"Dadanya montok, sayang kakinya
bisulan. Yang satu itu boleh juga, wah, celana dalamnya berwarna hitam"
Andy sedang duduk di kantin kampusnya bersama teman-temannya. Biasanya Andy
suka bercanda dan tertawa keras-keras bersama teman-temannya. Tapi beberapa
hari ini dia kelihatan agak lain dari biasanya. Bila sedang berada di kantin
sekolah, dia kelihatan asyik memandangi orang-orang yang lewat, atau lebih
tepatnya cewek-cewek cantik dan seksi yang sedang lewat.
Lima hari kemudian,
Elisa tiba-tiba mengatakan bahwa dia hendak pindah ke tempat lain. Hal ini
tentu saja mengejutkan semua orang. Sewaktu ditanya alasannya, dia hanya
berkata bahwa tempat kosnya yang baru lebih dekat dengan kampusnya, dan Lidya
juga ikut pindah bersamanya.
Tiba-tiba Tono yang sedang duduk di
samping Andy menepuk bahunya sambil berkata. "Hei, ada apa denganmu? Kamu
liat apa sih? Kok diam aja dari tadi."
"Ah.. tidak.." Jawab Andy,
pandangannya tetap terarah pada cewek cakep yang sedang duduk di seberang meja.
Andy sedang mencoba untuk melihat celana dalam cewek tersebut.
Tono mencoba mengikuti pandangan Andy,
lalu dia tertawa keras-keras sambil menepuk-nepuk bahu Andy lebih keras dari
sebelumnya.
Elisa |
"Ada apa sih, sakit tau." Kata Andy
dengan kesal.
"Jangan-jangan.. kamu tertarik ama si
Susi yah." Kata Tono.
"Apa.. maksudmu." Wajah Andy
sedikit memerah, karena ketahuan sedang memandangi Susi.
"Andy tertarik ama Susi? Wah ini
berita besar nih. Ntar kita sebarkan pada teman-teman sekelas." Kata Iwan
yang duduk berhadapan dengan Tono.
"Hei, jangan macam-macam ya kalian.
Awas kalo kalian berani bilang." Ancam Andy.
"Wah, mengancam nih. Ini berarti..
dia memang ada maksud sama si Susi." Tawa Iwan.
"Ah sudahlah, bosan aku bicara sama kalian."
Kata Andy sambil bangkit berdiri dari kursinya dan kembali ke kelasnya.
"Udah bosan sama kita katanya."
Ledek Tono. "Sekarang dia udah mau sama si Susi."
Teman-teman lain yang juga duduk satu meja
dengan Andy tertawa terbahak-bahak.
Saat ini Andy sedang memasuki tahun kedua
pada kuliahnya. Entah kenapa, akhir-akhir ini, gairah sex Andy menjadi lebih
tinggi dari biasanya. Setiap kali melihat cewek seksi yang pakai rok mini
lewat, dia suka berangan-angan sedang bercumbu dengan cewek tersebut, melepaskan
BH dan celana dalamnya perlahan-lahan, kemudian meremas-remas kedua dadanya,
lalu mengelu-elus vagina-nya yang lembut..
*****
"Aku pulang." Kata Andi.
Seperti biasanya, setelah melemparkan
tasnya ke dalam kamarnya, dia langsung menuju dapur untuk mencari sesuatu untuk
dimakan. Akan tetapi, alangkah terkejutnya dia, saat dia sampai di dapur, dia
melihat seorang cewek berambut panjang yang tidak dikenalnya sedang memasak
indomie.
Andy spontan berkata dengan agak kasar.
"Siapa kamu!"
Cewek itu membalikkan tubuhnya, dan
terlihatlah dua buah dada yang besar dan montok, pinggul yang ramping serta
sepasang kaki yang halus.
Andy terkesima sejenak, apalagi cewek itu
sedang mengenakan celana pendek serta T-shirt berwarna putih yang tidak
menutupi bagian pusarnya.
"Er.. saya.. saya mahasiswa baru yang
akan menginap disini." Jawab cewek itu, wajahnya yang cantik dan polos
kelihatan cemas dan khawatir, karena dia takut dia akan disangka maling.
"Oh iya." Kata Andy. Dia baru
teringat akan perkataan orang tuanya, bahwa ruang kosong yang ada di lantai
satu akan disewakan kepada dua orang mahasiswa tahun pertama.
"Tapi.. bukankah ada dua orang? Yang
satu lagi ada dimana?" Tanya Andy.
"Er.. teman saya besok baru bisa
datang." Jawab gadis itu.
"Oh, begitu ya, em.. nama saya Andy.
Barusan.. sori yah, soalnya saya lupa." Kata Andy dengan wajah yang agak
memerah, soalnya barusan dia telah membentaknya dengan keras.
"Oh, tidak apa-apa. Nama saya
Elisa." Kata gadis itu.
*****
Jam di dinding menunjukkan pukul 5 sore.
Andy sedang duduk di lantai kamarnya, nafasnya terengah-engah, tangan kirinya
sedang membalik-balik halaman majalah Playboy yang dia pinjam dari temannya,
sementara tangan kanannya sedang mengocok-mengocok penisnya dengan cepat.
Tidak lama kemudian, saat dia merasa akan
orgasme, dia cepat-cepat mengambil kantong plastik yang sudah disediakan
disampingnya, lalu disemprotkan spermanya ke dalam kantong plastik tersebut.
Untuk beberapa saat, Andy duduk termenung
di lantai kamarnya, sambil membayangkan tubuh Elisa yang seksi.
*****
Malam itu, Andy tidak bisa tidur. Setelah
berguling-guling di tempat tidurnya selama setengah jam, akhirnya dia
memutuskan untuk turun ke dapur untuk mencari makanan. Orang tua Andy sedang
bepergian keluar kota
bersama kedua adiknya yang kebetulan sedang liburan. Mereka baru pulang pada
keesokan harinya, jadi rumah Andy menjadi lebih sepi dari biasanya.
Malam itu rumah Andy hanya dihuni oleh 4
orang, yaitu: Andy, tantenya, seorang pembantu rumah tangga, dan mahasiswi yang
baru masuk itu.
Kamar Andy terletak di lantai dua,
sementara kamar tantenya, dan kamar si pembantu rumah tangga terletak di lantai
tiga.
Saat Andy tiba di lantai satu dan hendak
menuju ke dapur, dia melihat Elisa baru saja keluar dari toilet sambil
mengenakan piyama yang sedikit tembus pandang. Elisa melihat ke arah Andy dan
tersenyum, kemudian dia langsung menuju ke kamarnya yang terletak di lantai
satu.
*****
Jam dinding yang tergantung di dapur
menunjukkan pukul 12.30 malam. Andy sudah menghabiskan semangkuk indomie, dan
sekarang sedang duduk melamun di dapur. Dia tidak bisa melupakan lekuk tubuh
Elisa yang seksi itu. Semakin dipikir, Andy semakin bernafsu, dan akhirnya,
setelah duduk melamun di dapur selama sepuluh menit, Andy memutuskan untuk
memasuki kamar Elisa dan melihat tubuhnya secara langsung.
Mula-mula Andy kembali ke kamarnya untuk
mengambil kunci kamar Elisa yang dititipkan ibunya kepadanya. Ibu Andy takut
kalau-kalau mahasiswi yang baru masuk itu akan melakukan perbuatan terlarang di
kamar tersebut, sehingga dia menitipkan kunci cadangan kepada Andy.
Andy lalu turun lagi ke dapur dan
mematikan lampu dapur, sehingga sekarang suasananya menjadi gelap gulita.
Setelah itu Andy langsung menuju ke kamar Elisa. Saat Andy memasukkan kunci
tersebut dan memutarnya, terdengar bunyi "Klik!" yang lumayan keras,
karena waktu itu sudah larut malam, sehingga bunyi yang kecil pun terdengar
cukup jelas.
Andy menunggu sejenak karena takut
kalau-kalau Elisa terbangun. Setelah memastikan bahwa Elisa masih tertidur
lelap, dia lalu memasuki kamar Elisa, menutup pintu tersebut dengan
perlahan-lahan, dan mengunci pintu tersebut, untuk berjaga-jaga.
Andy lalu bergerak ke tempat tidur Elisa.
Elisa tidak menutup tirai jendela kamarnya, sehingga cahaya bulan yang berasal
dari luar adalah satu-satunya penerangan di kamar itu, tapi cukup bagi Andy
untuk melihat sekeliling ruangan.
Saat itu Elisa sedang tidur menghadap ke
samping sambil memeluk gulingnya. Andy lalu berdiri di samping tempat tidur
Elisa sambil menatap posisi tidurnya. Saat Andy melihat wajah Elisa yang polos
dan lembut, untuk sesaat gairah sexnya hilang, digantikan oleh suatu perasaan
aneh yang bergejolak di hatinya.
Namun saat Andy melihat punggung Elisa,
terlihat baju piyamanya agak tersingkap ke atas, dan celana dalamnya yang
berwarna cerah menyembul keluar dari celana panjangnya. Tiba-tiba saja, gairah
sex Andy muncul kembali.
Andy lalu dengan tangan yang gemetaran
mencoba memegang pantat Elisa, dan pada saat tangannya bersentuhan dengan
pantat Elisa, kontan batang penis Andy menegang.
Andy biasanya hanya melihat cewek bugil
melalui majalah atau VCD porno saja, jadi dia tidak pernah melihatnya secara
langsung. Pada saat ini, seorang cewek seksi sedang terbaring di depan matanya,
tentu saja gairah sex-nya langsung mencapai batas maksimal.
Akhirnya Andy tidak tahan lagi. Dia lalu
memutarkan tubuh Elisa ke arahnya, melepaskan tangan Elisa dari gulingnya, lalu
mengambil guling tersebut dan meletakkannya di atas lantai.
Kemudian Andy melepaskan kancing baju
Elisa satu persatu. Saat Andy selesai membuka baju tidur Elisa, terlihatlah, BH
yang berwarna putih dan bercorak bunga-bunga menutupi buah dada Elisa yang
besar, pada saat ini, batang penis Andy kontan menegang hingga batas maksimal.
Saat-saat ini hampir sama seperti saat Andy melihat gambar porno untuk pertama
kalinya.
Dengan tangan yang semakin gemetaran, Andy
lalu mengelus-elus dada Elisa yang masih terbungkus BH itu dengan
perlahan-lahan. Saking bergairahnya, Andy bahkan merasakan bahwa batang
penisnya ikut bergetar.
Andy lalu menurunkan celana panjang Elisa
perlahan-lahan sampai pada lututnya, dan terlihatlah celana dalam Elisa beserta
pahanya yang mulus.
Tangan kanan Andy lalu mengelus-elus paha
Elisa yang lembut itu, sementara tangan kirinya meremas-remas bagian atas dada
Elisa yang tidak tertutup oleh BH dengan perlahan-lahan. Setelah mengelus-elus
paha dan dada Elisa selama beberapa saat, Andy merasa bahwa dia sudah tidak
tahan lagi. Ingin rasanya dia melepaskan celana dalam Elisa, dan menusukkan
batang penisnya kuat-kuat ke dalamnya.
Akan tetapi, pada saat inilah Elisa
terbangun dari tidurnya. Saat Elisa membuka matanya, dia sangat terkejut karena
seseorang sedang berdiri di samping tempat tidurnya sambil memegangi paha dan
dadanya. Kontan dia menjerit "Tolong..!"
Melihat hal ini, secara refleks Andy
langsung menutup mulut Elisa dengan tangan kanannya, dan dia juga segera tidur
tertelungkup di atas tubuh Elisa supaya Elisa tidak melarikan diri. Namun Elisa
juga tidak menyerah begitu saja, dia terus berusaha untuk melepaskan diri dari
cengkraman Andy, kedua tangannya terus sembarangan pukul, dan kedua kakinya
juga terus-menerus menendang.
Selama kira-kira lima menit, Elisa terus meronta dan meronta,
namun biar sekuat apapun dia memukul dan menendang, dia tetap tidak dapat
menyingkirkan tubuh Andy yang sedang menekannya dengan keras. Namun pada saat
sinar bulan yang melalui jendela mengenai wajah Andy, wajah Elisa
memperlihatkan ekspresi terkejut yang teramat sangat. Air mata tiba-tiba
mengalir turun membasahi pipinya, dan entah kenapa, perlawanan Elisa
berangsur-angsur melemah, dan pada akhirnya dia malah tidak memberikan
perlawanan sama sekali, entah karena tenaganya telah terkuras habis, atau
karena dia sudah pasrah akan nasibnya, atau mungkin juga karena alasan lain.
Rintihan dan rontaan Elisa tadi malah
membuat nafsu sex Andy semakin meningkat, dan pada saat ini nafsu sex-nya sudah
mencapai tahap klimaks. Melihat Elisa yang sudah tidak memberikan perlawanan lagi,
Andy langsung meremas-remas tubuh Elisa dengan kasar.
Mula-mula Andy melepaskan tangan kanannya
dari mulut Elisa dengan perlahan-lahan. Setelah melihat bahwa Elisa tidak
berteriak lagi, dia langsung meremas-remas kedua dada Elisa yang masih terbalut
BH berwarna putih itu dengan bernafsu.
Tidak lama kemudian, dia pun merobek baju
piyama Elisa, dan membuangnya ke lantai. Rintihan kesakitan Elisa membuat Andy
semakin bergairah. Andy lalu melepaskan celana panjang Elisa dan sementara
kedua tangannya tetap meremas-remas dada Elisa, lidahnya menjilat-jilat vagina
Elisa yang masih terbungkus oleh celana dalam itu.
Setelah selang beberapa waktu, Andy lalu
menciumi bagian dada Elisa yang tidak tertutup oleh BH, sekaligus menjilatinya.
Andy juga menciumi bagian leher dan bibir Elisa dengan paksa.
Setelah puas menciumi Elisa, Andy lalu
melepaskan BH dan celana dalam Elisa, sehingga sekarang Elisa sedang dalam
keadaan telanjang bulat dan dalam posisi tidur terlentang di atas tempat
tidurnya.
Melihat kedua dada Elisa yang besar dan
berisi, serta vaginanya yang dipenuhi oleh bulu-bulu halus, Andy tidak dapat
menahan dirinya lebih lama lagi. Dia langsung melepaskan baju, celana, dan
celana dalamnya, sehingga mereka berdua sekarang dalam keadaan telanjang bulat.
Tangan kiri Andy lalu meraba-raba vagina
Elisa, sementara tangan kanannya memutar-mutar puting susu Elisa. Perbuatan
Andy membuat tubuh Elisa sedikit bergetar karena saking gelinya. Tidak lama
kemudian, Andy merasakan vagina Elisa mulai basah dan mengeluarkan cairan.
Andy lalu menusukkan batang penisnya ke
dalam vagina Elisa. Tindakan ini, membuat Elisa menjerit kesakitan, namun Andy
sudah tidak peduli lagi. Walaupun Elisa menangis terisak-isak, Andy tetap saja
mencengkram kedua dada Elisa sambil memompa vaginanya dengan keras. Andy yang
sekarang sudah kehilangan akal sehatnya dan sudah dikuasai oleh hawa nafsu.
Sekarang tujuannya hanya satu, yaitu menyetubuhi gadis yang sekarang sedang
tidur terlentang di hadapannya.
Namun entah karena rasa takut atau malu,
Elisa berusaha untuk menahan dan memperkecil suara teriakannya.
Sementara itu, Andy terus menggerakkan
pantatnya naik turun sesuai irama. Rintihan kesakitan Elisa hanya membuatnya
semakin bersemangat.
Walaupun penis Andy sedang melakukan
tugasnya keluar masuk vagina Elisa, tangannya juga tidak tinggal diam. Kedua
tangannya terus meremas-remas kedua dada Elisa dengan keras, sehingga
kadang-kadang Elisa merintih. "Ahh.. sakit bang.. AHH.. jangan
bang.."
Setelah memompa vagina Elisa selama
kira-kira 15 menit, Andy akhirnya menyemburkan spermanya ke dalam vagina Elisa,
membuat Elisa menjerit tertahan.
Biasanya setelah ejakulasi penis Andy akan
menjadi lemas dan mengecil, dan dia juga akan terduduk lemas, akan tetapi
karena ini adalah pertama kalinya Andy melakukan sex nyata dengan seorang
wanita, sehingga penisnya tetap saja menegang, dan rasanya dia masih punya
kekuatan untuk melakukannya sekali lagi, atau bahkan mungkin dua kali lagi.
Namun Andy tidak ingin terburu-buru, dia
ingin menikmati malam ini hingga sepuas-puasnya. Andy lalu memain-mainkan kedua
dada dan puting susu Elisa. Mula-mula dia meremas-remas dada Elisa, seperti
tukang susu yang sedang memerah susu sapi. Lalu dia memutar-mutar puting susu
Elisa, dan menjilatinya serta menghisapnya.
Mulut Andy menghisap-hisap dada sebelah
kiri Elisa, sedangkan tangan kanannya meremas-remas dada Elisa yang satu lagi.
Lalu tangan kirinya digunakan untuk meraba-raba paha dan vagina Elisa.
Gerakan Andy yang makin lama makin
mengganas itu membuat Elisa merintih dan meronta. "Jangan bang.. cukup
bang.. ahh.. Akhh.. sakit bang.." Namun Andy tidak peduli. Andy dengan
tubuhnya yang lumayan kekar itu tetap menekan tubuh Elisa, sehingga dia tidak
bisa banyak bergerak.
Setelah menghisap puting susu Elisa selama
beberapa saat, Andy lalu menurunkan kepalanya sampai sejajar dengan vagina
Elisa, dan diapun mulai menjilat-jilati vagina Elisa. Mula-mula Andy menjilati
bagian luar vagina Elisa. Kemudian secara perlahan-lahan dia pun mulai
menjilati bagian dalam vagina Elisa, sambil sesekali menusuk-nusukkan lidahnya
kedalam vagina tersebut.
Gerakan lidah Andy yang semakin mengganas
itu membuat Elisa merintih dan mengerang. "Ah.. geli bang.. Ahh.. Ahh..
AHH.. jangan.. bang.."
Setelah puas menjilati vagina Elisa, Andy
lalu mengangkat kedua kaki Elisa dan meletakannya di atas kedua pundaknya. Andy
lalu kembali menusukkan penisnya ke dalam vagina Elisa dan menekan kedua paha
Elisa hingga menyentuh kedua dadanya sendiri, lalu Andypun mulai memompa vagina
Elisa lagi.
Melihat hal ini, Elisa berusaha untuk
menolak tubuh Andy. Namun tenaganya saat ini sudah terkuras habis, sehingga dia
hanya pasrah saja, sambil sesekali merintih dan mengerang.
Mula-mula pantat Andy bergerak maju mundur
dengan perlahan, dan gerakannya sedikit demi sedikit dipercepat. Namun sesudah
lebih dari 10 menit, pantatnya digerak-gerakkan dengan cepat dan kasar,
sehingga suara rintihan Elisa terdengar semakin keras dan terputus-putus.
Tidak lama kemudian, Andy pun menembakkan
spermanya ke dalam vagina Elisa untuk yang kedua kalinya.
Walaupun sudah berejakulasi untuk yang
kedua kalinya, namun nafsu sex Andy tetap saja tinggi. Dia lalu mengganti
posisi Elisa dan mulai memompa vaginanya lagi, sambil meremas-remas kedua
dadanya.
Kali ini Elisa tidak merintih dan meronta
lagi, badannya tergeletak lemas di atas ranjang. Dia merasakan dada dan
vaginanya sudah mati rasa. Matanya menatap ke atas rembulan yang sedang
menggantung di langit malam. Pandangannya menerawang jauh..
*****
Keesokan harinya, kedua orang tua Andy
beserta adik-adiknya akhirnya pulang dari rekreasi. Teman Elisa yang satu lagi
juga telah tiba di rumah Andy.
Namun Elisa sepertinya tidak mengatakan
hal tersebut kepada siapa-siapa, termasuk teman sekamarnya, soalnya semua orang
melakukan kegiatan sehari-harinya seperti biasanya, dan setiap kali Andy
berpapasan dengan Lidya, teman sekamar Elisa, Lidya selalu tersenyum kepadanya,
seakan-akan antara Andy dan Elisa tidak pernah terjadi apa-apa.
Satu hal yang berubah adalah, Elisa selalu
berusaha untuk menghindari Andy, sama halnya dengan Andy, setiap kali melihat
Elisa, dia juga selalu berusaha untuk menghindar.
Setelah Elisa pindah keluar, Andy masuk ke
kamar itu lagi. Dia melihat-melihat ruangan itu sejenak, kemudian saat dia
hendak melangkah keluar, dia melihat keranjang sampah kecil yang terletak di
sudut ruangan hanya terdapat tiga gumpalan kertas. Karena penasaran, Andy lalu
mengambil tiga kertas tersebut, dan diluruskannya kertas-kertas itu.
Kertas yang pertama hanya berisi
coret-coretan yang tidak penting. Sedangkan kertas yang kedua dan ketiga
merupakan sobekan dari sebuah diari. Kertas yang kedua hanya berisi tentang
perjalanan Elisa dari rumahnya sampai ke rumah Andy. Sedangkan saat Andy selesai
membaca kertas yang terakhir, tanpa disadarinya, air matanya mengalir turun
membasahi pipinya. Hatinya serasa bagaikan disayat sembilu.
Isi kertas yang terakhir adalah sebagai
berikut: "lalu saat saya sedang memasak indomie di dapur, tiba-tiba seorang
cowok membentakku. Saya sangat terkejut. Tapi setelah kami berbincang-bincang,
rupanya dia adalah anak pemilik rumah ini, namanya Andy. Menurutku orangnya
lumayan cakep, dan entah kenapa, sewaktu saya berbincang-bincang dengannya,
rasanya ada sebuah perasaan aneh muncul di hatiku.
Siang itu tidak ada hal yang istimewa, dan
malamnya saya makan malam bersama Andy dan tantenya.
Setelah makan malam saya langsung kembali
ke kamar dan membaca buku sampai lupa waktu. Malam ini haid saya datang lagi,
sungguh membuatku kesal. Akan tetapi, mungkin saya juga harus berterima kasih
kepadanya, karena saat saya keluar dari toilet, saya berpapasan dengan Andy.
Saya hanya tersenyum kepadanya karena badan saya sudah lemas gara-gara haid,
padahal sebenarnya saya ingin berbincang-bincang banyak dengannya.
Kenapa ya setiap kali bertemu dengan Andy,
jantungku selalu berdebar keras? Apakah mungkin, saya jatuh cinta kepadanya?
Wah, jadi malu nih.
Baiklah, besok saya pasti akan mengajaknya
ngobrol. Semoga besok cepat datang."
Komentar
Posting Komentar