Saat aku baru selesai menutup pintu dan ingin berjalan ke lift, aku berpapasan dengan pamanku. Waduh, gawat kalau sampai pamanku memergoki bibiku yang sedang main gila dengan 2 OB itu. Aku pun memutar otak dengan cepat lalu bilang ke pamanku bahwa bibiku sedang istirahat dan minta ditakeaway saja. Aku bilang aku baru akan berangkat ke restoran dan kuajak pamanku untuk makan malam di restonya supaya dia tidak jadi ke unit condoku. Beruntung pamanku setuju karena baginya memang makan itu lebih enak kalau langsung dimakan saat baru selesai dimasak oleh kokinya.
Segera kutelpon supirku untuk menjemput di lobby condo. Tidak lama supirku pun tiba dan sekitar 25 menit kemudian kami sudah tiba di restoran Jepang favoritku yang lokasinya memang tidak terlalu jauh dari Condoku, hanya karena macet saja akibat jam pulang kantor membuat perjalanan cukup lama. Saat kami sedang melihat-lihat menu, HPku berdering, ternyata panggilan dari bibiku. Supaya pamanku tidak curiga aku pun beralasan ingin ke toilet, padahal aku hanya menjauh untuk mengangkat telp dari bibiku. Suara bibiku agak serak seperti habis karaoke, yang tentu saja aku tahu penyebabnya karena jeritan liarnya yang bercinta dengan 2 OB itu.
Aku memang jelas kepergok sedang memainkan tubuhku dengan tanganku sendiri saat menonton adegan seks di dalam ruang pompa. “non sange kan? Daripada pake tangan non, mending mas aja yang puasin non.”sambungnya lagi, melihatku yang sudah terpojok.
Beberapa detik kemudian mas Udin mencabut kontolnya yang belepotan cairan orgasmeku sambil berucap,”Pak Asep, lu mau coblos memeknya sekarang ga? Gua mau nyoba boolnya non Selina. Jadi barengan aja kita”. Oh tidak, yang kutakutkan tadi menjadi kenyataan.
Segera kutelpon supirku untuk menjemput di lobby condo. Tidak lama supirku pun tiba dan sekitar 25 menit kemudian kami sudah tiba di restoran Jepang favoritku yang lokasinya memang tidak terlalu jauh dari Condoku, hanya karena macet saja akibat jam pulang kantor membuat perjalanan cukup lama. Saat kami sedang melihat-lihat menu, HPku berdering, ternyata panggilan dari bibiku. Supaya pamanku tidak curiga aku pun beralasan ingin ke toilet, padahal aku hanya menjauh untuk mengangkat telp dari bibiku. Suara bibiku agak serak seperti habis karaoke, yang tentu saja aku tahu penyebabnya karena jeritan liarnya yang bercinta dengan 2 OB itu.
Aku pun bilang pada bibiku bahwa tadi aku menelepon karena ingin mengajaknya untuk makan malam. Aku belum berani bilang bahwa aku memergokinya tadi. Kujelaskan karena tidak diangkat-angkat jadi aku kira bibi sedang tidur dan aku berencana membungkus untuknya. Bibiku menjawab dengan berbohong, dia memang tidur tadi dan baru bangun sekarang. Setelah memberitahu menu yang dia inginkan, akhirnya telepon kuakhiri. Aku lalu kembali ke meja makan dimana pamanku sudah siap untuk order dan kami memanggil pelayan untuk memesan.
Sekitar 40 menitan bersantap masakan Jepang di restoran ini, kami pun pulang ke Condo. Bibiku yang kuperhatikan baru selesai mandi dari rambutnya yang masih agak basah sedang duduk sambil menonton acara TV. Kuserahkan makanan yang kubungkus ke bibiku. Aku segera menuju kamarku. Di kamar, kulepaskan pakaianku dan melangkah masuk ke kamar mandi.
Kubasuh tubuhku dengan air dari shower. Lalu aku mulai menyabuni tubuhku. Saat sedang membersihkan bagian payudaraku, aku teringat kembali dengan persetubuhan bibiku di kamar tamu condoku dengan 2 OB itu dan juga seks tadi pagi dengan Pak Eko di kamar mandiku ini. Tanpa terasa, libidoku mulai naik dengan cepat. Oh, nafsuku memang tinggi.. Kuremas buah dadaku yang penuh busa sabun dan kucubit pentilku yang makin mengeras. Tanganku yang satu kuarahkan ke vaginaku dan kuraba-raba. Lalu kugunakan semburan air dari mulut shower untuk menstimulasi putingku. Tanganku mulai menggesek-gesek bibir vaginaku. "nghhhh.. ngghh..",lenguhku akibat permainan tanganku sendiri.
Supaya lebih nyaman bermasturbasi, aku membaringkan tubuhku di bathtub yang belum kuisi air. Kumasukkan jari-jariku ke vaginaku dan mulai kokocok dengan tempo agak cepat. “Ngghhhh..”desahku nikmat. Jari-jariku pun kugunakan untuk memilin-milin kedua puting pink ku bergantian. Sekitar 15 menit akhirnya aku pun mencapai orgasmeku. “Aaahhhhhhhhh..”lenguhku dengan badan bergetar-getar. ‘crrttt..crrrttt..’ Cukup banyak cairan orgasmeku yang tumpah ke bathtub ini.
Setelah beristirahat sejenak setelah klimaks dengan tanganku sendiri, aku pun lanjut mandi lagi. Kubilas tubuhku dan kubersihkan vaginaku dari cairan sisa orgasmeku. Selesai mandi aku segera berganti dengan pakaian santai tapi sopan dan lengkap dengan bra, karena ada paman dan bibiku.
Aku pun bertemu paman dan bibiku yang sudah duduk santai di ruang tamu. Kutawarkan minuman chocolate ke mereka, yang diiyakan oleh mereka. Kami banyak berbincang di ruang tamu sambil menikmati chocolate hangat buatanku. Tidak terasa waktu berlalu karena kami asyik ngobrol, jam pun sudah menunjukkan angka 9 malam. Paman dan bibiku bilang mau tidur awal karena besok pagi mereka harus ke Kedubes untuk mengurus visa.
Sekitar 40 menitan bersantap masakan Jepang di restoran ini, kami pun pulang ke Condo. Bibiku yang kuperhatikan baru selesai mandi dari rambutnya yang masih agak basah sedang duduk sambil menonton acara TV. Kuserahkan makanan yang kubungkus ke bibiku. Aku segera menuju kamarku. Di kamar, kulepaskan pakaianku dan melangkah masuk ke kamar mandi.
Kubasuh tubuhku dengan air dari shower. Lalu aku mulai menyabuni tubuhku. Saat sedang membersihkan bagian payudaraku, aku teringat kembali dengan persetubuhan bibiku di kamar tamu condoku dengan 2 OB itu dan juga seks tadi pagi dengan Pak Eko di kamar mandiku ini. Tanpa terasa, libidoku mulai naik dengan cepat. Oh, nafsuku memang tinggi.. Kuremas buah dadaku yang penuh busa sabun dan kucubit pentilku yang makin mengeras. Tanganku yang satu kuarahkan ke vaginaku dan kuraba-raba. Lalu kugunakan semburan air dari mulut shower untuk menstimulasi putingku. Tanganku mulai menggesek-gesek bibir vaginaku. "nghhhh.. ngghh..",lenguhku akibat permainan tanganku sendiri.
Supaya lebih nyaman bermasturbasi, aku membaringkan tubuhku di bathtub yang belum kuisi air. Kumasukkan jari-jariku ke vaginaku dan mulai kokocok dengan tempo agak cepat. “Ngghhhh..”desahku nikmat. Jari-jariku pun kugunakan untuk memilin-milin kedua puting pink ku bergantian. Sekitar 15 menit akhirnya aku pun mencapai orgasmeku. “Aaahhhhhhhhh..”lenguhku dengan badan bergetar-getar. ‘crrttt..crrrttt..’ Cukup banyak cairan orgasmeku yang tumpah ke bathtub ini.
Setelah beristirahat sejenak setelah klimaks dengan tanganku sendiri, aku pun lanjut mandi lagi. Kubilas tubuhku dan kubersihkan vaginaku dari cairan sisa orgasmeku. Selesai mandi aku segera berganti dengan pakaian santai tapi sopan dan lengkap dengan bra, karena ada paman dan bibiku.
Aku pun bertemu paman dan bibiku yang sudah duduk santai di ruang tamu. Kutawarkan minuman chocolate ke mereka, yang diiyakan oleh mereka. Kami banyak berbincang di ruang tamu sambil menikmati chocolate hangat buatanku. Tidak terasa waktu berlalu karena kami asyik ngobrol, jam pun sudah menunjukkan angka 9 malam. Paman dan bibiku bilang mau tidur awal karena besok pagi mereka harus ke Kedubes untuk mengurus visa.
Setelah mereka masuk kamar, tinggal aku sendiri di ruang tamu ini. Kulihat pesan masuk di whatsappku. Dari seorang pria, teman SMAku. Namanya Andrev Halim. Wajahnya tampan dengan model rambut pomade yang kalau tidak salah sebutannya Quiff dan juga ia tinggi, sekitar 175 cm serta badannya atletis karena memang dia pemain inti di tim basket sekolahku. Dia juga keturunan Chinese, hanya saja kedua orangtua nya Chinese Indonesia yang lahir di Kalimantan.
Keluarganya termasuk konglomerat, ayahnya punya pabrik di Amerika dan sering bolak balik Indo - Amerika karena urusan bisnis. Andrev sendiri juga sering kesana saat libur sekolah untuk belajar mengurus bisnis keluarganya. Dia naksir padaku dan sempat mengajakku pacaran tapi kutolak dengan alasan belum siap untuk menjalin hubungan lagi. Dia mengerti dan setuju hubungan kami sebagai teman saja. Dia ingin mengajakku keluar besok jam 12 siang untuk makan dan nonton di bioskop. Aku yang memang besok sedang tidak ada janji pun menyetujui ajakannya. Setelah itu aku pun tidur.
Keesokan harinya aku bangun sekitar jam 9 pagi. Kulihat di ruang makan dekat dapur ada paman dan bibiku sudah berpakaian rapi sedang duduk dan sarapan roti gandum dengan kopi. Aku pun ikut duduk di meja makan bersama mereka. Setelah berbincang-bincang sejenak sambil menikmati sarapan, mereka pun bersiap untuk berangkat ke kedubes menggunakan sopirku yang memang sudah standby di Condo. Tidak lama mereka pun pergi.
Pagi itu kuhabiskan dengan menonton beberapa episode dari DraKor favoritku. Sesekali kusempatkan juga membalas group chat dari teman-temanku mengenai pilihan hotel kami untuk di Bali. Setelah itu aku pun selesai menonton, kulihat jam sudah pukul 11:07. Kuputuskan untuk mandi lalu berganti pakaian. Kukenakan dress hitam tanpa lengan yang agak transparan di bagian dada. Aku sudah siap sekitar jam 11:53. Kurang lebih 5 menit kemudian ada telepon masuk dari Andrev yang bilang sudah hampir tiba di Condoku. Segera aku pun memakai high heelsku, mengunci pintu Condoku dan turun ke lobby.
Saat aku keluar ke lobby, kulihat mobil Chevrolet Camaro hijau Andrev pun tiba di area jalan lobby Condoku. Segera aku masuk ke mobilnya yang disambut dengan Andrev sambil memujiku,”kamu cantik Sel.”. “makasih drev.”balasku sambil tersenyum manis.
Keesokan harinya aku bangun sekitar jam 9 pagi. Kulihat di ruang makan dekat dapur ada paman dan bibiku sudah berpakaian rapi sedang duduk dan sarapan roti gandum dengan kopi. Aku pun ikut duduk di meja makan bersama mereka. Setelah berbincang-bincang sejenak sambil menikmati sarapan, mereka pun bersiap untuk berangkat ke kedubes menggunakan sopirku yang memang sudah standby di Condo. Tidak lama mereka pun pergi.
Pagi itu kuhabiskan dengan menonton beberapa episode dari DraKor favoritku. Sesekali kusempatkan juga membalas group chat dari teman-temanku mengenai pilihan hotel kami untuk di Bali. Setelah itu aku pun selesai menonton, kulihat jam sudah pukul 11:07. Kuputuskan untuk mandi lalu berganti pakaian. Kukenakan dress hitam tanpa lengan yang agak transparan di bagian dada. Aku sudah siap sekitar jam 11:53. Kurang lebih 5 menit kemudian ada telepon masuk dari Andrev yang bilang sudah hampir tiba di Condoku. Segera aku pun memakai high heelsku, mengunci pintu Condoku dan turun ke lobby.
Saat aku keluar ke lobby, kulihat mobil Chevrolet Camaro hijau Andrev pun tiba di area jalan lobby Condoku. Segera aku masuk ke mobilnya yang disambut dengan Andrev sambil memujiku,”kamu cantik Sel.”. “makasih drev.”balasku sambil tersenyum manis.
"Mau makan dimana ni kita?”tanyanya.
"Umm,..terserah kamu aja Drev. Jawabku yang merupakan jawaban favorit hampir semua wanita jika ditanya cowo. Hehe..
"Yaa uda kita makan di restoran Italy L**** di Senopati aja ya.” ajaknya.
"Boleh Drev. Enak pastanya.”timpalku.
Segera kami pun meluncur kesana. Setiba di restoran itu kami pun duduk di pojokan. Aku memesan Spaghettinya yang memang favoritku. Andrev memesan Lasagna. Kami pun berbincang-bincang sampai akhirnya makanan pesanan kami tiba. Setelah makan siang, Andrev mengajak pergi nonton di mall yang terletak di Jakarta Pusat. Film yang kami tonton adalah film drama romance. Ada beberapa adegan ciuman yang hot di film ini yang cukup membuat gairahku timbul. Sekitar 2 jam kemudian filmnya selesai.
Sambil kami berjalan ke parkiran mobil, Andrev mengajakku untuk mampir ke rumahnya di Menteng. Aku yang sudah biasa dan tahu maksud ajakan pria seperti ini pun mengiyakannya. Kurang lebih 30 menit kemudian kami pun tiba di tempatnya. Rumahnya sangat besar, walau rumahku sendiri juga besar, tapi rumah Andrev masih lebih besar.
Segera kami pun meluncur kesana. Setiba di restoran itu kami pun duduk di pojokan. Aku memesan Spaghettinya yang memang favoritku. Andrev memesan Lasagna. Kami pun berbincang-bincang sampai akhirnya makanan pesanan kami tiba. Setelah makan siang, Andrev mengajak pergi nonton di mall yang terletak di Jakarta Pusat. Film yang kami tonton adalah film drama romance. Ada beberapa adegan ciuman yang hot di film ini yang cukup membuat gairahku timbul. Sekitar 2 jam kemudian filmnya selesai.
Sambil kami berjalan ke parkiran mobil, Andrev mengajakku untuk mampir ke rumahnya di Menteng. Aku yang sudah biasa dan tahu maksud ajakan pria seperti ini pun mengiyakannya. Kurang lebih 30 menit kemudian kami pun tiba di tempatnya. Rumahnya sangat besar, walau rumahku sendiri juga besar, tapi rumah Andrev masih lebih besar.
Gerbang rumahnya yang mewah dibuka dengan remote. Setelah memarkirkan mobilnya, Andrev pun mengajakku masuk ke rumahnya yang luas. Saking luasnya untuk ke pintu masuk dari parkiran mobilnya pun kami harus diantar salah 1 ART nya dengan kendaraan serupa mobil golf. Setelah masuk rumahnya, kami pun masuk ke kamarnya yang juga cukup jauh dari pintu depannya.
Setelah mengunci pintu, Andrev pun memelukku dan mencium bibirku. Aku yang memang sudah pernah seks dengan Andrev sebelumnya segera membalas ciumannya. Kupeluk lehernya dengan mesra sambil bercumbu. Lidah kami saling bersentuhan di dalam mulutku. Kurasakan tangan Andrev juga meremas payudaraku dengan lembut. Oh, gairahku dengan perlahan bangkit setelah tadi sempat naik saat nonton di bioskop. “mmhh..mmhh..”suara di mulut kami yang sedang ber french kiss.
Masih sambil bercumbu, aku mulai melepas kancing-kancing kemejanya satu per satu. Setelah terbuka semua Andrev pun melepas kemejanya, memperlihatkan tubuhnya yang kekar. Kulepas pagutanku di bibirnya sejenak untuk melepas dress hitamku. Kini penutup tubuhku hanya menyisakan bra dan CD hitam. “You are so beautiful Selina.”,ucap Andrev yang membuatku tersenyum.
Andrev lalu kembali memeluk dan menciumku dengan bernafsu, diangkatnya aku dan dibaringkannya aku di kasur nya yang empuk. Kembali ia menciumku sambil meremas buah dadaku dari luar BH hitamku. 5 menit kemudian, ciuman Andrev diarahkannya ke telinga dan lalu ke leherku. Dikecupnya dengan lembut leherku yang putih mulus, membuatku menggelinjang geli sekaligus nikmat. “ngghhh..drev..”,desahku. Pelan-pelan ciumannya mulai turun ke dadaku.
Setelah mengunci pintu, Andrev pun memelukku dan mencium bibirku. Aku yang memang sudah pernah seks dengan Andrev sebelumnya segera membalas ciumannya. Kupeluk lehernya dengan mesra sambil bercumbu. Lidah kami saling bersentuhan di dalam mulutku. Kurasakan tangan Andrev juga meremas payudaraku dengan lembut. Oh, gairahku dengan perlahan bangkit setelah tadi sempat naik saat nonton di bioskop. “mmhh..mmhh..”suara di mulut kami yang sedang ber french kiss.
Masih sambil bercumbu, aku mulai melepas kancing-kancing kemejanya satu per satu. Setelah terbuka semua Andrev pun melepas kemejanya, memperlihatkan tubuhnya yang kekar. Kulepas pagutanku di bibirnya sejenak untuk melepas dress hitamku. Kini penutup tubuhku hanya menyisakan bra dan CD hitam. “You are so beautiful Selina.”,ucap Andrev yang membuatku tersenyum.
Andrev lalu kembali memeluk dan menciumku dengan bernafsu, diangkatnya aku dan dibaringkannya aku di kasur nya yang empuk. Kembali ia menciumku sambil meremas buah dadaku dari luar BH hitamku. 5 menit kemudian, ciuman Andrev diarahkannya ke telinga dan lalu ke leherku. Dikecupnya dengan lembut leherku yang putih mulus, membuatku menggelinjang geli sekaligus nikmat. “ngghhh..drev..”,desahku. Pelan-pelan ciumannya mulai turun ke dadaku.
Bagian pundakku juga dikecupnya. Lalu setelah tiba di dadaku, segera dibenamkannya kepalanya ke payudaraku yang masih tertutup bra. Diciuminya dengan lembut belahan dadaku yang mengintip dari BHku dengan mesra. “ohh..yes..terus drev..”,lenguhku menikmati ciumannya di dadaku. Uh, Andrev memang tahu bagaimana menaikkan gairahku dengan gentle.
Aku yang ingin rasa nikmat di dadaku bertambah, segera mengangkat sedikit tubuhku dan melepas kait bra hitamku sehingga buah dadaku yang putih dengan puting pinknya kini terlihat jelas. Andrev sejenak terpaku melihat keindahan dua gunung kembarku yang kencang dan putih ini, walaupun ia sudah pernah melihatnya saat bercinta denganku dulu. Andrev pun lalu segera melumat susuku.
Aku yang ingin rasa nikmat di dadaku bertambah, segera mengangkat sedikit tubuhku dan melepas kait bra hitamku sehingga buah dadaku yang putih dengan puting pinknya kini terlihat jelas. Andrev sejenak terpaku melihat keindahan dua gunung kembarku yang kencang dan putih ini, walaupun ia sudah pernah melihatnya saat bercinta denganku dulu. Andrev pun lalu segera melumat susuku.
Dijilatinya kedua puting susuku bergantian dengan cepat. “ngghhh..enak drev..I like it..terus..”lenguhku. Pentilku yang sudah mengeras juga dihisapnya dengan kuat, membuat aku makin menggelinjang dan mengerang nikmat. Kuremas-remas rambutnya yang berpomade itu untuk melampiskan nikmat yang kudapat.
Puas dengan dadaku, Andrev kini menciumi perutku dengan lembut dan pelan-pelan turun ke area kewanitaanku. Ditariknya celana dalam hitamku hingga turun sampai pahaku. Lalu wajah Andrev pun menghampiri selangkanganku. Dipeganginya kedua pahaku sambil mulutnya mulai bermain di vaginaku. Dijilatinya bibir vaginaku dengan nafsu.
Puas dengan dadaku, Andrev kini menciumi perutku dengan lembut dan pelan-pelan turun ke area kewanitaanku. Ditariknya celana dalam hitamku hingga turun sampai pahaku. Lalu wajah Andrev pun menghampiri selangkanganku. Dipeganginya kedua pahaku sambil mulutnya mulai bermain di vaginaku. Dijilatinya bibir vaginaku dengan nafsu.
"Ooohhh..drev.. felt so good..ohh..yeah.. ngghhh..”rintihku. Lidah Andrev juga memainkan clitorisku, memberikan rangsangan yang sangat kuat padaku. Aku juga meremas buah dadaku dan memainkan puting susuku dengan kedua tanganku. Sekitar 10 menit kemudian aku pun mendapatkan orgasme dari permainan lidah Andrev di vaginaku. “iyah..dikit lagi..drev..ahh.. ahh.. aahhhhhhhhh”, aku melenguh saat orgasme dengan tubuh yang berkelojotan.
Andrev pun bangkit dan segera melepaskan celana jeans dan CDnya sekaligus. Aku yang baru saja orgasme masih terbaring dengan nafas memburu di ranjangnya yang besar. Melihat Andrev yang mendekatiku dengan penisnya yang sudah setengah ereksi, akupun meraih penisnya yang kemerahan dan kujilati lalu kumasukkan ke mulutku. Kuhisap sambil kumaju mundurkan kepalaku, membuat Andrev meracau.
Andrev pun bangkit dan segera melepaskan celana jeans dan CDnya sekaligus. Aku yang baru saja orgasme masih terbaring dengan nafas memburu di ranjangnya yang besar. Melihat Andrev yang mendekatiku dengan penisnya yang sudah setengah ereksi, akupun meraih penisnya yang kemerahan dan kujilati lalu kumasukkan ke mulutku. Kuhisap sambil kumaju mundurkan kepalaku, membuat Andrev meracau.
"Oohh..nice..Sel..iya gitu terus..”. Sambil kusepong, Andrev menjamah buah dadaku dengan kedua tangannya dari atas dan diremasnya dengan gemas. Dipelintir-pelintirnya juga kedua pentilku yang sudah mengacung, membuatku mendesah di sela seponganku pada penisnya. “mmpphhhh..mmppphhhh”,desahan tertahanku.
Lalu Andrev membaringkanku di ranjang dan dengan tangannya diarahkannya penisnya ke vaginaku yang sudah basah. Dengan dua kali hentakan, masuklah penisnya ke liang nikmatku. Mulai digenjotnya diriku dengan tempo cepat, membuat kedua payudaraku memantul-mantul. Andrev yang gemas melihatnya, melumat puting susuku yang kanan. “sshh…ohh..yes..oohh..”,racauku.
10 menitan di posisi misionaris ini, Andrev pun mengajakku ganti gaya. Kini Andrev berbaring dan aku pun menaiki batang kejantanan Andrev dengan posisi tubuhku membelakanginya. Di posisi ini aku yang ambil kendali dengan lebih aktif menggoyangkan pinggulku. “ahh..enak Sel.. memek kamu..ohh..so tight..ohh..”, ceracau Andrev yang keenakan karena jepitan vaginaku. Walaupun sudah sering ngeseks tapi vaginaku tetap kencang dan rapat karena aku rajin senam kegel dan squat. Saat asyik memacu tubuhku ini, kurasakan pentilku dimainkan kedua tangan Andrev dari belakang. Diperahnya kedua payudaraku dengan bernafsu. “ahh..ahh..enak Drev..I like it..nghhh”,desahku.
Akhirnya kurasakan vaginaku berkedut keras tanda orgasmeku sudah dekat. “aahhhhhhh.. Andrev.. I’m cumming..”, jeritku sambil mendongakkan kepalaku ke arah langit-langit kamar. Aku yang masih lemas kini terbaring ke tubuh Andrev yang bidang. Andrev yang mengerti keadaanku pun kini mengubah posisi kami menjadi berbaring menyamping, dengan tubuhku masih membelakangi Andrev. Lalu kaki kiriku agak diangkat dan ditusukkannya lagi penisnya yang keras ke liang vaginaku dari belakang.
Dengan gencar Andrev menyodokku sambil diremasnya susuku dengan tangan kirinya. “oohh..yes..ahh..ahh..”ceracaunya. Aku hanya bisa berbaring sambil digenjot karena masih cukup lelah akibat orgasmeku. Kurang dari 10 menit di posisi ini Andrev pun akhirnya orgasme sambil melenguh. Ia mencabut penisnya dari vaginaku dan diarahkannya ke pantatku.
Lalu Andrev membaringkanku di ranjang dan dengan tangannya diarahkannya penisnya ke vaginaku yang sudah basah. Dengan dua kali hentakan, masuklah penisnya ke liang nikmatku. Mulai digenjotnya diriku dengan tempo cepat, membuat kedua payudaraku memantul-mantul. Andrev yang gemas melihatnya, melumat puting susuku yang kanan. “sshh…ohh..yes..oohh..”,racauku.
10 menitan di posisi misionaris ini, Andrev pun mengajakku ganti gaya. Kini Andrev berbaring dan aku pun menaiki batang kejantanan Andrev dengan posisi tubuhku membelakanginya. Di posisi ini aku yang ambil kendali dengan lebih aktif menggoyangkan pinggulku. “ahh..enak Sel.. memek kamu..ohh..so tight..ohh..”, ceracau Andrev yang keenakan karena jepitan vaginaku. Walaupun sudah sering ngeseks tapi vaginaku tetap kencang dan rapat karena aku rajin senam kegel dan squat. Saat asyik memacu tubuhku ini, kurasakan pentilku dimainkan kedua tangan Andrev dari belakang. Diperahnya kedua payudaraku dengan bernafsu. “ahh..ahh..enak Drev..I like it..nghhh”,desahku.
Akhirnya kurasakan vaginaku berkedut keras tanda orgasmeku sudah dekat. “aahhhhhhh.. Andrev.. I’m cumming..”, jeritku sambil mendongakkan kepalaku ke arah langit-langit kamar. Aku yang masih lemas kini terbaring ke tubuh Andrev yang bidang. Andrev yang mengerti keadaanku pun kini mengubah posisi kami menjadi berbaring menyamping, dengan tubuhku masih membelakangi Andrev. Lalu kaki kiriku agak diangkat dan ditusukkannya lagi penisnya yang keras ke liang vaginaku dari belakang.
Dengan gencar Andrev menyodokku sambil diremasnya susuku dengan tangan kirinya. “oohh..yes..ahh..ahh..”ceracaunya. Aku hanya bisa berbaring sambil digenjot karena masih cukup lelah akibat orgasmeku. Kurang dari 10 menit di posisi ini Andrev pun akhirnya orgasme sambil melenguh. Ia mencabut penisnya dari vaginaku dan diarahkannya ke pantatku.
"Crot..crot..crot’ spermanya yang hangat disemprot ke pantatku yang bulat. Andrev lalu terbaring di sampingku dengan terengah-engah. “Oh.. you.. are.. Amazing..Sel..hah..hah..” komentarnya dengan nafas putus-putus. Aku membalikkan badanku ke arahnya, tersenyum dan kutimpali, “yes..you too Drev..” Aku memang juga merasakan nikmat bercinta dengannya. Andrev memang salah 1 partner seksku dari sesama keturunan yang bisa dibilang terbaik dari segi teknik ML dan juga penisnya.
Aku dan Andrev yang kelelahan pun lalu tertidur di ranjangnya. Sekitar 25 menit tidur, tiba-tiba suara dering di HP Andrev membangunkan kami. Ternyata telepon dari mamanya yang mengajak Andrev dinner keluarga di salah 1 mall elit Jakarta Pusat. Andrev yang masih telanjang denganku berbincang beberapa menit dengan mamanya sebelum telepon diputus. Andrev pun bilang padaku bahwa dia akan pergi dinner dengan papa mamanya dan mengajakku untuk ikut. Aku yang memang tidak punya hubungan dengan Andrev pun tentu saja tidak enak untuk ikut. Dengan halus kutolak ajakan Andrev dengan beralasan aku ditunggu bibiku di Condo. Andrev pun mengerti dan mengajakku untuk mandi dengannya.
Kami pun masuk ke dalam kamar mandinya yang sangat luas dengan berlantai marmer yang sangat indah. Kami saling menyabuni tubuh masing-masing. Andrev sesekali juga dengan nakal mencubiti putingku dan membelai-belai bibir vaginaku. Uh, kurasakan vaginaku agak berkedut akibat gosokan tangan Andrev di tubuhku. Aku mulai horny sebenarnya saat Andrev selesai membilas tubuh kami dan mengambil handuk.
Jujur aku sebenarnya masih ingin bercinta dengan Andrev, tetapi acara mandi kami pun harus cepat berakhir karena memang Andrev agak buru-buru berhubung sudah ditunggu papa mamanya. Setelah kami selesai berpakaian, Andrev pun segera mengantarku pulang ke Condo.
Sesampainya kami di lobby Condoku, Andrev pun tersenyum sambil berucap, “Makasih ya Sel buat hari ini. I had a great time.”. Segera kutimpali dengan senyum manisku,”Me too Drev. Kapan-kapan lagi ya. Hehe.”. Andrev pun lalu pergi dari Condoku. Beginilah kencan berlanjut seks yang biasa kulakukan dengan teman priaku yang sesama keturunan.
Aku berjalan memasuki lobby Condoku sambil coba menelpon bibiku untuk mengajaknya dinner. Cukup lama kutelpon tapi tidak diangkat bibiku. Waduh, ngapain lagi ni bibiku. Lalu kuputuskan untuk menelp pamanku. Dan pamanku mengangkat sambil dijawabnya bahwa dia sekarang mau pergi makan malam sama teman-temannya. Lalu pamanku bilang mereka baru sekitar 40 menitan yang lalu keluar dari area condo setelah mengdrop bibiku yang memilih tidak ikut mereka dan mau di condo saja karena ingin berenang sambil santai. Hmm, baru 40 menitan harusnya bibiku masih berenang ni, simpulku dalam hati.
Aku pun berjalan menuju kolam renang Condoku dengan harapan menemukan bibiku disana. Aku celingak celinguk melihat ke arah kolam renang yang hampir tidak ada orang karena memang hari ini termasuk hari kerja dan sudah hampir malam sehingga penghuni condo yang berenang juga sangat jarang. Tidak kulihat bibiku dimanapun di area kolam renang. Hmm,mungkin sudah naik kali,pikirku dalam hati. Aku lalu mulai berjalan mengitari area kolam renang yang luas dengan arah ke lobby condo.
Saat itulah aku mendengar suara desahan walaupun tidak begitu jelas karena asal suaranya sepertinya agak jauh dari posisiku. Kucoba mencari arah dari suara itu dengan mendengarnya baik-baik. Sepertinya berasal dari ruangan mesin pompa kolam renang condoku yang memang terletak tidak jauh dari kolam. Posisi ruangan pompa itu paling sudut dan menempel dengan salah 1 tower Condo.
Semakin aku mendekati ruangan tersebut semakin kencang suara desahan yang terdengar. Gila juga ada yang nekat bercinta di area publik begini seperti kolam renang. Pintu ruangan ini tertutup rapat sehingga aku tidak bisa mengintip. Tapi kulihat ada jendela kaca di bagian samping bilik ruang pompa ini. Setelah kupastikan keadaan sekeliling tidak ada orang, aku pun pelan-pelan naik ke arah jendela dengan menggunakan kursi kolam di dekatku sebagai pijakan.
Aku terkaget-kaget melihat dua insan yang sedang bersetubuh sambil berdiri di dalam bilik ruang pompa yang luasnya mungkin sekitar 12 m2. Bibiku yang baju renangnya sudah dipelorotkan sampai perut hingga payudaranya terpampang itu sedang digenjot oleh seorang pria buncit berkulit hitam terbakar matahari. Bibiku yang bersandar pada tembok sedang digenjot pria itu dari depan sambil mulutnya mengenyot puting susu bibiku dengan ganas. Kalau dilihat dari rambut cepak si pria yang mulai beruban itu sepertinya usianya sudah diatas 50 tahun.
Erangan nikmat bibiku dan si pria itu terdengar sangat jelas. “aahhh..ahh..enak..terus..pak Agung..ahh..”lenguh bibiku sambil merem melek. “ohh.. iyahh ci.. bapak pompa..uh..terus.. memek cici.. nggh..” ceracau si pria tua yang ternyata bernama Agung. “ahh..nikmatin..pak..memek..saya..ahh..”, bibiku dengan liar menimpalinya.
Ahh, kurasakan vaginaku mulai becek akibat tontonan persetubuhan interracial di ruang pompa ini. Tanpa sadar tanganku mulai meremas dadaku dari luar dressku. Lalu tangan yang satunya memainkan vaginaku yang masih tertutup dress dan CDku.
Kulihat bibiku mengejang-ngejang sambil menjerit nikmat, “aaaahhhhhh…aku keluar lagi pak..”. Wah dari kata-katanya, bibiku sudah keluar lebih dari sekali ni bersama si pria ini. Pak Agung kini duduk di kursi panjang kayu di ruang pompa ini lalu ditariknya bibiku ke arahnya. Bibiku yang mengerti akan keinginan si pria itu lalu mulai menduduki batang kejantanannya. Setelah penisnya ditelan vagina bibiku, lalu ia mulai menggerakkan pinggulnya. Bibiku juga menyambut sodokannya dengan tumbukan.
Aku dan Andrev yang kelelahan pun lalu tertidur di ranjangnya. Sekitar 25 menit tidur, tiba-tiba suara dering di HP Andrev membangunkan kami. Ternyata telepon dari mamanya yang mengajak Andrev dinner keluarga di salah 1 mall elit Jakarta Pusat. Andrev yang masih telanjang denganku berbincang beberapa menit dengan mamanya sebelum telepon diputus. Andrev pun bilang padaku bahwa dia akan pergi dinner dengan papa mamanya dan mengajakku untuk ikut. Aku yang memang tidak punya hubungan dengan Andrev pun tentu saja tidak enak untuk ikut. Dengan halus kutolak ajakan Andrev dengan beralasan aku ditunggu bibiku di Condo. Andrev pun mengerti dan mengajakku untuk mandi dengannya.
Kami pun masuk ke dalam kamar mandinya yang sangat luas dengan berlantai marmer yang sangat indah. Kami saling menyabuni tubuh masing-masing. Andrev sesekali juga dengan nakal mencubiti putingku dan membelai-belai bibir vaginaku. Uh, kurasakan vaginaku agak berkedut akibat gosokan tangan Andrev di tubuhku. Aku mulai horny sebenarnya saat Andrev selesai membilas tubuh kami dan mengambil handuk.
Jujur aku sebenarnya masih ingin bercinta dengan Andrev, tetapi acara mandi kami pun harus cepat berakhir karena memang Andrev agak buru-buru berhubung sudah ditunggu papa mamanya. Setelah kami selesai berpakaian, Andrev pun segera mengantarku pulang ke Condo.
Sesampainya kami di lobby Condoku, Andrev pun tersenyum sambil berucap, “Makasih ya Sel buat hari ini. I had a great time.”. Segera kutimpali dengan senyum manisku,”Me too Drev. Kapan-kapan lagi ya. Hehe.”. Andrev pun lalu pergi dari Condoku. Beginilah kencan berlanjut seks yang biasa kulakukan dengan teman priaku yang sesama keturunan.
Aku berjalan memasuki lobby Condoku sambil coba menelpon bibiku untuk mengajaknya dinner. Cukup lama kutelpon tapi tidak diangkat bibiku. Waduh, ngapain lagi ni bibiku. Lalu kuputuskan untuk menelp pamanku. Dan pamanku mengangkat sambil dijawabnya bahwa dia sekarang mau pergi makan malam sama teman-temannya. Lalu pamanku bilang mereka baru sekitar 40 menitan yang lalu keluar dari area condo setelah mengdrop bibiku yang memilih tidak ikut mereka dan mau di condo saja karena ingin berenang sambil santai. Hmm, baru 40 menitan harusnya bibiku masih berenang ni, simpulku dalam hati.
Aku pun berjalan menuju kolam renang Condoku dengan harapan menemukan bibiku disana. Aku celingak celinguk melihat ke arah kolam renang yang hampir tidak ada orang karena memang hari ini termasuk hari kerja dan sudah hampir malam sehingga penghuni condo yang berenang juga sangat jarang. Tidak kulihat bibiku dimanapun di area kolam renang. Hmm,mungkin sudah naik kali,pikirku dalam hati. Aku lalu mulai berjalan mengitari area kolam renang yang luas dengan arah ke lobby condo.
Saat itulah aku mendengar suara desahan walaupun tidak begitu jelas karena asal suaranya sepertinya agak jauh dari posisiku. Kucoba mencari arah dari suara itu dengan mendengarnya baik-baik. Sepertinya berasal dari ruangan mesin pompa kolam renang condoku yang memang terletak tidak jauh dari kolam. Posisi ruangan pompa itu paling sudut dan menempel dengan salah 1 tower Condo.
Semakin aku mendekati ruangan tersebut semakin kencang suara desahan yang terdengar. Gila juga ada yang nekat bercinta di area publik begini seperti kolam renang. Pintu ruangan ini tertutup rapat sehingga aku tidak bisa mengintip. Tapi kulihat ada jendela kaca di bagian samping bilik ruang pompa ini. Setelah kupastikan keadaan sekeliling tidak ada orang, aku pun pelan-pelan naik ke arah jendela dengan menggunakan kursi kolam di dekatku sebagai pijakan.
Aku terkaget-kaget melihat dua insan yang sedang bersetubuh sambil berdiri di dalam bilik ruang pompa yang luasnya mungkin sekitar 12 m2. Bibiku yang baju renangnya sudah dipelorotkan sampai perut hingga payudaranya terpampang itu sedang digenjot oleh seorang pria buncit berkulit hitam terbakar matahari. Bibiku yang bersandar pada tembok sedang digenjot pria itu dari depan sambil mulutnya mengenyot puting susu bibiku dengan ganas. Kalau dilihat dari rambut cepak si pria yang mulai beruban itu sepertinya usianya sudah diatas 50 tahun.
Erangan nikmat bibiku dan si pria itu terdengar sangat jelas. “aahhh..ahh..enak..terus..pak Agung..ahh..”lenguh bibiku sambil merem melek. “ohh.. iyahh ci.. bapak pompa..uh..terus.. memek cici.. nggh..” ceracau si pria tua yang ternyata bernama Agung. “ahh..nikmatin..pak..memek..saya..ahh..”, bibiku dengan liar menimpalinya.
Ahh, kurasakan vaginaku mulai becek akibat tontonan persetubuhan interracial di ruang pompa ini. Tanpa sadar tanganku mulai meremas dadaku dari luar dressku. Lalu tangan yang satunya memainkan vaginaku yang masih tertutup dress dan CDku.
Kulihat bibiku mengejang-ngejang sambil menjerit nikmat, “aaaahhhhhh…aku keluar lagi pak..”. Wah dari kata-katanya, bibiku sudah keluar lebih dari sekali ni bersama si pria ini. Pak Agung kini duduk di kursi panjang kayu di ruang pompa ini lalu ditariknya bibiku ke arahnya. Bibiku yang mengerti akan keinginan si pria itu lalu mulai menduduki batang kejantanannya. Setelah penisnya ditelan vagina bibiku, lalu ia mulai menggerakkan pinggulnya. Bibiku juga menyambut sodokannya dengan tumbukan.
"Aaahh.. aaahhh.. sodok terus.. pak Agung.. ahh.. desah bibiku.
"Uuuuhh..asoy... gumam Pak Agung. Kembali mereka berpacu dalam birahi diiringi erangan nikmat.
Kini tanganku sudah kumasukkan dari bawah rok dressku dan kubelai vaginaku menggunakan jariku yang menyusup dari samping CDku. Tanganku yang satunya juga tetap memerah buah dadaku. “mmpphhh…mmpphhhh”,kucoba meredam desahanku dengan menggigit bibir.
Sedang asyik-asyiknya aku masturb sambil menonton liveshow bibiku dan Pak Agung, aku dikagetkan oleh remasan di pantatku. Beruntung aku tidak menjerit, jika tidak bisa saja terdengar oleh bibiku dan Pak Agung di dalam. Kutoleh ke belakang yang ternyata adalah seorang OB Condoku. Orangnya kurus berkulit coklat gelap dengan rambut pendek.
Kini tanganku sudah kumasukkan dari bawah rok dressku dan kubelai vaginaku menggunakan jariku yang menyusup dari samping CDku. Tanganku yang satunya juga tetap memerah buah dadaku. “mmpphhh…mmpphhhh”,kucoba meredam desahanku dengan menggigit bibir.
Sedang asyik-asyiknya aku masturb sambil menonton liveshow bibiku dan Pak Agung, aku dikagetkan oleh remasan di pantatku. Beruntung aku tidak menjerit, jika tidak bisa saja terdengar oleh bibiku dan Pak Agung di dalam. Kutoleh ke belakang yang ternyata adalah seorang OB Condoku. Orangnya kurus berkulit coklat gelap dengan rambut pendek.
Tubuhnya lebih pendek dariku, hanya sebahuku saja. Dari perawakannya, usianya paling baru kisaran 25 tahun. Aku pun turun dari kursi dan dengan kesal kuhardik dia tapi dengan suara yang tidak terlalu keras,”mas jangan kurang ajar ya! mau saya laporin ke manajemen??
"Eehh jangan marah dulu non cantik. Saya lihat non lagi onani sambil nontonin mereka ngewe ya. Emang enak ya pake tangan sendiri non?”ujarnya sekaligus bertanya. Deg! Aku terdiam mendengar ucapannya.
Aku memang jelas kepergok sedang memainkan tubuhku dengan tanganku sendiri saat menonton adegan seks di dalam ruang pompa. “non sange kan? Daripada pake tangan non, mending mas aja yang puasin non.”sambungnya lagi, melihatku yang sudah terpojok.
Lalu sambil kami berjalan menjauhi ruang pompa, aku menjawab,”eh, anu, bukan gitu mas.” Jawabanku yang gugup itu makin membuatnya mengejekku, “bukan gitu gimana non. Ada kali 5 menitan saya liatin non onani sampe saya rekam pake HP juga.”
Dengan muka senang dia menunjukkan layar HPnya yang memang terlihat jelas itu aku yang sedang masturbasi. Lalu dengan kurang ajar tangan mas OB itu menyibak rok dressku dan dimasukkannya jarinya ke bibir vaginaku.
"Ini memek non basah gini masih aja ngeles. Sambungnya sambil memamerkan jari-jarinya yang agak basah oleh cairan vaginaku.
"Non ini uda ketangkap basah.. eh memeknya non juga basah. hahaha.. ujarnya sambil tertawa mesum.
Aku hanya bisa mundur dan melotot kesal padanya. Tapi di satu sisi juga birahiku yang tadi nanggung saat mandi dengan Andrev terus memuncak menuntut pemuasan. Melihatku yang hanya diam membuatnya makin berani. “nah non sekarang pilih deh. Mau saya kasitau mereka di bilik itu kalo non onani sambil nontonin mereka ngewe. Ato non ikut saya sebentar buat ena-ena sampe crot. inget non, saya punya bukti video loh. hehe.”tanyanya dengan seringai mesum.
Aku hanya bisa mundur dan melotot kesal padanya. Tapi di satu sisi juga birahiku yang tadi nanggung saat mandi dengan Andrev terus memuncak menuntut pemuasan. Melihatku yang hanya diam membuatnya makin berani. “nah non sekarang pilih deh. Mau saya kasitau mereka di bilik itu kalo non onani sambil nontonin mereka ngewe. Ato non ikut saya sebentar buat ena-ena sampe crot. inget non, saya punya bukti video loh. hehe.”tanyanya dengan seringai mesum.
Sungguh kurang ajar kata-kata si OB ini kepadaku yang seorang gadis penghuni condo mewah ini. “umm, jangan gini mas.”balasku dengan muka yang sudah panik. “ya uda non, saya bilangin deh ke mereka.”ucapnya sambil mulai berjalan ke bilik. Duh, gawat kalo sampe bibiku dan Pak Agung tahu aku mengintip mereka sambil masturb. Mau ditaruh dimana mukaku. Setelah kutimbang-timbang lebih baik aku layani si OB ini saja daripada tambah runyam nanti.
Segera kupegang tangan si mas OB ini dan berucap,”eh eh jangan mas. Saya ikut mas aja.” Ia pun terkekeh sambil bilang,”sip, gitu dong non. Lagian non juga kan nanggung tadi belum crot.” Tangannya ditusukkannya ke vaginaku dari luar dressku dan dimain-mainkannya beberapa detik.
Segera kupegang tangan si mas OB ini dan berucap,”eh eh jangan mas. Saya ikut mas aja.” Ia pun terkekeh sambil bilang,”sip, gitu dong non. Lagian non juga kan nanggung tadi belum crot.” Tangannya ditusukkannya ke vaginaku dari luar dressku dan dimain-mainkannya beberapa detik.
"Nngghhh..mas..”rintihku pelan. “nah bener kan masih sange non nya. haha.”ejeknya melihatku yang keenakan. “Ayo sini non ikut saya. Kita tuntasin nafsu non.”ajaknya sambil dengan kurang ajarnya mencolek dadaku.
Aku yang sudah tidak berdaya pun hanya bisa berjalan mengikutinya seperti pengikutnya. Aku berjalan di belakangnya dengan menjaga jarak supaya tidak dicurigai orang-orang. Ternyata ia membawaku ke bagian belakang dari Condoku yang berfungsi sebagai gudang dan ruangan generator listrik.
Kami pun tiba di sebuah ruang gudang yang isinya banyak alat-alat maintenance condo serta ada sapu, pel dan berbagai alat kebersihan. Gudang ini cukup luas sehingga dengan barang-barang sebanyak ini juga tidak sampai sesak. Ia menuntunku sampai ujung gudang ini yang lumayan tertutup oleh barang-barang. Sambil berjalan ia bertanya,”non cantik namanya siapa ni?”. “Selina mas.”,jawabku singkat. “Salam kenal non Selina. Saya Udin. Hehe.”ucapnya memperkenalkan diri.
Kami lalu sampai di ujung gudang dimana ada kasur lipat yang sudah kusam di pojok. “Nah ni kasur lipet dulu dibuang penghuni sini karena ada robek. Padahal masih lumayan, ya udah kami ambil buat alas tidur. Hehe. Sekarang berguna buat kita ngentot non. Haha.”ucapnya sambil mulai melepas seragam OBnya. Aku hanya berdiri saja tidak menjawabnya. “eh non, koq malah matung. bugil non. apa mau gua robekin gaunnya non?”ancamnya. Aku pun mulai menanggalkan penutup tubuhku satu per satu hingga aku sudah telanjang bulat di hadapan OB mesum ini.
Dengan mata melotot mas Udin mengitari tubuh polosku sambil memuji, “wah body non bagus banget, langsing, teteknya montok kenceng gini.”sambil meremas buah dadaku.
Aku yang sudah tidak berdaya pun hanya bisa berjalan mengikutinya seperti pengikutnya. Aku berjalan di belakangnya dengan menjaga jarak supaya tidak dicurigai orang-orang. Ternyata ia membawaku ke bagian belakang dari Condoku yang berfungsi sebagai gudang dan ruangan generator listrik.
Kami pun tiba di sebuah ruang gudang yang isinya banyak alat-alat maintenance condo serta ada sapu, pel dan berbagai alat kebersihan. Gudang ini cukup luas sehingga dengan barang-barang sebanyak ini juga tidak sampai sesak. Ia menuntunku sampai ujung gudang ini yang lumayan tertutup oleh barang-barang. Sambil berjalan ia bertanya,”non cantik namanya siapa ni?”. “Selina mas.”,jawabku singkat. “Salam kenal non Selina. Saya Udin. Hehe.”ucapnya memperkenalkan diri.
Kami lalu sampai di ujung gudang dimana ada kasur lipat yang sudah kusam di pojok. “Nah ni kasur lipet dulu dibuang penghuni sini karena ada robek. Padahal masih lumayan, ya udah kami ambil buat alas tidur. Hehe. Sekarang berguna buat kita ngentot non. Haha.”ucapnya sambil mulai melepas seragam OBnya. Aku hanya berdiri saja tidak menjawabnya. “eh non, koq malah matung. bugil non. apa mau gua robekin gaunnya non?”ancamnya. Aku pun mulai menanggalkan penutup tubuhku satu per satu hingga aku sudah telanjang bulat di hadapan OB mesum ini.
Dengan mata melotot mas Udin mengitari tubuh polosku sambil memuji, “wah body non bagus banget, langsing, teteknya montok kenceng gini.”sambil meremas buah dadaku.
"Widihh pentil non bisa warnanya kek gini. mantep emang amoy.” sambungnya kali ini sambil mengusap puting pinkku dengan jari telunjuknya. “ni beneran asli non warnanya merah muda?”, tanyanya penasaran.
"Iiya mas..nghh.. Jawabku agak mendesah karena dirangsang di putingku. Lalu diciuminya rambutku sambil berucap,”mmm, harum rambut non..”. “kalo rambut memek non harum juga gak ya? mas cek ya. Ujarnya dan lalu berlutut dan menciumi area kewanitaanku yang ditumbuhi bulu agak lebat.
"Waah harum juga.. mantap non.. rajin dikeramas juga ya jembutnya? Haha.. Ejeknya.
Aku tidak menjawabnya. Udin pun bangkit dan menciumku dengan mulutnya yang bau rokok. Aku hanya pasif saja diciuminya. “mmmh..mmhh”,suara percumbuan bibir kami.
Lalu setelah 5 menit berciuman, ia rebahkan aku di kasur lipat yang agak kotor ini. Dengan kasar ia lumat buah dadaku sambil tangan satunya mencubiti puting susuku, membuatku kesakitan.
Lalu setelah 5 menit berciuman, ia rebahkan aku di kasur lipat yang agak kotor ini. Dengan kasar ia lumat buah dadaku sambil tangan satunya mencubiti puting susuku, membuatku kesakitan.
"Nnnghhh..mas..jangan kasar-kasar dong..”,racauku. “hehe, maklum non baru kali ini dapat amoy secakep non. Biasa mainnya sama tante-tante.”ucapnya sambil cengengesan. Wah, membuatku bertanya-tanya dalam hati, mas Udin pernah main sama siapa aja di condo ini. Mas Udin terus memainkan puting dan buah dadaku kiri dan kanan bergantian dengan jari dan tangannya. Cukup lama, mungkin ada 10 menit ia mainkan dadaku. “ssshhhh…ngghhh..”, Aku hanya merintih sambil menutup mataku. “hehe, uda sange lagi kan lu amoy cantik?”,ejeknya sambil terkekeh.
"Nnggaak pak.. Jawabku sambil berusaha menahan desahanku. “halah, masih pura-pura aja lu. Ni pentil dah tegak gini.”,bantahnya sambil ditariknya puting susuku,membuatku agak terpekik. “iya iya mas.. Selina uda sange.. jangan kuat gitu nariknya..sakit..”,ucapku.
"Yaaa uda jadi maunya diginiin moy?”,timpal si OB sambil memilin pentilku dengan pelan. “sshhh..iya mas kayak gitu aja..ahh..enak.. Jawabku jujur meresapi kenikmatan permainan jarinya di putingku.
Setelah itu mas Udin pun mulai mendekati vaginaku yang sudah cukup basah. “hehe, ni rambut memek lu lebat amat moy. demen gua”ujarnya sambil membelai rambut kemaluanku. “wah dah basah banget. Mas sedot ya..”gumamnya dan langsung mulai menjilati organ kewanitaanku. Oh, nikmatnya saat lidahnya menyapu bibir vaginaku.
Setelah itu mas Udin pun mulai mendekati vaginaku yang sudah cukup basah. “hehe, ni rambut memek lu lebat amat moy. demen gua”ujarnya sambil membelai rambut kemaluanku. “wah dah basah banget. Mas sedot ya..”gumamnya dan langsung mulai menjilati organ kewanitaanku. Oh, nikmatnya saat lidahnya menyapu bibir vaginaku.
“Oohhh..mas..”rintihku. “hehe, lebih enak kan moy daripada pake jari lu.”ejeknya melihatku yang menggelinjang. Aku hanya diam saja tidak merespon ucapannya yang menghinaku itu. “heh jawab dong moy kalo ditanya!”hardiknya sambil disentilnya pentilku yang sudah keras. “aduh, iyahh..enakan pake mulut mas Udin.. daripada jari Selina..”jawabku segera. Kembali dilanjutkannya permainan lidahnya di vaginaku, membuatku mendesah “sshhh..enak mas..”.
Sesekali juga clitorisku disentil oleh lidahnya, makin membuatku mengejang nikmat. Rangsangan dari lidah mas Udin membuatku mulai merasa akan segera orgasme. Tapi tepat saat aku akan orgasme, tiba-tiba mas Udin menghentikan jilatan lidahnya di liang kemaluanku.
“Loh..mas..”protesku sambil menatapnya dengan sayu. “Dah cukup gua servis memek non. Gantian sekarang non yang servis kontol mas.”ucapnya dengan santai. Tahu aku yang masih nanggung akibat orgasme yang ditunda, mas Udin kembali berujar,”Kalo non mau cepet dientot non harus emut kontol saya yang enak.”.
Aku yang memang kepalang tanggung sudah ingin melanjutkan kenikmatan ke puncak orgasme yang tertunda ini, segera berlutut di antara dua pahanya. Kupegang kontolnya yang bersunat, panjangnya masih kalah dengan 4 penis pria pribumi sebelum si mas OB ini tapi diameternya lebih lebar sedikit dan berurat.
Aku yang memang kepalang tanggung sudah ingin melanjutkan kenikmatan ke puncak orgasme yang tertunda ini, segera berlutut di antara dua pahanya. Kupegang kontolnya yang bersunat, panjangnya masih kalah dengan 4 penis pria pribumi sebelum si mas OB ini tapi diameternya lebih lebar sedikit dan berurat.
Dengan cepat kukocok kontolnya sambil kujilati semua bagian penisnya, dari testis hingga ke kepala penisnya semua tidak ada yang luput. Setelah penisnya basah semua akibat jilatanku, aku pun mengulum penisnya seperti lolipop. Mmm, mulutku terasa penuh oleh penis mas Udin yang lebar ini. “Uhhhh.. anjrit sepongan lu hebat moy.. dah sering pasti ni nyepong kontol..”gumamnya yang tidak kupedulikan.
Aku yang sudah ingin digenjot terus memblowjob nya hingga akhirnya mas Udin pun memintaku berhenti. “Uh, oke non, karena non udah kasi servis mulut yang mantul, sekarang mas Udin bakal bikin non puas!”ucapnya sambil mengarahkanku untuk menungging. Aku yang memang sudah gatal untuk disetubuhi ini langsung menungging, siap menerima sodokan penisnya.
Melihat pantatku yang putih mulus sedang menungging ke arahnya membuat mas Udin berdecak kagum, “Gile ni pantat.. ga da obat.. montok kenceng putih gini..”. Ditepuk dan diremasnya pantatku dengan gemas. Lalu sambil dipegangnya pantatku, mas Udin mulai mendorong penisnya memasuki liang vaginaku dari belakang. Vaginaku yang sudah basah oleh cairan cintaku mempermudah masuknya penis mas Udin.
Aku yang sudah ingin digenjot terus memblowjob nya hingga akhirnya mas Udin pun memintaku berhenti. “Uh, oke non, karena non udah kasi servis mulut yang mantul, sekarang mas Udin bakal bikin non puas!”ucapnya sambil mengarahkanku untuk menungging. Aku yang memang sudah gatal untuk disetubuhi ini langsung menungging, siap menerima sodokan penisnya.
Melihat pantatku yang putih mulus sedang menungging ke arahnya membuat mas Udin berdecak kagum, “Gile ni pantat.. ga da obat.. montok kenceng putih gini..”. Ditepuk dan diremasnya pantatku dengan gemas. Lalu sambil dipegangnya pantatku, mas Udin mulai mendorong penisnya memasuki liang vaginaku dari belakang. Vaginaku yang sudah basah oleh cairan cintaku mempermudah masuknya penis mas Udin.
"Uughh..memek amoy..mantap..”ceracau mas Udin menikmati sempitnya liang vaginaku. Ditariknya tangan kiriku ke arahnya lalu segera digerakkannya pinggulnya maju mundur memompaku dari belakang, membuat kedua buah dadaku berayun-ayun. “ngghhh..ahh.ahh..”desahanku dan mas Udin saling bersahutan di ruangan gudang ini. Mas Udin meremas-remas pantatku yang putih mulus sambil terus menyodokkan kontolnya ke memekku.
Betapa kontras persetubuhan ini. Aku yang seorang gadis keturunan yang anak orang kaya, penghuni condo mewah ini, yang bisa disebut sebagai majikan mas Udin karena kami yang membayar maintenance fee ke manajemen yang tentu juga digunakan untuk menggaji karyawan condo seperti mas Udin ini, sedang digenjot oleh seorang mas-mas OB di gudang condoku. Dan gilanya aku yang sudah dikuasai nafsu birahi, dengan penuh penyerahan meladeni Mas Udin yang sedang menggenjotku. Tidak kupedulikan lagi perbedaan status diantara kami dan hanya berpacu mengejar orgasmeku saja.
Aku ikut menggerakkan pinggulku berlawanan dengan sodokan penisnya, sehingga menambah sensasi nikmatku. “ughh..terus non..ah..enak memek lu..”ceracau mas Udin. Tidak hanya itu, aku juga meraih tangan kanan mas Udin yang memegang pantatku dan kuarahkan ke buah dadaku, mas Udin tanpa perlu diperintah segera meremas-remas kedua susuku. Dipilinnya juga kedua pentilku yang keras dan sesekali dicubitnya juga.
Betapa kontras persetubuhan ini. Aku yang seorang gadis keturunan yang anak orang kaya, penghuni condo mewah ini, yang bisa disebut sebagai majikan mas Udin karena kami yang membayar maintenance fee ke manajemen yang tentu juga digunakan untuk menggaji karyawan condo seperti mas Udin ini, sedang digenjot oleh seorang mas-mas OB di gudang condoku. Dan gilanya aku yang sudah dikuasai nafsu birahi, dengan penuh penyerahan meladeni Mas Udin yang sedang menggenjotku. Tidak kupedulikan lagi perbedaan status diantara kami dan hanya berpacu mengejar orgasmeku saja.
Aku ikut menggerakkan pinggulku berlawanan dengan sodokan penisnya, sehingga menambah sensasi nikmatku. “ughh..terus non..ah..enak memek lu..”ceracau mas Udin. Tidak hanya itu, aku juga meraih tangan kanan mas Udin yang memegang pantatku dan kuarahkan ke buah dadaku, mas Udin tanpa perlu diperintah segera meremas-remas kedua susuku. Dipilinnya juga kedua pentilku yang keras dan sesekali dicubitnya juga.
"Aahh ahh..kontol mas enak… nghh.. entot terus..memekku mas!”, lenguhku dengan liar. “ohh..ok moy..sedap..uh..memek lu.. peret banget!”,gumam mas Udin. Erangan nikmat dan desahan kami berdua yang sudah dimabuk birahi tidak terkontrol dan cukup keras.
Tanpa kami sadari, pintu gudang dibuka dan ada seseorang yang berjalan mendekati kami..
Tiba-tiba pintu gudang dibuka dan ada seseorang yang berjalan mendekati kami. Tidak lama pun orang itu sudah di depan tubuh telanjang aku dan mas Udin yang masih menyatu. Aku reflek mengambil dressku untuk menutupi wajah dan tubuhku. Ternyata orang tersebut adalah Pak Asep, satpam condoku yang kemarin kutemui saat mengambil paket di pos.
“Wah wah din, gua nyariin lu dari tadi mau ajak makan bareng. Tau-taunya lu malah asyik ngentot.”ujarnya. “Haha, maaf pak Asep, tadi emang mau ke pos tapi hoki ada rezeki bisa ngentotin amoy jadi gak bakal ane lewatin.”timpal mas Udin sambil menyingkirkan dress yang kugunakan untuk menutup tubuhku. “wah ini kan non Selina! Koq bisa lu entot din!?”tanyanya kaget dengan mata melotot takjub melihat tubuh bugilku. “haha, ya bisa aja pak. Udin gitu loh.”jawabnya dengan tertawa-tawa.
Pak Asep memperhatikan tubuhku dengan tatapan sange. “Wah kesampean juga bisa lihat ini teteknya non. Wih Putih banget, bulat gede gini. Pentilnya imut tapi mancung gini. Hehe. Kemarin pas non Seli mampir ke pos ni teteknya non bikin gua ngaceng sampe onani di wc. Aslinya lebih bagus dari bayangan bapak ni. ”ujarnya sambil tertawa dan mengelus dadaku lalu memencet pentil susuku.
Aku sebenarnya risih dan jijik dengan Pak Asep yang cabul ini. Dia orangnya cunihin. Apalagi mukanya sangat jelek karena bopengan. Kulitnya hitam terbakar matahari. Dengan badannya yang tambun dengan perut sangat buncit makin lengkap penampilan jeleknya. Tapi sepertinya aku tidak ada pilihan selain melayani si satpam cabul ini, karena dari percakapan mereka, keliatannya si Udin ini berteman baik dengan Pak Asep.
Tanpa kami sadari, pintu gudang dibuka dan ada seseorang yang berjalan mendekati kami..
Tiba-tiba pintu gudang dibuka dan ada seseorang yang berjalan mendekati kami. Tidak lama pun orang itu sudah di depan tubuh telanjang aku dan mas Udin yang masih menyatu. Aku reflek mengambil dressku untuk menutupi wajah dan tubuhku. Ternyata orang tersebut adalah Pak Asep, satpam condoku yang kemarin kutemui saat mengambil paket di pos.
“Wah wah din, gua nyariin lu dari tadi mau ajak makan bareng. Tau-taunya lu malah asyik ngentot.”ujarnya. “Haha, maaf pak Asep, tadi emang mau ke pos tapi hoki ada rezeki bisa ngentotin amoy jadi gak bakal ane lewatin.”timpal mas Udin sambil menyingkirkan dress yang kugunakan untuk menutup tubuhku. “wah ini kan non Selina! Koq bisa lu entot din!?”tanyanya kaget dengan mata melotot takjub melihat tubuh bugilku. “haha, ya bisa aja pak. Udin gitu loh.”jawabnya dengan tertawa-tawa.
Pak Asep memperhatikan tubuhku dengan tatapan sange. “Wah kesampean juga bisa lihat ini teteknya non. Wih Putih banget, bulat gede gini. Pentilnya imut tapi mancung gini. Hehe. Kemarin pas non Seli mampir ke pos ni teteknya non bikin gua ngaceng sampe onani di wc. Aslinya lebih bagus dari bayangan bapak ni. ”ujarnya sambil tertawa dan mengelus dadaku lalu memencet pentil susuku.
Aku sebenarnya risih dan jijik dengan Pak Asep yang cabul ini. Dia orangnya cunihin. Apalagi mukanya sangat jelek karena bopengan. Kulitnya hitam terbakar matahari. Dengan badannya yang tambun dengan perut sangat buncit makin lengkap penampilan jeleknya. Tapi sepertinya aku tidak ada pilihan selain melayani si satpam cabul ini, karena dari percakapan mereka, keliatannya si Udin ini berteman baik dengan Pak Asep.
"Neng, layanin Pak Asep juga ya daripada dia bocorin. Neng juga bakal lebih puas. Hehe.”ucap mas Udin kepadaku sambil meraba-raba tubuhku. Aku hanya menggangukkan kepalaku dengan lemah. Sepintas ada perasaan malu yang kurasakan karena perbedaan status sosial dengan OB dan Satpam condoku ini tetapi di sisi lain ada gairah seks yang menggebu-gebu yang menuntut pemuasan dan membuatku pasrah dinikmati oleh mereka.
Melihatku yang sudah setuju melayaninya juga, Pak Asep pun berkata, “Sip dah, gua langsung ikutan ya Din garap si amoy ini. Ga tahan.”ucap Pak Asep sambil mulai melepas seragam securitynya. “Atur aja pak. Masih ada mulut sama bool ni amoy yang bisa bapak pake. Haha.”timpal mas Udin. Uh, gawat kalo aku sampe disandwich mereka. Aku tidak ingin dianal karena sakit.
Kini mas Udin memposisikan aku untuk menduduki penisnya dengan gaya dipangku berhadapan dengannya. Saat penisnya sudah mantap tertelan vaginaku, kemudian ia mulai memompa tubuhku. Setelah itu Pak Asep pun berdiri di hadapanku sambil menyodorkan penis hitamnya yang berurat. Penisnya sudah cukup ereksi akibat melihat tubuh gadis muda sepertiku. “Ayo non Seli, bapak pengen nyoba disepong non.”pintanya. Aku yang memang masih horny karena belum orgasme dan juga tahu tidak ada pilihan lain dengan sukarela menurutinya dan mulai kujilati penisnya. Kemudian kukulum dan kuhisap-hisap terus sampai perlahan-lahan penisnya makin mengeras dalam mulutku. Ukurannya lumayan juga, hampir sama dengan punya Pak Eko. “ughh.. mulut non Seli asoy.. dulu pas liat non lagi ngemut lolipop bikin konak..”,ceracau Pak Asep sambil merem melek.
Udin yang badannya hanya sampai sebahuku dengan bernafsu menghisap puting merah mudaku yang memang tepat di depan mulutnya. Buah dadaku yang kanan yang sedang berguncang juga tidak disia-siakannya dan diremas-remasnya dengan gemas. OB Condoku itu dengan tempo cepat menghantam vaginaku dengan penisnya.
Melihatku yang sudah setuju melayaninya juga, Pak Asep pun berkata, “Sip dah, gua langsung ikutan ya Din garap si amoy ini. Ga tahan.”ucap Pak Asep sambil mulai melepas seragam securitynya. “Atur aja pak. Masih ada mulut sama bool ni amoy yang bisa bapak pake. Haha.”timpal mas Udin. Uh, gawat kalo aku sampe disandwich mereka. Aku tidak ingin dianal karena sakit.
Kini mas Udin memposisikan aku untuk menduduki penisnya dengan gaya dipangku berhadapan dengannya. Saat penisnya sudah mantap tertelan vaginaku, kemudian ia mulai memompa tubuhku. Setelah itu Pak Asep pun berdiri di hadapanku sambil menyodorkan penis hitamnya yang berurat. Penisnya sudah cukup ereksi akibat melihat tubuh gadis muda sepertiku. “Ayo non Seli, bapak pengen nyoba disepong non.”pintanya. Aku yang memang masih horny karena belum orgasme dan juga tahu tidak ada pilihan lain dengan sukarela menurutinya dan mulai kujilati penisnya. Kemudian kukulum dan kuhisap-hisap terus sampai perlahan-lahan penisnya makin mengeras dalam mulutku. Ukurannya lumayan juga, hampir sama dengan punya Pak Eko. “ughh.. mulut non Seli asoy.. dulu pas liat non lagi ngemut lolipop bikin konak..”,ceracau Pak Asep sambil merem melek.
Udin yang badannya hanya sampai sebahuku dengan bernafsu menghisap puting merah mudaku yang memang tepat di depan mulutnya. Buah dadaku yang kanan yang sedang berguncang juga tidak disia-siakannya dan diremas-remasnya dengan gemas. OB Condoku itu dengan tempo cepat menghantam vaginaku dengan penisnya.
"Mmpph..mmphh..mmphhh”desahanku yang teredam kontol Pak Asep. Ah, aku serasa melayang karena nikmatnya digenjot sambil dihisap putingku yang memang jadi salah 1 titik rangsangku yang paling kuat.
5 menit kemudian mas Udin membaringkan tubuhnya ke kasur sehingga kini menjadi posisi cowgirl. "gantian lu yang pompa kontol gua moy.",perintah Udin seenaknya kepadaku. Aku yang ingin orgasme pun mulai menaik turunkan tubuhku di atas tubuh kurus mas Udin. Sesekali kuputar pinggulku juga membuat mas Udin mengerang keenakan, "uhh.. mantep moy goyangan lu..". Mulutku masih menyepong rudal Pak Asep yang kini tangannya memegang kepalaku sambil memaju mundurkan pinggulnya menyodok mulutku. "mmhh..mmmhhhh..",suara yang keluar dari mulutku yang penuh oleh penis satpam condoku.
Akhirnya tidak lama kurasakan dorongan orgasme kembali muncul. Vaginaku berkedut kuat saat mas Udin masih menggenjotku hingga akhirnya tubuhku mengejang beberapa detik. Oh, dashyatnya orgasme ini sampai aku harus melepaskan kulumanku pada penis Pak Asep. Aku menengadah dan melenguh sangat kuat,”Aaaahhhhhhhhh!”. Dari vaginaku menyembur cairan orgasmeku beberapa kali. “wah ni amoy bisa muncrat gini pak Asep. Mantul. Haha.”celoteh mas Udin. “haha, memek oriental emang gitu. Nyonya Park juga muncrat gitu pas gua entot.”timpal Pak Asep. Aku megap megap kehabisan napas akibat orgasme barusan. Aku pun rebah ke tubuh mas Udin.
5 menit kemudian mas Udin membaringkan tubuhnya ke kasur sehingga kini menjadi posisi cowgirl. "gantian lu yang pompa kontol gua moy.",perintah Udin seenaknya kepadaku. Aku yang ingin orgasme pun mulai menaik turunkan tubuhku di atas tubuh kurus mas Udin. Sesekali kuputar pinggulku juga membuat mas Udin mengerang keenakan, "uhh.. mantep moy goyangan lu..". Mulutku masih menyepong rudal Pak Asep yang kini tangannya memegang kepalaku sambil memaju mundurkan pinggulnya menyodok mulutku. "mmhh..mmmhhhh..",suara yang keluar dari mulutku yang penuh oleh penis satpam condoku.
Akhirnya tidak lama kurasakan dorongan orgasme kembali muncul. Vaginaku berkedut kuat saat mas Udin masih menggenjotku hingga akhirnya tubuhku mengejang beberapa detik. Oh, dashyatnya orgasme ini sampai aku harus melepaskan kulumanku pada penis Pak Asep. Aku menengadah dan melenguh sangat kuat,”Aaaahhhhhhhhh!”. Dari vaginaku menyembur cairan orgasmeku beberapa kali. “wah ni amoy bisa muncrat gini pak Asep. Mantul. Haha.”celoteh mas Udin. “haha, memek oriental emang gitu. Nyonya Park juga muncrat gitu pas gua entot.”timpal Pak Asep. Aku megap megap kehabisan napas akibat orgasme barusan. Aku pun rebah ke tubuh mas Udin.
Beberapa detik kemudian mas Udin mencabut kontolnya yang belepotan cairan orgasmeku sambil berucap,”Pak Asep, lu mau coblos memeknya sekarang ga? Gua mau nyoba boolnya non Selina. Jadi barengan aja kita”. Oh tidak, yang kutakutkan tadi menjadi kenyataan.
Mas Udin mau menyodomiku sambil vaginaku dimasuki penis Pak Asep. Aku dengan setengah memelas memohon pada mas Udin untuk tidak menganalku,”jangan di bool pak.. sakit.. di mulutku aja ya pak..”. “ah lu diam aja amoy cantik! ntar juga bakalan desah-desah lu kami entot barengan.”balasnya dengan setengah menghardik.
Kemudian mereka pun mulai memposisikan tubuhnya masing-masing untuk menyodok kedua lubangku. Dimulai dari Pak Asep yang berbaring dan lalu mas Udin mengangkatku untuk menduduki kontol satpam condoku itu. ‘bles’,suara penisnya yang tertanam di vaginaku. “ahhh..gila.. sempitnya punya lu moy..”ceracau Pak Asep. Kini Mas Udin membasahi tangannya dengan ludahnya lalu mulai diusap-usapkannya tangannya ke lubang anusku untuk melumasinya. Pak Asep membantunya dengan memeluk tubuhku ke arahnya sehingga kini aku sudah menelungkup. Aku yang sudah pasrah hanya bisa bersiap menerima masuknya penis si OB mesum itu ke lubang anusku.
Setelah dirasa anusku cukup pelumas ia pun mulai mendorong penisnya memasuki duburku. Berkali-kali ia mencoba tapi tidak berhasil. Baru akhirnya 1 menit kemudian ia bisa menembus anusku. “Argghhhhhhh! Sakit pak!”, jeritku yang kesakitan. Walau sudah pernah anal seks sebelumnya, momen ketika penis dipaksa masuk tetap lah menyakitkan walaupun tidak sesakit saat pertama kali anusku diperawani oleh penis Kiryo waktu itu. Mungkin karena penis Mas Udin lebih kecil dari punya Kiryo. “Arghh! Sakit mas! Tolong berhen..mmpphhh..”,Aku yang masih menjerit kesakitan kemudian dibungkam Pak Asep dengan pagutannya di bibirku. “ughhhh..gila non..peret banget boolnya..”ucap Mas Udin keenakan penisnya serasa dijepit anusku.
Setelah mendiamkan penisnya beberapa saat untuk menikmati jepitan lubang pantatku, Mas Udin pun mulai menggerakkan pinggulnya menyodok-nyodok anusku. Pak Asep tidak mau ketinggalan juga mulai menggenjot vaginaku. Rasa sakit bercampur nikmat menjalari tubuhku yang sedang disandwich oleh kedua pria bejat ini.
Kemudian mereka pun mulai memposisikan tubuhnya masing-masing untuk menyodok kedua lubangku. Dimulai dari Pak Asep yang berbaring dan lalu mas Udin mengangkatku untuk menduduki kontol satpam condoku itu. ‘bles’,suara penisnya yang tertanam di vaginaku. “ahhh..gila.. sempitnya punya lu moy..”ceracau Pak Asep. Kini Mas Udin membasahi tangannya dengan ludahnya lalu mulai diusap-usapkannya tangannya ke lubang anusku untuk melumasinya. Pak Asep membantunya dengan memeluk tubuhku ke arahnya sehingga kini aku sudah menelungkup. Aku yang sudah pasrah hanya bisa bersiap menerima masuknya penis si OB mesum itu ke lubang anusku.
Setelah dirasa anusku cukup pelumas ia pun mulai mendorong penisnya memasuki duburku. Berkali-kali ia mencoba tapi tidak berhasil. Baru akhirnya 1 menit kemudian ia bisa menembus anusku. “Argghhhhhhh! Sakit pak!”, jeritku yang kesakitan. Walau sudah pernah anal seks sebelumnya, momen ketika penis dipaksa masuk tetap lah menyakitkan walaupun tidak sesakit saat pertama kali anusku diperawani oleh penis Kiryo waktu itu. Mungkin karena penis Mas Udin lebih kecil dari punya Kiryo. “Arghh! Sakit mas! Tolong berhen..mmpphhh..”,Aku yang masih menjerit kesakitan kemudian dibungkam Pak Asep dengan pagutannya di bibirku. “ughhhh..gila non..peret banget boolnya..”ucap Mas Udin keenakan penisnya serasa dijepit anusku.
Setelah mendiamkan penisnya beberapa saat untuk menikmati jepitan lubang pantatku, Mas Udin pun mulai menggerakkan pinggulnya menyodok-nyodok anusku. Pak Asep tidak mau ketinggalan juga mulai menggenjot vaginaku. Rasa sakit bercampur nikmat menjalari tubuhku yang sedang disandwich oleh kedua pria bejat ini.
"Aaduh..ahh..sakit..ahh..”erangku antara sakit dan nikmat. Kini aku yang seorang gadis keturunan dengan tubuh putih mulusku yang selalu kurawat sedang dihimpit dan digenjot dari dua arah, anus dan vaginaku, oleh dua pria pribumi berkulit gelap, yang berstatus OB dan Satpam condoku. Benar-benar pemandangan yang sangat kontras. Erangan kami bertiga balas membalas di gudang condo ini.
Sesekali mereka juga memainkan tubuhku, seperti Pak Asep yang mengemut putingku dan juga menciumiku. Mas Udin juga menepuk-nepuk pantatku sambil terkadang meremasnya dengan kasar.
Sesekali mereka juga memainkan tubuhku, seperti Pak Asep yang mengemut putingku dan juga menciumiku. Mas Udin juga menepuk-nepuk pantatku sambil terkadang meremasnya dengan kasar.
"Nnghhh..ahh..ahhh..”,aku mulai mendesah seiring rasa nikmat yang sekarang lebih mendominasi dibanding rasa sakit tadi. Melihatku yang mendesah itu membuat Pak Asep mengejekku, ”hehe.. enak kan non Seli? Dientot kontol satpam kayak bapak..”
Aku yang memang sudah dikuasai birahiku menjawab jujur dan nakal,”nghhh..iya pak..Selina..suka kontol bapak..ohhh..” Pak Asep tertawa-tertawa mendengar jawabanku. Udin yang juga tertawa ikut menimpali,”dah sange si amoy.. kalo kontol OB kayak saya gimana rasanya di bool non?”. Dipancing dengan pertanyaan itu membuatku makin binal menjawabnya,”enaakk mas..kontol OB di boolku..ahh..terus genjot bool Selina..nghhh..
Pak Asep bertanya lagi untuk memancingku, “suka ga non lubang memek dan bool non dikontolin barengan gini?”. Pertanyaan yang sangat kurang ajar sebenarnya ditanyakan ke gadis dari keluarga terhomat sepertiku, tapi aku yang sudah dalam pengaruh libidoku pun menjawab, “nghh..suka pak..Selina..ohh..suka..nghh..memek dan bool Selina diisi kontol barengan kaya gini..ahh..”. Kedua bandot itu tertawa keras mendengar jawabanku yang seperti seorang pelacur. Aku sudah tidak peduli apapun lagi dan hanya ingin terus mereguk kenikmatan bersama satpam dan OB mesum ini.
Sekitar 10 menit disandwich akupun mencapai klimaks yang sudah kutunggu-tunggu. “nghh…Selina sampai..aaaahhhhhhhhhh!!”lenguhku dengan keras. ‘crrttt..crrtttt..crrtt..’ cairan orgasmeku mengalir deras membasahi kontol Pak Asep dan juga pahanya di bawah tubuhku.
Sekitar 10 menit disandwich akupun mencapai klimaks yang sudah kutunggu-tunggu. “nghh…Selina sampai..aaaahhhhhhhhhh!!”lenguhku dengan keras. ‘crrttt..crrtttt..crrtt..’ cairan orgasmeku mengalir deras membasahi kontol Pak Asep dan juga pahanya di bawah tubuhku.
Saat vaginaku masih berkedut-kedut itu Mas Udin yang tidak tahan dengan sempitnya anusku pun orgasme crot..crot..crot..’berkali-kali penisnya berkedut menyemprotkan spermanya ke dalam liang anusku. “uahhh..gila gila..boolnya asoy..”ceracau Mas Udin dan lalu mencabut penisnya. Ia berbaring sambil terengah-engah di lantai.
Sekarang Pak Asep terus menggenjotku dengan posisi cowgirl. “ahh..ahhh..ahhh..”aku terus mendesah akibat genjotan-genjotan kuat Pak Asep. Tangan Pak Asep meraih buah dadaku yang sedang memantul dan memencet-mencetnya dengan bernafsu. Dipilinnya puting susuku, makin menambah nikmat yang kurasakan. Sekitar 10 menit kemudian, aku pun mendapat orgasmeku lagi.
Sekarang Pak Asep terus menggenjotku dengan posisi cowgirl. “ahh..ahhh..ahhh..”aku terus mendesah akibat genjotan-genjotan kuat Pak Asep. Tangan Pak Asep meraih buah dadaku yang sedang memantul dan memencet-mencetnya dengan bernafsu. Dipilinnya puting susuku, makin menambah nikmat yang kurasakan. Sekitar 10 menit kemudian, aku pun mendapat orgasmeku lagi.
"Oohhh..pak..enaaakkkkk..aahhhhhhhhh!!",jeritku dengan tubuh berkelojotan diatas tubuh Pak Asep. Kontraksi di vaginaku kali ini membuat Pak Asep akhirnya tidak tahan dan segera menuju orgasmenya.
"Oooohh.. non..bapak keluarin di dalam ya..”ceracaunya. Aku yang tidak mau harus minum pil anti hamil pun memohon padanya untuk tidak keluar di dalam vaginaku.
"Nnghh..jangan pak..keluarin di mulutku aja..ahh..”. “ya udah sini cepet isap non.”perintah Pak Asep yang segera mencabut kontolnya dari memekku.
Pak Asep yang masih tetap berbaring menarik kepalaku mendekat ke penisnya. Segera kubuka mulutku dan kumasukkan penisnya yang sudah basah oleh cairan orgasmeku itu. Aku dengan cepat menaik turunkan kepalaku membuat Pak Asep mengerang keenakan. Kurasakan penisnya berkedut-kedut tanda sudah siap menembakkan lahar putihnya. Aku meresponnya dengan makin mempercepat sedotanku pada penisnya. “ahh..non..bapak keluar..oohhhh…”lenguh Pak Asep saat orgasme. Cukup banyak semburan spermanya yang masuk ke mulutku. “telen non jangan ada yang keluar.”perintahnya sambil memegangi kepalaku. Aku pun terpaksa menelan sperma si satpam mesum itu. Aku pun terbaring lemas di sebelah Pak Asep.
“Uhh sip, kerja di condo ini emang enak. Dapat gaji. Dapat memek juga. Mana cakep-cakep lagi cewenya.”ucap Pak Asep dengan muka puas sambil duduk di kursi. Aku pun yang penasaran bertanya mengenai ucapannya itu,“hah, koq bisa pak Asep main dengan wanita-wanita di Condo ini?”. Dengan enteng Pak Asep menjawab,”ya elah non, wanita juga kan punya nafsu birahi. Kalo suaminya jarang di rumah atau terlalu sibuk kerja, istrinya ya jarang dientot dong. Nah, ngeliat kami-kami ini yang sering ketemu mereka dan akrab gitu lama-lama mereka juga kepengen non. Hehe. Jadinya mancing-mancing, godain gitu buat ke tempatnya. Apalagi kan condo ini luas dan unitnya rada berjauhan. Udah gitu penghuninya gak terlalu banyak jadi ya sepi-sepi gitu mudah buat ngentotin tu wanita-wanita haus belaian. hahaha”, ucap satpam condoku ini menjelaskan.
Lalu Pak Asep mengambil HPnya dan memperlihatkan video seorang wanita yang digenjot dalam posisi misionaris. “Nah ni saya punya bukti dah pernah ngentotin Nyonya Park. Haha.”, ujarnya bangga. Suara desahan si wanita di video cukup keras,‘ahh..ahh..ahh..ahh’. Mas Udin pun penasaran dan duduk di sampingku yang sedang menatap ke layar HP Pak Asep.
Pak Asep yang masih tetap berbaring menarik kepalaku mendekat ke penisnya. Segera kubuka mulutku dan kumasukkan penisnya yang sudah basah oleh cairan orgasmeku itu. Aku dengan cepat menaik turunkan kepalaku membuat Pak Asep mengerang keenakan. Kurasakan penisnya berkedut-kedut tanda sudah siap menembakkan lahar putihnya. Aku meresponnya dengan makin mempercepat sedotanku pada penisnya. “ahh..non..bapak keluar..oohhhh…”lenguh Pak Asep saat orgasme. Cukup banyak semburan spermanya yang masuk ke mulutku. “telen non jangan ada yang keluar.”perintahnya sambil memegangi kepalaku. Aku pun terpaksa menelan sperma si satpam mesum itu. Aku pun terbaring lemas di sebelah Pak Asep.
“Uhh sip, kerja di condo ini emang enak. Dapat gaji. Dapat memek juga. Mana cakep-cakep lagi cewenya.”ucap Pak Asep dengan muka puas sambil duduk di kursi. Aku pun yang penasaran bertanya mengenai ucapannya itu,“hah, koq bisa pak Asep main dengan wanita-wanita di Condo ini?”. Dengan enteng Pak Asep menjawab,”ya elah non, wanita juga kan punya nafsu birahi. Kalo suaminya jarang di rumah atau terlalu sibuk kerja, istrinya ya jarang dientot dong. Nah, ngeliat kami-kami ini yang sering ketemu mereka dan akrab gitu lama-lama mereka juga kepengen non. Hehe. Jadinya mancing-mancing, godain gitu buat ke tempatnya. Apalagi kan condo ini luas dan unitnya rada berjauhan. Udah gitu penghuninya gak terlalu banyak jadi ya sepi-sepi gitu mudah buat ngentotin tu wanita-wanita haus belaian. hahaha”, ucap satpam condoku ini menjelaskan.
Lalu Pak Asep mengambil HPnya dan memperlihatkan video seorang wanita yang digenjot dalam posisi misionaris. “Nah ni saya punya bukti dah pernah ngentotin Nyonya Park. Haha.”, ujarnya bangga. Suara desahan si wanita di video cukup keras,‘ahh..ahh..ahh..ahh’. Mas Udin pun penasaran dan duduk di sampingku yang sedang menatap ke layar HP Pak Asep.
“Wiihhh, jembutnya lebat amat si tante korea ini.”,ucap si OB Condoku dengan mata melotot. Memang dari video itu jelas terlihat si wanita yang sedang mendesah-desah keenakan itu adalah Park Ji Hyo, seorang istri expat Samsung Indonesia dan sudah punya 2 anak.
Memang saat aku melihatnya di kolam renang dengan berbikini, tubuhnya masih sangat bagus untuk ukuran ibu-ibu. Usianya nyonya Park ini sekitar 36 tahun. Di video yang kami saksikan dari HP satpam condoku, tubuh nyonya Park yang putih masih langsing dan kencang, payudaranya mungkin ukuran 32B dengan putingnya berwarna coklat muda sedang bergoyang-goyang akibat sodokan Pak Asep di vaginanya. Di video ini nyonya Park tidak terlihat seperti dirinya yang ramah dan lembut.
Desahan dan raut wajahnya yang horny serta gerakan tubuhnya yang menyambut sodokan penis Pak Asep dengan goyangan pinggulnya sungguh lebih terlihat seperti bintang film porno. “nghhhh.. yes..ahh.. fuck me.. fuck me.. asep.. oohhhhhh!”,desahan nyonya Park yang sepertinya mendapat orgasmenya. Lalu nyonya Park terbaring lemas sambil bergumam dalam bahasa Korea yang tidak kumengerti.
Lalu Pak Asep kembali menunjukkan video lain. “Nah kalo ini pas ngewe sama miss Emira, cewe Turki. Mekinya mulus gak ada jembutnya. Katanya pacarnya demen meki gundul”,ucapnya sambil memperlihat layar HPnya ke aku dan mas Udin. “wih cakep ni, masih agak muda lagi.”, timpal Udin dengan mata tertuju ke layar HP yang menampilkan video porno. “iya baru 27 tahun, waktu itu pas ditugasin kantornya ke jakarta 10 bulan buat training. Bahasa Indonya lumayan lancar. Sayang uda balik Turki sekarang.”,ujar Pak Asep. “pentilnya juga pink ni kayak punya non Seli. Hehe.”,ucap Udin sambil melihat ke puting susuku. Pak Asep juga jadi ikutan melihat ke putingku. Aku agak risih dengan tatapan mesum mereka.
Setelah itu kami kembali menonton video panas di HP Pak Asep, dimana si gadis bule cantik bermata hijau dan berambut coklat sebahu sedang menaik turunkan tubuhnya yang semok dengan dua buah dada montok di atas tubuh Pak Asep. Dari angle camera sepertinya video ini diambil oleh orang kedua.
Lalu Pak Asep kembali menunjukkan video lain. “Nah kalo ini pas ngewe sama miss Emira, cewe Turki. Mekinya mulus gak ada jembutnya. Katanya pacarnya demen meki gundul”,ucapnya sambil memperlihat layar HPnya ke aku dan mas Udin. “wih cakep ni, masih agak muda lagi.”, timpal Udin dengan mata tertuju ke layar HP yang menampilkan video porno. “iya baru 27 tahun, waktu itu pas ditugasin kantornya ke jakarta 10 bulan buat training. Bahasa Indonya lumayan lancar. Sayang uda balik Turki sekarang.”,ujar Pak Asep. “pentilnya juga pink ni kayak punya non Seli. Hehe.”,ucap Udin sambil melihat ke puting susuku. Pak Asep juga jadi ikutan melihat ke putingku. Aku agak risih dengan tatapan mesum mereka.
Setelah itu kami kembali menonton video panas di HP Pak Asep, dimana si gadis bule cantik bermata hijau dan berambut coklat sebahu sedang menaik turunkan tubuhnya yang semok dengan dua buah dada montok di atas tubuh Pak Asep. Dari angle camera sepertinya video ini diambil oleh orang kedua.
"Waaah lu entotin ni cewe Turki bareng siapa pak Asep?”, tanya Udin. “Oh itu bareng Anton din. Malah sebenarnya itu Anton yang dapet, gua kecipratan jatah berhubung tu malam si Anton mau nebeng gua pulang. Pas kelar shift, gua cariin gak ketemu-ketemu, jadi gua telponin. Eh taunya malah lagi ena-ena die sama si miss di unitnya. Haha. Ya uda dia ajakin gua join juga. Ya kayak sekarang kecipratan ngentotin non Seli. Emang kalo orang baik rezeki gak kemana. Hehe.”,ucapnya sambil menatapku dengan tersenyum mesum.
Aku yang shock setelah melihat 2 video itu pun bertanya lagi ke pak Asep, “jadi condo ini banyak yang sering main sama karyawan condo pak?” “Ya emang banyak non, tapi gak semua. Cuma yang haus belaian aja. Hehe.”ucap Pak Asep. Mas Udin hanya tertawa saja mendengarnya. “Walau bapak udah banyak ngentotin cewe di condo ini, tapi yang secakep dan semuda non Seli ini hampir gak pernah. Banyakan yang uda married dan beranak. Makanya kaget juga liat Udin bisa main sama non Seli.”sambung Pak Asep lagi.
Aku yang shock setelah melihat 2 video itu pun bertanya lagi ke pak Asep, “jadi condo ini banyak yang sering main sama karyawan condo pak?” “Ya emang banyak non, tapi gak semua. Cuma yang haus belaian aja. Hehe.”ucap Pak Asep. Mas Udin hanya tertawa saja mendengarnya. “Walau bapak udah banyak ngentotin cewe di condo ini, tapi yang secakep dan semuda non Seli ini hampir gak pernah. Banyakan yang uda married dan beranak. Makanya kaget juga liat Udin bisa main sama non Seli.”sambung Pak Asep lagi.
“Haha.. kebetulan si non ini onani sambil ngintipin Pak Agung lagi main sama enci-enci cakep. Gua videoin si non onani. Udah deh gua minta jatah buat tuker sama video. Hehe.”timpal Udin. “Tolong dihapus pak video tadi..”,pintaku ke mas Udin. “iye non, tapi lain kali mas mau ngewein non lagi ye.”ucapnya sambil memperlihatkan HPnya dan mendelete video masturbasiku tadi. “Wah kalo Pak Agung mah emang spesialis kolam renang. Haha. Secara emang tugas dia ngurusin mesin pompa. Eh taunya malah ngepompa memek wanita condo juga. Hahahaha.”, kata satpam mesum ini sambil tertawa.
"Iye Pak Agung gitu-gitu jago tuh dapetin memek wanita yang lagi berenang. Kalo gua jujur aja masih gak sejago itu ilmunya. Gua sebelum sama non Seli baru pernah ngewe sama 2 penghuni condo sini Itu juga dah tante-tante umur 40an. Hadeh.”,si Udin menimpali. “Walah Udin, lu terlalu kurus sih jadi kurang seksi bagi betina-betina muda condo sini. Hahaha.”,ledek Pak Asep ke Udin.
Saat kami masih sedang berbincang itu tiba-tiba telepon Mas Udin berdering. “wah kampret, manajer nelpon. Gua dicariin ni.”ucapnya sambil mengangkat telpon. Mas Udin lalu hanya berucap “Iya pak, baik. Saya segera kesana.” “yowes dah gua cabut dulu diminta beliin makan malam sama manajer ni.”ujar Mas Udin sambil tergesa-gesa memakai pakaian seragamnya.
Saat kami masih sedang berbincang itu tiba-tiba telepon Mas Udin berdering. “wah kampret, manajer nelpon. Gua dicariin ni.”ucapnya sambil mengangkat telpon. Mas Udin lalu hanya berucap “Iya pak, baik. Saya segera kesana.” “yowes dah gua cabut dulu diminta beliin makan malam sama manajer ni.”ujar Mas Udin sambil tergesa-gesa memakai pakaian seragamnya.
Pak Asep sambil melihat jam tangannya juga berucap,”Waduh jam istirahat uda mau abis. Bentar lagi giliran shift gua. Mana perut belum diisi lagi. Laper, apalagi habis garap amoy cantik. Tambah lapar. Haha.”. Si Udin sambil tertawa menimpali ucapan satpam, “haha, kalo saya mah mending gak makan tapi bisa entotin amoy kayak non Selina ini.” Aku tidak menggubris celotehan cabul mereka.
“Non Seli, kalo memek non gatel butuh dikontolin, cari bapak aja ya di pos. Kalo bisa tengah malem aja non, jadi lebih bebas ngewenya.”,kata Pak Asep sambil meremas dadaku saat aku sedang membungkuk mengambil pakaianku di lantai. “Iye non, mas mau juga. Sekalian kalo non mau cobain dipompa Pak Agung juga boleh tuh. Main berempat kita. Hehe.”, ucapnya dengan kurang ajar. “Jangan gila ya kalian. Tadi itu juga terpaksa.”,ucapku yang coba menjaga harga diriku walau sia-sia saja karena tubuhku sudah dinikmati mereka tadi. Mereka hanya tertawa saja mendengar ucapanku.
Sekitar 5 menit kemudian, kami semua pun sudah berpakaian kembali. Lalu satu per satu kami berjalan keluar supaya tidak menimbulkan kecurigaan. Dimulai dari Udin, lalu aku dan terakhir Pak Asep. Kulihat HPku jam sudah menunjukkan pukul 18:09. Ada notif whatsapp dari bibiku yang mengajakku makan malam di luar. Segera kubalas chatnya dan bilang aku sudah di tiba di condo dan mau naik dulu ke atas. Setelah kurapikan diriku di WC lobby condoku, aku pun naik ke unitku.
Sesampainya di dalam, aku melihat bibiku sedang menonton TV dan kulihat masih handukan saja dengan berbikini, sepertinya dia juga baru naik tidak lama. Oh, kulihat di dagunya ada cairan putih kental yang tentu aku tahu adalah sperma Pak Agung yang tadi ngeseks dengan bibiku di ruang pompa.
“Non Seli, kalo memek non gatel butuh dikontolin, cari bapak aja ya di pos. Kalo bisa tengah malem aja non, jadi lebih bebas ngewenya.”,kata Pak Asep sambil meremas dadaku saat aku sedang membungkuk mengambil pakaianku di lantai. “Iye non, mas mau juga. Sekalian kalo non mau cobain dipompa Pak Agung juga boleh tuh. Main berempat kita. Hehe.”, ucapnya dengan kurang ajar. “Jangan gila ya kalian. Tadi itu juga terpaksa.”,ucapku yang coba menjaga harga diriku walau sia-sia saja karena tubuhku sudah dinikmati mereka tadi. Mereka hanya tertawa saja mendengar ucapanku.
Sekitar 5 menit kemudian, kami semua pun sudah berpakaian kembali. Lalu satu per satu kami berjalan keluar supaya tidak menimbulkan kecurigaan. Dimulai dari Udin, lalu aku dan terakhir Pak Asep. Kulihat HPku jam sudah menunjukkan pukul 18:09. Ada notif whatsapp dari bibiku yang mengajakku makan malam di luar. Segera kubalas chatnya dan bilang aku sudah di tiba di condo dan mau naik dulu ke atas. Setelah kurapikan diriku di WC lobby condoku, aku pun naik ke unitku.
Sesampainya di dalam, aku melihat bibiku sedang menonton TV dan kulihat masih handukan saja dengan berbikini, sepertinya dia juga baru naik tidak lama. Oh, kulihat di dagunya ada cairan putih kental yang tentu aku tahu adalah sperma Pak Agung yang tadi ngeseks dengan bibiku di ruang pompa.
Kusapa dia sambil aku menanyakan mengenai cairan putih di dagunya itu. Bibiku menjawab agak awkward seperti tertangkap basah begitu,”eh eh ini tadi mayones Sel.”. Aku hanya mengangguk dan berlalu ke arah kamarku sambil bilang akan bersiap-siap sebentar sebelum pergi makan dengan dia. Bibiku juga lalu berjalan ke kamar tamu untuk mandi. Lalu setelah mandi dan berganti pakaian, kami pun pergi makan dengan menggunakan sopir pribadiku menuju restoran Jerman di area Kemang.
Sekitar jam 7:32 kami pun tiba di restoran dan segera duduk lalu mulai memesan menu makanan. Sembari menunggu makanan datang, kami pun berbincang-bincang. Dengan suara agak pelan dan hati-hati aku mulai menanyakan mengenai perbuatan mesum bibiku kemarin. Untuk yang tadi sore aku putuskan untuk pura-pura tidak tahu. Dia sangat kaget saat aku bilang kemarin aku sempat ke unit condo dan memergoki bibiku yang sedang ML dengan 2 OB condo di kamar.
Lalu bibiku sambil menghela napas dan minta maaf padaku pun menceritakan bagaimana dia bisa sampai terlibat threesome dengan 2 OB itu. Awalnya bibiku yang baru pulang ke condo sendiri itu naik lift dimana kedua OB itu juga ikut naik. Nah saat di lift itu bibiku mulai digoda oleh salah 1 OB. Bibiku yang ternyata memang juga senang digoda, akhirnya mulai memancing mereka dengan mengajak ke unit Condoku.
Bibiku bilang dia sudah beberapa kali bermain dengan orang-orang seperti mereka ini tapi kebanyakan saat sedang di luar kota Surabaya. Ini karena bibiku sudah jarang ML dengan pamanku sejak pamanku sempat sakit stroke parah 2 tahun lalu. Walau stroke nya sudah sembuh tapi pamanku kini menjadi impoten. Bibiku yang masih cukup muda dan tentu masih punya gairah seksual menggebu-gebu ini lama-lama tidak tahan dan akhirnya mencari sendiri “pemuas nafsu birahi” di luar.
Dimulai dari bermain dengan tukang antar gas langganannya, Personal Trainer di gym, lalu ia mengaku pernah juga dengan satpam apartemennya di Surabaya. Jika keluar kota dan menginap di hotel, bibiku mengaku sering mencari kenikmatan dari pria-pria seperti para OB, Cleaning service dan Satpam.
Mendengar itu aku pun cukup shock tapi di satu sisi juga mengerti apa yang dilakukan bibiku semata-mata hanya memuaskan nafsu seks nya saja. Sama sepertiku yang juga sudah biasa seks dengan berbagai pria. Dengan mata agak berkaca-kaca, bibiku pun bilang lagi dia tetap cinta pamanku. Semua persetubuhan itu hanyalah untuk kebutuhan seksualnya saja dan baginya bukan perselingkuhan. Bibiku bilang juga dia tidak pernah berselingkuh dengan teman-teman prianya.
Sekitar jam 7:32 kami pun tiba di restoran dan segera duduk lalu mulai memesan menu makanan. Sembari menunggu makanan datang, kami pun berbincang-bincang. Dengan suara agak pelan dan hati-hati aku mulai menanyakan mengenai perbuatan mesum bibiku kemarin. Untuk yang tadi sore aku putuskan untuk pura-pura tidak tahu. Dia sangat kaget saat aku bilang kemarin aku sempat ke unit condo dan memergoki bibiku yang sedang ML dengan 2 OB condo di kamar.
Lalu bibiku sambil menghela napas dan minta maaf padaku pun menceritakan bagaimana dia bisa sampai terlibat threesome dengan 2 OB itu. Awalnya bibiku yang baru pulang ke condo sendiri itu naik lift dimana kedua OB itu juga ikut naik. Nah saat di lift itu bibiku mulai digoda oleh salah 1 OB. Bibiku yang ternyata memang juga senang digoda, akhirnya mulai memancing mereka dengan mengajak ke unit Condoku.
Bibiku bilang dia sudah beberapa kali bermain dengan orang-orang seperti mereka ini tapi kebanyakan saat sedang di luar kota Surabaya. Ini karena bibiku sudah jarang ML dengan pamanku sejak pamanku sempat sakit stroke parah 2 tahun lalu. Walau stroke nya sudah sembuh tapi pamanku kini menjadi impoten. Bibiku yang masih cukup muda dan tentu masih punya gairah seksual menggebu-gebu ini lama-lama tidak tahan dan akhirnya mencari sendiri “pemuas nafsu birahi” di luar.
Dimulai dari bermain dengan tukang antar gas langganannya, Personal Trainer di gym, lalu ia mengaku pernah juga dengan satpam apartemennya di Surabaya. Jika keluar kota dan menginap di hotel, bibiku mengaku sering mencari kenikmatan dari pria-pria seperti para OB, Cleaning service dan Satpam.
Mendengar itu aku pun cukup shock tapi di satu sisi juga mengerti apa yang dilakukan bibiku semata-mata hanya memuaskan nafsu seks nya saja. Sama sepertiku yang juga sudah biasa seks dengan berbagai pria. Dengan mata agak berkaca-kaca, bibiku pun bilang lagi dia tetap cinta pamanku. Semua persetubuhan itu hanyalah untuk kebutuhan seksualnya saja dan baginya bukan perselingkuhan. Bibiku bilang juga dia tidak pernah berselingkuh dengan teman-teman prianya.
Bibiku hanya mencari kepuasan dari pria yang secara status di bawahnya saja. Dia memohon padaku untuk tidak membeberkan skandalnya kemarin kepada paman ataupun keluargaku. Tentu saja aku iyakan karena bagiku bibiku punya alasan yang fair untuk mau berhubungan seks. Setidaknya rumah tangganya tidak retak itu sudah bagus.
Tidak lama makanan pun datang dan kami pun bersantap sambil masih ngobrol. Bibiku juga lalu mengakui tadi dia bercinta dengan Pak Agung, seorang teknisi listrik Condoku dan noda putih di dagunya itu sperma si teknisi itu. Saat bibiku sedang berenang di kolam yang sepi itu, Pak Agung menatapnya dengan nafsu sambil memuji tubuh bibiku yang berbalut bikini seksi.
Tidak lama makanan pun datang dan kami pun bersantap sambil masih ngobrol. Bibiku juga lalu mengakui tadi dia bercinta dengan Pak Agung, seorang teknisi listrik Condoku dan noda putih di dagunya itu sperma si teknisi itu. Saat bibiku sedang berenang di kolam yang sepi itu, Pak Agung menatapnya dengan nafsu sambil memuji tubuh bibiku yang berbalut bikini seksi.
Bibiku yang terpancing gairahnya pun merespon dengan nakal. Dan tidak lama mereka pun masuk ke ruang mesin pompa dan bercinta. Aku hanya menggangguk seolah-olah baru tahu. Aku putuskan memang merahasiakan mengenai keliaranku tadi dan selama ini yang sudah pernah bercinta dengan pria-pria kalangan bawah dan non chinese demi menjaga imageku di mata bibiku.
Bibiku bilang dia dan pamanku besok akan pulang ke Surabaya naik pesawat pagi, yaitu jam 6:30 karena banyak urusan bisnis yang sudah menunggu. Aku pun juga cerita bahwa aku besok akan ke Bali bersama teman-temanku karena masih ada 5 hari libur sekolah. Bibiku sambil agak tersenyum penuh arti bercerita sekitar 1 tahun lalu dia pernah main dengan beachboy di Bali. Saat itu pamanku yang ngantuk sedang tidur di hotel dan bibiku yang bosan di hotel pun memutuskan pergi sendiri sore-sore ke pantai untuk menikmati sunset Bali. Di pantai bibiku disamperin oleh seorang beach boy yang mengira bibiku turis asing dan menawarkan jasa pijit di tepi pantai.
Bibiku pun berkata padanya bahwa dia orang Indonesia tapi tertarik menggunakan jasa pijitnya. Beach boy itu pun memijit bibiku dan dengan cepat membuat bibiku terangsang oleh pijitannya yang sangat enak dan sensual. Bibiku yang tidak tahan pun mengajak si beach boy untuk bercinta, mereka mencari sebuah hotel yang dekat dengan pantai dan akhirnya ngeseks. Bibiku bilang dia sangat puas dengan servis si beach boy yang memiliki penis yang panjang. Bibiku sampai orgasme 4 kali bersama beach boy itu.
Mendengar penuturan bibiku mengenai pengalaman nakalnya di Bali, kurasakan darahku berdesir membayangkan kenikmatan yang didapat bibiku saat itu. Ada sebagian diriku yang penasaran ingin mencoba apa yang bibiku bilang itu di Bali nanti. Ah, apa yang terjadi padaku. Bisa-bisanya berpikiran begini..
Sekitar 30 menit kemudian kami pun harus pulang ke Condo karena pamanku sudah menelpon bilang dia sudah tiba di Condo dan duduk menunggu kami di lobby. Kami pun tiba dan segera naik ke unit Condoku. Pamanku bilang mereka tadi makan restoran Chinese Food di Pluit bersama teman-temannya. Jam sudah menunjukkan pukul 21:38 saat kami masuk ke unit Condoku. Paman dan bibiku pun sudah berpamitan denganku sekarang karena besok sangat pagi harus berangkat ke airport dan bilang padaku tidak perlu bangun untuk pamitan lagi. Keycard condoku akan mereka selipkan dari bawah pintu setelah pintu terkunci. Tidak lupa kuinfokan sopirku untuk standby sesuai permintaan paman dan bibiku besok pagi.
Pamanku duluan masuk ke kamar untuk mandi. Bibiku dengan agak berbisik berkata,”Sel, rahasia bibi tadi dikeep ya. Hehe.”. “iya kou, pasti Selina keep koq. Hehe.”timpalku.”Kamu masih muda Sel, gapapa nikmatin masa mudamu dulu. Belum married gitu masih sah-sah aja kamu untuk enjoy. Safe Flight ya dan have fun ya di Bali.”ucap bibiku sambil mengerlingkan matanya saat mengucapkan kata ‘fun’. “makasih kou-kou. Oke hehe. Safe flight juga besok ya.”,balasku sambil tersenyum. Setelah itu pun bibiku masuk ke kamar.
Aku yang ingat belum packing untuk travelling besok buru-buru masuk kamarku. Segera aku siapkan pakaian dan keperluan untuk jalan-jalan di Bali. Untungnya flightku besok jam 11:30 siang. Sekitar 1 jam kemudian aku pun selesai packing dan segera tertidur lelap.
Paginya aku terbangun oleh alarm yang sudah kesetel di jam 7 pagi, Aku pun segera sarapan roti gandum dengan susu low fat plus cornflake. Setelah sarapan aku segera mandi dan sekitar jam 9 aku sudah di dalam mobil on the way ke bandara. Kuangkat telp dari mamaku yang mengucapkan safe flight serta bertanya mengenai hotel kami di Bali. Aku senang saat diberitahu mamaku kalau mereka lusa pulang ke Indonesia. Waktu dengan mereka memang sangat berharga karena mereka yang sering bepergian.
Jam 9:46 aku pun tiba di airport SoeTa T3 karena kami naik maskapai berkode GA. Setelah menurunkan koperku, kuberitahu sopirku sudah boleh pulang. Aku yang berpakaian cukup seksi menarik perhatian, terutama dari para pria, hehe. Kutelp Diana untuk bertanya dimana mereka karena ketiga temanku berangkat bareng berhubung tempat tinggal mereka di area Jakarta Utara, dimana aku dari Selatan. Ternyata mereka baru mau sampai airport. Akupun menunggu mereka sambil duduk. Di depanku ada seorang bapak-bapak taxi airport yang melihat ke arah pahaku yang putih dengan mata tidak berkedip, membuatku sangat risih. Kututupkan pahaku dengan tas kecilku.
5 menit kemudian teman-temanku pun tiba. Kami pun segera check-in bagasi lalu menuju ruang tunggu. Di ruang tunggu kami ngobrol seru mengenai plan kami di Bali. “Kemana ni ntar malam kita?”tanya Christine. “pengen makan iga babi nih gua.”,ucap Feby. Kutimpali juga,”umm, kalo aku kangen ayam betutu ni“. “Haha, calm down girls. Waktu kita banyak.”ucap Diana sambil tertawa.
Asyik mengobrol membuat waktu cepat berlalu, tidak terasa sudah waktu nya boarding. Kami pun berjalan ke arah pintu boarding untuk dicek tiket sekali lagi sebelum masuk ke dalam pesawat. Penerbangan cukup bagus hampir tidak ada turbulence dan sekitar 2 jam mengudara, kami pun mendarat di bandara Ngurah Rai Bali. Setelah mengambil bagasi kami pun berjalan ke arah lobby airport dimana jam kini sudah menunjukkan pukul 14:16.
Kami pun menelpon sopir charteran kami untuk menjemput di area penjemputan. 15 menit kemudian, mobil Toyota Fortuner charteran kami pun tiba. Si sopir memperkenalkan diri sebagai I Gede. Usianya sekitar 40an tahun, bertubuh cukup tegap dengan kulit sawo matang. Ia bilang panggil saja ‘bli’, sapaan untuk bapak di Bali. Setelah itu kamipun diantar menuju hotel tempat kami akan stay selama 4 hari 3 malam. Hotelnya berlokasi dengan dengan pantai dengan view laut. Setelah mengurus check-in kami pun masuk ke kamar dan membongkar koper kami sambil bersantai di hotel yang cozy ini.
“Eh nyari yang seger-seger yuk. Gelato gitu.”,ajak Diana yang segera kami iyakan. Kami pun lalu berangkat diantar sopir kami ke salah 1 cafe Gelato terkenal di Bali. Malamnya kami pun pergi ke salah 1 beach bar di area Seminyak. Sehabis dari beachbar menikmati sunset, kami pun pergi makan iga bakar dan lalu kembali ke hotel untuk beristirahat karena malamnya akan clubbing. Kami memberitahu Pak I Gede untuk pulang untuk istirahat saja dan kami besok baru menggunakan jasa supirnya lagi.
Di hotel, kami berempat dengan semangat bercerita nanti saat clubbing mau kenalan dengan turis-turis asing yang ganteng dan mungkin bisa berujung One Night Stand. Diana yang memang sudah pernah dan paling nakal diantara kami pun memberi tips-tips bahasa tubuh menggoda seperti memainkan rambut kami saat si pria berbicara pada kami. Serta bagaimana tatapan mata kami harus memancarkan aura penggoda. Haha, memang bitchy Diana ini.
Sekitar jam 11 malam kami pun berangkat ke club menggunakan taxi online. Aku memakai tanktop hitam polos dengan rok mini kotak-kotak kecil berwarna putih hitam. Saat tiba di tujuan kami, ternyata sedang ada ladies night jadi lumayan ada free drink dan diskon untuk minuman, hihi.
Suasana begitu gemerlap dan heboh. Banyak turis asing yang berjoget-joget di dance floor. Kami yang sudah mulai tipsy akibat alkohol pun ikut meramaikan dance floor. Tubuh kami berempat yang berbalut pakaian seksi meliuk-liuk dengan hot membuat banyak pria di club ini terpukau. Kulihat Diana didekati seorang pria bule berwajah tampan dan ikut berjoget bersama. Feby dan Christine juga didekati pria walaupun dari posisiku yang terhalang aku tidak bisa melihat jelas pria itu.
Tiba-tiba ada tepukan di bahuku dari seseorang. Aku menoleh dan melihat seorang pria Asia dengan wajah putih tampan, yang lalu mengajak kenalan. Ternyata dia orang Jepang, namanya Kimura. Kami pun berbincang-bincang dengan bahasa inggris, lumayan bahasa inggrisnya. Walau harus agak berteriak karena kondisi clubbing yang berisik oleh suara musik yang keras. Cukup lama kami berbincang, Kimura mengajakku pergi dari club. Aku yang sudah agak mabuk karena memang tidak kuat minum pun mengiyakannya sambil kuwhatsapp ketiga temanku di group whatsapp travel Bali kami. Tiga temanku pun juga bilang sepertinya tidak balik hotel sambil Diana memberikan emoticon senyum iblis. Kami yang memang penikmat seks bebas sudah mengerti maksudnya.
Aku pun lalu pergi bersama si pria Jepang menggunakan taksi. Tidak sampai 15 menit kami pun tiba di hotelnya dan aku diajaknya naik ke atas ke kamarnya. Setelah pintu dibuka Kimura mempersilakanku masuk duluan. Dituangkannya lagi aku minuman liquor dan diberikannya padaku. Aku pun meminumnya, membuatku makin mabuk dan badanku panas. Lalu ia pun memelukku dan menciumi leherku dari belakang. Diraba-rabanya tubuhku yang masih terbalut dress.
Bibiku bilang dia dan pamanku besok akan pulang ke Surabaya naik pesawat pagi, yaitu jam 6:30 karena banyak urusan bisnis yang sudah menunggu. Aku pun juga cerita bahwa aku besok akan ke Bali bersama teman-temanku karena masih ada 5 hari libur sekolah. Bibiku sambil agak tersenyum penuh arti bercerita sekitar 1 tahun lalu dia pernah main dengan beachboy di Bali. Saat itu pamanku yang ngantuk sedang tidur di hotel dan bibiku yang bosan di hotel pun memutuskan pergi sendiri sore-sore ke pantai untuk menikmati sunset Bali. Di pantai bibiku disamperin oleh seorang beach boy yang mengira bibiku turis asing dan menawarkan jasa pijit di tepi pantai.
Bibiku pun berkata padanya bahwa dia orang Indonesia tapi tertarik menggunakan jasa pijitnya. Beach boy itu pun memijit bibiku dan dengan cepat membuat bibiku terangsang oleh pijitannya yang sangat enak dan sensual. Bibiku yang tidak tahan pun mengajak si beach boy untuk bercinta, mereka mencari sebuah hotel yang dekat dengan pantai dan akhirnya ngeseks. Bibiku bilang dia sangat puas dengan servis si beach boy yang memiliki penis yang panjang. Bibiku sampai orgasme 4 kali bersama beach boy itu.
Mendengar penuturan bibiku mengenai pengalaman nakalnya di Bali, kurasakan darahku berdesir membayangkan kenikmatan yang didapat bibiku saat itu. Ada sebagian diriku yang penasaran ingin mencoba apa yang bibiku bilang itu di Bali nanti. Ah, apa yang terjadi padaku. Bisa-bisanya berpikiran begini..
Sekitar 30 menit kemudian kami pun harus pulang ke Condo karena pamanku sudah menelpon bilang dia sudah tiba di Condo dan duduk menunggu kami di lobby. Kami pun tiba dan segera naik ke unit Condoku. Pamanku bilang mereka tadi makan restoran Chinese Food di Pluit bersama teman-temannya. Jam sudah menunjukkan pukul 21:38 saat kami masuk ke unit Condoku. Paman dan bibiku pun sudah berpamitan denganku sekarang karena besok sangat pagi harus berangkat ke airport dan bilang padaku tidak perlu bangun untuk pamitan lagi. Keycard condoku akan mereka selipkan dari bawah pintu setelah pintu terkunci. Tidak lupa kuinfokan sopirku untuk standby sesuai permintaan paman dan bibiku besok pagi.
Pamanku duluan masuk ke kamar untuk mandi. Bibiku dengan agak berbisik berkata,”Sel, rahasia bibi tadi dikeep ya. Hehe.”. “iya kou, pasti Selina keep koq. Hehe.”timpalku.”Kamu masih muda Sel, gapapa nikmatin masa mudamu dulu. Belum married gitu masih sah-sah aja kamu untuk enjoy. Safe Flight ya dan have fun ya di Bali.”ucap bibiku sambil mengerlingkan matanya saat mengucapkan kata ‘fun’. “makasih kou-kou. Oke hehe. Safe flight juga besok ya.”,balasku sambil tersenyum. Setelah itu pun bibiku masuk ke kamar.
Aku yang ingat belum packing untuk travelling besok buru-buru masuk kamarku. Segera aku siapkan pakaian dan keperluan untuk jalan-jalan di Bali. Untungnya flightku besok jam 11:30 siang. Sekitar 1 jam kemudian aku pun selesai packing dan segera tertidur lelap.
Paginya aku terbangun oleh alarm yang sudah kesetel di jam 7 pagi, Aku pun segera sarapan roti gandum dengan susu low fat plus cornflake. Setelah sarapan aku segera mandi dan sekitar jam 9 aku sudah di dalam mobil on the way ke bandara. Kuangkat telp dari mamaku yang mengucapkan safe flight serta bertanya mengenai hotel kami di Bali. Aku senang saat diberitahu mamaku kalau mereka lusa pulang ke Indonesia. Waktu dengan mereka memang sangat berharga karena mereka yang sering bepergian.
Jam 9:46 aku pun tiba di airport SoeTa T3 karena kami naik maskapai berkode GA. Setelah menurunkan koperku, kuberitahu sopirku sudah boleh pulang. Aku yang berpakaian cukup seksi menarik perhatian, terutama dari para pria, hehe. Kutelp Diana untuk bertanya dimana mereka karena ketiga temanku berangkat bareng berhubung tempat tinggal mereka di area Jakarta Utara, dimana aku dari Selatan. Ternyata mereka baru mau sampai airport. Akupun menunggu mereka sambil duduk. Di depanku ada seorang bapak-bapak taxi airport yang melihat ke arah pahaku yang putih dengan mata tidak berkedip, membuatku sangat risih. Kututupkan pahaku dengan tas kecilku.
5 menit kemudian teman-temanku pun tiba. Kami pun segera check-in bagasi lalu menuju ruang tunggu. Di ruang tunggu kami ngobrol seru mengenai plan kami di Bali. “Kemana ni ntar malam kita?”tanya Christine. “pengen makan iga babi nih gua.”,ucap Feby. Kutimpali juga,”umm, kalo aku kangen ayam betutu ni“. “Haha, calm down girls. Waktu kita banyak.”ucap Diana sambil tertawa.
Asyik mengobrol membuat waktu cepat berlalu, tidak terasa sudah waktu nya boarding. Kami pun berjalan ke arah pintu boarding untuk dicek tiket sekali lagi sebelum masuk ke dalam pesawat. Penerbangan cukup bagus hampir tidak ada turbulence dan sekitar 2 jam mengudara, kami pun mendarat di bandara Ngurah Rai Bali. Setelah mengambil bagasi kami pun berjalan ke arah lobby airport dimana jam kini sudah menunjukkan pukul 14:16.
Kami pun menelpon sopir charteran kami untuk menjemput di area penjemputan. 15 menit kemudian, mobil Toyota Fortuner charteran kami pun tiba. Si sopir memperkenalkan diri sebagai I Gede. Usianya sekitar 40an tahun, bertubuh cukup tegap dengan kulit sawo matang. Ia bilang panggil saja ‘bli’, sapaan untuk bapak di Bali. Setelah itu kamipun diantar menuju hotel tempat kami akan stay selama 4 hari 3 malam. Hotelnya berlokasi dengan dengan pantai dengan view laut. Setelah mengurus check-in kami pun masuk ke kamar dan membongkar koper kami sambil bersantai di hotel yang cozy ini.
“Eh nyari yang seger-seger yuk. Gelato gitu.”,ajak Diana yang segera kami iyakan. Kami pun lalu berangkat diantar sopir kami ke salah 1 cafe Gelato terkenal di Bali. Malamnya kami pun pergi ke salah 1 beach bar di area Seminyak. Sehabis dari beachbar menikmati sunset, kami pun pergi makan iga bakar dan lalu kembali ke hotel untuk beristirahat karena malamnya akan clubbing. Kami memberitahu Pak I Gede untuk pulang untuk istirahat saja dan kami besok baru menggunakan jasa supirnya lagi.
Di hotel, kami berempat dengan semangat bercerita nanti saat clubbing mau kenalan dengan turis-turis asing yang ganteng dan mungkin bisa berujung One Night Stand. Diana yang memang sudah pernah dan paling nakal diantara kami pun memberi tips-tips bahasa tubuh menggoda seperti memainkan rambut kami saat si pria berbicara pada kami. Serta bagaimana tatapan mata kami harus memancarkan aura penggoda. Haha, memang bitchy Diana ini.
Sekitar jam 11 malam kami pun berangkat ke club menggunakan taxi online. Aku memakai tanktop hitam polos dengan rok mini kotak-kotak kecil berwarna putih hitam. Saat tiba di tujuan kami, ternyata sedang ada ladies night jadi lumayan ada free drink dan diskon untuk minuman, hihi.
Suasana begitu gemerlap dan heboh. Banyak turis asing yang berjoget-joget di dance floor. Kami yang sudah mulai tipsy akibat alkohol pun ikut meramaikan dance floor. Tubuh kami berempat yang berbalut pakaian seksi meliuk-liuk dengan hot membuat banyak pria di club ini terpukau. Kulihat Diana didekati seorang pria bule berwajah tampan dan ikut berjoget bersama. Feby dan Christine juga didekati pria walaupun dari posisiku yang terhalang aku tidak bisa melihat jelas pria itu.
Tiba-tiba ada tepukan di bahuku dari seseorang. Aku menoleh dan melihat seorang pria Asia dengan wajah putih tampan, yang lalu mengajak kenalan. Ternyata dia orang Jepang, namanya Kimura. Kami pun berbincang-bincang dengan bahasa inggris, lumayan bahasa inggrisnya. Walau harus agak berteriak karena kondisi clubbing yang berisik oleh suara musik yang keras. Cukup lama kami berbincang, Kimura mengajakku pergi dari club. Aku yang sudah agak mabuk karena memang tidak kuat minum pun mengiyakannya sambil kuwhatsapp ketiga temanku di group whatsapp travel Bali kami. Tiga temanku pun juga bilang sepertinya tidak balik hotel sambil Diana memberikan emoticon senyum iblis. Kami yang memang penikmat seks bebas sudah mengerti maksudnya.
Aku pun lalu pergi bersama si pria Jepang menggunakan taksi. Tidak sampai 15 menit kami pun tiba di hotelnya dan aku diajaknya naik ke atas ke kamarnya. Setelah pintu dibuka Kimura mempersilakanku masuk duluan. Dituangkannya lagi aku minuman liquor dan diberikannya padaku. Aku pun meminumnya, membuatku makin mabuk dan badanku panas. Lalu ia pun memelukku dan menciumi leherku dari belakang. Diraba-rabanya tubuhku yang masih terbalut dress.
Dengan bernafsu dilepaskannya pakaian yang melekat di tubuhku. Kini hanya tersisa bra dan CD putihku. Ia menatapnya sambil memujiku,”nice body you have Sel.”. Lalu dipeluknya hingga aku terbaring ke kasur. Diciuminya bibirku dengan nafsu dan kubalas dengan tak kalah liar karena aku sudah horny. Alkohol juga makin membuatku liar. Ciumannya lalu merambat turun dari bibirku menuju leher dan lalu buah dadaku. Setelah itu dilepaskannya pengait braku hingga kini buah dadaku yang 34B tersaji di depan si pria jepang ini.
Matanya menatap buah dadaku dengan terpesona sambil bergumam dalam bahasa Jepang, yang sepertinya artinya indah. Lalu ia mulai menciumi susuku sambil meremas-remasnya.”ngghhhh..sshhhh..”desahku. 10 menitan menikmati dadaku, lalu Kimura pun melepas kemeja dan celana panjangnya, memperlihatkan tubuhnya yang sixpack dan berotot. Oh, aku jadi makin bernafsu melihatnya. Aku yang sudah birahi segera meremas penisnya yang tertutup CDnya. Lalu kekecup CD di bagian kepala penisnya membuat Kimura mengerang keenakan.
Setelah itu Kimura melepas CDnya memperlihatkan penisnya yang sudah ereksi dan agak merah karena sudah nafsu. Wow ukurannya panjang juga. Aku pun mulai memblowjobnya dengan cepat. Kujilat dan kuhisap penisnya dengan mulutku sambil kumainkan vaginaku yang sudah basah dengan jari-jariku. Kimura yang keenakan menggeram nikmat dan meremas-remas rambutku.
Setelah ia merasa cukup dengan seponganku, lalu Kimura membaringkanku dan menyiapkan penisnya untuk ditusuk ke vaginaku. Di posisi misionaris ini Kimura dengan tempo cepat menggenjot tubuhku. “ohhh..ohhh..ohh.. mmpphh”,lenguhku yang lalu teredam oleh cumbuannya di bibirku yang sedang terbuka saat mendesah. 10 menit disetubuhi pria Jepang ini aku pun mendapatkan orgasmeku. “aahhhhh..i’m cumming..”rintihku saat orgasme. Tubuhku berkelojotan beberapa kali sampai akhirnya aku terdiam lemas mengambil nafas.
Lalu Kimura mengubah posisinya menjadi duduk sambil ditariknya tubuhku. Sebelum memulai genjotannya, Kimura mengambil botol liquor di meja dekat ranjang dan meminumnya. Lalu diberikannya liquor yang isinya tersisa 1/4 botol itu kepadaku yang segera kuminum sampai habis. Kini aku pun kembali digenjot oleh si pria jepang ini dengan posisi duduk. Mulutnya mengemut pentilku yang sensitif dengan nafsu sambil tangannya meraba-raba tubuhku. Aku mulai kembali naik birahinya akibat genjotan dan permainan tangannya di tubuhku. “ahh..ahh..yes..fuck me..harder..harder..”, ceracauku dalam bahasa inggris sambil kupeluk tubuh Kimura.
Kami yang sedang berpacu dalam birahi dikejutkan saat pintu kamar dibuka. Lalu masuklah 2 orang Pria dengan muka yang kelihatan agak merah karena mabuk, yang sepertinya orang Jepang juga dan temannya Kimura yang sama-sama clubbing tadi. Mereka berbicara dalam bahasa jepang sambil menatap takjub pada tubuh telanjangku yang bergoyang-goyang disodok Kimura. Kedua teman Kimura ini berkulit agak coklat seperti pemeran pria di JAV yang pernah kutonton. Yang 1 rambutnya pirang dan gemuk. Dan yang 1 lagi botak dengan badan kurus jangkung. Oh tidak, aku akan dikeroyok mereka.
Matanya menatap buah dadaku dengan terpesona sambil bergumam dalam bahasa Jepang, yang sepertinya artinya indah. Lalu ia mulai menciumi susuku sambil meremas-remasnya.”ngghhhh..sshhhh..”desahku. 10 menitan menikmati dadaku, lalu Kimura pun melepas kemeja dan celana panjangnya, memperlihatkan tubuhnya yang sixpack dan berotot. Oh, aku jadi makin bernafsu melihatnya. Aku yang sudah birahi segera meremas penisnya yang tertutup CDnya. Lalu kekecup CD di bagian kepala penisnya membuat Kimura mengerang keenakan.
Setelah itu Kimura melepas CDnya memperlihatkan penisnya yang sudah ereksi dan agak merah karena sudah nafsu. Wow ukurannya panjang juga. Aku pun mulai memblowjobnya dengan cepat. Kujilat dan kuhisap penisnya dengan mulutku sambil kumainkan vaginaku yang sudah basah dengan jari-jariku. Kimura yang keenakan menggeram nikmat dan meremas-remas rambutku.
Setelah ia merasa cukup dengan seponganku, lalu Kimura membaringkanku dan menyiapkan penisnya untuk ditusuk ke vaginaku. Di posisi misionaris ini Kimura dengan tempo cepat menggenjot tubuhku. “ohhh..ohhh..ohh.. mmpphh”,lenguhku yang lalu teredam oleh cumbuannya di bibirku yang sedang terbuka saat mendesah. 10 menit disetubuhi pria Jepang ini aku pun mendapatkan orgasmeku. “aahhhhh..i’m cumming..”rintihku saat orgasme. Tubuhku berkelojotan beberapa kali sampai akhirnya aku terdiam lemas mengambil nafas.
Lalu Kimura mengubah posisinya menjadi duduk sambil ditariknya tubuhku. Sebelum memulai genjotannya, Kimura mengambil botol liquor di meja dekat ranjang dan meminumnya. Lalu diberikannya liquor yang isinya tersisa 1/4 botol itu kepadaku yang segera kuminum sampai habis. Kini aku pun kembali digenjot oleh si pria jepang ini dengan posisi duduk. Mulutnya mengemut pentilku yang sensitif dengan nafsu sambil tangannya meraba-raba tubuhku. Aku mulai kembali naik birahinya akibat genjotan dan permainan tangannya di tubuhku. “ahh..ahh..yes..fuck me..harder..harder..”, ceracauku dalam bahasa inggris sambil kupeluk tubuh Kimura.
Kami yang sedang berpacu dalam birahi dikejutkan saat pintu kamar dibuka. Lalu masuklah 2 orang Pria dengan muka yang kelihatan agak merah karena mabuk, yang sepertinya orang Jepang juga dan temannya Kimura yang sama-sama clubbing tadi. Mereka berbicara dalam bahasa jepang sambil menatap takjub pada tubuh telanjangku yang bergoyang-goyang disodok Kimura. Kedua teman Kimura ini berkulit agak coklat seperti pemeran pria di JAV yang pernah kutonton. Yang 1 rambutnya pirang dan gemuk. Dan yang 1 lagi botak dengan badan kurus jangkung. Oh tidak, aku akan dikeroyok mereka.
Selina the slutty princess..makasih
BalasHapus