Langsung ke konten utama

Ilmu Pelet Ampuh Warisan Kakekku


Suatu hari ketika aku mengunjungi rumah warisan kakekku aku menemukan sebuah gulungan kertas kuno yang berisikan beberapa petunjuk mudah dan sebuah kata kata mantra yang tidak kumengerti artinya. Kemudian aku pun mencari tahu tentang masalah itu kepada ibuku yang sangat mengetahui kelakuan kakekku sewaktu masih muda dulu. Rupanya kakekku merupakan seorang mantan dukun pelet paling terkenal dikampung hingga tak heran ia memiliki begitu banyak istri dan membuat iri para laki laki lainya.
“memangnya ada apa rul. Koq tumben kamu nanya tentang masa lalu kakekmu dulu? Ujar ibuku
“ahh gak papa koq bu. Aku Cuma penasaran aja koq hehe.. ujarku

Saat itu aku mulai menerka nerka kalau gulungan kertas kuno itu merupakan mantra ilmu pelet yang diwariskan oleh kakekku. Sepulang dari rumah warisan kakek aku mencoba mengingat dan menghafal tulisan mantra kuno yang kutemukan disana. Aku berjalan gontai menuju rumahku sambil bersiul-siul kecil. Di pelupukku terbayang hal-hal yang indah-indah. Mulai saat ini aku akan dapat menaklukan wanita secantik apapun di dunia ini, karena aku sudah mendapatkan mantra ilmu pelet. Jangankan Heni yang telah menolak cintaku, artis cantik terkenal pun pasti berlutut di depanku. Tapi yang terpenting aku harus membuktikan kesaktian ilmu pelet itu secepatnya.


Setelah mengikuti petunjuk yang tertulis disana maka aku pun mulai berlatih mengikuti semua syarat yang ada agar bisa mempraktekan ilmu pelet itu. Setelah beberapa bulan akhirnya aku mulai mendapat sedikit kemajuan berarti dan aku semakin tak sabar untuk mencobanya.
“hmm kira kira cewek mana yang akan kujadikan kelinci percobaan ya. Kataku dalam hati.

Tiba tiba terpikir dibenakku untuk mengerjai salah satu murid paling seksi disekolahku yang bernama yeni. Keesokan paginya aku sudah bersiap siap untuk pergi kesekolah namun sialnya ketika ditengah jalan sepatuku menginjak “gituan” yang baunya bukan main.
“Sialan pagi pagi udah apes gua. keluhku

Tapi aku berusaha untuk tetap semangat karena sudah tak sabar untuk mempraktekan mantra ilmu pelet yang sudah kupelajari beberapa bulan terakhir ini. Ketika pulang sekolah lalu aku pun berusah menemui yeni dan menyapanya.
“yen keliatannya hari ni lo tambah cantik aja deh. Ujarku
“ahh masa sih. tapi emang dari dulu gue emang udah cantik sih. hhee jawabnya dengan suara yang centil.

Diam diam aku mulai merapal mantra ilmu pelet yang sudah kuhafal sebelumnya lalu dengan sedikit tegang maka kuhembuskan nafasku kewajahnya.
“huftt.. udara dari mulutku menyembur keluar menerpa wajahnya.
“ehhh sialan kurang ajar amat lo wan !! pake nyembur neymbur gue segala.

Plak !! sebuah tamparan keras mendarat diwajahku hingga membuatku merasa malu sekali karena hal itu disaksikan oleh beberapa temannya.

Hari itu aku pulang kerumah dengan perasaan kalut karena telah gagal menguasai ilmu pelet warisan kakeku yang katanya sangat ampuh tsb. konon banyak laki laki yang rela membayar mahal agar bisa diajari cara untuk memelet wanita idaman mereka namun semua itu memang butuh pengorbanan.

Berkali kali aku mencoba dan selalu gagal namun aku tak pernah menyerah karena sifatku yang mata keranjang sangat mirip dengan kakekku dan harusnya aku pun bisa mengikuti jejak kakeku sebagai seorang praktisi ilmu pelet kelas tinggi. Beberapa minggu kemudian aku merasakan hal aneh dalam diriku dan sering merasakan pusing dikepalaku hingga aku sempat tidak masuk sekolah. Dahiku terasa berdenyut denyut dan pandangan mataku berkunang kunang seperti melihat cahaya berwarna kemerahan dalam pikiranku. Semenejak kejadian aneh itu gairahku semakin bergelora dan meledak ledak hingga aku semakin sering beronani guna melampiasakna hasrat liar dalam diriku yang semakin menjadi jadi.

Suatu hari setelah pulang dari tempat kerja, Aku melangkah masuk ke pekarangan rumah. Sepi sunyi tak ada hawa manusia. Kemana semua orang hingga pintu depan harus dikunci? Aku segera membuka pintu dengan kunci serep yang kubawa. Didalam rumah Pun sepi senyap. Aku segera menuju ruang makan.

Secarik kertas menempel di meja makan berisi beberapa pesan untuk diriku.
“Wan, kami pergi duluan ke rumah Om Dhar karena ada urusan penting. Kalau kamu sudah sampai rumah, segera beritahu ibu.
Bosan! Apa enaknya sendirian di rumah. Mana nggak ada makanan di kulkas lagi. Pikirku.

Dengan malas aku pergi ke warung Mbak Retno di ujung jalan. Tapi setibanya aku sampai di warung tsb aku melihat sebuah pemandangan yang cukup langka.

Wowww. suit.. suit.. ada cewek cantik bener! Wajahnya lumayan manis dan bibirnya seksi lagi. bola matanya kecoklat-coklatan dan bodynya.. wow montok banget! Badannya pun cukup tinggi apalagi ia sedang memakai rok mini dan baju ketat lagi.

Dengan penuh keberanian Aku mencoba menyapanya sambil tersenyum namun ia malah diam saja dan mengacuhkanku. Aku sedikit kesal dengan respon dirinya namun bukan berarti aku harus menyerah untuk bisa berkenalan dengannya. Tiba tiba terlintas dipikiranku sebuah cara untuk menaklukannya dengan menggunakan mantra ilmu pelet yang kupelajari sebelumnya.

“Kalau cara biasa sudah tidak mempan gak ada salahnya kalau aku coba cara lain hehe.. ucapku dalam hati.

Aku sempat ragu akan mencobanya atau tidak tapi dorongan birahi dalam diriku sudah tak bisa berkompromi lagi dan ingatanku terhadap badannya yang seksi semakin menjadi jadi. Maka kuptuskan untuk melanjutkan aksi gilaku dan tentunya dengan sedikit persiapan terlebih dahulu. oh

Setelah cewek itu keluar dari warung dan aku mencoba mencari tahu nama wanita tsb pada pemilik warung yang sepertinya sudah mengenalnya.
“mbak kenal ya sama cewek yang barusan. Ujarku
“iya kenal wan. Dia itu keponakannya Pak Slamet namanya Rasti. Memangnya kenapa wan ? kamu naksir ya sama dia ? ujar mbak Retno.

“hehee gak koq mbak. Aku Cuma penasaran aja sama warga baru disini. udah ya mbak aku pergi dulu soalnya gak ada orang dirumah. jawabku.

Aku mengejarnya dari belakang dengan segera melafal mantra pelet yang sudah aku hafal sebelumnya sambil meyebut namanya. Aku berjalan dibelakangnya sambil mengulang ulang mantra kuno ilmu pelet tsb dan berharap kali ini akan berhasil.

“mbak Rasti !! Aku panggil gadis itu sambil menarik tangannya sehingga dia berbalik menghadap padaku dan wuss.. Hembusan nafasku menyembur menerpa wajahnya sekali namun cukup keras.

Dan aku tinggal menanti reaksinya saja menamparku ataukah…
“Iya, ada apa Wan ?
Berhasil ! gadis itu menjawabku dengan senyum ramah bahkan manja. Hal ini berbeda dari sikap sebelumnya yang terkesan jutek padaku.

“ehh gapapa koq cuma aku pengen ngobrol aja sama kamu. boleh kan ? tanyaku
“boleh aja. memangnya kamu pengen ngobrol tentang apa. Tanyanya
“ohh ya kenalin dulu namaku iwan. Namamu bener Rasti kan ? tanyaku
“iya bener mas. koq mas bisa tau nama saya sih. ujarnya keheranan.
“tau lah. Cewek cantik kayak kamu pasti cepat terkenal hehe.. ujarku
“ahh mas iwan bisa aja. aku jadi malu nih. ujarnya
“oh iya daripada ngobrol disini banyak nyamuk. Gimana kalau main kerumahku sebentar kebetulan lagi gak ada orang tuh. Ujarku

Kami pun berjalan sambil mengobrol dan sikapnya begitu ramah padaku bahkan terkesan manja hingga membuatku merasa yakin kalau mantra ilmu peletku sudah berjalan dengan lancar.
“wah ternyata peletnya bener bener ampuh nih. gak percuma gua belajar dengan susah payah. Kataku dalam hati.

Setelah sampai dirumahku lalu Kami duduk-duduk di ruang tamu sambil mengobrol hal hal yang berbau mesum guna membangkitkan gairahnya. Setelah merasa yakin akan kekuatan ilmu pelet itu lalu aku segera bersiap siap untuk mengerjainya lebih lanjut. Dan tak lupa aku mengunci semua pintu dan jendela dari dalam, telponpun aku blokir agar tak ada yang mengganggu acaraku malam ini.

Gadis itu nampaknya merasa nyaman bersamaku dan tak menaruh curiga sedikitpun mungkin karena pengaruh ilmu pelet yang begitu kuatnya hingga ia lupa akan dirinya sendiri.

“Rasti kamu sudah punya pacar belum nih ? tanyaku membuka percakapan.
“sudah mas. tapi pacarku sekarang kerja diluar kota. jawabnya manis.
“jadi kamu jarang bertemu dengan pacarmu ya ? memangnya kamu gak kangen. Ujarku
“kangen sih mas. tapi mau gimana lagi. Ujarnya
“hmm daripada kamu pacaran sama orang yang gak jelas kayak gitu mending kamu pacaran sama aku aja. mau kan ? ujarku

“boleh aja mas. sebenarnya aku juga sudah lama pengen putus sama dia tapi dianya yang gak mau. Ujarnya.
“kalau begitu mulai sekarang kamu lupakan pacarmu itu dan sekarang aku adalah pacarmu yang baru. Ujarku sambil menatap matanya.

Sambil berbincang lalu kesediakan air minum untuknya yang sudah kubacakan mantra ilmu pelet selanjutnya agar kekuatannya bertambah dahsyat.
“karena sekarang kita sudah jadi pacar. Jadi boleh donk aku minta cium sama kamu. ujarku

ia diam namun menganggukan kepalanya pelan pertanda setuju.
“Nah gitu donk. Jujur aja aku belum pernah berpacaran sebelumnya jadi harap maklum ya kalau aku sedikit tegang hehe.. ujarku

Ia terdiam dan aku mendekatkan posisi duduk disampingnya. Tanganku mencoba merangkul pundaknya lalu kukecup pipinya dengan lembut. Tangannya menjamah tanganku lalu menuntunnya ke arah pahanya yang sekal. Digesernya tanganku yang gemetaran terus naik hingga menyingkap rok mininya sampai pada pangkal paha. Cd pink bergambar kupu-kupu bersembunyi di balik rok yang sudah tersingkap itu. Tiba-tiba saja aku merasakan batangku menegang.
Mata Rasti sayu sedikit terkatup, meresapi setiap sentuhan jemariku di kulit pahanya.

Cewek itu kemudian mendekatkan bibirnya padaku dan cup.. bibir kami saling mengecup. Sekali lagi bibir kami menyatu dan ehemm.. . rasanya sungguh nikmat sekali karen baru kali ini aku merasakan yang namanya berciuman dengan seorang wanita. Rasti melumat bibirku dengan penuh perasaan hingga membuatku serasa melayang. Batangku semakin mengacung didalam celana sedang nafas kami mulai naik turun tak beraturan. Rasti memapah tanganku melingkar di pungungnya lalu menuntunnya untuk melucuti rok mininya. Rok mini warna hitam itu terlepas hingga ke lantai dan aku bisa dengan leluasa menikmati paha Rasti yang mulus. Aku ciumi paha Rasti yang mulus bagus itu bolak balik sampai pangkal paha dan ia pun hanya diam saja sambil memejamkan matanya.
“Uuuff.. Wan.. aku sudah gak tahan lagi nih. desis Rasti sambil melepas kaos ketat dan BHnya sekaligus kemudian melepas kaos yang kupakai.

Kuakui sifatnya menjadi sangat agresif hingga membuatku semakin terangsang saja dan ingin secepat mungkin menikmati tubuhnya. Aku berdiri dihadapannya sambil melepaskan celana jeansku. Rasti menyusulku dan segera menjejalkan lidahnya ke dalam mulutku. Kami saling memeluk hingga buah dada Rasti menempel di dadaku. Keempukan buah dada Rasti membuat aku geli hingga membuatku merinding.
Lalu bibir Rasti menurun menjelajahi leher dan dadaku yang berbulu sedikit lebat.
“Kamu jantan banget Wan. kata Rasti sambil membelai bulu-bulu dadaku.

Kemudian Rasti mencumbui dadaku.. perutku.. ach.. sampai pusarku dan menjilatinya beberapa saat. Aaach.. aku benar-benar terangsang oleh kecantikan dan kemahiran Rasti yang memanjakanku. Rasti terus menjelajah seluruh tubuh depanku dan sepertinya ia sudah cukup berpengalaman dalam bercumbu.

Bahkan ketika sampai di daerah kekuasaan batangku Rasti mencumbuinya dengan penuh daya rangsang. Diciuminya batang batangku yang masih terpenjara dalam sangkarnya dan dengan senang hati Rasti meloloskan Celana dalamku hingga nampak benar kalau batangku itu betul-betul bangun mengacung-acung.

“Kau benar-benar hebat Wan, batangmu besar banget. Aku yakin kalau menembak pasti rasanya hi..hi..” kata Rasti sambil tertawa.
“Kamu tahu dari mana kalau rasanya pasti..” tanyaku memancingnya.
“Coba deh. aku rasain.. Uuachh.. edan! Rasti menjilati ujung batangku dengan lidahnya.

Cewek manis itu mengulum batangku hingga setengahnya masuk ke dalam rongga mulutnya. Dan jemarinya sibuk mempermainkan buah pelirku. Eehh.. rasanya benar-benar nikmat. Aku nggak tahu kalau cewek ini bisa membuatku merasa sedasyat ini.
“nikmat sekali Wan. Hebat banget..” katanya sambil terus saja menyepong batangku.

Tak tahan aku jika harus diam saja. Segera aku loloskan celana dalam pink dari bokong Rasti yang menungging. Nampak kedua bokongnya yang semok menantang. Kuremas-remas bokongnya membuat Rasti mendesah perlahan diantara sodokan batangku di mulutnya.

Dan segera saja aku gerayangi kemaluannya, menyenangkan bisa bermain bebas diantara goa yang belum pernah aku lakukan sebelumnya. Mungkin Rasti merasa tak tahan lagi menahan rasa nikmat yang diterimanya dengan posisi itu hingga akhirnya Rasti melepaskan batangku dari mulutnya dan tergeletak di lantai. Tubuh kita udah sama-sama bugil dan rasa malu kita udah ilang entah kemana.

Rasti memandangiku yang berdiri didepannya dengan tatapan mata sayu dan senyum yang menggoda. Akupun terpana pada tubuh bugil yang tiada cacatnya terhampar di depanku. Ohh.. dua bukit yang membusung padat dan montok, kulit tubuh yang putih mulus, serta bukit belah yang ditumbuhi oleh rumput-rumput liar yang halus. Wuihh..
“Wan, kok diam saja. Ayo lakukan yang kamu mau.. aku pasrah padamu. Ucap Rasti mengedipkan sebelah matanya
“Aku datang sayang..” Aku serang bukit belah itu dengan garang.

Menjilat semua yang tersentuh oleh lidahku dan menghisap semua yang tergenang disitu. Rasti berkelojotan sambil mendesis-desis. Tak ada ampun bagimu, Rasti! Semuanya akan jadi milikku. Klitoris Rastipun yang seukuran biji kacang tak luput dari lidahku. Aku piting daging mungil itu dengan kedua bibirku lalu aku sentil-sentil dengan lidahku.
“Oooh.. Wann.. Ach.. eenaak..” erang Rasti memacu gairahku.

Kedua kakinya menggapit kepalaku seakan ingin menawanku selamanya. Tangan Rasti menarik tanganku sampai di kedua gundukan dadanya yang gempal dan montok. Refleks aku remas kedua buah gunung kembar itu hingga membuat Rasti bergelinjangan nikmat.

“Uuohh.. Wawan.. teruus.. aku sukaa..” Setelah puas aku lumat vaRasti mayoranya segera kualihkan perhatianku kepada kedua gunung kembarnya.

Buah dada Rasti telah membengkak seukuran kelapa, besar dan tegang. Begitupun kedua putingnya yang sudah mengeras berwarna merah marun. Rasti yang menyadari kalau aku memandangi kedua gunung kembarnya yang indah segera mempermainkan kedua adiknya itu. Rasti meremas- remasnya sendiri sambil memutar telapak tangannya bolak-balik. Begitu bulat kedua buah dada itu dan begitu mengkilap oleh keringat Rasti.
“Kemarilah Wan..” ujarnya.

Rasti sambil menarik tanganku hingga aku harus berdiri di atas tubuhnya. Kemudian Rasti menggapai batang batangku hingga aku mesti berjongkok di atas buah dadanya. Aku tak tahu apa yang akan Rasti lakukan, yang penting aku merasakan nikmat ketika batang batangku menegang di belahan buah dadanya.

Begitu nikmatnya ketika kedua gunung kembar itu menjepit batang batangku. Kubantu jemari Rasti yang meremas buah dadanya hingga tampak menjadi satu menjepit batang batangku. Aku tarik batang batangku perlahan-lahan dan lalu aku dorong kembali.

Sampai kemudian bibir Rasti menangkap kepala batangku dan kembali menjilatinya dengan garang. Ouuhh.. aku bagai terkencing-kencing dibuatnya. Maka sebagai pelampiasan tangan kananku kembali mengutak-atik goa kenikmatan Rasti yang kembali membanjir.

“Waan.. kamu nakal sekalii..” desah Rasti.
“Tapi kamu suka kan Rasti akuang..” balasku
“He eh.. Uuff..ach..” Rasti semakin memekarkan selakangannya hingga jemari kananku makin bebas merogoh semua yang tersembul di pangkal selakangan itu.

Rasti semakin mendesis dan menambah kecepatan menjilati kepala batangku. Dan akupun semakin mempercepat gerakan menggoyang kedua buah dada sebesar kelapa itu.

Batangku menegang hebat, seperti ada yang mendorong dari dalam baang batangku dan rasanya.. aahh.. crot croot.. Spermaku muncrat ketika ujung batangku itu masih diganyang Rasti. Kapasitas yang cukup banyak menetes disela-sela bibir Rasti.
“Telan sayang. telan.. Kata-kataku bagai perintah.

Mau tidak mau, Rasti menelan seluruh sperma yang berada di rongga mulutnya. Entahlah rasa apa yang dia kecap, tapi yang pasti nikmat. Sebab kemudian Rasti menjilati sperma di luar mulutnya dan kemudian memburu sisa-sisa sperma di kepala batangku hingga tandas. Prediksi Skor Bola
“Ehmm ach.. Waan, keluar lagi dong..” kata Rasti sambil memijit-mijit batangku dengan jemarinya.

Pijitan itu membuat darahku bagai berhenti. Dan aku sudah tak tahan lagi.
“Sebentar akung, aku masuk dulu yach..”
“Heeh.” Rasti melebarkan selakangnya hingga bukit belahnya benar-benar mekar terbelah.

Dinding-dindingnya berwarna merah berhias klitoris mugil yang mengemaskan. Aku segera mengacungkan batang batangku yang sudah mau meledak. Aku tuntun adikku itu memasuki lubang kawin Rasti yang bersimbah lendir-lendir surgawi. Licin permukaannya hingga tak mudah memasukkan kepala adikku itu.

Aku coba sekali lagi dan ah.. masuk! Sedikit demi sedikit aku masukkan batangku memasuki lorong yang sangat sempit itu.
“Auhh Waan.. cepetan dong.. sakit..” rintihnya.
“Sabar say..” Memangnya hanya Rasti saja yang sakit, aku juga sakit merasakan batang batangku bagai remuk digencet dinding-dinding lubang kawin Rasti yang bukan main sempitnya.
“Aaach..Uuugh..Waan..” Krak! Kepala batangku sudah menembus ke dalam selaput daranya. Hah! Lega.

Lubang kawin Rasti menelan seluruh batang batangku. Aku diamkan sebentar sebelum kemudian aku tarik dan dorong keluar masuk agar lorong itu makin lebar. Lendir kawin Rasti membasahi liang kawinnya hingga goyangan batang batangkuku semakin lincah.
“Hooh.. uh..ach..” desah kami saling berlomba menikmati setiap getaran yang tercipta.

Gerakan batangku semakin lincah mengocok lubang kenikmatan Rasti hingga menimbulkan bunyi kecipak- kecipak tanda bahwa Rasti berada di puncak kenikmatannya. Pingul Rasti bergoyang-goyang naik turun mengiringi gerakanku.
“Waan.. aku nggak tahan lagi.. aku mau keluar..” erang Rasti.
“Tahan sebentar Ras, aku datang..”
“Aaach..!” erang kami bersamaan.

Fantastik sekali. Kejang diseluruh tubuhku diakhiri oleh keluarnya sperma yang memenuhi lubang kawin Rasti. Ujung batangku menghangat seakan menyentuh cairan lain. Kutarik batangku dari lubang kawin Rasti. Nampak darah membercak di kepala batangku yang masih menegang.

Rasti mendesis-desis menikmati segala kenikmatan yang barusan kami lalui. Tapi aku masih belum puas malam ini. Aku harus kembali membangkitkan gelora asmara Rasti. Segera saja aku remas buah dadanya. Aku permainkan kedua putingnya yang kembali menegang lalu aku jilat perlahan.
“Ach..” desis Rasti merespon.

Melihat respon Rasti, aku jilati bahkan kukulum kedua puting Rasti secara bergantian. Rasti berkelojotan meresapi semua keindahan yang kembali aku ciptakan. Habislah kedua payudara Rasti itu aku kulum, aku hisap bahkan aku gigit-gigit dengan gemas.

Rasti tak marah, hanya merintih-rintih kesakitan. Tapi justru rintihan itu semakin membakar birahiku. Aku puaskan diriku sediri dengan mempermainkan setiap lekuk tubuh Rasti karena Rasti nampaknya sudah tak memiliki tenaga cadangan selain mendesis dan mendesah.

Dan ketika aku sudah puas segera aku minta Rasti menindihku. Rasti menusukkan ujung batangku tepat dilobang kawinnya. Dan kemudian kami saling mengocok. Seperti layaknya bibir kawin Rasti yang melumat batangku, bibir kamipun saling melumat, sedangkan buah dada Rasti yang menggantung bebas sekali-kali menyentuh kulit dadaku hingga menimbulkan rasa nikmat tersendiri.

Rasti menjadikan rambutku sebagai pegangan, tapi aku menjadikan bokong Rasti sebagai pegangan. menguntungkan sekali bukan? Karena aku bisa dengan bebas membelai bokong mulus itu. Namun sekali lagi tiba-tiba tubuhku mengejan.

“Ras, aku mau keluar sayang..”
“Tunggu Waan.. tarik dulu batangmu.” Rasti melepaskan ciumannya dan mengarahkan batang batangku ke mulutnya.

Dan croot.. crot crot! Seluruh spermaku membanjir di mulut Rasti. Dan tanpa jijik ditenggaknya seluruhnya sampai tandas kemudian menjilati ujung batangku hingga bersih. Tapi sentuhan lidahnya yang penuh birahi membuatku ingin sekali lagi menusuknya. Maka segera saja aku minta Rasti menungging. Dan sekali lagi aku tusukkan batang batangku dari belakang. Amblas seluruhnya menyisakan kenikmatan yang kembali terulang.

Rasti yang berulang-ulang mencapai puncak birahinya seakan ingin terus dan terus mengulanginya. Diremas-remasnya buah dadanya sehingga keindahan itu terasa lengkap. Dan kamipun mengakhirinya dengan kelelahan yang terhapus oleh sisa-sisa keindahan. Aku antar Rasti sampai pagar depan. Cewek manis yang baru saja aku perawani itu tersenyum mesra dan kemudian pulang kerumahnya. Aku rebahkan tubuhku di atas sofa ruang tamu. Kembali aku ingat pergumulanku selama tiga jam bersama Rasti.

“Rasti aku sudah tak membutuhkanmu.” gumamku.

Perlahan kubaca mantra untuk menghilangkan ilmu pelet itu hingga kondisinya menjadi pulih seperti sediakala. Aku tersenyum puas karena kakekku ternyata telah mewariskan sebuah ilmu pelet yang luar biasa pada diriku dan disimpannya dalam gulungan kertas kuno. Aku merasa senang sekali dengan pengalaman baruku itu dan berharap suatu hari bisa menaklukan wanita lainnya guna menyalurkan nafsu birahiku yang terpendam selama ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4