Sore itu hujan deras mengguyur kota bandung .
Sudah seminggu ini selalu hujan turun di kota
kembang yang sejuk ini. Suara petir menyambar-nyambar diatas genteng kostku
yang terletak di kawasan bandung
utara. Bandung
sore itu sebenarnya terasa sangat dingin sekali. Tapi dinginnya Kota bandung
tidak aku rasakan sama sekali, justru aku keringatan didalam kamar kost yang
berukuran 3x4 M ini.
Aku telentang diatas kasurku dengan peluh
di dahi. Tubuhku telanjang bulat tanpa sehelai benang pun. Diatas tubuhku seorang
gadis yang sama telanjangnya juga sedang asik menaik turunkan tubuhnya
mengendarai penisku. Tubuhnya yang putih mulus bak pualam juga penuh keringat.
“Ahhh….ahh…..ahhh…..” Desah gadis itu,
dengan semangat menaik-turunkan pantatnya. Derasnya hujan membuat desahannya
tidak terdengar sampai keluar kamar kost.
Aku menatap wajahnya yang cantik yang
dilanda horny itu. Dia dengan semangat aku biarkan mengejar kenikmatan sendiri
dengan posisi woman on top. Posisi favorit sebagian kaum hawa. Wajahnya yang
kemerahan karena nafsu menambah kesexyan.
“Aduh sayang……enak bangeet……” desahnya
lagi.
Marcha |
“Ayo goyang terus sayang. Kamu sexy banget
kalau lagi horny gini” Sahutku. Sambil berkata begitu aku raih sepasang
payudara indah berukuran 34B itu. Aku remas putingnya sehingga membuatnya
mendesah makin kencang. Ini memang titik sensitifnya.
“Terus….jilat aja sayang….” desahnya,
dengan tetap semangat memompa batangku. Maka aku majukan wajahku ke dada indah
itu, lalu jilatin payudara kanannya, tangan kananku memainkan dadanya yang
kiri. Hal itu membuat dia makin mendesah kuat. 3 menit aku melakukan itu, di
menit keempat dia tambah cepat menaik turunkan tubuhnya, menghujamkan penisku
ke vaginanya. Kadang-kadang dia memutar pinggulnya, untuk menemukan titik-titik
nikmat vaginanya sendiri.
Tak lama dia menjerit panjang.
“Ahhhhhhhhhhhhhhh…………”. Kurasakan vaginanya mengeluarkan cairan yang sangat
banyak. Dia orgasme dengan sangat suskses, lalu ambruk ke dadaku.
"Aduh yang enak banget……aku
keluar…..” katanya ngos-ngosan. Bandanya tak bergerak, lemas diatas tubuhku. .
Kubiarkan dia istirahat sejenak.
Gadis cantik itu tak lain adalah Marcha,
pacarku. Dia adalah mahasiswi semester 2 di sebuah PTS di bandung , kami baru 6 bulan menjalin hubungan.
Tapi urusan making love sudah sering kami lakukan. Akulah orang pertama yang
memecahkan perawannya 3 bulan lalu. Sejak itu, kami sering melakukan hubungan
sex, terutama di kostku seperti saat ini.
Untuk diketahui Marcha memiliki bentuk
badan yang proporsional, tinggi badannya sekitar 165 dan badannya sangat sexy
dengan bentuk lekuk tubuh yang ideal dan dada yang ranum menggoda. Kulitnya
putih halus dan rambutnya hitam lurus panjang penuh terawat. Wajahnya yang
cantik terkesan lugu seperti boneka, karena matanya yang kemayu dihiasi bulu
mata lentik dan alis mata yang indah. Marcha pun gemar menggunakan pakaian yang
terbuka dan sering mengenakan celana rok pendek yang memperlihatkan kemulusan
pahanya dan betisnya yang menurutku sangat sexy. Baju ketat ala mahasiwi dan
kemeja dengan kancing atas terbuka (dengan belahan dada yang sesekali terbuka)
adalah fashion dia tiap hari. Benar-benar gadis idalam kaum hawa.
Aku sangat menyayanginya dan sungguh
bahagia bisa mendapatkannya, karena selain cantik wajahnya, diapun sangat baik
dan ramah yang menarik perhatian semua cowok. Sebelum akhirnya ada suatu
kejadian yang mengubah semua pandanganku dan mengubah caraku memperlakukannya
sebagai pacar.
“Sayang, kontolku masih keras nih. Aku
tuntaskan ya…” Kataku sambil menggeser tubuhnya dari atasku. Dia tidak
menjawab, tapi tidak menolak juga. Matanya masih terpejam. Kini dia aku atur
posisi tertidur telungkup dengan posisi kepala terbenam di bantal. Aku berdiri
diujung tempat tidur, menatap pantatnya yang putih mulus menggemaskan itu. Aku
tak tahan, lalu menaikkan pantatnya sehingga posisinya menungging dengan kepala
masih diatas bantal. Akupun langsung memasukan penisku ke vaginanya yang masih
basah dengan sisa orgasmenya.
Penisku menusuk liang kewanitaannya dari
arah belakang, pantat sekal gadis ini bergetar. Kudengar desahannya yang
tertahan bantal. Kini dengan cepat pantatku bergoyang maju mundur menyetubuhi
kemaluannya. Mencari kenikmatan yang tadi sempat terhenti sejenak. Suara petir
diluar bersahut-sahutan dengan desahanku karena nikmatnya. Walau sudah sering
mengenjot liang pacaraku ini, tapi aku selalu suka dengan sensasi vaginanya
yang masih sempit ini. Batangku seperti disedot-sedot. Aku harus memainkan
tempo, kalau tidak bisa cepat crottt. Beruntung sekali aku bisa punya pacar
secantik ini, yang selalu menurut disuruh ngapain saja. Dan tentunya ini semua
gratis. hehe.
“Ehhhh….ehhhh…” Kudengar dia mendesah.
Wajahnya masih terbenam dibantal.
Tubuh pacarku sesekali terhentak-hentak
kedepan. Pantatnya yang sekal itu aku remas dengan kuat. Tak berapa lama
kemudian:
“Aaaaahhh….. sayang aku keluar…….” kataku
sambil mencabut penisku dari vaginanya dan menyemprotkan spermaku ke bokong dia
sampai habis. Aku lalu ambruk disampingnya, mengumpulkan sisa-sisa tenaga.
Demikianlah aktifitas sex kami sore itu
kala hujan. Aktifitas yang kami sering lakukan, apalagi dengan kondisi
mendukung seperti ini. Marsha pacarku benar-benar penurut. Pasti kalau dia
mampir kekost dia akan dengan hati melayaniku. Walau awalnya kami dikamar hanya
mengerjakan tugas atau nonton DVD atau sekedar tiduran menghilangkan penat,
pada akhirnya kami ML. Pacarku lambat laun sepertinya menyukai sex yang
mengebu-gebu.
Namaku Billy, aku seorang mahasiswa
tingkat akhir di kampus swasta di bandung .
Aku pindahan dari kota Medan . Sedangkan pacarku adalah gadis asli bandung . Aku di Bandung
kost tidak jauh dari kampus. Aku satu satu kampus dengan pacarku. Bahkan kami
satu jurusan. Dia adalah juniorku. Aku sudah mengincarnya sejak pertama kali
penerimaan mahasiwa baru. Wajahnya yang cantik khas gadis sunda membuatnya
menjadi incaran para senior. Tapi aku beruntung karena akhirnya dia melabuhkan
cintanya padaku. Bahkan bisa jadi orang pertama yang merasakan kenikmatan
vagina mudanya.
Usahaku selama 6 bulan untuk PDKT akhirnya
berhasil. Aku beruntung karena punya otak sedikit encer, sehingga menjadikanku
asisten dosen. Itulah awal kedekatanku. Berawal dari asistensi mata kuliah,
mengjarinya asistensi kuliah, kemudian jalan berdua (nonton, makan, hangout),
sampai akhirnya pacaran. Pada awalnya, seperti bisanya orang pacaran, jika dia
datang kekostku kami biasanya ciuman. Aku suka bibirnya yang lembut, dan
nafasnya yang harum. Lama kelamaan ciuman kami berubah jadi cumbuan dan juga
remasan di dada dan pantatnya. Sampai suatu saat aku berani memintanya
melepaskan branya, agar aku bisa mencumbunya dengan lebih bernafsu. Aku sampai
terkesima saat pertama kali melihat payudara telanjang pacarku. Benar-benar
sempurna. Benda itu adalah benda favoritku sejak saat itu.
Sejak saat itu kami petting berkali-kali.
dan Hanya 3 bulan pacaran, aku akhirnya bisa mendapatkan keperawananya. Aku
mengeksekusinya pertama kali dikamar ini (mungkin lain kali aku ceritakan). Itu
pengalaman yang tak terlupakan. Setelah itu, kami sering mengxplore kenikmatan
duniawi, baik di kostku atau dirumahnya saat sepi atau pas liburan bersama.
Jiwa muda yang penasaran akan berbagai gaya
sex kami tuntaskan bersama. Dan aku beruntung sekali pacarku ini sangat
penurut.
Apalagi pacarku memang sering datang
kekostku karena dekat dengan kampus. Jadi sambil menunggu kuliah atau sepulang
kampus, dia sering mampir kekostku. Bahkan dia punya kunci kamar kostku. Karena
kostku terbilang bebas, jadi dia bebas kapan saja mampir.
Demikian sekilah perkenalannya.
Aku terbangun sekitar jam 7 malam setelah
ML tadi sore dengan pacarku. Kulihat pacarku sudah tidak ada disampingku. Aku
lalu kekamar mandi, membersihkan badan lalu pakai baju untuk mencari pacarku.
Baru saja aku mau buka pintu kamar kost untuk keluar, aku dengar suara pacarku
lagi ketawa terbahak-bahak di depan kost. Aku lalu mengintip dari jendela
kamar. Kulihat pacarku lagi ketawa cekikikan dengan teman satu kostku bernama Johan.
Mereka berdua asik bercanda. Kulihat Johan sangat senang ngobrol dengan
pacaraku yang sexy ini.
Memang beberapa kali sebelumnya aku lihat
tatapan mata Johan ke pacarku saat berkunjung ke kost. Demikian juga beberapa
penghuni kost lainnya. Lagian siapa sih yang tidak suka dengan pacarku yang
sexy ini?! Harus kuakui bahwa pacarku memiliki banyak kelebihan sehingga sering
membuat banyak lelaki menelan ludah setiap kali melihat liuk tubuhnya.
Ntah kenapa aku senang jika ada yang
menatap tubuh pacarku. Menjadi kebanggan tersendiri bagiku. Sama seperti saat
ini, saat Johan curi-curi menatap ke dada pacarku, apalagi saat Marsha ketawa
kencang, yang membuat dadanya yang montok itu tergoyang dengan indahnya.
Dari posisiku mengintip aku bisa melihat
puting pacarku menonjol di kemeja kuning yang dia pakai. Aku kaget menyadari
kalau pacaraku ternyata tidak pakai bra. Aku lihat ke ranjangku, memang benar,
bra merahnya ada disana yang kubuka tadi pas ML. Demikian juga dengan CDnya
yang warna senada, tergeletak diatas lantai. Berarti saat ini ia tidak memakai
pakaian dalamnya baik BH maupun celana dalam.
Ingin aku segera keluar untuk menegurnya,
tapi ntah angin apa, justru aku malah diam dan tetap mengintip. Penasaran.
“Hahahahahahaha……” Pacaraku ketawa saat
Johan memberi joke.
Baju putih yang agak transparant membuat
payudaranya membayang, apalagi saat dia tertawa, goncangan badannya membuat
dirinya makin terlihat sexy, karena payudaranya bergoyang goyang naik turun,
ditambah lagi ada saat dimana kulit payudaranya terlihat di sela sela kancing
bajunya. Aku yakin Johan bisa melihat payudara pacaraku dari sela-sela kancing
itu. Aku yang melihat pemandangan ini jadi semakin panas dingin.
Ternyata tadi saat aku tertidur selesai
bercinta, Johan mengetok pintu kamarku. Aku yang tertidur pulas tidak dengar
dia yang mau meminjam mobilku untuk beli makan karena hujan masih deras.
Pacarku yang mendengar ketukan itu terbangun dengan kaget, dikira juragan kost
yang gedor. Maka dengan buru-buru dia pakai rok dan kemejanya dengan cepat
tanpa memakai pakain dalam. Johan pun tidak pergi beli makan, malah ngobrol
sama pacarku di depan, berhubung aku masih tertidur telanjang dikamar.
Dan sekarang aku masih berdiri setia
melihat Johan dengan nafsu melihat tubuh pacarku. Aku tidak tahu apakah pacarku
menyadari tatapan lelaki itu. Buah dada pacarku memang tergolong favorit
kebanyakan lelaki, dengan ukuran cup yang cukup besar digabung dengan lingkar
dada nya yang kecil, membuat aku akan langsung membenamkan wajahku disana.
Pahanya yang mulus hanya bisa ditutup
setengah oleh roknya. Posisi duduk pacarku agak miring sehingga paha
mulusnyalah yang terpampang bebas di hadapan Johan. Aku lihat Johan terus
menatap tubuh pacarku dengan leluasa. Tentunya dengan pandangan mupeng penuh
nafsu. Aku bertanya dalam hati apakah pacarku sadar kalau dia sedang dipandangi
cabul oleh teman kostku itu, tapi dia malah berlagak cuek.
Harus kuakui bahwa sekarang ada perasaan
cemburu melihat dari jarak dekat begini kalau ada lelaki bernafsu pada tubuh
pacarku. Tapi aku justru membiarkan. Rasa cemburuku, berbalut juga
dengan…..horny. Ntah kenapa aku horny melihat tubuh sexy pacarku ditatap lelaki
lain. Perlahan batangku mengeras.
Aku rasa Johan mulai sadar kalau pacarku
tidak memakai apapun lagi di balik kemeja itu. Aku yang melihat dari balik
jendela saja bisa langsung tahu kalau pacarku tidak memakai apapun lagi
dibaliknya, apalagi oleh Johan yang tepat duduk di depannya.
Aku horny. Benar-benar horny membayangkan
ini. Ntah kenapa fantasi seksual ku mengarahkan agar pacarku juga ikut
dinikmati oleh lelaki lain. Gila memang, namun terdapat suatu kenikmatan
membayangkan tubuh pacarku yang begitu sensual ikut dicumbu, dijilat, dan
dinikmati oleh lelaki lain terutama oleh pengagum-pengagum setianya. Membuat
penisku makin lama makin mengeras.
Aku antara rela dan tak rela saat ini.
Batangku makin mengeras maksimal. Perlahan-lahan aku buka celana dan CD ku,
lalu aku kocok batangku yang sudah mengeras. Ini benar-benar sensasi yang luar
biasa yang baru pertama aku rasakan. Kubayangkan tiba-tiba Johan nekat menerkam
pacarku, lalu memperkosanya dengan brutal didepan kamar ini. Fantasi aneh
memang.
Aku makin cepat mengocok batangku saat
mebayangkan pacarku menaik turunkan tubuhnya diatas Johan yang duduk diatas
kursi itu. Aku benar-benar nafsu, membayangkan pantat mulus pacarku naik turun
diatas Johan, tepat dikursi diatas kamar kosku.
Aku makin kuat mengocok batangku. Aku
benar-benar nafsu. Dan ini harus segera dituntaskan. Batangku harus dipuaskan,
tidak lain dan tidak bukan oleh liang sempit pacarku.
Maka segera aku menghetikan onaniku, lalu
rapikan celana, kemudian keluar kamar, menyapa mereka berdua. Setelah basa basi
sebentar, Johan akhirnya pamit dan bawa kunci mobil untuk untuk beli makan. Tak
lupa aku nitip juga untuk makan malam.
Segera kutarik pacarku kedalam kamar.
Setelah menutup pintu, segera aku cium bibirnya dengan buas, dan aku raba
dadanya dengan penuh nafsu. Dia kaget dan minta berhenti, tapi aku bilang horny
banget. Seperti biasa, walau awalnya menolak, dia akhirnya hanya pasrah saja
menuruti melayani nafsuku. Benar-benar pacar menurut. I love you.
“Pelan-pelan sayang….” Hanya itu yang
keluar dari mulutnya.
Tanpa menunggu lama segera kubalikkan
tubuh pacarku menghadap dinding kamar dan segera kuturunkan rok yang
dikenakannya. Dia memang sudah tidak pakai celana dalam. Sejenak kutatap bokong
yang menantang itu, lalu menamparnya. Dia sempat protes sebentar, tapi dia
kembali mendesah saat kuusap vaginanya dan bagian klitorisnya agar basah.
Vagina pacarku memang sensitif terhadap sentuhan, sehingga cepat basah.
Aku tak menyangka bisa se-horny saat ini
setelah menyaksikan tadi pacarku “pamer” tubuh indahnya. Dengan segera kubuka
reselting celanaku untuk mengeluarkan Penisku yang memang sudah membesar sejak
melihat pacarku diluar tadi. KUarahkan ke liang vaginanya, dan dengan sekali
dorongan keras penisku pun masuk menembus kedalam liang vagina pacarku yang
sempit itu. Dia hanya menjertit kesakiatan sebentar, sebelum kembali mendesah.
Gesekan gesekan hangat bercampur dengan
rasa cemburuku membuat gairahku semakin memuncak.
“Sayang kamu kenapa? Kok semangat
banget?”tanya pacarku sambil mengarahkan pandangan ke belakang menatapku.
“Aku horny sekali sayang….ouhh….” Jawabku
dengan terus menghujamkan penisku kedalam vaginanya
“iya tapi pelan-pelan dong sayang..” Kata
pacarku.
“Oughh bitch u make me jealous…U are so
naughty bitch”umpatku dalam hati. Ya dalam hati.
“Aghhhhhh……agghh……” pacarku sambil memekik
tertahan menahan nikmatnya tusukan penisku.
“Aku tadi horny lihat kamu ngobrol sama
Johan…ah..ahhh…” Kataku. “Kamu benar-benar sexy saat ga pakai bra dan
CD…uhhh…Uhhh……Dan Johan bisa menikmati pemandangan tubuhmu sayang……..”
“Really? I dont know that….” Jawab
pacarku. “So you jealous honey?”
Semakin dia berkomentar yang membuatku
cemburu semakin aku cepat dan keras menghujamkan penisku ke dasar vaginanya.
Aku meraba kedepan membuka kancing-kancing bajunya, lalu meraba payudara mulus
itu.
“Kamu ga marah kan sayang? Aku ga tahu. Maaf ya….” Ujaranya
ditengah goyangku.
“Gpp. Justru itu yang buat aku horny”
Kataku Sambil batangku tetap bermain keluar dan masuk di dalam liang vaginanya,
tanganku yang tak pernah berhenti meremas dan memilin payudara pacarku yang
menggantung bebas.
Kemudian aku minta dia baring diatas
tempat tidur. Aku mau menuntaskan dengan gaya
konvensional.
“Jadi kamu horny melihat pacarmu dilihat
cowo lain? Nakal kamu ya…hihihi…” Kata dia sambil berjalan ke ranjang. Pacarku
lalu melepaskan kemejanya hingga telanjang bulat. Dengan gaya menggoda dia berbaring diatas tempat
tidur dengan mengangkangkan kakinya yang mulus.
Dengan kesetanan, aku lalu mengarahkan
kembali batangku ke liangnya yang sudah banjir. Dengan penuh nafsu aku gempur
vagina pacarku. Kupermainkan pinggulku, menyodok liang senggama pacarku,
berkali-kali, sambil tubuhku menindih tubuh pacarku.
Payudara pacarku yang berukuran 34B, tak
henti-hentinya ku hisap dan ku permainkan saat aku mulai menggenjot tubuhnya.
Aku benar-benar penuh nafsu.
“Sshhh… ahhh… ohhhh…enak banget memekmu sayang…ohhh…ohhhh…..”
berulang-ulang aku bilang begitu kepadanya sambil memompanya dengan cepat. Dia
juga mengikuti iramaku, tak lagi ada rintihan yang keluar dari mulutnya,
“ahhh..ahhh” hanya desahan lembut yang mengalir deras dari mulutnya.
Matanya kadang terpejam, kadang menatap
lembut kearahku, sambil tubuhnya mulai dibanjiri keringat, begitu juga
denganku.
Sesaat kemudian badannya berkelonjotan,
terasa ada cairan yang keluar dari liang kewanitaannya, tak lama kemudian
tubuhnya melemas, namun aku terus memacu tubuhku, memompa vagina milik pacarku,
seakan-akan aku tak rela melepaskan batang penisku dari liang milik pacarku,
aku memompa cepat tubuhnya.
Kali ini aku mencoba melakukannya sambil
setengah berdiri, tubuh pacarku setengahnya tergeletak di kasur, kakinya
melingkar ke pinggangku, aku kembali menghujami penisku ke dalam vagina milik
pacarku.
Hingga akhirnya terasa batang penisku akan
menyemprotkan sesuatu.
“Ohh sayank….Sayang aku keluar….aku keluar
sayang…aghhh”erangku.
“Jangan didalam…sayang….sshh” Katanya.
Lalu aku tarik batangku tepat sebelum
menembakkan sperma. Biasanya ku menumpahkan spermaku di perutnya, tapi kali ini
kuarahkan ke wajahnya. Aku kocok-kocok batangku yang kemudian memuntahkan lahar
putih yang berlomba-lomba menembaki wajahnya. Dia kaget sampai menutup mata dan
mulut. Tubuhku berkelejotan meresapi gelombang orgasme yang melanda. Tampak
begitu banyak lelehan sperma di wajah pacarku, sebagian kena rambut dan
beberapa tercecer ke dagunya, juga menciprati leher dan dadanya.
Benar-benar nikmat, apalagi bisa
menumpahkan sperma diwajah innocent pacarku ini. Aku lalu ambruk disebelahnya.
Dia buru-buru ke kamar mandi untuk cuci muka. Dari kamar mandi kudengar dia
teriak: “Bau banget sayang…. lengket nih sperma kamu…kamu asal semprot aja….huek…”
Aku hanya ketawa melihatnya keluar dari
kamar mandi dengan cemberut. “Rambut aku kena….hiksss…….kamu mau asal tembak
aja…bete…” Katanya.
Ini memang pengalaman pertama bagi dia
merasakan aroma sperma, karena biasanya aku crott di perut atau bokongnya.
Kedepan aku akan lebih sering menumpahkan spermaku diwajahnya seperti tadi.
Karena ada sensasi tersendiri. Mungkin aku terpengaruh film bokep. Dan aku akan
mulai merayunya agar bisa crot di mulut.
Aku lalu mendekat dan memeluknya, lalu
berbisik “Ya udah besok aku traktir kamu ke salon deh Jangan bete ya”
Setelah kejadian pertama eksibisionist tak
sengaja pacarku di kost tempo hari, aku jadi sering memintanya melakukannya
lagi. Tapi tidak dengan cara yang extrim, karena masih newbie. Hanya memintanya
berpakaian sexy kalau dia ada di kostku atau saat kami jalan keluar. Dengan
pakai tanktop dan rok mini pas jalan, pacarku tidak ada masalah, tapi kalau
sudah tidak pakai bra dan underware, itu yang buat dia masih kadang menolak.
Awalnya pacarku risih, tapi lama-lama menikmatinya juga. Mungkin karena sisi
terdalam wanita yang suka jika dirinya diperhatiakn dan di puji.
Bahkan aku sekarang rajin membelikannya
baju-baju sexy. Mulai dari tanktop, rok mini, celana ketat, kemeja tembus
pandang, baju yang membentuk lekuk bodynya, pakaian renang, dan juga lingerie.
Tapi sebagain besar pakaian itu tinggal di kostku. Jadi pas dia mampir sepulang
kuliah, dia bisa ganti baju di kostku dengan salahsatu pakain sexy itu. Walau
sudah sering melihatnya telanjang, tapi ada sensasi tersendiri saat melihat
pacarku yang cantik ini berpakaian sexy. Kalau aku saja suka walau sering
melihatnya, apalagi orang lain.
Teman-teman kostku sekarang jadi sering
berkumpul di depan kost saat pacarku datang. Mereka pasti ingin menikmati pemandangan
gratis yang tak biasa mereka dapatkan. hehe. Apalagi pacarku memang ramah, jadi
tak jarang dia ngrobrol dengan teman-teman sekostku disaat aku dikamar tidur
atau mandi atau lagi ke warung. Malah sering aku tinggalkan dia ke kost
sendiri, sedangkan aku ke kampus mengejar dosen untuk asistensi. Saat seperti
itu pacaraku sering ngobrol dengan tetangga kostku. Bahkan tak jarang teman
kostku masuk kamarku untuk ngobrol dengan pacarku. Pacarku selalu cerita
kepadaku siapa saja yang masuk kamarku saat aku pergi. Dan aku selalu berpesan
agar pintu kamar selalu dibuka.
Suatu siang pacarku mampir ke kost
sepulang kuliah. Dia membawakan makan buatku, karena sebelumnya aku bilang
memang belum makan seharian. Saat itu aku lagi sibuk mengerjakan skripsiku.
Banyak revisi yang harus diserahkan ke dosen pembimbing. Aku break sejenak,
lalu kami makan bareng sebentar, kemudian aku kembali sibuk di depan
komputerku.
“Aku mandi ya sayang…gerah nih….” Katanya.
“Iya” Jawabku tanpa melihatnya.
“Beneran ga mau ikut mandi?” Godanya,
sambil melempar bajunya kearahku.
Aku menoleh. Melihatnya sekarang berdiri
dengan hanya pakai CD dan BRA pink yang tipis. Benar-benar sexy nih pacarku.
Siapapun cowok pasti ingin menerkamnya melihat dia hampir telanjang seperti
saat ini. Tapi aku harus tahan godaan dulu. Toh nanti bisa dinikmati sampai
puas.
Dia tertawa cekikikan melihatku yang sok
marah karena di goda.
“Ih takut…..galak….” Katanya sambil
memeletkan lidah, lalu dia masuk ke kamar mandi, setelah sebelumnya mengambil
handuk bersih dan pakain dia yang ada di lemariku. Kudengar air shower kamar
mandi.
Aku lalu kembali berkutat didepan
komputerku. Mengerjakan paragraf demi paragraf. Aku ingin segera selesai
menuntaskan tugas akhir ini, agar bisa cari kerja, menabung, beli rumah dan
mobil, lalu menikahi pacarku yang cantik ini.
25 menit kemudian, Pacarku keluar dari
kamar mandi dengan mengenakan kaos terusan, dengan potongan bawahan yang
pendek. Memperlihatkan pahanya yang putih bening. Bahkan potongan bagian
lehernya pun yang modelnya lebar. Saking lebarnya sampai menunjukkan pundak dan
bahu sebelah pacarku. Aku tak bisa menebak apakah pacarku memakai dalaman. Tapi
yang pasti dia sangat sexy begitu.
Ingin rasanya aku menerkamnya, dan
menikmati setiap inci tubuhnya saat ini. Tapi aku tahan nafsuku, aku mau
bereskan skripsi ini dulu, biar besok pagi bisa aku antar ke dosen pembimbingku
Pak Zakar yang galak itu.
“Masih belum beres ya sayang?” Tanya
pacaraku merapat.
“Iya nih tanggung. Dikit lagi” Kataku
sambil tetap menatap monitor.
“Ya udah aku beli cemilan di warung depan
ya. Sama coca-cola”
Aku hanya mengangguk, dan terus
mengerjakan skripsiku. Aku dengar suara pintu dibuka, yang artinya pacarku
keluar kamar.
Baru 5 menit dia keluar kamar, aku baru
sadar kalau dia berpakaian cukup sexy. Waduh bisa bahaya nih dia ke warung
dengan pakain seperti itu. Aku penasaran, lalu mengintip dari jendelaku.
Berhubung kamarku lantai 2, pas banget menghadap warung yang ada di depan
kostku itu.
Kulihat dia mencoba ngobrol dengan Mang
Kosim, pemilik warung kelontong yang ada didekat kostku. Orangnya sudah tua
setengah baya. Tubuhnya gendut dengan otot gempal disekitar tubuhnya. Rambutnya
sudah mulai beruban. Sifatnya yang terkenal galak menambah kejelekan wajahnya.
Dia terkenal sesuka hati membuat harga jualan dan ga bisa ditawar. Makanya
anak-anak kost malas belanja kewarungnya kecuali terpaksa.
Tapi dihadapan pacarku, Mang Kosim
kelihatan ramah. Terlihat dia ketawa-ketawa sambil ngobrol dengan pacarku. Dan
yang membuatku kaget bercampur penasaran adalah karena Mang Kosim selalu
curi-curi kearah dada pacarku yang lagi memakai kaos terusan dengan potongan
bawahan yang pendek. Apakah pacarku sadar kalau tubuhnya jadi santapan orang
saat ini?
Aku tak konsentrasi lagi mengerjakan
skripsiku, melainkan kembali mengintip dari jendela kamarku.
Tak lama berselang datang lelaki kurus
ceking dengan badan gelap, turun dari motor. Sepertinya dia adalah tukang ojek
pangkalan. Dia sempat terlihat kaget saat menyadari keberadaan pacarku disitu
yang hari ini berpenampilan sexy. Karena posisi tukang ojek itu yang dibelakang
pacarku, dia dengan bebas menatap tubuh pacarku dari belakang. Baju pacarku
dengan potongan bawahan yang pendek, menjadikan pahanya yang putih bening jadi
santapan tukang ojek itu. Aku makin deg-degan menyaksikan 2 orang lekaki
didekat pacarku.
Tukang ojek itu mendekat sambil mengobrol
dengan Mang Kosim. Sepertinya dia membeli rokok. Posisinya sangat dekat dengan
pacarku. Kulihat pacarku justru memberikan senyum manis sambil sepertinya
menyapa lelaki tersebut. Kulihat lelaki itu makin mendekati pacarku, berdiri
didampingnya, dan ngobrol dengan pacarku.
“Ngapain sih ramah sama tukang ojek
begitu?” Batinku. Skripsi sudah kulupakan.
Perbincangan mereka terlihat sangat seru,
bahkan sekarang pacarku duduk di kursi yang ada didepan warung itu, yang
dikemudian diikuti tukang ojek. Posisi kursi itu menyaping (90 derajat dengan
meja penjaga warung), sehingga pacaraku duduk diantara tukang ojek dan penjaga
warung. Mereka bertiga ngobrol sambil ketawa-ketawa. Yang mebuat jantungku
berhenti berdebar adalah saat pacarku seperti tidak sengaja menyilangkan salah
satu kakinya, tentu hal ini menyebabkan bawahannya makin tersingkap memamerkan
setengah pahanya yang putih mulus. Dan aku yakin kedua lelaki itu menyadarinya.
Aku bisa melihat penjaga warung itu sesekali menurunkan tangannya kebawah, tapi
aku tak bisa lihat ngapain karena terhalang meja yang ada dihadapannya. Apakah
dia ???
Komentar
Posting Komentar