Langsung ke konten utama

Menikmati Tubuh Teman Kantorku Yang Cantik

Hubunganku dengan Dina sudah berjalan kurang lebih lima bulan. Awalnya aku memang cukup tertarik dengannya tapi begitu ada seorang cewek cantik karyawan baru dikantorku maka hatiku pun mulai berpaling padannya.

Dia bernama Reni, gadis cantik yang masih berusia 22 tahun dan baru saja lulus dari tempat kuliahnya. Bagiku Reni terlihat begitu cantik dan seksi apalagi ia sering berpenampilang modis ketika sedang bekerja dikantor sehingga membuatku semakin penasaran untuk mendekatinya. Walaupun saat itu aku sudah menjalin hubungan dengan Dina namun keinginanku untuk mendapatkannya terus bergejolak. 

Namaku adalah Tohir dan sudah 5 tahun aku bekerja diperusahaan ini. Selama itu pula aku sudah dua kali menjali hubungan dengan cewek yang sama sama bekerja dikantor ini. Aku memang sudah sering berganti ganti pasangan baik dikantor maupun diluar kantor.

Siang itu aku sedang makan siang dengan Dina pacarku. Kali ini aku makan dikantin kantor walau terkadang aku biasa mengajaknya makan siang diluar. Tapi saat itu juga aku melihat Reni bersama temannya makan disana juga sehingga aku pun sempat memandanginya kala itu. Sampai sampai aku tidak melihat Dina yang sedang mengamati tingkahku.
“ayo lagi liatin siapa? Katanya dengan nada cemburu.
“gak liatin siapa siapa koq. Memangnya aku gak boleh liat orang lain. Jawabku mencoba menutupi tingkahku.

Saat itu aku meninggalkan Dina seorang diri dan dia mengikutiku dari belakang. Aku masih berlalu meskipun ia mencoba menyusulku. Sebenarnya aku memang tak begitu suka dengannya namun daripada menjomblo maka lebih baik aku berpacaran dengannya untuk sementara waktu guna menghilangkan rasa kesepianku.

Berbeda dengan pacarku Dina yang terbilang agak kurus ternyata Reni karyawan baru itu memiliki tubuh yang cukup montok dan menggairahkan. Dan merupakan type wanita idaman yang kucari cari selama ini sehingga aku berusaha untuk mendapatkannya.

Bahkan pernah suatu kali ketika ia sedang mengenakan celana ketat hingga terlihat sangat seksi. Hingga saat itu ia selalu menjadi bahan perbincangan karyawan cowok dikantor.
“wah kalau dilihat saja sudah bisa bikin burung berdiri apalagi sampai dimasukin ya? Ujar ari salah satu temanku hingga membuat yang lain pada tertawa.
“untung si Tohir udah kagak doyan yang montok lagi. jadi kita bisa deketin dia. ujar gilang teman kantorku yang lain.

Mendengar itu aku hanya bisa tertawa kecil. Memang sejak dulu aku selalu tertarik dengan cewek yang montok namun dengan Dina yang berbadan agak kurus membuatku kurang bergairah. Tapi mau gimana lagi aku harus mencari cara untuk mutusin Dina pikirku. Tapi sebelum aku melakukan itu sepertinya Dina sudah mengetahui gelagatku dan semakin sering mengajakku berduaan.

Suatu hari dikantor diadakan suatu acara dihotel dan aku berangkat sendirian karena akhir akhir ini aku sudah menjaga jarak dengan pacarku. Meskipun belum putus namun kami sudah jarang pergi bersama. Sampai dihotel aku langsung bergabung dengan yang lain dan kami pun ngobrol bareng. Saat itu aku melihat Reni yang terlihat begitu cantik dengan gaun malam seksi berwarna biru yang cukup pendek.

Dia tertawa dan ketika melihat kearahku dia tersenyum hingga terasa hangat darahku sat itu. Aku pun membalas senyumannya dan berharap ia menoleh sekali lagi kearahku. Setelah hampir dua jam acara itu pun berakhir.

Meskipun masih banyak tamu yang belum keluar tapi aku sudah keluar lebih dulu karena setelah itu aku hendak pergi ke sebuah club malam. Saat berada ditempat parkir aku mendengar suara rebut dan mencoba mencari tahu dan ketika melihat Dina aku pun bersembunyi. Begitu mengintip ternyata dia sedang marah marah dengan Reni yang sedang sendirian.

Sepertinya Dina sedang mengancam Reni agar tak dekat denganku. Aku pun terpaksa keluar dari tempat sembunyi dan mencoba menengahi mereka dan akhirnya aku terlibat pertengkaran dengan pacarku.

Puncaknya aku pun memtutuskan hubungan dengannya hingga terasa lega sekali. Aku pun mengajak Reni pergi dari tempat itu tanpa mempedulikan Dina yang semakin emosi bersama teman temannya.

Aku mengajak Reni kesebuah danau kecil yang tempatnya begitu tenang dengan sedikit lampu disektarnya.
“maaf ya . kamu jadi diganggu sama Dina tadi. Ujarku
“tapi diam memang pantas koq berbuat 
seperti itu tanpa memandang kearahku.
“dia pantas marah karena selama ini aku sering perhatiin kamu. ucapnya yang membuatku semakin terkejut.
“apa benar kamu sering perhatiin aku Ren ?


Dia menoleh dan mengangguk dan saat itu aku peluk dia didalam mobil. Reni membalas pelukanku bahkan dia menengadah waktu itu hingga aku dapat mencium bibirnya. Kama kami saling berpagut dan ketika aku menggerayangi tubuhnya dengan tanganku dia hanya menggelinjang hingga membuatku semakin berani menyentuhnya. Aku pegang buah dadanya yang menantang dan dia menepis pelan tanganku tapi aku tahu dia sudah dipenuhi oleh nafsunya karena terdengar hembusan nafasnya yang memburu. Perlahan aku remas kembali buah dadanya hingga tubuhnya meliuk liuk. Ketika aku tarik bajunya keatas dia memegang tanganku dan berkata.
“kita pindah kebelakang aja. katanya dengan lembut.


Saat itu kami pindah kebelakang mobil tanpa menunggu lama kami pun kembali berpagutan. Aku memeluknya dengan erat dan terciumlah aroma tubuhnya yang begitu harum menggoda hingga membuatku semakin bergairah. Tangan kananku berusaha untuk membelai rambutnya yang panjang sementara tangan kiriku meremasi buah dadanya yang masih tertutup gaun malam.

“aahhhh… ia melenguh ketika tanganku menelusup kebagian atas gaunnya yang agak terbuka dan meremasi buah dadanya. Hal itu membuatku semakin penasaran lalu dengan perlahan aku membuka gaun malamnya dan dengan sekali tarik dia sudah tinggal memakai bh dan celana dalam. Aku terpana melihat bentuk tubuhnya yang begitu sintal dan montok. Aku cium lagi bibirnya lalu kulanjutkan dengan mencium mulai dari wajah, leher hingga payudranya dengan penuh kelembutan hingga ia hanya bisa merintih rintih kecil sambil memejamkan matanya.

Begitu aku menunduk mencari bagian kemaluanya yang terlhat montok dibalik celananya. Dia langsung melebarkan pahanya begitu aku membenamkan wajahku pada selangkangannya yang terasas aroma khasnya.

“oughh mas Tohir. Oughh geli mass… katanya sambil mengelus ngelus rambutku. Semakin aku memainkan lidahku pada kemaluannya. Ia sungguh menikmati permainan lidahku pada kemaluannya karena disaat aku hisap diapun mendesah panajng dan semakin mengapit wajahku dengan kedua pahanya.
Aku pun semakin menggila dengan memasukan satu jariku pada liang kemaluannya yang montok yang sepertinya sudah tidak perawan lagi.
“ouhhhhh dia mendesah panjang.

Aku mengikuti permintaanya ketika dia mengangkat tubuhku dengan menariknya. Ketika tubuhku sudah menindihnya akupun memasukan batangku kedalam liang senggamanya. Perlahan namun pasti aku goyang tubuhnya. Dia memejamkan mataya sambil terus meraba raba punggungku dengan mesra. Begitu aku hentakan batangku dia menjerit kecil.
“ouhhhh mas pelan pelan… desahnya.

Kembali aku gerakan batangku begtu keras bahkan aku sempat memutar pantatku sehingga batangku didalam kemaluannya ikut berputar.
“oughh ough… terus mas..
Berulang kali aku mainkan batangku hingga setelah beberapa saat kemudian aku pun merasakan batangku serasa mengejang dan akan segera mencapai puncak kenikmatannya. Semakin cepat aku bergoyang dan akhirnya
“aghh…. Akuuu keluar ren…. Ough….

Reni mendekap erat tubuhku dan dia pun mengerang dibawahku sepertinya kami sudah bersama sama mencapai puncak kenikmatan. Akhirnya kami berpelukan masih dikursi belakang mobilku.
“makasih ya sayang kataku sambil menciumnya.
Setelah kejadian indah itu kami pun sepakat untuk berpacaran dan semakin sering bercinta setiap ada kesempatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4