Langsung ke konten utama

Gairah Ditoko Bangunan


Sengat matahari lumayan menyiksa kulit siang ini. Tapi tidak bagi Ruslan.
Ini sudah menjadi sarapan sehari hari. Dengan cepat dia bergerak mengangkat balok-balok kayu dari truk dan memindahkan ke tempat penyimpanan di gudang belakang. Dia sengaja bergegas cepat memindahkannya, karena akan ada semen satu truk lagi yang akan masuk sebentar lagi.“istirahat dulu, Ale” Teriak Pak Wandi sambil duduk dan menghisap rokok
“santai Be” sahut Ruslan

Ale merupakan panggilan akrabnya, karena dia memang asli dari daerah Maluku, tepatnya daerah Ternate. Kulitnya hitam khas orang-orang timur, ditambah lagi ibunya dari Buton, maka lengkap sudah gelapnya kulit Ruslan

Tanpa memperdulikan Pak Wandi dan Kebot yang duduk sambil merokok dan minum, Ale tetap mengerjakan tugasnya hingga semua balok rapih tersusun di gudang belakang. Lalu dia berpindah ke samping lagi, mengangkat beberapa sak semen dan disusun rapih, agar jika semen baru masuk bisa dengan mudah peletakannya.

Ale lalu jalan kedepan dan laporan ke majikannya
“Ci, balok semua sudah dipindahkan trus nanti jam 1 semen mau masuk” ujarnya Ale dengan dialek timurnya yang tidak pernah lepas
“Oke Ale, gudangnya sudah lu rapihin kan?” Tanya sang majikan
“Sudah Ci…..beres”

Ale segera berlalu kebelakang lagi sambil membawa 2 bon dari meja etalase depan, untuk menyiapkan pesanan yang sudah masuk, nanti dimuat di mobil pickup lalu diantar ke pelanggan yang sudah memesannya.

PROLOG:

Toko bangunan Maju Jaya ini merupakan milik toko bangunan milik Alvin Suryadi, atau suka dipanggil Koh Alvin, usianya sudah dikepala 5 tepatnya 55 tahun. Selain toko Maju Jaya ini, Koh Alvin juga memiliki bengkel motor dan toko sparepart yg letaknya kurang lebih 5 km dari toko bangunannya yang diberi nama Bengkel Karya Unggul.

Istrinya bernama Stefany, 37 tahun usianya. Memiliki tinggi 163 cm dengan badan yg masih langsing, membuat Ci Fany panggilan akrabnya terlihat begitu mempesona.

Berbeda dengan suaminya yang sudah terlihat tuanya, dan suka berpakaian seadanya, maka Stefany selalu terlihat licin, wangi dan menarik, disamping dikarunia kulit putih mulus dan wajah cantik ala wanita oriental.

Mereka berdua sudah menikah selama hampir 10 tahun namun belum juga memiliki keturunan. Setelah menikah mereka memilih untuk membuka usaha sendiri yang lokasinya tak jauh dari tempat tinggal mereka.

Koh Alvin sehari harinya mengelola usaha bengkel dan toko sparepart sedangkan Ci Fanny mengelola toko bahan bangunan.

Di bengkel tersebut ada 4 orang pegawai, satu bagian administrasi dan kasir, dan 3 lagi tekhnisi bengkel yang mengurusi perbaikan hingga perawatan motor. Di Toko bangunan sendiri selain Fany yang bertugas menjaga toko sekaligus boss disana, ada 3 anak buahnya yang ikut membantunya.

Yang pertama Pak Wandi, sudah 60 tahun usianya merupakan pegawai lama dari jaman Koh Alvin baru buka toko bangunan ini,merangkap sopir pickup lalu ada Rivai yang suka dipanggil kebot, baru 3 bulan kerja sebagai kenek, dan terakhir ialah Ruslan atau yg suka dipanggil Ale.

Ale sudah bekerja selama 6 bulan, paling rajin dan tidak pernah diam orangnya. Bisa dibilang toko bangunan ini menjadi rapih, teratur dan juga tertata semua berkat Ale. Gudang yang berantakan semua ditata dan dirapihkan agar barang-barang dan material mudah dicari dan gampang dihitung saat opname. Pasir dan kerikil juga dibuatkan sekat dari kayu dan papan bekas agar tidak berhamburan kemana mana. Dia juga bisa menyetir dan jika Pak Wandi berhalangan, maka Ale yang mengambil alih. Sehingga sedikit banyak bisa dibilang Ale ini tangan kanannya Koh Alvin dan Ci Fany di toko bangunan ini, dan itu sangat membantu sekali kedua majikannya.​

Suatu ketika Fany baru selesai mandi, sambil melilitkan handuk dia keluar dari kamar mandi yang jadi satu dengan kamarnya, masuk ke wardrobe room, pilihin baju dan dalaman buat dipakai hari ini, lalu masuk ke kamar tidurnya untuk pakai baju.

Dia masuk ke ruang tidur, dan suaminya Alvin masih dikamar
“Fan…..” sambil senyam senyum Alvin memandang Fany
Hmmmmm fany sudah mengerti apa mau suaminya.
“pantas belum jalan, ada maunya ternyata” sungut Fany
“hehehehe…yuk…” ujar Alvin sambil mencium tengkuk istrinya.

Fany segera membuka handuknya. Buah dadanya menggantung indah, perutnya yang rata dan mulus, serta area kemaluannya yang ditutupi rambut hitam langsung muncul. Alvin segera memeluk Fany dan melumat buah dadanya dengan rakus.
“pintu sudah dikunci? ” Tanya Fany
"Sudah….” Jawab Alvin disela mulatnya sedang mengenyot puting pink milik istrinya.
“nyalain Ac dulu.. suruh Fany lagi

Sambil melepas sedotannya, Alvin meraih remote AC lalu memencet tombol ON.
Kembali dia melumat buah dada Fany bergantian kiri dan kanan, buah dada yang putih dan terlihat urat-urat merah dan biru di buah dada putihnya, membuat Alvin makin rakus melumatnya.

Sambil menurunkan celana pendek dan celana dalamnya, dia membuka kaosnya, lalu merenggangkan paha Fany, ujung kejantananya yang belum tegak sempurna diberi ludah lewat jari tengahnya di bagian kepala, lalu menggosok gosok pelan di bibir kewanitaan istrinya.

Wanita cantik tsb mendesah dan merasakan mulai ada rangsangan di bibir kemaluannya, lalu tiba-tiba masuk batang berurat milik Alvin dikemaluannya yg belum begitu siap dan basah, pelan2 lelehan cairan membasahi dinding kemaluanya, Alvin mulai menggoyang dan naik turun, Fanny memeluk bagian pinggul suaminya, pahanya dibuka lebar.

Tidak lama kemudian.....
Belum lama Alvin mengayuh perahu birahinya, ujung penisnya sudah meminta untuk tuntas...

“oh oh oh……. Sedikit menjerit kecil lalu memuncratkan cairan kedalam kewanitaan istrinya.

Dengan nafas tersengal, Pria tsb mencabut kejantanannya lalu berbaring di samping Fany.

Fany hanya bisa terdiam.
Alvin langsung bangun sejurus kemudian, masuk kamar mandi mencuci batang kemaluannya, pakai celananya dan bajunya.

Fany juga bangun dan mengambil handuknya, masuk lagi ke kamar mandi….

“gue jalan dulu yah….” Ujar Alvin ”nanti malam ada acara mancing samma si Tono” sambungnya

Fany tidak menjawab, langsung masuk kamar mandi dan mencuci gua nya yang masih gatal sebenarnya, tapi sudahlah….memang Alvin bukan seperti Alvin beberapa tahun lalu, yg ngga bisa lihat Fany lagi masak didapur langsung mendekat dan menepelkan kejantanannya dipantat sambil meremas payudaranya Fany.

Alvin kini masuk ke fase2 yang sudah mulai kurang bisa menikmati seks secara bersama.

Kehidupan seks mereka 3 tahun terakhir ini memang menurun, Alvin juga lebih sering kumpul dengan teman-temannya, mancing hobinya dan juga main burung.

Tapi memang begitulah keadaannya, sedangkan birahi Fany masuk suka membara, usia 37 tahun termasuk usia dimana wanita sedang ganas dan butuh dibelai.
Untuk selingkuh tidak pernah terpikir dikepalanya, sama siapa?
Trus kalau ketahuan bagaimana??
Masa gue cari brondong??
Seks harus pakai suka dan nyaman, itu prinsipnya Fany!

Mencari selingkuhan paling malas dan tidak pernah terpikir, dia takut akibat dari perselingkuhan…..

Banyak bapak-bapak atau anak muda yang sering belanja di tokonya suka mencari perhatian dia sebenarnya. Maklum kadang di toko dia suka pakai baju yang ketat, atau juga model u can see dengan celana pendek atau celana selutut, sepintas memang sangat menggoda iman pria. Wajahnya yang cantik khas oriental, kulit yang putih, dada yang penuh serta perut yang masih rata, wajarlah jika banyak pria yang tergoda.

Tapi standard pria Fany tidak sembarang, harus putih, tinggi, dan ganteng. Karena bercinta harus pakai hati, dia harus suka dan menikmati. Sedangkan yang datang menggoda rata-rata bapak bapak yang standard, meski berduit, atau anak muda yg konyol. Fany ogah dengan yang demikian, ditambah dia juga tidak ada niat untuk berselingkuh.

Akhirnya, sebagai pelampiasan dia membeli alat getar di toko online, pakai dildo dia masih takut, takut rusak vaginanya juga dimasukin dildo yang besar dan kaku, meski rasanya masih hambar tanpa adanya pria yang menghisap buah dadanya, tapi getaran dari vibrate yang dibelinya cukup bisa menghantarnya ke orgasme.

Lumayan bisa O daripada selingkuh….mending jika bisa muasin….demikian kata hati Fany…..​

Meski tinggal dirumah setiap hari, tapi Fany jarang sekali naik ke lantai 2. Rumah besarnya mereka yang terdiri dari 2 lantai dan dikelilingi pagar tinggi disekeliling rumah, memiliki halaman depan yang lumayan luas, garasinya bisa menampung 2 mobil. 

Hari ini tiba-tiba Fany naik keatas dan melihat jemuran serta balkon diatas dibagian samping, dia kaget melihat perubahan besar diatas. Atapnya yang bolong sudah diganti dengan atap transparan buat jemuran, terus biasanya banyak barang-barang berantakan diatas, kini sudah hilang, dus-dus bekas barang elektronik juga sudah tidak ada, semua tertata rapi dan juga tali-tali jemuran sudah hilang dan diganti dengan aluminium retractable yang pernah dibeli tapi belum dipasang pasang. 

“siapa yang rapihin, Mbak?” Tanya fany ke Mbak Ratmi
“Ale, Bu…”
“Ale? Rajin amat? “
Dia mengedarkan pandangannya ke balkon depan, ada pot bunga dari keramik bekas berjejer diatas dan ditanami bunga yang segar.
“ini bunga siapa yang tanam?”
“Ale juga, Bu…”
“bunga dari mana?”
“Yang dihalaman depan yang mau layu pada dipindahin ke atas Bu” jawab Ratmi lagi….

Ale sendiri berusia 28 tahun, setelah sempat lontang lantung pindah-pindah kerja, dia diajak kerja oleh Koh Alvin.

Nama aslinya Ruslan Abdul Pettu. Postur badannya lebih mirip petinju sebenarnya, kulit hitam dengan tinggi 168 cm, badannya kekar berisi, tangannya kasar seperti kebanyakan orang jalanan yang bisa bekerja keras. Mukanya pun jika orang baru kenal pasti agak seram melihatnya.

Alvi pertama kali melihatnya di tempat cucian mobil, dimana Alvin jika memancing, mobilnya suka dititip sekalian dicuci disitu, dan diantara para pekerja disana, dia kagum dengan kesigapan kerjanya Ale. Makanya saat cuci mobil tersebut mau ditutup oleh pemiliknya, Alvin lalu menawarkan Ale untuk kerja dengan dirinya, dia percaya tenaga cekatan Ale akan sangat berguna baginya.

Di saat yang bersamaan orang kerja di toko bangunan malah pada mundur, akhirnya Ale ditugaskan disana oleh Alvin. Awalnya Fany keberatan, dia takut pelanggannya kabur lihat tampang Ale yang seram mirip debt collector tersebut.

Tapi Alvin meyakinkannya.
“lu lihat aja dulu beberapa hari gimana kerjaannya, kalo memang ngga bagus tinggal lu pecat lah…” ujar Alvin ketika itu.
Dan kekawatiran Fany tidak terbukti.

Malah Ale yang baru kinerjanya jauh lebih cepat dan cekatan dan cepat menguasai medan, tidak hanya itu, dia juga rajin beres-beres dan membersihkan area toko dan gudang. Fany dan Alvin jadi suka lihat kinerja anak buahnya ini, dan juga tidak hitung-hitungan sama kerjaan, hidupnya dia sepertinya hanya untuk kerja.

Karena hal inilah mereka memberikan ijin buat Ale untuk ikut tinggal bersama mereka.
Ale kemudian pindah dari petakan sederhananya ke rumah Koh Alvin bosssnya dia. Kamar belakang itu meski buat pembantu jauh lebih bagus disbanding kamar petakannya, ada AC juga, kamar mandinya pas disamping kamarnya.

Dia menaruh tas kecil berisi sedikit bajunya dan celananya, ada lemari kecil dan kursi serta meja disamping kasurnya yg tanpa dipan, Mbak Ratmi lalu memberi 2 seprai dan sarung bantal. Ini nanti buat seprai dan gantinya….jangan jorok yah….demikian pesan wanita paruh baya yang sudah lama juga kerja sama keluarga Koh Alvin.

"Makanan ada dimeja belakang dekat kompor” ujar Mbak Ratmi lagi…..” nanti pagi, sama malam makanan kamu dipisahin ditaruh dekat kompor yah”
“makasih banyak, Mbak”

Ale tahu diri, disuruh tinggal gratis dan makan gratis, sepulang dari toko dia sibuk di rumah beres-beres, mulai dari cabut rumput, menyapu halaman depan, beresin loteng atas, sampai pasang keran atau selang yang rusak.

Mobil majikannya juga tidak luput dari kreasinya, setiap hari jika bukan malam, pagi hari langsung dia cuci.

“Ale, lu jangan tiap hari cuci mobil gue…. 2-3 hari seklai atau kalau kotor aja” kata Koh Alvin…”tipis nanti platnya” sambungnya sambil bercanda.

Yang jelas Alvin dan Fany banyak terbantu oleh hadirnya Ale, karena itu saat Ale merapihkan taman depan yang selama ini dibiarin begitu saja, mereka sangat senang, bahkan mereka berdua ikut untuk hunting tanaman murah untuk ditanam didepan.

Keluarga Alvin dan Fany yang pada datang sampai kaget, biasanya depan rumah gersang, perlengkapan bengkel main ditaruh begitu saja, kita sudah jadi taman yang apik, burung-burung peliharaan Alvin juga digantung rapih berjejer, dan garasi yang jorok juga kini sudah lebih bersih dan rrapi.
“lu ngaceng yah ? terdengar suara Pak Wandi

Fany sedang di gudang kering dibelakang toko displaynya, dibalik dindingnya memang sudah gudang yang ada kursi plastic tempat mereka duduk saat istirahat atau lagi senggang, meski terhalang tembok dan harus keluar dari pintu depan, tapi ventilasi dinding belakang langsung ke bagian gudang, sehingga pembicaraan mereka terdengar oleh Fany yang di gudang display depan.

Dia yang sedang memegang kaleng lem Aibon, terdiam sebentar dan jadi ingin tahu apa isi percakapan anak buahnya dia.
“dih…iya ngaceng bego. timpal si Kebot
“nggalah” tangkis Ale
“mulutluh ngga, celana lu bejendol” kata Wandi lagi
Hahahahahah ketawa mereka
“lu lihat si cici yang tadi yah, mulus beud yah pahanya…. Lama berdiri sambil pilih2 pipa, pantas lu ngaceng. hahahah” timpal Kebot lagi

Fany ingat, tadi ada pembeli yang masih muda berkulit putih, datang dan langsung memilih pipa paralon di rak pipa, dan Ale kebetulan yang melayaninya. Pakaian gadis tersebut memang sangat mini dengan rok pendek diatas lutut, dan kaos ketat, jadi wajar jadi pembicaraan dan perhatian pekerjanya.

“ah, lu kayak ngga ngaceng aja” ujar si Ale
“gue ngaceng dirumah juga ada lawan. Ale….lu yang kasian….”timpal Kebot” iya ngga Beh?” cari dukungan buat ngebuli Ale…
“iye bener” ketawa si pak Tua….

Fany geleng-geleng kepala…
“Ah, si Ale ama Ci Fany juga ngaceng dia ngelihatnya” ujar si Pak Wandi
Fany kaget dengar namanya disebut…..terkesiap….bingung antara marah atau
Tapi dia diam dan tidak beranjak, malah ingin dengar lagi apa bayolan mereka apalagi namanya dia ikut disebut.

Suara ketawa mereka berderai kembali.
“ngga lah…dia boss kita masa ngaceng. ujar Ale
“ah boss sih boss…tapi perempuan cantik mah tetap aja kali bikin lu ngaceng….” Kejar si kebot….
“iya…kemarin gue lihat dia ngaceng pas Ci Fany pake tanktop ama celana pendek. Ujar Wandi pelan tapi tetap aja terdengar oleh Fany. langsung disambung oleh tawa mereka.
“ah sudah..beta cabut dulu. parah babe omongannya ini….kacau tak jelas….” Ujar Ale menjauh sambil tertawa.

Fany segera berjalan ke depan begitu mereka bubar, dia kaget dan berdebar debar hatinya, ternyata jika kita diomongin orang seperti ini yah.
Dia ingat memang kemarin dia menggunakan baju yang ketat model tanktop biasa yang bertali lebat, hanya saja celana pendek yang dia pakai agak pendek, sehingga pahanya terlihat lebih keatas dibanding celana yang biasa selutut yang dia biasa pakai.

Tapi iya sih, yang pada datang aja kadang suka jelajatan, atau pas dia ke pasar dengan baju yang agak ketat mata-mata lelaki pada suka melototinya, apalagi yang kerja sama dia yang tiap hari lihat.

Biar ajalah, pikir Fany, toh mereka beraninya dibelakang, tidak berani bicara langsung atau kurang ajar secara terbuka kepadanya, mereka masih menghormatinya.

“Ale” teriak Fany…. “ Cat dulux putih dong yang 25 liter”
“siap Ci Boss”
Ale segera muncul menenteng cat dulux dari belakang sesuai yang diminta
“berapa nih, Ci?” Tanya yang mau beli
“1,2 juta boss” jawab Ale, karena Fany lagi hitung-hitung di kalkulator besar di etalase…
“bisa kurang ngga?”
“Tanya Boss deh” jawab Ale
“kurang 20 ribu deh buat langganan. ucap Fany
“oke sip.
“taruh di bagasi yah. perintahnya ke Ale

Ale mengangkat cat nya lalu menaruh dibagasi mobil pembeli tersebut
Sejenak Fany teringat pembicaraan mereka tadi, dia diam-diam meperhatikan celana Ale. Memang agak menggelembung sedikit, ditambah lagi dengan celana Ale yang robek-robek tidak beraturan, sehingga gembulannya terlihat jika diperhatikan dengan saksama.

Dada Fany jadi berdesir dan geli sendiri, membayangkan ular hitam dibalik celana Ale. Hih serem batinnya dia..

Maklum dia tidak suka dengan pria yang berkulit gelap, nonton bokep yang interacial aja dia tidak suka, makanya terbayang gembulan Ale yang hitam membuat dia bergidik dan geli sendiri.
Kulitnya saja hitam isinya pasti lebih hitam lagi, pikir Fany.

Suatu pagi beberapa hari kemudian sebelum berangkat ke toko, Fany berjalan ke belakang lalu mengetok kamarnya Ale
“Ale…”
“siap Ci Boss…” Ale yang baru selesai mandi dan hanya pakai celana pendek segera menyambar handuk untuk menutupi badannya kemudian membuka pintu kamarnya.

Fany menyodorkan kantong plastik kresek
“tuh ada sikat gigi, odol, sabu cair, shampoo, ama baju dan celana pendek lu….biar ada baju ganti lu kalo kerja jangan pake celana robek itu lagi.
“Makasih banyak Ci Boss. Ale setengah menunduk berterima kasih

Ale senang dan girang sekali, memang kesibukannya hampir tiap hari masuk kerja, karena Pak Wandi selalu libur hari senin, Kebot hari Rabu, dia sendiri yang masuk setiap hari, membuat dia sulit cari waktu ke pasar beli celana atau kaos. Sudah punya rencana gajian mau beli, tapi Ci Boss keburu beliin dia beberapa pasang.

Pagi itu dia langsung pakai baju baru dan celana barunya, dan setiba di toko Fany tersenyum melihatnya, agak mendingan bathin Fany.
“Boss, Pak Joni katanya belum ada untuk bayar” laporan Pak Wandi
“belum ada? Sudah mau 8 bulan juga belum ada sama sekali?”
“iya Boss. Malah tadi ngindar dia pas saya datang, staff nya dia juga malah bentak-bentak saya"
“ih gimana sih, dia yang ngutang kok malah galakan dia. keluh Ci Fany

“Ale. Lu coba kesana gih, ke Angkasa Estate tagih uangnya Boss, sudah mau 70 juta dan mau 5 bulan belum bayar juga. usul Pak Wandi
“iya saya terserah Ci Boss, jika diperintah saya jalan. ujar Ale

Fany terdiam sejenak tapi kemudian membenarkan juga usulan Pak Wandi.
“tampang lu kan seram, pasti keder mereka. ceplos Wandi
“weits….jangan sembarang bicara Beh. Sahut Ale lagi sambil nyengir.
"iya Ale, coba lu kesana gih. tanya kapan dia mau bayar tapi jangan pakai kekerasan yah. Wanti wanti Fany
“Siap Bu Boss
“ayo Pak Wandi kita berangkat. ajaknya Ale

Tak lama kemudian Ale muncul dengan Pak Wandi sambil tertawa tawa
“Ci Boss, ini dia bayar cash 20 juta dulu, bulan depan sisanya dia lunasin. Kata Pak Wandi sambil menyerahkan amplop yang isinya lumayan tebal

Fanny bingung dan kaget melihatnya
“diapain ama lu. Le? Tanya dia penuh selidik
“tidak Ci Boss, saya elus2 sedikit saja. Senyum Ale
Wandi tertawa lepas…… “elus apaan lu….staff yg bentak gue tadi aja sampe mau terkencing kencing lihat muka lu
“Ya sudah, yang penting dia sudah bayar….makasih yah Pak Wandi…Ale makasih banyak.
“iya Ci Boss. Sahut mereka.

Ngga lama, Fanny ke belakang, ngasih uang 200 ribu ke Pak Wandy….ongkos cape yang tadi kata Fanny…
“mana si Ale?” Tanya Fany
”lagi di gudang semen belakang.
“suruh kedepan nanti dia”

Tidak lama Ale muncul di etalase depan.
“Ci Boss panggil saya?”
“iya…ini ongkos yang tadi” Fanny menyodorkan uang 300 ribu buat Ale

Ale segera menolak.
“kenapa?? Ngga butuh duit lu?” Tanya Fany bingung
Ale diam sejenak lalu menjawab…
“tugas saya itu bantu Ci Boss dan koh Boss disini. masalah tadi sudah jadi tugas saya bantu Ci Boss. Jawabnya polos
“iya. Ini uang terima kasih dari gue. ujar Fany lagi
“ngga Ci Boss. Saya dikasih kerjaan, tempat tinggal yang sangat layak. gaji dan makan yg cukup sudah sangat pantas buat saya. tolak Ale dengan halus
Alasan Ale membuat Fany tercenung sesaat
“saya mungkin dijalan jika tidak ditampung sama Ci Boss dan Koh Boss.

Fany terenyuh mendengarnya, dia terharu melihat tulusnya Ale.

“yah sudah gini. jangan lu tolak lagi, gue transfer ke rekening adik lu yah…..ini bukan imbalan atau apa…tapi gue senang berkat bantuan lu, hutang orang yg sudah mau setahun sudah dibayarkan meski baru setangah. Sudah jangan lu tolak….” Ujar Fany menemukan jalan keluar.
“siap Ci Boss”
“Makseh banyak. ucap lirih Ale.
Fany hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya.​

Suatu malam menjelang tidur, tiba-tiba Fany teringat tadi dikantongnya ada uang 500 ribu yang belum sempat dia ambil, tapi sudah ditaruh di ember cucian, dia naik lihat kantong laundry di depan kamar sudah diangkat ke atas.

Untuk cuci dan setrika serta beres-beres memang jadi tanggungjawab Mbak Tumini, pembantu satu lagi yang pulang pergi kerjaannya, masuk jam 9 pagi dan jam 3 sore dia pulang begitu beres kerjaannya. Jadi malam biasanya baju sudah dinaikan ke atas sama Mbak Ratmi, supaya besok pagi dicuci sama Tumini.

Dia lihat celananya sudah diatas, dirogohnya kantong celana dia yang dipakai hari ini, uangnya masih ada disitu. Lega hati Fany….

Tapi ada yang aneh, celana dalamnya yang harusnya ada dengan beha disitu, tapi tidak ada.
Dia lalu bongkar-bongkar tumpukan pakaian kotor yang hanya ada 3 orang disitu pakainannya, tapi tetap tidak ada.

Biarlah kata Fany dalam hati, besok nanti gue tanya Ratmi atau Tumini.
Besok sebelum dia berangkat kerja, dia naik keatas dan bertanya ke Tumini
“mbak, celana dalam gue kemana yg kotor kemarin?”
“ada nih, Ci. ujar Tumini
Benar ada. Celana putih dan beha yang warnanya senada ada semua di ember yang habis digiling.
Lho? Kok ada, tadi malam kemana celana dalamnya?? Tanya Fany dalam hati
Fany segera beranjak dan jalan ke toko, mobilnya sudah kinclong sepertinya habis dicuci oleh si Ale.
Malamnya setiba dirumah, sebelum tidur, dia kepikiran masalah celana dalamnya, lalu naik lagi keatas, dan masih bertanya tanya dalam hati kemana celana dalamnya dia yang kemarin, hilang malamnya lalu paginya ada lagi.
Kembali dia lihat CD warna coklatnya hilang….Hadeuh….bingung Fany jadinya

Meski bertanya tanya tapi Fany menyimpannya dalam hati saja
Besok pagi kembali dia naik keatas mengecek di tempat cucian, celana dalam coklatnya sudah ada lagi. Dia seperti tersihir jadinya

Apa salah mata gue kali yah?? Dia bertanya tanya dalam hati
Hal yang sama diulang lagi besoknya, kali ini dia cek malam harinya. Benar celana dalam hitamnya sudah hilang. Diambil kamera ponselnya dan memotret ember cucianya, lalu dia turun lagi ke kamarnya.

Besok pagi-pagi sekali dia naik dan memastikan hal yang sama, dan benar celana dalam hitamnya sudah ada disana, dipotret lagi dan dicek kedua foto yg berbeda itu. benar sekali, pikir dia, pasti ada yang mengambil malamnya, lalu pagi-pagi mengembalikannya.
Tapi siapa? Mbak ratmi ngga mungkin. Buat apa dia melakukan itu?

Kecurigaan Fany tersisa ke satu orang. siapa lagi kalau bukan Ale. Tapi buat apa??
Fany jadi takut karena ingat cerita bahwa bisa jadi dia diguna guna nanti lewat media celana dalam tsb.
Fany bergidik dibuatnya, Dia ingin segera melabrak Ale, tapi takut tidak ada bukti.
Nanti malah dia yang malu sendiri
Dia lalu menyusun strategi untuk menangkap basah pelakunya
Dia tahu Ale jam 5.30 sudah bangun dan mulai beres-beres rumah, sebelum jam 8 pagi dia jalan ke toko. Dia biasa duluan jalan untuk buka toko dan siapin semuanya, jadi jam 9 saat Fany ke toko semua sudah rapih dan terbuka.

Pulangnya juga demikian, jam 5 sore toko tutup, Ale yang menutup dan memasukkan semua barang, mengunci pagar depan dan jam setengah 6 dia jalan balik dengan menggunakan mobil pickup toko.

Malam di rumah, jam 21.00 , suaminya belum pulang, dia tadi wa bilang mau mincing. Bodoh amatlah pikir Fany, mancing sampai pagi juga terserah.
Fany naik keatas ke tempat cuciannya, dan benar celana dalam yang dia pakai tadi sudah tidak ada ditempat.

Dia turun kebawah, rumah sudah sepi. Thomas sudah tidur di kamarnya diatas, Mbak Ratmi juga jam 7 sudah menghilang ke kamarnya, dia masuk ke kamar belakang tempat Ale tidur diketok dua kali.
“Ale. panggilnya agak kencang
“iya Ci Boss. Suara Ale menyahut dari dalam. Mukanya muncul pas pintu kamar dibuka
“gue boleh masuk ke kamar lu?”
Tanya Fany sambil melihat muka Ale
“buat apa yah Ci Boss?” agak gugup wajah Ale bingung.
“mau lihat-lihat aja kondisi kamar lu”
“Boleh khan?” Desak Fanny
“si…silahkan Ci Boss. Ale mepersilahkan.
Fany masuk dan sejenak memperhatikan kamarnya sekelling, rapi sih.
Ale Nampak sedikit gugup ada boss nya di kamar.
“sekarang buka lemari lu !! perintah majikannya.

Dengan tangan sedikit gemetar Ale membuka lemari bajunya. Wanita berparas cantik itu membongkar baju-bajunya Ale, sampai celana dan celana dalam yang agak bulukan dibongkar olehnya sementara Ale hanya diam saja.
“tutup lagi !! perintah Fanny setelah tidak menemukan apa yang dia cari.

Ale diam aja, tidak berani bertanya apa maksud majikannya, Meski dalam hati dia sudah menduga. Fany mengedarkan pandangannya ke sekeliling. dia tiba-tiba curiga dengan kasur pegawainya. dia angkat bantalnya Ale dan ternyata benar, celana dalam putih yang dia pakai tadi ada di atas kasur Ale dan disimpan dibawah bantal.

Ale seketika pucat dan pasi mukanya, dia langsung tertunduk malu dan takut.
“apa maksudnya ini, Ale? meninggi suara majikannya
“maaf Ci Boss. Gugup dan gagap suara Ale.
“lu gila yah, apa maksudnya lu simpan celana dalam gue? emosi Fany semakin meninggi
“ maaf Ci boss.

Mau nangis rasanya Ale. malu dan gugup bercampur aduk, ketahuan dia suka mengambil celana dalam majikannya.
“iya gue tanya apa maksudnya. Desak fany.
Ale hanya dia, gugup dan menundukkan kepalanya.
“apa coba ?
“maaf Ci Bos.
“bukan maaf yang gue perlu sekarang penjelasan lu yang gue mau !!
“Maaf sekali lagi Ci Boss. suara Ale seperti mau nangis.
“tolong jangan pecat saya. saya ngaku salah Ci Boss.

Pucat, takut, rasa bersalah semua bercampur jadi satu di dada dan pikiran Ale. Dia bingung dan tidak menyangka akan tertangkap basah seperti ini. Bayang bayang akan diusir dan dipecat sudah muncul dibenaknya.

Dia ketakutan sekali…..
Fany meski marah dan kesal, tapi masih bisa merem sedikit emosinya, meski dia merasa seperti dilecehkan dengan cara Ale yang nota bene dia percaya dan terlihat tulus selama ini membantunya…..

Setelah diam berapa lama dan Ale tetap meminta maaf dan tertunduk. Fany akhirnya bicara baik-baik.
“gue ngga akan pecat lu atau usir lu…tapi lu jujur ama gue, buat apa celana gue lu ambil ?
“maaf Ci Boss.
"Iya udah. Sekarang coba cerita jujur ama gua.
Di pikiran Fany dia takut dibuat black magic oleh Ale.
Sejenak Ale diam guna mengumpulkan keberanian untuk bicara.
“saya pakai buat fantasi coli saya, Ci Boss. Lepas Ale
Fany terkejut dan kaget luar biasa.
"Buat Coli ?
“buat coli ? pastiin Fany lagi.
“iya Ci Bos, saya minta maaf. saya minta maaf sekali. sesal Ale sambil tetap menunduk tanpa berani menatap wajah majikannya.

dia makin takut kalau Fany ngadu ke Ko Alvin. Kalau Cuma diusir atau dipecat mungkin dia bisa cari kerjaan lain tapi malunya ini
Fany hanya menghela nafas, dia sedikit lega dengan pengakuan Ale, meski tetap dia merasa janggal.
“kamu apain memang? kejar fany lagi
Diam Ale lagi
“ale. kamu apain? Tegas Fany lagi
“Saya sambil coli, lalu celananya Ci Boss saya cium-cium.
Fany merasa konyol sekali mendengarnya.
"astaga Ale.
Fany lalu keluar dari kamarnya Ale.
”sekarang kamu balikin ke atas celana dalam saya. suruh Fany
“Iya Ci Boss. Sambungnya lagi.
“saya benar-benar menyesal, minta ampun sama Ci Boss saya. masih menunduk dan hampir mau menangis Ale memohon.
“sudah taruh diatas dicucian. Perintah Fany sambil dia berlalu.
Fany sambil berlalu ke kamarnya, dia tidak habis pikir, ternyata Ale punya semacam kelainan seperti itu, menggunakan celana dalam untuk beronani.

Dia shock dan bingung
Fany lalu membuka ponsel dan googling di internet untuk searching dengan masalah ini. Ternyata namanya fetish atau beronani dengan media celana dalam wanita bagi pria bukanlah hal menakutkan, lagipula hanya celana dia bukan celana mbak Ratmi, jika celana semua wanita yang dia ambil mungkin itu penyakit, jika hanya celana dia mungkin buat dia fantasi karena dia memiliki oyek bayangan untuk membantu dia mencapai orgasme secara swalayan.

Lagipula Fany berpikir dua kali untuk memecat orang seperti Ale, bukan hanya di toko, di rumah pun semua mulai tergantung dengan dia. Dan itu dia lakukan tanpa pamrih kalau dia pecat Ale, apa dia bisa dapat karyawan serajin ale lagi.

Seketika dia ingat, dia takut jangan sampai Ale kalut lalu pergi diam2 nih. Segera Fany balik ke kamar Ale….
“Ale..”
“Iya Ci Boss. Ale dengan cepat membuka pintu kamar.
“Gue mo bicara sebentar boleh ? Suara Fany sudah rendah.
“Iya Ci Boss.
“lu janji jangan ulangi lagi yah.
“Iya siap Ci Boss. saya minta maaf maaf sekali lagi.

Sambil menunduk tanpa berani menatap wajah Fany.
“istirahatlah besok kerja khan lu, ingat jangan diulang lagi. Fany berlalu dan kembali ke kamar.
Ale langsung plong dan lega karena dia takut sekali sampai gemetar tangannya.

Di kamarnya dia, Fany bertanya tanya, emang semenarik apa dan bagaimana rasanya beronani sambil mencium celananya yang habis dipakai olehnya? Jika celana dalam Dinar Candy yang selebritis itu mungkin bisa kali, celana dalam dia yang bukan siapa-siapa kok malah dipakai buat colli?

Seeketika dia ingat akan cerita mereka di gudang beberapa waktu lalu bahwa Ale suka ngaceng jika lihat dia pakai baju seksi. Apakah ini yang dibilang Pak wandi? Kalau Ale suka ngaceng?? Lalu celana dalam dia dibuat onani ??

Hari-hari berjalan seperti biasa.
Ale juga bekerja seperti biasa, malah tambah rajin. Cuma berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Dia terlihat menjaga jarak dengan Fany, dia jarang muncul kedepan laporan atau membantu melayani meski hanya hal-hal kecil yang bisa Fany handel sendiri.

Dia juga menghindar untuk bicara secara langsung, jika ada orderan apa yang muncul si Kebot atau pak Wadi, meski yang menyiapkan itu tetap saja ale. Namun hal-hal yang jadi rutinitas tetap dikerjakan oleh Ale, termasuk kerjaan di rumah.
Fany juga sempat mengecek celana dalamnya, sudah tidak pernah hilang lagi.

Tapi jujur Fany malah merasa aneh dengan kondisi seperti ini. Biasa Ale sering laporan setiap ada apa, kini bukan dia yag laporan. Dia merasa jadi bersalah karena agak keras bicara waktu itu ke Ale, Padahal kan Ale sudah minta maaf.

Fany takut jika Ale mundur atau cari kerjaan lain…. Tapi untuk bicara dengan Ale lagi dia juga bingung harus bilang apa….dia juga sedikit shock waktu itu.
Nanum disisi lain, ada rasa bangga di hati Fany meski hanya Ale yg note bene orang kerja dia yang melakukan itu tapi apa iya dia sedemikian menarik sampai dijadikan bahan colian?? Ih…Fany merasa aneh dengan perasaan yang tiba-tiba muncul seperti itu…..
Dia sempat mengecek lagi celana dalamnya, masih ada di cucian….kok Ale ngga berani yah?? Apa dia takut kehilangan pekerjaan mungkin.
Ah aneh deh, Fany kok jadi merasa lain. Justru dia jadi membayangkan gimana caranya Ale onani dengan cdnya?
Trus apa dia ngga engap dengan baunya??

Dia memang akui, Ale disenangi banyak costumernya dia, karena rajin dan sangat membantu mereka

Fany merasa jadi bersalah. Dia tiba2 rindu dengan Ale yang dulu suka melucu dengan logatnya. suka menyamperin etalasa dan bantu dia melayani pembeli, meski sebenarnya Fany juga bisa. dia seakan tidak tega majikannya berdiri dari kursi kasir hanya untuk menimbang paku, atau mengambil cat, selama dia masih ada disitu.

Pagi hari karena ada roti di kulkas, Fany menyuruh Mbak Ratmi memanaskan dan membuat roti bakar. Saat ke meja makan, dia lihat roti bakar lumayan banyak, dia sisihin dua tangkap untuk Ale… dia ke dapur belakang tempat piring yang Ale pakai untuk sarapan….

Pas dia angkat wajahnya, dilihatnya Ale lewat pintu kaca, baru saja keluar dari kamar mandi, hanya menggunakan handuk… yang membuat Fany kaget ialah tonjolan diselangkangan Ale yang hanya dilapisi handuk….apalagi pas dia menjemur kain lap diatas bangku di depan kamar mandi….dia berdiri menyamping dan terlihat jelas tonjolannya…..terbayang gedenya barang yang tersembunyi….

Dada Fany bergetar seketika….apalagi Ale berbalik jalan kea rah pintu sebelum masuk kekamarnya, tonjola itu Nampak sekali…langsung panas badan Fany melihatnya….dia segera masuk ke kamarnya…. Entah kenapa tiba-tiba dia merasa vaginanya basah…..

Sialan kenapa yah gue ini kok semakin gue menghindar dan tidak memikirkan itu malah rasa itu muncul terus yah. 
sasarannya juga ialah sosok yang tidak pernah dia pikirkan selama ini. kesel hatinya memikirkan ini tapi justri birahinya semakin naik ke kepalanya.

Suatu saat Fany melihat Ale sedang bekerja.
Fanny sejenak melihat tonjolan di selangkangan Ale. Entah kenapa dia jadi pensaran….apalagi semenjak kejadian pagi hari dia lihat ale keluar dari kamar mandi. dadanya berdesir dan tengkuknya jadi dingin sembriwing membayangkannya.

Ale sendiri justru ketakutan melihat majikannya, dia masih malu sekali dengan kejadian ketangkapnya dia memakai celana dalam untuk coli. Dia merasa seperti ditampar bolak balik, malu sekali sudah jahat kepada majikannya yang menurutnya sangat baik sama dia.

Fany ingin bicara agar Ale biasa saja seperti dulu lagi, tapi dia segan dan bingung mengungkapkannya. Apa nanti pikiran pekerjanya ini??
Sebaliknya Ale ingin meminta maaf lagi, karean menurut dia apa yang dia lakukan waktu itu sangat jahat dan dia berterima kasih tidak dipecat.

Sesakali Ale mencuri pandang ke majikannya. Fany Meski usianya sudah 37 tahun tapi penampilan dan kemulusan kulitnya tetap terjaga, apalagi memakai baju ketat seperti ini, dadanya membusung sangat pas dengan ketatnya kaosnya.
Haish….Ale berusaha membuang jauh-jauh pikiran kotornya. 

Sejenak hilang pikirannya tapi darah dan signal keburu terkirim ke urat bawahnya. Kejantanannya sedikit naik dan menggembung, celakanya ini diperhatikan oleh Fany yang diam-diam melirik dada Fany berdesir, kalo burung hitam gede begini gimana bentuknya yah.
Fokus…focus ….teriak hati kecilnya….selera lu tinggi…selera lu yang memang sudah lu setting seperti itu…ngapain lu turunkan? Ama pembantu lu juga.
Tapi semakin dia usik, rasa lain yang penasaran ingin mencoba dan melihat setidaknya…malah semakin merasuk ke kepalanya.
Cobain dulu rasanya.
Jangan bilang tidak kalau belum tahun rasanya.
Toh yang putih juga ngga mampu buat lu puas.

Fany sebenarnya berharap agar Alvin bisa mengerti kondisinya, bagaimanapun dia butuh dibelai dan disayang. Dulu Alvin masih mau membantu jika dia belum klimaks, entah itu pakai tangan atau sekedar sambil menghisap buah dada Fany sambil Fany memainkan kelentitnya hanya untuk agar dia bisa orgasme.

Sekarang Alvin hanya jika dia mau, itu pun sebulan bisa dihitung dengan jari. Bahkan sudah selama ini dia tidak sedikitpun menyentuh istrinya. Sedangkan Fany belakangan ini justru merasa hormone-hormon nya makin berkembang dan meminta pelampiasan.

Usia 37 tahun, masih cantik dan langsing….kulitnya putih mulus, dengan buah dada yang besar berukuran 34 B, apalagi jika memakai push up bra, membuat dadanya menonjol dan sering jadi pusat perhatian para mata nakal pria.

Alvin hanya sibuk dengan bengkel, hobi mancing dengan teman-temannya dan mengurus burung kesayangnya yang banyak digantung di depan rumah. Burungnya sendiri malah tidak pernah masuk ke sarangnya. Mungkin sarang yang lain, pikir Fany.

Fany memilih untuk tidak memikirkan masalah itu, dia lebih memilih untuk focus dengan kerjaannya di toko dan mulai timbul bibit-bibit aneh di kepalanya. Karena hal yang dulu tidak pernah bahkan jauh untuk dipikirkan. Kini malah sering muncul berseliweran di kepalanya. ngapain mikir yang ribet-ribet, sedangkan didekatnya ada yg jelas mudah ditangkap, dan kesempatan terbuka.

Tapi khan dia bukan tipe lu, Fany. Isi otak kanannya mempengaruhi lagi…. Udah gitu dia babu lu. apa kata dunia jika orang tau???
Hmmmm….tapi lu lihat benjolan di selangkangannya….otot dan kerja keras dia selama ini…. Ngga ada capeknya….pasti punya dia hitam gede….perkasa dan tahan lama.
Lagian lu kan belum nyoba yang segede paralon gitu??

Aih….. sialan.
Dua kata dan pikiran itu selalu muncul saling mempengaruhi. Sedangkan rasa ingin dibelai…dan hangatnya vaginanya Fany jika sedang bergairah selalu buat dia bingung sendiri. Entah kenapa gairahnya dia sekarang malah semakin meningkat.
Bodoh ah pikirnya lagi.

Fany sengaja memanggil Ale untuk bantuin dia di depan, selain dia juga repot jika lagi banyak orderan, Ale sangat cekatan dan banyak costumer yang suka dengan gerak cepatnya, logat ambonnya, serta diminta tolong apa aja, Ale turun tangan. Sedangkan Pak Wandi dan Kebot senang-senang aja di belakang, bisa ngopi, ngerokok dan lihat-lihat bokep di hp mereka.

Fany kadang merasa ser ser an dadanya saat lihat lengan kokohnya Ale….kadang dia suka curi2 pandang. rambut cepaknya Ale dan badannya yang kekar, membuat dia mirip aparat atau body builder. Meski tidak pernah fitness, tapi kerjaan dia stiap hari otomatis membentuk badannya lebih kokoh lagi

Dan semejak dibeliin obat roll on, bau sengitnya juga sudah hilang…. Bahkan pagi-pagi habis mandi bau sabunnya tercium dan tidak apek lagi dibanding awal-awal dia datang.

Ale sendiri, meski suka menundukan kepala dan masih malu terhadap majikannya, tapi sempat juga dia curi-curi pandang ke Fany. Apalagi hari ini Fany hanya memakai baju u ca see dengan dengan tali besar, tapi ketatnya baju dan pundak serta ketiak mulusnya terlihat jelas, apalagi saat Ale mendekat meminta bon atau memberi uang pembayarn ke meja kasih dimana Fany duduk….

Fany sendiri menyadari jika Ale suka curi pandang meski malu-malu…..dia tahu dan bisa dilihat dari ekor matanya…..Bahkan dengan sengaja dia mengangkat tanganya pura-pura mengikat rambunya saat Ale sedang memandangnya, sambil dadanya dibusungkan…

Rasain lu, biar sange lu mandanginnya. pikir Fany dan tanpa dia sadari, dia menikmati momen-momen itu malah seperti sengaja dibiarkan. kadang dia sengaja menunggingkan pantatnya agar dilihat oleh Ale pantantnya yang terbungkus celana pendek atau celana bermuda yang ketat.

Ale yang kemudian tidak tahan, saat makan siang dia pun pergi ke WC di belakang, dengan alasan mau buang air tapi dengan gerak cepat dia menuntaskan cairan tempurnya dengan metode 5-1. 5 jari dan satu batang.

Hari-hari berlalu, Fany pun terkesan seperti sengaja…. Pagi hari saat Ale sedang bersih bersih depan rumah atau di garasi, dia lalu kadang keluar sebentar hanya dengan daster tidurnya yang seksi… meski masih pakai beha dan celana dalam, tapi lekukan tubuh Fany dan mulusnya betis serta lengannya terlihat jelas…..

Dia tahu Ale menatapnya sembunyi sembunyi.tapi dia senang dan menikmatinya.
Bahkan pagi ini, Dia tahu Ale akan ambil sarapannya sebelum berangkat ke toko….Fany sengaja dengan tanktop setali duduk di meja makan karena dia tahu Ale akan masuk lewat pintu belakang ke dekat kompor untuk mengambil sarapannya…..dan kepuasan di senyumannya melihat Ale yang jadi kikuk dan malu melihatnya…..

Meski demikian, Ale tetap sangat menghormatinya….tidak pernah dia terlihat lepas kontrol, bercanda, atau melewati batas kesopanan selama ini….mungin bagi dia bisa menikmati diam-diam dengan melihat pemandangan indah seperti sudah lebih dari cukup…..Ale tau diri….

Malamnya, saat Fany keluar kamar, dia lihat kue blackforest masih tersisa sedikit, pasti Thomas sudah ngga mau makan lagi, Alvin apalagi…. Dia lalu menyisihkan dari tempatnya, pindahin ke piring, lalu diantarnya ke kamar Ale….
“Ale. panggilnya
“siap Ci Boss.

Ale bangun dan kaget lihat majikannya berdiri di depan pintu kamar, dengan tanktop setali, dan celana pendek….lampu di depan kamar yang agak buram membuat pancaran sinar ke badan majikannya terlihat kontras…..
“nih, lu abisin aja. Sambil senyum.
A le yang kaget langsung menerimanya.
“makasih Ci Boss. Sambil menunduk.
“Makan trus istirahat lah lu
“makasih ci boss

Fany berlalu tapi dia senang melihat tatapan Ale yang hamper tersetrum melihat penampilan dia malam itu Fany berdebar debar dadanya, kok gue jadi kayak eksebionis begini yah…..pikir Fanny.

Kemaluannya mendadak gatal…..hangat dan berair. dia ngga tahan segera ke lemari dekat kamar mandi merogoh vibrator mungil yang bisa dia pakai lalu sambil mengunci pintu…dia berbaring telanjang….dan mulai menggetarkan alat itu ke kelentitnya.
Oh oh ah oh………Fany menjerit kecil saat orgasmenya tiba…… dia puas meski masih menyisakan kegersangan sedikit.

Ale sendiri bingung dibuatnya….majikannya dulu habis-habisan memarahinya saat tahu dia mengambil celana dalamnya, tapi kok sekarang malah makin baik dan ramah, bahkan seperti cuek dan biasa saja saat memakai baju-baju pribadi yang sedikit terbuka baik apalagi dirumah

Pusing nih kepala gue….pikir Ale… burungnya bangun minta dielus jadiny.
Setelah reda sedikit beberapa hari, kini birahi Fany kembali bergejolak. Alvin seperti biasa jika dirumah bicara hanya tanya progres toko, laporan bengkel dan cek kondisi keuangan. Basa –basi sedikit tentang anaknya Thomas, lalu tidur. Jika dia melek maka kolam pemancingan tempatnya.
Dada Fany bergejolak…..dia bingung bagaimana ini…..

Memulainya dia gengsi, tidak dimulai vaginanya gatal.
Sensasi mencoba yang lain dan benar-benar beda dari apa yang pernah dia rasakan kini muncul dan mulai menggodanya. Dia sendiri belum siap jika harus bergumul atau bercinta dengan pria yang bukan tipenya, tapi sensasi merasakan kejantanannya yang besar, hitam, dan kekar membuatnya jadi ingin tahu…..

Apa benar mereka kuat dan besar, apa iya yang dibalik handuk itu besar isinya???

Teng tong ting tang…….
Jam 8 malam lewat, semua sudah masuk di tempat tidur, dia tahu jika memancing Alvin paling cepat jam 12 malam baru pulang……
Fany galau, dia mondar mandir di depan kamar, lalu kebelakang ke arah dapur, dia tahu Ale ada didalam kamarnya, dan pasti belum tidur, karena tadi jam 7 lewat masih mecuci kandang burung Alvin, jadi pasti dia baru selesai makan malam dan mandi.

Akhirnya.
Tok tok tok…..
Ale bangun dan membuka pintu kamarnya, majikannya Fany berdiri di depan kamarnya, dengan daster mini setali, pundaknya yang mulus terlihat dan juga pahanya hingga kakinya terekspose…
“boleh gue masuk” Tanya Fany….
“boleh ci Boss….” Agak gugup Ale…takut disidak kayak kemarin lagi…..
“tutup pintunya…..lampunya lu matiin juga…”perintah Fanny
Meski bingung dengan perintah Fany, Ale nurut.

Dia menutup pintu dan menguncinya, mematikan lampu, meski dikamar gelap, tapi pantulan sinar dari lampu di depan kamar Ale masih masuk, sehingga meski temaran Fany dan Ale masih bisa saling lihat di dalam kamar…..
Ale duduk di tepi kasur, Fany duduk di kursi
“lu udah ngga ngambil celana gue lagi khan?’ tnya Fany
“ngga Ci Bos. jawab Ale cepat.
“saya minta maaf jika Ci Boss masih marah….”
“ngga. gue udah ngga marah.

Diam sejenak.
Fany bingung bagaimana memulainya….
Ale juga menunduk, takut Fany marah atau ada yang mau disampaikan sampai harus tutup pintu seperti ini.
“gue mo minta tolong ama lu…..” ujar Fany lirih…..”tapi ini benar-benar rahasia Cuma diantara kita berdua.
“iya siap Ci Boss….apa yang bisa saya tolong…” lega hati Ale

“hmmmmm….gimana yah bilangnya…..” Fany bingung. Sedangkan debaran di dadanya berdebar kencang…tengkuknya serasa aneh…..

“Bilang aja Ci Boss, saya pasti siap selalu bantu…..”
Fany diam lagi…..sambil melirik Ale yang menunduk pas Fany menatapnya.
“ gue nanya ama lu…..lu nafsu lihat gue??”

Ale kaget bukan kepalang ditodong pertanyaaan seperti itu…..
“eh….nggga….gimana gimana Ci Boss…..”gelagapan Ale
“ih….lu gue tanya juga….” Gemes Fany….
“lu nafsu ngga??” sementara memeknya mulai hangat, rasa malunya sudah hilang, yang ada hanyalah rasa ingin menguasai medan ini segera.

Ale diam lalu senyum
“jujur jawabnya….”
Ale mengangkat wajahnya sedikit
“Orang ngga normal aja yang ngga nafsu sama Ci Boss…..” ucap Ale lirih sambil tersipu malu…..
Fany senyum penuh kemenangan
“berarti lu normal? Nafsu ama gue….”cecar Fany
“iya Ci Boss…..” jawab Ale….

Fany menyeriangai merasa sudah memegang kartu truf di awal, dia puas mendengarnya…..

“ya sudah…sekarang gue minta tolong ama lu….tapi ingat ini rahasia kita….kalo lu bocorin…lu gue pecat….” Ancam Fany sedikit
“iya siap Ci Boss….rahasia kita aja…..”
“bener?”
“iya bener….sumpah Ci Boss…..” sambil mengangkat jarinya ala ala finger cross
“janji??”
“janji ci boss”
“oke…gue pegang janji lu…”
Fany sedang dalam posisi menguasai dan merasa superior….
“sekarang buka celana lu…..gue mo lihat isi celana lu….”

Kaget luarbiasa Ale…..
“celana saya???” Tanya Ale…
“iya…celana lu….” Gemes lagi Fany….
“buat apa Ci Boss???” Ale jadi bego
“gue mo lihat…..boleh khan??” agak menekan suara Fany….
“bo boleh Ci Boss…..” jawab Ale….
Ale membuka celananya perlahan…..sekalian celana dalamnya juga….
“baring lu…” perintah Fany
Ale tiduran….. tangannya masih menutupi selangkangnya yang setengah tegak…..
“buka tangan lu….gue mo lihat….” Ujar Fany ngga sabaran .

Dia agak gemes melihat Ale yang terlihat bego, tapi senang dengan progres yang berjalan.

Ale membuka tangannya, dan batang besar hitam itu terpampang di depan mata Fany….
Fany kaget melihatnya….
“gede banget……berurat lagi….” gumannya tanpa sadar
“ingat….ini rahasia kita berdua….”ujar Fany menegaskan…
“iya Ci Boss…..” angguk Ale….setengah tidak percaya jika Ci Boss yang hanya ada di dalam hayalannya jika coli…malam ini ada didepan dia dan memandang tongkat kebanggaannya ini

Tangan Fanny mulai menyentuh batang gede hitam itu, meski lampunya dimatikan, tapi mata Fany sudah bisa beradaptasi dengan kondisi penerangan kamar yang minim…

Tangannya mulai mengelus halus, lalu meremas dengan gemes batang kemaluan yang sudah tegak sempurna….

“janji yah lu akan tutup mulut…” bisik Fany pelan….tapi terdengar oleh Ale yang mulai megap-megap, karena baru kali ini dia merasakan burungnya dipegang oleh tangan sehalus Fany. Berharap saja tidak mampu, apalagi mengalami langsung seperti ini, Ale tidak mampu berkata kata lebih

“i..i..iya Ci Boss…. Saya janji….” Menahan birahi saat batangnya semakin tegang
Milik Ale hitam, namun berbulu lebat di bagian atasnya, meski tidak mengurangi kegagahannya saat berdiri tegang seperti ini…

Fany sudah hilang akal….
Antara galau dan nafsu….
Dia akhirnya memutuskan…..
Fany bangun, melepas celana dalam….
Tanpa melepas dasternya…dia naik ke pangkuan Ale….
Ale semakin tegang melihatnya….

Mimpi apa beta, mamae……..
“ingat ini rahasia kita. ingatkan lagi Fany.
“iya Ci Boss. jawab Ale. sange melanda dirinya

Fany lalu mengelus ujung batang raksasa itu ke bibir vaginanya yang sudah basah….Ale meringis keenakan saat batangnya apalagi topi bajanya mendapat sentuhan memek indah milik majikannya, meski dia tidak melihat secara langsung….
Pelan-pelan lalu Fany mulai memasukan batang tegang itu ke vaginanya….

Agak kesulitan meski memeknya sudah banjir dan dinding-dindingnya basah, tapi kemaluan Ale memang besar dan berurat membuat dia perlu waktu untuk beradaptasi dengan ukuran kejantanan besar ini…..
Sedikit demi sedikit akhirnya masuk penuh….Fany seperti tersetrum saat vaginanya penuh dengan kontol besar Ale… dia mendiamkan sejenak….membiarkan rasa kenikmatan yang sekian lama tidak dia rasakan itu berjalan….
Daster yang dia kenakan sengaja tidak dia buka, dan Ale juga hanya terdiam telentang, tangannya diletakkan di kasurnya, dia tidak berani bertindak jauh, kecuali diperintah, meski alat kelamin mereka sudah sepakat bersatu, tapi rasa inferior Ale masih ada dalam pikirannya dia…..

Fany lalu mulai menggoyang pelan…
“lu diam aja Ale. biar gue yang goyang. Bisik Fany pelan.
“tangan lu jangan pegang-2 yah….”
“ii..iya Ci Boss…” Ale antara siap perintah dengan menahan konak dan nikmat, mengiyakan apa perintah boss nya….
“jangan keluar dulu, lu….” Tegas Fany lagi….

Buset udah nyuruhnya macam-macam, ini minta jangan crot dulu.
Luar biasa pergumulan bathin Ale, dikasih enak tapi disuruh gantung. hanya burungnya saja yang dibutuhkan sepertinya.

“kalau mau keluar lu tahan atau bilang. perintah Fany Sambil menggoyang. buah dadanya ikut bergoyang dibalik dasternya. Dan Ale bisa melihat samar-samar putingnya dibalik daster, tapi dia takut untuk menyentuhnya, karena perintah bossnya demikian.
“ii iya ci Boss…” lagi Ale nurut….
Saat Ale merasa sudah mau di ujung, dia ingat petuah pak Wandi… lu pikirin yang lain, jangan fokus di burung lu….

Ale mempraktekkan ajaran si Babeh, dia mulai mikir pasir, semen besok mau diantar kemana dan berapa sak, serta batu kali yang sudah habis dia harus order lagi… memikirkan itu sedkit menurunkan dan memundurkan cairan peju dia yang sudah di ujung batangnya.

Sementara Fany semakin ganas menggoyang pinggulnya…vaginanya meremas dan mulai basah kuyup akibat desakan batangnya Ale, memeknya yang selama ini gatal bagaikan disiram air segar dahaga seksualnya, dan benar seperti yang dia duga sebelumnya, batang Ale memang kuat dan besar….

Goyangan Fany makin intens, matanya berkejap kejap menahan nikmat. bibirnya mendesis keenakan dan tangannya bertumpu di dada Ale yang hanya bisa diam menikmati, serta tidak berani berbuat apa-apa selain menahan agar tidak muntah duluan….

Klimkas Fany akhirnya tiba….dengan ganas dia menggoyang pinggulnya, menancapnya batang hitam itu disambut dengan goyangan olehnya, dan dinding dinding vaginanya makin basah, batang itu yang pasif digesek gesek oleh vaginanya, dan kelentitnya terkadang tersentuh saat dia mencabut keatas lalu menurunkan lagi pantatnya….

Mata Fany seperti mau tenggelam hitamnya tinggal putihnya. nikmat yang belum pernah dia rasakan…sensasi bercinta dengan pembantunya dan diam-diam di kamar yang sempit, membuat itu terakumulasi dengan semua rasa haus seksnya yang selama ini melandanya….

Arrrgggghhhh,…..ouhhh….auh…….Ale …..gue keluar……teriak Fany agak kencang…..Ale kaget dan nyaris mau menutup mulut majikannya karena takut terdengar hingga luar kamar….

Fany mencengkram dada Ale….giginya gemeretak menahan nikmat….pantatnya ditekan dalam-dalam ke kontolnya Ale…vaginanya berkedut kedut ….seketika lututnya lemes….cairan kenikmatannya tumpah lewat vaginanya……
Dia lemas, masih membiarkan batang sakti itu menempel di dalam memeknya……
Ale hanya diam….meski dia belum klimaks, tapi rasanya mencoblos atau dipaksa nyoblos kemaluan majikannya, memang nikmat sekali.

Tapi dia masih bingung. Takut dan tanggung
Fany lalu tersadar… mencabut vaginanya pelan pelan….
Aduh. desisnya gede banget sih batang lu. Setengah meringis. Ale hanya tersenyum kecut….

Fany duduk disamping kasur Ale…..diam sejenak mengumpulkan pikiran…sensasi dan kepuasan yang dia rasakan barusan membuat dia jadi gemetar lututnya…..

Lalu segera dia tersadar….
“lu belum keluar yah, le?” tanya dia
“iya Ci Boss…” harap Ale…. Dalam hati Ale, lu udah tahu gue kentang, masih nanya pula….

Ale berharap majikannya segera berbaring, membuka paha lebar-lebar, agar dia bisa menekan dari atas untuk menuntaskan gairahnya dia….tapi sekali lagi dia hanya bisa diam juga, menunggu perintah….
Fany bangkit dari duduknya….
“ Ale, lu keluarin sendiri pake tangan yah….”
Alamak mati belanda….demikian pikir Ale….
“nih, celana dalam gue…lu pake aja buat coli….” Fany melempar celana dalam yang dia pakai tadi ke sisi tenpat tidur Ale……
Ale diam dan agak kecewa.

Tapi tidak berani bantah dia….
“jangan lupa besok pagi lu taruh lagi diatas” senyum Fany muncul di ujung bibir….

Tanpa merasa bersalah, dia menuju ke pintu untuk keluar kamar….
Sebelum keluar…dia kembali menegaskan ke Ale…
“ingat, ini pembicaraan dan kesepakatan kita jangan sampai ada yang tahu….” Ancamnya lagi ” jika ada yang tahu, lu gue pecat langsung….”
Dih….. serem….

“iya Ci Boss….Cuma Ci Boss dan saya yang tahu masalah ini. jawab Ale meyakinkan Fany…
Fany kembali melempar senyum penuh kemenangan, lalu berbalik dan keluar kamarnya.

Ale langsung bengong sesaat…hampir tidak percaya dia..kontolnya ternyata baru saja merasakan enaknya dinding dan lubang vagina Ci fany, boss nya dia yang cantik, yang selama ini cuma ada dalam hayalan dia…. Tadi ternyata bukan mimpi…meski dia ngga keluar, tapi melihat ekpresi dan kepuasan Fany, membuat Ale sangat surprise dengan kejadian ini….

Segera dia kembali berbaring, celana dalam milik Fany lalu diambil, dia membungkus kontolnya yang tegang tadi dengan celana dalam nylon tipis lalu memulai olah gerak 5-1 style….. dan tidak lama kemudian cairannya dengan banyak sekali tumpah di celana dalam tersebut…..

Ale puas…meski ujungnya hanya dengan celana dalam, tadi tadi dia sudah “memerawani” vagina indah milik bossnya…..

Celana dalam yang penuh caran pejunya, membuat Ale bingung bagaimana menaruhnya di ember cucian, nanti Mbak Tumini pas mau nyuci pasti ketahuan banyak bekas pejunya. Di lalu masuk ke kamar mandi, disiram semua celana dalam itu, dikucek sebentar, lalu memerasnya dan diantarnya keatas, setidaknya cairan pejunya sudah dinetralisir oleh air….

Fany sendiri saat kembali ke kamarnya bagaikan tidak percaya dia bisa melakukan perselingkuan tergila dalam hidupnya…. Tapi saat dia merasakan betapa enak dan nikmatnya batang kemaluan Ale….dia senyum senyum sendiri..sensasi bercinta dengan pembantunya itu sungguh berbeda, dia menjadi boss juga di ranjang, dan batang besar itu mampu membuat dia klimaks, jauh lebih endol dibanding pakai vibrate….

Meski dia merasa tidak enak karena Ale tidak keluar, hanya dirinya…..tapi dia masih sangat tinggi gengsinya… dia masih belum siap jika buah dadanya diisap oleh Ale… belum siap juga jika harus menerima cairan dari ale di vaginanya, apalagi berpelukan dan berciuman….

Namun sensasi bercinta dengan pemuda itu sedikit banyak merubah mindsetnya dia…bahwa ternyata batang hitam milik Ale, nikmat dan sangat terasa penuh di memeknya, yang sudah turun mesin sekali. Dan ini membuat dia memiliki hiburan baru.

Rasa ingin lagi dan lagi… ternyata biarpun kata para ahli bahwa size does not matters, tapi ukuran yang besar memang bisa membawa kenikmatan tersendiri bagi wanita, apalagi batang yang gede, kuat dan tahan lama. Dan itu dimiliki oleh Ale.​

Saat itu Fany mengajak Ale mengobrol sejenak sambil membawah masalah pekerjaan. Melihat Fany malam itu dengan daster nilon pendek sepaha, lalu dengan lengan setali, membuat keseksian wanita ini semakin terlihat menonjol, rambunya yang dijepit keatas membuat tengkuk dan leharnya terlihat putih mulus.

Dan dibalik daster itu kelihatan sekali putting susunya membayang, karena memang dia tidak memakai bra didalamnya. Signal langsung terkirim dari mata Ale ke dalam celananya, dan seketika juniornya pun mulai beraksi menggelembung sedikit.
“lu bisa mijit ngga?” tanya Fany cuek sambil ngemut mangga bijinya.
Ale bingung
“kalau cuma mijit tekan tekan bisa, kalau mijit cari uratnya yang salah, saya takut salah Ci Boss”
“yeh….mijit buat tekan aja, kakai gue pegel… manggil Mak Ginong gue takut corona gini”
“terserah Ci Boss. Kata Ale pasrah.

“ya sudah…di depan tv aja yah…” ajaknya dia, sambil mengantarkan piring kotornya ke bak cucian, mencuci tangannya lalu berjalan ke depan. Ale dibuat panas dingin melihat di cahaya terang benderang begini, Boss nya memakai daster seksi seperti ini. Celana dalamnya terlihat garisnya secara nyata, tipisnya pakaian tidur itu tidak mampu menyamarkannya.

Fany lalu duduk didepan tivi, sambil duduk di sofa.
Ale disuruhnya duduk di lantai yang dilapisi karpet, mereka saling berhadapan, hanya bedanya Fany di sofa, Ale di bawah lantai. Fany lalu menyodorkan baby oil sebagai pelicin untuk memijat kakinya. Ale mulai memjit kaki kanannya Fany terlebih dulu.

“aduh…pelan dikit Le….lu kata gue ini batu sampe kencang begitu lu mijitnya” keluh Fany ke Ale
“maaf Ci Boss.
“gini pas, Ci Boss? Tanya Ale saat sedikit dikendorkan pijitannya
“nah itu baru enak.

Ale sambil menunduk konsen memijit kaki bossnya yang putih mulus…. Tangannya yang kapalan itu menyentuh kaki bossnya yang lembut dan halus, sungguh kontras warnanya, kulit yang hitam di tangan Ale dan kaki mulus putih mulusnya Fany….ibarat KOPI dan SUSU…..

Fany sesekali meringis saat pijitan Ale agak keras atau kena diuratnya yang agak pegal.
“pintu udah lu gembok?” tanya Fany
“belum Ci Boss, nanti Ko Boss balik?”
“nginap disana mereka semua, besok sore baru balik.

“nanti saya kunci selesai ini”
Hmmmmmmmm  Ale sudah bisa mencium bau kemenyan sepertinya…
“salah jangan gitu kalo betisnya…..dari atas kebawah….” Suruh Fany saat Ale mengurut betisnya…
“maaf Ci Boss”

Ale lalu mengurut sesuai perintah Fany, dadanya berdebar melihat mulusnya betis dan paha Fany. Meski sering dilihat jika Fany pakai celana pendek, namum baru kali ini dekat sekali dia melihatnya. Apalagi pahanya Fany sering terlihat saat dia mengangkat wajahnya…..
“ale… lu gimana jadinya ngeluarin?” tanya Fany sambil senyumnya dikulum

Ale senyum kecut dan malu ditanya
“Bisa Ci Boss…pakai tangan”
“pake celana gue juga?”
Malu lagi Ale
“iya Ci Boss….”
“maaf ya Ale….kalo gue egois dan kesannya cuma mau keluar sendiri. Tutur Fany pelan.
“iya Ci Bos, ngga apa2.
“beneran?

Ale memindahkan kaki Fany kesebelahnya, lalu mulai mijit lagi…
“beneran Ci Boss….”
“ saya Dikasih bantuan dan kerjaan sama Ci Boss, dikasih makan enak, dan juga tidur enak, sudah sangat bersyukur. Lirih suara Ale. dan dikasih enak sama Ci Boss juga saya sungguh diluar dugaan saya.
“lu suka?’
“suka sekali Ci Boss. nyengir ale
“meski ngga keluar juga?”
“dikasih itu saja saya sudah bersyukur sekali Ci Boss….”

Hahahahah….. Fany tertawa lucu….

Dia seperti melihat keluguan seorang bocah di sikap Ale…. Ada kejujuran yang bukan Cuma lewat kata-kata, tapi lewat sikap dan tindakan, dan bukan hanya masalah kerjaan, sampai masalah rahasia mereka saja Ale tidak pernah melewati batas yang sudah Fany gariskan…

Fany merasa sangat bersalah.
Dia merasa egois dengan gaya dan caranya dia.

Sedangkan Ale tetap tidak bertingkah melewati garis, bahkan setiap hari di kerjaan dan di rumah, Ale tetap seperti biasa melaksanakan tugasnya, tanpa merasa berubah hanya karena mendapat perlakuan istimewa oleh majikannya.
“Le…nanti lu kunci pintu depan yah….gembok pagar….terus kayaknya badan gue juga perlu lu urut deh….tapi gue sambil tiduran aja….tadi kalao sambil duduk gini khan betis gue juga ngga nyaman lu mijit kayak gitu….” Perintah Fany
“iya Boss.

Ale beranjak dan melangkah keluar, mengunci pintu pagar depan, lalu mengunci pintu samping garasi, dan kemudian mencudi tangan lalu balik lagi ke ruang keluarga, dan kemudian Fany keluar dari kamar, membawa selimut tipis, lalu mengajak Ale ke kamar tamu
“di kamar depan aja Le, biar gue bisa baring. ajak fany

Begitu masuk, Fany menggelar selimut diatas tempat tidur yang seprainya baru dicopot karena ditiduri oleh kakaknya Alvin waktu nginap kemarin.

“pintunya tutup, Le…”
Didorong pintu oleh Ale agar tertutup
“kunci, takutnya Mbak Ratmi masuk….”
Jeglek…bunyi pintu dikunci

Fany terbaring tengkurap….celana dalamnya jelas terlihat dibalik dasternya yang tipis….

Alel lalu memulai menggosok baby oil ke betisnya Fany dan mulai memijit betisnya….

Tangan Ale mulai bisa beradaptasi dengan lembutnya kulit Ci Fany. Kali ini dia mulai mengurut dari betis, dekat pergelangan kaki, telapak kaki, lalu naik ke betis, berulang ulang dia menggesek jempolnya ke betis Fany.
“le, jangan pake jempol….pake telapak aja biar rata…” perintah Fany
Ale merubah metodenya sesuai perintah Fany….dia mulai menekan betis mulus tanpa celah itu dengan telapak tangannya, perlahan dari bawah dan terus keatas hingga belakang lututnya, betis mulus milik Fany mulai agak mengendur tegangnya akibat sentuhan tangan Ale.
“ke paha Le
“paha ci Boss? tanya Ale
“iye
“maaf Ci Boss
“angkat aja

Ale menyibakkan daster Ci Fany ke atas, bagian bawah celana dalam Ci Fany yang berwarna merah maroon terlihat. Batang Ale pun bereaksi mendapat signal didepannya. Ale kembali berkonsentrasi memijit paha belakang Fany, seperti tadi , bedanya ini paha dan semakin dekat ke daerah berbahaya, membuat status awas antenna Ale semakin berdengung kencang….
Kejantanan Ale benar-benar tegang dan sesak celananya….cilaka duabulas kata Ale…

Paha mulus putih milik nyonya majikannya, kini ada dalam sentuhannya. Gerakan tangan Ale mulai dari ujung paha bawah hingga keatas menyentuh celana dalamnya, efeknya luarbiasa ke Ale.

Baru kali ini dia menyentuh dan melihat langsung pemandangan seindah ini. Selama ini dengan tubuh yang masih menggunakan daster, lampu dimatikan, dan dia pasif dan pasrah, sehingga sensasi memijit Ci Fany kali ini membuat konsentrasi Ale rusak.

Setiap dia mulai ingat batu dan pasir di toko, paha dan pantat Fany bergerak, membuat hancur konsentrasi Ale…kontol ale semakin kencang dan kurangajarnya, mulai gerak naik turun meski masih disarungin celana dalam dan celana pendek….
“punggung gue Le….” Perintah Ci Fany..

Ale gelagapan….untungnya dia punya cara mengalihkannya…
“Ci Boss, kandang burung belum saya masukin, saya pindahin sebentar takut kehujanan, kain-kain yang saya cuci juga masih dijemur…” ujar Ale…
Fany mendehem…
“ya sudah….cepat sana…..”

Ale keluar kamar dan cepat berlari ke kamar mandinya, membuka celananya….lalu dengan gerakan cepat dia mengocok dan memuntahkan lahar dingin berkali kali dari ujung kejantanannya…..

Lalu setelah mencuci kejantanannya, dia kembali dan masuk ke kamar menemui “pasiennya” yang masih tengkurap…
“abis coli lu?” ledek Fany
“ngga Ciboss..” muka Ale malu
“habisnya lama….”
“ada 6 kandangnya, Ci Boss” alasan ale…
“yah sudah….lanjut Le….”

Kali ini Ale yang sudah lemes sedikit kejantananya karena habis dikuras barusan, mulai dapat sensasi aneh lagi…

Fany membuka dasternya keatas, menyisakan celana dalam nya yang merah maroon tersisa menempel…. Buah dada montoknya terlihat menggantung lewat samping kiri dan kanan, meski membelakangi Ale, tapi saat dia mengangkat tangannya merapihkan rambut, pinggir buahd ada terlihat dari belakang…
Lecet lah…. Bathin Ale…

Fany lalu berbaring, lalu Ale mulai menuangkan babyoil ke punggung mulus milik majikannya…. Ale tertegun, si Mince mantan pacarnya di Grogol aja sedikitpun tidak ada mendekati mulusnya punggung majikannya….

Tangan Ale masih sedikit gemetar saat mulai menekan punggung Fany, pelan-pelan ia mulai mengurut dengan telapak tangannya, sekali kali menggunakan jempolnya, dari ujung atas pantat yang masih ditutupi celana dalam, hingga pundak Fany yang telanjang dan mulus putih…

Semua jari dan telapak tangan Ale bekerja, untung ACnya dingin sehingga Ale tidak berkeringat, tangannya dan jarinya sedikit turun di pinggir punggung dan sedikit merasakan kelembutan buah dada Fany yang masih tertutup karena Fany sedang terpelungkup.

Ale sedikit merangkak, kontolnya yang tadi lemas kini mulai bangun lagi melihat pemandangan yang dia tidak pernah temui seumur hidupnya. Tangan kokoh Ale yang hitam legam, kiri bergerak lincah di punggung putih mulus milik Fany, dan Fany berkali kali seperti bersendawa mengeluarkan angin lewat mulutnya….

Tangan Ale tetap semangat memijit punggung Fany….
Lalu….
“le… pantat gue juga yah….”
Teng tong…
“pantatnya Ci Boss?” Ulang Ale
“iya…”
“kasih minyak juga Ci Boss?”
“iya lah…”

Sambil mengangkat pantatnya, Fany seakan memberi isyarat buat Ale untuk menarik celananya.

“maaf Ci Boss…” ujar Ale, lalu dia menarik celana dalam milik Fany, pantat mulus dan montok milik Fany kini dihadapan Ale terbuka bebas….

Ale menuangkan baby oil ke pantat mulusnya Fany…lalu memulai pijitannya di kedua bongkahan indah itu. Gerakannya seperti memutar searah jarum jam, lalu berbalik arah dan kemudian meremas gemas dan kemudian menekan dengan kedua telapaknya….

Kembali dia lalu mengkombinasikan dengan menekan pantat dengan jempol, lalu keempat jarinya masuk ke sela-sela pantat Fany, dekat lubang mataharinya, membuat Fany speerti geli enak dan sedikit mengangkat pantatnya saat Ale melakukan gerakan itu…

Pantat Fany yang keangkat membuat bulu-bulu vaginanya terlihat dari belakang, termasuk belahannya yang mumbul juga terlihat dari belakang, dan batang Ale kina mulai berada di level 80% tegang…… Fany lalu merintih entah sakit atau enak, saat jari Ale mulai masuk ke belahan pantatnya, ujung jari Ale bahkan mulai menyentuh pinggiran bibir vagina Fany….

Aksi ini membuat Fany semakin becek, jari-jari kekar pekerjanya yang menyentuh bibir lubang kemaluannya, membuat dia semakin bernafsu…. Rasa gengsi dan malu nya dia kini hilang, berganti dengan rasa birahi, dan ingin mencoba bercinta secara total, dengan pemilik kontol yang selama ini sudah membuat dia orgasme dalam setiap aksi sambung raga di kamar Ale…
“ale….tangan gue…” ujar Fany…

Ale tersadar akibat konsentrasi ke pantat indah itu terlalu fokus….
Ale lalu mengurut dari samping tangan bagian kiri…. Lalu pindah ke tangan bagian depan….. sambil tidak henti-hentinya dia mengagumi keindahan tubuh majikannya yang terkapar tengkurap, pertama kalinya dia melihat ini, apalagi kali ini tanpa lampu yang dimatikan, terang benderang, ditambah cairan baby oil, membuat badan mulus milik Fany semakin mengkilap, dan darah Ale mengalir dengan cepat.
“udah Le….” Ujar Fany setelah Ale
“sekarang depannya. perintahnya lagi.

Satu kata dari mulut Fany membuat Ale langsung tersetrum. Ale gelagapan dan gemetar melihat Fany membalikan badannya, kini badannya bugil didepan Ale.

Buah dadanya yang montok, putingnya kecoklatan dengan putting sedikit besar, mencuat indah dan tetap muncul meski dia sedang tiduran…. Perutnya rata dan bersih mulus, dalam pangkal paha yang ditumbuhi rumput lebat, tumbuh diatas belahan yang membujur tepat diantara kedua belah paha yang montok…. Burungl Ale kini full ereksi.

Tangannya dengan sedikit gemetar mulai memijit lutut dan kepahanya….dari bawah naik keatas, sampai ke tepian pinggangnya, kadang menyentuh sedikit rambut hitam yang menghiasi permukaan vagina Fany…. Konsentrasi Ale sering terganggu dalam memijit dengan goyangan buah dada, dan juga indahnya vagina Fany…buat Ale, ini anugerah terindah yang dia bisa lihat, sekaligus rasakan….
“perut Le….tapi jangan ditekan, dielus aja….”

Ale mulai mengelus perut dari bawah pusarnya, hingga ke dekat buah dadanya Fany. Tatapannya kini hinggap di dada Fany yang besar, putingnya mencuat tegang, pertanda Fanny juga sudah dilanda birahi….

Fany bisa merasakan vaginanya makin becek…sensasi bercinta dengan Ale yang memiliki kulit hitam, tangan yang kasar dan kontol besar hitam berurat, membuat birahinya semakin naik…dinding vaginanya makin becek… dia pun mulai mendesis keeenakan…

Tangan Ale kini tanpa diperintah sudah mulai hinggap di buah dada Fany…dengan lembut tangan kasar yang sering bekerja keras dan memegang benda-benda material bangunan, itu meremas buah dada Fany…sensasi merasakan dijamah oleh pria yang memiliki tangan kasar dan otot yang kuat, menggiring Fany ke lembah birahi yang semakin dalam, dan membuat belahan vagina makin becek, dan buah dadanya semakin mengeras…bahkan dia mendesak desak agar tangan Ale semakin kencang meremasnya….

Kaki Fany lalu menyentuh dengan ujung jarinya, batang kemaluan Ale yang masih terbungkus celana…dia mngelus elus batang yang kini sudah ssangat tegang… setegang muka Ale yang kin dihadapannya menahan nafsu….
“buka Le….”perintahnya ke Ale….

Ale melepas tangannya dari dada Fany… lalu membuka celana pendek dan celana dalamnya sekaligus…

Fany takjub melihat burung Ale yang perkasa, ini pertama kalinya juga dia melihat burung Ale secara langusng dengan lampu yang terang….
“gede banget sih, Le…..”
Ale tersenyum bangga…..
“baju lu juga buka….”perintahnya….

Ale melepas bajunya…dia bersimpuh didepan Fany yang telentang…. Tangan Fany meremas dada ale… tangan Ale juga mulai meremas dada Fany. kejantanan Ale kini tegang sempurna mengacung
seperti pedang yang terhunus, siap tempur…

Fany yang kini penuh birahi menarik kepala Ale dan menyodorkan buah dadanya yang kiri untuk diemut oleh mulut Ale. Laki laki bertubuh kekar tsb lalu membuka mulutnya dan bibirnya yang tebal hitam itu menghisap buah dada putih dan putingnya yang coklat indah.
Hmmmphhhhhhh….oh Ale…..enak sekali…..racau fany.

Dia kini tidak peduli dengan gengsi…tidak peduli dengan standarnya dia lagi….tidak peduli dengan hal-hal lain…yang dia mau hanyalah bercinta dengan Ale malam ini.
Pria berambut ikal tsb makin ganas melumat buah dada indah majikannya, buah kesabarannya kini tuntas sudah, susu yang tidak pernah dingin itu kini dimulutnya, dengan rakus Ale menjilat, melumat, kadang memelintir dengan bibirnya yang hitam.

Sementara tangan Fany kini memegang dan meremas tongkat sakti Ale yang berurat dan semakin tegang…. Dia meracau dengan penuh erangan, dadanya diemut berganti gantian oleh mulut dan lidah pria bertubuh gelap itu.

Ale lalu turun ke perut….meski ada bekas baby oil yang menempel, tapi Ale tidak peduli, birahinya sudah menguasai kepalanya….dijilatnya pusar Fany dan perut rata mulus itu….tangannya yang kiri meremas buah dada kanan majikannya, tangan kanannya turun menyentuh belahan kemaluannya yang basah.

Oughhhh…teriak Fany saat jari tengah Ale menyentuh kelentitnya yang tegang…..mulut Ale kini turun dan mencium bulu kemaluan lebat Fany….lalu lidahnya mulai menjulur masuk ke belahan vagina Fany… mendapat serangan lidah Ale, Fany makin kesetanan…. Lidah Ale lalu masuk dan menyerang bibir vaginanya…lalu lidahnya mencucuk masuk ke antara belahan yang sudah basah itu….

Fany dibuat tidak kuat dengan serangan dari Ale ini…. Tangannya menekan kepala Ale,,, rambut Ale yang dipangkas ala tentara dan cepak, membuat sensasi lain saat Fany membelai kasarnya kepala Ale….dia menekan agar kepala Ale makin dalam ke belahannya….

Lidah Ale bekerja dengan lincahnya…bau memek Fany sudah tidak karuan antar bau ludah Ale atau cairan vagina Ale….dia makin terangsang….. ujung oragsme kini semakin mendekat dan mendekat….Ale tetap aktif kadang mencium, menjilat, atau juga menjepit dengan bibirnya…..dan kemudian….
“gue ko keluar Le…..mo dapat gue le…..teriak fany dengan cepat….

Ale semakin ganas menjilat…Fany juga makin menekan kepala Ale…. Dan…..

Ouhhhhh….ahhhhhhhhh ouhhhhhh…. Tidak karuan rintihan dari mulut Fany…..dia menekan kepala Ale dan menaikan pantatnya…..mulut Ale bertemu dengan memek Fany….dan Fany pun sampai di titik orgasme pertamanya…..
Kakinya berasa lemas……
Nafasnya terengah engah…..

Sedangkan Ale masih duduk setengah tidur di dekat pinggang Fany….sambil memandang Fany yang bagai ikan paus terdampar telanjang….vaginanya basah….buah dadany juga naik turun sesuai dengan irama nafanya yang cepat…..

Setelah agak tenang sedikit….
“Le….” Mesra manggilnya…..
“masukin yuk…..” pintanya kali ini….
Ale rasanya mau nampar mukanya sendiri..….seperti tidak percaya…..

Ale merangkak baik di depan majikannya….kejantanannya kini ditujukan ke lubang milik Fany, lubang yang hanya malam-malam sebelumnya dia bisa rasakan, tanpa dia bisa nikmati secara utuh…..Fany kembali menyodorkan buah dadanya untuk dinikmati Ale,….sambil menggosok kepala kontolnya, Ale kembali melumat buat dada Fany ganti-gantian….. Fany dibuatnya melayang karena serangan didadanya, dan elusan topi baja hitam di bibir vaginanya…..

Kejantanan Ale yang berurat dan hitam legam, perlahan mulai membelah memek Fany yang merah merekah…. Memek yang basah oleh cairan vagina dari lerengnya yang bercucuran, memudahkan batang berurat itu masuk hingga ke pangkalnya….

Gua Fany terasa penuh…dan mentok….mata Ale membeliak menahan nikmat yang dia rasakan akibat terjepitnya urat sakti dengan belahan becek yang dihiasi rumput indah diatasnya yang berwarna hitam pekat….

Sambil melihat kebawah... perut mereka lalu menyatu….dan Ale mulai memompanya dengan pelan…tapi pasti….

Pantat Ale yang hitam pekat mulai bergerak menindih pantat Fany yang putih mulus dan kadang kemerahan….batang kemaluan yang besar itu masuk keluar dengan berirama…. Mulut Ale sibuk melumat buah dadanya Fany…. Lengan Fany mengunci belakang kepala Ale…menikmati desakan deras divaginanya, dan juga hisapan bibir hitam di putting buah dadanya…..

Goyangan Ale kali ini lebih mantap…efek dikeluarkannya lebih awal air pejuhnya, membuat dia bisa sedikit menahan nikmatnya bercinta dengan majikannya ini….buah dada montoknya tidak lepas dari mulut atau jarinya….berganti gantian dia meremas, sedangkangan kemaluannya yang berukuran jumbo semakin tenggelam di gua yang kini basah dam penuh cairan kenikmatan…..
“gentian Ale….gue pengen diatas….”bisik Fany….
Ale lalu mencabut batangnya…. Penuh dengan pejuh Fany dan tetap tegak berdiri…. Fany bangkit, lalu merangkak setengah duduk dipangkuan Ale….lalu dia mulai memasukkannya kejantanann Ale ke vaginanya pelan, lalu tenggelam….

Fany mulai menggoyang…tangan Ale meremas buah dadanya….pantat Ale dari bawah menekan keatas menyambut setiap hantaman pinggul Fany saat turun melahap kontol Ale….dan ritme ini berjalan dengan cepat….menuju ke suatu titik kenikmatan…..

“ale…..gue mo keluar lagi…..boleh ale,,,,…..” Fanny meracau tidak tentu arah….
“boleh Ci Boss sayang……keluarin sudah…..”sahut Ale sambil menekan pantatnya Fany

Alllllleeeeeeeeeeeeeeeee……oh……..keluar lagi gue……..arrrghhhhh…..

Fany teriak sambil menekan dalam-dalam kejantanan Ale agar masuk ke vaginanya…..
Dia lemas dan terengah engah…..

Gila…..sensani bercinta yang dia tidak pernah rasakan….ternyata sungguh indah dan dahsyat…. Ale mampu membuatnya jatuh ke lembah kenikmatan yang bahkan tidak bisa didapat selama dia dengan suaminya….dengan Ale ini ada sensasi berbeda.

Ale yang sudah tanggung…..lalu mulai menarik pinggul Fany lagi….kejantanannya yang masih menancap di vagina Fany…kembali disodok dari bawah…
Auh……Ale…… teriak Fany yang masih agak ngilu.

Tapi rasa ngilu itu terganti dengan nikmat…dan rasa ingin melihat Ale yang selama ini dia tindas dengan keegoisannya dalam mencapai puncak, untuk bisa menikmatin keindahan orgasme yang sama, lewat jepitan memeknya yang basah.

Fany menggoyang pantatnya….dibuat seperti ulekan ke kirik dan kanan kadang depan dan belakang. Kejantanan Ale yang tegang kini sudah bersiap untuk muntah…..

Muka Ale yang hitam main aneh dilihatnya….giginya dia saling gemeretak….. tangannya memegang pinggul Fany….kejantanannya yang tegang menyodok dengan kencamg…. tidak perduli lagi majikannya sakit atau enak….

“Ci Boss. Saya mau keluar nih.
“keluarin Ale. sambil menggoyang pantatnya.
“buang dimana Ci Boss. tanya Ale parau
“ Diluar ale. ujar Fany yang agak sadar setelah orgasme 2 kali.
Ale makin kencang menekan.
“ Ci Bos saya mau buang didalam. teriak ale.
Dan belum sempat Fany bertindak, kejantanan Ale menyemprotkan cairan kenikmatannya, berkali kali sehingga terasa di dinding kewanitaan Fany.

Ohhhhh….ci bosss….enak banget…….oh…oh……auh……. muka Ale ditekuk sedemikian rupa saat puncak kenikmatan diraihnya…. Dia memeluk erat tubuh fany…..

Fany yang tidak berdaya…memilih membiarkannya….pelukan Ale dirasanya nyaman sekali…..
Toh gue juga KB….pikir Fany…..
“enak…” tanya Fany sambl melihat Ale yang terengah engah…..
“mantap betul Ci Boss.

Ale kesulitan mengatur nafasnya…. Fany dengan pelan-pelan mengelurkan batang Ale yang masih bersarang di vaginanya…..dia lalu tumbang di pelukan Ale…kejantanan Ale ibarat ular hitam yang tergolek….diantara semak2 hitam milik Fany.

Nikmatnya bercinta membuat Fany lupa dengan segala galanya…..dia lalu bangun…memandang Ale yang sedang terkapar…..dia lalu turun mencium pipi Ale….
“makasih yah Le….enak banget tadi….”
“ sama-sama CiBoss….saya yang makasih banyak sama Ciboss.
Fany senyum…..lalu Bibirnya turun dan mencium lembut bibir Ale. 
Ale kaget…kaget baru kali ini dia bisa merasakan dicium mesra oleh majikannya ini….bibir mereka lalu bertautan mesra…. Tangan Ale memegang dan membelai rambut Fany.
“makasih ya Ale…..
“maaf kalo baru sekrang bisa keluar kamunya.

Ale tersenyum bahagia…
“ saya yang makasih Ci Boss…..ini dalam mimpi pun saya tidak terpikir…. Terlalu indah buat saya….”
Kembali bibir mereka bertautan…bibir merah Fany yang kecil…dilumat oleh bibir tebal hitam Ale.
“rahasia kita berdua yah….”pesan Fany lagi…

Ale memeluk majikannya…
“Ci Boss, kalo ada kata2 atau tindakan saya yang kelewatan jangan ragu tegur dam marah saya…. Saya selalu jaga diri dan sikap…jangan sampai saya kurang ajar sama Ci boss.

Tattapan lugu dan jujur dari Ale…membuat Fany terharu… kembali dia mncium bibir ale….dengan lembut dan lama…..
“gue mandi dulu ya…lengket sama baby oil badan gue….lu juga cuci disitu….” Ujar Fany….
“nanti kita tidur berdua disini malam ini…..”

Fany lalu berdiri, memakai daster dan menuju kamarnya untuk mandi….
Ale lalu masuk ke kamar mandi, mencuci batang kemaluannya yang masih menempel sisa tempur yang melekat….

Selesai cuci dan Fany mandi, mereka kembali berpelukan erat….Fany kembali masuk kamar hanya dengan handuk, telanjang tapi memakai celana dalam….dia masuk memeluk Ale, menarik selimut untuk menutupi badan mereka….
Sambil mencium Ale…..Fany bilang..
“istirahat bentar yah….nanti kita lanjut…” sambil merebahkan kepalanya ke dada Ale…..
“siap Ci Boss…sambil merangkul badan Fany dari luar selimut…
Sambil menengadahkan wajahnya ke loteng….dan membelai rambut Fany….Ale berguman dalam hati…

“Mince. Sialan kau,,,dulu minta mem*k kau susah betul… ini mem*k jauh lebih super kualitasnya dari kau, malah minta burung beta masuk terus…..”umpat Ale mengenang mantannya Mince, pembokat pantat gede yang sempat dipacarinya.
Saat dia menengok ke arah Fany….eh udah ngorok dia dengan tenang…

waduh …
Ale yang mau minta putaran kedua terpaksa harus menunggu lagi.

Ale yang terbiasa bangun subuh, terbangun di jam 5.30, dia melihat Ci Fany masih mengorok dengan enaknya, tangannya naik keatas memperlihatkan ketiak indah taman hatinya yang mulus, mukanya miring ke kiri, dan pahanya menekuk sebagian.

Selimut sudah tidak jelas entah kemana, buah dada yang kanan sedikit mengintip, membuat Ale punya barang naik lagi, secara tadi malam mau nambah menu, yang punya resto langsung tutup warung karena kelelahan. 

Ale membuka sedikit selimutnya, maksud hati ingin buka selimut, lalu lihat dan jilat kewanitaan milik Fany, tapi dia teringat pesan Mamanya dia….Ale, jadi orang harus tahu diri… jangan gelojo atau kemaruk, cukup dengan apa yang sudah dikasih…

Meski murung hati, dia ikut apa kata hatinya. Dia turun dari tempat tidur, pakai celana pendeknya yang sudah dilantai, pakai kaos, buka pintu pelan-pelan, sambil mengintip jangan-jangan ada Mbak Ratmi sudah bangun, lalu mengendap ke kamarnya.

Setiba di kamar, Ale dibuat bingung, dia seperti mimpi merasakan nikmatnya bercinta tadi malam. Dia mengaca dirinya di kaca di pintu lemari bajunya, sambil melihat wajahnya yang tidak kunjung tampan, bahkan dimatanya dia selaku pemilik wajah…. Tapi saat dia melirik kebawah, kintong saktinya menganguk angguk seperti menertawakan wajahnya…. Ale tidak berhenti memikirkan betapa beruntungnya kontolnya, bisa merasakan tubuh indah milik bossnya, bahkan tadi malam seperti suami istri…..

Tapi Ci fany tadi malam seperti bidadari turun di Gunung Gamalama, menyapa pangeran arang bernama Ruslan Pettu…. Ale geleng-geleng kepala, benar-benar rejeki tidak kemana jika dipikir, apalagi tadi malam ciumannya mesra sekali, macam ciuman suami istri beneran, membekas di hati Ale…

Ah sudahlah….sekarang beta babu lagi statusnya….langsung keluar kamar, mulai dia mengerjakan tugasnya lagi….. ambil selang dan sapu, memulai kerja rutinnya….

Fany terbangun jam 7 lewat sedikit, meski kaget karena terbangun di ranjang depan, dia masih mengingat dengan jelas pertarungan kutub hitam dan kutub putih tadi malam, dan dilihatnya Ale sudah tidak ditempat, melihat celana dalamnya juga masih melekat di badannya, artinya tadi malam Ale benar-benar menjaganya dalam tidur….

Di bangun, melipat selimut, lalu memakai dasternya kembali, dan naik keatas untuk taruh selimut yang dipakainya di tempat cucian. Saat melihat Mbak Ratmi sedang menyapu, dia lalu memberi instruksi ke Mbaknya…

“Mbak, ngga usah masak sarapan, nanti gue makan di toko aja, Ale juga nanti biar gue beliin nasi uduk buat dia…”
“oke Ci…
“trus, yang dibawah nanti aja beresinnya siangan, kasian kamu kemarin kerja seharian ngurus orang-orang banyak”
“makasih Ci…” Mbak Ratmi senang mendengarnya….

Fany lalu turun kebawah, dia mendengar suara ceburan air dari kamar mandi Ale….
Dia tersenyum….. lagi mandi si nyong….
Fany masuk ke kamarnya, mengambil membuka dasternya dan celana dalamnya, lalu melilitkan handuknya ke tubuhnya….

Tok tok tok….
Ale kaget kamar mandinya digetok….dia lalu membuka pintu kamar mandi, dan didepannya Ci Fany dengan handuknya berdiri…langsung masuk ke kamar mandi bareng Ale…..
“gue mandi disini boleh kan?”tanya Fany genit
“bo boleh sekali ci Boss….”

Fany membuka handuknya, lalu menaruh shampoo dan sabun cair wangi miliknya di samping bak mandi….lalu menciduk air mandi dan menyiram ke seluruh badanya, sementara Ale hanya bisa membalurkan sabun disekujur badannya, sambil melihat majikan cantiknya di depannya sedang menyiram badannya sediri…

Memang Rejeki tidak kemana Ruslan….. pikirnya dia…
Setalah memberi shampoo, mengucek kucek kepalanya, lalu dia menyiram kembali untuk membilas shampoo di kepalanya, lalu mengambil sabun cair, memberi ke tangannya Ale…
“Le, sabunin dong…” ucapnya manja…

Ale rasanya tidak percaya, pagi begini bisa mandi bersama wanita pujaan hatinya…. Sambil setengah gemetaran, dia mengambil sabun tersebut, dan mulai menggosokkan cairan itu dengan telapak tangan, mulai dari punggung….lalu turun ke pinggangnya, pantatnya yang semok, belakang kakinya, semua disabunin Ale.

Meski sudah merasakan tadi malam enaknya bercinta dengan penuh penghayatan, namun Ale masih tetap saja gemetar menghadapi pemandangan seperti ini, badan mulus yang pebuh dengan busa sabun, membuat penis Ale kembali menggeliat….

Kulit putih yang menurut Ale, jika lalat mempir pun bisa terpeleset, apalagi kalau tanganya yang mampir, bisa terpelesat ke lubang kenikmatan….

Fany lalu berputar dan kini menghadap Ale, sedangkan Ale masih sambil berjongkok menyabuni kaki majikannya, dia menyabuni telapak, jari-jari kaki, naik ke betis yang mulus, paha yang padat, lalu mampir ke pangkalan rambut hitam ditengah tengah paha..

Auh…” Fany sedikit menggelinjang saaat Ale mengusap vaginanya dengan sabun cair. Lalu Ale naik ke perut, dan singgah ke buah dada montoknya, sambil menyabuni dengan lembut, Ale meremas buah dada besar itu…
“Ale… ada Pak Hansip yah….” Tanya Fany sambil senyum berbisik…
“Pak Hansip??”
“iya…itu bawa pentungan hitam…” ledek Fany sambil memegang pentungan Ale yang sedang mengeras…
Ale tertawa pelan….

Bibir mereka lalu bertautan dengan penuh gairah, badannya saling bertemu dan berpelukan diantar busa-busa sabun dibadan mereka, tangan Ale meremas pantas Fany dengan gemas, sedangkan batang kemaluannya semakin kencang….

Fany meremass dengan lembut dan gemas batang kemaluan hitam yang besar milik Ale, busa sabun membuat tanganya licin dan menyenangankan rasanya memegang urat yang kini tegang dan berdiri keras itu.

Sedangkan Ale dengan lembut membelai buah dada indah milik Fany, dengan jarinya dia menjepit dengan kedua jarinya, lalu diremas dan kadang dihisiap dengan mulutnya bergantian, membuat payudara itu semakin keras.

Kondisi yang sambil berdiri dan di kamar mandi yang sempit tidak membuat mereka kesulitan, malah semakin membara nafsu dan keinginan untuk bercinta pagi ini. Ale menyiram kemaluan Fany dengan air, agar sabunnya hilang, lalu sambil berjongkok dia mulai melumat kemaluan itu dengan bibir dan lidahnya.


Fany merintih dengan setengah meringis saat lidah Ale masuk dengan basahnya membelah belahannya, wajahnya yang putih kini kemerahan mendapat serangan lidah nakal Ale, sementara kakinya diangkat ke bak mandi, dan tangan Ale meremas remas pantatnya, saat lidahnya menjulur di belahan kemaluan Fany.
“masukin Le….” Perintah Fany….

Fany menegakkan badannya, Ale juga berdiri memposisikan badanya agar kontolnya sejajar dengan vagina Fany, kaki Fany diangkat sebelah ke atas dudukan toilet, dia bersandar di dinding, lalu kontol tegang itu dielus elus dan segera diarahkan untuk masuk ke vaginanya yang basah dan siap untuk disodok.

Burung Ale yang sudah tegang kemudian masuk menerobos dinding vagina Fany, Fany terdongak wajahnya, batang besar yang masuk membuat dia sedikit terbuka dindingnya, apalagi dengan posisi berdiri seperti ini.

Ale mendiamkan sejenak barangnya didalam garasi becek milik Fany, lalu mulai menggoyang pelan dengan penuh penghayatan. Badannya sedikit melengkung, kadang bibirnya menyerobot bibir Fany, sambil tanganya menahan pantat Fany, dan pantatnya bergoyang seirama memaju mundurkan batang kemaluannya ke dalan vagina Fany.

Kamar mandi kecil itu seketika sesak dan berubah menjadi kamar penuh gairah, sabun, air, cairan vagina bercampur menjadi satu disaat kejantanan ale masuk keluar di dlam kemaluan Fany, Ale tersenyum manis melihat Fany yang tersengah engah dan sedikit meringis saat burung besar itu bergerak keluar masuk.
“ganti Le….” Ujar Fany lagi….


Ale mencabut batang kemaluannya, meski posisinya juga lagi enak dan sedang menikmati jepotannya, mendengar perintah Fany membuat otak Ale terprogram secara otomatis untuk mengiyakan baik dari mulut maupun gerakan.

Fany lalu berpegangan di pinggir bak mandi, pantatnya menungging, dan ale melihat vagina belahannya yang terlihat indah dari belakang, langsung batang kejantanannya bangun dank eras lagi, sebelum dia menancapkan kembali batang saktinya, dia menjilat dulu vagina Fany dari belakang…..lalu setelah basah, dia pun masuk menyodok dengan keras…. Membuat Fany sambil menengadahkan wajahnya keenakan.

Pompanan Ale kini makin variatif, sambil meremas pantat Fany, dia menggoyang dengan berirama, batang hitamnya masuk keluar dari vagina kemerahan itu, dan dari atas Ale melihat punggung Fany yang mulus, kadang dia menjilat punggung mulus itu.

Kini sambil menggoyang dan menimati keluar masuknya burungnya di kemaluan fany, dia lalu meremas buah dada Fany yang bergeral ke bebas, diremasnya dari belakang, sementara batangnya masih berjuang keluar masuk di dalam gua sempit itu.

Fany merasa orgasmenya sebentar lagi sampai, dia merem menikmati sodokan anak buahnya tsb. tangannya yang memegang pinggir bak mandi, tiba—tiba terpeleset karena licin dan ada sisa sabun. akhirnya tangannya tanpa sengaja menyenggol botol sabun cair dan shampou, serta gayung…. Semuanya jatuh ke lantai dan berbunyi kencang membuat mereka berdua yang sedang menikmati keluar masuknya batang Ale yang tegang, jadi kaget….
“ale…….lu kenapa ? Teriakan dari luar kamar mandi terdengar keras

Ale dan Fany panik, ada suara Mbak Ratmi di depan. Sambil menutup mulut majikannya, Ale pun menjawab.
“Aman Mbak, kesonggol doang..
“lu ngga apa2 kan….?
“ngga mbak…

Lalu terdengar langkah Mbak Ratmi menjauh, seketika kejantanan Ale langsung lemas. Fany apalagi…. Dia jadi deg-degan….hampir saja kegep dia berdua.

Setelah menyiram badannya semua, membungkus badannya dengan handuk, mengintip sebentar diluar, lalu Fany segera kabur kembali ke kamar.
Ale pun lemas karena tongkatnya terpaksa harus disimpan lagi karena gagal beraksi di pagi hari.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4