Langsung ke konten utama

Menaklukan Asisten Dosen Cantik

Cerita ini terjadi beberapa waktu yang lalu saat Aku masih kuliah. Perkenalkan namaku aldi dan Aku adalah seorang perantau yang menimba ilmu di kota kembang. Aku kuliah jurusan Fikom di salah satu perguruan tinggi yang lumayan terkenal di kota ini. Sedikit biografi tentang diriku, saat masih sekolah dulu Aku adalah pemain basket favorit di sekolah yang sering mendapat MVP dan tak ayal karena itu Aku memiliki postur yang lumayan tinggi kurang lebih 175 cm.

Aku berasal dari keluarga yang lumayan berkecukupan karena bokap kerja di perusahaan minyak walaupun jabatan nya ecek2 tapi bokap mampu menyekolahkan Aku dan abang2ku hingga S2. walaupun orangtuaku berkecukupan namun Aku ga mau terlalu bergantung sama uang dari mereka maka dari itu selama disini untuk menambah uang saku, Aku pun melamar kerja di counter hp di salah satu pusat hp di kota ini. Awalnya Aku di minta untuk setiap hari tapi Aku pun agak keberatan karena jadwal kuliahku ga seragam jadi Aku meminta di hari sabtu minggu dan hari libur saja tapi full dari pagi sampai malam. Syukurlah bosku memaklumi dan Aku di terima kerja disana. Awal mula Kejadian nya saat Aku dan ibas teman dari semester 1 bermain basket by 1 setelah beres kelas, dia ga percaya kalo Aku pernah jadi MvP berkali2 sewaktu sekolah dulu. 

kami pun beraksi saling menunjukkan skill dan shooting 3poin, kami lebih banyak becanda dari pada seriusnya ya namanya juga main2 biasa jadi kami anggap cuma have fun, sampai akhirnya saat skor 16-14 dalam posisi Aku unggul. Aku meloncat untuk bloking ibas yg akan shoot dan Aku berhasil nge blok shoot dari ibas tapi sialnya bola itu terpental jauh dan mengenai pundak seorang cewe yang sedang melintas, terlihat cewe itu meringis kesakitan, Aku pun menghampirinya dan bermaksud meminta maaf tapi itikad baikku di balas oleh siraman air mineral ke mukaku. banyak anak2 yang kaget dan juga menertawai Aku termasuk ibas, Aku pun kaget dan berusaha menahan emosi karena ga level Aku kasar ke cewe, Aku tetap sabar dan minta maaf lagi.
"Sekali lagi maaf ya ka, saya ga sengaja"
"Anak jur apa kamu?"
"Saya fikom ka semester 3"
"Ohh fikom 'hati2' ya" dengan nada ketus dan datar.

Aku rasa ucapan dia bukan bermaksud 'lain x hati2 ya' tapi seperti ancaman, dia pun berlalu "Udah jangan di masukin ke hati, dia emang gtu orangnya" sahut teman dari cewe itu "Ohh iya makasih ka, tolong sampein maaf saya lagi ke kaka itu ya" Aku pun kembali ke lapangan di sambut tawa terbahak2 oleh ibas
"Siall kamu bukannya bantuin ngomong malah diem disini ga setia kawan amat"
"Hahahahaha sorry di, Aku ga kesana karena Aku tau yang kena bola itu Shifa" jawab ibas
"Shifa? Kamu kenal dia bas?"
"Kenal sih ga, Aku cuma tau aja dia anak fikom juga"
"Hah satu jur sama kita?" "Iya dia juga SEMA di kampus ini"
"Pantesan pas Aku jawab anak fikom semester 3 dia cuma jawab ohh fikom"
"Nahh loh Aku ga ikut2an ya di"
"Ahh kampret kamu bener2 parah"
"Tau sendiri berurusan sama cewe pasti panjang"
"Tapi Aku aneh aja, manis sih orangnya tapi sifatnya judes banget"
"Hahahahaha mungkin lagi dapet x, ke kantin yuk Aku haus nih"
"Ayolah Aku jg pengen ngudud sama ngopi"

Di kantin Aku masih memikirkan tentang kejadian tadi dan Aku terus menerus menyebut namanya dalam hati 'Shifa Shifa Shifa' cantik sih kulit putih lumayan tinggi tapi liat sifatnya Aku jadi ilfil.
"Kamu malah ngelamun rokok abis sama angin tuh"
"Aku masih kepikiran yang tadi bas"
"Yaelah gtu doang sampe di pikirin terus udahlah bawa santai aja, atau jangan2 kamu naksir sama si Shifa?" "Aduhh ogah amat Aku punya cewe judes gtu"
"Awas ke makan omongan"

Beberapa hari kemudian jam 07.55 Aku bangun kesiangan sedangkan jam 8 Aku ada kelas praktikum, tanpa mandi dan sarapan Aku ganti pakaian dan langsung lari ke kampus jarak dari kos ke kampus lumayan jauh memakan waktu 7-10 menit kalo jalan kaki, Aku sengaja cari yang agak jauh supaya lebih murah, sampai di depan lab pintu lab di kunci yang menandakan ga ada yang boleh masuk lagi, setelah Aku liat Aku liat jam 08.13 harusnya Aku masih boleh masuk karena toleransi keterlambatan 15 menit Aku pun meberanikan diri mengetuk pintu dan meminta toleransi ke dosen Krek krek Kunci pintu terbuka dan Aku kaget bukan kepalang ternyata yang ada di depanku adalah Shifa cewe yang kemarin bermasalah sama Aku.
"Pagi ka"
"Iya ada apa ya?" Jawabnya ketus Aku yakin dia hapal mati sama mukaku setelah kejadian itu
"Kebetulan saya kelas praktikum ini ka, saya masih boleh masuk kan ka?"
"Jam 08.16 kamu tau toleransi keterlambatan brp menit?"
"15 menit ka" "Yaudah kalo gtu apa saya harus bolehin kamu masuk?"
"Tapi saya sampe sini jam 08.13 ka terhitung waktu saya ketuk pintu"

"Plis ka saya ga mau ketinggalan matkul ini" Aku pasang muka melas supaya dia mau mengijinkan Aku "Saya ga mau terima alesan apapun"
"Pliss ka saya sangat suka matkul ini" Aku kembali mengiba supaya dia luluh
"Oke ini yang pertama dan terakhir kamu telat di kelas ini"
"makasih ka, saya janji ga akan telat lagi" dia tidak menjawab dan kembali ke meja nya, entah sial atau apa lagi2 Aku harus ketemu sama dia selama 1 semester di 1 ruangan Aku pun duduk di barisan tengah
"Bro itu dosen kita?"
"Bukan bro dia asdos, dosennya berhalangan"
"Ohh untunglah"
"Emang knapa bro?"
"Ohh gpp"

Aku mulai menyalakan komputer dan mengikuti semua materi yang dia jelasin, sampai di 45 menit terakhir "oke sekarang waktunya post test, matikan komputer lalu masukan modul ke tas masing2"
"Iya ka" jawab anak2 berbarengan
"Yang ada di meja hanya alat tulis, dan tadi yang telat siapa ya? coba angkat tangan"
"Saya aldi ka"
"Karena kamu telat Nilai maksimum kamu hanya 80"
"Iya ka"

Post test nya lumayan gampang hanya pil-gan 10 soal Aku sangat yakin mendapatkan nilai 70 karena hanya salah satu, setelah di kumpulkan dan di periksa, Shifa menampilkan nilai hasil post-test di layar. Aku ga percaya kalo Aku dapet nilai 45 karena Aku yakin cuma salah satu dari 10 soal, kalo aja Aku ga telat Aku pasti dapet nilai 90 setelah yang lain pulang Aku mengahmpiri Shifa
"Maaf ka, kaka ga salah koreksi post test saya kan?"
"Engga saya udah bener koreksi nya"
"Harusnya saya dapet 70 ka, karena saya yakin cuma salah 1 dari 10"
"Kamu nuduh saya ngurangin nilai kamu?" Jawab dia sedikit marah
"Maaf ka bukan gitu, saya cuma nanya aja takutnya kaka salah koreksi"

"Pertama kamu telat, kedua kamu nuduh saya, dasar bodoh ga tau di untung" Jlebbbb denger itu darah Aku seperti naik ke ubun2 kalo aja dia cowo udah Aku sikat dan ga peduli kalo ini di kampus, Aku berusaha calm dan ga kebawa emosi.
"Wahh tenang aja ka, saya cuma nanya ga usah ngomong kasar x saya juga manusia punya kesabaran"
"Udah kan ga ada lagi? Kamu boleh keluar"

Tanpa berkata2 Aku langsung keluar dan Aku banting pintu dengan sangat kencang sampai2 mahasiswa/i lain kaget Aku ga peduliin dan langsung ke kantin buat nenangin diri, setelah makan emosi Aku belum juga ilang, Aku telepon ibas buat 
ngajak main supaya Aku bisa lupa kejadian tadi
"Bas kamu dmana?"
"Oi di Aku otw jakarta nih ada acara keluarga sampe minggu knp?"
"Ohh tadinya Aku mau ngajak main ya udah deh"
"Oke di"

Sialll akhirnya Aku mutusin main game online kali aja emosi Aku ilang, saat lagi asik attack musuh fokus Aku teralih ke suara yang seperti ngajak Aku ngomong

"Ehh kamu yang kemaren itu kan?"
“Ehh iya ka bener"
"Boleh Aku duduk sini?"
"Silahkan ka"
"Btw ga usah panggil kak panggil aja amel" sambil dia menyodorkan tangan
"Aku aldi kak ehh amel"
"Btw kemaren udah Aku sampein kayaknya dia udah maafin kamu deh" "Ahh ga mungkin mel" "Maksudnya ga mungkin?"
"Tadi aja Aku di kasih nilai 45 sama dia padahal Aku yakin nilai Aku 70" "Serius kamu?" "Yee ngapain Aku nuduh atau bohong" "Tuhh anak gara2 masalah cinta nya ngerembet kemana2" "Emang kenapa mel?" Dia kayak ragu mau kasih tau ke Aku "Ehh kalo ga mau cerita jg gpp sorry Aku kepo hehehe" "Hmm ya intinya sih dia ga rela di putusin karena dia pacaran udah lama banget"

"Ohhh gara2 di putusin sampe segitunya ckckckck" "Husss tapi kamu jangan cerita ke siapa2 ya" "Iya tenang aja mel" amel sama seperti Shifa berjilbab tapi gaya berjilbabnya gak seribet Shifa
"Oiya kamu asli mana di?"
"Aku lahir di jakarta besar di sulawesi sama kalimantan trs balik lagi ke jakarta" "Buset nomaden dong?" "Ya gtu deh hahahahaa, klo kamu?"
"Aku asli bogor"
"Bogor? Kq kuliah disini bukannya bogor lebih menjanjikan ya?"
"Ga jg kq lagian Aku pilih disini karena Aku pengen hidup tanpa ortu biar terbiasa" "Ohh gtu" "Kamu masih ada kelas di?" "Ga ada mel hari ini cuma praktikum" "Ohh btw udah jam 13.00 Aku balik dlu ya di oiya btw Aku boleh minta WA kamu? Siapa tau nanti kita saling butuh tentang materi kuliah atau apa gtu" "Ohh boleh2 mel" "Oke sipp udah Aku WA save nomor Aku ya .. Aku cabs dlu" "Oke mel hati2" Setelah amel pergi Aku masih sedikit kepikiran yang tadi tentu aja karena Aku ga mau 15x pertemuan ....

Nilai Aku jelek semua, memang jalan satu2nya Aku harus ngomong 4 mata sama dia keesokan hari nya Aku ke kampus saat melewati ruang sema Aku liat amel sedang ngobrol dengan Shifa, bak gayung bersambut amel memanggil Aku untuk masuk kesempatan ini Aku manfaatkan untuk meminta tolong amel sebagai penengah sekaligus membantu masalah Aku
"Hai di, mau kmana?"
"Mau ke kelas mel kebetulan jam 1 ada kelas"
"Ohhh btw gmana masalah kalian udah beres kan?"
"Hmm gmana ya mel .. kalo Aku sih ngerasa udah beres, ga tau kalo dari kak Shifa" "Shif udah ga ada masalah kan?" "Ga tau Aku males bahas2 ini lagi" "Hmm ya Aku anggap beres deh mel di" "Iya mel" jawab Aku "Ohh iya kak tugas praktikum di kumpulin lusa pas kelas kan?" "Iya" jawab Shifa singkat "Ohh kamu di asdos-in sama Shifa di?" "Iya mel kebetulan kak Shifa yang asdosin Aku"

"Hmm mudah2an masalah kalian ga ngerembet ke nilai ya" jawab amel pura2 ga tau "Mudah2an aja mel" jawab Aku "Ayo mel jadi nganterin Aku kan?" "Jadi lah ayo" "Btw mau kmana mel?"

"Ini di hp Shifa rusak mau di servis" "Ohh emang hp nya kenapa kak?" Shifa diam ga jawab pertanyaan Aku "Tiba2 hp Shifa nge blank di" sergah amel "Ohh boleh saya liat kak?" "Ga perlu dan ga usah sok baik2in Aku" Gila ya masih aja ketus sama Aku, kalo aja bukan asdos mungkin udah Aku labrak "Udah shif apa salahnya sih kasih liat" "Kebetulan saya kerja di counter siapa tau saya bisa bantu drpd di bawa ke counter biayanya pasti mahal" Shifa masih aja ga ngegubris Aku, tiba2 amel merebut hp Shifa dan memberikannya ke Aku "Mel apaan sih Aku ga mau juga malah di paksa" "Udah kamu diem aja, ada orang niat baik malah di tolak" Aku cek hpnya sepertinya cuma perlu di softreset "Ohh ini mah harus di softreset aja pasti normal lagi" jawab Aku sedikit meyakinkan padahal Aku blm tau jg 

"Tuhh kan shif jangan negatif dlu sama orang, kira2 biayanya brp di?"
"Ahh ini mah ga pake biaya mel, cukup segelas kopi juga beres hehehe" "Tuhh denger ga shif?" "Besok juga beres kalo emang mau saya benerin kak" Shifa masih aja diam cuekin Aku
"Tenang aja kak saya ga minta timbal balik apa2 kq, saya ikhlas"
"Yaudah di kamu kerjain aja, nunggu dia jawab mah lama, nanti Aku yg traktir kamu ngopi deh"
"Wahh makasih loh mel .. Yaudah deh Aku bawa ya hp nya kak Shifa nanti Aku kabarin kamu kalo udah beres"
"Oke di Aku tunggu kabarnya ya" "Oke mel btw Aku ke kelas dlu ya, drpd disini bikin ga nyaman hehehe"
"Ahh jgn gtu di, santai aja" "Kebetulan juga bentar lagi kelasnya mau mulai mel"
"Yaudah deh semangat ya di" "Oke mel bye, saya pergi dlu kak Shifa"

Shifa hanya mengangguk seperti tidak ikhlas Selesai kelas Aku langsung ke kos buat ngerjain hp Shifa, setelah Aku soft reset akhirnya hp Shifa kembali normal tanpa kehilangan satu data pun, Aku langsung klik WA bermaksud mengabari amel via hp Shifa, pandangan Aku tertuju ke chat Shifa ke seseorang tanpa foto dan hanya ceklis satu, Aku yakin ini chat dia ke mantan nya, awalnya Aku ragu buat liat chat nya tapi karena rasa penasaran Aku pun membaca chat dia yang udah di blok oleh mantannya, Isi nya sumpah serapah dari Shifa untuk orang tersebut semua kebun binatang dan golongannya tersirat rapih di chat ini, tapi fokus Aku tertuju ke "setelah kamu ambil semua kamu tinggalin Aku begitu aja B**gsat" "Mana janji kamu wkt dlu A**ing"

"Dasar biadab" dan blablabla Shifa sangat mencintai orang tersebut atau ada sesuatu rahasia yang besar?, tapi Aku penasaran dengan chat Shifa yang "kamu ambil semua" pikiran Aku menjurus ke arah "........" yang Aku rasa temen2 juga tau maksud Aku ini lalu Aku iseng buka gallery sekedar liat foto2 nya Jujur aja dengan atau tanpa jilbab Shifa tetaplah cantik dan manis karena pertemuan Aku dan dia yang kurang baik sehingga Aku ilfil dengan dia, Aku buka satu persatu folder di galeri nya saat Aku buka folder video Jreeenggggggg Aku liat Shifa sedang show meremas toket dan menggesek2 kemaluannya, Aku pastikan video ini di buat untuk di kirimkan ke mantannya dan dugaan Aku benar ternyata Shifa ga rela di putusin karena dia udah di 'unboxing' oleh mantannya itu tanpa pikir panjang Aku backup semua file ke harddisk Aku, karena ini bisa Aku jadiin senjata supaya Shifa ga seenaknya ke Aku, setelah Aku backup Aku kabarin amel via hp Shifa "Mel hp nya Shifa udah beres nih"

"Wew cepet banget, ga salah Aku maksa Shifa buat benerin hp ke kamu"
"Hehehehe, tolong kasih tau Shifa ya"
"Besok aja kamu bawa di, Aku ga tau ngabarin ke dia nya gmana"
"Ohh iya ya hp nya kan di Aku hehehehe"
"Besok Aku traktir kopi deh"
"Asikkk makasih mel"
"Oke di"

Setelah chat ini, hubungan Aku dan amel semakin dekat mulai dari makan bareng jalan bareng hingga nonton dan sikap Shifa ke Aku masih tetap judes walaupun nilai yg Aku dapet mulai masuk akal sesuai yg Aku kerjain, untunglah karena Aku benerin hp nya, dia mulai agak luluh, nilai UTS Aku yg lumayan, Aku rasa masih belum memenuhi standar lulus matkul karena nilai tugas harian Aku yang terbilang kecil, Aku berharap Shifa semakin luluh dan tidak mencurangi Aku lagi, pagi ini jadwal kelas praktikum dan Aku kesiangan karena semalam begadang nonton bola, Aku ragu untuk masuk atau mabal karena Aku males berdebat dengan dosen terlebih asdos yang super judes, akhirnya Aku nekat masuk karena Aku ga mau ketinggalan pelajaran untunglah dosen membolehkan Aku masuk dengan syarat seperti awal, selama kelas berlangsung Aku lebih sering ngobrol dengan teman di depan dan belakang membicarakan tentang pertandingan semalam, setelah nilai post test keluar lagi2 Aku dapet nilai 45, selesai kelas dengan emosi yang udah di ubun2 Aku menghampiri Shifa dan menanyakan tentang nilai Aku dengan nada agak tinggi "Kak kenapa saya dapet 45, saya rasa ga mungkin nilai saya segitu"

"Pertama kamu telat, kedua kamu asik ngobrol saat materi dan kamu masih berharap dapet nilai bagus?"
"Masalah telat saya akui itu, kalo ngobrol saya keberatan karena bukan cuma saya yang ngobrol" "Tapi yang keliatan sama saya cuma kamu, masalah?"
"Hmmm saya ga nyangka ada orang seperti anda" "Ga trima? Silahkan protes ke dosen" Males berdebat Aku keluar tanpa sepatah kata, Aku ke kantin sambil telepon amel "Mel kamu dmana?" "Aku di parkiran abis kelas mau balik, knp di?" "Ohh mau balik ya, tadinya Aku mau curhat yaudah deh nanti aja Aku telepon kalo udh di kos"

"Curhat apa nih? Yaudah Aku otw, kamu dmana?"
"Gpp nih? Aku di kantin Aku tunggu ya" Ga lama amel datang menghampiri Aku
"Kamu knp di? Muka kamu kusut banget" "Tmn kamu tuh cari gara2 terus" "Shifa?" "Siapa lagi kalo bukan dia" "Kenapa lagi di?" "Masa Aku di kasih nilai 45 gara2 Aku ngobrol padahal bukan cuma Aku yang ngobrol"
"Astaga itu anak masih aja"

"Kalo bukan cewe udah Aku hajar dia mel"

"Udah tenang aja nanti Aku bantu ngomong ke dia" "Percuma mel udh sering di omongin tapi ga berubah2"

"Cuma gara2 kena bola sampe segini nya"

"Udah2 ga usah di pikirin, gmana kalo kita jalan2 supaya kamu lebih tenang" "Bukannya kamu mau balik?" "Aku balik juga karena ga ada kelas lagi, yuk kita cabs" "Cabs kemana?" "Kita ke ciw*** aja gmana?" "Yaudah deh yuk drpd mikirin temen kamu" Sampai di tkp kita duduk di halaman mall "Udah disini muka masih kusut aja, happy napa" sambil amel ngelitikin Aku Aku pun membalas ngelitikin dia sampai dia geli minta ampun "Hahahaha ampun2 di udah ... udah .." Tiba2 tangan kami saling berpegangan dan saling menatap sekian detik "Ehh sorry mel Aku ga ada maksud" "Nahh gtu dong happy jangan bete mlulu" "Makasih ya mel kamu udah hibur Aku" Kami menghabis kan waktu di mall hingga maghrib dan memutuskan untuk pulang, amel mengantar Aku sampai depan kos "Udah ga bete kan?" "Iya mel, makasih ya buat hari ini" "Yaudah kalo gtu Aku balik ya" "Oke mel hati2 ya" "Oke di, sampe ketemu lagi" Setelah mandi Aku cicil mengerjakan tugas dan setelahnya Aku main FM di laptop ga terasa sampai jam 10 malam, tiba2 amel nelepon Aku "Hai mel kenapa?" "Hai di blm tidur? Aku ga ganggu kan?" "Engga kq, kenapa?" "Gpp Aku ga bisa tidur makanya Aku telepon kamu sampe Aku ngantuk boleh kan" "Siapp mel buat kamu apa sih yang engga" "Aww Aku jadi malu jangan gtu ahh di" Amel pun cerita panjang lebar tentang keluarga nya begitu juga Aku yang menceritakan keluarga Aku, ga kerasa kami asik ngobrol hingga jam 1 "Mel mel??" Ga ada jawaban dari dia ternyata dia sudah tidur "Night mel mimpi indah" Aku pun menutup sambungan telepon dan bergegas tidur

Keesokan harinya jam 13.00 Aku berangkat ke kampus, sampai di depan kelas ternyata hari ini dosen berhalangan hadir sebagai pengganti absen kami di beri tugas dan di kumpulkan paling lambat lusa, karena jam 4 ada rapat Aku memutuskan ke lapangan untuk gabung main basket dengan anak2 fakultas lain hingga jam 2, lalu Aku ke kantin untuk ngadem ga lama kemudian amel menghampiri Aku sambil menyodorkan minuman "Nihh minum buat kamu di" "Ehh mel makasih loh" "Kamu jago banget main basketnya" "Ahh biasa aja mel" "Sok merendah, muka kamu sengak" "Hahahahaha" "Oiya barusan Aku udah coba ngomong sama Shifa tapi....." "Nahh kan udah Aku duga, pasti itu anak keukeuh" "Iya di, sorry ya Aku ga bisa bantu kamu" "Ahh santai aja mel, masalah itu Aku udh ikhlas kalo hrs ngulang" "Jangan gtu dong, kamu usaha in nilai UAS kamu bagus siapa tau kamu masih bisa lulus" "Iya tapi Aku hopeless, gpp deh ngulang yg penting bukan dia lagi asdosnya" "Iya itu sih pasti, Shifa kan mau abil kerja praktek jadi ga mgkn dia ngasdos lagi" "Syukur lah Aku bisa terbebas dari macan betina" "Husss gtu2 temen Aku lohh" "Hahahaha sorry2" "Oiya kamu masih ada kelas?" "Ga ada mel, cuma rapat aja nanti, kalo kamu?" "Aku jam 3 ini ada kelas bareng sama Shifa" "Lahh ini jam 14.45 kamu ga masuk? Nanti telat lohh" "Ohh kamu ngusir nih cerita nya?" "Bukan gtu mel" "Hahahaha iya2 Aku cuma becanda, yaudah Aku ke kelas dlu ya" "Oke mel semangat" "See you" Ga lama kemudian ibas mengahampiri Aku dan menyampaikan pesan kalo Aku di tunggu di ruangan wakdek untuk membicarakan liga basket antar fakultas "Yaudah yuk kita kesana" "Eittss Aku males, mau balik aja" "Anjirrr kamu ga setia kawan amat bas" "Bukan gtu Aku cape abis kuis" "Alesan aja kamu kampret" "Hahahahaha" "Yaudah Aku kesana dlu ya" "Oke di" Aku setengah berlari menuju ruangan wakdek, lalu Aku melihat amel yang sedang berjalan di lorong, Aku ngendap2 dan bermaksud mengagetkan amel tapi tiba2 Shifa muncul dari sisi kanan Aku pun mengurungkan niat mengagetkan amel dan Aku coba nguping obrolan mereka "Hai shif dosen blm dateng?" "Blm, kayaknya telat" sambil mereka duduk di depan kelas "Kamu dari mana mel?" "Abis ngobrol sama aldi di kantin" "Ga ada bosen2 nya kamu gaul sama anak itu" "Ehh kamu tau ga td Aku liat dia main basket ya ampunn cool banget deh shif" "Hueeekkkk apanya yg cool, kamu liat dari sedotan?" "Ihh kamu mah buta shif, kayaknya Aku mulai suka sama dia shif" "Udah gila kamu ya? Mata kamu rabun?" "Aku serius shif" Aku pun kaget mendengar amel berkata demikian, memang amel ini cantik dan manis tapi Aku blm ada feel sama dia, sekarang ini Aku nganggep dia cuma sebatas teman aja "Bener2 rabun kamu mel, nanti Aku anter kamu ke dokter mata deh mel" "Ahh kamu mah karena kesan pertama ketmu dia ga baik makanya kamu ga mau liat sisi baiknya dia" "Bodo amat" jawab Shifa singkat "Menurut kamu kalo Aku nembak aldi dluan gmana shif?" "Terserah kamu" jawab Shifa sambil masuk ke kelas "Shiff lagi ngobrol juga malah di tinggal" sahut amel sambil mengejar Shifa ke dalam Aku pun berjalan ke ruangan wakdek sambil memikirkan perkataan amel, kalo emang dia nembak Aku, Aku harus jawab apa nanti? "Di lama amat dari mana aja kamu?" Suara wakdek yang membuyarkan Aku "Maaf pak tadi saya ke toilet dlu" "Yaudah ayo yang lain udah nungguin drtd" "Baik pak" Setelah selesai rapat Aku memutuskan untuk langsung pulang dan kebetulan berbarengan dengan bubarnya kelas amel, amel yang sedang bersama Shifa melambaikan tangan ke Aku dari jarak jauh, Aku pun membalas "Udah beres kelas nya mel?" "Udah di, kamu mau kmana abis ini?" "Mau balik mel" "Mau ikut kita ke McD ga?" Ajak amel yang langsung di cubit oleh Shifa "Hmmm kayaknya ada yang ga setuju kalo Aku ikut mel" "Aldi boleh ikut kan shif? Pliss" "Terserah" jawab Shifa singkat "Nahh Shifa udah bolehin tuh di" "Hmm yaudah kalo emang dibolehin" Kami bertiga menuju McD, setelah memesan paket kami segera menuju lantai atas, selama menyantap Aku dan amel asik ngobrol dan becanda "Ehemmm Aku berasa orang asing, nyesel Aku ikut" "Ehhh sorry shiff lagian kamu drtd diem terus" "Lagi ga mood Aku" "Makanya mending kamu berdamai aja shiff, dendam kamu ga beralesan sampe2 nyerempet ke nilai segala kan itu aneh" "Kalo kamu masih bahas itu Aku cabut nih" "Iya iya sorry shiff gtu aja ngambek" Aku pun memberi kode agar amel ga usah bahas itu, kami melanjutkan makan Aku dan amel yang lebih sering ngobrol sedangkan Shifa sibuk dengan gadgetnya, selesai makan kami bergegas untuk pulang dan mengantar Shifa terlebih dulu, Sampai di depan rumah Shifa "Yaudah Aku balik ya shif" "Oke mel makasih ya" "Saya pulang dlu ya ka" Shifa tidak menjawab malah langsung masuk ke dalam dan Aku merasa ga dihargai sama sekali "Udah di jangan di ambil hati" "Iya mel Aku udah kebal kq" Tapi tetep aja Aku sakit hati, ya hitung2 menampung rasa sakit hati Aku sampe tiba saatnya Aku keluarin 'senjata' Aku nanti "Btw abis ini kamu ada acara di?" "Hmm ga ada mel kenapa?" "Gmana kalo kita jalan2 ke asia afrika?" "Hmm ayo deh" Sampai di tkp Aku dan amel jalan santai menyusuri bangunan2 kuno di sepanjang jalan ini dan saat kami duduk untuk beristirahat "Hmm di ada yg mau Aku omongin" "Soal apa mel?" "Tapi kamu janji jangan marah dan ilfeel sama Aku" "Emangnya kamu mau ngomong apa?" "janji dlu ihh" "Iya Aku janji" Apakah amel bakal nembak Aku sekarang? Kalo emang iya Aku bingung mau jawab apa "Ga tau kenapa Aku nyaman banget kalo lagi sama kamu, dan Aku selalu pengen deket kamu terus di" "Hmmm maksud kamu?" "Kamu mau ga jalanin hubungan sama Aku?" Jleeebbbbb ternyata bener dugaan Aku, Aku bingung harus jawab apa "Mmmmm eeeee" "Tapi kalo kamu ga suka sama Aku gpp kq di, Aku cuma nyatain apa yg Aku rasa, udah ga usah dipikirin lagi" "Hmmmm mel" blm selesai Aku ngomong dan mengiyakan hal yang sama, amel langsung memotong dan mengajak pulang "Pulang yuk Aku capek nih" "Ohh ayo mel" Selama di jalan Aku dan amel sama2 terdiam seperti tidak saling kenal, amel terus membuang muka ke arah kiri, Aku pun jadi canggung dan yang Aku takutin amel marah dan benci sama Aku, sampai di depan kos Aku, saat amel buka pintu, Aku pegang tangannya "Mel, kita jalanin dlu aja ya" "Mmmmm maksud kamu?" "Ya jujur aja Aku blm ada rasa sama kamu, karena Aku udah anggap kamu sahabat Aku, tqpi apa salahnya Aku coba buka hati buat kamu" "Tapi bukan karena kamu terpaksa dan ga enak sama Aku kan di?"

"Engga mel, Aku ga ada pikiran kesitu" Aku dan amel keluar dari mobil, Aku pegang kedua tangannya sambil berkata "Pokoknya kita jalanin dlu aja, kedepannya biar waktuyang menentukan"

"Makasih ya di kamu udah mau coba jalanin ini"

"Iya sama2, yaudah sekarang kamu pulang terus istirahat" "Eeeee 'Kamu'??" "Kenapa mel?" "Gpp kq seneng aja kalo kamu udah pake aku-kamu bukan Aku-kamu lagi" "Ihh lebay" "Hehehehe, yaudah kamu juga istirahat ya"

"Iyaa hati2 ya sayang"

"Iya makasih sayang" jawab amel dengan raut gembira Sampai di kamar Aku pun mandi dan rebahan sambil browsing2 .. lalu ga lama kemudian amel telepon Aku "Halo pacar" "Halo juga pacar, kamu blm tidur?" "Blm ngantuk mungkin karena efek kesenengan hihihi"

"Ihhh lebay banget sihh kamu" "Hehehehe oiya kalo sementara kita backstreet dari Shifa gpp kan yank?" "Iyaa gpp kq lagian aku juga ga mau kalo Shifa sampe tau malah bikin crash sama kamu" "Iya aku juga mikir gtu" "Yaudah aku tidur dlu ya yank sampe ketemu besok" "Oke sayank nite" Aku masih kepikiran tentang hal ini dan membayangkan kedepannya gmana hingga Aku ketiduran hari2 berikutnya Aku dan amel semakin mesra kalo ga ada Shifa tentunya, di depan Shifa kami berlagak seperti biasanya hingga 4 hari kemudian sehari sebelum kelas praktikum Aku dan amel kepergok saat sedang pegangan tangan di kantin "Bener dugaan Aku ternyata kalian udah jadian" "Eeee eeee sorry shif Aku ga kasih tau kamu karena Aku ga mau kamu mikir macem2" "Aku kecewa sama kamu mel, Aku kan sahabat kamu kenapa hal ini aja kamu tutupin dari Aku" "Sorry shif Aku ga mau kamu benci sama Aku gara Aku jadian sama aldi" "Amel ga salah kq kak ini..."

"Diem kamu Aku ga ngomong sama kamu!!!" Bentak Shifa Anjirrrr Aku udah ga bisa sabar lagi, Aku gebrak meja dan Aku labrak balik Shifa "Apa kamu mau ribut sama cewe? Dasar Banci" "Di udah di biar aku yang jelasin, kamu bisa tinggalin kita dlu?" "Oke mel aku tunggu di parkiran ya" Aku tinggalkan mereka berdua dan menuju ke parkiran, 15 menit kemudian amel datang "Gmana sayang?" "Aku udah jelasin semua, keliatannya sih dia udah bisa nerima" "Yaudah kamu pulang gih biar aku jalan kaki aja" "Aku anter kamu aja yank" "Udah gpp kamu balik aja buat nenangin diri + jelasin lagi ke Shifa" "Yaudah deh nanti aku kabarin ya" "Oke yaudah kamu hati2 ya" "Iya kamu juga" Malam hari nya amel telepon Aku "Halo sayank, gmana Shifa? Udah clear?" "Aku udah jelasin lagi alhamdulilah clear sayank" "Yaudah syukur deh kalo gtu, aku takut hubungan kita malah bikin kamu jauh sama Shifa" "Duhhh pacal aku sampe segitu nya, makasih ya sayank" "Makasih buat apa yank?" "Ga tau pokoknya makasih aja" "Ihhh anehhh kamu mah" "Hihihi" "Tapi aku penasaran, besok pagi kan aku kelas yang di asdosin dia, sikap dia bakal gmana ya?" "Saran aku sih kamu jangan bikin salah, biar ga di hukum sama Shifa" "Iya aku juga bakal ngelakuin itu" "Yaudah udh malem aku tidur dlu ya" "Oke sayank, nitee muaccchhhh" "Nite juga sayank muaacchh" Keesokan paginya Aku masuk kelas dengan deg2an, sikap Shifa masih seperti biasa dan kali ini kesabaran Aku bener2 abis, karena dia masih aja ngasih nilai Aku kecil yg Aku rasa bertolak belakang dengan hasil asli nya selesai kelas Aku hampiri dia yang sedang beres2 "Jujur saya masih bingung sama sikap kaka ke saya, apakah kesalahan saya begitu besar sampe2 nilai saya di diskriminasi?" "Aku nilai sesuai apa yang mahasiswa kerjakan dan satu lagi jangan karena kamu pacar sahabat Aku, kamu bisa memelas nilai sama Aku"

"Saya ga pernah sedikitpun memanfaatkan status saya, saya cuma memperjuangkan apa yang seharusnya jadi hak saya" "Hahahaha kamu bilang hak? Hahahahahaha"

"Oke gini aja, saya minta kertas jawaban saya dan saya bisa buktikan kalo saya pantas mendapat nilai di atas 80"

"Pantas? Hahahahahha" Memang udah saatnya Aku keluarin senjata Aku "Hmmm percuma juga debat sama kaka" "Ya bagus kalo kamu sadar" "Hmmm saya mau minta pendapat kaka tentang ini kira2 oantasnya dapet nilai brp ya?" Aku play video saat di colmek dan meremas toketnya, seketika dia kaget dan mencoba merebut hp Aku "Du du duduh ga sopan rebut2 hp orang" "Kurang ajar kamu ya!! Kamu dapet video itu dari mana?" "Ckckckckck kakak asdos masih galak aja" "Jadi kamu ambil data Aku waktu kamu servis hp Aku? Bener2 bajingan" "Hmmm awalnya sih saya cuma backup tapi ternyata isinya menggiurkan hahahahaha" Aku tertawa puas karena Aku berhasil ambil alih situasi ini "Trs mau kamu apa hah?" "Hmmm simple, saya mau nilai tugas saya di ubah sesuai asli nya dan saya mau nilai saya paling tinggi di kelas ini gmana? Simple kan? Kalo engga mau tau kan resiko nya" "Jadi kamu ngancem Aku?" "Ga gtu juga sih, intinya Aku mau hak Aku kembali" "Okee Aku akan turutin itu tapi Aku minta kamu hapus video itu sekarang" "Ohhh tidak bisa saya harus liat dlu hasil akhir nilai keseluruhan saya di akhir perkuliahan" "Okee Aku turutin mau kamu" "Nahh gtu dong, oke deh untuk sekarang ini cuma itu aja" "Maksud kamu 'sekarang' apa?" Aku ga jawab dan pergi meninggalkan dia, dia mengejar Aku meminta penjelesan tapi urung karena Aku keburu bertemu amel "Gmana sayank Shifa masih......?" "Hmm kayaknya engga deh, kamu tanya aja orangnya langsung" amel menghampiri Shifa di dalam kelas Aku hanya melihat dari pintu Aku liat amel memeluk Shifa dengan perasaan senang, sedangkan Shifa menatap Aku dengan datar Malam harinya Shifa WA Aku menunjukkan kalo dia telah ubah nilai tugas Aku sesuai aslinya lalu Aku telepon dia, dia angkat tapi tidak bersuara "Makasi ya kaka asdos, permintaan saya simple kan?" "Hmm" dia hanya berdehem "Oiya saya minta ijin buat nonton video kaka sambil coli ya, hehehehhee" "Anj**g ya kamu" "Aduhh masih kasar aja, saran saya kaka mulai ubah sikap ke saya supaya saya ga nekat" lalu Aku matikan telepon Keesokan harinya saat Aku sedang asik ngobrol dan becanda di kantin bersama amel Shifa datang ikut gabung dengan kita duduk di depan kami "Hai shif" "Hai kaka Shifa" "Hai mel, di" "Aku boleh gabung kan?" "Ya boleh dong, akhirnya kamu udah ga marah dan bisa nerima aldi, makasih ya shif"

"Ya bagaimanapun aldi kan cowo kamu dan tentunya kita bakal sering ketemu jg, ya mau ga mau Aku berusaha berdamai sama cowo kamu" "Ahh Shifa, Aku seneng banget dengernya,makasih ya" "Makasih ya kaka Shifa" "Dan buat kamu jangan sampe kamu sakitin sahabat Aku" "Siapp kak" "Dan satu lagi panggil Aku Shifa ga usah pake kak, Aku jijay dengernya" "Iii ya kak, ehh shiff" Amel dan Shifa asik ngobrol dan bergosip ria, di sela2 obrolan mereka Aku WA Shifa mengirimkan banyak emote yang berbau love, Shifa sempat melirik Aku setelah membaca WA Aku pun mengedipkan mata ke dia tapi Shifa tidak menggubris dan kembali mengobrol dengan amel lalu amel mengajak Aku dan Shifa ke pvj untuk jalan2 dan makan itung2 traktiran jadian kami, Setelah berjalan2 Kami makan dimsum di salah satu 'kedai' "Aku ke toilet dlu ya sayang" "Aku temenin ya mel" "Ga usah kamu temenin aldi aja shif" Saat amel jalan menjauh, Aku coba menggoda Shifa dengan memegang tangannya, Shifa kaget dan menepis tangan Aku "Ga usah kurang ajar deh" "Masih galak aja, ga inget omongan Aku td mlm?" "Brani nya ngancem2 Kamu cowo bukan?" "Cowo lah, kamu mau lihat keperkasaan Aku?" Shifa diam tidak merespon ucapan Aku "Kalian lagi ngobrolin apa sih?" Aku kaget karena tiba2 amel datang, mudah2an dia ga liat apa yang Aku lakuin tadi "Ini sayang aku ucapin makasih tapi masih aja di jutekin huh" "Ahh kalian ini ada2 aja" Saat kami menyantap makanan dan mendengarkan obrolan mereka Aku coba elus kaki Shifa Aku pengen liat reaksi nya "Kaki kamu bisa di kontrol ga? Ga usah senggol2 kaki Aku" Jirrrr brani2 nya dia nyerempet2 ngadu ke amel "Ehh sorry shif Aku ga sengaja" di barengi amel yang mengintip ke kolong meja "Sayang jangan mulai cari masalah sama Shifa dehh" "Iya sayang maaf aku ga sengaja" Selesai makan kami memutuskan untuk pulang, "Oiya sayang bisa bawa mobil aku ke steam? Udah lama ga di cuci" "Oke sayang gampang" "Yaudah kamu anterin aku dlu trs Shifa baru deh kamu steam" "Siapp sayang" "Aku mampir kos kamu dlu deh mel" "Nanti kamu balik nya gmana shif? Mksd Aku mumpung ada aldi jadi bisa di anter gtu" "Aku bisa naik taksi kan" "Yakin? Daerah kos Aku susah cari taksi loh Aku takutnya kamu knp2, kalo sama aldi kan Aku tenang, iya kan sayang?" "Iya sayang, tenang aja shif Aku anter kamu dengan selamat" Aku menyetujui saran amel karena Aku berharap bisa manfaatin momen ini, akhirnya Shifa ga berkutik untuk menolak tawaran Aku dan amel, setelah drop amel Aku lanjut jalan "Sayang mobil simpen di kamu aja, sekalian besok jemput aku, anter sahabat aku dengan aman ya sayang" "Siapppp sayang laksanakan" "Ihh lebay amat kamu" "Hehehehehe" "Shiff kamu ga pindah depan aja?" "Ga mel Aku ga mau jadi fitnah" "Yaelah Aku ga bakal suudzon kq" "Gpp sayang ga usah kamu paksa, yaudah aku cabs ya" "Oke sayang hati2, dahh shif" "Dahh mel sampe ketemu besok" setelah lumayan jauh dari kos amel Aku minta Shifa untuk pindah kedepan "Mending kamu pindah depan aja shif" "Ga, udah deh cepet Aku capek" "Aku ga bakal minta 2x loh" "Oke .. oke sialll" gerutu Shifa Lalu Shifa turun dan pindah ke sebelah Aku "Nahh gtu kalo nurut kan enak" sambil Aku pegang paha nya, lalu di tepis oleh Shifa "Jangan kurang ajar kamu!!!" Melihat Shifa yang makin jutek Aku pun gemes sama kelakuannya 

"Ihh lama2 kq Aku gemes ya sama judesnya kamu" sambil Aku coba cubit kecil pipi nya" "Aku bilang jangan kurang ajar, jgn mentang2 kamu pegang rahasia Aku kamu bisa seenaknya" 

Aku pun ga menjawab dan langsung gas menuju steam dengan Shifa tentunya "Eh eh eh kamu mau kmana? Ke kos Aku kan belok kanan" "Ya kamu temenin Aku ke steam lah males kalo sendirian" "Plis lah Aku udah capek banget" "Yaudah kamu kan bisa tidur hahahaha" Shifa diam tidak menjawab dan Aku rasa dia mau nemenin Aku Selama mobil di cuci Aku dan Shifa saling diam kalopun Aku ajak ngobrol dia ga bakal ladenin Aku, selesai steam Aku mengantar Shifa pulang, di tengah jalan terbesit ide buat 'ngerjain Shifa' saat melintas di jalan sepi Aku buka resleting celana dan langsung Aku keluarin kont*l Aku, "Ehhh ehhh kamu mau apa? Jangan macem2 ya" "Lohh kan kamu sendiri yang tadi nanya Aku cowo atau bukan (wkt di pvj)" "Jangan macem2 ya Aku teriak biar semua warga dateng" ancam Shifa 

"Ohh kamu mau teriak? Oke bentar ya Aku cari tempat rame" Aku tepi kan mobil di tempat yang agak rame dan langsung Aku buka kaca "Sok teriak sekarang, mumpung banyak orang" Shifa hanya mematung ga tau harus berbuat apa "Lohh malah diem, jadi teriak ga?" "Ga lucu tau ga, cepet jalan Aku udah capek banget" Aku tertawa puas dalam hati lalu Aku lanjutin perjalanan, Shifa terus membuang muka ke arah jendela, nafsu yang udah di ubun2 ditambah dingin nya AC+musik melow Aku kocok kont*l Aku sambil sesekali melihat bayangan muka Shifa yang terpantul dari cahaya tape/head audio, Aku mulai mendesah kecil untuk melihat reaksi Shifa, dia masih diam tidak mempedulikan aktivitas Aku, ga mau kehilangan momen, Aku tarik tangannya ke arah kont*l Aku

"kurang ajar kamu, brenti ga? Atau Aku lompat" Shifa membuka kunci dan kembali mengancamku
"Oke2" Aku berentiin mobil lalu Shifa turun dan sedikit berlari menjauhi mobil, Aku kejar dia
"Kamu yakin ga mau nurut sama Aku?" Shifa diam dan terus berjalan
"Oke kalo itu mau kamu, jangan salahin Aku kalo besok di kampus rame ya" Aku pengen tau apa dia se nekat itu dan siap nerima kalo video nya viral walaupun jujur Aku ga brani nyebarin itu, Aku langsung tutup kaca jendela, ketika kaca hampir tertutup Shifa langsung buka pintu mobil dan kembali masuk

"Sebenernya kamu mau apa dari Aku? Aku udah balikin nilai kamu sesuai perjanjian, udah kan?"
"Ya awalnya sih gtu, tapi ga tau kenapa kalo deket kamu Aku lebih nyaman daripada sama amel, di tambah jutek nya kamu yg slalu bikin Aku kangen"
"kurang ajar kamu ya jadi kamu cuma mainin amel?"
"Ehhh bentar2, kamu perlu tau klo Aku ga ada rasa sama amel waktu amel nyatain ke Aku, Aku udah bilang ke dia kalo Aku bakal coba buka hati buat amel"

"Ya sama aja berarti kamu cuma mainin amel" "Terserah apa pandangan kamu, yg jelas sampe sekarang pun Aku masih coba buka hati buat amel" Shifa kembali diam dan membuang muka ga merespon ucapan Aku, Aku coba kembali mengocok kont*l Aku sambil tetap fokus ke jalan 'ahhhh hmmmmm' mendengar desahan Aku, Shifa kepergok mencuri2 pandang ke arah kont*l Aku 'Ohhhhh hmmm ahhhhhh' Shifa semakin sering mlirik kont*l Aku, apa Shifa mulai terpancing nafsu nya? Apa Shifa ga nolak kalo Aku tuntun lagi tangannya ke kont*l Aku? Gumam Aku dalam hati di tambah reaksi duduk Shifa yang mulai gelisah Aku rasa Shifa sudah horny

"Bawa mobilnya bisa cepet ga? " Celetuk Shifa sambil melirik batangku
"Makanya kamu bantuin biar Aku keluar"
"Dihh najis" Aku beranikan memegang tangan kanannya dan menuntun ke batangku
"Apaan sih di" sergah Shifa tapi tidak menepis tangan Aku
"Plis bantuin Aku yaa"
"Mending kamu ke kos amel aja sana"
"Kelamaan keburu ilang nafsu Aku" sambil Aku tuntun tangannya menyentuh kont*l Aku tanpa penolakan, Aku biarkan tangannya beradaptasi dibatangku, lama Aku menunggu, tangan Shifa hanya menyentuh kont*l Aku

"kalo cuma gini ya ga bakal sampe2 ke kos kamu" sambil Aku arahkan tangannya menggengam dan mengocok kont*l Aku perlahan Shifa mulai mengocok batangku sambil pura2 datar dan sering membuang muka lalu Shifa mempercepat kocokannya supaya Aku keluar ,
“ga semudah itu Aku keluar shif gumam Aku dalam hati'
"Kamu sengaja di lama2 in ya? Siall kamu" sambil mengganti tangannya
"Siapa juga yang lama2in ya memang Aku blm mau keluar kq"
"Hmmm atau kamu ku...."

"Ga..ga..ga Aku ga mau" Shifa memotong karena udah tau maksud Aku "Yaudah selamat berpegel2 ria itung2 olahraga malam hehehehe" Karena Aku tau Shifa pasti sangat pegal, Shifa pun perlahan mulai menunduk untuk mengulum batangku dengan masih ragu2 tapi terlihat penasaran dan nafsu, Ga lama kemudian Shifa mulai menjilat batangku sebelum mengulumnya 'Ahhhhhh enak banget shif' Aku mendesah sesaat setelah kont*lku dikulum, Shifa mulai mengulum pelan sambil sesekali menyedot kont*l Aku Melihat perlakuannya Nampaknya Shifa sudah ahli soal seks berarti Aku ga harus banyak bekerja, Aku remas toket kananya, awalnya Shifa menepis tangan Aku, tak patah arang Aku kembali remas toketnya kali ini Shifa hanya memegang tangan Aku yang sedang meremas toketnya, lalu Aku berhenti di tempat yang lumayan sepi agar Aku bisa menikmati perlakuan Shifa.

"Kenapa brenti?"

"Gpp Aku mau nikmatin kuluman kamu aja"

"Nanti ada yg liat mampus lah kita"
"Udah tenang aja Aku yang liat sikon" sambil Aku arahin kepalanya ke kont*l Aku, Aku kembali meremas toketnya sambil tangan kanan Aku sesekali menekan kepalanya yang masih tertutup jilbab agar batangku tertahan di mulutnya, Aku minta Shifa mempercepat kulumannya
'Yess shif lebih cepet lagi ahhhhh'

Saat hampir keluar Aku tahan kepalanya untuk menekan batangku dan crooot croot crooot peju Aku menembak di dalam mulut Shifa Refleks Shifa langsung membuka pintu dan memuntahkan peju Aku, dia mengambil tumbler dan berkumur menghilangkan sisa peju Aku di mulutnya "Anjir ya udah Aku bantuin malah seenaknya"

"Sorry sorry shif abisnya kalo sampe muncrat di mobilnya amel kan bahaya"
Shifa tidak merespon karena sibuk merapikan jilbab dan muka nya, tanpa di perintah Aku langsung ngebut menuju kos nya, sampai di depan kos nya saat dia mau turun Aku tahan tangannya lalu Aku tarik kepalanya untuk mencium bibirnya, Shifa tidak sempat menepis karena kaget dengan perlakuan Aku
"Makasih ya shif"
"Hmmm" jawab Shifa singkat yang masih kaget Aku cium bibirnya Lalu Shifa langsung masuk ke dalam tanpa sepatah kata pun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4