Malam itu aku sedang nongkrong bersama beberapa temanku
disebuah warnet langgananku. Beberapa hari ini pekerjaanku dikantor memang
sangat melelahkan sehingga banyak menguras tenaga dan pikiranku. Setelah cukup
lama bermain disana aku pun memutuskan untuk segera pulang ke rumah karena
diriku sudah merasa ngantuk.
“Rik gua balik duluan ya. Gua udah ngantuk berat nih. Ujarku
“oke rud. Besok kita lanjut lagi ya hehe.. ujarnya.
Dengan langkah gontai aku pun mencoba berjalan keluar
meninggalkan temanku yang masih asik bermaian disana. Setelah membuka pintu
kaca yang agak gelap itu aku pun segera menuju kearah parkiran motor yang ada
didepan warnet tsb dan menuju kearah parkiran motorku.
Aku sedikit kebingunan karena setelah berputar putar disana
namun tetap tak dapat menemukan motorku ditempat tsb.
“anjir siapa yang pindahin motor gua. perasaan tadi gua
parkir di dekat sini dah.. ujarku dalam hati.
Parkiran didepan warnet itu memang agak semerawut hingga
para pemilik motor yang parkir dibagian dalam sulit untuk keluar karena
tertutup motor motor yang parkir dibelakangnya sehingga untuk bisa keluar maka
harus memindahkan dan menggeser motor yang lainnya. Hal inilah yang menyebabkan
beberapa motor kerap berpindah tempat dari tempat awal parkirnya
Dita |
Aku mencoba untuk tenang dan mencarinya sekali lagi dengan
perlahan karena ditempat tsb memang agak gelap selain itu disana juga ada banyak
sepeda motor yang terparkir. Setelah berulang kali mencari akhirnya kecurigaanku
pun terbukti dan aku baru menyadari kalau motorku memang sudah tak ada
ditempatnya alias dicuri dan membuatku langsung panik.
“bang motor gua kok kagak ada ya !! ujarku pada seorang
pedagang nasgor langgananku yang mangkal didekat sana.
“wah kagak tau rud. Soalnya daritadi gua sibuk masak nasgor
sih. ujarnya
“anjrit pasti ada yang nyolong motor gua nih tadi.. bangsat tuh orang !! ujarku
“Bisa jadi rud soalnya dari tadi ada kayaknya orang yang
bolak balik dan duduk diatas motor lo !! ujar penjual nasgor.
“wah kagak salah lagi. Pasti motor lo udah disikat sama dia.
soalnya disini udah sering banget kejadian banyak motor hilang. ujar pedagang
kacang rebus
Menyadari hal itu tubuhku langsung terasa lemas dan perasaanku
benar benar tak karuan antara kesal serta marah karena baru kali ini aku
merasakan kehilangan sepeda motor yang sudah kupakai beberapa tahun belakangan
ini.
Begitulah sekilas kejadian pahit yang kurasakan beberapa
hari yang lalu hingga membuatku sedikit stress. Biar kuperkenalkan sedikit
tentang diriku, Namaku adalah Rudi yang saat ini berumur 29 tahun dan masih
berstatus lajang. Sudah beberapa tahun belakangan ini aku bekerja di sebuah
perusahaan kontraktor pembangunan Mall dan Hotel. Aku memang memiliki nafsu
birahi yang agak menggebu gebu sehingga sering malakukan onani guna
melampiaskan birahi yang ada dalam diriku namun itu semua sudah berlalu karena semenjak
kenal dengan Dita Aku menjadi berubah dan melalukan hubungan tubuh hampir
setiap hari.
Dita adalah salah satu anak Bosku yang umurnya masih berusia
22 tahun dan saat ini dia kuliah di salah satu universitas ternama Di kota
bandung.
Tubuhnya memang cukup bagus serta Mulus dan Dadanya pun
cukup montok. Selain itu Pantatnya juga terlihat bahenol hingga semua terlihat serba
Padat dan sintal. Dengan bentuk tubuh
yang seperti itu siapa sih yang tidak tahan jika melihat dirinya? Ditambah lagi setiap Dita pergi kekantor, aku
sering melihat dia memakai rok yang cukup pendek hingga memperlihatkan pahanya
yang mulus tsb. Tentu saja hal ini membuat batang kemaluanku setiap pagi selalu
ngaceng dan tak jarang aku pun berusaha mencari kesempatan untuk bisa mengintip
isi dalaman roknya.
Suatu hari Ketika aku sampai di kantor, Aku melihat Dita
sedang duduk sendiri dengan posis yang agak seronok. Ia duduk dengan tidak
merapatkan kakinya sehingga pahanya yang putih mulus dan celana dalamnya yang
ditutupi kegelapan rok pun terlihat. Hal ini membuat Nafsuku mulai terpancing
dan membara hingga ingin sekali kuciumi pahanya saat itu.
Setelah beberapa hari berturut turut aku terus mengawasi
tingkahnya yang kadang bersikap cuek dan seenaknya sendiri. Dita memang type
wanita idamanku selama ini hingga wajar saja kalau ia mampu membuatku semakin
penasaran. Sering aku berpikir mesum dan merencanakan untuk menikmati tubuhnya
yang mulus dengan berbagai cara dan rasanya ingin sekali Kuperkosa dia kamar
mandi dan kugiring dia kedalam kantornya lalu kuentot disana.
“Selamat pagi Dek Dita” Sapaku
“Ehh..iyah Selamat pagi pak Rudi” jawabnya
“tumben nih pagi pagi udah ada dikantor? Ujarku
“iyah pak kebetulan hari ini aku lagi libur kuliah jadi bisa
datang kesini pagi pagi. ujarnya
“ohh begitu rupanya..
Kelihatanya kamu makin hari makin cantik aja yah dek dita. Kayaknya Laki
laki yang jadi pacar kamu pasti bakal beruntung banget deh. ujarku
“Hehe, Bisa aja pak Rudi. Tapi Aku belum punya pacar kok
pak. ujarnya
“ahh masa sih cewek cantik kayak kamu belum punya pacar
hehe. Ujarku
“Sudahh ahh, Yaudah aku mau kebelakang dulu pak” pamitnya
langsung jalan.
Setelah berbincang sebentar kemudian Dita pergi
meninggalkanku menuju kesuatu tempat dan saat itu kulihat sungguh indah
bongkahan pantatnya, Begitu Semok dan Padat membuatku semakin panas menikmati
tubuhnya.
Dengan penasaran kuikuti kemana dia pergi sambil terus
menikmati pemandangan indah tsb lalu kulihat dia akan masuk ke dalam kamar
mandi sehingga Niat jahatku pun mulai keluar dan aku ingin memperkosanya
dikamar mandi karena dibelakang sana memang cukup sepi. kuikuti pelan pelan dari
arah belakang sampai akhirnya ketika tepat didepan pintu langsung kubekap
mulutnya sambil kuseret tubuhnya kedalam kamar mandi.
Dita terkejut karena serangan yang begitu tiba tiba dan ia
pun berusaha untuk berteriak namun suaranya terredam oleh telpak tanganku yang
menutupu mulutnya. Aku bertindak cepat dan segera mengunci pintu kamar mandi
tsb dari arah dalam sehingga ia tak dapat melarikan diri lagi.
Roknya yang tipis ternyata dia sudah tidak memakai CD dari
tadi langsung kubelai bibir memeknya yang tebal dita hanya bisa merontah tetapi
tidak teriak!
“Sshhhh Jangann, Janngann!! Aaahh Jangann perkosa aku pak
tanto!”mohonnya tetapi aku tidak perduli lalu mengangkatnya keatas wastafel sambil
menurunkan celana dalamnya
“Sudahh Dita, Kamu jangan teriak dan melawan yah.. Aku tau
kamu juga pengen” kataku
“Aahh, Pakk! Kenapa harus kasar gini? kalau baik2 kan aku
mau Pak!” jawabnya tak sadar sudah mengangkang
Aku tak tahan lagi langsung kujalan tubuh Dita aku pun mulai
menciumi lehernya. Rina mendongakkan kepala sambil memejamkan mata, dan
tanganku pun mulai meremas kedua buah dadanya.
Nafas Dita makin terengah, dan tanganku pun masuk ke antara
dua pahanya. Memeknya sudah basah, dan jariku mengelus belahan yang membayang.
“Uuuhh.. mmhh..Aahhss” Dita menggelinjang.
Kesadaranku yang tinggal sedikit seolah memperingatkan bahwa
yang sedang kucumbu adalah seorang gadis SMP, tapi gariah ku sudah sampai ke
ubun-ubun dan aku pun menarik lepas dasternya dari atas kepalanya.
Aku segera mengulum puting susunya yang merah muda,
berganti-ganti kiri dan kanan hingga dadanya basah mengkilap oleh ludahku.
Tangan Dita yang mengelus belakang kepalaku nampaklah bukit kemaluannya yang
baru ditumbuhi rambut jarang. Bulu yang sedikit itu sudah nampak mengkilap oleh
cairan kemaluan Dita. Aku pun segera membenamkan kepalaku ke tengah kedua
pahanya.
“Ehh.. mmaahh..Uuuhh Ashhh ooohh,” tangan Dita meremas sofa
dan pinggulnya menggeletar ketika bibir kemaluannya kucium.
Sesekali lidahku berpindah ke perutnya dan mengemut
perlahan.
“Ooohh.. aduuhh..,” Dita mengangkat punggungnya ketika
lidahku menyelinap di antara belahan kemaluannya yang masih begitu rapat.
Lidahku bergerak dari atas ke bawah dan bibir kemaluannya
mulai membuka. Sesekali lidahku akan membelai kelentitnya dan tubuh Dita akan
terlonjak dan nafas Dita seakan tersedak. Tanganku naik ke dadanya dan meremas
kedua bukit dadanya. Putingnya sedikit membesar dan mengeras.
Ketika aku berhenti menjilat dan mengulum, Dita tergeletak
terengah-engah, matanya terpejam. Tergesa aku membuka semua pakaianku, dan
kemaluanku yang tegak teracung ke langit-langit, kubelai-belaikan di pipi Dita.
“Mmmhh.. mmhh.. oohhmm..,” ketika Dita membuka bibirnya,
kujejalkan kepala kemaluanku.
Tanganku berganti-ganti meremas dadanya dan membelai
kemaluannya.
Segera saja kemaluanku basah dan mengkilap. Tak tahan lagi,
aku pun naik ke atas tubuh Rina dan bibirku melumat bibirnya.
Dengan tangan, kugesek-gesekkan kepala kemaluanku ke celah
di selangkangan Dita dan sebentar kemudian kurasakan tangan Rina menekan
pantatku dari belakang.
“Ohhmm, mam.. msuk.. hh.. msukin.. Omm.. hh.. ehekmm..”
Perlahan kemaluanku mulai menempel di bibir liang
kemaluannya, dan Rina semakin mendesah-desah. Segera saja kepala kemaluanku
kutekan, tetapi gagal saja karena tertahan sesuatu yang kenyal. Aku pun
berpikir, apakah lubang sekecil ini akan dapat menampung kemaluanku yang besar
ini.
Tetapi dengan dorongan nafsu yang besar, aku pun berusaha.
Akhirnya usahaku pun berhasil. Dengan satu sentakan, tembuslah halangan itu.
Rina memekik kecil, dahinya mengernyit menahan sakit. Kuku-kuku tangannya
mencengkeram kulit punggungku. Aku menekan lagi, dan terasa ujung kemaluanku
membentur dasar padahal baru 3/4 kemaluanku yang masuk.
Sebentar kemudian kernyit di dahi Rina menghilang, dan aku
pun mulai menarik dan menekankan pinggulku. Rina mengernyit lagi, tapi lama
kelamaan mulutnya menceracau.
“Aduhh.. sshh.. iya.. terusshh.. mmhh.. aduhh.. enak..
Oomm..”
Aku merangkulkan kedua lenganku ke punggung Dita lalu
membalikkan kedua tubuh kami hingga Dita sekarang duduk di atas pinggulku.
Nampak 3/4 kemaluanku menancap di kemaluannya. Tanpa perlu diajarkan, Dita segera
menggerakkan pinggulnya, sementara jari-jariku berganti-ganti meremas dan
menggosok dada, kelentit dan pinggulnya, dan kami pun berlomba mencapai puncak.
Lewat beberapa waktu, gerakan pinggul Dita makin menggila
dan ia pun membungkukkan tubuhnya dan bibir kami berlumatan. Tangannya
menjambak rambutku, dan akhirnya pinggulnya menyentak berhenti. Terasa cairan
hangat membalur seluruh batang kemaluanku.
Setelah tubuh Dita melemas, aku mendorong ia telentang. Dan
sambil menindihnya, aku mengejar puncakku sendiri. Ketika aku mencapai klimaks,
Dita tentu merasakan siraman air maniku di liangnya, dan ia pun mengeluh lemas
dan merasakan orgasmenya yang ke dua.
Sekian lama kami diam terengah-engah, dan tubuh kami yang
basah kuyup dengan keringat masih saling bergerak bergesekan, merasakan
sisa-sisa kenikmatan orgasme cerita bokep.
“Aduh, Maass tantttoo. Dita lemes. Tapi enak banget.”
Aku hanya tersenyum sambil membelai rambutnya yang halus.
Satu tanganku lagi ada di pinggulnya dan meremas-remas. Kupikir tubuhku yang
lelah sudah terpuaskan, tapi segera kurasakan kemaluanku yang telah melemas
bangkit kembali dijepit liang vagina Dita yang masih amat kencang.
Komentar
Posting Komentar