hari itu merupakan hari yang cukup istimewa
bagi Iwan walaupun bukan hari ulang tahunnya namun sangat berarti baginya.
Rupanya hari itu ia baru saja menghirup udara segar setelah 3 tahun lebih
mendekam di sebuah rumah tahanan. Laki laki berusia 30 tahun itu memang
dinyatakan bersalah dalam kasus pencurian dengan kekerasan disalah satu rumah
warga yang cukup terpandang ditempat itu. Namun masalah tak selesai begitu saja
karena ia masih harus melanjutkan kehidupannya sebagai seorang pengangguran
yang tentunya akan terasa berat sekali.
Sebagai mantan narapidana memang tak mudah baginya untuk mencari pekerjaan karena statusnya yang sudah terlanjur buruk sehingga ia sering ditolak mentah mentah saat ingin melamar kerja. Iwan merasa semakin tertekan dalam masalah ekonomi yang terus membelenggunya apalagi istrinya dikampung juga terus meminta dikirimkan uang olehnya sehingga pikirannya pun semakin kacau.
Saat sedang termenung dipinggir jalan tiba
tiba ia bertemu dengan salah satu temannya yang berasal dari kampung yang sudah
lama dikenalnya.
“wan lo udah keluar dari penjara ? cepet
juga ya ternyata hehe.. kata Andik
“cepet apanya orang gua aja sampe jamuran
nongkrong didalam sono. Jawab Iwan
“terus gimana rencana lo selanjutnya. Mau
pulang kampung atau tetap disini wan? Tanya Andik
“gua sih maunya tetap disini cuma kalau ga
ada kerjaan jadi pusing juga nih. Masalahnya buat makan aja susah. Kalau
dipikir pikir kayaknya lebih enak di dalam penjara juga sih soalnya dapat makan
gratis hehe.. Ujar Iwan.
Selama beberapa minggu iwan mencoba mencari uang dengan bekerja serabutan namun karena memang pada dasarnya ia seorang yang pemalas sehingga tak ada lagi orang yang mau mempekerjakannya apalagi ia juga kerap bekerja semaunya sendiri.
Suatu ketika Iwan dan Andik mencoba peruntungan
untuk menjadi seorang pengemis yang berpura pura tidak bisa berjalan untuk
menarik simpati warga yang melintas disalah satu jembatan penyebrangan yang ada
di dekat pusat perkantoran.
“nah kayaknya disini tempatnya oke banget
buat kita mengemis wan. Ujar Andik
“gua setuju ama lu dik. Daerah sini banyak
karyawan kantor yang sering lalu lalang jadi peluang kita sengat besar untuk
mendapat uang. Jawab Iwan sambil mengoleskan debu jalanan pada wajahnya agar
terlihat lusuh.
Reni |
“sekarang tampang lo udah kelihatan dekil dan memelas wan. Pasti bakal banyak orang yang kasihan dan memberikan uang nanti sama kita. Hehe ujar Andik yang mulai merobek robek pakaian lusuh yang dikenakannya.
“iya dik apalagi tampang lo kelihatan
cocok banget buat jadi gembel kayak gitu hehe.. ujar Iwan
“ya udah sekarang lo nongkrong diujung
sini dan gua di ujung sebelah sono. Ujar Andik sambil membagi tugas.
Selama berminggu minggu mereka pun bekerja sebagai pengemis dan berpura pura tidak bisa berjalan dan rupanya hasilnya memang cukup lumayan bagi mereka guna memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Selain itu mereka juga sering menggunakan uang dari hasil mengemis itu untuk bermabuk mabukan setiap kali akhir pekan.
“hehe gembel juga boleh donk menikmati
hidup ujar Andik sambil menenggak sebotol bir yang baru saja dibelinya dari
uang hasil mengemis seharian.
“ide lu ternyata boleh juga ya. Semenjak
jadi pengemis kita jadi punya banyak uang nih dan bisa mabok lagi kayak dulu
hehe.. Ujar Iwan
Sepanjang malam itu keduanya terlihat mabuk dan bergadang sampai pagi dan akhirnya tertidur pulas dipinggiran sebuah bangunan yang ada ditempat tsb hingga akhirnya sinar matahari pagi yang menyilaukan membangunkan tidur mereka.
“woii sedang apa kalian disini !! pergi sana !! dasar gembel merusak
pemandangan !! ujar salah seorang petugas keamanan gedung sambil menegur
mereka.
“hati hati lo kalau ngomong jing !! mau
gua hajar lo!! balas Iwan dengan nada
tinggi
Karena terjadi keributan maka beberapa
rekan petugas keamana gedung itu pun berdatangan dan mencoba mengusir mereka
dengan kekerasan.
Walaupun masih mengantuk dan terasa lemas
akibat efek dari minuman keras namun mereka pun terpaksa beranjak pergi karena
diusir oleh petugas keamanan tsb. Dengan langkah gontai lalu keduanya pun
menuju keatas jembatan penyebrangan tempat biasa mereka mangkal mencari uang
dari mengemis. Sesaat tiba diatas jembatan mereka pun terkejut karena melihat
ada seorang laki laki yang berpakaian compang camping sudah menempati tempat
mereka dan mengemis disana.
“dihh bangsat juga tuh orang. Berani beraninya dia ngemis ditempat kita. Ujar Iwan
“ayo wan kita usir dia dari sini. Jangan
sampe daerah kekuasaan kita direbut sama dia. ujar Andik
“biar gua tempeleng tuh orang sampe modar
!! ujar Iwan dengan kesal.
Kedua laki laki itu pun terus melangkah
mendekati pengemis yang ada disana lalu berusaha untuk mengancam dan
menghardiknya dengan kekerasan.
“woii siapa lo. Berani bener ngambil jatah wilayah gua!! ujar Andik
“udah bosen hidup lo tua bangka!! ancam
Iwan sambil menendang pengemis tua itu dengan kakinya.
“aduhh aduhh ampun bang !! saya Cuma cari
makan aja disini. Ujar Laki laki tua itu sambil berusaha untuk berdiri
“sekarang
gua kasih peringatan sama lo !! jangan coba coba mengemis disini atau lo
akan rasakan akibatnya nanti. Bentak Iwan sambil menarik kaos lusuh laki laki
tua tsb.
Tak cukup hanya dengan mengusirnya rupanya
mereka berdua juga sempat merampas uang hasil yang dimiliki laki laki tua tsb
hasil mengemisnya pagi itu dan memeberinya sebuah pukulan dibagian perutnya
sehingga membuat laki laki tua itu meringis kesakitan.
Setelah berhasil menyingkirkan pengemis
saingan mereka lalu keduanya pun kembali berkatifitas seperti biasanya dan
berpura pura tidak bisa berjalan.
Tidak seperti biasanya kali ini pendapatan
mereka menyusut dengan drastis sehingga membuat mereka sedikit kesal dan
menggerutu seharian.
“orang orang yang lewat jembatan ini koq
sekarang jadi pelit banget ya. Biasa jam segini kita udah dapat banyak tapi
hari ini bener bener kering. Ujar Iwan
“hmm gua rasa gara gara pengemis tua tadi
itu. Pasti dia udah bongkar kebohongan kita sama orang yang lewat sini jadi ga
ada lagi yang mau ngasih uang ke kita. Ujar Adit
“bisa jadi dit. Pasti sudah banyak orang
yang tau kalau kita cuma pura pura aja ga bisa berjalan. Awas aja kalau sampe
ketemu lagi sama gua. pasti bakal gua hajar tuh pengemis tua. Ujar Iwan sambil
mengepalkan tangannya.
Karena belum mendapat uang yang cukup untuk makan maka mereka terpaksa lebih lama mengemis diatas jembatan penyebrangan itu bahkan hingga pukul 9 malam dan suasana sudah terasa semakin sepi dan gelap.
“Udah yuk dit kita cabut. soalnya kaki gua
udah pegal nih karena ditekuk dan duduk seharian dimari. Ujar Iwan
“bentar lagi wan. Biasanya jam segini
masih suka ada pegawai kantor yang habis lembur dan lewat sini. Kali aja ada
tambahan. Ujar Adit
Suasana jembatan itu memang terasa sepi
sekali dikala malam hari apalagi beberapa lampu penerangan jembatan itu juga
sempat dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab sehingga terlihat agak
gelap bagi orang yang melintas.
Saat itu ada seorang wanita pekerja
kantoran yang sedang melintasi jembatan penyebrangan tsb dan rupanya cukup
menarik perhatian Adit yang sedang duduk disana dan otak mesumnya pun mulai
bekerja.
“malam cantik. Baru pulang kerja ya.. ujar Adit sambil menyentuh lengan gadis muda tsb
“hei jangan kurang ajar ya kamu. Main
pegang pegang aja. Dasar gembel gak tahu sopan santun !! bentak gadis tsb
“duh cantik cantik kok galak bener neng.
Kita ngewe yuk neng dijamin nanti bakal puas deh. Ujar Adit lagi
Melihat gelagat yang kurang baik maka
gadis muda itu pun berusah mempercepat langkahnya dan tak memperdulikan ucapan
mesum pengemis tsb namun tanpa disadari olehnya rupanya Adit sudah berdiri dan
mengikutinya dari arah belakang.
Gadis muda yang bernama Reni itu pun mulai
menyadari hal tsb dan berusaha menoleh kearah belakang dan ia melihat pengemis
itu terus mengikutinya sepanjang jalan diatas jembatan penyebrangan yang sepi
tsb. Karena merasa terancam maka Reni pun berusaha berlari kecil agar bisa cepat
sampai diujung jembatan tsb namun ketika dekat dengan ujung jembatan ia melihat
salah satu pengemis lain yang sudah menghadangnya didepan.
“wan cepat tangkap dia. ujar Adit sambil
memberi kode pada temannya
Karena dikepung dari kedua sisi maka reni
tak dapat menghindar lagi dan akhirnya ia pun segera tertangkap oleh kedua
pengemis tsb yang tentunya bermaksud jahat terhadap dirinya.
“Tolong !! Tolong !! jerit gadis tsb
sambil meronta ronta saat disergap oleh kedua pengemis itu
Adit tak diam saja dan segera mendekap
tubuh reni dari arah belakang dan membekap mulutnya dengan erat sementara Iwan
membantu memegangi kedua tangan gadis tsb.
“hmphh.. lepaskan dasar bajingan kalian..
ujar Gadis tsb dengan suara yang tidak terlalu jelas
“diam lu kalau masih mau hidup!! Ujar Iwan
sambil mengeluarkan pisau lipatnya
Ancaman mengerikan itu sontak membuat Reni
langsung terdiam karena keselamatannya tengah terancam oleh kedua orang tsb.
Melihat korbannya sudah takluk lalu kedua laki laki itu berusaha mencabulinya.
Reni kembali meronta saat tangan tangan
kasar mereka mulai meremasi payudaranya yang masih tertutup oleh pakaian blous
kerjanya yang berwarna biru cerah. Selain itu kedua pahanya juga tak luput dari
jamahan tangan mereka yang menelusurinya hingga kedalam bagian rok span pendek
yang dikenakannya saat itu.
“anjay halus banget pahanya.. bikin kontol gua langsung berdiri aja. Ujar Iwan
“badannya juga wangi bener nih. Ujar Adit
yang menciumi bagian samping leher gadis tsb
Reni merasa semakin risih saat bagian
bagian tubuhnya terus dijarah dan digerayangi oleh kedua pengemis abal abal tsb
yang membuatnya merasa begitu direndahkan oleh mereka. Saat itu kondisi
jembatan penyebrangan memang benar benar sepi dan cukup gelap sehingga taka da
satupun orang yang melintas disana. Hal ini tentu saja membuat kedua pengemis
itu semakin berani saja untuk berbuat lebih nekat pada gadis tsb.
“jadi sekarang mau kita bawa kemana nih
cewek dit ? gua udah kagak tahan nih ujar Iwan
“udah kita hajar disini aja. Lagian udah
kagak ada orang yang lewat lagi kalau jam segini. Ujar Iwan
Mendengar pembicaraan kedua pengemis mesum
itu membuat Reni semakin ketakutan saja karena ia merasa kehormatannya akan segera direnggut begitu
saja oleh orang orang rendahan itu. Gadis itu berusaha meronta dengan sisa sisa
tenaganya dan tak lagi mempedulikan ancaman yang diberikan padanya tadi karena
ia sama sekali tak rela jika kesuciannya terenggut begitu saja hari itu.
Perlawanan sengit pun kembali terjadi dan
membuat kedua pengemis itu sedikit kewalahan namun hal itu membuat Iwan
kehabisan kesabarannya.
“bukk !! aduhh !! sebuah tinju keras
mendarat dibagian perut gadis tsb dan membuatnya langsung terdiam dan meringis
kesakitan sehingga membuat kedua pengemis itu semakin leluasa untuk menjarah
tubuhnya.
Dalam keadaan menahan sakit dan tubuhnya
didekap dari arah belakang kini ia harus merelakan bagian depan blous kerjanya
dirobek begitu saja hingga beberapa kancingnya terlepas. Tak hanya itu celana
dalamnya pun sudah ditarik keluar oleh pengemis tsb dan dibuang begitu saja
kelantai.
Dengan terburu buru Iwan pun segera
membuka seluruh celana yang dikenakannya lalu segera membenamkan batang
kemaluannya kedalam liang kewanitaan gadis tsb. Dalam keadaan berdiri dan
didekap dari belakang membuat Reni menjadi tak berkutik dan hanya bisa pasrah
saat pengemis yang lainnya itu mulai merenggut kehormatannya sebagai seorang
wanita.
Kedua tangan iwan segera mengambil posisi dengan menahan dan mengangkat kedua lipatan kaki gadis tsb sehingga tubuh Reni kini melayang keudara. Sambil berdiri kemudian laki laki itu mulai memperkosanya dengan brutal dan membuat gadis tsb kesakitan.
Plak Plak Plak… Iwan semakin bernafsu saja
dan batang kemaluannya terasa semakin membesar dan mengeras dan membuat Reni
semakin teriksa akibat perlakuan kasarnya saat itu. Pengemis itu berusaha
menurunkan irama genjotannya agar ia dapat menghemat tenaganya guna menyetubuhi
gadis itu lebih lama lagi.
Walaupun sudah tidak secepat tadi namun
ukuran batang penis Iwan yang besar itu masih menimbulkan rasa sakit dibagian
kemaluannya yang baru saja kehilangan keperawanannya. Beberapa saat kemudian
Iwan menghentikan genjotannya dan mulai mengatur nafasnya yang masih tersengal
sengal setelah itu ia pun menarik keluar bataang kemaluannya yang masih
menegang hebat itu.
Kali ini Reni diposisikan menungging
sambil membelakangi tubuhnya dengan posisi tubuh gadis tsb yang condong kearah
depan. Adit yang berada dihadapan Reni pun segera memiting leher gadis tsb
diantara ketiaknya sehingga membuat Reni tak dapat bergerak bebas.
Selanjutnya dari arah belakang Iwan sudah bersiap kembali memompa gadis tsb sambil berdiri dengan kedua tangannya berpegangan pada kedua sisi pinggang gadis tsb.
Plak Plak Plak.. hantaman yang bertubi
tubi kembali mengaduk aduk kemaluan gadis tsb sehingga Reni hanya bisa
memejamkan kedua matanya sambil menahan rasa sakit yang ada sementara pitingan
dilehernya terasa semakin kuat saja membelenggu dirinya.
Kedua tangan Reni yang tergantung bebas
kini digunakan untuk memukul dan mendorong tubuh Adit yang berada dihadapnnya
dengan harapan ia dapat lepas dari belenggu pitingan pada lehernya tsb. Namun
tubuh Adit cukup kuat menahan hal tsb dan ia malah meremasi payudara gadis tsb
yang tergantung kebawah dan sempat berguncang guncang akibat hentakan kuat dari
arah belakang tubuhnya.
Iwan pun semakin terlarut dalam permainan liar itu dan hal ini terlihat dari raut wajahnya yang nampak senang sekali karena bisa menyalurkan nafsu birahinya malam itu yang selama ini terpendam cukup dalam. Sambil terus menggenjot dengan sekuat tenaganya, laki laki itu sama sekali tak peduli dengan penderitaan gadis tsb dan akhirnya ia pun menggerakan pinggulnya dengan sangat cepat dan penisnya mulai berkedut seperti ingin meledak saja. Bersamaan dengan itu suara lenguhan panjang terdengar dari mulutnya memecah kehingan malam tsb dibarengi dengan semburan cairan sperma yang cukup banyak didalam liang kewanitaan gadis tsb.
Tubuh Iwan terlihat mulai kelelahan dan
penuh dengan keringat lalu perlahan lahan ia pun mulai menarik keluar batang kemaluannya
yang ukurannya mulai menyusut tsb. bersamaan dengan itu cairan berwarna putih
putih kemerahan turut mengalir keluar dari liang kewanitaan Reni yang baru saja
kehilangan kegadisannya malam itu.
Tak mau membuang waktu lagi kini giliran
Adit yang beraksi dan ia pun segera melepaskan pitingan pada leher gadis tsb
dan membiarkan tubuh Reni ambruk ke atas lantai dengan posisi terduduk. Wajah
gadis itu yang semula begitu ceria dan segar kini terlihat begitu layu dan
kelelahan namun semua itu nampak belum berakhir karena Adit sudah meminta jatah
darinya.
Adit segera mendorong tubuh Reni hingga
telentang diatas lantai jembatan penyebrangan itu lalu ia pun segera
memposisikan dirinya berada diantara kedua paha gadis tsb yang telah dibuka
lebar olehnya. Dalam waktu singkat ia pun sudah berhasil membenamkan batang
kemaluannya yang jauh lebih besar dari milik iwan kedalam liang kewanitaan
gadis tsb.
Sambil bersimpuh dilantai kini adit mulai
memompa gadis tsb sementara kedua tangannya mencengkeram kedua pergelangan kaki
Reni dan membentangkannya lebar lebar kearah yang berlawanan.
Dengan kedua kaki Reni yang terbentang
cukup lebar membuat Adit dapat dengan leluasa mengaduk aduk liang kewanitaannya
hingga membuat Reni kembali meringis kesakitan akibat perlakuan kasar pemuda
tsb yang memperlakukan dirinya dengan semaunya sendiri. Melihat pemandangan itu
membuat Iwan tak diam saja dan ia pun berusaha mendekat sambil mencoba meremasi
kedua payudara Reni dengan tangannya.
Rupanya Iwan benar benar tak mau rugi dan
menyia nyiakan kesempatan langka tsb dimana dirinya punya kesempatan untuk
menjamah dan menikmati tubuh pegawai kantoran yang cukup cantik seperti Reni
yang selama ini hanya ada dalam khayalannya saja.
Sambil terus memompa kini Adit mulai menurunkan tempo genjotannya namun ia masih cukup bisa merasakan kenikmatan yang luar biasa saat itu. Beberapa saat kemudian ia mencoba berganti posisi dengan membalikan tubuh Reni agar telungkup diatas lantai jembatan penyebrangan itu.
Pakaian kerja dan rok span gadis tsb terlihat
sangat berantakan dan terlihat kotor dibeberapa bagiannya namun hal itu tak
mengendurkan nafsu birahi para pemerkosanya. Dalam keadaan lemah gadis tsb
hanya bisa pasrah saja diperlakukan sedemikian rupa oleh kedua pengemis itu.
Kini posisinya sudah telungkup diatas lantai dan Adit sudah duduk mengangkangi
bagian belakang kedua pahanya sementara rok spannya yang pendek sudah tergulung
keatas pinggangnya.
Adit menempatkan kedua tangannya bertumpu
dilantai disamping tubuh Reni yang sedang telungkup setelah itu ia pun mulai
memperkosa gadis tsb dengan penuh nafsu. Wajah laki laki itu nampak dipenuhi
oleh nafsu yang meledak ledak dan ingin secepatnya untuk menuntaskan birahinya
tsb. sepertinya stamina Adit lebih tangguh dibandingkan iwan sehingga
genjotannya lebih bertenaga dan tahan lebih lama dibandingkan temannya itu.
Sambil terus menggenjot korbannya kemudian
pengemis gadungan itu menurunkan sedikitb bagian atas tubuhnya sehingga kini
posisinya menghimpit tubuh Reni yang sedang telungkup dilantai. Dengan posisi
tsb membuat tubuh Reni terasa terhimpit dan terbebani oleh tubuh pemerkosanya
yang terus menyetubuhinya dengan brutal.
Melihat pemandangan itu membuat nafsu
birahi Iwan kembali bangkit walaupun ia belum lama mencapai orgasmenya tadi dan
kini batang kemaluannya mulai menegang kembali.
“wah nafsuin banget nih cewek. Gua jadi
pengen lagi nih hehe ujar Iwan sambil mengocok batangnya dengan perlahan.
“kalau begitu lo hajar mulutnya aja wan.
Sekalian kita maen barengan. Ujar Adit yang wajahnya terlihat keenakan saat
sedang menggenjot.
Iwan pun segera memposisikan dirinya
berlutut dengan bertumpu pada kedua lututnya dihadapan wajah gadis tsb. Adit
pun segera bereaksi dan tangan kananya menjambak rambut gadis tsb sehingga
kepalanya mendengak kearah atas.
“arghh.. gadis tsb mengerang karena rambutnya ditarik paksa oleh pengemis itu dan bagian depan tubuhnya sedikit terangkat keudara.
“buruan wan sodok mulutnya !! ujar Adit
sambil terus menarik rambut gadis tsb dengan kasar.
Saat Reni membuka mulutnya karena menjerit
kesakitan lalu Iwan pun langsung membenamkan batang kemaluannya yang sudah
menegang itu kedalam mulut Reni.
“Jlebb.. dalam sekali hentakan batang itu
pun langsung terbenam dalam mulut Reni dan membuatnya gelagapan.
Dengan wajah yang sedikit memerah Reni
harus melayani kedua pengemis itu secara bersamaa membuat dirinya terhentak
hentak dari dua arah yang berlawanan. Gadis itu semakin tak berdaya dan
tenaganya pun semakin terkuras sehingga kini tak terlihat lagi rontaan seperti
yang dilakukan sebelumnya tadi.
Setelah bertahan sekian lama akhirnya Adit
pun tak sanggup lagi menahan orgasmenya dan raut wajahnya terlihat lebih tegang
dan hentakan pinggulnya terlihat lebih cepat dan kuat. Dalam waktu singkat
cairan spermanya pun langsung membanjiri liang kewanitaan gadis tsb. Walaupun
sudah berejakulasi namun Adit masih mencoba untuk menggerakan kembali
pinggulnya guna memompa liang kewanitaan gadis tsb namun tanpa terasa batang
nya pun semakin melemah dan terus berkurang ukurannya sehingga ia pun terpaksa
menarik keluar batang kemaluannya.
Bersamaan dengan itu Iwan pun menarik keluar batang kemaluannya dari dalam mulut Reni dan ia pun berusaha untuk berdiri dan mengganti posisinya. Tubuh gadis itu kini sudah berdiri dan sedikit menungging dengan kedua tangannya bertumpu pada tembok pembatas jembatan penyebrangan itu. Dengan posisi tsb nampaknya tubuh Reni semakin terlihat seksi bagi Iwan sehingga laki laki itu pun mencoba untuk menepuk nepuk bongkahan pantat Reni yang terlihat begitu menggirahkan. Rok span pendek yang dikenakan oleh gadis tsb masih tergulung kearah pinggangnya sehingga Iwan dapat dengan mudah kembali menyodokan batang kemaluannya kedalam liang kewanitaan karyawati cantik tsb.
Kedua tangan Iwan memegangi pinggang gadis tsb agar tak bergerak saat sedang digenjot olehnya dari arah belakang. Kemudian sambil berdiri ia pun mulai menyetubuhi gadis tsb dengan penuh nafsu dan disaksikan oleh temannya.
“hehe boleh juga gaya lo wan !! ujar Adit sambil menghisap
rokoknya
“iya dit. Gua pengen coba gaya baru nih kayak yang ada di film film
bokep hehe.. ujar Iwan
“ga
percuma lo doyan nonton bokep wan !! jadi lebih kreatif dalam hal ngewe haha..
Kata adit lagi
Kali ini Iwan nampak lebih serius dan
lebih fokus dalam menyetubuhi gadis tsb dan mengabaikan kata kata temannya yang
terus mengomentari dirinya saat itu. Hembusan angin malam diatas jembatan
penyebrangan itu sesekali menerpa dirinya dan cukup memberik kesegaran baginya
yang sedang bermandikan keringat itu.
Tak hanya Iwan namun tubuh Reni pun sudah
bercucuran keringat setelah dihajar secara bergantian oleh kedua pengemis
gadungan itu. Gadis itu terlihat begitu lemas karena tenaganya sudah terkuras
habis saat ia meronta ronta tadi. Kini ia hanya bisa berharap kedua pengemis
itu segera mengakhiri pemerkosaan terhadap dirinya sehingga ia dapat segera
beristirahat.
Saat itu dari kejauhan Adit melihat dua
orang laki laki sedang berjalan menuju keatas jembatan penyebrangan tsb dan
kuatir perbuatan mereka akan segera diketahui oleh orang lain.
“woii wan buruan lo !! ada orang yang mau
lewat sini !! ujarAdit
“wah gimana donk. Gua lagi nanggung nih
dit. Ujar Iwan
Karena panic maka mereka pun segera menghentikan aksinya menyetubuhi gadis tsb dan mencoba mencari cara agar perbuatan mereka tak diketahui orang.
“ayo wan kita kabur !! udah ga ada waktu
lagi. Kata Adit
“wah mana bisa begitu dit!! Gua belum puas
nih. Masa cuma crot sekali aja. Ujar Iwan
“Terus jadi mau lo gimana wan?? Ujar Adit
lagi
“gini aja mending kita bawa nih cewek.
Biar kita perkosa ditempat lain aja. Ujar Iwan
Kemudian Adit pun mengambil celana dalam
gadis tsb dan segera menyumbat mulutnya selain itu mereka juga mengikat kedua
tangan dan kakinya lalu dimasukan kedalam sebuah karung berukuran besar yang
biasa mereka pakai untuk alas tempat duduk mereka.
“Gua peringatin sama lo. Jangan coba coba bersuara apalagi teriak. Ancam Adit kepada gadis itu sambil mengeluarkan pisau lipatnya.
Setelah berpakaian lalu kedua pengemis itu
pun berjalan dengan santai sambil memanggul karung tsb dan menuruni anak tangga
jembatan penyebrangan tsb menuju kesuatu tempat.
Saat itu mereka pun berpapasan dengan
kedua laki laki yang mereka lihat dari atas tadi dan berusah bersikap tenang
seperti tidak terjadi apa apa. Kedua laki laki itu pun sama sekali tak
mencurigai mereka dan terus berjalan menaiki jembatan penyebrangan tsb.
“Wah ternyata berat juga nih cewek. Terus
mau kita bawa kemana nih wan ? ujar Adit
“hmm bagaiman kalau kita bawa ke lapangan
kosong yang ada diujung sana .
Ujar Iwan
“loh disana kan tempat tinggalnya para gelandangan wan ?
kayaknya banyak orang deh. Ujar Adit
“udah lo tenang aja. Lagian kita kan udah kenal sama
mereka. Ujar Iwan
Kemudian kedua laki laki itu pun segera
membawa Reni kedalam sebuah tanah kosong yang biasa dipakai untuk menaruh
rongsokan bus dan mobil yang sudah tidak terpakai lagi. Ditempat itu juga
banyak sekali rumah rumah yang terbuat dari terpal bekas dan juga kardus
sebagai tempat tinggal para tuna wisma.
Komentar
Posting Komentar