Langsung ke konten utama

Gara Gara Perampok


Aku adalah anak tunggal dalam keluargaku, aku berumur 18 tahun dan namaku Hardi. Mamaku berumur 40 tahun dan ayahku berumur 49 tahun, seorang yang selalu sibuk dengan urusan di kantornya. Setelah melahirkan aku, mama tidak dapat mengandung lagi kerana mengalami masalah di rahimnya. Aku terlalu sulit untuk percaya bahawa aku selalu birahi kepada mamaku. Sulit bagiku untuk membuang perasaan itu dari otak dan fikiranku sejak aku menonton film bokep yang mengisahkan seorang anak meniduri mamanya sendiri. Namun aku tidak berani melakukan sesuatu untuk bisa meniduri mamaku sendiri. Aku hanya

berangan angan dan paling berani hanya mengintip mama mandi ataupun saat dia mengganti pakaian. Bayangan tubuh seksi mama sering bermain di fikiranku, lenggokan tubuh mama yang sangat seksi itu membuatkan diriku selalu di alam khayalan membayangkan bersetubuh dengan mama. Pantat mama yang besar dan montok itu selalu ku diidam-idamkan. Malah setiap langkah mama berjalan, pantatnya akan bergegar kuat. Aku selalu beronani sambil membayangkan aku bersetubuh dengan mama.

Sampai pada suatu malam, ketika itu ayahku ke luar negeri selama seminggu dan terjadilah peristiwa yang sangat bermakna pada diriku. Pada malam itu saat aku tidur nyeyak, tiba-tiba entah dari mana datang seorang lelaki bertopeng menerpa ke arahku membuat aku terjaga dari tidur dan lelaki itu mengacungkan parang ke leherku. Aku tidak dapat berbuat apa-apa.
"Kalau mau hidup serahkan semua duit dan barang beharga, cepat!" gertak lelaki bertopeng itu.
"bang.. saya tidak punya duit." jawabku ketakutan.

"Bohong...dimana kamar orang tua kau. Mereka pasti ada duit. Cepat..." gertak lelaki itu lagi sambil menarikku keluar dari kamarku. Kerana ketakutan aku membawanya ke kamar mama, mama yang masih tertidur itu di tendang lelaki itu. Mama terkejut bukan main.
"Eh... siapa kau, ada apa ni Ar" mama terkejut apabila melihat parang di leherku.
"Diam, kalau kau tidak mau parang ini merenggut nyawa anakmu, " lelaki itu mengancam mama.
"Kalau kamu mau duit, kami beri, tapi tolong jangan apa-apakan kami bang. " mama mencoba memujuk.

"Ye.. memang aku mau duit ! Cepat keluarkan semua duit kalian dan kumpul dalam plastik ni. Cepat!" bentk lelaki itu sambil mengeluarkan plastik hitam dari kantung jaketnya. Dengan tangan gemetar mama mengambil plastik hitam dari tangan orang itu seperti yang disuruh mama langsung mengisi dengan uang yg ada di laci mama.


"Tolong jangan apa-apakan anak saya bang. Ambiklah duit saya ni." kata mama ketakutan. "Barang perhiasan kau mana?!! Cepat masukkan sekalian!!!" kata lelaki itu lagi dan mama menuruti seperti yang dikatakannya.
Kemudian secara tiba-tiba lelaki itu menumbuk perutku dan serta merta aku terjengkang jatuh ke lantai.
"HaAr!!" Jerit mama saat melihat aku dipukul hingga jatuh ke lantai dan mama terus menangis. Lelaki itu menarikku dan membangunkan seperti semula agar aku berdiri.
"Ingat!! Janga macam-macam dengan aku! Kalau tak mau, parang ni akan menebas leher kalian berdua. Ngerti...!!" bentak lalaki itu kepada kami berdua.
"Baiklah.. kami sudah bagi semuanya, tolonglah lepaskan kami." Bujuk mama.


"Ok, tapi sebelum aku lepaskan kalian, kau harus tolong aku dulu! Cepat ke mari!!" lelaki berkata kepada mama sambil tangannya masih memegang parang di leherku.
Mama yang ketakutan terus berjalan menuju kepada lelaki itu sambil melihat aku yang berdiri dengan parang di leherku. Mama menangis lagi, air mata mama bercucuran melihatku yang seperti tidak berdaya itu.
"Kau perempuan yang cantik! Berapa umur kau sekarang?!" Tanya lelaki itu dalam nada yang kasar.
"Err...ee.. 40 tahun bang... " jawab mama terbata bata.
"kalau kau !" tanya lelaki itu kepadaku.
"18... " jawabku ringkas.
"Bagus.... bapak kau kemana!!" tanya lelaki itu lagi.
"Keluar kota..." jawabku.
"Hahahahaha!!!! Bagus!! Sekarang kau , duduk berlutut didepan anakmu. Cepat!!" kata lelaki itu lagi kepada mama.
Mama segera menuruti kemauan lelaki itu. Mama berlutut di depanku seperti yang diperintahnya.
"Kau buka celana dia cepat!" suruh lelaki itu.


Tangan mama gemetaran membuka celana pendekku. Air mata mama meleleh di pipi bersama esakan tangisannya akibat ketakutan. Lelaki itu membentak lagi supaya cepat dan dengan masih ketakutan mama menarik celana pendekku ke bawah. Sekali tarik saja, terpampanglah kontolku yang tidak memakai celana dalam itu di hadapan mata mama. Mama terkejut kerana ini adalah pertama kali dalam hidupnya melihat kontolku di depan matanya semenjak aku remaja. Aku merasa malu apabila kontolku terlihat di depan mata mama.

"Bagus!!! Hahahahaha! Sekarang aku mau kau hisap kontol anakmu itu! Cepat!!" paksa lelaki itu lagi.
"bang.. tolonglah.. saya tidak boleh berbuat seperti itu.. dia anak saya..." seru mama dengan linangan air mata.

"Aku tidak peduli apa!! Cepatlah bodoh!!!! Kalau tidak aku potong leher anakmu sekarang juga!!" ugut lelaki itu kepada mama yang berlutut di depanku. Mama pun dengan terpaksa mulai menghisap dan mengulum punyaku. Mama perlahan-lahan mengulum punyaku, batangku pula perlahan-lahan keras di dalam mulut mama. Walaupun aku dalam ketakutan, namun saat kejantananku di hisap oleh mama, batangku mula keras dan tegang. Ini karena apa yang aku menikmatinya, aku bisa merasakannya walaupun dalam keadaan begini.
"Ohhh... mama.... Ohhh.... " aku merengek keenakkan saat kejantananku di hisap mama.

Aku melihat wajah mama, wajah mama yang masih cantik itu kelihatan sedang menghisap batangku keluar masuk dimulutnya yang mungil.
"Hahahaha... Bagus!!! Hari ni ada seorang perempuan menghisap kontol anaknya! Hahahahaha!!!" lelaki itu ketawa.

"Hey nyonya! Kau masih ada suami?" tanya lelaki itu kepada mama. Sambil menghisap kontolku, mama hanya menganggukkan kepalanya.
"Wahhhhh!!!!! Bagus!! Hahahaha!! !!" lelaki itu tertawa.
"Tolong la jangan apa-apakan saya bang" rayu mama.

"Kau kalau sayang anakmu, dengar apa yg kubilang, hisap terus bikin anakmu terangsang". Kerana takut, mama pun menaikkan badannya dan kini ia berdiri menunduk sambil menghisap kontolku sementara pantat mama mulai di raba-raba tangan kasar lelaki itu.

Pantat bulat mama yang montok di dalam daster berwarna cream itu di tepuk berkali-kali oleh tangan nakal lelaki itu. Kemudian lelaki itu mengarahkan parang dari leherku dan beralih pula ke leher mama. Aku melihat mama semakin takut, namun mama terus menghisap kontolku tanpa henti. lelaki itu menyibakkan daster mama sampai ke atas pinggang, pantat mama yang di balut celana dalam putih itu di tepuk kasar. Tangan lelaki itu kemudian menarik celana dalam mama ke bawah. Kembali pantat mama di raba jari jemari lelaki itu dengan kasar.

"Ini pantat bahenol sekali! Hahahaha! kau beruntung ada mama cantik dan seksi macam ini!" kata lelaki itu sambil mengeluarkan kontolnya yang hitam dan sudah keras itu dari celah resleting celananya yang sudah terbuka. Kontolnya digesek geskkan ke lubang memek mama. Walaupun dalam ketakutan, cairan air nafsu mama sudah mula mengalir membasahi memeknya.

"Hahahaha! Kau tau tidak! mama kau ini yang cantik sudah basah! Hahahahaha! Air mani sudah banyak keluar! Hahahahaha! Sekarang aku mau merasai lubang memek mamamu ni..." kata lelaki itu sambil mencoba menjolok batangnya masuk ke lubang kemaluan mama yang sedang menungging itu.
Serta merta mama menelepaskan batangku dari mulutnya dan berpaling ke belakang.

"bang... tolonglah... jangan bikin saya kayak gini.... Ambillah duit dan barang perhiasan itu... tapi jangan bikin seperti ni.. tolonglah lepas kan kami..." rayu mama.

"Hah! Kau diam!! Kalau tak aku potong leher kau!! Kau pun jugak! Jangan sok mau jadi pahlawan! Kalau tidak aku bikin putus leher mamamu ini! Kau berdiri disitu diam, biar mama kau kasi enak kau punya kontol!" jerit lelaki itu. Kerana ketakutan mendengar kata-kata lelaki itu, mama pun menangis semakin kuat.
" Kau masukkan kont*l kau dalam mulut mamamu! kasi dia diam. Kalau dia masih bising lagi, aku kasi kalian berdua mati hari ini!" bentak lelaki itu kepadaku.

Aku pun memegang dagu mama, wajah mama ku dipandang, kesian ada, nikmat pun ada. Tetapi saat mengingat anganku untuk menikmati tubuh mama selama ini, aku kembali bernafsu terhadap mama.

"Mama... maaf ya... " kataku sambil terus memasukka batangku ke dalam mulutnya. Dan pada saat yang sama, lelaki itu mulai menusuknan kontolnya ke dalam lubang memek mama sedalam-dalamnya. Menjerit mama menerima kehadiran batang lelaki itu.

"Hahahaha! hari ini aku dapat memek perempuan kaya! Hahahaha! walau pun sudah longgar , tapi masih enak juga! hahahaha!" Kata lelaki itu sambil terus mengenjot tubuh mama yang menungging menerima tusukan kontol lelaki itu dari belakang.
"Ohhh... Oughhh.. Emmmpphhh..." mama yang menungging itu mula meringis saat memeknya di tusuk lelaki itu dan mulut mama masih penuh dengan kontol kerasku.
"Ohhh... mama... Ohhh... .... " aku bertambah gairah dan mengerang keenakan menikmati hisapan mama yang sedang ditusuk lelaki itu.

Setelah beberapa menit mengenjot memek mama, lelaki itu mengeluarkan kontolnya dan beranjak ke sisi mama yang masih menungging sambil memegang kontolnya.

"Heyy! kau lihat ni! lihat ni!!" jerit lelaki itu kepadaku. Aku melihat ke arah lelaki itu, sementara mama pula menghentikan hisapannya dan berpaling kearah lelaki itu.

"Kau lihat, sudah basah kontolku kena lubang memek mama kau! Hahahaha! Mamamu sudah tak tahan lagi! Hahahaha! Kau lihat ini parang?" tanya lelaki itu kepadaku. Aku hanya mengangguk kepala, mama pula duduk mencangkung, mungkin kerana keperihan karena memeknya dimasuki batang besar hitam lelaki itu.

"Kalau tak mau kena parang ini, jangan macam-macam sama aku, ngerti!! Sekarang kau perempuan menungging lagi seperti tadi." arah lelaki itu sambil parang di tangannya masih diacukan di leher mama.

"Hahahaha!! bagus!! ini . Kau pulak berdiri diri belakang mamau. masukkan kontol kau kedalam lubang memek mama kau. Aku mau lihat anak sama mama ngentot, cepat!!" arah lelaki itu kepadaku. Lelaki itu terus ke belakang mama dan kembali mengangkat keatas daster yang dipakai mama. Aku melihat celana dalam mama masih tersangkut di paha mama.
"bang.. dia ini anak kandung saya... saya tidak boleh melakukan ini... tolonglah bang.... " kata mama memohon.

"Kau lihat ini parang sudah dekat leher kau? Mahu aku kasi putus kau punya kepala?!" jerkah lelaki itu kepada mama. Mama kelihatan keakutan, mukanya pucat dan peluh semakin banyak timbul di dahi mama.
"Sudah cepat! janga main-main sama aku Cepat masukan !" bentak lelaki itu kepadaku.

Aku yang ketakutan ini sebenarnya gembira karana apa yang aku idamkan selama ini berada di depan mataku. Karena keinginan aku menikmati memek mama, aku pun menuruti perintah lelaki itu. Sekali tekan saja, seluruh kontolku terus menerobos masuk untuk pertama kalinya ke dalam memek mama. Sungguh nikmat rasanya, seketika aku diamkan sejenak kontolku, merendam seluruh kontolku di dalam lubang memek mama. Setelah itu, aku ayun ayunkan kepala kontolku ke dasar memek mama. Mama merengek-rengek, mungkin kerana menahan kenikmatan di perlakukan begitu.
" bagaimana? ada enak tidak memek mamamu?!" tanya lelaki itu kepadaku.
Aku hanya diam, masih membiarkan kontolku yang keras itu tertanam di dalam lubang memek mama yang sedang menunggingitu.

"kenapa kau diam hah bodoh! aku tanya kau! enak ke tidak??!!" tanya lelaki itu sekali lagi dengan lebih kasar.
"Ee..enak ..." jawabku gugup.
"Enak ya... hahahaha... hey nyonya! sekarang anakmu sudah bilang kau punya memek enak! Hahahahahaha!!!!" ketawa lelaki itu.

"Sekarang tunggu apa lagi, goyang yang kuat!!! Teriak yang kuat memek mamamu enak kalau aku tak dengar itu enak punya kata, aku hiris ini leher mamamu!!!" kata lelaki itu lagi.

Aku pun mula menggoyang kontolku keluar masuk ke dalam lubang memek mama. Sungguh nikmat lubang memek mama yang kuidamkan sejak dahulu. Baru sekarang aku dapat menikmatinya sesudah sekian lama hanya mengkhayal dan berangan untuk menikmatinya.

"Oooohhh... ... mama... enaknya... Enaknya memek mama... ohh mama..." kata-kata nikmat keluar dari mulutku sambil menggoyang kontolku keluar masuk. Aku melihat mama hanya mampu meneteskan air matanya, membiarkan lubang memeknya ditusuk olehku. Mama mungkin tidak menyalahkan aku, apa yang dia tahu adalah aku dipaksa untuk melakukannya. Mama mungkin rela menerima setiap tusukan dari kontolku. Lama-kelamaan kenikmatan semakin menguasai diriku, rasa takut sedikit demi sedikit hilang dan tusukan kontolku membuatkan tubuh mama semakin terlentik, mungkin mama juga menikmatinya. Sudah lama aku ingin merasakan kenikmatan yang seperti ini, air memek mama semakin banyak membanjiri keluar kerana dihenjut oleh kontolku. Aku semakin bergairah karena aku tahu bahawa mama semakin bernafsu.

Kemaluanku semakin licin dengan lendir nafsu mama yang semakin banyak. Aku semakin kuat menyodok lubang memek mama, tanganku kini memegang pinggul mama. Daging pantat mama kuramas geram, hentakanku semakin kuat dan semakin kencang. Aku semakin bernafsu, impianku untuk menikmati tubuh mama kini sudah tercapai.
"Mama... enaknya... Ohhhh... mamauu.... mama... Ohhh...." aku merengek menikmati lubang kemaluan mama.
"Hahaha!! Hey nyonya... enak tidak punyamu dimasukin batang anakmu?" tanya lelaki itu. Mama hanya diam, matanya hanya terpejam menikmati persetubuhan di dalam keadaan menungging itu dan nafas mama turun naik .

"Hahahaha.... hei.. lihat mamamu sudah puas dengan kontolmu, hahahaha!!!" kata lelaki itu sambil tangannya memegang dan mendongakkan kepala mama ke arah batangku hitamnya yang masih tegak itu. Lelaki itu menekan kontolnya ke bibir mama dan mama menutup mulutnya saat akan dimasuki kontol hitam lelaki itu.

Namun akhirnya burung lelaki itu berhasil juga menerobos mulut mama yang mungil itu. lelaki itu pun terus menghayun kontolnya keluar masuk dimulut mama dan setelah beberapa menit, hayunan lelaki itu semakin kuat dan dalam. Aku melihat mama hampir tersedak diperlakukan begitu. Aku tahu, kontol hitam yang sedang bersarang di dalam mulut mama itu sebentar lagi akanmemuncratkan air maninya. Aku melihat mama hanya mampu menolak tubuh lelaki itu agar kontol lelaki India itu keluar dari mulutnya. Tetapi mama gagal, semakin mama menolak tubuh lelaki itu, semakin kuat lelaki itu memegang kepala mama. Akhirnya, lelaki itu pun mengeluarkan air maninya yang banyak ke dalam mulut mama. Terbeliak mata mama saat mulutnya menerima siraman air mani lelaki itu. Aku melihat mama terpaksa menelan beberapa kali air mani yang telah penuh di dalam mulut mama. Lelaki itu mengerang nikmat melepaskan air mani ke dalam mulut mama. Aku yang masih asyik menikmati memek mama yang sedang menungging itu. Aku merasa semakin gairah melihat lelaki itu melepaskan air maninya di dalam mulut mama dan goyanganku semakin kuat dan kencang.

"Hahahahaha.... Memang enak mulut ini mamamu ini. Hahahaha!!!" lelaki itu tertawa kepuasan sambil menyimpan kontolnya yang sudah layu ke dalam celananya.
"Kau sudah mau keluar ?" tanya lelaki itu kepadaku.
Aku menggelengkan kepala, kemudian lelaki itu mengacukan pula parangnya ke leherku.

"Sekarang kau suruh mamamu istirahat dulu. Dia sudah capek menungging. ... keluarkan kontolmu." arah lelaki itu kepadaku dan aku menurut arahan lelaki itu,.

"Heeu Nyonya, kau boleh berbaring atas karpet ini sekarang, cepat!!" arah lelaki itu kepada mama dan mama menurutinya sambil dia mengelap muka dan bibirnya yang bersisa air mani lelaki itu dengan lengan bajunya.

"Sekarang kau naik keatas tubuh mamamu. Cepat!!" arah lelaki itu kepada ku. Aku perlahan-lahan berlutut di hadapan mama yang sudah terbaring di atas karpet. Kemaluanku yang masih keras di usap agar tetap keras sambil mataku menikmati seluruh tubuh mama yang sekarang berbaring setengah mengangkang, menanti dalam keterpaksaan. Perlahan-lahan aku menyibakkan daster mama dan aku terus menarik celana dalam putih mama yang dari tadi masih tersangkut di lututnya hingga terlepas dari kaki mama.

Mama yang tahu apa yang akan terjadi, meebarkan kakinya mengangkang sambil memejamkan matanya. Mungkin mama tidak sanggup melihat dirinya disetubuhi olehku, anak kandungnya sendiri. Aku pun perlahan-lahan menekan batangku masuk ke dalam memek mama hingga terus ke dasar memeknya. Mama merintih kecil menerima kehadiran kontolku ke dalam memeknya. Aku mulai menggoyang batangku keluar masuk lubang kemaluan mama dengan gairah.

"Ohhh.... mama.... maafkan Ar mama.... maafkan Ar.... Ohhh mama..... " aku merintih menikmati lianh kewanitaan mama sambil meminta maaf kepadanya.
"Hey nyonya!!! buka saja matamu! cepat!!" bentak lelaki itu.

Mama yang ketakutan terus membuka matanya dan terus melihat wajahku, anaknya, darah dagingnya sendiri sedang menyetubuhinya. Aku tau mama terpaksa melihat diriku karena takut terjadi hal hal yang tidak diinginkan terhadap kami. Hasil dari sodokan batangku di lubang kemaluan mama, mama mulai memberikan respon yang mengghairahkanku. Di samping air memek mama yang semakin banyak membanjiri, tubuh mama juga turut terlentik seperti meminta agar aku menusuk kontolku semakin kuat dan dalam.

Aku tahu bahwa mama sudah hampir mendapat klimaksnya dan aku terus merendahkan tubuhku hingga tubuhku rapat dengan tubuh mama. Aku mendengar dengusan nafas mama semakin kuat dan aku tahu bahwa mama itu sudah menyerahkan tubuhnya untuk kusetubuhi. Mama yang kini sudah semakin tenggelam di dalam arus nafsunya membiarkan segala tindakanku. Mama juga tidak menghiraukan daster yang dipakainya kutanggalkan, Puting buah dada mama yang berwarna coklat gelap itu terpampang di depan mataku karena mama tidak memakai BH, aku dapat langsung menghisapnya dengan penuh bernafsu dan mama juga tidak menghiraukannya. Akhirnya tubuh mama mengejang, aku tahu mama sudah sampai ke puncak klimaksnya. Mama kelihatan terpejam menikmati puncak klimaksnya, memek mama mengemut kuat kejantananku dan aku makin menusukan batangku sedalam-dalamnya. Tangan mama memeluk tubuhku agar tubuhku semakin rapat ke tubuhnya. "Hahahahahaha!!!! Mamamu suka sama kontolmu. Hahahahaha!!!" ketawa lelaki itu. Mama yang masih lemah akibat kepuasan masih lagi memeluk tubuhku. Kejantananku masih berkubang di dalam lubang memek mama sungguh nikmat ku rasakan.
"Sekarang mamamu sudah puas, Keluarkan dulu kont*lmu cepat! Heyy nyonya! sekarang cepat menungging!!" jerkah lelaki.

Setelah aku mengeluarkan kontolku, mama terus menungging menuruti permintaan lelaki itu, dan aku yang sudah tahu apa yang harus kulakukan, aku pun terus kembali menusukkan batangku ke dalam kemaluan mama.

"Hey anak bodoh!! siapa suruh kau masukin barangmu kelubang itu lagi hah!!! Kau masukin lubang satu lagi itu bodoh!! Cepat!!" arah bentak lelaki itu. Aku agak terkejut namun aku merasa gembira karena aku akan dapat menikmati lubang dubur mama. Sudah lama aku idamkan lubang dubur mama itu, mama yang sedang menungging itu juga kelihatan terperanjat. Tanpa diperintah lagi perlahan-lahan aku menekan kontolku ke lubang dubur mama. Agak susah untuk memasukinya, mama melentikkan pinggangnya untuk membantu batangku masuk, aku tahu mama terpaksa menyerahkan lubang duburnya agar dimasuki kontolku kerana tidak ada pilihan lain. Sedikit demi sedikit kejantananku berhasil menusuk lubang dubur mama yang sempit itu. Sakit sedikit rasanya kontolku kerana kesempitan lubang dubur mama. Mama pula merengek kesakitan dan memintaku agar melakukannya perlahan-lahan.

Akhirnya, batang kemaluanku seluruhnya terbenam di dalam lubang dubur mama. Mama menggerakkan pantatnya memberikan kenikmatan yang tak terkata buatku. Pantat tonggek mama yang lebar itu memang kuidamkanku selama ini. Batangku yang terbenam di dalam lubang dubur mama semakin keras dan aku bertambah bernafsu. Mama menoleh kebelakang melihatku, aku memerhatikan seluruh tubuhnya yang sedang menungging lentik di atas karpet itu. Aku meramas-ramas pantat mama dan membelai-belai tubuh mama yang cantik itu. Aku rasa mama tahu aku sedang bernafsu ketika itu. Mama terus melentikkan tubuhnya hingga pantatnya yang montok itu semakin terlihat merangsang. 
Aku tahu mama mau aku segera mengeluarkan air maniku agar segalanya segera selesai. Aku yang masih bergairah itu terus menusuk dubur mama lebih dalam, mama menjerit kuat karena keperihan dan kesakitan yang dialaminya. Aku tidak menghiraukan jeritan kesakitan mama, aku terus menusuk kejantananku keluar masuk di lubang dubur mama yang sempit itu.
"Ohhhh.... mama... mama... mama.... Ohhhh mama enakpppp...... Ahhhhh..." aku merengek keenakan. Mama menahan keperitan lubang duburnya dan membiarkan aku menikmatinya.

Ohh.. mama... Ar sudah tak tahan ni mama.... mama.... Ar sudah mau keluar..... mama enak.... Ahhhhhhhh!!!!! " jeritku dan akhirnya aku kekejangan di pantat mama. Tekanan tubuhku yang kuat membuatkan tubuh mama semakin tertungging dan semakin lentik menerima tusukan kontolku yang semakin dalam dan keras. Batang

ku di tekan sedalam-dalamnya sambil melepaskan semprotan air maniku yang sangat banyak sehingga memenuhi lubang dubur mama. Pantat mama yang diidamkan itu memang nikmat dan memuaskan nafsuku. Aku meremas erat pantat mama dan mama mungkin dapat merasakan kontolku berdenyut kuat di dalam duburnya. Air maniku yang hangat itu memenuhi lubang dubur mama. Aku masih menikmati lubang dubur mama dengan membiarkan kejantananku terbenam di dalam dubur mama. Dengan lemah mama jatuh tertelungkup lemas membuat kontolku terlepas keluar dari dubur mama dan kelihatan air maniku keluar dari lubang dubur mama. Aku seperti menggigil merasakan kenikmatan, puas.
"Ar... mana lelaki tadi..." tanya mama yang berusaha duduk dalam lelahnya.

Aku melihat sekeliling, lelaki prampok tadi sudah tidak ada. Lelaki itu sudah pergi bersama plastik yang berisi uang dan barang perhiasan mama.
"Mama, maafkan Ar, Ar terpaksa tadi" kataku.
"Mama tau Ar, bukan salah kamu Ar." jawab mama lemah.
Aku menyarankan mama ke kantor polisi untuk membuat laporan tetapi mama tidak mau masalah itu diketahui orang lain.

Keesokkan paginya setelah selesai mandi, aku berjalan menuju ke kamar. Ketika aku melintasi kamar mama, aku terlihat mama yang memakai daster pendek berwarna kuning bersama leging berwarna hitam terbaring membelakangiku. Aku masuk dan mendekati mama yang masih tidur. Peristiwa tadi malam membuatkan nafsuku kembali melonjak naik. Aku terus melepaskan celana pendek yang kupakai dan kontolku serasa tegang dan keras kembali. Pantat mama yang besar dan montok itu ku usap lembut dan perlahan-lahan aku berbaring di belakang mama lalu merapatkan tubuhku memeluk mama. Kontolku yang tegang kutekan kepantat mama. Mama yang sedang terlelap itu tidak sadar mungkin karena kecapek'an tadi malam. Aku mencoba menaikan rok daster mama ke atas pinggangnya, pantat mama yang montok dan lebar itu kelihatan menggairahkan tanpa memakai celana dalam. Pantat mama ku usap lembut. Dengan berhati-hati aku menekan batangku ke celah pantat mama. Dapat ku rasakan belahan memek mama bergesekan dengan kontolku yang keras itu. Semakin digesekannya semakin nikmat ku rasakan, walaupun belum memasuki memek mama. Tiba-tiba, mama terjaga dan menoleh ke belakang. Mama yang masih setengah mengantuk itu kelihatan terkejut dengan kelakuanku.

Mama segera menolakku dan coba bangun dari ranjang untuk menjauhi tubuhnya dari tubuhku. Dengan cepat aku kembali memeluk tubuh mama dan merapatkan kembali kontolku di belahan memek mama. Mama meronta-ronta ingin melepaskan diri, ku peluk tubuh mama dengan kuat dan ku tekan kuat kontolku di celah paha mama.
"Ar... apa ni... mama gak suka lah... " kata mama sedikit marah.
"Mama.. malam tadi boleh..." kataku.
"Malam tadi tu lain Ar... jangan.. lepaskan mama...." pinta mama sambil coba melepaskan diri.
"punya mama enak... Ar mau rasai lagi..." Kataku.
"Ar... lepaskan... ini mamamu Ar.. Lepaskan!" mama semakin marah.
Aku semakin gairah, aku terus menelentangkan tubuh mama membuat bagian bawah tubuh mama tertindih mama berusaha menutupi selangkangannya, tapi batangku sudah duluan menerobos masuk ke lubang kemaluan mama.
"Ohhhh... Ardi.... kenapa dengan kau iniiii..... Ohhhh...." rintih mama antara keperihan dan kenikmatan.

Aku tidak menghiraukan teriakan mama untuk melepaskan diri, aku terus menghayun batangku keluar masuk lubang memek mama kandungku yang kuidamkan selama ini. Dari lubang itu dulu aku dilahirkan, dan sekarang akhirnya lubang memek mama mulai dibanjiri air memek mama sendiri. Aku tahu mama sudah mula merasakan kenikmatan hasil tusukan batangku.
"Ar.... ini kan mamamu Ar... kenapa kau buat seperti ini.... Ar... tolonglah.... " rayu mama meminta agar aku menghentikan perbuatan ku itu.

"Maaf mama... Ar sebenarnya sudah lama ingin ngentot dengan mama... ohhh.. enaknyaaa.... Dah lama Ar mengkhayalkan tubuh mama.... Ohhhh" kataku yang sedang menggenjot tubuh mama.

"Ar... berhenti Ar.... mama tidak mau semua ni... aku ini kan mama kandungmu Ar... Ohhh.... Ardi..." kata mama yang masih coba hendak melepaskan diri.

"Tidak bisa ma... tadi malam Ar sudah rasa betapa nikmatnya memek mama ini... lagi pun mama sendiri yang merelakan.... Ohhh..." aku coba bermain psikologi dengan mama.
"tadi malam lain Ar... kita terpaksa Ar.... Ooohhhh.... apa yang kau buat ini Ar.... ohhhh.. Ardi... " kata mama yang semakin kelihatan hilang pertimbangan antara nafsu dan kewarasan.

"Mama juga bersalah kenapa mama selalu memamerkan tubuh mama... Ohhh... mama selalu menungging didepan Ar... saat mencuci baju...mama selalu ganti baju didepan Ar ... Ohhh... mama...." Kataku yang semakin di rasuki nafsu setelah kembali mengingatkan peristiwa-peristiwa yang lalu.

"Ar.. mana mama tau perasan semua itu...kamu kan anak kandung mama jadi mama mana tau kamu punya perasaan seperti itu.. tolonglah Ar... jangan buat.. mama macam ini Ar... " rayu mama.

"saat mama tidur.. daster mama selalu tersingkap.. ohhhh... enaknyaaa... " aku sengaja membuka rahasia birahiku terhadap mama yang selama ini terpendam. Mama hanya terdiam, matanya terpejam dan nafasnya semakin turun naik dengan kencang. Mama mula menikmati hayunan keluar masuk batangku di lubang kemaluannya yang sudah becek itu. Aku tahu mama sudah pasrah, dia lupa aku yang merupakan anak kandungnya itu juga mempunyai nafsu. Aku yang semakin gairah karena sekali lagi dapat menyetubuhi mama. Aku merasa sungguh lega kerana mama tidak meronta lagi. Segala hasrat ku yang terpendam sekian lama akhirnya tercapai. Aku merasa bangga kerana akhirnya aku dapat menikmati tubuh mama yang ku idamkan sejak dahulu.
"Ohhh... Ar... ahhhh.... " mama mula mengerang kenikmatan.

Kejantananku yang masih menusuk lubang kemaluan mama mulai memberikan kenikmatan kepada mama. Mama mulai menikmati irama hayunan pinggulku yang menggoyang tubuhnya. Mama semakin mengangkangkan kakinya, memberikan jalan untuk memudahkanku menggenjot memeknya. Daster kuning yang dipakai mama kulepaskan dari tubuhnya, terlihat tetek mama yang besar walau sudah sedikit agak kendur tapi masih sangat merangsang. Langsung ku remas remas. Putingnya yang berwarna coklat gelap itu ku hisap, kukenyot penuh kenikmatan dan mama semakin hanyut didalam arus nafsunya. Sambil tetap menggoyang, mataku sejenak melihat wajah mama yang sedang menikmati persetubuhan terlarang itu. 
Aku kembali menjilat dan menghisap tetek mama yang bergoyang karena goyanganku diatas tubuhnya, dan terlihat mama sedang dilambung nafsu itu dan dia membalas dengan menjambak rambutku. 

Aku menekan batangku masuk sehingga mencecah dasar kemaluan  mama. Aku dan mama berpelukan dan berciuman penuh nafsu, mama sudah tidak peduli dirinya kusetubuhi lagi. Aku mengecup telinga lalu menjilat leher mama dan mama mendesah kecil. Mama merangkul leherku, wajah kami bertatapan, dan senyuman mulai terlihat dari bibir mama.
"Ar.. teruskan Ar....puasin mama " kata mama sambil tangannya memeluk tubuhku.
"Baik ma.... " kataku lembut. Aku kembali menarik dan menolak batangku ke dala memek mama dengan kerelaan mama.
"Mama... kont*l Ar enak tidak ?..." tanyaku.
"Ohhh.... Ar.... Enak sayanggg....punya kamu besar dan keras.. Kalau punya mama enak tidak sayang?" jawab mama kenikmatan.

"enak sekali ma... Punya mama kayak menjepit, kalau Ar tau memek mama begini enaknya dari dulu udah Ar entotin mama" kataku lagi" huusss... kamu ini dasar otak mesum, mama sendiri diperkosa" kata mama lagi. " tapi sekarang mama menikmatinya kan?" godaku.. "iya sayang.... aaahhh, entot mama sampe puas.. aaahhhh" mendengar itu aku semakin mempercepat goyanganku atas tubuh mama. Saat masih enak enaknya aku menggoyang mama mememgang pundakku memberi isyarat berhenti sejenak, "sayang berhenti sebentar, mama pengen diatas" aku baru ingat salah satu istilah posisi bersetubuh adalah 'woman on top' mungkin ini yg diinginkan mama. 
Aku mengangguk, dan bangun sebentar dan kembali telentang disamping mama. Kulihat mama bangun dan mencoba berjongkok diatas tubuhku, sambil tangannya menggenggam kontolku yg masih keras itu, diarahkannya kelubang memeknya. Burungku kembali masuk kedalam hangatnya kemaluab mama. Dan sekarang mama yang memegang kendali, dia mulai menggoyangkan pantat besarnya seperti yang sering kulihat di film bokep. Sambil bergoyang mama tersenyum dan berkata "sayang enak gak posisi begini?" "enak banget ma.. memek mama tersa makin menjepit..aahhh mama...ahhh" erangku... "tetek mama dihisap lagi dong sayang

...!!" kata mama lagi..sambil merapatkan dadanya kewajahku" tanpa dissuruh dua kali aku langsung menyambar tetek mama, kuremas dan kujilati dengan lidahku, tetek mama terlihat lebih besar dan kendur saat dia menungging ini.. tapi aku tetap bernafsu menjilatinya.. sekian lama mama menggoyang akhirnya goyangan mama semakin melemah dan akhirnya berhenti..."sayang.. mama capek mama dibawah lagi ya.. mama sudah tua jadi sudah tidak bisa lama lama menggoyang diatas". Aku hanya mengangguk, dan kamipun kembali berganti posisi, mama dibawah dan aku kembali menindih tubuhnya. Setelah sempat terlepas, batangku kembali kumasukan ke dalam memek mama, dan dan nikmatnya memek mama kembali kurasakan saat aku mulai lagi menggoyang diatas tubuh mama. Mama terlihat lelah dan seperti pasrah saja menerima sodokan batangku di memeknya.

Nafas mama semakin kuat dan terburu-buru, dadanya berombak kencang. Akhirnya mama sampai ke puncak klimaksnya. Seluruh tubuh mama kekejangan dan memeknya seperti menghisap kuat, menyedot kontolku. Dada dan wajah mama kemerahan menandakan puncak kenikmatan yang dinikmatinya. Mama menyerah ditanganku, anak kandungnya sendiri. Kerelaan mama menyerahkan tubuhnya untuk kunikmati akhirnya berbalas dengan kepuasan yang didapatinya. Aku merasa sungguh gembira menyetubuhi mama kandungku sendiri.
"Ohhh.. Ar... enaknyaaa.... mama sudah klimaks.. sayanggg.... " kata mama lesu.

"Mama... Ar mau lubang satu lagi boleh...ma lubang mama enak, boleh ya ma..?" tanyaku yang telah menyaksikan mamaku hanyut dilanda badai puncak kenikmatan. Mama mengangguk lemah sambil tersenyum melihat aku yang masih gagah di atas tubuhnya. Aku bangun dari menindih tubuh mama, mama mulai merangkak sambil menunggingkan pantatnya yang besar dan tonggek itu.

Aku pun mulai menusuk lubang dubur mama dengan penuh nafsu. Kali ini sudah agak mudah batangku masuk dan mama juga tidak merasa sakit lagi malah mama mula menikmatinya. Setelah beberapa menit, akhirnya aku semakin hampir ke kemuncaknya.
"Mama..... Ar mau keluar niii.... Ohhh mama...." aku merintih kenikmatan.
"Ohhh... Ar... ohhh... " mama merenggek lagi..

Akhirnya, muncratlah air maniku dan kontolku berdenyut kuat di dalam dubur mama. Mama mengemut kuat lubang duburnya seolah mahu memerah air maniku yang terpancut keluar itu.
"Enak Ar.." tanya mama kelelahan.
"Hmm... enak sekali ma....." jawabku. Aku pun tertidur bersama mama akibat kecapek'an melakukan persetubuhan yang mengasyikkan itu. Aku memeluk mama dangan penuh kasih sayang. Sejak saat itu aku dan mama sering melakukan persetubuhan terlarang itu. Tapi kami pernah bersetubuh saat papa ada di rumah, saat itu mama baru keluar kamarnya hendak menemani papa yang lagi menonton TV diruang tengah. Mama yang melewati kamarku, aku yang sudang menunggu dibalik pintu kamarku menarik tangan mama mengajak masuk kekamarku. Mama terkejut dan bilang jangan sekarang karena ada papa dirumah. Aku tak perduli, langsung saja mama kutarik dan kubaringkan diranjangku. Mama hanya pasrah saat aku membuka bajunya satu persatu sampai telanjang bulat dihadapanku.

Tanpa membuang banyak waktu aku yang sedari tadi sudah sangat ingin menikmati memek mama, langsung menindih dan memasukan batangku kedalam lubang memeknya. Sekitar satu jam kami bersetubuh, dan saling memacu birahi, tanpa perduli kalau papa ada dirumah. Dan saat itulah mama bilang sudah dua tahun tidak pernah main sama papa. Padahal mama walau sudah berumur 40 tahun masih ingin merasakan yang namanya sex, "tenang aja ma, ardi akan selalu ada buat muasin mama, dan mama gak perlu segan segan kalau lagi pengen ngentot

sama ardi" aku mencoba meyakinkan mama."makasih ya sayang.. mama senang sekarang udah ada yg bisa menyalurkan hasrat biologis mama.. kamu juga kalau lagi pengen ngentot sama mama, bilang aja. Tapi kita harus hati hati kalau main ada papa dirumah" "ya ma' balasku.. mama yang mengajakku bercerita dan curhat tentang dirinya, membuat kejantananku yang masih didalam kemaluan mama jadi lemas dan lembek.. mama tersenyum sambil berkata"nanti malam aja dilanjutkan ya sayang... gak enak sama papa kelamaan menunggu. Pokoknya nanti malam mama kesini lagi, kita main sampai pagi. Papamu kan nanti sore berangkat keluar kota" mama memakai pakaiannya dan merapikan seperti semula.. sambil pipiku dikecup mama keluar dari kamarku, meninggalkan aku yang sebenarnya belum keluar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4