Langsung ke konten utama

Tergoda Amoy Pemandu Karaoke


Kehidupan rumah tanggaku dulu sebetulnya sangat bahagia. Istriku cantik, seksi dan selalu menggairahkan. Dari perkawinan kami kini telah terlahir seorang anak laki-laki berusia dua puluh tahun dan seorang anak perempuan cantik berusia lima belas tahun. Namun karena faktor usia maka kecantikan istriku pun perlahan mulai memudar sehingga membuatku mulai tergoda dengan wanita lain diluar sana.
Aku hanya seorang karyawan di perusahaan swasta yang kebetulan punya kedudukan dan jabatan yang lumayan disana.Tapi hampir saja biduk rumah tanggaku dihantam badai. Dan memang semua ini bisa terjadi karena keisenganku, bermain-main api hingga hampir saja menghanguskan mahligai rumah tanggaku yang damai. Aku sendiri tidak menyangka kalau bisa menjadi keterusan begitu.

Awalnya aku cuma iseng-iseng main kesebuah klub karaoke. Tidak disangka disana banyak juga gadis-gadis cantik yang berseliweran disana hingga membuatku merasa penas.

Harus kuakui tingkah laku mereka memang sangat menggoda. Dan mereka sepertinya sengaja datang kesana untuk mencari kesenangan. Tapi tidak sedikit yang sengaja mencari laki-laki hidung belang. Terus terang waktu itu aku sebenarnya tertarik dengan salah seorang gadis disana.Wajahnya cantik oriental dan pakaiannya terbilang seksi, hal lain yang membuatku tertarik adalah kulitnya putih mulus seperti porcelain.

Aku memperkirakan umurnya tidak lebih dari dua puluh tahun. Aku ingin mendekatinya, tapi ada keraguan dalam hati. Aku hanya memandanginya saja
sambil menikmati minuman ringan, dan mendengarkan lagu-lagu yang dilantunkan pengunjung secara bergantian.


Tapi sungguh tidak diduga sama sekali ternyata gadis itu tahu kalau aku sedari tadi memperhatikannya. Sambil tersenyum dia menghampiriku, dan langsung saja duduk disampingku. Bahkan tanpa malu-malu lagi meletakkan tangannya diatas pahaku.Tentu saja aku sangat terkejut dengan keberaniannya yang kuanggap luar biasa ini.

“Sendirian aja nih om ? sapanya dengan senyuman menggoda.

“Eh.. iya.. sahutku agak tergagap karena masih terpesona dengan kecantikannya.

“Mau aku temani gak om ? dia langsung menawarkan diri.

Aku tidk bisa langsung menjawab. Sunnguh mati, aku benar-benar tidak tahu kalu gadis muda belia ini sungguh pandai merayu. Sehingga aku tidak sanggup lagi ketika dia minta ditraktir minum. Meskipun baru beberapa saat kenal, tapi sikapnya sudah begitu manja. Bahkan seakan dia sudah lama mengenalku. Padahal baru malam ini aku datang ke klub karaoke ini dan bertemu dengannya.

Semula aku memang canggung, Tapi lama-kelamaan jadi biasa juga. Bahkan aku mulai berani meraba-raba dan meremas-remas pahanya. Memang dia mengenakan rok yang cukup pendek, sehingga sebagian pahanya jadi terbuka. Karena suasana yang menyenangkan, maka hampir tengah malam aku baru pulang kerumah. Sebenarnya aku tidak biasa pulang sampai larut malam begini. Tapi istriku tidak rewel dan tidak banyak bertanya. 

Sepanjang malam aku tidak bisa tidur. Wajah gadis amoy itu masih terus membayang dipelupuk mata. Senyumnya, dan kemanjaannya membuatku jadi seperti kembali kemasa remaja. Sebenarnya sejak dulu aku memang sudah tertarik dengan gadis berwajah oriental dan bertubuh mulus seperti dirinya, bahkan banyak rekan kerjaku dikantor yang sepertinya dirinya namun aku tak pernah punya kesempatan untuk mendekati mereka.

Beberapa hari kemudian tepatnya diakhir pekan, Aku datang lagi ke klub karaoke itu dan ternyata gadis itu juga ada disana.
Pertemuan kedua ini sudah tidak membuatku canggung lagi. Bahkan kini aku sudah berani mencium pipinya. Malam itu akau benar-benar lupa pada anak dan istri dirumah. Aku bersenang-senang dengan gadis yang sebaya dengan anakku. Kali ini aku justru pulang menjelang subuh.

Mungkin karena istriku tidak pernah bertanya, dan juga tidak rewel. Aku jadi keranjingan pergi ke klub karaoke itu. Dan setiap kali datang, selalu saja gadis itu yang menemaniku. Dia menyebut namanya Reni. Entah benar atau tidak, aku sendiri tidak peduli. Tapi malam itu tidak seperti biasanya. Reni mengajakku keluar meninggalkan klub karaoke. 

Aku menurut saja, dan berputar-putar mengelilingi kota jakarta dengan kijang kreditan yang belum lunas. Entah kenapa, tiba-tiba aku punya pikiran untuk membawa gadis ini kesebuah penginapan. Sungguh aku tidak menyangka sama sekali ternyata Reni tidak menolak ketika aku mampir dihalaman depan sebuah losmen. Dan dia juga tidak mnolak ketika aku membawanya masuk kesebuah kamar yang telah kupesan.

Jari-jariku langsung bergerak aktif menelusuri setiap lekuk tubuhnya. Bahkan wajahnya dan lehernya kuhujani dengan ciuman-ciuman yang membangkitkan gairah. Aku mendengar dia mendesah kecil dan merintih tertahan.Aku tahu kalau Reni sudah mulai dihinggapi kobaran api gairah asmara yang membara.



Perlahan aku membaringkan tubuhnya diatas ranjang dan satu persatu aku melucuti pakaian yang dikenakan Reni, hingga tanpa busana sama sekali yang melekat ditubuh Reni yang padat berisi. Reni mendesis dan merintih pelan saat ujung lidahku yang basah dan hangat mulai bermain dan menggelitik puting payudaranya.

Sekujur tubuhnya langsung bergetar hebat saat ujung jariku mulai menyentuh bagian tubuhnya yang paling rawan dan sensitif. Jari-jemariku bermain-main dipinggiran daerah rawan itu. Tapi itu sudah cukup membuat Reni menggerinjing dan semakin.bergairah.

Tergesa-gesa aku menanggalkan seluruh pakaian yang kukenakan, dan menuntun tangan gadis itu kearah batang penisku. Entah kenapa, tiba-tiba Reni menatap wajahku, saat jari-jari tangannya menggenggam batang penis kebangganku ini, Tapi hanya sebentar saja dia menggenggam penisku dan kemudian melepaskannya. Bahkan dia melipat pahanya yang indah untuk menutupi keindahan pagarayu-nya.

“Jangan, Omm… desah Reni tertahan ketika aku mencoba untuk membuka kembali lipatan pahanya.

“Kenapa Ren ? tanyaku sambil menciumi bagian belakang telinganya.

“Aku.. hmm.. aku… Reni tidak bisa meneruskan kata-katanya.

Dia malah menggigit bahuku, tidak sanggup untuk menahan gairah yang semakin besar menguasai seluruh bagian tubuhnya. Saat itu Reni kemudian tidak bisa lagi menolak dan melawan gairahnya sendiri sehingga dikit demi sedikit lipatan pahanya yang menutupi vaginanya mulai sedikit-demi sedikit terkuak dan aku kemudian merenggangkannya kedua belah pahanya yang putih mulus itu sehingga aku bisa puas-puas menikmati keindahan bentuk vagina gadis amoy muda ini yang mulai tampak merekah.

Dan matanya langsung terpejam saat merasakan sesuatu benda yang keras, panas dan berdenyut-denyut mulai menyeruak memasuki liang vaginanya yang mulai membasah. Dia menggeliat-geliat sehingga membuat batang penisku jadi sulit untuk menembus lubang vaginanya. Tapi aku tidak kehilangan akal. Aku memeluk tubuhnya dengan erat sehingga Reni saat itu tidak bisa leluasa menggerak-gerakan lagi tubuhnya. Saat itu juga aku menekan pinggulku dengan kuat sekali agar seranganku tidak gagal lagi.

Berhasil!, begitu kepala penisku memasuki liang kewanitaan Reni yang sempit, aku langsung menghentakan pinggulku kedepan sehingga batang penisku melesak kedalam liang vagina Reni dengan seutuhnya, seketika itu juga Reni memekik tertahan sambil menyembunyikan wajahnya dibahuku, Seluruh urat-urat syarafnya

langsung mengejang kaku. Dan keringat langsung bercucuran membasahi tubuhnya. Saat itu aku juga sangat tersentak kaget, aku merasakan bahwa batang penisku seakan merobek sesuatu didalam vagina Reni, dan ini pernah kurasakan pula pada malam pertamaku, saat aku mengambil kegadisan dari istriku. Aku hampir tidak percaya bahwa malam ini aku juga mengambil keperawan dari gadis yang begitu aku sukai ini. Dan aku seolah masih tidak percaya bahwa Reni ternyata masih perawan.


Aku bisa mengetahui ketika kuraba pada bagian pangkal pahanya, terdapat cairan kental yang hangat dan berwarna merah. Aku benar-benar terkejut saat itu, dan tidak menyangka sama sekali, Reni tidak pernah mengatakannya sejak semula. Tapi itu semua sudah terjadi. Dan rasa terkejutku seketika lenyap oleh desakan gairah membara yang begitu berkobar-kobar. 

Aku mulai menggerak-gerakan tubuhku, agar penisku dapat bermain-main didalam lubang kemaluan Renny yang masih begitu rapat dan kenyal, Sementara Reni sudah mulai tampak tidak kesakitan dan sesekali tampak diwajahnya dia sudah bisa mulai merasakan kenikmatan dari gerakan-gerakan maju mundur penisku seakan membawanya ke batas ujung dunia tak bertepi.

Malam itu juga Reni menyerahkan keperawannya padaku tanpa ada unsur paksaan. Meskipun dia kemudian menangis setelah semuanya terjadi, Dan aku sendiri merasa menyesal karena aku tidak mungkin mengembalikan keperawanannya. Aku memandangi bercak-bercak darah yang mengotori sprei sambil memeluk tubuh Reni yang masih polos dan sesekali masih terdengar isak tangisnya.

“Maafkan aku, Reni. Aku tidak tahu kalau kamu masih perawan. Seharusnya kamu

bilang sejak semula…,” kataku mencoba menghibur.

Reny hanya diam saja. Dia melepaskan pelukanku dan turun dari pembaringan. Dia melangkah gontai kekamar mandi. Sebentar saja sudah terdengar suara air yang menghantam lantai didalam kamar mandi. Sedangkan aku masih duduk diranjang ini, bersandar pada kepala pembaringan. Aku menunggu sampai Reni keluar dari kamar mandi dengan tubuh terlilit handuk dan rambut yang basah. Aku terus memandanginya dengan berbagai perasaan berkecamuk didalam dada. Bagaimanapun aku sudah merenggut kegadisannya.

Dan itu terjadi tanpa dapat dicegah kembali. Reni duduk disisi pembaringan sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk lain. Aku memeluk pinggangnya, dan menciumi punggungnya yang putih dan halus. Reni

menggeliat sedikit, tapi tidk menolak ketika aku membawanya kembali berbaring diatas ranjang. Gairahku kembali bangkit saat handuk yang melilit tubuhnya terlepas dan terbentang pemandangan yang begitu menggairahkan datang dari keindahan kedua belah payudaranya yang kencang dan montok, serta keindahan dari bulu-bulu halus tipis yang menghiasi disekitar vaginanya.

Dan secepat kilat aku kembali menghujani tubuhnya dengan kecupan-kecupan yang membangkitkan gairahnya. Reni merintih tertahan, menahan gejolak gairahnya yang mendadak saja terusik kembali.

“Pelan-pelan, Omm. Perih….,” rintih Reni tertahan, saat aku mulai kembali mendobrak benteng pagarayunya untuk yang kedua kalinya.


Renny menyeringai dan merintih tertahan sambil mengigit-gigit bibirnya sendiri, saat aku sudah mulai menggerak-gerakan pinggulku dengan irama yang tetap dan teratur. Perlahan tapi pasti, Reni mulai mengimbangi gerakan tubuhku. Sementara gerakan-gerakan yang kulakukan semakin liar dan tak terkendali. Beberapa kali Reni memekik tertahan dengan tubuh terguncang dan menggeletar bagai tersengat kenikmatan klimaks ribuan volt. Kali ini Reni mencapai puncak orgasme yang mungkin pertama kali baru dirasakannya. Tubuhnya langsung lunglai dipembaringan, dan aku merasakan denyutan-denyutan lembut dari dalam vaginanya, merasakan kenikmatan denyut-denyut vagina Reni, membuat aku hilang kontrol dan tidak mampu menahan lagi permainan ini.. hingga akhirnya aku merasakan kejatan-kejatan hebat disertai kenikmatan luar biasa saat cairan spermaku muncrat berhamburan didalam liang kewanitaannya. Akupun akhirnya rebah tak bertenaga dan tidur berpelukan dengan Reni malam itu.

Selanjutnya aku dan Reni menjalin hubungan gelap tanpa sepengetahuan istriku. Aku sering memberinya sejumlah uang untuk sekedar berbelanja dan membantunya membayar sewa kost karena pada dasarnya Reni merupakan seorang gadis Chinese perantau dari luar pulau sehingga harus berjuang sendirian membantu ekonomi keluarganya.

Lama kelamaan hubungan kami semakin kehilangan arahnya, Aku yang semula ingin menjadikannya sebagai seorang kekasih sekarang malah berniat untuk menjadikannya sebagai pemuas nafsu seks semata.

"Aku tahu kamu sedang membutuhkan banyak uang sekarang. Kalau kamu mau menuruti semua fantasi seksualku, nanti aku akan membantu biaya sekolah adikmu. Aku mencoba merayu Reni agar mau memenuhi keinginan yang tak wajar tsb.

Sejak hari itu aku sering menjadikan Reni sebagai pemuas fantasi seksual terpendamku yang tergolong tak wajar dan beruntung dia tak pernah menolak keinginan anehku tsb. Mungkin disebabkan karena aku selalu mengiming imingi dirinya dengan bantuan ekonomi sehingga dia pun bersedia melakukannya.

Salah satunya ketika aku dan rekan rekan kerjaku menyetubuhi gadis amoy itu secara beramai ramai dikamar hotel yang telah kami pesan sebelumnya untuk merayakan pesta pergantian tahun.

Pernah juga aku mengajak beberapa tukang bangunan yang sedang merenovasi rumah kost tempat tinggalnya, tentu saja para buruh bangunan itu sontak kegirangan karena berkesempatan menikmati tubuh mulus seorang gadis amoy yang begitu cantik dan seksi.

"Kalau kerjanya jadi pemandu karaoke berarti neng amoy pinter karaoke dong ya ? Karena disini gak ada mic, gimana kalau neng amoy isepin kont-l abang aja.

Entah kenapa aku sangat terangsang jika melihat Reni di gang bang oleh para pekerja kasar seperti mereka sehingga aku ingin mengulangi hal itu lagi dan lagi.

Didalam kamar kostnya yang sempit, tubuh putih Reni menjadi sasaran pelampiasan nafsuku dan juga beberapa tukang bangunan tsb hingga akhirnya Reni kelelahan dan tertidur pulas.

"Udah kamu tenang aja Ren, nanti kalau sampe hamil, tukang bangunan itu bersedia kok menikahi kamu. Kataku sambil memberikan sejumlah uang padanya.

Harus kuakui Reni telah memberikan kepuasan maksimal dalam diriku yang tak pernah kudapatkan dari istriku sendiri

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4