Langsung ke konten utama

Adikku Menjadi Sasaran Pelampiasan Nafsuku


Hari ini aku pulang lebih awal dari biasanya karena kuliah hari ini banyak yang kosong. Aku menyempatkan diri untuk menjemput adiku ke sekolahnya terlebih dahulu untuk pulang bersama kerumah. Saat itu aku menunggu adikku didepan gerbang sekolah sambil duduk diatas motorku sambil memakan sepiring tahu gejrot yang katannya terkenal enak disana.



“wah ternyata bener kata orang orang kalau tahu gejrot disini memang maknyos !! ucapku dalam hati.
Ketika aku sedang asik menyantapnya dan rasa pedasnya begitu terasa dimulutku tiba tiba ada suara yang memanggilku
“kak ridwan !! terdengar suara adekku memanggil dari kejauhan.
“hey dek. ucapku
“kakak koq tumben bisa jemput. Biasanya kan sibuk ama kegiatan UKM kalo ngga sibuk kencan ama kak Irma. ucap Dinda dengan wajah manisnya.
“iya kebetulan hari ini kakak lagi pulang cepat jadi bisa mampir kesini dulu. Jawabku sambil menghabiskan tahu gejrot tsb.
Sebelumnya aku ingin memperkenalkan diriku terlebih dahulu yang bernama Ridwan. Aku adalah salah satu ketua UKM di kampus yang memiliki banyak anggota. Kebetulan saja ku bisa menjemput adek perempuanku yang bernama Dinda. Sedangkan irma adalah kekasihku. Dia masih kuliah jurusan pendidikan yang begitu ku sayangi.Kami berpacaran dari awal kuliah dan aku yakin irma juga mencintaiku hingga ia merelakan keperawanannya untukku.


Untuk pertama kalinya kami berhubungan badan ketika masih semester 1. Semua itu berawal aku yang memaksa karena saking penasarannya rasa akan batangku masuk ke dalam kemaluan seorang wanita. Dengan rayuan gombalanku akhirnya irma pun takluk dan rasanya bersetubuh dengan pacarku begitu nikmat.Beruntung ia tak hamil olehku karena sebisa mungkin ku keluarkan air maniku tak di dalam rahimnya. Namun sejak terakhir ku entotin irma di ruang kelas. Akhir2 ini irma jadi sering menolakku untuk bersetubuh dengan alasan lelah atau sedang tak berhasrat.
Pernah ketika itu ku paksa namun irma seakan seperti bosan dengan genjotanku
“kakk…… kok ngelamun….” Dinda mengagetkanku
“ehhhh Dinda…hehe” ucapku
“kak jadi antar aku ke toko buku kan…. Ngelamunin kak irma mulu” Ucap Dinda.
“iya iya….. abis Dinda lama banget ganti bajunya. ucapku

Dinda sepulang sekolah ganti baju… kami janjian ingin ke toko buku… kebetulan Dinda ingin mencari buku novel favoritnya. Di jalan Dinda begitu erat membonceng motorku. Beberapa kali ku mengerem mendadak terasa payudara Dinda menempel di punggungku. Rasa rindu ku akan persetubuhan dengan irma mendadak mengubah bayangan di pikiranku. Ku bayangkan tubuh Dinda yang sedang ku remas2 sambil mendesah. Toket kecil Dinda pasti begitu nikmat. Tiba2 lamunanku buyar ketika ada klakson besar berbunyi. Sesampainya di toko buku pun aku menemani adekku Dinda mencari buku.

Walau ia menggunakan pakaian yang sopan tetap saja tubuhnya terbayang begitu indah. Beberapa kali Dinda memposisikan tubuhnya menungging kearahku ketika menggambil buku di rak paling bawah. Seakan tanganku pun ingin memegang pinggangnya dan Khayalanku mulai bermain lagi. Ku bayangkan Dinda sedang posisi doggy sedang ku genjot. Tiba2 tak sengaja Dinda mundur dan pantat Dinda tepat menyentuh batangku yang sudah menegang.
“ehhh kaka di belakang… dikira gak ada orang. ucap Dinda.

Dinda pun merubah posisinya menjongkok. Sambil memegang buku ia menatapku.
“kakak nyari buku apa ? tanya Dinda
Melihat Dinda jongkog di bawah seperti itu lalu bayanganku seolah membayangkan Dinda sedang menyempong batangku.
“KAkk!!” ucap Dinda membuyarkan pikiranku
“ehhh iya din…. Hehehe maaf. tawaku
Setelah membeli buku kami pun pulang ke rumah dan sesampainya di rumah aku berusaha menghubungi Irma pacarku setidaknya untuk membuang hasratku pada adekku.
Ku berusaha menghubungi pacarku irma untuk mengajak irma bersetubuh lagi. Namun justru kita jadi berantem dan irma terus menolak dengan berbagai alasan. Ku sedikit kesal. Entah kenapa pacarku skrng sudah gak seperti dulu.
“kak….. gimana bajuku…” ucap Dinda yang membuyarkan kekesalanku
Ia memamerkan baju baru yang ia beli di toko online. Sebuah Baju casual yang ketat sangat cocok dengan tubuhya. Aku terpana dengan penampilan adekku bukan karena penampilan cantiknya namun pada tubuhnya. Seketika batangku menegang berharap ingin masuk ke kemaluan adekku.

“bagus kok dek…” ucapku sambil menatap pinggul dan payudaranya yang kecil
“hihiihih aku beli online kak… bagus kan….” Ucap Dinda dengan tersenyum
Lalu ia pergi menuju kamarnya…. Seketika hasratku ingin mengikuti Dinda ke kamarnya dan langsung meniduri tubuhnya untuk memuaskan hasratku. Namun ku tak mau karena dia adek kandungku dan ortuku menyuruhku untuk menjaganya. Kebetulan ortuku kerja di luar kota karena PNS dan aku bersama adekku tak mau pindah sekolah ketika mereka di pindah tugaskan. Ku menuju kamarku untuk menghindari adekku sesaat. Entah kenapa ku rindu dengan persetubuhanku dengan irma. Rasa ketika batangku masuk kedalam kemaluannya.

Seketika ku di kamar mulai mengelus2 batangku dan perlahan ku coli sendiri. Membayangkan tubuh wanita cantik dan imut sedang WOT denganku.Tiba2 bayangan dipikiranku yang muncul justru adekku Dinda. Rasa penasaran akan nikmat jika batangku ini menggenjot perawannya adekku. Ku yakin Dinda masih perawan. Pasti nikmat rasanya jika mengentotnya dengan berbagai posisi.
TOK.. TOK.. TOK…..“kak….” Terdengar suara ketukan pintu dan adekku Dinda…
Buyar semua khayalanku… ku langsung mengenakan celanaku lagi dan merapihkannya….
“ada apa dek…” ucapku sambil membuka pintu…
“kak… aku mau keluar main bentar ya ma tmn2….” Ucap Dinda
“oohhhh ya udah… pulang jangan malem2….” Ucapku

Aku sadar begitu manisnya adekku. Tak tega ku melihat ekspresinya menangis ketika ku mengentotinya. Sepertinya hasratku harus ku salurkan. Akupun pergi dengan motorku menuju kosan irma... berharap irma ada di kosan. ku mungkin tak peduli irma menolak atau tidak. Sesampainya disana kosan irma begitu sepi… ia ternyata tidak di kosannya padahal setauku tak ada jadwal kuliah sore ataupun UKM…
Padahal yang ku tau irma adalah wanita yang kalem dan jarang pergi pergi. Setauku juga irma tak mungkin selingkuh… ia selalu membatasi diri dengan pria lain… apalagi ku dan irma pernah bersetubuh pasti ia tak akan semudah itu berpaling. Sore itu cukup kesal… aku pun menghubunginya namun panggilanku tak diangkat sama sekali. Akupun kembali kerumah… beberapa kali ku telpon irma namun tak diangkat bahkan pesanku sama sekali tak di baca. Sungguh kesal sore itu hingga malam akupun terus mencoba menghubunginya
Tiba… Dinda datang.

“DARI MANA AJA KAMU??!!!!” bentakku terhadap adekku
“ehhh maaf kak….. aku kemalaman ya…” ucap Dinda…
“sekalian aja pulang pagi… kaya perekk…!!!” bentakku
“kak… kok ngomong gitu si….” Ucap Dinda….
Ia pun agak kesal dan meninggalkanku menuju kamarnya..
“DINDA!!!! Kalo dibilangin kakak jangan pergi!!!” bentakku…
Aku mengejar dia dan megang tangan dia…
“APAAN SI KAK!!!!” ucap Dinda melawan,,
Dengan kuat ku tarik tubuh Dinda dari belakang dan aKu mulai menabok2 pantat Dinda dengan gemas.
“KAAK!!!! RISIH KAK!!!!! APAAN SIHH!!!! Dinda bukan balita pake ditabok pantatnya! ucap
Entah apa yang merasuki ku saat itu dan hasratku semakin memuncak saja. Tanganku mulai meremas dada kecil Dinda.

“AAAKKKKHH!!! KAK!!!! LEPASIN!!!!!
“tanganku satunya lagi mulai masuk kedalam celana Dinda dan mulai mengelus2 kemaluannya secara langsung.
“KAKKKKKK!!!!! Aaghhhh !! aghh !! lepasss !!! mata Dinda mulai merem melek ketika jariku mengobok2 kemaluannya.
Tangan Dinda mencoba melepaskan tanganku dari kemaluan dan payudaranya. Tubuh Dinda menggeliat… bahkan kemaluannya cukup becek.
“AAAAMMMM PUNNNNNN KAKK!!!! AMPUUUUNNN!!!! LEPAASSIN!!!” ucap Dinda terus melawan namun tubuhnya terus menggeliat geli di kemaluannya dan payudaranya.

Cukup puas memainkan payudara dan kemaluannya ku tarik celananya agar terlepas… namun Dinda terus melawan dan akhirnya terlepas juga. Ku lempar tubuh Dinda ke sofa…. Ia terpentak dan posisinya duduk dengan kaki sedikit mengakang. Dengan cepat langsung ku pegang kedua paha Dinda agar membuka lebar sambil ku turunkan sleting celanaku dan ku tunjukan batangku pada adek kandungku
“kkaaaaaaakkk…. Jangan,…. Kita sodara kandung kak… tolong!!!” ucap Dinda dengan air mata yang mulai mengucur
Tanpa peduli ku langsung mendorong maju batangku masuk kedalam kemaluan adek kandungku sedalam mungkin
“AAAAAAKKHHH!!!!!!!!!! LEPASIN!!! KAK!!!” ucap Dinda sambil mencoba mendorongku
Kemaluannya yang terdapat sedikit bulu terus ku genjot hingga ia kelojotan.
“AAKKHH!! EMNN!!! AKKHHHHH UDDDHAAAHH!!!! LEPPPPAAS!!!!” ucap Dinda sambil terus berusaha menolaknya
“kamu sudah tidak perawan ya !! bentakku
“aaaahhhhh !!! sshhhhhh… desah Dinda tak menjawab pertanyaanku

Aku pun berhenti menggenjotnya lalu sambil memaksa Dinda untuk menjawab
“KAMU KAPAN NGELAKUINNYA!!!!!!! DASAR PEREK!!” bentakku
Tiba2 ku tampar pipinya “JAWAB!!” bentakku lagi
“aaaa aaa ammpun kak…… “ ucap Dinda
“MAKANNYA JAWAB!!!!” bentakku
“p…p.. paass…. SMP kak…” ucap Dinda…
“DASAR!!! PEREK!!!! KECIL KECIL UDAH NGENTOT!!” ucapku
Ku genjot lagi dengan kencang…
“AAAMPUN!!! AKKHHHHHH MNNN AKKHHHHHH!!!!” desah Dinda
Posisi Dinda yang mengakang di sofa begitu menggoda dan membuatku semakin kencang menggenjotnya. Ku angkat pakaian dan ku liat payudara Dinda yang masih kecil. Hijab Dinda masih terpasang rapi namun ekspresi wajah yang terus mendesa membuat semakin cantik.

“INI HUKUMAN BUAT ADEK CANTIKKU!!!” ucapku sambil memeluk tubuh Dinda dan ku kecup bibir Dinda
“AAKHHHHHH KAKK UDAHH AKKHHH AKKHHH SSHHH AKKH!!!” desah Dinda makin kencang.

PLAK PLAK PLAK PLAK!!! Bunyi hantaman kemaluan kami berdua semakin keran dan tiba2 langsung ku cabut batangku CROTTT CROOTTT CROOTTT ku sembur sperma tepat di kemaluannya…..
Akhirnya hasratku terpuaskan juga oleh adek ku yang cantik ini dan rasanya aku akan terus mengulangi perbuatan ini bersamanya.
“gini donk… adek manis yang bisa nyenengin kakaknya…” ucapku sambil mengelus2 pipinya…
Dinda hanya menitihkan air mata dan menangis
“gak usah nangis…. kamu juga udah pernah dek…. Nikmatin aja… kakak gak akan hamilin kamu” ucapku menenangkan Dindak
Ku angkat tubuh Dinda…. Ke kamar mandi… “sekarang kamu mandi dulu sana.. makan malam sudah kakak siapkan…” ucapku

Sejak itu Dinda menjadi pendiam didepanku dan ia tak sebawel biasanya. Keesokan harinya Dinda kembali sekolah seperti biasa. Kali ini aku jemput ia ketika pulang sekolah. Ia sedikit terkejut ketika ku menjemputnya. Namun mau tak mau Dinda ikut pulang denganku untuk pulang bersama.
Ia begitu cantik dengan balutan seragam sekolahnya. Tak sabar ingin ku nikmati lagi tubuhnya lagi. Dinda hanya berdiam diri ketika ku bonceng. Sesampainya di dalam rumah aku langsung menarik Dinda ke arah sofa lalu mendorong tubuhnya. Ku jatuhkan tas Dinda tanpa perlu melepas spatunya aku langsung meremas2 dadanya yang masih terbalut baju seragam sekolahnya. Sambil terus meremas2 dadanya ku gesek2kan batangku di pantatnya yang masih tertutup rok sekolahnya.
“emnnnn akkhhhhhhh kak… jangan kak…. Kak… shhhh. desah Dinda
“sepong batang kakak. bisiku

Dinda yang mendengar itu langsung menggelengkan kepalanya namun aku tak menyerah dan memaksanya hingga ia berposisi jongkok dihadapanku. Ku paksa Dinda mengulum batangku dengan cara memaksa membuka mulutnya dan langsung memasukan batangku ke mulutnya.
“adekku sayang… coba puasin kakak… emut yang kuat… emut yang kuat ! ucapku sambil menggenjot2 batangku di mulut adekku yang cantik ini.

Cukup lama batangku di genjot di mulut Dinda hingga cukup basah air liur Dinda yang keluar. Ketika ku cabut Dinda terbatuk-batuk dan memuntahkan air liurnya yang sudah mengumpul.
“hahahah udah basah ni dek. kayaknya enak kalo masuk di balik rok kamu. ucapku
“kakk…. Jangan kak… udah kemaren aja… jangan sekarang kak. ucap Dinda
Aku tak mempedulikannya lagi lalu Aku angkat tubuh Dinda agar berdiri dan ku buat menungging. Ku angkat rok sekolahnya yang panjang dan ku plorotkan celana dalam yang menutupi kemaluan Dinda. Tanpa basa basi batangku yang basah akan air liur Dinda.
“AKKHHHHHh.. kak….. udah jangan di genjot!!” ucap Dinda merasakan batangku masuk ke dalam liang kemaluannya.

Tiba2 payudara Dinda mulai ku remas keduannya…..
“dekk… kamu cantik banget si… kakak sayang banget sama kamu…” bisikku sambil membuka kancing seragam satu persatu…
BH Dinda pun ku geser ke atas dan putingnya terlihat jelas oleh ku dari pantulan cermin
“dekk… pernah belajar biologi kan???” ucapku pada Dinda….
Batang yang menancap kemaluannya dari belakang dan tanganku yang sedang memainkan putting Dinda…

“ihhh… ihhhyahhh kak…. Emmnnn emnn” desah Dinda pelan2
“nahh kita lagi belajar reproduksi… enak kan…” ucapku sambil menggenjot2 pelan sambil meremas2 dadanya
“ahhhhh mnnnn kaaaakk… udahhhh akkhhhhh sssmmmnnn aakkkhhhh” desah Dinda merem melek
“kaaamu nikmatik juga ya adekku sayang… dasar perek kamu…” ucapku dan makin kencang menggenjotnya…

“aakkhhh kak… akkkhhh akkhhh akkkhh akkhhh” desah Dinda makin kencang
“enak kan sayang…” ucapku sambil terus menggenjotnya….
Makin lama makin kencang… ekspresi Dinda mendesah mulai terlihat menikmati genjotanku
“AAKKKHhhh kakk,.,,, emmnn sshh akkhhh akkhhh akkhhh” desah terus menerus….
Cukup puas mengentotnya dengan posisi doggy akupun berhenti menggenjotnya
“adek… pindah ke sofa yuk…..” ucapku tepat di kupingnya..
Ku cabut batangku dari kemaluannya dan mulai menuntun Dinda ke sofa. Wajah Dinda yang memerah karena saking horninya….. ia hanya mengikutiku. Dengan memakai pakaian seragamnya yang kancing bajunya terbuka. Ku ambil gunting yang di meja dan langsung memotong BH yang masih melekat

“ini ganggu pemandangan aja” ucapku sambil memotong BH Dinda
Dinda kali ini Cuma mengenakan seragam sekolahnya tanpa BH dan daleman namun masih tetap mengenakan hijabnya yang rapi. akupun duduk di sofa.
”sini adekk sayang… main naik ke pangkuan kakak” ucapku
Dinda dengan wajah menunduk dan malu mulai mendekat… wajahnya merah karena horni tak tertahan lagi. ia pun mengangkat roknya dan duduk di pangkuanku. sambil ku arahkan batangku ke kemaluannya… JLEBB!!! Batangku kembali masuk.
“Dinda sayang…. Kamu suka kan di giniin…. Terakhir kali gini kapan??” tanyaku sambil mengelus2 putingnya…

Dinda hanya menggoyang2kan selangkangannya dengan pelan menikmati gesekan batangku
“kok diam sayang… jawab donk…” ucapku
“passs….. SMP kak… ehhmmnnnnnmmmm” ucap Dinda
“wah udah lama banget donk…. Pasti kangen kan diginiin….” Ucapku
Namun Dinda tak menjawabnya ia hanya merem melek menikmati tiap gesekan batangku
Sambil ku remas2 dadanya ku mulai ikut menggoyang2an tubuh Dinda naik turun….
“aakkkkhhh emmnnn akkkhhh sshhh mnnn akkkhhh emmnnn akkhh akhhh” desah Dinda
Dinda yang mengenakan hijab mendesah kencang… ia begitu cantik dengan bergoyang naik turun
Dinda terus bergoyang di pangkuanku. Makin lama makin nikmat serasa ingin ku keluarkan spermaku di dalam kemaluannya. Namun sebelum itu akupun mengubah posisi dengan cepat agar tempo dapat ku atur. Ku ubah posisi Dinda menjadi terlentang di sofa tanpa melepas batangku dari kemaluannya. Kali ini posisinya Dinda yang di bawahku. Dinda yang sudah memuncak birahinya memelukku kuat2…

PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK!!! Sambil terus ku genjot ku kecup bibir Dinda…. Kami saling berciuman hingga ku mulai merasa batangku berdenyut akan keluar spermaku
Ku sadar jika ku keluar di dalam akan menghamili adek kandungku. Bergegas ku coba untuk mencabut batangku. Namu kaki Dinda yang menjepit tubuhku menahan batangku tercabut malah ia terus menggoyang2kan selangkangannya.

“AKkhhhh akkhhhh emmnn akhhh akhhhh” desah Dinda menikmati tiap genjotanku
Tiba2 CROTTT CROOTTT CROOTT!!! Untuk pertama kalinya ku mengeluarkan sperma di dalam kemaluan wanita… dan wanita itu adalah adek kandungku sendiri.
Namun semburan air maniku begitu nikmat membuatku merem melek menyemprotkan benih bayi di liang rahim adekku. Dinda pun hanya merasakan kehangatannya karena saking horninya ia lupa jika batang yang menggenjotnya adalah kakak kandungnya sendiri. Kami pun lemas dan beristirahat di sofa tanpa melepaskan pelukan. Hingga akhirnya kami tersadar apa yang barusan terjadi. ku cukup bingung karena sudah menghamili adekku sedangkan Dinda panik karena ia sedang subur dan habis di buahi oleh kakaknya. Aku pun mencari cara untuk menggugurkan kandungannya tanpa sepengetahuan orang tua kami.

Entah berhasil atau tidak aku pun masih berusaha namun nikmat tubuh adek kandungku menjadi alternatif kenikmatan jika tak dapat kenikmatan dari ke kasihku. namun akhir2 ini malah ku lebih suka menikmati adek kandungku sendiri daripada pacarku sendiri. sensasi yang di rasakan sangat beda ketika batangku di servis oleh adek kandungku sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4