Langsung ke konten utama

Selina Amoy Petualang Seks 2


Orang tersebut membentak, “Hei, apa-apaan kalian!? Ini sekolah, bukan tempat untuk berbuat mesum!! Akan saya laporkan kalian ke kepala sekolah!!”

Tentu saja kami bertiga sangat terkejut dan melihat ke arah orang tersebut yang ternyata adalah Ms. Alice, guru Bahasa Inggris yang berasal dari Amerika. Dia berdiri berkacak pinggang dengan muka yang marah. Perlu diketahui bahwa sekolahku adalah sekolah internasional jadi tidak heran ada beberapa guru native yang mengajar di sini. Ms. Alice adalah seorang wanita berumur 25 tahun, parasnya cantik khas wanita bule pada umumnya dengan kulit putih, hidung mancung, mata hijau dan berambut panjang berwarna merah kecoklatan. Tubuhnya langsing dan jangkung, sekitar 175 cm. Dia sudah tiga tahun di Indonesia sehingga sudah cukup lancar berbahasa Indonesia.

Aku yang masih kaget buru-buru menutupi dadaku yang telanjang dengan kedua lengan. Mata Ms. Alice terpaku melihat batang kemaluan kedua pria itu yang setengah ereksi. Melihat reaksi Ms.Alice yang terdiam dan matanya mengarah pada kemaluan pria itu, Pak Togar pun timbul nyalinya maju mendekati Ms. Alice, matanya menatap mata biru wanita bule itu dengan tajam. Ms. Alice yang awalnya tampak galak tiba-tiba terdiam dan melangkah mundur setengah langkah. Tanpa aba-aba, Pak Togar menarik lengan Ms. Alice dan dengan cepat mendekap tubuhnya.

“No…tidak…mmmhhh!” sebelum Ms. Alice menyelesaikan kata-katanya bibirnya sudah lebih dulu dilumat dengan ganas oleh Pak Togar. Tangan pak Togar menggerayangi payudara Ms. Alice yang masih tertutup kemeja putihnya.

Ms. Alice berusaha melepaskan diri dengan mendorong tubuh penjaga sekolah itu, tetapi tenaganya tentu kalah dibanding pria itu. Pak Togar menyibak rok Ms. Alice hingga terlihat pahanya yang jenjang dan putih mulus, tangan kasar itu langsung merabai kemaluan Ms. Alice dari luar celana dalamnya. Jari-jari Pak Togar bergerilya merangsang bibir vagina dari samping celana dalam Ms. Alice. Mereka bergumul beberapa saat hingga akhirnya dorongan tangan Ms. Alice mulai berubah menjadi pelukan dan elusan liar, ia mulai membalas cumbuan Pak Togar dan bermain lidah dengannya. Ciuman mereka terpisah beberapa saat untuk mengambil nafas.

“Puasin saya Pak…setubuhi saya dengan your big black cock!” pinta Ms. Alice dengan suara lirih, kelihatannya ia sudah terangsang berat. Ms. Alice meraih penis Pak Togar dengan tangan kanannya dan mengocoknya dengan liar, membuat pak Togar melenguh keenakan.

Pak Togar lalu menurunkan celana dalam Ms. Alice dan merogoh vagina Ms. Alice dengan nafsu. Ms. Alice yang sudah horny itu mulai mempreteli sendiri kancing-kancing kemejanya sambil menatap sayu ke Pak Togar yang sedang asyik memainkan vaginanya. Batang kemaluan Pak Togar yang dari tadi dielus-elusnya itu kini digesek-gesekkan oleh Pak Togar di selangkangannya. Ms. Alice menyandarkan punggungnya ke tembok dan mulai mengerang keenakan. Sungguh hot liveshow antara Ms. Alice dengan Pak Togar, menyebabkan libidoku naik lagi.

Aku pun kembali merasakan seseorang meremas-remas buah dadaku dari belakang, ternyata Kiryo yang nafsunya juga bangkit lagi siap untuk memulai babak berikutnya. Aku kagum dengan stamina kedua penjaga sekolahku ini yang masih kuat padahal sudah orgasme sebelumnya denganku. Aku pun melingkarkan tangan memeluk lehernya, kutengokkan wajah ke samping dan ia menyambut bibirku, kami berciuman dengan hot sambil tangan Kiryo memainkan putingku. Penisnya yang sudah bangkit lagi bergesekan dengan belahan pantatku. Kulepas pagutanku pada bibir Kiryo dan segera aku menunduk dan memblowjob penis Kiryo dengan penuh nafsu. Kiryo meremas-remas kepalaku sambil menceracau,"ahhh..iyahh..gitu Non...hisap terus..". Jari-jari Kiryo juga memainkan kedua putingku dengan gemas. Aku hanya bisa mendesah tertahan menikmati permainan jarinya pada puting susuku. Setelah beberapa menit Kiryo pun memintaku untuk bangkit dan bergeser ke depannya. Kiryo ingin doggy style rupanya.

Kulihat di sudut sana, Ms. Alice pun mulai mengerang dan mendesah, tangannya membuka kait branya sendiri lalu menurunkan cupnya sehingga payudaranya yang montok itu pun terkuak. Pak Togar langsung memainkan buah dada wanita bule itu dan mereka pun berciuman dengan panas. 


Setelah beberapa saat saling merangsang, Pak Togar membawa Ms. Alice ke kursi panjang dan membaringkannya telentang di atasnya. Kemudian mulailah ia memasukkan batang kemaluannya yang sudah siap tempur itu ke dalam liang kemaluan Ms. Alice. Sodokan-sodokan pertama dimulainya dengan pelan-cepat pelan-cepat dengan ritme yang random. “Ahhh…yess….fuck me..aahh..fuck me..harder…”, Ms. Alice mendesah dan menggumam dalam bahasa Inggris menerima sodokan-sodokan penis pria itu. Ms. Alice terlihat seperti bintang film porno pro. Jauh berbeda dengan kesehariannya ketika mengajar di kelas yang anggun dan keibuan.

Sementara tubuhku juga telah kembali bersatu dengan Kiryo, sambil mendekapku dari belakang ia memasukkan penisnya ke vaginaku, tubuhku dibungkukan ke depan membentuk sudut 90 derajat dan ia memegangi kedua pergelangan tanganku. Ia pun memulai genjotannya terhadap vaginaku. Dari pantulan di cermin, dalam posisi begini kedua payudaraku nampak jelas sekali berayun-ayun mengundang selera.

“Uuugghhh…mantap nih, memek bule, sedappphh!” ceracau Pak Togar sambil terus menggenjot vagina Ms. Alice dengan berpegangan pada kedua pergelangan kaki wanita itu.

Ms. Alice terlihat pasrah, tubuhnya yang sudah telanjang bulat tersentak sentak di atas kursi panjang itu. Aku melihat jelas vagina Ms. Alice yang bulunya juga kemerahan itu diterobos penis pak Togar yang besar dan berurat. Desahan pelan yang seksi dari guru Bahasa Inggrisku itu membuatku panas dingin menyaksikannya. Ms. Alice sama sekali tak terlihat diperkosa, bahkan dengan penuh penyerahan ia menyambut setiap tusukan pak Togar dengan sedikit mengangkat pinggulnya, nampaknya ia sudah lama tidak ML sehingga sekarang demikian larut di dalam persetubuhan interracial dengan penjaga sekolahku itu.

Sepuluh menitan kemudian mereka berganti posisi, kini Pak Togar telentang di bangku panjang dan sebelum ia sempat meminta, Ms. Alice sudah lebih dulu meraih penis besarnya dan menjilatinya dengan bernafsu. Wajah Ms. Alice nampak liar ketika menjilati penis itu sambil mengocoknya persis seperti adegan film porno di film-film produksi Vivid dan Private.

Sedangkan aku kini sedang disetubuhi Kiryo dengan punggung bersandar ke tembok dan kedua kakiku diangkat olehnya, ternyata kurus-kurus begini kuat juga dia menopang tubuhku. Penisnya menghujam-hujam vaginaku, terkadang bibir kami bertemu dan saling bermain lidah. Aku sudah benar-benar mandi keringat karena sudah bercinta sejak tadi, tapi herannya kedua orang ini sepertinya belum puas juga mengerjaiku apalagi sekarang ditambah Ms. Alice. Apakah memang stamina pria kalangan bawah seperti mereka ini kuat-kuat begini? Biasanya jika aku ML dengan teman kencanku palingan hanya tahan 1 ronde saja.

“Aahh..ahhh…kuat banget sih Bang, mau sampe kapan nih?” desahku di tengah pergumulan kami

“Hehehe…mumpung dapet rejeki Non, kapan lagi bisa ngewe amoy secakep Non Selina, makanya kudu dipuas-puasin sekarang…huuhhh….uuhh!” jawabnya tanpa menghentikan genjotan. “Lagian Non ini gadis binal kan? Doyan ngentot kan. Ayo ngaku”, Kiryo bertanya.

“Enngghh…enggaa..…Bang…aahhh” aku masih malu mengakuinya. Aku melenguh keenakan ketika tiba tiba penisnya menyodok dalam-dalam.

“Ahhh..masih pura-pura aja Non..”, Kiryo mengerjaiku dengan menghentikan sodokannya pada vaginaku. Ini membuatku merasa tanggung dan tanpa sadar menggerakkan pinggulku. Ini membuat Kiryo tertawa dan mengejekku sambil menahan pinggulku,”Nah goyang sendiri si Non. Kalo mau abang genjot lagi, hayo ngaku dulu kalo Non emang binal dan doyan ngentot.”.

Aku yang sudah tidak tahan hanya bisa mengikuti yang dimintanya,”iyaahh…bangh…Selina ini gadis binal yang suka dientot sama penis-penis gede kayak punya abang…” Mendengar itu,Kiryo pun melanjutkan menghujam vaginaku lagi dengan cepat. Aku yang keenakan menggumam,”aahhh…iyahh..gitu…aahhhh..ahh…teruss…bang..”. Cairan cintaku yang sudah kembali meleleh melumasi vaginaku membuat sodokan itu terasa begitu nikmat. Apalagi urat urat yang menggerinjal itu berdenyut denyut, membuat aku ikut menggerakkan pinggulku menyambut tiap genjotannya.

“Enakan mana kontol abang sama kontol-kontol lain yang udah pernah Non icip?” tanya Kiryo dengan senyum mengejek.

“Ooohhh… enakk..enakkann…ahh..kontol..abanghh.ahh..besarrr.. ooohh” jawabku tanpa malu-malu lagi.

Dalam diriku sekarang ini hanyalah mengejar orgasmeku, tak kuperdulikan celotehan Kiryo yang mengejekku dengan cara menirukan desahan, erangan dan lenguhanku. Aku menggerakkan mata ke arah bangku panjang, ternyata mereka sedang bergaya 69. Pak Togar sedang asyik-asyiknya menjilat dan mencucuki vagina Ms. Alice yang di atas tubuhnya, ia membenamkan wajahnya pada vagina berbulu kemerahan itu seolah mau melahapnya. Ms. Alice dengan badan menggeliat-geliat menahan nikmat juga tidak kalah agresif mengoral penis penjaga sekolah itu sehingga pria itu melenguh nikmat dan berkelejotan.

Setelah itu Ms. Alice melanjutkannya dengan naik ke penis Pak Togar, setelah menempelkan kepala penis itu pada bibir vaginanya, Ms. Alice menurunkan tubuhnya dan blesss…penis Pak Togar pun terbenam dalam vaginanya. Ia mulai menaik turunkan tubuhnya hingga vaginanya terpompa oleh penis itu. Pak Togar dibuatnya kelabakan dan mengerang ngerang dengan goyangan tubuhnya yang ganas. Kiryo sudah hampir selesai denganku, ia sudah mau keluar. 

Sebelum ngecrot ia menurunkan tubuhku dan menyuruhku berlutut. Di depan wajahku ia kocok penisnya dan crottt…croott…spermanya muncrat diiringi erangannya. Wajahku pun basah karena cipratan cairan putih kental itu. Aku membuka mulut menyambut cipratan sperma itu, setelah semprotannya melemah, kuraih benda itu dan langsung kumasukkan mulut dan kuemuti dengan nikmatnya penisnya yang mulai lembek bercampur sperma dan cairan kewanitaanku itu. Kiryo akhirnya terduduk lemas di lantai.

Aku yang belum mencapai orgasme menghampiri Pak Togar yang sedang sibuk dengan Ms. Alice di atas kursi panjang. Aku yang sudah sangat horny dengan nakal berkata ke pria itu,“Pak Togar..jilatin memek Lina ya..”. Kunaiki wajah Pak Togar dengan posisi berhadapan dengan Ms. Alice, sehingga lubang kemaluan dan pantatku tepat mengarah ke wajah pria itu. Aku mendesah nikmat saat lidahnya menjilati liang kemaluanku yang basah itu dan memainkan klitorisku. Pada waktu yang sama, aku mulai menciumi Ms. Alice dan memainkan buah dadanya, begitu pula dengan Ms. Alice yang membalas ciumanku dengan ganas dan juga meremas payudaraku. Ia menjilati cipratan sperma yang membasahi wajahku itu hingga bersih.

“You…naughty girl…sshh…I’ll punish you for this!” katanya sambil mendesah di dekat wajahku.

Aku hanya tersenyum nakal memandangnya lalu kupagut bibirnya dan kamipun berpelukan sesama wanita dan beradu lidah dengan liarnya. Lima menit kemudian bibirku merayap turun ke lehernya terus menuju payudaranya yang besar. Putingnya yang coklat muda itu pun akhirnya kutangkap dengan mulutku dan kuemut-emut.

“Uuuhh…I’m coming…yeesss…aaahh…aahh!” Ms. Alice mendesah panjang beberapa saat kemudian diiringi dengan tubuhnya yang mengejang.

Ia semakin cepat menaik-turunkan tubuhnya di atas penis Pak Togar hingga akhirnya kulihat tubuhnya semakin berkelejotan, ia mencengkram erat kedua lenganku menyongsong orgasme hingga melemas dalam dekapanku.

“Weleh…weleh hari ini hoki banget, udah dapet gadis SMA, dapet gurunya lagi…mana bule pula!” sahut Kiryo berjalan menghampiri kami, “yuk sini Miss, abang pengen ngerasain memek bule nih!”

Ia menarik tubuh Ms. Alice yang masih lemas pasca orgasme. Karena masih belum pulih tenaganya Ms. Alice pun tersungkur di lantai. Melihat itu, Kiryo duduk di lantai dan menaikkan tubuh guru bahasa Inggrisku itu ke pangkuannya dalam posisi berhadapan. Ia mengarahkan penisnya yang sudah keras lagi ke vagina Ms. Alice yang dengan pasrah mengikuti saja arahannya.

“Aaaahh!!” terdengar desahan lirih dari mulut wanita berambut merah itu saat ia menurunkan tubuhnya hingga vaginanya tertancap di penis Kiryo

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Kiryo mulai menyentak-nyentakkan pinggulnya ke atas membuat Ms. Alice mendesah nikmat sambil berpelukan pada tubuh kurusnya. Penjaga sekolah bertubuh kurus itu membenamkan wajahnya pada dada Ms. Alice dan dengan bernafsu ia melumat payudaranya yang berukuran lumayan besar itu secara bergantian. Puting Ms.Alice dikulum2nya dengar liar menyebabkan Ms.Alice mendesah-desah kenikmatan. "Aahhhh,yes!! suck my nipple! harder harder!!".

“Non Lina, bapak tusuk lagi yah!” pinta Pak Togar di bawah selangkanganku, sepertinya ia sudah cukup puas melumat kewanitaanku, terlihat dari mulutnya yang sudah belepotan cairanku.

Aku mengangguk saja mengiyakannya, lalu ia menyuruhku berposisi doggie di lantai. Setelah bertumpu dengan kedua lutut dan telapak tanganku, aku merasakan kepala penisnya kembali melesak masuk ke vaginaku.

“Uuuhhh!” desahku lirih dengan wajah terangkat. Ia memompa tubuhku dengan penuh nafsu. Setelah beberapa menit, ia meraih tangan kananku sebagai tumpuan dan terus menggenjotku dari belakang. Tangannya yang satu menepuk-nepuk dengan keras pantatku yang putih mulus. 

Aku bagai kuda betina yang dipacu oleh Pak Togar. Aku terus mengeluarkan rintihan nikmat,"ahhh..ahh..ahhh..ahh.." Pak Togar menceracau,"oohh..Non...Lina...memekmu...perettt bangett..enakkk...". Aku yang sudah dekat dengan puncak kenikmatanku, tidak malu-malu lagi menimpali,"kontol..bapak..ahh...panjaangg...ohh..nikmatt...engghh...Seli..na..sukaaaa...ahh" Tidak berapa lama aku pun klimaks. Tubuhku berkelojotan dan aku melepaskan erangan nikmat yang cukup keras. Kontraksi vaginaku saat orgasme ini membuat Pak Togar mengerang nikmat karena kontolnya serasa diremas-remas. Setelah orgasmeku mereda, aku ambruk ke depan. Tapi Pak Togar tidak berhenti dan terus memompaku.

Tangannya meraba dan meremas-remas payudaraku yang bergelayutan. Sambil terus memompa, tangan satunya meraih payudara Ms. Alice yang sedang bersetubuh dengan Kiryo di sebelahnya. Dengan kurang ajarnya Pak Togar berkomentar 

“Kir, gedean tetek Miss nih daripada tetek Non. Hahaha”

Kiryo tertawa dan menjawab ”Ya iyalah, secara Non Selina lebih muda dari Miss. Nanti juga bakalan tambah gede tetek Non Selina. Apalagi kalau sering diremas. Hahaha. 

Aku yang lelah setelah orgasme barusan, hanya diam saja mendengar celotehan mereka sambil meresapi kenikmatan persetubuhan ini.

Tangan Pak Togar yang menggerayangi payudaraku makin ganas sambil sesekali memilin-milin puting susuku. Tubuhku tersentak-sentak karena pompaan Pak Togar, kutengokkan kepalaku ke samping belakang melihat Ms. Alice sedang menaik turunkan tubuhnya di atas penis Kiryo sementara payudaranya dikenyot pria kurus itu dan payudara satunya masih diremas-remas Pak Togar. Ms. Alice sepertinya sudah pulih tenaga dan birahinya, terlihat dari goyangannya yang liar itu.

“Ooohhh…uuhh…Lina…Lina!!” ia memanggilku di tengah desahannya

“Ahh..Yes Miss?” jawabku.

“Please…aahhh…remember…remember to keep this little secret, ok…hhhmmhh!” katanya dengan lirih.

“Sure Miss…ahhhh…I do!” jawabku menyanggupi.

Desahan-desahan kami sahut menyahut mengiringi goyangan pinggul dengan sodokan penuh birahi foursome kami di toilet itu.

Saat kami berempat sedang hanyut dalam orgy sex ini, pintu toilet tiba-tiba dibuka dan kami yang terkejut serentak melihat ke orang yang tidak lain adalah Pak Mamat, seorang tukang sapu sekolah yang sudah cukup tua, usianya kira-kira 65 tahun. Badannya pendek dan kurus kerempeng dan berkulit coklat gelap dengan kepala agak botak serta berkacamata. Sambil berjalan masuk dia berkata,”Wah uda gila ya lo orang! Ngewek di toilet sekolah kayak gini!?” Tapi setelah melihat tubuh telanjangku dan Ms. Alice, Pak Mamat jadi melongo. 

Aku reflek menutupi tubuh polosku dengan tangan. Ms.Alice hanya menatap pria tua itu dan tersenyum nakal, lalu berucap, “Pak Mamat, tutup pintu itu dan mari bergabung dengan kami.” Guruku ini memang sudah birahi berat sampai bisa dengan santainya mengucapkan hal itu. Pak Togar menghardik, “Woi Mat! Jangan bengong aja. Tutup tuh pintu”. Kiryo hanya tertawa-tawa saja. Pak Mamat pun akhirnya segera menutup pintu toilet dan mendekati kami yang kembali bergoyang memacu birahi.

“Wah gila ini kan Selina,amoy paling cakep di sekolah ini. Koq bisa kalian ngewe sama dia Gar?” Dia bertanya sama Pak Togar. “Haha,bisa aja dong. Si Non ini ngerokok di toilet. Ketahuan sama gua dan Kiryo. Jadi ya kami minta imbalan buat tutup mulut. Hehe.” Jawab Pak Togar. “Lah,terus si miss bule ini gimana bisa ikutan dientot??” Pak Mamat bertanya lagi, yang kali ini dijawab Kiryo dengan tertawa-tawa, “Haha. Kalo Miss Alice itu bonus Pak, pas dia mergokin kami, daripada dia laporin, sekalian aja kami garap eh gak taunya malah doyan kontol si Miss nya. Hahaha.”. Miss Alice menceracau di sela sodokan Kiryo di vaginanya,”Yess..I like cock! Puasin saya.aahh.”.

Pak Mamat sambil melepas celananya menimpali lagi, “bener-bener ini kayak mimpi di siang bolong bisa ngentot sama bidadari secantik ini. hehe” Pak Mamat menatap kami dengan muka sange lalu dengan seenaknya pak Mamat meraba dan meremas payudaraku yang sedang terayun-ayun seirama pompaan Pak Togar. “akhirnya kesampaian bisa lihat dan megang ini tetek, biasanya cuma bisa lihat yang masih kebungkus baju aje. hak hak hak. Bulat kenceng gini. Ini pentil bisa warna pink. Amoy emang asoy. haha” ucapnya seraya memencet putingku yang sudah keras. 

Tidak kusangka Pak Mamat ternyata sebejat ini, padahal sehari-hari dia sangat sopan dan ramah terhadapku dan teman-temanku. Sambil memainkan buah dadaku, Pak Mamat mencoba untuk menciumku tapi aku memalingkan wajah ke samping mencoba menghindari ciumannya. Dengan kasar dia memegangi kepalaku dan melumat bibirku dengan rakus,membuatku gelagapan. Pak Togar memainkan putingku yang satunya dengan lidahnya. Aku yang sudah dimabuk birahi, meraih penis Pak Mamat dan mengocoknya. Aku juga membalas ciuman tua bangka ini. Sudah tidak kupedulikan lagi rasa jijikku dan bau rokok mulutnya. Desahan dan erangan nikmat kami berlima yang sedang pesta seks membahana di ruangan toilet yang cukup luas ini.

Menerima rangsangan bertubi-tubi dari kedua bandot ini akhirnya membuatku segera mencapai klimaks dan diikuti Pak Togar beberapa detik kemudian. “Mmpphh..mmppphhhhh…”desahan klimaksku teredam oleh ciuman pak Mamat. Crrrt.crrttt..crrttt. Kurasakan beberapa kali semprotan spermanya yang deras mengisi liang vaginaku. Spermanya meluber keluar dari vaginaku. Pak Togar pun segera berpakaian dan memberitahu kami dia akan berjaga di depan toilet.

Pak Mamat yang sudah bernafsu, mendekatiku sambil menyeringai, memperlihatkan giginya yang sudah ompong. Ditambah tubuh kurusnya yang sudah keriput, sungguh membuatku jijik. Aku yang masih lemas setelah orgasme, meminta untuk istirahat. Tapi Pak Mamat tidak peduli dengan keadaanku dan dengan kasar ia bentangkan pahaku. Ia ambil air botol di tasnya dan menyiram vaginaku untuk membersihkannya dari sperma. “saatnya ngerasain memek amoy.”ucapnya. Setelah itu dengan rakus ia melumat kemaluanku. “Sllrrrppps..sllrrppss..”suara lidah Pak Mamat yang menari-nari di vaginaku. Setelah puas menjilat vaginaku, dengan tidak sabar Pak Mamat memaksaku untuk menyepongnya. Aku berusaha menghindar saat ia mendekatkan kontolnya ke mukaku. 

Pak Mamat yang gusar segera membentakku,“Ayo hisap Neng! Apa mau saya laporin ke kepsek hah!?” Aku yang tidak punya pilihan lain pun menggenggam batang penisnya lalu mulai menjilati dan mengulum kepala penisnya. Ukuran penisnya lebih kecil dari punya Kiryo dan Togar tapi masih lebih besar dari penis-penis partner seksku selama ini. Rambut kemaluan Pak Mamat agak beruban, membuatku bergidik karena ini pertama kalinya aku melihat penis beruban. Kukulum penisnya dengan sebaik mungkin, dengan harapan dia cepat orgasme dan aku bisa bebas dari si bejat ini. “Ahh..sepongan amoy..kesampean juga ngerasain..”gumam Pak Mamat sambil merem melek yang sedang kusepong. Sekitar 5 menit kusepong, Pak Mamat segera melepaskan penisnya dari mulutku sambil berucap,”udah cukup neng sepongnya. Ntar keburu ngecrot. Rugi kalo sampe gak nyoblos memek amoy kayak neng. Hak hak.”

Lalu si pria tua itu duduk di kursi panjang dan menepuk pahanya, kode agar aku menduduki kontolnya. Aku pun menaiki tubuh keriputnya sambil berpegangan pada bahunya. Kuarahkan penisnya untuk masuk ke liang vaginaku. “Ooh..peret neng memekmu..”ceracau Pak Mamat yang keenakan dengan sempitnya liang kemaluanku. Dalam posisi dipangku ini aku dengan gencar menaik turunkan tubuhku dan disambut dengan sodokan Pak Mamat dengan kuat hingga terasa menyentuh ujung rahimku. Lumayan juga untuk orang seusianya. Aku pun sangat keenakan dan mendesah-desah “aah..ahh..ohh..ahh..”. Kedua buah dadaku yang bergoyang-goyang naik turun membuat Pak Mamat gemas dan menggenggamnya sambil memerahnya, membuatku mendesah. “Toket sekal..ohh..ukuran berapa neng?”tanya si bandot tua ini. 

“Tiga..Empat..B..ahh..pak.aahhh..” kujawab di sela desahanku. Pak Mamat lalu dengan bernafsu mengenyot-ngenyot puting susuku yang kanan sambil jari-jarinya memilin putingku yang kiri. Puting kanan dan kiriku dikenyot bergantian olehnya seolah sedang menyusu. “slrrrppp..slrrppp…”suara sedotan Pak Mamat pada puting susuku. Oohh sungguh nikmat, harus kuakui gigi ompong Pak Mamat memberi sensasi yang luar biasa. Belum pernah putingku mendapat rangsangan seperti ini. Aku meremas-remas kepala botak Pak Mamat yang sedang asyik menyusu. Aku mengejang dan melenguh-lenguh,”Ngghhh..ngghhhh..sshhh”. Melihat reaksiku, Pak Mamat bertanya dengan nada mengejek,”Enak ya neng dikenyot pentilnya sama bapak?” Aku yang sudah dikuasai oleh gairah seks menjawab dengan nakal, “iiyaahh..pak..kenyot..teruss..ssshh..pentil Lina..oohhh..”. Mendengar jawabanku yang jujur, Pak Mamat tertawa dan lanjut mengemut putingku lagi. Akibat kenyotan pada putingku dan genjotan pak Mamat, aku mencapai orgasmeku yang kesekian kali hari itu. 

“Nnghhh..Selina..keluar...Oooohhhhhhh..”desahku. Aku tersentak-sentak dengan hebat sampai tubuhku melengkung, membuat buah dadaku membusung. Tulang-tulangku serasa dilolosi. Aku langsung roboh ke tubuh pak Mamat sambil terengah-engah. 

Pak Mamat menghentikan genjotannya saat kami didekati oleh Miss Alice yang ternyata sudah selesai bercinta dengan Kiryo. Kulihat Kiryo sedang duduk di lantai sambil melihat ke arahku. “Wow Lina,looks like you just had a great orgasm! Is it really that great, making love with this old man??” tanya Ms.Alice dengan antusias. Aku menjawab sambil tersenyum lemas,”Yes Miss,his nipple suckling is amazing.” Ms. Alice tersenyum nakal dan menggoda Pak Mamat,”sudah siap untuk ronde dua dengan saya Pak?”. “Siap dong Miss. Hak hak.” sambil Pak Mamat berbaring telentang. 

Tak perlu diperintah, Ms. Alice segera menggenggam Penis yang keras itu dan diarahkan ke mulut vaginanya hingga penis Pak Mamat tertelan semuanya. Dengan liar Ms.Alice memacu tubuhnya naik turun diatas Pak Mamat bagai koboi rodeo, sambil menceracau. 

“ohh..yeaahh…fuck me..old man..ahhh..harder…deeper..oohh..”

Pak Mamat terlihat sangat keenakan diservis oleh Guru Bahasa Inggrisku itu. Tangannya tidak tinggal diam dan meremas-remas buah dada montok wanita bule itu sambil menggumam,”asoy..memekkk..buleee…maknyus…”. Ms.Alice pun menyodorkan buah dadanya ke muka Pak Mamat yang langsung melumat putingnya. Ms.Alice mengerang-ngerang keenakan dihisap pentilnya oleh mulut ompong Pak Mamat. “Ahhh..Yess…Suck it…suck my nipple…Ohhh..Yess..yess..”

Aku menonton persetubuhan interracial itu sambil duduk di sebelah Kiryo yang tidak bosan-bosan memainkan buah dadaku. Tiba-tiba Pak Togar pun masuk kembali dan meminta Kiryo untuk gantian jaga. Pak Togar mendekatiku. Aku yang sudah mencapai batas staminaku, meminta untuk berhenti. Beruntung Pak Togar masih berbaik hati dan hanya memintaku memblowjob penisnya. “ya udah Non, sepongin aja kalo gitu. Gua mau cobain lubang pantat Miss Alice.” 

Aku berlutut di hadapannya dan kugenggam penis hitam berurat itu Aku keluarkan teknik oral seks yang aku tahu. Kujilat-jilat kantung kemaluannya hingga naik ke kepala penisnya lalu kuhisap penisnya sambil menggerakkan kepalaku maju mundur. 

“Nggh..mantepp non…”ceracau Pak Togar yang keenakan kublowjob. Setelah 5 menit penisnya kuservis dengan mulutku, Pak Togar pun memintaku berhenti. Dia berjalan mendekati Ms. Alice yang masih bersetubuh dengan Pak Mamat. Dia meludahi tangannya dan menggosok-gosokkannya ke lubang pantat Ms. Alice. Wanita bule itu hanya menengok ke belakang dan tersenyum dengan wajah sayu. Kelihatan jelas jika Ms.Alice sudah pernah anal sex sebelumnya. Mereka pun berpacu dengan liar. Sungguh sangat panas persetubuhan itu. Desahan-desahan mereka bertiga saling sahut menyahut. Aku pun segera bersih-bersih dan berpakaian.

Aku pun berpamitan dengan mereka. Saat aku sedang mengambil tasku, Pak Mamat berkata,“Lain kali kita ngewe lagi ya neng. Hehehe.” “Iya Non, saya gak akan bosan ngentotin amoy seksi kayak Non.” timpal Togar. Aku hanya mendengus dan menjawab “Gak janji ya pak.” jawabku. Walaupun aku menikmati seks tadi, aku masih belum berani untuk berhubungan seks dengan mereka apalagi di lingkungan sekolah begini.

Aku lalu buru-buru berpamitan pada mereka dan keluar menutup pintu membiarkan mereka yang di dalam meneruskan kegiatan mereka berasyik masyuk. Di luar toilet, Kiryo meremas pantatku sambil cengengesan berucap ”Makasih ya Non buat ena-ena nya. Besok-besok kita main lagi. Haha.” Aku meninggalkannya tanpa menjawabnya.

Sungguh tubuhku terasa lemas sekali, berjalan pun terasa nyeri pada vagina dan pantatku, terutama anusku yang masih terasa sakit. Tapi tidak bisa kupungkiri bahwa ML dengan tiga bandot plus guruku tadi sangat sensasional.

Saat aku keluar, terlihat sopirku sudah menunggu untuk menjemputku pulang rumah. Sopirku menanyakan kenapa aku berjalan agak tertatih-tatih seperti itu. Aku pun berbohong dan bilang tadi kakiku terbentur meja. Beruntung aku tadi sudah mencuci mukaku yang kotor oleh sperma dan keringat, serta tidak lupa membersihkan rambutku yang berantakan karena persenggamaan yang liar tadi. Aku juga menyemprotkan parfum ke sekujur tubuhku untuk menutupi bau sperma dan keringat tiga bandot itu yang tentu saja menempel pada tubuhku tadi.

Ini adalah hari yang gila untukku. Bagaimana tidak, banyak pengalaman seks pertama yang kualami hari ini. Threesome, Foursome, Fivesome, Interracial sex, Anal sex, Orgy dan Lesbi. Kejadian ini membuka pandanganku mengenai sex secara lebih luas dan…liar.

2 minggu telah berlalu sejak kejadian di toilet sekolah itu, dimana aku yang awalnya tidak begitu rela untuk melayani nafsu bejat penjaga sekolahku, akhirnya malah takluk dan menikmati disetubuhi mereka. Di sekolah aku selalu mencoba menghindari mereka karena aku takut mereka akan mencoba untuk menikmati tubuhku lagi. Untungnya sekolahku sangat luas sehingga kemungkinan untuk bertemu mereka juga kecil dan mereka juga tidak berani macam-macam di area ramai di sekolahku.

Hanya saja, entah mengapa sejak saat pesta seks itu, aku menjadi lebih mudah horny. Walaupun aku memang suka ngesex tapi sebelumnya aku tidak mudah merasa terangsang seperti sekarang. Apakah persetubuhanku dengan mereka telah menggali sisi liar diriku.

Selama 1 minggu ini sekolahku sedang ujian tengah semester sehingga tidak ada kegiatan belajar mengajar. Dan hari ini adalah hari terakhir ujian. Berhubung ujiannya pagi hari jadi jam 10 pagi ini aku sudah pulang. Dari sekolah, aku minta diantar sopirku menuju tempat senam-yoga langgananku. Aku memang rutin senam yoga dan aerobik demi menjaga bentuk tubuhku yang ideal. Setelah sekitar 1 jam lebih melakukan latihan yoga, aku pun pulang ke condominium keluargaku yang terletak di kawasan Jakarta Selatan. 


Keluargaku juga punya rumah yang terletak di perumahan elite di Jakarta Utara. Tetapi hari ini aku sedang ingin tinggal di condo. Di rumah kami memiliki 3 orang PRT wanita. Sedangkan di condo tidak, karena kedua orangtuaku ingin mengajariku hidup mandiri walaupun menjadi orang kaya. Kedua orangtuaku sedang pergi ke Singapura untuk urusan bisnis. Mereka memang sangat sibuk dan sering bepergian ke luar negeri sehingga aku jarang mendapat perhatian dari mereka. 

Mungkin itu juga yang membuatku sampai bisa tinggal kelas, kehilangan keperawanan dan akhirnya masuk ke dunia sex bebas. Aku sekarang sedang tidak punya pacar walaupun banyak yang naksir denganku dan mendekatiku. Ini karena aku pernah pacaran dan pacarku itu selingkuh. Akhirnya aku tidak percaya lagi dengan cinta dan lebih memilih untuk mencari cowo hanya untuk memuaskan libidoku saja. Untuk jaga-jaga, aku selalu rutin meminum pil anti hamil setiap selesai bercinta tapi hanya jika lawan mainku mengeluarkan spermanya di dalam vaginaku. Termasuk saat pesta seks di toilet 2 minggu lalu. Aku memang selalu membawa pil ini di tasku.

Setibanya di condo, aku pun turun dari mobil dan melangkah menuju lobby condo. Di area lobby, ada beberapa pria asing, menatapku, terutama ke bagian tubuhku yang memang cukup menantang karena aku memakai pakaian yogaku yang sangat ketat. Area condoku memang berada di lokasi perkantoran dan dekat dengan kantor beberapa kedubes negara asing sehingga wajar jika banyak orang asing yang menetap di sini. Ada perasaan aneh ketika tubuhku diperhatikan oleh mereka. Darahku berdesir ketika melihat mereka yang menatapku seolah ingin menelanjangiku. Oh,ini gila, kenapa aku jadi mudah bergairah begini. Aku segera membuang pikiran kotor itu dan buru-buru masuk lift dan naik ke unitku.

Setelah itu aku pun segera mandi dan berganti pakaian. Aku memakai tanktop berwarna orange gelap tanpa bra. Ya, aku memang biasa tidak memakai bra jika sedang sendiri saja di rumah. Karena merasa lebih nyaman dan gunung kembarku bisa lebih lega, hihi. Untuk bawahan, aku memakai celana santai pendek berwarna abu yang hanya menutupi 1/3 dari pahaku. Celana ini memang hanya kupakai saat di rumah saja. Kulihat pantulan diriku dari cermin kamarku. Pentilku tercetak jelas di tanktopku.

Jam sudah menunjukkan pukul 12:07 ketika aku selesai berpakaian. Aku lalu makan siang dengan roti gandum panggang yang diberi keju dan minum susu lowfat. Sembari menunggu roti ku dipanggang, aku pun memutuskan untuk relaksasi dengan pijat refleksi panggilan via aplikasi. Sambil menuang susu ke dalam gelas, segera kuklik order di aplikasi itu dan mendapat notif berhasil. Dari notif lanjutan,terapis itu diestimasi tiba jam 15:21 karena masih sedang bekerja. Ini karena aplikasi tersebut mencari mitra terapis terdekat dengan lokasiku. 

Huh, masih cukup lama. Sambil menunggu, kubuka laptopku dan aku menonton serial TV barat kesukaanku. Setelah menonton 2 episode, aku pun agak mengantuk dan memutuskan untuk minum kopi. Lalu sambil menyeruput kopiku, aku mengecek email masuk. Ada 1 email dari temanku yang bernama Diana. Dia teman SMAku dan juga penikmat seks bebas. Judul emailnya,”Habis Ujian Jangan Lupa Refreshing”. Kubuka email itu dan kaget ternyata isinya link streaming bokep JAV. Kubuka link itu dan ku klik play video itu. Video itu menayangkan seorang gadis Jepang berkulit putih sedang digerayangi oleh seorang pria Afrika berkulit hitam legam. Oohh,sungguh erotis. Ini membuatku vaginaku mulai lembab. Adegan film pun berlanjut. 

Kini si gadis sedang dijilati vaginanya oleh si pria Afrika. Sambil menonton adegan itu, aku yang sudah dilanda gairah seks segera meremas-remas payudaraku dari luar tanktopku dan memainkan vaginaku yang masih tertutup celana dan CD ku. “Ngghh..” Aku merintih menikmati permainan tanganku. Kuelus-elus putingku yang masih terhalang tanktopku. Setelah beberapa menit, aku pun memindahkan laptopku dari meja belajar ke meja pendek di depan sofaku. Kulepas celana pendek beserta CDku dan menyandarkan tubuhku di kursi sofa. 

Kutonton adegan di bokep itu yang makin hot dimana si gadis Jepang dengan liar memblowjob penis hitam pria Afrika yang sangat panjang.. Seiring birahiku yang makin tinggi, vaginaku makin basah. Kumainkan bibir vaginaku dengan tangan kiriku, kuusap-usap dengan cepat. Kumasukkan tangan kananku dari bawah tanktopku dan kuremas payudaraku dan kupilin-pilin pentilku yang sudah mengeras. Kemudian kumasukkan dua jariku ke dalam liang kemaluanku dan kukocok-kocok dengan cepat. “clepp..clepp..clepp..”suara kocokan jariku di liang vaginaku yang sudah banjir cairan cintaku. Kupejamkan mataku sambil membayangkan tatapan nafsu para pria di lobby condoku tadi. Kubayangkan jika jari-jari yang keluar masuk di liang kemaluanku adalah punya mereka.

Saat aku hampir mencapai orgasme, bel unit Condoku berbunyi. Kontan aku pun kaget dan terpaksa menghentikan kegiatan masturbasiku. Saat aku bangkit dari sofa, Di HP ku muncul notif dari aplikasi yang menginfokan si terapis sudah tiba. Oh aku sampai lupa kalo ada mbak terapis yang akan datang. Aku yang panik segera merapikan tanktopku dan memakai kembali celana dan CDku. Kuambil HP ku lalu berjalan ke arah pintu. 

Saat pintu kubuka, betapa kagetnya aku saat melihat sesosok pria setengah baya berkulit sawo matang dengan perawakan sedikit gemuk dengan perut agak membuncit, yang berdiri disana. Dia juga kaget dan sampai melongo melihatku yang berbusana seksi dengan tanktop dan celana super pendek. Matanya agak melotot saat melihat tonjolan pentil dadaku di balik tanktopku. Putingku masih keras akibat sesi masturbasi nanggungku tadi. 

Aku cepat-cepat menutupi area dadaku dengan berpura-pura memainkan HP dengan dua tanganku. Setelah suasana canggung sesaat, dia lalu membuka percakapan,”eh,anu neng,nama saya Eko. Neng mesan jasa refleksi?”. Kujawab,”iya pak,tapi aku mesannya kan terapis wanita ya.” “Gak tau neng, tapi ini saya sesuai aplikasi dan bener koq alamatnya ini,”sambil memperlihatkan layar HP nya kepadaku. Aku pun melihat memang benar itu orderan dariku. Lalu aku mengecek HPku dan ternyata aku lupa mengganti opsi jenis kelamin terapis dari pria ke wanita. 

Minggu lalu ayahku memang menyuruhku memesan terapis pria untuknya dan karena tadi tidak konsen saat memesan, aku tidak memperhatikannya sehingga yang datang terapis pria. Duh, cerobohnya aku. “oh iya pak ternyata saya yang salah pesan”kataku. Si bapak terapis itu pun bertanya,”jadi gimana neng?”. Aku yang merasa tidak enak jika membatalkan orderanku pun memberitahunya untuk tetap jadi dipijat. Karena aku sudah langganan cukup lama dengan provider jasa refleksi online ini sehingga aku percaya mitra terapisnya profesional. Dan kelihatannya si bapak ini juga sopan. Sekilas kulihat senyuman di wajah bapak itu. Lalu aku pun mempersilakannya masuk ke dalam.

Saat masuk di dalam aku baru sadar kalau aku lupa menutup web streaming bokep yang dikirimkan temanku saat akan ke pintu. Buru-buru aku segera menutup layar laptopku yang sedang menayangkan adegan seks. Duh,semoga aja si bapak gak lihat. Si bapak bertanya,”mau dipijit dimana neng?” Kujawab,”di sofa ruang tamu sini aja pak.”sambil menunjuk bedsofa besar di ruang tamu condoku. Si bapak pun segera mengambil kain besar sebagai alas dan diletakkan di atas sofa. 

“Sebentar ya pak saya ganti baju dulu”ucapku. “Gak papa neng pake itu aja, malah biasanya telanjang dan handukan aja yang saya pijit biar lebih mudah dan lebih terasa pijitannya” jelas pak Eko. “saya juga biasa mijit pelanggan wanita. Tenang aja neng, saya profesional koq.”sambungnya,saat melihatku masih ragu. Setelah kupikir-pikir memang benar yang dia ucapkan dan juga aku masih memakai pakaian dibanding hanya berbalut handuk. 

“ya udah pak,kita mulai aja ya.”kataku. “baik neng. Silahkan rebahan di alas ini.”pinta Pak Eko. Aku pun menurutinya dan merebahkan tubuhku diatas sofa beralas kain itu. Pak Eko duduk di samping kiri kakiku.

“Maaf neng..”kata pak Eko seolah minta izin untuk menyentuh kakiku.

Kemudian pak Eko mulai memijit dari telapak kaki , pergelangan dan lalu ke betis.

“pijitan saya kekencangan gak neng?”tanya pak Eko saat sedang memijit betisku.

“umm, nggak pak, pas koq.”kataku.

Pijitan pak Eko terasa enak. Bertenaga tapi tidak berlebihan dan terasa sekali pijitannya. Ini pertama kalinya aku dipijit oleh pria, ternyata enak juga. Selama ini aku selalu dipijit oleh terapis wanita. Aku enjoy dengan pijitan pak Eko walau perlahan mulai muncul perasaan aneh dalam diriku karena sentuhan-sentuhan tangannya. Kurasakan pijitan pak Eko makin naik menuju bagian pahaku. Saat pak Eko memijit pahaku perasaan aneh ini makin menjadi-jadi…pijitan enak yang bercampur rasa geli, namun aku coba menahan rasa geli itu dengan menggigit bibirku. 

Pak Eko mengurut pahaku dan terus ke atas mendekati pangkal pahaku. Tanpa kusadari tubuhku sedikit menggelinjang tak tahan dengan rasa geli yang dibarengi sensasi nikmat. Sensasi ini mulai membuatku diserang birahi kewanitaanku. Gawatnya,sensasi ini makin menguat tanpa bisa kubendung..ooh..kurasakan vaginaku sedikit berdenyut saat tangan Pak Eko masuk melalui celah celanaku dan memijit pangkal pahaku.

Komentar

  1. makasih cerita baru suhu

    selina is a slutty whore hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 22

Draft Toko Sembako 88

Kisah Clara 8

Pemburu Kenikmatan

Selina Amoy Petualang Seks 3

Draft Akibat Belanja Online

Rahasia Mistis Dibalik Dinding Rumah 3

Rahasia Mistis Dibalik Dinding Rumah 2

Perjalananku Menjadi Seorang Bajingan

Tenda Pecel Lele