Langsung ke konten utama

Birahi Di Sekolah


Disebuah sekolah yang terletak dipinggiran kota terlihat beberapa orang siswa laki laki tengah berlari mengelilingi sebuah lapangan. Sekelompok siswa tsb sepertinya sedang menjalani hukuman dari guru mereka karena telah datang terlambat kesekolah. Diantara mereka ada siswa yang bernama Roni yang memang sudah terbiasa dengan hukuman tsb karena ia sering kali terlambat datang kesekolahnya.

Roni memang termasuk type orang yang pemalas dan sering bergadang bersama teman temannya sehingga ia kerap bangun kesiangan dan terlambat pergi ke sekolahnya. Walupun ibunya sering memperingati dan memarahinya namun semua itu tak pernah digubris dan hanya dianggap angin lalu olehnya. Beberapa waktu yang lalu pemuda itu juga hampir saja dikeluarkan dari sekolahnya karena sering terlibat dalam tawuran antar pelajar dengan sekolah lainnya beruntung ayahnya kenal baik dengan salah satu guru disana sehingga ia pun tetap dapat melanjutkan sekolahnya. Ayahnya memang pernah berkerja di sekolah tsb sebagai staff Tata usaha sehingga banyak mengenal para guru disana namun karena sering sakit sakitan akhirnya ia pun mengundurkan diri dari pekerjaannya agar bisa fokus pada pengobatan dirinya.
Sekolah tsb memang bukan sekolah unggulan karena para siswanya kurang berprestasi dan satu satunya yang membuat sekolah itu terkenal adalah para siswanya yang nakal dan sering kali terlibat tawuran dengan pelajar sekolah lainnya. Memang bukan merupakan suatu hal yang patut dibanggakan namun seperti itulah kenyataanya yang terjadi.

Setelah selesai menjalani hukumannya dengan berlari 10 kali mengelilingi lapangan sepakbola lalu Roni pun segera menjatuhkan dirinya diatas rerumputan dihalaman sekolahnya yang cukup luas tsb. Dengan nafasnya yang masih tersengal sengal dan wajahnya pun terlihat agak pucat ditambah dengan keringat dingin yang membasahi seluruh tubuhnya maklum saja karena semalam ia baru saja bergadang bersama teman temannya sehingga menjadi kurang tidur oleh sebab itu badannya pun terasa lemas sekali.

“anjay lemes banget badan gua. kayaknya gua mau pingsan nih dul. Ujar Roni pada temannya yang juga kelelahan.
“Gua juga sama bro. Otot kaki gua rasanya kayak mau keram nih. Mana tadi pagi belum sarapan lagi. Jawab Adul.
Roni dan temannya terbaring kelelahan setelah menyelesaikan hukumannya karena melihat hal itu maka salah satu guru yang menghukumnya pun datang menghampiri mereka.
“woii enak aja lo pada tiduran disitu. Bentak laki laki berambut ikal dan berbadan kekar tsb.
“Heh Roni rupanya kamu gak ada kapoknya ya!! Masa hampir setiap hari kamu datang terlambat. Ujar Pak Ginting seorang guru olehraga yang berwajah garang.
“Soalnya rumah saya jauh sih pak lagian jalanannya juga macet. Jawab Roni
“ah kebanyakan alasan aja kamu. Bapak tau rumah kamu itu ga begitu jauh dari sini. Dasar kamu aja yang malas bangun pagi. Ujar Pak Ginting
“ya udah kalau ga percaya. Terserah apa kata bapak aja lah. Sahut Roni dengan kesal
“kamu itu kalau dinasehatin sama guru gak pernah mau dengar. Memangnya mau jadi apa kamu nanti. bentak pak Ginting

Sebelum bekerja sebagai guru oleh raga disekolah tsb memang Pak Ginting pernah berprofesi sebagai seorang petinju namun karena penghasilannya yang tak mencukupi akhirnya ia pun terpaksa banting stir dan menjadi seorang guru olahraga. Laki laki berusia 40 Tahun itu memang sangat pemarah dan bertemperamen buruk selain itu ia juga sering mengumpat dengan kata kata kasar terhadap para siswa disana yang mencoba melawan perintahnya. Badannya yang tinggi besar dan sangat kekar membuat dirinya cukup ditakuti oleh para siswa disekolah tsb dan setiap ada siswa yang bermasalah maka akan selalu berhadapan dengannya.
Yunita
Saat itu Pak Ginting memang sedang kesal karena tadi pagi ia baru saja terlibat cekcok denga istrinya dirumah karena masalah uang belanja yang kurang mencukupi. Penghasilan Pak Ginting sebagai seorang guru memang tak bisa diharapkan apalagi ia juga belum lama bekerja sebagai guru disana sehingga belum mendapat fasilitas seperti guru yang lainnya.

Kali ini Pak Ginting menyuruh para siswa laki laki yang bermasalah tsb berdiri ditengah lapangan lalu satu persatu ia meninju perut mereka sehingga para murid itu pun meringis kesakitan. Roni yang badannya sedang tidak sehat itu pun harus mendapat sebuah tinju keras diperutnya sehingga ia merintih kesakitan dan terjatuh diatas rumput.

“Heh dasar cemen luh !! baru ditinju sekali udah ambruk. Mending besok pakai rok saja kau!! Bentak Pak ginting.
“Aduh ampun pak.. perut saya sakit beneran nih. Kata Roni
“tampang seperti kau itu memang paling pintar berpura pura ron. Ayo cepat bangun !! biar kutinju sekali lagi perut kau !! ujar Pak Ginting
Roni yang badannya kurus dan kerempeng itu pun berusaha bangkit dari atas rumput dan hatinya merasa dongkol sekali karena gurunya telah memperlakukannya dengan sangat kasar.
“Guru macam apa ini. Dikit dikit main pukul aja. awas lo nanti bakal gua kerjain. Pikir Roni dalam hatinya

Setelah selesai memberi hukuman kepada para siswa bermasalah tsb akhirnya Pak Ginting pun membubarkan mereka semua untuk kembali ke dalam kelas masing masing. Roni dan teman sekelasnya yang bernama Budiyanto pun berjalan bersama menuju ke kelas mereka sambil berbincang bincang.
“wah hukuman kali ini kayaknya lumayan berat ya Ron. Ujar Budiyanto yang juga kerap datang terlambat.
“bukan berat lagi. Perut gua sampai bengak nih gara gara ditinju sama guru sialan itu. Jawab Roni sambil memegang perutnya.
“itu guru kayaknya udah stress kali ya. masa dikit dikit main tinju aja. Mentang mentang dia pernah jadi petinju kali. Ujar Budiyanto
“iya petinju gagal ya kayak begitu. Rasanya pengen gua tampol aja tuh guru. Ujar Roni
“Hehe.. emangnya lo berani lawan dia Ron. Ujar Budiyanto
“ya kagak juga sih. Badan gua kalah gede soalnya hehe.. tapi suatu hari pYunita gua bakal kasih pelajaran sama tuh guru. Biar dia tahu siapa gua !! Kata Roni
“bener juga Ron. Orang kayak begitu sekali kali harus diberi pelajaran biar tau rasa dan ga seenaknya sama murid. Terus lu punya rencana apa Ron buat kerjain dia. Jawab Budiyanto.

Kemudian Roni membisikan sesuatu pada teman sekelasnya tsb dan keduanya pun terlihat tertawa terbahak bahak setelah memiliki rencana iseng tsb. Beberapa saat kemudian mereka pun segera masuk kedalam kelas bergabung dengan para siswa yang lainnya namun masalah baru kembali muncul dihadapannya.
“bagaimana sih kamu Roni. Kok bisa lupa mengerjakan tugas yang ibu berikan. Kata Bu Yunita seorang guru matematika yang terkenal tegas tsb.
“anu buu.. anu… kemarin saya digangguin terus sama adik saya jadi gak bisa buat tugas dirumah. Jawab Roni sambil berbohong
“Loh setahu ibu kamu gak punya adik kan? Jangan bohong ya kamu !! ujar Yunita dengan tatapan tajam.
“iya itu adik tetangga saya bu maksudnya hehe.. jawab Roni mencoba menutupi kebohongannya.
“Pokoknya ibu ga mau tau. Hari ini kamu sudah lalai mengerjakan tugas dan ibu akan memberikan sebuah hukuman untuk kamu yang pemalas ini. Ujar Bu Yunita.

Kemudian Bu Yunita mengambil sebuah penggaris panjang yang terbuat dari kayu lalu menyuruh Roni berdiri didepan kelas dan membelakangi dirinya.
“Prak Prak Prak !!! Bu Yunita melayangkan penggaris kayu tsb kearah pantat Roni dengan keras sehingga Roni sedikit kesakitan namun ia berusaha menutupinya karena merasa malu dilihat oleh teman teman sekelasnya. Bu Yunita beberapa kali menghantamkan penggaris kayu itu pada bagian pantat Roni hingga membuatnya meringis kesakitan. Melihat kejadian itu para siswa yang berada didalam ruangan kelas itu pun tertawa terbahak bahak melihat temannya sedang diberi hukuman didepan kelas.
“haha.. hajar lagi Bu. Jangan kasih ampun. Haha.. ujar salah satu murid laki laki.
“Nanti setelah pulang sekolah kalian harus membersihkan ruangan kelas ini !! Ujar Bu Yunita

Rupanya kesialan Roni hari itu belum berakhir karena ia juga lupa untuk mengerjakan PR yang diberikan salah satu gurunya yang lain sehingga ia pun harus kembali menerima sebuah hukuman untuk membersihkan ruangan kelasnya setelah pulang sekolah nanti. Beruntung kali ini ia tak seorang diri namun ada seorang temannya yang lain yang juga mendapat hukuman yang sama dengannya. Setidaknya hukumannya nanti akan menjadi lebih ringan karena ada orang lain yang membantunya membersihkan  ruangan kelas tsb.
Saat sedang jam istirahat sekolah Roni termenung sambil memikirkan nasibnya hari itu yang mendapat hukuman yang bertubi tubi namun semua hal itu bukan membuatnya menjadi sadar malah menaruh dendam pada para guru yang telah menghukumnya apalagi Bu Yunita juga telah mempermalukannnya didepan kelas tadi sehingga ia jadi bahan tertawaan teman temannya.

Roni merasa sangat direndahkan sekali apalagi saat dia dihukum semua itu disaksikan oleh cewek gebetannya yang juga merupakan teman sekelasnya. Tentu saja hal itu benar benar merendahkan dirinya sehingga sulit terlupakan olehnya. Memang sudah sejak lama Roni manaruh hati pada salah satu teman sekelasnya yang bernama Rinda namun karena sifatnya yang agak pemalu terutama jika sedang mendekati wanita membuatnya hanya dapat memendam perasaan cintanya selama ini sulit untuk diungkapkan. Dalam soal percintaan Roni memang bukan tipe laki laki yang pandai mengambil hati wanita sehingga setiap kali jatuh cinta ia lebih banyak memendamnya didalam hati.

Siang itu jam pelajaran sekolah pun telah berakhir dan Roni terpaksa harus menjalani hukumannya dengan menyapu dan mengepel lantai ruangan kelasnya yang cukup luas tsb. Wajahnya terlihat begitu kesal karena ia tak dapat segera pulang kerumahnya seperti siswa yang lainnya. Penderitaan Roni semakin bertambah saat beberapa temannya meledek dirinya karena mendapat hukuman yang memalukan tsb. 

Selama dirumah Roni yang pemalas itu memang tak pernah menyapu dan mengepel lantai namun kali ini ia tak ada pilihan lain selain mengerjakan hal tsb sebagai hukumannya yang lalai mengerjakan tugas dari gurunya.
Bu Yunita juga tak segera pulang kerumahnya rupanya ia ingin memastikan bahwa Roni benar benar menjalani hukumannya kali ini karena dulu pernah pada suatu kali Roni membohongi gurunya tsb dan tak melaksanakan hukuman yang telah diberikan gurunya.

Guru wanita tsb mencoba mengawasi muridnya sambil mengerjakan sebuah pekerjaan dan duduk dibangku gurunya. Siang itu suasana sekolah sudah nampak sepi sekali dan hanya tinggal penjaga sekolah saja yang berjaga didepan pintu gerbang sekolah tsb.
Roni dan Dino pun mulai menyapu dan mengepel seluruh ruangan kelas tsb walaupun dengan perasaan dongkol namun keduanya terpaksa melaksanakan tugas tsb. Keduanya pun mengerjakan tugas mereka dengan tergesa gesa dan berharap semuanya cepat selesai sehingga hasil pekerjaannya pun menjadi tak memuaskan.

“Kalian berdua ini bagaimana sih. Masa Cuma menyapu dan mengepel lantai saja tidak becus. Lihat nih masih kotor kayak gini. Kata Bu Yunita sambil membungkukan badannya untuk mengambil sebuah plastik bekas minuman yang berada di dekat meja.
Tubuh Bu Yunita yang sintal tsb nampak begitu menggairahkan karena saat itu ia sedang memakai sebuah baju kerja blous lengan panjang berwarna putih dengan renda dibagian kancing depannya dipadu dengan bawahan rok span pendek berwarna hitam. Saat sedang mengambil bungkusan plastik tsb bongkahan pantatnya nampak terlihat jelas dibalik rok spannya yang ketat tsb.

Melihat pemandangan yang begitu menggiurkan membuat kedua murid tsb pun menjadi sangat terangsang dan berkali kali menelan air liur mereka karena membayangkan nikmatnya tubuh guru cantik tsb. Kemudian Roni pun berbisik pelan ditelinga temannya yang saat itu berada disebelahnya.
“Don gimana kalau kita perkosa aja Bu Yunita. Bisik Roni pelan
“Jangan gila lo Ron. Nanti kalau kita dilaporin ke pihak berwajib gimana tuh. Jawab Doni
“Ah itu urusan belakangan yang penting sekarang kita nikmati saja tubuhnya. Kata Roni
Tanpa menunggu jawaban dari temannya maka Roni pun segera mendekap erat tubuh gurunya tsb dari arah belakang sehingga membuat kaget guru tsb.
“aduhh lepaskan.. apa apann ini.. ujar Bu Yunita sambil meronta

Bukannya melepaskan Roni malah semakin beringas dan tangan kanannya segera membekap mulut gurunya tsb sementara tangan yang satunya meremasi payudara guru tsb.
“Hmmhhmm lepaskan. Kurang ajar kamu Roni.  Teriak Bu Yunita dengan suara yang tak begitu jelas karena mulutnya masih terbungkam oleh tangan Roni.
“Don jangan diem aja lo goblok !! Cepat bantuin gua lah. Ujar Roni
Wajah Doni terlihat kebingungan dan tak tahu harus berbuat apa kemudian ia pun berusaha membantu temannya untuk meringkus guru cantik tsb. Bu yunita nampak tak berkutik saat dipegangi oleh kedua muridnya namun ia tetap berusah meronta sebisanya agar bisa lepas dari cengkraman kedua murid bajingan tsb.

Berungkali ia berusah meronta namun semua itu sia sia dan hanya membuat tenaganya semakin habis terkuras sementara kedua murid bejad itu semakin kuat memegangi tubuhnya.
“Heh Diem lo !! jangan sampe kita berdua berbuat lebih nekat lagi. Ancam Roni
“Don cepat kunci pintunya. Jangan sampe ada orang yang melihat kita disini. Ujar Roni lagi
“Doni pun segera berlari menuju depan kelas dan mencoba rapat rapat pintu kelas tsb lalu ia mengambil sebilah pisau cutter yang berada didalam tas nya untuk mengancam guru tsb.

Doni dan Roni memang sering terlibat perkelahian antar pelajar jadi tidak heran jika keduanya sering membawa berbagai senjata tajam didalam tas mereka untuk digunakan selama terjadi perkelahian tsb. Doni berjalan dengan santai kearah Bu Yunita yang tengah diringkus oleh temannya lalu ia pun mengancam guru tsb dengan pisau cutter berukuran kecil tsb.
“Denger ya Bu !! kali ini Ibu yang harus menuruti perintah kita berdua. Ancam Doni dengan suara sedikit serak.
Bu Yunita terlihat ketakutan dan tubuhnya mendadak menjadi lemas karena sebuah pisau cutter sudah menempel di lehernya. Ia berharap kedua muridnya tak berbuat nekat dan melukai dirinya dengan senjata tsb sehingga ia pun bersikap lebih hati hati saat itu.
Setelah melihat gurunya diam dan tak lagi meronta maka keduanya pun merasa senang sekali karena berhasil menaklukan Bu Yunita yang terkenal galak dan tegas tsb lalu Roni pun melepaskan dekapannya sehingga wanita tsb dapat bergerak lebih bebas.

“Nah kayak begini kan lebih baik Bu daripada Ibu meronta ronta terus hehe.. Ujar Doni sambil tangan kanannya mengelus pipi wanita tsb.
“Jangan kurang ajar kamu Doni. Bentak Bu Yunita sambil menepis tangan muridnya tsb
“Hehe udah lah Bu Yunita ga perlu jual mahal lagi. Hari ini pokoknya Ibu harus puasin kita berdua kalau tidak Ibu akan tau sendiri akibatnya. Ujar Doni sambil memainkan pisau cutternya.
Dari arah depan Doni segera mendekap tubuh wanita tsb lalu barusaha untuk melumat bibir seksi guru tsb. Wajah Yunita yang berkacamata tsb memang cukup cantik ditambah dengan bentuk tubuhnya yang menggoda membuat banyak siswa laki laki disekolah tsb yang tergiur untuk bisa menikmati tubuhnya namun karena sikapnya yang galak dan tegas membuat para siswa menjadi agak sungkan jika ingin mencoba mendekatinya.

Hal ini juga berlaku bagi Roni yang selama ini kerap melakukan onani di toilet sekolah sambil membayangkan menikmati tubuh Yunita yang seksi dan menggairahkan tsb. Namun sebagai seorang siswa tentu saja ia tak dapat mewujudkan khayalannya untuk merasakan kehangatan tubuh Yunita dan akhirnya ia pun menggunakan sebuah cara busuk agar bisa mendapatkan tubuh gurunya tsb.

Roni memang sering kali menonton berbagai macam film dewasa sehingga ia mendapat inspirasi dan mempraktekan salah satu cara yang pernah dilihatnya untuk menaklukan gurunya tsb. Yunita berusaha menggelengkan kepalanya untuk menghindari Doni yang berusaha untuk melumat bibirnya namun murid bejad tsb tak kehabisan akal lalu ia pun memegangi kepala Yunita dengan kedua tangannya sehingga guru tsb tak dapat lagi menghindar dari serangannya.

Doni nampak keenakan saat sedang mencium dan melumat bibir gurunya selama beberapa saat ia terus menciumi gurunya sementara Roni mencoba meremasi payudara Yunita yang masih terbungkus rapat oleh blous putihnya. Tangan Roni kini menelusup kebawah rok span pendek yang dikenakan gurunya dan berusaha menarik turun celana dalam Yunita setelah berhasil membuka celana dalam tsb lalu ia pun melemparnya begitu saja entah kemana.
“wah paha ibu ternyata halus sekali ya. Pasti enak nih yang bisa jadi pacar ibu. Ujar Roni sambil menegelus elus paha gurunya.

Payudara Yunita yang cukup besar dan montok tsb benar benar menggoda mereka sehingga tak pernah lepas dari jarahan tangan kedua murid tsb. Yunita tak dapat mengelak lagi karena tubuhnya kini tengah dijarah oleh kedua muridnya dalam hatinya ia merasa tidak rela karena tubuhnya dilecehkan begitu saja oleh mereka berdua namun ia juga tak mau sampai kedua muridnya berbuat nekat dengan menyakitinya lebih jauh lagi.
Keduanya secara bergantian mencumbui Yunita mulai dari bagian atas tubuhnya hingga pada bagian kakinya tak ada yang luput dari pelecehan kedua siswanya. 

Bersamaan dengan itu kedua murid tsb sudah mulai membuka celana seragam sekolah mereka dan masih tetap mengenakan baju seragamnya. Dua buah batang kemaluan sudah terpampang jelas dihadapan Yunita dan sepertinya sudah siap untuk beraksi. Yunita nampak agak ketakutan karena ini adalah pertama kalinya ia melihat batang kemaluan laki laki dewasa yang tengah ereksi karena selama ini ia selalu menjaga sikapnya jika sedang berpacaran dengan kekasihnya dan tak pernah melakukan hal yang diluar batas.

Setelah puas mencumbui Yunita lalu keduanya menyuruh wanita tsb untuk berlutut dilantai. Rupanya mereka ingin sekali merasakan sebuah pelayanan oral seks dari guru tsb. Awalnya Yunita mencoba menolak keinginan mereka namun sebuah ancaman kembali terlontar dari muridnya yang membuatnya kembali ketakutan dan segera membuka mulutnya secara perlahan lahan. 
Doni yang berdiri tepat dihadapan Yunita segera mendorong masuk batang kemaluannya sehingga amblas seluruhnya dalam mulut wanita tsb.

“ayo bu jangan diem aja. Cepat dihisap. Ujar Doni sambil sesekali membelai rambut gurunya.
Yunita merasa dirinya benar benar direndahkan kali ini karena ia dipaksa untuk melakukan sebuah perbuatan yang memilukan yang merendahkan martabatnya sebagai seorang wanita. Yunita memang termasuk wanita yang sangat menjaga image baik tentang dirinya sehingga banyak guru lain yang segan dan menghormatinya namun kali ini semua itu telah hancur karena ia harus melakukan sebuah perbuatan rendah bersama muridnya.
“udah Bu kulum aja. Lagian disini kan Cuma ada kita bertiga. Orang lain ga bakal ada yang tau kok tentang kelakuan ibu. Ujar Roni
“sambil dikulum sekalian kocokin punya si Roni tuh bu. Ujar Doni dengan santai.

Yunita yang merasa jijik untuk melakukan oral seks tsb nampak hanya diam saja dan tak melakukan apa apa saehingga membuat Roni merasa sedikit kesal lalu menggunakan kedua tangannya untuk mendorong kepala guru tsb dan kemudian menariknya dan melakukannya berulang ulang. Setelah beberapa saat kini giliran Roni yang berusaha untuk menggenjot mulut  Yunita dengan batang kemaluannya. Pemuda itu nampak bernafsu sekali saat mendapat kesempatan untuk melakukan oral seks dengan gurunya tsb bahkan ia terlihat menggenjot dengan sangat cepat dan penuh tenaga sehingga membuat Yunita seperti kehabisan nafas.
Permainan itu pun terus berlanjut dan semakin panas kini tubuh Yunita dibaringkan diatas sebuah meja kayu yang ada didalam ruangan kelas tsb sementara kedua kakinya terjuntai kebawah lantai. Roni segera mengangkat dan membuka kedua kaki Yunita lebar lebar lalu berusaha membenamkan batang kemaluannya kedalam kemaluan wanita tsb.

Yunita terlihat ketakutan karena kehormatannya yang selama ini begitu dijaga akan segera terenggut oleh salah satu muridnya sendiri. Ia kembali mencoba meronta namun Doni kembali menempelkan pisau cutter pada leher wanita tsb sehingga membuat dirinya kembali terdiam.
“Jangan meronta manis atau pisau cutter ini akan menggores lehermu yang mulus itu. Hehe ujar Doni
Penis Roni yang tak begitu besar namun panjang akhirnya berhasil menembus liang kemaluan gurunya lalu perlahan lahan ia pun mulai menggerakkan pinggulnya. Batang itu bergerak keluar masuk dalam kemaluan gurunya yang telentang diatas meja tsb. Sementara itu Doni yang berdiri disamping meja berusaha membuka satu persatu  kancing baju blous yang dikenakan oleh Yunita. Doni menyeringai mesum karena menyaksikan kemolekan tubuh Yunita lalu salah satu tangannya mulai sibuk meraba dan meremas remas payudara wanita tsb.
Doni pun semakin penasaran lalu segera membuka Bra yang dikenakan oleh Yunita sehingga bongkahan payudaranya yang montok itu terlihat jelas dihadapannya. Seperti orang yang sedang kerasukan kemudian Doni langsung melumat payudara  gurunya dengan sangat buas hingga terlihat basah oleh air liurnya. Yunita memejamkan matanya karena merasa tidak rela tubuhnya dilecehkan begitu saja oleh kedua muridnya yang nakal tsb namun harus diakui guru tsb mulai sedikit terangsang akibat cumbuan kedua siswa laki laki tsb.
Roni semakin bernafsu dan mempercepat gerakannya untuk memompa tubuh Yunita sehingga membuat guru tsb mengerang akibat sodokan brutal pada kemaluannya.
Saat itu Roni merasa seperti sedang bermimpi karena bisa menikmati tubuh gurunya sendiri yang begitu cantik dan seksi tsb. Sambil terus menggenjot ia sedikit mendengakkan kepalanya kearah atas dan terdengar suara desahan kenikmatan dari mulutnya yang terbuka lebar tsb.

Sepertinya Doni sudah tak sabar lagi untuk menunggu giliran maka ia pun segera naik keatas meja tsb lalu mengangkangi wajah gurunya yang telentang diatas meja. Sambil mengangkangi wajah Yunita lalu ia mulai menggesek gesekan batang kemaluannya yang sudah menegang hebat tsb diwajah gurunya dan sesekali menampar namparkan batang tsb ke pipi gurunya.
Yunita merasa jijik melihat batang Doni yang besar dan berurat tsb apalagi ia harus mengulum kembali penis tsb dalam mulutnya seperti yang dilakukannya tadi. Setelah berhasil memasukan batang tsb kemudian doni segera menggenjotnya sementara kedua tangannya menahan bagian belakang kepala wanita tsb dan mendorongnya maju mundur seirama gerakan sodokan penisnya.

Kali ini Yunita harus melayani dua batang penis sekaligus yang membuatnya sedikit kewalahan. Tiba tiba ia teringat akan kekasihnya yang berencana akan segera menikahinya tahun depan. Air mata yunita pun berlinang membasahi pipinya karena meratapi kehancuran hidupnya akibat perbuatan kedua murid bejad tsb. Tak lama kemudian ia mendengar suara lolongan panjang dari salah satu muridnya rupanya Roni berhasil menuntaskan hasrat birahinya dengan menyemburkan cairan spermanya didalam kemaluan wanita tsb. Roni memang baru kali ini melakukan hubungan seksual dengan seorang wanita sehingga ia sama sekali belum berpengalaman oleh karena itu ia pun tak dapat berlama lama menyetubuhi gurunya tsb.
Melihat temannya telah berejakulasi maka Doni pun segera mencabut keluar batang kemaluannya dari mulut gurunya lalu ia turun dari meja dan segera menggantikan posisi temannya tadi. Kedua tangannya segera membuka lebar paha yunita dan langsung membenamkan batang kemaluannya.
“arghh.. Yunita kembali mengerang saat batang kemaluan Doni yang lebih besar dari milik roni menerobos kemaluannya.

Dengan wajah yang dipenuhi nafsu Doni terus menggenjot tubuh gurunya sambil berdiri tak hanya itu kedua tangannya juga sibuk meremasi payudara gurunya dengan sangat kasar. Guru cantik itu seperti merasa tersiksa akibat sodokan brutal muridnya yang menggenjotnya tanpa ampun sepertinya Doni ingin sekali membalas dendam perlakuan gurunya yang kerap menghina dan memakinya dengan kata kata kasar tsb.
Roni yang sedang kelelahan nampak sedang beristirahat dan duduk disebuah bangku sambil menyaksikan temannya menggarap guru cantik tsb. Doni memang lebih berpengalaman soal seks karena ia sudah sering melakukan hubungan badan dengan pacarnya sehingga ia tau benar cara memuaskan wanita. Cukup lama laki laki itu menyetubuhi gurunya dengan posisi tsb kemudian ia pun segera berganti posisi.

“ayo bu kita coba gaya yang lain. Kata Doni sambil membalikan tubuh gurunya hingga telungkup diatas meja tsb semenatara kedua kakinya menapak dilantai. Posisi Yunita yang menungging dimeja tsb semakin memantik birahi muridnya lalu Doni pun segera menggulung rok span pendek gurunya kearah atas hingga sebatas pinggangnya lalu kembali membenamkan batang kemaluannya yang masih terlihat besar tsb.
Kedua tangan Doni memegangi bagian kanan dan kiri pinggang Yunita lalu dengan sekuat tenaga ia mulai menggenjot tubuh gurunya dari arah belakang.

Plak Plak Plak Plak… genjotan itu begitu kuat dan cepat sehingga menimbulkan suara kecipak yang cukup keras. Sambil berdiri laki laki itu terus menggenjot tubuh gurunya dan membuat Yunita merintih rintih dibuatnya. Stamina doni memang tak bisa dianggap remeh dan membuat Yunita sangat kewalahan dalam menghadapainya.
Roni yang sejak tadi memperhatikan pergumulan seru tsb nampak kagum sekali dengan kekuatan temannya yang mampu menyetubuhi guru tsb dalam waktu yang cukup lama. Ia benar benar merasa iri karena temannya bisa berlama lama menikmati tubuh guru cantik tsb. Doni semakin mempercepat genjotannya dan membuat tubuh Yunita tehentak hentak diatas meja tsb. Salah satu tangan Doni mencoba menjambak rambut gurunya yang panjang terurai tsb dan menariknya dengan kasar sehingga kepala Yunita sedikit terdongak keatas.
Jambakan tangan Doni semakin membuat yunita tersiksa namun sodokan penis doni yang begitu kuat dan cepat mulai memberikan sedikit kenikmatan dalam dirinya.
“woi Ron jangan diem aja lo. Cepat hajar mulutnya. Ujar Doni
Mendengar seruan temannya maka  Roni pun kembali berdiri dan batang kemaluannya sudah kembali menegang keras. Laki laki itu segera naik keatas meja dan berdiri diatasnya lalu mulai membenamkan batang kemaluannya kedalam mulut Yunita yang kepalanya masih terdengak keatas akibat dijambak oleh Doni.
Kedua siswa bejad itu secara bersamaan mulai menyetubuhi mulut dan kemaluan guru mereka. Disetubuhi oleh kedua murid tsb secara bersamaan membuat Yunita semakin tak berdaya dan hanya bisa pasrah menuruti semua kemauan mereka.

Beberapa saat kemudian keduanya semakin mempercepat genjotan mereka sehingga tubuh Yunita terhentak dengan kuat dari kedua sisinya baik depan maupun belakang. Nafas Doni mulai terengah engah akibat mengeluarkan tenaga yang begitu besar dalam waktu yang cukup lama dan akhirnya ia pun tak sanggup lagi menahan orgasmenya dan menyemburkan cairan spermanya didalam kemaluan gurunya tsb.
Tak lama kemudian Roni pun melenguh keras dan menarik keluar batang kemaluannya lalu mengarahkan kepala penisnya pada wajah guru tsb. Crat Crot Cret… beberapa semburan sperma berhasil terlontar keluar dan membasahi wajah cantik guru tsb.
Roni tersenyum puas sekali karena bisa menumpahkan air maninya diwajah gurunya yang cantik dan seksi tsb lalu ia menggunakan salah satu tangannya untuk mengusap wajah Yunita sehingga seluruh wajahnya basah dan lengket oleh cairan tsb.

Setelah puas menikmati tubuh guru mereka lalu mereka pun segera berpakaian dan memberikan beberapa ancaman pada guru tsb.
“Denger baik baik ya bu. Jangan pernah menceritakan kejadian ini ama siapa pun atau rekaman video persetubuhan tadi akan kami sebarkan hehe.. ujar Roni
“iya bu. Mulai hari ini ibu hari menuruti semua keinginan kami berdua atau nyawa ibu akan terancam. Ancam Doni sambil menempelkan pisau cutter itu pada leher Yunita.
Ancaman ancaman mengerikan dari murid tsb sepertinya berhasil membungkam Yunita dan membuatnya berpikir berkali kali untuk melaporkan atau menceritakan kejadian tsb pada orang lain. Apalagi ia dan kekasihnya sudah berencana untuk segera menikah tahun depan dan ia tak mau kejadian hari itu akan merusak semua rencana indahnya.

Kedua murid bejad tsb merasa yakin dapat membungkam mulut guru mereka dengan ancaman ancaman tsb kemudian mereka segera memakai celana masing masing lalu pergi meninggalkan gurunya yang masih masih menangis sesenggukan karena meratapi nasib buruknya hari itu.
“hehe ga nyangka ya hari ini kita bisa menikmati tubuh Bu yunita yang cantik dan seksi itu. Ujar Roni
“anggap aja ini balasan buat dia karena sudah mempermalukan kita didepan kelas tadi. Sahut Doni
“Tapi gua jadi was was nih. Bagaimana nanti kalau dia melaporkan kita ke pihak yang berwajib karena kejadian tadi. Ujar Roni

“kayaknya ga mungkin Ron. Bu Yunita itu paling suka menjaga imagenya jadi dia pasti bakal malu kalau kejadian tadi sampai tersebar. Lagian kita kan punya video rekamannya dia pYunita akan mikir seribu kali untuk melaporkan kita berdua. Hehe. Kata Doni
Kedua murid bejad itu pun segera melangkah keluar meninggalkan gerbang sekolah mereka yang sudah sangat sepi dan pulang kerumahnya masing masing sambil membawa kenangan indah bersam guru mereka tadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4

Lust in Broken Home 3