Langsung ke konten utama

Asiknya Mengelola Kamar Kost


Perkenalkan nama gw Andre, perantauan yang sudah 10 tahun tinggal di daerah pusat kota. Pekerjaan gw ga jauh-jauh dari bidang IT. Mulai dari web design, ui/ux design, hingga bikin aplikasi di android. 9 tahun pengalaman bekerja di beberapa startup membuatku memiliki posisi bagus dan jaringan yang luas. Dengan modal itu gw berencana membangun tech startup sendiri, fokus ke pengembangan web dan aplikasi.
Di saat, gw masih bingung mencari opsi untuk kantorku, ada salah satu sohib ku waktu kuliah ngehubungiku. "Ndre, nongrkong yuk. Gw mau ajakin lu bisnis."
"Bisnis apaan?"
"Ada pokoknya, lu dateng ke alamat yang gw kirim malem ini yak"
"Ebuset, yaudah ntar gw ke sono." Dalam hati bingung bisnis apaan.

Malam harinya, "Apakabar Nic? Sorry telat, tadi macet banget di jalan"
"Saaans, duduk dulu. Lu mau pesen apaan?"
"Cappucino aja," jawab gw sambil duduk dan naruh helm fullface di kursi sebelah. "Lu mau ngajakin bisnis apaan dah Nic?"

"Jadi gini Ndre, lu tahu kan bokap gw meninggal 3 bulan yang lalu. Semenjak itu, gw dipegangin 5 unit kos-kosan di Jakarta ini. Cuma lu tau kan gw lagi ada ngerintis bisnis yang lain juga."
"Jadi maksud lu gimana Nic?"
"Gw mau nitip 1 atau 2 unit kosan ke lu Ndre. Ntar keuntung dari unit itu buat lu semua."

"Aduh gimana ya Nic, gw juga lagi ada mau bikin agensi digital, takut ga kepegang."
"Emang lu mau buka kantor dimana?"
"Nah itu yang gw belum tau, masih bingung. Sewa rukonya mahal semua."

"Oh lu belum ada. Gw ada tuh, di kost unit A. Jadi di lantai 1 nya bareng parkiran, ada ruangan lumayan gede. Emang dulunya mau dibikin buat cafe tapi ga jadi. Lumayan ada kamarnya juga, jadi lu bisa buka bisnis lu di situ, tidur di situ, sekalian jadi pengelolanya. Lu ga perlu bayar sewanya. Itung aja sebagai jasa lu pegang unit itu."

"Serius lu? Boleh deh gw liat dulu. Kalau cocok gw ambil tawaran lu. Eh tapi gw ga perlu ngebersihin kamar anak kosan kan? Hhahahaha"

"Kagak lah anjir, dah ada satpam sama penjaga kebersihannya doang. Lu cuma ngatur keuangan di kos itu, sama ngelayanin penghuni kalau ada keluhan. Di situ ada 2 unit kosan, depan-depanan. Lu pegang 2 unit itu yak."

"Boleh deh"

Singkat cerita 2 bulan berselang. Setelah membeli beberapa laptop dan pc, ruangan di Kost A sudah siap menjadi kantor. Beberapa anak buah ku di startup yang dulu gw ajakin gabung. Sisanya dilengkapin anak magang kuliahan. Berkat koneksi yang kuat, begitu office gw buka, kami sudah sibuk dengan beberapa proyek. Gw sebagai owner sebenernya sudah ga turun langsung ke hal teknis, hanya supervisi aja, jadi gw masih punya waktu buat ngelola kost A ini.


Begitulah latar belakang cerita ini. Sebenernya petualangan baru seks gw dimulai sekarang. Oh ya, gw punya pacar, tapi lagi kuliah di London. Kami pun open relationship, artinya dia di sana pun gw bolehin jalan atau ngewe sama bule begitu juga pun gw. Walaupun emang akhir-akhir ini lagi males cari cewek buat kencan semalam.

Di siang hari, ada pesan singkat dari salah satu penghuni. Namanya Nisya, dia karyawan di salah satu bumn. Masih lajang, umurnya masih di bawah 30 tahun. Wajahnya lumayan manis.

"Mas Andre, punteun Mas. Saya lihat kantornya Mas Andre tu agensi digital ya. Berarti Mas Andre paham soal perkomputeran kan ya? Hehhehe. Laptop saya masalah nih mas."

"Oh iya Mbak, tapi bukan macem toko servisan laptop ya hhehehe. Cuman kalau bisa, akan saya bantu Mbak."

"Hhehehe iya Mas bukan gitu kok maksud saya. Cuma berangkali tahu dan bisa aja."
"Boleh Mbak."
"Jadi laptop saya tahu-tahu ngehang mas. Muter-muter di mau masuk windows."

"Oh itu harus diinstall ulang Mbak, tapi kudu dibongkar dulu buat amanin datanya."
"Oh gitu, Mas kapan luangnya?"
"Malam after office hour sih paling bisanya"

"Boleh deh mas, saya tungguin mas nanti malam aja. Mas yang ke kamar atau saya yang ke bawah?"

"Bebas Mbak,"

"Mas yang ke sini aja ya. Nanti Aku beliin milktea boba."

"Hhahaha ga usah repot-repot Mbak."

Pukul 8 malam, setelah semua anak-anak pulang, gw mandi sambil nyiapin file master windowsnya. Selesai mandi, gw bergegas ke lantai 2 hanya dengan kaos oblong dan celana pendek, serta membawa laptop dan beberapa perlatan.

Tok tok tok

"Mas Andre ya? Silakan masuk Mas, ga dikunci kok"
"Iya Mbak, saya masuk ya" begitu gw buka pintu, bah wangi sekali ini kamar. Maklum kamar wanita sih. Oh ya kamar di sini lumayan luas ya. Sekitar 5x5 dah sama kamar mandi dalem. Emang mahal sih ngekos di sini. Makanya rata-rata penghuninya karyawan kelas menengah ke atas. Cantik-cantik pula, walaupun ada 1-2 cowok sih.
Gw bingung, kok Nisya nya ga ada. Oh lagi mandi kali ya. "Mbak? Lagi mandi ya?"

"Eh iya maaf Mas. Abis tadi nungguin mas ga dateng-dateng, yaudah mandi dulu deh akunya. Itu laptop nya ada di meja mas."
"Oke, langsung aku bongkar ya"

Dengan cekatan, laptop nya kubongkar. Kuambil ssd nya lalu kupasang ke adapter external. Data-data di dalam ssdnya lalu ku copy ke ssd externalku yang lain. Selang berapa lama, Nisya kemudian keluar dari kamar mandi dengan piyama merah muda dan handuk yang masuk terikat di kepala. Harumnya menyeruak, kulit putihnya begitu bersinar.

"Aduh Mbak, bikin saya ga fokus aja. Hhehehe"
"He iya maaf Mas. Lama ya saya mandinya?"
"Ga kok,"
"Lagi ngapain itu Mas?"
"Lagi aku backup in dulu Mbak data-datanya, baru nanti diinstall ulang."
"Oh oke, aku pesenin milktea boba buat mas ya"
"Ah ga usah repot-repot Mbak,"
"Udah santai aja Mas. Mau nyantai dulu di sofa juga boleh kok Mas hhehe. Sambil nungguin ngopi datanya."

Kami ngobrolin berbagai hal, sambil kuproses install ulang laptopnya. Nisya ini seru orangnya, wawasannya luas dan pikirannya terbuka. Bahkan ga jarang, ada obrolan konten dewasa. Dia juga terasa santai berpakaian piyama di depan laki-laki yang gw liat dia ga pake daleman. Padahal selama ini dia selalu berpenampilan rapi dan tertutup tiap keluar bekerja. Di sini gw coba tahan diri, karena harus profesional. Gw ga mau ada affair dengan penghuni dan jadi masalah nantinya.

Selang 1 jam kemudian, proses install ulang dan balikin datanya beres. Aku persilakan Nisya untuk cobain laptopnya. Wajahnya langsung sumringah, "Wah makasih ya Mas,"

"Iya Mbak sama-sama, dengan senang hati membantu. Aku balik ke bawah ya, ga jadi pesen minum kan?"

"Eh bentar mas," dia yang sedang duduk di kursi tiba-tiba berbalik badan. Melepas kancing bajunya satu per satu. Terpampanglah sepasang buah dada yang bulat dan ranum. Putihnya cokelat kemudaan, tidak besar tapi bentuknya bagus sekali, "milktea bobanya ini mas. Mau kan?"

Meskipun sudah ngewe dengan berbagai macam cewek, ini kali pertama buat gw ketemu cewek yang di luarnya keliatan kalem, alim, dan polos, tapi ternyata di dalamnya binal. Gw masih mematung, terpaku memandang dua bulatan sempurna di depanku. Lamunanku bubar ketika Nisya menanyakan, “Mas, kenapa bengong? Enggak pertama kali lihat susu model gini kah? Hhaha”

“Eh eh, iya. Bukan kok.”
“Terus kenapa diem aja, dicicip mas milktea nya? Oh terlalu polos ya mas?”

“Iy… Iyaa,” jawab gw bingung. Bener-bener baru kali ini bruh, gw bingung di depan cewek, aselik.

“Yaudah bentar ya,” dia beranjak dari kursi kerjanya, lalu menghampiri meja yang di ujung. Di atasnya terdapat berbagai macam cemilan. Diantara camilan itu, dia mengambil 2 botol selai. Tangan kanan memegang selai strawberry, kiri memegang blueberry. Ia lalu berdiri di depanku, “Mas, mau toping yang mana?”

“Mana aja, susumu bulet banget. Aku masih ga bisa percaya, ada seorang bidadari setengah telanjang di depanku.”

“Aduh mas, jangan banyak bicara.” Dia serta merta mendorong dadaku. Aku pun terduduk di pinggiran kasur queen size nya Nisya. Kedua payudaranya tepat menjulang di depanku. Dengan perlahan dia memulai aksi erotisnya.

Kedua selai yang dibawa, dituangkan ke atas payudaranya. Cairan manis kental itu mengalir perlahan menuju puting cokelat mudanya. Belum juga selesai menuangkan seleai, gw reflek menerkam kedua payudara Nisya. Kulumat payudara kirinya yang dipenuhi dengan selai blueberry. Belum pernah gw makan selai blueberry selezat ini. Bergantian kuhisap puting kanannya yang dilumuri selai strawberry. Nisya kali ini diam, kulirik mukanya menengadah ke atas, membuat handuk di kepalanya jatuh berantakan di lantai. Rambut panjang sebahunya terurai. Benar-benar seperti menjilat susu dewi sri. Ini Boba Milktea terenak sepanjang hidupku!!!

Dada Nisya semakin membusung kedepan, kedua selai yang ia pegang dilepaskan jatuh ke lantai. Piyama yang dipakai sudah terlepas. Nisya seperti sudah menantikan momen ini begitu lama. Tangannya lalu bergerak mengelus punggungku, dengan jari lentiknya perlahan bergerak ke pundak, lalu ke tengkuk kepalaku. Dia menariknya, membuatku menyesap lebih dalam lagi kedua payudara bulat miliknya.

Gw sesap kanan kiri bergantian, kuremas dengan sangenya namun tetap bermain dengan sentuh lembut. Nisya mulai melenguh perlahan. Aku hanya mendengar dia bergumam, “mmpppph Mas…. Enak banget…. Terusin mas”

Gw tak membalas, sedangkan isapan gw semakin keras, tangan ku perlahan turun ke bongkahan pantatnya yang tak kalah bulat itu. Kuremas perlahan, badannya semakin menegang. “auuuuhhhh masss, aahhh mass.”

Kutarik mukaku, gw tatap matanya dengan lembut dan dalam. Seakan menanyakan, benar ini yang kamu mau? Dia pun hanya membalas dengan senyuman. Seketika gw Tarik mukanya ke bawah, kami berciuman dengan ganasnya. Gilaaa, ternyata cewek yang selama ini gw kira kalem, ternyata liar banget. Lidahnya bermain di rongga mulutku, seakan dia lama sekali ga pernah bercumbu. “mmmmmhhhhh….. Massss,”

Gw pun berdiri, memeluknya erat, tanpa melepaskan ciuman kami. Nisya melihat gw berdiri tampaknya paham mauku. Dia pun segera melepas kaosku. Kami sama-sama setengah telanjang, sejenak gw tatap lagi mukanya, gw cium lagi bibir lembut dan tipis nya. Sepuluh menitan kami bercumbu dengan berdiri, gw balikan posisi. Kini gw yang menghadap kasur, lalu gw rebahkan pelan Nisya ke kasur. Perlahan ciumanku turun ke leher, ke payudaranya yang sudah basah bercampur antara selai dan liurku. Ke pusarnya, lalu perlahan sambil gw Tarik piyamanya turun ke bawah hingga lepas.

Benar saja, Nisya memang ga memakai celana dalam sejak awal. Gundukan merah muda bersih tanpa bulu terpampang di depan mataku. Gw terdiam sejenak.

“Nisya, tubuhmu begitu indah.

“Aku selalu merawatnya mas. Malam ini, tubuhku ini jadi milikmu mas.”

Mendengar jawaban itu, gw langsung mengarahkan lidah ke belahan kewanitaannya. Kumainkan klistorisnya dengan lidahku, kuciumi permukaan memeknya hingga Nisya menggelinjang tak karuan. Tangan kanannya mencengkeram kepalaku, sedangkan kirinya memegang erat bantal di bawah kepalanya. Sesapan demi sesapan, dia makin tak karuan. Kedua tangan gw pun gamau diam. Buah dadanya yang bulat menonjol ke atas, gw remas dengan ganasnya.

“Ahhhhhh masss, bener kayak gituuu. Lebih keras lagi pegangnya mas” Mendengar itu, gw semakin sange. Kuremas lebih keras lagi payudara bulatnya. Sedangkan mulutku terus menjilati klistoris dan lobang kewanitaanya dengan ganasnya. “MMMhhhhhhhh Masssss, enak banget terusin di situ massss.”

Setelah kurang lebih 10 menit, kami di posisi itu. Badan Nisya mengejang, badannya kaku sekali. “Ahhhhhh mass, aku udah sampai massss AHHHHHHH”. Ga peduli dengan dia yang sudah orgasm, gw terus jilatin klistorisnya, gw remas payudaranya. “AAAAAHHHHH Masss…. Nikmat banget massss”

Gw sudahi permainan lidahku di kemaluannya. Nisya berkeringat, dengan nafas tersengal-sengal menatapku puas. “Mas, barusan nikmat banget mas.”

“Bentar Nisyaku sayang. Hidangan utamanya belum keluar.” Gw pun berdiri melepas celana pendek dan kolor gw. Terpampang Andre Jr dengan panjang 17cm yang sudah berdiri tegak ingin segera beraksi.

“Nisya, aku masukin ya punyaku”
“Iya sayangku. Aku milikmu malam ini.”

Melihat permintaannya untuk meremas payudaranya dengan kencang tadi, gw berpikir buat langsung bermain kasar kali ini. Tanpa aba-aba, gw langsung masukan kejantanan gw sepenuhnya.


“AHHHHHH Mas, sakiiit tapi enaaak,” gw jawab racauannya dengan tempo cepat di awal. Sambil masih berdiri di pinggir kasur, gw gerakan pinggul gw. Gw remas kedua payudaranya.

“Ahhhhh…. OOOOOOHhhhhhh…. AAhhhhh masss,” Cuma suara lenguhannya Nisya itu yang ku dengar. Matanya terpejam, sementara tangannya memegang sprei putih dengan kencangnya.

“AAHHHHH Mas Andre, lebih kenceng lagi.” Wah gila nih cewek, padahal gw dah pake tempo kenceng, dia masih minta lebih. Serta merta gw tingkatin lagi tempo genjotan gw, gw sodok hingga dinding rahimnya terasa di ujung kejantananku.

“Nisyaaaa, punyamu nikmat banget. Sempit lagi. Sayaannngghh..”

“Iya sayang aaaah, punyamu juga gede banget aaaaah. MMHHHHHh aaaah oooh ooooh. Iya begitu sayang.” Gw pompa dengan semangat 45, hingga akhirnya bosan dengan gaya itu, gw balik kan tubuhnya. Gw tindih badannya, gw masukan lagi burung gw.

“AHHHHH massss, enak banget aaaah mass, aaaahhh dari belakang” Tangan gw sambil menyelinap di balik badannya yang ramping itu, gw remas sepasang payudara yang terhimpit ke kasur.

“Nisyaaa, pantatmu bulaat ahhhh enak banget”
“Iya sayangmmmmhhh, ahhhhhh, Nisya selalu yoga dan ngegym ahhhhh”
“Nisyaaaa”

“Masss, aaaah lebih kenceng lagi sayang aaaahhhhh.” Gw gerakan pinggul gw lebih cepat lagi, gw tampar dengan keras pantat bulatnya.

“Ahhhhh iya bener seperti mmmhhhhh. Enak banget sayang.” Melihatnya yang semakin suka gw berlaku kasar, tangan gw reflek menarik rambut panjangnya. Gw Tarik hingga mukanya menengadah ke atas.

“AAAHAHHHHHHHH Masss.. mmhhhhhhhh, enak banget mass hmmmphhh.”
“Nisyaaaa, aku mau keluar.”
“aaaaah iya sama Mas. Aku juga mau keluar aahhhh ooooh.”

“Keluarin dimana nih? Ahhh.”
“Dalem aja sayangkuuuuh aaaaahhhhh,”

CROOOOOT CROOOT CROOOOT CROOOT, semburan spermaku seperti terbentur dinding Rahim yang hangat. Kami mencapai klimaks bersamaan. Sungguh nikmat sekali. Aku pun terkulai merebahkan diri di sebelah Nisya.

Meskipun ruangan ini berpendingin udara, nampaknya ga bisa membendung panasnya permainan kami barusan. Keringat kami mengalir dengar, nafas kami tersengal. Setelah mengatur nafas, gw hadapkan badan gw ke arah Nisya. Nisya menoleh dengan senyuman puas namun terlihat sangat lelah. Ke elus rambutnya pelan, ku kecup bibir manisnya. Kami berpelukan dengan rasa puas.

Pukul 12 malam kami terbangun, permainan yang benar-benar melelahkan. Ternyata lama ga bermain dengan cewek, emang pengaruh banget. Kulihat Nisya sudah bangun duluan dengan tetap menyandarkan kepalanya di dadaku.

“Mas Andre sudah bangun?”
“Iya Nis, ini jam berapa ya?”
“Jam 12 Mas. Malam ini mas tidur di sini aja ya. Nisya kesepian.”
“Tapi nis, aku masih ada pekerjaan di bawah.”

“Besok lagi aja mas, yah? Temenin Nisya malam ini.” Wajahnya memelas. Mana kuat aku menolaknya.
“Yaudah boleh, eh tapi haus nih mau yang dingin-dingin”
“Bentar ya, aku ambil milktea yang ada di kulkas dulu.”
“Lah, jadi dari tadi kamu udah ada milktea benerannya?”
“Ada kok mas, hehhehehe” dia terkekeh sambil bergegas bangun dari kasur.

Milktea yang dia bawa terasa begitu menyegarkan, lebih-lebih karena sudah didului menyseap kedua susu bulatnya. Malam ini terasa panjang, karena sambil minum milktea yang disiapkan Nisya, kami ngobrol panjang lebar. Dari obrolan itu juga, gw paham kenapa malam ini dia bermain seperti orang gila seks.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4