Langsung ke konten utama

Birahi Di Sekolah 2


Malam itu seperti biasanya Roni terlihat nongkrong bersama teman temannya disebuah warung rokok yang berada tak jauh dari rumahnya. Laki laki tsb memang jarang sekali berada dirumahnya dan ia lebih suka menghabiskan waktu bersama beberapa temannya untuk sekedar mengobrol atau menenggak minuman keras.

Kelakuan Roni yang pemalas memang tak disukai oleh keluarganya sehingga ia kerap bertengkar dengan beberapa anggota keluarganya yang lain dan ia merasa lebih nyaman jika berada diluar rumah dibandingkan tinggal dirumahnya yang selalu diwarnai oleh pertengkaran yang selalu menyudutkannya. Kadang hatinya merasa gundah karena rumah yang seharusnya menjadi tempat yang paling nyaman malah membuatnya merasa tertekan oleh masalah yang ada.

Saat itu ia kembali mendapat teguran dari ayahnya yang mendapat surat pemberitahuan dari sekolahnya yang mengatakan bahwa Roni sering kali terlibat tawuran bersama teman sekolahnya selain itu pelajaran disekolahnya pun hampir semuanya mendapat nilai yang sangat buruk sehingga ia berpotensi untuk tidak naik kelas tahun ini jika kelakuannya tidak dapat berubah.

“Goblok banget sih kamu jadi anak !! masa semua mata pelajaranmu disekolah mendapat nilai jelek !! ujar Ayahnya.

“udah lah pak ga usah dimarahi terus. Lagian tuh anak emang otaknya udah pas pasan mau diapain lagi. Sahut ibunya.

“semua ini karena didikanmu yang selalu memanjakannya sehingga dia jagi kayak begini. Kerjanya Cuma bikin malu keluarga aja !! ujar Ayahnya.

Pertengkaran antara ayah dan ibunya Roni pun semakin sengit dan panas dan melihat hal itu maka Roni pun diam diam pergi menyelinap keluar rumahnya guna menghindari makian yang dilontarkan oleh ayahnya.
Yunita
untuk menenangkan dirinya maka ia pun pergi bermain game online bersama beberapa temannya. Sepertinya Roni memang sudah kecanduan bermain game tsb sehingga ia sering bergadang hanya untuk bermain game bersama teman temannya yang sebagaian besar adalah para pelajar yang telah putus sekolah dan beberapa diantaranya merupakan para pengangguran.


Demi memuhi hasratnya untuk bermain game online di Hpnya bahkan ia sempat beberapa kali mencuri uang simpanan ibunya yang berada didalam lemari pakaian padahal ibunya sudah bekerja keras menyisihkan penghasilannya dari hasil berjualan gado gado demi membantu membiayai ekonomi keluarga tsb yang terasa begitu berat. Ayah Roni hanya merupakan seorang sopir angkot yang penghasilannya tidak mampu membiayai keluarga tsb sehingga mereka pun harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
“akh.. ngentot !! kalah lagi dah gua. Kayak taik lo semua !! Umpat Roni dengan wajah yang sangat kesal.

“Lo yang mainnya kayak taikk jing !! pakek nyalahin orang lagi. ujar Endi yang juga bermain bersama mereka. 
“akh udah lah gua jadi males main lagi. Ujar Roni sambil membanting Hp nya keatas meja kayu.
“Hehe udah lah bro ga usah dipikirin namanya juga permainan. Ga usah terlalu serius lah.. ujar Deri

Setelah emosinya mulai mereda lalu Roni kembali mengambil Hp nya dari atas meja dan segera berjalan pulang kerumahnya. Keesokan paginya ia pun kembali bangun kesiangan sehingga tak sempat sarapan dan mandi pagi dengan tergesa gesa ia pun berangkat kesekolahnya.

“wah kebetulan nih ada angkot lagi mangkal jadi gua ga perlu nunggu lama lagi. Ujar Roni

Saat itu Roni pun segera menaiki angkot berwarna biru tsb yang mempunyai rute melewati depan sekolahnya. Setelah beberapa menit menunggu namun karena angkot tsb masih kosong maka si sopir pun tak mau berangkat dan tetap menunggu penumpang lainnya.

“bang buruan jalan donk. Masa udah mau 20 menit masih mangkal aja. Gua udah telat nih. Ujar Roni

“wah sory dek. Kita nunggu sebentar lagi ya. Soalnya kalo angkot kosong nanti abang bisa rugi bensin nanti. Jawab laki laki tsb.

Roni pun mencoba bersabar sambil berharap akan ada penumpang lainnya yang segera naik ke angkot tsb. Tak lama kemudian datanglah dua orang laki laki yang menaiki angkot tsb disusul oleh seorang wanita yang sepertinya dikenal oleh Roni. Wanita tsb adalah Mbak Diah yang merupakan tetangga rumahnya namun ia jarang sekali bisa bertemu dengan wanita tsb karena wanita tsb memang kurang suka bersosialisasi dengan para tetangga.

Biasanya Mbak diah ini selalu berangkat kerja pagi sekali sehingga Roni jarang punya kesempatan untuk naik satu mobil angkot dengannya namun sepertinya kali ini wanita itu agak terlambat sehingga berangkat kerja lebih siang dari biasanya. Selama dalam perjalanan Roni pun diam diam mencuri pandang pada wanita tsb yang memang selama ini telah mencuri perhatiannya.

Wanita tsb memang cukup cantik dan bentuk tubuhnya pun padat berisi sehingga seringkali membuat para tetangga laki laki dan tak terkecuali Roni merasa ingin memilikinya. Tanpa disadari Roni pun mulai membayangkan berbagai macam hal mesum dipikirannya tentang wanita tsb yang memang pagi itu terlihat begitu segar dan menggairahkan. Sesekali aroma tubuh wanita tsb terhempas angin dan membuat Roni merasakan aroma harum yang semakin menggodanya dan membuat pikiran mesumnya semakin melayang jauh.

Saat gejolak nafsu birahinya semakin tak terbendung tiba tiba Roni mulai menyadari celana seragam sekolahnya mulai terasa penuh sesak dan terlihat sesuatu menonjol diantara selangkangannya. Rupanya batang kemaluannya sudah menegang hebat akibat membayangkan hal mesum mengenai wanita tetangganya tsb karena malu jika nanti dilihat oleh penumpang lain maka Roni pun mencoba menutupi celananya dengan menggunakan tas sekolah yang dibawanya.  

Setelah wanita tetangganya turun dari angkot lalu roni mulai sibuk mencari sesuatu dan matanya pun melirik pada sebuah jam tangan yang dikenakan oleh seorang bapak yang duduk didekatnya. Saat itu ia merasa kaget karena tinggal 3 menit lagi maka jam masuk sekolah akan segera berakhir sementara angkot itu malah berhenti disebuah persimpangan jalan guna menunggu penumpang lagi.

“bangsat juga nih sopir !!! udah tau gua lagi buru buru. Dia malah sengaja mangkal disini. umpat Roni dalam hatinya

Selama dalam perjalanan tsb wajah Roni terlihat gelisah dan terus memperhatikan jam tangan yang dipakai oleh seorang bapak yang berada disebelah tempat duduknya. Baginya saat itu jarum jam berjalan lebih cepat dari biasanya dan sesekali ia pun melirik kearah jam tsb dan hatinya semakin gelisah saat jam masuk kesekolah sudah lewat 15 menit.

“Anjayy telat lagi dah gua hari ini. Mudah mudahan pak Ginting ga datang kesekolah hari ini. Kalau ngak bisa gawat nanti gua. Harap Roni dalam hatinya.

Ketika tepat didepan sekolahnya maka Roni pun segera turun dari angkot tsb dan membayar ongkos pada si sopir tsb namun sopir tsb menjadi sedikit marah.

“woii kurang nih !!  Masa cuma 2 ribu. Ujar si sopir

“Bodo amat. Gua jadi telat gara gara lu njing !! jawab Roni sambil berlari meninggalkan sopir tsb yang terlihat mengumpat dengan kata kata kasarnya.

Saat itu penjaga sekolah yang bernama bang udin sedang berusaha menutup pintu gerbang sekolah karena jam masuk sudah lewat.

“tunggu bentar bang. Jangan ditutup dulu !! teriak Roni dari kejauhan

Roni terus berlari menuju gerbang sekolahnya dan akhirnya ia pun tiba disana dan berusaha untuk menerobos masuk kedalam.

“wah hari ni lo telat lagi Ron !! ujar Bang udin yang nampak sudah begitu akrab dengannya.

“iya bang. Gara gara mobil angkot sialan tuh. Ujar Roni dengan nafas yang masih tersengal sengal akibat berlari.

“Hehe lo mujur hari ini Ron. Kayaknya Pak Ginting ga datang kesekolah hari ini. Ujar Bang udin sambil cengegesan

“jadi lo mau masuk sekolah kagak ? kalau gak mau gua gembok nih pintu gerbang. Ujar Bang udin

Demi mendekatkan diri pada penjaga sekolahnya maka roni pun memberinya sebatang rokok yang dikeluarkan dari dalam tasnya sekaligus ungkapan terima kasihnya pada penjaga sekolah yang sering membantunya tsb.

Siang itu saat jam istirahat sekolah Roni merasa lapar sekali lalu ia pun segera pergi ke kantin untuk memesan makanan disana. Biasanya Roni memang sangat pelit dan jarang sekali jajan disekolahnya. Ia lebih memilih menggunakan uang jajan dari orangtuanya untuk membeli rokok daripada membeli makanan. Namun hari itu Roni sedang beruntung karena saat sedang berada dikelasnya ia menemukan sebuah dompet terjatuh dibawah sebuah meja yang tak jauh dari tempat duduknya.

Sebenarnya ia tahu persis pemilik dari dompet tsb yang tak lain adalah teman sekelasnya sendiri namun sifat jahat dan liciknya membuat ia ingin sekali mengambil uang yang ada didalamnya dan membuang dompet tsb ketempat sampah di dekat toilet sekolah.

“Bang pesan mie ayam 2 mangkok. Ujar Roni

“wah tumben lu Ron mau beli makanan. ledek Rizal

“hehe kebetulan hari ini gua ada uang lebih jadi ga ada salahnya kan gua makan mie ayam. Jawab Roni

Tak lama kemudian Bang Minan penjual mie ayam pun mengantarkan pesanannya dan dengan lahapnya Roni pun segera menyantap 2 mangkok mie rebus tsb dengan menambahkan sambal yang cukup banyak kedalam mangkoknya. Walaupun badannya yang kurus dan kerempeng namun soal makan ia tergolong rakus karena mampu memakan makanan dalam jumlah banyak sekaligus.

Sambil menyantap mie ayam tsb Roni duduk bersama beberapa orang temannya yang sedang asik mengobrol disebuah bangku kayu berukuran panjang. Saat itu salah satu temannya yang bernama handoyo mengeluarkan Hp nya dan memutar sebuah film dewasa yang baru saja didownloadnya dari salah satu web dewasa.

Kelima murid tsb pun nampak antusias menyaksikan film tsb sambil bersendau gurau bersama.

“ah yang kayak gitu sih udah sering nonton gua. asal lo tau aja gua punya film yang lebih hot lagi. Ujar Roni

“yang bener lu Ron. Boleh donk kita lihat sebentar. Ujar Ferdi
“hmm sebenarnya sih ini video rahasia banget tapi karena kalian penasaran maka gua kasih liat sebentar aja ya. Jawab Roni sambil mengeluarkan Hp nya dari dalam kantong celananya.

Kemudian mereka pun bersama sama menyaksikan video rekaman persetubuhan antara Roni dengan salah satu gurunya beberapa waktu yang lalu.

“anjay.. kok bisa sih lo ngewe sama Bu Yunita. Ujar iwan
“ya bisa lah. Gue gitu loh.. perkara naklukin Bu Yunita itu sih urusan kecil. jawab Roni

“wah jangan jangan itu video hasil editan ya ron. Lo mau bohongin gua ya. Kata Sardi

“hmm kalau menurut gua sih ini video asli sar. Tapi kurang tau juga ya hehe.. jawab iwan
“gua sih kagak mau pusing lo mau percaya atau ngak. Yang penting kan gua happy hehe.. jawab Roni
“kayaknya lo bener bener bikin kita penasaran nih. Masa iya sih Bu Yunita mau menyerahkan tubuhnya sama cowok yang jelek, item dan kerempeng  kayak gini secara dia itu kan cantik dan seksi banget. Ujar Ferdi

“hehe itu namanya nasib gua lagi mujur makanya dia mau dientotin sama gua. Suatu hari nanti pasti bakal gua setubuhin lagi itu guru seksi dan kalian bakal iri sama gua. Ujar Roni

“anjay yang bener lo ron. Gua tahu lo itu tukang bohong dan omongan lo kagak bisa dipercaya tapi kenapa kali ini gua agak percaya ama lo ya.. ujar Sardi.

“kalau begitu biar gua buktiin sama kalian semua kalau omongan gua ini benar benar nyata. Nanti setelah pulang sekolah kalian jangan pada pulang dulu. Gua ada kejutan untuk kalian semua. Ujar Roni

“wow asik nih jadi kita bole ikutan Ron. minimal ikut nonton lo ngewe ama Bu Yunita lah hehe.. ujar Ferdi

Tak lama kemudian bel sekolah pun berbunyi menandakan  waktu istirahat telah selesai dan para siswa pun kembali masuk kedalam ruangan kelas mereka masing masing. Beberapa teman Roni yang mendengar perkataannya tadi merasa tidak sabar untuk segera membuktikan kebenaran omongan teman mereka tadi dan berharap semua itu adalah benar.

Roni segera masuk kedalam kelasnya sambil menunggu kehadiran guru mereka lalu ia melihat beberapa teman sekelasnya berkumpul sambil membicarakan mengenai peristiwa kehilangan dompet yang menimpa salah satu teman mereka.

“Aduh siapa sih yang nyolong dompet gua. gau yakin ada maling di kelas ini. Ujar Dudung yang kehilangan dompet berisi uangnya.

“lo jangan asal nebak aja dung. Siapa tau dompet lo jatuh dijalan tadi. Kata Risma
“kayaknya ga mungkin deh sebab tadi pagi aja masih ada kok didalam tas gua. jawab Dudung

“gua rasa dompet lo digondol tikus dung. Soalnya bau ikan asin kan. Makanya lo jangan makan ikan asin mulu hhehe.. ujar teman yang lainnya.

Raut wajah Dudung terlihat kesal sekali saat teman temannya mulai mempermainkan dan meledek dirinya apalagi didalam dompet tsb ada sejumlah uang sekolah yang harus dibayarkan olehnya. Melihat keributan tsb Roni tak mau ambil pusing lagipula isi dompet itu sudah dikuras habis olehnya dan dibuang ditong sampah dekat toilet sekolah tadi sehingga tak ada bukti sama sekali yang mengarah pada dirinya.

“Ron lo liat dompet gua gak tadi ? biasa kan lo selalu ada dikelas kalau lagi istirahat. tanya Dudung

“kagak dung. Lo jangan nuduh gua ya. Tadi pas istirahat kan gua makan mie ayam dikantin kalau gak percaya Tanya aja anak anak yang lain. Jawab Roni dengan santai.

“iya bener dung. Si Roni tadi nongkrong ama kita koq dikantin sambil makan mie ayam. Ujar Ferdi
“sialan !! siapa ya kira kira orang yang ngambil dompet gua tadi. Ujar Dudung

“udah lah Dung kagak usah dipikirin terus. Mending lo ikut gua senang senang nanti abis pulang sekolah. Ujar Roni

Waktu pun terus berlalu dan tak terasa jam pelajaran sekolah pun telah berakhir. Seperti yang dijanjikan oleh Roni sebelumnya maka beberapa teman sekelasnya pun nampak antusias menunggu kebenaran dari omongan Roni tadi.

“Sekarang kalian semua tunggu diruangan kelas ini. Biar gua ajak Bu Yunita kesini. Hehe ujar Roni
“oke tapi jangan lama lama ya ron. Pasalnya gua pengen service motor hari ini. Ujar Ferdi
“Udah lu tunda aja service motornya. Mending hari ini lo ikut kita semua ganti oli disini. Hehe sahut Roni

Roni pun segera pergi meninggalkan mereka diruangan kelas tsb sementara teman temannya menunggu disana.

“Fer lo yakin si roni kagak bohongin kita kan? kata Sardi
“gua juga kagak tau. Mending kita coba tunggu aja. Siapa tau omongannya bener kali ini. Kata Ferdi

Didalam ruangan kelas itu ada 5 orang siswa laki laki yang sudah tak sabar menunggu kehadiran Bu Yunita. Tak lama kemudian pintu ruangan kelas itu pun terbuka dan Roni masuk kedalam bersama dengan gurunya yang cantik dan seksi tsb. Bu Yunita berjalan pelan memasuki ruangan kelas tsb dengan hati yang berdebar debar dan bertanya tanya tentang hal apa yang akan dilakukan para murid terhadap dirinya kali ini. Roni yang berjalan dibelakang Bu Yunita pun mendorong punggung gurunya agar berjalan lebih cepat dan sesekali menepuk bagian pantat wanita tsb dihadapan teman temannya.

“anjay ternyata bener juga omongan si Roni. Ujar Iwan

“Gua masih bingung gimana caranya dia bisa menaklukan Bu Yunita yang yang cukup tegas dan galak tsb. Ujar Ferdi

Roni segera menutup rapat rapat pintu ruangan kelasnya agar tak ada orang yang curiga dengan aktivitas yang terjadi didalamnya. Sementara itu teman temannya nampak bersorak kegirangan karena punya kesempatan untuk melecehkan guru mereka yang cantik tsb.

Keenam siswa laki laki tsb segera berjalan mendekati Yunita yang tak lain adalah guru mereka sendiri kemudian memandangi tubuhnya yang indah itu dengan tatapan penuh nafsu birahi. Yunita merasa sangat risih karena dikelilingi para siswa laki laki tsb yang terus memandanginya dengan pandangan yang seperti melecehkan dirinya.

Tiba tiba dari arah belakang Roni menepuk dan meremas bongkahan pantat Yunita yang montok itu sehingga tubuhnya sedikit terdorong kearah depan. Hal itu membuatnya sedikit kesal karena mendapat perlakuan yang kurang ajar dari muridnya.

“Kurang ajar ya kamu Roni !! ujar Yunita

“udah lah bu ga usah pura pura lagi. Pokoknya rahasia ibu bakal aman ditangan kita. Ujar Sardi

“kenapa gak dari dulu aja ibu bilang sama kita kalau doyan ngewe. Pasti kita bersedia kok melayani Bu yunita. Ujar Ferdi

“Tenang aja Bu. Hari ini kita bersedia kok sedikit olahraga sambil memuaskan ibu hehe.. kata Iwan

“wah asik juga nih bisa nyicipin tubuh Bu Yunita. Itung itung ngilangin stress karena dompet gua hilang tadi. Sahut Dudung.

“udah lah ga usah kelamaan. Kapan nih kita mulai acaranya. Ujar Rizal yang sudah tak sabar lagi untuk menikmati tubuh gurunya.

“Kalian itu kurang ajar banget ya ga tau cara menghormati guru. Ujar Yunita

Beberapa saat kemudian keenam siswa laki laki tsb pun sudah mengelilingi guru mereka. Tangan tangan mereka mulai sibuk menggerayangi bagian bagian tubuh Yunita yang masih tertutup rapat pakaian blous kerjanya yang berwarna kuning cerah itu.

“Jujur aja hari ini Bu yunita kelihatan segar banget. Kita semua jadi makin terangsang nih. Ujar Sardi sambil meremas remas payudara gurunya.

“bangsat kamu sardi !! jangan sentuh saya !! bentak Yunita sambil menepis tangan muridnya yang meremasi payudaranya.


“Aduhh.. jangan galak galak donk manis. Ujar Sardi sambil menyentuh pipi gurunya tsb.

“Salah sendiri kenapa Ibu yunita cantik banget bikin kita semua jadi kayak gini. Kata Ferdi yang berusaha mencium bibir gurunya tsb.

Yunita mencoba menepis satu persatu tangan tangan mereka dari tubuhnya namun keenam murid tsb malah semakin berani saja menjarah tubuhnya.

“kalian tenang aja. Lonte ini sudah takluk sepenuhnya sama gua.  dia ga bakal berani macam macam sama kita. Ujar Roni sambil meraba raba bagian depan tubuh gurunya

“Kamu mau apa lagi Roni !! cepat lepaskan saya !! bentak Yunita.

“Plak !! Diam luh !! jangan sampe rekaman video itu gua sebarin ke seluruh sekolah ini !!  ancam Roni sambil menampar wajah gurunya.

Guru cantik tsb nampak tak rela tubuhnya terus dijarah oleh mereka kemudian ia pun berusaha sedikit meronta dan melakukan perlawanan. Melihat hal itu lalu Sardi dan Ferdi segera menangkap pergelangan tangan guru tsb dan menikungnya kebelakang tubuhnya. Hal ini membuat Yunita tak dapat bergerak dengan bebas karena kedua tangannya telah dipegangi oleh mereka.

Iwan segera memanfaatkan kesempatan itu dengan langsung mendekap tubuh Yunita dari arah depan lalu melumat bibir guru tsb dengan penuh nafsu. Slurp slurp.. sesekali Iwan menjulurkan lidahnya dan menjilati wajah cantik guru tsb juga bagian lehernya yang menggairahkan.

“gantian donk wan. Gua belum kebagian nih dari tadi. Ujar Dudung

Iwan segera menghentikan lumatan bibirnya dan berjalan mundur kebelakang guna memberi kesempatan pada Dudung untuk menciumi bibir wanita tsb. Dudung yang tubuhnya agak gempal itu mencoba mencium bibir Yunita namun wanita itu malah memalingkan wajahnya kesamping guna menghindar dari serangan mulut Dudung yang tengah mengincar bibirnya.

“anjrit songong banget nih cewek. Pakai buang muka segala. Ujar Dudung yang merasa kesal.

Dudung tak kehabisan akal lalu ia menggunakan kedua tangannya untuk memegangi kepala Yunita sehingga ia dapat dengan mudah melumat bibir gurunya yang seksi tsb. Dudung yang wajah cukup jelek dan berantakan itu merasa senang sekali karena bisa berciuman dengan wanita secantik Yunita yang selalu diimpikannya. Selama beberapa menit laki laki bertubuh gempal itu tak henti hentinya melumat bibir gurunya hingga Yunita merasa kewalahan dan hampir kehabisan nafas dibuatnya.

Kali ini gilran Rizal yang maju kehadapannya yang sepeertinya sudah tak sabar untuk mengerjai tubuhnya. Wajah Rizal memang terlihat paling garang diantara mereka semua karena laki laki itu kerap menggunkaan obat terlarang sehingga tatapannya sangat menakutkan.

Tatapan mata dudung yang penuh nafsu binatang itu membuat nyali yunita menciut sehingga memalingkan muka tak berani menatapnya, wajahnya jadi memelas memohon belas kasih. Tiba-tiba dirasakan darahnya berdesir ketika Rizal menggerayangi pahanya yang jenjang.
“Udah dari dulu gua pengen megang nih paha, akhirnya bisa juga sekarang, gile mulusnya!” komentarnya
Tangan Rizal meraba makin naik hingga menyingkap roknya dan meremasi bongkahan pantatnya, sementara dari belakang Sardi meremas payudara kirinya. Air mata yunita pun mengalir dan memohon-mohon minta dilepaskan.
“Jangan, jangan perkosa saya, ampun !” katanya terisak
“Santai Bu, nanti juga enak kok” sahut Rizal
Rizal mulai menciumi pipi Yunita, leher dan telinga juga tak luput darinya, Hembusan nafas dan lidah muridnya membuatnya bergidik juga merasakan sensasi aneh yang meskipun dia menolaknya tapi ingin terus merasakannya

Kemudian tangannya meraih kepala Yunita dan mencium bibirnya yang tipis dengan kasar, dia menggeleng-gelengkan kepala berusaha menolak, namun pegangan Rizal pada kepalanya terlampau kuat sehingga terpaksa diterimanya serbuan bibir muridnya itu.
Eeemmhh…emmphhh !” hanya itu yang terdengar dari mulutnya yang tersumbat bibir Rizal yang atasnya ditumbuhi kumis tipis seperti tikus.

Tangan Rizal kini sudah meraba kemaluannya yang masih tertutup celana dalam, jari-jarinya bergerak liar mengosoki belahan kemaluannya. Sementara Sardi makin bernafsu meremasi payudara Yunita, perlakuan kasar tsb membuatnya ingin menjerit kesakitan tapi mulutnya tersumbat bibir Rizal sehingga bibirnya yang terkatup malah terbuka dan lidah Rizal pun menerobos masuk, lidahnya menyapu rongga mulut Yunita dan beradu dengan lidahnya.

Rizal mulai mempreteli kancing baju blous Yunita dan menarik lepas baju itu dari tubuhnya. Kini tubuh atas Yunita cuma tersisa bra berwarna hitam.
“Bukain kaitnya Sar !! dari dulu gua penasaran pengen liat toked lonte ini !” kata Rizal tak sabaran
Sardi pun melucuti branya namun yunita mencoba menutupi payudaranya dengan tangan dan terus memohon agar mereka tidak meneruskan aksinya. Tanpa mempedulikan ocehannya, Rizal menyingkirkan tangan yang menghalanginya itu. Terpesonalah mereka semua melihat keindahan buah dada yunita yang montok, kencang dan berputing kemerahan itu.

“Wah tokednya bagus banget !! bener bener montok!” kata Rizal sambil mengusap-usap payudara itu.

Sambil menunggu giliran mencium Yunita mereka pun sibuk menjarah tubuh wanita tsb mulai dari bagian atas hingga bawah tubuhnya. Tangan tangan mereka seperti tak henti hentinya terus menggerayangi tubuh Yunita rupanya mereka benar benar tak mau menyianyiakan kesempatan bagus tsb untuk menikmati tubuh guru mereka sepuasnya.

Setelah puas menggerayangi dan mencumbui seluruh bagian tubuh yunita lalu mereka pun segera melanjutkan aksi bejadnya.

Roni segera memerintahkan kedua temannya untuk menggulingkan dua buah meja kayu yang ada dikelas tsb lalu letakkan dalam posisi miring kesamping. Bu Yunita lalu disuruh duduk dilantai diantara kedua meja kayu tsb kemudian Ferdi menarik pergelangan tangan yunita dan meletakkan sejajar dengan kaki meja kayu tsb setelah itu ia melilitkan lakban berwarna coklat pada pergelangan tangan gurunya sehingga kini tangan yunita terikat kuat pada kaki meja kayu tsb. Hal yang sama juga terjadi pada pergelangan tangan kirinya yang juga dililit lakban dan menyatu dengan kaki meja kayu tsb. Kini Posisi Yunita terduduk dilantai kelas dengan kedua pergelangan tangannya terbuka lebar kesamping dan terikat pada kaki meja kayu tsb.

Roni dan teman temannya mulai membuka celana abu abu seragam sekolah mereka masing masing sehingga kini batang kemaluan mereka sudah terlihat jelas. Batang batang beraneka ragam ukuran itu nampak sudah menegang hebat karena menyaksikan tubuh yunita yang terika tak berdaya diantara meja kayu tsb.

Roni segera berjalan mendekat kearah depan gurunya dengan batang penis yang mengacung keras lalu ia menyuruh yunita untuk segera membuka mulutnya lebar lebar.

“Ayo cepat buka mulut lo !! bentak Roni ambil menampar pipi wanita tsb.

Yunita sepertinya tak rela jika tubuhnya kembali akan dilecehkan para muridnya sehingga ia pun berusaha menutup mulutnya rapat rapat dan tak menuruti perintah Roni. Ia hanya terlihat menggelengkan kepalanya sebagai bentuk penolakan atas intimidasi muridnya tsb.

Bersamaan dengan itu dari arah belakang terlihat Iwan membungkukan badannya lalu tangannya meraih rambut yunita yang terurai panjang. Ia membelai rambut yunita yang halus dan lembut tsb dan sesekali menciumi aroma harum rambut gurunya. Tak cukup dengan itu lalu Iwan menggesek gesekan batang kemaluannya pada rambut yunita dan menggunakan rambut itu untuk mengocok batang kemaluannya.

Ferdi tertawa melihat kelakuan temannya yang sedang mengocok penisnya pada rambut guru mereka sementara dudung dan sardi sedang berjongkok sambil meraba raba paha dan payudara yunita yang begitu menggairahkan.

Setelah mendapat ancaman yang bertubi tubi akhirnya yunita pun terpaksa memenuhi perintah muridnya dan mulai membuka mulutnya secara perlahan lahan.

“nah begitu dong bu !! semua ini demi kebaikan nama baik ibu di disekolah ini dan dimata calon suami ibu nanti. Ujar Roni

Batang kemaluan Roni yang sudah menegang keras itu pun langsung menerobos masuk kedalam mulut gurunya yang sudah terikat tak berdaya dikaki meja kayu tsb. Bersamaan dengan itu dua orang temannya yang bernama Rizal dan Iwan juga berjalan mendekat lalu mulai menggesek gesekkan kemaluan mereka pada wajah guru cantik tsb.

Yunita tak dapat berbuat banyak selain hanya bisa pasrah dan membiarkan ketiga murid tsb mengerjai tubuhnya secara bersamaan. Secara bergantian mereka pun memasukan batang kemaluan mereka kedalam mulut guru tsb sementara yang lain menyambutnya dengan tawa riang.

Kini giliran Rizal yang mendapat giliran dan terlihatlah kemaluannya yang membuat Yunita terkesiap karena panjangnya, lebih kaget lagi saat dia melihat milik Iwan yang sudah berdiri di sebelahnya karena miliknya walaupun tak sepanjang Rizal namun lebih kokoh dan berurat. Sambil berkacak pinggang seolah tanda kemenangan, Rizal memerintahkan gurunya untuk mengoral penisnya. Di bawah ancaman lalu yunita segera membuka mulutnya dan sambil menutup mata ia mencoba menahan rasa jijik saat batang kemaluan itu masuk kedalam mulutnya.

“Huehehe…baru kali ini gua liat guru nyepongin muridnya, hebat, hebat !” ejek Iwan melihat adegan itu.
“Sepongannya yahud banget, daripada nyepongin pacar Ibu yang kontolnya kecil itu mendingan yang punya saya kan, lebih gede, lebih muasin lagi !” Rizal menimpali

Yunita mencoba mengulum dan mengisap penis muridnya dan berharap semua itu akan segera berakhir. Sepuluh menit lebih dia menghisap dan mengulum penis murid jahanam itu secara bergantian. Dia menyadari betapa kotor dirinya saat melakukan hal itu, tapi entah dorongan apa yang membuatnya merasa terangsang dan menikmati perlakuan mereka.
“Sshhh…sshh…mau ngecrot nih bu, ditelen yah…awas kalo dimuntahin !” perintah Rizal sambil melenguh nikmat.

Akhirnya dengan satu lenguhan panjang Rizal, menekan kepala Yunita ke selangkangannya sehingga batang itu melesak lebih dalam ke tenggorokan wanita itu lalu menumpahkan isinya yang kental disana. Cairan itu langsung memenuhi mulutnya dan tertelan tanpa bisa ditahan. Yunita gelagapan dan meronta ingin melepaskan benda itu tapi Rizal menahan kepalanya dan kalah tenaga. Dia langsung terbatuk-batuk dan nafasnya terengah-engah mencari udara segar begitu Imron mencabut penisnya, aroma sperma yang menusuk itu masih terasa di mulutnya

Setelah Rizal menuntaskan nafsu birahinya lalu Dudung segera merangsek maju kehadapan gurunya dan memperlihatkan batang kemaluannya yang besar dan berurat itu. Sambil berdiri ia mulai mengocok ngocok batang kemaluannya dihadapan guru tsb sambil terus memandangi wajah gurunya yang cantik dan menggairahkan itu. Perlahan ia pun berjalan mendekat dan segera membenamkan batang kemaluannya kedalam mulut Yunita.

Sepertinya Yunita sudah begtu pasrah sehingga ia dengan sukarela membuka mulutnya saat Dudung menyodorkan batang kemaluannya.

“nah begitu donk sayang. Kita kan jadi sama sama enak hehe.. ujar Dudung sambil menggerakan pinggulnya maju mundur seperti sedang menggenjot mulut gurunya.

Awalnya suasana hati Dudung memang sedang kesal karena ia telah kehilangan dompet beserta isinya tadi namun acara permainan tsb membuatnya melupakan sejenak permasalahan yang menimpa dirinya hari itu. Dudung nampak terlihat elbih santai disbanding para teman temannya dan ini terlihat dari cara ia menggenjot mulut gurunya dengan tempo yang tidak terlalu terburu buru seperti yang lainnya. Walaupun Dudung sudah berusaha selama mungkin menikmati mulut gurunya namun akhirnya ia pun harus tumbang juga. Saat itu ia menarik keluar batang kemaluannya dari mulut Yunita dan mengarahkan semburan sperma itu pada wajah gurunya.

Tak terasa sudah dua jam lebih mereka mengerjai guru mereka dengan cara memaksanya melakukan oral seks diruangan kelas tsb. Keenam murid bajingan tsb nampak tersenyum puas Karena bisa menikmati permianan oral seks bersama guru mereka yang selalu tampil cantik dan seksi tsb. Wajah Yunita nampak terlihat lemas dan cairan sperma yang begitu banyak membasahi wajahnya sementara kedua tangannya masih terikat pada kaki kaki meja tsb.

Setelah itu mereka pun kembali memakai pakaian seragam sekolah mereka lalu melepaskan ikatan guru tsb. Secara bersamaa mereka pun berjalan meninggalkan ruangan kelas tsb hingga tinggal Yunita yang masih berada disana sambil menangis sesenggukan karena telah dijadikan budak nafsu para muridnya.

Yunita terpaksa menyimpan rapat rapat kejadian buruk tsb karena ia tak mau nanti calon suaminya mengetahui hal tsb yang akan merusak rencana pernikahannya kelak.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4

Lust in Broken Home 3