Langsung ke konten utama

Acara Perpisahan Sekolah Yang Tak Terlupakan

Tak terasa waktu terus berlalu dan kini sudah tiba saatnya bagi kami untuk melakukan perpisahan. Setelah menempuh pendidikan disekolah yang sama selama bertahun tahun dan melewati suka duka bersama. Untuk mengisi acara perpisahan itu kami berencana untuk mengadakan liburan ke sebuah bukit yang pemandangannya cukup Indah.Semuanya sudah kami persiapkan dengan matang mulai dari menyewa penginapan hingga kendaraan untuk pergi kesana.

Setibanya disana kami semua begitu gembira karena dapat melepas kepenatan setelah mengikuti sejumlah ujian disekolah yang melelahkan.Karena pemandanga disana yang begitu indah maka para siswa banyak yang memilih untuk berkeliling selama disana untuk mencari spot spot tempat berfoto ria sebagai kenang kenangan. Beberapa diantara mereka yang sudah memiliki pasangan lebih memilih untuk berjalan jalan berduaan saja sementara yang lain terlihat bergerombol bersama teman teman akrab masing masing.


singkat cerita tinggallah aku dan Rena di penginapan

“kenapa kamu tidak ikut keluar ren. Tanyaku
“badanku masih terasa capek nih karena seharian didalam bus kemarin jadi pengen istirahat. Jawabnya
“ya sudah aku temanin kamu nonton acara tv ya. Ucapku

“iya boleh aja. lagian aku malas juga kalau Cuma nonton sendirian. Ucapnya.

Saat itu aku duduk disofa didekatnya dan kuperhatikan saat itu rena sedang memakai celana pendek yang agak ketat sehingga pahanya terlihat mulus sekali. Sambil menonton sesekali aku melirik dan mencuri pandang pada dirinya yang sepertinya sedang serius menonton. Saat itu pikiran nakalku mulai muncul dan ingin sekali rasanya aku menggodanya dan mengajaknya untuk bersenang senang selama liburan ini.

Aku tahu rena belum lama ini putus dengan pacarnya dan sepertinya ia merasa sedikit kesepian. Karena ketika para temannya sedang sibuk berpacaran dan dia hanya sendirian saja divilla tsb. aku mencoba memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekatinya dan siapa tahu ia akan menerimaku menjadi pacaranya. Jujur saja aku memang sudah cukup lama memendam rasa suka padanya namun karena ia sudah memiliki pacar maka aku pun terpaksa memendam semua rasa cintaku padanya.


Belum lama ini ketika aku mendengar ia barus saja putus dengan pacarnya. Entah kenapa membuat hatiku terasa begitu senang. mungkin karena aku kembali memiliki sebuah kesempatan untuk mendapatkan cintanya.
pagi itu aku menonton tv kira kira pukul 9 pagi karena acara tv sudah selesai maka ia memutuskan untuk pergi mandi.
“mon aku mandi dulu ya. Kamu pilih aja chanel tbv yang kamu suka. Nih remotenya. Ujarnya.

Aku pun mengambil remote tv yang diberikannya lalu mencoba mencari cari program acara tv yang kusuka.
Setelah 10 menitan Rena memanggil aku untuk mengambilkan handuknya karena lupa tidak terbawa saat masuk ke kamar mandi.
“monn mon.. tolongin aku donk.. panggilnya dari dalam kamar mandi.
“iya ada apa ren? Tanyaku
“kamu bisa bantuin aku ambilin handuk gak ? ujarnya

ya udah aku bantu dia katanya suruh bawa masuk handuknya dan tidak terkunci pintu kamar mandinya aku sedikit kaget mendengar perkataan tersebut, lalu aku masuk dengan mata sedikit tertutup takutnya entar dikira ngintip atau gimana.

Aku sungguh gugup dan hatiku berdebar dengan perlahan lahan tanganku yang kanan memberikan handuk kepada Rena tangan kiriku menutup mataku.

“Ini handuknya Rena taruh mana. kataku

“bawa sini soalnya tanganku tidak nyampe saya lagi di shower masuk saja gak apa apa kok “ kata Rena , mendengar perkataan itu aku langsung masuk saja

“saya taruh sini ya handuknya di tempat wastafel , karena jaraknya wastafel dan shower hanya tertutup oleh tirai tipis jadi seakan akan siluet tubuh Rena terlihat jelas, sungguh kagetnya lagi saat meletakkan handuk tangan Rena langsung menyentuh tanganku kemudian dia keluar dari tirai tipisnya terlihat tubuh telanjang Rena masih basah total.

Aku terpesona dengan payu daranya yang besar dan indah itu, kulitnya yang putih dan mulus tiba tiba penisku langsung tegang dan keras pemandangan indah pokoknya, tak lama kemudian tangan Rena memegang tanganku menyuruh untuk memegang buah dadanya dan merasakan detak jantungnya.

“ooh, Simon. Aku lagi pengen nih. kamu mau bantu aku lagi kan. aku sudah tidak tahan nih. ucapnya dengan suara manja

Deghh. Aku terkejut mendengar ucapannya yang begitu liar dan jantungku langsung berdegub kencang.
“Usaplah payudaraku ini dan kita main yuk!” pintanya.
Sebagai cowok normal tentu aku langsung ereksi. Lalu pelan-pelan tangan kananku memeras payudaranya yang sebelah kanan.

“Yaa, itu Simon. Nikmat sekali.

Teruskan Simon!”. Sewaktu tanganku meremas pelan payudaranya, Tangan Rena dengan ringan membuka kancing-kancing bajuku.
Setelah kancing bajuku terlepas semua, Bibirnya yang ranum dan merah merekah itu pelan-pelan mencium dan menjilati dadaku.

Lidahnya yang panjang itu terasa nikmat sekali di dadaku. Lalu dia kubalas dengan tangan kananku yang kuarahkan ke pantatnya yang besar dan bersih dan tangan kiriku memeluknya yang diteruskan dengan ciuman saya yang hot di bibirnya itu.

Dia mengerang dan menikmatinya, beberapa detik kemudian tangannya membuka retseleting celanaku dan kemudian memelorotinya. Begitu celana dalamku dibuka, penisku yang sudah ereksi dari tadi langsung meloncat keluar,

Melihat penisku yang sudah membesar dan memanjang, dia langsung membungkukkan badannya dan mulutnya itu dengan pelan mengulum penisku.

Terasa nikmat sekali “Aah.., Rena.., enak.., terusin!”. Lidahnya itu dengan leluasa menjilati permukaan penisku dan puncaknya, lidahnya diarahkan ke pucuk penisku.

Setelah berselang beberapa detik, giginya itu langsung menggigit penisku dan langsung mengocoknya. Setelah setengah jam kita melakukan foreplay di kamar mandi, ternyata dia masih belum puas juga.

“Simon, yuk kita lanjutin di tempat tidur! saya pengin lebih hot lagi”.

Dengan perlahan, saya angkat dia dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Setelah sampai di pinggir tempat tidur, perlahan-lahan saya taruh badannya di atas tempat tidur. Masih dalam keadaan membungkuk, saya ciumi bibirnya dan saya jilat payudaranya yang makin membesar itu.

“Oyaa, terusin Simon, terusin”, Mendengar omongannya saya jadi semakin buas menikmati tubuhnya. Saya rebahkan badannya menjadi dalam keadaan telentang, susunya yang membesar terlihat bagai Gunung Bromo yang menjulang tinggi.

Payudaranya itu langsung saya serbu dengan jilatan lidahku. Setelah itu, mulutku diarahkan ke arah selangkangannya. Terlihat bulu vaginanya lebat bak hutan perawan yang masih belum terjamah.

Dengan asyik, tanganku mengobrak-abrik bulu vaginanya dan terlihatlah dinding daging tipis alias vaginanya. Langsung saya jilati vaginanya dengan buas dan Rena langsung menjerit kenikmatan sambil mengerang dan berkata

“Terusin Simon, terusin”. Masukin lidahmu itu ke ‘dompet’ku”.

Anehnya vaginanya yang rata-rata orang bilang vagina cewek itu biasanya kebanyakan bau tak sedap, tapi vagina Rena terasa harum dan nikmat. Baunya yang justru harum itu membuat saya makin terangsang lagi untuk lebih lama menikmati vaginanya.

Sambil menciumi vaginanya, kedua tanganku juga meraba kedua belah payudaranya, Rena hanya mengerang lagi dan memegang kedua tanganku dengan erat. Setelah setengah jam saya terus begitu, akhirnya Rena minta posisinya diganti ke atas.

Saya turuti dech, masa saya terus yang gerilya? Saya langsung pindah jadi di bawah dan Rena di atas. Sebelum mulai aksinya, Rena pertama-tama meremas sendiri kedua payudaranya dan mimik wajahnya itu yang membuatku tambah syuur.

Sehabis meremas-remas sendiri kedua payudaranya, dia langsung memulai aksinya dengan mencium dan menjilati bibirku seraya tangannya meremas-remas dadaku yang agak bidang dan meraba-raba puting susuku.

Bibirnya benar-benar fantastik, terasa nikmat dan pokoknya tidak bisa saya uraikan dengan kata-kata. Puas dengan menciumi dan menjilati bibirku, perhatiannya mengarah pelan-pelan ke bawah.

Pertama-tama dia menciumi dan menjilati leherku dan kadang-kadang menggigit leherku, serasa benar-benar nikmat. Sambil menikmati leherku, tangan kanannya berpindah posisi menjadi di penisku. Dengan enaknya dia mengocok penisku, ke atas.., ke bawah.., ke atas.. Dan seterusnya. Kocokannya benar-benar membuat mataku merem melek.

Kemudian setelah menciumi, menjilati dan menggigit leherku, matanya tertuju ke dadaku. Lidahnya langsung menjilati puting susuku. Tapi dia cuma sebentar menjilati puting susuku, perhatiannya langsung tertuju ke penisku yang sudah besar dari tadi.

Bibirnya langsung menjilat penisku, terasa nikmat sekali. Lidahnya itu yang membuatku puas sekali, dengan pelan-pelan lidahnya menjilati penisku sambil tangannya yang kecil itu terus mengocoknya.

“Aach Rena.., Nikmat sekali Ohh”, Selang beberapa menit kemudian, sewaktu dia masih mengocok penisku.

Terasa ada sesuatu yang hangat mengalir dari penisku dan serasa hendak meletus keluar. saya bilangin ke Rena,

“Awas, saya mau keluar. Tahan dulu kocokanmu

Jangan sampai spermaku keluar saya masih pengin nerusin!!”,

Tapi dengan cuek dia malah bertambah giat dan keras mengocok penisku sambil lidahnya menjilati pucuk penisku. Beberapa menit kemudian keluarlah cairan kenikmatan yang berwarna putih yang disebut sperma.

Dan spermaku mengenai mulutnya dan ada sebagian yang sengaja dijilat dan ditelan Rena. Terasa nikmat sekali!, Rena terus menjilati sisa-sisa sperma yang keluar dari penisku. Sementara Rena masih sibuk dengan penisku, aku istirahat sejenak dalam kenikmatan yang tiada taranya.

Sewaktu saya masih istirahat, terasa Rena masih sibuk dengan penisku. Karena saya kasihan Rena belum mencapai orgasme, Langsung saja saya bangun dan meneruskan aksi. Saya suruh Rena pindah posisi jadi di bawah, langsung dia turuti.

Sejenak sebelum memasukkan penisku, saya kocok sebentar penisku agar membesar dan Rena membantuku dengan ikut mengocoknya. Selang beberapa detik kemudian penisku langsung berdiri lagi dan langsung saya masukkan ke vaginanya.

Rena langsung teriak dan mengerang kenikmatan, “Aacchh”. Tetapi terasa posisiku kurang nikmat, saya cabut lagi penisku dan saya taruh bantal di atas pantat Rena supaya penisku terasa nikmat masuk divaginanya.

Begitu saya masukin penisku dalam-dalam, terasa vaginanya hangat dan sudah penuh cairan yang membuat penetrasi penisku terasa nikmat dan licin. Ini pertanda Rena sudah mengalami orgasme sebelum saya masukin penisku

Penisku, aku tarik pelan-pelan, masukin lagi pelan-pelan dan demikian seterusnya. Rena lagi-lagi berteriak kecil dan mengerang. Saya biarin Rena berteriak dan mengerang, saya terusin aksiku dengan membuat variasi seperti menggoyang pinggulku.

Selang 45 menit saya meneruskan aksiku, Rena pelan-pelan berbisik “Simon, saya sudah tidak kuat lagi.., saya sudah pengin keluar.., Cairanku sudah mau keluar!”.

Ternyata benar juga, beberapa detik kemudian di penisku terasa ada banyak cairan yang menyelimuti. Saya biarkan penisku di dalam vagina Rena selama beberapa menit selama Rena orgasme. Sebab saya baca, cewek senang kalau sewaktu dia orgasme, penis cowoknya berada dalam-dalam di vaginanya.

Dan benar juga kata buku, Rena terlihat sangat puas. Begitu dia selesai orgasme, beberapa menit kemudian selama penisku masih di dalam, terasa spermaku masih mau keluar. Buru-buru saya cabut penisku dari vagina Rena dan Rena langsung menyambutnya dengan kuluman yang hebat sekali.

Sekali lagi spermaku langsung tumpah ke arah muka Rena, sekeliling bibirnya langsung dipenuhi dengan spermaku yang ternyata banyak sekali. Sebagian cairan putih itu masuk ke mulutnya dan sebagian ada yang tumpah ke payudaranya dan ke sprei.

Rena memintaku untuk menjilat spermaku yang tumpah ke payudaranya dan saya turuti. Lidahku menyapu sisa-sisa spermaku di payudaranya dan Rena terlihat benar-benar menikmatinya. Setelah puas, saya dan dia langsung lemas dan langsung tidur sambil dalam keadaan polos sampai pagi (tanpa berselimut).

Pagi-paginya dia sudah bangun dan nonton TV masih dalam keadaan telanjang. Langsung tubuhnya yang indah itu saya tutupi dengan jaketku supaya tidak masuk angin, dia menolak seraya berbisik,

“Simon, lue hebaat sekali tadi malam. Bener bener hebat. aku pengin lagi Simon kamu mau kan membantu mengusir rasa kesepian dalam diriku.

Kita cek out saja dari penginapan ini. Kita bilang ke anak-anak kalau kita ada urusan lain dan harus cepat pulang.

Terus kita cek in ke hotel lain”. Ternyata saya lebih gila daripada dia, saya terima saja. Beberapa jam kemudian teman-temanku datang, saya langsung pamit mau pulang sama Rena,

Mereka percaya saja. Langsung deh kita cabut dan cek in di penginapan yang jauh dari mereka. Dan pengalaman itu diteruskan di hotel yang baru.

Selama beberapa hari kami melakukan persetubuhan disana dan selama itu ia pun menceritakan ketika dirinya masih berpacaran dengan kekasihnya dulu. Menurut pengakuannya kalau ia cukup sering bercinta dengan mantan pacarnya dan semenjak putus ia merasa kesepian dan tak dapat menahan hasrat birahi dalam dirinya yang selama ini memang selalu tersalurkan bersama mantannya.

Semenjak hari itu kami semakin sering bertemu walaupun sudah menjalani aktivitas maisng masing. Rena melanjutkan sekolahnya ke sebuah perguruan tinggi swasta sementara aku langsung bekerja disebuah perusahaan swasta sebagai tenaga penjualan. Satu hal yang cukup unik adalah karena kami tidak memiliki komitmen untuk berpacaran namun hanya sebatas teman untuk pelampiasan nafsu belaka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4