Hampir tiap malam aku selalu mengompol dan selalu membasahi ranjangku. Aku bingung dengan perubahan diriku sendiri terutama dibagian vagina dan klitorisku yang semakin sensitif.
"Bangun Clara !! Aku mendengar suara yang membangunkanku dan saat itu aku merasa badanku seperti didorong oleh seseorang.
"Haa.. kok p-paa.. ada disini ? Ucapku kaget dengan mata yang masih sayu karena ngantuk.
"Iya p-paa.. baru pulang dari jepang tadi pagi. Ucap p-paaku didekat telingaku.
"Ehmmm.. Ucapku tidak peduli sambil berusaha untuk melanjutkan tidurku lagi.
"Clara kok kamu ngompol sih. Tanya p-paaku sambil menarik celanaku yang basah.
Karena mendengar ucapan p-paaku, tanganku langsung otomatis memegang celana tidurku dan ternyata benar hari ini aku ngompol lagi.
"Iya pa.. tadi sebelum tidur Clara lupa kencing dulu. Ucapku memberi alasan.
"Ya sudah gapapa. p-paa.. gak marah kok, sini biar p-paa.. bersihin di kamar mandi. Ucap p-paa.. sambil berusaha menggendong tubuh ku yang ramping ini.
"Eeeh.. gak usah pa. Aku bisa jalan ke kamar mandi sendiri. Ucapku kaget.
"Sudah kamu rileks aja, kan masih ngantuk juga, nanti malah jatuh. Ucap p-paa.. menjelaskan sambil tangannya mulai menggendong tubuhku yang masih dalam posisi telentang.
Dengan pelan p-paa.. menggendongku masuk kedalam kamar mandi yang ada dikamarku, beberapa saat kemudian aku didudukkan di atas kloset duduk yang masih tertutup.
"p-paa.. buka ya celananya Clara. Ucap p-paa.. sambil sedikit menarik celanaku turun.
"Ehhhh gak usah pa.. Ucapku sambil refleks tanganku menahan celana pendekku.
"Clara bisa sendiri pa, p-paa.. tunggu diluar aja" ucapku
"Kamu nurut aja clara, dulu waktu kecil kamu sering minta p-paa.. buat gantiin celana kamu" ucap p-paa.. lembut
"Iya itu kan waktu kecil pa, sekarang clara sudah besar" ucapku protes
"Haaa apa nya itu clara yang besar" ucap p-paa..ku sambil tersenyum
"Ehmmmmmmm" ucapku bingung
"Badan clara pa yang besar" ucapku lagi
"Sudah buat hari ini aja kamu nurut sama p-paa.., p-paa.. mau kamu jadi anak kecil p-paa.. lagi" ucap p-paa..ku
"Tapiiii paaaa" ucapku protes
"Nurut aja p-paa.. bilang, dari pada kelakuan kamu ketahuan sama mama" ucap p-paa.. mengancam, aku hanya diam menundukkan kepala
"Nah gitu, harus nurut sama orang tua" ucap p-paa.. sambil tangan nya mulai menurunkan celana pendekku agar terlepas
"Naikkin pantat nya sedikit Clara, biar p-paa.. mudah ngelepas celanamu" ucap p-paa.., dengan pasrah aku menaikkan sedikit pantatku agar celanaku dapat ditarik dengan mudah
"Lo Clara kenapa kamu sekarang gak pake celana dalam lagi" ucap p-paa.. heran
"Ehmmmm iya pa, kalau tidur pake celana dalam kurang nyaman" ucapku memberi alasan
"Bilang aja kamu gak pake celana dalam biar kalau mau ngentot mudah kan clara" ucap p-paa.. menggodaku, aku hanya diam mendengar ucapannya
"Yuk dibuka clara kaki nya, biar p-paa.. bisa bersihin lubang kencing Clara yang bau pesing itu" ucap p-paa..ku mengejek
Aku pun melebarkan kedua kaki ku, memperlihatkan vaginaku yang masih basah karena kencing ku sendiri. Dengan cekatan p-paa.. mengambil gayung air, dan mulai menyiramkan air itu tepat ke bibir dan sekitar vaginaku
Dengan lembut tangan p-paa.. mulai menggosok sekitar vaginaku membersihkan sisa sisa air kencing ku yang masih menempel
"Aaahhhhhhhh paaa kok jari p-paa.. masuk kevagina Clara" ucapku protes
"Biar bersih juga clara, p-paa.. gak mau punya anak yang mau pesing mekinya" ucap p-paa.. sambil terus mengorek ngorek vaginaku sambil sesekali jari tangannya mengodok nyodok lubang vaginaku dengan keras
"Haaaahhhh haaaahahhhh pelan pelan paaaa" ucapku meracau tidak jelas menikmati permainan jari p-paa... Aku menyandarkan badanku kedinding kloset menikmati setiap sodokan jari jari p-paa... Badanku berguncang hebat mengikuti irama sodokan tangan p-paa.. yang semakin cepat, membuat baju u can see ku melorot kesamping memperlihatkan sebelah payudaraku yang juga ikut bergoyang, aku yakin p-paa.. pasti dapat melihat payudara mesumku ini bergoyang. Aku tidak peduli lagi bagaimana penampilanku saat ini, yang aku pikirkan hanya kenikmatan p-paa.. berikan. Mendengar rintihan nikmatku, p-paa.. tambah mempercepat gerakan tangannya mengocok lubang vaginaku
Crrrrrtttttt cccccrrrrrrttttttt ccccccrrrrrtttttt
"Aaahhhhh clara keluar pa" cairan cintaku menyemprot dengan deras sampai hampir mengenai muka p-paa..
"Hahahahh enak ya clara," ejek p-paa..
"Ehmmmmm, sssssudaaaaahhh ya paaaaaa" ucapku memohon sembari badanku terus bergetar menikmati sisa sisa orgasmeku, membuat bajuku semakin turun kebawah
"Enak aja sudah, p-paa.. kan juga mau yang enak enak" ucap p-paa.. sambil mengeluarkan batang kemaluannya yang sedari tadi sudah sangat keras. p-paa.. pelan pelan mulai mengarahkan batang kemaluannya menuju bibir vaginaku yang masih berdenyut dan terbuka lebar ini
"Tunggu dulu pa" ucapku sambil menahan perut p-paa..ku, agar badannya tidak semakin maju
"Kenapa clara" ucap p-paa.. yang sudah tidak sabaran
"Nanti aja ya paa, jangan mengelakuinnya pagi pagi ku mohon" ucapku
"Ya sudah, p-paa.. pasti nurutin kok permintaan anak kecil p-paa.." ucap p-paa.. sambil tangannya mengelus ngelus bibir vaginaku masih terus mengeluarkan lendir lendir cintaku
"Sebagai gantinya p-paa.. mau kamu, hisap kontol p-paa.. sampe p-paa.. keluar" ucap p-paa.. sambil mengarahkan batang kemaluannya tepat didepan mukaku
"Baik pa" ucapku menurut.
Perlahan aku memegang batang kemaluan p-paa..ku yang besar ini, walaupun batang kemaluan ini pernah masuk kevaginaku, aku tetap ngeri melihat nya, apa lagi memegangnya karena bentuknya yang besar dan penuh dengan urat yang menonjol keluar
Aku masukkan batang kemaluan p-paa.. kedalam mulut kecil ku ini, memang agak susah tapi perlahan aku mulai menjilat seperti aku memakan permen dan menyedotnya seperti aku menyedot sumsum tulang sapi kesukaanku
"Haaaaah enak sekali mulut kamu clara" ucap p-paa.. memujiku, aku pun terus melakukan aktifitasku berharap p-paa.. cepat keluar.
"Claaaarrraaaa p-paa.. mau keluar, kamu harus minum semua peju p-paa.." ucap p-paa.. sambil menarik rambutku
"Ehmmmmmmm" jawabku dengan posisi batang kemaluan p-paa.. masih mengisi penuh rongga mulutku
Crroooorrtt crroooooottttt crrooooootttt, p-paa.. menyemburkan sperma nya sangat banyak dan tepat kearah kerongkonganku
"Telan semua clara" aku pun berusaha menelan semua sperma itu, walaupun agak kesulitan karena terlalu kental
"Coba buka mulutnya, p-paa.. mau liat" akupun membuka mulutku memperlihatkan kalau spermanya berhasil aku telan semua
"Anak pintar, sini p-paa.. cium dulu" ucap p-paa..
"Loh pa kok p-paa.. malah nunduk" ucapku bingung
"p-paa.. kan mau cium bibir clara yang bawah" ucap p-paa.. tertawa melihat ekspresiku
"Mmmmuuuaaacchhhh memang mantep mekimu clara, p-paa.. bangga punya anak seperti clara" ucap p-paa.. sambil terus menikmati ciuman dengan vaginaku basahku
Hampir 5 menit p-paa.. terus menciumi bibir vaginaku yang masih terus mengeluarkan cairan lendir lendir cintaku. Setelah puas bermain dengan vaginaku ini, p-paa.. langsung meninggalkan ku di kamar mandi untuk bergegas turun kebawah karena mama dari tadi sudah memanggil untuk sarapan
Aku mengambil air di bak mandi, menyiramkan air kedaerah kemaluanku, membersihkan seluruh sisa lendir dan ludah yang masih tersisa. Aku malu melihat kondisi tubuhku yang seperti ini apalagi sekarang klitorisku jadi jauh lebih sensitif bila terkena rangsangan, walaupun rangsangan itu tidak disengaja.
Setelah membersihkan badanku, aku pun ikut turun kebawah untuk sarapan agar mama tidak khawatir
"Kok lama banget turunnya clara" tanya mama
"Iya ma tadi clara telat bangunnya" ucapku memberi alasan
"Ya sudah, sini makan bareng bareng, mumpung p-paa.. lagi ada dirumah" ucap mama. Aku pun duduk dikursi yang biasa aku gunakan, dan mulai menghabiskan sarapanku
"Clara pasti kamu sudah kangen sama p-paa.., hari ini kamu temenin p-paa.. ya, mama mau pergi ada urusan" ucap mama
"Mau pergi kemana sayang" tanya p-paa..
"Biasa pa arisan"
"Ok, hati hati ya sayang" ucap p-paa.. senang karena bisa seharian ini dia mempermainankan tubuhku
SETELAH MAMA PERGI
"Clara temenin p-paa.. ke mall yuk, p-paa.. mau beliin kamu baju baru" ucap p-paa.. saat aku sedang bersantai di ruang tamu
"Gak usah pa, baju clara masih banyak kok" ucapku menolak
"Lo clara kok ngomong nya gitu, jarang jarang lo p-paa.. bisa beliin clara baju, biasakan clara selalu beli sendiri" ucap p-paa..
Mendengar kata kata p-paa.., hati agak tersentuh. Memang benar p-paa.. jarang sekali pulang kerumah dan selalu mengurusi pekerjaannya yang ada dijepang
"Iya deh clara mau" ucapku mengiyakan
"Nah gitu dong anak p-paa.." ucap p-paa..
"Clara mau mandi dulu pa" ucapku sembari berjalan kekamarku
"Sini aja mandinya clara" ucap p-paa.. menahan tanganku
"Maksudnya pa"
"Iya kamu mandi di kolam renang aja,sekalian p-paa.. mandiin kayak waktu kamu kecil dulu" ucap p-paa.. sambil menarikku kedepan rumah kearah kolam renang
"GAK pa aku mandi d kamar aku aja" ucapku melawan
"Kamu nurut aja sama p-paa.. atau mau mama tau semua kejadian, clara tau kan kalau setiap sudut rumah p-paa.. pasangin kamera cctv yang langsung terhubung dengan laptop p-paa.., tidak terkecuali kamar dan kamar mandi kamu clara" ucap p-paa.. mengancam
"p-paa.. bisa saja kasih ke mama, video kamu yang tadi pagi, video yang memperlihatkan seberapa mesum dirimu clara" tambah p-paa... Mendengar ucapan p-paa.., air mataku menetes, rumah yang ku anggap paling aman ternyata sama saja seperti aku disekolah
"Yuk" ucap p-paa.. sambil menarik tanganku, p-paa.. membawa ku kekolam renang yang ada dirumah, yang posisinya tepat di samping halaman rumah
"Sini buka baju kamu clara" ucap p-paa..
"Clara malu paaaa nanti ada yang liat" ucapku memelas
"Sudah gak usah malu, gak bakalan ada yang lewat juga"
"Tapi kalau nanti ada yang lewat gimana pa" ucapku
"Makanya cepat buka baju kamu, mumpung masih pagi, jalanan masih sepi" bentak p-paa..
Akupun mulai melepaskan satu persatu kancing baju tidurku, menurunkan celana tidurku. Membiarkan tubuhku telanjang didepan rumah, karena aku merasa malu, aku silangkan kedua tanganku tepat didepan kedua payudaraku
"Gimana p-paa.. mau mandiiin kalau tangan clara kayak gitu" ucap p-paa.. sambil menarik tanganku turun
Aku seperti boneka, berdiri tegap tanpa bergerak membiarkan p-paa.. membersihkan setiap inci tubuhku dengan sabun
"Buka sedikit kakinya clara, meki kamu gak kena sabun nih" ucap p-paa..ku sambil menepuk nepuk gundukan daging disekitar daerah kemaluanku, aku akui kalau kemaluanku agak tembem, sehingga tak jarak cowok yang sudah pernah mencoba kemaluanku terkadang menepuk nepuk gundukan daging ini
"Paaaaa ada yang lewat itu" ucapku kaget
"Halah cuman anak kecil komplek sini, sudah biarin aja" ucap p-paa.. cuek sambil terus membersihkan badanku. Aku melihat anak itu terus jalan hingga hampir mendekati pagar rumahku. Aku pun pura pura tidak melihat anak itu berharap dia tidak melihatku karena jarak kolam renang dan pagar rumahku lumayan jauh
"Iiihhhhhh kakak kok mandi di situ" teriak anak itu dari depan pagar, ternyata dia menyadarinya mungkin karena suara air yang terlalu kencang
Aku hanya diam seolah olah tidak mendengar perkataan nya
"Iisssshhh gak tau maaluuuu" ucap anak itu lagi
"Loh kenapa harus malu kalau mandi diluar" celetuk p-paa..
"Aku aja mandinya dikamar mandi" ucap anak itu
"Kalau kakak ini hobinya mandi diluar" ucap p-paa.., anak itu tidak merespon dia hanya diam menatap badanku terutama bagian payudaraku yang lumayan besar ini
"Iiihhhh kok kakak gak punya tutut sih" ucap anak itu heran
"Emang kamu punya" ucap p-paa..
"Punya kok"
"Mana coba liat"
"Nih" ucap anak itu memperlihatkan batang kemaluannya yang masih kecil dan belum disunat
"Hahahahhahaha" p-paa.. tertawa sangat keras melihat tingkahnya
"Gini ya, kakak ini cewek, dia gak punya tutut, tapi punyanya meki yang enak"
"Haaaa meki,apa itu om" ucapnya penasaran
"Mau lihat?"
"Mau mau mau mau" ucapnya sambil berteriak kegirangan
"Nah clara coba kamu buka meki kamu pake tangan, buka yang lebar biar anak itu bisa lihat"
"Tapi paaaaa"
"Buruan, kamu gak liat anak itu teriak teriak, mau orang lain datang" ancam p-paa..
Dengan posisi berdiri aku renggangkan kedua kakiku sejauh yang aku bisa, aku condongkan kemaluanku kedepan agar anak itu mudah melihat bentuk vaginaku, pelan pelan aku membuka bibir kemaluanku membiarkan lubang mekiku terbuka lebar terkena angin, badanku sedikit bergetar karena dinginnya angin yang membuat kedua payudaraku juga ikut bergoyang
"Itu yang namanya meki ya om" ucap anak itu polos
"Iya dek, bagus gak meki kakak ini" ucap p-paa..
"Bagus om, boleh pegang gak" ucap anak itu semakin berani
"Paaaaa please pa sudah, clara mau masuk clara malu paa" ucapku sambil meneteskan air mata
"Ok kamu boleh masuk, tapi kamu harus nurutin semua perintah p-paa.. tanpa boleh ngelawan" ucap p-paa..
"Iya pa, clara bakal nurutin semua perintah p-paa.."
"Ya sudah kamu boleh masuk, kamu duduk dikursi yang ada diruang tamu, kamu ngangkang yang lebar, p-paa.. sudah gak sabar mau pake meki clara" ucap p-paa... Mendengar ucapannya aku dengan cepat berlari masuk kerumah meninggalkan anak kecil itu yang masih penasaran
Jantungku berdetak kencang, tapi aku sudah merasa lega, setidaknya didalam rumah sudah tidak ada yang dapat melihatku telanjang.
Dengan badan yang masih basah, aku duduk dikursi ruang tamu, serta melebarkan kedua kaki ku memperlihatkan lubang vaginaku yang masih basah setelah mandi sesuai dengan perintah p-paa...
Lumayan lama aku berada diposisi ini, badanku mulai merasa kedinginan terutama dibagian bibir vaginaku yang sedikit pucat karena kedinginan.
"Hehehe anak p-paa.. sudah gak sabar ya" ucap p-paa.. masuk kedalam rumah
"Iya pa, buruan clara kedinginan" ucapku sambil sedikit menggigil
"Iya iya nanti p-paa.. angetin kok badan clara, terutama rahim clara pake peju p-paa.." ucap p-paa.. tertawa
"Aahhhhhhhhhhhh" desahku panjang merasakan ngilu, saat jari p-paa.. menyentuh bibir vaginaku yang kedinginan dan masih sangat kering
"Hahahahah sampe pucet gini bibir meki kamu clara, sini p-paa.. basahin lagi" ucap p-paa.. mengemut bibir vaginaku sambil sesekali ditarik dengan bibirnya yang kasar
"Ehhhmmmmm aahhhhhh enakkk pa teruss" ucapku sambil menggoyangkan pinggulku mengikuti irama jilatan p-paa... p-paa.. tidak menghiraukan desahanku, p-paa.. dengan telaten terus saja menjilati vaginaku dengan sesekali menusuk nusukan lidahnya kedalam liang vaginaku
Cukup lama mulut p-paa.. bermain dengan vaginaku, membuat warna vaginaku yang sedari tadi pucat menjadi merah mengkilap. Melihat vaginaku semakin sensitif, p-paa.. semakin rakus menjilati vaginaku
"Aaahhhhhhhhh paaaaa claraaaaa mauuuu keluuuaaarrtt" racauku tidak jelas
Creeeetttt creeeeetttt creeeeetttt cairan cintaku menyembur dengan keras masuk kedalam mulut p-paa.., dengan cepat p-paa.. meminum semua cairan cintaku tanpa tersisa sedikitpun. Setelah orgasme hebat tadi badanku merasa sangat lemas, aku sandarkan badanku pada sandaran kursi dengan posisi kakiku yang masih terbuka lebar memperlihatkan vaginaku yang terkadang masih berdenyut nikmat
"Enak clara" tanya p-paa..
"Ehhmmmmm enak pa" ucapku lemas sekaligus puas
"Kalau gitu, sekarang p-paa.. lagi yang mau ngerasain enak" ucap p-paa.. sambil mengeluarkan batang kemaluannya yang sedari tadi sudah sangat tegang. Aku liat ada sedikit lendir yang menetes keluar dari kepala batang kemaluan p-paa..
"Iya pa, clara hari ini kan harus nurutin semua perintah p-paa.." ucapku lemas
"Nah gitu jadi anak yg pintar" ucap p-paa.. sambil memelintir puting payudaraku
"Siap ya p-paa.. masukin"
"Ehmm" ucapku singkat, karena aku masih saja takut melihat batang kemaluan p-paa.. yang begitu besar dan panjang
"Aarrrrkkkkkhhhhhhhhh" kepalaku mendengok keatas dengan mulutku terbuka lebar. Badanku melengkung keatas setiap kali p-paa.. menyodokkan batang kemaluannya lebih dalam masuk kedalam lubang vaginaku. Entah sudah berapa kali aku orgasme saat p-paa.. berusaha memasukkan seluruh batang kemaluannya
"Enak clara" ucap p-paa.. saat batang kemaluannya dengan sempurna masuk kedalam vaginaku
"Enak ppaaaa" ucapku sambil gemetar menikmati sisa sisa orgasme ku. Mendengar ucapanku p-paa.. mulai memompa batang kemaluannya dengan pelan, kali ini p-paa.. menggenjotku dengan santai, tidak seperti dulu yang selalu dengan kasar mengodok vaginaku hingga terkadang terasa perih
"Kamu anak p-paa.. yang paling manis" mendengar kata kata itu, dinding dinding vaginaku mendadak menjadi lebih kencang, begitu pula p-paa.., dia mulai mempercepat sodokannya
"Aahhhh aahhhhh aahhhhhh pelan pelan paa" ucapku yang mulai tidak jelas
"p-paa.. sebentar lagi mau keluar clara" ucapnya sambil terus menaikan irama sodokannya
"p-paa.. keluar didalam ya"
"Ehmmmm" ucapku sambil menggigit bibir bawahku
Crrrooooooottttt crrrooooottt cccrrroooottt
Berkali kali p-paa.. menyemprotkan pejunya sampai menetes keluar dari lubang vaginaku
"Enakknya" ucap p-paa.. sambil kembali memakai celananya
"Yuk clara ikut p-paa.. pergi ke mall" ajak p-paa..
"Ahhhhh nanti paa clara mau keluarin sperma p-paa.. dari vagina clara" ucapku menjelaskan
"Ayo buruan nanti mama keburu pulang" ucap p-paa..
"Tapi pa, vagina clara masih banyak sperma p-paa.., nanti bisa netes keluar waktu clara jalan" ucapku merengek
"Ya sudah kamu pake celana dalam aja biar gak keluar peju p-paa... Ingat pake baju yang seksi sama jangan pake bh" ucap p-paa.. memerintahku
"Iya pa bentar clara lap dulu vagina clara pake tisu"
Akupun mengambil tisu basah yang ada di meja, aku lap kulit luar vaginaku yang masih terdapat tetesan sperma p-paa... Aku berusaha menekan nekan vaginaku dari luar berharap sperma p-paa.. dapat keluar, tapi ternyata yang keluar hanya sedikit. Sebenarnya aku ingin mengoreknya dengan jariku, tapi p-paa.. terlalu terburu buru sehingga aku hanya membersihkannya seadanya.
Agar cairan sperma p-paa.. tidak menetes aku memakai celana dalam putih dengan motif sedikit, dengan rok pendek, serta baju u can see tipis berwarna kuning
Karena tau vaginaku belum bersih, selama perjalanan p-paa.. hanya memeras meras gemas payudaraku dari luar baju, seperti sedang meremas squishy
p-paa.. mengajakku berkeliling di mall, untung hari ini hari senin jadi tidak banyak pengunjung yang datang, walupun masih saja ada yang menatapku dengan nafsu karena pakaian miniku serta payudaraku yang sedikit bergerak ketika aku melangkah
"Pa clara mau ke wc" ucapku
"Buat apa,"
"Mau bersihin vagina clara, kayaknya sperma p-paa.. ngalir keluar" ucapku malu
"Haaaa coba sini p-paa.. liat" ucap p-paa.. sambil memegang paha putihku
"Ehhhh jangan disini pa malu, di wc aja ya" ucapku
"Ingat clara hari ini harus nurut sama kata kata p-paa.." ucap p-paa.. mengingatkanku
"Tapiiii nantii dilihat orang paa" ucapku lagi
"Emang kalau dilihat orang kenapa, kan clara juga cuman dilihat aja" ucap p-paa.. memberi alasan
"Sudah kamu jangan banyak protes, duduk dilantai cepet, p-paa.. mau lihat beneran keluar atau itu cuman akal akalan clara saja" ucap p-paa.. tegas
Aku tidak dapat berbuat apa apa lagi, dengan pelan p-paa.. sedikit mendorong badanku agar aku duduk dilantai mall yang dingin ini, p-paa.. membuka kedua kakiku memperlihatkan celana dalamku yang berwarna putih ini. Melihat tingkah p-paa.. beberapa pengunjung mall ada yang langsung melihat kearahku terutama ke celana dalamku yang terbuka bebas ini
"Buka cepet" ucap p-paa.. agak berteriak karena aku berusaha menutup celana dalamku dengan tangan. Karena aku tidak mau p-paa.. berteriak lebih kencang dan menarik perhatian banyak orang, aku membuka tanganku memperlihatkan celana dalamku yang basah akibat sperma p-paa.. yang mengalir keluar
"Ternyata kamu gak bohong clara, sampe basah gitu celana dalam kamu" ucap p-paa.. merasa puas
"Sudah yaa pa" ucapku memohon
"Buka kolor kamu clara, nanti p-paa.. beliin yang baru" perintah p-paa..
"Tapi paaa, masa clara buka kolor disini"
"Cepet buka aja, kamu mau nanti banyak yang liat" ucap p-paa... Dengan masih dalam posisi duduk aku mulai menurunkan celana dalamku, terlihat lendir sperma p-paa.. yang mulai mencair mengalir keluar dari vaginaku
"Sini" ucap p-paa.. sambil mengambil kolor ku, p-paa.. mulai membersihkan vaginaku agar tidak ada lendir lagi
"Yuk" p-paa.. menarikku agar berdiri, dengan tanganku yang masih digenggam erat p-paa.. membawaku ketempat baju perempuan, aku melihat semua pakaian perempuan yang aku butuhkan ada disitu semua. p-paa.. terus saja menarikku membawaku ke stand yang menjual banyak celana hot pants
"Loh pa kok kesini, bukan nya mau beli kolor clara dulu" ucap ku protes karena aku sudah merasa risih
"Kita beli celana dulu, p-paa.. bosen liat kamu pake rok mini terus" ucap p-paa..
"Tapi pa, clara kedinginan gak pake kolor ucapku melawan
"Kan sudah p-paa.. bilang p-paa.. bosen liat clara pake rok terus, kalau mau clara gitu, buka aja rok clara habis itu kita beli kolor nya,"
"Telanjang dong clara pa" tanyaku polos
"Iya itu kan mau clara"
"Iya deh pa kita beli celana dulu aja" ucapku pasrah. p-paa.. mulai mencari cari celana pendek untukku, membuka setiap lipatan celana, tapi sepertinya p-paa.. tidak menemukan celana pendek yang pas untukku
"Cari apa pak" ucap salah satu penjaga stand yang sontak membuat aku dan p-paa.. kaget
"Gini mas, saya mau beli celana pendek buat cewek ini, tapi bahan celananya harus yang lembut dan ketat biar keindahan tubuh cewek ini dapat terlihat" ucap p-paa.. kepada penjaga stand itu,
"Saya tau yang bapak mau" ucap penjaga stand itu sambil mencari
"Yang ini kan pak" sambil memegang satu buah celana pendek berwarna putih
"Kok kecil sekali, apa muat" tanya p-paa..
"Ini muat kok pak, dia kelihatan kecil karena menggunakan kualitas terbaik bahan nya lembut dan elastis jadi dapat mengikuti bentuk tubuh pemakainya" ucap nya menjelaskan
"Wah bagus ini, coba dipake clara" ucap p-paa.., aku pun mengambil celana pendek itu dan mau pergi kearah kamar pas
"Loh mau kemana kamu clara" tanya p-paa..
"Mau dicobain di kamar pas la pa, apa lagi" ucapku kesal
"Cobain disini aja, kelamaan kalau kamu harus ke kamar pas" perintah p-paa..
"Tapi di sini ada cowok pa" ucapku sambil menunjuk penjaga stand itu
"Nama kamu siapa" tanya p-paa..
"Nurdin pak" ucap penjaga stand itu
"Ok, mas nurdin, apa boleh anak saya coba in celana nya disini" tanya p-paa..
"Selama bapak tidak keberatan, tidak masalah pak, soal ny tidak ada peraturan kalau pengunjung harus mencobanya di kamar pas" ucapnya menjelaskan
"Tu denger clara, gak p-paa.. kamu coba disini, sekalian biar orang lain bisa kasih penilaian cocok gak celana itu buat kamu" ucap p-paa..
"Ttttaaaapppiiii pa" ucapku gemetar
"Ingat janji kamu clara" ucap p-paa.. sambil berusaha menarik rokku turun dengan kasar
Krrraaaaakkkkkkkkk, rok ku pun sobek karena p-paa.. menariknya dari bawah dengan keras
"Kan sudah p-paa.. bilang jangan ngelawan omongan p-paa.." ucap p-paa.. marah. Aku malu setengah mati karena yang sobek adalah bagian belakang ku sehingga pantatku terbuka tanpa dihalangin kain sedikitpun
"Iya pa clara bisa buka sendiri" ucapku kesal karena perlakuan p-paa... Aku pun membuka reslating rokku, sebenarnya tanpa membuka reslating itu rokku sudah dapat terbuka, cuman aku terlalu malu melakukan itu
"Wahhhhh gak pake kolor pak anak nya, putih banget mekinya" ucap penjaga itu kaget
"Iya biasa anak nakal, disuruh pake kolor katanya gak mau karena risih" ucap p-paa.. berbohong
"Yang bener pak? Beruntung sekali bapak punya anak kayak gini" ucapnya dengan tatapan mesum
"Bener, ya kan clara" tanya p-paa.., sambil menyenggol pinggul ku
"Ehhmmmmm iya pa" ucapku pasrah
"Ya sudah cepet pake celana nya, p-paa.. sudah gak sabar buat liatnya"
Akupun mengambil celana pendek itu, dengan perlahan aku memasukkan kedua kakiku ke celana itu, agak susah memang memasukkan nya tapi seperti yang dikatakan perjaga itu celana ini elastis dan dapat menyesuaikan dengan bentuk tubuh
"Cocok clara buat kamu bagus bentuknya" ucap p-paa.. senang sambil terus saja melihat kearah celana yang sedang aku gunakan, begitu pula penjaga stand itu
"Bagus pak, sampe ngecap gitu meki anak bapak, tembem lagi" ucap penjaga stand itu memberi komentar melihat bibir vaginaku yang tercetak jelas di celana yang aku pakai
"Hahahaha tentu, sudah sering aku latih itu meki nya makanya bisa tembem kayak gitu" ucap p-paa.. bangga
"Hah maksud bapak gimana"
"Ya saya sodok terus setiap hari, makanya bisa bengkak kayak gini mekinya, ya kan clara" ucap p-paa..
"Arrrkkkhhhhhh" desahku karena jari p-paa.. mendadak menusuk ke vaginaku dari luar celana
"Mantap juga pak, tapi kalau boleh saran anak bapak bagusan gak perlu pake celana, lebih cantik pak" ucap penjaga itu menggoda
"Hahahhaa tau aja" ucap p-paa.. senang
"Kalau gitu clara sini ikut p-paa.." ucap p-paa..
"Hah kemana pa"
"p-paa.. mau beliin kamu baju baru"
"Lo katanya habis ini mau beliin clara kolor" ucapku protes karena sudah sangat risih dengan keadaanku saat ini
"Sudah baju aja dulu, lagian kata masnya kamu cantik kok kayak gini" ucap p-paa.. sambil meremas remas pantatku
"Iya betul pak" ucap penjaga itu
"Kalau gitu mas juga ikut cari baju buat cara, kan masnya sudah bantuin cari celana anak saya" ucap p-paa.. mengajak
"Boleh pak, ayo mari saya tunjukkan"
p-paa.. menarikku lagi agar terus mengikutinya, pengunjung mall pun terheran heran melihatku terutama bagian pantatku yang bulat ini tercetak dengan jelas. Aku pura pura tidak melihat mereka walupun terkadang ada yang menghinaku dengan kata kata
"Di sini pak, mau cari baju yang model apa" tanya penjaga itu
"Biar serasi, carikan tank top warna putih aja" ucap p-paa..
"Baik pak" ucap penjaga itu dengan cepat
"Ini pak" ucap penjaga itu lagi sambil memberikan tank top yang super mini
"Nah clara coba kamu pake" ucap p-paa... Karena aku tidak mau terjadi drama dan membuat penjaga stand itu tambah bernafsu kepadaku, aku langsung mengambil tank top itu
"Coba nya disini lagi" tanyaku kesal
"Iya dong clara, coba disini aja, sekalian masnya mau lihat juga" ucap p-paa.. sambil tersenyum
Aku sudah menyiapkan hati kalau p-paa.. pasti bilang seperti itu. Aku pun mulai melepaskan baju u can see kuning ku, biarkan kedua payudaraku terbuka tanpa tutupin apa pun. Penjaga stand itu pun tercengang saat aku selesai membuka bajuku
"Lo pak, gak pake bh juga anaknya" tanya nya
"Hahahaha iya mas, dirumah aja ini anak sering gak pake baju" ucap p-paa..ku
"Tunggu clara jangan dipake dulu bajunya" ucap p-paa.. sambil menahan tanganku saat aku mau mencoba tank top putih itu
"Kenapa pa, malu clara"
"Bentar aja, mas nya mau lihat toket kamu clara. Gimana mas, bagus gak toket anak saya" ucap p-paa.. sambil memegang payudaraku bagian bawah, seperti pedagang yang sedang mempromosikan barang. Aku hanya bisa berdiri kaku membiarkan p-paa.. menjamahku memperlihatkan daerah pribadiku
"Wah ini gak usah di tanya lagi pak, bagus banget toket anak bapak. Mana pentilnya besar dan berwarna pink" ucap penjaga itu memujiku
"Hahahha kamu boleh coba baju nya clara" ucap p-paa... Aku pun buru buru memakai tank top itu agar orang lain tidak ada yang melihatku
"Wah mantap clara, pentil kamu pun sampe ngecap gitu dibaju" ucap p-paa.. sambil menyentil nyentil putingku agar putingku lebih keras lagi
"Eehhhmmmmm aaahhhhhhhhhh sudah cukup paaa" ucapku saat puting ku dipermainkan
"Jadi mas berapa total semua baju ini" tanya p-paa..
" 1 juta pak"
"Hah 1 juta, mana ada saya uang sebanyak itu" jawab p-paa.. heran
"Kalau gitu bajunya harus dikembalikan pak,"
"Gini aja mas, gimana kalau mas nya aja yang bayar baju ini, kan mas juga sudah liat tubuh anak saya"
"Maaf gak bisa pak"
"Gini biar mas mau, mas bisa cobain tubuh anak saya sekarang, gimana" ucap p-paa.. memberi penawaran
"Hah jangan gila pa" ucapku marah karena tidak terima dengan kata kata p-paa..
"Loh clara, kamu mau baju ini dikembalikan lagi, kamu taukan rok kamu sudah sobek. Tapi kalau clara mau jalan sama p-paa.. pake rok yang robek, p-paa.. sih gak masalah, keputusan ada ditangan clara" ucap p-paa.. yang membuat penjaga itu jadi kesenangan
Aku terdiam, aku berpikir, kalau aku memakai rok sobek ini untuk berjalan di mall, pasti bakal banyak orang yang melihat tubuhku terutama bagian pantat yang tidak tertutup kain
"Ok pa, clara mau, tapi clara mau ngelayaninnya cuman sekali aja" ucapku memberi syarat
"Gimana mas, mau gak" tanya p-paa..
"Mau deh pak, kapan lagi bisa nyicip amoy cantik cuman harga 1juta" ucap penjaga itu
"Yasudah sini buruan nanti saya kena marah boss, hisap kontol saya biar kontol saya lebih tegang" ucap penjaga itu memperlihatkan batang kemaluannya yang masih lemas
Karena batang kemaluannya yang masih lemas aku agak kesusahan untuk menghisapnya, rasanya aku sedang menghisap kikil sapi yang lemas. Agak susah membuat batang kemaluan penjaga ini supaya tegang, aku memcoba membuka kulit batang kemaluannya kemudian menjilat ujung kepala batang kemaluannya dengan lidahku ini
"Aarrjkkkkhhhhh" desah penjaga itu puas, mendadak batang kemaluannya berdiri tegang dan sangat keras
"Ok pintar kamu, cocok buat jadi lonte" ucap nya didepan p-paa.., tapi p-paa.. tidak marah, p-paa.. malah senang aku diperlakukan kasar oleh penjaga itu
"Cepat kamu duduk dilantai, gua mau ngentotin lo" ucap nya memberi perintah. Aku pun duduk dilantai sembari membuka celanaku
"Kenapa lo buka celana" ucap penjaga itu
"Kan mau ngentot" ucapku polos
"Gua tau lo sudah jadi lonte, tapi gak usah buka celana juga, gua mau ngentotin lo dengan pakaian lengkap" ucap penjaga itu sambil menyibakkan celana ku kesamping agar lubang vaginaku terlihat dengan jelas, menaikkan tank topku keatas membuat kedua payudaraku tergantung bebas. Dia mulai meremas remas kedua payudaraku dengan gemas
"Aaahhhhhhhh pelan pelan mass ughhhhhhh" ucapku yang sedikit memekik karena remasannya yang terlalu kuat
"Hahaha habis bulat banget toket lo clara" ucap penjaga itu sambil terus saja meremasnya dengan kasar
"Ehmmmm ahhhhhhh ampun mas pelan pelan" ucapku sambil meneteskan air mata karena p-paa.. dapat melihat ekspresiku ketika dilecehkan aku sedang dilecehkan orang yanh tidak dikenal
"Mmmmmmhhhh mmmmhhhhhhh" desahku saat tangan penjaga itu mulai menggesek gesek daerah vaginaku, aku mulai terangsang hebat karena membayangkan aku sedang diperkosa oleh orang lain di depan p-paa.., dan didalam mall yang sebesar ini tidak tau apakah ada yang melihat aktifitasku ini
"Ehhhhhmmmmm aahhhhhhhhhh" aku melenguh panjang, kakiku mengejang hebat dengan kedua mataku tertutup, tubuh ku mengejang hebat merasakan nikmat orgasme yang kudapat
"Hahahhaha kalah juga akhir nya lu lonte, sekarang gua mau cicipin lubang kencing lo ini clara" ucap penjaga itu sudah tidak sabar lagi
Penjaga itu mengarahkan batang kemaluannya masuk kedalam lubang vaginaku, dengan mudah semua batang kemaluannya masuk sempurnah kedalam vaginaku. Mudah saja penjaga itu masukkan nya karena lubang vaginaku yang masih longgar akibat p-paa.. baju mengenjotku dengan keras beberapa jam lalu
"Mantap pak lubang nya, masih seret" ucap penjaga itu senang sambil terus memaju mundurkan batang kemaluannya. p-paa.. hanya tersenyum puas
"Ehhmmmm ehhhmmmm ehhmmmmm" aku hanya mendesah pelan menikmati setiap sodokan yang dia berikan, memang tidak sekasar dan sebesar batang kemaluan p-paa.. tapi aku masih bisa menikmatinya
PLOK PLOK PLOK bunyi kedua kulit kami yang beradu di dalam mall yang besar ini
"Enak ya cantik kontolku" ucap penjaga itu
"Hahahhaha nikmati clara kontol mas ini, kamu bakal p-paa.. ajarin buat bisa muasin kontol orang orang yang belum kamu kenal" ucap p-paa.. sambil memencet kedua pipi, dengan ekspresi muka sangeku saat sedang digenjot
"Ehmmm iya mas enakkkk" ucapku dengan mata yang sayu menginginkan yang lebih kasar lagi, karena sampe sekarang belum ada tanda tanda kalau aku mau orgasme
"Hahahaha memang lonte, tadi aja jutek mukanya, sekarang sange betul" ucap penjaga itu sambil tangannya meremas kedu payudaraku
"Ehhmmmm ahhhhhhhhh ahhhhhhh enak mass yang keras" racauku tidak jelas saat dia meremas kedua payudaraku
"Gila gak tahan aku, aku boleh keluar didalam atau diluar pak" ijin penjaga itu ke p-paa.. dengan terus menaikkan ritme genjotannya
"Terserah mas, mau didalam juga gak p-paa.., itu meki sudah sering minum peju orang" ucap p-paa.. menghinaku yang sedang terbaring dilantai ini
"Baik pak, akan aku semprot sebanyak mungkin" ucapnya sambil menyodoknya dengan keras hingga mentok terkena perutnya
Crrrooooottt crrroootrt crrrroooottt crrroooottt
Penjaga itu dengan banyak mengeluarkan semua sperma nya, sepertinya dia sudah lama tidak mengeluarkan sperma nya
"Ah lega juga ada tempat buat buang sperma" ucapnya sambil menarik batang kemaluannya keluar dari vaginaku. Sperma nya pun langsung mengalir keluar membasahi lantai mall
"Sudah puas mas" ucap p-paa.. yang sedari tadi duduk disebelahku melihat setiap detail ekspresi mukaku saat digenjot orang lain
"Sudah pak, puas banget, lain kali kalau mau beli baju, cari aja saya" ucap penjaga itu memberikan penawaran
"Hahahahaha nanti aku suruh anakku yang pergi kesini langsung" ucap p-paa.. puas
"Ayo clara mau pulang gak, ngapain masih tiduran disitu" ucap p-paa.. meledekku ketika melihatku masih terbaring lemas dilantai mall yang dingin ini
"Masih mau cari kontol yang lain itu pak, liat aja kaki nya masih ngangkang kayak gitu, siap buat ditusuk lagi" ucap penjaga itu mengomentari posisiku
Sebenarnya aku mau langsung bangun, tapi badanku masih lemas akibat sodokannya yang begitu cepat tadi. Setelah badanku cukup kuat aku buru buru bangun dan memperbaiki posisi baju dan celanaku yang berantakan.
Setelah kejadian kemarin dimall, aku merasa badanku sangat capek, kakiku pun serasa sangat lemas. Aku masih saja berbaring, bermalas malasan menikmati hari libur sekolah, sambil sesekali tanganku mengelus ngelus bibir vaginaku yang masih tertutup celana ini.
"Ini bagian tubuhku yang sangat diinginkan oleh semua laki laki yang sudah aku temui" pikirku melayang memikirkan kalau aku sekarang sedang diperkosa oleh banyak laki laki, sambil tanganku terus mengelus bibir vaginaku yang semakin berlendir. Jengger bibir vaginaku semakin melebar dan sekarang warnanya sedikit agak menghitam, berbeda jauh dari bentuk vaginaku saat belum pernah ada benda yang masuk kedalamnya
" Clara " teriak mama membangunkanku, dengan spontan aku menghentikan aktifitas tanganku mengelus vagina
" Iya ma " ucapku, aku pun bangun kemudian membetulkan celanaku yang agak berantakan ini
" Tumben anak mama bangunnya siang banget" ucap mama yang sedang sarapan dimeja
"Iya ma kemarin habis ujian olahraga jadi badan clara capek sama lemes" ucapku memberikan alasan
"Ya sudah sini sarapan dulu biar gak lemes lagi, nanti habis itu kita pergi pijat" ucap mama sambil menikmati sarapannya
"Ha? Pijat ma?" Ucapku aneh
"Iya pijat, mama biasanya kalau pegel pegel, mama pergi pijat, biar pegelnya cepat hilang" ucap mama menjelaskan
"Oh gitu, gak geli ma badannya dipegang pegang sama orang lain" ucapku pura pura penasaran, padahal tubuhku sudah sering dijamah oleh banyak orang yang tidak aku kenal
"Awalnya geli clara, tapi lama lama nanti juga gak geli lagi kalau sudah kebiasaan" ucap mama menjelaskan
"Sudah, buruan makannya, nanti kesiangan ketempat pijatnya, malah antri panjang lagi" ucap mama sambil mempercepat makanannya. Akupun mulai melanjutkan sarapanku
"Nanti clara harus pake baju apa ma buat pijet nanti" ucapku polos
"Pake aja baju yang nyaman" ucap mama singkat
"Gak pake baju kalau yang nyaman ma hehehhe" ucapku sambil tersenyum menggoda
"Hussss anak cewek gak boleh ngomong gitu, Kalau mama biasa pake kaos sama celana legging, biar pijetinnya mudah" ucap mama menjelaskan
"Oh gitu, clara juga mau pake baju kayak gitu juga deh" ucapku
DITEMPAT PIJAT
"Wah sudah rame ma yang antri" ucapku sambil melihat orang orang yang sudah duduk menunggu antrian pijat
"Kita gak antri kok, mama sudah booking tadi pagi, jadi kita bisa langsung masuk" ucap mama sambil menggandeng tangan ku kesebuah ruangan yang diberi pembatas horden
Kreeeeekkkkk, mama membuka salah satu horden yang menutupi setiap ruangan
" Mbah " ucap mama sambil tersenyum
" Oh ibu " ucap tukang pijat itu dengan santai
"Ma, kok yang pijat cowok sih, kan clara malu, mana tukang pijetnya tua lagi" bisikku kemama
"Gak p-paa.. simbah itu profesional kok, mama sering pijat sama dia, iyakan mbah?" ucap mamaku santai sambil memanggil tukang pijat itu
"Hahahaha iya buk" ucap tukang pijat itu santai
"Jadi siapa yang mau dipijat" ucap simbah bertanya
"Ini mbah, anak gadis saya" ucap mama
"Wah cantik anaknya buk kayak mamanya" ucap simbah menggoda
"Hahahhaha bisa aja mbah ini" ucap mama tersipu malu
"Ayo neng naik keatas ranjang" ucap tukang pijat itu mengarahkan
"Sudah, naik aja, mama tungguin disini kok" ucap mamaku yang melihat aku sedikit ragu. Mendengar mama berkata seperti itu aku sedikit lebih tenang. Aku berjalan pelan menuju ranjang pijat itu, sedangkan mama duduk menghadap kearahku sambil bermain hp
"Yuk naik" ucap tukang pijat itu, tanpa berkata kata aku pun naik keatas ranjang itu
"Yang rileks ya neng, ini pertama kali ya" ucap tukang pijat itu membuka percakapan
"Iya mbah pertama kali" ucapku
"Ok, kalau gitu, mau mbah pijat bagian depannya dulu atau belakangnya" ucap tukang pijat itu memberi pilihan
"Belakang aja dulu mbah" ucapku gugup,
"Tengkurap ya neng" ucapnya, aku pun membalikan badanku dengan sedikit memperbaiki posisi bajuku yang agak terbuka waktu aku membalikkan badan
"Ehhhhhmmmmmmmm" desahku tidak sengaja saat jari tukang pijat itu mulai menyentuh badanku, aku sebenarnya sadar kalau badanku sekarang lebih sensitif apalagi disentuh oleh laki laki.
"Tenang aja ya neng, jangan terlalu tegang" ucap tukang pijat itu sambil tersenyum. Awalnya tukang pijat ini memijat kedua tanganku dengan cekatan, lama kelamaan tangannya perlahan berpindah kepunggungku
Dia terus saja memijat seluruh punggungku dengan detail. Aku akui bahwa pijatan nya sangat enak, badanku terasa agak lebih ringan
"Neng, mbah pijat bagian bokongnya juga ya" ucap mbah itu meminta ijin
"Iya mbah" ucapku mengiyakan karena aku sudah yakin kalau dia bukan tukang pijat yang abal abal.
Dia mulai meremas remas pantatku yang masih tertutup celana legging, menekannya tengah kedua tangannya sambil sesekali tangannya diputar diatas pantatku walau terkadang tangannya pelan pelan turun ke bagian pribadiku, tapi tidak terlalu aku hiraukan
"Buk bisa minta ijin supaya anaknya buka bajunya sama legging nya, biar saya bisa oleskan minyak pijat nya, boleh?" ucap tukang pijat itu secara spontan
"Oh iya mbah gak p-paa.., di buka ya clara baju sama legging kamu biar si mbahnya bisa oleskan minyaknya kebadanmu" ucap mama.
"Tapi ma, aku malu, kan yang pijat laki laki" ucapku protes
"Tenang aja neng, sudah sering kok cewek yang mbah pijat" ucapnya meyakinkan
"Tuh dengerin" ucap mama, dengan berat hati aku membuka baju dan celana leggingku dalam kondisi masih tengkurap dengan sedikit dibantu oleh si mbah. Kini aku hanya mengenakan bh dan kolor saja yang berwarna hitam senada, memperlihatkan tubuh putih mulusku didepan mata seorang kakek kakek.
"Baik neng, mbah olesin minyak urutnya ya" ucapnya
"Iya mbah" ucapku mengiyakan. Perlahan mbah itu mulai menuangkan minyak pijatnya keseluruh tubuhku, bentuknya seperti baby oil, tapi baunya berbeda.
Setelah seluruh tubuhku licin tertutup oleh minyak, mbah mulai meratakan seluruh minyak pijat itu ditubuhku. Sebenarnya ini sangat geli karena tangannya yang keriput mengelus kulit mulusku dengan pelan, seperti seorang kakek yang lagi mengelus cucunya tanpa baju. Setelah merasa cukup mbah itu mulai memijat tubuhku kembali
"Enak neng" ucapnya
"Ehmmmm enak mbah" ucapku sambil masih dalam posisi berbaring
Mbah itu terus saja asik memijatku, tetapi terkadang tangannya menabrak tali bh ku, memang hari ini aku sedang memakai bh yang berkawat, jadi tali belakangnya agak besar, sambil sesekali tangannya berusaha masuk kedalam kolorku saat memijat kedua bongkah pantatku
"Ehemmm, buk" ucap si mbah kearah mama yang masih saja fokus melihat hpnya
"Eh iya mbah, maaf tadi saya terlalu asik main hp" ucap mama
"Gini buk, kalau saya minta ijin buat anak ibuk buka bh sama kolornya bisa buk?" Ucap mbah itu bertanya
"Loh kenapa dibuka mbah" ucapku langsung protes
"Iya neng, soalnya bh sama kolor neng mengganggu mbah mijat, nanti kurang maksimal mijatnya" ucap mbah itu memberi penjelasan
"Clara nurut aja sama mbah" ucap mama santai
"GAK MA!!!!, clara gak mau" ucapku sedikit berteriak
"Yasudah kalau mau neng gitu mbah gak maksa, kalau gitu pijatnya sampe sini aja neng, soalnya kalau dilanjutin sama aja gak maksimal pijatannya mbah" ucap si mbah
"Gini aja, clara buka aja bh sama kolornya biar si mbah bisa mijat menyeluruh, nanti pas pijatnya mau telentang, clara pakai lagi bh sama kolornya, gimana mbah, bisa kayak gini" ucap mamaku memberi saran
"Oh iya boleh kayak gitu buk, soalnya dalam ternik memijat, bagian belakang tubuh yang paling penting, karena berdekatan dengan tulang punggung" ucap si mbah setuju
"Gapapa.. kan clara. Ucap mama lembut
"Iya deh, kalau nanti dipakai lagi" ucapku pasrah. Dalam posisi telantang aku melepaskan pengait bhku dan aku letakkan disamping ranjang
"Maaf ya neng, mbah bantu buka kolornya, kan tangannnya neng gak sampai" ucap mbah itu sambil menarik kolorku turun kebawah, melepasnya dari kaki ku
"Sini mbah kasih aku" ucapku meminta kolorku yang sudah basah terkena minyak urut. Sekarang tubuh ku bener benar tidak tertutup kain sama sekali
Mbah mulai memijat tubuhku ulang dari punggung bagian atas, terkadang jarinya dengan sengaja mencoba menyentuh payudaraku dari samping. Pelan pelan pijatannya semakin turun menuju kedua pantatku. Mbah mulai meremas pantatku lebih keras dari sebelumnya dengan sedikit merenggangkan kedua kakiku kesamping
Aku membiarkan mbah sedikit merenggangkan kakiku, karena aku masih yakin kalau si mbah orang yang profesional, walaupun aku tau, dia dapat melihat lubang kemaluan dan lubang pantatku dengan jelas
Si mbah mulai memijat kedua pahaku, menekan nekan bagian paha dalamku, sambil jarinya terkadang bersentuhan dengar jengger vaginaku
"Neng sudah nyicip berapa kontol" tiba tiba bisik mbah itu di telingaku. Aku pun kaget, jantungku mendadak berdetak kencang
"Ha maksud mbah" ucapku bingung, sambil si mbah masih saja memijat dibagian pahaku
"Gak usah pura pura bodoh neng" ucap si mbah
"Aaaaaaahhhhhhhhhhhhh" desahku tertahan, karena mbah mendadak langsung memasukkan kedua jadinya kedalam vaginaku, aku melirik kearah mama, ternyata mama tidak mendengar teriakan aku tadi
"Mana ada anak sekolah mekinya sudah bisa dimasukin dua jari gini" ucap si mbah sambil jarinya mulai mengorek ngorek bagian dalam vaginaku tanpa henti
"Ehmmmmm arrrkkkkkk ampun mbah, tolong keluarin jarinya" ucapku pelan, karena aku gak mau mama tau
"Mending neng jawab, atau mbah laporin kemama neng kalau neng sudah jadi pelacur disekolah" ucapnya disamping kupingku sambil mencium wajahku yang masih berbaring diranjang
"Ehhmmmmmm aaahhhhhhhhh jangan keras keras mbah" ucapku memohon
"Kalau neng gak jawab juga, mbah cepatin gerakan tangan mbah" ucap simbah mengancam
"Ehhmmmmm aakkkkkkkkkhhhhhh ampun mbahhhh, puluhan mbah" ucapku sambil suaraku tertahan. Simbah tidak peduli dan terus saja mempercepat gerakan tangannya mengobok ngobok lubang vaginaku
Cccccrrrreeettt cccccreeeeettttt, cairan vaginaku mengemprot keluat bercampur dengan minyak pijat yang menempel ditubuhku
"Aarrrrhhhhhhhhhhhh" badanku masih saja bergetar pelan menikmati sisa sisa orgasmeku yang masih tersisa
"Wah masih muda tapi sudah jadi pelacur ya neng" ucap si mbah sambil jarinya berusaha menyodok kedalam lubang pantatku
"Arrrrkkkkkkkk ehmmmmmm" releks tanganku menutup mulutku agar suaraku tidak keluar
"Gini aja neng, dari pada mbah lapor ke mama neng, kita buat perjanjian, mbah sekarang boleh mainin tumbuh indah neng ini sepuasnya, gimana neng" ucap si mbah sambil tersenyum senang
"Ssshhhhhhhhhhhh iyyaaaa mbah, tapi mohon mbah jangan lapor ke mama ya" ucapku sambil menahan nikmat dari permainan jarinya
"Iya neng, asal neng nurut sama mbah" ucap si mbah sambil lidahnya menjilatin bagian punggungku
"Telentang dong neng" ucap si mbah
"Aduh malu aku mbah, gimana kalau nanti keliatan mama" ucapku memberi alasan
"Neng ini disekolahin mahal mahal tapi masih aja bodoh, suruh aja mama neng keluar kalau neng malu" ucapnya sambil tersenyum mesum kearahku sambil tangan nya terus saja meremas remas kedua bongkah pantat ku
"Ma" ucapku
"Iya sayang"
"Ma, bisa gak beliin clara Boba yang ada didepan, clara haus ma" ucapku
"Gak p-paa.. nih mama tinggal" ucap mama
"Iya ma gak p-paa.. kok" ucapku sambil tersenyum,
"Titip anak saya ya mbah" ucap mama sambil meninggalkan ku berduaan dengan tukang pijat ini
"Yuk telentang dong neng, kasih liat tubuh indah mu ke mbah" ucapnya senang, dengan mata tertutup aku pun pasrah membalikkan badanku dengan perlahan, memperlihatkan seluruh tubuhku ini yang sudah tidak tertutupi kain sedikitpun kepada si mbah
"Cantik neng badannya, mbah cicip ya" ucap tukang pijit itu sambil menyoleskan minyak urut yang banyak ke tubuhku ini
Dia mulai meremas remas gemas kedua payudaraku yang sekarang sudah bertumbuh lebih besar dari pada yang dulu. Perlahan tangannya mulai menjalar kebawah mengarah ke lubang kemaluanku yang mulai memerah.
"Pelan pelan mbah" ucapku pasrah terhadap apa yang akan dilakukan simbah
"Tenang aja neng, mbah sudah pengalaman kok kalau soal ngurut memek kayak gini" ucapnya sambil mengorek ngorek vaginaku lagi. Aku memejamkan kedua mataku menikmati sensasi yang berbeda antara nikmat lubang vaginaku dengan pijatan simbah. Simbah terus saja menggerayangi seluruh tubuh mulusku ini dengan minyak urutnya
"Mbah masukin ya neng" ucapnya yang membuatku kaget dan buru buru membuka kedua mataku. Ntah sejak kapan simbah sudah membuka celananya, mengeluarkan batang kemaluannya yang sudah tegang itu
"Ehhhhh tapiiii mbah" ucapku ragu sambil menutup mulutku karena kaget akan ukuran batang kemaluannya
"Ingat neng, mbah janji gak bakal bilang ke mama neng, asal neng bisa mbah pake buat hari ini" ucap simbah sambil mengurut ngurut batang kemaluannya agak semakin tegang
"Iya deh mbah, tapi pelan pelan ya mbah, aku jarang dimasukin batang yang ukurannya sepanjang itu" ucapku agar simbah berhati hati memasukkannya, sambil tangan simbah membimbing kedua kakiku agar lebih lebar lagi
"Tenang neng, meki neng sudah basah kok" ucapnya sambil berusaha mendorong masuk batang kemaluannya
"Ehmmmmmmmm aahhhhhhhhhhhhh" desahku pelan saat batang kemaluan simbah masuk kedalam lubang kemaluanku. Perlahan simbah mulai menggerakkan batang kemaluannya dengan perlahan
Aku akui batang kemaluannya memang lebih besar dari punya p-paa.., tapi tidak sekeras punya p-paa... Aku merasakan seperti vaginaku dimasukkin sosis yang panjang, memang panjang tapi tidak begitu membuatku nikmat
Simbah terus saja fokus menyodok lubang kemaluanku ini. Aku berusaha menikmati setiap sodokan yang simbah berikan, walaupun aku kurang terangsang, aku akui sekarang aku butuh permainan yang lebih kasar lagi agar tubuhku ini dapat merasakan nikmat
Kreeeeekkkkkkkkkkk mendadak tirai pembatas antara ranjang satu dengan yang lainnya agak terbuka
"Iiiiiiiiiih kakak lagi ngapain itu sama simbah" teriak anak kecil yang mendadak berdiri ditirai yang terbuka itu. Mataku hanya bisa terbelalak kaget, jantungku berdetak kencang, apa yang harus aku lakukan, apakah aku akan ketahuan oleh semua orang.
"Cepat kamu urus dia" ucap simbah tidak perduli dan terus saja mengenjotku dengan tempo yang stabil
"Shuuuuuuuu" jari telunjukku menempel dibibirku, menandakan agar anak kecil itu tidak berisik
"Sini dulu dek" ucapku memanggilnya pelan dengan badanku yang sedikit bergoncang karena sodokan simbah. Anak itu pun maju perlahan menuju ranjang tempatku berbaring
"Nama kamu siapa" ucapku lembut
"Kevin" ucapnya dengan suara yang tidak begitu jelas, sambil matanya terus saja menatap ke seluruh tubuhku yang bergerak naik turun mengikuti irama dari sodokan simbah
"Gini kakak ada permainan, kevin mau ikut" ucapku lembut
"Mau mau mau mau" ucapnya kegirangan
"Peraturannya, kevin harus diam gak boleh berisik, nanti kakak kasih hadiahnya" ucapku menjelaskan, dengan sigap tangannya langsung menutup mulut kecilnya
"Pinter" ucapku sambil mengelus kepalanya
"Sekarang buat hadiahnya, kevin tau gak ini apa" ucapku sambil memegang payudaraku sebelah kanan, memperlihatkan kepada kevin. Sebenarnya tambah aku perlihatkan, dari tadi kevin sudah dapat melihat seluruh tubuh telanjangku ini
"Tau kak, itu kan susu kayak punya mama" ucap anak itu polos
"Kevin masih suka minum susu sama mama? " tanyaku
"Sudah gak lagi, kan kevin sudah besar" ucapnya polos
"Kevin mau minum susu kakak, buat hadiah kevin" tanyaku
"Mau kak mau" ucapnya dengan semangat
"Yausah sini minum susu kakak, tapi jangan digigit ya" ucapku sambil sedikit meremas payudaraku agar puting payudaraku lebih mancung
Dengan perlahan ia mulai mendekati bibirnya kepayudaraku. Dia mulai menyedotnya dengan pelan seperti anak yang sedang menyusu pada ibunya, sembari tangannya meremas remas payudaraku, seolah oleh akan ada air susu yang akan keluar dari payudaraku
"Keras dikit ya sedotnya kevin" bisikku.
"Ahhhhhhhhh" desahku kaget, karena kevin dengan spontan menyedot payudaraku dengan keras. Aku melihat kepalanya ikut bergoyang mengikuti irama tubuhku
Sekarang, selain lubang vaginaku yang sedang di sodok oleh simbah, payudaraku pun sedang di hisap oleh seorang anak kecil. Aku tidak dapat membayangkan bagaimana kalau ada orang lain yang melihat kegiatan ini, aku seperti pelacur murahan yang haus akan rangsangan. Karena tubuhku dirangsang di dua tempat sekaligus, lubang vaginaku mulai merasakan nikmat dari setiap sodokan yang simbah berikan, tanpa sadar pinggulku ikut bergoyang mengikuti irama sodokan simbah
"Hahhhhh enak mekinya neng, walaupun sudah agak kendor, mau mbah muncratin kemana nih" ucap simbah yang mulai mempercepat tempo sodokannya
"Didalam aja mbah gak p-paa.." ucapku yang sudah diburu nafsu
"Oke itu kamu yang minta ya"
"Ehnmmmmm aaahhhhhh iya mbah buruan" ucapku sambil berbicara dengan cepat menikmati sodokan simbah yang bertambah cepat
"Aaahhhh rasakan ini" crrooooottt crrooooottt crooooottttt simbah menyemprotkan banyak spermanya kedalam tubuhku
"Sudah dulu ya dek mainnya" ucapku agar anak kecil itu berhenti menghisap payudaraku yang mulai agak terasa sakit ini
"Loh simbah gak main sama kakak lagi" ucap anak kecil itu heran
"Kakak sudah capek, liat ni sampe tempat kencing kakak keluar keringat" ucap simbah sambil mencabut batang kemaluannya, memberiarkan anak itu melihat peju putihnya mengalir keluar dari lubang kemaluanku
"Iiihhhh iya mbah" ucapnya dengan mata terbelalak
"Janji nya jangan bilang siapa siapa ya dek" ucapku memecah pandangannya
"Iya kak" ucapnya girang sambil berlari meninggalkanku. Aku melihat puting payudara kananku membengkak dan agak memerah, mungkin itu efek dari emutan anak tadi.
"Haaaaaaaahhhhhhhhh ampun mbah" ccrrrrreeetttt crrrrrrrreeeetttttt crrrrerttttttttt akupun mendadak orgasme hebat karena simbah mendadak menyentil puting payudaraku yang sedari tadi dihisap kevin dengan kuat, membuat putingku menjadi sangat sensitif akan sentuhan. Badan ku melengkung keatas sambil mengejang hebat dari pada sebelumnya
"Hahahahah dasar pelacur, bikin malu orangtua aja, kalau anak mbah yang kayak gitu, sudah mbah pake terus setiap hari" ucap simbah menghinaku sambil terus melihat tubuhku yang masih bergetar menikmati orgasmeku yang tak kunjung berhenti
Lonte muda hehe..mantap..mungkin mamanya tau aja
BalasHapus