Langsung ke konten utama

Kerikil Tajam Kehidupan


By : TheKid85

Namaku Adelina, banyak orang yang mengatakan kalau parasku memang cantik, kulitku juga lumayan putih seperti cewe-cewe chinese pada umumnya, menurut beberapa temanku aku ini tipe cewek yang sensual dan erotis dengan ukuran payudaraku yang cukup besar yakni 34D dan berbentuk seperti pepaya membuatku memiliki rasa percaya diri yang tinggi, ada pula yang bilang wajah dan tubuhku ada kemiripan dengan bintang panas dari luar negeri.

Sejak kecil aku memiliki nafsu seks yang besar, didukung dengan didikan orang-tua ku yang sangat keras dan jarang sekali berkomunikasi denganku karena kesibukan mereka sebagai pengusaha besar yang sukses, hal tersebut membuatku memiliki kecenderungan untuk melampiaskan segala permasalahanku melalui seks dengan kata lain bermasturbasi. 

Bisa dibilang cara kerja otakku ini hampir seperti lelaki dimana hampir setiap 7 detik hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas seperti persetubuhan, penis, sperma dan sejenisnya selalu muncul dalam pikiranku membuat nafsu seks ku selalu tinggi dan mudah tersulut serta area selangkanganku yang selalu basah oleh cairan pelumas vagina-ku. Beberapa hal yang kusukai yaitu seks, belanja dan membaca novel. Ada juga hal membuatku pusing tujuh keliling dan yang paling tidak kusukai yaitu anak kecil atau baby. Begitulah sedikit informasi tentang diriku.

Kali ini Aku ingin menceritakan suatu kejadian saat umurku menginjak 18 tahun, tinggi badanku 165 cm termasuk tidak terlalu pendek untuk ukuran seorang cewek dan berat badan 54 kg membuatku terlihat cukup berisi. Saat itu aku baru masuk kuliah di salah satu universitas swasta yang cukup ternama dikota tempat tinggalku.

Diawal masuk perkuliahan aku bertemu seorang cowok dan aku ngefans berat dengan cowok tersebut, cowok itu bernama steven. Dia memiliki tubuh yang kekar dan wajah yang cukup good looking, kami teman satu tim maba (masa orientasi untuk mahasiswa baru) hal tersebut memudahkanku untuk memulai pendekatan. Dimana awalnya aku memulai berpura-pura telp untuk bertanya-tanya mengenai tugas-tugas perkuliahan, namun lama-kelamaan hubungan kami mulai semakin dekat.

Dua bulan sejak aku mulai pendekatan dan dengan dukungan dari sahabat baikku angel akhirnya aku memberanikan diri untuk menyatakan cintaku pada steven lalu kami memutuskan untuk memulai berpacaran. Di awal berpacaran kami berjalan seperti layaknya pasangan-pasangan lain pada umumnya, seperti di sabtu malam minggu steven menjemputku untuk jalan bersama, terkadang kami menonton bioskop lalu pergi ke kafe kemudian mengantarku pulang.

Hingga pada suatu saat dihari sabtu usai berkencan di mall, steven mengantarku pulang menggunakan mobil milik keluarganya dan seperti biasa steven selalu mampir di rumahku. Namun saat itu kebetulan kedua orang-tua ku sedang melakukan perjalanan bisnis dengan pemilik dari perusahaan rekanannya.


Jam menunjukkan pukul 8 malam, aku dan steven masuk ke kamar tidur ku, lalu aku ke kamar mandi yang berada didalam kamar tidurku, aku melepas bajuku dan berganti mengenakan kaos tipis tanpa bra serta celana pendek tipis yang biasa kukenakan saat tidur. lalu kami tiduran di ranjang sambil nonton film original sins yang sebelumnya kami beli di mall, aku menonton sambil merebahkan kepalaku di dada steven.

10 menit semenjak film mulai diputar aku merasa steven mulai kepanasan melihat adegan panas di film itu. Dia mulai mengelus-elus kepala dan lenganku. dan semakin lama aku mulai merasakan jemari steven bergesekan dengan payudaraku, namun aku diam saja dan sengaja menikmati hal itu. Tak lama akupun mulai ikut terangsang, aku menoleh ke wajah steven. Dia terlihat serius mengikuti film itu, aku tak tahan melihat wajahnya langsung saja kucium bibirnya. Steven sempat terkaget namun ia menikmati cumbuan itu.

Semakin lama cumbuan kami semakin menjadi, dan steven pun mulai menggerayangi payudaraku lalu meremas-remasnya membuat nafsu birahiku semakin meningkat. Lalu akupun membalasnya dengan mengusap2 penis steven yang dari tadi sudah tegang dibalik celananya, 'ahh.. del enak banget dibawah situ'. Tak tahan dengan usapan jemariku steven menarik kaosku ke atas dan payudaraku pun terlihat bergelantung seperti pepaya, steven pun langsung menghisap dan menjilat2 putingku, terkadang dia menjilat bibirku dan turun ke leher lalu ke payudaraku.

Pikiranku melayang kemana-mana, miss-v ku semakin terasa basah oleh cairan pelumasku. Kemudian steven meletakkan tanganku di atas kepalaku dan menahannya menggunakan lengannya sehingga aku tak berdaya melakukan serangan balasan. Steven terus melakukan serangan, dan terus turun hingga ke bagian perutku. Jemarinya terus turun ke wajahku dan menuju payudara ku, dia meremas2 payudaraku sesekali memelintir putingku. Aku semakin mendesah “ahhh… ahhh… venn… ahhh… enakk...“, jantungku berdegup kencang dan tubuhku basah kuyup oleh keringat.

Perlahan permainan kami semakin panas, jemari steven mulai bergerak menurunkan celana pendekku. Tiba-tiba aku tersadar lalu kutahan celanaku.

“jangan... jangan yang situ... aku takut...” ujarku.

“kenapa takut sayang ? ngga usah takut... sakit nya cuman sebentar kok, abis gitu pasti enak banget. sahut steven. 

Lalu sambil menggelengkan kepala, “bukan itu maksudku.. nanti kalo kamu tinggalin aku gimana ? tanyaku. 

“Ngga bakalan lah, kamu tau kan aku ini bukan orang yang suka gonta-ganti cewe... lagian kita kan udah cocok, udah serasi lah... kecuali kamunya yang udah bosen ama aku. Jawab steven. 

Lalu kami terdiam sejenak, “kamu udah ngga cinta ama aku ya ?” tanya steven balik. 

“Ngga lah sayang, kamu orangnya baik sabar penyayang pula... kalo dulu aku ngefans ama kamu, tapi sekarang aku tuh udah cinta banget sama kamu... kamu segalanya buatku... “, jawabku. Steven terdiam sejenak, lalu kucium kening steven.


Setelah terdiam beberapa saat, aku mulai melepaskan celana pendek dan juga celana dalamku, lalu kutempelkan wajah steven ke miss-v ku. Steven langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat miss-v ku dari arah dalam keluar. Jilatan itu dilakukan berulang-ulang dan terkadang berhenti diklitoris ku lalu menggerak-gerakkan lidahnya ke kiri dan ke kanan. Darah seolah mengalir deras di sekitar klitorisku membuat aku semakin terangsang, kemudian di ikuti dengan jari-jari tangan steven perlahan merangkak naik ke area payudaraku lalu mulai meremas-remasnya.

Lama-kelamaan kenikmatanku semakin tak tertahan, “ahhh.. ahh.. ven... ga tahan... kebelet pipis nih... stoopp... udah.. ampun.. ampun..” rintihanku sambil menahan pipisku. Kemudian mendadak steven menghentikan aksinya dan mengubah posisi tubuhnya hingga tegak dihadapanku sambil mengangkat kedua kaki ku, steven mengarahkan penis nya tepat di depan liang vagina ku. Dalam posisi tersebut, aku sudah tahu kalau steven bakal mempenetrasikan penis nya menembus dan merobek keperawananku, aku terdiam dengan wajah ketakutan.

Kemudian steven perlahan mulai mendorong masuk penis nya sambil mengusap-usap klitorisku, perlahan aku dapat merasakan penis steven yang mulai masuk kedalam liang vaginaku, memang terasa agak sedikit perih tapi tak sebanding dengan sensasi kenikmatan lain yang kurasakan. Setelah akhirnya penis steven masuk sepenuhnya ke liang vaginaku, stevenpun mengubah lagi posisi tubuhnya lagi dan menindih tubuhku sehingga puting payudaraku bergesekan dengan dadanya. Steven mulai menggerakkan tubuhnya maju dan mundur secara perlahan, “ahh... ahh... ahh... “ rintihku. Sensasi luar biasa terasa di selangkanganku ditambah dengan kenikmatan gesekan antara puting payudaraku dan dadanya membuat seluruh tubuhku seolah teraliri listrik.

Steven terus menghujamkan penisnya ke liang vaginaku, semakin lama hujaman penisnya semakin cepat membuat dinding-dinding vaginaku terasa panas namun untungnya cairan pelumas vaginaku-pun terus mengalir keluar membasahi dinding-dinding vagina ku dan membuat gesekan antara penisnya dan dinding liang vagina ku terasa semakin licin, sehingga rasa perih yang tadinya ada perlahan mulai memudar dan berubah menjadi sebuah sensasi kenikmatan. "Ahh... ahh... enak ven... enak..." rintihku, steven meneruskan menghujamkan penis nya.

Sedikit demi sedikit aku berusaha mengimbangi permainan steven, aku mulai menggerakkan pinggulku naik dan turun supaya tusukan penis steven semakin berasa di liang vaginaku. Lama-kelamaan aku mulai membuka tutup mataku merasakan sensasi yang semakin nikmat, nafasku pun semakin cepat, pikiranku sudah tak mampu mengontrol kesadaranku. Yang ada di pikiranku hanya sensasi kenikmatan seks yang lebih dan lebih lagi. Tak lama kemudian, "Ahh... ahh... ven... ven.. kebelet pipis ven... " rintihku, tanpa menghiraukan rintihanku steven terus menghujamkan penis nya.

Aku berusaha menahan air kencing yang akan menyembur dari urethraku, namun semakin lama aku menahan aku merasakan dinding-dinding vaginaku semakin menebal dan rasa ingin pipis itu mulai perlahan mulai hilang dan berganti dengan perasaan nikmat yang semakin lama semakin meningkat, hingga akhirnya memuncak, tubuhku mengejang selama beberapa saat disertai dengan air kencing yang tadinya kutahan akhirnya menyembur keluar dari urethraku. Pandanganku menjadi tak fokus, aku kehilangan kesadaran.

Sesaat kemudian setelah aku tersadar kembali, aku bisa merasakan ranjangku yang basah terkena air kencingku, lalu steven yang sudah tak sabar untuk menghujamkan penisnya lagi mengangkat dan membalikkan posisi tubuhku, posisi steven sekarang dibelakangku pinggulnya berhadapan dengan pantatku.

Kemudian steven menusukkan penis nya ke liang vaginaku dalam posisi doggy style tersebut. Steven tak memperdulikan liang vaginaku yang masih sensitive akibat orgasme tadi, dia terus menghujamkan penisku menembus liang vaginaku. Kuakui stamina steven memang hebat, ia rajin berolah-raga sehingga tidak merasakan capek setelah menghujamkan penis nya ke liang vaginaku berkali-kali. Steven terus-menerus menusuk-nusuk miss-v ku, setelah beberapa saat aku merasakan kenikmatan liang vagina ku mulai meningkat kembali. Sambil mendorong tubuhku kebelakang, "ahh.. ahh.. ahh.. yess... ahh.. ahh... yes.." aku terus merintih.

Setelah berkali-kali miss-v ku mendapat tusukan penisnya akhirnya sensasi kenikmatanku kembali memuncak dan aku mengalami orgasme yang kedua disertai dengan semprotan air kencing dari urethraku lagi, namun untungnya kali ini aku masih setengah sadar, steven berhenti sesaat untuk mengambil nafas lalu aku mengambil kesempatan untuk berbalik arah dan mendorong steven hingga jatuh terlentang di ranjang, dalam posisi tersebut tak sengaja aku melihat ada sedikit bercak darah yang menempel di penis steven kemudian kuambil celana dalamku dan kubersihkan bercak darah tersebut. kemudian aku naik ke tubuh steven lalu kepegang penis steven dan kumasukkan ke liang vaginaku.

Meskipun miss-v ku masih terasa agak sensitif, aku tak perduli dan terus menghujamkan penis steven ke liang vaginaku, aku mengangkat tubuhku lalu kulepaskan kembali supaya tusukan penisnya ke liang vaginaku semakin keras, lalu terus-menerus aku melakukan hal itu. Steven pun tak tinggal diam melihat aksiku, dia membalasnya dengan menggenggam erat kedua payudaraku dan menariknya kebawah supaya tubuhku terjatuh lalu disaat bersamaan ia mendorong pinggulnya keatas sehingga tabrakan yang terjadi antara selangkangan kami menjadi lebih keras membuat penisnya semakin terdorong masuk lebih dalam lagi ke vaginaku hingga menabrak cervix-ku. Tabrakan antara kepala penisnya dan lubang cervix-ku menambah sensasi kenikmatan tersendiri. Berulang kali cervixku ditabrak, aku mengalami kenikmatan luar biasa, aku sudah tak bisa lagi mengontrol tubuhku, tubuhku seolah bergerak naik dan turun dengan sendirinya.

Kenikmatanku terasa mulai memuncak, tak sabar untuk mendapatkan orgasme yang lebih lagi segera aku meletakkan jari tengahku ke klitorisku dan ku gesek dengan keras hingga akhirnya aku mendapatkan orgasme yang ketiga, kali ini namun orgasme hebat terjadi urethraku menyemprotkan air kencing tidak sedikit namun sangat banyak dan sangat kencang hingga menekan bagian bawah perut steven. Terkena semprotan air kencing yang banyak dan kencang dari urethraku membuat steven kehilangan kontrol dan tak dapat menahan ejakulasinya, bersamaan dengan orgasmeku penis steven juga menyemburkan banyak sekali sperma ke dalam lubang vagina ku. Dalam kondisi setengah sadar dan terengah-engah aku terus menggenjot pinggulku naik turun, namun steven terlihat benar-benar lelah setelah menyemprotkan spermanya. Dan setelah konsentrasiku pulih, akupun semakin cepat menghujam-hujamkan penisnya ke liang vaginaku yang semakin licin karena sudah terlumasi dengan sperma, namun steven tak mampu lagi menandingi gerakanku lagi, tak lama kemudian penis nya mulai menciut di dalam miss-v ku.

Aku menghentikan genjotanku, "Loh kok ?.. udahan ?" tanyaku, lalu steven menjawab 

"iya yank... kan udah keluar, udah ga bisa lagi.

"Yahhh.." Gumamku. Aku menarik pinggulku, dan menadahi sperma yang keluar dari miss-v ku dengan kedua tanganku, lalu seperti di video-video porno yang sering kutonton aku menjilat bersih penis steven dan memasukkan sperma yang ada di tanganku ke dalam mulutku lalu kujilat sisa sperma ditanganku hingga bersih. 

Aku membuka mulutku dan menunjukkan pada steven bahwa mulutku terisi penuh dengan spermanya, kemudian perlahan kutelan semua spermanya hingga bersih tak bersisa. Steven tersenyum melihat aksiku, aku membalasnya dengan senyuman bahagia bisa membuatnya puas. Namun ada sesuatu dari lubuk hatiku yang membuatku merasa ada yang kurang dari permainan seks tadi, tapi aku sendiri tak bisa mengerti apa itu.

Kami beristirahat sebentar dan setelah nafas kami kembali teratur kamipun pergi ke kamar mandi, dan membersihkan kemaluan kami. Lalu aku dan steven kembali beristirahat sambil minum teh, tak lama kemudian steven merasa capek dan ngantuk lalu ia pamit untuk pulang ke rumahnya. Setelah mengantar steven kepintu keluar,aku ingin tidur karena sebenarnya akupun juga merasakan hal yang sama yaitu capek dan ngantuk.

Tapi aku masih belum bisa tidur karna aku masih harus membersihkan ranjangku yang basah karena beberapa kali terkena semprotan air kencing squirtingku, namun untung nya tidak bau seperti air kencing sungguhan, karena sepengetahuanku kalau air kencing yang disemprotkan saat squirting tidak memiliki bau dan berwarna bening berbeda dengan air kencing yang dikeluarkan saat pipis yang kuning dan berbau amis.

Untung semua pembantu rumah ku sudah tertidur saat ini sehingga tidak ada yang tahu apa yang sudah kulakukan, lalu aku segera membuka dan mencuci sprei ranjangku serta menggantinya dengan yang baru. Kemudian akupun naik ke ranjang untuk beristirahat dan ke-esokan harinya kami kembali beraktivitas seperti biasa.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4