tidak menjepit puting dan vaginaku aku pasti akan dihukum sehingga aku dengan merendahkan diri menyiksa vagina dan putingku sendiri. rasa malu dan hina meliputiku sampai aku tak tahan lagi menahan deras urai air mata kesedihan dan keterhinaan.

ketika sudah 30 jepit menghiasi tubuhku, aku sudah merasa sangat kesakitan dan rasa sakitnya sedikit memberikan rangsangan kebahagiaan karena terlalu sakit. aku mengambil jepit beikutnya dengan gemetaran lalu menjepitkannya di daerah pusarku. aku tak menangka ternyata hampir ada 80 jepit yang ada pada tubuhku ketika aku berjalan mendekati bi Ani dan Santi. Bi Ani langsung memborgol kedua tanganku di belakang lalu memindahkan beberapa jepit yang dikiranya kurang menyiksaku ke daerah yang lebih menyiksa.

sementara kedua pembantu itu menjemur pakaian, aku berjalan di belakang mereka seperti ekor mereka yang menyajikan jepitan baju. Terkadang bi Ani berbaik hati membuka jepitan itu ketika digunakan tapi Santi tidak mau merepotkan dirinya dengan membuka jepit itu, ia akan menarik jepit itu langsung dari tubuhku dengan kasar, atau bahkan dengan tarikan perlahan agar kulitku tercubit sampai jepitan itu terlepas. Rasanya sangat perih sekali. Belakangan bahkan Santi hanya mau mengambil jepit dari putingku dengan cara sadisnya. Jadi ia akan menarik jepit dari manapun lalu memindahkannya ke putingku, baru ia akan menariknya kembali dengan brutal sebelum menjepitkannya ke pakaian di jemuran.

Sungguh aku merasa bahwa putingku sepertinya akan segera copot karena kesadisan Santi. terbukti setelah acara penjemuran usai, kedua putingku lecet, dan banyak luka juga di sekujur tubuhku. Aku kembali dibawa masuk ke ruang tengah dan berlutut di atas nampan beras tercintaku. Menunggu siksaan selanjutnya.

jam menunjukan pukul 12 siang ketika mereka menyajikan makanan di lantai untuk makan siangku. Kak Sierra belum kembali dan Safira entah kemana. Aku menjadi mainan para pembantuku. Ternyata makanan yang mereka berikan padaku adalah sisa makanan mereka.Kali ini ada ikan, daging ayam, sayuran dan nasi. walaupun hanya sisa, tapi aku sangat lapar dan letih sehingga aku tetap memakannya walaupun terasa jijik.

setelah makan aku memunguti sisa tulang dengan mulutku dan membuangnya ke tempat sampah lalu mencuci piring seperti biasa (payudaraku jadi pengganti sponse dan mangkuk sabunnya kali ini berisi air hangat) tentunya dadaku terasa perih ketika tercelup dalam air sabun hangat. lecet pada sekitar dadaku karena kesadisan Santi saat menjemur tadi menjadi penderitaan yang tak tertahankan untukku.

Setelah mencuci piring penderitaanku belum berakhir. Safira menjemputku sekejap setelah aku berlutut kembali di ruang tengah. Safira membawaku dengan menarik putingku dan mengikatku di halaman belakang.

Safira mengikatku menggunakan tali khusus bondage. Ia mengikat seluruh tubuhku, memaksa dadaku menyembul dan tanganku terikat di atas kepalaku.

Tak lama setelah itu Safira meninggalkan aku untuk sesaat. Tak lama dia muncul bersama 2 teman wanitanya. Aku mengenali mereka, yang pertama adalah Zia seorang cewek agak gemuk dengan kulit sawo matang yang suka berpakaian seksi walaupun tubuhnya sangat tidak mendukungnya. Yang satu lagi adalah Jessie, Jessie ini keturunan belanda dan jawa. Dia cantik dengan kulit putih dan mata kebiruan. Rambutnya juga kecoklatan. Dia hanya berbeda satu tahun denganku tapi ia sekelas dengan Safira karena pernah tidak naik kelas satu kali. Aku menatap Jessie dengan horor. Taun lalu aku merebut pacar Jessie dengan menggodanya terang-terangan dan aku sempat mempermalukannya di depan umum.

Aku takut sekali, kali ini pasti dia akan membalaskan dendamnya dan kali ini aku mungkin akan sangat terhina.

Jessie tersenyum kaget, senang , dan puas ketika melihatku telanjang dan terikat di halaman belakang. Safira nampak membisikan sesuatu kepada Jessie, keduanya cekikian. Zia juga tak mau kalah ikut cekikikan ketika ketiganya melihatku.

Komentar

  1. Mantap critanya👍🏻. Minta tolong bikinin lanjutan lust in broken home dan ling2 & toko emasnya ya. 😊🙏🏻

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju min, tolong lanjutkan

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4