Langsung ke konten utama

Gendam Mistis Tukang Bangunan


Perkenalkan namaku Yesica. Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu. Saat usiaku 20 tahun. Aku memiliki kulit yang lumayan putih dengan tubuh yang proporsional dan rambut panjang sebahu berwarna sedikit kecoklatan. Aku merupakan seorang mahasiswi diperguruan tinggi swasta yang cukup ternama sedangkan orangtuaku merupakan pengusaha.

Orang tuaku memiliki usaha dibanyak kota sehingga tak heran jika mereka sering berada diluar kota hingga aku sudah terbiasa sendirian dirumah. Suatu hari orang tuaku memutuskan untuk melakukan renovasi rumah. Dari sinilah kisah itu berawal.

Mas Beni dan Mas Ridwan adalah 2 orang kuli bangunan yang ditunjuk orangtuaku untuk melakukan renovasi rumah.
Mereka memang sudah cukup lama mengenal Kedua orangtuaku sehingga terlihat begitu akrab

Selama beberapa hari kerja dirumahku, nampaknya semua berjalan seperti biasa. Namun entah setan apa yang merasuki diriku pada hari itu. Aku memandangi 2 orang kuli tersebut secara diam diam dari balik jendela kamar.


Mungkin karena aku rindu dan ingin dimanja oleh kekasihku yang sedang kuliah diluar negri. Akhirnya aku pun merebahkan diri diatas ranjang.

Dan aku melakukan itu sendiri sambil memejamkan mata dan membayangkan dikerjain mereka berdua.

Tanpa aku sadari suara indah itu ternyata terdengar hingga keluar. Dan saat Aku membuka mata ternyata mas Beni sedang melirik dari sela sela jendela.
Aku kaget dan segera memperbaiki pakaianku.

"Non Yesica.. sapa mas Beni

"Iya mas. Ada apa ? Jawabku gugup

"Aku mau numpang ke kamar mandi, kebelet buang air kecil. Jawabnya.

Aku pun bergegas menunjukkan arah kamar mandi dibelakang rumah kepadanya.

Setelah itu aku pergi ke dapur untuk membuat sarapan pagi. Namun tak berselang lama, tiba tiba aku dikejutkan suara mas Beni yang seketika muncul.

"Lagi apa non Yesica ? Tanya mas Beni

"Ehh.. Lagi mau buat sarapan mas. Jawabku terbata bata

"Mbak Yesica ngapain tadi dikamar ? Tanya mas Beni sambil tersenyum senyum

"Ehhh itu mas... Aku pun mulai gugup

"Mas Beni lihat tadi ya. Tanyaku

Tolong jangan ceritakan kesiapa siapa ya mas, aku malu kataku sambil membalas.

"Iya tenang saja, aku nggak akan cerita kesiapa siapa kok. Jawabnya

"Memang non lagi kepengen ya.. tanya mas Beni

Aku pun hanya terdiam menundukkan wajah menahan malu. Tiba-tiba saja mas Beni menggenggam tanganku dan mencium keningku. Aku pun hanya diam dan pasrah saja seolah menikmati apa yang dilakukan olehnya.

Perlahan ia mulai menyingkap bagian atas baju tidurku dan sesaat Mas Beni terkagum kagum melihat buah dadaku yang menggairahkan. Aku berpura pura menggeleng gelengkan kepala ketika Mas Beni yang merasa mendapat ijin dariku menjadi makin bersemangat.

"Non buah dadamu bagus sekali. Mas Beni boleh remas sebentar kan

Aku hanya terdiam dan buah dadaku telah menantang didepan matanya. Mas Beni pun semakin tak sabar lalu tangannya mulai bermain. Diawali dengan ujungnya hingga membuatku semakin bergairah.

Pelan pelan Mas Beni menggunakan jari telunjuk dan jempolnya untuk memilin putingku.

"Ouchh aku mendesah pelan sambil mendongakkan kepala keatas karena sensasi geli dan nikmat yang kurasakan. Nafasku semakin berat dan terasa naik turun membuat buah dadaku semakin terlihat indah.

dia mulai meremas pelan dan aku masih melenguh, dia remas agak keras dan sepertinya kedua payudaraku ini benar benar terasa kenyal dan padat dikedua tangannya.

Peluh mulai membasahi kami berdua, Mas Beni menggunakan mulutnya, diawali dengan lidahnya yang menyentuh ujung putingku membuat ku terpana sambil menatapnya dengan tatapan yang sayu dan memelas.

Ouchh.. desahku.

Mas Beni terus menyentuh dan menelusuri puting ku dengan lidahnya yang nakal dan tanpa sadar kedua tanganku menjangkau kepalanya. Dia sedikit terkejut karena aku menjadi lebih binal seperti sedang menahan kepalanya agar tetap melumat dadaku.

Aku memang paling tidak tahan kalau diperlakukan demikian karena bagiku payudaraku adalah bagian paling sensitif dan membuatku terangsang.

Menurutnya putingku benar benar indah sungguh membuatnya mabuk kepayang. Dai tak bosan bosan memainkan tangan dan mulutnya disana. Memilin, meremas, menjilat sambil menghisap apapun dia lakukan demi memuaskan birahinya.

setelah selesai melakukannya  aku kembali melanjutkan memasak dan mas Beni pun kembali bergegas melanjutkan pekerjaannya.

Dari dalam rumah aku mendengar mas Ridwan yang kesal karena mas Beni terlalu lama ijin kekamar mandi.

Kok lama sekali kamu ke kamar mandi padahal kerjaan masih banyak begini ? Ujar mas Ridwan dengan nada tinggi

"Begini mas aku mules banget tadi sakit perut jawab mas Beni.

Kemudian mas Beni pun menghampiri mas Ridwan Lalu membisikkan sesuatu.

Keesokan harinya mas Beni dan mas Ridwan datang lebih awal dari biasanya. Mereka pun bekerja seperti biasanya dan aku segera mandi. Setelah selesai mandi aku pun dikejutkan dengan mas Beni dan mas Ridwan yang ternyata sudah berada didalam rumah. Lalu aku pun bertanya.

"Ada apa ya mas ? Tanyaku"
"Anu non. Aku kepengen yang kayak kemarin jawab mas Beni.
"Aku juga mau non. Masa cuma mas Beni saja yang dikasih. Kata mas Ridwan sambil tersenyum

Aku pun mengerti apa yang mereka maksud dan bodohnya aku pun menurut saja. Lalu aku berjalan menuju kekamar, mereka pun mengikuti dari belakang. Tanpa basa basi keduanya langsung mencumbui tubuhku diatas ranjang.

Aku benar benar kewalahan menghadapi nafsu buas mereka. Mas Ridwan semakin bergairah dan deru nafasnya semakin memburu lalu menyingkap bagian bawah gaun tidurku yang berwarna merah menantang.

Kini tubuhku didorongnya hingga telentang diatas ranjang dan dengan penuh nafsu dia membentangkan kedua pahaku hingga mengangkang kerahnya.

Mas Ridwan menggesekkan kejantanannya berkali kali lalu mulai mendorongnya  hingga membelah Liang kewanitaanku.

"Jlebb..  ushh sempit banget punya non.

mas Ridwan terus mendorong hingga melesak sangat dalam dan membuatku sedikit kesakitan.

"Arggghh. Pelan pelan mas

"Tahan aja non. Nanti juga bakalan enak. Sahut Mas Ridwan sambil memaju mundurkan kejantanannya dengan cepat.

Mas Ridwan terus menghujam tanpa ampun membuatku benar-benar kewalahan menghadapi luapan birahinya yang sangat besar. Tubuhnya yang hitam legam menindih tubuhku diatas ranjang sambil mendekapku dengan kuat.

Tak lama kemudian keduanya menyetubuhi ku secara bersamaan dengan gaya doggy style. Mas Ridwan masih menghujam liang kewanitaanku dengan ganas dari arah belakang. Tangan kekarnya menahan kedua sisi pinggangku hingga menyebabkan suara kecipak yang keras.

Mas Beni yang berlutut di depanku berusaha mengimbangi irama hentakan temannya, ia menghujamkan kejantanannya tanpa ampun kedalam mulutku. Aku gelagapan seperti tak bisa bernafas namun sensasi nikmat kian menjalari seluruh tubuhku dan aku hanya bisa memejamkan kedua mataku.

"Non belum pernah ya main bertiga kayak gini hehe..

Akhirnya kami pun melakukanya berkali kali bahkan hampir setiap hari. Hingga tak terasa hampir sebulan keduanya bekerja dirumahku. Pekerjaan mereka pun akhirnya selesai dalam dua bulan.

Terakhir aku baru mengetahui dari pengakuan mereka sendiri kalau katanya mereka telah menggunakan ilmu gendam sehingga membuatku selalu menuruti keinginan mereka. Tapi terus terang saja aku memang sangat menikmatinya.

Komentar

  1. Terimkasih postingannya, bro...
    Thanks for sharing

    BalasHapus
  2. kurang detil, tiba2 aja udahan. lanjutin broo

    BalasHapus
  3. dikembangin lagi bro, potensial nih cerita. asik

    BalasHapus
  4. Awal yang bagus bro

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4