Langsung ke konten utama

Birahi Juragan Kontrakan


Nyebelin banget sih tuh om om tua.. gerutu Diana sambil mengunci pintu kontrakannya. Hari ini dia kesal dengan Pak Dadang, juragan kontrakannya yang sering berkelakuan genit, bicara menjurus hal-hal mesum dan terkadang menjurus berbuat kurang ajar terhadap dirinya apalagi dikala suaminya sedang pergi dinas diluar kota kelakuannya bisa semakin menjadi-jadi. Diana memang dari dulu dikenal sebagai sosok cantik, sosoknya yang semok dan mulus selalu menjadi pengobat mata laki-laki, selain dia seorang amoy dia juga rajin sekali menjaga badannya. Sudah banyak laki-laki yang diam-diam mencuri-curi kesempatan untuk dekat dengannya walaupun Diana sudah berstatus istri orang. Tentu saja dekat dalam artian ingin menikmati keindahan tubuh Diana. Kulit yang mulus, paha yang sintal, bokong yang sekal dan dada yang cukup besar. Dengan paras yang tidak manis, tentu saja banyak laki-laki yang ingin menyetubihi dirinya. Namun Diana pribadi yang setia dan tidak akan mau menyelingkuhi suaminya, walaupun suaminya sering kali bepergian keluar kota.
Saat ini Diana kembali kesal, kejadiannya tadi saat Diana pulang hangout lalu papasan sama Pak Dadang yang sedang memperbaiki eternit teras kontrakannya yang bocor. "Sore pak Dadang.. lagi apa pak..?" sapanya biar terlihat sopan.
"Eh.. ci Diana udah pulang, ini lagi betulin eternit rumahmu.." sahut pak Dadang dengan mata berbinar dan memandangi seluruh tubuh Diana dari atas ke bawah. "Kebetulan ni ci, aku mau minta tolong sebentar bisa? " tanya pak Dadang.
Diana yang mau buru-buru ke masuk rumah terpaksa menghentikan langkah dan menoleh.
"Minta tolong Apa pak?” tanyanya sekenanya, dan kembali Diana kesal melihat pandangan mata pak tua itu yang jelalatan ke arah dada dan paha Diana.

"Ini loh..kamu bisa tolong pasangin lampu ini ga keatas situ, takutnya tangganya goyang banget karena berat badan saya, maklum agak gendut gini ribet jadinya" katanya sambil cengengesan dan kembali pandangan matanya menyantap kulit paha Diana yang mulus.

"nanti saya pegangin tangganya, biar ga goyang" ujarnya. Diana menyanggupi dan mulai menaiki tangga yang memang sudah goyang itu, namun Diana baru sadar pas naik ke pijakan ketiga bahwa tangga itu memiliki jarak yang cukup lebar antara pijakan-pijakannya, jadi saat kakinya naik ke pijakan kedua, dirinya yang saat ini menggunakan rok mini, baru sadar kalau roknya menjadi tertarik ke atas sehingga pahanya menjadi terbuka. Kejadian itu berulang lagi saat ke pijakan keempat, bahkan jaraknya makin jauh sehingga paha nya makin terbuka lebih lebar.

Diana mengutuk dalam hati, saat melirik Pak Dadang dengan senyum genit dan mesumnya menikmati paha Diana yang jenjang dan berkulit mulus bersih.
Melihat pemandangan indah ini, Pak Dadang merasa nafasnya sesak sama sesaknya dengan penisnya yang jadi menegang. Sungguh indah bentuk paha gadis ini, dan goyangan bokongnya dalam pikirannya. Dengan bebas bisa melihat dari dekat, ingin rasanya mengelus dan meremas paha mulus dan pantat montok itu, tapi ia menahan diri. Ia menyerahkan lampu ke Diana untuk dipasang, tapi karena nyantolinnya masih agak tinggi maka gadis itu harus memasangnya dengan mengangkat tangannya setinggi mungkin, ia tidak sadar bahwa karena gerakannya itu rok mininya yang pendek ikut tertarik ke atas sehingga terlihat kulit pahanya yang mulus sampai ke celana dalamnya. Dengan sengaja Pak Dadang menggoyangkan tangganya sehingga memperlama dirinya untuk bisa menikmati pemandangan paha Diana yang berkulit mulus itu. Setelah selesai terpasang, Diana menurunkan kaki kirinya ke pijakan yang ternyata tanpa sepengetahuannya telah dilonggarkan pakunya.Sambil terus menikmati paha Diana yang terbuka kembali, Pak Dadang bersiap-siap menangkap Diana yang akan terjatuh. "Eiiihh…eiihh.." Diana menjerit kecil saat pijakannya lepas dan ia terjatuh ke belakang dan saat itu dengan sigap Pak Dadang menangkapnya sehingga tidak sampai terjatuh lebih parah. Namun aksi heroik pak Dadang tidak sampai disitu, bukan pak Dadang namanya kalo tidak mencuri" kesempatan. Sambil menahan Diana yang terjatuh, pak Dadang tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk meremas-remas bagian pantat Diana. Merah wajah gadis itu karena merasa pantatnya diremas pelan oleh pak Dadang, sambil cepat-cepat menjauhkan tubuhnya dari pelukan pak Dadang.

"Eh.. pak apaan si" ujar Diana.
"Lho kok marah, saya cm nolongin ci Diana kok, kalo ga saya tangkap tadi pasti jatuhnya lebih parahkan, harusnya kamu terimakasih dong bukannya malah marah-marah", ujar pak Dadang sambil cengengesan.
"Ya pak makasi, udah ia pak saya mau masuk dulu" ujar Diana kesal. Sambil berjalan menuju pintu masuk rumahnya, diikuti dengan pandangan mesum pak Dadang yang menikmati goyangan pantatnya.


"Emang montok tuh amoy, walopun udah punya anak 1, tetep aja bodynya semok bener. Bego bener tuh lakinya, punya bini kayak gitu kok ditinggal-tinggal. Tunggu aja ntar tuh amoy bakal gw kerjain" pikir pak Dadang.

Sudah banyak rencara nakal darinya yang bakal dia lakuin ke Diana.
Sesampainya dirumah Diana langsung menelpon suaminya dan menceritakan hal tadi.

"Sayang tadi aku dikerjain sama pak Dadang, dia semakin kurang ajar sama aku, tadi dia curi-curi kesempatan memegang-megang pantatku". Suaminya mendengarkan semua cerita istrinya tadi, namun karna pribadinya yang selalu berfikiran positif dan didalam ingatannya pak Dadang bukan sosok yang santun didepan dia, karna itu dia agak heran dengan cerita istrinya. "Sudahlah sayang mungkin memang kalo tadi kamu tidak ditolong bisa saja malah lebih parah saat kamu terjatuh, mungkin pak Dadang tidak bermaksud seperti itu." ujar suaminya. Diana kesal mendengar jawaban suaminya


"lho kok kamu malah belain pak Dadang bukan aku, ku rasa semenjak kamu dinas keluar kota kamu jd kurang rasa sayang sama aku" kata Diana. Namun suaminya berusaha menenangkan istrinya.

"bukan begitu sayang, kamu tahukan aku sayang sama kamu, aku kangen sekali sama kamu. Daripada kamu marah-marah mending kita sayang-sayangan. Aku udah lama ga lihat istriku tersayang nih.. pengen banget lihat istriku yg seksi ini" ujarnya sambil merayu. 
"Ih kamu bisa aja, yaudah bentar ia, aku telpon kamu, sekalian aku mau pamerin bra baru yg aku beli tadi di mall tapi aku mandi dulu ia" goda Diana. 
"Iya sayang aku tunggu ia" jawab suaminya.

Dianapun menyempatkan diri untuk membersihkan dirinya dengan mandi air hangat, dengan perasaan berdebar-debar mengharapkan pujian suaminya. Selesai mandi Diana mengenakan bra baru yang dia beli tadi. "Oke sudah siap, semoga suamiku senang dan segera bisa pulang lebih awal hehehe" gumamnya. Diana segera menelpon suaminya dengan suara centil dan manja-manja, "hai sayang.. gimana menurutmu cantik ga aq dengan bra baru ini". Suaminya sontak langsung menegang melihat istrinya berbalutkan bra berwarna biru. "cantik sekali sayang, dari dulu aq paling suka kalo kamu menggodaku seperti ini hehe aku beruntung sekali bisa menikahi kamu" kata suaminya. Diana senang dan tersipu malu, karna kejutan yg dia berikan suaminya sukses besar, 
"Wek.. aku kan memang cantik, makanya kamu jangan jauh-jauh dari aku, apalagi sekarang aku lagi kepengen hehe..." kata Diana malu-malu. Namun sial buat pasangan ini, tiba-tiba sambungan telpon terputus, ternyata signal internet suaminya sedang jelek, akhirnya suaminya hanya meninggalkan pesan SMS berisikan untuk melanjutkan pembicaraan nanti malam. Sungguh apes dalam hati Diana, namun tanpa disadari sebenarnya Diana sangatlah apes, karna dia tidak tahu saat pak Dadang memperbaiki eternit rumahnya tadi, dia diam-diam masuk kerumah Diana menggunakan kunci duplikat untuk memasang beberapa CCTV dibeberapa sudut-sudut rumah Diana

Ternyata pak Dadang memantau Diana dari tadi lewat HPnya yang tersambung dengan CCTV dirumah Diana, "Kena lo, Diana. Sudah kuduga cewek kayak lo ini emang binal, sekarang kesempatan gw untuk ngerjain lo", ujar pak Dadang kegirangan. Hari semakin gelap, pak Dadang menunggu-nunggu sampai malam untuk menjalankan rencananya. Pak Dadang tahu Diana suka sekali meminum teh sebelum tidur, jadi pak Dadang sudah memasukan obat perangsang dengan dosis yang cukup banyak kedalam botol minum teh yang ada didalam kulkas milik Diana. Sambil terus memantau CCTV dan berharap Diana lekas meminum tehnya dan menunggu reaksi Diana yang akan terangsang terhadap teh racikan ala pak Dadang. "duh lama amat ni amoy belum minum-minum tehnya, ga sabar gw pengen nunggangin tuh amoy" kata pak Dadang dengan penuh nafsu. Pak Dadang sudah lama sekali menduda dengan tubuhnya yg gemuk dan hitam legam juga dengan rambut yg berantakan jauh dari harapan untuk bisa mendapatkan Diana, juragan kontrakan ini cuma menghabiskan waktunya dengan lonte-lonte murahan untuk memuaskan nafsunya. Jadi dia sangat berharap rencananya berhasil. Berselang 1 jam Dianapun bersiap

untuk tidur, tak lupa seperti biasa dia mengambil teh didalam kulkas dan meminumnya. "Hmm.. enak sekarang waktunya baca novel ditempat tidur sampai tertidur" pikirnya. Diana membuka novel yang dia sukai genre erotis, Diana memang cukup menggemari bacaan Novel yg erotis, karna membantunya berfantasi dengan suaminya yg suka sering kerja diluar kota. 10-15 menit kemudian, Diana merasakan ada yang berbeda dengan tubuhnya. Tiba-tiba tubuhnya berasa hangat, putingnya berasa mengeras dan dia merasa terangsang hebat. "duh kenapa si ni badan ku kok gini banget, apa gara-gara tadi lagi pengen, terus baca novel ini jd makin pengen" pikirnya. Pelan-pelan tangan kanan Diana meremas-remas payudaranya, dan tangan lainnya menggesek-gesekan jarinya kebagian klitoris. "emm... enak banget.. duh ga biasa-biasanya gw gini.. emm.." sambil menggulum-ngulum bibir bawahnya sendiri. Pak Dadang yang melihat dari CCTV pun segera bergegas kerumah Diana, karna inilah kesempatan yang dia tunggu-tunggu batinnya. Diana yang sedang dimabuk kenikmatan, terkaget saat ada ketukan, "Tok Tok, permisi malam ci Diana" kata pak Dadang. Sambil tersenyum-senyum nakal pak Dadang menunggu dibukakan pintu Diana. 
"Duh siapasih itu orang ketok malem-malem ganggu orang aja" ujarnya gusar
Lalu Diana bergegas berpakaian, padahal dirinya sedang terguncang hebat karna obat perangsang tadi, sembari menahan nafsu dia lalu pergi kedepan pintu menyibakan gorden jendela, melihat pak Dadang didepan pintunya. Lalu dibukakan pintunya dan menanyakan kenapa bandot tua ini datang malam-malam. "Malam pak, kenapa ia?" jawabnya sekenanya. "Ini ci tadi saya baru dapat arahan dari RT untuk catat data-data terbaru siapa-siapa aja yg ngontrak dikontrakan saya" kata pak Dadang.
"Duh inikan sudah malam pak, kan bisa besok aja", ujarnya menolak.
"Ga bisa ci malam ini saya harus segera laporin datanya ke RT soalnya pagi-pagi mau dibawa kekelurahan", kata pak Dadang.

"Yaudah masuk pak tapi ga lama-lama ia ambil datanya soalnya saya besok harus kerja" katanya kesal.
"Oke ci, siap itu mah", ujar pak Dadang sambil senyum penuh kemenangan. Tahap awal sudah berhasil, pak Dadang berhasil mulus masuk kerumah Diana. Akhirnya mereka bergegas ke ruang tamu, dan duduk di sofa, pak Dadang sengaja tidak terlalu dekat agar Diana tidak curiga.

"Sebentar ia ci saya tulis dulu data-datanya", kata pak Dadang. "emm... ia pak", ujar Diana sedikit mendesah karna dari tadi dia sudah menahan rangsangan hebat. "Duh bandot tua ini cepet pulang dong, ga tahan banget ini udah becek bgt" ujar Diana dalam hati. Namun sial bagi Diana, karna pak Dadang sudah tahu apa yang terjadi, lelaki tua nakal ini sengaja berlama-lama mengisi datanya. Pak Dadang tersenyum kegirangan saat melihat Diana yang dari tadi berusaha menutup-nutupi rangsangan karna efek obat yang dia berikan.

"Hehehe lu rasain tuh, gw yakin ga sampai 10 menit lagi lu bakal ga bisa nahan lagi nafsu lo itu" dalam hati pak Dadang. Jitu tebakan pak Dadang, tak lama berselang Diana pergi ke kamar, karna dirinya sudah sangat amat tidak tahan untuk menuntaskan nafsu birahinya akibat efek obat tadi, "Pak saya tinggal dulu dikamar ia, nanti kalo sudah selesai catat datanya panggil saya ia", kata Diana.

"Oke ci, istirahat aja dulu ci nanti saya panggil kalo sudah selesai, kayaknya ci Diana udah ngos-ngosan nafasnya kecapekan kayaknya hari ini", ujar pak Dadang seolah perhatian.

Padahal bandot tua ini tahu betul kalo Diana sudah masuk kedalam perangkapnya, didalam hatinya ketawa cekikikan penuh dengan kemenangan.

Diana pun bergegas masuk kekamar, karna sudah tidak lagi bisa menahan gejolak nafsunya, dia hanya menutup pintu sekenanya tanpa mengunci pintunya. Diana lalu langsung berbaring ke tempat tidur, sambil terus meremas-remas payudaranya. "Emm.. enak banget.. duh ga tahan.. ahh", sambil mengelus-

elus klitorisnya sendiri, Diana merasa sangat kenikmatan. Diiringi dengan suara-suara desahan yang menikmati tiap elusan pada klitorisnya. "ahh enak.. emm... enak banget..". Pak Dadang ternyata mengikuti Diana sampai balik pintu kamar, disela-sela pintu yang hampir tertutup pak Dadang menikmati tontonan gratis itu, sambil menahan air liur. Kemaluannya sudah menegang dan sesak karna melihat kemolekan tubuh Diana yang sudah telanjang bulat dan sedang memuaskan dirinya sendiri. "Sabar tong, bentar lagi waktunya tuh amoy siap dipake, sabar tong dikit lagi" dalam hati pak Dadang, dia terfikir untuk mengambil rekaman aksi nakal Diana ini.

"Kapan lagi bisa nonton lonte amoy kelonjotan sendiri, bakal jadi tontonan yang enak nih buat gw tonton ulang dirumah" batinnya. Diana yang tidak menyadari bahwa dirinya sedang diintip pak Dadang melanjutkan aksinya, jari telunjuknya pelan-pelan masuk ke lubang vaginanya, "ahh..enak sayang.. ahh.. enak... masukin lagi sayang..." Diana meracau membayangkan sedang melakukannya dengan suaminya.

"Ayo sayang.. terus sayang.. ahh..", Diana sudah mabuk kenikmatan, dia sudah tidak lagi peduli kalo ada pak Dadang didalam rumah itu.

Pak Dadang yang sedari tadi menonton sambil merekam aksi Diana, akhirnya menyadari, ini adalah saat yang tepat untuk memulai tahapan selanjutanya yang ada dalam rencananya. Pak Dadang pelan-pelan membuka pintu kamar Diana tanpa bersuara, mengendap-endap pelan mendekati Diana sambil terus merekam kegiatan nakal Diana. Diana tidak sadar bahwa bandot tua itu mendekatinya, "ahh.. masukin yang dalem sayang.. ahh.. aku mau klimaks sayang.. terus sayang.." ujar Diana meracau.. Tiba-tiba pak Dadang berseru nakal dan mengagetkan Diana yang sedang asik berfantasi sambil memuaskan dirinya sendiri. "ehem... ada yang asik nih kayaknya.. hehehe klo butuh bantuan Dadang bisa bantu ci Diana kok, gratis lagi hehehehe". Sontak Diana kaget melihat pak Dadang berdiri didekat ranjangnya sambil memegang HP, Diana segera berpindah kepojok kasur dan bergegas menutupi dirinya dengan selimut.

"Apaan sih pak, tiba-tiba masuk kamar orang, lagian ngapain itu HP buat apa, keluar sekarang!!!" bentak Diana. Pak Dadang dengan senyuman genitnya tidak menghentikan aksinya, dia lalu bilang ke Diana seakan-akan orang bodoh.

"Duh ci daritadi siang marah-marah terus, kan Dadang cm menawarkan bantuan ekstra, kali aja cici berminat hehehe, lagian kapan lagi lihat amoy mulus kayak ci Diana lagi nakal kayak gini jadi Dadang rekam aja deh pakai HP Dadang hehehe". Sontak Diana kaget karna apa yang dia lakukan sedari tadi ditonton dan direkam oleh bandot tua ini, "Kemarikan HPnya dan Hapus sekarang juga!!!" bentak Diana dengan penuh kemarahan.

"hush... jangan teriak-teriak dong ci, nanti kalo tetangga dengar gimana, coba deh pikir cici kan sedang bugil terus ada pria seperti saya di rumah cici dengan pakaian lengkap, orang-orang pasti mikirnya cici lagi godain saya. Terlebih suami ci Diana lagi diluar kota, pasti orang-orang pikir ci Diana yang ngundang saya kerumah hehehe", kata pak Dadang. Diana langsung ketakutan mendengar kata-kata pak Dadang, situasinya tidak menguntungkan untuk Diana dilihat dari situasinya, lebih baik minta baik-baik ke pak Dadang dan bergegas menyuruhnya pergi dan segera melupakan kejadian sial ini pikirnya.

"Yaudah hpnya kasih ke saya biar saya hapus video tadi, anggap aja kejadian ini ga ada dan pak Dadang pulang", ujar diana pelan, berusaha menahan kemarahannya. Namun bandot tua ini tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas ini, bandot tua ini bilang, "lho ga bisa gitu dong ci.. langka lho saya bisa punya rekaman amoy semulus cici, perek-perek diluar sana aja belum pernah ada yang semulus cici apalagi yang secantik cici", goda Pak Dadang. Dianapun semakin kesal karna dirinya dibandingkan dengan perek-perek, karna bandot tua ini ga tahu diri, 
"trs bapak maunya apa, jangan kurang ajar pak?!" dengan suara yang agak keras. Pak Dadang segera bergegas duduk mendekati Diana disisi ranjang

"gini lho ci, kalo enci mau saya hapus file video ini, paling ga harus ada ganti ruginya dong" kata dadang dengan wajah mesum. Diana berusaha semakin menutupi tubuhnya dengan selimut, dan dia sadar apa yang diinginkan bandot tua genit ini. Dengan suara yang takut-takut Diana menanyakan apa yang bandot tua ini mau.
"ganti ruginya apa? mau uang berapa..?" tanya Diana.

"Hehehe.. Dadang ga butuh uang kok, cici tahu dong apa yang Dadang mau..hehehehehe" jawab pak Dadang dengan tawa penuh kemenangan. Tiba-tiba Diana merasa sangat ketakutan, tubuh merinding saat mendengar jawaban Dadang barusan. "Jangan pak, saya sudah bersuami, saya mohon pak.." kata Diana. Dadang yang melihat Diana sudah sangat ketakutan semakin berani untuk memojokan Diana,

Dadang: "ya terserah si kalo ga mau, itu harga yang harus ci Diana bayar, klo mau video ini dihapus."
Diana: "jangan pak ampun pak, saya ga mau ML sama orang selain suami saya pak please..", sambil menangis..
Dadang: "Duh kok mikirnya sudah sejauh itu emang sudah siap ia ML sama Dadang ehehhhehe.."
Diana: "please pak jangan itu pak..." mohon Diana.

"Yaudah gini ajadeh, gimana klo ci Diana emut punya saya dulu. Kalo aku ngerasa enak nanti biar aku pertimbangkan" dengan senyum licik
"Jangan pak ampun pak.. please pak jangan, saya ga mau pak", terus mengiba-iba ke pak Dadang.

"Yaudah kalo ga mau, lo jangan salahin gw ya kalo nanti video lo kesebar kemana-mana, jangan bilang gw ga pernah kasih kesempatan!! Ancam Dadang.

Lalu Dadang berdiri dari sisi ranjang dan berpura-pura hendak pergi keluar kamar Diana, namun Diana yang sudah sangat ketakutan akhirnya menahan pak Dadang untuk pergi. Persis seperti apa yang sudah direncanakan pak Dadang dari awal, dia tahu Diana pasti akan menahannya pergi dan itu adalah tanda kemenangan dan langkah mulus untuk melaksanakan aksi-aksinya selanjutanya. "Pak tunggu, jangan pergi pak.. Baiklah Diana akan ngelakuin apa yang bapak mau, tapi cuma itu aja ia pak ga lebih.." Diana benar-benar sudah merasa putus asa, dan lagi cuma sekali menyepong bandot tua itu demi menghapus videonya gapapalah. pak Dadang menghentikan langkahnya dan bilang "Eh lu pikir gw cowo apaan habis ditolak terus langsung mau pakai tawar menawar lagi sama gw". Diana kaget dengan bentakan pak Dadang. Diana benar-benar sudah dalam genggaman pak Dadang, satu bentakan sudah cukup untuk menurunkan mental perlawannannya.

Diana: "ampun pak, Diana ga bermaksud gitu.. terus bapak maunya gimana"

Dadang: "Kok gw yang maunya gimana, lo maunya gimana dari gw, salah jawaban gw pergi ni. Cepet bilang lo mau apa!"
Diana: "Diana mau itu pak...." Diana merasa sangat berat untuk mengucapkannya...
Dadang: "Iye lu mau apa lonte!"
Diana: "Diana mau ngemut..."

Dadang: "Ngemut apaan?? yang jelas bego" ,penuh kemenangan Dadang mempermainkan Diana
Diana: "Mau ngemut punya nya bapak...."
Dadang: "Punya gw apaan??, yang jelas kalo ngomong"

Diana: "Mau ngemut kontolnya bapak pak..." sambil menahan malu dengan wajah yg merah padam..

Dadang: "Oh sekarang lu mau emut kontol gw, klo lo emang mau lo harus minta dan mohon yang sopan, panggil gw Dadang sayang, cepet!"

Diana yang sudah penuh ketakutan dan penuh rasa malu, akhirnya menuruti kemauan pak Dadang, "iya pak.. eh.. Dadang sayang.. Diana mohon Dadang sayang.. Diana mau ngemut kontolnya Dadang sayang". Belum pernah Diana dipermalukan seperti ini, memohon untuk mengemut kemaluan bandot tua terlebih dengan panggilan sayang. Dadang pun langsung berbalik dan bergegas, keranjang Diana, dengan penuh ketakutan Diana dan semakin memegang erat selimut yang menutupi tubuhnya saat Dadang mendekat. "Heh.. lonte tadikan lo yang mau ngemut kontol gw, sekarang lo yang bukain celana gw, buruan jangan sampe gw berubah pikiran!" seru Dadang. Pelan-pelan Diana mendekati dadang diranjangnya, Dadang dengan enaknya berbaring, memasang wajah cuek, padahal dalam hati senangnya minta ampun. 
Bak seorang raja, dilayani pelayannya. Diana yang ragu-ragu akhirnya membranikan diri untuk bilang, "pak... eh.. Dadang sayang.. cuma ngemut ajakan ia.. trs dihapuskan videonya..". Dadang yang mendengar itu lalu mempermainkan Diana dengan berkata, "Tergantung kalo sepongan lo enak ya gw hapus, makanya lo harus nyepongin kont*l gw yang bener, buruan lepasin celana gw". Diana lalu dengan penuh ketakutan mendekati Dadang, melepaskan kancing celana Dadang.

Pelan-pelan menurunkan celana Dadang, dan sungguh kagetnya Diana karna Dadang tidak mengenakan celana dalam. Baru kali ini dia melihat batang kemaluan yang begitu besar diameternya, dan lebih panjang dari suaminya. Berwarna hitam dengan bulu-bulu yang tidak terurus.
"ngapain lu lihatin trs, kaget ia baru ngeliat yg segede punya gw" kata Dadang
"eh ia .. eh ngga pak" Diana sampai salah tingkah saat ditanya hal seperti itu
"Isep yang enak klo ga enak gw sebarin video lo"

Dadang mengambil posisi duduk dirangjang, Diana dengan posisi nungging mendekati dadang dan pelan-pelan memasukan kemaluan Dadang kemulutnya yang mungil.. untuk ukuran yang mungil kemaluan Dadang nampak mengisi penuh mulutnya.. "mmhh.. mmh..." suara Diana saat mengulum penis Dadang. Dadang mengambil kembali hpnya dan merekam kejadian itu, Diana yang menyadari itu, langsung menghentikan kulumannya pada penis Dadang, "jangan pak.. jangan direkam saya mohon" ujar Diana. 
"Diam lo lonte, lu emut aja klo lo macem-macem sekarang gw kirim video lo ke satpam-satpam sekitar sini, biar mereka tahu ternyata ada lonte amoy macam lo disini" hardik Dadang.

Diana yang mendengar itu makin takut, lalu dia kembali mengulum batang kemaluan Dadang. Diana memaju mundurkan kepalanya, tidak habis batang kemaluan Dadang dikulumnya karna sangat panjang untuk ukutan mulut Diana. Dadang merasakan sensasi yang luar biasa, ini kali pertamanya ada amoy semulus Diana mengulum batang kemaluannya, "ohh... enak.. terusin... emang pinter ia klo lonte ngemutin kontol orang, ahhh.." Dadang keenakan sambil mengejek Diana, kemenangan sudah ditangannya dan permainan untuk mengerjai amoy satu ini bakal akan sangat panjang batinnnya. Sambil menikmati kuluman Diana, tangan Dadang meraba-raba bagian pantat Diana yang sekal, mengelus-elus bongkahan pantat Diana yang sekal. "emmh... pantat amoy emang montok ia, mimpi apa gw bisa disepong sama lonte kayak lo sambil elus-elus pantat bohay lo ini". Diana terkaget saat tangan kasar pak Dadang meraba-raba pantatnta, sesekali meremas kencang pantatnya. 
Apes buat Diana, efek dari obat perangsang tadi mulai lagi dia rasakan, mengalahkan rasa ketakutan yang dia alami tadi.. "emm... ahh.. jangan pak... ahh.." desahan Diana terdengar pelan disela-sela mengulum batang kemaluan Dadang, tanpa disadari cairan kemaluan Diana menetes terangsang karna elusan dan remasan tangan Dadang. "keenakan kan lo lonte, baru gw pegang dikit aja dah becek mem*k lo hehehehe" tawa Dadang.

Diana tak kuasa menahan malu, tidak bisa dipungkiri efek obat perangsang yang begitu kuat, membuat Diana tidak bisa menahan rangsangan kecil yang diberikan Dadang.
"Jangan cuma lu emut doang, jilatin juga kont*l gw, cepet!, PLAK!" perintah Dadang sambil menampar keras pantat Diana.

"Iya sayang..", ujar Diana ketakutan. Diana memandangi batang kemaluan Dadang yang sudah sangat menegang, urat-urat menyelimut batang kemaluan Dadang, bau menyengat yang tidak sedap tercium dari sekitaran bulu-bulu kemaluan Dadang. Diana merasa mual bila harus menjilati kemaluan Dadang, dengan sangat terpaksa Diana menjilati batang kemaluan Dadang dari pangkal batang sampai kepalanya. "slurp... slurp.. mmh..". Namun Dadang tidak berhenti sampai disitu, bandot tua itu ternyata diam-diam membawa vibrator kecil disaku bajunya. Dadang mengeluarkan vibrator tersebut dan diam-diam mengelus lembut ke vagina gadis cantik ini. "Emmhh.. ahhh.. udah pak.. jangan pak.. ahh.. ahh..", desahan dan gerakan pantat Diana yang maju mundur makin membuat Dadang girang bukan kepalang, rangsangan-rangsangan yang diberikannya membuat Diana kelonjotan. "Jangan apa enak, yang bener yang mana nih", tanya Dadang menggoda gadis manis ini. "Jangan pak.. ahh..

ah.. emm..." namun kata-kata penolakan Diana tidak berarti apa-apa, tubuhnya mengkhianati dirinya sendiri, kaki Diana mengangkang, salah satu kakinya ditekuk keatas dalam posisi tiduran, semakin memperlihatkan vaginanya dan membuat Dadang leluasa memondar-mandirkan vibratornya disekitaran vagina Diana. Tangan Dadang semakin bergerilya, salah satu tangannya meremas-remas payudara Diana dengan kasar, sesekali memilin putingnya dan mencubit keras puting susu Diana. "ahhh.. sayang.. emm... jangan.. emhh ah.. terus.. ahh" Diana merasa keenakan, diperlakukan kasar seperti itu, dia meracau tidak jelas, ingin menghentikan aksi Dadang namun tubuhnya menikmati tiap perlakuan Dadang terhadap dirinya. "Jangan apa terus ni, jawab yang bener lonte" hardik Dadang."mmh...ahh.. jangan pak.. udah pak.. ahh" sambil terus mengarahkan vaginanya ke vibrator, oral Diana ke batang kemaluan Dadang semakin menjadi-jadi, semakin buas sehingga membuat Dadang semakin kenikmatan.. "Ahh.. gitu dong nyepongnya, bilangnya jangan tapi memek lo dah becek dari tadi ni, enak kan heheehe" ujar Dadang mengejek Diana. Dadang yang melihat Diana yang semakin menjadi-jadi lalu mengarahkan vibratornya tepat disekitar klitoris Diana, sekelebat Dianapun menegang, badannya merasakan rangsangan hebat. "Ahhh.. jangan disitu, please.. ahh.. enak banget...", Diana yang sudah tidak dapat mengontrol tubuhnya akhirnya menyadari bahwa akan segera klimaks.

aq mau klimaks...", erang Diana. Namun Dadang yang tahu Diana ingin mencapai klimaks, langsung menarik vibratornya dan menghentikan semua gerakan rangsangan terhadap Diana. Diana pun akhirnya batal mencapai orgasme, seketika itu Diana menghentikan kulumannya ke batang kemaluan Dadang. Mata Diana kosong, tubuhnya menginginkan orgasme namun Dadang menghentikan aksinya, dia berharap Dadang melanjutkan rangsangannya, namun apa daya dia malu untuk meminta hal itu kepada bandot tua ini.

"heh lonte napa lo diem" kata Dadang
"ahh.. ngga.. itu.."
"Keenakan lu ya, klo lu mau lo bisa masukin mem*k lu ke kont*l gw"
"jangan pak.. ngga.. janjinya cuma ngemut aja tadi.."
"Ya udah terserah lu cm awas aja klo lu nanti jadi penasaran. hehehe"

Setelah percakapan itu Dadang berulang kali menyiksa Diana dengan cara yang sama, setiap kali Diana hampir mencapai puncak orgasmenya, Dadang selalu menghentikan tiap rangsangan ke Diana. Diana yang dipermainkan berulang-ulang dan mencapai titik frustasi. Akhirnya Diana sudah tidak bisa memakai nalarnya lagi, "ahh.. jangan berhenti sayang.. terusin.. aku pengen klimaks sayang.. ahh... emm..", ujar Diana memohon.

"Ah dasar lu lonte, tadi gw tawarin pake kont*l gw lu sok nolak, sekarang lu pengen. Enak aja, lu harus gw hukum kalo gini", ujar Dadang.

"Hukuman apa sayang.. pokoknya aku pengen klimaks.. please.. aq ga kuat diginiin terus.. emm.." , Diana sudah meracau karna sudah tidak bisa lagi menahan nafsu birahinya.

Dadang pun memerintahkan Diana melucuti semua pakaian dalamnya, dan menyuruh diana untuk duduk dikursi dengan posisi membuka kakinya menyerupai huruf M, "Sekarang lu buka semua baju lu dan lu duduk dikursi itu, sambil lu buka tuh kaki lo lebar-lebar, biar gw bisa lihat memek lu". Diana merasa malu kalo harus mempertontonkan tubuhnya yang telanjang bulat ditambah lagi harus dengan posisi yang memalukan agar vaginanya terlihat jelas, namun apa daya tubuhnya sudah habis dikerjai Dadang, ditambah efek obat perangsang masih mendominasi nafsu Diana. Diana hanya mengenakan Daster tanpa menggunakan pakaian dalam, akhirnya melepaskan dasternya. "wah wah.. body amoy emang yahud ia, lihat tuh tetek masih kenceng banget, apalagi putingnya agak kemerahan", ujar Dadang sambil mencubit kasar dan menarik kencang kedua puting Diana. "Ah.. sakit.. emmmh...", ujar Diana yang merasakan sedikit sakit namun melenguh keenakan.

"Hehehe sakit apa enak, tetek kayak gini nih yang enak buat dimainin", ujar Dadang. Setelah puas mempermainkan puting Diana, Dadang mengarahkan Diana untuk duduk dikursi dengan posisi kaki terbuka. "Ah.. malu.." kata Diana.

Namun Dadang tiba-tiba terdiam karna menyaksikan pemandangan yang semakin membuat batang kemaluannya menegang. Baru kali ini dihidup sibandot tua ini, dia bisa melihat pemandangan langsung tubuh amoy yang mulus dan seksi, ingin rasanya dia menjilati tiap inchi tubuh amoy ini dalam hatinya.

Namun dia masih ingin mempermainkan Diana sebelum dia mengeksekusi Diana. Dadang memelototi tubuh Diana, payudaranya yang berukuran 34B sangat indah kedua bongkah buah dadanya yang kelihatan begitu sangat montok dan kencang dengan pentil mungilnya yang berwarna merah kecoklatan, bulu-bulu vaginanya yang rapi karna sering dirawat. Sungguh indah cewek ini, beruntung banget gw bisa make ni cewek, dalam hati Dadang.

"hehehe memek lo dah becek banget ia, pasti udah ga tahan pengen disodok sama si Joni punya gw" ujar Dadang mengejek. Namun dadang bergegas keruang tamu lalu mengambil tali yang sudah dia siapkan dari rumah. Sekembalinya Dadang, dia mengikatkan tali itu ke dua belah tangan Diana dan kaki Diana.

Sungguh posisi yang menantang dalam hati Dadang, berkali-kali sudah Dadang menelan ludahnya karna melihat keindahan tubuh yang ada didepannya. "Kenapa sampai ditali gini, malu.. please jangan gini", ujar Diana yang sudah sangat malu dengan posenya sekarang. "Heh Lonte klo lu mau ngerasain si Joni, lu sekarang senyum dengan posisi begini. Gw pengen ambil foto lu yang menikmati posisi gini", kata Dadang. Diana yang sudah tidak tahan untuk merasakan klimaks pun menyanggupi keinginan Dadang meski malu. Pikirannya sudah tidak lagi bisa nalar karna sudah habis-habisan dikerjai Dadang. Diana pun tersenyum manis dengan posisi kaki mengangkang dan tangan terikat. Dadang lalu mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponselnya. Namun ini akan menjadi awal bencana untuk Diana dimasa depan.

Setalah puas mengisi kamera HPnya dengan foto-foto seksi Diana, Dadang lalu segera keluar kamar, dan mencari jepitan jemuran dan mencari terong dan timun yang ukurannya cukup besar. "bakal kelojotan ni lonte kalo gue sodok pake ini", pikir dadang sambil terkekeh-kekeh. Lalu Dadang segera masuk kedalam kamar menemui Diana yang sudah pasrah terikat di sofa hitam. "Lu pasti dah nunggu lama

ia, tapi tenang gue punya kejutan buat lu hehehe", kata Dadang. Diana yang kebingungan cuma bisa pasrah menunggu apa yang dimaksud dengan Dadang barusan. Lalu datang berjalan dibelakang sofa Diana, mencium mesra kuping Diana, "ahhh..." Diana terangsang keenakan. Dadang yang mendengar desahan Diana pun menjilati dengan buas belakang leher sampai telinga Diana. "ahh.. enak... terusin sayang.. ahh..", seru Diana. Dadang yang melihat reaksi Diana pun lalu menghentikan aksinya. Dia pun lalu membisikan kata-kata ke Diana, "lu mau ngerasain yang lebih enak? kalo mau lu harus nurutin semua kata gue". Diana pun yang sudah tidak bisa menahan birahinya pun cuma bisa mengangguk dan mengiyakan perkataan Dadang. Lalu Dadang melingkari leher Diana dengan kedua tangannya sambil mengeluarkan 2 buah jepitan jemuran, Diana yang tadinya sudah pasrah dengan mata sayu, tiba-tiba terkaget seakan tak percaya apa yang dilihatnya. Pikirannya ngeri apabila 2 buah jepitan itu benar digunakan untuk mempermainkan dirinya, sambil ketakutan Diana pun menanyakan kepada Dadang. "un.. untuk.. apa itu... pak..?". Dadang pun terkekeh-kekeh," hehehe untuk lonte kayak lo emang paling pas pake ginian, biar makin nikmat ngeliatain wajah lo yg keenakan" kata Dadang. Diana yang ketakutan pun merajuk,
"ampun..pak.. jangan.. please..".

Dadang pun tidak menggubris rajukan Diana, lalu dia dengan sigap, mencengkram keras salah satu payudara Diana, dan mencubit keras puting Diana yang sudah mengeras dan menariknya dengan kasar.

"aaaahhhhh... sakit pak..." seru Diana. Dadang sangat menikmati tiap rengekan dan teriakan kesakitan Diana, baginya yang sudah lama ingin mengerjai amoy satu ini, sekarang adalah saat-saat dimana dia bisa mempermalukan Diana sesukanya. Lalu Dadang pun menjepitkan jepitan jemuran itu ke puting Diana yang ditariknya. "aaahhh.. sakit pak.. ampun pak..." Diana pun menangis tak kuasa menahan sakit di puting payudaranya. "Diem aja lu lonte, entar juga lu keenakan, amoy kayak lo emang paling pas kalo dipakein ginian hehehe", kata Dadang. Dadangpun lalu mengambil jepitan yang satu lagi, dan memasangnya di payudara Diana yang satunya. Lengkap sudah payudara Diana dipasangi jepitan jemuran, membuat putingnya makin mencuat keluar. "ahh sakit.. ampun pak..",Diana cuma bisa mengerang kesakitan. Dadang yang sudah diburu nafsu pun sangat menikmati pemandangan ini, "ni amoy nafsuin bener, emang ga salah keputusan gue tadi ngambil jepitan ini hehehe, ga sabar pengen masukin ni terong ke memek ni amoy", pikir Dadang. Dadang lalu mempermainkan jepitan tadi menariknya keatas dan kebawah, Diana semakin berteriak kesakitan dan memohon ampun, "udah pak.. sakit pak.. Diana mohon pak.. akhh.. sakit pak..". Dadang pun membisikan kata-kata kembali ke telinga Diana, "rintihan lo bikin gue makin nepsong banget ni, tapi kalo lo mohon sama gue buat masukin Joni ke mem*k lo, ntar gue kasih hadiah..".

Diana yang kesakitan cuma bisa mengiyakan dan menuruti kemauan Dadang, dia berharap Dadang melepaskan jepitan itu sebagai hadiah bila menuruti Dadang.

"ia.. sayang.. aq mau.. please.. masukin punya kamu ke punya aq.." lirih Diana. "Apaan tuh punya mu punya ku, gue ga ngerti, maksud lu kont*l gue masukin ke memek lu kali, cepet ulangin!" hardik Dadang. Diana pun dengan rasa malu akhirnya mengatakan kata-kata kotor itu karna sudah tidak tahan dengan rasa sakit yang dirasakan.
"ia sayang.. please.. aq mau kont*l kamu.. masukin kontol kamu ke mem*k aku.." kata Diana dengan wajah yg merah padam.

Dadang terkekeh penuh kemenangan, adegan tadi tidak lupa direkam Diana sebagai bukti bila Dianalah yang meminta di setubuhi. Namun memang apes Diana, bukan hadiah yg dia pikirkan yang didapat, Dadang malah mengeluarkan terong dan timun. "Ta da... ini dia hadiah yg lu tunggu-tunggu, ga sabar gue pengen masukin terong ini ke memek lu, dan satu lagi biar lu makin nikmat timun ini bakal gue masukin ke pantat lu hahahaha", kata Dadang. Diana sontak kaget matanya terbelalak melihat ukuran terong dan timun yang dipegang oleh Dadang. Dia sangat ketakutan membayangkan bila benar dimasukan ke vagina dan anusnya
"please jangan ple...se.. Diana mohon pak.. jangan..." Mohon Diana, kaki dan

tangan Diana meronta-ronta, berusaha kabur karna dirinya sangat ngeri bila harus menjalani siksaan itu. Dadang yang melihat Diana yg ketakutan dan meronta-ronta terkekeh bahagia dia merasa sangat menang karna bisa melihat Diana yang selama ini jijik padanya bisa dikerjai habis-habisan. "kekeekkeke siap-siap ya lonte, gw dari dulu emang selalu bayangin lonte amoy kayak lo ini disodok pake terong". Dadang pun bergerak maju kedepan Diana, dia jongkok persis dihadapan memek Diana. Sambil menikmati harum memek Diana, "hmm harum banget ni memek, pasti udah ga sabar nunggu ni terong masuk kekekeke", ejek Dadang. Lalu Dadang pun mengusap-usapkan terong itu ke memek Diana, dia mengusapkan terong itu ke klitoris Diana, terus menerus sampai Diana yang tadinya meronta-ronta merasakan keenakan yang sangat, "aahh, please pak jangan.... ah... trs sayang.. ahh.. ah.. enak.."

Diana tidak sadar apa yang dia ucapkan, rasa perih diputingnya menghilang, rangsangan pada klitorisnya berbuah kenikmatan. Diana tidak lagi merasa dirinya dipermalukan oleh Dadang dia justru menikmati adegan ini.

"tuh kan apa gue bilang lonte kayak lo emang paling demen diginiin", kata Dadang mengejek, sambil menggesek-gesekan terong ke memek Diana, Dadang menarik-narik puting Diana yang dijepit jepitan tadi, dan meremas-remas sebelah payudara Diana. Kemaluan Diana semakin basah karna sentuhan terong yang mengelus-elus tiap bagian memeknya, apalagi rangsangan di klitorisnya membuat dia merasakan kenikmatan. Putingnya yang tadinya berasa perih kini menjadi hal yang dia nikmati, sebuah sensasi yang belum pernah dia dapatkan.
"ahhh terusin sayang enak sayang.. aq mau klimaks sayang..." kata Diana manja. Dadang pun menghentikan aksinya dan berkata
"lu belom boleh klimaks say, soalnya ni timun belum masuk ke lubang pantat lu, hehehe".

Diana pun yang sudah tidak tahan , cm bisa memohon.
"masukin aja sayang cepet.. yang penting aq bisa klimaks.. please.. aq udah ga tahan..".
Dadang pun menyeringai dia meminta Diana untuk memohon dan merajuk agar Timun dan Terong ini dimasukan ke lubang pantat dan memeknya, "lu harus mohon sama gue, supaya gue bersedia mengabulkan keinginan lu dong, hehehe". Diana akhirnya memohon pada Dadang, "please masukin terongnya ke memek ku, juga timunnya ke pantat aq, please aq ga tahan...".

Dadang yang melihat adegan ini makin terangsang, lalu dengan kasar dia memasukan terong yang ukurannya cukup besar itu ke liang kewanitaan Diana. "Akhhh..." Diana memekik kencang kaget, lalu Dadang dengan sigap segera memasukan timunnya ke lubang pantat Diana. 
"akhhh sakit...pak.. sakit.." seru Diana sambil memejamkan matanya. Dadang yang sudah kesetanan tidak lagi mendengarkan kata Diana. Dia lalu dengan cepat dan kasar memaju mundurkan timun dan terong itu, giginya melepaskan jepitan pada puting Diana, dan dengan kasar mengulum puting Diana dan menggigitnya kencang. "ahh... sakit pak.. ahh sakit..", Diana yang kesakitan cuma bisa pasrah. Dadang yang sudah kalap semakin dalam dan semakin kencang memasukan timun dan terong itu, dia lalu menjilati payudara turun dari perut sampai ke klitoris Diana. Dia mengulum klitoris Diana dengan kasar. Diana yang diperlakukan buas seperti itu tiba-tiba merasakan sebuah rangsangan hebat, sebuah sensasi yang belum pernah dirasakan seumur hidupnya, "ahhhh...

ahh... enak sayang terus sayang... terusin..", kata Diana. Dadang sangat menikmati keadaan ini, dia terus menjilati klitoris Diana, dia merasakan Kemaluan Diana semakin becek, kedua tangannya tidak berhenti menyodok-nyodokan timun dan terong itu. Puting Diana semakin mengeras dan tubuhnya mulai menegang. Dadang yang tahu Diana akan klimaks semakin bersemangat melakukan aksinya dengan brutal, sampai akhirnya Diana memekik keras "aaahhhhh... aq klimaks... ahh... klimaks.....". Tubuh Diana bergetar hebat, disertai dengan air yang cukup deras menyemprot keluar dari vaginanya, dan membasahi wajah Dadang. Dadang kaget ternyata Diana tipe wanita seperti ini. "heheheeh keenakan kan lu lonte sampe ngompol gini" ejek Dadang penuh kemenangan. Diana yang sudah lemas, cuma bisa menyembunyikan wajah malunya, deru nafasnya tak beraturan, malu mengakui kalo dirinya menikmati permainan barusan. Dadang pun melepaskan tali-tali yang mengikat Diana, dan membisikan kata-kata, "enak kan... gue emang paling tahu apa yg lonte kayak lu mau, sekarang lu udah seneng, giliran lu dong nyenengin gue hehehe", sambil menjilati kuping Diana. Diana yang masih lemas, cm bisa mengiyakan kemauan Dadang. Dirinya sudah pasrah untuk disetubuhi Dadang terlebih tubuhnya sudah mengkhianati dirinya karna menikmati hal-hal memalukan yang telah diperbuat Dadang kepadanya.

Dadang menggendong Diana yang sudah lemas kekasur, membaringkan Diana. Dadangpun meminta Diana untuk membuka kakinya lebar lebar menyerupai huruf M.

"Buka kaki lu, biar lu bisa ngerasain enaknya kontol gw" seru Dadang. Dianapun menuruti keinginan Dadang. Dadang melihat pemandangan indah didepannya, vagina Diana yang terlihat pink dan sudah becek. Dadang pun mendekati tubuh Diana. Memasang posisi untukmenyetubuhi Diana. Dadang menggesek-gesekan mr.Pnya ke vagina Diana.

"ahhh... ahh..", Diana melenguh keenakan. Dadang menyeringai melihat Diana yang bereaksi terhadap rangsangannya, "emang mantab ni obat perangsang, ampe bikin amoy kayak gini berasa jadi perek",dalam hatinya. Dadangpun tidak menunggu lama dia langsung menghujamkan keras keras batang kemaluannya yg cukup besar itu. "Akkhhh.. Sakit..", Diana berteriak kesakitan. Dadangpunsangat girang melihat rintihan Diana, semakin Diana kesakitan, semakin Dadang merasa terangsang. "Hehehe nanti juga lu bakal ketagihan sama kontol gue" kata Dadang. Dadang terus memacu penisnya kedalam liang vagina Diana. Melihat payudara Diana bergoyang goyang membuat Dadang menjadi gemas, lalu Dadang mencubit keras kedua puting Diana. "aah.. emmhh.. enak.. ah... teruss.. please.." Diana mulai menikmati setiap perlakuaan kasar Dadang kepadanya. Selama ini suaminya selalu berlaku lembut saat melakukan seks dengannya, ternyata ini kali pertama untuk

Diana diperlakukan kasar dan dia menikmatinya.Dadang mempercepat lajunya, bokongnya maju mundur, menyentak-nyentak tubuh Diana, badan Dadang memeluk erat tubuh Diana, dan lidahnya menjilati telinga Diana. "Ahh enak banget memek lu, bikin gw pengen cepet keluar, belum pernah gw ngerasain lonte kayak lo hehehe", racau Dadang ke telinga Diana. Dadang semakin dalam menyodok-nyodok batangnya ke dalam kemaluan Diana, saat tubuh Diana mulai menegang tanda klimaks, Dadang langsung buru-buru menarik batang kemaluannya. Air muncrat dengan deras dari memek Diana, ternyata Diana sampai squirting menikmati permainan Dadang.

Dadangpun langsung tertawa, "Hahaha, ternyata lu suka banget ia sama kontol gue, sampe memek lo ga bisa boong, tuh ampe ngompol gitu hehehe." Diana cuma bisa malu menahan kenyataan itu, dirinya tak suka direndahkan oleh Dadang tapi kenyataannya tubuhnya sangat menikmati permainan barusan. "Nah karna lu ngompol, sekarang lu harus dapat hukuman. lu sekarang harus nungging, dan kasih lihat gue bongkahan pantat lu." kata Dadang. Diana menuruti permintaan dadang dengan rasa malu. Diana mengambil posisi menunggng, dan membuka kedua belah kakinya, sehingga memperlihatkan memeknya yang sudah basah tadi.

"Plak.. Plak", Dadang seketika memukul
keras pantat Diana yang sekal, pantat Diana memerah dan bergoyang-goyang. "ahhh sakit sayang", kata Diana memelas.

"hehe ini hukuman buat lo yg sudah nakal ngompol disembarang tempat", kata Dadang. Dadang melihat bongkahan pantat Diana pun menjilatinya, sesekali menggigitnya, tangannya dengan liar meremas-remas pantat Diana. Dadang juga menjilati vagina Diana dari belakang, dan mengemut-ngemut klitoris Diana. "ahhh.. enak... enak banget sayang.. " Diana mendesah kencang. Sambil menjilat dan mengulum klitoris Diana, Dadang memasukanjari tengah dan telunjuknya yanggemuk-gemuk kedalam lubang vagina Diana. Sontak Diana kaget, 

"akh!!!". Jari-jari Dadang yang kasar masuk menyeruak kedalam vagina Diana. Dan menusuk-nusuk memek Diana, "ahh sakit... sakit..", Diana mengeluh kesakitan namun sayangnya hal itu tidak menghentikan aksi Dadang. "ahhh.. ahh... emmh...", Diana akhirnya beradaptasi dengan perlakuan Dadang, dan mulai menikmatinya, Dadang menyukai suara Diana yang kesakitan dan berubah menjadi suara desah kenikmatan, dia meneruskan aksinya, sampai akhirnya tubuh Diana menegang dan squirting kembali. "Ahhhhh........ enak..."kata Diana lemas.. Namun Dadang yang sudah kesetanan tidak menghentikan aksinya, dia langsung menaikan bongkahan pantat Diana, dan memposisikan untuk menyodok Diana dari belakang dengan gaya doggy style.

Kedua tangan Dadang memegang sisi-sisi pantat Diana dan kadang meremasnya. Lalu menancapkan dalam ke kemaluan Diana. "ahhhhh enak..sodok lagi sayang" pinta Diana keenakan. "hehehe emang lonte lu ia, sekarang lu ngerasa keenakan sama kontol gue, bakal gue obok-obok memek lu", kata Dadang mengejek Diana. Dadang mempercepat goyangannya, tetek Diana bergoyang-goyang, rambutnya sudah acak-acakan, matanya tertutup, nafasnya memburu dan desahan-desahan kenikmatan dikeluarkan Diana "aahh.. trs.. sayang.. enak banget...". Dadang yang sudah sangat bernafsu tidak bisa lagi menahan dirinya yang sudah ingin mencapai klimaks. Bagi bandot tua ini bisa menyetubuhi amoy semulus ini sangatlah luar biasa, tidak heran dia akan cepet keluar."Lonte, gue dah mau klimaks ni, gue pengen ngecrot didalem memek lu, biar lu bisa ngelahirin anak seganteng gue hehehe". Diana tersontak mendengar hal itu, dirinya langsung mencoba melepaskan genggaman tangan Dadang dari pantatnya, dan mencoba menjauhkan penis Dadang sambil berseru,
"jangan please, aq ga mau hamil, please jangan keluarin didalem"pinta Diana.


Namun justru sebaliknya, Dadang sangat menikmati saat Diana meminta belas kasihan, dan tidak membiarkan tubuh Diana lepas darinya. Dadang semakin cepat memompa penisnya, sampai akhirnya tubuh Dadang mengejang, bersamaan dengan tubuh Diana.Keduanya mencapai klimaks, sambil disertai suara lolongan Dadang, "aaakkkk

sumpah enak banget.. akhhh enak banget bisa ngecrot ni amoy didalem.." Dadangpun langsung menindih tubuh Diana karna merasa kecapekaan. Diana yang juga sudah merasa lemas hanya bisa menangis, karna ada orang lain selain suaminya yang pernah memasukan sperma kedalam vaginanya, "hiks.. hiks..". Dadang pun membisikan kata-kata ketelinga Diana ," jangan nangis sayang, ini belum akan selesai hari ini, untuk kedepannya lu akan lebih sering ngelayanin gue hehehe" tawa Dadang sambil menciumi pipi Diana. 
Diana pun sadar, hari-harinya kedepan akan seperti neraka karna akan menjadi budak nafsu si Dadang. Dadang lalu memakai pakaiaannya, dan melihat Diana yang masih menangis diranjang. Dia memperhatikan sperma yang keluar dari vagina Diana dengan penuh kemenangan. Lalu pergi meninggalkan Diana untuk pulang kerumah. Cukup untuk hari ini besok lagi bakal gue kerjain tuh amoy, dalam hati Dadang penuh kemenangan.

Komentar

  1. Ke➖an cerita ini cuman ❶ nih yaitu seberapa lebat jembutnya Diana gak disebutin terusnya yang agak janggal kok Pak Dadang tau kebiasaan mangsanya minum teh ya??? terusnya Diana habis telanjang bulat kok pakai daster lagi nih hahhahhahhah...

    SCORE buat suhu : ❾、⑤

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4