Langsung ke konten utama

Adik Pacarku Yang Montok

 


Sejak dulu saya memang senang merantau dan tinggal jauh dari orang tua. Saat ini saya bekerja disalah satu perusahaan swasta sebagai auditor pembukuan dan keuangan, saya ditugasi untuk mengawasi cabang Bali. jadi selama bertugas saya tinggal disana menempati rumah kontrakan yang disediakan kantor untukku. Memang tidak begitu besar namun lokasinya cukup nyaman dan berdekatan dengan objek wisata yang cukup ramai.Suatu hari saya diberi kabar oleh pacar saya (Yulia umur 26) yang ada di Bandung bahwa dia mau datang bersama adiknya (Lusi umur 22) untuk berlibur. Untuk menghemat biaya pengeluaran maka aku pun menawarkan agar mereka menginap dirumah kontrakanku dan sepertinya mereka sangat setuju dan kebetulan dirumah tsb memang ada sebuah kamar kosong yang tidak terpakai.


Setelah kedatangan mereka menginap di rumah kontrakanku (kamar tamu).Tetapi Yulia mengatakan tidak bisa lama dibali karena dia hanya diberi ijin oleh kantornya selama 3 hari saja sedangkan adiknya yang masih kuliah mempunyai waktu lebih bebas karena sedang masa liburan. Waktu itu aku mengajak mereka mengunjungi berbagai tempat wisata dan sepertinya adik pacarku merasa senang sekali berlibur disana hingga berharap dapat berlibur lebih lama disana.

Selama 3 hari itu saya dan Yulia selalu ngumpet-ngumpet dari adiknya untuk bermesraan dan sialnya kita hanya bisa melakukan hubungan sex 1X saja ( padahal kami dulu telah biasa melakukannya sewaktu saya tingal di bandung ), karena kesempatan untuk melakukan itu susah sekali.

Akhirnya Yulia memutuskan untuk pulang lebih dulu dan adiknya tetap tinggal bersamaku karena masih ingin menikmati liburan kuliahnya.

Pada hari minggu saya ajak dia jalan ke berbagai tempat wisata pantai dan pulangnya dia langsung ingin istirahat karena kelelahan. Karena saya belum merasa ngantuk, saya ke ruangan tamu untuk nonton TV sedangkan dia masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Saat ia sedang mandi tiba tiba terpikir olehku untuk mengintipnya dan diam diam aku pun mengamatinya dari lubang ventilasi udara yang ada diatas pintu kamar mandi tsb.

“wow jantungku berdetak keras ketika melihat kemolekan tubuhnya yang sedang telanjang didalam kamar mandi. Aku meneguk air liurku berkali kali karena tergiur dengan tubuhnya yang begitu montok dan menggairahkan. Kuakui tubuh adik pacarku memang lebih semok dibanding kakaknya hingga membuatku ingin sekali mencicipi tubuhnya.

Setelah selesai mandi ia pun berjalan menuju kekamarnya dengan hanya mengenakan sebuah handuk yang dililit pada tubuhnya. Pemandangan ini sungguh membuatku semakin terangsang dan rasanya ingin sekali kugarap tubuhnya saat itu juga namun aku masih dapat berpikir jernih.

Perasaan nafsuku yang sejak tadi mulai bergolak semakin menjadi ketika menyaksikan sebuah tayangan film erotis di salah satu tv hingga membuat birahiku semakin tak terkendali.

Setelah acara yang saya sukai selesai, saya melihat jam, ternyata sudah jam 1 pagi, tiba-tiba muncul ide isengku untuk memasuki kamar tidur Lusi, dengan perlahan-lahan saya berjalan mendekati pintu kamarnya, ternyata tidak dikunci, saya masuk dan melihat Lusi telentang dengan kedua lengan dan paha terbuka.

saya langsung mengambil tali plastik dan perlahan-lahan saya melucuti pakaiannya semua, mungkin karena dia terlalu lelah sehingga tidurnya sangat nyenyak sampai tidak tahu apa yg sedang saya lakukan, setelah semua pakaiannya kubuka, saya langsung mengikat lengan dan kakinya ke sudut-sudut ranjang. Tiba-tiba dia terbangun, dan terkejut karena tubuhnya telah telanjang polos dan terikat di ranjang.

“Mas lepasin saya ! suaranya gemetaran karena shock.
“Cepat lepasin mas ! Lusi mengulangi perintahnya, kali ini lebih keras suaranya. Tubuh telanjangnya telah mambiusku. Aku segera mencopot celana dan celana dalamku dengan cepat.

“jangan Mas ! Lusi memekik. Mau ngapain kamu? Lusi terkesiap melihat batang kemaluanku yang sudah berdiri tegak. Kusentuh payudaranya dengan kedua tanganku, rasanya dingin bagai seonggok daging.

“mas gila kamu yah! Aku merasakan sensasi aneh melihat payudara dan liang kemaluan adik pacarku ini. Jelas beda dengan waktu-waktu dulu kalau mengintip dia ganti baju di kamarnya. Sekarang aku melihatnya dengan cara yang berbeda.

“Mas, gua khan adik Yulia ! Aku menyentuh liang kemaluannya dengan tanganku, lalu menjilatinya. Setelah puas segera kuletakkan batang kemaluanku di gerbang liang kemaluan Lusi.
“Mas jangaan ! dia memohon-mohon padaku.
“Diam.. cerewet ! aku menjawab dengan sembarangan.

Sekali batang kemaluanku kudorong ke depan, tubuhku sudah menjadi satu dengannya. Iiih.. shiit!dia mengumpat tapi ada nada kegelian dari suaranya itu. Aku menggoyangkan pinggangku secara liar hingga batang kemaluanku mengocok-kocok liang kemaluannya.

“Ahh.. shiit! ah shiit! mas jangan !Semakin dia mamaki dan mengumpatku dengan ekspresi judesnya itu, semakin terangsang aku jadinya. Sambil memompa liang kemaluannya aku menghisap puting-puting payudaranya yang agak berwarna pink itu.

“Mmmh.. udah jangan mas !Lusi masih berteriak-teriak memintaku berhenti. Lu diam aja jangan banyak ngomong, ujarku cuek.

Ohh  bangsat !ujarnya mengumpat. Dia menatapku dengan tatapan yang bercampur antara kemarahan dan kegelian yang ditahan. Sejenak aku menghentikan gerakanku. Kasihan juga aku melihatnya terikat seperti ini. Dengan menggunakan cutter yang tergeletak di meja samping ranjang aku memotong tali yang mengikat kedua kakinya. Begitu kedua kakinya terlepas dia sempat berontak. Tapi apa dayanya dengan posisi telentang dengan tangan masih terikat. Belum lagi posisiku yang sudah mantap di antara kedua kakinya membuat dia hanya bisa meronta-ronta dan kakinya menendang-nendang tanpa hasil.

Aaahh mas hentikan dong.. udahmas.. gua khan adik Yulia, dia memohon lagi tapi kali ini suaranya tidak kasar lagi dan terdengar mulai berdesah karena geli. Nafasnya pun mulai memburu. Aku menjilati lehernya dia melengos ke kiri dan ke kanan tapi wajahnya mulai tidak mampu menutupi rasa geli dan nikmat yang kuciptakan.

Aduhh sshh mas udah doong.. hh.. ssh!suaranya memohon tapi makin terdengar mendesah lirih. Kedua kakinya masih meronta menendang-nendang tapi kian lemah dan tendangannya bukan karena berontak melainkan menahan rasa geli dan nikmat. Aku menaikkan tempo dalam memompa sehingga tubuhnya semakin bergetar setiap kali batang kemaluanku menusuk ke dalam liang kemaluannya yang hangat berulir serta kian basah oleh cairan kenikmatannya yang makin membanjir itu. Kali ini suara nafas Lusi kian berat dan memburu

“Uh.. uh.. uhhffssh.. shiit mas.. agh uuffsshh uuhh!Wajahnya semakin memerah, sesekali dia memejamkan matanya sehingga kedua alisnya seperti bertemu. Tapi tiap kali dia begitu atau saat dia merintih nikmat, selalu wajahnya dipalingkan dariku. Pasti dia malu padaku. Liang kemaluannya mulai mengeras seperti memijit batang kemaluanku. Pantatnya mulai bergerak naik turun mengimbangi gerakan batang kemaluanku keluar masuk liang kenikmatannya yang sudah basah total. Saat itu aku berbisik Gimana, lu mau udahan?Aku menggodanya. Sambil mengatur pernafasan dan dengan ekspresi yang sengaja dibuat serius.

Dia berkata.I.. iiya.. udahan yah mas, suaranya dibuat setegas mungkin tapi matanya yang sudah sangat sayu itu tidak dapat berbohong kalau dia sudah sangat menikmati permainanku ini.

“Masa?godaku lagi sambil tetap batang kemaluanku memompa liang kemaluannya yang semakin basah sampai mengeluarkan suara agak berdecak-decak.

“Bener nih lu mau udahan?godaku lagi. Tampak wajahnya yang merah padam penuh dengan peluh, nafasnya berat terasa menerpa wajahku. Jawab dong, mau udahan gak?aku menggodanya lagi sambil tetap menghujamkan batang kemaluanku ke liang kemaluannya. Sadar aku sudah berkali-kali bertanya itu, dia dengan gugup berusaha menarik nafas panjang dan menggigit bibir bagian bawahnya berusaha mengendalikan nafasnya yang sudah ngos-ngosan dan menjawab, Mmm.. iya.. hmm.Aku tiba-tiba menghentikan gerakan naik turunku yang semakin cepat tadi.

Ternyata gerakan pantatnya tetap naik turun, tak sanggup dihentikannya. Soalnya liang kemaluannya sudah semakin berdenyut dan menggigit batang kemaluanku. Ehmm!Lusi terkejut hingga mengerang singkat tapi tubuhnya secara otomatis tetap menagih dengan gerakan pantatnya naik turun.

Ketika aku bergerak seperti menarik batang kemaluanku keluar dari liang kemaluannya, secara refleks tanpa disadari olehnya, kedua kakinya yang tadinya menendang-nendang pelan, tiba-tiba disilangkan sehingga melingkar di pinggangku seperti tidak ingin batang kemaluanku lepas dari lubang kemaluannya.

“Lho katanya udahan, kata-kataku membuat Lusi tidak mampu berpura-pura lagi. Mukanya mendadak merah padam dan setengah tersipu dia berbisik, Ah.. uhh.. uhh.. swear enak banget.. pleasee dong terusiin ya!belum selesai ia berkata aku langsung kembali menggenjotnya sehingga ia langsung melenguh panjang. Rupanya perasaan malunya telah ditelan kenikmatan yang sengaja kuberikan kepadanya.

Ah iya.. iiya.. di situ mmhh aah!tanpa sungkan-sungkan lagi dia mengekspresikan kenikmatannya. Selama 15 menit berikutnya aku dan dia masih bertempur sengit. Tiga kali dia orgasme dan yang terakhir betul-betul dahsyat kerena bersamaan dengan saat aku ejakulasi. Spermaku menyemprot kencang sekali bertemu dengan semburan-semburan cairan kenikmatannya yang membanjir. Lusi pasti melihat wajahku yang menyeringai sambil tersenyum puas. Senyum kemenangan. Aku melepaskan ikatannya. Dia kemudian duduk di atas kasur. Sesaat dia seperti berusaha menyatukan pikirannya.

“Huuhh, kamu hebat banget sih mas, sering yach melakukan dengan Yulia

“Enggak juga koq! Huhh.. sama setiap cewek yang kamu tidurin juga jawabannya pasti samaKeperawanan lu kapan diambil?tanyaku Sewaktu pacarku ingin pergi ke Amerika untuk kuliah, saya hadiahkan sebagai hadiah perpisahanKemudian dia bangkit dengan tubuh yg lemah ngeloyor ke kamar mandi, setelah selesai bersih-bersih Lusi kembali lagi ke kamar. Di depan pintu kamar mandi kusergap dia, kuangkat satu pahanya dan kutusuk sambil berdiri. “Aduh kok ganas banget sih!katanya setengah membentak. Aku tidak mau tahu, kudorong dia ke dinding kuhajar terus vaginanya dengan rudalku. Mulutnya kusumbat, kulumat dalam-dalam. Setelah Lusi mulai terdengar lenguhannya, kugendong dia sambil pautan penisku tetap dipertahankan. Kubawa dia ke meja, kuletakkan pantatnya di atas meja itu. Sekarang aku bisa lebih bebas bersenggama dengan dia sambil menikmati payudaranya. Sambil kuayun, mulutku dengan sistematis menjelajah bukit di dadanya dan seperti biasanya, dia tekan belakang kepalaku ke dadanya, dan aku turuti, habis emang nikmat dan nikmat banget.
“aahh.. sshh.. oohh.. uugghh.. mmhh, Lusi terus meracau.

Bosen dengan posisi begitu kucabut penisku dan kusuruh Lusi menungging. Sambil kedua tangannya memegang bibir meja. Dalam keadaan menungging begitu Lusi kelihatan lebih aduhai! Bongkahan pantatnya yang kuning dan mulus itu yang bikin aku tidak tahan. Kupegang penisku dan langsung kuarahkan ke vaginanya. Kugesekkan ke clitorisnya, dan dia mulai mengerang nikmat. Tidak sabar kutusukkan sekaligus. Langsung kukayuh, dan dalam posisi ini Lusi bisa lebih aktif memberikan perlawanan bahkan sangat sengit.

“Aahh mas Akuu mau.. keluuarr lagii..racaunya. Lusi goyangannya menggila dan tidak lama tangan kanannya menggapai ke belakang, dia tarik pantatku supaya menusuk lebih keras lagi. Kulayani dia, sementara aku sendiri memang terasa sudah dekat. Lusi mengerang dengan sangat keras sambil menjepit penisku dengan kedua pahanya. Saya tetap dengan aksiku. Kuraih badannya yang kelihatan sudah mulai mengendur.

Kupeluk dari belakang, kutaruh tanganku di bawah payudaranya, dengan agak kasar kuurut payudaranya dari bawah ke atas dan kuremas dengan keras. Eengghh.. oohh.. ohh.. aahh, tidak lama setelah itu bendunganku jebol, kutusuk keras banget, dan spermaku menyemprot lima kali di dalam kemaluan lusi.

Dengan gontai kuiring Lusi kembali ke ranjang, sambil kukasih cumbuan-cumbuan kecil sambil kami tiduran. Dan ketika kulihat jam di dinding menunjukan jam 02.07. Wah lumayan, masih ada waktu buat satu babak lagi, kupikir.
“lusi, vagina dan permainan kamu ok banget !pujiku.
“Makasih juga ya mas. kamu juga hebat, suatu pujian yang biasa kuterima!

Setelah itu kami saling berjanji untuk tidak memberi tahu kakak dan pacarnya yg sedang kuliah diluar kota. Selanjutnya kami selalu melakukan ngentot setiap hari sampai dia pulang ke bandung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4