Langsung ke konten utama

Liburan Nikmat Bersama Putriku


Belakangan ini aku sering merasa kesepian karena semenjak berpisah dengan mantan istriku tak ada lagi yang menemaniku dirumah. Namun begitu aku masih cukup bertanggung jawab dengan membiayai sekolah kedua anakku yang sedang beranjak dewasa. 
Memang sejak berpisah dulu kedua anakku lebih memilih untuk tinggal bersama ibu mereka dikota lain dan hanya sesekali saja datang mengunjungiku. Suatu hari aku mendapat sebuah bonus liburan dari kantor keluar negri untuk sekeluarga hingga aku pun segera menghubungi anakku untuk ikut berlibur kesana. Awalnya kedua anakku setuju untuk ikut bersama tapi karena anak laki lakiku sedang ada acara dengan teman sekolahnya maka hanya satu anak perempuanku saja yang memutuskan untuk pergi bersamaku.

Setelah beberapa minggu mempersiapkan segal keperluan lalu aku pun pergi berlibur bersama anak perempuanku yang bernama Felisa. Aku memang sudah cukup lama tak bertemu dengannya semenjak ia tinggal bersama mantan istriku hingga kini ia pun sudah beranjak dewasa. Kalau kupikir pikir wajahnya semakin mirip dengan mantan istriku yang memang cukup cantik saat masih muda dulu.


Sejak kecil felisa memang sangat dekat denganku sehingga ia selalu ingin bersamaku namun karena tinggal diluar kota maka kami semakin sulit untuk bertemu. Apalagi semenjak mantan istriku sudah menikah lagi dengan seorang laki laki yang merupakan teman sekolahnya dulu.

Aku memang begitu memanjakan putriku tsb hingga selalu berupaya menyenangkanya dengan membelikan berbagai barang kesukaannya. Waktu itu kami pergi berlibur kesebuah resort panai yang ada diluar negri yang pemandagannya cukup indah. Selama disana kami lebih banyak menghabiskan waktu berkeliling guna menikmati semua fasilitas yang ada diresort mewah tsb.

Tak terasa sudah hampir seminggu kami berlibur dan dua hari lagi kami harus segera pulang hingga memutuskan untuk pergi berbelanja sebagai oleh oleh saat pulang ke rumah nanti.

Setelah berbelanja seharian kami merasa cukup lelah dan segera pulang ke penginapan yang letaknya memang tidak begitu jauh.


Setelah membersihkan tubuhnya dikamar mandi lalu felisa ikut menonton tv bersamaku diruang tengah. Karena kelelahan maka ia pun mengantuk dan tidur bersandar dibahuku dan aku sengaja membiarkannya karena kuatir ia akan terbangun.

Sejak dulu sikap manja putriku ini memang tak pernah berubah walaupun sekarang usianya sudah menginjak 17 tahun dan sebentar lagi akan segera lulus dari sekolahnya.

Karena bosan maka kupindah pindahkan chanel tv kabel untuk mencari film yang lebih menarik dan ternyata malam itu ada sebuah film dewasa yang cukup erotis. Kebetulan menceritakan tentang hubungan terlarang antara seorang ayah dengan anaknya sendiri yang mulai memicu hasrat dalam diriku.

“wah gila juga nih. masa anak sendiri dikerjain. Ujarku dalam hati.

Setelah beberapa saat menonton tiba tiba birahiku semakin meningkat apalagi sudah cukup lama aku tak merasakan betapa nikmatnya bercinta dengan wanita semenjak berpisah dengan istriku. Cerita dalam film dewasa itu pun seperti mendorongku untuk bertindak lebih nekat lagi terhadap anak gadisku sendiri

Saat itu pandangan mataku terarah pada salah satu paha putriku yang sedang memakai gaun tidurnya yang cukup seksi dan cukup pendek. Betapa mulus pahanya dan membuatku seolah ingin sekali menyentuh bahkan merabanya saat itu.

Aku mencoba berpikir jernih dan mengendalikan diriku guna meredam hasrat birahi dalam diriku yang semakin bergejolak. Tontonan film dewasa itu semakin membakar birahiku dan dadaku terasa semakin sesak oleh luapan birahi yang tak tertahankan.

Perlahan tanganku mulai meraba dan meremasi batangku yang masih tertutup oleh calana pendek yang kukenakan.

Aku merasa belum puas dengan hanya meraba raba batangku sendiri dan mataku kembali tertuju pada tubuh putriku yang sedang tidur bersandar dibahuku.

Kudekatkan wajahku kearah kepalanya yang sedang bersandar dipundakku lalu kurasakan aroma harum rambutnya yang terasa begitu lembut menggoda.

Tubuh putriku yang cantik ini terlalu indah bagi seorang laki laki kesepian seperti diriku hingga membuat aku semakin lupa diri. Aku semakin nekat lalu kusentuh bagian pahanya dan kubelai dengan lembut sambil menikmati kehalusan kulit pahanya yang mulus.

Tanganku terus menelusur pada permukaan kulit kakinya dan membuatku semakin bergairah. Sambil sedikit menahan nafas lalu kusingkap perlahan bagian bawah gaun tidurnya yang seksi dan kuraba lagi pahanya hingga membuatnya hampir terbangun.

Ia sedikit menggerakan tubuhnya dan membuatku terpaksa menghentikan aksi mesumku. Setelah menunggu beberapa saat kupastikan ia masih terlelap dalam tidurnya hingga kulanjutkan lagi perbuatanku menggerayangi tubuhnya.

Sambil menyaksikan acara fllm dewasa tsb sesekali aku menggerayangi tubuhnya dan ternyata sudah jam 1 pagi, tiba-tiba muncul ide isengku untuk melanjutkan perbuatanku.Aku membawanya masuk kedalam kamar dengan menggendong tubuhnya dan perlahan kuletakan tubuhnya berbaring diatas ranjang.

Guna mengamankan aksi selanjutnya maka aku langsung mengambil tali plastik dan perlahan-lahan aku melucuti semua pakaian tidurnya. mungkin karena dia terlalu lelah sehingga tidurnya sangat nyenyak sampai tidak tahu apa yg sedang saya lakukan.

Setelah semua pakaiannya kulucuti hingga tak bersisa, aku langsung mengikat lengan dan kakinya ke sudut-sudut ranjang.

Tiba-tiba dia terbangun dari tidurnya dan terkejut karena tubuhnya telah telanjang polos dalam keadaan terikat di atas ranjang. Felisa terlihat panik seolah tak percaya melihat keadaan dirinya yang terikat pasrah diatas ranjang dengan posisi menantang.

“Pa..lepasin aku ! suaranya gemetaran karena shock.

“Cepat lepasin pa..! Felisa mengulangi perintahnya, kali ini lebih keras suaranya.

“tenang sayang. Hari ini papa akan ajarin kamu supaya bisa jadi wanita dewasa. Ujarku pelan ditelinganya.

“jangan pa.. kumohon.. ucapnya sambil menggelengkan kepalanya kekanan dan kiri sebagai tanda penolakan.

“ayolah sayang. Kamu bantu puasin papa hari ini ya. Sudah lama papa tidak merasakan kehangantan tubuh wanita. Ujarku sambil membelai pipinya.

“jangan. Aku gak mau kayak gini pa.. hentikan.. ujarnya lagi sambil meronta.

Tubuh telanjangnya yang begitu putih dan mulus telah mambiusku. Aku segera mencopot seluruh pakaianku dengan cepat hingga tubuh kami berdua sudah tak berbusana sama sekali. Didalam kamar berduaan dalam keadaan telanjang seperti itu membuatku semakin tak tahan lagi. Nafasku terasa samakin berat dan dadaku terasa penuh sesak oleh gejolak nafsu birahi tak tertahankan. Aku sudah tak peduli lagi kalau ia adalah putri kandungku sendiri bahkan tubuh mulusnya semakin membiusku.

“jangan Pa..! Felisa memekik. Hentikan.. papa mau ngapain ? Felisa terkesiap melihat batang kemaluanku yang sudah berdiri tegak. Kusentuh payudaranya dengan kedua tanganku, rasanya dingin bagai seonggok daging kenyal.

“pa..ampun paa.. jangan ! Aku merasakan sensasi aneh melihat payudara dan liang kemaluan putri kandungku ini. Jelas beda dengan waktu kemarin saat aku secara tak sengaja melihatnya sedang berganti baju dikamarnya.Sekarang aku melihatnya dengan cara yang berbeda.

“Paa.. jangan… kumohon ! Aku menyentuh liang kemaluannya dengan tanganku, lalu menjilatinya. Setelah puas segera kuletakkan batang kemaluanku di gerbang liang kemaluan Felisa.

“Pa..jangaan ! dia memohon-mohon padaku.

“ayolah fel ! katanya kamu sayang sama papa. Sekarang kamu harus buktikan kata katamu itu. aku menjawab dengan sembarangan.

Sekali batang kemaluanku kudorong ke depan, tubuhku sudah menjadi satu dengannya.

“ouh… jangannn..! dia menolak tapi ada nada kegelian dari suaranya itu. Aku menggoyangkan pinggangku secara liar hingga batang kemaluanku mengocok-kocok liang kemaluannya.

“Ahh.. hentikan ! ah jangan! pa.. jangan !Semakin dia mamaki dan mengumpatku dengan ekspresi wajahnya itu, semakin terangsang aku jadinya. Sambil memompa liang kemaluannya aku menghisap puting-puting payudaranya yang agak berwarna pink itu.

“Mmmh.. udah jangan pa..!Felisa masih berteriak-teriak memintaku berhenti. kamu diam aja jangan banyak ngomong, ujarku cuek.

“arghhh.. sakit pa.. hentikan !ujarnya mengerang.

“diam kamu !! atau papa akan menyumpal mulutmu nanti. Ujarku.

Dia menatapku dengan tatapan yang bercampur antara kemarahan dan kegelian yang ditahan. Sejenak aku menghentikan gerakanku. Kasihan juga aku melihatnya terikat seperti ini. Dengan menggunakan cutter yang tergeletak di meja samping ranjang aku memotong tali yang mengikat kedua kakinya. Begitu kedua kakinya terlepas dia sempat berontak.

Tapi apa dayanya dengan posisi telentang dengan tangan masih terikat. Belum lagi posisiku yang sudah mantap di antara kedua kakinya membuat dia hanya bisa meronta-ronta dan kakinya menendang-nendang tanpa hasil.

Aaahh pa..hentikan dong.. udah pa.. jangan lakukan lagi..  dia memohon lagi tapi kali ini suaranya tidak kasar lagi dan terdengar mulai berdesah karena geli. Nafasnya pun mulai memburu. Aku menjilati lehernya dia melengos ke kiri dan ke kanan tapi wajahnya mulai tidak mampu menutupi rasa geli dan nikmat yang kuciptakan

Aduhh sshh pa..udah doong.. hh.. ssh!suaranya memohon tapi makin terdengar mendesah lirih. Kedua kakinya masih meronta menendang-nendang tapi kian lemah dan tendangannya bukan karena berontak melainkan menahan rasa geli dan nikmat. Aku menaikkan tempo dalam memompa sehingga tubuhnya semakin bergetar setiap kali batang kemaluanku menusuk ke dalam liang kemaluannya yang hangat berulir serta kian basah oleh cairan kenikmatannya yang makin membanjir itu. Kali ini suara nafas Felisa kian berat dan memburu

“Uh.. uh.. uhhffssh.. shiit mas.. agh uuffsshh uuhh!Wajahnya semakin memerah, sesekali dia memejamkan matanya sehingga kedua alisnya seperti bertemu. Tapi tiap kali dia begitu atau saat dia merintih nikmat, selalu wajahnya dipalingkan dariku. Pasti dia malu padaku. Liang kemaluannya mulai mengeras seperti memijit batang kemaluanku. Pantatnya mulai bergerak naik turun mengimbangi gerakan batang kemaluanku keluar masuk liang kenikmatannya yang sudah basah total.

Saat itu aku berbisik Gimana fel mau udahan?Aku menggodanya. Sambil mengatur pernafasan dan dengan ekspresi yang sengaja dibuat serius.

Dia berkata.I.. iiya.. udahan yah pa.. suaranya dibuat setegas mungkin tapi matanya yang sudah sangat sayu itu tidak dapat berbohong kalau dia sudah sangat menikmati permainanku ini.

“Masa? godaku lagi sambil tetap batang kemaluanku memompa liang kemaluannya yang semakin basah sampai mengeluarkan suara agak berdecak-decak.

“Bener nih kamu mau udahan? godaku lagi. Tampak wajahnya yang merah padam penuh dengan peluh, nafasnya berat terasa menerpa wajahku.

“Jawab dong, mau udahan gak? aku menggodanya lagi sambil tetap menghujamkan batang kemaluanku ke liang kemaluannya dengan lebih cepat lagi.

Sadar aku sudah berkali-kali bertanya itu, dia dengan gugup berusaha menarik nafas panjang dan menggigit bibir bagian bawahnya berusaha mengendalikan nafasnya yang sudah ngos-ngosan dan menjawab, Mmm.. iya.. hmm.Aku tiba-tiba menghentikan gerakan naik turunku yang semakin cepat tadi.

Ternyata gerakan pantatnya tetap naik turun, tak sanggup dihentikannya. Soalnya liang kemaluannya sudah semakin berdenyut dan menggigit batang kemaluanku. Ehmm!Felisa terkejut hingga mengerang singkat tapi tubuhnya secara otomatis tetap menagih dengan gerakan pantatnya naik turunKetika aku bergerak seperti menarik batang kemaluanku keluar dari liang kemaluannya, secara refleks tanpa disadari olehnya, kedua kakinya yang tadinya menendang-nendang pelan, tiba-tiba disilangkan sehingga melingkar di pinggangku seperti tidak ingin batang kemaluanku lepas dari lubang kemaluannya.

“Lho katanya udahan, kata-kataku membuat Felisa tidak mampu berpura-pura lagi. Mukanya mendadak merah padam dan setengah tersipu dia berbisik, Ah.. uhh.. uhh.. swear enak banget.. pleasee dong terusiin ya!belum selesai ia berkata aku langsung kembali menggenjotnya sehingga ia langsung melenguh panjang. Rupanya perasaan malunya telah ditelan kenikmatan yang sengaja kuberikan kepadanya.

Ah iya.. iiya.. di situ mmhh aah!tanpa sungkan-sungkan lagi dia mengekspresikan kenikmatannya.

Selama 15 menit berikutnya aku dan dia masih bertempur sengit. Tiga kali dia orgasme dan yang terakhir betul-betul dahsyat kerena bersamaan dengan saat aku ejakulasi. Spermaku menyemprot kencang sekali bertemu dengan semburan-semburan cairan kenikmatannya yang membanjir. Felisa pasti melihat wajahku yang menyeringai sambil tersenyum puas. Senyum kemenangan. Aku melepaskan ikatannya. Dia kemudian duduk di atas kasur. Sesaat dia seperti berusaha menyatukan pikirannya.

“Huuhh, papa hebat banget sih, kenapa gak dari dulu papa kayak gini sama feli. ujarnya

“sebenarnya udah lama papa ingin mengajari kamu bercinta tapi karena kamu tinggal diluar kota makanya jadi susah. Ujarku

“ohh iya fel. Ternyata kamu sudah pernah melakukan hal ini sebelumnya ya. Kapan keperawananmu diambil ? tanyaku

“beberapa bulan yang lalu sewaktu aku sedang merayakan ultah ke 17 bersama pacarku dirumahnya. Jawabnya.

“ohh gitu semenjak itu kamu pasti jadi ketagihan ya? Ujarku

“iya pa.. tapi jujur aja rasanya lebih nikmat sewaktu melakukannya sama papa tadi. Jawabnya.

“papa juga merasakan hal yang sama fel. Memang rasanya berbeda sekali ketika bercinta dengan anak kandung sendiri. Rasanya lebih gimana gitu.. ujarku sambil membelai rambutnya.

Setelah itu dia bangkit dengan tubuh yg lemah ngeloyor ke kamar mandi, setelah selesai bersih-bersih Felisa kembali lagi ke kamar. Saat itu birahiku kembali bangkit ketika melihat tubuh mulusnya yang menggairahkan. Di depan pintu kamar mandi kusergap dia, kuangkat satu pahanya dan kutusuk sambil berdiri.

“Aduh kok ganas banget sih pa.. ! katanya sedikit panic.

Aku tidak mau tahu karena nafsuku sudah bergejolak lalu kudorong dia ke dinding kuhajar terus kemaluannya dengan rudalku. Mulutnya kusumbat, kulumat dalam-dalam hingga ia gelagapan. Setelah Felisa mulai terdengar lenguhannya, kugendong dia sambil pautan penisku tetap dipertahankan pada kemaluannya.

Kubawa dia ke dekat meja lalu kuletakkan pantatnya di atas meja kecil itu. Sambil berdiri disamping meja kemudian kugenjot tubuhnya dengan sekuat tenaga hingga tubuhnya berguncang hebat.

Sekarang aku bisa lebih bebas bersenggama dengan dia sambil menikmati payudaranya yang indah. Sambil kuayun, mulutku dengan sistematis menjelajah bukit di dadanya dan seperti biasanya, dia tekan belakang kepalaku ke dadanya dan aku turuti, habis rasanya memang nikmat dan lezat banget.

“aahh.. sshh.. oohh.. uugghh.. mmhh, Felisa terus meracau.

Bosen dengan posisi begitu kucabut penisku dan kusuruh Felisa berdiri menungging. Sambil kedua tangannya memegang bibir meja. Dalam keadaan menungging begitu Felisa kelihatan lebih aduhai! Bongkahan pantatnya yang putih dan mulus itu yang bikin aku tidak tahan. Kupegang penisku dan langsung kuarahkan ke vaginanya. Kugesekkan ke clitorisnya, dan dia mulai mengerang nikmat. Tidak sabar kutusukkan sekaligus. Langsung kukayuh dan dalam posisi ini Felisa bisa lebih aktif memberikan perlawanan bahkan sangat sengit.

“Aahh pa..Akuu mau.. keluuarr lagii..racaunya. Felisa goyangannya menggila dan tidak lama tangan kanannya menggapai ke belakang, dia tarik pantatku supaya menusuk lebih keras lagi. Kulayani dia, sementara aku sendiri memang terasa sudah dekat.

Felisa mengerang dengan sangat keras sambil menjepit penisku dengan kedua pahanya. Saya tetap dengan aksiku. Kuraih badannya yang kelihatan sudah mulai mengendur.

Kupeluk dari belakang, kutaruh tanganku di bawah payudaranya, dengan agak kasar kuurut payudaranya dari bawah ke atas dan kuremas dengan keras.

“Eengghh.. oohh.. ohh.. aahh, tidak lama setelah itu bendunganku jebol, kutusuk keras banget, dan spermaku menyemprot lima kali di dalam kemaluan felisa yang masih cukup sempit tsb.

“ouhhh nikmat sekali rasanya bisa menumpahkan seluruh cairan spermaku didalam liang kemaluan putri kandungku sendiri. Bahkan membuatku serasa melayang dan puas sekali ketika mencapai orgasme saat itu.

Dengan langkah gontai kugiring Felisa kembali ke ranjang sambil kukasih cumbuan-cumbuan kecil ditubuhnya. Sambil berbaring kucumbui lagi seluruh badannya hingga ia melenguh lenguh keenakan. Tanganku terus bergerak merangsang tubuhnya bahkan aku sesekali mengaduk aduk liang kewanitaannya dengan kedua jariku dan ia pun merintih rintih menahan rasa nikmat yang luar biasa.

Tak terasa malam terus berlalu dan ketika kulihat jam di dinding menunjukan jam 03.07. Wah lumayan, masih ada waktu buat satu babak lagi kupikir. Lalu dengan penuh nafsu kuposisikan tubuhnya menungging diranjang dengan kepalanya menempel dikasur. Kusodok lagi liang kemaluannya dengan bertubi tubi sekuat tenagaku.

“aahhh… sshhh.. ouhh paa… terus pa… aaach…. ucap felisa sambil menceracau sekenanya.

Saat itu aku terus menggenjotnya hingga tubuh kami berdua basah kuyup oleh keringat perset

“felisa, tubuhmu dan permainan kamu mantap banget ! pujiku.
“Makasih juga ya pa. udah mengajari aku cara bercinta, suatu pujian yang biasa kuterima!

Setelah itu kami saling berjanji untuk tidak memberi tahu siapapun mengenai hubungan terlarang diantara kami berdua. Selanjutnya setelah menyelesaikan sekolahnya lalu ia pun melanjutkan kuliah dan tinggal bersamaku. Semenjak saat itu kami pun selalu melakukan ngentot setiap hari sampai puas tanpa kuatir diketahui oleh orang lain.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4