Disuatu hari, disebuah komplek private
villa yang terbilang cukup mewah ditepi danau, terlihat keluarga Mike dan Citra
sedang berlibur. Mike, Citra, Ciello dan Clara, dalam beberapa bulan sekali selalu
menyempatkan sedikit waktu mereka untuk liburan. Entah ke gunung, tempat
rekreasi, ke luar negeri ataupun kepantai. Sekedar melepas kepenatan dari
sibuknya aktifitas mereka yang tak pernah habis.
"Mamaaaaah.... Ayok Maa balapan di
air pake speedboat Maaa...." Seru Ciello riang setelah selesai berganti
pakaian dan membereskan barang bawaannya kedalam kamar, "Pasti bakalan
seru deh Maa..... Panas-panas gini kebut-kebutan di air...."
"Nggg.... Nanti dulu deh Sayang....
Khan kita baru sampe...." Ucap Citra yang juga sibuk mondar-mandir membawa
semua kantong belanja dari dalam mobil. "Lagian Mama khan belum ganti baju
renang Sayang.... Ama Papa aja gimana.....?"
"Bentar Kak... Papa harus konfirmasi
laporan penjualan sebentar yaaa..." Celetuk Mike yang walau sudah berganti
pakaian renang, masih terlihat sibuk dengan smartphonenya, "Kamu duluan
aja deh Kak... Nanti Papa susul...." Tambah Mike tanpa melihat kearah
Ciello, "Atau kalo nggak... Ama Clara aja dulu gih... Dia pasti
mau...."
"Nnngg....Nanti dulu deh Kak....Clara
mau berendam dulu dikolam..." Seru Clara yang juga sudah dalam busana
bikininya sambil menggelangkan kepalanya, "Pasti air danau dinginnya bukan
main...."
"Huuuu....Cemeeennn....Bilang aja
nggak berani...." Bisik Ciello sambil berjalan mengitari adiknya.
"Yeeee......Siapa juga yang ga
berani....Clara khan cuma pengen ngangetin badan dulu di kolam....
Weeeeeekk..." Ledek Clara menjulurkan lidahnya.
"Huuu....Penakut....!" Goda
Ciello yang dengan iseng tiba-tiba meremas payudara kiri Clara,"Bilang aja
takut toketnya mengkerut kena air danau.....Hahaha...."
"Iiihhhsss Kakaaakk...." Tepis
Clara pada tangan jahil Ciello,"Apaan siiiihhh....???"
"Dasar tokeeett
silikoooonnn...." Remas Ciello iseng sembari menggoyang-goyang payudara
Clara bak puding, sebelum akhirnya ia berlari menjauh dan tertawa geli.
"Iiihhhsss.....Iseng banget
siiihhh.....Maaaaah Kak Cieellloooo niiih Maaaaah...." Sebal Clara sembari
berusaha mengejar Ciello, "Maaaah....Kak Ciellooo nih
Maaaahhhh....Iiihhhhsss nakal banget..."
"Heeeiiiii.... Kakak Cielloooo...
Jangan gangguin adiknya mulu aahhh...." Tegur Citra dengan wajah
judesnya,"Becanda joroknya dirumah aja.... Jangan disini ... Inget... Ini
bukan rumah.... Kali aja ada banyak orang yang memperhatikan..."
"Maammpusss...." Girang Clara
dengan nada kemenangan,"Rasain diomelin Mama...."
"Kamu juga Clara... Jadi anak jangan
cengeng..." Tegur Citra juga pada Clara ,"Dikit-dikit ngambek...
Dikit-dikit lapor...."
"Hehehe... Kena juga nih
yeee...." Goda Ciello puas sambil cengar-cengir mengejek.
"Udah yaa... Udah.... Kalian jangan
berantem lagi... Mama mau keluarin barang belanjaan dulu deh...." Pamit
Citra kepada kedua anaknya sambil melangkah kearah Mike dan mengecup bibirnya
pelan, "Nitip anak-anak bentaran ya Sayang... CUP..."
"Iya cantikku sayang yang paling
seksi....Dan menggairahkan......Cuuuupp..." Kecup Mike yang langsung
membalas ciuman bibir istrinya dengan ganas, "Ngeliat kamu marah....Bikin
aku jadi ikutan 'Marah' Sayang....Cuuup....Sluurrp....Cup Cup...." Tambah
Mike yang tiba-tiba memeluk tubuh ramping Istrinya dan langsung mencumbu bibir
lembut Citra didepan kedua putra putrinya. Bahkan, Mike sempat meremas kedua
pantat bulat Citra ketika mereka berciuman.
"Iiihhhsss Mamaaaa.....Tadi ngelarang
anaknya becanda jorok di tempat umum....Sekarang Mama malah yang
ciuman...." Protes Clara
"Ehhh.....Enggak kok
Enggak....Cup....Cup....Mama nggak ada maksud begitu kok Sayang....Ini....Papa
kamu yang mulai....Udah ahh Mas....Udah....Cup Cup Cup...." Alasan Citra
berusaha melepaskan diri dari pelukan dan serangan mulut suaminya.
"Iya niiih.....Kata-kata Mama nggak
konsisten.....Nggak bisa dipegang..." Celetuk Ciello sambil melirik kearah
adiknya, "Berubah-rubah....Mirip tetek Clara.....Kadang besar....Kadang
keciillll....." Tambah Ciello sambil kembali mengganggu Clara. Mencubit
salah satu payudaranya sebelum berlari menjauh.
"Kaaaaakkkk
Cielllooooo...."Jerit Clara emosi sambil berlari mengejar kakak
kandungnya. Berusaha menangkap Ciello untuk dapat membalas perlakuan isengnya
barusan.
"Hhhhh.... Kalian tuh yaaaa.....Susah
banget kalo dikasih tau..." Omel Citra sambil menggelengkan kepala melihat
gaya becanda kedua anaknya.
Layaknya kakak dan adik pada umumnya,
Ciello dan Clara memang sering becanda. Tanpa mengenal tempat dan waktu. Saling
ejek, saling tawa, saling iseng. Sama seperti saudara pada umumnya. Namun jika
dilihat secara seksama, gaya bercanda mereka agak sedikit kurang wajar.
Ciello sering sekali menggoda adiknya
dengan cara yang dapat dibilang sedikit mesum. Dengan cara mencabuli tubuh
Clara seperti meremas payudara atau mencubit pantat. Sedangkan Clara, juga
sering kali membalas perlakuan iseng kakaknya dengan cara meremas kantung zakar
kakaknya hingga menjerit-jerit kesakitan.
"Awas ya....Kalo sampe
ketangkep....Bakal Clara pecahin tuh telor.... Biar MAMPUS..." Seru Clara
gemas sambil menunjuk kearah selangkangan Ciello dan terus berlari-lari
mengejar kakaknya.
"Nggak bakalan
bisa.....Weeeekkk.....Hahahaha..."
"Heeeehhh....Udah ah
udaaahh....Kalian jangan lari-lari...." Teriak Citra berusaha mengingatkan
kedua anaknya supaya tak berkejar-kejaran di sekitaran kolam renang villa,
"Lantainya licin loohhhh.....Awas jatuuuhhh....."
"Udah saja sayang.....Biarin aja
mereka main..."Seru Mike sambil mengusap pundak istrinya."Kamu
kedapur aja gih.... Aku laper..... Ntar mereka biar aku aja yang
ngawasin..."
"Hhhhh......Ya sudah.... Titip
anak-anak dulu yaa Sayang..."Pamit Citra lagi sembari berjalan
meninggalkan suaminya.
KEJEBLUK....
"Wuadauww...." Teriak Ciello
yang jatuh dengan pantat yang mencium lantai duluan.
"Hahahahaha....." Tawa Clara
spontan
Belum juga Citra hilang dari pandangan.
Apa yang dikhawatirkan Citra terjadi. Ciello jatuh dalam posisi yang lucu.
Membuat ayah dua anak itu ikut-ikutan tertawa lantang.
"Hahahaha.....Kamu kenapa Ciello....?
Kamu nggak kenapa-napa khan...?" Tanya Mike sambil berjalan kearah
putranya.
"Rasaaaiiinnn.....Mampuusss.....Hahahaha....."
Ledek Clara.
"Addduuuhhh......Sialaaan.... Sakit
banget...." Rintih Ciello yang buru-buru bangun sambil mengusap pantatnya,
"Aaah....Clara maaaaah..... Ngelihat Kakak jatuh bukannya ditolongin malah
diketawain...." Ucap Mike.
"Biarriiiinnnn aja Paaa....Nggak usah
ditolongin...." Ledek Clara lagi, "Biar kapok dianya Paa.....
Makanya.... Jangan suka ngegrepein tetek Clara mulu.....Jadi begitu tuh
akibatnya....Hihihi....."
"Iiihhsss....Itumah derita kamu jadi
adek aku.....Salah sendiri punya tetek gedhe...." Iseng Ciello lagi yang
setelah berdiri, langsung memeluk tubuh mungil Clara dari belakang dan meremasi
kedua payudara Clara. Setelah itu, Ciello mencubit payudara adiknya
keras-keras.
"Aaaaaarrrrrgghhhhh.....Iiihhhhsss
Kaakkkaaaaaakkkk.....Aduuhh.....Aduuuuhhhh...." Seru Clara sambil berusaha
melepaskan diri dari pelukan kakaknya dengan cara melancarkan cubitan-cubitan
maut ketubuh Ciello.
"Week nggak kena.....Wek nggak
kenaaa...." Balas Ciello yang setelah meremas tubuh Clara, segera kabur
melarikan diri.
"Iiiiihhhhsss....Aduuuhhh....Kakak
maaaaah......Becandanya ngacooo...."
"Hahaha.... Rasaaain.... Rasaaain....
Rasaaain...." Girang Ciello berlari-lari sambil joget.
"Papaaaaa....Kak Ciello
tuuuhhh.....Tolong gebukin dong Paaa...." Rengek Clara manja sambil
memegangi kedua payudaranya dan berjalan mendekat ke arah Mike.
"Heeeeeh... Ciello... Udah-udah... Jangan
ganggu adikmu ahhh... Udah-udah..." Tegur Mike yang segera memeluk putri
kandungnya. Berusaha menenangkan Clara dari godaan Ciello.
"Hahaha... Dasar tukang lapor...
Yaudah deh....Paaa....Aku mau maen speedboat dulu yaa.....Dadaaahh tokeeett
jeeeleeeekkkk....."
"Iiiihhhhssss... Papaaa....Kak Ciello
tuuuhh.....Iseng bangeeett...." Manyun Clara.
"Hahahaha... Jangan ngambek gitu ah
Sayang... Kakak kamu khan cuman becanda..." Ucap Mike berusaha menenangkan
Clara.
"Becanda sih becanda... Tapi khan
nggak harus selalu ngeremes tetek Clara kali Paaa..." Gerutu Clara lagi
dengan mulut manyunnya,"Khan itu namanya nggak sopan..."
"Hahaha... Iya deh... Nanti Papa
bilang ke Kakakmu...."
"Mana ngeremesnya kenceng banget...
Tetek Clara khan jadinya ngilu...." Ucap Clara cuek sambil mengusap-usap
kedua payudaranya dengan pelan,"Ssshh... Aduuuuhhh....."
Melihat kecuekan Clara ketika mengusap
payudaranya, membuat Mike mau tak mau memperhatikan tingkah laku putrinya itu.
Terlebih ketika Clara mulai mendesah dan mengurut-urut gundukan daging
berukuran besar di depan dadanya itu, membuat kerongkongan Mike seketika
langsung kering kerontang.
Entah kenapa, tiba-tiba Mike melihat sosok
yang berbeda pada diri putrinya. Dalam balutan bikini mungil berwarna merah
muda dan corak biru bunga-bunga, Clara terlihat begitu menawan. Bukan. Clara
terlihat begitu dewasa. Begitu seksi. Begitu menggairahkan.
Wajahnya yang imut, terlihat bersinar
tertimpa sinar Matahari pagi. Rambutnya yang hitam, lurus, dan panjang,
terlihat berkilau bak rambut gadis iklan shampo. Kulitnya putih mulus tanpa
luka. Membuat batang kelelakian Mike tiba-tiba menggeliat hebat.
"Sejak kapan Sayang kamu berubah
menjadi wanita dewasa seperti ini....?"Tanya Mike melirik kearah aset
pribadi Clara,"Kamu terlihat begitu menggoda cantik Sayang.....Begitu
menggoda....."
Melihat putrinya yang melangkah mendekat,
otak Mike mendadak berpikiran ngeres.
Bikini mungil Clara terlihat kesulitan
menampung payudara besarnya, membuat Mike ingin membantu menangkapnya. Supaya
payudara itu tak meloncat dari tangkupan bikini putrinya setiap kali ia
bergerak. Putingnya yang tercetak jelas, membuat Mike juga tak mampu menahan
liurnya. Membayangkan betapa enaknya jika ia bisa mencaplok serta
menyedot-nyedot payudara besar itu dengan buas.
Pinggangnya yang kecil dengan pusar
berbentuk garis memanjang bulat keatas, terasa begitu nyaman jika dipeluk dan
dihentakkan dari belakang. Dengan gaya doggy style, Mike membayangkan betapa
ganasnya liukan tubuh putrinya yang menggeliat kekanan dan kekiri setiap kali
penis besarnya menghujam maju menembus selaput perawannya.
Bawahannya bikininya terlihat begitu mini,
memamerkan kaki panjang tanpa bulunya yang terlihat mengkilap saking mulusnya.
Membuat Mike ingin merebahkan Clara di lantai kolam dan membentangkan pahanya
lebar-lebar sembari menciuminya gemas.
Clara |
Bongkahan pantat Clara juga terlihat
begitu menggiurkan, bergeol-geol setiap kali ia jalan, membuat Mike begitu
ingin untuk meremas dan menepuknya kasar sebelum akhirnya lubang anusnya ia
jebol dengan kepala penisnya yang sudah berkedut kuat.
Dan yang paling membuat Mike tak mampu
mengalihkan tatapan matanya dari tubuh putrinya adalah ketika ia melihat celah
yang terdapat di selangkangan Clara.
"Astaga itu gundukan memeeeekk...
Montok amat ya...?" Bisik Mike seolah tak percaya dengan apa yang ia lihat
dengan matanya. Belahan vagina Clara itu terlihat begitu nyata, menonjol dan
tercetak jelas di kain segitiga celananya. Membuat pikiran Mike seketika
menjadi penuh dengan fantasi joroknya.
Mike seolah lupa jika gadis belia yang ada
di depannya adalah putri kandungnya."Enak banget itu memek kalo aku
jilat-jilat.... Enak banget itu memek kalo aku kobel-kobel... Enak benget itu
memek kalo bisa aku sodok dengan kontol besarku... Ohhh... Claraaaaa......Memekmu
gemuk sekali Sayang.... Tembem..... Ohhh... Sayang....Tubuhmu membuat kontol
Papa tersiksaaaa...." Tambah Mike sembari membetulkan posisi penisnya yang
tiba-tiba terasa kurang nyaman
"Paaa....? Papa....?" Panggil
Clara tiba-tiba sambil melambaikan tangannya kewajah Mike.
"Eh....Iya Sayang....?" Kaget
Mike yang buru-buru berusaha meredam birahinya, "Papa kenapa...? Kok
ngeliat Clara sampe ngiler seperti itu....?"
"Eh....Nggak kok sayang...Sluurp...
Anu...." Ucap Mike bingung sambil menyeruput air liurnya yang meleleh
dibibir, "Papa cuman ga nyangka kalo kamu udah gedhe gini ya...."
"Hiyalah....Khan dikasih makan
mulu.....Hihihi...." Tawa Clara renyah, "Eh... Papaaa.....Bang Ciello
nakal banget tuh Paaaa.....Tetek Clara diremes kenceng bangeettt... Sampe beasa
ngilu gini niiihhh...." Manja Clara sambil memperlihatkan area bawah
payudaranya yang memerah.
"Haaa...? Ngilu....?" Kaget Mike
sambil berusaha menelan ludah birahinya, "Sini coba Papa lihat... Kali aja
Papa bisa ngobatin...." Ucap Mike yang buru-buru membungkukkan tubuhnya
supaya bisa melihat aurat putrinya lebih dekat.
"Niihh... Sampe merah gini tetek
Clara..." Ucap putri Mike itu cuek sambil mengangkat sedikit kain
bikininya. Menunjukkan payudaranya, tepat dibekas cubitan yang berwarna
kemerahan di kulit bawah payudaranya.
"Astagaaaaa.... Putih bener kulit
tetekmu Sayang....? Muluuusss......Dan urat-urat hijaunya... Ooohh Sayaaang....
Kok bisa sampe kelihatan jelas gitu siiihhh....? Pasti tetekmu bakalan langsung
merah tuh kalo papa cupangin....Pasti tetek besarmu itu juga bakalan berasa
nikmat banget kalo Papa gesek-gesek pake kontol Papa Sayang...Ooohh...Tetek
putriku udah semakin besar bangeeet...." Batin Mike yang lagi-lagi merasa
kesulitan menelan ludah karena pikiran joroknya.
"Papaaaa....?" Panggil Clara
lagi, "Kok Papa ngelamun lagiiii....?"
"Ehhh... Ehhh... Kenapa...? Maaf
Sayang...."
"Papa mikirin apaan sih...? Kok sampe
ngiler gitu lagi...?"
"Sluuurrpp... Oh ini... Maaf.....Papa
tiba-tiba laper Sayang..."
"Lah terus...? Tetek Clara gimana
nih...?"
"Eh iya ya...Papa sampe
lupa....Hahaha" Celetuk Mike dengan nada tak bersalah, "Hmmmm... Kok
bisa sampe merah gitu ya Sayang...?" Ucap Mike sambil meniup-niup daerah
payudara Clara yang berwarna merah.
"Iiihhhhsss...Kok malah ditiup-tiup
sih Paaa...? Emang Clara masih anak kecil....?"
"Laaah....Papa juga nggak tahu Sayang
ngobatinnya kaya gimana.....Hahaha...."
"Ahhh....Papa nggak pengertian juga
ihhhss.... Yaudahlah.... Ntar biar Clara minta obatin ama Mama aja deh..."
Sewot Clara yang kemudian membetulkan bikininya, dan membalikkan badan.
"Paah... Nanti Papa harus ngehukum si Monyet Buntung ya Paaa..."
"Monyet Buntung...?"
"Iya....Nanti Papa harus ngehukum Kak
Ciello....Biar nggak ngisengin tetek Clara lagi....."
"Hahahaha....Iya Iya...."
"Janji ya Paa... Papa bakal ngomelin
Kak Ciello...." Tambah Clara menjulurkan jari kelingkingnya kearah Mike
dengan tegas dan membuat payudara besarnya yang terbungkus bikini mungilnya
bergoyang-goyang dengan manjanya
"I... Iya Sayang....Iyaaa....."
Ucap Mike dengan mata yang menatap tajam kearah goyangan payudara Clara,
"Paapa janji..."
"Suwer...?...."
"I....Iya Sayang.....Iyaa...."
Ulang Mike, "Hahahaha... Kamu tuh yaaa... Nggak percayaan amat ama orang
tua..."
"Bukan nggak percaya Paaa... Cuman
Papa khan orangnya suka lupa...."
"Eeeh....Ada apa ini kok pake
janji-janjian segala....?" Tanya Citra yang tiba-tiba udah bergabung lagi
bersama Mike dan Clara. Ditangannya, sudah terdapat nampan berisikan beberapa
cemilan beserta juice aneka rasa.
"Ehh Mama Citra Agustina udah
dateng...." Sapa Clara yang terkadang suka menggoda mamanya dengan
menyebut nama panjangnya, secepat kilat menyambar gelas juice yang ada
dinampan, "Kebetulan nih ada juice... Clara haus.... Glek... Glek...
Glek..."
"Udah selesai ganti bajunya Sayang...?"
Tanya Mike yang juga mengambil segelas juice dari nampan.
"Udah dong..."Jawab Citra
sembari tersenyum lebar dan meletakkan nampan sajiannya di meja kolam renang.
"Udah ganti kok masih pake
handuk...?" Bingung Mike yang memperhatikan penampilan istrinya dari ujung
rambut hingga ujung kaki, "Emang udaranya masih berasa dingin
ya....?"
"Hihihihi... Sengaja... Biar kamu
penasaran...." Goda Citra yang kemudian memegang ujung handuknya, dan
bersiap-siap untuk membukanya. "Tarik nafas Mas... Jangan kaget
yaaaa...."
SREEETT
"Wuidiiiiihhhh.... Mamaaaa...
Bikininya dipake juga Ma akhirnya ...?" Jawab Clara spontan sambil
buru-buru berdiri tepat disamping tubuh mamanya, "Badan mama keliatan
seksi banget Maaaa....Mirip ABEGE... Ayo photo aku ama Mama, Paaa..."
"Aahh...Masa sih
Sayang...?"Tanya Citra lagi sambil memutar-mutarkan badannya dihadapan
Mike dan Clara, "Emang aku kaya anak ABG ya Mas...?"
"Ehhh... Iya Sayang.... Mirip
banget...." Jawab Mike sambil mengarahkan smartphonenya dan mengambil
beberapa photo dua bidadari kesayangannya.
CKREK.... CKREK.... CKREK.... CKREK....
CKREK.... CKREK....
Citra yang mengenakan bikini yang serupa
dengan milik Clara, pagi itu terlihat begitu sempurna. Dengan bikini two piece,
membuat tubuh dewasanya terlihat begitu semok dan menggairahkan. Terlebih
ditunjang dengan asset yang jauh lebih besar dan menggiurkan ketimbang milik
Clara, membuat pikiran Mike kembali melayang-layang.
"Istri seksi.... Putri seksi... Kalo
bisa ngentotin mereka berdua... Gimana rasanya ya...? Pasti berasa seperti di
surga...." Pikir Mike mesum, " Habis puas ngentotin memek Citra...
Terus buah pejuhnya pas ngentotin memek Clara.... Uuuuhhh.... Rasanya pasti
nikmat sekali... " Tambahnya lagi sembari membetulkan batang penisnya yang
menggeliat hebat.
"Woooowww.... Maaaaaaa..... Mama
keliatan CANTIK sekaliiiii......" Teriak Ciello tiba-tiba dari atas
speedboat, "SEKSI sekali Maaaa....."
"MAKASIH Sayaaaaangggg...."
Balas Citra lantang sambil melambaikan tangan.
"Eh...Ayo ganti posisi...." Ucap
Mike kaget sembari kembali berpura-pura memphoto istri dan anaknya.
CKREK.... CKREK.... CKREK.... CKREK....
CKREK.... CKREK....
"Bener khan Paa Clara bilang
apa...?" Ucap Clara sambil terus berpose bak model. "Kak Ciello aja
ngeh tuh kalo mamanya SEKSI... Hihihi..."
"Hihihi.... Iya ya Sayang... Makasih
yaaa...." Kecup Citra ke putrinya.
"Mama mah bukannya kaya ABG lagi
Sayang... Dia memang ABG...."Jawab Mike dengan mata yang hampir copot
karena melotot,"ICM yang SBKN..."
"Apaan tuh ICM SBKN...?"Tanya
Citra.
"Istri Cantik Mike yang Suka Bikin
kontol Ngaceng...."Seru Mike mencium bibir istrinya sembari meremas pantat
bulat Citra kuat.
"Iiihhhsss......Kalian tuh yaaa...
Hueeeekkk...."Seru Clara yang buru-buru menjulurkan lidah, mirip orang
mual, "Mesum dan Menjijikkan..."
"Hihihi.... Maaassss... Malu ah ada
Clara...."
"Hahahaha... Maaf Sayang....
Gara-gara Mamamu iniloh... Papa jadi nggak tahan...."
"Enggak.... Papa emang selalu mesum
kok... Clara udah ngerti...."
"Hahahahaha... Dasar anak ama
Mamanya... Bisa aja bikin Papa nyut-nyutan..."
"Apanya Mas yang
nyut-nyutan...."
"Kont...."
"Stop Stop STOP... Clara nggak mau
denger percakapan kalian lagi..." Celetuk Clara yang buru-buru menutup
kedua telinganya
"Hahahaha...." Tawa Mike spontan
sambil mengacak-acak rambut putri semata wayangnya.
"Udah ah... Clara mau berenang dulu
yaaaa...." Potong Clara yang kemudian berlari mundur dan menceburkan diri
ke kolam air hangat dibelakangnya. "Mamaa...Papaa... Ayo gabung
sini..."
"Iya Sayang... Nanti yaaa... Mama mau
kasih Papamu makanannya bentaran..." Ucap Citra yang kemudian mengajak
Mike duduk-duduk di kursi santai di pinggir kolam renang, menikmati sajian
pemandangan alam yang begitu menyejukkan hati.
Suasana pagi itu terasa cukup dingin.
Walau matahari sudah menampakkan dirinya, namun kabut masih melayang tipis di
atas permukaan tanah.
"Hhhhhhhh... Sejuknyaaaaa....."
Ucap Citra sambil merenggangkan tangannya lebar-lebar keudara, "Makasih ya
Mas udah ngajak anak-anak kesini.... Mereka terlihat begitu senang...."
"......." Mike tak menjawab. Ia
hanya tersenyum menatap istri cantiknya.
"Mas....? Sayang...?" Tanya
Citra sambil melambaikan tangannya kearah wajah suaminya. Membuat Mike langsung
tersadar dari lamunannya. "Kenapa Sayang...? Ada yang salah di muka
aku....?"
"Nnggg.... Nggak ada yang salah
Dek...." Jawab Mike
"Lhaa terus kok kamu senyum-senyum
sendiri...?"
"Kamu.... Cantik sekali Dek....
Seksi....."
"Halaaahh..... Gombal.... " Ucap
Citra sambil memencet hidung Mike, "Kamu mau berenang Mas...?"
"Nnggg... Nggak dulu deh.... Aku
disini aja bentaran..."
"Ooooww... Yaudah.... " Ucap
Citra singkat sambil mengibaskan handuknya. Membentangkannya di atas kursi
kolam renang dan menjadikannya alas tidur, "Kalo gitu.... Tolong dong
kasih punggung Adek sunscreen.... Adek mau ngengetin badan sebentar...."
"Eeh... Iya... Sini...." Pinta
Mike sambil duduk di atas handuk Citra.
"Nggak berasa ya Sayang.....
Anak-anak kita udah pada gede..." Ucap Citra memecah lamunan Mike.
"Eeehh....I...Iya..." Kaget
Mike, "Kamu benar Dek...."
"Ciello bentar lagi kuliah.... Clara
bentar lagi juga udah mau naek kelas tiga...."
"Bener.... Ga berasa aja kita udah
bareng selama ini...."
"Iya Mas....Ga ngira ya..."
Senyum Citra, "Ga berasa....Kita juga udah makin tua ya Mas.....?"
"Tua...? Tua apanya Sayang...? Kamu
nggak tua kok....Masih keliatan muda banget...."
"Aaaahhhh.....Mas gombal...."
"Looohh....Beneran Dek....Kamu tuh
masih keliatan kaya anak kuliahan....Badan kamu juga masih bagus...."Ucap
Mike sembari terus mengusap-usap punggung Citra dengan sunscreen, "Nggak
jauh beda kok ama Clara..."
"Goommm... Baaaallll....."
"Hahaha.... Ngaak percaya
dia...." Sambil mengusap, Mike mulai mengurut punggung istrinya dari
belakang, "Eh iya Dek....Pernah sadar nggak...? Kalo ternyata Clara tuh
sekarang mirip kamu banget....?"
"Ya iyalah...Khan Clara anak aku
Mas...."
"Iya....Mas tahu....Tapi maksud Mas
bukan begitu Deek..."
"Hmmmm....Kalo bukan begitu.....Lalu
gimana tuh Mas...?"
"Coba liat deh.... " Tunjuk Mike
ke arah Clara yang sedang asyik berenang, "Wajahnya.... Rambutnya....
Kulitnya..... Bentuk badannya....Semua mirip kamu Dek....Mirip Citra Agustinaku
ketika masih remaja......"
"Hhmmm.... Bener juga ya
Mas...." Ucap Citra kaget, "Aku baru sadar..."
"Ya khaaan....Bener khan...? Apalagi
itu tuh...."
"Itu apanya Mas...?"
"Teteknya..." Sebut Mike sengaja
memberikan jeda pada ucapannya, "Ck....Ck....Ck....Mirip seperti punya
kamu ini Dek... Tambah Mike sembari mengusap tepi payudara Citra dari belakang,
"Besar....Montok dan ranum Sayang...."
"Hihihihihi.... Kamu kok ngeliat
Clara sampe sedetail itu Mas...?"
"Eeh enggak gitu Dek....Mas cuman
heran aja....Kok bisa ya Clara sekarang jadi seperti kamu...?"
"Halaaah....Bohooong..."
"Beneran Dek.... Nggak pegel apa
ya....? Ngebawa beban sebesar itu...?"
"Maksud Mas...?"
"Itu tuh..... Badan Clara mungil....
Tapi teteknya besar.... Apa dia nggak capek...? Bawa beban sebesar
itu...?"
"Iiihhhsss Mas kok ngomongnya gitu
sih...?"
"Yaaa....Mas cuman kasihan aja
Dek....Clara jadi terlihat jauh lebih dewasa jika dibanding anak-anak
seumurannya....."
"Hmmmm......Kok kasihan...?"
"Ya aku ngebayangin aja Clara dengan
memiliki totek segede itu... Pasti jadi santapan mata mesum cowo-cowo yang ada
disekitarnya... Nggak tega aja Dek..."
"Termasuk tatapan mata mesum mata
Papanya ya Mas...?" Ucap Citra yang tanpa basa-basi langsung meremas
tonjolan keras yang menyenggol-nyenggol pantatnya, "Masa ngelihat putrinya
sendiri sampe ngaceng gini Mas... ? Keras lagi...."
"Eh eeh... Mana...? Engak koookk....
" Ucap Mike yang buru-buru menjauhkan duduknya dari belakang pantat Citra.
"Enggak apaanya...? Orang ngaceng
berkedut gini dikata enggak..."
"Hehehehe.... Kalo ini khan
ngacengnya khan gara-gara aku ngusap-usap badan kamu Dek..."
"Halaaah bohooong.... Kamu tuh yaa
Mas.... Masa ngelihat anak sendiri sampe terangsang Mas...?" Remas Citra
pada penis suaminya.
"Enggaaak kooookk...."
"Hihihi... Mas Mike.... Mulutmu
mungkin berkata bohong... Tapi... Kontolmu selalu berkata
jujur....Hihihi..."
"Hehehehe.... Ya harusnya kamu seneng
dong Dek...Kalo Mas masih bisa ngaceng gara-gara ngelihat cewe seksi..."
"Ya tapi khan bukan gara-gara
ngelihat tetek anak sendiri juga kali Maaaaassss..." Remas Citra gemas.
"Hehehe.... Gini -gini khan aku masih
cowo tulen Dek..... Hehehe..." Ucap Mike memberi alasan, "Habisan
wajar aja Sayang ... Cowo normal... Kalo disuguhi pemandangan toket besar
seperti punya Clara terus ya pasti lama-lama bakal ngaceng juga....."
"Huuuu.... Itu artinya Mas
ngacengan...." Remas Citra gemas sambil menarik keluar batang penis Mike keluar
dari celana kolornya dan mengocoknya pelan.
"Uuuhhh... Deeek... Enak banget
kocokan tanganmu...."
"Enak ya Mas...? Kalo gini....?"
Goda Citra yang kemudian tiba-tiba mencubit kantung zakar Mike.
"Aawww... Aawww... Aawww... Sakit
Deeek..."
"Hihihihi... Rasain.... Dasar suami
mesum...."
"Oooohhh... Kontol Ciello juga
ngacengan.... " Entah kenapa, ketika meremas batang penis suaminya, Citra
tiba-tiba memikirkan penis Ciello, "Nggak bapak... Nggak anak... Semua
sama aja... Mereka berdua mudah sekali terangsang jika mendapat sentuhan
seperti ini...." Senyum Citra sambil terus mengusap penis suaminya dari
luaran celana renangnya.
"Ssssshhhh..... Eh Dek... Kamu tahu
nggak...?" Ucap Mike dengan nada penuh misteri.
"Kenapa Mas...?"
"Kok tiba-tiba.... Aku jadi pengen
ngentotin kamu ya..... "Bisik Mike yang kemudian memeluk tubuh Citra
erat-erat dari belakang sambil meraba tengah-tengah selangkangan Citra.
"Kita cari tempat sepi yuk... Pasti seru tuh bercinta di alam
bebas...." Tambah Mike sambil celingukan kearea di sekitarnya.
"Heeeehhh... Jangan mikir yang
macem-macem aahh Mas... Nggak puas apa tadi malem udah aku kasih
banyak...?"
"Hehehe namanya juga cowo Sayang...
Punya bini cakep kaya kamu mah harus dimanfaatin sebaik-baiknya.... Pengennya
minta terus... Hehehe... " Seru Mike sembari meremas payudara Citra pelan.
Lalu tanpa basa-basi, ia menyelipkan jari telunjukknya ke celana dalam Citra.
"Uuuuhhh... Maasss..." Lenguh
Citra ketika merasakan jemari Mike mulai menggelitik liang vaginanya.
"Looo Deek...? Kok kamu udah
basah...?" Heran Mike
"Huuuu.... Dasar Papa cabul..... Khan
aku tadi abis kencing mas...."
"Kencing...? Kapan Dek...?"
Buru-buru Mike mencabut jemarinya lalu mengendusinya, "Nggak pesing....
Lagian kalo air kencing... Nggak licin kaya gini dek....." Ucap Mike lagi
yang kemudian kembali merogoh vagina Citra dan mencolokinya pelan.
"Uuuhh.... Maas..... Hihihihi tau
aja..."
"Hehehe..... Kamu udah ikutan sange
ya dek...?"
"Uuh.... Uuh....Nggak
Mas.....Sshhh... Pelan-pelan aaahh.... Nanti kelihatan Clara loh..."
"Hehehehe.... Nggak apa-apalaah
Dek.... Sekali-kali kasih lihat ke Clara juga boleh..."
"Uuh.... Udah ah Mas.... Ntar
keliatan Clara Massss.... Oooohhh...."
"Paapaaaa....Mamaaa......Hayoooo
kalian sedang apa hayooo...." Teriak Clara mengagetkan dari tepi kolam
renang. Dan dengan iseng, Clara kemudian menciprat-cipratkan air kearah kedua
orang tuanya, membuat Mike dan Citra yang baru saja memulai hal mesumnya,
seketika kaget dengan ulah putri tercintanya.
"Ayo ayo... Ditempat umum jangan mesum...
" Seru Clara lagi sambil mengangkat tubuhnya keluar dari kolam tenang.
"Ayo Mah...Kita maen speedboat bareng Kak Ciello....." Ajak Clara
sambil berjalan kearah tempat duduk kedua orang tuanya.
"Eeeehhhh... Claraaaaa... Puting kamu
keliatan tuh..." Tegur Citra ketika melihat payudara Clara yang terselip
keluar dari bikininya karena tertarik turun oleh air. Ketika Clara keluar dari
dalam kolam.
"Eh...? Loh... Hihihi... Maaf....
" Jawab Clara singkat sambil membetulkan kain penutup dadanya yang
berukuran mini.
"Bikini kamu udah kekecilan ya
sayang...?" Tanya Citra yang buru-buru ikut membetulkan bikini anaknya.
"Iya nih Maah... Clara udah butuh
bikini baru lagi... Yang ini berasa kekecilan...."
"Bukan bikininya yang kekecilan kali
Sayang... Tapi tetekmu aja yang kegedean... " ucap Citra lagi
"Maassss... Kapan nih kita belanja-belanja pakaian lagi...? Clara butuh
bikini baru niiih..."
Alih-alih menjawab, Mike hanya bisa
melongo melihat penampilan polos Clara barusan.
"Maaassss...?" Panggil Citra.
"Eeh eh... I... Iiya...?" Jawab
Mike kaget.
"Kamu ngapain bengong aja melihat
Clara...?"
"Eh enggak kok... aku cuman...."
"Iiihhhsss Papa pasti ngintip tetek
Clara ya...?"
"Eh eh.. Enggak kok Sayang... Papa
enggak... Bermaksud seperti itu..."
"Iya... Papa pasti ngebayangin hal
yang mesum tentang Clara ya....?"
"Enggak Sayang... Beneran..."
"Hihihi... Papa malu tuh Maah...
Mukanya sampe merah gitu... " Goda Clara yang tiba-tiba tertawa geli.
"Nggak apa-apa kali Paaaah... Biasa
aja.... Hihihihi.... Yuk Mah... Kita maen speedboat...." Ajak Clara sambil
menarik tangan Citra.
"Aduh bentaran Sayang... Mama masih
mau berjemur sebentar..." Tolak Citra, "Kamu ajak Papa aja sana
gih..."
"Yaudah deeeh... Yuk Paaa...."
"I...Iya...Bentaran.."
"Ayo Paaaah... Jangan bentaran-bentaran
mulu aaahhh....Yuuukk..." Paksa Clara sambil menarik tangan ayahnya
kuat-kuat. Membuat Mike yang masih berada dibelakang tubuh Citra mau tak tau
akhirnya menuruti permintaan anak tercintanya itu.
"Iya iya Sayaaang.....Papa ikut
ini....."Jawab Mike yang kemudian bangkit dari belakang tubuh istrinya dan
mengikuti ajakan Clara.
"Nah gitu dong Paa.....Ayo kita
kejar-kejaran ama Kak Ciello....Clara udah lama ga main-maaa..."Kalimat
Clara tiba-tiba terpotong. "ASTAGA.....PAPAAA...."Ucap Clara dengan
mata melotot dan mulut menganga. Buru-buru Clara mendekap mulutnya dan menunjuk
kearah selangkangan ayahnya.
Seolah mengerti apa yang dimaksud oleh
putrinya, Citra segera melirik kearah yang Clara tunjuk. Dan betapa kagetnya
Citra ketika ia lupa memasukkan batang penis suaminya kembali kedalam kolor.
Akibatnya, Clara dapat melihat batang penis Mike yang masih menjulang tinggi
hingga kepala penisnya nongol keluar dari karet pinggang celana renangnya.
"Ehhh...? Maasss..."
"Kenapa Dek...?"
"Itunya Maasss...Tutupin..."
"Apanya sih....?"Bingung Mike.
"Itulooohh....Kepala kontolmu keluar
dari celana..."
"HAAH...?"
"Kok bisa sampe keluar gini si
Maas...?" Sahut Citra pura-pura sambil buru-buru menaikkan karet pinggang
celana renang suaminya. Namun karena celana renang Mike juga kecil, Citra tak
berhasil menarik karet celana kolornya hingga keatas.
"Ohhh.....Ini.....Hehehe..."Jawab
Mike santai sambil memegang batang penisnya dengan jua jari. Setelah itu, Mike
menekuk batang penisnya kesamping, menyelipkan kedalam celana dalamnya.
"Iiiihhhss Papa mesum
deh...."Celetuk Clara singkat,"Emang tadi kalian habis ngapain
sih...? Kok titit Papa sampe ngeceng keluar gitu...?"Tambahnya lagi
sembari melirik kearah selangkangan Mike yang masih menjendol besar.
"Hahahahaha......Ada aja..."Tawa
Mike
"Pasti kalian berdua tadi habis
berbuat mesum ya...? Hayo ngakuuu...."Tebak Clara.
"Hehehe......Beneran nih...? Anak
Papa mau tau....?" Tantang Mike.
"Iiihhsss......Nggaklah....Ngapain
juga Clara pengen tau.....Pasti jawabannya jorok tuh..."
"Hahahaha...Anak Papa ini
ya....Ngegemesin banget deeeh....." Seru Mike yang kemudian dengan cepat
membopong Clara dan membawanya ke tepian kolam renang. Lalu tanpa babibu, ia
melempar tubuh mungil Clara ke tengah kolam.
BYUUURR...
"PAAPPAAAAAA........."Jawab
Clara gelagapan. Gadis manis itu tak menyangka jika ia bakal dilempar dengan
brutal ke tengah kolam renang.
"Hahaha... Katanya mau maen ama
Papa.....?"
"Tapi ya nggak gitu juga kaliii
Paaa.... " Jawab Clara sambil melempar-lemparkan air kearah Mike.
"Hahahaha... Ngambek nih
yeee....?"
"Enggak kok yeeee.... Awas ya Paa....
Clara bakal balas Papa loh...." Jawab Clara sambil cepat-cepat keluar dari
kolam dan mengejar Mike. "Bakal Clara balas perbuatan Papa..."
Namun ketika Clara baru keluar dari kolam
renang untuk kesekian kalinya, Mike buru-buru berbisik pelan sambil melirik
kearah payudara Clara.
"Eh eh Sayang...."
"Ya...? Paa...?"
"Itu.... Keliatan lagi tuh..."
"Hah...?" Bingung Clara sambil
memeriksa kondisi bikininya yang ternyata kembali tersingkap, membuat payudara
bulatnya melorot kebawah.
"Ituloooh......Tetek bulet dan puting
pinkmu... Keliatan lagi..."
***
"Anak-anak.... Ayo turun... Papa
pulang bawa makanan nih..." Panggil Mike yang pulang membawa beberapa
tentengan plastik kresek putih berukuran besar, "Kita makan besar hari
iniiii...."
Tak ada jawaban.
"Ciellooo....? Claraaaaa.....?"
Panggil Citra lagi.
Tetap tak ada jawaban.
"Sepertinya anak-anak kecapekan
bermain speedboat tadi siang ya Dek...?" Tanya Mike sambil meletakkan
tentengan plastiknya keatas meja.
"Iya kali ya Mas..." Jawab Citra
singkat, ""Eh iya Mas....Kamu lagi sibuk nggak....?"
"Hmmm.... Emangnya kenapa
Dek.....?"
"Kalo nggak sibuk... Tolong panggilin
anak-anak dong.... Biar Adek aja yang nyiapan makan malamnya..."
Pinta Citra yang kemudian pergi kedapur
membawa semua tentengan plastik dari tangan Mike.
"Hmmm.. Oke...."
Ketika melangkah kearah kamar Ciello dan
Clara, entah kenapa, Mike tiba-tiba teringat dengan kejadian tadi pagi.
Kejadian dimana keindahan tubuh dan bikin Clara yang melorot, berulang kali
terbayang diotaknya. Hampir seharian, Mike tak mampu menghilangkan
bayangan-bayangan mesum itu dengan mudah.
Dan ketika Mike sudah berada didepan kamar
Ciello, ia mendadak membelokkan arah langkahnya dan berjalan mendekat kearah
pintu kamar putrinya.
TOK TOK TOK
"Clara....?"
Tak ada jawaban.
TOK TOK TOK
"Clara....?"
Tetap tak ada jawaban. Mungkin karena
kecapekan berenang, Clara memutuskan untuk langsung tidur.
TOK TOK TOK
"Clara....? Sayang....?" Panggil
Mike sambil membuka pintu kamar putrinya itu dan melongokkan kepalanya masuk
,"Kamu masih tidur ya Sayang....?" Tambah Mike lagi yang sambil
berjingkat, masuk kedalam kamar putrinya. Dan dengan hati-hati, ia menutup
pintu kamarnya pelan.
Dalam keremangan cahaya lampu meja, Mike
melihat jika Clara tidur dengan hanya mengenakan tshirt tipis yang kebesaran,
membuat tubuh mungilnya terlihat begitu mungil. Bawahan tshirtnya tersingkap
hingga ke perut, menampilkan pusar lonjongnya yang kecil dengan belahan otot
perut yang memanjang hingga ke pangkal dada.
Celana dalamnya pun tak kalah imut.
Bergambar beruang yang tersenyum manja dengan satu mata berkedip, seolah
beruang itu menggoda siapa saja yang melihatnya. Kulit kaki jenjangnya juga
terlihat berkilauan tertimpa sinar lampu, membuatnya terlihat begitu mulus,
begitu halus.
Dengkuran Clara terdengar lirih, diiringi
dengan gerakan dadanya yang terlihat naik turun dengan teratur. Membuat
gundukan payudara tanpa branya juga bergerak-gerak pelan.
"Astaga Clara.... Dalam tidurnya
aja... Kamu keliatan begitu cantik sekali Sayang...." Ucap Mike pelan
sambil mendekat untuk membetulkan tshirt kecilnya.
Namun, lagi-lagi, sebuah pikiran aneh
menyeruak di benaknya.Mike tiba-tiba teringat lagi pada bayangan payudara Clara
yang menyembul tadi pagi. Payudara bulat putri semata wayangnya yang berwarna
putih bersih dengan puting ranum merah mudanya.
Sejenak, Mike tak mampu mengalihkan
pemandangannya. Alih-alih menutup tshirt Clara, Mike malah menjulurkan
tangannya dan menggoyang tubuh putrinya
"Clara... Bangun sayang.... Kita
makan malam dulu yuk...."
"Zzzzzz..... Zzzzzz...." Tak
bergerak, Clara hanya mendengkur pelan, "Zzzzzz..... Zzzzzz...."
"Kebluk juga anak aku kalo
tidur...." Batin Mike.
"Clara....? Sayang....? "
Panggil Mike lagi sembari menggoyang tubuh Clara lebih kencang.
Tetap saja, Clara tak merespon.
Entah mendapat ide darimana, Mike
tiba-tiba mengusap dada Clara. Menyentuh kulit yang ada dibawah leher putrinya.
"Hangat..... " Ucap batin Mike
singkat, " Juga haluss...." Tambahnya lagi. Membuat seketika darah
birahi, mulai berdesir di dirinya. Mengisi setiap rongga urat-urat kelaminnya,
mengakibatkan batang penisnya mulai menggembung perlahan.
"Clara....?" Panggil Mike lagi,
"Ehhmmmh..... " Alih-alih
bangun, Clara hanya bergerak dan mengubah posisi tidurnya menjadi telentang.
Tanpa ia sengaja, gerakannya barusan malah semakin mengekspos paha,
selangkangan, beserta celana dalam beruangnya yang tersenyum genit.
"Astaga...." Seru Mike kaget,
sekaligus girang.
Baru kali ini Mike melihat Clara dari
dekat. Dan baru kali ini ia menyadari, jika putri kandungnya yang sudah ia
rawat semenjak kecil sudah terlihat begitu matang.
Payudaranya yang menyembul menembus tshirt
tipisnya, celana dalamnya yang tak mampu menutup gundukan vaginanya dan kaki
jenjangnya yang mulus. Membuat mata Mike melotot ke arah tubuh Clara. Tak
henti-hentinya Mike merekam setiap jengkal tubuh putrinya itu dari ujung rambut
hingga ujung kaki. Hingga membuat batang penisnya kembali meronta-ronta.
"Cantik sekali kamu Nak...."
Ucap Mike yang kemudian duduk di tepi tempat tidur Clara dan dengan hati-hati
menelungkupkan tangannya di cup payudara putrinya, "Papa nggak pernah
sadar... Jika tetekmu ini besar sekali Sayang.... Besar.... Dan empuk...."
Tambah Mike yang entah mendapat ide darimana, mulai meremasi gundukan payudara
putrinya dan menggerak-gerakkan tangannya perlahan.
"Papa nggak pernah tahu... Semenjak
kapan tetetkmu ini jadi sebesar ini Sayang...." Bisik Mike yang kemudian
semakin memperkuat remasan tangannya, "Dan juga... Benar-benar
kenyal....."
Melihat Clara yang tetap tak bergerak
ketika mendapat perlakuan mesum dari Mike, membuat ayah kandungnya itu semakin
berani untuk melakukan perbuatan tak senonohnya. Mata Clara masih terpejam
erat, mendengkur lirih, dengan gerakan dadanya yang naik turun secara konstan.
"Ohhh Claraaa.... Putingmu kok udah
nonjol gini sih Sayang...? Kamu horny ya...? Bikin kontol Papa makin ngaceng
aja Sayang...." Ucap Mike yang langsung membetulkan batang penisnya dan
kembali meremasi kedua payudara putrinya.
"Zzzzzz..... Zzzzzz...." Jawab
Clara tanpa bereaksi apa-apa.
"Clara... Papa boleh buka tshirtmu
ini nggak sih....? Papa pengen liat tetekmu lagi Sayang...? Tadi pagi Papa
kurang puas ngelihatnya...." Tanya Mike yang seolah sedang mengajak Clara
berbicara. "Papa penasaran Sayang... Papa pengen liat... Tetekmu ini sudah
jadi sebesar apa sih sekarang...? Sudah sebesar tetek Mamamu apa
belum....?" Tambah Mike sembari menaikkan ujung bawah tshirt tipis Clara
naik.
"Boleh Sayang...? Waaaah... Makasih
ya cantik.... Kamu memang putri Papa yang paling pengertian deh..." Jawab
Mike yang akhirnya berhasil menaikkan tshirt Clara hingga sebatas leher.
"Astaga Claraaaa.... Tetekmu ini
bener-bener besar loh Sayang.... Mirip banget ama tetek Mama Citra..."
Puji Mike sambil mengagumi keindahan payudara putrinya,
"Ck...Ck...Ck....Warna puting kamu juga bagus Sayang... Pink kemerahan
gitu... " Sambung Mike yang kemudian kembali meremas kedua payudara Clara
secara bergantian. Tak lupa ia menyempatkan diri untuk memilin-milin puting
Clara yang terlihat semakin mengeras.
"Hehehe... Kamu horny ya Sayang....?
Putingmu kelihatannya makin nungging tuh...." Tawa Mike yang kemudian
meniup-niup puting Clara sebelum akhirnya, ia merasa kehabisan akal sehatnya.
HAP.... Nyam... Nyam....Sluurrpp....
Jilat Mike yang tanpa berpikir panjang.
Berulangkali, Mike mengucapkan
kalimat-kalimat aneh kepada Clara yang masih tertidur lelap. Seperti orang
gila, Ia bertanya dan menjawab sendiri.
"Gimana rasanya...?"
Rasanya asin Sayang.... Tapi
enak....Empuk-empuk kenyal gitu loh...." Seru Mike pelan sembari terus
melahap ganas kedua payudara Clara secara bergantian.
"Eh iya... Papa boleh kasih cupangan
disini nggak sih Sayang...? "
"Buat apa...? Ya buat menandakan kalo
Papa bener-bener sayang ama anak Papa dooong.... Boleh yaaaa Cantiiikkk....?
" Tanya Mike dengan nada suara yang semakin beraat
"Wow.... Beneran boleh nih Sayang...?
Waaah... Makasih banyak loh cantik... Muaaah... CUUUPPP... CUUP....
CUUUUPPP.... CUUUUPPP.......Tuuhh... Lihat... Sekarang tetekmu udah Papa
tandain... Hehehe... Merah... Merah dan Meraaah....."
Mungkin karena merasa geli, tubuh Clara
tiba-tiba menggeliat. Buru-buru Mike segera menjauh. Dan berdiam diri di tepi
tempat tidur putrinya.
"Eeeehhmmmmhhh..." Lenguh Clara
pelan sembari sedikit merubah posisi tidurnya. Setelah itu, ia kembali
tertidur. Dengan dengkuran lirih yang menyertai gerakan naik turun dadanya.
" Ck... Ck... Ck... Kamu bener-bener
putri tidur yang cantik Sayang.... Papa suka..." Puji Mike yang baru
menyadari, jika Clara ketika tidur, sama sekali tak mempedulikan perbuatan
mesum apapun pada tubuhnya.
Dan karena menyadari hal itu, Mike
tiba-tiba berbuat semakin nekat lagi. Melihat Clara yang masih tertidur lelap,
Mike tiba-tiba menurunkan celana kolornya dan mulai mengocok penisnya yang
sudah mengeras.
"Kamu suka ya Sayang kalo tetekmu
Papa jilatin....? Kalo begitu... Papa boleh dong ngelakuin hal yang juga Papa
sukain...?" Bisik Mike lagi sambil kembali mengusapi payudara putrinya
yang sudah belepotan oleh air liurnya.
"Kalo Papa pengen kocok kontol Papa
disini.... Boleh nggak sayang...?" Tanya Mike sembari menunjuk kearah
payudara Clara.
"Zzzzz..... Zzzzzz.....
Zzzzzz...." Jawab Clara dengan mata terpejam erat.
"Hehehehe... Makasih ya
Sayang...." Ucap Mike girang. "Kalo disini....?" Tanya Mike yang
kali ini menyentuk bibir lembut Clara.
"Zzzzz..... Zzzzzz.....
Zzzzzz...." Jawab Clara dengan wajah tak bereaksi.
"Waaah... Boleh Sayang...?"
Girang Mike lagi, "Dan kalo disini...?" Tanya Mike yang dengan
hati-hati mengusap kain penutup selangkangan putrinya dan menyelipkan jari
telunjuknya ke tepi liang vagina Clara.
"Zzzzz..... Zzzzzz.....
Zzzzzz...." Jawab Clara pasrah.
"Astaga Sayang.... Makasih banyak
looohhh.... Kamu bener-bener putri yang pengertian...." Ucap Mike yang
kemudian terus menyusupkan jarinya ke tengah vagina putrinya.
"Wooooowwww....Memekmu masih gundul
Sayang...? Belum tumbuh bulu.... ?" Pekik Mike girang sambil semakin
mempercepat kocokan penisnya, "Udah lembab... Hangat.... Dan basah
Sayang... Kamu pasti udah makin horny ya Cantik...?"
TEK TEK TEK....
Suara kulit penis Mike yang
terhentak-hentak kuat.
"Kamu pasti suka ya Sayang kalo
memekmu Papa gelitikin kaya gini...?" Tanya Mike yang terus-terusan meraba
celah vagina Clara, membuat liang peranakan putrinya itu semakin basah dan
licin.
"Zzzzzz.... Zzzzzz.... Zzzzzz....
Uuhhhmmmmhhhhh....." Tiba-tiba Clara bergerak. Membuat Mike yang masih
sibuk menggelitik vagina putrinya langsung menarik keluar jemarinya dari sela
celana dalam Clara dan kembali duduk manis di tepi tempat tidur.
Namun, ternyata Clara tak bangun. Ia hanya
merubah sedikit posisi tidurnya lagi. Karena tak lama kemudian, kembali
terdengar suara dengkuran halus.
"Wuuoohhh... Kamu ngebuat Papa
jantungan aja Sayang.... Hehehe..." Ucap Mike yang kembali mengocok
penisnya ,"Mungkin Papa bakal nikmatin sempitnya memek kamu di lain waktu
aja kali ya Sayang... Sekarang... Papa pengen nikmatin tetek besarmu ini dulu
aja... Hehehehe..."
Melihat Clara sudah kembali tidur dengan
lelap, lagi-lagi Mike meremasi payudara besarnya sambil menatap dalam-dalam
aurat kebanggaan putrinya itu.
"Putih sekali tetekmu Sayang... Juga
Halus... Tetekmu bener-bener mirip dengan tetek Ibumu Sayang..." Puji Mike
yang kemudian mendekatkan wajahnya ke payudara putrinya dan menghirup
dalam-dalam aroma keringat Clara yang masih menempel pada
tubuhnya,"Hmmm......Harumnya juga bener-bener sama... Sluurrpp.... CUUPP
CUPP Sssluurpp..." Tambah Mike mencium payudara Clara. Menjilat kulit dan
puting payudara putri kandungnya sembari terus meremasi payudara sebelahnya
perlahan.
"Ooooohh...Claraaa....Rasanya juga
sama Sayang... Sluurp.....Ssluurpp.... Ooohhh...Claraaa... Besar dan empuk
sekali tetekmu Sayang... Ssluurrp... Cup..Cupp.... Papa nggak tahan lagi
Sayang....Tetek besarmu ini membuat kontol Papa nyut-nyutan...." Bisik
Mike kearah telinga Clara, "Papa boleh keluarin pejuh Papa ditetek besarmu
ini nggak Sayang...?"
"Oooohh.. Claraaa.... Papa nggak
tahan ngeliat keseksian tubuhmu Sayang....Papa nggak tahan ngeliat goyangan
tetekmu..." Ucap Mike kelojotan menahan birahinya yang semakin memuncak.
TEK TEK TEK.... TEK TEK TEK.... TEK TEK
TEK....
Suara tarikan kulit penis Mike terdengar
makin keras. Makin nyaring.
"Oooohh Sayaaang.... Papa mau keluar
ini.... Papa mau ngecrotin tetekmuuu...." Lenguh Mike yang buru-buru
berdiri tepat disamping tubuh Clara. Mengocok penisnya dengan tubuh yang
melengkung-lengkung. Menahan rasa birahi dan gelombang orgasmenya yang begitu
menggebu.
TEK TEK TEK TEK... TEK TEK TEK.... TEK TEK
TEK.... TEK TEK TEK....
"Ooooohhhhh... Clarakuuuu.... Papa
nggak kuat lagi Sayaaang... Papa ngecrot di tetekmu yaaaa... Papa ngecrot di
tubuhmuuuuu... Ooohhhh... Claraaaaaa...."
CROOT CROTT...CROOTTT CROOCOOT... CROOTTCROOT
CROOTTTT
Tujuh semburan sperma Mike, menyembur
dengan deras. Menyemprot jauh kedepan. Membasahi kedua payudara Clara, leher,
wajah hingga rambut hitam panjangnya. Saking banyaknya, sperma Mike sampai tak
mampu bertahan lama diatas permukaan tubuh putrinya. Langsung mengalir turun
kesamping tubuh Clara dan membasahi sprei tempat tidurnya.
"Hhuoooohhh... Claraku Sayaaang....
Papa puas sekali Naaak......" Seru Mike dengan nafas menderu-deru sambil
terus mengucut batang penisnya yang terlihat begitu merah. Tubuhnya
mengejang-kejang, menghantarkan seluruh persediaan spermanya malam itu kearah
tubuh putri kandungnya.
"Papa puas Sayang... Papa benar-benar
PUAS...." Desah Mike yang setelah merasa penisnya sudah tak mampu
meneteskan spermanya lagi, buru-buru mengipat-kipatkan batang kejantanannya itu
kearah wajah Clara, sebelum akhirnya ia terduduk kembali ditepi tempat tidur
Sejenak, Mike berdiam diri sembari melihat
reaksi putri kandungnya ketika menerima semburan spermanya.
"Zzzzzz.....Zzzzzz....Zzzzzz...."
Dalam tenang, Clara masih tertidur lelap.
"Hehehe... Kamu benar-benar gadis
yang membahayakan ya Sayang....?" Ucap Mike sambil mencolek sperma
kentalnya yang berada diatas payudara Clara dengan jarinya. Kemudian dengan
iseng ia menorehkannya kedalam bibir putrinya yang sedikit terbuka.
"Zzzzzz.... Zzzzz... Nyamm...
Nyaammm... Zzzzz....." Kecap Clara reflek ketika menerima sodoran jari
ayah kandungnya yang berlumuran sperma.
"Kecantikan dan keseksian tubuhmu...
Benar-benar bisa ngebuat lelaki manapun... Kehilangan akal sehatnya....
Termasuk Papa Sayang..." Tambah Mike yang kembali mencolek sperma
kentalnya dari payudara Clara lalu menorehkan lagi kedalam bibir Clara.
"Oooohhh.. Clara Ameliaa... Putri
cantikkuuu....."
Setelah puas mengisengi putri kandungnya,
Mike kemudian memasukkan penisnya dan membetulkan kembali celana kolornya. Lalu
ia mengambil tissu di meja rias Clara untuk membersihkan sisa-sisa spermanya
yang mulai membasahi banyak titik di sprei tempat tidur. Dan ketika Mike sudah
selesai mengelap semua lelehan sperma di tubuh Clara, tiba-tiba terdengar suara
wanita yang berbisik lirih, tepat di belakang kepalanya.
"Kamu nakal juga ya Mas..... Masa
mejuhin tubuh putrimu sendiri...."
"Saayaaang.... Ayo buruan ah
mandinya... Makanan sudah siap loohh.... " Panggil Citra mengetuk pintu
kamar mandi lalu kembali kedapur sambil menyiapkan makan malam di meja makan.
"Jangan lama-lama mandinya... Nanti masuk angin..." Tambahnya lagi.
"Iya Maaa... Ini sebentar lagi juga
kelar...." Balas Clara yang terdengar begitu sibuk di kamar mandi.
"Aduuhh anak Mama nih kalo mandi mbok
ya ditutup pintunyaaa.... Ntar ada yang lihat looh..." Tegur Citra yang
sepertinya tak bosan-bosan mengingatkan kebiasaan Clara yang susah sekali
hilang.
"Ah nanggung Maaa.... Toh dirumah ini
sudah biasa ngelihat Clara mandi....."
"Hhhhh... Dasar anak jaman
sekarang.... Susah banget kalo dibilangin...." Ucap Citra sambil
melemparkan handuk mandi Clara kearahnya, "Ya sudah... Habis ini kamu pake
baju... "
"Siap Booosss...." Ucap Clara
singkat sambil mengeringkan tubuhnya, lalu setelah itu ia berlari keatas menuju
kamar tidurnya.
"Sekalian bangunin kakakmu yaa
Sayaaang....."
"Iya Maaaa...." Sahut Clara dari
kejauhan, yang disusul dengan gedoran keras di pintu kamar Ciello.
DUK DUK DUK
"Kaaakaaakkkk.... Bangun Kaaakk...
Waktunya maaakaaannn...." Teriak Clara lantang sambil terus menggedor
pintu kamarnya.
"Beerrriiiissssssiiiiikkkkk....."
Erang Ciello tak kalah lantangnya. Disusul dengan suara berdebam nyaring,
"Aduuhh... Kampreeett....."
Dengan langkah gontai, terlihat Ciello
menuruni anak tangga. Satu demi satu hingga akhirnya ia duduk di anak tangga
paling bawah. Matanya terlihat masih merah dan rambutnya acak-acakan.
Sepertinya putra Citra begitu lelah dengan aktifitasnya pagi tadi.
"Ayo sini Sayang... Makan
dulu...." Panggil Citra melambaikan tangannya.
"Kampret tuh si Toket....
Ngebanguninnya ngagetin banget...." Gerutu Ciello yang tak menghiraukan
panggilan Citra. Masih terduduk di anak tangga sambil menyandarkan kepalanya di
railing.
"Loh... Papa mana Maa...? Belum turun
juga...?" Tanya Clara yang tak lama kemudian terlihat menuruni tangga.
Dengan hanya mengenakan kaos bergambar mini mouse kebesaran yang dijadikan
sebagai daster dan handuk melingkar di rambutnya, ia terlihat begitu segar.
Sreet... PLAAAKKKK...
Tepuk Ciello keras-keras kearah pantat
adiknya setelah sebelumnya ia menaikkan bawahan tshirt kebesaran Clara.
"AAAAWWWW..." Rintih Clara
"Kalo mbangunin orang... Jangan
ngagetin...." Omel Ciello ketika Clara lewat disampingnya.
"Aduuuhh..... Sakit Kaaakkk..."
Rengek Clara sambil buru-buru berlari menjauh, "Mamaaa... Kak Ciello
tuuuhhh.... Aduuuh... Saaaakiiiiitttt...." Tambah Clara sambil
mengusap-usap pantat putihnya.
"Hhhhhh... Ciello... Jangan begitu
aaahhh ama adiknya...." Sela Citra.
"Weeeee.... Mampuuusss...." Ejek
Clara.
"Kamu juga Clara... Jangan suka
ngisengin Kak Ciello..."
"Hahahaha... Rasain...." Balas
Ciello.
"Udah-udah... Sekarang ayo kita
makan...."
Ciello beranjak dari duduknya, melangkah
kedapur dan membongkar-bongkar isi kulkas. Mencari cemilan yang bisa segera
dimakan saat itu juga. "Makanya... Jadi cewek tuh yang anggun.... "
Ucap Ciello mencoba memberikan nasehat, "Masa jadi cewek urakan seperti
cowok....
"Yeeeee....... Bodo.... Biarin
amat.... Weeeek......" Bela Clara sambil melempar handuk basahnya kewajah
Ciello, "Suka-suka Adek lah Kaak......"
"Huuuhhh.... Dasar.... Siluman Ular
bertoket melon......" Sahut Ciello membalas melempar handuk Clara ke
arahnya lagi.
"Heeeehh...... Udah Udah
Udah...." Sela Citra lagi," Kalian tuh ya.... Kerjaannya beranteeeemm
mulu...."
"Ini bukan berantem Maaa...."
Ucap Ciello sambil berjalan kearah Clara dan mengacak-acak rambutnya. Membuat
rambut basah Clara makin berantakan. "Ini tuh rasa keakraban.... Ya nggak
Dek......?" Tambahnya lagi dengan posisi memeluk adik tercintanya.
"Keakraban gundulmu......" Seru
Clara membiarkan tubuh mungilnya terangkul sepenuhnya didalam dekapan tangan
Ciello.
"Laah... Ini bener loh Maa... Ini tuh
keakraban yang menyenangkan......" Celetuk Ciello yang tiba-tiba meremas
payudara Clara gemas.
"Gemes ndasmuu...." Elak Clara
yang sepertinya sudah tahu rencana Ciello, sudah buru-buru mencubit
selangkangan kakaknya dahulu sebelum ia berhasil meremas payudaranya.
"Awww Awww......Awww......"
"Dasar Monyet buntung Mesum....
" Ucap Clara dengan wajah menantang. Membuat Ciello seketika mengurungkan
niatannya, "Apaaa....? Apaaannn......? Mau aku patahin tuh
titit......?"
"Heeeehhh.... Clara....... Kok
ngomongnya seperti itu sih......?" Tegur Citra.
"Habisan Kak Ciello sih Maaa....
Mulai iseng lagi......"
"Ciellooooo.... Udah
deeeeh......."
"Hehehehe.... Habisan gemes
Maaa......" Ucap Ciello yang kemudian duduk diseberang kursi Clara, tepat
disamping ibunya.
"Udah udah.... Ini makanannya buruan
dimakan...... Ntar kalo udah makin dingin jadi nggak enak......"
"Papa Mana Maa....? Kok nggak
kliatan.......?" Tanya Ciello.
"Papa lagi dikamar Sayang...... Lagi
mandi......"
"Mandi....? Tumben amat Papa mandi
sore...... " Celetuk Clara singkat, "Jangan-jangan.... Kalian tadi
habis...... Hihihi....
"Habis apaan.......?" Tanya Mike
yang tak beberapa lama kemudian muncul dari arah tangga.
"Nggg.... Nggak habis apa-apa kok
Pa.... Hihihi......" Jawab Clara sambil meringis.
"Ayo-ayo... Buruan dimakan
makanannya...... Jangan malah diem aja.... Ayooo... Nungguin apaan
sih......?" Tanya Mike lagi sambil berjalan mendekat kearah Citra,
"Hai Saayang.... " Sapanya pelan sembari memajukan bibirnya. berusaha
memberikan salam kecup dipipi istrinya. Namun, sebelum bibir Mike berhasil
menyentuh pipi istrinya, Citra buru-buru menghindar, memutar duduknya hingga
menghadap kearah Ciello.
"Ciello Clara...Kesiniin piringnya...
Biar Mama ambilin nasinya... " Ucap Citra ketus tanpa melirik sama sekali
kearah suaminya. dengan cekatan, ia menyajikan nasi dan beberapa lauk ke piring
putra putrinya.
Merasa dicuekin oleh istrinya, Mike hanya
tersenyum dan segera mengambil duduk didepan Citra.
"Makanan Papa nggak sekalian
diambilin Sayang....?" Tanya Mike berusaha kembali menyapa istrinya.
"Ambil aja sendiri...." Jawab
Citra ketus.
Melihat ketegangan diwajah Mama Papanya,
Clara buru-buru memandang Ciello. Mencari tahu apa gerangan yang terjadi pada
kedua orang tuanya. Namun sia-sia, karena kakak kandung Clara juga tak
mengetahui penyebab perlakuan dingin kedua orang tuanya itu dengan gerakan
mengangkat bahu.
***
Karena ketegangan yang terjadi antara
Citra dan Mike, makan malam liburan itu terasa sunyi. Hanya terdengar suara
dentingan piring yang beradu dengan sendok. Satu-satunya suara dari makhluk
hidup adalah derikan sayap jangkrik yang keras terdengar dari luar villa.
"Haduuuhh.... Perut Clara kenyang
banget nih......" Celetuk Clara berusaha memecahkan keheningan.
"Hiya nih.... Hari ini....
Makananannya terasa benar-benar enak.... Perut Papa juga kekenyangan.... "
Sahut Mike " Ya nggak Ciello....?"
"Iya Paa.... Jawab Ciello sambil
mengusap-usap perutnya.
"Istri cantikku.... Kamu berasa
kekenyang juga nggak....?" Tanya Mike sambil melemparkan senyuman manis
kepada istrinya.
Cuek. Citra tetap saja berdiam diri. Tak
membalas perkataan suaminya sedikitpun.
"Hoooaaahhhmmm...... Ngantuk banget
nih abis makan...... " Celetuk Clara ,"Sepertinya Clara mau tidur
duluan aja aaahhh...."
"Haaa....? Ngantuk......? Kamu pasti
tadi kecapekan banget ya Sayang....? Masa baru aja bangun udah mau tidur
lagi......?" Tanya Mike
"Hihihi... Iya Paa.... Mumpung
liburan...... Dipuas-puasin aja deh tidurnya......"
"Dasar kebo kebluk.... " Celetuk
Ciello sambil melempar potongan tulang ayam kearah Clara.
"Huuuu.... Ngapaa......?
Iri....?"
"Sssssttt.... Heeeehhh...... Udah
udah.... Kalo kalian udah ngantuk.... Tidur duluan juga nggak apa-apa kok....
Daripada berantem mulu... " Ucap Citra yang kemudian beranjak dari kursi
makannya dan melangkah kedapur.
"Aseeeekk...... Clara mau tidur
panjang malam ini......"
"Heeeehh.... Enak aja langsung
tidur...... Bantuin Mama beres-beres dulu gih...... Anak cewek kok malesnya
amit-amit......" Ejek Ciello lagi.
"Aaaduuuhh.... Clara udah ngantuk
banget niiihhh.... Maaf ya Maaa.... Besok aja deh Clara ngebantuinnya... Malam
ini Clara absen dulu...." Jelas Clara mencoba memberikan alasan,
"Tapi tenang aja Maa.... Mama bakal dibantuin Kak Ciello kok...."
"Yeeee....... Dasar toket
mabok...."
Sambil menjulurkan lidah, Clara langsung
berlari menuju kamar tidurnya. Meninggalkan Mama Papa dan kakak kandungnya
diruang makan.
"Mama mau Papa bantuin atau
gimana...?" Tanya Mike berusaha mencairkan suasanya lagi.
"Gausah... Kamu tidur aja
sekalian...." Jawab Citra dengan wajah cemberut.
"Yaudah kalo nggak mau
dibantuin...." Balas Mike, "Ciello... Papa bobo duluan yaa... Kamu
aja yang ngebantuin Mamamu..."
"Iya Paa... Siaaappp...." jawab
Ciello sambil tersenyum lebar.
Melihat Mamanya sedang ada masalah dengan
Papanya, entah kenapa hati Ciello merasa begitu senang. Ia merasa itu adalah
kesempatan baginya untuk dapat masuk memperdalam ikatan batinnya. Masuk kedalam
hati ibunya. dan ujung-ujungnya, masuk kedalam tubuh ibu kandungnya.
Membayangkan tentang rencana busuknya,
Ciello hanya bisa tersenyum-senyum sendiri. Otaknya mulai mesum dan batang
penisnya mulai mengeras. Terlebih ketika melihat busana Citra ia pakai saat
itu. Daster tipis rumahan berwarna hijau tosca yang sangat pendek, payudara
tanpa bra yang menonjol dari balik dan bentukan pinggangnya yang meliuk kecil,
membuat gejolak birahinya langsung meluap-luap.
"Ciello bawain piring dan gelas
kotornya ya Maa...." Ucap Ciello sigap. Membawakan peralatan makan bekas
pakainya kedapur.
"Taruh aja disitu Sayang.... "
Jawab Citra singkat sambil membuka keran, mengisi bak wastafel tempat mencuci
piring.
Dalam diam, Ciello melihat kecantikan
Citra yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Aura kekesalan nan rupawan,
terpancar dari wajah putih ibu kandungnya. Cuek. Ketus. Dingin.
Namun, walaupun demikian, Citra masih
terlihat begitu cantik, seksi dan mengairahkan
"Mama pasti capek banget ya
Ma....?" Ucap Ciello sambil memegang pundak Citra.
"Hhhhhhhhh... Iya sayang... Capek
banget..." Jawab Citra sambil menghela nafas panjang
"Aku pijitin aja ya Maa...?"
"Ehhmmhhh.. " Desah Citra
menganggukkan kepala.
"Mmmm... Pundak Mama keras banget
Maa..." Ucap Ciello lagi basa-basi, "Pasti... Mama sedang banyak
pikiran ya...?"
"Lehernya Sayang... Pijitin
sekalian..." Pinta Citra tanpa menjawab pertanyaan putranya.
"Angkat rambutnya Maa..."
Dengan kedua tangannya, Citra segera
menggelung rambut hitamnya keatas dan memperlihatkan tengkuk putihnya yang
ditumbuhi rambut-rambut tipis.
Melihat belakang leher jenjang ibunya,
jantung Ciello tiba-tiba derdetak semakin kencang. Dan entah mendapat ide
darimana, Ciello tiba-tiba mencium belakang leher ibunya.
"Badan Mama kok wangi banget Maa...?
CUP...." Ucap Ciello lirih sembari mengendusi pelan. Menghirup aroma tubuh
ibu kandungnya dalam-dalam.
"Makasih Sayang... "
"Mama pasti sedang banyak pikiran ya
Maa... ? Urat-urat leher Mama juga tegang..." Kata Ciello memberikan
penjelasan sambil memijit pundak ibunya lagi.
"Ah kamu sok tahu...."
"Tahulah Maa..."
"Darimana tahunya...?"
"Dari kecantikan Mama yang sore ini
berkurang....."
"Begitu ya Sayang...?"
"Iya Maa...." Jawab Ciello
singkat, "Maafin Ciello ya Maa kalo sering buat Mama repot... " Kata
Ciello pelan, sambil mulai mengurut tengkuk Citra, "Maafin juga ya... Kalo
Ciello sering buat Mama stress..."
"Ehhmmm... Iya.... Sssshhhh.... Enak
banget Sayang pijitanmu... " Desah Citra dengan nada berat.
"Yaaahhh.. Kalo seumpama Mama punya
masalah... Atau unek-unek... Atau apapun... Kasih tau Ciello aja Maa... Kali
aja Ciello bisa ngebantu..."
"Masalah...?"
"Iya Maa.... "
"Walau mungkin susah..... Tapi Ciello
janji bakal selalu ngebantu masalah Mama... Apapun itu... " Ucap Ciello
lagi yang kemudian diiringi dengan kecupan pelan ditengkuk ibunya,
"CUUP... CUUUPPP...."
"Ooohh.... Sayang... Makasih ya...
" Ucap Citra pelan sambil menyentuh kedua tangan putranya yang berada
dipundak. Setelah itu, ia menggiringnya menuju ke pinggang.
"Mama cuman pengen... Kamu peluk Mama
aja Sayang... " Ucap Citra sambil meminta kedua tangan Ciello memeluknya
erat.
"Ooohh..... Kalo cuman minta meluk
mah.... Nggak usah sungkan buat minta ke Ciello Maaahhh... "
"Hiya Sayang....Uuuuhhh... Hangat
banget pelukanmu Sayang..."
"Hehehe... Buat Mama Cielo yang
paling cantik... Permintaan apapun... Bakal Ciello lakuin Maaa..."
"Makasih Sayang... " Ucap Citra
yang semakin mempererat pelukan Ciello.
"Ciello sayang Mama... CUP..."
Kecup Ciello lagi-lagi pada tengkuk ibunya.
"Ssshh... Iya Sayang.... Mama juga
sayang kamu..."
"CUUPPP.... Badan Mama wangi..."
Ucap Ciello sembari lagi-lagi mengendusi leher dan pundak Citra.
"Ihhss.. Mama khan belum mandi sore
Sayang..."
"Cewe.. Kalo cantik..... Nggak
mandipun... Aromanya masih wangi Maaa... " Ucap Ciello yang terus
mengendusi Citra. "Cantik... Ya kaya Mama... Cantik..."
"Jadi kalo Mama seminggu nggak
mandi... Tetep aja wangi ya...?"
"Hmmm... Sepertinya sih wangi Maa....
Mama khan cantik... Hehehe..."
"Hihihi... Dasar penggoda
mesum..."
"Kok mesum Maa...?"
"Ya kalo nggak mesum... Kenapa
dipantat Mama sepertinya ada barang yang keras-keras ya...?" Bisik Citra
risih ketika merasakan jika penis putranya mulai menggeliat dibawah sana
"Owwwhh.. Itu.... Hehehe... Itu
reflek Maa..."
"Iiiihhss.. Dasar anak mesum.... Udah
ahh.... Mama mau cuci piring dulu... Kalo kamu peluk gini mulu... Mama nggak
bisa gerak nih..." Ucap Citra ketus dan mendorong tubuh Ciello supaya
mundur..
"Nggak mau... Kalo Mama cemberut
seperti itu mulu... Ciello nggak mau ngelepasin Mama..." Ancam Ciello yang
semakin mempererat pelukan tangannya.
"Ciellooo... Lepasin aahh...
Sayang...."
"Enggak... Ciello nggak suka Mama
cemberut seperti itu.... Senyum dulu doongg..."
"Hhhhhh... Ada-ada aja sih kamu
Sayang...?" Citra menarik nafas panjang, kemudian menuruti permintaan
putra kandungnya itu. Ia lalu menarik ujung bibirnya kesamping. Membuat
senyuman lebar nan cantik diwajahnya.
"Naaahhh... Kalo gitu khan cantik
Maa..." Puji Ciello yang alih-alih melepaskan pelukan tangannya, malah
semakin memeluk ibunya kuat-kuat. "Ngelihat kecantikan Mama balik
lagi....Ciello jadi makin sayang deh ama Mama..." Seru putra kandung Citra
itu sembari memajukan tubuhnya, menempel erat pada punggung Citra.
"Iiiiihhhsss... Sayang... Udah
aaahh... Mama mau kerja dulu nih..."
"Kerja aja Maaa... Ciello nggak bakal
ngeganggu kok... " Jawab Ciello singkat sambil makin memajukan tubuhnya.
Membuat Citra makin merasakan tonjOlan keras milik putranya di sela-sela
pantatnya.
"Tapi Mama nggak bisa bebas bergerak
Sayang..."
"Hehehe... Nggak apa-apa Maa...
Ciello bakal ikut bergerak kemanapun mama inginkan..." Jawab Ciello yang
terus menempel erat dibelakang tubuh Citra. Mengikuti gerakan tubuh seksi
ibunya setiap kali ia berpindah tempat.
"Mama cantik banget... " Ucap
Ciello yang tak henti-hentinya memeluk tubuh ibu kandungnya. Ia juga mengendus
serta menghirup aroma tubuh Citra dan terus menempelkan selangkangannya di
belakang tubuh ibunya. Bahkan, tak disitu saja, melihat kepasrahan ibunya
ketika menerima sodokan-sodokan isengnya, Ciello mengira jika Citra mengijinkan
dirinya untuk berbuat lebih cabul lagi.
"Mama kok bisa secantik ini sih
Maa...?" Puji Ciello yang mulai iseng merabai perut dan pinggang Citra.
"Udah cantik... Seksi pula... Badan Mama ini.... Bikin Ciello sering
pusing Maa... CUP..."
"Pusing apa nafsu...?"
"Hehehe..... Dua-duanya Maa... Pusing
sekaligus nafsu.... " Ucap Ciello semakin berani menggoda ibunya lebih
jauh lagi. Memajukan selangkangannya, menohok sela pantat ibunya secara
terang-terangan
"Ohhh... Cielloo..." Bisik Citra
lirih, "Udah aaahh... Jangan berbuat yang aneh-aneh aaahh..." Tolak
Citra pelan sembari berusaha menjauhkan tubuh putra kanduingnya dari belakang
tubuhnya.
"Ooohh.. Mamaaaa..... Ciello nggak
aneh aneh kok.. Cuman pengen meluk Mama cantikku ajaa..."
"Yaa kalo mau peluk... Nggak usah
ngusel-nguselin kontolmu dong sayang..."
"Hehehe.. Itu tandanya Ciello sayang
banget ama Mama..." Jawab Ciello yang sama sekali tak menghiraukan
keberatan Citra. Malahan, ia semakin mempererat pelukan tangannya sambil terus
menggesekkan tubuhnya naik turun. Menyelipkan batang penisnya yang sudah
menegang keras kearah sela pantat ibunya.
"Uuhhh.. Cielloooo.... Mama nggak
bisa nafas niihh.... Jangan kenceng-kenceng meluknya..."
"Hehehe... Maaf Maa.... Habisan Mama
wangi sih... Seksi ... Aku jadi gemes deh ama Mama..." Ucap Ciello
berkali-kali.
"Mama juga sayang kamu Sayang...
Cuman... Udah dulu ya Sayang... Udah... Jangan peluk Mama seperti ini dulu...
" Desah Citra yang tahu jika birahi putra kandungnya itu mulai tak
terbendung lagi.
"Bentaran lagi ahh Maa...."
Tolak Ciello.
"Bentaran apa lagi sih...? Kamu mau
ngapain Sayang...? Jangan macem-macem yaa... Ntar Papa atau Clara bisa ngelihat
kita loh... Meraka bisa saja datang kesini setiap saat...." Tolak Citra
yang kali ini mencoba menjauhkan sodokan pinggang Ciello dari pantatnya.
"Ehhmmmhhh.... Bentaran lagi Maa...
Ciello mau keluar...."
"Haah...? Kamu mau apa...? "
Panik Citra ketika mendengar kalimat putranya. Buru-buru ibu dua anak itu
menjulurkan tangannya kebawah.
Dan betapa kagetnya ia ketika mendapati
jika Ciello sudah menurunkan celana kolornya, mengeluarkan batang penis besarnya,
dan menggeseki belahan pantatnya naik turun..
PRANG KLONTANG KLONTANG...
Sebuah panci terpeleset dan jatuh
kelantai. Menimbulkan suara lantang yang terdengar ke seuruh penjuru villa.
"ASSTAAGGAAA... CIEELLOOOO....!"
Kaget Citra, "Ciello... Kamu jangan kurang ajar ya... Aku itu
Mamamu...." Seru Citra begitu menyadari jika putranya sudah melakukan
perbuatan cabul secara terang-terangan kepadanya.
"E...Ehhh... Ma'aaf Maa.... "
Ucap Ciello yang setelah melihat raut wajah ibunya, tiba-tiba merasa ketakutan,
"Ciello pikir... Setelah apa yang sering kita lakukan belakangan ini...
Kita bisa..."
"BISA APA...?" Bentak Citra
dengan intonasi keras namun bernada pelan.
"Bisaa.... Nggg....Yaa... Ngelakuin
hal lain..."
"Hal lain seperti apa...? Ngentotin
Mamamu sendiri...? Iya....?" Potong Citra dengan nada tinggi.
"Nggg... Maaf Maa..."
"Udah-udah sana... Jauhkan kontol
ngacengan kamu itu dari Mama dan buruan masuk kamar... Mama nggak mau kamu ada
didekat Mama.... PERGI....!"
"Ma'af Maa..." Ucap Ciello lemas
seperti orang yang baru saja kalah perang. Dengan berat hati, Ciello
meninggalkan ibunya sendiran di dapur. Melangkah dengan lemas menuju kamarnya
di lantai atas vilaa.
"Aaaarrrggghhh.... Bisa stresss aku
kalo seperti ini...." Seru Citra yang kemudian mengambil panci yang tadi
terjatuh kelantai dan menghempaskan panci itu ke bak cuci. Membuat panci itu
terbanting keras dengan suara kelontangan lantang.
KLONTANG KLONTANG KLANG...
Ia lalu menghentikan kegiatan cuci
piringnya sejenak sembari menatap kearah jendela dapur.
"Ada apa Sayang...?" Tanya Mike
yang tak lama kemudian sudah berada di dapur.
Tak menjawab, Citra hanya duduk di kursi
makan.
"Kamu baik-baik saja...?" Tanya
Mike lagi sambil meraih tangan istrinya.
Tak juga menjawab, Citra segera menghindar
dari tangan Mike.
Diambilnya ceret air panas dan sebuah
cangkir. Dengan lincah, Citra meracik secangkir teh kemudian melangkah kearah
balkon dapur. Sembari menarik nafas panjang, ia duduk dikursi.
Sejenak, Citra menatap jauh ke arah danau
yang sudah tak terlihat. Kearah bintang yang gemerlapan dilangit. Dan
mendengarkan suara gemericik air sungai dan suara alam yang menenangkan.
"SLUURRPPP..."
Suara bibir Citra menyeruput teh
hangatnya.
"Sayang... " Susul Mike sambil
duduk di kursi balkon, "Kamu nggak apa-apa....? Kamu terlihat begitu
tegang Sayang... Kalo ada unek-unek... Ceritain ke aku dong..."
Tak menjawab, Citra malah meletakkan
cangkir tehnya di meja balkon dan beranjak bangun dari kursi.
"Sayang.... Tunggu dulu...."
Cegah Mike yang segera meraih tangan istrinya.
Lagi-lagi, Citra menepis tangan suaminya
dan melangkah masuk kearah ruang keluarga. Citra lalu menghempaskan pantat
bulatnya ke sofa dan meraih remote yang tergeletak di meja. Dengan kesal, Citra
menekan-nekan tombol remote controlnya gemas, mencoba mencari channel TV
favoritnya.
Tak mau dicuekin mulu, Mike segera
menyusul Citra kedalam. Sambil membawakan cangkir teh istrinya, ia berjalan ke
ruang keluarga.
"Sayang....?" Panggil Mike yang
kemudian dudul di ujung sofa. Ia lalu meraih kaki Citra dan mengusap telapak
kakinya pelan, "Aku pijitin ya....?"
Sudah menjadi sebuah kebiasaan bagi Mike,
untuk memijat kaki Citra ketika mereka sedang berselisih paham. Ia tahu benar
jika itu adalah satu-satunya cara buat meredakam emosi istrinya ketika sedang
tinggi. Dengan sengaja, Mike menekan ujung jari jempol Citra keras-keras.
"Uhhh... Pelan-pelan Mas..."
Lenguh Citra pelan.
"Eh iya..." Jawab Mike.
Citra melirik wajah suaminya tajam dan
menghela nafas panjang.
"Kamu nakal sekali Mas...... "
Ucap Citra membuka percakapan, "Masa anak sendiri kamu pejuhin...?"
"Nggg.... Iya.... Mas Minta maaf
Dek...."
"Emang... Aku kurang memberimu
kepuasan ya Mas....?" Tanya Citra lagi.
"Enggak Dek.... Kamu selalu memuaskan
aku kok...."
"Lalu...? Kenapa kamu sampe tega
melakukan hal itu Mas......? " Tanya Citra dengan wajah serius, "Kamu
mejuhin anak sendiri loh Mas.... "
"Iya... ..."
"Kamu sadar nggak sih Mas...? Kalo
Clara itu putrimu... ? Dia Anak kandungmu sendiri loh...."
"Iya Mas tahu.... "
"Kalo Mas tahu... Kenapa Mas masih
ngelakuin hal itu....?"
"Mas nggak tahu Dek.... "
"Kok nggak tahu....?"
"Iya... Mas nggak tahu.... "
Sejenak, Mike juga mengambil nafas
panjang.
"Mas juga ngerasa aneh Dek....
Akhir-akhir ini Mas ngerasa ada yang beda pada diriku... Karena setiap ngelihat
Clara... Entah kenapa menjadi khilaf.... "
"Khilaf....?" Kaget Citra,
"Khilaf bagaimana Mas....?"
"Ya khilaf Dek.... Khilaf.... Mas
selalu menganggap Clara itu dirimu... Mas seolah lupa kalo Clara itu putri
kandung Mas...."
"HhhhhHhhh.... " lagi-lagi Citra
menghela nafas panjang, "Kamu kok gitu sih Mas....?" Ucap Citra yang
sekarang sudah menatap suaminya,"Kamu memang penjahat kelamin Mas......
"
"Maaf Dek..... Mas khilaf.... "
Ulang Mike lagi yang kemudian merebahkan tubuhnya tepat disamping Citra.
"Khilaf apa nafsu Mas......?"
"Nggak tahu Dek...... Mas nggak
tahu.... " Ucap Mike lirih, "Entah kenapa... Setiap kali Mas melihat
kecantikan Clara.... Membuat Mas langsung kehilangan akal sehat Mas....."
"Itu anak kandungmu sendiri loh
Mas....Itu anak yang lahir dari benihmu...."
"Iya.... Mas tahu Dek...." Jawab
Mike, "Maaf...."
"Hhhhhh... Mas mau minta maaf... Tapi
kok yang dibawah situ nggak mau minta maaf...?" Bisik Citra lirih sembari
mengusap selangkangan suaminya, "Minta maaf tapi kok kontolnya ngaceng....
?"
"Hehehe.... Habisan kalo kamu
elus-elus gini... Siapa yang nggak bakalan ngaceng Dek....?" Ucap Mike
mencoba bercanda.
Citra Agustina |
"Halah... Bohong... Pasti kamu
ngaceng gini gara-gara kita ngomongin Clara ya...?" Tebak Citra.
"Nnggg....... Nggak juga
sih...."
"Ngaku aja Mas.... Kontolmu ngaceng
gini gara-gara kamu mikirin Clara khan....?"
"Nnggg.... Iya sih....
Sedikit......"
"Sepertinya... Kontolmu ini kayaknya
nggak bakalan bisa puas dari hanya satu memek ya Mas....?"
"Nggg.. Maksudnya...?" Heran
Mike.
"Kalo misal tadi Adek nggak masuk
kekamar Clara... Kira-kira Mas bakal ngelakuin hal yang lebih jauh lagi ngga ya
Mas....?
"Hal yang lebih jauh....? Hal apa
Dek...?"
"Nggak tahu... Mungkin... Kamu bakal
jilat tetek Clara kali...? Atau kobelin memek Clara kali...? Atau mungkin Mas
mau minta entotin anak kita...?"
"Eehhhh.... ? Kok kamu nanyanya gitu
Dek...?"
"Ya engak.... Adek cuman pengen tahu
aja Mas..... Kira-kira kamu bakal ngelakuin semua hal itu apa nggak...?"
"Yaaa.... Enggak lah Dek.... Emang
Mas udah gila apa...?"
"Ya khan Adek cuman pengen tau aja
Mas.... Mas bakalan tega apa nggak...."
"Tega...? Tega apa...?"
"Iya.... Mas bakalan tega buat
ngambil perawan Clara nggak....?"
Mike tak menjawab. ia hanya menatap wajah
cantik istrinya dalam-dalam.
"Kalo misalnya.... Clara mau
dientotin ama Mas... Kira-kira Mas bakal ngelakuinnya apa nggak...?"
"Ngelakuin apa...? Ngentotin
Clara......?"
"Iya.... Mas mau apa nggak....?"
"Nggg...."
"Jawab Mas.... " Tanya Citra
tegas, "Adek pengen tahu.... Mau atau enggak.....?"
"Ngggg...."
"Gimana Mas...? Mas mau atau
enggak....?"
"Gimana ya....?" Bingung Mike
sambil berpikir keras.
"GILA kamu ya Mas.... Kamu
gila...."
"Laahh...? Kok gila....?"
"Ya itu.... Kamu nggak bisa langsung
ngejawab pertanyaan Adek...."
"Jadi kalo aku nggak bisa langsung
jawab... Itu artinya aku gila....?"
"Bagi Adek... IYA...." Jawab
Citra tegas, "Itu artinya... Kamu pasti ada kepengenan buat berbuat lebih
jauh lagi dengan Clara...... Ya khan Mas....?"
"Ya enggak lah...."
"Ngaku aja Mas.... Kamu pasti pengen
khan Mas... Buat merasakan kenikmatan tubuh Clara....?" Tanya Citra dengan
nada menggoda, "Kamu pengen khan Mas... Bisa ngisepin tetek Clara yang
besar itu...?"
"Emang kamu nggak pengen Mas... ?
Bisa ngejilatin memek Clara yang mungil itu...? Ngobelin memek anak kandungmu
sendiri sampe dia ngedesah-desah keenakan...? Kamu jilat memek Clara sampe dia
kelojotan...?"Tanya Citra sambil mengusap-usap penis Mike yang sudah
menegang keras.
"Nnggg.... Gimana ya...?"
"Emangnya... Kamu nggak pengen
Mas...? Ngebelah memek perawan Clara pake kepala kontolmu ini Mas...? Kepala
kontol yang juga dulu ngebelah memek perawan Adek ini Mas..."
"Kamu nggak pengen....? Nyodok-sodok
liang rahim putri kecilmu yang semokmu itu pake kontol panjangmu ini...? Hingga
ngebuat Clara menjerit-jerit keenakan dan lemas karena dia orgasme...?"
"Kamu nggak pengen...? Ngaduk-aduk
isi memeknya...? Nusukin kontolmu sampe bener-bener habis kepangkal rahim
Clara...? Sampe akhirnya... Kamu bisa mejuhin liang peranakan putrimu dengan
jutaan benih pejuhmu yang subur...??"
"Emangnya... Kamu nggak pengen
Mas...? Ngelakuin semua hal yang seksi seperti itu Mas...?"
"Ngggg.....Gimana ya.... ? "
Bingung Mike, "Sebenernya.... Mas pengen Dek.... Bisa ngentotin cewek
secantik dan seseksi Clara... Siapa juga yang nggak pengen... Pengen banget
malah..." Ucap Mike jujur tanpa bisa beralasan.
"Astaga Mas...." Kaget Citra
sambil menutup mulutnya, "Adek nggak nyangka Mas..."
"Loohh... Ehhh...." Kaget Mike
yang tiba-tiba tersadar dengan semua pertanyaan Citra barusan, "Maksud
Mas..."
"Tega ya Kamu Mas...." Rutuk
Citra, "Ternyata.... Adek menikahi seorang penjahat kelamin.... Parah
banget kamu Mas..."
"Bukan.... Bukan gitu Dek....
"Aaaahhhh...... Semua pria emang
sama....." Ucap Citra sambil beranjak dari sofanya.
"Tunggu bentar Dek.... Bukan gitu
maksud Mas.... Denger... Mas bisa jelasin semuanya....."
"Udah ah.... Bodo.... Adek
ngantuk.... Adek mau bobo.
"Adek.... Denger dulu...." Tahan
Mike yang mencegah kepergian istrinya.
"APA......?" Tanya Citra ketus.
"Tunggu dulu dooong.... Mas mau
ngomong...."
"Mau ngomong apa lagi...? Semua udah
jelas Mas..."
"Hhhhhhh.... " Sela Mike
menghela nafas, "Untuk apa yang terjadi tadi sore antara Mas dengan
Clara... Mas bener-bener minta maaf... " Ucap Mike sembari mengecup jari
tangan Citra. "Cuman... Mas akhir-akhir ini juga berpikir... Jika kamu
juga sepertinya ada rasa dengan Ciello..."
"A.. Ada rasa dengan Ciello...?"
Kaget Citra, "Ma.. Maksud Mas apa....?"
"Iya.... Mas pikir.... Kamu juga
punya rahasia dengan Ciello...... Putra kita...... " Jawab Mike pelan,
"Apa kamu juga ada maen dengannya...? Sayang...?"
DEEG
Jantung Citra seolah berhenti berdetak.
Otaknya segera berpikir keras mengenai segala kemungkinan yang bisa terjadi
dari hubungannya dengan putranya.
"Apakah Mike tahu semua perlakuan
mesumku dengan Ciello....?" Tanya Citra dalam hati, "Apakah Mike tahu
langsung...? Atau dia tahu dari orang lain...?"
"Jawab Sayang...? Kok malah diem
aja...?"
"Jangan nuduh yang macem-macem ya
Mas... " Sergah Citra membela diri, "Apa buktinya Adek ada maen
dengan Ciello...?"
"Ya Mas nggak tau Dek... Mas belom
punya bukti... " Jelas Mike, "Cuman firasat Mas... Kamu juga ada maen
dengan Ciello..."
"Huuuu.... Jangan karena kamu
ketangkep basah udah mejuhin Clara... Kamu bisa bales menuduh Adek ngelakuin
hal yang nggak-ngak dengan Ciello ya Mas... Adek nggak suka..."
"Mas nggak nuduh sayang... Mas cuman
tanya... Mas berfirasat..."
"Firasatmu nggak beralasan Mas...
Kamu terlalu mengada-ada...."
"Mas cuman merhatiin aja Dek.... Kamu
punya hubungan special dengan putra kita.... Terlebih ketika Mas ngelihat
ketika kamu sedang berduaan dengan Ciello... Raut wajahmu langsung
berubah...."
"Berubah gimana....??"
"Kamu jadi lebih ceria aja...
Lebihsegar.... Lebih berseri-seri..." Jelas Mike, "Kamu... Nggak
sedang jatuh cinta dengan anak kita khan Dek...?"
"Adek...Jatuh cinta atau tidak... Itu
bukan urusanmu Mas... Itu rahasia ibu dan anak...." Ucap Citra membela
diri, "Lagian kalo Adek memang beneran cinta dengan Ciello.... Apa sih
salahnya...? Toh dia anak Adek juga..."
"Ya kalo begitu kita sama dong Dek...
Aku juga cinta ama Clara...." Ucap Mike mencoba membela diri.
"Beda Mas... "
"Loohh...? Bedanya...?"
"Menikmati aurat tubuh wanita hingga
ngocokin kontol... Lalu mejuhin dia... Itu namanya bukan cinta Mas.... Itu
pencabulan... "
Mike kembali terdiam, tak mampu memberikan
pembelaan bagi dirinya sendiri.
Melihat suaminya tak mampu berkata
apa-apa. Membuat Citra merasa menang.
"Itu jauh dari yang namanya cinta
Mas.... Itu birahi... Itu nafsu.... " Ucap Citra lirih,
"Ngerti...?"
Seolah kehabisan kata, Mike sama sekali
tak menjawab. Ia hanya terdiam dan menatap tivi yang masih menyala terang di
ruang keluarga,
"Hhhhh.... Ada lagi yang mau
dibicarakan Mas Mike...?" Tanya Citra sambil beranjak dari sofa ruang
keluarga. "Kalo nggak ada... Adek mau bobo..."
"Tunggu bentar Dek... " Sergah
Mike sembari memegang pinggang istrinya.
"Apalagi sih Mas...? Adek udah
ngantuk banget niiihhh..."
"Duduk sini bentaran dong Dek...
" Ucap Mike yang tanpa basa basi, langsung memelorot celana dalam istrinya
lalu menarik tubuhnya mundur. Dan begitu pantat Citra turun mendekat ke
selangkangan Mike nya, ia segera mengarahkan penisnya ke lubang vagina
istrinya.
"Aaahhh... Maasss.. Kamu mau apa...?"
Kaget Citra reflek.
TOK...TOK...TOK....
"Kaak... Kak Ciellooo..."
Panggil Clara dengan nada super pelan.
TOK...TOK...TOK....
"Apa...?" Jawab Ciello ketus.
CKLEK....
Suara pintu kamar terbuka.
"Kakak sedang apa...?" Tanya
Clara menjulurkan kepalanya masuk kedalam kamar Ciello.
"Emangnya aku keliatannya sedang
apa...?" Jawab Ciello
"Eh Kak... Papa ama Mama sedang
berantem ya Kak...?" Tanya Clara yang tiba-tiba nyelonong masuk kedalam
kamar Ciello, "Kok sepertinya tadi pas makan malam... Mereka berdua
keliatan tegang amat..."
"Nggak tau deh Dek.... " Jawab
Ciello yang sedang bersiap-siap tidur.
"Kira-kira...... Mereka berantem
tentang apaan ya....?"
"Nggak tau...."
"Pasti salah Papa berat banget
deh.... Mama sampe ngambek seperti itu...."
"Aauuukkk.... Aahh... " Jawab
Ciello tak tertarik dengan obrolan adik kandungnya. Ia kemudian merebahkan
tubuhnya di tempat tidur, dan menarik selimut menutupi tubuhnya. Ciello sama
sekali tak menghiraukan segaa pertanyaan dan rasa penasaran Clara.
"Kak...? Kamu kenapa...?" Tanya
Clara yang melihat Ciello yang tiba-tiba tak menghiraukan keberadaannya,
"Tumben Kakak kaya kerupuk kena aer... Peeesss... Lemeess....
Hihihi...."
Biasanya, jika Clara masuk kedalam kamar
Ciello, ia pasti seketika itu juga langsung dikerjain habis-habisan oleh kakak
kandungnya. Entah dihina, dicubitin, dijewer-jewer, ditimpuk bantal,atau yang
paling parah, mendapat remasan pada kedua payudara atau pantatnya. Namun kali
itu, Ciello terlihat begitu tak bersemangat.
"Aku ngantuk Deeekk... Mau tidurrrr..."
Jawab Ciello lemas. Gara-gara penolakan dari ibunya tadi sore, membuat putra
semata wayang Citra itu seolah kehilangan rasa jahilnya.
"Eh Kak.... Papa pasti punya salah
ama Mama deh Kak ..."
"Ahh.... Sok tahu banget
kamu...."
"Ya liat aja Kak... Mama tuh ya....
Semarah marahnya.... Nggak bakalan sejudes itu mukanya..." Jelas Clara
yang ikut-ikutan merebahkan tubuhnya diranjang, tepat disamping tubuh Ciello
yang memunggunginnya, "Tapi....? Coba tadi Kakak liat nggak...? Muka Mama
kelihatan judes banget...."
"Trus...?" Jawab Ciello dengan
pertanyaan.
"Ya itu artinya.... Papa punya
masalah yang besar banget ama Mama...."
"Trus...?"
"Trus dari tadi pas makan malam....
Mereka berdua sama sekali tak berbicara...."
"Trus....?"
"Iiiihhsss... Kakaaak... Terus terus
terus mulu deh.... " Sebal Clara, "Kalo Clara bicara.... Lihat kemari
dooong.... Jangan bilang terus terus mulu... Emangnya Clara tukang
parkir....?" Jawab Clara yang langsung menarik pundak Ciello mundur,
membuat kakak kandungnya jadi terlentang. Setelah itu ia memaksa kepala Ciello
supaya menghadap kearahnya.
"Iiihhh.. Toket apaan siiihh....? Aku
ngantuuuukkkk taaauuukkkk....." Omel Ciello.
"Dengerin Adek dulu dong Kaaak....
"
"Tapi setelah Adek selesai cerita...
Langusng keluar kamar loh yaaa...? Kakak mau langsung tidur..."
"Iye.. Iyeeee..."
"Dasar toket.... Ngeganggu orang mau
tidur aja..." Ucap Ciello yang kemudian memiringkan tubuhnya menghadap
Clara dan iseng meremas salah satu payudaranya.
"Iiihhsss.... Kakaaak...." Omel
Clara yang buru-buru menepis tangan jahil kakak kandungnya.
"Hehehe.... Itu biar mata Kakak nggak
ngantuk.... " Ucap Ciello singkat.
"Huuuuuu... Maunya....."
"Yaudah mau cerita apa....?"
"Gini Kak... Papa sepertinya punya
masalah yang besar dengan Mama ya Kak...Muka Mama sampe judes banget
begitu...."
"Kalo iya... Lalu kenapa...?"
Iseng Ciello yang menyentil-nyentil puting payudara Clara yang tercetak jelas
di kaos mini mousenya.
"Iiihhsss.. Kakak...."
"Iya sih Dek... Muka Mama keliatan
cemberut..." Jawab Ciello menghentikan keisengannya sebentar.
"Ya khaaann Kaaak...? Kira-kira
mereka sedang meributkan masalah apa ya...?" Tanya Clara lagi.
"Papa selingkuh kali...?" Jawab
Ciello masa bodo sambil kembali iseng, mengusap-usap gundukan payudara Clara
dengan ujung jari telunjuknya
"Ngaco.... Amit-amit deh
Kak...." Potong Clara tak mempedulikan keisengan Mike, "Nggak mungkin
itu maah..."
"Ya kali aja Dek... Siapa tahu....?
Papah khan ganteng... Gagah... Kekar...." Jawab Ciello lagi yang terus
mengusap-usap daging payudara adiknya dengan gerakan memutar.
"Jangan sampe ah... Kasihan Mama....
Pasti Mama bakal kepikiran banget deh... Sampe cemberut gitu..."
"Walau cemberut... Mama masih
kelihatan cantik ya Dek....?" Ucap Ciello yang merasa usapannya tak
dilarang oleh Clara, mulai meremas pelan payudara besar adiknya.
"Iiihhhsss.... Kakaaaak.... Mesum
banget sih jadi cowoook... Dasar Kakak mesum...." Sadar Clara yang
buru-buru menepis tangan Ciello dan meremas batang penis kakaknya kuat-kuat.
"Aaaduuuuhhh...."
"Rasain...."
"Dasar toket silikon...."
Celetuk Ciello yang kemudian melempar bantal kearah Clara.
"Eh Dek... Coba tebak...." Bisik
Ciello pelan, "Kira-kira... Sampe kapan Papa bakalan dijudesin
Mama...?"
"Ah.... Kalo mereka sih.... Besok
pagi juga udah kelar.... Udah mesra lagi...." Jawab Clara.
"Ngggak Laaahhh..... Mereka pasti
bakalan lebih lama lagi marahannya.... "
"Ngga Kak.... Percaya deh.... Ntar
malem juga mereka udah baekan...."
"Oke kalo gitu.... Kita taruhan aja
gimana....?" Tantang Ciello.
"Boleeeh... Siapa takut...."
"300 rebu...."
"Kecil itumaaah..."
"Oke fine.... Kalo misal besok Mama
ama Papa masih berantem... Jangan nangis ya kalo kamu kalah...."
"Adek nggak bakalan kalah...."
Jawab Clara singkat sambil menjabat tangan kakak kandungnya dan melangkah
keluar kamar.
***
"Kak.... Kak.... Bangun Kak...."
Ucap Clara lagi sambil menggoyang-goyangkan tubuh Ciello.
"Aaahhh apaan lagi siiiiih...?"
"Bangun Kaak.... Banguuunn...."
Ucap Clara berisik, "Kamu kalah taruhan Kaaak...... Ayo bayar...."
"Bayar...? Bayar apaan....?"
"Kamu kalah Kak.... Papa ama Mama
udah baekan...." Jelas Clara,"Hihihihi... Adek MENANG...."
"Aahhh.... Kamu ngigau ya....? Ini
khan masih sore....?"
"Justru itu Kakaaaak.... "
"Tahu darimana kamu kalo Papa ama
Mama udah baikan....?"
"Tadi Adek khan haus... Trus mau
ngambil minum ke bawah... " Jelas Clara
"Trus...?"
"Eh pas sampe bawah.. Tahu nggak apa
yang Adek lihat....?"
"Apaan...?"
"Papa ama Mama sedang......"
Clara tak melanjutkan kalimatnya karena kebingungan
"Apaan...?" Tanya Ciello
penasaran.
"Ngggg.... Kakak liat aja sendiri
deh..."
"Aahh.... Kakak males
kebawah..."
"Ihhs Kakak maah... " Rajuk
Clara, "Yaudah kalo nggak mau ngelihat... Pokoknya Kakak kalah taruhan...
Dan Kakak harus bayar 300 rebu ke Clara..."
"Yeee... Enak aja... Ya kalo nggak
ada bukti Kakak nggak mau bayarlah...."
"Makanya buruan sana liat kebawah
Nyeeet... " Paksa Clara yang buru-buru menarik Ciello bangkit dari tempat
tidur dan menyuruhnya turun kebawah
"Aduuuhh... Nih cewe rempong amat
sih... " Omel Ciello, "Awas aja ya... Kalo sesampenya dibawah
ternyata nggak ada apa-apa... Bakal kakak remes abis tetek buletmu ini..."
Ancam Ciello sambil meremas kedua payudara Clara keras-keras, "Sampe
puaassss...."
"Iyeee deh Iyeeeee......." Jawab
Clara membiarkan tangan jahil Ciello meremasi payudaranya sambil menarik tubuh
kakaknya kearah tangga.
"Looh...? Kok rumah gelap
Dek...?" Tanya Ciello sambil celingukan.
"Ssssttt... Coba dengerin deh
Kak...."
PLAK... PLAK... PLAAK....
Terdengar suara tepukan dan hentakan yang
disertai dengan lenguhan-lenguhan nikmat.
"Ooohh... Deek... Goyang terus
pinggangmu Deeekkk... Enaaakk...."
"Ssshhh.... Iya Maasss... Kontolmu
juga berasa enak banget Maas......"
"Haah...? Serius itu Papa ama Mama
Dek...?" Kaget Ciello yang langsung semangat.
"Iya..." Jawab Clara singkat,
"Lihat aja Kak..."
"Busyeeet.... Daaahhh..."
"Stttt...Beneran khan Kak... Mereka
udah baekan... ? Malahan sekarang mereka sedang...."
"NGENTOT...."
"Ihhhss kakak jorok deh...."
"Laaah... Bener khan...? Mereka
sedang ngentot....?"
"Auk aah... Pokoknya Kakak kalah...
Sekarang Kakak harus bayar..."
"Iye yeee... Ntar...." Ucap
Ciello sambil buru-buru melangkahkan kakinya turun kelantai dasar, "Kamu
jangan kemana-mana ya Dek...Tunggu aja disini.... "
"Kamu mau kemana....?"
Kakak mau liat mereka..."
"Heeeh... Jangan Kaak... Nggak
sopan...." Larang Clara.
"Bodo amat..." Balas Ciello,
"Salah sendiri ngentotnya nggak dikamar...."
"Yaaah... Kakak... Jangan tinggalin
Clara disini Kak... Takut...."
"Takut apaan sih...?"
"Aaahh... Disini gelap Kaaak...
Pokoknya Clara nggak mau ditinggal disini sendirian...."
"Biasanya juga tidur
gelap-gelapan...."
"Itu khan kalo dirumah Nyeet...
Disini khan di villa...."
"Apa bedanya...?"
"Ya kali aja ada apa-apa nongol dari
kegelapan...."
"Huuuu....Dasar toket penakut...
Kebanyakan nonton film horor siiihh...."
"Bodo... Pokoknya Kakak disini aja...
"Tauk ah...Kakak mau turun...
Daripada disini ntar digangguin setan loh... Hihihi..." Ancam Ciello.
"Iiihhsss... Rese banget deeeehh....
" Gerutu Clara, "Yaudah... Adek ikut...."
Dalam temaran cahaya lampu balkon yang
temaram, kedua kakak beradik itu berusaha beradaptasi dengan suasana malam yang
semakin larut. Berjingkat turun menuju lantai dasar. Mengintai kegiatan mesum
kedua orang tuanya yang sedang dilanda gelombang birahi. Dan setibanya dilantai
dasar, mereka berdua hampir tak mempercayai dengan apa yang dilihat oleh mata
mereka sendiri.
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
"Ssshhh... Mass... Pelan-pelan
Maas...." Lenguh Citra, "Nanti kedengeran anak-anak..."
"Hehehe... Nggaaaak.... Mereka sudah
tidur Dek..." Ucap Mike penuh percaya diri.
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
"Ooohh... Enak banget kontolmu
Maas... Jauh banget nusuk rahimkuu... " Lenguh Citra pelan.
Dengan seksama, Ciello dan Clara berusaha
mendengar setiap kata dan kalimat kedua orangtuanya yang sedang mendesah dan
lenguhan keenakan.
"Kak... Balik ke kamar aja
yuk..." Ajak Clara menggandeng tangan Ciello untuk segera naik keatas.
"Ngapain...?"
"Adek takut kalo Papa Mama tahu kita
ngintip mereka disini..."
"Nggak bakalan...."
"Ayo Kak... Balik aja..."
"Nggak ah... " Tolak Ciello
menepis tangan Clara, "Ya kalo mau... Kamu aja sendiri yang balik... Kakak
mau disini aja dulu ..."
"Yeeee.... Kakak maaahh.... Ayo
kak... Adek nggak mau ngeganggu Papa Mama ..."
"Kita nggak nggeganggu Dek... Orang
kita khan cuman pengen tahu aja kok...." Jelas Ciello, "Udah ahh...
Lepasin tangan Kakak.... Kakak mau ngedeket kesana..."
"Ikuutt..."
"Huuuu... Dasar toket plin plan....
Ternyata kamu pengen lihat juga...." Remas Ciello iseng.
"Bodo... Daripada ditinggal
sendiri...." Jawab Clara yang buru-buru memeluk tangan Ciello erat. Saking
eratnya, payudara Clara sampai menempel ke tangan kakaknya.
Dengan berjingkat hati-hati, kedua kakak
adik itu merayap mendekat ke tempat Mike dan Citra berada. Bak ninja, mereka
berusaha tak menimbulkan suara apapun. Mengendap bagai maling yang bersembunyi
dibalik bayangan malam.
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
"Untung tivinya masih menyala ya
Dek... Jadi kita bisa ngelihat Papa Mama dengan jelas..." Ucap Ciello
sambil terus merangkak, diikuti oleh Clara dibelakangnya.
"Iya Kak... Sepertinya mereka sedang
asyik-asyikan ya Kak... "
Letak ruang keluarga, berada tepat di
bangunan paling ujung dari villa tempat mereka berlibur. Tengahnya, terdapat
meja makan, dapur lalu tangga. Jadi ketika Ciello dan Clara mengedap mendekat,
posisi kakak beradik itu masih tertutup oleh meja makan, sehingga tak mampu terlihat
oleh Mike ataupun Citra. Terlebih, karena Citra dan Mike sedang bersetubuh
membelakangi ruang makan, otomatis, kedua putra putrinya dapat melihat
aktifitas mesum mereka dengan tanpa rasa khawatir yang berlebihan.
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
"Astaga Kaaakk... " Pekik Clara
kaget sambil menutup mulutnya, "Papa Mama telanjang bulaaat...."
"Sssstttt.... Jangan keras-keras
Deeekkk...."
Dalam siraman cahaya TV yang terang
benderang, Ciello dan Clara dapat melihat aktivitas yang sedang dilakukan oleh
kedua orangtuanya. Walau hanya menampakkan punggung Citra, namun tetap saja,
gerakan peretubuhnan mereka dapat terlihat dengan jelas oleh anak-anaknya.
Tubuh Citra terlihat begitu cantik.
Kulitnya putih bersih dengan lekukan tubuhnya yang menonjol di bagian payudara
dan pantat, membuat siluet tubuhnya terlihat begitu seksi. Payudaranya yang
besar dengan pantat bulat bahenol benar-benar membuat postur tubuhnya bak gitar
spanyol.
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
Berulang kali, Citra menggeliatkan
tubuhnya maju mundur, kekiri kekanan, menikmati setiap gesekan vaginanya yang
mengulek penis suaminya. Tak jarang, ibu dua anak itu mengaduk penis Mike naik
turun, sehingga membuat bibir vaginanya yang sempit terlihat tertarik dan
terdorong, karena menjepit batang besar suaminya erat-erat.
"Astaga Kaak... Titit Papa...."
Kaget Clara, "Gedhe banget...."
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
"Itu titit Papa nusuk-nusuk memek
Mama Kaak... Nusuk sampe masuk semua itu batang tititnyaa...." Seru Clara
dengan suara tertahan,"Memek Mama nggak berasa sakit apa ya...? Ditusuk
titit segedhe itu....?"
"Oooohh.... Sayaaaang... Ssshh.... Aku
capek Sayang.... Daritadi diatas mulu.... Gantian yaaa..." Pinta Citra
sambil terus mendesah-desah keenakan
"Yaudah... Kamu rebahan aja disofa
Dek..."
PLOP... PLAK...
Penis Mike menjelepat keras keatas ketika
terlepas dari jepitan vagina Citra dan menampar perut kekarnya
"Uuuhh... Lega banget berasanya memek
aku Mas..." Ucap Citra ketika penis suaminya terlepas dari vaginanya,
"Kontolmu bikin memek aku penuh.... Ssshsh...."
"Hehehe... Memek kamu yang kesempitan
Dek... Pereeett...." Ucap Mike kemudian berdiri dari posisi rebahannya,
"Jilat kontolku dulu Dek.... Biar bersih...." Tambahnya lagi sambil
menjejalkan penisnya yang berlumuran cairan vagina ke mulut Citra.
"HAP... AHEEEMM... SLUUURRPP..."
Lahap Citra yang tanpa rasa jijik sedikitpun, segera menjilati kelamin
suaminya.
"Kak.... Mama jorok juga
yak....?" Celetuk Clara berbisik, "Masa titit Papa yang berlendir
kotor gitu langsung dijilatin sih...? Khan baru aja masuk memek Mama....Pasti
bauk tuh...."
"Ahh.. Nggak jorok kali Deek...
" Ucap Ciello yang masih terus mengamati aktifitas kedua orang tuanya
dengan seksama, "Yang Mama lakuin tuh.... Seksi....."
"Ahhh... Masa sih....?"
"Iyalah.... Cewe... Kalo mau nurutin
cowo ketika mereka ngentot... Itu seksi...." Bisik Ciello yang kemudian
membetulkan batang penisnya yang menggeliat keras didalam celana kolornya.
"Iiihhss... Kakak ngaceng ya...? Pake
pegang-pegang titit segala....?"
"Ssssttt.... Iya.... Biarin aja
napa... " Ucap Ciello cuek
"Ehh... Kak...Titit Papa mau
ngentotin Mama lagi...." Seru Clara yang sepertinya mulai menikmati
pemandangan mesum kedua orang tuanya.
"Ayo buka lebar-lebar pahamu Dek...
Mas mau ngentotin kamu lagi..." Pinta Mike yang kemudian meletakkan kedua
kaki istrinya di pundak,dan mengarahkan kepala penisnya ke vagina istrinya.
"Sssshh... Pelan-pelan ya
Maasss..."
CLEEPPP
"Ooohhhh... Deeekk....
Sempittnyaaa..... Walau memek ini udah sering Mas sodok... Memekmu masih berasa
ngejepit aja Deekk..." Lenguh Mike yang kemudian mulai menyodokkan seluruh
batang penisnya.
"Shhhh... Kontolmu yang kegedean
Maas.... Ooohhh... Pelan-pelan Maas.... Biar memek aku beradaptasi
lagi..."
PLAK...
Suara pangkal batang penis Mike menabrak
selangkangan Citra.
"Uuuhh.. Maaas... Bentaran... Jangan
digoyang dulu...." Desah Citra.
"Hehehe... Mas udah nggak tahan
Dek...." Ucap Mike yang tanpa menunggu istrinya, mulai menggenjot vagina
Citra pelan.
PLAK... PLAK... PLAK...
"Ssssh....Pelan-pelan Masss... Biarin
memek Adek megar dulu...."
"Hehehe...Memek nakal gini emang
harus dihukum Dek...."
"Aaawww... Pelan Maasss.... Sssh...
Ohhh... Ohhh... Ohhh..."
"Memek nakal gini... Emang harus
dikasarin..."
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
"Astaga Kaaak... Papa mainnya kasar
banget ya...?"
"Nggg.. Nggak juga ahh... Toh mama
masih keliatan keenakan gitu..."
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
"Uuhh...Uhhh... Masss...
Pelan-pelaaan.... Memek Adek ngiluuu.....Uhhh... Uhhh... Uhhh..."
"Ssshh... Habisan Mas nggak tahan
lagi Dek... Mas mau keluar... Oooohhh.... "
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
Dari jarak yang hanya terpaut beberapa
meter, Ciello dan Clara terlihat begitu menikmati pemandangan mesuk kedua orang
tuanya. Ciello yang berulangkali membetulkan penisnya, sudah mulai tak
malu-malu lagi untuk mulai memasukkan tangannya kedalam celana kolor guna
mengelus-elus pelan penisnya. Sementara Clara, juga mulai ikutan terangsang
dengan mulai meremas-remas payudaranya pelan sembari menggigit-gigit bibir
tipisnya.
"Kamu horny ya Dek...?" Ucap
Ciello sambil meraba pundak adiknya,"Kok ngerabain toket sendiri...."
"Eehhh... Kamu juga Kak..."
Balas Clara, "Mulai ngocok-kocokin titit..."
"Habisan gara-gara Papa Mama nih...
Kakak jadi pengen..."
"Pengen apaan...?"
"Ya pengen ngentot laaaahh...."
"Iiihhhsss Kakaaak.... Mesum
amat...."
"Emangnya kamu nggak pengen kaya
mereka...?" Tanya Ciello yang pelan tapi pasti, mulai meraba-raba punggung
dan pantat Clara.
"Ennngggg.... " Bingung Clara,
"Emang rasanya gimana ya Kak...?"
"Yaaa enak laaaahhh...."
"Iya ya Kaak...? Pantesan Mama sampe
ngedesah-desah gitu.... Ssshh..." Lenguh Clara yang mulai terbawa
birahinya sendiri.
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
Mike, dengan kecepatan tinggi terlihat
asyik memainkan pinggulnya. Maju mundur cepat menghajar vagina sempit Citra
yang mulai berbusa sembari terus meremasi kedua payudaranya keras. Karena
gelombang orgasmenya yang mulai datang, membuat gerakan bercinta Mike semakin
brutal.
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
"Oooohhh Maaasss.... Memek Adeek...
Ngiluuuu.... Ooohh.... Tapi... Eeenaaakk.... Ooohh.... Ooohh...."
"Ssshhh... Iyaaaa.... Memekmu....
Ngejepit banget Deeek... Uuhh... Uuhh..."
"Terus Maaass... Terus sodok memek
Adeeekkk.... Sodok yang keenceengg...." Pinta Citra sambil menggoyang
pantat Mike naik turun. Mata Citra berulangkali merem melek, seolah tak mampu
menahan rasa nikmat dan geli yang luar biasa.
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
"Ehhmmmhh.... Pasti Mama keenakan ya
Kak..." Tanya Clara penasaran yang masih mengintip persetubuhan kedua
orang tuanya dengan posisi merangkak. Membuat kaos mini mousenya tak bisa
menutupi pantat bulat Clara.
"Pastinya Deeek..." Balas Ciello
sambil terus mengusapi penis besarnya sembari menatap pantat adik kandungnya
yang sesekali bergoyang seiring remasan tangannya pada payudaranya.
"Kamu seksi sekali Dek..." Ucap
Ciello yang tiba-tiba meremas pantat bulat Clara.
"Eehh.... Kakak ngapain...?"
"Nggg... Kakak nggak ngapa-ngapain
kok.... " Ucap Ciello santai sambil terus merabai pantat Clara secara
bergantian, "Kakak cuman kagum aja ama pantat kamu Dek... Bentuknya sama
seksinya ama pantat Mama...."
"Ya iyalah.... Clara khan anak Mama
gitu loooh...." Jawab Clara tak mengetahui betapa terangsangnya Ciello
saat itu. "Kenapa...? Kakak nafsu ya ngelihat pantat Clara....?"
Tambah Clara yang ketika menerima elusan tangan jahil Ciello, malah semakin
menggoyang-goyangkan pantatnya.
"Sedikit...." ucap Ciello yang
karena sudah tak mampu menahan gejolak birahinya, langsung menurunkan celana
kolornya dan membebaskan penis besarnya di hadapan Clara.
"ASTAGA... KAK.... KAKAK MAU
NGAPAIN.....?" Pekik Clara dengan suara tertahan. Matanya melotot melihat
batang kelamin Ciello yang secara tiba-tiba terpampang tepat didekatnya.
"Hehehe... Kira-kira Kakak mau
apa...?" Balas Ciello sambil terus mengusapi pantat adiknya. Bahkan,
karena melihat kecuekan Clara, membuat Ciello semakin berani dan mulai
bertindak lebih nekat lagi.
"Kamu udah GILA ya Kak...?"
"Huuushh.. Ngaco... Kakak nggak gila
lah... Kakak cuman sange aja...." ucap Ciello yang kemudian mulai mengocok
batang penisnya didekat Clara. Tak lupa, ia juga masih mengusap dan meremasi
pantat bulat adiknya sambil sesekali menempelkan batang penis besarnya pada
pantat Clara.
TEK TEK TEK.... TEK TEK TEK...
Suara tarikan kulit batang penis Ciello.
"Iihhhsss Kakak...? Kakak mau ngapain
lagi...?"
"Hehehe... Bantuin Kakak
bentaranlaaah..." Ucap Ciello sembari terus meremasi pantat Clara yang tak
tertutup, "Kakak mau pinjem pantatmu bentaaar aja.....".
"Kak Ciello Iiihhss... Mesum amat sih
jadi cowo...." Tolak Clara berusaha menghindar dari remasan tangan Ciello.
Namun, walau menghindar, Clara sedikit banyak juga merasa penasaran dengan apa
yang dilakukan oleh kakak kandungnya. Terlebih ketika melihat batang penis
Ciello yang memiliki ukuran kurang lebih sama dengan penis Mike, membuat darah
birahi Clara mulai ikut berdesir panas.
"Ayolah Deeek.. Bentaran
doang...."
"Nggg....... Tapi jangan pake pantat
Adek buat ngegesek-gesek titit kamu Kaak.... " Ucap Clara sok jual mahal,
padahal mata dan perhatiannya tertuju sepenuhnya pada batang penis Ciello yang
bergerak maju mundur karena kocokan tangannya.
"Dan jangan pula ngecrot
disini...." Ucap Clara memberi syarat kearah lantai ruang makan sembari
terus berusaha menjauhkan tubuh Ciello dari bongkahan pantatnya
"Iyaa... Nggak bakal ngecrot
disini.... Kakak cuman pengen ngeremes-remes pantatmu aja kok...."
"Bener ya.... Kakak nggak ngecrot
disini.... Bakalan jadi jorok tauuukkk..."
"Enggaaaak.... Tenang aja Dek...
Kakak nggak bakal ngecrotin disini...Palingan Kakak ngecrotin di dalem memek
kamu...Hehehe...." Canda Ciello sembari menyelipkan jemarinya kedalam
celana dalam Clara, "Looh... Memek kamu udah becek Deek..."
"Iiihhsss...
Heeeehhhh....Kakaaaakkkkk.... Iseng banget sih tangannyaaa....." Hardik
Clara dengan intonasi pelan sembari menampik tangan Ciello.
"Hehehe... Kamu sange juga yaaaa
Deekk....? Memek kamu udah berlendir gini...." Ucap Ciello menunjukkan
jemari tangannya yang sudah berlumuran pelumas vagina pada Clara.
"Iiihhhhsss..... Dasar titit
mesum...." Tepis Clara pada tangan Ciello.
"Kakak nggak nyangka.... Ternyata
kamu suka juga ya ngelihat Papa Mama ngentot...."
"Ee... Ennggaaak kok....Kebetulan aja
memek Adek becek...." Ucap Clara dengan muka memerah malu.
"Hehehe... Iya deh Iyaaa...."
Ucap Ciello yang melihat keterpojokan Clara, semakin berbuat jahil. Ia terus
menempel-tempelkan batang penisnya ke pantat Clara sembari terus mengusap dan
meremasi pantat bulat adik kandungnya.
"Berhubung kita sama-sama sange...
Boleh khan Deek... ? Kakak pake pantat kamu bentaran...."
"Iya deh iyaaa... Tapi jangan masukin-masukin
jari Kakak lagi ke memek Clara...."
"Iyaaa iyaaaa.... Udah ahhh....Kamu
nonton aja Papa ama Mama... Jangan berisik... Ntar mereka bisa tahu kita
disini..."
"Awas aja ya... Sampe masukin jarinya
lagi.... " Ancam Clara," Udah... Sana agak jauhan.... Kakak jangan
ngocok titit dideket Clara "
"Ssstt... Bawel nih ya..." Kesal
Ciello mendengar begitu banyaknya larangan dari Clara, "Udah-udah...
Mending kamu balik aja deh keatas... Berisik banget...."
"Yeeee.... Nggak mau....Clara takut
diatas sendirian...."
"Yaudah... Kalo nggak mau balik...
Mending kamu diem aja disini.... Kakak udah nggak tahan pengen coli'in kontol
dulu nih..."
"Iihhhsss... Sumpah jorok banget sih
kamu Kak...."
"Bodo..." Ucap Ciello yang
kemudian kembali meremas-remas pantat Clara sambil sesekali menepuk-tepukkan
batang penisnya pada bulatan daging semok itu.
NYOOOT....
Cubit Ciello gemas pada pantat bulat
Clara.
"Aduuuuhhh.....Sakit tauukk..."
Jerit Clara tertahan, sambil lagi-lagi menepis tangan jahil Ciello.
"Ssssttt... Udah... Diem.... Jangan
berisik... Ntar Papa Mama tahu loh kita disini..." Ingat Ciello sambil
kembali merabaik pantat bulat adiknya, "Dilihat lagi tuh pemandangan mesum
Papa Mama kita.... Siapa tahu... Besok-besok keluar di ulangan sekolah...
Hehehe...."
"Iiiihhhssss..... Sumpah.... Kamu
nyebelin banget Kak..."
Clara yang sudah terlanjur salah tingkah
karena tak bisa kemana-mana, hanya bisa diam. Menyaksikan persetubuhan kedua
orang tuanya dan menjadi bulan-bulanan oleh penis kakak kandungnya.
TEK TEK TEK.... TEK TEK TEK...TEK TEK
TEK.... TEK TEK TEK...
"Coli diatas tetek Mama keliatannya
enak ya Dek... Pasti pejuhku cepet keluar tuh kalo dikocok-kocok pake tetek
Mama......" Bisik Ciello pelan.
"Iiihhsss.. Kakak.... Masa Kakak
ngebayangin Mama seperti itu...?"
"Biarin... Habisan badan Mama seksi
banget sih... Jadi bikin kontol aku nyut-nyutan..."
"Ihhhsss.... Kontal kontol kontol
muluk... Kakak jorok banget deh ngomongnya...."
"Emang kenapa...? Kontol kontol kakak
sendiri kok..." Celetuk Ciello sambil memperlihatkan secara
terang-terangan kocokan penisnya kepada Clara. Membuat adik kandungnya semakin
salah tingkah karenanya.
TEK TEK TEK.... TEK TEK TEK...TEK TEK
TEK.... TEK TEK TEK...
"Kamu juga sange khan Dek...? Ngeliat
kontol Papa nyodok-sodok memek Mama...?" Goda Ciello yang kemudian kembali
meremas-remas pantat Clara. "Keliatan banget kamu pengen
ngerasainnya..."
"Iiiihhhss... Sok tau banget..."
"Ini buktinya...." Seru Ciello
yang tiba-tiba kembali mengusap celah vagina Clara, "Lendir kamu makin
banjir gini... Sampe ngalir ke paha kamu tuh.... Dan ini juga... Puting kamu
udah ngaceng keras gini..." Tambah Ciello yang juga mengelus payudara
Clara dari luar kaos dan meremasnya perlahan.
"Kaakaaak....Nggak sopan banget
sih....?" Erang Clara sebal.
"Hehehe... Habisan... Kakak udah
sange banget nih Dek... " Celetuk Ciello cuek sambil terus mengocok batang
penisnya kuat-kuat, "Kakak pengen cepet-cepet ngecrot...."
"Auk aaahh..." Cuek Clara
berusaha tak menghiraukan kejahilan kakak kandungnya. Kembali berjongkok mirip
anjing, mengintip persetubuhan kedua orang tuanya dengan seksama.
"Dek... Kakak boleh minta tolong lagi
nggak...?" Tanya Ciello dengan tangan masih meremas dan merabai pantat
bulat adiknya.
"Apaa..? "Jawab Clara singkat.
"Kakak boleh.... "
"Boleh apa...?"
"Ngggg... Kakak boleh nggak... Megang
toket besarmu...?"
"Iiihhhsss.... Ogah.... Buat
apaan...?"
"Biar Kakak cepet ngecrot Deekkk....
Kakak udah nggak tahan lagi...." Iseng Ciello yang tanpa persetujuan Clara
mengelusi payudara adiknya.
"Ogah..." Tolak Clara, menepis
tangan jahil Ciello, "Enak aja... Emang Clara cewek apaan...?"
"Ayolah Deekkk.. Ntar Kakak kasih
duit tarohannya langsung deeeh..." Rayu Ciello yang tak menghiraukan
keberatan adiknya, "Ya Dek yaaaa... Kakak pengen banget nih ngeremesin toketmu..."
"Nngggg... Kalo mau.... Jadiin 2x
lipat... Baru deh Clara bolehin Kakak megang..."
"DEAL..." Girang Ciello yang
buru-buru memasukkan tangannya kedalam tshirt Clara dan meremas payudara besar
adiknya tanpa berpikir panjang, "Woooww... Empuk banget ya Dek
tetekmu..."
"Sssshhh... Pelan-pelan
Kaaakkk..." Erang Clara geli.
"Tetekmu juga kayaknya enak nih
Dek... Kalo dipake buat ngocokin kontol Kakak..." Erang Ciello yang makin
kuat meremasi kedua payudara Clara secara bergantian. Sementara tangan satunya,
masih sibuk mengocok batang penisnya kuat-kuat.
"Yeeee... Ngelunjak...."
TEK TEK TEK.... TEK TEK TEK...TEK TEK
TEK.... TEK TEK TEK...
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
"Ooohh.. Ohhh.. Ooohh... Maasss...
Aku mau keluar Maasss... Aku mau dapet...." Teriak Citra lantang.
"Ssshhh.. Mas juga Deek... Mas juga
pengen ngecrot..." Sahut Mike
"Kita keluar bareng Maas.... Ooohhh..
Ngentoott..."
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
Dalam jarak cukup dekat, Clara dan Ciello
tahu jika sebentar lagi, kedua orangtuanya akan segera orgasme. Itu artinya,
pertunjukan mesum mereka akan segera berakhir.
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
Gerakan bersetubuh Mike semakin brutal.
Menggempur vagina sempit Citra dengan penis besarnya. Melesakkan batang
besarnya sejauh mungkin ke dalam vagina Citra. Menggejot bertubi-tubi tanpa
henti.
"Ooouuuggghhhhh... Oooohhh...Aahhh...
Ooughhh.... Ooooohh.... Maaasss.... " Suara desahan Citra tak terkendali
ketika merasakan vagina sempitnya dibongkar oleh penis suaminya secara kasar.
Ditusuk keluar masuk penis besar Mike tanpa ampun.
"Ooohh... Sayaaang.. Memek kamu
berasa makin sempit baaangeett Deeekk... Kontol Mas berasa makin
diempot-empoott... Enaaak bangeet.... Ooohhh...."
"Ssshhh... Sama Maass.. Kontolmu juga
berasa penuh banget di memek Adek... Sodok yang kenceng Mass.... Entot memek
Aadeeekk.... Ooohh...
"Ooohh... Memekmu selalu bisa bikin
kontolku ngecrot Deekkk.. Peret bangeett..."
"Iya Maas... Adek juga.... Uuhh..
Uuhh... Ooouuuugggghh.... Bentar lagi Adek ngecrit Maasss..."
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...
Tubuh Mike tiba-tiba bergetar dan bergerak
semakin brutal. Dengan kecepatan super tinggi, Mike menggerakkan pinggangnya
maju mundur dengan ganas. Saking ganasnya, sofa tempat mereka berdua bersetubuh
sampai berderit derit nyaring.
"Ooohhh... Deeeekkk...... Mas keluar
ya Deeekk... Mas mau ngeecrooottt.... Ooohhh.... Ngentoooottt..." Seru
Mike yang tanpa malu, berteriak-teriak kesetanan sembari menghantamkan
pinggulnya dalam-dalam ke selangkangan Citra.
CROOT... CROOOTTT... CROOCOOOTTT...
CROOT... CROOT... CROOOTTT...
"Oooouuuggghhhhh.... Aaaarrrggghhhh...
Adek juga Maaasss..... Adek mau keluuuuaaarrr....Ooohh..
Ngeeenttoootttt...." Jerit Citra dengan mata merem melek keenakan.
Tangannya menempel di pantat Mike dan menekannya kencang sembari mengangkat
pantatnya keatas, menerima sodokan tajam batang penis suaminya.
CREETT... CREEETT... CREEECEEETTT....
CREETT... CREETT... CREETT...
Keduanya mengeluh panjang, sembari terus
saling menghentak-hentakkan badan. Sebelum akhirnya Mike ambruk dan memeluk
tubuh basah Citra yang lemas di atas sofa ruang keluarga. Dalam keremangan
malam, kedua orangtua Clara Dan Ciello hanya bisa berdiam. Menikmati sensasi
orgasme mereka sembari melepas lelah.
"Kak....? Papa Mama sudah selesai
ya....?" Tanya Clara dengan mata yang masih menatap tajam kedepan.
"Itu sperma Papa keliatannya meluber keluar dari memek Mama...."
TEK TEK TEK.... TEK TEK TEK... TEK TEK
TEK.... TEK TEK TEK....
Tak terdengar jawaban dari Ciello. Yang
ada, hanyalah suara betotan batang penisnya yang tersiksa akan tarikan kasar
tangan Ciello.
TEK TEK TEK.... TEK TEK TEK... TEK TEK
TEK.... TEK TEK TEK... TEK TEK TEK.... TEK TEK TEK...
"Kaak...?" Tanya Clara lagi yang
penasaran akan suara yang berasal dari belakang tubuhnya.
"Ssssttt.. Deeekk.... Jangan
nengok...." Larang Ciello pada adiknya sambil terus meremasi payudara
bulat Clara.
"Emang kenapa Kak...?"
"Kakak... Mau ....Ssshh....
Ooooohhhh...... Ooohhhh....." Erang Ciello dengan suara berat. Yang
kemudian, ia mengejan-ejankan tubuhnya kuat-kuat.
CROT CROTT CROOOTTTCOOOTT... CROOOTT...
CROOOTTT.... CROOOTTT.... CRROOOTTT....
Semburan sperma-sperma hangat, tiba-tiba
meloncat jauh. Keluar dari mulut penis Ciello dan mendarat, tepat di punggung
dan pantat Clara. Dan tanpa Clara bisa menghindar, sebagian sperma itu juga
mendarat di rambut dan wajah cantiknya. Semua terjadi begitu cepat.
CROOOTT... CROOOTTT.... CROOOTTT....
CRROOOTTT
"Kakak keluar Deek... Ooohhh.. Nikmat
sekaaaliiii..... Ooohhh.. Ooohhh... Ooooooohhh..." Lenguh Ciello keenakan
dengan mata merem melek. Mengurut penisnya sekuat-kuatnya, hingga tetes sperma
terakhir. Setelah itu, ia mengoleskan batang penisnya yang berlumuran sperma ke
pantat bulat adik kandungnya.
"Iiihhsss.... Kaakkaaaaaaaaak.... Kok
muncratin pejuhnya disini siiiihhhh....."Erang Clara, " Iihhss.....
Nyebelin deeehh.... Jorok banget kamu Kaaaaakkk..."
"Ehh.. Ehhh.. Ehh Maaf Dek...
Maafff..." Kaget Ciello yang buru-buru membuka matanya. Dan mendapati
betapa berantakannya penampilan Clara. Rambut, wajah, punggung dan pantatnya,
semua basah karena spermanya.
"Kamu kok malah mejuhin Adek sih
Kaaakkk...."
Hehehehe... Maaf Dek Maaff.... Maafin
kakak ya Dek.... Habisan kakak nggak tahan ngeliat goyangan kontol Papa nyodok
memek Mama...."
"Aaahhh.... Nyebelinnnnn...."
Omel Clara, "Khan badan Adek jadi bauk semua Kaaakkk..."
"Bauk yang seksi tapi Deekk...
Hehehe..."Kekeh Ciello merasa bersalah, "Sumpah... Gara-gara toket
besar dan pantat semokmu... Kakak jadi nggak kuat nahan pejuh Kakak lebih lama
lagi Dek... Gara-gara tubuh seksimu... Kakak nggak kuat nahan orgasme Deek.."
"Iiihhsss.... Ya tapi khan bukan
berarti Kakak bisa ngecrotin badan dan muka Adek doong...."
"Hehehehe... Tapi Dek... Dengan wajah
yang penuh pejuh gitu... Kamu jadi makin keliatan cantik dan seksi
loooh...."
"Seksi gundulmuuu...."
"Beneran Dek... Kamu... Mirip
bintang-bintang bokep kenamaan...."
"Iiihhhsss... Kak Cielloooo
messsuuummmm......." Cubit Clara manja pada penis kakak kandungnya yang
masih memancarkan cairan kenikmatannya dan buru-buru pergi ke kamar tidurnya.
Meninggalkan Ciello yang masih Merem melek karena merasakan orgasmenya barusan.
Komentar
Posting Komentar