Hampir setiap malam minggu para pemuda nampak berkumpul
disebuah sudut jalanan untuk melakukan aksi balap liar. Diantara mereka ada
Yoga seorang laki laki pengangguran berusia 20 tahun yang sudah cukup lama
malang melintang didunia balapan motor liar. Sehari harinya yoga hanya
menghabiskan waktu dirumah sambil mengutak atik sepeda motor miliknya tanpa
pernah memikirkan untuk mencari pekerjaan hingga membuat kesal kedua orang
tuanya.
Seorang dokter wanita muda
yang cukup cantik menceramahi Yoga begitu ia masuk ke dalam kamar
periksa. Yoga hanya bisa diam karena merasakan badannya masih terasa sakit dan jalannya
pun sedikit pincang.
“Saya perhatikan cuma kalian anak-anak muda asli daerah sini
saja yang suka balapan liar. Apa udah gak sayang sama nyawa kalian..?
“namanya juga anak muda dok. Wajarlah kalau suka kebut
kebutan. Jawab Yoga
Dokter muda itu masih terus berceloteh. Yoga berusaha tetap
cool dengan celotehan pedas itu. Kalau diikutkan perasaan, hatinya memang panas
dihina begitu. Tapi karena badannya sakit dan lutut serta sikutnya tengah
dibalut dengan perban karena terjatuh dari motor maka dia mengambil sikap diam.
Niken |
Yoga teringat peristiwa malam tadi saat dia dan
teman-temannya berlomba balapan motor liar di jalanan malam kota. Nasibnya
malang karena tergelincir di tikungan dan badannya terhempas ke jalan aspal
yang keras. Badan, lutut dan sikunya memar serta mengeluarkan banyak darah.
Nasib baik helm yang dipakainya tidak terlepas tetap melindungi kepalanya,
kalau tidak kepalanya mungkin bisa bocor.
Yoga memilih untuk mendapat perawatan di sebuah klinik
dokter umum. Dia enggan ke rumah sakit karena para suster di sana pasti akan
menyindir hobinya itu. Tapi tak disangkanya, di klinik dokter umum ini pun sang
dokter meyinggung-nyinggung hobinya itu. Dokter muda itu memang sungguh cantik
namun nada bicaranya cukup ketus sehingga membuat Yoga merasa sedikit kesal.
Diam diam yoga
mencuri pandang pada bagian dada dokter tsb yang kelihatannya lumayan gede dan
terlihat masih kencang, maklumlah mungkin dia masih perawan. Menurut yoga
sepertinya Dokter ini lebih pantas menjadi seorang model seksi karena bentuk
tubuhnya yang aduhai.
“Silahkan berbaring diranjang biar saya periksa lukanya.”
Tanya dokter muda itu.
“itu celana dan bajunya dibuka semua aja. Siapa tau ada luka
yang tidak terlihat dibagian dalam. Ujar dr Niken
“iyya dok.. jawab Yoga dengan perasaan malu sambil membuka
seluruh pakaiannya hingga bugil.
“hmm sepertinya di biji kemaluanmu ada lecet juga ya !! kamu
tahan sedikit saya akan olesi obat dulu.
Saat dr Niken memegang kemaluan Yoga untuk mengolesi lukanya
tiba tiba batang kemaluannya mulai membesar dan mengeras karena terangsang.
Yoga tersipu malu namun ia tak dapat menyembunyikan perasaannya karena sedang
terangsang saat itu.
“makanya kamu jangan suka ikutan balap liar. Kalau udah
begini rasain sendiri akibatnya. Ujar dokter itu sambil mengompres lukanya.
“iyaa dok. Saya udah kapok sekarang. Jawab Yoga sambil
menahan sakit.
“ahh kamu sekarang aja bilang kapok. Nanti gak lama juga
kamu udah kebut kebutan lagi. Ujar dokter itu.
Sambil berbaring diatas tempat tidur Yoga sempat memandang
ke salah satu dinding yang ada di ruangan tsb dan terdapat sebuah figura ijazah
dokter yang bernama Dr. Niken Lestari.
Dr. Niken memeriksa sambil membersihkan luka pada bagian
tangan dan kaki yoga dengan tangannya yang terbungkus sarung tangan karet.
“aduhh sakitt dok. Pelan pelan donk.. ujar Yoga sambil
meringis
“giliran ikut balap liar aja kamu mau !! Giliran udah kayak
gini baru bilang sakit. Rasain kamu sekarang !! Ujar dokter tsb.
“Ini salah kamu sendiri. Kalau saja kamu tidak ikut balap
liar pasti ga akan terjatuh kayak gini. Ujar dokter itu lagi.
“dasar bawel nih dokter. Kalau gua kagak lagi sakit. pasti
udah gua entot lu !! kata Yoga dalam hatinya.
“Anda tak tau kan, kalau aksi balap liar itu membahayakan
diri sendiri dan juga orang lain. Omel Dr. niken dengan wajah kesal.
“iya dok saya tau koq. Cuma saya sudah terlanjur hoby jadi
gimana donk. Jawab Yoga
“hoby sih boleh aja tapi bukan hoby berbahaya seperti itu
donk. Kan banyak hoby yang lainnya. Dasar manusia ga berguna kamu !! Ujar Dr
Niken Lestari.
Yoga sungguh geram saat dirinya dihina seperti itu oleh sang
dokter. Namun perasaan marahnya tidak ditunjukkan karena lukanya sedang
diperiksa. Kalau gak bisa nahan emosi pasti udah diterjang dokter itu. Malunya
semakin menjadi saat sang asisten dokter tersebut senyum-senyum ketika Dr. Niken
terus-terusan mengomel.
“Parjo ! Kamu suka ikut balap liar gak ?” Tanya Dr niken
pada asistennya.
“Enggak, dokter,” lah wong saya ga punya motor hehe.. tapi kalau seandainya saya punya motor pun
saya ga akan melakukan perbuatan bodoh seperti itu. ujar Parjo cengegesan.
“nah bagus itu. Cuma orang bodoh yang suka ikut balapan liar
dijalan. Ujar dr Niken.
“ayo sekarang kamu telungkup biar saya suntik dulu !! ujar
dr Niken sambil mengisi alat suntiknya dengan cairan obat.
“aduhh kok pakai disuntik segala sih dok. Saya kan ga mau
disuntik. Ujar Yoga
“ya harus disuntik donk biar cepat sembuh !! memangnya kamu
mau nanti luka kamu jadi infeksi !! ujar
dr Niken
“ya ngak sih dok. Cuma.. ujar Yoga
“udah deh jangan kelamaan. Pasien saya masih banyak yang
nunggu diluar !! ayo parjo kamu bantu saya pegangi tangannya. Ujar dr Niken
Dengan terpaksa Yoga pun menuruti perintah dokter tsb
walaupun dengan perasaan takut karena ia memang sangat takut disuntik sejak
kecil.
Setelah selesai diperiksa dan diobati kemudian Yoga pun
duduk dibangku sambil terus dimarahi oleh dokter Niken hingga membuatnya
semakin kesal saja. Luka ditubuhnya masih terasa perih namun ia mencoba
menahannya karena merasa gengsi jika dilihat dokter tsb.
“awas ya kalau sampai kamu ikut balapan liar lagi. Nanti
biar saya amputasi kaki kamu !! ujar dokter Niken dengan nada mengancam.
“aduhh jangan dok. Saya janji gak ikutan balap liar lagi deh.
Ujar Yoga
“ya sudah sekarang sudah selesai dan ingat kamu harus minum
semua obatnya. Ujar dokter Niken.
“oh ya biayanya berapa dok ? Tanya Yoga sambil meringis
“biayanya 250 ribu aja sudah termasuk obatnya. Ujar dr Niken
“sialan !! udah mahal masih diomelin pula lagi. Pikir yoga
Yoga berusaha mengeluarkan uang yang ada diompetnya dan
setelah dihitung ternyata uangnya tak cukup untuk membayar semua biaya
pengobatan tsb.
“wah gimana nih dok. Mana uang saya ga cukup lagi. Saya
boleh hutang dulu gak. Ujar yoga sambil tersipu malu
“enak aja !! kamu pikir ini warteg apa !! Seenaknya bisa
kamu hutangin. Ujar dr Niken
“maaf dok. Tapi uang saya bener bener gak cukup nih. Kalau
gak begini aja dok !! saya akan pulang dulu ke rumah buat pinjam uang sama
abang saya nanti baru balik lagi kesini. Ujar Yoga
“wah ga bisa begitu donk. Nanti kalau kamu gak balik lagi
gimana. Bisa rugi saya. Jawab dr Niken
“kamu itu udah jadi pengangguran masih aja bikin susah orang
tuamu. Ujar dr Niken
Emosi Yoga kembali tersulut bara api. Ngomongnya sih pelan
tapi dalem… Mungkin kalau dia tidak sedang sakit waktu itu juga dokter cantik itu
akan diperkosanya. Kata-kata dokter tersebut melukai perasaannya. Yoga merasa
terhina.
“mending gini aja. KTP kamu dan Obatnya kamu tinggal dulu
disini. Setelah udah ada uang baru ambil lagi. Ujar dr Niken
“baiklah dok. Gimana enaknya aja deh. Ujar Yoga
Yoga pun segera pulang kerumahnya untuk meminjam uang pada
abangnya namun sayangnya ia malah mendapat teguran dari abangnya yang
memarahinya karena terlibat aksi balap liar. Beberapa hari kemudian Yoga pun
berniat untuk menebus obat dan KTPnya yang ditinggal di tempat praktek dokter
tsb. Rupanya ia menaruh dendam pada dokter tsb yang telah memarahi dan
menghinanya saat itu dan ia pun berencana untuk membalasnya.
“Re lo mau bantu gua kan !! ujar Yoga
“bantu apaan yog ? elo abis dipalak sama orang ya !! ujar Reza
“bukan de. Lo kan tau kemarin itu gua habis berobat ke
dokter. Gua merasa terhina dengan dokter sialan itu.” Yoga menceritakan
kejadian yang menimpanya kepada Reza kawannya seminggu setelah pemeriksaan.
“Lalu sekarang kamu mau ngapain?” tanya Reza.
“Gua mau balas dendam, biar dia rasakan batang kontolku ni,”
Yoga masih menyimpan amarah.
“Lo mau ikut gua?”
tanya Yoga.
“Bolehlah, aku ingin menjajal liang bool dokter itu.”
Jam sepuluh malam itu Yoga dan Reza sedang menunggu di depan
klinik Dr. Niken. Satu persatu asisten dokter tersebut meninggalkan klinik.
Sepuluh menit mengamati munculah Dr. Niken. Dia sedang memegangi kunci untuk
menutup kliniknya. Lalu dengan cepat Yoga dan Reza menerobos dan memegangi sang
dokter muda dari belakang. Sambil mulutnya dibekap badan dokter tersebut didorong
masuk ke dalam klinik.
Yoga dibantu Reza menarik dokter cantik tersebut ke dalam
ruang periksa pasien. Lampu dinyalakan terang dan dokter tersebut dibaringkan
di atas tempat tidur untuk memeriksa pasien. Yoga mengeluarkan pisau kecil yang
disimpan dalam sakunya dan ujungnya dirapatkan ke pipi licin sang dokter.
“Kalau kamu menjerit pisau ini akan menoreh pipimu yang cantik
ini.” Yoga memberi ancaman kepada Dr. Niken
“Kalau mau selamat ikuti saja perintah kami,” sambung Reza.
Dengan penuh ketakutan dr. Niken mengikuti saja ancaman
mereka tanpa berupaya melawan. Dua orang pria lokal yang berbadan kekar ini
bisa melakukan apapun kepada dirinya. Yoga memegang erat paha Dr. Niken yang
memakai rok pendek berwarna hitam. Dr. Niken hanya memejamkan matanya saat
kancing bajunya di copot satu persatu .. hingga tampaklah toket gede dokter
cantik itu.
Lalu rok mininya yang berwarna hitam diangkat jemari Yoga
keatas. Airmata mulai jatuh keluar dari kelopak matanya saat Yoga kemudian
menanggalkan rok yang dipakainya itu sehingga menampilkan paha dan batang
kakinya yang amat putih namun memeknya masih di bungkus celana dalam berwarna
cream. Yoga menjilati paha dr Niken itu karena terangsang menikmati pemandangan
indah di hadapannya.
“Minggu lalu kau membuatku sakit hati. Sekarang akan ku beri
kau pelajaran !! ujar Yoga
Dengan perasaan yang masih takut Dr. Niken mulia teringat
pada lelaki di hadapannya. Dr. Niken masih ingat pemuda yang sempat dimarahinya
dulu karena terlibat aksi balak liar dijalanan. Niken lalu mulai menyesal
kerana telah menghina pemuda ini. Tak disangkanya pemuda ini berdendam
kepadanya.
Lalu Dokter Niken disuruh berdiri, setelah berdiri di
doronglah dokter Niken ke tembok, hingga ia terpojok di tembok itu setelah itu
dibukalah baju dinas dokter Niken yang berwarna putih itu… dan kini dokter Niken
hanya mengenakan Celana Dalamnya yang berwarna cream, dia hanya bisa pasrah
bersender di tembok sambil menutup mukanya.
Kemudian dokter Niken kembali di baringkan di tempat tidur
tadi dan Akhirnya hanya celana dalam Dr. Niken yang berwarna cream itu yang
menutupi tubuh mulusnya. Yoga pun menciumi dari ujung kaki hingga sampai ke celana
dalam Dr. Niken.
Mengeliat-geliat lah Dr. Niken diperlakukan begitu. Yoga
kemudian menarik turun celana dalam Dr. Niken dan menampakkan gundukan kemaluan
yang tertutupi dengan bulu-bulu halus warna hitam dan amat mennggairahkan.
Yoga pun terus mengarahkan mukanya ke celah belahan kemaluan
dari Dr. Niken dan menjilat-jilatnya dengan penuh nafsu. Mengeliat-ngeliat Niken
diperlakukan begitu. Liang kemaluannya terasa geli dijilati Yoga. Walau pun
tanpa kerelaan tapi lidah Yoga yang menyiksa kelentitnya membuat nafsunya membara
juga. Sambil menjilat bibir kemaluan Niken, tangan Yoga tak henti-henti
meraba-raba paha dan seluruh tubuh wanita tsb. Niken menjerit-jerit kecil
disaat Yoga menghisap biji kelentitnya yang terasa nikmat. Terangkat-angkat
pantat Niken menahan cobaan tapi nikmat. Yoga mulai mengganas dan ingin
menggarap bagian atas tubuh Niken juga.
Bibir Niken kini menjadi mangsa ciuman Yoga dan
jari-jemarinya meremas buah dada toge nan padat milik Niken. Kelihatan pipi Niken
yang lembut dan putih itu berubah menjadi kemerah-merahan ketika Yoga semakin
mengganas. Yoga mulai membuka pakaian dan celana jeansnya. Yoga pun
menanggalkan celana dalamnya dan mengeluarkan batang kemaluannya yang telah
lama mengeras. Batang kemaluan sepanjang enam inci itu mengganguk-angguk
menunggu mangsanya.
“Jangan… tolong jangan lanjutkan…, saya minta maaf,” kata Dr.
Niken memohon belas kasihan.
“Sudah terlambat kau minta maaf. Sekarang kau rasakanlah
kontolku ni.” Yoga tertawa kecil.
Yoga mengurut batang kemaluannya. Helm bulat warna coklat
tua itu mengkilat. Sengaja didekatkan ke muka dokter cantik itu… Dr. Niken tak
menyangka batang penis kecil dan pendek waktu dia periksa minggu lalu dapat
tumbuh hingga sebesar itu.
“Sekali kau mencoba kontolku, kamu akan ketagihan. Rasakan
sensasi dan kenikmatannya.”
“Buka mulutmu dan sedotilah, tunggu apa lagi,” perintah Reza
dengan suara keras.
Dr. Niken membuka mulut tanpa daya dan mulai mengecapi
kepala licin bentuk helm jerman menerobos ke mulutnya. Dr. Niken menghisap dan
mengemut batang kontol yang besar hingga Reza mengerang-ngerang keenakan.
Lama-kelamaan dr. Niken telah keletihan dan hanya mampu
menuruti saja perlakuan Yoga dan Reza kehadapnya. Akhirnya dr. Niken tidak
mampu bertahan lagi dengan genjotan dari kontol Yoga dan dia pun telah basah
berkeringat karena hampir klimaks. Mata Dr. Niken kelihatan amat kuyu dan
keletihan sementara buah dadanya menegang tajam karena merasakan orgasme yang
amat hebat, maklumlah kali pertama baginya dientot oleh lelaki kasar seperti
mereka
Akhirnya Dr. Niken klimaks dan air juice memeknya keluar
juga dengan banyaknya dan kelihatan meleleh pada liang memeknya. Kali pertama
Dr. Niken mendapat orgasme dari persetubuhannya dengan penis yang udah disunat.
Sebelumnya teman lelakinya yang masih berkulup yang melayaninya ngentot.
Mengerang hebat si dokter cantik saat dia mengalami klimaks. Menggigil badannya
merasakan kenikmatan yang amat sangat.
Yoga juga turut orgasme menyusul sang dokter saat melihat
wanita muda yang cantik yang digenjotnya itu klimaks dan dia meraung kuat dalam
orgasme sambil menembak-nembakkan air kejantannya ke dalam liang kemaluan Dr. Niken.
Perempuan itu dapat merasakan cairan panas menerpa kencang ke rongga rahimnya.
Pangkal rahimnya terkemut-kemut menyedot benih pria itu yang amat banyak. Mungkin dua buah zakar
punya Yoga ngecrot disana mengosongkan seluruh amunisinya.
Reza juga tak tertahan lagi saat mulut mungil yang hangat
itu membelai batang penisnya. Reza yang belum pernah merasakan kehangatan dari
perempuan tak dapat bertahan lama dan menembakkan air maninya ke dalam mulut dr.
Niken. Dr. Niken dengan lemah menelan semua mani dari kontol Reza. Terasa anyir
tapi ditelan juga.
“gimana rasanya bu dokter!! .. ujar Yoga
“Enaak..” Dr. Niken menjawab dengan perasaan malu.
Sekarang Niken mengakui batang penis milik dua orang ini
lebih nikmat dari batang teman lelakinya. Dia telah salah sangka.Tapi bila
dipikirkan ada pula hikmahnya.
Reza dan Yoga mengenakan pakaian dan meninggalkan dokter
muda tersebut terbaring kecapekan di atas lantai.
“Sialan gua gak sempat merasakan memeknya. Hisapannya pasti
dahsyat, aku sudah tak tahan.” Reza mengeluh perlahan.
“Kau jangan sedih. Minggu depan kita garap lagi dokter
sombong itu.”
Yoga dan Reza tertawa berderai sambil berboncengan sepeda
motor. Kemudian mereka bersiap membuat rencana selanjutnya karena yoga merasa
hukuman itu belum cukup untuknya. Apalagi Reza bersikukuh ingin menikmati juga
kemaluan milik dokter yang cantik itu. Kali ini mereka akan mengajak seorang
teman dekat mereka yang juga ingin merasai kemaluan dr Niken yang ketat itu.
Maklum saja dua orang jejaka jones ini belum pernah merasai nikmatnya ngentot.
Hanya nyabun dan coli saja yang mereka tahu, itupun sudah terasa nikmat yang
tak terhingga.
Komentar
Posting Komentar