Langsung ke konten utama

Amarah Para Buruh 2


Tak terasa hari sudah menjelang pagi dan acara pesmoy semalam suntuk yang digelar para buruh sejak kemarin sore pun sudah berakhir sepenuhnya, tinggal menyisakan kepuasan dan rasa lelah yang mendalam bagi semuanya.Awalnya kami berencana untuk pulang kerumah masing masing pada pagi harinya namun setelah mendengar kabar bahwa pak Gunawan baru akan pulang kerumahnya tiga hari yang akan datang maka kami pun sepakat untuk tetap tinggal dirumah mewah itu selama beberapa hari lagi.

"Ternyata si boss pengertian juga ya. Kayaknya dia tahu banget kalau kita masih belum puas menikmati tubuh anak gadisnya makanya di sengaja menunda waktu kepulangannya kerumah. Hehe.. Kata Pak Wildan kegirangan karena memiliki lebih banyak waktu untuk bersama putri majikanya.

"Kalau pesmoynya bareng non Lusi mah mau dikasih waktu berapa lama juga pasti gak bakalan cukup bro. Kalian liat aja tuh sendiri penampilannya si non !! Udah seger lagi kan ? Padahal tadi malam badannya abis kita acak acak sampe belepotan peju !! Haha.. Kata Pak Naryo yang melihat Lusi baru saja keluar dari dalam toilet yang ada didalam kamar orang tuanya.

"Loh kalian semua kok masih disini sih. Bukannya kalian udah sepakat mau pulang pagi ini !! Kata Lusi keheranan karena melihat para buruhnya masih bersantai diruang tengah.

"Rencananya sih kita emang pengen pulang hari ini non karena takut nanti kepergok sama papanya non. Tapi setelah dipikir pikir kayaknya lebih baik kami menginap disini lagi aja deh. Sahut Pak Naryo yang wajahnya masih terlihat belum puas.

"Maunya kalian apa sih ? Emang kalian belum puas apa mengerjai aku semalam suntuk. Badan aku tuh rasanya capek banget tau !! Nanti kalau sampe kejadian ini ketahuan sama papaku baru tau rasa kalian !! Ancam Lusi seperti ingin mengusir kami dari rumah gedongnya.

"Udah non Lusi gak usah bohong lagi deh sama kita. Soalnya tadi si Anto katanya sempat nguping pembicaraan non Lusi sama papanya ditelepon. Sebenarnya papa non itu pulangnya bukan hari ini kan tapi tiga hari lagi. Hehe.. Kata Pak Tarno.

"Kalian emang keterlaluan banget ya. Aku ini kan manusia bukan mesin yang bisa kalian paksa untuk terus terusan memuaskan nafsu bejad kalian. Aku gak mau tau !! pokoknya kalian semua harus segera pergi dari sini !! Bentak Lusi dengan nada tinggi karena moodnya sedang tidak bagus hari itu.

"Hehe.. asal non tau aja !! Sebenarnya bagi kami non itu gak lebih dari sekedar mesin pemuas nafsu aja kok. Jadi non harus siap melayani kami semua kapanpun kami mau sesuai dengan kesepakatan yang telah kita buat !! Kata Pak Naryo menegaskan.

"Iya non menurut perjanjian kan non Lusi harus melayani kita selama empat bulan berturut turut. Masa baru kerja semalaman 
aja udah nyerah sih. Hehe.. Kataku.

"Kalian semua gak bisa dibilangin baik baik ya !! Udah dikasih hati malah minta jantung. Memangnya kalian pikir aku ini budak kalian apa yang harus melayani kalian setiap waktu !!

"Udahlah non kasih aja kita kesempatan menginap disini dua hari lagi. Toh tugasnya non cuma ngangkang doang kok. Justru yang cape malah kita semua nih yang harus ngeluarin ekstra tenaga buat ngegenjot non seharian. Hehe.. Ledek Pak Tarno.

Suasana pagi hari yang awalnya begitu indah pun jadi tercemar akibat perdebatan sengit antar para buruh dan majikannya tsb namun sehebat hebatnya Lusi menolak tetap saja dia tak berdaya melawan kekuatan para buruh yang sudah menduduki rumahnya secara paksa.

Para buruh yang sudah diterjang nafsu tentu tak peduli dengan semua alasan majikannya dan tetap memaksa untuk minta dilayani olehnya selama beberapa hari kedepan. Tapi karena Lusi terus membantah dan tak mau melayani kami maka kami pun terpaksa kembali menggunakan kekerasan untuk menaklukkannya.

"Akkhh.. lepasin aku.. kalian semua mau apaa.. !!? Jerit Lusi ketika tubuhnya kami seret paksa ke halaman depan rumahnya yang luas serta dihiasi dengan kolam ikan dan taman yang indah.

"Bapak ingatkan ya sama non. Dipoin kedua surat perjanjian kan sudah dijelaskan kalau seandainya non berani menolak kemauan kami maka non akan diberikan hukuman tambahan. Bentak Pak Naryo sambil menyerap gadis itu.

"Ampunn pak.. please jangan hukum aku.. kasih aku waktu untuk beristirahat beberapa hari aja pak.. setelah itu aku janji akan melayani kalian lagi. Rengek Lusi yang merasa ketakutan karena wajah kami semua terlihat beringas dan dipenuhi kemarahan.

"Non sih enak tinggal ngomong doang. Emangnya non gak liat nih kontol kita udah pada tegang semua !! Kalau rudal udah dalam posisi siap luncur begini mah mana bisa disuruh nunggu beberapa hari lagi. Hehe.. Kata Pak Naryo yang tanpa malu malu membuka celananya dihadapan Lusi untuk mempertontonkan penisnya yang sudah tegang.

Suasana pagi hari dikomplek perumahan mewah tempat tinggal Lusi memang terasa asri sekali karena masih banyak ditumbuhi pepohonan dilingkungan sekitarnya, selain itu warga yang menetap didalam kompleknya pun belum terlalu banyak sehingga suasananya terasa sepi dan sangat mendukung sekali untuk berolah raga pagi.

"Sebelum kita olahraga gimana kalau non Lusi sarapan dulu aja biar gak lemes. Hehe.. Kata Pak Naryo yang kemudian menyuruh gadis itu untuk berlutut diatas rumput taman depan rumahnya sendiri yang keadaannya masih terasa basah karena terkena tetesan embun pagi.

"Please jangan sekarang pak.. badan aku masih cape banget soalnya aku gak tidur semaleman. Kata Lusi beralasan.

"Kalau non terus membantah perintah seperti ini nanti yang ada bapak bakal panggilin semua loh satpam yang ada dikomplek sini. Biar mereka bisa ikut nyicipin badan non yang putih ini !! Ancam Pak Naryo seolah menjelaskan hukuman yang akan diterima Lusi jika dia terus menolak perintah.


Daripada nanti keadaan bertambah runyam akhirnya Lusi pun terpaksa menuruti kemauan para buruh pabriknya. Perlahan lahan gadis berkulit putih mulus itu pun menurunkan badan kebawah dan bersiap untuk berlutut diatas rumput.

Meskipun semalam sudah kami hajar habis habisan didalam kamar tidur orangtuanya yang mewah namun herannya keadaan tubuhnya pagi ini sudah terlihat segar dan harum kembali seakan ingin menunjukkan pada kami semua kalau gadis bermata sipit itu memang pantas untuk dijadikan pemuas nafsu para buruhnya.

Dengan tubuh yang dibalut lingerie seksi berwarna merah Lusi bener benar terlihat menggairahkan dimata kami, dua tali tipis yang melintang dipundaknya pun semakin menambah pesona kecantikan dirinya hingga membuat kami semua merasa bangga karena bisa menaklukkannya.

Keadaan Lusi kali ini hampir mirip dengan keadaan disaat pertama kali kami memaksanya melakukan blowjob tanpa henti di ruang tengah rumahnya tadi malam, dimana dirinya yang dalam posisi berlutut tengah dikelilingi oleh lima orang buruh pribumi yang selama ini menjadi pesuruhnya dipabrik.

"Jangan diem aja !! Buruan kerjain tugas lu !! Perintah Pak Naryo yang sepertinya sudah tak sabar diservis oleh putri majikannya yang putih dan sipit tsb.

Dengan eskpresi wajah yang sedikit kesal Lusi pun meraih penis hitam berurat milik pak Naryo dengan tangan kanannya dan mulai mengocoknya secara perlahan. Sambil mengocok penis itu dengan perasaan jijik, wajah Lusi terlihat sedikit mendengak keatas guna menatap ekspresi wajah buruhnya yang sedang keenakan dikocokin olehnya.

"Ooughh... Tangan non Lusi halus banget sih. Baru dikocok berapa kali aja kontol bapak udah langsung keras kayak begini. Puji Pak Naryo sambil merem melek keenakan.

Karena melakukannya dengan terpaksa maka Lusi pun terkesan agak malas malasan ketika sedang melayani buruhnya sehingga kami pun berusaha menegurnya.

"Masa cuma satu doang yang dikocokin non !! Pake dong tangannya yang satu lagi !! Kalau perlu gunain juga tuh mulut non buat nyepongin kontol kita !! Ucap Pak Wildan yang sudah tak sabaran.

Karena terus ditekan akhirnya Lusi pun terpaksa menggunakan kedua tangannya yang halus dan lembut untuk mengocoki penisnya buruhnya yang semuanya sudah disodorkan kedepan wajahnya seolah sedang menodong dirinya agar segera dilayani.

Plak !! Buka mulutnya non !! Mumpung masih pagi bapak mau kasih sarapan bubur yang bergizi buat non !! Bentak Pak Tarno sambil menampar pelan wajah gadis itu yang sudah terlihat pasrah dihadapannya.

Sshh.. suara desisan panjang pun langsung terdengar dari mulut buruh tua tsb ketika kepala penisnya yang bulat seperti jamur mulai tersentuh oleh lembutnya lidah Lusi yang sedang berusaha menjilatinya.

"Bapak suka banget liat non Lusi kalau lagi gak pake makeup kayak gini. Muka cina non bener bener keliatan polos banget. Hehe.. Puji pria tua itu sambil terus memandangi wajah Lusi yang terlihat penuh tekanan.

Pak Dadang yang belum kebagian jatah dikocokin berusaha mengisi waktunya dengan cara duduk dibelakang gadis itu. Kedua tangannya yang kekar langsung mendekap tubuh Lusi dengan kuat sambil sesekali meremasi buah dada gadis itu yang masih terbungkus baju lingerie seksinya.

"Badan non wangi banget sih. Nanti abis olahraga disini non mau kan temenin bapak mandi. Hehe.. Puji Pak Dadang yang terbuai dengan aroma tubuh majikannya.

Tak cuma meremasi buah dadanya saja tapi buruh berambut gondrong itu pun sesekali menciumi bagian pundak Lusi baik yang sebelah kiri maupun kanan lalu naik keatas kebagian tengkuk belakang dan juga samping lehernya. Dekapan dan cumbuan romantis yang dilakukan oleh pak Dadang terasa menghangatkan tubuh Lusi dimana udara dingin pagi hari masih begitu menusuk hingga kedalam tulangnya.

Hmpmm... Tiba tiba Lusi menggumam keras ketika pak Dadang menggigit pelan samping lehernya yang sebelah kiri dan dilanjutkan dengan memberikan sejumlah cupangan ganas yang kuat yang mengakibatkan lehernya jadi agak memerah.

Ketika aku sedang tertegun menyaksikan pemandangan erotis yang dilakukan ditaman halaman depan rumah itu tiba tiba pak Tarno memanggilku dengan suaranya yang khas dan agak serak.

"To.. sekarang giliran lu yang ngasih sarapan buat non Lusi. Ujarnya sambil menarik keluar penisnya yang sudah basah terkena lelehan spermanya sendiri dan juga air liur majikannya.

Lelaki mana yang tak kegirangan jika dikasih kesempatan seperti ini bahkan jika diberikan kesempatan yang sama, mungkin para pembaca cerita ini pun akan segera berduyun duyun datang kerumah Lusi untuk minta dilayani olehnya sampai muncrat.

Dengan perasaan yang berbunga bunga maka aku pun segera menurunkan kebawah celana boxerku yang sudah agak kendor dibagian karet pinggangnya, untuk kemudian kusodorkan penisku yang sudah berdiri tegak kearah wajahnya yang terlihat memelas. Seolah tahu apa yang harus dilakukannya kemudian Lusi pun langsung membuka mulutnya lebar lebar dan mencaplok batang penisku dengan penuh penghayatan.

"Uuhh.. rasanya sungguh nikmat sekali disepongin oleh seorang gadis keturunan cina secantik Lusi, seorang gadis rumahan yang masih begitu polos dan lugu tapi sudah harus menjalani pelatihan seks seberat ini dan yang lebih parahnya lagi proses penggemblengan ini terjadi dirumahnya sendiri.

Kalau mau ditelisik lebih jauh kedatangan para buruh kerumah Lusi memang sangat tepat waktu karena disaat itu Lusi bener benar sedang sendirian dirumahnya, dimana pak Gunawan sedang pergi keluar kota untuk mencari sejumlah pinjaman uang pada kerabat dan koleganya sementara para pembantunya pun sedang ijin pulang kampung sehingga kami merasa sangat beruntung sekali dengan moment yang sangat kebetulan ini.

Menurut pengakuan Lusi, saat ini pak Gunawan sedang sibuk pergi kesana kemari guna mencari pinjaman uang pada beberapa orang teman dan kerabatnya yang ada diluar kota, yang nantinya akan digunakan untuk membayar hutang perusahaan, gaji karyawan serta menyelamatkan rumahnya agar tidak disita oleh pihak bank.

Namun bila ditelusuri lebih jauh keadaan ekonomi masyarakat saat ini memang sedang tidak baik baik saja dan banyak sekali perusahaan yang gulung tikar karenanya, sehingga usaha pak Gunawan untuk mencari pinjaman uang pun jadi semakin sulit serta menemui jalan buntu.

Sebenarnya kami sudah tak peduli lagi dengan masalah hutang gaji yang belum terbayarkan itu karena saat ini kami semua sudah mendapatkan sebuah kompensasi yang sangat sesuai untuk menggantikan kerugiannya, sebuah kompensasi kenikmatan yang tak pernah terbayangkan oleh kami sebelumnya.

Tak kusangka udara dingin yang kurasakan pagi hari itu telah memacu birahiku hingga ke level yang paling tinggi membuat darahku berdesir kencang dan kontolku menegang dengan sangat hebatnya. Karena nafsuku sudah sampai ke ubun ubun maka tanpa rasa bersalah sedikitpun aku langsung menghujam hujamkan kontolku kedalam mulutnya.

"Sshhhh.. emang sialan lu !! Pagi pagi udah pake baju tidur seksi kayak begini !! Bikin gue tambah napsu aja !! Ouuhh.. Plak.. Plak.. Plakk.. tanpa belas kasihan kuhantam mulutnya yang mungil dengan kontolku yang besar hingga berulang ulang sampai air liurnya yang membentuk seperti untaian bunga jatuh bercucuran keluar dari samping bibirnya.

"Oooghh.. ooudaah oaanto broentii.. joaangan disoudokk looagii. Cpreep.. Cpreepp.. Lusi memohon padaku untuk menghentikan kebrutalan ini dengan suara artikulasinya yang tidak jelas diiringi dengan suara kecipak dari air liurnya yang muncrat muncrat keluar akibat sodokan buas kontolku dimulutnya.

Bukannya berhenti tapi gairahku malah bertambah hebat saja hingga kuputuskan untuk menghujam hujamkan penisku lebih kencang lagi dari sebelumnya.
Jleebb.. Jleeebb !! Kusodok sedalam dalamnya penis itu kedalam mulutnya membuat sepasang mata sipitnya jadi terbelalak seperti ingin keluar.

Tentu saja Lusi tak pasrah begitu saja ketika mulutnya sedang kuperkosa dengan cara yang tidak manusiawi. Gadis cina yang wajahnya manis itu menggeliat dan berusaha menarik mundur kepalanya kebelakang berharap penisku dapat keluar dari mulut sempitnya.

Menyadari adanya perlawanan ini maka akupun segera menggunakan kedua tanganku yang kekar untuk menjambak rambutnya yang sudah tergerai bebas dipundaknya, sambil mencengkram bagian belakang kepalanya dengan sangat kuat lalu kuguncang guncangkan kepala gadis keturunan cina itu dengan sekuat kuatnya.

"Ooggrrhh.. Puuuasin kooontol.. gueee.. pake mulut cina lu !! Bikin koontol gue muncrat dimulut lu lonte !! Aaarghh... Ceracauku sambil menghujat tak jelas.

Lusi sendiri tak menyangka kalau kata kata hujatan rasis yang kulontarkan padanya saat itu justru menjadi pemacu gairahnya. Lusi yang awalnya meronta minta dihentikan tiba tiba ikut memaju mundurkan kepalanya kedepan dan kebelakang seraya ingin menyambut sodokan kontolku yang sangat brutal dimulutnya, bahkan yang lebih parahnya lagi diapun berusaha menyedot nyedot penisku dengan sekuat tenaganya, membuat pipinya yang putih mulus tanpa noda jadi seperti mengempot kedalam.

"Oouhh berani juga lu nantangin gue cina sipit !! Aakhhh... Gue perkosaa nih mulut lu sampe ledesss !! Erangku sambil menghantamkan penisku dengan kekuatan penuh sebagai sodokan terakhirku dimulutnya. Uughh... Crotttt !! Tak terbayangkan betapa puas diriku saat itu ketika air maniku membuncah keluar membanjiri mulutnya.

Meskipun aku sudah sering bergonta ganti pasangan dan melakukan sejumlah seks bebas dengan teman wanita sekampungku namun jujur saja baru kali ini aku merasakan sensasi blowjob yang luar biasa, sebuah sensasi kenikmatan yang tak akan pernah terlupakan seumur hidupku yang kuperoleh dari putri majikanku sendiri.

Dipagi hari yang mendung itu Lusi benar benar melakukan tugasnya sebagai seorang budak seks dengan luar biasa dimana dirinya mengoral penisku dengan segenap kemampuannya sampai sampai badanku gemetaran dibuatnya. Beruntung dijalanan depan rumah Lusi suasananya sangat sepi sekali karena tak ada satupun orang yang melintas disana karena jika ada orang yang melintas disana dan mendengar umpatan rasisku tentu orang itu akan sangat terkejut sekali dan mengira bahwa sedang terjadi pemerkosaan sadis dirumah mewah tsb.

"Gimana non udah kenyang belum makan bubur pejunya !!? Kalau udah sekarang waktunya kita olahraga pagi !! Kata Pak Naryo sambil mendorong tubuh Lusi hingga telentang diatas rumput tamannya.

Berbeda dari sebelumnya yang selalu menolak perintah kami. Kali ini wajah sayu Lusi terlihat lebih pasrah sehingga memudahkan kami untuk menggauli dirinya dihalaman depan rumah tsb.

"Hari ini kita mau latih non maen diarea terbuka !! Supaya nanti kalau non kita ajak maen ditempat umum udah terbiasa dan gak malu malu lagi. Kata Pak Naryo sambil membuka seluruh pakaiannya sendiri hingga telanjang.

Diarea terbuka yang ada didepan rumahnya 
Lusi bisa melihat dengan jelas betapa kekarnya tubuh hitam pak Naryo yang dihiasi sejumlah otot besar di lengannya, buruh paruh baya yang selama ini disuruh bekerja berat olehnya kini sudah berdiri penuh kuasa dihadapannya.

"Selama ini non kan udah sering nyuruh nyuruh bapak untuk kerja keras sampe badan bapak jadi kekar kayak gini !! Sekarang giliran bapak yang gunain badan kekar ini buat ngerjain non !! Hehe..

Lusi seperti tak percaya kalau tugas berat mengangkat barang dipabrik yang dilakukan oleh Pak Naryo setiap harinya bisa membentuk tubuh hitam buruhnya menjadi sangat kekar seperti itu bahkan saking kekarnya sampai sampai otot otot disekitar lengan tangannya pun jadi terlihat seperti ingin melesak keluar.

Meskipun dari luar terlihat biasa saja karena tertutup oleh pakaiannya namun badan pak Naryo jadi terlihat mencengangkan jika sudah dalam keadaan telanjang seperti itu dan hal ini membuat Lusi berdecak kagum sekaligus ketakutan.

"Ehh cina !! Cepat tiduran !! Pengkangin yang lebar kaki lu !! Kata Pak Naryo yang masih dalam posisi berdiri dihadapan Lusi yang sedang duduk bersimpuh di rumput.

"Jangan pak.. please jangan perkosa aku lagi.
Aku ini anaknya majikan kalian. Tolong jangan sakiti aku lagi.. Kata Lusi sambil menunjukan ekspresi wajahnya yang sangat memelas.

"Justru karena elu anak majikan makanya gue jadi pengen perkosa lu !! Hehe.. Kalau kata orang perkosa anaknya majikan tuh sensasinya lebih nikmat dibanding perkosa orang lain. Kata Pak Naryo yang sejak dulu memang terobsesi ingin memperkosa Lusi.

Bila diumpamakan antara Lusi dan para buruhnya memang seperti panci yang ketemu dengan tutupnya. Keduanya berbeda sangat jauh, berbeda ras dan status sosialnya namun disisi lain mereka pun bisa jadi sangat selaras karena memiliki hasrat terpendam yang sangat mirip dan saling melengkapi. Tahukah kalian apa yang membuat mereka saling melengkapi ?
Ya jawaban kalian tepat sekali keduanya memiliki hasrat terpendam yang sangat mirip. Lusi ingin sekali merasakan yang namanya diperkosa oleh pribumi dan para buruh ingin merasakan yang namanya memperkosa amoy. Bukankah ini yang disebut dengan saling melengkapi.

Sejak kejadian tadi malam yang berlangsung dikamar orangtuanya Lusi dan para buruhnya seperti jadi ketagihan dengan yang namanya skenario pemerkosaan. Libido para buruh seperti terdongkrak hingga naik berlipat ganda jika sedang menyetubuhi anak majikannya dengan cara paksaan seperti itu, suatu keadaan disaat seorang anak gadis berkulit putih dan berparas oriental tengah digilir oleh sekelompok pria pribumi berbadan gelap hingga merintih rintih tak berdaya. Disisi lain Lusipun merasa sangat bergairah sekali ketika tubuh putihnya yang begitu mulus tanpa noda dijarah oleh tangan tangan kekar para pria pribumi yang tak lain adalah buruh pabriknya sendiri, diperkosa hingga berulang kali dan digilir tanpa belas kasihan hingga terkulai lemas dan penuh noda sperma.

Setelah berkata demikian pak Naryo pun memberi sedikit kode anggukan kepala pada teman temannya yang sedang berdiri disekitar Lusi. Begitu mengerti kedua buruh yang ada disamping kanan dan kirinya pun langsung membaringkan tubuh Lusi secara paksa diatas rumput tamannya.

"Pegang yang kuat tangannya !! Cina model begini emang harus diperkosa biar kagak ngelunjak lagi sama pribumi !!

Deghh.. kata kata rasis dan cabul yang dilontarkan pak Naryo langsung menancap kuat dibenak Lusi dimana dirinya menjadi sangat sensitif dengan kata kata makian rasis seperti itu. Jantung Lusi pun berdegup semakin kencang tatkala kedua tangannya ditarik paksa dan direntangkan kearah yang berlawanan untuk kemudian dipegangi oleh dua orang buruh yang ada disebelah kanan dan kirinya.

"Jaaangan !! Jangan perkosaa akuu.. pergi kaliaaan. Jerit Lusi sambil meronta sekuat tenaganya dan berusaha menendang nendangkan kedua kakinya yang putih dan jenjang.

Rontaan Lusi membuat pak Dadang dan Pak Wildan yang sedang memegangi tangannya jadi terangsang sehingga keduanya pun berinisiatif untuk mencengkeram masing masing lipatan kaki Lusi dengan tangan yang satunya untuk kemudian dibuka lebar hingga mengangkang.

"Buruan disodok bro !! Kapan lagi lu bisa ngontolin memek cina terus terusan kayak gini !! Kata Pak Dadang berusaha memanas manasi temannya.

"Aaakkhh.. ampuuun paaakk.. Jangan masukin kontolnyaaa ke memek akuu !! Jerit Lusi sambil meronta dan membanting banting kepalanya kekanan dan kekiri membuat rambut panjangnya yang terurai jadi berantakan.

"Kalau nggak mau dimasukin kontol emangnya memek non mau dimasukin apaan ? Hehe.. Ledek Pak Naryo yang malah semakin terangsang ketika Lusi mengucapkan kata kata kotor seperti itu.

Tanpa membuang waktu lagi Pak Naryo pun segera mengambil posisi berlutut diantara kedua paha Lusi yang sedang dalam posisi terbuka mengangkang. 

Cuiihh !! Bapak ludahin dulu memek non biar tambah licin dan gak kesakitan kayak semalam !! Kata buruh itu sambil meludahi kemaluan majikannya yang sudah dalam posisi siap sodok.

Setelah melakukan hal nista itu kemudian Pak Naryo pun mengarahkan penisnya yang sudah keras seperti sebatang kayu kedalam kemaluan majikannya. Jleebb..

"Arghhh.. Lusi pun langsung menjerit keras ketika penis pribumi itu ditancapkan kedalam liang kewanitaannya dengan sangat kasar untuk kemudian digenjot tanpa ampun dengan kecepatan yang tak beraturan. Dengan kedua tangannya yang dipegangi seperti itu dan kedua kakinya yang dipaksa membuka mengangkang tentu saja membuat Lusi jadi sangat bergairah, gadis itu mulai merasakan sensasi pemerkosaan terhadap dirinya dan perlahan lahan lendir kawinnya pun mulai melembabkan vaginanya.

"Bapak penasaran banget !! Emang kalau orang kaya tidurnya gak pernah pakai daleman kayak gini ya non ? Kata Pak Naryo sambil menurunkan intensitas genjotannya.

"Enghh... Aaenghh.. gaak tau paakk.. tapii mamaaku kalauu tidur juga gak pernah pake daleman siih.. ooouuhhh.. Jawab Lusi sambil mendesah desah tak karuan diatas rumput tamannya.

"Ooohh ternyata begitu yaa.. pasti mamanya non kena diperkosa sama perampoknya dong waktu itu. Soalnya mamanya non kan lumayan cantik juga tuh apalagi pas tidurnya gak pake daleman lagi. Tinggal geser dikit dasternya langsung joss dah !! Kata Pak Naryo sambil menyeringai mesum.

Beberapa tahun yang silam gosip tentang adanya perampokan dirumah majikan mereka memang sudah santer terdengar dikalangan para buruh yang ada dipabrik. Terlepas itu hanya sebuah gosip atau beneran terjadi yang pasti para buruh begitu sangat mempercayainya.

Pak Naryo terus menggauli anak majikannya dengan posisi seperti itu untuk jangka waktu yang cukup lama, badan kekarnya yang berotot seperti binaragawan bergerak menghentakan hentak kedepan dan kebelakang berupaya menusukan kontol pribuminya kedalam liang sempit kemaluan gadis amoy tsb.

Sleeb.. Sleeb.. uughh.. baaapak bener bener salut deeeh.. saaama memek non. Soalnya maaakin.. digenjot malah makiiin.. peret aja !! Emaaangnya.. semua memek amoy perawan rasanya kayaaak giiini ya non.. Ledek Pak Naryo sambil menghentikan sebentar pompaan penis itu guna mengatur nafasnya yang sudah tersengal sengal.

Setelah mengendalikan napasnya yang berkejar kejaran kemudian pak Naryo pun berniat untuk mengganti posisi persetubuhannya dengan yang lebih hot lagi.

"Mumpung lagi diatas rumput kayak gini gimana kalau kita cobain ngewe pake gaya anjing aja non !! Kata Pak Naryo yang semakin keterlaluan

"Gaya anjing gimana pak ? Aku gak ngerti kalau soal gituan. Sahut Lusi yang sedang kebingungan namun juga merasa penasaran karena pada dasarnya dia hanyalah seorang gadis rumahan yang tak paham sama sekali soal persetubuhan.

"Emangnya non gak pernah liat anjing kawin ya ? Kalau gitu sini bapak ajarin caranya biar non gak bingung lagi. Kata buruh itu sambil membalikan badan Lusi dengan sedemikian rupa hingga membelakanginya.

"Kata teman bapak yang suka jajan panlok. Dia bilang amoy emang paling enak kalau diewe pake gaya anjing kayak gini !! Ucap Pak Naryo yang kemudian mengambil posisi berlutut dibelakang Lusi lalu dengan cepat menusukan kontolnya kedalam vagina gadis itu.

"Ooouuhhh.. Lusi yang sedang kebingungan pun langsung menjerit dan menoleh kebelakang guna mencari tahu hal apa yang sedang dilakukan buruh itu pada kemaluannya.

Bukannya berhenti tapi pak Naryo malah semakin beringas lalu menarik sedikit keluar penisnya dan ditancapkannya kembali kontol hitam itu dengan sekuat tenaganya. Jleeebb !! Aakkhh.. masuuuk semuanya non.. Katanya kegirangan sementara Lusi hanya bisa meringis menahan nikmat.

Dalam posisi berlutut diatas rumput tamannya yang hijau pak Naryo segera menghentak hentak pinggulnya dari belakang mencoba mencari cari kenikmatan dari peretnya memek gadis keturunan cina yang sudah resmi menjadi budak napsunya tsb.

"Ooughhh.. oooogkkhh... Enak banget ya non ngewe ditempat terbuka kayak gini. Suasananya bener bener dapet banget !!
Coba kalau rumah bapak seluas ini pasti bapak bakal ajakin istri bapak ngewe ditempat terbuka terus tiap hari.

"Hehe.. yang bikin enak mah bukan suasananya pak tapi non Lusinya !! Biar ngewe dimanapun asal dilayani sama amoy secantik gini pasti suasananya bakalan tambah hot deh !! Kataku sambil memandangi indahnya tubuh putih Lusi yang sedang dalam posisi didoggy oleh buruh tsb.

Saat itu sinar mentari pagi semakin berani menampakkan dirinya memancar keseluruh benda benda yang ada ditaman depan rumah tsb. Lusi yang masih mengenakan baju tidur lingerie merahnya pun tak luput dari terpaan cahayanya membuat tubuh mulus gadis chinese yang putih dan licinnya seperti porcelain itu pun semakin berkilau saja.

Lingerie merah berenda yang dikenakan oleh Lusi saat itu memang sungguh menggairahkan membuat para buruh makin bernapsu untuk mengerjai tubuh putihnya, dan hal ini pula yang menjadi alasan pak Naryo untuk tetap membiarkannya memakai lingerie itu ketika sedang digauli olehnya.

"Non.. kita boleh ikutan memperkosa non Lusi kan ? Kata Pak Dadang berbasa basi padahal tak ada satup orang yang bisa melarang mereka.

Karena sudah tak sabar menunggu gilirannya maka Pak Dadang dan Pak Wildan yang sedang berjongkok disamping kanan dan kiri Lusi pun ikut bergabung. Keduanya secara bersamaan menurunkan tali merah kecil lingerienya yang melintang di masing masing pundak gadis itu.

"Badan non Lusi putih banget ya udah kayak susu aja.. Coba kalau badan istri bapak putih kayak gini pasti udah bapak suruh telanjang tiap hari dirumah terus bapak jilatin deh tubuhnya dari ujung rambut sampe ujung kakinya. Puji Pak Wildan.

Seperti yang diceritakan sebelumnya kalau sinar mentari pagi itu terlihat begitu cerahnya sehingga terpaan sinarnya yang lembut seperti sedang menyoroti permukaan kulit tubuh Lusi yang sedang memakai lingerie merahnya, membuat kulit nya yang putih dan halus itu jadi semakin mempesona.

Melihat halusnya kulit pundak Lusi maka Pak Dadang langsung mendekatkan wajahnya disana guna menciumi pundak dan punggung gadis itu yang kelembutan dan kehalusannya menyamai kain sutra.

Slurrp.. Pak Dadang bener bener tak tahan dengan pemandangan yang ada dihadapannya sehingga diapun langsung menjulurkan lidahnya keluar guna menjilati permukaan punggung gadis itu yang tubuhnya masih dalam posisi tersentak sentak diatas rumput karena sodokan penis pak Naryo.

Melihat temannya berbuat tak senonoh seperti itu maka Pak Wildan yang tadinya diam saja pun jadi ikut terangsang. Buruh yang badannya tinggi besar itu langsung meremasi buah dada majikannya yang bulat seperti bakpau dari arah bawah.

Aakkhh... Aaaaghh.. suara lenguhan Lusi pun semakin terdengar jelas ketika tubuhnya yang sedang dihantam dari belakang juga dirangsang habis habisan oleh kedua buruh yang ada disebelah kanan dan kirinya.

"Keenakan lu ya diperkosa sama pribumi !! Bentak Pak Naryo sambil menjambak rambut Lusi dari belakang sehingga kepalanya jadi sedikit mendengak keatas.

Karena menerima bentakan rasis seperti itu maka gairah Lusi pun semakin bergelora. Tanpa disadari Lusi malah menggerakkan badannya maju mundur kedepan dan kebelakang seolah ingin menyambut kontol pribumi yang sedang menusuk nusuk kemaluannya dengan kasar.

Ooough... Siaaalan !! Tambah ngegigit aja nih memek cinaa !! Lu pengen gue perkosa lebih kasar lagi yaa !!? Bentak Pak Naryo yang makin kesetanan karena penisnya terasa seperti sedang diremas remas oleh kemaluan gadis itu.

Pak Naryo pun semakin buas menghujam hujamkan kejantanannya sementara tangan kirinya berpegangan pada pundak Lusi yang sebelah kiri dan tangan kanannya masih terlihat menjambak rambut gadis itu dari belakang.

Masih pengen diperkosa pribumi lu cina !!? Buruan Sepongin nih kontol gue !! Bentakku sambil menyodorkan penisku yang sudah menegang hebat kedepan wajahnya.

Perkataan kasar dan rasis yang kulontarkan saat itu berhasil membakar gairah Lusi hingga ke levelnya yang tertinggi membuat gadis itu tanpa malu malu langsung melahap penis hitamku dengan mulutnya. Ooughh.. hmpm.. sambil mengulum punyaku tubuh Lusi terus bergerak kedepan dan kebelakang mengikuti irama sodokan kontol yang sedang menghantamnya dari belakang. Dia sangat pintar sekali melakukannya ketika Pak Naryo menghujam keras dari belakang maka Lusi pun ikut menggerakkan badannya ke arah belakang sehingga dengan demikian vagina gadis itu dan penis pak Naryo pun seperti sedang dibenturkan satu sama lainnya. Plaakk.. Plaaakk.. suara benturan itu terdengar semakin keras seakan ingin menggantikan suasana keheningan paginya dengan suasana panas yang dipenuhi napsu birahi.

Pak Naryo rupanya masih belum puas juga sehingga diapun berinisiatif untuk mengangkat dan menekuk sedikit kaki kanan Lusi keatas, membuat posisi gadis itu jadi terlihat seperti seekor anjing yang sedang kencing.

Bleeppp.. Bleeepp.. kontol pak Naryo mulai menghujam lagi dari belakang namun kali dengan kecepatan yang lebih lambat dari sebelumnya yang menandakan buruh itu mulai kehabisan tenaganya. Melihat hal ini maka akupun berusaha membangkitkan birahinya lagi dengan cara menghujamkan hujamkan kontolku kedalam mulut Lusi dengan sekencang kencangnya membuat kepala gadis itu, yang sedang kucengkram dengan kedua tanganku jadi tersentak sentak tak karuan.

"Uugghh... Gue perkosa nihh mulut lu cina sipittt !! Bentakku sambil mengayun ayunkan pinggulku lebih kencang lagi sehingga kepala Lusi yang masih kupegangi jadi bergerak dengan sangat cepat kedepan dan kebelakang.

Rupanya perbuatan sadisku ini berhasil membakar gairah pak Naryo lagi sehingga diapun kembali terangsang dan ikut menghujam hujamkan kontolnya dengan sangat kencang.

Tubuh putih Lusi yang masih terbalut lingerie seksinya pun jadi tersentak sentak dengan hebatnya, tubuhnya yang mulai lemas seperti sedang ditumbuk dari dua arah yan berlawanan, dimana penisku menghujam kuat mulutnya dari depan dan kontol pak Naryo menghantam kemaluannya dari belakang. Keadaan pun semakin bertambah panas ketika dua orang buruh pabrik yang berada disisi kanan dan kiri Lusi ikut merundukan badannya kebawah guna menyusu dan menyedot nyedot payudara gadis itu yang posisinya sedang menggantung kebawah dan berayun ayun kesana kemari.

Meskipun masih tetap mengenakan lingerie merahnya namun kondisi badan Lusi sudah terlihat seperti orang yang sedang telanjang saja karena lingerie itu sudah tergulung kebagian tengah perutnya baik dari sisi bagian bawah gaun maupun atasnya.

Pergumulan panas dipagi hari itu membuat para buruh tak tahan lagi sehingga satu persatu dari kami pun mulai bertumbangan karena tak sanggup lagi menahan terjangan badai orgasme yang datangnya secara tiba tiba. Oughh.. guee hamilin jugaa lu cinaa !! Erang Pak Naryo sambil menghujamkan kontolnya yang sudah berkedut kedut dengan sekuat tenaga hingga tubuh Lusi jadi terdorong kedepan. Crottt.. tak terhitung banyaknya jumlah air mani yang membanjir rahim gadis itu setelah pak Naryo menumpahkan seluruh miliknya didalam sana.

Tak lama setelah pak Naryo mengeluarkan seluruh isi kejantanannya hingga meleleh keluar kemudian otot yang ada seluruh badan Lusi pun langsung menegang hebat yang menandakan bahwa dirinya akan segera menggapai puncak kenikmatannya.

Mmmpmmm.. Lusi pun menggumam panjang yang dibarengi dengan getaran dahsyat disekujur badannya, getaran itu terus mendera tubuhnya selama beberapa saat sampai akhirnya diapun kehabisan tenaga dan kelelahan.

Dalam kondisi lemas seperti itu tentu saja kedua tangan Lusi yang semula menopang bagian atas tubuhnya jadi ikutan tak berdaya lalu dalam waktu sekejap badan putihnya pun ambruk terjerembab diatas rumput dan hampir menimpa kedua orang buruh yang sedang asik menyusu dibawahnya.

Posisi Lusi yang sedang menelungkup lemas diatas rumput tak menghentikan niatku untuk memperkosanya. Dengan cepat kurapatkan kedua kakinya hingga bersentuhan satu sama lainnya lalu kududuki kedua pahanya sambil menusukan kejantananku dari belakang.

Sleebb.. rasanya sungguh mudah sekali menusuk vagina gadis itu dalam kondisi basah kuyup seperti ini dimana lendir kawinnya masih terlihat bercucuran dan membuncah keluar menetes netes diatas rumput.

Sambil memegangi kedua sisi pinggangnya yang ramping akupun mencoba untuk mengayun ayunkan kontolku dari belakang, berupaya menusuk sedalam mungkin yang kubisa. Lusi yang kondisinya masih lemas akibat tersengat badai orgasme pun hanya bisa pasrah ketika penisku kuhujam hujamkan lebih kuat lagi dari sebelumnya, mengakibatkan tubuh putihnya yang sudah basah kuyup oleh keringat jadi tersentak sentak diatas rumput.

Sleeb.. Sleeb.. gairahku semakin memuncak ketika mataku menatap kearah punggungnya yang begitu putih dan mulus tanpa noda. Tanpa pikir panjang akupun segera menurunkan badanku kedepan, sambil terus menggenjot memeknya dengan irama yang beraturan kemudian kucumbui kulit putih punggungnya yang halus itu.

Slurrp.. Slurrp.. kujilat jilat dengan lidahku mulai dari atas hingga kebagian tengahnya sehingga punggungnya yang sudah basah oleh keringat kini semakin basah saja terkena air liurku. Hasratku tak berhenti sampai disitu karena aku masih tergiur dengan pundak dan juga lehernya yang jenjang. Dengan penuh napsu akupun langsung menyambar pundaknya dengan mulutku yang besar seperti ikan mujair, kujilat jilati dengan buas seperti orang yang sedang kelaparan membuat gairah gadis itu kembali bergejolak.

Ennnghhh.. betapa napsunya diriku saat mendengar suara lenguhannya yang begitu lembut dan menggairahkan. Masih dalam posisi menindih tubuhnya diatas rumput kemudian kugigit pelan pundaknya dengan gigiku sambil tetap mengayun ayunkan kejantananku yang semakin lama semakin keras saja.

"Non itu gak pantes kerja kantoran. Cina sipit seperti non ini lebih pantes jadi perek gratisan aja yang bebas diewe sama sopir angkot dijalanan. Bisikku ke telinganya yang ternyata membuat gairah Lusi kembali naik.

Ketika mendengar bisikan mesum itu Lusi semakin blingsatan saja dan tanpa kusadari dia malah sedikit mengangkat pantatnya hingga terlihat agak menungging dan hal ini tentu saja semakin memudahkanku untuk memompa kemaluannya.

Sleebb Sleebb.. dengan posisi pantat yang sedikit terangkat dan menungging seperti itu
membuat kontolku jadi semakin dalam mengaduk aduk kemaluannya. Sambil kutekan tekan dengan kuat aku pun mencoba untuk menyibak rambutnya dari bela untuk kemudian kuciumi tengkuk belak lehernya secara berulang ulang.

Lusi pun semakin terbakar gairahnya ketika dengan sengaja kucumbui bagian samping lehernya yang jenjang hingga akhirnya akupun bertambah gemas lalu kugigit leher gadis itu seperti seekor macan yang sedang menggigit hewan buruannya.

Oooughh.. Lusi langsung melenguh panjang tatkala samping lehernya kucupang dengan sadis hingga menimbulkan bekas memerah disana. Dengan tubuhnya yang berkeringat seperti itu membuat aroma lembut tubuh Lusi semakin terasa dihidungku, membakar gairahku lebih besar lagi dari sebelumnya.

Akupun memutuskan untuk mengangkat badanku keatas hingga dalam posisi berlutut sambil tetap mengangkangi kedua pahanya. Kucengkram dengan kuat masing masing pergelangan tangannya lalu kutarik hingga dadanya terangkat keudara.

Akkkhh... Perkosaa aku lebih brutal lagii banggg.. jeritnya sambil melenguh keenakan.

"Gak usah disuruh non !! Cina sipit kayak non itu emang udah semestinya diperkosa brutal sama pribumi !! Kataku sambil menarik kuat kedua tangannya hingga makin lurus kebelakang untuk kemudian kuhantamkan penisku dengan sekuat tenaga.

Jleebb.. Jleebb.. uughh.. sungguh nikmat rasanya memperkosa seorang gadis keturunan cina secantik dan selembut Lusi, rasanya sungguh tak terbayangkan olehku, seperti sedang menyetubuhi seorang putri raja yang berasal dari negeri tirai bambu saja.

Masih dalam posisi menelungkup dirumput dengan dadanya yang terangkat keatas, Lusi jadi terlihat begitu seksi dan menggairahkan dimana buah dadanya nampak membusung kedepan seakan ingin menawarkan kepada para buruh yang ada disana untuk mencicipinya.

"Tetek nih cina emang selalu bikin penasaran !! Padahal udah gue kenyotin semaleman. Hehe.. Kata Pak Dadang yang kemudian mendekatkan wajahnya disana untuk kemudian melahapnya dengan buas.

Tak mau ketinggalan dengan temannya maka Pak Wildan pun ikut berlutut didepan gadis itu dan mulai menyusu dibuah dadanya yang satu lagi. Sroott.. Srooot.. suara kenyotan kedua buruh itu dipayudara Lusi terdengar sangat keras membuat gairahku semakin memuncak.

Dengan posisi berlutut sambil mengangkangi kedua pahanya kemudian kuhentak hentakan pinggulku dengan sekuat tenaga berusaha menghujamkan kontolku ketitik terdalam yang ada direlung vaginanya. Hantaman brutal yang sangat keras ini tentu saja membuat Lusi jadi mengerang erang tak karuan, keringat kembali mengucur diwajahnya sementara kedua orang buruh yang sedang menyusu dipayudara terlihat makin beringas saja.

Dalam posisi seperti sekarang ini tubuh Lusi terasa seperti sedang terkunci diseluruh bagiannya dimana kedua pahanya sedang kududuki dan kedua tangannya kutarik lurus kebelakang.

Tak terhitung berapa banyak hujaman kontolku didalam kemaluannya, yang pasti vagina gadis cina itu sungguh luar biasa, menjepit penisku dengan sangat kencang, meremas dan memelintir sampai aku merintih rintih keenakan.

Setelah sekian lama menggaulinya dengan gaya esktrim seperti itu akhirnya akupun tak sanggup lagi untuk bertahan. Disaat hentakan terakhir akupun langsung menghujamkan kontolku dengan sedalam dalamnya, hingga terasa seperti sedang memantek sebatang paku yang ukurannya sangat besar sekali.
Crottt.. uuugnhhh.. tanpa bisa kutahan lagi air maniku pun membuncah keluar hingga berkali kali membanjiri relung vaginanya yang sangat peret itu.

Setelah semuanya selesai melampiaskan napsu kemudian akupun berusaha merendahkan Lusi dengan hal yang lebih memalukan lagi.

Tubuh Lusi yang sudah terkulai lemas diatas rumput taman kemudian kudorong dengan kakiku hingga berguling guling diatas rumputnya dan ketika sudah berada didekat pinggir kolam ikan akupun mendorong tubuh gadis itu dengan kakiku hingga akhirnya Lusi pun tercebur masuk ke kolam ikan tsb yang kedalamannya hampir setinggi dengkul orang dewasa.

Byurr.. Para buruh pun tertawa kegirangan melihat tingkahku yang sedang mempermainkan majikanku sendiri.

"Emang sialan nih cina !! Badan udah belepotan peju aja masih bisa bikin tegang kontol gue !! Kata Pak Tarno yang sejak tadi merekam kejadian itu dengan smartphonenya.

Bagaikan orang yang kerasukan kemudian pak Tarno yang sudah tak memakai celana pun segera meletakan smartphonenya dipinggiran kolam, setelah itu barulah dia melompat kedalam kolam ikannya yang tepinya sudah dipenuhi oleh lumut licin berwarna hijau.

"Jangan seneng dulu lu cina !! Nih masih ada satu kontol pribumi lagi yang belum lu puasin !! Ledek Pak Tarno sambil menjambak rambut gadis itu dengan tangan kanannya lalu memaksanya untuk melakukan blowjob didalam kolam ikan.

Dengan posisi duduk bersimpuh didalam kolam ikannya kemudian Lusi pun mulai memaju mundurkan kepalanya berusaha memuaskan buruh tua yang selama ini sudah dianggap keluarga oleh orangtuanya.

"Dari dulu gua udah menduga kalau nih cina gedenya pasti bakalan cakep banget. Bener bener gak sia sia penantian gue !! Hehe..
Kata Pak Tarno yang sudah belasan tahun bekerja dikeluarga tsb bahkan ketika Lusi dan adiknya masih kecil.

Bila ditelusuri lebih jauh Pak Tarno memang merupakan salah satu buruh paling senior diantara semua temannya. Pria tua bahkan sudah dianggap seperti tangan kanan bosnya sendiri yang selama ini dipercaya untuk mengantar jemput sekolah kedua putrinya. Tapi sayangnya hati manusia memang sulit ditebak sehingga orang yang sudah begitu dipercaya malah menjadi duri dalam daging dikeluarga majikannya.

"Ooohh jadi selama ini pak Tarno bertahan kerja disini walaupun digaji kecil karena pengen nungguin si non tumbuh dewasa ya.. Kata Pak Dadang.

"Iyee.. dari kecil gue perhatiin nih cina sama adiknya emang udah keliatan cakep banget tau. Makanya gue penasaran pengen liat mereka sampe dewasa dan ternyata dugaan gue kagak meleset sama sekali. Kata Pak Tarno mengingat masa lalunya.

"Terus seandainya gak ada kesepakatan kayak gini yang ada bapak bakal gigit jari dong karena ujung ujungnya cuma bisa coliin badanya non Lusi dikamar mandi doang. Hehe.. Ledek Pak Wildan.

"Ya nggak juga sih. Kalau seandainya gak ada kesepakatan ini pasti gue juga bakalan pikirin cara lain buat dapetin nih amoy. Secara gue kan udah dijadiin sopir pribadi keluarganya jadi peluang gue buat ngontolin nih cina pasti terbuka lebar.

Setelah berbincang singkat dengan temannya kemudian Pak Tarno pun kembali fokus dengan pelayanan anak majikannya yang saat itu masih terlihat mengulum ngulum penisnya sampai basah dan berlendir.

Uuhh.. non Lusi emang cakep banget ya. Kalau seandainya non udah menikah dan punya anak perempuan pasti anaknya bakalan cakep juga tuh seperti non. Kata Pak Tarno sambil memandangi wajah manis anak majikannya.

"Lah emangnya kalau si non sampe punya anak perempuan mau diapain lagi sama bapak ? Tanya Pak Wildan penasaran.

"Yah maunya sih dikontolin lagi kayak begini tapi karena gue udah tua kayaknya gak mungkin lagi deh. Palingan nanti cucu lelaki gue yang punya kesempatan buat nyicipin anak perempuannya si non. Hehe.. Kata Pak Tarno seenaknya.

"Hehe.. ternyata bukan cuma barang aja yang bisa diwarisin ke anak cucu !! Gundik juga bisa ya pak.. Ledek Pak Dadang.

"Iyalah si non aja udah jadi budak napsu pribumi berarti anak cucunya harus bisa ngelanjutin dong. Hehe.. Kata Pak Tarno.

Rupanya Pak Tarno tak puas hanya dengan disepongin seperti itu saja sehingga diapun langsung menjambak rambut Lusi dengan tangan kanannya dan mencelupkan paksa kepala gadis itu kedalam air kolam ikannya yang sangat jernih.

Bleep.. Bleeeepp... Lusi mencoba menahan napasnya ketika kepalanya dicelupkan seperti itu untuk waktu yang cukup lama sampe akhirnya ketika gadis itu mulai menggeliat kehabisan napas barulan Pak Tarno menarik keluar kepalanya dari dalam air.

"Isepin lagi kontol gue !! Bentak Pak Tarno yang kembali menyodorkan penisnya kewajah gadis itu sementara wajah Lusi masih basah kuyup dan terlihat gelagapan.

Dalam keadaan lemas Lusi pun kembali membuka mulutnya dan mulai mengulum ngulum penis buruh tua tsb dengan lahapnya seperti seekor anjing betina yang sedang kelaparan.

"Bapak perhatiin dari semalem !! Kayanya non itu makin sange aja ya tiap kali dikasarin kayak gini. Kata buruh itu sambil menjambak rambut Lusi dengan tangan kanannya kemudian mendorong kepala gadis itu maju mundur dengan kasar kearah selangkangannya.

Lusi tentu tak mempedulikan lagi omongan Pak Tarno dan lebih fokus mengerjakan tugasnya sebagai seorang budak napsu. 
Masih dalam posisi duduk bersimpuh didalam kolamnya Lusi pun terus menggerakkan kepalanya maju mundur dengan cepat, mencoba memuaskan penis buruh itu dengan mulutnya yang makin dipenuhi air liur.

Ketika Lusi sedang mengulum seperti itu, lagi lagi pak Tarno menekan kepalanya kedalam air kolam yang dangkal sehingga gadis itu pun kembali harus berjuang menahan napasnya. Bleep... Bleeepp..

Meskipun sudah tua tapi Pak Tarno juga memiliki napsu birahi yang tak wajar sehingga diapun baru merasa puas jika sudah menyiksa Lusi sampe gelagapan seperti itu ketika sedang disetubuhi olehnya.

"Akkhhh.. udaah paaakk.. Jangaaan.. dicelupin kekolam laaagi.. Ucap Lusi dengan suaranya yang tersengal sengal karena kehabisan napas setelah kepalanya dicelup cukup lama didalam air kolam yang ada dihalaman depan rumahnya.

Setelah melakukan penyiksaan itu berulang ulang kemudian pak Tarno memposisikan anak majikannya menungging dipinggiran kolam ikannya. Dengan kedua tangan menopang bagian atas tubuhnya dipinggiran kolam Lusi pun hanya bisa pasrah ketika kemaluanya mulai digenjot kasar dari arah belakang.

"Uughh.. ternyata non seksi juga ya kalau lagi nungging dikolam kayak gini !! Kata Pak Tarno sambil memompa penisnya dengan irama yang beraturan membuat wajah Lusi yang sudah basah kuyup jadi merem melek keenakan.

"Kalau mau lebih seksi angkat aja sebelah kakinya bro !! Bujuk Pak Naryo yang gairahnya mulai bangkit lagi.

Tanpa pikir panjang Pak Tarno pun mengangkat dan menekuk sedikit kaki Lusi keatas sehingga gadis itu jadi terlihat seperti seekor anjing yang sedang kencing.

"Anjrriit !! Memek si non tambah peret aja kalau diewe pakai gaya anjing kencing kayak gini. Kata pak Tarno yang merasakan sensasi berbeda dikemaluannya sehingga diapun makin bernapsu memompa kejantanannya.

Ternyata bukan hanya Pak Tarno saja yang merasakan perbedaan drastis itu, Lusi pun merasakan hal yang sama dimana kontol buruh tsb terasa lebih dalam menusuk vaginanya, mengaduk aduk tanpa henti kesegala penjuru dan menggesek seluruh titik paling sensitif yang ada didalamnya.

Lusi harus mengakui kalau persetubuhan yang dilakukan ditempat tak wajar seperti itu sangat membakar gairahnya. Dengan tubuh yang basah kuyup akibat terendam air kolam Lusi pun hanya bisa pasrah sambil merintih rintih keenakan saat vaginanya terus digenjot tanpa henti oleh buruhnya sendiri.

Lelaki mana yang tak bergairah jika disuruh menggauli seorang gadis keturunan cina dengan gaya seperti itu dan hal ini pun terjadi pada diri Pak Tarno yang napsunya semakin naik keubun ubun kepalanya.

Semakin lama Pak Tarno pun semakin meningkatkan irama pompaan penisnya membuat tubuh Lusi tersentak sentak dipinggiran kolam dan hampir roboh dibuatnya. Hal ini terbilang wajar saja terjadi karena saat itu Lusi hanya bertumpu dengan sebelah kakinya saja sementara kaki yang satunya masih dalam posisi tertekuk menyamping dan terangkat keatas.

Pak Tarno sepertinya sudah tak kuat menahan birahi yang ada didalam dirinya sehingga diapun memutuskan untuk menutup persetubuhan itu dengan satu hujaman kuat dikemaluan Lusi.

Ooooohh.. guuue pejuuuin nihhh memeeeek lu !! Pereekk cinaaa !! Hujat Pak Tarno sambil menusukan penisnya dengan sekuat tenaga hingga badan Lusi terdorong keras kepinggiran kolam dan jatuh menelungkup diatas rumputnya. Crotttt..
Betapa puas wajah pak Tarno ketika spermanya membanjiri rahim gadis cina yang tak lain adalah anak majikannya sendiri, seorang gadis yang sudah dikaguminya sejak lama dan akhirnya bisa dia nikmat sepuasnya.

Lusi pun langsung terhuyung lemas menelungkup dipinggiran kolam dengan kedua kakinya yang masih terendam didalam air sementara Pak Tarno yang sudah kelelahan malah menindih tubuhnya dari belakang dengan seenaknya.

"Enak juga ya non ngewe ditempat terbuka kayak gini. Bener bener terasa berbeda sensasinya. Kata buruh itu sambil menciumi pundak Lusi yang begitu putih dan mulus sementara penisnya yang masih berada didalam kemaluan Lusi berangsur angsur mengecil ukurannya.

"Minggir pak !! Gue mau perkosa nih cina sekali lagi. Kataku yang kemudian dituruti oleh Pak Tarno dengan menarik keluar penisnya.

Tanpa membuang waktu akupun langsung membalikan badan Lusi yang awalnya sedang menelungkup dipinggian kolam keposisi telentang.

Bang udaah.. bang.. Jangan perkosaa aku lagi kata Lusi sambil menatapku dengan wajah sayunya dan hal ini malah membuat gairahku semakin membara.

Aku sama sekali tak mempedulikan omongan Lusi dan tetap melanjutkan niatku untuk menyetubuhinya sekali lagi. Sleebb.. setelah penisku menancap didalam kemaluanya barulah kugerakan pinggulnya kedepan dan kebelakang guna mendapatkan kenikmatan yang terpancar dari tubuh putihnya.

Kondisi Lusi saat ini sudah terlihat lemas sekali sehingga diapun tak banyak menggeliat ketika sedang kupompa kemaluanya, yang ada hanyalah suara lenguhan lemah yang keluar dari mulut mungilnya yang menurutku sangat cocok untuk dipaksa melakukan blowjob penis pribumi.

Dalam posisi berdiri dipinggiran kolamnya akupun terus melanjutkan perbuatan bejad ku menodai kehormatannya. Seorang anak majikan yang harusnya kuhormati kini malah dengan seenaknya kuhina dan kurendahkan sampai ketitik yang paling bawah. Meskipun aku tau perbuatan ini sangat tak terpuji namun herannya aku merasa sangat bangga ketika melakukannya 
apalagi saat melihat Lusi memohon mohon ampun ketika sedang kuperkosa habisan habisan didalam rumahnya sendiri.

Hal ini tentu saja bukan kesalahan kami sepenuhnya karena wajah cina Lusi terlalu menggairahkan bagi kami semua, mengundang para buruh untuk melecehkan semua bagian tubuhnya dan juga memperkosanya tanpa henti.

Sambil mendekap kedua pahanya yang dalam posisi terangkat keatas aku pun terus menghujam hujamkan kontol hitamku didalam kemaluannya. Meskipun liang vagina Lusi sudah digilir berkali kali oleh kami semua dalam waktu semalam suntuk namun herannya kondisinya masih terasa begitu peret seperti gadis perawan pada umumnya dah hal ini jugalah yang membuat kami jadi ketagihan untuk terus menikmati tubuhnya.

Disaat aku sedang menikmati persetubuhan tak wajar dipinggiran kolam itu tiba tiba pada buruh berdiri mengelilingi badan Lusi yang masih tergeletak dipinggiran kolam ikannya. Dengan wajah dipenuhi napsu kemudian mereka sepakat untuk menutup sesi pelatihan seks kali ini dengan kembali  membanjir wajah Lusi dengan air maninya masing masing seperti yang mereka lakukan tadi malam dikamar orangtuanya.

Tak lama kemudian Pak Dadang yang sudah merasa akan mencapai klimaks pun segera berlutut dipinggiran kolamnya, pria itu mengocoki batang kejantanannya dengan sangat cepat tepat didepan wajah Lusi yang kondisinya masih telentang dipinggiran kolam.

"Ooohhh.. ooohh.. bapak mau muncrat non.. 
cepat Julurin lidahnya keluar.. Perintah pak Dadang sambil mengocok penisnya lebih cepat lagi sampai akhirnya seluruh air mani yang ada didalamnya pun membuncah keluar mengenai lidah gadis itu. Crott.. Creett..

Beberapa saat setelah buruh itu menyingkir tiba tiba Pak Tarno dan Pak Naryo mengambil posisi berlutut didekat wajah Lusi. Keduanya berlomba lomba mengocok penisnya masing masing hingga akhirnya dalam waktu yang hampir bersamaan mereka pun membuang seluruh isi penisnya yang hangat itu diwajah Lusi. Crott.. Creett..

"Buseett.. peju lu banyak bener yo.. padahal elu kan udah ngecrot berkali kali tadi malam !!? Tanya Pak Tarno yang terkaget kaget dengan banyaknya jumlah sperma yang muncrat dari penis temannya bahkan saking banyaknya wajah Lusi pun jadi tertutup tebal cairan kental berwarna putih tsb.

"Ya banyaklah orang gue tiap hari rutin minum jamu penyubur lelaki. Makanya sperma gue bisa banyak terus kayak gitu. Hehe.. Katanya merasa bangga.

Meskipun terkesan cuek namun pak Naryo begitu peduli dengan keadaan penisnya yang merupakan senjata utamanya saat bertempur dengan wanita, sehingga buruh itu pun selalu rutin merawat keperkasaan penisnya dengan meminum sejumlah jamu kuat dan penyubur guna mendukung aktivitas seksualnya yang liar dan bebas.

"Pejunya masih kurang banyak bro !! Sini biar gue tambahin lagi biar si non makin puas. Kata Pak Wildan.

Pak Wildan yang sejak tadi hanya merekam kini ikut berpartisipasi dengan cara berlutut dipinggian kolam. Tangan kanannya terlihat memegang kamera sementara tangan kirinya digunakan untuk mengocoki penisnya sendiri.

"Ooughh.. bapak napsu banget kalau liatin mata amoy yang sipit kayak non gini.. uuhh.. bapak pejuin aja ya matanya non. Crotttt.. Setelah mengungkapkan isi hatinya kemudian pak Wildan pun mengarahkan kepala penisnya ke mata sipit Lusi dan menumpahkan seluruh isinya disana.

Guna menghindari hal hal yang tak diinginkan maka Lusi pun secara reflek memejamkan kedua matanya yang sipit hingga tak bisa melihat lagi keadaan disekitarnya dan disaat itu juga dia merasakan kelopak matanya menjadi basah dan lengket.

Entah apa yang terjadi ketika melihat wajah Lusi dipejuin secara bergiliran seperti itu malah membuat birahiku semakin meledak. Dengan cepat kuhujam hujamkan kontolku yang sudah keras seperti sebatang kayu kedalam vaginanya yang masih terasa sempit itu. Sleebb.. Sleebb.. jantungku berdegup kencang sekali sambil diiringi oleh gairah yang tak tertahankan, tubuh kekarku yang hitam legam nampak semakin dipenuhi oleh keringat ketika penisku menerobos keluar masuk dalam vaginanya tanpa henti bahkan dalam tempo yang cepat sekali.

Penisku yang menghujam hujam didalam sana terasa makin panas dan rasa basah akibat terlumasi lendir kawinnya pun semakin membuatku tak berdaya, hingga akhirnya pada suatu kesempatan kuhentakan pinggulku dengan sekuat tenaga sampai penisku tertancap seluruhnya didalam kemaluan gadis cina tsb. Ooughh.. kepalaku langsung mendengak keatas sambil diiringi suara lenguhan panjang yang keluar dari dalam mulutku. Croottt.. uuughh.. tanpa bisa kutahan lagi air maniku pun membuncah keluar membanjiri relung vaginanya.

Puas melampiaskan napsu kemudian kami pun tertawa puas dan meninggalkan Lusi telentang begitu saja dipinggiran kolam ikannya dengan kedua kakinya yang jenjang menjuntai kedalam air kolam yang sudah nampak keruh.

Hasrat Terpendam Yang Terungkap


Setelah berulang kali digauli hingga orgasme Lusi pun semakin merasa dekat dengan para buruh yang sedang menduduki paksa rumahnya. Lusi yang biasanya sangat tertutup dengan kehidupan pribadinya kini mulai berubah dan lebih terbuka pada kami semua. Tanpa rasa malu gadis itu pun mulai berani mencurahkan seluruh isi hatinya dan juga fantasi terpendam yang ada dalam dirinya selama ini. Fantasi itu tentu tak muncul begitu saja tanpa sebab, karena selama ini benih birahi liar tsb sudah tertanam kuat didalam pikirannya dan ketika Lusi diperkosa didalam kamar dan diatas ranjang yang sama seperti kejadian masa lalunya, maka benih itu pun semakin tumbuh liar didalam hatinya.

Hal ini tentu saja membuat kami tercengang karena dibalik wajahnya yang begitu cantik, sayu dan terlihat polos ternyata Lusi juga memiliki fantasi seksual yang terbilang ekstrim dan tak wajar. Kami sendiri tak tahu apakah fantasi seksual itu memang sudah ada sejak dulu atau baru timbul setelah dilatih dengan keras oleh kami selama beberapa hari terakhir ini.

Siang itu setelah selesai makan bersama, Lusi dan para buruh pun beristirahat sejenak diruangan tengah keluarganya yang besar. Dengan tubuh yang kelelahan setelah digarap oleh kami hingga berulang kali Lusi pun terlihat duduk sambil menyandarkan kepalanya kepundak Pak Naryo yang sedang duduk dibangku sofanya. 

Sikap Lusi kali ini memang sudah jauh berbeda dari sebelumnya dimana dia sudah tak keberatan lagi ketika tubuhnya dijamah oleh kami, sehingga para buruh pun jadi merasa lebih mudah mempermainkan dirinya. Bukan hanya sikapnya saja yang berubah namun gadis itu pun semakin peduli dengan penampilannya, bahkan kali ini Lusi pun sengaja mengepang kesamping rambut panjangnya agar terlihat tampil beda dan tak membuat jenuh para buruhnya.

"Bapak bener bener gak nyangka loh kalau non Lusi bisa punya fantasi seksual seperti itu. Hehe..

"Iya pak. Aku juga gak tahu kenapa aku bisa jadi seperti sekarang ini. jujur aja dulu aku tuh bener bener seorang gadis innocent yang sama sekali gak tertarik dengan semua hal yang berbau mesum seperti itu.

Lusi hanya terdiam dan tertunduk malu setelah kami semua mengetahui isi hatinya yang tak wajar tsb namun dibalik rasa malunya gadis itu juga merasa sangat puas karena sudah menceritakan semua hasrat terpendam yang tersimpan dalam dirinya selama ini, sebuah hasrat terlarang yang selalu menggangu pikirannya, hasrat binal dari seorang gadis perawan yang tak mungkin diwujudkan didunia nyata.

"Kalau menurut pengalaman bapak sih kayaknya non Lusi gak akan bisa berubah begitu saja tanpa sebab yang jelas. Bapak yakin pasti ada faktor pemicunya yang membuat non Lusi jadi binal seperti sekarang ini. Kata Pak Naryo yang berlagak pintar dan berusaha mencari tahu penyebabnya.

"Eenghh.. aku sih gak tau pasti penyebabnya. Tapi kalau kuamati fantasi ekstrim itu selalu muncul setiap kali aku habis teringat dengan kejadian perampokan yang menimpa keluargaku dimasa lalu. Awalnya aku tuh trauma banget pak sama peristiwa itu tapi anehnya setelah beranjak dewasa aku malah jadi terangsang jika teringat peristiwa mengerikan itu.

"Wahh ternyata gosip tentang perampokan keluarga non yang beredar di kalangan buruh pabrik itu beneran terjadi ya ? Terus apa hubungannya perampokan itu dengan hasrat terpendam yang ada didalam diri non ? Tanya Pak Naryo yang semakin penasaran untuk mengungkap semuanya.

"Jujur aja pak sebenarnya itu bukan cuma sekedar perampokan biasa tapi selain merampok mereka juga memperkosa maamaku secara bergiliran didalam kamarnya.

"Hmm.. menarik nih kalau udah berhubungan dengan cerita pemerkosaan. Coba deh non ceritakan secara detail ke bapak tentang kejadian waktu itu. Emang non melihat sendiri kejadiannya ? Atau non cuma nebak nebak aja nih secara non kan waktu itu masih kecil.

"Bukan nebak nebak pak. Waktu kejadian itu aku sama adikku sempat sembunyi didalam lemari pakaian yang ada didalam kamar orangtuaku dan dari dalam sana aku mengintip ketika maamaku sedang digilir sampe merintih rintih sama perampoknya diatas ranjang itu.

"Ohh jadi begitu ya awal mulanya sampai non Lusi bisa punya fantasi ekstrim seperti sekarang ini.

"Iya pak yang mengalami trauma bukan kami saja tapi orangtuaku juga mengalami hal yang sama. itu sebabnya kami memutuskan untuk membawa maama kerumah sakit kejiwaan agar bisa menjalani rehabilitasi disana.

"Tapi kalau menurut bapak sih. Seandainya perempuan punya fantasi pemerkosaan seperti itu mah tergolong masih wajar aja sih non. Soalnya bapak dan buruh yang lainnya juga punya fantasi liar yang hampir mirip kayak gitu tapi bedanya kami tuh fantasinya pengen memperkosa gadis amoy yang wajahnya innocent seperti non. Hehe..

"Kok bapak aneh banget sih. Biasanya kan lelaki lebih gampang terangsang sama perempuan binal yang suka berpakaian seksi. Terus kenapa bapak dan buruh lainnya bisa tergiur dengan gadis innocent seperti aku ? Tanya Lusi keheranan.

"Ya bapak juga kurang tau non. Mungkin karena bapak udah keseringan liat amoy pakai baju seksi dijalan kali makanya bapak jadi udah terbiasa gitu. Tapi kalau seandainya bapak disuruh berkata jujur, sebenarnya bapak tuh tergiur sama non bukan karena cara berpakaiannya loh.

"Kalau bukan karena cara berpakaiannya terus bapak tergiur sama aku karena apanya dong. Perasaan aku kan gak keliatan cantik cantik banget seperti cewek chinese lainnya yang suka berpenampilan modis kalau pergi keluar.

"Hmm.. emangnya selama ini non Lusi gak pernah sadar ya. Kalau sebenarnya muka cina non Lusi tuh napsuin banget loh dimata lelaki pribumi seperti bapak. Kata Pak Naryo sambil terus menatap wajah gadis itu.

"Hah !! Napsuin gimana pak ? Emangnya muka aku kelihatan binal gitu ya ? Tanya Lusi keheranan.

"Bukan gitu non. Tapi amoy yang muka cinanya klasik dan innocent seperti non Lusi itu kesannya emang bikin penasaran banget.
Bukan penasaran untuk dinikahi sih !! Tapi penasaran buat diperkosa rame rame sama pribumi gitu non. Sahut Pak Naryo dengan sejujur jujurnya.

"Ikhh.. bapak kok bisa punya pemikiran seperti itu sih. Berarti selama ini aku terancam banget dong kalau lagi ada dipabrik apalagi belakangan ini aku juga sering lembur malam dikantorku sendirian.

"Yah bukan cuma dipabrik aja kali non. Bapak rasa lelaki pribumi ditempat lain juga punya pemikiran yang sama seperti bapak. Buktinya kalau bapak lagi iseng kasih liat foto non ke teman temannya bapak, mereka tuh langsung ngajakin bapak buat nyulik non Lusi buat dibawa ke gudang kosong kayak gitu.

"Akhh.. bapak bikin aku tambah takut aja sih. Emangnya aku nanti mau diapain kalau dibawa kegudang kosong kayak gitu.

"Yah mau diapain lagi non kalau bukan buat diperkosa rame rame. Kan salah non sendiri kenapa punya muka cina yang napsuin kayak gitu jadi wajar dong kalau pribumi pengen nyicipin badannya non yang putih ini. Hehe..

Aakkhh.. kenapa sih bapak nyeritain hal mesum kayak gitu sama aku. Pasti bapak sengaja ya pengen buat aku terangsang lagi. Bapak kan tau sendiri aku tuh paling gak tahan kalau udah diceritain hal yang rasis kayak gitu. Kata Lusi yang jantungnya mulia berdegup kencang.

"Bagus dong non kalau begitu. kebetulan nih kontol bapak juga udah tegang lagi. Gimana kalau kali ini non bapak perkosa didepan balkon kamar non yang ada dilantai dua aja. Hehe..

Pembicaraan bertopik mesum itu rupanya berhasil membakar birahi Lusi dan para buruhnya sehingga mereka pun jadi kembali terangsang dan berniat untuk melakukan sesi persetubuhan berikutnya. Lusi yang saat itu mengenakan baju tidur dress babydoll bermotif bunga pun langsung dipapah oleh Pak Naryo dengan kedua tangannya yang kekar.

Ketika sedang berjalan didekat tangga mewah berbentuk melingkar yang ada diruang tengah itu tiba tiba Pak Naryo menghentikan langkah kakinya dan mendudukan Lusi dibagian anak tangganya yang ada diurutan ketiga.

"Kenapa berenti disini pak.. bukannya tadi bapak bilang mau naek kekamar tidurku yang ada dilantai dua ?

"Udah gak usah banyak tanya !! Non itu kan budak seksnya bapak. Jadi terserah bapak dong mau perkosa non dimana !! Katanya sambil memasang ekspresi wajah yang beringas membuat gairah Lusi kembali terpantik.

"Dang buruan ambil talinya !! Gue mau perkosa lagi mulut nih cina !! Perintah pak Naryo pada temannya.

"Pak.. jangan pak.. jangaann ikat tangan saya kayak gini !! Jerit Lusi sambil berusaha melawan namun para buruh tahu benar kalau gadis itu hanya sedang menghayati perannya saja.

Setelah menyatukan kedua tangan Lusi dan mengikatnya pada railing besi tangga rumahnya yang mewah kemudian Pak Naryo menjambak kasar rambut Lusi dengan tangan kanannya yang kekar.

"Muka cina non emang muka kontolan !! Jadi cocok buat dijadiin tempat gesekin kontol kek gini !! Kata Pak Naryo sambil menggesek gesekan penisnya diwajah Lusi yang sekarang hanya bisa pasrah karena kedua tangannya terikat dibesi pegangan tangganya.

Seperti yang dikatakan sebelumnya kalau Pak Naryo memang sangat terangsang dengan wajah oriental Lusi yang begitu innocent dan memelas sehingga diapun berusaha memanfaatkan peluangnya kali ini untuk memperkosa wajah gadis itu sepuasnya. Sreebb.. Sreebb.. uughh..

Dalam posisi berdiri disalah satu anak tangganya pak Naryo tak hanya menggesek gesek kontolnya saja tapi dia juga menepuk dan mengurut urut penisnya diwajah anak majikannya yang putih dan sipit tsb. Entah apa yang ada dipikirannya tapi bagi pak Naryo, melakukan hal seperti itu adalah sama menyenangkannya seperti sedang menikmati kemaluan Lusi.

Pak Naryo terus mengurut urutkan penisnya dengan cepat dan kuat diwajah cina Lusi sambil mengamati ekspresi wajah gadis berkulit putih itu yang malah dengan sengaja menunjukan ekspresi wajahnya yang sangat memelas dihadapan buruhnya.

Uughh.. emaaanng.. siiialan lu yaa.. ssshhhtt.. lu sengaja yee mau nantangin guee.. aarghg... Guuue peeerkosa nih muka cinaaa.. lu yang naaapsuin ini !! Sreepp.. srepepp.. buruh berbadan kekar itu pun nampak kesetanan ketika sedang melampiaskan napsunya.

Hal ini tentu saja membuat Pak Naryo tambah blingsatan karena bagi buruh itu, wajah oriental Lusi merupakan salah satu pemicu birahi terbesar dalam dirinya sehingga diapun semakin terlarut dalam permainan kotornya dengan cara menekan nekan penisnya lebih kuat lagi diwajah Lusi, dia gosok gosok penis itu kekanan dan kiri dengan seenaknya membuat Lusi kewalahan dan hanya bisa memejamkan kedua matanya yang sipit.

Pak Naryo sendiri tak menyangka kalau teknik memperkosa wajah Lusi dengan cara seperti itu bisa sangat memuaskan dirinya bahkan saking nikmatnya buruh itu pun tak bisa lagi mengontrol gumpalan sperma hangat yang sudah berkumpul dikepala penisnya.

"Oooughh.. guuue pejuuuin nih muka cinaaa luuu !! Aarghg.. Ceracaunya dengan keras sambil menumpahkan semua air maninya yang kental diwajah Lusi hingga basah kuyup seperti orang yang baru selesai mandi saja.

Bersamaan dengan muncratnya sperma itu tubuh hitam pak Naryo pun terlihat bergetar hebat seperti orang sedang terkena sengatan listrik membuat teman temannya yang lain jadi tercengang ketika melihat sensasi dahsyat orgasme tsb.

"Haha.. emang edan lu bro. Kenapa muka tuh cina lu perkosa sampe becek begitu !! Ledek Pak Tarno yang sangat terangsang ketika melihat wajah oriental Lusi sedang dikecrotin peju hingga berkali kali oleh buruh pabriknya sendiri.

Belum sempat Lusi mengatur napasnya yang memburu tiba tiba Pak Wildan datang mendekat lalu menyodorkan penis yang sudah mengacung tegak itu kearahnya.

"Buka yang lebar mulut lu !! Sepongin nih kontol gue !! Bentaknya sambil melotot.

Lusi sendiri tak tau kenapa setiap kali dirinya dibentak dan diperlakukan kasar oleh buruhnya justru dia malah semakin bergairah. Membuat seluruh tubuhnya seperti bergerak sendiri tanpa kendali seakan ingin menyambut semua rangsangan yang datang pada dirinya.

Dengan wajah yang masih belepotan sperma kemudian Lusi membuka mulutnya dan membiarkan penis buruh tsb menyelonong masuk dengan seenaknya. Slebb..

"Gue pengen liat seberapa napsuin muka cina lu sampe bisa bikin temen gue kelojotan kayak gitu !! Kata Pak Wildan yang terus menggenjot sambil memandangi wajah gadis itu.

Lusi yang saat itu masih memakai baju tidur babydollnya hanya bisa mengumam panjang sambil menggeliat geliatkan badannya diatas anak tangga yang sedang didudukinya. Sepasang matanya yang sipit membeliak keatas seperti orang yang sedang tercekik ketika kontol buruh yang ukurannya sangat besar itu menghujam hujam tanpa ampun hingga menusuk sampai pangkal kerongkongannya.

Oookhh.. ooughh.. hoeeek.. wajah Lusi pun terlihat sedikit memerah karena menahan rasa mual yang sedang menerpa dirinya dimana mulutnya yang mungil itu terus diaduk aduk dengan sangat kencang oleh sebatang kontol pria pribumi yang selama ini dipandang rendah oleh keluarganya.

Melihat anak majikannya yang sipit itu sedang gelagapan Pak Wildan pun jadi gak karuan. Dengan kencang dikocok kocokan penisnya ke segala arah, keatas dan kebawah bahkan kekanan dan kekiri membuat sodokan itu jadi terlihat tak beraturan sama sekali.

Perlakuan kasar itu tentu saja membuat gairah Lusi tambah meledak ledak, tanpa sadar gadis itu pun ikut membantu memaju mundurkan kepalanya yang saat itu sedang dijambak dan didorong dorong oleh tangan kanan buruhnya. 

Oughh.. oohh.. bapak udaahh gaaak tahan.. laaagi.. non.. sssshh.. bapak keluarin sekarang ajaaa yaa.. Kata Pak Wildan sambil menarik keluar penisnya dari dalam mulut Lusi lalu mengocok penis yang sudah menggembung itu dengan tangan kanannya sambil mengarahkannya ke wajah gadis itu.

Eeenghh... Gue pejuinnn nih mata sipit luuu.. Lenguhnya sambil memuncratkan seluruh cairan putih kental yang ada dalam penisnya. Crroottt.. Creett !! berkali kali sperma pribumi itu memancur keluar dengan kencangnya kearah mata Lusi yang secara reflek langsung memejamkan kedua matanya.


Berbeda dengan pak Naryo yang tergiur dengan wajah oriental Lusi yang begitu innocent dan memelas ternyata Pak Wildan lebih terpesona dengan keindahan mata sipit majikannya yang tatapannya begitu sayu sehingga wajar saja kalau dia berusaha membuang semua pejunya kearah mata gadis itu.

Lusi yang sedang memejamkan kedua matanya tiba tiba merasakan kaki kirinya diangkat naik keatas oleh seseorang namun karena sperma itu masih menggumpal disekitar matanya maka diapun tak berani untuk membuka matanya dan hanya bisa menebak nebak dalam hatinya tentang perbuatan apa yang akan dilakukan oleh para buruh selanjutnya.

Karena sebelah kakinya diangkat naik keatas maka pantat Lusi yang dalam posisi duduk dianak tangganya pun jadi ikut bergeser naik keatas juga sementara kedua tangannya yang disatukan dan terikat pada railing tangganya masih tetap pada posisinya yang semula.

Beberapa saat kemudian Lusi yang matanya masih terpejam pun mulai merasakan bibir kemaluannya seperti sedang diraba raba oleh seseorang yang berada didekatnya. Tangan itu bergerak lembut disekitar kemaluan dan juga selangkangannya, mengelus elus bagian depan vaginanya dengan penuh perasaan.

Ooughh.. Lusi pun langsung melenguh ketika merasakan ada dua buah jari tangan yang mencoba merangsek masuk kedalamnya, menyodok nyodok dengan sangat mantap sekali sehingga kewanitaannya terasa seperti sedang dielus dan dimanjakan.

Semakin lama Lusi merasakan gerakan sodokan jari tangan itu semakin cepat saja dikemaluannya, bahkan mirip sekali dengan gerakan sebatang kontol yang sedang memompa vaginanya.

"Ternyata enak juga ya ngobelin memek cina pake jari kayak gini. Kata Pak Tarno sambil mempercepat pompaan dua jari tangannya sehingga membuat Lusi jadi meringis dan mendesah desah tak karuan.

Dengan posisi kedua tangan yang masih terikat dirailing tangga dan sebelah kakinya yang diangkat keatas seperti itu tentu saja pergerakan Lusi jadi sangat terbatas. Gadis itu hanya bisa menggoyang goyangkan pantatnya kesana dan kemari seperti seorang penyanyi dangdut yang sedang melakukan gerakan goyang patah patah.

Pak Tarno tentu kegirangan ketika melihat anak majikannya menggelinjang seperti itu sehingga diapun memutuskan untuk semakin mempercepat pompaan dua jari tangannya didalam kemaluan Lusi. Sleebb.. Sleebb.. enak ya non dikobelin kayak gini apalagi yang ngobelin memeknya pria pribumi jantan seperti bapak !! Kata Pak Tarno membanggakan dirinya sendiri.

Enghh.. eenghh... Iii..yaa paaak.. enaak bangett.. kobelin memek aku lebih kenceng lagi paaak.. sshshh.. kalau bisa sihh tusuk lebih dalaaamm jugaaa.. uuuhh.. Lenguh Lusi yang semakin keenakan ketika kemaluannya dikobelin sama pria pribumi yang tak lain adalah buruh dipabriknya sendiri.

Meskipun berpendidikan rendah namun kelihaian para buruh tak boleh diremehkan begitu saja pasalnya mereka tau benar cara menaklukkan anak majikannya yaitu dengan cara melontarkan berbagai macam kata hujatan berbau rasis yang pada gilirannya akan membakar gairah terpendam dalam diri Lusi.

"Rupanya non mau yang lebih nikmat ya.. ya udah bapak tambahin lagi nih jarinya biar non makin kelojotan. Hehe.. Kata Pak Tarno yang kini menggunakan ketiga jari tangannya untuk mengocok ngocok kemaluan Lusi yang sudah becek.

Cpreepp.. Cpreepp.. Cpreep... Suara kecipak sodokan jari tangan buruh tua itu yang bercampur dengan lendir kawin Lusi menimbulkan suara percikan yang sangat merangsang birahi bagi siapapun yang mendengarnya bahkan membuat para buruh yang ada disana jadi tak karuan.

Selain bunyi kecipak lendir dari pompaan jari tangan tsb ternyata ada hal lain yang tak kalah menggairahkannya yakni dimana posisi badan Lusi yang kakinya sedang terangkat sebelah jadi terkesan seperti seekor anjing yang hendak kencing dipinggiran tangga.

Pak Tarno semakin geregetan dengan perbuatannya sendiri sehingga diapun semakin cepat memaju mundurkan ketiga jari tangannya dikemaluan Lusi dan akibatnya suara kecipak lendir yang terdengar pun semakin keras saja. Cprepp.. Cpreeep..

"Yang namanya diperkosa itu gak selalu pake kontol non !! Pake jari tangan kayak gini juga bisa kok. Ledek pak Tarno yang sudah tahu kalau Lusi paling suka dengan yang namanya diperkosa apalagi yang melakukannya adalah segerombolan pria pria pribumi kasar seperti pada buruhnya.

Omongan pak Tarno terlihat masuk akal juga karena meskipun hanya dikocok kocok dengan ketiga jari tangannya saja tapi sensasi yang dirasakan oleh majikannya bener bener sangat dahsyat. Jari jari itu bergerak liar dalam liang kewanitaannya, menyodok kesana dan kemari berusaha menemukan titik paling sensitif dalam dirinya. Diusianya yang sudah tua ternyata Pak Tarno memiliki banyak pengalaman bercinta, pria itu tahu bener bagaimana cara menaklukkan seorang wanita yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari perempuan kalangan bawah seperti pelacur jalanan langganannya sampai ketingkat amoy highclass seperti Lusi yang tak lain adalah majikannya sendiri.

Lusi harus mengakui kalau sensasi kenikmatan yang diperoleh dari kobelan jari tangan itu semakin berlipat ganda karena dirinya tak dapat melihat prosesnya secara langsung. Wajah dan kedua matanya yang masih tertutup lapisan sperma kental membuatnya tak bisa membuka mata sehingga diapun hanya bisa menebak nebak dan menikmati setiap sodokan yang ada.

"Akkkh.. aahhh.. kocoook terus paaak jariinyaaa.. puasin memeeek aku saaampe... muncraatt.. 

Setelah cukup lama disodok sodok dan dikobelin tanpa henti oleh jari tangan buruhnya sendiri akhirnya Lusi pun tak tahan lagi. Gadis chinese yang kedua tangannya masih terikat di railing tangga itu pun melenguh panjang sambil mendengakkan kepalanya kebelakang. Eenghh.. Creett.. bersamaan dengan itu lendir kawin Lusi pun membuncah keluar dari dalam kemaluannya yang sedang dikocok kocok kencang oleh buruhnya bahkan saking kencangnya semprotan cairan itu sampai sampai memuncrati wajah Pak Tarno yang ada dibelakangnya.

"Gileee nih memek !! Maen sembur aja muka orang !! Celetuknya kegirangan sambil menarik jarinya keluar.

Bukannya menjauh tapi Pak Tarno malah sengaja mendekatkan wajahnya dikemaluan Lusi dan tanpa basa basi langsung menyeruput semua lendir kawin gadis itu hingga habis tak bersisa.

"Kayaknya nih memek cina bisa dibikin muncrat sekali lagi deh. Kata Pak Tarno yang masih belum puas lalu mengajakku untuk membantu mengocoki kemaluan Lusi yang semakin basah kuyup itu.

Karena merasa tertarik maka aku pun berusaha memasukan kedua jari tanganku kedalam kemaluan Lusi yang sebelah kakinya masih diangkat keatas oleh tangan kiri Pak Tarno.

"Bapak tau amoy maniak seks seperti non itu gak mungkin puas kalau cuma sekali muncrat doang. Makanya sekarang bapak mau bikin non muncrat sekali lagi.

Aakhh.. udaaahh paak.. cukup !! Jangan dikocokin lagi.. aku udah lemes banget. Keluh Lusi sambil berusaha membuka kedua matanya yang masih tertutup lelehan. sperma.

"Salah sendiri kenapa non punya badan mulus kayak gini. Bikin bapak jadi kepengen maenin tubuh non terus !! Sahut Pak Tarno yang gak ada puasnya.

Ketika kami hendak bekerja sama untuk mengerjai kemaluan Lusi tiba tiba Pak Naryo dan Pak Wildan merangsek maju dari arah belakang.

"Minggir weee.. gua mau pejuin lagi muka tuh cina !! Kata Pak Naryo yang terlihat terburu buru mengocoki penisnya sendiri lalu dengan seenaknya menumpahkan lagi sperma kentalnya diwajah Lusi.

Uughh.. mampuss !! Gue pejuin lagi nih muka cina lu yang napsuin itu !! Creett.. Crott.. Kata Pak Naryo sambil mengarahkan penisnya kewajah Lusi yang sudah banjir sperma.

Melihat temannya mengulangi perbuatannya maka Pak Wildan pun ingin melakukan hal yang sama seperti sebelumnya.

Ssshh.. bentar bro gua juga pengen pejuin lagi mata sipitnya si non biar dia kagak bisa melek kayak tadi. Crott.. Kata Pak Wildan sambil membanjiri mata sipit Lusi baik yang sebelah kanan maupun yang kiri dengan spermanya.

Crott.. Creett.. uuuhh.. gue pejuuuin niiih.. mata siiipit lu !! Biar kagak bisa melek sekaliaan... Creett.. Puas rasanya Pak Wildan menumpahkan seluruh spermanya dikedua mata Lusi karena sejak dulu dia memang memiliki fetish aneh seperti itu dan baru kali ini bisa mewujudkannya.

"Paakk udaah.. pakk.. berenti.. aku udah gak sanggup lagi.. please brenti jangaan siksa aku lagi..

"Bapak tahu non cuma pura pura menolak aja kan biar kita semua tambah napsu buat perkosa non !! Hehe..  ayo non kita lanjutin lagi permainannya. Sekarang bapak mau kocokin memek non bareng si Anto loh biar non tambah kelojotan. Hehe.. Kata Pak Tarno.

Para buruh memang sudah terlanjur menganggap Lusi sebagai wanita yang kerap berpura pura menolak saat diperkosa namun sesungguhnya saat ini Lusi memang sudah bener bener kelelahan dan tak kuat lagi untuk bertahan tapi sayangnya para buruh sama sekali tak peduli.

Pak Tarno yang posisinya berada disamping Lusi kembali menusukan kedua jari tangan kanannya kedalam kemaluan gadis itu  Sleeb.. dan mulai mengocoknya secara perlahan.

"Pleasee.. jaaangan.. dikooocok.. lagi pak.. badankuuu.. udah leeemes.. baaanget. Kata Lusi sambil menahan rasa nikmat dikemaluannya sementara kedua matanya masih tetap tertutup.

"Bapak gak akan berhenti sebelum non orgasme untuk yang kedua kalinya !! Hehe..

Sesuai rencana semula maka akupun mencoba kembali bergabung den pak Tarno guna mengocoki kemaluan Lusi yang sudah melelehkan lendir kawinnya dimana mana.

Slebb.. Slebb.. bersamaan dengan jari pak Tarno kedua jariku pun mencoba ikut bermain didalam sana, kukocok kocok jariku dengan secara perlahan sambil memandangi ekspresi wajah Lusi yang sedang meringis menahan nikmat. Sensasi yang dirasakan Lusi kali ini sepertinya jauh lebih nikmat dari sebelumnya karena jari kami berdua menyodok nyodok kearah yang berlawanan sehingga secara tak langsung spot sensitif yang ada disana pun jadi tersentuh semua.

Badan Lusi yang masih mengenakan baju dress babydollnya mulai menggeliat geliat diatas anak tangga yang sedang didudukinya. Bergoyang kesana kemari akibat sodokan dua pasang jari yang sedang mengaduk aduk kemaluannya.

"Pak kayaknya masih kurang nih jarinya !! Kalau cuma segini mah non Lusi gak berasa seperti diperkosa dong. Kataku memberi saran.

"Bener juga kata lu !! Ya udah lu semuanya kemari deh !! Kita kobelin rame rame aja memek nih cina biar tambah sange !! Kata Pak Tarno yang semakin keterlaluan.

Mendapat ajakan seperti itu maka para buruh pun langsung berkumpul mendekat kearah Lusi yang kaki kirinya masih dipegangi dan diangkat sedikit keatas. Slebb.. Slebb.. aduhh udah pak.. please jangan dimasukin semua !! Jerit Lusi yang mencoba membuka matanya untuk melihat apa yang sedang kami perbuat terhadap dirinya.

"Ya harus semuanya dong non. Kalau cuma mereka bertiga mah gak adil namanya !! Sahut Pak Dadang yang mencoba membenamkan dua jari tangannya kedalam kemaluan Lusi meski sudah ada enam buah jari yang masuk kesana.

Lusi pun tak habis pikir bagaimana mungkin para buruhnya bisa berbuat senekat itu pada dirinya dimana dalam keadaan kedua tangannya yang terikat dirailing tangga dan sebelah kakinya diangkat, para buruh malah dengan seenaknya membenamkan jari mereka kedalam kemaluannya hingga terasa begitu ngilu.

"Ooughh.. ooohh.. udaah pak.. please jangan dimasukin laaagi jarinya.. udaaah gaakk muatt memeeek akuuu !! Jerit Lusi yang terus menggelinjang tak karuan ketika dua jari terakhir milik Pak Naryo hendak menerobos liang kewanitaannya yang sudah penuh sesak.

"Sleeb... uughh sialan meleset terus nih jari gue !! Kayaknya memek si non udah gak bisa nampung lagi nih. Kata Pak Naryo.

"Tenang bro. Gua punya cara supaya jari elu bisa ikutan masuk kedalam. Kata Pak Tarno yang tangan kirinya masih memegangi betis kaki Lusi agar tetap terangkat keudara.

Tiba tiba pak Tarno berdiri dari anak tangga yang didudukinya disamping Lusi, sambil berdiri tangan kirinya berpindah posisi kearah bawah dan mulai mencengkeram pergelangan kaki kiri gadis itu untuk kemudian diangkatnya kaki Lusi hingga hampir tegak lurus keatas.

"Arrrggghh.. sakittt pak.. jangan diangkat kayak gitu kakiku !! Jerit Lusi yang pantatnya pun jadi ikut terangkat dari anak tangga yang didudukinya.

"Buruan yo masukin jari lu kedalam mumpung memeknya si non lagi terbuka lebar nih. Kata Pak Tarno sambil tetap berdiri dan memegangi kaki majikannya.

"Sleebb.. !! Anjirrr akhirnya masuk juga nih jari tangan gue ke memeknya !! Kata Pak Naryo kegirangan.

"Ya udah kalau udah masuk semua mending sekarang kita kocokin barengan aja memek nih cina !! Ajak Pak Tarno yang mulai menggerakkan maju mundur kedua jari tangan kanannya.

"Aduhhh.. udaaahh brentiii.. please jangan siksa aku kayak gini.. mending perkosa akuu pakee kontol kalian ajaa.. aaarghg.. Kata Lusi sambil menggeliat tak berdaya karena saat itu salah satu kakinya diangkat tinggi hingga hampir tegak lurus keatas.

"Udah gapapa non. Diperkosa pake jari juga enak kok apalagi kalau jarinya banyak kayak gini. Haha..

Tanpa mempedulikan penderitaan Lusi kami pun terus menghujam hujamkan kedua jari kami masing masing kedalam vaginanya yang sudah licin dan basah. Sleeb.. Sleeb.. rasanya sangat menggairahkan sekali bisa mengocoki kemaluan seorang gadis keturunan cina secantik Lusi yang wajahnya terlihat begitu innocent dan memelas.
 
Ternyata dugaan kami sangat tepat Lusi yang awalnya menolak kini malah terlihat keenakan ketika kemaluannya kami sodok sodok secara berbarengan, setiap kali jari dua orang buruh ditekan kedalam maka jari tiga orang buruh lainnya akan ditarik keluar secara bersamaan dan begitupula sebaliknya dan kami melakukan semua itu dengan berula ulang sampai akhirnya Lusi pun tak sanggup menahan luapan birahinya. 

"Oooughh.. ooohh.. enaaak paaak.. masukin aja semuanya sekaligus kedalam memeeeek akuu.. ssshhh.. setelah berkata demikian maka kami pun langsung merasa tertantang dan langsung menuruti kemauannya dengan cara menghujamkan kuat kuat kedua jari kami semua kedalam kemaluan gadis cina itu secara bersamaan. Jleeeb !! Enghh.. ketika sepuluh jari tangan itu menghujam kedalam maka disaat yang bersamaan mata sipit Lusi pun langsung membelalak seperti ingin keluar. Bukan hanya matanya saja yang bereaksi tapi tubuhnya yang masih terbalut pakaian dress babydoll pun ikut melejang lejang tak terkendali karena disengat badai orgasme yang sangat dahsyat 

Kami semua pun dibuat terkagum kagum dengan tindakannya itu dimana dengan matanya yang membeliak seperti itu mulut Lusi pun terlihat menganga lebar sekali dengan lidahnya yang menjulur keluar seperti seekor anjing betina yang sedang keenakan dikontolin oleh para pejantannya.

Melihat majikannya sudah terkulai lemas setelah dihantam orgasme yang kedua kalinya maka para buruh pun sepakat untuk mengeluarkan jarinya masing masing dari dalam kemaluan Lusi yang penuh dengan lendir kawinnya. Tapi sepertinya Pak Tarno masih belum puas juga sehingga diapun mencoba menusukan penisnya yang sudah mengacung hebat kedalam vagina Lusi yang masih terbuka lebar karena sebelah kakinya masih diangkat hampir tegak lurus keatas.

Dalam posisi berdiri dan tangan kirinya mencengkeram pergelangan kaki Lusi kemudian buruh tua yang tenaganya masih seperti anak muda itu pun mulai mengayun ayunkan pinggulnya dengan cepat, menghujam hujamkan kontolnya sedemikian rupa membuat gadis cina itu jadi mendesis desis seperti seekor ular yang kelaparan.

"Kalau lu emang seneng diperkosa maka lu juga harus siap diperkosa dengan berbagai macam cara yang gak wajar seperti ini. Kata Pak Tarno sambil terus menyodok nyodokan penisnya dengan irama yang tak beraturan sehingga kemaluan Lusi yang sudah merekah jadi terlihat kembang kempis dibuatnya.

Setelah diterjang badai orgasmenya yang kedua tubuh Lusi terasa seperti kehabisan tenaganya, gadis itu hanya bisa pasrah mengikuti irama genjotan buruh pabriknya yang terus menghujam hujamkan kontolnya tanpa ampun. Dengan matanya yang masih membeliak keatas Lusi pun terlihat hampir tak sadarkan diri karena kelelahan dimana kemaluanya terus dipermainkan sedemikian rupa oleh para buruhnya yang sudah seperti orang kesetanan.

Beberapa saat setelah orgasme itu lidah Lusi pun terlihat masih menjulur keluar bergoyang lemas kesana kemari mengikuti irama hentakan penis yang sedang menghantam dengan sadis liang kewanitaannya.

Menyetubuhi Lusi dengan posisi sambil mengangkat sebelah kakinya tentu sangat menguras banyak tenaga pak Tarno sehingga diapun memutuskan untuk melepaskan pegangan tangannya pada pergelangan kaki gadis itu lalu memposisikan Lusi menungging kearah railing tangganya.

Plak !! Jangan pingsan dulu non !! Tuh si Anto masih kepengen disepongin sama elu !! Bantak Pak Tarno sambil menampar keras pantatnya hingga Lusi tersentak kaget dan jadi segar kembali.

Karena posisinya yang tak mendukung maka aku pun terpaksa mengambil inisiatif untuk berdiri diluar tangganya. Dalam posisi berdiri menghadap ke bagian dalam tangga kemudian aku selipkan kontolku dari sela sela jeruji vertikal railing pegangan tangganya.

"Sepongin nih kontol gue !! Kulum kulum sampe muncrat dimulut lu !! Bentakku yang sudah tak sabar dibkowjob olehnya.

Dalam keadaan yang masih lemas Lusi pun mencoba mengulum penisku dari arah dalam tangganya. Kepalanya terlihat maju mundur kedepan dan kebelakang berusaha mengulum dan menghisap sebisanya. Aku tau dalam posisinya yang sekarang dimana kedua tangannya masih terikat di railing tangga dan badannya yang sedang menungging serta digenjot dari belakang oleh Pak Tarno akan mempersulit dirinya untuk memblowjob penisku. 

Tapi sebagai seorang tuan yang sedang melatih budaknya, membuatku sama sekali tak peduli, akupun segera menyelipkan kedua tanganku dari sela sela railing tangganya untuk kemudian menjambak bagian belakang kepala dan mendorongnya maju mundur. Sleepp.. Sleebb.. uuughh.. rasanya sungguh nikmat sekali ketika kontolku disedot sedot oleh mulut gadis keturunan cina yang wajahnya sudah belepotan sperma para buruhnya itu.

Pak Tarno yang menggenjot dari arah belakang pun terlihat makin kesetanan, sambil kedua tangannya berpegangan pada pinggang gadis itu kemudian dia hujam hujamkan kontol itu divagina Lusi dengan sekuat tenaganya menyebabkan tubuh putih Lusi yang sedang berdiri menungging diatas anak tangga jadi tersentak sentak tak karuan. Plakk.. Plakk... Plaaakk.. suara benturan buah pelir pak Tarno yang beradu dengan bongkahan pantat Lusi pun jadi terdengar keras membuat gairahku semakin terpantik.

Dengan penuh gairah kemudian kutarik dorong kepala Lusi lebih cepat lagi dari sebelumnya membuat wajah cina Lusi jadi memerah akibat sodokan kontol yang sangat kasar di rongga mulutnya. Air liur gadis itu pun semakin banyak yang bercucuran membasuh seluruh batang penisku yang sedang mengaduk aduk jauh kedalam hingga menyentuh pangkal kerongkongannya.

Uuhh.. sialaaan !! Peret banget sih memek cina lu !! Kuuontoool gueee berasa kayak lagii diremes remes ginii !! Lenguh Pak Tarno yang semakin mempercepat genjotannya yang menandakan dirinya akan segera mencapai puncak. Ternyata dugaanku sangat tepat karena beberapa saat kemudian buruh tua itupun melolong panjang seperti seekor serigala diatas puncak gunung. Oouhh.. muncratt non punyaa bapaaaak !! Jeritnya sambil menarik kuat kuat pinggang Lusi kearah selangkangannya sementara kontolnya dia tusukan sedalam dalamnya di vagina Lusi. Crroottt.. ekspresi wajah puas pun terlihat jelas diwajah buruh tua itu ketika air maninya membuncah berkali kali diliang kewanitaan gadis itu.

Bersamaan dengan itu akupun merasakan hal yang sama dimana kepala penisku yang sedang disedot sedot oleh gadis bermata sipit itu terasa mulai berkedut kedut dengan kuatnya lalu dengan satu hentakan kuat kudorong penis itu sedalam dalamnya dimulut Lusi sambil kedua tanganku menarik kuat kepalanya kearah jeruji besi railing tangganya. Jleeeb !! Crotttt.. air maniku pun tak terta lagi dan langsung memuncrat keluar membasahi rongga mulut dan juga kerongkongannya. Uuhhh.. rasanya sungguh nikmat sekali bisa melakukan deepthroat seperti ini, apalagi wajah cina Lusi yang sudah belepotan sperma juga terlihat sangat menggairahkan saat itu sehingga kepuasan yang kudapatkan semakin berlipat ganda.

Setelah hampir dua jam mengerjai Lusi diatas tangga rumahnya sendiri kemudian kami pun sepakat untuk beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaga sementara Lusi kami biarkan terduduk dianak tangganya dalam keadaan kedua tangannya yang masih disatukan dan terikat kuat pada besi railing tangganya.

Ketika sedang berbincang bincang sambil melepas lelah tak terasa kontol kamipun mulai berdiri kembali ketika melihat kondisi Lusi yang masih kelelahan terikat dipinggiran tangga.

Emang bener apa kata elu Yo !! Tuh cina mukanya emang napsuin banget ya. Liat nih belum apa apa kontol gua aja udah tegang lagi kayak gini karena liat tampang cinanya yang memelas itu. Kata Pak Dadang yang akhirnya malah berjalan kearah tangga lalu sambil memandangi wajah Lusi diapun mulia mengocok penisnya dengan cepat untuk kemudian membuang seluruh isi didalamnya diwajah gadis itu. Croott.. uuhh.. muka cina lu emang pantes buat dijadiin toilet pejuuu kayak gini !! Ujarnya sambil tersenyum puas.

Melihat hal ini maka kami pun jadi ikut terangsang dan ikut berjalan mendekati Lusi sambil mengocoki penis kami masing masing hingga pada waktunya penis para buruh pun tak tahan lagi dan satu persatu mulai menyemburkan air maninya diwajah dan juga rambut Lusi hingga gadis itu semakin belepotan sperma saja.

Haha.. si non tambah seksi aja kalau abis mandi peju kayak gini !! Ledek Pak Tarno.

Iya bro non Lusi emang beruntung banget ya. Soalnya jarang loh ada amoy yang bisa punya kesempatan mandi peju pribumi kayak gini. Kata pak Wildan.

"Ini sih belum bisa disebut mandi bro. Kalau seandainya si non mau kita bawa kepabrik dan dipejuin semua buruh yang ada disana baru tuh namanya mandi peju beneran. Haha.. Kata Pak Naryo.

Pergumulan Panas Dibalkon Rumah


Tak terasa saat ini sudah memasuki tengah hari, Lusi yang sempat kami beri waktu istirahat sejenak untuk membersihkan dirinya pun sudah tampak segar kembali. Berikutnya para buruh sepakat untuk melanjutkan rencananya yang sempat tertunda dimana kami ingin menggauli gadis cina itu dilantai dua rumahnya atau tepatnya didepan balkon kamar tidurnya yang menghadap kejalan raya perumahan.

Dengan perasaan yang sudah tak sabar maka para buruh yang sudah bertelanjang dada pun segera menyusulnya kedalam kamar dan setelah masuk kami pun terpana melihat kemolekan tubuh Lusi yang saat itu sedang mengenakan baju mini dress seksinya yang agak tipis dan transparan lengkap dengan rok mininya yang pendek dan ketat serta sepatu hak tingginya.

Sebelum membersihkan dirinya Lusi sudah kami beri kebebasan untuk memilih sendiri pakaiannya didalam kamar namun karena gadis itu bukan type wanita yang suka berpenampilan seksi maka diapun sempat kebingungan hingga akhirnya dia putuskan untuk meminjam pakaian seksi milik adiknya saja.

"Kenapa sih non Lusi gak pernah pakai baju seksi begini kalau pergi keluar seperti amoy amoy lainnya ? Padahal non kan termasuk cukup berada dan bisa membeli pakaian apapun yang non inginkan. Tanya Pak Naryo.

"Gak tau kenapa pak. Tapi aku emang ngerasa lebih nyaman aja kalau pakai baju sederhana seperti yang biasa kupakai saat kekantor itu.

"Tapi kalau kata bapak mah kayaknya sayang banget loh non kalau udah punya wajah cantik dan badan mulus kayak non gini tapi gak dipakein baju seksi. Itu kan ibaratnya kayak orang punya mobil mewah tapi tiap hari cuma disimpan dirumah dan ditutupin aja. Hehe.. Kata Pak Naryo.

"Iya non kalau amoy masih single gini badannya jangan sering sering ditutupin. Soalnya lelaki sekarang kalau mau deketin cewek tuh pasti liat penampilannya dulu. Kalau non gak mau berpakaian seksi gimana ada cowok yang mau deketin non coba. Kata Pak Dadang yang sudah mengetahui banyak kehidupan pribadi Lusi setelah gadis itu menceritakan tentang dirinya pada para buruh saat tadi berada diruangan tengah rumahnya.

Berbeda dengan adik perempuannya yang terlihat lincah dan suka berpakaian seksi Lusi memang lebih suka berpenampilan sederhana layaknya orang biasa. Pembawaannya yang kalem dan lembut membuatnya tak begitu tertarik dengan cara berpakaian seperti itu sehingga dia lebih memilih gaya berpakaian yang terkesan sopan dan rapi saat keluar rumah.

Bila ditelisik lebih jauh kebiasan dan cara berpakaian Lusi memang lebih mirip dengan kebiasan mamanya yang selalu tampil rapi dan anggun dimata orang lain namun siapa yang menyangka kalau dibalik keanggunannya itu ternyata Lusi dan mamanya diam diam memiliki hasrat terpendam yang sangat besar sekali dan bisa dibilang tak wajar.

Saat sedang berbincang didalam kamar pribadinya yang luas dan mewah tanpa sengaja hidung kami mencium aroma lembut dari tubuh Lusi yang saat itu sedang duduk diatas ranjangnya.

"Bapak kagum banget loh sama non Lusi soalnya badannya bisa harum terus kayak gini padahal non Lusi kan gak pakai parfum apa apa ya. Puji Pak Tarno sambil mengendus enduskan hidungnya kedekat badan gadis itu.

"Iya bro. Udah muka cinanya napsuin gini badannya juga wangi banget lagi. Gimana si non gak dincer sama pribumi coba !! Kata Pak Naryo yang sepertinya masih terobsesi dengan wajah innocent majikannya yang sipit itu.
 
"Ikkh bapak kok ngomongnya kayak gitu mulu sih. Aku kan jadi takut pak kalau mau pergi kemana mana, takutnya nanti ada yang nekat nyulik aku lagi.

"Bukannya bapak mau nakut nakutin non. Tapi kata teman bapak yang kerja jadi mandor kebun sawit, muka cina non itu emang kontolable banget sih dan cocok buat dijadiin santapan pribumi. Hehe.. Kata Pak Naryo.

"Terus teman bapak yang jadi mandor kebun itu bilang apalagi sama bapak ? Tanya Lusi penasaran dan gairahnya mulai terpantik.

"Ya dia sih sempat nyuruh bapak buat ajak non maen ke kebun sawitnya. Kata dia siapa tau nanti setelah ngeliat badan kekarnya kuli kebun yang ada disana non jadi sange dan kepengen digituin sama mereka. Hehe..

"Kayaknya teman bapak udah kebanyakan berkhayal tuh. Mana ada sih perempuan baik baik yang mau diajak pergi kebun sawit sendirian kayak gitu apalagi setau aku pekerja kebun sawit itu rata rata pada beringas semua karena kelamaan tinggal dikebun dan jarang melihat wanita. Kata Lusi.

"Omongan non emang bener juga sih. Teman bapak yang jadi mandor sawit itu kelakuannya emang beringas banget malah dulu dia juga sempat ngerasain di bui tuh gara gara nyekap auditor amoy yang lagi dapat tugas ngontrol keuangan kebun sawitnya. Hehe..

"Teman bapak nekat juga ya ternyata. Aku kirain temen bapak cuma berani ngomong mesum dibelakang doang. Emangnya pegawai auditornya seksi ya pak kok bisa sampe disekap sama dia !!? Kata Lusi yang tertarik dengan cerita itu.

"Ya dibilang seksi juga kagak non. Tuh amoy penampilannya kayak pegawai kantoran biasa dan pakai kacamata gitu tapi yang namanya amoy kan biasanya badannya putih mulus. Nah itu tuh yang bikin temen bapak jadi lupa diri.

Tak terasa hampir setengah jam kami berbincang bincang didalam kamar Lusi yang dindingnya dicat dengan warna pink pastel. Bagi para buruh, vibrasi kamar Lusi memang terlihat begitu menyegarkan khas ruangan seorang gadis remaja dimana banyak boneka berbulu yang menggemaskan yang tertata rapi disudut ranjangnya, selain itu berbagai macam aksesoris tubuh mulai dari rambut hingga ujung kaki pun tertata rapi dilemari dan meja riasnya.

"Ya udah gak usah kelamaan ngobrol. Bapak tau daritadi non udah sange berat gara gara dengerin cerita bapak kan ? Pasti non kepengen juga ya ngerasain digangbang sama pekerja kebun sawit yang badannya kekar kekar itu. Hehe..

Tanpa membuang waktu kemudian Pak Naryo mencengkeram pergelangan tangan kanan Lusi dan menyeretnya kearah balkon terbuka yang ada didepan kamar gadis itu.

Sreekk !! Setelah menggeser pintu kaca berangka alumunium putih yang ada didekat balkonnya kemudian Lusi pun diposisikan berdiri menghadap kejalan raya yang ada didepan rumahnya.

"Dang bawa sini talinya !! Perintah Pak Naryo yang wajahnya sudah tak sabaran dan dipenuhi den berbagai macam fantasi liar.
 
"Buat apa pak talinya ? Emangnya aku mau diapain sama bapak !!? Tanya Lusi yang jantungnya mulai berdebar debar karena penasaran dengan apa yang akan dilakukan buruhnya.

"Pake nanya segala lagi !! Non udah pake baju seksi begini emang buat diapain lagi kalau bukan buat diewe !! Bentak Pak Naryo yang wajahnya terlihat beringas.

"Jangan pak.. Jangan disini nanti kalau ada orang yang lewat depan rumah gimana ? Tanya Lusi kuatir namun dalam hatinya merasa penasaran juga.

"Makanya non kalau punya rumah gak usah gede gede !! Kalau udah begini kan kita jadi penasaran pengen ngontolin non disemua sudut rumah yang ada disini. Kata Pak Tarno.

"Tapi jangan disini pak. Kan sama aja kalau kita melakukannya di dalam kamar. Rengek Lusi yang belum terbiasa melakukan hal memalukan itu didepan umum.

"Iya non emang sama sama ngewe sih. Tapi sensasi ngewenya itu bakalan beda banget kalau dilakukan ditempat yang berbeda beda kayak gini !! Ucap Pak Dadang yang ikut ikutan terbawa arus permainan liar tsb.

Posisi Lusi kali ini dalam keadaan berdiri menungging kedepan, kedua tangannya yang dalam posisi terbuka terlihat bertumpu dan terikat di railing balkon kacanya sementara kedua kakinya yang juga dalam posisi terbuka lebar dan memakai sepatu hak tinggi nampak bertumpu dilantai balkonnya.

"Non itu keliatan seksi banget kalau pake baju kayak gini !! Mirip sama amoy amoy centil yang suka keluyuran di mall pakai baju seksi itu. Hehe.. Kata pak Naryo sambil berdiri dibelakangnya.

"Pak lepasin aku pak.. jangan ikat aku disini nanti kalau ada tetangga yang liat bisa malu aku pak. Kata Lusi sambil menengok kebelakang dan memasang ekspresi wajah memelas.

"Udah non tenang aja sih. Non kan masih pakai baju jadi orang yang lewat juga gak akan berpikiran macam macam sama non. Kata Pak Naryo sambil berjongkok dibelakang pantat Lusi dan menyingkap bagian bawah minidressnya hingga naik keatas pinggang.

"Bapak kepengen maenin memek non kayak tadi. Kata Pak Naryo sambil memasukan kedua jari tangannya kedalam kemaluan gadis itu dan dilanjutkan dengan mengocoki vaginanya secara perlahan. Cleepp.. Cleepp..

Selama berada dirumah tsb Lusi memang tak diperbolehkan sama sekali memakai daleman oleh para buruhnya yang tujuannya agar setiap kali buruh merasa sange maka kami bisa langsung menyetubuhinya dengan mudah.

"Aduuhh udaah paak.. jangan dikocokin terus.. ssshh.. Lenguh gadis itu sambil menggeliat pelan sementara pak Naryo semakin buas memainkan jarinya disana bahkan kali ini dia menggunakan tiga buah jari tangannya sekaligus untuk mengocok kemaluan Lusi yang kondisinya mulai basah.

Jemari tangan buruh itu dengan seenaknya
menghujam hujam kemaluan Lusi, menyodok nyodok kesana kemari dengan lincahnya seperti mesin bor yang sedang dipegang oleh seorang tukang bangunan profesional. Tak hanya menyodok tapi Pak Naryo juga sedikit menggetar getarkan lengannya hingga sensasi kenikmatan yang dirasakan oleh putri majikannya pun jadi berlipat ganda.

Puas memainkan kemaluan Lusi dengan ketiga jari tangannya yang hitam kemudian Pak Naryo mengambil posisi berdiri dibelakang gadis itu sambil berupaya menusukan penisnya yang sudah menegang hebat.

"Ini enaknya gak pake daleman !! Kalau lagi kepengen kan bisa langsung coblos aja !! Hehe.. Kata Pak Naryo yang berupaya menekan kepala penisnya supaya bisa masuk kedalam.

"Arrghh !! Lusi pun langsung menjerit keras ketika kepala penis yang bentuknya seperti cendawan hitam itu menyeruak masuk kedalam vaginanya, rasanya begitu sesak sekali namun dibalik itu ada kenikmatan yang tiada taranya.

Setelah batang itu masuk hampir setengahnya kemudian Pak Naryo pun berusaha untuk mengayun ayunkan pinggulnya dari belakang, lambat namun pasti penis pribumi itu bergerak keluar masuk dengan lincahnya didalam vagina gadis cina yang matanya sudah terlihat merem melek keenakan tsb.

"Uughh.. non Lusi seksi banget sih kalau pake baju model begini. Bapaaakk berasaa kayak lagi ngontolin amoy cabe cabean yang suka keluyuran di mall itu loooh.. 

Ketika Pak Naryo sedang menikmati genjotannya tiba tiba terdengar deru suara mobil yang sepertinya akan segera melintas disana dan hal ini tentu saja membuat Lusi jadi kuatir.

"Uuhh.. uughh... Breeenti dulu paaak.. kayaknya ada mobil yang mau lewat tuuh !!
Pinta Lusi sambil menoleh kebelakang seraya memperingatkan buruhnya.

"Udaaah.. biariiin aja sih non !! Palingan tuhh mooobil.. cuma numpang lewat doaaang. Lagiiian.. diaa jugaaa gak mungkin perhatiin saampe.. keatas sini. Sahut Pak Naryo yang tak rela menghentikan pompaan penisnya.

Pak Naryo yang badannya mulai berkeringat sama sekali tak mempedulikannya seruan majikannya bahkan dia malah sengaja memompa penisnya dengan lebih kencang lagi dari sebelumnya membuat anak majikannya yang putih dan sipit itu jadi menjerit jerit keenakan. 

"Aakhh.. aagghhh.. udaaah pakkk.. brenti duluu..

Tak lama kemudian munculah sebuah mobil suv sport keluaran terbaru yang melintas disana dan tanpa diduga mobil itu malah berhenti tepat didepan rumah Lusi sambil menurunkan kaca yang ada disamping pengemudi dan membunyikan sedikit klaksonnya. Tiinnn !!

"Siang siang begini kok sempet sempetnya ngewe bos !! Mana ngewenya diatas balkon rumah lagi. Bikin saya ngiri aje !! Hehe.. Kata pria tsb yang merupakan sopir pribadi salah satu pemilik rumah disana dan saat itu sedang ditugaskan untuk menjemput majikannya di bandara.

"Iya bro. Emang susah kalau punya bini amoy yang masih muda kayak gini. Bawaannya kepengen minta diewe mulu tiap hari. Gue kan jadi kagak bisa kerja kalau begini caranya !! Hehe.. Sahut Pak Naryo dari atas balkon rumahnya.

"Soal kerjaan mah bisa diatur bos !! Yang penting puasin dulu aja tuh bininya !! Jangan sampe nanti dia nyari kenikmatan diluar sana. Kalau udah begitu kan bos juga yang rugi. Hehe.. Kata sopir pribadi itu yang sepertinya percaya dengan bualan pak Naryo.

Bukannya panik ketika perbuatan mesumnya dipergoki seperti itu namun Pak Naryo malah semakin kelewatan. 

"Ayo non keluarin yang kenceng suara desahannya !! Bapak pengen buat tuh orang blingsatan.

Awalnya Lusi merasa malu ketika disuruh berbuat seperti itu namun karena rambutnya dijambak dan kemaluannya dihujam hujam dengan sangat keras sekali membuat gadis itu jadi lupa daratan.

"Aakkh.. Akkkh.. genjottt yang kenceng paaak !! tusukin kontol bapak lebih dalam lagi.. uughh.. Erang Lusi dengan suaranya yang keras sehingga terdengar sampe kedepan rumahnya.

Karena tak tahan dengan suara desahan dan pemandangan panas yang ada disana maka sopir pribadi itu pun membuka resleting celananya sendiri dan mulai mengocoki kemaluannya sambil memandangi tubuh putih Lusi yang sedang dipompa didepan balkon kamar tidurnya.

"Uughh.. dasar lonte cinaaa sialan !! Siang siang begini bikin gue sange aja lu... Umpatnya sambil terus mengocok kemaluannya yang semakin lama semakin tegang saja.

"Haha.. napsu juga lu ternyata sama bini gue !! Nih gua kasih liat sekalian tetek cinanya biar lu gak penasaran !! Ledek Pak Naryo sambil menurunkan paksa bagian atas baju minidress Lusi hingga payudaranya jadi terlihat jelas.

Sebagai seorang lelaki normal tentu saja sopir itu jadi tambah blingsatan sehingga diapun sampai turun dari dalam mobilnya dan melanjutkan aksi colinya sambil berdiri didepan pagar rumah Lusi.

"Uuhh.. bini elu putih banget boss mirip sama bininya majikan gue !! Jujur aja gue tuh napsu banget kalau liat cina sipit dikontolin sama pribumi kayak gini !! Kata sopir itu sambil terus mengocok kemaluannya sementara Lusi hanya bisa terpana melihat tingkahnya yang tak normal.

"Iyeee makanya elu cari duit yang banyak supaya elu bisa kesampean ngontolin amoy kayak gue !! Asal lu tau aja amoy tuh cuma bisa ditaklukin sama yang namanya duit !! Hehe.. Kata Pak Naryo berusaha menggurui.

"Bos tolong ijinin gue buang peju dimuka bini elu dong !! Soalnya muka cina bini lu napsuin banget tuh !! Kata sopir pribadi tsb yang matanya masih cukup tajam sehingga bisa memandangi wajah Lusi meski jaraknya lumayan jauh.

"Sory bro kali ini gue tolak dulu permintaan lu !! Nanti kalau mood gua lagi bagus baru gua ijinin lu buang peju dimuka bini gue. Hehe.. Sahut Pak Naryo yang sepertinya belum rela berbagi kenikmatan dengan orang lain kecuali kelompoknya saja.

"Tolong.. deh boss kasih gue kesempatan sekali aja buat buang peju dimuka tuh cina.
Soalnya dari dulu gue kepengen banget ngelakuin kayak gitu. Pinta sopir itu yang masih penasaran.

"Ya udah daripada elu penasaran mending lu pake aja dulu nih sepatunya bini gue buat nampung peju lu !! Kata Pak Naryo yang kemudian melepaskan sepatu Lusi yang sebelah kanan dan melemparnya begitu saja kearah sopir tsb.

"Tangkap nih sepatu !! Bawa pulang aja buat elu coliin dirumah. Hehe.. Ledek Pak Naryo.

Seperti kata pepatah tak ada rotan akar pun jadi maka pria itu pun segera mengambil  sepatu hak tinggi Lusi yang dilemparkan kepadanya. Dengan napas yang memburu kemudian diapun mengocok kembali penis itu dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya terlihat memegang sepatu Lusi untuk kemudian diciumi olehnya.

Tak tahan dengan aroma harum kaki Lusi yang masih menempel di sepatunya maka pria itupun semakin mempercepat kocokan penisnya hingga pada suatu ketika diapun menumpahkan seluruh air maninya diatas sepatu hak tinggi yang modelnya sangat seksi tsb. Crottt..
 
"Gue emang gak kesampean buat pejuin orangnya tapi senggak nggaknya gua udah kesampean buat pejuin sepatunya. Hehe.. Katanya kegirangan karena sepatu seksi itu sudah memberinya sebuah kepuasan.

Setelah sopir itu berlalu pak Naryo pun kembali fokus untuk menyetubuhi anak majikannya diatas balkon rumah mewah tsb namun sebelum dia sempat menggapai puncak kenikmatannya tiba tiba seseorang mencoba menggantikan posisinya.

"Gantian bro sekarang giliran gue yang ngontolin si non !! Kata Pak Wildan yang wajahnya sudah sange berat karena melihat Lusi terikat dengan posis menungging seperti itu.

Lusi pun hanya bisa pasrah ketika buruh itu menancapkan penisnya dari arah belakang. Slebb.. penis yang ukurannya tak kalah besar dengan milik pak Naryo pun mulai bergerak maju mundur secara beraturan, menyodok nyodok kemaluannya yang semakin lembab akibat rangsangan dua orang buruh yang sedang meremasi buah dadanya dari samping kanan dan kiri.

Pak Wildan yang berdiri dibelakang terus menghujam hujamkan penisnya tanpa ampun, menusuk nusuk sedalam yang dia bisa membuat tubuh Lusi yang minidressnya sudah melorot kebagian pinggang jadi tersentak sentak kearah railing kaca tempat dirinya berpegangan.

Bagi pak Wildan menyetubuhi Lusi dengan posisi berdiri menungging seperti ini sangat membakar gairah dan memberikan keuntungan besar bagi dirinya dimana dengan posisi seperti itu kontolnya yang panjang dapat melesak lebih dalam divagina gadis tsb yang pada akhirnya akan memberikan kepuasan maksimal bagi dirinya.

"Jangan buru buru dikeluarin bro !! Kita kontolin nih cina sampe lemes dulu !! Kata Pak Naryo yang sepertinya ingin berlama lama memainkan tubuh Lusi.

Belum selesai buruh itu melampiaskan napsu bejadnya tiba tiba buruh lain datang menggantikan posisinya dari belakang. Pak Dadang yang wajahnya dipenuhi napsu langsung menghujam kontolnya secara bertubi tubi kedalam liang kemaluan anak majikannya plakk.. plakk.. plaakk.. yang langsung menimbulkan suara benturan keras diantara tubuh keduanya.

Ekspresi wajah pak Dadang yang awalnya beringas pun secara perlahan lahan mulai tergantikan dengan ekspresi penuh kenikmatan ketika batang kejantanannya yang sangat besar dan keras menyodok nyodok vagina Lusi dengan seenaknya, membuat badannya yang kekar jadi basah kuyup oleh keringat.

Bila diperhatikan dengan seksama persetubuhan kali ini agak berbeda dari sebelumnya dimana para buruh sengaja bergantian menggauli Lusi tanpa harus menggapai orgasmenya terlebih dulu. Sehingga secara otomatis persetubuhan liar yang kami lakukan kali ini dapat berlangsung lebih lama dari sesi sebelumnya.

Kali ini Pak Tarno maju kedepan untuk mengambil gilirannya. Pria tua yang otaknya dipenuhi berbagai macam fantasi liar itu kemudian mengangkat kaki kanan Lusi yang sudah tak memakai sepatu keatas pegangan railing balkonnya untuk kemudian mengikat pergelangan kakinya disana.

"Aarghh.. Lepasin paak.. jangan ikat kakiku kayak gini.. Kata Lusi sambil sedikit meronta karena dia merasa kesulitan menyeimbangkan dirinya yang hanya berdiri dengan kaki kirinya saja apalagi saat itu dia juga masih mengenakan sepatu hak tingginya.

Posisi Lusi yang kedua tangan dan sebelah kakinya terikat seperti itu membuat gairahku jadi meledek ledak. Tanpa membuang waktu akupun langsung mengambil posisi berdiri tepat dibelakangnya. Jleebb !! Dengan kasar kuhujamkan kontolku yang sudah keras seperti besi kedalam kemaluannya.
Arrghh !! Lusi pun langsung menjerit ketika hampir separuh penisku menyeruak masuk kedalam sana, kugoyang goyangkan pinggulku sambil terus memompa vaginanya membuat liangnya yang sudah lembab semakin basah saja.

Kurasakan lendir kawin Lusi tak sebanyak sebelumnya mungkin karena dia kelelahan dan merasa malu disetubuhi ditempat terbuka seperti ini sehingga gadis itu jadi kurang menikmati persetubuhannya. Namun bagiku itu tak jadi masalah karena dengan kondisi kemaluan yang seperti itu malah membuat penisku semakin terasa nikmat saja. Rasa peret yang dihasilkan oleh kemaluannya kali ini bener bener terasa berbeda dari sebelumnya dimana dinding kemaluannya seperti sedang meremas remas dan memelintir penisku.
 
"Aaakkhh.. aaahh.. Memeeek non emang lezaat bangeett.. makin digenjot makin pereeettt ajaa.. uuhhh.. Kataku sambil mendengakkan kepala sedikit keatas seakan ingin menunjukkan kepada semua orang kalau persetubuhan itu sangat memuaskan diriku.

Pak Tarno sepertinya agak kesal ketika aku secara tiba tiba menyerobot antriannya sehingga diapun berupaya melampiaskan kekesalannya dengan cara mencium kaki kanan Lusi yang terikat keatas pegangan railing balkonnya.

"Bapak heran kenapa kaki amoy bisa putih mulus begini sih non. Liat aja nih kakinya non bener bener mulus tanpa noda sedikitpun. Hehe.. Puji Pak Tarno sambil menjilati kaki Lusi mulai dari paha hingga ke pergelangan kakinya.

Tak hanya menjilat betis dan pergelangan kakinya saja namun buruh tua itupun terlihat menyedot nyedot ujung jemari kaki Lusi yang begitu lentik dengan mulutnya yang lebar seperti ikan baung. Srooot.. Sroott.. 

"Kalau elu gak punya kesempatan buat nyedotin teteknya amoy minimal elu mesti nyedotin jari kakinya kayak gini. Karena dibagian ini lu bakal bisa ngerasain sari sari amoy yang sebenarnya. Hehe.. Kata Pak Tarno berusaha menggurui teman temannya.

Tindakan tak wajar yang dilakukan pak Tarno pada kaki Lusi ternyata membawa pengaruh besar bagi gadis itu. Entah kenapa ketika jemari kakinya sedang dikulum kulum dan disedot sedot sedemikian rupa oleh buruhnya, gadis itu malah merasa gairahnya ikut tersedot keluar dan membuatnya semakin blingsatan.

"Oouuuhh... enak paaakk.. sssshh... sedottt lebih kuat laaaagi.. adduuuuh.. Lusi tak percaya kalau dibagian jemari kakinya ternyata ada sebuah titik rangsangan erotis 
yang tak disadari olehnya sehingga ketika jemari kakinya dikulum dan disedot sedot seperti itu maka gairahnya akan terpancing keluar dan tubuhnya mulai menggeliat bak cacing yang kepanasan.

"Gimana non ? enak kan diewe didepan balkon kamar kayak gini ? Atau non mau kami ewe didalam kamar aja seperti permintaan non tadi. Kataku meledek.

"Paaakk.... Uuuhhh... Jangan bawa aku kedalam kamar. Please genjot memeeek aku lebih kenceng laaagii.. ssshhhh.. akuuu mauu ngecroottt disini ajaaa..

Napsuku semakin meledak ketika melihat Lusi yang terus mendesah dan menggeliat geliat dalam posisi menungging seperti itu. Akupun memutuskan untuk semakin mempercepat pompaan penisku dari belakang, membuat tubuh putih anak majikanku yang sudah lemas karena digilir kontol para buruh jadi tersentak sentak dengan kuat kearah railing pagar balkonnya yang terbuat dari kaca.

Merasa belum puas dengan hal itu maka akupun menjambak kasar rambut Lusi dari belakang sampai kepalanya mendengak keatas lalu dengan sekuat tenaga kuhujam hujamkan penis besarku kedalam liang kewanitaannya yang menurutku masih sangat peret dan kualitasnya berbeda jauh dengan semua perempuan kampung yang pernah kutiduri. Sleeebb.. Sleebb..

Setelah cukup lama menggauli putri majikanku dengan posisi tak wajar seperti itu akhirnya kurasakan kepala penisku mulai berkedut kedut lagi yang menandakan puncak orgasme akan segera menghampiriku. 

Dengan napas yang memburu dan tubuh dipenuhi keringat, akupun tak mau menyia nyiakan kesempatan terakhir ini. Tanpa pikir panjang langsung kuhantamkan kontolku kuat kuat kedalam liang vagina gadis keturunan cina itu hingga amblas seluruhnya. Jleebb !!

Aarghhh.. Lusi pun langsung menjerit keras ketika penisku yang sangat panjang menusuk hingga mengenai pangkal rahimnya dan Croottt.. beberapa saat kemudian kurasakan air maniku yang hangat membanjir keluar dengan sangat banyaknya.

Posisi Lusi yang kaki kanannya terangkat keatas dan terikat pada railing pembatas balkon ternyata sangat menggoda para buruh lainnya, sehingga setelah aku menyelesaikan persetubuhan liar itu kemudian para buruh pun secara bergiliran menikmati tubuh Lusi dengan gaya yang sama. Sambil berdiri dibelakangnya mereka pun bergantian menghujam hujamkan kontolnya masing masing didalam kemaluan Lusi yang nampak basah merekah karena sebelah kakinya terangkat seperti itu.

Hantaman tanpa henti yang dilakukan oleh kontol kontol hitam pribumi itu membuat pertahanan Lusi jadi hancur berantakan, seluruh otot ditubuh gadis cina yang badannya sudah basah kuyup diguyur keringat itupun tiba tiba menegang hebat diiringi suara lenguhan panjang dari mulutnya yang menganga lebar engghhhh..

Dengan badan yang melejang lejang Lusi pun hanya bisa menjatuhkan dirinya yang sudah lemas dirailing pagar pembatas balkon kamarnya, tubuhnya yang putih mulus menelungkup dan terlihat condong kedepan sementara matanya yang sipit membeliak keatas dengan lidah yang menjulur keluar.

Bagi Pak Naryo tubuh putih Lusi memang terlalu menggairahkan sehingga meskipun sudah dua kali menikmati gadis itu didepan balkon kamar tsb namun dia masih belum puas juga. Kemudian buruh itu mencoba melepaskan semua ikatan yang membelenggu kedua tangan dan kaki kanan majikannya.

"Kenapa dilepas pak ikatannya ? Padahal si non suka banget loh kalau dikontolin pake gaya kayak gitu !!

Bukannya menjawab tapi Pak Naryo malah memposisikan Lusi berlutut diatas lantai balkon depan kamarnya. Kedua tangan gadis itu kembali disatukan dan ditarik keatas untuk kemudian pergelangan tangannya diikat pada besi railing balkonnya.

Lusi yang sudah lemas hanya bisa pasrah menerima semua perlakuan aneh para buruhnya sementara Pak Naryo yang napasnya masih memburu langsung mengambil posisi berlutut di belakang gadis itu.

"Tunggingin dikit non pantatnya biar bapak gampang masukinnya. Perintah Pak Naryo yang kemudian menusukan kontolnya dari belakang dengan sangat kasar sekali. 

"Slebb !! Memek cina bener bener berasa nikmat kalau disodok kasar kayak gini !! Katanya dengan ekspresi wajah yang bengis namun dipenuhi napsu.

Disaat setengah batangnya sudah masuk kedalam kemudian buruh itu pun mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur secara perlahan, membuat penis hitamnya yang sangat besar jadi keluar masuk didalam sana, menggesek gesek dinding kemaluan gadis itu dengan nikmatnya.

Rupanya posisi itu masih memberikan ketidaknyamanan bagi pak Naryo sehingga diapun berusaha menekan punggung Lusi dengan kedua tangannya yang kekar sehingga posisi gadis itu jadi sedikit merunduk kedepan dan membuat pantatnya semakin menungging ke belakang.

Dengan posisi barunya pak Naryo bisa semakin mudah menghujam hujamkan penisnya dari belakang, semakin lama semakin cepat pompaannya sehingga kenikmatan yang dirasakan oleh keduanya pun jadi berlipat ganda.

Karena kedua tangannya disatukan dan diikat keatas maka Lusi pun tak bisa bergerak dengan leluasa namun hal ini justru yang membuat gairahnya kembali meledak ledak, dia seakan masih tak percaya dengan kenyataan yang ada dimana tubuh putihnya yang selama ini dirawat dan dijaga bisa dengan seenaknya dijarah oleh para buruh pribumi yang selama ini dipandang rendah oleh keluarganya.

Aroma harum keringat Lusi yang terhirup olehnya membuat birahi Pak Naryo semakin menggebu gebu. Lelaki itu semakin meningkatkan irama pompaan penisnya, dia ayun ayunkan pinggulnya dengan sekuat tenaga hingga menimbulkan suara benturan keras ketika kedua pahanya yang agak berbulu beradu dengan sekalnya pantat Lusi. Plokk.. Plokk..

Pak Naryo semakin beringas lalu menggunakan tangan kanannya untuk menjambak rambut Lusi dari belakang dan sambil terus memompa penisnya, diapun menekan nekan kepala gadis itu kearah kaca transparan pembatas balkonnya.

Perlakuan kasar pak Naryo ternyata sangat membakar gairah Lusi yang sudah sempat lemas akibat diterjang badai orgasme. Dengan tubuh yang sudah tak bertenaga kemudian Lusi pun menjulurkan lidahnya keluar dan tanpa diduga mulai menjilati dinding kaca bening pembatas balkonnya.

Slurrp.. bagaikan seekor anjing betina yang sedang meminum air didalam ember, lidahnya terus menjulur dan menyapu nyapu permukaan kaca pagar balkonnya membuat kaca bening itu jadi basah terkena air liurnya.

"Daripada jilatin kaca mending jilatin kontol bapak aja non !! Kata Pak Dadang yang berdiri disamping kiri gadis itu sambil menjulurkan penisnya yang sudah menegang hebat.

Bagaikan seorang anak kecil yang melihat es krim Lusi pun langsung menyapukan lidah lembutnya yang basah dikepala penis buruh itu, lidah itu menari nari dengan lincahnya memberikan rangsangan seksual yang luar biasa bagi Pak Dadang.

Layanan nikmat dari sapuan lidah gadis tionghoa itu membuat Pak Dadang jadi blingsatan sehingga diapun langsung menekan penisnya kuat kuat kedalam mulut Lusi yang saat itu masih dalam posisi sedikit menganga karena sedang menjilati kemaluannya.

Jleebb !! Posisi kepala Lusi yang sedang menoleh kekiri kemudian ditekan tekan dengan tangan kanannya dari arah belakang membuat kontolnya yang hitam berurat jadi keluar masuk didalam mulut anak majikannya.

Melihat temannya sedang keenakan disepongin oleh Lusi maka Pak Naryo pun mencoba mencari kenikmatannya sendiri. Buruh paruh baya itu mulai meningkatkan irama pompaan penisnya dari belakang membuat tubuh Lusi semakin kuat tersentak sentak kearah dinding pembatas balkon kacanya.

Seperti yang diceritakan sebelumnya kalau pak Naryo memang sudah sejak lama memiliki fantasi liar dan ingin memperkosa seorang gadis amoy berparas innocent seperti Lus, sehingga diapun mencoba memanfaatkan kesempatan ini untuk mewujudkan semua keinginan terpendamnya.

Uukkhh.. uuugh.. gue perkoosa lu cinaaa.. rasaaain nih konttooll pribumiii.. Katanya sambil menghujam hujamkan penisnya lebih kencang lagi.

Pak Naryo merasa terangsang dengan ucapanya sendiri sehingga diapun semakin beringas dan berupaya menggenjot kejantanannya tanpa henti. Tak cukup dengan hal itu kemudian kedua tangannya pun mencengkeram bagian belakang minidress seksi yang dikenakan oleh majikannya. Sreert !! Dengan sekuat tenaga diapun merobek pakaian seksi itu hingga terkoyak sampai kebagian bawahnya, dengan demikian maka bagian punggung Lusi yang begitu mulus tanpa noda jadi terpampang jelas dihadapannya.

Putihnya kulit punggung Lusi membuat pak Naryo semakin lupa diri. Sambil mendekap kuat badan gadis itu dari belakang kemudian dia ciumi pundak anak majikannya secara terus menerus seperti seekor kucing yang sedang mengendus endus santapannya. 

Semakin lama keringat pak Naryo semakin bercucuran dan diapun menyadari kalau tenaganya akan terkuras habis. Oleh karena itu buruh itu pun mencoba untuk menuntaskan permainan liarnya yang sudah berlangsung cukup lama. 

Sleebb !! Slebbb !! Hmpmm.. tiba tiba terdengar suara gumaman panjang dari mulut Lusi yang mulutnya masih dalam keadaan tersumpal penis buruh lainnya. Suara itu tentu tak muncul tanpa sebab karena disaat bersamaan Pak Naryo terlihat menggigit pundak gadis itu dengan gemas sementara kontolnya dia hujamkan sekuat tenaga kedalam vagina anak majikannya yang posisinya masih berlutut menghadap kearah jalanan. Crottt.. Creett.. betapa puasnya buruh itu ketika merasakan air maninya kembali membuncah keluar membanjiri rahim Lusi yang sudah pasrah tak berdaya dihadapannya.

Crottt.. Creett.. belum cukup dengan itu tiba tiba mulut Lusi kembali dihujani oleh semburan air mani pak Dadang yang sejak tadi memompa rongga mulutnya dari arah samping, membuat gadis itu semakin gelagapan karena kedua liang ditubuhnya disemprot peju secara hampir bersamaan.

Puas menyetubuhi Lusi didepan balkon kamarnya hingga berkali kali kemudian kami pun kembali masuk kedalam rumah untuk beristirahat, sementara gadis itu kami biarkan terkulai lemas bersandar pada dinding kaca pembatas balkonnya dengan kedua pergelangan tangan yang masih dalam posisi terikat selama hampir setengah jam lamanya.

Sepanjang hari itu para buruh terus mengerjai majikan cinanya diberbagai sudut ruangan yang ada dirumah mewahnya. Meskipun sudah berkali kali dan tak terhitung banyaknya kami menyetubuhi gadis berkulit putih itu namun hasrat yang ada dalam diri kami seperti tak ada habis habisnya bahkan guna mendukung acara persetubuhan liar tanpa henti itu kami pun sengaja membeli berbagai macam obat kuat diwarung jamu yang lokasinya ada didekat komplek perumahan mewah tsb.

Dapur Kenangan


Pada keesokan paginya setelah meminum jamu kuat dan ramuan penambah stamina lainnya kami pun berencana melakukan persetubuhan lanjutan yang tak kalah liarnya seperti yang sudah kami lakukan sepanjang hari kemarin.

Kulihat jam dinding yang ada di ruangan tengah sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi dan efek jamu kuat yang barusan kami minum pun mulai menunjukkan khasiatnya. Sepertinya Jamu itu tak hanya menambah stamina para buruh saja namun juga menambah gairah birahi bagi orang yang meminumnya sehingga setelah meminum jamu itu gairah kami pun semakin meledak ledak dan tak bisa dihentikan, apalagi saat itu Lusi terus kami paksa untuk memakai koleksi baju tidur seksinya yang banyak tersimpan didalam lemari kamarnya.

"Bapak nggak nyangka loh selain cantik ternyata non Lusi juga pinter masak ya. Kata Pak Naryo sambil mendekap tubuh telanjang Lusi yang hanya mengenakan celemek dapurnya saja.

Pelukan itu tentu saja membuat Lusi terkejut dan menoleh kebelakang karena pada awalnya dia memang sedang memasak sendirian didalam ruangan dapur yang mewah tsb. 

"Please jangan sekarang pak.. soalnya aku mau masak dulu. Sahut Lusi yang merasa risih dengan perlakuan buruhnya.

"Ngewe kan bisa dimana aja non. Istri bapak dirumah aja sering bapak giniin kok kalau lagi masak didapur. Hehe..

Bukannya berhenti tapi pak Naryo malah semakin kuat mendekap tubuh gadis itu  dari belakang dan perlahan lahan tangannya yang kekar mulai menelusup masuk kedalam celemek dapurnya yang berwarna pink lalu dengan kurang ajarnya mulai meremasi buah dada anak majikannya.

"Bapak akui tetek non Lusi emang gak semontok buruh wanita yang ada dipabrik tapi herannya kenapa bapak pengen remesin mulu ya.. Kata Pak Naryo sambil memijat mijat pelan buah dada Lusi yang begitu kenyal dari belakang.

"Uuughh.. udaaah pakk.. brenti dulu. Aku gak bisa fokus masak kalau diginiin teerus.. ssshh.. Buuukannya tadi bapak sendiri yang suruh aku masak sarapan pagi untuk kaliaaaan.. Kata Lusi sambil melenguh keenakan ketiak payudaranya yang kenyal seperti bakpau dirangsang secara terus menerus.

Pak Naryo sepertinya sangat pandai merangsang anak majikannya yang sipit tsb sehingga dalam waktu singkat gairah Lusi pun mulai terpantik, terutama disaat buruh itu mulai menciumi pundak, samping leher dan juga tengkuknya yang begitu putih dan mulus.

"Kemarin menurut cerita non, selain diewe didalam kamar, katanya mama non yang putih itu sempat diewe didapur juga ya sama perampoknya. Kata pak Naryo yang berupaya mengingatkan Lusi kembali dengan kejadian mengerikan tsb agar benih fantasi ekstrimnya semakin matang dan meluap keluar sepenuhnya.

Pak Naryo tahu bener kalau kisah perampokan dimasa lalu itu merupakan sebuah peristiwa yang paling menentukan dalam kehidupan Lusi, dimana kejadian itu merupakan titik balik paling krusial dalam kehidupan putri majikannya yang awalnya hanya merupakan seorang gadis innocent rumahan kini berubah menjadi sesosok perempuan binal yang haus seks.

Darah Lusi pun langsung berdesir kencang ketika pikirannya mundur kemasa lalu dimana dia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri ketika mamanya yang putih dan sipit itu tengah digauli paksa didalam dapur rumahnya oleh sejumlah perampok yang memakai penutup kepala berwarna hitam.

"Sayang banget non Lusi waktu itu masih kecil. Coba kalau waktu kejadian itu non udah dewasa pasti non dan adiknya juga bakalan digituin sama perampoknya. Bisik Pak Naryo guna memantik lebih dalam benih birahi dalam diri Lusi.

Karena birahinya terus dipancing seperti itu maka Lusi pun semakin bergairah saja. Napasnya yang awalnya yang berlangsung normal kini mulai terdengar memburu karena luapan birahi ekstrim dalam dirinya.

Bila diamati model celemek dapur yang digunakan Lusi saat itu hanya menutupi bagian depan tubuhnya saja sehingga bagian belakang badannya yang putih mulus tanpa noda pun jadi terlihat jelas membuat pak Naryo semakin blingsatan dan mulai 
meremasi pantat sekalnya dari belakang. 

Uuhhh.. Lusi kembali melenguh pelan ketika tubuh putihnya dirangsang sedemikian rupa oleh seorang buruh pabrik urakan yang kini sudah menjadi tuannya tsb. Tangan kiri pak Naryo masih terlihat meremasi buah dadanya dari belakang sementara tangan kanannya terus meremas remas pantatnya secara bersamaan. Rangsangan itu terasa makin hebat ketika pak Naryo menciumi sisi kanan pundaknya yang putih mulus, sambil menciumi permukaan kulitnya yang halus, lelaki itu juga sesekali menggigit lembut pundaknya membuat Lusi jadi tak karuan dan langsung mendengakan kepalanya keatas. 

"Oouhh.. maaasukin sekarang aja paaak.. Rengek Lusi dengan suara yang lembut dan menggemaskan khas seorang gadis amoy yang sedang sange berat.

"Apanya yang mau dimasukin non !! Ledek Pak Naryo sambil menggesek gesekan penisnya dibibir kemaluan Lusi.

"Kontol bapak lah.. masukin kontol bapak ke memek aku seperti yang dilakukan perampok itu pada mamaku. Sahut Lusi sambil menoleh kebelakang sementara kedua tangannya masih bertumpu pada pinggiran lemari kitchen set mewah yang ada didapur rumahnya.

Ditantang seperti itu pak Naryo pun semakin bersemangat lalu dengan cepat dia tusukan batang penisnya yang sudah keras seperti kayu kedalam kemaluan anak majikannya. Jleebb !! Ooughh.. Sodokan itu terasa mantap sekali membuat tubuh Lusi yang sedang berdiri menungging langsung menggeliat karena rasa nikmat yang dialaminya.

Dengan posisi kedua tangan yang berpegangan pada pundak Lusi kemudian buruh pabrik itu pun mulai mengayun ayunkan pinggulnya dari belakang. Penisnya yang kokoh seperti pohon jati yang sudah berusia puluhan tahun nampak bergerak keluar masuk dengan seenaknya, menyodok nyodok semua titik birahi yang ada didalam vagina gadis keturunan cina tsb.

Plopp.. Plopp.. Suara benturan tubuh keduanya pun semakin terdengar keras memecah keheningan ruangan dapur rumah mewah tsb, suara pembangkit birahi yang juga pernah terjadi beberapa tahun yang silam disaat para perampok bengis tengah menggauli paksa seorang perempuan tionghoa yang tak lain adalah istri dari pemilik rumah tsb.

Beberapa saat kemudian Lusi merasakan pompaan penis itu berhenti dan batang itu ditarik keluar dari dalam kemaluannya. Belum sempat dia menoleh kebelakang tiba tiba sebatang penis lain yang tak kalah panjangnya langsung menyeruak masuk membelah bibir kewanitaannya.

Ooughh.. Lusi kembali mengerang ketika penis itu ditancapkan dengan kasar kedalam kemaluannya lalu dihentak hentakan sedemikian rupa hingga membuat badannya yang masih dalam posisi menungging dan hanya mengenakan celemek jadi tersentak sentak kearah depan.

Para buruh sepertinya ingin menjatuhkan harga diri anak majikannya ke titik yang paling rendah dimana kami secara bergiliran menghujam hujamkan kejantanan masing masing kedalam kemaluannya tanpa henti, membuat gadis itu jadi terlihat jauh lebih hina dibandingkan dengan perek jalanan diluar sana.

"Sekarang mending kita ikat nih amoy diatas meja !! Biar dia bisa ngerasain apa yang dialami sama mamanya waktu kejadian itu !! Kata Pak Naryo yang  berusaha menggiring Lusi ke masa lalunya.

Lusi yang sudah terbakar birahi pun hanya bisa menurut ketika rambutnya yang sudah tergerai dijambak dengan seenaknya lalu tubuhnya dihempaskan paksa keatas meja dapur rumahnya yang terbuat dari marmer.

Dengan posisi badan telentang dan kedua kaki menjuntai kebawah kemudian para buruh pun berusaha melucuti celemek yang masih melekat di tubuhnya hingga keadaan Lusi kali ini sudah bener benar bugil tanpa busana sama sekali.

Rupanya pak Naryo ingin mereka ulang kejadian itu agar mirip dengan peristiwa aslinya sehingga diapun mengambil seutas tali dan mengikat kedua pergelangan kaki Lusi yang sudah diposisikan terbuka mengangkang dan dalam posisi menjuntai kebawah pada masing masing kaki mejanya.

"Lepasin paak.. jangaan ikat kakiku kayak gini !! jerit Lusi sambil menggeliat diatas meja makannya yang dingin karena terbuat dari marmer.

"Ya harus diikat dong non. Kan non Lusi sendiri yang cerita kalau mamanya sempat diikat dimeja makan kayak gini sama perampoknya. Ledek Pak Naryo yang berusaha menjadikan cerita gadis itu sebagai senjatanya.

Sebelum melakukan hal itu para buruh juga sudah menyatukan dan mengikat kedua tangan Lusi kebelakang kepalanya sehingga yang terlihat sekarang hanyalah seorang gadis amoy yang sudah terikat pasrah diatas meja makan marmer dan siap menjadi santapan para buruh pribumi yang haus seks.

Dalam keadaan terikat pasrah seperti itu gejolak pikiran yang saling berlawanan pun bertarung didalam diri Lusi. Rasa takut akibat trauma mendalam ketika menyaksikan kejadian itu dan juga gairah birahi esktrim yang meluap luap sedang bergumul dalam batinnya

Belum sempat dia melihat siapa yang memenangi pergumulan batin tsb tiba tiba Lusi merasakan kemaluannya ditusuk kasar oleh sebatang penis yang ternyata adalah milik Pak Tarno. Sleebb !! Uuuhh..

Dengan posisi berdiri dipinggiran meja marmer berbentuk persegi tsb kemudian Pak Tarno mulai melampiaskan napsu birahinya pada putri majikannya yang putih dan sipit itu, seorang gadis muda yang sudah dikenalnya sejak masih kecil kini sudah beranjak dewasa dan bisa dia nikmati tubuhnya dengan leluasa. Ibarat seorang peternak yang memelihara anak ayam dari kecil dan menyembelihnya ketika sudah dewasa, seperti itulah kira kira yang terjadi saat ini dimana pak Tarno yang sudah dianggap seperti keluarga sendiri oleh Lusi kini malah dengan tega menghancurkan kehidupannya.

Slebb !! Sleebb !! Dengan wajah bengis pak Tarno terus menghujam hujamkan penisnya dengan kekuatan penuh, dia sodok sodokan penis itu kesegala arah berupaya mencari kepuasan yang sebesar besarnya dari jepitan dinding kemaluan anak majikannya yang semakin lama semakin terasa lembab dan nikmat.

Pikiran pak Tarno mulai melayang jauh kebelakang teringat akan masa lalu indah yang sempat dialaminya dimana Lusi yang saat itu masih remaja dan duduk dibangku smp nampak begitu ceria dan menggemaskan dan sering menjadi target bacolannya ketika sedang diantar jemput sekolah olehnya.


"Non Lusi sadar gak sih. Sebenarnya waktu masih remaja non itu keliatan gemesin banget loh !! Saking gemesnya bapak sampe gak tahan terus bapak gunain seragam sekolah non yang lagi di jemur buat nemenin coli bapak dikamar mandi. Ungkapnya yang membuat Lusi langsung tersentak kaget karena tak sadar kalau selama ini dirinya yang putih mulus sudah dijadikan bacolan oleh sopirnya sendiri.

Semenjak diangkat menjadi sopir pribadi keluarga Lusi. pak Tarno memang diberikan fasilitas istimewa dimana dirinya boleh tinggal disalah satu kamar kosong yang ada dibelakang rumah mewah tsb, dengan demikian diapun memiliki banyak peluang untuk melakukan berbagai hal tak senonoh terhadap barang barang pribadi milik majikannya. Meskipun pada akhirnya benda pribadi itu dikembalikan ketempatnya yang semula namun setidaknya benda dan pakaian itu sudah ternoda oleh spermanya yang tentunya membuat pria tua itu merasa puas.

Ketika Pak Tarno sedang menikmati genjotannya tiba tiba Pak Dadang datang mendekat sambil membawa sebotol selai strawberry yang baru diambilnya dari dalam kulkas.

"Gue pengen cobain gimana rasanya sarapan bakpau pake selai strawberry. Hehe.. Ledek buruh berambut gondrong itu sambil mengolesi buah dada Lusi yang sedang bergoyang kesana kemari dengan selai kental berwarna merah itu.

Slurrp.. tak tahan dengan goyangan tetek erotis yang ada maka Pak Dadang yang berdiri disamping kiri meja makan pun langsung melumat buah dada putri majikannya dengan mulutnya yang besar dan berkumis seperti ikan lele dumbo.

Goyangan erotis payudara Lusi yang kemaluanya sedang digenjot pak Tarno membuat Pak Wildan jadi ikut terangsang. Tanpa berpikir panjang lalu buruh itu pun ikut bergabung dengan temannya dari samping meja yang sebelah kanan dan mulai mengenyot ngenyot kasar buah dada putri majikannya yang satu lagi.

"Enak juga ya jadi orang kaya. Tiap hari bisa sarapan bakpau daging kayak gini !! Srottt.. Katanya sambil mengenyot kuat buah dada gadis chinese itu yang ukurannya tidak terlalu besar namun sangat pas digenggaman tangan.

Pak Tarno semakin terangsang ketika menyaksikan kedua temannya yang bertubuh gelap sedang mengulum ngulum dan mengenyoti puting susu anak majikannya. Dengan badan yang mulai dibasahi oleh keringat kemudian buruh tua itu pun semakin kencang mengayun ayunkan pinggulnya, mencoba menggoyang dan memasukan sedalam dalamnya yang dia punya. Cleeebb.. Cleebb !! Penis tua yang kokoh itu bergerak keluar masuk tanpa henti dengan seenaknya, mengocok ngocok semua yang ada disetiap relung kenikmatannya seperti piston mesin mobil yang sedang bekerja dalam kecepatan tinggi, membuat pelumas yang ada didalamnya jadi membuncah keluar dan muncrat kemana mana.

Lusi harus menyadari kalau persetubuhan yang dilakukan dengan cara diikat seperti itu membuat gairahnya semakin meledak ledak, diapun mulai bisa merasakan penderitaan sekaligus kenikmatan yang dialami oleh mamanya saat kejadian tsb, sebuah kejadian erotis penuh tekanan dimasa lampau yang telah berhasil membangkitkan benih birahi terpendamnya.

Pak Wildan yang sejak tadi menyedot nyedot puting susu Lusi berhenti sesaat lalu dia mengambil sebuah pisang berukuran besar yang ada diatas meja makannya. 

"Emut emut non pisangnya !! Anggap aja non lagi ngemutin kontol pribumi !! Hehe.. Ledeknya sambil berusaha merendahkan.

Sambil memegang bagian tengah pisangnya kemudian Pak Wildan menggerakan pisang besar yang kulitnya berwarna kuning cerah itu maju mundur kedepan dan kebelakang, mengocok ngocok rongga mulut Lusi dengan ukurannya yang sangat besar dan melengkung. Jenis pisang yang dibeli di supermarket itu memang agak berbeda dari pisang yang biasanya ada dipasar karena bentuknya yang lebih tebal dan panjang membuat mulut Lusi jadi penuh sesak dan megap megap kehabisan napas.

Bagaikan seorang anak yang menemukan mainan barunya Pak Wildan pun terus memompa pisang itu didalam mulut Lusi, keluar masuk keluar masuk secara beraturan hingga pada akhirnya kulit pisang yang tebal dan berwarna kuning kehijauan itu jadi basah mengkilap terlumasi air liurnya.

Bila dilihat dari warna kulitnya yang seperti itu pisang tsb sepertinya memang belum terlalu matang sehingga daging buahnya masih terasa sangat keras dan sangat cocok digunakan untuk mengocok ngocok rongga mulut Lusi hingga air liurnya membuncah keluar dari samping bibirnya.

"Kalian liat tuh kelakuannya si non !! Baru dikasih pisang aja udah napsu begitu nyepongnya gimana kalau dikasih kontol !! Hehe.. Ledek Pak Tarno sambil memompa pelan penisnya yang sudah mulai basah terkena lendir kawin Lusi.

Mendengar hal ini aku yang sejak tadi hanya menonton pun jadi blingsatan, segera kubuka celana boxerku dan langsung naik keatas meja makannya yang terbuat dari marmer.

"Si non kayaknya udah sange berat tuh pak. Mending langsung dihajar pake kontol aja mulutnya !! Kataku yang kemudian dituruti oleh Pak Wildan dengan menarik pisangnya keluar dari dalam mul Lusi.

Sambil memandangi tatapan matanya yang sayu kemudian kutancapkan kuat kuat penisku yang sudah mengacung tegak kedalam rongga mulutnya. Jleebb !!

Uuhh.. Rasa nikmat yang tak terbantahkan pun menjalar diseluruh badan kekarku ketika kepala penisku yang bentuknya seperti jamur bergesekan dengan lidahnya yang basah dan lembut itu. Kudorong penis itu hingga hampir masuk seluruhnya untuk kemudian kutarik lagi mundur kebelakang guna mengambil ancang ancang dan mendorongnya kembali dengan kekuatan penuh. Jleeeb.. uuhh.. penisku yang panjang ini terasa mentok hingga menyentuh pangkal kerongkongan gadis keturunan cina itu yang tak lain adalah putri dari majikanku sendiri.

Bersamaan dengan sodokan keras didalam rongga mulutnya Lusi pun hanya bisa pasrah sambil membelalakan kedua matanya yang sipit. Sambil mendorong dan menahan bagian belakang kepalanya dari belakang aku pun menekan penisku sekuat kuatnya untuk memaksanya melakukan deepthroat seperti yang sering kulihat dalam berbagai film bokep selama ini.

Dengan posisi kepalanya yang sedikit terangkat dari meja itu membuat penisku melesak semakin dalam dimulutnya sehingga kepala penisku terasa mentok dan bersentu dengan pangkal tenggorokannya dan hal ini tentu saja member sensasi keni yang luar biasa bagi diriku.

Hmpmm... Lusi mulai menggumam karena aku terus memaksanya melakukan deepthroat kasar seperti itu membuat tubuh putihnya yang sudah telanjang tanpa busana dan terikat diatas meja makan jadi menggeliat geliat kesana kemari.

"Ssshhh.. sialaaann !! Tambah pereett ajaaa meeemek nih cinaa.. !! Oughhh... Lenguh pak Tarno yang semakin kencang memompa batang kejantanannya didalam vagina gadis itu hingga akhirnya diapun tak tahan lagi dan Croott.. menumpahkan seluruh air maninya yang putih dan kental didalam sana.

Masih dalam posisi yang sama dengan berdiri dipinggir meja makannya kemudian Dedi pun menggantikan pak Tarno yang baru saja mundur kebelakang untuk beristirahat. Tanpa membuang waktu buruh yang usianya paling muda diantara kami pun langsung menghujam hujamkan penisnya dengan sangat kasar dan brutal seperti seorang perampok bengis yang sedang menyetubuhi korbannya.

Sleebb !! Sleebb.. Ploopp.. Plopp.. penis itu bergerak dengan sangat cepatnya hingga sulit bagi siapapun untuk melihat gerakannya namun suara benturan tubuh keduanya yang saling bertumbukan satu sama lain terdengar dengan sangat jelas sekali.

Lusi tak bisa memungkiri kalau persetubuhan kali ini sangat mirip dengan kondisi mamanya saat itu dimana dalam dalam keadaan telentang telanjang diatas meja kedua kakinya yang menjuntai kebawah diikat pada kaki kaki mejanya dalam posisi mengangkang lebar. Apalagi saat itu dua orang buruh juga sedang menyusu dipayudaranya yang bergerak kesana kemari serta seorang buruh lain menyodok nyodok mulutnya dengan buas sehingga kalau mau dikatakan kejadian ini jadi sangat mirip dengan kejadian aslinya.

Karena luapan napsunya sangat besar dan tak terkendali maka Dedi pun jadi sangat sulit mengontrol dirinya sehingga walaupun belum lama menyetubuhi putri majikannya diatas meja tiba tiba dia merasakan kepala penisnya mulai berkedu kedut dengan keras sekali yang menanda dirinya akan segera menggapai puncak kenikmatannya.

"Ooughh...  Oooohhh.. beeener bener gaaak.. tahaaan guee kalau disuruh ngentotin anak majikan sendiri. Ssshhhh.. apalagi kalau amoynya napsuin kayak giniii.. uuuhh... Dedi pun menghujam hujamkan penisnya dengan sangat kencang dan penuh tenaga sampai akhirnya luapan spermanya yang sejak tadi berusaha ditahan tahan supaya gak keluar pun langsung meledak keluar membanjiri rahim majikannya. Crottt.. Creett..

Hampir bersamaan dengan muncratnya air mani Dedi didalam kemaluan Lusi tiba tiba aku pun merasakan hal yang sama sehingga akupun buru buru menarik penisku keluar dari dalam mulutnya dan mengocoknya dengan kencang dengan tangan kananku tepat didepan wajahnya yang napsuin itu.

"Aaaaghh.. gueeee pejuuuuiin niiihh muka cina luuu.. Erangku sambil mengocok penisku lebih kencang lagi dan tak lama kemudian seluruh air maniku yang tersimpan didalamnya pun membuncah keluar menyemprot berkali kali diwajahnya hingga basah kuyup. Crrooot.. Creett..

Pak Dadang yang belum kebagian jatah kemudian mengambil posisi yang sama dengan berdiri dipinggiran meja sementara buruh yang lain berdiri disekitarnya sambil menonton.

"Amoy kayak non Lusi emang cocok buat dijadiin toilet peju !! Liat aja nih memek non sampe luber kayak gini. Katanya sambil menusukan penisnya yang sangat besar dan langsung memompanya dengan kasar.

Entah karena tergiur atau apa ketiga orang buruh pabrik yang tadinya sedang beristirahat pun secara bersamaan ikut naik keatas meja dan bersiap untuk mengocok penisnya masing masing.

"Ayo bro kita pejuin mukanya si non rame rame kayak tadi. Ajak Pak Naryo yang sepertinya sangat terobsesi dengan muka cina Lusi yang klasik dan innocent tsb sehingga dia baru bisa puas jika sudah melihat wajah gadis chinese itu dilumuri sperma pribumi dalam jumlah yang sangat banyak.

Dalam posisi berlutut mengelilingi wajah Lusi diatas meja kamipun mulai mengocok penis masing masing sambil memandangi ekspresi wajah orientalnya yang sangat memelas dan sudah belepotan sperma. Tatapan mata sipit Lusi yang sayu bener benar membuat kami semakin bergairah seolah meminta kami untuk segera mempejuin wajahnya sehingga kami semua pun jadi tak tahan lagi dan memompa penis kami dengan sangat cepat.

"Oough.. gue pejuin lagii nih muka cinaaa lu.. Erangku sambil mengarahkan kepala penisku yang sudah berkedut kedut kewajahnya. Crottt.. aaaaghh.. rasa puas pun langsung menyelimuti diriku ketika air maniku kembali membuncah keluar dengan sangat banyak.

"Anjirrr.. obatnya pak Naryo emang mantep bro. Liat nih peju gue masih banyak aja padahal udah ngecrot berkali kali. Kataku sedikit keheranan dengan khasiat obat tradisional itu.

Hal itu tentu tak terjadi pada diriku saja karena beberapa saat kemudian Pak Naryo dan Pak Wildan yang mengocok dari arah samping kanan dan kiri wajah Lusi pun langsung melolong panjang seperti seekor serigala ditengah malam. Oough.. Crooott !! nikmaaatnya ngecrot dimuka amoooy.. Lenguh Pak Naryo sambil menumpahkan semua cairan putih kentalnya dibibir gadis itu yang mulutnya sedang sedikit terbuka sehingga ada lelehan sperma yang mengalir kedalam.

Berbeda dengan temannya yang menumpahkan muatan berlendirnya dibibir Lusi rupanya Pak Wildan kembali mengarahkan penisnya kemata sipit gadis itu yang terlihat sangat menggairahkan baginya.

"Aaakkkhh.. guee bikin merem nih mata sipit luu.. Crott !! Ujarnya sambil menumpahkan semua air maninya yang kental dan hangat hingga mengenai kelopak mata gadis itu yang langsung reflek terpejam.

Ketika Pak Dadang sedang menyetubuhi putri majikanya yang putih dan sipit diatas meja tiba tiba Pak Tarno datang sambil membawa sekantong terigu yang diambilnya dari dalam lemari kitchen set.

Blukk.. Diapun dengan seenaknya melemparkan segenggam terigu yang ada dikepalan tangannya kewajah Lusi. 

"Non itu udah gak pantes buat jadi anak pengusaha. Non lebih pantes jadi lonte cina yang gak ada harga dirinya lagi. Haha.. Kata Pak Tarno yang kembali melemparkan genggaman terigu putih itu kewajah majikannya hing wajah Lusi jadi tambah belepotan.

Tergoda dengan perlakuan hina yang diperbuat oleh temannya maka ketiga orang buruh yang masih ada diatas meja pun ikut mengambil terigu itu dan melemparkan kewajah dan dan buah dadanya hingga badan Lusi jadi tertutup bubuk terigu tsb.

Melihat anak majikannya direndahkan seperti itu Pak Dadang yang sedang menggenjot kemaluan Lusi pun jadi tambah 
beringas lalu dengan kecepatan penuh dia pompakan kontol hitamnya secara bertubi tubi membuat badan Lusi yang sudah belepotan bubuk terigu jadi tersentak sentak diatas meja marmernya.

Cplepp.. Cplepp.. suara kocokan penis buruh itu terdengar mantap sekali ketika sedang mengaduk aduk didalam sana, bunyi kecipak lendir kawin Lusi yang sudah bercampur dengan sperma buruhnya pun terdengar semakin keras hingga akhirnya gadis berparas oriental itu pun tak tahan lagi dengan kenikmatan yang dirasakannya.

Eengghg.. sooodok lebih.. keeencang lagii paak.. akuuu mau dikooontolin perampok.. seperti maaaamaku waaaktu ituuu.. Jeritnya sambil ikut menghentak hentakan badannya kebawah berharap penis buruh pabrik tsb dapat melesak lebih dalam lagi.

Karena merasa tertantang dengan ucapan majikannya maka Pak Dadang pun jadi tambah semangat dan menghujam hujamkan kontolnya dengan lebih dalam lagi dari sebelumnya membuat tubuh putih Lusi yang sudah belepotan terigu jadi menggeliat geliat tak karuan.

"Kenapa gak dari dulu aja sih non bilang ke bapak pengen diperkosa rampok. Kalau tau begini kan bapak bisa ajakin temen teman bapak buat merampok rumah non. Hehe.. Ledek Pak Dadang sambil menurunkan irama pompaannya agar dia bisa berkata kata lebih jelas 

Setelah berkata demikian pak Dadang lalu menghujam hujamkan penisnya dengan kencang lagi seperti sebelumnya namun kali ini dia tak lagi bisa mengendalikan dirinya sendiri. Disaat spermanya sudah hampir memuncrat keluar akibat ledakan birahi dalam dirinya maka Pak Dadang pun langsung menghujamkan penisnya tanpa ampun membuat ujung penisnya yang bulat seperti cendawan terasa mentok sampai keujung. Croott.. ekspresi puas pun terlihat jelas diwajah buruh itu ketika spermanya yang tak kalah banyak dengan temannya menyembur keluar hingga berkali kali sampai meluber keluar.

Persetubuhan liar diruangan makan rumah itu sungguh memuaskan kami semua namun entah apa yang merasuki pak Tarno tiba tiba sopir tua itu naik keatas meja dan mengangkangi badan Lusi yang kedua tangannya masih dalam posisi terikat dibelakang kepala.

"Sini gua ajarin lu bikin bakpau daging yang lezat. Kata pak Tarno sambil meremas remas buah dada majikannya yang sudah tertutup terigu putih dengan kedua tangannya.

Lusi hanya bisa pasrah sambil memejamkan kedua matanya ketika tangan keriput pria tua yang lebih pantas menjadi kakeknya itu 
terus meremasi sepasang buah dadanya yang kenyal. Terkadang tangan itu meremasi payudaranya dengan lembut namun terkadang pula meremas dengan sangat kasar sekali, seperti seorang tukang masak yang sedang membuat adonan bakpaunya.
 
Tak puas dengan hal itu kemudian Pak Tarno menggunakan kedua tangannya untuk mencengkeram buah dada Lusi guna menjepit penisnya lalu secara perlahan lahan pria itu mulai memaju mundurkan pinggulnya sehingga kontolnya yang sedang terjepit buah dada majikannya jadi bergerak naik turun secara beraturan.

"Kayaknya bukan cuma non aja tuh yang keenakan. Bapak rasa mamanya non juga keenakan pas teteknya lagi diginiin sama perampoknya. Hehe.. Ledek pak Tarno yang semakin membuat Lusi curiga karena sopir keluarganya bisa tahu secara detail tentang kejadian itu padahal selama ini keluarganya selalu menutupi hal memalukan tsb.

Jepitan kuat buah dada Lusi yang menekan penisnya benar benar memberikan kenikmatan tersendiri bagi pak Tarno, meskipun tak sekuat jepitan dinding kemaluannya namun tetap saja membuat pria itu jadi tak karuan. Sambil memandangi wajah Lusi yang sudah belepotan sperma bercampur bubuk terigu kemudian pak Tarno pun mengayun ayunkan pinggulnya lebih cepat lagi dari sebelumnya, menggesek gesekan batang dan kepala penisnya yang dipenuhi syaraf sensitif disana hingga akhirnya lelaki tua yang kelakuannya seperti binatang itu pun melenguh panjang. Eenghh.. 

Disaat saat kritis itu Pak Tarno langsung melepaskan penisnya dari jepitan payudara Lusi dan mengocok kejantanannya dengan sangat cepat sekali. Oough.. ooohhh.. bapaak pejuiinn niihh teteeeeknya noonn.. Crotttt.. Creett.. rasa puas pun langsung menyelimuti wajahnya ketika spermanya yang sangat banyak memuncrat muncrat dengan seenaknya mengenai puting susu gadis itu.

"Non Lusi hebat juga ya. Udah kita gilir berkali kali tapi masih belum tumbang juga. Puji Pak Dadang yang terkagum kagum dengan anak majikannya.

"Iya bro. Kayaknya si non emang perlu kita bawa kepabrik nih. Gue penasaran banget pengen liat memek cina dijejelin kontol buruh satu pabrik. Haha.. Sahut Pak Wildan.

Karena belum bisa memuaskan Lusi maka pak Naryo pun mengambil sebuah pisang berukuran besar yang kulitnya masih berwarna kehijauan dan nampak belum matang.

Tenang aja non. Bapak masih punya cara buat puasin non. Kata Pak Naryo sambil menekan batang pisang yang dipegangnya kedalam kemaluan gadis itu. Sleebb..karena sudah licin oleh luapan sperma para buruh maka pisang muda itu pun dapat dengan mudah masuk kedalam liang kewanitaannya.

Tak lama kemudian pisang yang terasa masih keras itu pun mulai dihujam hujamkan keluar masuk oleh pak Naryo didalam vagina Lusi. 

Uuhh.. terus paaak.. kocok lebih kencang lagi.. ssshh... aaghhh.. terserah bapak mau dikocoook pake apa yang penting bikin akuu puass seperti taddii... Ooouhh.. Kata Lusi yang kedua matanya masih terpejam karena wajahnya tertutup cairan sperma dan juga bubuk terigu.

Perkataan Lusi benar benar membuat pak Naryo merasa tertantang sehingga diapun semakin kencang mengocok ngocok pisang yang ada digenggaman tangan kanannya 
Jleebb.. Jleebb.. bagaikan sebatang kontol yang sedang mengaduk aduk vagina seorang gadis remaja. Pisang berwarna kehijauan itu menghujam hujam dengan seenaknya, menusuk nusuk kesegala arah dan menyodok setiap sudut kenikmatan yang ada didalam relung kewanitaan gadis tionghoa itu.

Cplep.. Cpleepp.. Aaaghh.. akkhhh.. akuu gaak taahaan lagii paaak.. ooughh.. tusuukk yaang daalaaam sampee mentttookk.. Jerit Lusi yang kata katanya sudah seperti seorang lonte cina yang haus kenikmatan.

Karena vaginanya terus digempur tanpa henti oleh pisang berukuran besar tsb maka Lusi pun tak mampu bertahan lebih lama. Eenghh.. Tubuh putihnya yang sedang dalam posisi telentang telanjang diatas meja marmer pun langsung melejang lejang seperti orang yang terkena sengatan listrik tegangan tinggi sementara mulutnya terlihat menganga lebar dengan lidah menjulur keluar.

Haha.. tumbang juga lu akhirnya !! Ledek Pak Naryo kegirangan ketika melihat anak majikannya yang putih dan sipit itu melejang lejang dihantam badai orgasme.

Setelah melakukan perbuatan bejad itu kamipun tertawa puas sambil pergi meninggalkan Lusi yang masih dalam keadaan terikat dan pisang menancap dikemaluannya begitu saja. Dan setelah selesai memulihkan tenaga diruangan tengah barulah kami melepaskan ikatan pada kedua pergelangan kaki dan juga tangannya.

Antara Gairah Dan Nostalgia 


Seperti yang dikatakan sebelumnya gairah kami pada diri Lusi seakan tak pernah ada habisnya. Tubuh mulus putri majikan kami serta muka cinanya yang napsuin itu terlalu sayang untuk dibiarkan begitu saja sehingga para buruh pun tak mau rugi dan terus meminum obat kuat dan penambah stamina yang ada agar bisa terus menerus menikmati tubuhnya.

Kali ini setelah keluar dari dalam kamar mandi, gadis chinese yang sepertinya sudah kelelahan itu langsung disodorkan sebuah baju seragam sekolah yang masih tersimpan rapi didalam lemari pakaiannya.

"Buruan non dipakai bajunya !! Bapak mau perkosa non Lusi pake baju seragam sekolah ini. Ledek Pak Tarno yang sepertinya ingin bernostalgia dengan hal mesum yang ada dimasa lalunya.

"Jangan paaak.. please kasih aku waktu untuk istirahat sebentar soalnya aku cape banget digituin terus sama bapak. Rengek Lusi yang tubuhnya saat itu hanya dibalut sehelai handuk putih.

"Kalau jadi budak seks itu harus nurut sama tuannya non. Nanti kalau menolak bapak suruh non maen sama anjing liar yang ada dijalanan itu loh. Kata Pak Tarno menakut nakuti.

Meskipun sempat menolak namun Lusi tetap dipaksa untuk mengenakan baju sekolahan elite yang sudah kekecilan itu dan betapa kagumnya pak Tarno setelah melihat penampilan anak majikannya yang putih dan sipit itu ketika sedang mengenakan seragam sekolahnya seperti dulu.

"Ternyata non Lusi masih pantes ya pakai baju sekolahan kayak gini. Bapak berasa kembali ke masa lalu kalau melihat non kayak gini. Pujinya sambil terus memandangi gadis itu.

Setelah berkata demikian kemudian gadis berwajah imut dan bertubuh mulus itupun digiring turun dari kamar tidurnya yang ada dilantai dua menuju ke garasi rumahnya. 
Kala itu Lusi tak hanya mengenakan pakaian sekolahnya saja namun gadis itu juga dipaksa mengenakan semua atribut pendukungnya termasuk kaos kaki, sepatu dan juga tas ranselnya sehingga kalau mau dibilang keadaan Lusi saat ini benar benar terlihat seperti seorang gadis remaja yang hendak pergi kesekolah.

"Pak kenapa aku mesti pake baju sekolah kayak gini sih. Emangnya aku mau diapain lagi sama bapak ? Tanya Lusi keheranan namun dia tak bisa memungkiri kalau dirinya juga merasa penasaran.

"Asal non tau aja. Dulu setiap kali abis jemput non pulang sekolah. Bapak tuh suka ngebayangin kontol bapak lagi disepongin sama non didalam mobil loh. Jadi sekarang bapak mau non mewujudkan semua keinginan bapak itu !! Kata Pak Tarno sambil cengengesan.

Awalnya Pak Tarno ingin mengerjai Lusi didalam mobil yang ada digarasi rumahnya namun penampilan Lusi yang terlihat menggemaskan seperti seorang gadis remaja membuatnya blingsatan sehingga ketika sampai diruang tamu diapun memaksa Lusi untuk melayaninya.

"Jongkok disitu non !! Bapak pengen disepongin sama amoy sekolahan !! Kata Pak Tarno yang sudah bertelanjang dada namun masih mengenakan celana boxernya.

Karena diperintah oleh tuannya maka Lusi pun langsung memposisikan dirinya jongkok
dilantai ruang tamu rumahnya dengan punggung yang bersandar ke tembok sementara kedua tangannya yang disatukan dan diangkat keatas dipegangi oleh tangan kiri pak Tarno.

Setelah menurunkan celana boxernya sedikit kebawah kemudian Pak Tarno yang berdiri didepan Lusi berusaha menampar namparkan penisnya kewajah imut gadis chinese itu yang penampilannya sudah seperti amoy sekolahan.

"Non Lusi gemesin banget kalau pakai seragam sekolah smp kayak gini. Bapak jadi berasa kayak lagi ngontolin amoy cabe cabean. Hehe.. Katanya sambil menggesek gesek penisnya diwajah Lusi dan gadis itu hanya bisa meringis dan memejamkan kedua matanya yang sipit.

"Jangan diem aja non. Cepat buka mulutnya !! Sepongin nih kontol bapak !! Perintahnya gak sabar sementara tangan kirinya masih memegangi kedua tangan Lusi yang terangkat lurus keatas dan terhimpit pada dinding temboknya.

Gairah Lusi perlahan naik ketika teringat akan perkataan pak Tarno yang dulu katanya sering menjadikan seragam sekolahnya sebagai teman bacolannya dikamar mandi sekaligus sasaran pembuangan limbah pejunya.

Seandainya Lusi mengetahui kejadian ini dimasa lalu, tentu saja dia akan ketakutan setengah mati dengan kelakuan mesum sopir tuanya tsb namun kenyataannya yang terjadi saat ini justru sebaliknya, gadis chinese yang sudah didandani seperti amoy sekolahan itu malah sangat bergairah ketika sedang memikirkannya, membayangkan ketika baju dan rok seragam sekolahnya yang baru saja dipakai dan ditaruh diember pakaian kotor secara diam diam diambil oleh sopirnya dan dijadikan sarana pelampiasan napsu untuk kemudian dilolohi sperma dengan seenaknya.

Gairah yang hadir secara tiba tiba itu membuat Lusi yang masih memejamkan matanya tanpa sadar membuka mulutnya sendiri sehingga Pak Tarno dapat dengan mudah menjejalkan penisnya yang sudah menegang hebat tsb. Jleebb.. mata sipit Lusi langsung terbelalak ketika penis pribumi itu ditusuk dengan sangat dalam dirongga mulutnya yang sempit, bergerak maju mundur secara perlahan seperti sedang mengaduk aduk dan mencari kenikmatan semua yang ada disana.

Pak Tarno yang dalam posisi berdiri mengayun ayunkan pinggulnya dengan santai namun mantap, mencoba menikmati setiap moment yang hadir saat itu dimana penisnya sedang dikulum kulum oleh seorang amoy sekolahan berwajah imut dan menggemaskan yang selama ini menjadi bacolannya. Slebb.. Sleb.. penis pribumi yang hitam dan berurat itu semakin lancar keluar masuk didalam rongga mulut Lusi karena sudah basah terlumasi oleh air liurnya, mengocok ngocok kesegala arah, kedepan dan kebelakang serta kekanan dan kekiri membuat pipi gadis itu jadi menggembung karena sodokan kasarnya.

"Ayam sekolahan kayak non emang mesti sering dilatih kayak gini biar nantinya pinter melayani pribumi !! Hehe.. Ledek Pak Tarno sambil memegang bagian belakang kepala Lusi dan mendorongnya maju mundur kearah depan dan belakang sehingga mau tidak mau penis sopir itu pun jadi melesak lebih dalam dimulutnya
 
Dengan posisi kedua tangannya yang disatukan dan diangkat keatas seperti itu membuat badan Lusi jadi terlihat menggairahkan sehingga dua orang buruh yang tadi hanya menonton pun jadi ikut bergabung dengan cara berjongkok disamping kanan dan kiri gadis itu.

Tanpa pikir panjang keduanya langsung meremasi buah dada Lusi yang masih terbungkus oleh seragam sekolahnya dan menciumi bagian ketiaknya yang dalam posisi terbuka keatas. Meskipun saat itu Lusi masih lengkap memakai seragam sekolahnya namun dia tak bisa menyembunyikan kesegaran aroma tubuhnya yang baru saja selesai mandi. Keharuman gadis itu terasa begitu menggoda sehingga membuat keduanya jadi lupa diri dan merem melek keenakan ketika sedang mencumbui ketiaknya.

"Kancingnya jangan dilepas dulu wee.. Gue pengen ewe nih cina pake baju sekolahnya !!
Larang Pak Tarno ketika melihat temannya hendak melucuti bagian depan kancing jas blazer sekolahnya.

Entah apa yang ada dalam pikiran Lusi tapi yang pasti gadis itu merasa ikut senang ketika mendengarnya. Karena dia juga ingin merasakan sensasi berbeda ketika dilecehkan dengan menggunakan seragam sekolahnya yang masih dalam keadaan lengkap seperti itu.

Setelah cukup lama memompa mulut Lusi dengan posisi kedua tangan dipegangi keatas seperti itu tiba tiba pak Tarno menghentikan gerakannya dan menarik keluar penisnya yang sudah basah kuyup terkena air liur putri majikannya.

"Siapa lagi nih yang pengen perkosa mulutnya si non !! Hehe.. Kata Pak Tarno memberi kesempatan buat teman temannya untuk mencicipi nikmatnya mulut amoy sekolahan.

Didalam ruang tamu itu dan dengan posisi yang sama para buruh pun bergantian menghujam hujamkan penisnya dimulut Lusi hingga air liurnya banyak yang membuncah keluar dari sela bibirnya namun karena kami ingin berlama lama bermain dengan tubuhnya yang mengenakan seragam sekolah maka tak ada satupun dari kami yang mencapai orgasme walaupun sudah disepongin sedemikian rupa olehnya.

"Kita pindah ke garasi aja non. Soalnya dulu bapak pernah sange berat waktu liat non baru pulang sekolah. Kalau waktu itu gak ada si inem pembantu non dirumah pasti non udah bapak perkosa tuh. Kata pak Tarno yang tahu benar kalau inem memang pelayan setia keluarga Lusi dan tak mungkin bisa diajak bekerja sama.

Setelah membuka pintu mobil sedan yang ada dibagian kemudi lalu Pak Tarno memposisikan dirinya duduk mengangkang miring kesamping dengan kedua kakinya yang memakai sendal jepit lusuh menapak dilantai sementara Lusi berlutut diantara kedua kakinya yang sedang terbuka lebar.

"Sebelum disepongin mending dikocokin dulu aja non biar bapak gak cepat keluarnya !! Perintah pak Tarno yang mengakui kalau dirinya gak bisa bertahan lama kalau sudah disepongin oleh putri majikannya yang putih dan sipit itu.

Masih dalam posisi berlutut dilantai granite garasi mobilnya kemudian Lusi yang masih berseragam lengkap dan memakai ransel sekolahnya pun meraih penis hitam itu dengan tangan kanannya. Perlahan lahan dikocoknya tongkat ajaib sopir tua itu dengan tangannya yang halus dan lembut sehingga lama kelamaan ukurannya pun jadi semakin membesar.

"Uuuhh.. tangan non alus banget sih. Lelaki mana yang tahan kalau dikocokin tangan selembut ini. Katanya sambil mengelus elus lengan bawah gadis itu.

Lusi tak bisa berkata apa apa selain hanya bisa menjalankan perintah tuannya dan selama mengocok, gadis itu pun sesekali menatap wajah jelek sopirnya yang sedang merem melek keenakan dilayani olehnya. Suatu ketika tatapan keduanya pun beradu pandang yang membuat keduanya jadi semakin menjiwai perannya masing masing, Pak Tarno langsung memasang ekspresi wajah angkuh seolah dirinyalah yang paling berkuasa disana sementara Lusi hanya bisa memasang ekspresi wajah sayu dan memelas seakan menyatakan dirinya sebagai seorang budak rendahan yang tertindas.

"Sekarang puasin kontol bapak pake mulut non !! Perintahnya dengan tak sabar.

Lusi pun segera memasukan penis yang sedang dipegang olehnya kedalam mulut dan perlahan lahan mulai mengulumnya dengan penuh perhatian. Mppmm... Meskipun masih ada rasa jijik dalam dirinya namun rasa itu sudah berkurang jauh dari sebelumnya sehingga Lusi pun mulai bisa beradaptasi dengan aroma tak sedap yang berasal dari penis sopirnya tsb.

Cplepp.. Cpleepps.. bunyi kecipak air liur yang ada didalam rongga mulut Lusi pun semakin terdengar jelas ketika penis pak Tarno yang dengan gagahnya mempecundangi mulut gadis itu, menghujam hujam bagaikan sebuah palu besar yang sedang memukul targetnya hingga terbenam habis kedalam tembok.

Mmpmm.. tiba tiba Lusi menggumam panjang ketika Pak Tarno mendorong habis penisnya dengan sekuat tenaga sementara kedua tangannya menekan kepala Lusi dengan sangat kuat dari arah belakang.
Penis pribumi yang tadinya baru masuk setengah itu kini sudah amblas seluruhnya didalam mulut Lusi bahkan sampai mentok ke pangkal kerongkongannya.

"Seandainya non nyepong kayak gini waktu masih smp dulu pasti rasanya bakalan jauh lebih nikmat tuh. Kata Pak Tarno yang sedikit kecewa dengan masa lalunya dimana dirinya telah menyia nyiakan banyak kesempatan yang ada.

Lusi hanya bisa berlutut pasrah ketika kepalanya ditekan kuat kearah selangkangan sopirnya, bulu jemput tebal dan kasar milik pria itu terasa seperti sedang membungkam wajahnya hingga gelagapan.

Cukup lama Lusi melakukan hal menjijikan itu dihadapan para buruhnya yang membuat derajat dan kehormatannya terasa seperti sedang diinjak injak saja, dimana dirinya yang seorang majikan sedang berlutut dihadapan sopir keluarganya sendiri yang selama ini mengantar jemputnya ke sekolah.

Ketika Lusi sedang dipaksa melakukan deepthroat dalam keadaan berlutut disamping mobil seperti itu tiba tiba Pak Dadang muncul dan mengambil posisi berlutut dibelakangnya. Dengan wajah sange buruh itu menekan punggung Lusi hingga pantatnya jadi semakin menungging kearahnya, dengan cepat tangan kirinya menyingkap rok seragam sekolah gadis itu keatas pinggang dan menusukkan kejantanannya dari belakang. Sleebb !!

Uuugnn.. Bener kata elu bro !! Ternyata sensasinya beda banget kalau ngontolin amoy yang pake seragam sekolah kayak gini. Kata Pak Dadang yang mulai memaju mundurkan pinggulnya berupaya mencari kenikmatan.

Sebagai perek cina dadakan yang dilatih secara intensif oleh para buruhnya tentu saja Lusi belum punya banyak pengalaman sehingga diapun nampak gelagapan ketika dipaksa melakukan deepthroat yang berulang ulang tsb. Setiap kali dia sudah menunjukkan tanda tanda gelagapan kehabisan napas maka Pak Tarno akan melepaskannya sejenak cengkraman kedua tangannya untuk kemudian memaksa gadis itu melakukan deepthroat selanjutnya yang durasinya semakin lama semakin panjang saja.

Sampai akhirnya Pak Tarno memaksa gadis itu mendeepthroat pensinya dalam waktu yang cukup lama dan walaupun Lusi sudah gelagapan dan menggeliat geliat namun dia tetap mempertahankan posisinya.
Mmpmm.. tak tahan dengan penderitaannya Lusi pun menggeliat berupaya melepaskan dirinya dari dekapan kedua tangan buruh itu yang menekan kuat bagian belakang kepalanya namun semakin kuat dia melawan maka Pak Tarno semakin kuat menekannya.

"Tahan yang kuat bro !! Uuhh.. anjiirr !! Memeknya si non berasa ngegigit banget nih !! Kata Pak Dadang yang semakin keenakan karena dalam keadaan gelagapan seperti itu jepitan dinding kemaluan Lusi jadi semakin peret saja.

Merasa kenikmatan yang luar biasa seperti itu Pak Dadang pun semakin nekat memompa penisnya dengan lebih kencang lagi, dia aduk aduk kemaluan gadis keturunan cina itu dengan kontolnya yang besar dan panjang, cepat dan sangat akurat seperti tongkat billiard yang sedang menyodok bolanya hingga terpental jauh.

Kedua tangan kekar pak Dadang yang awalnya berpegangan pada pinggang Lusi kini berpindah tempat dan mencengkeram kedua sisi pundaknya dari belakang. Sambil menekan kuat pundak gadis itu, pak Dadang menghujam hujamkan kontolnya yang keras seperti kayu dengan penuh tenaga, membuat tubuh Lusi yang menungging kedepan jadi tersentak sentak tak karuan.

Slebb.. Sleeeb.. kontol pribumi yang dihiasi tonjolan urat disekelilingnya itu membelah dan menusuk nusuk dari belakang, semakin lama semakin cepat gerakannya sehingga membuat siapapun yang melihatnya jadi ingin ikut bergabung dengannya untuk menyetubuhi gadis cina yang masih mengenakan seragam sekolahnya itu.

Melihat keadaan temannya yang seperti orang kesetanan maka Pak Tarno yang masih dalam posisi duduk dibangku kemudian mencoba mengayun ayunkan pinggulnya kedepan dan kebelakang dan hal ini tentu saja membuat penderitaan Lusi jadi semakin berlipat ganda, karena dirinya dihantam secara bersamaan oleh dua buah kontol sekaligus dari arah depan dan belakang tubuhnya.

Jepitan dinding kemaluan Lusi yang sangat peret itu membuat pak Dadang tak berdaya, meskipun dia sudah mencoba bertahan untuk tak segera mencapai klimaks namun semua itu terasa sia sia belaka karena beberapa saat kemudian kepala penisnya yang sudah basah dan licin terkena lendir kawin Lusi mulai terasa berkedut kedut seperti bom waktu yang ingin meledak.

Pak Dadang semakin menggila dan melepaskan pegangan tangan kirinya dari pundak Lusi untuk kemudian menarik pergelangan tangan kiri gadis itu kebelakang sementara tangan kanannya masih berpegangan dipundak yang satunya. Plokkk.. Ploookk.. suara benturan tubuh keduanya semakin terdengar keras membuat para buruh yang lain jadi tak sabar menunggu gilirannya.

Berbeda dengan Lusi yang masih lengkap menggunakan seragam sekolahnya, keadaan pak Dadang justru kebalikannya karena buruh yang kulitnya hitam legam itu sudah tak memakai apapun dibadannya alias telanjang bulat seperti seekor binatang yang sedang melampiaskan napsu rendahnya.

Bagaikan seekor koboi yang sedang menaklukkan kuda liar hasil tangkapannya, pak Dadang menghentak hentakan pinggulnya dengan kuat dari belakang sementara tangan kanannya yang mencengkram pundak Lusi menarik narik dengan sedemikian rupa hingga badan gadis itu jadi seperti tertarik kearahnya.

Akkkhh.. aaahh.. gaaak tahan guee kalau disuruh.. ngontolin aaammoy.. sekolahan kayaaak gini.. sssshh.. kooontol gue berasa maaauuu.. meledaaakk.. Enghhh... Crotttt !! Tiba tiba sperma hangat pak Dadang membuncah keluar dengan sangat banyaknya, menyemprot tanpa aturan hingga berkali kali memberikan kepuasan maksimal bagi dirinya.

Pak Dadang yang napasnya masih tersengal sengal segera mundur ke belakang dan langsung digantikan oleh pak Naryo yang berusaha menggauli Lusi dengan gaya yang serupa namun lebih esktrim.

Sleeb !! Setelah memasukan kejantanannya secara paksa kemudian buruh yang tak tahu diri itu langsung menghujam hujamkan kontolnya dengan cepat dan terarah, menusuk nusuk dengan sangat brutal seperti seorang psikopat seks yang sedang menindas korbannya.

"Oough.. aaaggh.. sshhhh.. meeemek cinaaa lu emaaang... paaa..ntes buat dijadiin jaaa..minan hut..aang kayak gini.. uuughh.. Erang Pak Naryo sambil kedua tangannya berpegangan pada tas ransel berwarna biru cerah yang dikenakan oleh Lusi.


Karena tasnya dipegangi dari belakang seperti itu maka tubuh Lusi yang sedang berlutut dilantai jadi terkocok kocok kearah depan dan belakang, tersentak sentak seperti orang yang ditarik secara paksa namun cengkraman kedua tangan Pak Tarno pada kepalanya membuat gadis itu tak bisa bergerak jauh.

"Haha.. napsu juga lu bro liat si non dipakein baju sekolahan kayak gini. Sindir Pak Tarno yang melihat temannya seperti orang kerasukan.

Semakin lama Pak Naryo semakin beringas dan menghujam hujamkan kontolnya lebih kencang lagi dari sebelumnya seakan ingin mengobok obok semua yang ada didalam liang vagina gadis chindo yang penampilannya imut seperti anak sekolahan itu.

Clokk.. Clokk.. bunyi suara kecipak penisnya yang sudah terlumasi lendir kawin gadis itu terdengar semakin keras saja, bersahut sahutan dengan deru suara napasnya yang terengah engah dan gumaman panjang dari mulut anak majikannya.

Menggagahi Lusi dengan seragam sekolahnya seperti itu sungguh memberikan pengalaman tak terlupakan bagi diri Pak Naryo sehingga diapun tak bisa lebih lama lagi mengendalikan dirinya. Perlahan lahan buruh yang otaknya kotor itu merasa spermanya mulai merambat naik keatas puncak dan siap meledak seperti gunung berapi yang sudah dalam status siaga satu.

"Aaaakkgghh.. guuuua kocok kooocok.. nih me...mek ciiina.. lu !! Erang Pak Naryo sambil menghentak hentakan penisnya dengan kecepatan tinggi dan tak lama kemudian diapun menarik kuat pegangan kedua tangannya pada tas ransel gadis itu sehingga kontol pak Tarno yang sedang dikulumnya jadi terlepas keluar. Jleebbb !! Ooughh.. Penis Pak Naryo langsung menghujam dengan sangat keras sekali bahkan Lusi merasa penis itu terasa mentok sampai ke pangkal rahimnya. Crottt !!

Menyaksikan ekspresi wajah temannya yang sedang keenakan karena diterjang badai orgasme maka Pak Tarno pun jadi merasa iri dan kepengen juga.

"Sini biar bapak ewe non Lusi didalam mobil !! Ketika melihat temannya sudah selesai melampiaskan napsu, Pak Tarno pun langsung menjambak rambut Lusi dan memaksanya untuk masuk kedalam mobil.
Karena posisi sandaran bangku mobilnya sudah diturunkan maksimal kebelakang maka Pak Tarno pun dapat dengan leluasa berbaring disana dan memposisikan Lusi menelungkup diatas badannya dengan penis yang menancap dikemaluan gadis itu.

"Goyangin pinggulnya non !! Kocok kocok kontol bapak pake memek non yang peret itu !! Bisiknya ditelinga gadis itu yang sepertipunya kekuatan menghipnotis sehingga Lusi pun langsung menuruti perintahnya.

Tak hanya Lusi saja yang mengayun ayunkan pinggulnya dari atas ternyata dari arah bawah sopir laknat itu pun melakukan hal yang sama. Sambil mendekap kuat tubuh putri majikannya yang berseragam sekolah dan melumat paksa bibirnya, lelaki tua itu berupaya menghujam hujamkan kontolnya dari bawah dengan penuh napsu
membuat keduanya semakin tenggelam dalam lautan kenikmatan yang tak bertepi.

Menyetubuhi Lusi dengan memakai seragam sekolah seperti itu tentu memberikan sensasi yang berbeda bagi diri pak Tarno sehingga diapun nampak menggebu gebu sekali ketika sedang menggauli anak majikannya didalam mobil mewah tsb. Posisi persetubuhannya yang seperti itu juga sangat menguntungkan dirinya dimana pak Tarno tak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk meraih kenikmatannya namun sebaliknya justru Lusi lah yang harus bekerja keras dan mengeluarkan banyak tenaga guna memasukan napsu bejad sopirnya tsb.

"Ssshhh.. Non Lusi imut banget sih kalau make baju sekolahan kayak gini. Sini bapak cipokin lagi bibirnya. Kata Pak Tarno yang kembali melumat ganas mulut gadis itu dan mendekap erat tubuhnya.

Puas melumat bibir anak majikannya yang mungil kemudian pak Tarno berhenti sejenak guna mengatur napasnya yang semakin tersengal sengal. Dia pandangi wajah oriental Lusi yang sedang meringis dan mendesah desah keenakan ketika kemaluannya tengah disodok sodok dari bawah oleh kontol sopirnya sendiri.

Slurrpp.. tiba tiba lelaki tua itu menjulurkan lidahnya keluar dan menjilati wajah Lusi dengan seenaknya. Slurrpp.. lidahnya yang kasar seperti lidah seekor binatang menyapu tanpa aturan kesana dan kemari seperti kuas cat yang sedang digunakan untuk mengecat dinding ruangan.

Lusi tentu merasa risih diperlakukan seperti itu oleh sopir keluarganya yang sudah tua bangka namun diapun tak bisa memungkiri kalau lama kelamaan sapuan lidah bajingan itu mampu membangkitkan birahi yang lebih dalam pada dirinya.

Aaaaakkhh.. suara lenguhan gadis itu pun terdengar sayu dan menggairahkan membuat pak Tarno yang sedang menghujam hujamkan penisnya dari bawah 
jadi semakin bergelora dan munculah niat dalam pikirannya untuk menggauli gadis itu dengan lebih buas lagi.

Kedua tangan pak Tarno yang semula mendekap punggung Lusi kini berpindah tempat kearah bawah. Tangannya yang sudah keriput itu menelusup masuk kedalam rok pendek seragam sekolah anak majikannya, untuk kemudian mencengkram kuat dan menekan nekan bongkahan kenyal pantat itu kearah depan sehingga dengan demikian penisnya yang sedang menghujam pun dapat melesak lebih dalam.

Uunnhh.. teken yang kuat paaakk.. akuu pengen dimasukin sampee mentttookk !! Jerit Lusi sambil mendengakan sedikit kepalanya keatas karena rasa nikmat yang dirasakannya sungguh luar biasa.

Tak mau pasrah begitu saja kemudian Lusi pun mencoba mencari kenikmatan tambahan dengan cara menjulurkan lidahnya keluar dan berupaya menjilati wajah jelek sopir tuanya itu. Slurpp.. lidahnya yang lembut dan basah menyapu kesana kemari, tanpa rasa jijik gadis itu menjilati seluruh wajah pak Tarno yang sudah tua dan keriput hingga basah kuyup berlinang air liurnya.

Lusi semakin lupa diri dan melanjutkan perbuatan tak wajarnya ke area kuping lelaki itu, selain menciumi dan menjilati dia juga mengulum ngulum daun telinga pak Tarno yang caplang seperti daun pisang tsb membuat pria itu jadi tambah blingsatan saja.

Tak mau kalah maka pak Tarno pun kembali membalas aksinya dengan mencumbui leher gadis itu dengan buas. Bagaikan seekor harimau yang menggigit mangsanya diapun menggigit gemas leher jenjang anak majikannya yang putih mulus dan beraroma lembut tsb. 

Aannghh.. Lusi langsung mengerang ketika lehernya dicupang dengan sedemikian rupa 
oleh sopirnya dan disaat yang bersamaan diapun merasakan kemaluanya dihujam hujam dengan sangat kencang sekali dari arah bawah. Crott... beberapa saat kemudian Lusi pun merasakan kemaluanya disemprot cairan hangat hingga berkali kali yang menandakan kalau sopirnya sudah menyerah dan takluk pada dirinya.

Belum sempat Lusi beristirahat tiba tiba Pak Wildan menjambak kasar rambutnya yang sudah mulai acak acakan akibat persetubuhan liar didalam mobil lalu menyeretnya keluar begitu saja dan meghempaskannnya diatas lantai granite garasi mobilnya.

Brukk.. rasa sakit akibat hempasan itu semakin membakar gairah dalam diri Lusi sehingga diapun malah sengaja menantang buruh itu dengan cara memasang ekspresi wajah cinanya yang sayu dan memelas.

"Jangan pak.. jangaan perkosaa aku lagi.. Katanya sambil menggeleng gelengkan pelan kepalanya.

"Hutang non sama bapak kan masih banyak jadi non kudu diperkosa terus terusan biar hutangnya cepat lunas. Hehe.. Ledek pak Wildan sambil mendorong tubuh Lusi yang sedang duduk bersimpuh sampai jatuh telentang miring kesamping sehingga lelaki itu dapat dengan mudah mengangkat naik keatas sebelah kakinya.

"Sleebb.. uughh.. masihh peret aja nih memek !! Pujinya sambil menusukan penis yang sudah ereksi penuh itu kedalam kemaluan Lusi.

Dengan posisi berlutut diatas lantai garasi mobil tsb pak Wildan yang wajahnya sudah sange berat pun mulai menghentak hentakan pinggulnya dengan perlahan sementara Lusi yang posisinya berbaring menyamping hanya bisa meringis sambil merem melek keenakan menikmati setiap sodokan yang ada.

Awalnya genjotan kontol itu memang terasa 
biasa saja namun lama kelamaan Lusi seperti merasakan sensasi kenikmatan yang berbeda dari sebelumnya dimana penis buruhnya yang menyodok dalam posisi miring itu seperti mengenai sebuah titik paling sensitif didalam liang vaginanya, sebuah titik rangsangan yang selama ini sulit dijangkau oleh lelaki manapun yang pernah menikmati kehangatan tubuhnya.

Gesekan kepala penis pak Wildan yang dilakukan secara berulang ulang pada titik sensitif itu membuatnya mabuk kepayang, memberinya sengatan birahi yang sangat misterius bagaikan sengatan listrik bertegangan rendah yang menjalar keseluruh tubuhnya.

"Ooohh.. oough.. emang edan nih memek.. digenjot dengan gaya apapun rasanya tetap peret aja !! Kata Pak Wildan yang walaupun baru beberapa kali memompa penisnya namun sudah merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Melihat Lusi sedang disetubuhi dengan posisi berbaring miring kesamping seperti itu membuatku jadi ingin bergabung. Dengan cepat akupun berlutut didepan wajahnya sambil menyodorkan penisku yang sudah berdiri tegak menantang seperti botol bir yang minta dibuka tutupnya.

Lusi yang sudah sange berat tanpa diperintah langsung meraih penis itu dan memasukannya kedalam mulut. Dengan buas dikulum kulumnya penisku hingga basah mengkilap terlumuri air liurnya.
Oough.. ternyata bener apa kata pak Wildan barusan kalau dilayani oleh seorang gadis amoy berseragam sekolah seperti ini memang sensasinya gak ada obat dan membuat badanku langsung semriwing seperti orang yang terkena sengatan raket nyamuk yang sudah dialiri listrik.

Kelakuan liar Lusi yang sedang menyedot nyedot penisku benar benar membuatku tak tahan. Aku seolah tak percaya melihat semua ini dimana seorang gadis amoy sekolahan berwajah imut tengah menyepong habis habisan sebatang penis buruh pribumi yang selama ini tak pernah kutonton dalam film bokep manapun.

Ooough.. gairahku langsung meledek ledak sehingga kuputuskan untuk menghujam hujamkan penisku yang dalam posisi miring kesamping dengan sangat kasar kedalam rongga mulutnya. Cpleepp.. Cpleeppss.. kontolku menghujam tanpa aturan membuat air liurnya semakin banyak yang membuncah keluar dan mengalir turun lewat samping bibirnya.

Diperlakukan kasar seperti itu Lusi malah tambah binal dan semakin kuat menyedot nyedot kontol hitamku yang berurat urat, membuat birahiku semakin meledak ledak dan kuputuskan untuk memompa penisku lebih kencang lagi dari sebelumnya. Cplepp.. Cpleepps.. suara benturan buah pelirku didagunya terdengar keras sekali seperti suara geluduk diwaktu hujan yang membuat suasana persetubuhan liar itu semakin menggairahkan saja.

Saat itu wajah cina Lusi yang awal terlihat innocent kini berubah menjadi sangat binal bahkan bisa disamakan dengan ekspresi wajah mesum seorang lonte jalanan yang sedang menjajakan tubuh montoknya dipinggiran jalan. Hal ini membuatku semakin menggebu gebu dan memompa penisku didalam mulutnya tanpa henti dan tanpa jeda sedikitpun.

Ooughh.. gadis amoy ini memang sungguh luar biasa. Sepertinya dia tahu bener bagaimana caranya memuaskan hasrat para pria pribumi seperti kami. Batinku bergejolak karena kepandaiannya merangsang semua buruh yang ada disini.

Rupanya Dedi tak mau ketinggalan dan buruh itu pun langsung meraih tangan kanan Lusi dan memaksanya untuk menggenggam penisnya yang sudah ereksi penuh. Karena sudah dalam keadaan terangsang hebat maka Lusi pun tanpa sadar langsung mengocok penis yang ada digenggamanan tangannya. Tanpa basa basi dikocoknya penis buruh itu dengan sekencang kencangnya hingga pemiliknya terlihat kelojotan dan mengadu aduh keenakan.

Dedi tak mau kalah dan berusaha membalasnya dengan cara menyingkap blazer seragam sekolah Lusi yang berwarna biru tua. Tangannya yang kekar dan berotot langsung meremas remas buah dada gadis chinese itu yang kondisinya saat itu masih terbungkus rapat oleh setelan kemeja putih lengan panjangnya.

Dedi yang posisinya sedang berlutut disamping Lusi masih belum puas juga dan akhirnya diapun berupaya membetot bagian tengah seragam putih tsb dengan kedua tangannya kearah yang berlawanan. Sreert.. sampai kancing bajunya berserakan dan menggelinding diatas lantai garasi mobil tsb.

Sambil melenguh lenguh keenakan karena dikocokin kontolnya Dedi pun meremas remas kasar buah dada gadis itu yang bhnya sudah disingkap turun kebawah. Tangannya terus bergerak tanpa henti, meremas dan memelintir putingnya yang berwarna pink 
seperti tukang kelapa yang sedang memeras ampas untuk mendapatkan santan.

Suara gumaman panjang yang keluar dari mulut Lusi terus memecah keheningan yang ada disana sehingga lama kelamaan akupun jadi tak tahan lagi dan tiba pada saatnya akupun langsung menghujamkan kontolku kuat kuat kedalam mulutnya sambil kudorong kepalanya kearah selangkanganku. Jleebb !! Enghhh.. Crottt.. Creett.. tusukan yang kulakukan secara frontal itu membuat mata sipit Lusi langsung membelalak dan melotot seperti orang yang tersedak makanan kenyal di tenggorokannya.

Merasakan hal yang sama dengan diriku tiba tiba Dedi menarik mundur kontolnya dari genggaman Lusi dan mengocok sendiri penisnya yang sudah mau meledak ke dekat wajah gadis itu yang sudah terkena lelehan spermaku.

"Anjeengg !! Gak tahaann gue liat muka cina lu !! Uuungggh.. terima nihh peju gue.. Crottt.. Creett.. Erang Dedi sambil menyemburkan seluruh isi kontol kewajah gadis itu yang posisinya masih berbaring miring kesamping.

Melihat kedua temannya sudah tumbang diterpa badai orgasme Pak Wildan pun semakin cepat menghujam hujam penisnya dikemaluan Lusi, sambil memegangi pergelangan kaki kanan Lusi yang terangkat keatas, dia genjot kontolnya dengan sedemikian rupa dalam posisi miring kesamping yang membuat Lusi jadi merintih rintih keenakan karena bagian paling sensitif didalam kelaminnya digesek gesek tanpa henti oleh sebatang penis pribumi yang ukurannya sangat tak wajar tsb.

Selama beberapa waktu Pak Wildan terus mengocok ngocok penisnya didalam vagina Lusi yang keadaannya semakin peret dan lembab, sebuah keadaan nikmat yang sulit diungkapkan dengan kata kata dan membuat buruh itu semakin mabuk kepayang.

Sambil mengocok dengan cepat pak Wildan terus menciumi betis gadis itu yang posisinya sedang terangkat keatas dan berada sangat dekat dengan wajahnya. Slurp.. dijilatinya betis gadis cina yang permukaan kulitnya sangat licin seperti porcelain itu membuat ujung kaki Lusi yang masih memakai kaos kaki dan sepatu sekolah berwarna hitam jadi bergetar hebat karena sensasi geli dan nikmat yang dihasilkannya.

Karena Dedi sudah mundur kebelakang maka Pak Wildan pun dapat dengan jelas melihat ekspresi wajah cina Lusi yang sepertinya akan segera mencapai orgasme.
 
"Aakkhh.. aaahh.. aaaangkatt kakiku lebih tiiinggi laaagii paaak.. sssh.. tusukinn yang dalam kontol bapaaak... Uuuhh.. Ceracau gadis itu yang makin kesetanan karena sensasi nikmat ketika disodok dalam posisi miring kesamping itu memang sangat luar biasa.

“Tahan ya non !! Bapak juga udah mau keluar nihh... Kata Pak Wildan yang sudah menyetubuhinya selama hampir dua puluh menit.

Karena terus didera kenikmatan yang tanpa henti maka kedua insan berbeda jenis itu pun tak tahan lagi. Pak Wildan merasakan kepala kontolnya sudah panas sekali dan siap untuk menembakan lendir hangat kentalnya. Tanpa pikir panjang buruh itu pun langsung membuang spermanya didalam liang kenikmatan putri majikannya yang masih lengkap memakai seragam sekolahnya. Uuuhh.. Crottt..

Akhirnya Pak Wildan dan amoy berseragam sekolah itu pun sama-sama sampai mencapai puncak kenikmatannya, dimana keduanya menggapai hal itu secara hampir bersamaan sehingga sensasinya sulit dilukiskan dengan kata-kata. Dengan tubuh yang bergetar hebat Pak Wildan pun mendekap kaki kanan Lusi yang posisinya masih dipegangi dan terangkat naik keatas.
Sementara penisnya yang belum dicabut sengaja dibiarkan saja mengecil sendiri di dalam vaginanya.

Setelah pak Wildan menuntaskan napsu birahinya kemudian diapun beringsut mundur kebelakang guna memberi kesempatan pada buruh lain yang belum kebagian jatahnya.

"Ayo non kita maen sekali lagi. Kata Pak Naryo sambil membalikan tubuh gadis itu hingga dalam posisi menelungkup dilantai granitenya yang dingin.

Dengan napas yang memburu kemudian buruh senior itu pun menduduki kedua paha Lusi dari belakang dan menyingkap rok seragam sekolahnya yang sudah kekecilan dan terlihat pendek hingga naik keatas pinggang. Setelah menarik sedikit pinggul gadis itu keatas lalu pak Naryo berusaha menancapkan penisnya yang seperti jagung Bangkok kedalam kemaluan majikannya. Jleebb.. uuhh.. edann !! Udah dikontolin berkali kali tapi berasa kayak masih perawan aja nih memek !! Puji Pak Naryo yang terkagum kagum dengan elastisitas kemaluan gadis itu yang terasa ketat sekali.

Lusi yang sudah lemas dan dalam keadaan menelungkup pun kembali membeliakan kedua matanya yang sipit ketika penis pribumi itu menyeruak masuk secara paksa 
membelah bibir kemaluannya yang sudah basah.

Sleebb.. Slebb.. penis itu mulai digerakan maju mundur secara perlahan berusaha mengais ngais kenikmatan yang tersisa didalamnya setelah beberapa waktu yang lalu diobrak abrik oleh penis rekan kerjanya sesama buruh.

Posisi Pak Naryo saat itu seperti sedang mengangkangi badan mulus Lusi yang masih lengkap memakai seragam sekolahnya dengan kedua tangan buruh itu terlihat menopang badannya sendiri yang ditempatkan disamping kanan dan kiri tubuh gadis itu. Meskipun terlihat pelan namun siapa yang menyangka kalau sentakan penis buruh itu terasa begitu dalam dan menusuk ketika sedang mengaduk aduk liang senggama anak majikannya. Perlahan namun pasti mungkin pernyataan inilah yang paling tepat untuk menggambarkan betapa kuatnya genjotan penis pak Naryo yang menusuk hingga titik terdalam pada relung kenikmatan putri majikannya.

Lusi yang awalnya merem melek tiba tiba mengerang panjang tatkala penis pribumi yang sedang mengaduk aduk liang senggamanya dihujamkan dengan kecepatan yang lebih tinggi, menggesek gesek semua bagian yang ada di dinding kemaluannya dan menciptakan kenikmatan yang lebih dahsyat dari sebelumnya.

Seperti yang diakui sebelumnya kalau pak Naryo memang sangat terobsesi dengan seorang gadis cina innocent seperti Lusi yang terlihat polos dan lugu dimatanya. Fantasi terpendamnya yang ingin memperkosa gadis amoy seperti itu pun kembali muncul kepermukaan pikirannya, membuat wajah pria itu berubah secara drastis dan terlihat sangat beringas.

Pak Naryo yang sudah terseret fantasi liarnya pun langsung menjambak kasar rambut Lusi sampai kepalanya tertarik dan mendengak keatas. Jleebb.. Jleebb !! Aarrghh.. Dia hujam hujamkan kontolnya yang sangat kokoh seperti tiang beton itu kedalam kemaluan Lusi yang sudah pasrah tak berdaya dan siap menerima setiap sodokannya.

"Isepin tuh kontol pribumi yang ada didepan muka lu !! Bentak Pak Naryo untuk membakar suasana agar lebih menegangkan.

Pak Dadang yang sudah pulih dari rasa lelahnya pun dengan cepat menyodorkan penisnya kearah mulut gadis itu yang posisinya sedang menganga akibat mengerang erang ketika sedang digenjot kasar oleh temannya. Slebbb !! Tanpa kesulitan penis pak Dadang pun langsung amblas masuk kedalam rongga mulutnya yang sudah tergenang oleh air liur membuat setiap sodokan kontolnya jadi menimbulkan suara kecipak yang menggairahkan.

Karena kurang nyaman disetubuhi dengan cara seperti itu maka Lusi pun mencoba menggunakan kedua tangannya untuk menopang tubuhnya diatas lantai sehingga posisinya sekarang seperti sedang didoggy dari belakang sementara mulutnya sibuk melayani penis yang ada didepannya.

Walaupun terasa lebih lazim dan nyaman tapi persetubuhan ini masih terasa berat bagin Lusi karena diwaktu yang bersamaan dirinya harus menahan dua hentakan penis sekaligus yang datang dari arah depan dan belakang. Setiap kali Pak Naryo menyodok keras dari arah belakang maka badan Lusi secara otomatis akan langsung terdorong kedepan membuat penis buruh yang satunya jadi semakin dalam menyodok mulutnya. Dan begitu juga sebaliknya setiap kali penis pak Dadang dihujamkan dengan kuat dari arah depan maka badan Lusi akan terdorong kebelakang membuat penis temannya jadi semakin dalam melesak dikemaluannya.

Kuakui stamina Pak Naryo memang sangat luar biasa meski dia sudah menggauli Lusi untuk kesekian kalinya namun tenaganya yang seperti kuda tak terlihat berkurang sedikitpun. Pria itu terus menghentak hentakan pinggulnya dengan cepat membuat badannya yang kekar semakin basah kuyup oleh keringat yang mengalir deras.

Berbeda dengan temannya yang masih terlihat tangguh rupanya Pak Dadang sudah tak tahan lagi dan akhirnya diapun memutuskan untuk menarik keluar kontolnya yang sudah basah kuyup terkena air liur. Sambil mengarahkan kepala penisnya kewajah Lusi kemudian dia kocok penis itu dengan sangat cepat sekali.

Eennghh.. terima nihh peju gue dimukaaa lu !! Uuhh.. Crottt.. betapa puasnya buruh itu ketika menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri ketika air maninya yang agak encer namun sangat banyak seperti air kencing membasahi wajah gadis itu.

Setelah Pak Dadang mundur kebelakang aku dan kedua buruh yang lain segera mengambil posisi berdiri didepan gadis itu yang posisinya masih di doggy oleh pak Naryo sampai mengerang erang.

Akkhhh.. aakkhh.. tunggu apalagi.. ayooo.. cepaaatt.. pejuiinn muka akuuu.. enmnggh... 
Rengek Lusi sambil merintih rintih dan menjulurkan lidahnya keluar.

"Waduhh kalau begini terus mah lama lama bapak bisa kehabisan peju non. Mending non ikut bapak ke pabrik aja ya. Biar nanti non bisa mandi peju sepuasnya. Hehe.. Kata Pak Tarno sambil mengocok penisnya yang sejak tadi sudah angguk anggukan.

Tak perlu waktu lama akhirnya kami bertiga pun mengocok penis masing masing dan hampir diwaktu yang bersamaan air mani kami semua pun memuncrat keluar membasahi wajah oriental gadis itu dan sebagian lagi mengenai lidahnya yang sedang menjulur keluar. Crott... Creett..

Sepertinya ada sesuatu yang unik pada sesi pelatihan budak didalam garasi mobil kali ini, karena setelah menerima semburan sperma hangat yang begitu banyak diwajahnya secara bersamaan, tiba tiba badan Lusi yang sedang di doggy kasar oleh pak Naryo langsung terlihat kelojotan dan tak berdaya, cipratan dan aroma air mani pribumi itu seperti memiliki kekuatan erotis yang sangat dahsyat yang membuatnya langsung roboh diterjang badai orgasme.

"Oough.. akuu.. udaaah gaakk tahaaan lagiii..
enghh..

Setelah diguyur air mani pribumi tepat diwajahnya tubuh Lusi yang masih lengkap mengenakan seragam sekolahan elitenya pun langsung ambruk jatuh kelantai, kedua tangannya yang sejak tadi sudah lemas dan gemetaran benar benar tak mampu menopang bagian atas tubuhnya lagi, sementara pak Naryo yang menggenjot dari belakang sama sekali tak peduli dan terus menghantam tanpa ampun liang vagina gadis keturunan cina itu dengan sekuat tenaganya. Cplepp.. Cpleepp.. lendir kawin Lusi yang menyembur keluar pun jadi membuncah dan memuncrat muncrat seperti sebaskom air yang ditumbuk dengan lesung batu.

Lusi yang sudah lemas dan kehabisan tenaga mungkin sudah ambruk sepenuhnya diatas lantai garasi rumah jika kedua tangan pak Naryo tak menahan pinggangnya dari belakang. Bila dilihat lebih detail, keadaan Lusi sekarang nampak seperti orang yang sedang menungging pasrah dengan pantat menjulang tinggi keatas sementara kepalanya bertumpu lemas diatas lantai.

Menyadari putri majikan sudah kelenger seperti itu maka Pak Naryo pun langsung menarik keluar penisnya yang sudah akan meledak. Dalam posisi berdiri tepat dibelakang gadis itu kemudian dia kocok kocok penisnya dengan sangat kencang seperti seorang anak abg yang baru pertama kali melakukan onani dikamar mandi.

"Ooughh.. ooohh.. bapakk pejuinn ya nonnn tas ranselnya.. uuughh.. Lenguh pak Naryo yang malah sengaja menumpahkan seluruh amunisi perangnya diatas tas ransel berwarna biru cerah milik anak majikannya.
Crott.. Creett..

Entah apa yang ada didalam pikiran Pak Naryo yang pasti dia merasa puas sekali setelah berhasil menodai tas ransel Lusi yang dulu sering dipakainya untuk pergi sekolah.

Kami yang kelelahan pun langsung pergi meninggalkan Lusi begitu saja dalam keadaan menelungkup lemas diatas lantai garasi rumah dengan wajah, seragam dan tas ranselnya yang dipenuhi noda sperma.

Pelatihan Khusus Dikolam Renang


Semakin lama pelatihan seksual yang kami berikan pada Lusi semakin berat saja. Pagi itu para buruh pun sepakat untuk menerapkan sebuah aturan permainan yang baru dimana Lusi akan kami gauli di pinggiran kolam renang yang ada dibelakang halaman rumah mewahnya.

"Non Lusi seksi banget ya kalau pakai bikini kayak gini. Pokoknya gak kalah seksi deh sama cewek bule yang suka ngejemur dipantai itu. Puji Pak Naryo yang matanya terlihat jelalatan ketika melihat Lusi sedang berdiri dipinggiran kolamnya.

"Pak.. lebih baik bapak pulang sekarang aja deh. Soalnya p-paku bilang dia mau pulang ke rumah hari ini. Kata Lusi yang tadi malam mendapat kabar tentang hal itu.

"Gak usah buru burulah non. Nanti siang juga masih keburu kok. Lagian p-panya non sekarang kan masih diluar kota dan bapak yakin perjalanan pulangnya pasti gak bakalan secepat itu deh.

"Iya non senggak nggaknya kasih kesempatanlah ke kita buat nyicipin badan non Lusi sekali lagi. Mubazir banget kan non kalau amoy udah pake baju renang seksi kayak gini tapi gak sampe kena diewe sama pribumi. Hehe.. Kata Pak Tarno mencoba memancing mancing gairah Lusi karena dia tahu kalau gadis itu paling gak tahan kalau sudah diserempet dengan berbagai hal yang mesum dan berbau rasis.

"Aduhh.. jangan deh pak.. kita kan masih punya banyak waktu untuk menjalani kesepakatan itu. Empat bulan itu bukan waktu yang sebentar loh pak. Pokoknya selama masa perjanjian itu berlaku aku janji deh akan melayani kalian semua sampai puas. 

"Loh kok non Lusi jadi ngatur ngatur kami begitu sih. Selama masa perjanjian, non itu kan gak lebih dari sekedar budak pemuas napsu kami. Jadi non gak punya hak sama sekali buat mengusir kami dari rumah ini.

"Please.. kumohon kalian semua pergi dari rumahku sekarang. Aku gak mau kalau kesepakatan ini sampe diketahui sama p-paku. Kalian tahu sendiri kan watak p-paku seperti apa, yang ada nanti aku bisa diusir dari rumah. Bujuk Lusi yang kuatir kalau sampe kegilaan ini diketahui oleh ortunya yang sangat temperamental itu.

Sebelumnya Lusi memang sudah menceritakan kepada para buruhnya tentang sikap ortunya yang keras dalam mendidik keluarganya, Jangankan melakukan seks bebas seperti ini bahkan jika ketahuan berpacaran ketika masih sekolah saja mungkin dirinya akan langsung dihukum dan dimaki habis habisan.

"Akhh masa bodo. Pokoknya sebelum pergi dari sini non Lusi harus melayani kami sekali lagi. Sekarang mendi non cepat berlutut dilantai dan sepongin nih kontol bapak !! Perintah Pak Naryo yang sudah tak sabar ingin menggauli putri majikannya yang tengah memakai bikini seksi berwarna merah tsb.

Karena masih kuatir dipergoki oleh ortunya maka Lusi pun terpaksa membantah perintah itu dan memutuskan untuk berlari meninggalkannya.

"Gak.. pokoknya aku gak mau melayani kalian lagi..

"Sialan malah kabur dia !! Kayaknya tuh cina emang lebih suka diperkosa daripada di ewe baik baik. Gerutu Pak Naryo sambil memandang Lusi yang sedang dikejar oleh dua orang rekannya.

Lusi terus berlari mengelilingi pinggiran kolam renang rumahnya yang cukup luas tsb. Sambil menjerit dan sesekali menoleh kebelakang diapun berusaha menghindari para buruh yang sedang mengejarnya namun sayangnya hal ini malah membuat gairah kami semakin meronta ronta dan ingin segera menangkap gadis keturunan cina itu lalu memperkosanya habis habisan.

Pak Naryo yang terkenal licik tak kehabisan akal lalu ikut mengejar Lusi dari sisi kolam yang satunya lagi dan akhirnya Lusi pun berhasil terperangkap tepat di depan sebuah bangku rotan berbentuk unik yang ada dipinggiran kolam renang tsb.

"Rupanya udah berani ngelawan lu ya !! Emang lu mau gue tenggelamin didalam kolam renang itu ? Bentak Pak Naryo sambil melotot yang membuat Lusi bergidik ketakutan.

"Mungkin si non udah bosan kali pak diperkosa bohong bohongan sama kita makanya dia sengaja berbuat kayak gini supaya kita marah dan perkosa dia beneran. Hehe.. Ledek Dedi sambil meremasi buah dada Lusi yang terkesan seksi karena mengenakan bikini.

Vibrasi dipinggiran kolam renang yang Lusi rasakan kali ini sungguh jauh berbeda dari sebelumnya dimana para buruh menatapnya dengan sangat kejam tanpa kepura puraan seolah ingin menggaulinya tanpa ampun.


Belum sempat Lusi menebak apa yang akan dilakukan terhadap dirinya tiba tiba pak Dadang yang sejak tadi menelikung kedua tangannya kebelakang langsung menyeretnya ke arah bangku rotan dimana pak Naryo sudah lebih dulu duduk disana.

"Buruan ikat tangannya. Gua yakin nih cina pasti pengen dikontolin seperti m-manya dulu !! Bentak Pak Naryo yang duduk mengangkang diatas bangku kolam renang berbentuk unik tsb.

"Aduuhh !! Lepasin.. jangan ikat tanganku kayak gini !! Jerit Lusi sambil meronta dan menggeliat ketika kedua tangannya yang di satukan kebelakang mulai diikat dengan seutas tali yang diambil dari dapur rumahnya.

Lusi tak tahu kenapa disaat dia sedang dihadapkan dengan situasi tertekan seperti ini tiba tiba seperti ada sesuatu kekuatan yang menarik pikirannya kemasa lalu dimana dia kembali menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri ketika m-manya tengah digauli oleh para perampok yang menyatroni rumahnya untuk yang ketiga kalinya.

Menurut cerita Lusi pada para buruhnya, perampokan sadis yang terjadi dirumahnya beberapa tahun yang silam memang tak hanya terjadi sekali saja. Kala itu menurut ceritanya, Pak Gunawan memang sengaja tak mau melaporkan kejadian kelam tsb pada pihak yang berwajib karena kuatir nama baiknya sebagai seorang pengusaha sukses akan tercemar sehingga dia lebih memilih untuk bungkam dan tak memberitahunya kepada siapapun dan bertindak seperti tak terjadi apapun dirumahnya.

Namun sayangnya sikap bungkamnya ini malah dimanfaatkan oleh gerombolan perampok tsb untuk kembali mengulangi perbuatan bejadnya dengan cara menyatroni rumah keluarga itu hingga berulang kali dan disetiap aksinya mereka juga selalu memperkosa istri pak Gunawan dengan sangat kejam dan brutal sementara Lusi dan adiknya hanya bisa sembunyi sambil menontonnya.

"Sekarang bapak mau non kerjain apa yang dilakukan sama m-manya non waktu kejadian perampokan itu !! Bentak Pak Naryo yang sengaja terus mengksploitasi kejadian mengerikan itu.

Didorong oleh gairah terpendamnya yang muncul ke permukaan kemudian tanpa sadar Lusi pun langsung berlutut didepan pak Naryo dengan matanya yang sipit menatap kearah selangkangan buruhnya yang pada saat itu sudah tak memakai celana namun masih mengenakan kaos oblongnya.

"Jangan cuma diliatin aja !! buruan sepongin tuh kontol pribumi !! Puasin tuh kontol seperti m-ma non memuaskan perampoknya. Ledek Pak Tarno yang sepertinya sangat paham dengan peristiwa itu.

Sambil menjambak rambut Lusi kemudian Pak Tarno mendorong kasar kepala gadis itu kearah selangkangan temannya yang sedang duduk dibangku rotan kolam renang berbentuk unik tsb.

Mmpmm.. mmpm.. dalam posisi berlutut dipinggir kolam renang dan kedua tangan terikat kebelakang Lusi pun mulai melayani penis buruh senior itu dengan mulutnya. Disedot sedotnya kontol hitam berurat tsb dengan penuh gairah seakan sedang mengulum kejantanan para perampok yang menyatroni rumahnya waktu itu.

"Ouchhh enak banget non.. sedot lebih kuat lagi !! Anggap aja non lagi nyepongin kontol para perampok itu. Ucap Pak Naryo sambil memegangi kepala wanita bertubuh mulus itu dengan kedua tangannya yang kekar.

Dipancing dengan perkataan seperti itu Lusi pun tambah bergairah. Hmmpm.. wanita berwajah sayu dan oriental itu menggumam panjang sambil mempercepat gerakan kepalanya yang maju mundur seirama dengan gerakan kedua tangan pak Naryo yang sedang mendorongnya dari belakang.

Ouchh sshh.. aahh... pak Naryo mendengus menahan nikmat yang luar biasa ketika kejantanannya sedang disedot dan dikulum kulum oleh seorang gadis chinese yang badannya terlihat seksi dengan bikini merah seperti itu.

"Ternyata bener kata orang. Kelakuan an-ak tuh emang gak bakal beda jauh sama ortunya Hehe.. Ledek Pak Tarno.

"Iya pak. Ortunya aja pada doyan ngewe semua jadi wajarlah lah kalau tuh bakat nurunin ke an-ak gadisnya. Haha.. Sahut Dedi yang mengambil posisi jongkok dibelakang Lusi lalu dengan kurang ajar mulai meremasi buah dadanya yang masih terbungkus bikini seksi.

"Ayo non kontol yang lain disepongin juga dong. Jangan cuma punya pak Naryo aja. 
Kata Pak Tarno yang berdiri sambil menonton perbuatan tak senonoh itu dimana ada tiga orang temannya sedang duduk berbaris dibangku rotan berbentuk panjang tsb.

Bagaikan seorang pelacur murahan Lusi pun berpindah tempat dari satu buruh ke buruh yang lainnya, merangkak dan berlutut dihadapan mereka sambil memasang ekspresi wajah memelas hingga terlihat seperti seorang budak yang sedang melayani tuannya.

"Heh !! Apa yang kalian lakukan disini !!? Bentak seorang pria paruh baya yang masih memakai setelan jasnya.

Ketika kami sedang asik berpesmoy dipinggiran kolam renang tiba tiba kami dikagetkan oleh suara seseorang yang sepertinya sudah tak asing lagi. Sontak para buruh pun langsung menoleh dan terkejut ketika melihat pak Gunawan yang tak lain adalah bos kami sudah berdiri disana.

"Kurang ajar !! Berani beraninya kalian berbuat seperti ini pada putriku !! Liat aja nanti kalian semua pasti akan kujebloskan kedalam penjara. Ancam Pria itu sambil melotot dan wajah memerah karena emosi.

Karena panik akan kejadian yang datangnya secara tiba tiba ini maka para buruh pun langsung bertindak cepat agar semuanya tak terjadi. Secara serempak para buruh pun mencoba menaklukan dan meringkus bos kami tsb, pak Gunawan yang saat itu masih mengenakan setelan jas hitam tentu tak diam saja dan berusaha melakukan perlawanan sebisanya namun karena kalah jumlah maka kami pun dapat dengan mudah menaklukkannya. Setelah tak berdaya lalu kami pun mengikat kedua tangan pak gunawan kebelakang sementara Lusi yang sedang berlutut hanya bisa terdiam saja sambil menanggung malu.

"Bajingan kalian semua.. kalian apakan putriku.. bangsat !! Bentak Pak Gunawan yang tak bisa menyembunyikan sifat temperamentalnya.

"Aduhh sori banget bos. Bukannya kita mau kurang aja sama keluarganya bos tapi kita semua juga terpaksa melakukan hal ini. Hehe.. Sahut Pak Naryo.

"Iya bos. Ini semua juga kan salahnya bos sendiri yang gak mau membayar gaji kita selama empat bulan. Jadinya mau gak mau kita terpaksa minta kompensasi kayak gini sama anak bos untuk mengganti kerugiannya. Kata Pak Dadang menjelaskan.

Pak Gunawan terus meronta berusaha melepaskan dirinya namun tak berhasil hingga akhirnya diapun menyerah karena semua usahanya terasa sia sia belaka.

"Udah bos tenang aja. Kita berani melakukan ini juga karena ada kesepakatan bersama kok. Anaknya bos udah setuju dan kita juga setuju kan hasilnya jadi sama sama enak dan gak ada yang dirugikan. Hehe.. 

"Saya gak percaya sama kalian !! Kalian semua pasti sudah mengancam putriku untuk menandatangani surat kesepakatan itu kan !!? Tuduh Pak Gunawan.

"Yah kita sih terserah bos aja mau percaya atau nggak tapi intinya bos gak akan pernah bisa menuntut kami karena kami dilindungi oleh surat kesepakatan itu. Haha.. Kata Pak Naryo yang merasa diatas angin karena memiliki bukti yang kuat.

"Udah bro kagak usah kelamaan. Daripada debat gak jelas kayak gini mending kita lanjutin aja acara pesmoynya. Kalau perlu kita ajak aja tuh si boss buat gabung sama kita. Kata Pak Tarno yang paham sekali dengan karakter mata keranjang bosnya dan dia yakin kalau lelaki itu akan sange berat ketika menyaksikan putrinya digauli oleh para buruh pabriknya sendiri.

Karena merasa tanggung maka para buruh pun melanjutkan acara pesmoy dipinggiran kolam renang tsb sambil disaksikan oleh pak Gunawan yang hanya bisa melongo ketika menyaksikan putri kesayangannya dicabuli sedemikian rupa didepan matanya.

"Ayo non sepongin lagi punya bapak !! Tunjukin ke p-paanya non kalau non itu bukan gadis rumahan yang lugu seperti dulu lagi. Hehe.. Kata Pak Naryo sambil menyodorkan penisnya yang semakin tegang ketika perbuatan hina ini dilakukan dihadapan bosnya sendiri.

Lusi yang sudah terlanjur sange pun tak mempedulikan apa apa lagi dan langsung melahap penis buruh yang sedang berdiri dihadapannya. Bleep.. Bleepp.. kontol buruh yang bentuknya sangat menakutkan itu dia kulum kulum dengan penuh napsu seperti seorang anak yang sedang melahap es krim kesukaannya.

"Emang bangsat kalian semua !! Cepat lepasin dia !! Umpat Pak Gunawan yang masih tak rela putrinya diperlakukan seperti itu.

"Ngapain sewot begitu sih bos. Bukannya bos juga udah sering ngebuntingin buruh bahenol yang ada dipabrik. Jadi 
sekarang gantian donk buruh yang ngentotin anak bos sampe bunting. Itu baru adil namanya. Kata pak Wildan yang sudah mengetahui kelakuan dan sepak terjang bosnya dipabrik.

Para buruh pun bersorak sorai kegirangan karena merasa sudah berhasil membalas semua kelakuan bejad ayah Lusi pada teman teman mereka. Sepertinya gosip yang beredar memang benar kalau ayah Lusi kerap mengiming imingi para buruh wanita dipabrik dengan sejumlah uang agar dapat mencicipi tubuh mereka. Bahkan tak jarang ada yang sampai hamil dan harus digugurkan guna menutupi aib yang ada.
Para buruh wanita rela melakukannya demi mendapatkan sejumlah uang dan Lusi melakukan hal ini pun demi menggantikan sejumlah uang pada para buruh. Sungguh suatu hal yang kebetulan sekali.

Betapa hancurnya perasaan pak Gunawan saat itu ketika melihat salah satu putri kesayangannya tengah dicabuli oleh para buruhnya sendiri. Tubuh Lusi yang putih mulus dan masih mengenakan bikini seksi berwarna merah nampak berlutut pasrah dikelilingi para buruhnya yang bertubuh gelap, penis itu satu persatu disodorkan kewajahnya dan secara bergantian mengaduk aduk mulut mungilnya tanpa jeda membuat air liurnya mulai membuncah keluar membasahi dagunya.

Tanpa disadari pemandangan erotis itu berhasil meredam amarah yang bergejolak dalam diri pak Gunawan. Emosi yang tadinya meledak ledak kini mulai tergantikan dengan gairah yang menggebu gebu membuat jantungnya berdegup kencang dan penisnya mulai menegang didalam celana.

"Weeii kalian liat tuh !! Kontolnya si boss sampe berdiri gara gara nontonin anak gadisnya diginiin sama kita. Kata pak Dadang yang tanpa sengaja melihat jendolan besar dari balik celana bosnya.

"Wah gawat nih.. kontol p-paa.. non kayaknya udah gak bisa diajak kompromi lagi tuh. Makanya kalau punya badan jangan kelewat mulus non, liat tuh p-paanya non aja sampe napsu gitu ngeliatnya. Ledek Pak Tarno

"Ya udah daripada cuma nonton doank mending si boss kita ajak aja sekalian. Kata Pak Naryo sambil melepas ikat pinggang  dan melucuti celana bosnya hingga jatuh tergeletak di atas lantai pinggiran kolam renangnya.

"Eehh.. mau apa kamu Naryo !! Ngapain buka buka celana saya !! Kata Pak Gunawan.

"Udah bos kagak usah pura pura. Sebenarnya bos juga udah kepengen kan disepongin sama non Lusi. Hehe..

Dugaan pak Naryo memang bukan tak berdasar karena ketika celananya dibuka ternyata penis bosnya sudah berdiri tegak menantang sambil angguk anggukan yang menandakan kalau lelaki itu sudah sangat terangsang dengan apa yang dilihatnya saat itu.

"Buruan non diisep. Kayaknya p-paa.. non udah gak tahan tuh. Ledek Dedi.

"Iya tapi punya si bos keliatan kecil banget pokoknya gak sebanding sama punya kita. Takutnya si non malah gak puas nanti. Haha.. Ledek Pak Wildan.

"Jangan pak. aku gak mau kalau disuruh kayak gini !! Sahut Lusi menolak sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Bukannya disurat kesepakatan itu sudah jelas tertulis kalau non Lusi harus menuruti semua keinginan dan fantasi seks kami semua. Kalau non sampe melanggar nanti surat kesepakatannya bisa diperpanjang secara otomatis loh !! Kata Pak Naryo mengingatkan.

"Tapi pak.. tolong lepaskan ikatan papaku dulu. kasian dia kalau tangannya diikat kayak gitu.

"Tenang aja non. Kalau p-paanya non udah jinak nanti ikatannya juga bakal kita lepasin kok. Hehe.. Kata Pak Naryo.

Lusi yang keduanya tangannya masih terikat kebelakang kemudian dipaksa berlutut didepan lelaki itu. Perlahan lahan dia mulai menjulurkan lidahnya keluar untuk menjilati kepala penis pak Gunawan yang bulat seperti jamur. 

"Uuhh... Lenguh pria paruh baya tsb ketika kepala penisnya yang sudah agak basah bergesekan dengan lembutnya lidah Lusi.

Slurp.. Slurp.. lidah yang basah dan lembut itu menari nari dengan lincahnya berupaya menyelesaikan tugas yang diembannya. Menyapu dengan sangat perlahan mulai dari ujung yang paling depan hingga ke pangkal penisnya lalu turun lagi kebagian bola bekelnya.

"Oouhh.. Lie Shieenn.. enaak bangett dikayak giniin sama kamu.. Kata pak Gunawan sambil memandangi wajah gadis itu yang sedang berlutut pasrah dihadapannya.

"Hehe.. daripada bos ngerjain buruh cewek dipabrik sampe pada hamil mulu mending bos petot aja an-ak bos sendiri kayak gini.

Dalam keadaan berdiri dan kedua tangan terikat kebelakang, Pak Gunawan pun mendapatkan pelayanan spesial dari putri tercintanya yang cantik tsb.

"Wah kontol gua jadi tegang nih. Gara gara ngeliat amoy ngisepin burung bapaknya hehe.. Ledek pak Dadang yang sejak tadi hanya bisa menelan air liurnya.

"Namanya juga amoy lonte. Asal ada kontol langsung main sikat aja. Gak peduli itu punya bapaknya sendiri haha.. Sambung Pak Naryo meledek majikannya.

Suara ejekan para buruh membahana dipinggiran kolam renang tsb. Perlahan Pak Gunawan pun mulai menikmati pelayanan lembut mulut putrinya. Laki laki paruh baya itu melenguh sambil memejamkan matanya menahan nikmat yang luar biasa.

"Ahh... Ennaak.. baaanget Lie shieenn... Ayo sepongin terus burung p-paa.. Ouch..

"Bos gimana sih. Punya anak cakep kayak gini kok malah dianggurin. Kalau saya yang jadi bapaknya mah pasti udah saya buntingin dari dulu hehe.. kata Pak Tarno.

Karena melihat ekspresi wajah pak Gunawan yang sudah sange berat maka kami pun memutuskan untuk melepaskan ikatan pada kedua tangannya sambil berharap pria tsb akan langsung mengikuti naluri binatangnya.

Ternyata dugaan kami bener juga karena setelah ikatannya dilepaskan pak Gunawan pun langsung bersikap buas. Kedua tangannya dengan cepat mencengkram kepala gadis itu dan mulai memaju mundurkan kearah selangkangannya.

"Ooughh.. Gadis nakal seperti kamu emang perlu dikasih hukuman kayak gini !! Ssshh...
Kata Pak Gunawan sambil mempercepat gerakan tangannya sehingga kepala Lusi jadi terasa seperti terkocok kocok dengan kuat sementara rambutnya yang awalnya dijepit keatas kini mulai berantakan.

Pak Gunawan semakin beringas dan menghujam hujamkan penisnya dengan lebih kencang lagi berharap menerima kenikmatan yang lebih besar lagi dari mulut putrinya. Ketika sedang memompa tiba tiba matanya tertuju pada bangku rotan besar yang ada disana sehingga lelaki itu langsung menghentikan pompaan penisnya dan membuat kami semua bertanya tanya.

"Kita pindah ke situ aja !! p-paa.. mau cobain gaya yang lain. Kata Pak Gunawan yang teringat suatu adegan yang ada di film dewasa.

Dengan entengnya pria itu memapah tubuh putih Lusi yang masih lengkap memakai bikini seksinya. Setelah berjalan beberapa langkah kemudian dia letakkan badan gadis itu diatas bangku rotan dalam posisi kepala yang menengadah dipinggiran bantalan sofanya.

Plak !! Dasar lonte murahan !! Cepat buka mulutmu dan sepongin lagi kontol p-paa.. Perintahnya sambil menampar pipi gadis itu.

Perkataan kasar lelaki itu terasa seperti cambuk birahi bagi diri Lusi. Seseorang yang selama ini menjadi panutan hidupnya kini malah berubah menjadi monster haus seks yang dengan seenaknya menghina dan merendahkan dirinya.

Dalam posis berdiri dipinggiran bangku dan mengangkangi wajah putrinya kemudian pak Gunawan mulai mengayun ayunkan pinggulnya secara perlahan, menggerakkannya maju mundur kedepan dan kebelakang seperti sedang memompa mulut gadis tsb. Slebb.. Slebb.. sambil terus memompa kejantanannya pengusaha itu mencoba untuk menggunakan kedua tangannya yang sedang menganggur untuk meremasi buah dada Lusi yang masih terbungkus pakaian renang seksinya.

"Gantian dong bos. Kita juga pengen disepongin sama non Lusi. Kata pak Dadang yang sudah tak memakai celana namun masih mengenakan kaos hitamnya yang sudah lusuh.

"Ya boleh aja. Tapi ingat ya jangan dulu dipejuin mukanya soalnya saya masih kepengen mainin putri saya. Sahut Pak Gunawan yang membuat Lusi jadi tercengang.

Dengan posisi berbaring menengadah dipinggiran bangku rotan berbentuk unik tsb kemudian para buruh pun bergiliran melakukan hal yang sama pada diri Lusi dimana rongga mulut gadis cina itu kami sodok sodok dengan kasar menggunakan batang kontol kami masing masing sampai gadis itu gelapagan dan air liurnya yang sudah membentuk gelembung busa membuncah keluar membasahi wajahnya.

"Hehe.. kenapa gak dari dulu aja sih bos ngasih hiburan kayak gini sama kita. Buruh juga kan manusia biasa yang sekali kali perlu dibikin happy sama bosnya. Sindir pak Naryo.

"Iya bos. Bos mah enak bisa gonta ganti nyicipin badannya buruh wanita yang semok semok itu. Nah kita apa udah cape kerja keras tapi ujung ujungnya cuma bisa coliin fotonya non Lusi doang ditoilet pabrik. Kata Pak Wildan.

Perihal foto wajah putrinya yang ditempel para buruh ditoilet pabrik memang sudah lama diketahui oleh pak Gunawan namun herannya setelah mengetahui hal itu bukannya marah tapi dia malah senge berat dan terkesan membiarkannya.

"Yaa.. Sebenarnya dulu saya juga pernah sih ngebayangin si Lie Shien lagi dikontolin sama buruh yang ada dipabrik. Ngebayangin badannya yang putih ini diikat ngangkang diatas mesin terus digilir rame rame sama buruh lelaki yang ada disana sampe mukanya belepotan peju. Hehe.. Kata Pak Gunawan dengan penuh antusias.

Perkataan pak Gunawan tentu saja membuat Lusi tambah tercengang karena dia tak menyangka kalau pria yang disayanginya bisa berfantasi seperti itu pada dirinya. Dalam hatinya Lusi pun mulai menghubung hubungkan dengan kejadian tak wajar yang ada selama ini, dimana beberapa waktu yang lalu pak Gunawan selalu memaksanya untuk bekerja lembur sendirian dipabrik padahal saat itu kondisi pekerjaan dikantor sedang tidak terlalu banyak. Apakah pria itu memang sengaja ingin mewujudkan fantasi liarnya dengan mengorbankan putrinya sendiri.

Pelatihan yang kami berikan kali ini terasa berbeda dari sebelumnya karena saat ini Lusi kami cabuli dihadapan ortunya sendiri, seseorang yang harusnya memberi perlindungan bagi dirinya tapi malah ikut menjerumuskannya kedalam jurang.

Bukannya puas setelah melihat mulut putrinya digilir seperti itu tapi fantasi pak Gunawan malah semakin menjadi jadi. Kemudian diapun memerintahkan pak Naryo untuk menyatukan dan mengikat kedua tangan Lusi keatas atap bangkunya dengan seutas tali yang sudah tersedia disana sehingga ketiaknya jadi terpampang dengan jelas.

"Lepasin paa.. jangan suruh mereka mengikatku seperti ini. Rengek Lusi yang tak percaya kalau p-panya bisa senekat itu.

"Sebelum dipejuin sama mereka p-paa.. mau jilatin memek kamu dulu. Sekarang cepat buka yang lebar kakimu Lie Shien !! Katanya sambil berjongkok didepan kedua kaki Lusi yang posisinya masih dirapatkan.

"Jangan paaa.. pokoknya aku gak mau dikayak gituin sama p-paa.. Lusi pun hanya bisa meneteskan air matanya namun pak Gunawan sama sekali tak peduli dan malah membuka paksa kedua kakinya hingga mengangkang lebar.

"Udah kamu gak usah sok jual mahal Lie Shieen !! Asal kamu tahu aja !! Memek cina yang udah kena dikontolin sama pribumi tuh udah gak ada nilainya lagi. Kata Pak Gunawan sambil menggesser bagian bawah baju renang yang menutupi kemaluan putrinya.

Slurrrp.. Slurprp.. tanpa basa basi pria yang masih memakai setelan jasnya itu langsung menjulurkan lidah keluar dan menjilati kemaluan Lusi dengan buas seperti seekor induk kucing yang sedang memandikan anaknya.

"Sssshh.. udaaah paaa.. hentikaaan !! Jangan jilatin meeemek.. akuuu kayak gini.. oohhh.. Lenguh gadis itu yang tak kuasa menahan nikmat ketika kemaluannya dijilati secara paksa.

Melihat kejadian ini dua orang buruh pun segera mendekat dan memposisikan dirinya duduk disamping kanan dan kiri gadis itu. Dengan wajah sange berat keduanya sedikit merundukkan badan kebawah lalu mulai mencumbui ketiak Lusi yang mulus dengan seenaknya.

Karena kedua tangannya disatukan dan diikat kebagian atap bangku rotannya maka Lusi pun tak dapat berbuat banyak selain hanya bisa menggeliat geliat keenakan namun rangsangan yang datang tak berhenti sampai disitu karena pak Tarno juga ikut bergabung dari arah belakang bangku dan langsung meremasi buah dadanya dengan kasar.

Lusi pun semakin blingsatan karena tubuhnya dirangsang secara bersamaan seperti ini. Gadis bermata sipit itu melenguh lenguh tanpa henti sambil memasang ekspresi wajahnya cinanya yang memelas membuat Pak Naryo jadi penasaran.

"Bapak bener bener gak tahan kalau liat ekspresi muka cina non yang kayak gini. Uuuhh.. Kata Pak Naryo sambil mendekat dan melumat bibirnya majikannya.

Tak tahan melihat seseorang gadis cina dikeroyok habis habisan seperti itu maka akupun memutuskan untuk ikut bergabung dengan mereka. Sambil berjongkok didekat pak Gunawan lalu kucengkram pergelangan kaki kanannya dan kuangkat hingga sedikit naik keatas. Sroott.. tanpa pikir panjang akupun langsung menjilati jemari kaki Lusi yang begitu bersih dan terawat, kukulum kulum seluruh jari kakinya dengan buas sambil kusedot sedot bagian jempolnya.

Pak Gunawan nampak terangsang sekali menyaksikan putrinya diperlakukan seperti itu sehingga diapun semakin buas menjilati kemaluan Lusi, selain menjilat pria itupun sengaja menyentil nyentilkan lidahnya kedalam kemaluan Lusi yang sudah dibuka paksa oleh kedua tangannya membuat gadis itu semakin menggelinjang diatas bangku kolam renangnya.

"Percuma p-pa sekolahin kamu tinggi tinggi kalau ujung ujungnya cuma bisa jadi perek murahan kayak gini. Kata Pak Gunawan yang kini malah memasukan kedua jari tangannya kedalam vagina gadis itu lalu mulai mengocoknya secara perlahan.
Clokk.. Clok... Jari tangan pria itu semakin cepat mengaduk aduk kemaluan Lusi bergerak kedepan dan kebelakang tanpa henti guna merangsang lendir kawinnya supaya lebih banyak yang keluar.

"Liat nih memek kamu udah becek kayak gini. Kata Pak Gunawan sambil melihat jemari tangannya yang sudah basah kuyup terlumasi lendir kawin putrinya.

Setelah puas mengerjai kemaluan putrinya dengan menggunakan jari tangan kemudian lelaki itu mengambil posisi berdiri dipinggiran bangkunya lalu Slebb.. penisnya yang sudah tegang dia tancapkan dengan sangat kasar kedalam vagina putrinya.

Mmpmm.. Lusi yang mulutnya masih dilumat oleh pak Naryo pun menggumam panjang ketika merasakan kemaluanya dihujam secara paksa. 

"Uughh.. lezaat banget memek kamu Lie Shieen.. bener bener mirip seperti memek m-ma kamu waktu dulu pertama kali p-pa perawanin. Puji Lelaki itu sambil mendiamkannya sejenak guna menikmati kehangatan yang ada didalam sana.

Beberapa saat kemudian Pak Gunawan mulai menggerakan pinggulnya maju-mundur kedepan dan kebelakang mencoba mencari kenikmatan terlarang didalam liang kewanitaan putrinya. Sambil terus memompa penisnya, tangan kiri pak Gunawan terlihat mencengkeram paha Lusi agar tetap bertahan diposisinya yang terbuka lebar kesamping sementara kaki Lusi yang sebelah kanan masih diangkat naik keatas dan dipegangi olehku.

Tak puas hanya menciumi ketiaknya kemudian dua orang buruh yang duduk disebelah kanan dan kiri Lusi pun berinisiatif untuk menggeser paksa kearah samping baju renang yang menutupi payudara gadis itu sehingga putingnya yang segar dan berwarna pink jadi mencuat keluar.

Selanjutnya puting susu gadis itu yang bentuknya mungil seperti kacang polong dikulum kulum dan sengaja disentil sentil dengan lidah mereka yang kasar sehingga lama kelamaan puting itupun jadi makin mengeras dan mengacung tegak seolah menantang keduanya untuk bertindak lebih berani.

Srroott.. Sroott.. bagaikan anak kucing yang sudah tiga hari tak disusui oleh induknya, kedua buruh itupun langsung mengenyot dan menyedot nyedot secara kasar payudara Lusi yang bentuknya sangat indah dan menggoda sementara pak Gunawan yang melihat hal ini jadi makin terangsang dan semakin cepat mengayun ayunkan pinggulnya.

Melihat bosnya sudah sangat kalap maka para buruh pun tahu diri dan langsung beringsut mundur dan turun dari atas bangku kolam renangnya membiarkan pengusaha yang hampir bangkrut itu melampiaskan seluruh beban pikirannya.

Dalam posisi berdiri didepan bangku pak Gunawan terlihat memegangi kedua lipatan kaki Lusi dan memposisikannya agar tetap terbuka mengangkang sehingga dia dapat dengan leluasa menghujam hujamkan penisnya yang sudah ingin meledak tsb.

Akkkh.. aakkhh.. aduuuuh peeelan pelan paaa.. ssshhh.. p-paaa.. kenapaaaa.. napsuuu.. baaanget sihh.. saaaama Lieee.. Shieenn.. Erang Lusi sambil berusaha melakukan kontak mata dengan pria tsb dan memasang ekspresi wajah yang memelas.

Ooughh.. gimanaa p-paa... gaaak napsu. muuuka.. kamu aja udaah nantang minta diperkoosa kaya gini.. sshhh.. rasain nih kontool p-paa.. uuhh.. uuugh.. Slebb !! Sleeeb.. Katanya sambil menghujam lebih keras hingga membuat putrinya jadi keenakan.

Meskipun penis lelaki itu jauh lebih kecil dari milik para buruhnya namun sensasi  persetubuhan yang dirasakan Lusi kali ini terasa lebih menggairahkan karena gadis itu sedang digauli paksa oleh orang yang paling disayanginya.

Ekspresi wajah Lusi yang memelas sambil merintih rintih seperti itu membuat pak Gunawan tak tahan lagi lalu diapun sengaja memompa penisnya dengan sangat kencang 
dan bertubi tubi hingga akhirnya diapun melolong panjang sambil menusukan penisnya kuat kuat didalam kemaluan putrinya. Oouhh... Crottt..

Setelah pak Gunawan selesai melampiaskan napsu bejadnya kemudian pengusaha yang memiliki libido tinggi itupun mundur kebelakang dan posisinya langsung digantikan oleh pak Naryo.

"Hehe.. non keenakan ya dikontolin sama p-ppanya sendiri. Tapi bapak tau non gak akan bisa puas kalau belum disodok sama kontol pribumi seperti punya bapak ini kan ? Bisik Pak Naryo yang naik dari arah belakang bangku.

Seperti yang diceritakan sebelumnya kalau pak Naryo memang selalu dipenuhi dengan berbagai ide liar dalam pikirannya sehingga kali ini diapun meminta Lusi untuk melayaninya dengan gaya yang tak biasa.

"Sekarang naikin kaki non dua duanya keatas bangku !! Perintah dari arah belakang.

Lusi yang sudah terbakar gairah pun langsung menurut dan segera memposisikan dirinya berjongkok diatas bantalan bangkunya. Dengan kedua tangannya yang masih disatukan dan terikat keatas diapun berusaha mencondongkan badannya sedikit kedepan sampai pantatnya agak menungging seakan mempersilahkan buruh itu untuk mengerjainya.

"Non Lusi tambah pinter aja ya. Padahal baru dilatih beberapa hari loh !! Ledek Pak Naryo yang merasakan kemajuan dalam diri gadis itu dimana dia jadi lebih reaktif dan paham dengan apa yang harus dilakukan olehnya.

Dengan posisi seperti orang yang sedang berlutut lalu pak Naryo pun segera menggeser bagian bawah baju renang gadis itu kearah samping untuk kemudian menusukan kuat kuat penisnya dari belakang.

Annnghh.. Lusi pun menjerit keras ketika penis yang tanpa permisi itu menghujam dengan seenaknya membuat matanya yang sipit jadi membeliak seperti ingin keluar.

Tak mau membuang waktu kemudian buruh itu langsung mengayun ayunkan pinggulnya dari belakang, mendorong dan menarik sebisanya membuat dinding kemaluan Lusi terasa seperti sedang disedot sedot dan tertarik keluar.

Slebb !! Slebb !! Sentakan sentakan yang dihasilkan oleh pinggul pak Naryo membuat Lusi kewalahan dan hampir jatuh kedepan bahkan posisinya yang tadi sedang jongkok kini jadi berlutut diatas bantalan bangkunya yang berwarna putih. 

Tubuh Lusi terus tersentak sentak dengan hebatnya diatas bangku sementara buah dadanya yang sudah mencuat keluar dari balik bikininya bergoyang kesana kemari mengikuti irama pompaan buruhnya.

"Dulu waktu kecil kan p-pa.. sering beliin kamu susu. Sekarang giliran kamu yang kasih susu buat p-pa.. Hehe.. Sindir Pak Gunawan sambil mendekat dan langsung meremas dan mengenyot ngenyot buah dada putrinya dengan buas.

"Akkhh... Aakkh.. p-paaa naaakal baangett siih.. kenapa tetek Lie Shieen di kenyotin kayak giiinii.. uuughh.. Lenguh gadis itu yang mulai lupa diri.

"Bukan p-pa yang nakal sayang tapi sebagai a-nak prempuan yang paling gede. Kamu tuh emang punya kewajiban buat menggantikan tugas m-mamu.. yg sedang direhabilitasi itu. Sroott.. Srottt.. Sahut Pak Gunawan yang kembali mengenyot buah dadanya dengan ganas.

"Bos bagi bagi dong susunya !! Saya juga kepengen ditetekin sama non Lusi. Kata Pak Tarno yang kini diberi kesempatan untuk menyusu dipayudara Lusi yang sebelah kanan.

Mendengar suara putri majikannya yang sedang merintih rintih ketika payudaranya dikenyot oleh dua orang pria sekaligus membuat pak Naryo jadi tambah sange. Pria itu pun langsung meningkatkan irama genjotan penisnya dari arah belakang sambil menciumi pundak dan punggung gadis itu yang bikininya memang didesain terbuka dibagian belakang.

"Kira kira dong bos nyedotnya. Takutnya nanti calon suami non Lusi malah gak kebagian susu lagi gara gara udah abis dikenyot sama bapaknya. Haha.. Ledek Pak Naryo yang semakin kurang ajar.

Bukannya malu disindir seperti itu tapi pak Gunawan malah tambah beringas mengenyot payudara putrinya seakan tak mau menyisakan sedikitpun susu gadis itu untuk calon menantunya kelak.

Setelah cukup lama menyetubuhi anak majikannya dengan posisi seperti itu akhirnya pak Naryo pun menyerah juga dan 
beberapa saat kemudian buruh itu memutuskan untuk meraih puncak kenikmatannya yang sempat tertunda.

Ooughh.. ooohh.. gaakk kuaatt saya bosss.. saya pejuin sekarang aja yaa memeknya a-nak bos. Uughh.. Crott... Dalam waktu sekejap air mani pak Naryo yang hangat dan kental membuncah keluar dari kepala penisnya yang sudah licin dan mengkilap seperti helm pekerja proyek.

Tak terasa sudah hampir dua jam lamanya kami menggilir Lusi diatas bangku kolam renang yang bentuknya unik tsb hingga akhirnya Lusi pun tergeletak lemas diatas lantai yang ada dipinggiran kolam renangnya dengan wajah dan tubuh yang dipenuhi noda sperma.

"Liat tuh !! muka sama badan non Lusi udah penuh peju semua. Haha.. gimana kalau non bapak mandiin aja sekalian biar bersih. Kata pak Naryo.

Merasa belum puas mengerjai putri majikannya kemudian dua orang buruh yang ada disana langsung mengangkat tubuh Lusi ke pinggiran kolam renang. 
Dedi terlihat memegangi kedua pergelangan tangannya sementara pak Naryo yang memegangi kakinya.

"Ayo bro barengan kira lemparin si non kedalam kolam biar badannya seger lagi.

"Satu.... Dua... tigaaa.. lempar bro !!

Secara bersamaan mereka berdua mengayunkan dan melemparkan tubuh Lusi yang sudah lemas telanjang tanpa busana kedalam kolam renang.

Byurr !! Tubuh telanjang Lusi terhempas didalam air hingga gelagapan. Para buruh pun bersorak kegirangan merayakan kemenangan mereka.

Setelah permainan seks liar di halaman belakang rumah berakhir, para buruh pun memutuskan untuk pulang kerumah masing masing. Namun sebelum pulang kami pun sempat berdiskusi mengenai perjanjian terlarang tsb dengan bos kami.

"Jadi gimana, apa bos udah setuju dengan surat perjanjian ini ?

Pak Gunawan terlihat gelisah dan serba salah karena biar bagaimanapun dia juga sangat menyayangi putrinya tsb. namun kami terus berusaha mempengaruhinya.

"Udah bos relain aja si Lusi jadi gundik anak anak di pabrik, anak juga kan gimana bapaknya. Bos aja sering ngentotin buruh pabrik sampe bunting, jadi wajar donk kalau anak perempuan bos juga kita entotin.

"Hmm. Baiklah aku setuju. Kalian boleh menikmati tubuh putriku sepuasnya sesuai dengan isi perjanjian tsb. Tapi ingat jangan sampai masalah ini diketahui orang lain dan jangan pernah mengungkit soal hutang gaji kalian lagi. Paham !!

"Paham bos.. Sahut kami serempak.

Kemudian Pak Gunawan menghampiri putrinya yang terduduk lemas dipinggiran kolam renang sambil menangis.

"Asal kamu tau aja !! Semenjak mama mu direhabilitasi karena masalah kejiwaan, papa tuh sering kesepian dirumah dan akhirnya sering coli sambil perhatiin kamu yang lagi berenang di kolam ini, dari arah lantai dua !! Selain itu papa juga suka ngebayangin, kalau kamu lagi diperkosa rame rame sama lelaki pribumi. Jujur aja itu bikin papa jadi bergairah banget !!

"Kenapa papa tega berbuat seperti ini padaku !! Apa salahku pa ? Aku kan melakukan hal ini karena terpaksa dan ditekan oleh para buruh itu !!

"Gak usah banyak alasan !! Setelah mengetahui kelakuan kamu yang murahan seperti ini, mulai sekarang papa gak akan ragu lagi untuk mewujudkan fantasi terpendam papa sama kamu !!

"Kita semua mendukung tuh keputusan bos !! Muka non Lusi kan keliatan cina banget, jadi bakal banyak deh lelaki pribumi yang bersedia membantu mewujudkan fantasi ekstrem bos itu. Jujur aja, kita semua juga udah lama pengen perkosa anak bos yang putih dan sipit ini. Haha..

"Tuh kamu dengar sendiri kan pengakuan mereka. Diluar sana pasti banyak lelaki pribumi yang kepengen menikmati tubuh gadis cina seperti kamu !! Jadi mulai hari ini papa harap kamu mau berbagi sedikit kenikmatan tubuhmu sama mereka.

"Nggak pa.. aku gak mau !! Jangan korbanku aku seperti itu !! Jangan jadikan aku sebagai objek fantasi seks papa yang aneh itu !!

"Kamu itu sejak kecil kan selalu nurut sama orang tua, kenapa sekarang jadi suka membantah seperti ini sih !! Papa gak minta macam macam kok, papa cuma pengen kamu membantu mewujudkan fantasi terpendam dalam diri papa aja !!

"Kalau emang begitu maunya, sebelumnya kita mau minta ijin dulu sama bos, boleh gak nih ? Tanya Pak Naryo dengan penuh antusias.

"Memangnya kalian tuh mau ngapain, kok minta ijin segala !! Bukannya tadi saya sudah setuju dengan perjanjian kalian. Kata Pak Gunawan.

"Maksudnya begini !! Bos kan senang, kalau liat anak gadisnya digenjot sama pribumi !! Makanya dari sekarang saya mau minta ijin, kalau seandainya nanti ada kerusuhan lagi dikota ini, kita mau pinjem anaknya bos buat kita umpanin ke massa kerusuhan yang lagi pada ngejarah, biar anak bos yang sipit ini di perkosa rame rame sama mereka sampe kelenger, pasti seru tuh bos !! Kata Pak Naryo dengan penuh semangat.

"Boleh juga tuh, gua kagak bisa ngebayangin deh, Seandainya ditengah massa yang lagi ngamuk dan emosi tiba tiba disodorin amoy cina pakai baju seksi, yang mukanya nafsuin dan badannya putih mulus.
Uhh... pasti tuh cina bakal diseret dan diperkosa habis habisan sama perusuhnya. Sambung Buruh yang lain.

"Wah baru mendengar usulan kamu saja, saya udah ngaceng berat nih. Ya udah nanti akan saya pertimbangkan lagi mengenai usulan kamu itu !! Sekarang cepat kalian bubar dan ingat besok harus kerja dipabrik seperti biasanya !!

Lusi sendiri merasa bingung apakah ia harus sedih atau senang dengan kejadian tsb. Disatu sisi dia merasa kehidupan normalnya telah hancur berantakan namun disisi lain di merasa begitu terpuaskan karena hasrat liar yang terpendam dalam dirinya selama ini sudah tersalurkan bersama kami.

Seluruh Chapter Cerita Fiksi Amarah Para Buruh hanya bersifat hiburan semata dan tidak bermaksud untuk menghina atau menjelekkan ras, etnis serta golongan tertentu.







Seluruh Chapter Cerita Fiksi Amarah Para Buruh hanya bersifat hiburan semata dan tidak bermaksud untuk menghina atau menjelekkan ras, etnis serta golongan tertentu.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 22

Draft Toko Sembako 88

Kisah Clara 8

Pemburu Kenikmatan

Selina Amoy Petualang Seks 3

Draft Akibat Belanja Online

Rahasia Mistis Dibalik Dinding Rumah 3

Rahasia Mistis Dibalik Dinding Rumah 2

Perjalananku Menjadi Seorang Bajingan

Tenda Pecel Lele