"Mobilnya parkir dimana pak ? aku pun mengirim pesan kesupri karena aku tidak melihat posisi mobilnya tapi bukannya menjawab pertanyaanku dia malah menanyakan hal lain.
"Lu pake celana dalam sama kolor ya ? balas chat supri
"Iya lah aku kan baru beli tadi. Balasku lagi
"Cantik cantik kok begok lu, itu celana dalam sama kolor belum dicuci tapi langsung lu pake, mau kena penyakit lu ? Balas supri menakutiku, aku pun sedikit panik membaca pesan itu.
"Buka kolor sama celana dalam lu, gak usah begok lu" balas supri lagi
"Iya nanti gua bukanya dimobil" balasku lagi
"Langsung buka di situ, jijik gua itu daleman sudah kena sperma bapak tua" balas supri lagi
"Haaaa masa buka disini, disini gak ada wc"
"Ya terserah lu, kalau mau kena penyakit !! balas supri lagi.
Aku pun bingung melihat sekeliling sama sekali tidak ada wc atau kamar ganti. Aku pun tidak mau kembali masuk kedalam toko tadi, karena pasti nanti aku dikerjain lagi sama bapak itu
"Lu liat dibelakang lu ada gerobak kayu, lu ganti dibalik itu" balas supri lagi
"Haaa lu gila ya, kalau ada yang liat gimana" balas ku
"Ya lu tinggal ngangkang aja hahahha" balas supri dengan cepat
Akupun melihat sekeliling pasar lagi, ternyata memang tidak ada tempat untuk ganti baju. Aku melihat gerobak yang supri maksud, memang gerobak itu posisinya ada di sudut bangunan. Aku bisa melepas daleman ku disitu tapi bila ada yang lewat disitu pasti mereka dapat melihat posisi ku
Setelah berpikir lama akhirnya aku memberanikan diri untuk melepaskan dalemanku di balik gerobak kayu itu. Aku berjalan pelan kearah gerobak itu, agar orang orang yang ada dipasar tidak mencurigai ku
Setelah sampai dibelakang gerobak tanpa diketahui orang, dengan cepat aku melepaskan kaos ku serta bh yang sedang kupakai. Puting susu kembali mengeras dan tegang karena terkena hembusan angin. Aku pun menurunkan celana pendekku kebawah agar celana dalam ku dapat aku lepas juga. Bodohnya aku baru sadar ternyata sekarang kondisiku sedang telanjang bulat tanpa sehelai kainpun, seharusnya aku memakai baju kaos ku dulu sebelum membuka celana pendekku
Menyadari hal itu aku dengan sigap memakai kembali baju dan celana pendekku, dan berusaha merilekskan tubuhku agar puting payudaraku tidak semakin membesar karena dapat tercetak jelas dibajuku yg tipis ini.
"Dimana mobilnya ? Aku sudah lepas daleman aku. balas chatku ke supri tapi hampir sepu menit lamanya supri tidak kunjung membalas pesanku.
"Mending lu pulang aja sendiri. Balas supri singkat.
"Haa kok lu tega ninggalin gua sih. Balasku.
"Salah lu sendiri, buka daleman aja lama bener padahal tinggal telanjang aja lebih cepat. Jawab supri dengan memberikan simbol mesum di chatnya.
"Please supri jemput aku, aku mau pulang, ini pasarnya jauh dari rumah aku. Balasku memelas berharap supri mau menjemputku.
"Lu sekarang numpang truk barang yang ada dipasar buat pulang" perintah supri
"Haaa lu gila ya suruh gua numpang" jawabku kesal
"Kalau lu mau video video mesum lu kesebar sih gak p-paa.." balas supri lagi. Melihat jawaban itu aku sudah tidak dapat membantah kata kata supri lagi
"Iya gua naik truk pulangnya" balasku singkat
"Bagus, coba foto muka mesum mu itu, kangen gua hahahah" balas nya lagi. Aku pun memfoto mukaku sambil tersenyum dengan latar belakang pasar
"Wahhh sudah sange aja muka lu, buru cari truknya" balas supri memberi perintah
Aku pun melihat sekeliling pasar, memang terdapat banyak truk truk besar disitu, tapi aku bingung gimana caranya agar mereka mau memberi tumpangan ke aku, karena yang aku tau supir truk itu terkenal garang. Aku mulai berjalan didepan truk truk yang sedang parkir.
Tok tok tok aku pun mengetok kaca pintu salah satu mobil truk disitu
"Iya ada apa neng ? Jawab supir truk tersebut.
"Ehmmm.. gini pak. Aku boleh numpang truknya buat pulang kerumah gak ?
"Kalau buat neng secantik ini boleh boleh aja sih. Emang rumahnya dimana neng ?
"Di jalan kundur pak !!
"Oh pas itu. Kebetulan bapak juga mau antar barang kesitu.
"Kalau gitu aku naik ya pak. Ucapku sambil berusaha membuka pintu mobil truk yang lumayan tinggi.
"Ettsss.. tunggu dulu neng jangan main naik aja !! Kalau bapak antar kamu bapak dapat apa ? Tanya bapak itu samb menyeringai mesum.
"Ahh masa numpang aja bayar pak. Jawabku heran.
"Ini kan dijakarta neng. Mana ada sih yang gratis.
"Tapi aku gak bawa uang pak.
"Ehmm.. gpp nanti bayarnya pake apa, bapak pikirin dijalan gimana ? Tanya bapak itu.
"Ehmmm boleh deh pak" jawabku dengan ragu menerima tawaran bapak itu. Aku pun membuka pintu truk itu. Aku sedikit kesulitan menaikin truk itu karena pijakan kakinya yang agak tinggi
"Haaaah akhirnya" jawabku duduk dengan lega setelah masuk kedalam truk itu
"Neng, rambut nya dikuncir aja biar tambah seksi" perintah supir itu
"Hah boleh deh pak, ada karet" ucapku dengan polos mengiyakan, karena aku pikir agar badanku tidak kepanasan didalam truk ini
"Ini neng" jawabnya sambil menyodorkan karet bekas nasi bungkus. Aku pun mengikat rambutku di depan bapak itu. Bapak itu terus saja melihat tingkahku yang sedang mengikat rambut
"Wahhh tambah seksi neng"
"Hehehe makasih pak, yuk pak jalan"
Selama perjalanan bapak itu terus menerus melihat badanku dari atas sampe ke kaki
"Neng itu nyeplak lo" ucapnya sambil menunjuk kebajuku
"Heeee iya pak, sorry" ucapku yang kaget ternyata puting susu ku menyeplak dengan jelas dikaos tipisku. Aku berusaha agar puting susu ku tidak kelihatan lagi, tapi karena bajuku yang sudah basah terkena keringat, puting susuku selalu kelihatan dengan jelas dibalik bajuku
"Pink ya neng warnanya" ucap bapak itu sambil tersenyum mesum
"Heh iya pak" ucapku malu sambil menutupi bajuku dengan tangan
"Na gini aja buat ongkosnya mending neng buka baju aja dari pada tambah basah kena keringet, ntar bau lagi hehehe" ucap bapak itu.
"Haaaaa jangan gila pak, nanti saya laporin kepolisi. Jawabku mengancam bapak itu.
"Kalau neng gak mau, silahkan turun dari mobil bapak sekarang. Ucap bapak itu sambil meminggirkan truknya kepinggir jalan.
"Aduh jangan pak, disini sepi gak ada mobil lagi. Ucapku sambil melihat sekeliling karena ini jalan lintas yang jarang dilewati mobil truk.
"Mudah aja neng tinggal buka baju aja, toh gak bakal ada yang ngelihat" ucap bapak itu
"Tapi bapak jangan macam macam ya, " ucapku lembut agar bapak
"Iya, buruan buka. Jawab bapak itu singkat sambil mata nya terus saja menatap badanku. Aku pun mengikuti keinginan bapak itu, aku pelan pelan melepaskan bajuku hingga bagian atas badanku terlihat jelas
"Wahhhh beneran pink puting susunya neng. Ucap bapak itu.
"Mmmmmakaasih pak" ucapku terbatah batah sambil tanganku menutupi kedua payudaraku
"Loh kok ditutupi, dibuka dong kalau gak dibuka bapak gak bakal jalan. Ancam bapak itu lagi. Dengan terpaksa aku pun menurunkan kedua tanganku membiarkan kedua payudaraku menggantung dengan besar
"Ayo pak buruan jalan. Jawabku sambil membiarkan payudaraku bergantung bebas yang sesekali bergerak mengikuti gerakan badanku. Akhirnya bapak itu mulai menjalankan mobilnya, walaupun kali ini bapak itu menjalankan mobilnya dengan lambat
"Baru kali ini bapak liat puting yang warna pink biasanya kalau gak coklat ya hitam. Ucap bapak itu memuji bentuk payudaraku lagi.
"Makasih pak, tolong fokus kejalan aja pak" ucapku memperingatkan bapak itu
"Bapak boleh pegang teteknya neng, habis itu bapak janji bakal fokus kejalan" tanya bapak itu
"Iya boleh pak, tapi jangan kasar kasar ya" ucapku mengiyakan karena aku takut kalau bapak itu tidak fokus kejalan
Dengan sigap tangan kiri bapak itu langsung meremas remas payudara kananku, sambil terus memainkan puting ku hingga mulai membesar dan keras
"Eghhhmmmm aaahhhh ehhhmmmm" aku berusaha menahan suaraku walaupun aku sudah sangat terangsang
"Ehmmmm sudah ya pak" ucapku sambil memegang tangan bapak itu, agar tidak terus meremas payudaraku. Akhirnya bapak itu menuruti kemauan ku dan tertap fokus kejalan
Selama perjalanan aku membiarkan payudaraku bergerak bebas, sebenarnya ini sangat membuatku nyaman karena badanku tidak terasa panas lagi
"Neng bapak mau nanya. Tanya supir itu sambil memandangi payudaraku.
"Tanya apa pak. Jawabku.
"Pasti neng gak pake celana dalem juga kan. Ucap supir itu menebak.
"Heh kok bapak bisa tau" jawabku polos
"Bisa lah posisi duduk neng dari tadi agak ngangkang terus" jawab bapak itu, aku pun buru buru memperbaikin posisi dudukku
"Dibuka juga dong neng celananya.
"Jangan pak. Aku malu. Ucapku menolak.
"Loh kok malu,toh neng aja sekarang sudah gak pake baju lagi" ucap bapak itu sambil mengelus ngelus lembut payudaraku
"Jangan pak cukup atas aja. Jawabku sambil mataku mulai berkaca kaca
"Gak usah sok nagis, sekarang buka itu celana atau ini baju bapak sobek" ucap bapak itu sambil sedikit menarik baju ku
"Iya iya iya pak tolong jangan dirobek" ucapku takut karena aku tidak punya baju lagi.
"Kalau gitu buruan dibuka" ucapnya, aku pun mulai menurunkan resleting celaba pendekku. Aku naikkan sedikit pantat ku agar dapat dengan mudah melepaskan celana ku
"Ternyata benar kamu gak pake celana, kamu memang mau godain bapak ya ahahaha" ucap bapak itu sambil memegang pahaku agar kakiku terbuka.
"Ampun pak jangan" ucapku sambil menahan kakiku agar tidak terbuka kesamping
"Mending kamu pasrah aja, dari pada nanti kita kecelakaan" ucap bapak itu sambil sedikit menggerakan setir mobil, sehingga truk agak oleng
"Tolong pak bawa mobil nya yang bener" ucapku sambil memegang gagang pintu mobil karena aku terlalu takut
"Kalau gitu kamu gak usah melawan, kamu tinggal turutin yang bapak mau" ucap bapak itu
"Tapi aku mohon pak jangan perkosa aku, aku sudah capek pak" ucapku memohon sambil menangis
"Tenang bapak gak bakal perkosa kamu, bapak cuman main main main sama badan nenh aja" jawab bapak itu yang sedikit membuat hatiku tenang
"Sekarang neng buka kaki, bapak mau mainin lubang mekinya eneng" perintah bapak itu, aku pun langsung menurutinnya
"Aaaqhhhh ahhhhh aaaahhhhh" desahku saat jari tangan bapak itu mulai memainkan vaginaku
Cccrrrrtttt ccccrrrrrtttt cccrrrrrttttt aku pun orgasme menyemburkan cairan cintaku sampe membasahi dasboard mobil
"Hahhaha ternyata kamu sudah sange dari tadi sampe nyemprot kayak gitu" ucap bapak itu sambil terus mempermainankan setiap jengkal tubuhku dengan tangannya
Selama perjalanan aku hanya diam, hanya suara desahanku saja yang terdengar. Aku seperti boneka, aku hanya bisa diam menerima semua sentuhan sentuhan itu, aku sudah tidak dapat menghitung lagi berapa kali aku mendapatkan orgasme akibat permainan tangan bapak itu
"Nenggg " ucap bapak itu sambil menggoyangkan tubuhku, memecahkan konsentrasiku yang sedang menikmati permainan tangan bapak itu
"Hah iya pak ada apa" jawabku dengan badanku yang penuh dengan keringat serta lantai mobil truk yang basah akibat cairan cintaku yang keluar sedari tadi
"Hahahhaa keenakan ya, sampe dari tadi dipanggil gak nyaut" ucap bapak itu
"Sudah mau keluar jalan tol nih, kita perlu bayar" ucap bapak itu
"Iya pak" jawabku tanpa tahu maksud dari bapak itu
"Tapi uang bapak sudah habis" ucapnya
"Aku juga gak bawa uang pak" ucapku
"Bapak punya ide biar kita bisa membayar jalan tol ini" ucap bapak itu
"Apa itu pak"
"Neng suruh aja penjaga tiketnya hisap toketnya neng, pasti kita dikasih lewat tanpa perlu bayar" ucap bapak itu memberikan saran
"Loh kok jadi aku yang kena pak"jawab ku marah
"Dari pada nanti kita diperiksa karena gak bisa bayar, nanti malah banyak yang liat eneng telanjang lo, apa lagi ini toket menggoda banget" ucap bapak itu sambil meremas remas payudaraku
"Ya udah aku mau pak, tapi ini yang terakhir ya" ucapku sambil membiarkan tangan bapak itu terus mempermainkan payudaraku
Cciiiiittttttttt bunyi rem truk itu
"Lima puluh ribu" ucap penjaga gerbang tol itu. Aku pun menurunkan kaca pintu truk itu sebatas kepala ku saja
"Wahh jarang ada amoy mau naik truk barang" ucap penjaga itu kaget
"Hehehe iya pak, pak kalau bayarnya bukan pake uang bisa" tanya ku
"Kalau bukan pake uang pake apa" jawab petugas itu
"Pake ini pak" ucapku sambil menurunkan kembali kaca mobil sampe payudaraku dapat terlihat
"Bapak boleh isep ini, tapi sebelahnya aja" ucapku sambil memegang salah satu payudaraku dengan sedikit aku goyangkan
"Wahhhh kalau bayarnya pake itu sih boleh" ucapnya sambil keluar dari pos penjagaan menuju truk. Aku pun memajukan badanku agar payudaraku agak keluar dari kaca jendela mobil. Dengan ganas petugas itu mulai menyedot payudaraku dengan kuat
"Aaaahhhh aaahhhhh pelan pelan" ucapku sedikit berteriak karena sedotan petugas itu yang terlalu kuat, puting payudaraku terasa seperti akan lepas
"Aaahhhhhhh ammmpuuunnn sudah cukup" ucapku sampai mendorong kepala petugas itu
"Wah enak sekali susunya amoy" sambil melap mulutnya yang basah terkena ludahnya sendiri. Aku pun langsung menutup kaca mobil.
"Hahaha enak ya, liat teteknya eneng sampe merah kayak gitu, putingnya tambah besar lagi" komentar bapak supir itu. Aku pun sudah tidak mau membahas lagi, sepanjang perjalanan aku hanya diam.
"Pak aku pakai baju lagi ya" ucapku ketika sudah dekat dengan rumah
"Iya pakai aja neng" ucap bapak itu, mungkin merasa iba kepadaku walaupun iya terus saja meraba raba tubuhku hingga aku turun dari truk
DIRUMAH
Setelah kejadian tadi siang, aku mengistirahatkan badanku yang masih terasa letih diranjang sambil menonton drama korea kesukaan ku. Ku selonjorkan kaki ku dengan sedikit aku lebarkan, vaginaku masih terasa masih sangat sensitif mungkin karena vaginaku yang terus saja diransang sepanjang perjalanan pulang.
Tinggggg, mendadak notifikasi hpku berbunyi. Dengan sedikit malas aku berusaha mengambil hpku di meja yang ada disamping ranjangku. HAAA!!! ternyata ada sms dari p-paa.., tumben p-paa.. sms malam malam begini pikirku karena senang p-paa..ku menghibungiku
"Sudah tidur clara" tulis sms p-paa..
"Belum pa" balasku
"Aduh anak gadis kok tidurnya malam malam sih"
"Hehehe lagu seru nonton pah, tumben p-paa.. sms clara tengah malam gini" tanyaku penasaran
"p-paa.. mau tanya sama kamu" balas p-paa.. ku dengan cepat.
"Tanya apa pa" balasku penasaran
"Coba kamu buka itu" tulis p-paa..ku sambil mengirim link yang harus aku buka. Aku pun bingung kenapa p-paa.. mendadak mengirim link, karena penasaran aku membuka link itu, sapa tau itu surat undangan dari universitas yang aku inginkan.
Setelah aku klik, ternyata loading link itu agak lama, mungkin karena sinyalku yang agak lelet atau file link itu terlalu berat.
"Haaaa kok ada ini" ucapku kaget, jantung ku mendadak berdetak kencang dan aku mulai panik, ketika melihat isi link itu
"Itu kamu kan clara" balas p-paa.. ku lagi, sebelum aku sempat membalas
"Bukan pa" balasku dengan tangan yang gemetar
"Kamu gak usah bohong clara, jelas jelas itu kamu yang ada divideo itu" balas p-paa.. ku lagi
"p-paa.. dapat dari mana video itu" tanyaku
"Itu kamu kan clara" tanya p-paa..ku tanpa memperdulikan pertanyaanku
"Iya, pa maaf clara dijebak orang" jawabku memberi alasan
"p-paa.. gak percaya, jelas jelas divideo itu muka kamu sangat menikmatinya" balas p-paa..ku, mendapat balasan kayak gitu aku semakin bingung mau membalas apa, rasanya aku ingin bunuh diri aja karena rasa malu ini
"Balas p-paa.. clara!!!!" Balas p-paa..ku lagi melihat aku tidak kunjung membalas pesannya
"Maafin clara pa" jawabku
"Mama tau kalau kamu sekarang jadi perempuan murahan kayak gitu" balas p-paa.. ku, sambil air mataku mulai netes membaca tulisan itu yang begitu kasar
"Gak pa, mama gak tau"
"Bagus kalau gitu, sekarang buat membuktikan kalau itu kamu p-paa.. mau minta sesuatu"
"Apa itu pa" jawab sms ku dengan cepat
"Sekarang kamu foto badan kamu dari atas sampe kebawah tanpa pakaian apapun"
"Haaaa jangan pa clara malu"
"Kamu mau p-paa.. kasih tau mama, biar mama aja yang cek?" Ancam p-paa..ku
"Iya pa bentar". Aku pun membuka seluruh baju tidur yang aku pakai, aku pun mulai mengarahkan kamera depan hp ku kebadanku
"Bener ternyata itu kamu clara, bentuk badannya sama kayak kamu" balas p-paa..ku setelah melihat foto telanjangku yang aku kirim
"Iya pa, jangan bilang mama ya.
"Iya sekarang kamu tidur, besok pagi p-paa.. pulang mau bicara sama kamu"
Sepanjang malam aku tidak bisa tidur, jantungku terus saja berdebar kencang, perasaan ku hancur mengetahui orang yang paling ku sayang mengetahui tingkahku yang bejat ini. Aku bingung apa yang harus aku katakan saat ketemu dengan p-paa.. pagi nanti.
Pagi
"Clara clara ayo cepat bangun" tubuhku berguncang keras, ternyata mama ku berusaha membangunkan ku dari tidur
"p-paa..mu sudah pulang tuh" kata mamaku, mendengar hal itu sontak badanku kaget, rasa kantukku pun mendadak hilang
"Kenapa kamu clara, kok kayak orang kaget gitu" ucap mamaku bingung
"Haaa gak kok ma"
"Buruan turun, p-paa..mu lagi makan dibawah"
"Iya bentar lagi, clara mau mandi dulu"
"Oke mama tunggu dibawah ya" ucap mamaku sambil berjalan keluar dari kamarku
Jantungku kembali berdetak kencang lagi, aku duduk lemas dipinggir ranjangku, bagaimana aku harus berhadapan dengan p-paa..ku. 5 menitan aku duduk merenung, akhirnya aku putuskan untuk mandi agar pikiranku jernih lagi
"Ini tubuh yang banyak disukai lelaki" ucap batinku sambil berdiri didepan cermin besar yang ada di kamar mandi
"Bagian privasiku pun sudah banyak yang memakainya sampai bergelambir seperti ini" ucap batinku sambil sedikit mengangkangkan kakiku agar vaginaku terlihat jelas di cermin.
"Ini dia anak gadis kesayangan p-paa.." ucap p-paa..ku ketika melihat aku berjalan kemeja makan
"Duduk sini clara" ucap p-paa.. ku sambil tangannya menepuk kursi yang ada disebelahnya, aku pun duduk di sebelah p-paa..
"Loh kok bengong aja clara" ucap mamaku
"Ehhh iya ma"
"Hahahaha wajar clara kan jarang liat p-paa..nya" ucap p-paa..ku sambil tangannya mengelus pahaku
"Ya sudah kita makan dulu, nanti keburu dingin makanannya" ucap mamaku memberi saran, aku sarapan hanya beberapa sendok karena ntah mengapa perutku terasa kenyang
"Ma aku kekamar lagi ya, mau ngerjain tugas" ucapku ke mama
"Lo dikit banget makannya"
"Iya ma, clara masih kenyang" ucapku sambil beranjak dari meja makan ke kamarku
Sesampai dikamar, keringatku mengalir dengan desar, perutku terasa agak mual, mungkin karena aku terlalu gugup duduk disamping p-paa.. ku
Tiiiiiinggggg
"Kamu dimana clara" muncul notifikasi whatshapp dari p-paa..ku
"Di kamar" jawabku singkat
Tokk toookkk toookkl
"Clara p-paa.. masuk" ucap p-paa..ku di depan pintu kamarku
"Iya pa" jawabku pelan dari dalam kamar. Mendengar jawabanku p-paa..ku pun masuk kekamar dan duduk diranjang disampingku
"Sudah jangan tegang gitu" ucap p-paa..ku sambil mengelus ngelus rambut panjangku. Aku hanya duduk diam tanpa memberikan balasan
"Kalau kamu diam gini terus, enak p-paa.. panggil mama kamu juga ya" ancam p-paa..ku
"Jangan paaaa" ucapku cepat.
"Makanya kalau gak mau, kamu jangan diam aja ya" ucap nya sambil membelai pipi ku
"Sekarang mau p-paa.. apa" tanya ku kesal
"p-paa.. cuman mau buktiin aja kalau anak p-paa.. sudah semurah itu" ucap p-paa..ku sambil menunjukkan foto di hpnya
"p-paa.. mau lihat ini" ucap p-paa..ku sambil menunjukkan screen shot bagian vaginaku dari video itu
"Haaaa jangan gila pa, aku ini anakmu" ucapku kecewa
"Yang gila itu kamu, masa orang lain boleh liat badan kamu tapi p-paa.. gak boleh" ucap p-paa..ku sedikit membentak
"Jangan paa clara minta maaf, clara janji gak bakal ulangin lagi"
"p-paa.. gak percaya, p-paa.. cuman mau liat ini, atau mama kamu aja yang liat ya" ancam p-paa..ku sambil mendekatkan foto itu ke muka ku
Aku pun berdiri di depan p-paa..ku sambil menurunkan celana pendek kebawah sampai ke lututku.
"Wahhhh kamu memang sudah kayak lonte clara, pake acara gak pakai celana dalem" ucapnya menghinaku, aku pun hanya diam memperlihatkan vaginaku
"Masa rapet kayak gitu vaginanya, difoto ini aja vagina clara kebuka lebar, coba buka juga, mirip gak, p-paa.. penasaran nih" ucapnya sambil jari tengah nya menyentuh vaginaku yang masih tertutup rapat
Akupun menuruti nya tanpa perlawanan, aku duduk dilantai dan mengangkangkan kakiku agar vaginaku terbuka lebar
"Aduh gak keliatan jelas clara, coba ngangkang lagi lebih besar sambil tangan kamu juga bantu buka bibir mekimu" ucap p-paa..ku sambil kakinya diarahkan kevaginaku. Aku pun mengangkangkan kaki ku lebih lebar lagi, sampai kaki ku bener benar lurus ke samping dengan kedua membuka bibir vaginaku agar terlihat dengan jelas
"Wah ternyata meki kamu lebih bagus dari divideo" ucapnya sambil terus menatap lubang vaginaku
"Sudah ya pa, clara malu, maafin clara" ucapku sambil air mataku terus mengalir
"Kamu gak usah nangis, toh badanmu sudah gak suci lagi" ucap p-paa..ku menghinaku
"Sekarang buka baju kamu, p-paa.. mau liat tetek kamu" perintahnya, tanpa melawan aku pun membuka kaosku, memperlihatkan dua gundukan daging yang indah
"Wah walaupun kelakuan kamu sudah kayak lonte, tapi tetek kamu masih kencang juga clara" ucap p-paa..ku
"Aku bukan lonte pa!!!!!" Ucapku marah
PLLLAAAKKKK tamparan keras mendarat dipipiku
"Berani kamu melawan sama p-paa.." ucap p-paa..ku marah
"Ampun pa" ucapku sambil memegangi pipiku yang terasa panas
"Sekarang p-paa.. tanya, berapa cowok yang sudah pakai benda ini" ucap p-paa..ku sambil menusuk vaginaku dengan jempol kaki nya
"Aaaaaahhhhhhhhh sakit pa" ucapku sambil berusaha memundurkan badanku
"Majuu, awas kalau sampe kamu undur, p-paa.. panggil mama mu " ucap p-paa..ku sambil menekan jempol kakinya tambah dalam kevaginaku. Aku pun memajukan badanku keposisi semula sehingga jempol kaki p-paa.. semakin masuk ke dalam lubang vaginaku.
"Berapa!!!!" Bentak p-paa..ku sambil mendorong jempol kakinya sampai masuk semua kedalam lubang vaginaku
"Lupa pa" ucapku seadanya karena pikiranku yang mulai kacau karena sensasi ini
"Memang sudah jadi lonte kamu, sampe lupa berapa cowok yang sudah pake kamu" ucap p-paa..ku, dengan posisi jempol kaki nya masih didalam vaginaku
"Makan ini jempol kaki, awas kalau sampe badan kamu mundur" ucap p-paa.. mengancam sambil jempol kaki nya dimaju mundurkan di dalam vaginaku dengan kencang, seperti p-paa..ku sedang menendang nendang vaginaku
"Aaaahhh aaahhhhh ahhhhh sakit pa, ampun nanti vagina clara berdarah" ucapku keenakan sekaligus takut karena kuku kaki p-paa.. ku bisa melukai vaginaku.
"Cccccrrrrttt ccccrrrrtttt cccrrrttt" mendadak cairan cinta ku menyemprot keluar dengan deras hingga mengenai pinggir ranjangku. Badanku bergetar kencang serta vaginaku yang terus berkedut nikmat karena sensasi yang berbeda ini.
"Hahahaha memang kamu lonte clara, masa bisa keluar cuman karena jempol kaki" ucap p-paa.. menghinaku
"Maafin clara pa, clara gak bakal ulangin lagi" ucapku sambil menangis sekaligus masih menikmati jempol kaki p-paa..ku yang masih berada didalam vaginaku
"Sekarang p-paa.. mau hukum kamu"
"Kamu cium ini" ucap p-paa..ku sambil menunjukkan batang kemaluannya yang sudah sangat tegang
"Haa clara gak mau pa, jijik" ucapku
PLLLLAAAAAKKKM
"SEKALI LAGI KAMU PROTES, p-paa.. BAKAL PANGGIL MAMAMU" ucap p-paa..ku membentakku. Aku pun berdiri dari lantai menuju ranjang tempat p-paa..ku duduk.
"Jilat yang benar" perintah p-paa..ku, aku pun menjilati batang kemaluan p-paa..ku seperti aku menjilati batang kemaluannya supri, cuman beda nya batang kemaluan ini lebih besar dan sedikit bengkok
"Hhhhhhhaaaaaaahhhhh jago banget kamu clara, pasti sering kan ngulum kontol" tanya p-paa..ku. Aku hanya diam tidak menghiraukannya sambil terus memasukkan batang kemaluannya kedalam mulutku
"Kalau orang tanya itu jawab lonte" ucap p-paa..ku sambil menjambak rambutku sampe kepalaku terdongak keatas
"Iya pa" ucapku jujur sambil melihat muka p-paa..ku
"Hahahaha ternyata kamu bener lonte, sekarang kamu duduk dipangkuan p-paa.., sambil masukin kontol p-paa.. ke meki mu ini" ucap p-paa..ku memberi perintah sambil tangan nya menepuk netup vaginaku dengan tangan
Aku pun berdiri membelakangi serta mengangkangkan kaki ku diantara kedua kaki p-paa.., pelan pelan aku turun kan vaginaku hingga tersentuh ujung kepala batang kemaluan p-paa... Aku bimbing batang kemaluan p-paa.. agar dapat masuk kedalam vaginaku yang masih kencang ini
"Aaaahhhhh kelamaaan kamu" ucap p-paa..ku dengan cepat tangannya menekan badanku kebawah, sampai seluruh batang kemaluan p-paa.. masuk kedalam vaginaku
"Aaaaaaaahhhhhh pelan pelan pa sakit" ucapku sambil melihat ternyata batang kemaluannya sudah masuk dengan sempurna kedalam vaginaku
"Hahahhaa kamu gak usah berisik, sekarang p-paa.. mau pake tubuh kamu sepuasnya" ucapnya sambil mulai menggenjot tubuhku dengan kencang
"Aaaaahhhhh aahhhhhhhh" desahanku keluar dengan keras, vaginaku terasa seperti dikorek korek dengan keras, mungkin karena batang kemaluan p-paa.. yang agak bengkok
"Hebat vaginamu masih sempit banget, gak seperti lonte lonte yang sering p-paa.. pake" ucap p-paa.. memujiku. Sebenarnya aku senang p-paa.. menikmati vaginaku, tapi aku kecewa ternyata selama ini p-paa.. telah menghianati mama
"Aaahhhhhh ahhhhhhh pelan pelan pa sakit" ucapku karena vaginaku mulai terasa panas karena genjotan p-paa.. yang sangat cepat. Mendadak p-paa.. mencabut batang kemaluannya dan mendorongku
"Buka mulutmu sekarang" ucapnya dengan marah sambil tangannya mengocok batang kemaluannya. Aku pun tau maksud dari p-paa..ku. Aku segera jongkok dibawah batang kemaluan p-paa..ku, sambil mendongakkan kepala ku keatas dengan mulut yang terbuka lebar
"Ccccrrroooottt crrrrooottt crrrrroooot" cairan sperma p-paa..ku keluar sangat bnyak dan kental didalam mulutku
"Telan awas sampe kamu buang" perintah p-paa..ku lagi, aku pun berusaha menelan semua sperma p-paa..ku, walaupun agak sulit karena spermanya terlalu kental dan banyak
"Hahaha pintar kamu, ternyata selama ini p-paa.. besarin seorang lonte, tapi kalau lonternya kayak gini p-paa.. senang" ucap p-paa..ku sambil tangannya meremas remas payudaraku. Dengan kondisi kecapekan akubiat permainan tadi, aku hanya pasrah membiarkan p-paa..ku mempermainkan payudaraku sambil sesekali menarik narik pentilku
"Sekarang kamu berdiri tegak, jangan malas malasan duduk di bawah, lonte harus rajin" perintah p-paa..ku. Dengan badan yang masih lemas aku berusaha berdiri tegak sambil tanganku menutupi payudara dan vaginaku
"Turun tangan kamu, ngapain masih ditutup, harus nya kamu itu telanjang aja" ucap p-paa.. memberi perintah, akhirnya akupun menurunkan kedua tanganku membiarkan seluruh bagian tubuhku terlihat dengan jelas
"Liat meki kamu masih kepengen kontol lagi" ucap p-paa..ku melihat cairan vaginaku yang masih terus mengalir membasahi kaki ku
"Mulai sekarang kamu lonte p-paa.., kamu harus menuruti semua perintah p-paa.., ngerti kamu" ucap p-paa..ku
"Iya pa" ucapku pelan
"Setiap kali p-paa.. masuk kamar kamu, kamu harus ngangkang dilantai seperti anjing" perintah p-paa..
"Iya pa"
"Coba peragain" perintah p-paa..ku
Aku pun duduk kembali dilantai sambil mengangkangkan kaki ku dengan lebar sampai badanku hampir tidur terlentang dilantai seperti anjing yang sedang digaruk badannya oleh majikannya
"Bagus, memang kamu lonte p-paa.. yang paling bagus" ucap p-paa..ku
"Ya sudah cium p-paa.. dulu sini, p-paa.. mau pergi" ucap p-paa..ku
Aku pun bagun dan mencium pipi p-paa..ku dengan mulut
PLLLLAAAAAAKKKK
"Bukan kayak gitu, cium p-paa.. pake bibir bawah kamu" bentak p-paa..ku
"Iya pa maaf, clara gak tau" ucapku sambil memegang pipi ku
"Sini naik keatas ranjang terus cium p-paa.. pake bibir bawah mu"
Aku pun naik keatas ranjang, aku kangkangkan kaki ku agar vaginaku dapat terbuka, pelan pelan aku arahkan vagina sensitifku kemulut p-paa..ku yang dari tadi sudah menunggu ingin mencium vaginaku
"Cccrrrrrttt ccccrrrrtttt ccccrrrttt"akupun orgasme dengan deras pada saat bibir vaginaku menyentuh bibir p-paa..ku,
"Hahahahah lonte masih mau kontol, tapi nanti ya p-paa.. masih ada urusan" ucap p-paa..ku sambil membelai lembut vaginaku sambil sesekali jari tangannya mencoba masuk kedalam vaginaku yang masih berkedut ini
"Sudah ya pa, jangan dipegang lagi vagina clara, clara sudah capek" ucapku memohon karena aku kondisi badanku yang sudah sangat lemas karena orgasme tadi
"Tapi nanti kamu mau kan main sama p-paa.. lagi" tanya p-paa..ku yanh sudah tidak memegang vaginaku lagi
"Iya pa clara mau" ucapku pasrah, setidaknya sudah tidak ada yang merangsang vaginaku
"Gitu dong, lonte p-paa.. pintar" ucapnya sambil meninggalkan kamarku
"Uhuuuukk uuuhhhuuukkk" mendadak aku batuk saat bangun tidur tadi
"Kenapa kamu clara" ucap mamaku dari luar kamar, ternyata mamaku mendengar suara batukku
"Ehmmm gak p-paa.. kok ma, kayaknya clara kecapekan aja ma" ucapku dari dalam kamar. Memang akhir akhir ini aku hanya pasrah membiarkan badanku terus di pakai sesukanya, baik itu d sekolah dengan rombongan supri, dirumah dengan p-paa.. dan supirku
"Sini mama cek" ucap mamaku sambil masuk kedalam kamar ku
"Looohhh ini badan kamu panas clara" ucap mamaku kaget saat meletakkan tangannya di keningku
"Nanti juga sembuh sendiri kok ma, clara cuman kecapekan aja, karena banyak kegiatan di sekolah" ucapku agar mamaku lebih tenang
"Iya clara, tp kamu hrus tetap dibawa kedokter untuk diperiksa supaya kamu cepat sembuh" ucap mamaku sambil memijat mijat tanganku
"Eeehhhhmmmmm iya deh ma" ucapku lemas
"Ya sudah kamu siap siap ya, mama tunggu dimobil" ucap mamaku sambil meninggalkan ku dikamar
Dengan malas aku pun bangkit dari ranjang, aku mengganti celana pendekku dengan celana legging panjang yang lumayan ketat, serta mengganti baju tidurku dengan baju kaos berwarna putih yang aku tutupi dengan jaket agar aku tidak kedinginan
"Kenapa non" bisik supirku
"Panas badanku pak" bisikku balik,
"Yang ini panas juga gak non" mendadak tangan supirku mengelus vaginaku yang masih terhalangi oleh celana lenggingku
"Aaahhhh kok main ngelus ngelus aja pak, nanti ketahuan mama gimana" bisikku protes
"Hehehe habis bagian sini lebih panas lagi non" bisiknya sambil sesekali mengelus vaginaku
"Silahkan masuk neng" ucap supirku sopan, aku tau dia bersikap seperti itu karena ada mamaku disitu. Aku pun masuk duduk kekursi tengah disamping mamaku
"Jalan pak ke praktek dokter *******" ucap mamaku memerintahkan supirku
"Baik buk" ucap supirku
"Loh ma kok ke dokter *******" ucapku protes
"Kan kamu cocok nya sama dokter itu clara sayang" ucap mamaku
"Iya sih ma, tapi dokter ******* itu sudah tua, sama cerewet banget ma" ucapku memberi penjelasan
"Makanya kalau gak mau ketemu dokter jangan sakit, sudah yang penting kamu bisa cepat sembuh sebelum semakin parah sakit nya" ucap mamaku sambil mengelus lembut rambut panjang ku
"Sudah sampe buk" ucap supirku
"Ok kamu tunggu disini" ucap mamaku kesupirku. Aku dan mamaku pun turun dari mobil untuk mengambil nomor antrian
"Yang sakit siapa buk" ucap seorang penjaga nomor antrian
"Ini buk, anak saya" ucap mamaku
"Nama nya siapa dek" ucap penjaga itu
"Clara buk" ucapku
"Ok habis ini dek clara lagi yang masuk, nanti nama nya dipanggil" ucap penjaga itu. Aku dan mamaku pun duduk dikursi sambil menunggu namaku dipanggil yang katanya sebentar lagi
"Clara, silahkan masuk" ucap penjaga itu
"Ayok clara" ucap mamaku mengajakku masuk kedalam ruangan dokter
"Maaf buk, kebijakan baru, yang boleh masuk cuman pasien saja, agar dokter lebih fokus melakukan periksaan" ucap penjaga antrian itu menjelaskan
"Oh gitu ya, maklum sudah lama gak kesini" ucap mamaku sambil tersenyum
"Kami masuk sendiri gak p-paa.. kan clara" ucap mamaku bertanya
"Mau gak mau ma, lagian sudah sampe disini juga" ucapku terpaksa
"Ok mama tunggu diluar ya, nanti kamu jelasin aja semua keluhan kamu kedokter" ucap mamaku memberi saran
"Silahkan dek masuk" ucap penjaga itu mempersilahkan
Tok tok tok
"Permisi dok" ucapku sambil membuka pintu
"Silahkan duduk disini" ucap dokter itu. Aku pun berjalan duduk kekursi yang ada didepan dokter itu
"Nama nya siapa" tanya dokter itu singkat
"Clara dok" ucapku
"Keluhannya apa aja" tanya dokter itu
"Panas, pusing sama perutku terasa sedikit mual dok" ucapku sembari dokter itu mencatat semua keluahan yang aku sebutkan
"Ok kalau gitu silahkan tiduran diranjang itu" ucap dokter itu sambil menunjukkan ranjang yang maksud. Aku pun langsung berjalan keranjang itu sambil dokter itu mempersiapkan alat alatnya
"Silahkan tiduran" ucapnya ketika melihat aku cuman duduk saja diranjang itu. Aku pelan pelan berbaring diranjang yang dingin terkena AC. Sambil menekukkan kedua kakiku
"Kakinya diluruskan" ucapnya dokter itu dengan nada yang agak tinggi, karena kaget akupun langsung meluruskan kedua kaki ku
"Gimana bapak mau periksa kalau masih pake jaket" ucap dokter itu
"Oh iya dok maaf" ucapku sambil membuka jaketku kemudian meletakkan nya disamping kepalaku
"Tarik nafas dalam dalam" ucap dokter itu sambil menempelkan stetoskop kearah dadaku
"Coba tarik nafas lagi" ucap dokter itu memberi perintah
"Aduh kok masih belum kedengaran, coba kamu naikkan kaos mu" perintah dokter itu
"Loh dok kok kayak gitu, biasanya gak pernah kok" ucapku protes
"Sudah !! Kamu nurut aja, saya ini sudah profesional jadi saya tau apa yang saya lakukan" ucap dokter itu sedikit marah karena aku protes
"Tapii dok" ucapku ragu
"Buka aja, kamu gak usah malu" ucap dokter itu kembali membentakku. Mau tak mau akupun menaikan bajuku keatas hingga memperlihatkan perut mulusku serta payudaraku yang masih tertutup dengan BH
"Oh pantes bapak periksanya kurang maksimal" ucap dokter itu
"Emang kenapa dok" ucapku heran
"Ini BH kamu sangat mengganggu, kamu lagi sakit kenapa pakai pakaian yang berlapis seperti ini" ucap dokter itu marah
"Takut masuk angin dok" ucapku membela
"Sudah sudah saya gak mau dengar alasan, kamu buka aja BH kamu" ucap dokter itu
"Haaa gak mungkin pak, malu aku dilihat bapak" ucapku protes dengan muka ku yang memerah karena malu
"Kamu gak usah malu, bapak sudah sering melihat beginian" ucap dokter itu sambil menunjukkan jarinya kearah payudaraku
"Ok deh pak, tapi bapak jangan macam macam" ucapku lagi, karena aku trauma dengan laki laki
"Iya buruan, masih banyak pasien bapak yang menunggu diluar" ucap dokter itu
"Bapak tolong hadap kebelakang, aku mau buka baju" ucapku
"Sudah buka aja langsung, nanti juga bapak pasti liat" ucap dokter itu
Aku pun menuruti kata katanya, aku melepaskan bajuku yang sudah setengah terbuka, serta lepaskan bh hitam ku sehingga kedua payudaraku dapat terlihat jelas oleh dokter itu
"Kalau gini kan enak bapak periksanya" ucap dokter itu. Aku pun hanya diam sambil tanganku berusaha menutupi kedua payudaraku
"Taruh disamping tanganya" perintah dokter itu lagi. Entah ada angin apa aku langsung mengikuti perintah dokter itu
"Bagus juga tetek kamu clara, tapi tenang aja bapak sudah sering melihat tetek tetek yang indah seperti ini" ucap dokter itu sambil matanya melihat kearah payudaraku
"Eehhhmmmmmm" desahku kaget saat stetoskop itu langsung menyentuh kulitku
"Hahahha kenapa kamu mendesah clara" ucap dokter itu senang
"Dingin dok stetoskopnya" ucapku sambil tanganku menutup mulutku karena malu
"Hahahhaa santai aja clara, nanti juga gak dingin lagi" ucap dokter itu, sambil terus memeriksa aku dengan stetoskopnya
"Aahhhhhhhh" desahku kaget, karena mendadak stetoskopnya ditempelkan diatas puting payudaraku
"Kenapa kaget ya" ucap dokter itu tertawa
"Iya pak, kok periksa yang situ juga" ucapku protes sekaligus marah karena aku tau kalau dokter itu sengaja
"Hahahhaa habis pentil tetek kamu bikin bapak gemes clara" ucap dokter itu sambil tersenyum
"Ingat ya dokter sudah janji gak bakal macam macam" ucapku mengancam dokter itu. Dokter itu hanya diam, dia meletakkan dua jarinya diperutku dan mulai menepuk nepuknya tengah jari yang lainnya lagi
"Ehmmm perut kamu kembung, pantes kamu mual" ucap dokter itu kepadaku
"Ok pak kalau gitu, aku pake pakaian aku lagi ya" ucapku
"Nanti saja biar kalau bapak mau periksa lagi mudah" ucap dokter itu, akupun terpaksa bertelanjang dada didepan dokter tua ini.
"Sini buka ketiak kamu, bapak mau ukur suhu tubuhmu" ucap dokter itu sambil mengambil termometer yang ada dilemari. Aku kemudian merenggangkan sedikit ketiakku agar termometer itu bisa masuk
"Loh kok buka nya cuman segitu, kamu taukan kalau bapak sudah tua" ucapnya
"Tau pak" ucapku
"Kalau sudah tau, buka nya jangan dikit dikit, naikkan tanganmu biar ketiakmu terbuka lebar" perintah dokter itu
"Malu pak" ucapku singkat
"Cuman buka ketiak aja malu, liat tetek kamu aja sudah terbuka kayak gini masa masih malu" ucap dokter itu sambil sedikit menampar payudara kananku
"Aahhhhhh kok kasar sih pak, kan kata bapak , bapak gak bakal macam macam" ucapku menagih janjinya
"Makanya kamu nurut kalau bapak minta, saya ini sudah profesional" ucap dokter itu
"Cepat buka ketiak kamu" perintahnya lagi, aku pun menaikkan tangan kananku keatas kearah kepalaku agar ketiakku dapat terbuka dengan sempurna
"Na gitu, jadi bapak kan biasa liat ketiak mulus clara dengan jelas" ucapnya
"Coba yang ketiak sebelah kiri kamu buka juga" ucapnya
"Haaa buat apa pak" tanyaku
"Sudah nurut aja" ucapnya sambil sedikit membentak. Aku pun menaikkan juga tangan kiriku keatas kepalaku sehingga kedua ketiakku mulusku terbuka lebar dengan sempurna
POKKK tiba tiba dokter itu menepuk ketiakku dengan telapak tangannya
"Ehhhmmm geli pak" ucapku
"Bagus berarti saraf ditubuhmu bekerja dengan baik" ucapnya sambil nempelkan termometer di ketiakku
"Sekarang jepit selama 5 menit" ucap dokter iti kepadaku
Aku pun menjepit termometer itu dengan ketiakku selama 5 menit, selama 5 menit dokter itu terus berada sebelahku sambil terus memandangi tubuhku yang sudah setengah telanjang ini
Piipp piiipp piiipppp
"Ok sekarang buka ketiak mu" perintah dokter itu, aku pun membuka ketiakku lebar lebar seperti tadi. Membiarkan dokter itu mengambil termometer itu dengan mudah
"37° panas badan kamu clara" ucap dokter itu sambil melihat angka yang tertera
"Ok sekarang bapak mau tanya" ucap dokter itu setelah melihat termometerku
"Apa pak" ucapku yang masih berbaring ini
"Pasti bagian kakimu, terasa pegal pegal kan clara" ucapnya
"Iya sih pak, kok bapak bisa tau" ucapku heran
"Karena orang yang sedang masuk angin seperti ini pasti bagian tubuh kebawahnya pegal pegal" ucap dokter itu menjelaskan
"Kalau gitu sekarang bapak mau periksa suhu tubuh bagian bawahmu" ucap dokter itu
"Eh kok diperiksa lagi pak, bukan nya suhu tubuh satu badan pasti sama?" Tanya ku keheranan
"Itu dia setelah bapak sekolah lagi, ternyata manusia bisa memiliki 2 suhu tubuh yang berbeda secara bersamaan" ucap doktek itu mennjelaskan
"Wah clara baru tau itu dok" ucapku heran
"Emang bagian mana nya pak yang bakal di cek pake termometer" ucapku polos
"Kalau buat cewek, bagian mekinya yang bakalan dites pake termometer" ucapnya
"Ha jangan gila pak, masak aku menunjukkan organ intim aku keorang yang tidak dikenal" ucapku marah
"Ya itu kembali lagi kepada clara, kalau clara tidak mau, terus saya salah memberi obat dan terjadi mal praktek, dek clara gak bisa menuntut saya" ucap dokter itu sambil tersenyum
"Ehmmmm kok gitu sih pak" ucapku marah
"Terserah dek clara, itu memang sudah prosedurnya" ucapnya. Akupun berpikir sejenak tentang tawaran dokter itu, aku juga takut bila aku salah minum obat
"Ok deh dok, tapi cuman buat ukur panas tubuh aja habis itu aku pake lagi celanaku" ucapku memberi syarat
"Baik clara" ucapnya seperti orang tidak sabaran. Aku pun mulai menurunkan celana legging aku sampai sebatas pahaku
"Loh kok buka nya cuman sampe situ clara" ucap dokter itu heran
"Emang kenapa dok, termometernya kan nanti cuman masuk kedalam lubang vaginaku aja" ucapku membela
"Iya betul clara, cuman bapak tau ukuran lubang vagina anak remaja seperti kamu, pasti masih tipis seperti benang" ucap dokter itu dengan yakin. Aku pun tidak bisa berkata apa apa, gak mungkin aku bilang kedokter kalau vaginaku sudah agak melebar dan bergelambir
"Ehmmmm iya juga ya pak" ucapku sambil menurunkan celanaku hingga terlepas dengan sempurna.
"Nah gitu dong clara, sekarang celana dalammu juga dibuka" ucap dokter itu. Aku pun mulai menurunkan celana dalamku pelan agar vaginaku tidak terlihat dengan jelas
"Loh clara kok masih dirapatkan kaki nya" ucap dokter itu
"Ehmmmmm ituuuuu" ucapku
"Sudah gak usah malu, kamu punya meki yang indah kok, buktinya kamu selalu mencukur rambut mekimu dengan bersih, jarang jarang lo cewek seumuran kamu peduli dengan keindahan meki mu" ucap dokter itu memujiku. Mendengar pujian itu membuat hati ku luluh sekaligus sedih karena dokter itu tidak tau apa yang terjadi kepadaku
Pelan pelan aku melebarkan kaki agar lubang vaginaku dapat terlihat dengan jelas, bukan hal yang susah untuk melebarkan kedua kaki ku karena aku sudah sering melakukannya
"Wahhhhh kok bentuk meki kamu sudah bergelambir kayak gini clara" ucap dokter itu kaget karena tidak sesuai dengan harapannya
"Ehmmmm iya pak"
"Kamu sering main sama pacar kamu ya" tanya dokter itu sambil terus melihat lubang vaginaku
"Gak kok dok" ucapku jutek
"Sudah kamu ngaku aja clara, bentuk meki kayak gini pasti sudah sering dipakai" ucap dokter itu sambil menarik narik gerambirku
"Ehhhmmmmmm" ucapku diam sambil menahan ransangan yang diberikan oleh dokter itu
"Berapa kali clara kamu main sama pacarmu, dari pada saya beritahu ke orang tua kamu" ucap dokter itu, sambil jari tangannya ditusuk tusukkan kelubang vaginaku
"Ehmmmmmm lupa pak, tolong jangan ditusuk tusuk pak" ucapku singkat sambil menahan rasa nikmat ini
"Ahahahahaa memang kamu lonte clara, sangking sering dipakainya kamu jadi lupa" ejek dokter
"Ehmmmmm tolong dok jangan bilang clara lonte" ucapku sedih dengan kondisi badanku yang masih mengejang gejang kecil
"Iya bapak gak bilang kamu lonte lagi, tapi kamu ikutin yang bapak mau ya" ucap dokter itu sambil meremas remas payudaraku
"Ehmmm iya dok" ucapku lemas
"Hahaha yasudah bapak masukin termometer ini kelubang mekimu" ucap dokter itu sambil mengambil termometer nya. Aku menggigit bibir bawah ku dengan keras agar aku tidak mengeluarkan suara yang aneh saat termometer itu masuk kedalam vaginaku
"Aaahhhhhhhh" desahku ternyata tidak dapat tertahankan saat termometer itu masuk kedalam lubang vaginaku
"Kok masukinnya dalem banget pak, sampe pegangan termometernya masuk juga" ucapku protes
"Hahhahaha habis meki clara sudah licin banget" ucap dokter itu sambil tertawa puas
"Ok sekarang kita tunggu selama 5 menit, dijepit yang kuat ya clara, supaya gak jatuh" ucap dokter itu sambil mengelus kulit sekitar vaginaku
"Kok main elus elus aja pak" ucapku marah
"Habisnya meki clara gemesin" ucapnya senang.
5 menit termometer itu berada didalam vaginaku terasa sangat lama. Tiap detik vaginaku terasa semakin terangsang dan berdenyut. Aku dapat melihat termometer yang ada didalam vaginaku bergoyang maju mundur, seolah olah vaginaku mengedot nyedot termometer itu agar masuk
"Wahh termometernya sampe goyang goyang itu clara, enak ya " ucap dokter itu mengejekku. Mendengar ucapan itu, nafsuku semakin memuncak, cairan vaginaku semakin keluar dengan deras hingga menetes keluar membasahi ranjang
"Ok sudah 5 menit bapak cabut ya clara" ucap dokter itu
"Ehmmmm iiyyyaaa pppaaakkk" ucapku dengan tatapan mesum karena aku sudah terangsang dari tadi akibat termometer dan kata kata dokter itu
"Aaahhhhhh ccccrrrrrtttt cccccrrrrrrrt cccccrrrrrrtt" ketika termometer itu dicabut, aku mengalami orgasme yang sangat hebat , cairan cinta ku menyembur keluar dengan keras hingga mengenai dinding ruangan dokter itu.
"Mmmmaaaaa aaaaaaffff paaaaakkk" ucapku kaget sekaligus malu. Dokter itu hanya tersenyum melihat tingkahku, dengan kondisi badanku yang masih mengejang keras diiringi cairan cinta ku yang masih terus saja terus mengalir keluar
"Ah ah ah ah " akupun mengatur nafasku agar teratur kembali
"Hahahha sudah puas clara orgasme nya" ucap dokter itu mengejekku. Aku hanya diam menutupi mukaku dengan tanganku
"Loh kok diam aja clara, dijawab kalau dokter bertanya" ucap dokter itu lagi
"Iya pak" jawabku singkat
"Iya apanya" ucapnya
"Iya pak sudah puas" jawabku lagi
"Hahahaha gitu dong jujur" ucap dokter itu
"Liat ternyata meki kamu lebih panas dari ketiakmu, clara" ucap dokter itu sambil memperlihatkan angka yang terdapat di termometer itu
"Ehmmm sudah ya dok, aku mau pake celanaku lagi" ucapku sambil berusaha menggapai celanaku
"Kamu yakin clara mau pake celana, setelah memperlihatkan hal seperti tadi kebapak" ucap dokter itu
"Maksud dokter apa" ucapku curiga
"Sekarang bapak mau ukur seberapa besar klitoris kamu clara"
"Buat apa dok" tanya ku pasrah
"Bapak penasaran sebesar apa klitoris lonte amoy seperti kamu ini"
"Please dok jangan bilang aku lonte lagi" ucapku sambil menangis mendengar kata kata hina itu
"Ok bapak gak bakal bilang kamu lonte lagi, kalau gitu kamu buka lebar kaki kamj biar bapak bisa liat" ucap dokter itu. Aku pun membuka kakiku lumayan lebar hingga membuka bibir vaginaku memperlihatkan isi dalam vaginaku
"Kalau segini kurang clara, bapak susah mau ukur klitoris kamu, sini bapak buka selangkangan kamu pake ini" ucap dokter itu sambil memperlihatkan tiang besi berwarna silver yang cukup panjang, aku rasa itu tiang yang biasa orang pakai untuk menaruh infus
"Haaaa jangan pak clara takut" ucapku
"Kamu mau bapak bilang lonte lagi" ucap dokter itu mengancam
Dokter itu menarik kaki kananku dengan kasar kesamping, dia mulai ngikatkan ujung tongkat besi itu ke kaki kananku.
"Arrrkkkhhhh jangan kencang kencang pak, sakit" ucapku protes
Tanpa memperdulikan aku dokter itu mulai bergeser kesamping kiri aku, dia menarik kaki kiri aku kesamping dengan lurus mengikuti tongkat besi itu. Sekarang kedua kakiku sudah terbuka 180°, memperlihatkan vaginaku tanpa pengahalang apapun.
"Nah sekarang kan bapak bisa lihat meki clara dengan mudah"
"Kalau mau ngukur benda benda kecil harus pake ini, biar akurat" ucap dokter itu sambil memperlihatkan jangka sorong yang iya ambil dari lemari
"Nanti klitoris aku kejepit dok" ucapku takut
"Makanya kalau gak mau kejepit jangan banyak bergerak pinggul kamu" ucapnya
"Yang rileks ya clara" ucap dokter itu sambil mengelus ngelus pahaku
"Aaahhhhhh iya pak" ucapku
Dokter itu pun mulai mengarahkan jangka sorong itu kedekat klitorisku, karena bentuk klitorisku yang kecil dokter itu agak kesulitan untuk memposisikan penggaris itu dengan pas
Setelah menemukan posisi yang pas, perlahan dokter itu mulai menggeser bibir jangka sorong itu agar ukurannya sama dengan besar klitorisku.
Aku dapat melihat jelas bibir jangka sorong itu mulai mengecil hampir menyentuh kitorisku ini
"Stoooppp dok nanti kejepit" ucapku takut
"Tenang, kita geser sedikit lagi biar akurat" ucapnya sambil tertawa
"Ahhhhhhhh sakitt dokkkk ammmppuuunnn" racauku tak karuan karena klitorisku mulai terasa sakit
"Ok sudah pas, sekarang kamu diam, bapak mau liat dulu seberapa besar" ucap doktek itu
Aku pun mengikuti semua kata katanya, aku hanya diam melihat dokter itu sibuk melihat garis dan angka angka yang ada di jangka sorong itu. Sangking dekatnya muka dokter itu, aku dapat merasakan hembusan nafasnya dibibir vaginaku.
"Ehhhmmmm" desahku dikit, entah mengapa rasa sakit diklitorisku berubah menjadi enak, klitorisku mulai berdenyut denyut dan semakin menegang keatas
"Aahhhhh sudah belum pak" ucapku keenakan
"Hahahaha enak kan clara, klitoris kamu dijepit kayak gini"
"Gak dok gak, tolong dilepas jepitannya" ucapku berharap jangka sorong itu dilepaskan dari klitorisku
"Bentar lagi clara, bapak belum selesai" ucap dokter itu sambil terus mendorong bibir jangka sorong itu sampai menjepit klitorisku ini. Rasa nikmat yang aku rasakan semakin besar apa lagi nafas bapak itu yang sangat terasa dibibir vaginaku
"Aarrrrkkkhhhh ammmmpunnn pak jangan digeser lagi, kliiiiitttooorrriissss akkkuuu keeeejjjeepiiittt" ucapku tidak jelas karena sensasi sakit dan enak ini.
Cccccrrrrrrtttt cccrrrrrtttt ccccrrrrrrtttttttt
"aaahhhhhhhhh dok aku keluaaaaarrrrr" ucapku menggila dengan tubuhku yang melengkung keatas serta bergetar dengan hebat sampai klitorisku terlepas dari jepitan jangka sorong itu. Aku akui aku belum pernah merasakan sensasi yang seperti ini
"Hahahahaha enak ya clara" ucap dokter itu, aku melihat klitorisku yang sedikit membengkak dan memerah
"Kamu kan sudah merasakan enak, masa bapak gak boleh merasakan enak" ucapnya sambil tersenyum melihat tubuhku yanh basah terkena keringat
"Maksud dokter gimana ya" ucapku
"Kamu gak usah sok polos, bapak tau kalau kamu itu lonte, karena cuman lonte yang sudah sering main sama kontol yang bisa orgasme hebat hanya karena termometer" ucap dokter itu
"Jangan macam macam, nanti aku teriak dok" ucapku mengancam dokter itu
"Terserah clara sih, kalau mau sampai mama clara tau kelakuan anaknya, bapak menunjukkan bentuk meki clara sebagai buktinya" ucap dokter itu mengancamku
"Huhuhuhuhu" aku pun menangis mendengar kata kata dokter itu
"Kamu gak usah nangis, dari pada suara kamu terdengar sampe keluar, ingat dinding ruangan saya hanya terbuat dari triplek" ucap dokter itu
"Dok tolong tapi jangan sekarang" ucap ku memelas sambil aku menghentikan tangisanku
"Bapak mau sekarang, kamu aja enaknya sekarang, masa bapak nanti" ucapnya
"Tapi aku ini lagi sakit pak, masa bapak tega" ucapku memohon
"Kalau gitu kita main cepat aja, asal kamu jepit meki kamu dengan kuat supaya bapak cepat keluarnya" ucap dokter itu
"Ehmmmm iy deh pak, tapi bentar lagi ya pak kasih aku istirahat, badan aku masih lemas karena orgasme tadi" ucapku pelan
"Ok sini kamu duduk sini aja, biar bapak bisa lap ranjang yang sudah kamu basahin itu" ucap dokter itu, aku pun mencoba untuk bangun tapi gak bisa karena badanku terlalu lemas sehabis mengalami orgasme yang begitu hebat
"Aduh gak kuat dok, badan ku masih lemes banget" ucapku protes
"Sini bapak bantuin" ucap dokter itu sambil menarik salah satu tanganku seperti akan membopong seseorang
"Aahhhhhhh kok tangan nya di situ sih dok" ucapku protes ketika salah satu tangan dokter itu memegang payudaraku saat sedang membantuku berdiri
"Kamu gak usah banyak protes" ucap dokter itu marah sambil membiarkan aku duduk dikursi menunggu dokter itu selesai mengeringkan ranjang yang basah terkena cairan cintaku
"Sini kamu tiduran lagi" panggil dokter itu. Aku pun jalan menuju ranjang tadi, tenaga ku sudah lumayan pulih walaupun masih terasa sangat capek disekujur tubuhku
"Kalau kamu mau ini cepat selesai, kamu ngangkang yang lebar, jepit kontol bapak yang kuat pake meki kamu" perintah dokter itu.
"Ehmmmmmmm" ucapku tanpa sepatah kata
"Bagus, sekarang angkat kedua tangan kamu keatas, biar lebih seksi lagi" ucap dokter itu, aku pun menaikan kedua tanganku keatas, memperlihatkan ketiakku yang putih dan mulus ini
"Aaahhhhhhhhhhhh" desahku, ternyata dokter ini memiliki batang kemaluan yang sangat panjang walaupun tidak terlalu besar
"Hahahaha enak ya" ucap dokter itu melihat mulutku yang terbuka lebar saat batang kemaluannya masuk kelubang vaginaku
"Ehmmmmm iya dok, pelan pelan dok" ucapku menikmati setiap sodokan yang diberikan.
Semakin lama sodokan dokter itu semakin cepat dan kuat, walaupun umurnya yang sudah cukup tua tapi dia memiliki stamina seperti anak muda, mungkin karena dia dokter sehingga lebih dapat menjaga tubuh nya sendiri
"Aaahhh aahahhhh uuuuhhhhhh enak dokk" racauku sambil aku goyangkan pinggul ku keenakan
"Heiii kamu ini bodoh ya, suaramu pelankan, gimana nanti kalau orang yang diluar dengar" ucap dokter itu menghinaku bodoh, aku pun dengan sigap menutup mulutku dengan tangan agar suaraku tidak keluar.
"Ehmmmm meki amoy kayak kamu memang the best walaupun sudah bergelambir kayak gini, siap siap bapak sembur didalam" ucap dokter itu semakin mempercepat genjotannya
"Ahhhhh aahhhhhh jangaaaannn dddiiidalamm dookkk naaannntttii aaakkuu haaammillll" ucapku susah payah karena badanku berguncang sangat kencang
"Tenang, kalau hamil bapak kasih obat" ucap dokter itu
Ccrooooottrrr crrrrroooottt ccrrrroooottttt
"Ah memang nikmat mekinya amoy ini" ucap dokter itu sambil mencabut batang kemaluannya dari lubang vaginaku, membiarkan sperma nya mengalir keluar mengenai paha dan pantatku
"Sering sering berobat kesini ya clara" ucap dokter itu lembut sembari melap bekas sperma yang ada dibibir vaginaku dengan tisu
"Iya dok" ucapku lembut karena aku melihat dokter itu perhatian denganku
"Ok kamu sudah boleh pake baju kamu lagi" ucap dokter itu
"Ehmmm dok clara mau minta sesuatu boleh" ucapku dengan badanku yang masih telanjang ini
"Apa itu clara"
"Bisa tolong jepit klitoris aku lagi sama jangka sorong pak? Clara belum puas" ucapku mengeluarkan kata kata yang melalukan sambil tanganku sedikit melebarkan bibir vaginaku.
"Hahahaha kamu suka dikasarin ya, yasudah ngangkang lagi" ucap dokter itu. Dengan sigap aku melebarkan kakiku dengan sangat lebar agar klitorisku dapat dengan mudah dijepit
Dokter itu langsung mengambil jangka sorong itu lagi tapi kali ini dokter itu dapat dengan mudah menjepit klitorisku.
"Aaaaahhh.. enakkkkk doookkk... racauku tak karuan menikmati sensasi ini
Cccccrrrrrrrttttttt ccccccrrrtrttrtt ccccrrrrrrrrttt
Orgasme ketigaku pun keluar dengan deras, dengan badan yang bergetar hebat
"Makasih ya dok. Ucapku puas.
"Hahahaha lonte lonte, liat ini klitoris kamu sampe bengkak begini" ejek dokter itu melihat kondisi klitorisku
Clara ini udah perlu rawatan memek..
BalasHapus