Langsung ke konten utama

Perselingkuhan Yang harus Dibayar Mahal



Tak terasa sudah hampir 2 tahun ini aku menikahi istriku yang begitu cantik jelita. Semenjak waktu kuliah dulu kami memang sudah berpacaran sehingga sudah saling mengenal satu sama lain.
Saat itu Rani adalah bunga kampus yang diperebutkan banyak lelaki hingga Aku beruntung bisa mendapatkannya dan menikahinya kini. Dengan rambutnya yang sepundak dan kulit putih serta ukuran bra 36B cukuplah membuatku ereksi tiap kali melihatnya hingga kini.

Tapi semenjak 2 bulan terakhir perasaanku mulai terganggu karena istriku mulai sering pulang lebih malam dari biasanya dan itu terjadi hampir tiap minggu dengan alasan tugas ke luar kota. Saat sedang di rumah memang lebih sibuk dengan Smartphonenya daripada ngobrol denga suaminya sendiri.

Suatu ketika aku melihat ia sedang bekerja dengan laptopnya di rumah. Saat ia sedang pergi ke kamar kecil lalu diam diam aku mencuri kesempatan dengan membuka file komputernya. Aku sangat terkejut karena ternyata Rani sedang chatting dengan seorang pria dan obrolannya nampak sangat mesra. Aku membacanya dengan terburu-buru hingga perasaanku menjadi tak karuan setelah mengetahui hal itu.

“Ah gila ternyata istriku selingkuh selama ini! Pantas saja ia sering keluar kota. Kataku dalam hati.
Aku berusaha menahan diri dan bersikap seolah tak tahu apa-apa sambil berpikir apa yang harus kulakukan. Esoknya tiba-tiba terbesit sebuah rencana gila dalam pikiranku. Aku tak ingin terjadi pertengkaran apalagi melabrak laki-laki itu. Tak ada gunanya! Aku cuma ingin memberi pelajaran kepada istriku tsb.
Rani

Aku segera mengontak beberapa kawan-kawan lamaku dulu. Mereka adalah Joko, Doni, Robi dan Boncel. Semenjak masa kuliah dulu kami memang sering sekali melakukan pesta seks bersama namun setelah menikah aku tak pernah lagi melakukannya.
Dan kini aku terpaksa harus mengontak mereka lagi karena memiliki rencana untuk memperkosa istriku secara bergiliran.

Rencananya  aku memang akan mengajak istriku Rani untuk berlibur ke sebuah vila diluar kota yang udaranya cukup sejuk lalu nantinya aku akan berpura-pura pergi keluar untuk membeli rokok dan meninggalkannya sendirian disana.
Seusai rencana maka pada hari Sabtu pagi aku berhasil mengajak Rani untuk pergi berlibur ke sebuah villa yang telah kupesan sebelumnya.  Kebetulan jalanan saat itu memang tidak terlalu ramai sehingga kami dapat dengan cepat tiba disana tanpa harus terjebak dalam kemacetan.

Setelah turun dari mobil lalu kami pun menemui seorang penjaga vila yang bernama pak sapri yang usianya sudah lumayan tua dan rambutnya sudah memutih semua.
“gimana pak sudah siap vilanya ? ujarku
“ohh sudah beres pak Hendi. Semuanya sudah saya bersihkan jadi bapak tinggal masuk aja hehe.. ujar pak Sapri
“wah suasana disini enak juga ya. Terasa berbeda dengan vila yang lainya. Ujar istriku
“Sekali-kali kita bulan madu lagi dong sayang  biar ga stress hehe ? kataku genit. 
Rani sepertinya sangat menyukai suasana liburan disana karena selama ini ia terlalu sibuk denga perrupanya menyambut gembira ide ini. aku cek in sekitar jam 14.00 dan bermesraan sebentar dengannya.

1 jam kemudian rencana mulai dijalankan. Joko dan lainnya sudah menunggu di lobby. Aku ijin untuk keluar beli rokok. Kebetulan di hotel ini pintu kamarnya tak dilengkapi dengan lubang pengintip. Jadi kalao ada tamu yang ketok pintu, Rani tak bisa melihat siapa di luar.

Aku keluar dengan alasan beli rokok. Sedangkan Rani aku suruh untuk berpakaian seksi. “kamu jangan pake baju ya sayang. Pake BH dan CD aja ato pake lingerie tapi jangan pake daleman. Biar seksi. Ntar papah balik kita langsung main” pintaku. Rani tersenyum genit seraya setuju dengan usulku. Cerita Bokep

Aku turun ke lobby dan melakukan brifing terakhir dengan Joko, Doni, Roby dan Boncel. Mereka sudah menyiapkan sebuah lap dan obat bius. Rencananya nanti mereka akan mengetok pintu kamarku. Rani pasti mengira itu aku. Ia sudah kusuruh mengenakan baju seksi. Dan saat buka pintu, Joko cs akan langsung menyrebu masuk dan membekap Rani dengan obat bius kemudian menggarapnya.
Tok tok tok… pintu diketuk dan tak lama kemudian dibuka pelan. Rani agak ngumpet di balik pintu karena ia cuma
memakai tanktop dan CD. Boncel langsung nerobos masuk dan secepat kilat membungkam Rani dengan obat biusnya. Belum sempat istriku teriak, ia sudah keburu teler.
Ke 4 pria itu segera menjalankan tugasnya. Mereka membawa Rani duduk di kursi dan mengikat kedua tangannya
setelah sebelumnya melepas tanktopnya. Setelah itu Joko memberikan obat penawar bius yang diolesi di depan hidung Rani. Sekejap Rani terbangun dan kaget menyadari dirinya sedang terikat tanpa baju dikelilingi 4 bertopeng.

Sebelum sempat teriak, Boncel sudah mengeluarkan pisau duluan dan mengancam istriku, “heh kamu jangan teriak, ato kami akan bunuh kamu sekarang juga. Jadi jangan macam2” bentaknya.  Rani yang ketakutan setengah mati langsung menurut. “Pokoknya lo nikmatin aja, layanin kita2 sampe puas dan jangan teriak ato lapor siapa2, kecuali lu mau mati sekarang” timpal Doni. Joko kemudian menutup mata Rani dengan kain hitam. Istriku kini dalam kondisi duduk terikat tangannya dan matanya ditutup.
Kini giliranku masuk kamar. Ah gila! Istriku hanya memakai CD yang sudah turun sedengkul dan tanpa BH. Rancana tahap awal berhasil! Matanya tertutup rapat dan ia tampak ketakutan. Ini sebuah pemandangan yang menggairahkan. Ke 4 kawanku sekarang sudah mulai buka celana dan terlihat kontol2 mereka sudah mulai mengacung keras.  Ah permainan segera dimulai!

Joko, Doni, Roby, Boncel mengelilinginya. “heh dengerin ya manis, kalo kamu diem dan nurut kita juga nggak akan nyakitin kamu. Jadi kamu turutin aja apa yang kita mau” ancam Boncel yang memang kutunjuk jadi ketua geng perkosaan ini. Rani didudukan di kursi yang menghadap ke kasur. Joko memulai aksinya dengan meremas-remas dada Rani dari belakang sambil menciumi pipinya. Aku dengan leluasa merekam dan memotret semua adegan ini.

“oooohhh..jangaaan, ampuuuuun” Rani memelas. Tapi sesuai arahan dariku, Boncel mulai membentak “heh lo mau mati disini? Ni golok udah tinggal sabet aja ke leher lo.. udah lu diem aja!” bentaknya.  Rani kemudian terdiam. Joko melanjutkan aksinya menggerayangi tubuh istriku. Tiba-tiba Joko menarik CD Rani dengan kencang. Rani kini bugil sepenuhnya sambil duduk terikat tak berdaya.
Aku tahu Rani mulai sangat ketakutan. Tapi justru itu yang membuatku makin terangsang. Aku ingin lihat ia
disiksa secara seksual, bergiliran hingga lemas. Aku ingin lihat ia disetubuhi tanpa henti semalaman, diikat tangannya, kakinya, disodok memeknya dengan banyak kontol dan dilumuri wajah dan tubuhnya dengan sperma. Aku ingin lihat Rani dientot bergilir.
Doni kini membuka celananya dan terlihat kontolnya yang sudah ngaceng dengan urat-urat di sekelilingnya. 

Ia berdiri di depan Rani. “ayo manis, isep ni” katanya sambil menjambak rambut Rani dan menekan kepalanya ke kontol yang sudah keras itu.
“mmmmmmmmppfffffff”….. Karna takut, Rani hanya menurut saja dan kini ia sedang menyepong kontol Doni. 
Aku memotret adegan itu dengan kontolku yang ngaceng juga. Doni menjambak dan menahan kepala istriku sambil menyodok-nyodok mulut Rani dengan kontolnya. Aahhh nafsuin sekali!
5 menit kemudian Doni membenamkan kepala Rani ke kontolnya dan crrooot..crooott.. Doni menyemburkan spermanya ke mulut istriku. Rani terbatuk batuk dengan mulut belepotan peju. Aku merekamnya dengan video di hapeku. Kemudian Joko, Roby dan Boncel juga melakukan hal yang sama. Mereka menggilir mulut Rani dan memuntahkan peju di mulutnya.

Lebih 30 menti istriku disuruh giliran mengoral 4 pria itu dan kini mereka melepaskan tali ikatannya. Aku kembali ngumpet di kamar mandi karena mereka akan membuka tutup mata Rani. Ke 4 pria itu kini kembali memakai masker di wajah agar tak dikenali.
Mereka menarik Rani ke ranjang dan menelentangkan tubuhnya yang telanjang bulat. Joko kembali mengikat tangan Rani ke dua ujung ranjang dan kakinya. Rani kini terlentang terikat membentuk huruf X.  joko sengaja menarik kencang ikatannya agar Rani tak bisa berkutik. Ke 4 pria itu mulai menegrubuti istriku.
Boncel mulai menciumi wajah Rani sementara tangannya memilin puting susunya. Sementara Roby dan Doni menciumi dan menjilati paha Rani sambil mengelus2 paha dan betisnya. Doni menciumi perut Rani sambil jemarinya menyusup ke bibir vagina dan memainkan klitoris istriku. Rani kini terlihat meronta-ronta tapi tak bisa berkutik karena terikat. Sesekali ia teriak, entah menahan sakit atau menahan nikmat. Yang jelas ia kini
sedang dekurubuti oleh 4 pria haus seks.

“toloooong..jangan perkosa saya” Rani berkali-kali memohon. Tapi keempat pria itu semakin brutal memainkan tubuh istriku. Doni kini bahkan sedang membuka lebar memek istriku. “wah memek lu lebar banget..lu sering dientot ya?” kata Doni sambil tertawa.
Boncel asik meremas dan menggigit puting susu Rani dengan ganas. “toket lu mantep banget nih, kalo diestrum pasti bakal asik” katanya.

Hampir 15 menit adegan itu berlangsung, Joko kini mengambil posisi di depan istriku. “ayo manis kita ngentot sekarang,” katanya. Joko memasukkan kontolnya ke liang vagina istriku. “aaahhhhhhhhhhhh sakiiiiiiit” rintih Rani. Tapi Joko tak peduli. Rintihan itu justru menambah nafsunya. Pantatnta mulai digenjot, kontolnya mulai memompa memek istriku. Makin lama makin cepat. Aku melihat Rani hanya bisa meringis dan kadang membuka mulutnya dan kemudian dikulum oleh mulut Joko. Setelah dientot hampir 30 menit, akhirnya Joko memuntahkan spermanya di atas perut istriku.
Ke 3 pria lain segera memperlakukan hal yang sama pada Rani. Ia digilir habis2an dan disemprot sperma. Doni menyemprotkan spermanya di wajah istriku dan setelah itu menyuruh istriku untuk membersihkan kontolnya dengan mulutnya.

“ayo isep ni sampe bersih” kata Doni.
Rani kini dilepas ikatannya dan disuruh berlutut di lantai depan kasur dalam keadaan bugil dan lemas. Aku mengikuti adegan ini dengan mengintip melalui pintu kamar mandi yang kubuka sedikit.  Kuatir kalau-kalau tutup matanya terlepas. Rani masih lemas tapi Doni dan Roby menyeretnya. Adegan itu membuatku makin terangsang. Istriku yang bugil tak berdaya diseret-seret di lantai. Kebetulan kamar hotel cukup luas karena aku memesan kamar suite. Ia kemudian disuruh nungging. Aku bisa melihat Rani mulai panik wajahnya.

“nah kita mau rasain nikmatnya pantat lo” kata Joko
2 tahun kami menikah Rani memang tak mau melakukan anal. Kali ini aku akan menyaksikan bagaimana kontol-kontolkawanku ini menjebol anus istriku satu persatu dan tentunya aku juga mendapat giliran.
“buka pantat lo cepetaaan” bentak Roby. Rani kemudian memegang kedua belah pantatnya sambil menariknya hinggalubang anusnya kini makin jelas terlihat. 4 lelaki itu kemudian tertawa keras. Aku bisa melihat Rani mulai ketakutan tapi aku semakin terangsang jadinya. Lalu Boncel membalurkan V Gel di dubur istriku, cukup banyak tampaknya.  Mungkin karena kontol2 besar mereka akan menembus anus istriku jadi dibutuhkan banyak pelumas.
Joko kemudian meraih kedua tangan Rani dan mengikatnya seperti seekor bebek. “Nikmatin aja ya sayaang.. kita mau ngerasain pantat seksi lo!” kata Joko. Rani semakin ketakutan dan lemas. Tak apalah! Aku ngaceng abis melihatnya.

Dimulai dengan Roby, pemuda Flores yang kekar dan punya kontol paling besar ini mulai menggesek2an kontolnya pada lubang anus istriku. Dan pelan2 kontol gede itu mulai menerobos anus Rani. Terdengarlah teriakan panjang yang sangat seksi. Wajah Rani menahan sakit luar biasa, mulutnya menganga dengan wajahnya ke atas. Ia menahan sakit dan sekaligus nikmat.

Roby terus menggenjot kontolnya di anus Rani sambil meremas toketnya dari belakang. Doni yang tak tahan lagi,
mengambil posisi di depan istriku dan menjambak rambutnya. “isep ni kontol sampe keluar ya” bentak Doni. Dan setelah Roby ngecrot, Doni mengambil posisi nyodok anus Rani, Joko kini yang giliran minta disepong. Begitu seterusnya bergiliran hingga istriku nyaris pingsan.
Doni kemudian melepas ikatan tangannya. Ia dibiarkan terbaring di lantai dengan peju yang belepotan di pantat dan mulutnya. Aku semakin ngaceng melihat adegan ini sambel merekamnyadengan video.
“sekarang lu gua kasih pilihan. Kalo elu lapor polisi, kita udah tau alamat lu dan kita siap culik elu kapan aja. dan elu pasti bakal malu kan kalo ketauan dapet aib kayak gini? Udahlah mending lu diem aja, anggep aja ini semua nggak terjadi dan kita nggak bakal ganggu lo lagi. Gimana?” kata Boncel.
Rani hanya diam saja tak berdaya. “ampuuuunn.” katanya lirih. Joko kemudian memerintahkan untuk membawa Rani ke kamar mandi. ayo sekarang lu mandi dulu” kata Joko. Istriku diseret ke kamar mandi dan dimandikan oleh Doni, Joko dan Robi. Sementara aku dan Boncel menyiapkan siksaan berikutnya: sebuah alat setrum.

Cukup lama mereka memandikan Rani. Ternyata Rani sedang diikat tangannya ke atas shower sambil tubuhnya
dilumuri sabun dan dikobel memeknya. “ayo manis sini dimandiin juga dalemnya” kata Joko sambil mengorek vagina istriku.

Selsai dimandikan, mata Rani kembali ditutup dan diseret ke kasur. Boncel kembali mengikat tangan dan kaki Rani membentuk huruf X. namun kali ini kaki Rani dibuka lebih lebar. Bahkan memeknya kini terlihat lebih menganga lebar. Doni kemudian mengambil kabel2 dengan jepitan di ujungnya. Ia kemudian menjepit puting susu Rani dan sebagian lagi dijepitkan di bagian klitoris.
“nah sekarang kita main main dikit, nggak sakit kok manis” kata Joko.
“tadi enak nggak dientot rame-rame?” tanya Boncel. Rani hanya diam saja tak menjawab. Dan kemudian
bbzzzzzzzzzzztttt…. aliran listrik mengalir ke sekujur pentil dan klitorisnya.
“aaaaaaaawwwwwhhhh” Rani teriak sambil meringis dan menaikkan pantatnya. Toket dan memeknya disterum!
“jawab.. enak nggak tadi dientot?” bentak Boncel.
“mmmm…iyaaaaenaak” jawab Rani lirih dan disambut tawa kami.
“ngemut kontol gue enak nggak?” timpal Doni dan Rani hanya bisa menjawab pelan “iyaaa enak bang” dan kemudian aliran listrik kembali menyengatnya.
Siksaan ini terus berlangsung hingga Rani akhirnya lemas dan nyaris pingsan. Tapi aku belum puas. Sebagai penutup, aku menyuruh mereka untuk kembali memperkosa Rani bergiliran.

Pukul 23.00, semuanya selesai dan kami meninggalkan kamar. Aku juga ikut keluar dan 15 menit kemudian aku masuk kembali dengan scenario cerita yang sudah kami rancang. Pintu kamar kuketuk dan agak lama baru dibuka. Kulihat Rani dengan wajah kucel, matanya sembab. Aku pura2 bertanya, “ada apa sayang? Kamu nangis ya? Maaf papah lama beli rokoknya.  Tadi papah dicopet tapi copetnya ketangkep trus papah harus ke polisi buat laporan. Hape papah lowbat jadi nggak bisa telpon” Rani diam saja dan hanya menjawab “aku..tiba2 nggak enak badan. Aku istriahat aja ya malem ini?”
Akupun mengiyakan dan berlagak bodoh sambil tersenyum kecil. itu hukuman kecil karna kamu selingkuh dibelakangku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4