Langsung ke konten utama

Rahasia Mistis Dibalik Dinding Rumah 3


Mengenal Sex dan kenikmatannya

PoV Elvina

Saat aku bangun aku merasakan semua tubuhku sakit, di penuhi dengan memar dan kecupang merah di bebarapa bagian. Yang paling sakit adalah di payudara, kemaluanku dan anusku terasa perasa perih dan tanpa ku sadari air mataku menetes.

"Kenapa bisa jadi begini? Hiks... " kesalku tapi tak bisa berbuat apa apa.

Aku pun mencoba untuk bangun dari tempat tidurku menuju ke lemari pakaian ku untuk memindahkan pakaian dalam ku ke kamar adik tiriku atau harus ku panggil sayang/suami ku mulai sekarang, ketika aku mulai berjalan ke lemari aku terjatuh karena tidak bisa menahan tubuhku karena rasa sakit di kemaluan dan terlalu lemas karena aku di perkosa adikku terus menerus tanpa istirahat. 

Aku kembali berusaha berjalan menuju lemari. Setelah sampai, aku mengambil semua pakaian dalamku dan membawanya ke kamar adikku. Meski kamarnya hanya di sebelah kamarku, aku tetap kesulitan untuk berjalan. Setelah berhasil memindahkan pakaian dalamku ke kamar adikku, tiba-tiba aku mendengar teriakannya dari lantai bawah. Aku pun segera bergegas turun menghampirinya, meskipun dalam keadaan tanpa sehelai benang di tubuhku, sesuai dengan perintahnya.

"Ada apa ad... sayang?" Ucapku dari tangga sambil menutupi payudara dan kemaluanku dan saat itu kulihat adikku juga dalam keadaan telanjang dengan kejantanannya yang mengacung keatas.

" Wow, Jangan di tutupin gitu dong. Ayo di buka biar gw bisa lihat payudara sama memek amoy lu yang indah itu !! Ucap adikku kepada aku kakak tirinya. Dan tanpa membalas perkataannya aku pun segera melepas kedua tangan yang menutupi payudara dan kemaluanku.

"Nah gitu dong !! Ciciku sayang. Sini duduk di depan gue !! Aku pun berjalan sempoyongan menuju adikku yg duduk di sofa. Saat ada di depan nya ku lihat kemaluan adikku yg besar dan berurat itu tepat di depan kepalaku. Aku pun menelan ludah dan memalingkan wajahku tapi kemudian rambutku malah di jambak, beberapa saat kemudian adikku mendekatkan kontolnya ke bibirku.

"Sekarang emut kontol gue seperti lu ngemut es krim. Sesekali masukin ke mulut lu sedalem dalemnya dan awas aja kalau sampe kena gigi !! 

Dengan wajah beringas dia menyuruh untuk memasukkan penisnya kedalam mulutku, sambil kujilati jilat kepala penisnya sesekali kumasukan kontolnya sedalam mungkin sampai mentok ke pangkal tenggorokan.

"Aahhhh terus Sayang... ahhhhh, gue mau latih lu biar jago nyepong kontol. yg mulai memaju mundurkan kepalaku tanpa memperdulikan kakaknya yg mau muntah karena kemaluannya masuk terlalu dalam.

Mungkin udah 20 menit lebih aku diperlakukan begini dan entah udah berapa kali aku ngompol karena kelakuan adikku. Dan entah kenapa aku mulai menikmati adikku yg melecehkanku hingga kemaluanku terasa gatal, tak hanya itu aku merasa putingku pun mulai mengeras lagi. Tanpa ku sadari tangan kananku mulai menggesek dan memainkan kemaluanku yg sudah basah lagi.

" Mmppp.... mmpppp... mmmppp" sungguh sensasi yg enak walau baru pertama kali dengan keinginanku ssndiri dan merasa ingin sekali kemaluan adikku di masukkan kembali ke vagina ku yg sudah gatal ini.

"Hahaha... lu udah pengen gue entotin lagi?" Aku pun melihat adikku dengan tatapan memelas seperti kucing yg berharap di berikan ikan. Adikku pun berdiri dan kedua tangannya menjambak kepalaku dan mulai memaju mundurkan bokongnya sehingga membuatku kesulitan untuk bernafas apalagi kemaluannya bolak balik keluar masuk di tenggorokanku.

Gk lama di perlakukan begitu, kepalaku tiba tiba ditahan dan merasakan ada cairan yg masuk begitu banyak di tenggorokanku. Aku mencoba melepaskan kepalaku dari kemaluannya, saat sudah lepas banyak cairan yg menyemprot ke arah wajahku bahkan hingga kena kening dan rambutku.

" Hukh... Uhukh... uwekk" aku terbatuk batuk dan mengeluarkan cairan yg ada di mulutku ke arah telapak tanganku. Ku lihat banyak cairan bening adikku yg keluar dari mulutku dan begitu kentel spermanya.


"Telen semua nya sayang, habisin sekalian lu bersihin kontol gw" ucapnya dan aku pun menurutinya memasukkan cairan yg ada di tanganku dilanjut mengemut kembali kemaluan adikku untuk ku bersihkan di mulutku. Setelah dirasa udah bersih, aku di tarik menuju ke kamar mandi oleh adikku. Dikamar mandi aku diposiskan nunggging, dan tiba tiba kurasakan ada benda keras dan berurat di gesekkan ke vaginaku yg mulai mengeluarkan air dari dalamnya.

Blesss...

"Aagghhh... ahhhhh....aahhhhh.... terus.... aahhhhh....sshhhaahhhh.... " aku terkejut karena adikku tiba tiba langsung memasukkannya tanpa memberitahuku.

" Udah basah banget aja memek lu, Lacur" memaju mundurkan kemaluannya sambil meremas kedua payudaraku.

" Ahhhh.... Yyyaaannggg.... tterruss... aahhhh"

" Enak? Lu pengen gw enakin terus?" Plakk... plaakk... kedua bokongku di tampar adikku.

" iiiyyaa... aahhh ahhh" sungguh nikmat geli dan entah kenapa membuat ku ketagihan.

Plok...

Tiba tiba kemaluan adikku di cabut dari vagina ku...

"Ah, kok dilepas. Ayo yang masukin lagi" baru kali ini aku manja kepada adikku.

"Lu pengen gw masukin? Pengen gw entotin?" Tanya adikku dan ku iyakan.

"Kalau lu segitunya pengen gw entotin, lu harus mohon ke gw"

" Sayang, ayo masukin itunya... cepetan.. Ahhhh..."

"Itu nya apa?"

"Itu kemaluan kamu" sambil menujuk ke arah kemaluannya.

"Ini Kontol, sebut yg bener"

"Iya... Kon...Kontol" ucapku pelan karena malu baru pertama kali menyebutnya seperti itu.

"Lebih Kenceng lagi"

"KONTOL, Aku mau kontol kamu di masukin ke sini.... buruan cepet masukin" Ini bener bener pertama kali aku merasakan gk sabaran.

"Ke mana?"

" ke sini buruan... ah, ayo." Adikku tertawa dan malah semakin menggodaku.

"Itu Memek, sebut yg bener" mencolek vaginaku membuat aku semakin gak sabaran.

" Iiiihhhh.... Iya, Memek. Ayo masukin kontol kamu ke memek aku, cepetan..."di masukan kembali dan setiap kali dorongan yg dilakukan adikku kurasa sampai mentok ke perutku. Rasanya sungguh enak dan bikin aku terasa melayang di buatnya.

Cukup lama kami melakukannya, sampai kaki ku terasa pegal tapi adikku belum kunjung selesai juga. Entah udah berapa kali aku mengompol karena hal ini, dan kepalaku udah mulai kosong. Gk lama kemudian, adikku mempercepat gerakannya sehingga membuat ku tambah susah untuk menahan posisi.

Croottt... Crroottt.... Crroott...

Terasa cairan hangat menyembur didalam vagina ku dan perlahan keluar karena penuh, tubuh ku pun ambruk karena sudah tidak kuat menahan posisiku.

"Entar kita main lagi ok? Gw mau main dulu sama temen temen gue. ucap adikku mencium mulutku dan memainkan lidahku sambil sesekali meremas payudara ku bergantian lalu meninggalkanku sendiri di kamar mandi dalam keadaan lemas.

Ketika tenaga ku sudah pulih, aku pun mandi membersihkan badanku yg lengket dan bau ini. Saat mandi aku merasa beberapa kali seperti ada yg mencolek/mengelus bokongku, saat ku lihat tidak ada siapa siapa. Karena aku takut, aku pun mempercepat mandi ku dan bergegas ke kamar ku untuk berpakaian. Sesampai di kamar aku teringat bahwa aku dilarang berpakaian dan harus telanjang bulat, akhirnya akupun mengurungkan niat berpakaian dan telanjang saja. Ketika hendak keluar tiba tiba seperti ada yg menarik dan mendorongku ke ranjang.

"AHHHH" Aku pun teriak dan terjatuh di ranjang.

Aku ketakutan dan melihat sekeliling tapi tak ada apa-apa. Lagi lagi aku di dorong hingga aku berbaring di tempat tidurku.

Kedua tangaku seperti ada yg memegang dan diarahkan nya kedua tanganku ke atas kepala.

"Lepas.... Lepasin aku.... Too...." Saat aku mencoba melepaskan diri tiba tiba seperti ada benda panjang dan bebas masuk ke mulutku bergerak maju mundur hingga ke tenggorokanku. Aku hanya bisa menggerakkan kedua kaki ku, dan gk lama setelahnya tiba tiba kedua kaki ku seperti di lebarkan.

"MMMMPPPP...mmmppp" aku terkejut ketika merasakan seperti lidah mulai menyentuh kemaluanku. Aku pun hanya pasrah diam dan menangis tanpa tahu yg sebenarnya terjadi.

"EHHMMM....." ku rasakan seperti benda yg hampir sama seperti kemaluan adikku, hanya saja ini lebih besar lagi daripada adikku masuk ke vaginaku membuat aku semakin menangis lagi. Tubuhku pun mulai tersentak seperti sedang melakukan hal yg sama seperti yg ku lakukan dengan adikku. Setiap tusukan di kemaluan ku terasa makin cepat hingga aku mengompol berulang kali.

Entah, sudah berapa lama dan berapa kali aku mengompol. Kepalaku juga sudah mulai kosong dan mataku juga sudah tidak kuat lagi ingin tidur, tiba tiba ku rasakan tusukannya semakin cepat di mulut dan di vaginaku, gk lama setelahnya di vagina ku terasa seperti kedutan dan ku rasa benda itu mulai di keluarkan dari kemaluanku beserta yg di mulutku.

"Uhuuhk... uhkk... " aku mulai bisa bergerak kembali, aku bergegas ingin keluar dari kamar. Tiba tiba saat aku memiringkan tubuh untuk bangun, pinggangku di tarik hingga posisiku saat ini menungging dengan kepala di bawah.

"Please udah... hiks... jangan lagggiiiiii...." ku rasakan benda itu masuk kembali di vaginaku dan mulai bergerak maju mundur lagi.

"Ahhhh... ahhhh... mmmppp... hhhhaaaa" tanganku pun di tarik kebelakang hingga badanku terangkat. Kini kedua payudaraku bergoyang seirama dengan hentakan di vaginaku. Kemudian aku merasa seperti benda yg sama bergesekan dengan bibirku dan..

"Mmppp... mmpppp...ahmpp.." mulutku pun dimasukin lagi oleh sesuatu yg sama seperti sebelumnya. Kepala ku sudah tidak kuat lagi dan akhirnya aku pun pingsan, entah tubuhku bakalan di apain lagi oleh sesuatu itu.

Liburan di Villa Kakek

POV Edo

Gk kerasa udah liburan semester 1 aja dan bentar lagi gw bakalan ngadepin UNBK, lulus terus masuk SMK (gw mending milih SMK daripada SMA).

"Emmm... Mmpppp" suara kakak gue yang lagi duduk dipangkuan gue sedang gue cium sambil meremas bokongnya.

"Aghh...mmppp...ahhh" kakak gue ngeremas bahu karena gw memainkan anusnya.

" Enak sayang?" Kakak gue mengangguk. Gw baringin kakak gw di sofa, gw melahap mulut mungil kakak gue, turun ke lehernya meninggalkan kecupan, turun lagi dan menetap sementara di payudaranya untuk di emut, digigit kecil dan beberapa kali di tarik putingnya sambil tangan kanan gue memainkan payudara satunya hingga kakak gue keluar.

"Udah gk sabaran ternyata ya" terseyum melihat kakak gw mulai suka gue entot walau masih malu malu. Gue mulai menciumi perutnya

"Cepet ada isinya ya sayang, gw pengen lu hamil mengandung anak-anak gw" mendengar itu, kakak gw kebingungan gimana kalau dia beneran hamil anak gw,

gw sih masa bodo yg penting gw bisa hamilin kakak gw terus. Gw berhenti sesaat di pusernya untuk gw jilat, lalu sampai lah di memeknya yg udah basah ini. Gw jilat belahannya, gw isep, gw gigit dan gw masukin lidah gw ke memeknya membuat bokong kakak gw terangkat. Belum selesai gw mainin, kakak gw udah keluar aja sampai gw pun terkejut karena cairannya menyemprot ke muka gw. 

Gw minum sampai kakak gw udah selesai ngecum nya, gw bangkit sebentar terus gw arahin kontol gw ke memeknya dan gw gesek gesekin dengan sesekali gw masukin ujung penis gw lanjut gw gesekin lagi hingga akhirnya kakak gw memohon pengen cepet cepet di masukin ke memeknya.

"Aaahhh.... Teruss... yang... Aakkhhh.... aahhhh" tanganya memegang lengan gw meminta gw untuk memeluknya, gw pun memeluk kakak gw. Dalam posisi berpelukan begini kakak gw makin kenceng desahannya, apalagi pas gw ngemut, jilat, gigit pelan kupingnya makin gw rasa bokong kakak gw di angkat dan pengen di sodok kenceng sekencengnya sampai mentok. Baru 3 menit kami bergelut tubuh kakak gw udah bergetar hebat tanda dia dah keluar. Gw diemin dan kakak gw makin kenceng meluk gw dengan kening kami yg saling menempel, agak lama rupanya kakak gw keluarnya tubuhnya masih bergetar walau dah keluar.

"Enak?" Kakak gw mengangguk.

"Sekarang gantian gw yg harus keluar" gw sodok lagi memeknya dengan tempo agak cepat hingga kakak gw merem melek dengan payudaranya yg ikut bergoyang, gw pegang kedua lengannya lalu gw tarik menyilang sehingga payudaranya terhimpit kedua lengan kakak gw menjadi pemandangan yg menggoda dan gw percepat sodokan gw membuat kakak gw geleng geleng.

"Ayo remes tete lu sendiri sayang" kakak gw pun meremas payudaranya sendiri sedangkan tangan gw merapatkan kedua kaki kakak gw. Baru sebentar gw rapetin tangan kakak gw udah gk ngeremes payudaranya tapi meremes bantal sehingga payudaranya bergoyang naik turun dengan cepat mengikuti sodokan gw. 

Gw rubah posisinya sekarang jadi nungging tanpa mencabut kontol gw di memeknya, kakak gw makin gk tahan dan keluar dengan deras, gw pun masih melanjutkan sodokan gw semakin cepat mengejar klimak gw. Udah 20 menit lebih gw ngentotin kakak gw, bahkan kakak gw udah keluar 4x sampai lemas tapi gw belum juga keluar. Akhirnya gw pake cara terakhir biar cepet keluar, gw ngeremes kedua payudara kakak gw dan benar aja gk lama kemudian gw udah di ujung aja, gw percepat lagi dan akhirnya.

Crrooottt... crrrootttt.... crrroottt.

Gw benamin sedalem dalemnya di memek kakak gw, gw diemin sampai gw rasa dah gk keluar lagi. Ketika gw cabut keluarlah peju gw yg kental dan banyak bercampur cairan kakak gw sangat banyak hingga mengalir di pahanya. Gw balik tubuh kakak gw dan gw masukin kontol gw ke mulut nya dan nyuruh kakak gw buat bersihin kontol gw.

Setelah bersih, gw bangunin kakak gw dan gw ajak ke kamar mandi karena entar sore kita berdua akan pergi ke Villa kakek di daerah B, saat di kamar mandi gw mandiin kakak gw. Gw sabunin tubuhnya dan gk lupa gw mainin payudaranya dan memek nya hingga gw jadi sange lagi dan ngentotin kakak gw berulang kali hingga pingsan di kamar mandi, setelah selesai gw entot gw gendong ke kamar dan gw pakein baju terusan rok panjang tentunya tanpa pakaian dalam. 

Gw pun pasang alarm terus tidur di samping kakak gw sambil memeluknya dari belakang. Sorenya, alarm berbunyi gw pun bangun terus bangunin kakak gw. Kakak gw ngelihat gw ada di belakangnya, gw cium bibirnya sambil meremas ke dua payudaranya dari balik baju nya.

" Yang... udah, aku cape. Masa dari tadi belum puas sih?" Cemberut

"Hehehe, mana pernah puas kalau sama kamu cantik, mau lu lagi hamil pun bakalan gw entot lu. Karena lu itu milik gw dan gw bakalan entotin lu terus dimanapun dan kapanpun." Jelas gw dan kakak gw diem ngeremes bantal, mungkin udah mulai terangsang lagi karena gw rasa putingnya dah mulai mengeras.

"Lu bilang cape tapi lu sendiri mulai sange" ternyata emang mengeras putingnya saat tangan gw masuk meremas payudaranya.

"Ehmmm.... sshhh... ahhhh... " desah pelan kakak gw yg bikin gw malah pengen ngentot lagi. Akhirnya gw lepas pakaian nya hingga telanjang dan bener aja, memek kakak gw udah basah.

" Aghhhmmmpp... yyyaaannnggg" kakak gw megang tangan gw yg lagi mainin memeknya.

" Tangannya awas!" Bentak gw dan kakak gw langsung menyingkirkan tangannya dari tangan gw. Gw pun langsung mengocok memeknya dengan cepat hingga dadanya membusung ke depan dengan mata yg merem melek. Gw pun turun ke memeknya untuk gw mainin pake mulut, gw masukin lidah gw ke memeknya membuat kakak gw makin kenceng desah sampai sampai bokongnya terangkat. Gw pun langsung angkat bokong kakak gw sampai tubuhnya membentuk huruf J dengan kepala yg ada dibawah bisa melihat memeknya yg gw mainin dengan jelas sambil kedua payudaranya gw remas remas. Kakak gw semakin kuat meremas bantal bahkan kepalanya geleng geleng dengan mata merem melek, gk lama gw rasa tubuh kakak gw bergetar dan....

Crrriittt....Ccrrritttt....

Akhirnya kakak gw nge cum banyak banget dan gw minum air yg keluar dari memeknya. Gw gk tahu rasa dari memek cewek itu sama apa gk tapi yg gw tahu air dari memek kakak gw enak kayak air putih tapi ada rasa manis walau dikit dan pastinya wangi bener sampai betah gw kalau di suruh ciumin memek kakak gw terus. Sungguh nikmat sekali sambil nunjukin gw ngejilat air yg ada di sekitaran bibir gw.

" Baru gini aja, udah sampai segitunya padahal belum menu utama nya loh Sayang." Gw pun buka pakaian gw hingga gw sekarang telanjang juga, gw arahin kontol gw ke memeknya dan kakak gw ngelihat kontol gw yg lagi gw gesek gesek ke memeknya yg baru aja keluar dan bless...

Masuk lah kontol gw di memeknya langsung dan gw pacu karena kejar waktu daripada nanti sampai di villa kakek kemaleman. Bahkan di saat lagi kemas kemas barang untuk di bawa ke villa kakek, kakak gw masih gw entot. Mulai dari kemas pakaian kakak gw sendiri untuk di masukin ke koper lanjut ke kamar gw buat kemasin barang gw juga. Pas lagi kemas pakaian gw, gw suruh kakak gw untuk nyempong kontol gw sekalian buat kakak gw belajar nyempong kontol cowok. 

Terakhir gw entot habis habisan di ruang tamu sampai kakak gw bener bener gk kuat berdiri. Gw lihat kakak gw kesulitan mengatur nafas nya, walau begitu gw masih belum puas kontol gw masih nganceng keras melihat peju di sekujur tubuhnya yg mengkilap karna keringatnya. Mulai dari rambut, wajah, punggung, payudaranya, bokong, paha dan peju yg keluar dari memeknya. Gw pun menarik kakak ke kamar mandi, buat gw garap lagi sebelum gw mandiin dan kakak gw berjalan sempoyongan walau udah dibantu gw. Pas bantu kakak buat jalan ke kamar mandi, posisi tangan kanan gw megang tangan kanan nya yg melingkari belakang leher gw dan tangan kiri gw memegang payudaranya sambil meremas memainkan putingnya. 

Sesampai di kamar mandi, gw suruh kakak gw untuk nunggung dan bless... sekali lagi gw entotin kakak gw sampai akhirnya kakak gw jatuh karena gk kuat berdiri. Gw siram kakak gw pake shower terus gw sabunin tubuh kakak gw, gk lupa gw mainin beberapa kali memek sama payudaranya dan gw cupangin sebagai tanda kakak gw itu milik gw. Selesai mandi gw handukin dan gw pake in pakaian yg tadi sore kakak gw pake (baju terusan rok panjang tapi ketat di bagian perut sampai dada).

Gw gendong kakak gw ke mobil dan berangkat lah kami jam 19 malem. Gk nyangka gw udah ngentot sama kakak gw 5 jam an walau harus terhenti beberapa kali buat bangunin kakak gw dengan cara di tampar pipi nya/ di tusuk anus nya karena masih saking sempit nya tuh anus. Karena kakak gw gk bakalan kuat nyetir akhirnya gw yg nyetir (walau masih SMP tapi gw udah di ajarin nyetir sama ayah gw dan udah pernah nyetir juga dari rumah ke tempat kakek cman pas malem doang karena sepi dan siangnya gk di bolehin), lewat lah jalan toll dari kota tempat gw tinggal ke kota tempat kakek gw biar lebih cepet daripada lewat jalan biasa kadang masih ada polisi. Sekitaran jam 23, akhirnya sampe lah di tempat kakek gw yg posisinya itu ada di tengah tengah kebun teh dan gk ada rumah di dekatnya (rumah paling deket dari tempat kakek gw aja paling ada lah 200an meter lebih ).

" Loh, Kok kamu yg nyetir Edo ? Kak Vina mana?" Terkejut melihat gw turun dari mobil.

" Kak Vina lagi tidur kek di sebelah situ" sambil menunjuk ke sebelah kursi mengemudi.

"Owh, Kak Vina kecapean? Kok kamu yg nyetir?"

" Iya Kek, tadi kak Vina habis pulang kerja di minta lembur makanya kita baru berangkat tadi jam 7 malem dari rumah." Jelas gw dan kakak gw pun bangun rupanya udah sampe rumah kakek.

"Kecapean banget nih cucu kakek yg cantik" melihat kakak gw yg tersenyum dan melihat ke arah gw.

"Ya udah, sana kalian masukin barang barangnya. Kakek udah bilang ke Kang Mamat tadi sore buat nyiapin kamar kalian." Kakek pun masuk ke dalem. Gw pun ke bagasi mobil buat ambil koper gw terus di ikutin kakak gw. Dan pas dibuka

" Loh... Kosong?" Gw kaget.

" Aduh, lupa di masukin ke mobil tadi" sambil menepuk jidat gw.

" Ya udah, aku balik dulu ambil kopernya. Sayang di sini aja, pasti capek nyetir nya" ucap kakak gw dan gw mengiyakan karena emang capek nyetir karena belum terbiasa nyetir lama.

" Loh, Cucu kakek mau kemana lagi? Udah malem loh" Kakek baru keluar dari rumah menghampiri kami.

" Ini kek, Adek lupa masukin Koper ke mobil jadi semua barang-barangnya ketinggalan di rumah. Ini mau anis ambil dulu."

" Besok aja, lagian udah malem. Gk baik cewek malem malem keluar apalagi sendiri, Adek kamu aja udah kecapean, kamu sendiri juga udah kecapean karena kerja lembur."

" Tapi pakaian Vina ada di situ semua Kek, di tempat kakek gk ada satupun pakaian Vina. Kalau mau pake punya mama kegedean".

" Besok kan bisa beli di pasar/di mall"

" Ih Vina gk tahan kalau harus pakai baju yg kemaren Kek" dan kakek pun membolehkan kakak kembali ke rumah tapi pas ke sini lagi di saranin pas pagi aja. Setelah itu kakak gw pun pergi sedangkan gw sama kakek masuk ke dalam rumah dan mengobrol .

Kejadian Di Toll

PoV Elvina 

Setelah pamit Kakek untuk pulang ke rumah sebentar, aku pun langsung mengemudikan mobilku. Sebelum pergi tadi, adik ku bilang untuk cepet buat balik ke rumah kakek agar bisa ngelanjutin lagi ngeseks. Aku arahkan mobil nya ke arah toll tapi sebelum nya aku mampir ke Supermarket terlebih dahulu untuk topup e-toll ku karena kata adikku sudah habis. Saat ku parkirkan mobil di depan supermarket, aku melihat ada 5 orang pemuda mungkin sekitaran umur 17an/SMA dan disitu keadaan sepi. Aku beranikan diri keluar dari mobil ku, ku lihat anak anak itu melihat ku tapi aku gk perduli dan masuk saja ke supermarket. 

Saat masuk aku merasakan dingin menyentuh tubuhku sehingga puting ku terasa mengeras, aku berjalan menuju Freezer untuk mengambil minuman. Ketika sedang mengambil aku pun menungging dan otomatis memperlihatkan bagian payudaraku sehingga tonjolan puting ku terlihat jelas. Aku mendengar sedikit keributan di luar supermarket dan kulihat rupanya anak anak tadi tersenyum kepada ku sambil memperagakan meremas dada nya. Aku pun sontak kaget dan berdiri tegak dan bergegas ke kasir untuk membayar minum dan top up.

Ketika keluar dari supermarket para anak anak tadi mensiuli ku dan aku merasakan tatapan mereka menelanjangi ku seolah melihat diriku sedang telanjang bulat.

" Cantik sini dong temenin kita kita." Di ikuti tawaan yg lainnya.

" Sombong amat, habis Open BO nih. Itu puting nya kelihatan." Aku tetap berjalan menuju mobil ku

" Sini, biarin kita kita coba angetin biar gk kedinginan." Salah satu dari mereka berjalan dan

"Aghhh.... " dia meremas bokong ku.

" wih, gk pake sempak dia" Anak anak lain nya terkejut dan anak yg tadi meremas bokong ku ganti meremas payudara ku dari belakang tubuhku.

" Lepasin... atau saya teriak"

" Teriak aja, lagian emang ada yg bakalan tolongin elu? Yang ada malah pengen nyicipin lu juga." Ucap nya sekarang meremas kedua payudara ku dengan kencang membuat aku kesakitan. Aku pun tersadar yg lainnya berjalan ke arah ku, lantas aku injak kaki nya dan buka pintu mobil yg emang tidak aku kunci tadi. Saat di mobil para pemuda itu mengelilingi mobil ku dan meng gedor gedor kaca dan sesekali ku lihat ada yg memaksa untuk membuka pintu mobilku. 

Karena sudah sangat takut ku nyalakan dan langsung aku gas saja. Pakaian ku agak lecek karena sempat diremas remas di payudara ku dan masih terasa sakit. Aku pun masuk toll menuju arah kota S, aku tapping kartu e-toll di mesin dan terbuka lah palang gerbang toll nya. Saat di area KM. 1... aku merasa ban belakang ku seperti kekurangan angin dan memutuskan untuk menepi.

"Aduh... kok bocor sih, ini gimana pulangnya." Aku panik dan ku coba browsing untuk cari cari no. Telp layanan jalan toll. Setelah aku dapet dan menghubungi CS layanan jalan toll, aku mendapat info bahwa personilnya akan ke tempat ku. Aku pun melepas nafas lega karena dapat bantuan dari layanan toll tadi. Aku menunggu agak lama dan ku lihat seperti lampu sirine warna kuning mendekat, sepertinya itu yg dimaksud sama CS tadi.

"Malem mbak, ada yg bisa di bantu?" Ucap si A (berawakan tinggi gendut) ditemani si B (berawakan setinggi aku lumayan gendut)

" Ini mas, ban mobil saya pecah. Saya gk bawa ban cadangan, gimana dong?" Agak panik.

" Ekh... gini mbak, ini saya bantu lepas ban mobil nya terus kita bawa ke tambal ban yg masih buka. Mbak ada uang kan buat bayar tambal ban nya?" ucap si A melihat si B

" Oh, Bentar mas saya ambil dulu." Aku pun buka pintu dan mencoba ambil tas ku yg rupanya terjatuh ke bawah. Sekarang posisi ku seperti menungging sehingga bokong ku yg tanpa celana dalam pun terlihat. Saat aku mau berdiri untuk coba jalan ke pintu samping dengan memutari mobil

"Aaghhh.... " aku kaget karena ada yg meremas ku dan saat aku melihat ke belakang rupanya si A sedang meremas remas bokong.

"Mass... jangan... ahhh..." tangan nya meraba kemaluan ku dari balik pakaian ku.

" Wih gila, gk pake cd lu ya? Habis nge BO lu?" Aku tak paham maksudnya apa bahkan anak anak di supermarket juga bilang seperti itu kepadaku.

" Habis jual berapa lu?" Menaikan pakaian ku hingga terlihatlah kemaluan ku

" Mass... pleesss... " ucapan ku terhenti ketika ada jari yg masuk ke vagina ku.

" Ahhhh... sshhmmmpp.... aaahhhh ssttoopp... jangan.... ahhh.... mppp...." dimainkan jarinya keluar masuk kemaluanku dan aku hanya bisa menutup mulutku menahan suara ku. Selepas itu tubuh ku ditarik dan dipindahkan ke kursi belakang oleh si A.

"Langsung sikat aja ndan, mumpung dapet lonte cina. Ucap si B.

"Hahaha... bener lu Dul, sini lu. Puasin kita berdua" aku pun di posisikan di antara mereka dan dibuka pakaian ku hingga telanjang.

" Mas, please... jangan perkosa saja, saya mohon... aahhhh!!!" Seketika kedua payudara ku di remas kencang oleh mereka berdua dilanjut menyusu kepada ku sambil tangan mereka meraba dan memainkan vaginaku. Badanku terasa aneh, geli nikmat di bagian vaginaku dan baru beberapa menit tubuhku bergetar hebat diikuti aku air pipisku yg keluar membasahi jari jari mereka berdua.

Setelah puas si A meminta si B (Abdul) untuk memegangiku dan si A pun membuka celana serta daleman nya sehingga mengacunglah kemaluan nya yg gk begitu besar kalau dibandingin sama milik adikku. Di gesek gesek lah kemaluan nya di vagina ku dan perlahan mulai di dorong masuk.

Blesss...

" Aghhh.... ahhhh... mmpppp" kemaluan dia pun dengan mudah masuk ke vagina ku dan mulai bergerak maju mundur sedangkan si Abdul menciumi ku sekaligus meremas kedua payudara ku.

" Ahhh.... Ahhhh.... Ahhhh Pllsssmmppp" kali ini dia meremas kencang dengan sesekali menarik puting ku membuat aku kesakitan.

Agak lama aku di perlakukan seperti ini, karena belum puas aku pun di pindahkan posisiku sehingga aku kali ini duduk dipangkuan di A dan dimasukkan kembali kemaluannya ke vagina ku. Si A pun mempercepat gerakannya sambil meremas remas bokongku, akupun memeluknya hingga akhirnya aku merasakan kedutan di vaginaku dan juga seperti ada cairan hangat di dalam vaginaku. 

Sebelum si A melepasku dia menciumi ku dengan kasar hingga aku kesulitan untuk bernafas dan tak lupa dia meninggalkan kecupang di leherku. Setelah si A puas, ganti aku di posisikan satu kaki di kursi dan bless... kemaluan si Abdul masuk dan mulai bergerak cepat menyodok ku. Aku sudah tidak bisa berpikir lagi, aku juga sudah lemas dengan kepala di kursi. Kurasa kali ini tak selama si A, si Abdul mengeluarkan cairannya lebih cepat. 

Aku pun di biarkan istirahat dengan posisi yg masih sama, ku rasakan cairan yg perlahan keluar dari vaginaku sedangkan mereka kulihat mereka mengobrol sambil merokok di luar. Selesai merokok, Si A dan Abdul seperti membuat kesepakatan yg aku sendiri gk tahu apa itu. Setelahnya ku lihat abdul membawa ban dan di masukkan ke mobil patroli mereka dan pergi meninggalkanku dengan si A. 

Si A memperkenalkan diri nya namanya Hendra kemudian di tarik tubuhku hingga aku posisi sekarang duduk menghadapnya. Di cium kembali aku tapi kali ini dia agak lembut kepadaku, ciumannya mulai berganti ke telingaku membuat aku bergetar karena geli. Kurasa tangannya meraba punggungku kemudian mengarah ke payudara ku, di remas remas lembut dan dimainkan puting ku. Rasanya sangat enak, dia mulai turun ke arah payudaraku dan mulailah dia memainkan payudaraku bergantian sedangkan tangannya pindah ke pinggangku turun ke arah bokong sebelum menuju ke arah kemaluan ku. Aku sudah gk kuat lagi dan akhirnya aku merasakan aku ngompol lagi untuk ke sekian kalinya. 

Di rebahkan tubuhku dan di bersihkan vaginaku dengan pakian ku sebelum mulutnya memainkan vaginaku. Aku merasa lidahny yg kasar menjilati kemaluanku, di hisap, di gigit pelan setiap belahannya dan tak lupa dia jilat area paling sensitifku dengan sesekali lidahnya masuk ke dalam vaginaku. Kepalaku terasa mulai kosong karena saking tidak kuatnya di perlakukan seperti ini, akhirnya dia bangkit dan mengarahkan kemaluannya kembali ke vaginaku. Blesss....

"Ahhhh.... Aahhh......ssshhhaaa.... aahhhh...." desahanku mulai terasa kencang.

"Hahaha enak kan permainan gw? Kalau lu mau di enakin terus sama gw, sini kasih no. Hp lu" aku hanya bisa mendesah tak menjawabnya. Mulutku di lumat kembali olehnya dan dimainkan lidah ku membuat aku mengompol lagi. Entah sudah berapa menit kami melakukan ini dan dia sekarang mulai mempercepat gerakannya sebelum kurasakan kembali kedutan dan cairan hangat di kemaluanku, diakhir permainan dia mencium keningku. Aku mencoba mengatur nafasku kembali, gk lama setelahnya terlihat ada sirine dari belakang tanda si Abdul sudah datang dengan ban mobilku. 

Hendra pun memakai pakiannya lagi dan keluar untuk merokok lagi meninggalkanku yang sudah gk kuat lagi untuk bangun walau udah ku coba. Abdul pun keluar mobil dan memberikan ban mobilku ke Hendra. Ia sempat mengobrol sebentar dengan Hendra sebelum dia menuju ke aku dan saat udah di depan ku dia mulai melepas pakaiannya satu demi satu. 

Dan bener aja dia mulai menikmati tubuhku lagi, kali ini aku hanya bisa pasrah menuruti yg dia mau karena udah gk ada tenaga lagi. Sekali lagi Abdul gk begitu tahan lama di banding Hendra atau adikku, dia begitu cepat menyemprotkan cairannya ke vaginaku. 

Setelah selesai bermain dan Abdul sudah berpakaian lengkap, Hendra datang dan bilang bahwa ban mobilku sudah di pasangkan kembali. Mereka mengatakan aku tak perlu bayar karena sudah dibayar dengan tubuhku dan mereka memberiku no. Hp nya kepadaku jika aku ingin bermain ssperti tadi lagi, setelahnya mereka pergi meninggalkanku yg masih telanjang, lemas, nyeri di kemaluanku dan tentunya cairan mereka keluar dari vaginaku. 

Aku pun langsung mencoba bangun menuju ke kursi setir, agak kesulitan karena sudah benar benar gk ada tenaga. Ketika sudah berada di kursi setir, aku ambil minuman yg sempet aku beli di supermarket tadi. Aku istirahatkan tubuhku sebentar sebelum tancap gas menuju rumah dalam keadaan telanjang. Sesampai di rumah, aku langsung ambil pakianku dan keluar begitu aja tanpa aku pakai dulu pakaianku. Toh, udah jam 3 ini dan pastinya takkan ada orang. Aku pun buka kunci pintu pagar dan memarkirkan mobilku ke dalam rumah. 

Akhirnya aku sampai di dalam rumah, kurebahkan di sofa sebentar sebelum aku pergi mandi karena badanku bau dan lengket semua. Saat aku sedang rebahan kurasa seperti ada mengelus vagina ku, aku bangun dan melihat sekeliling tapi tak ada siapa siapa. Karena takut, aku bergegas ke kamar untuk mengambil pakian baru dan pergi mandi setelahnya. 

Sampai di kamar mandi aku mulai membasahi tubuhku dengan shower dan mulai membersihkan sperma yg ada di vagina ku. Aku ambil sabun dan mulai menyabuni tubuh ku, sabun ku terjatuh dan aku menungging untuk mengambilnya. Tiba tiba tubuhku seperti didorong sesuatu sehingga ke dua tanganku menyentuh tembok kamar mandi. Dan...

"AAGGHHH..... " Aku merasakan sesuatu masuk ke vagina ku dan mulai menyodok keluar masuk.

" Ahhh.... aahhh..... ssttooppp.... aaahh.... lleeepasss...." semakin aku berontak semakin cepat dan kasar sodokan nya bahkan terasa ngilu di bagian perutku karena terasa benda itu menyentuh rahim ku.

"Ahhh... ahhh... cukup... tolong... lepasin aku... ehkh... ahhh!" Aku berteriak, berusaha melawan. Kedua tanganku ditarik ke belakang, dan gerakannya semakin kasar. Tidak lama kemudian, tubuhku ambruk ke lantai. Aku merasa ada sesuatu yang hangat mengalir di kemaluanku.

Refleks, aku melihat kemaluanku, tapi tidak ada cairan aneh di sana—hanya milikku sendiri. Tubuhku gemetar, tapi aku memaksa berdiri dan segera berlari menuju ruang tamu. Aku harus mengambil koper-koper itu dan keluar dari sini secepatnya.

Namun, ketika aku tiba di ruang tamu, langkahku tiba-tiba terhenti. Rasanya seperti ada sesuatu yang menahan kakiku. Aku kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke lantai dengan keras.

"AGGHH! TOLONG!!" Aku berteriak, panik. Tubuhku terasa ringan, seperti diseret oleh sesuatu. Dengan cepat, aku ditarik kembali ke kamar mandi, dan pintu kamar mandi menutup sendiri dengan suara keras.

Sesampainya di kamar mandi, mataku sekilas menangkap sosok mengerikan berdiri di sudut ruangan. Makhluk itu tinggi, besar, dan dipenuhi bulu lebat. Tangannya sangat panjang, dengan kuku tajam yang berkilat di bawah lampu redup. Itu... itu makhluk dari mimpiku! Aku mengenalinya.

"Apa... apa maumu?! Siapa kau?!" teriakku, mencoba melawan rasa takut yang mencekam.

Makhluk itu hanya berdiri diam, tapi tatapannya menusuk, seperti mengintai mangsa. Nafasku tercekat, tubuhku lemas. Tidak ada jawaban, hanya suara erangan rendah yang keluar dari makhluk itu.

"Tolong... jangan sakiti aku..." bisikku hampir tanpa suara.

Sebelum aku bisa melakukan apa-apa, penglihatanku mulai kabur. Kegelapan menyelimuti, dan aku pingsan tanpa tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Komentar

  1. adek nya gila...moga dihajar mahkluk kerana berebut jatah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 22

Draft Toko Sembako 88

Kisah Clara 8

Selina Amoy Petualang Seks 3

Pemburu Kenikmatan

Draft Akibat Belanja Online

Rahasia Mistis Dibalik Dinding Rumah 2

Perjalananku Menjadi Seorang Bajingan

Amarah Para Buruh 2