Langsung ke konten utama

Terjerat Rayuan Tante Firza


Namaku Tomas dan usiaku sekarang 20 tahun.Badanku tinggi besar mirip dengan ayahku sewaktu masih muda dulu. Wajahku lumayan tampan hingga banyak wanita yang ingin menjalin hubungan dekat denganku namun karena aku termasuk orang yang pemilih maka hingga saat ini aku belum mempunyai pasangan. Aku ingin menceritakan pengalaman pertamaku saat pertama kali aku melepas keperjakaanku tepatnya beberapa tahun yang silam. Siang itu aku sedang bersantai didepan tv ketika seorang datang dan mengetuk pintu rumahku. Saat kubuka pintu. kulihat seorang wanita berusia 35 tahunan dan menanyakan tentang bapakku
“permisi dek. Bener ini rumahnya pak Rudi ?
“iya bener. Pak Rudi itu bapak saya. memangnya tante siapa ? ucapku
sambil tersenyum dia bilang “saya Firza, temannya bapak kamu dari bandung.

itulah awal perkenalanku dengan tante Firza, yg belakangan baru aku ketahui bahwa dia adalah orang yang meminjamkan uang pada ayahku untuk modal usahanya dulu. Namun karena suatu masalah maka ayahku tak mampu lagi membayar hutangnya kepada wanita tsb.

terus terang kehidupan kami dikala itu sangatlah sulit. semenjak usaha ayahku jatuh bangkrut. aku bersama kakak dan adik2ku hanya tinggal dirumah petakkan dan hidup dengan sangat kekurangan. hari2 terus berlalu, semakin sering aku bertemu dengan tante Firza, karena hampir setiap hari dia selalu kerumah untuk menagih cicilan hutang. Awalnya sikap kami memang biasa saja namun lama kelamaan mulai terjalin perasaan diantara kami berdua.


Pagi itu hari minggu (masih ku ingat jelas) aku baru saja bangun tidur, sambil menikmati secangkir teh manis hangat. sampai kudengar langkah kaki menuju pintu depan rumahku, belum saja dia mengetuk, pintu sudah kubuka.
“eh tante..cari bapak ya? ucapku
“iya,masih dirumah nggak? tante kesiangan nih…tante bilang sih jam 9 mau kesini, sekarang udah jam 10 lebih” jawab Tante Firza

aku : “iya, bapak lagi nganter adik2 tuh ke warung kayaknya…saya aja baru bangun nih, mungkin sebentar lagi tan…tunggu saja kalo mau”
tante : “gitu ya? ya udah deh tante tunggu aja…”


setelah kupersilahkan duduk, aku pun ke dapur untuk membuatkan minuman untuknya…
Tante : “wah repot2 kamu Di…tante kan bisa ambil sendiri..”
“gak apa2 tante…gak repot kok. sahutku
“kamu lagi sendirian dirumah? Koq rumahnya sepi banget tom. Tanya Tante Firza
“iya nih tan, aku aja baru bangun tidur .tau2 udah gak ada siapa2 lagi, kakak aku sih biasa dia kalo hari minggu main basket sama temannya di sekolahan.. ujarku.
“oh gitu…lha kamu sendiri gak kemana-mana? Tanya tante Firza


“nggak tan, kalo aku paling dirumah aja nonton tv atau kerumah temen di sebelah. sahutku
“gak pacaran?..eh ngomong2 udah punya pacar belum kamu? tanya tante Firza
“hehehehe…masih kecil tan, belum bisa cari uang sendiri, aku gak mau pacaran, nanti kalo udah kerja baru deh.. ucapku
“masih kecil gimana? emang umur kamu berapa sekarang ? tanya Tante Firza
“aku khan baru 16th tan. Masih sekolah smu. Jawabku.
”hah..16th kok bongsor ya? tante kira kamu udah lulus sekolah..hehehe. ujar Tante Firza
“ah tante bisa aja…emang sih banyak yg bilang kalo aku bongsor, maaf tan..permisi sebentar aku tinggal mandi dulu gak apa2 ya. kataku
“wah belom mandi ya? ih pantesan bau..hehehe, ganteng2 kok jorok belum mandi, ya udah mandi aja sana…apa mau tante yg mandiin? Ucapnya (sambil tersenyum nakal)
“ah tante bisa aja…sebentar ya tan..” tapi belum sempat aku berdiri dari tempat dudukku, tangan tante Firza langsung menarik tangan ku.
“sebentar sini tom. tante gak bercanda kok, mau nggak tante mandiin atau gimana kalau kita mandi bareng aja. soalnya badan tante agak gerah nih. ujarnya


seketika itu juga jantungku berdegup kencang, mukaku memerah ketika tante Firza meletakkan tangannya di pahaku..

“beneran kok tom. tante janji deh gak cerita siapa2. kamu gak usah takut lagian tante khan gak galak hehehehehe…sini deh” tangan kanan tante menarik pinggangku, seraya menyuruhku untuk lebih rapat duduk didekatnya,

aku masih membisu tak dapat berkata apa2 ketika tangan kirinya mulai meraba kemaluanku yang masih terbungkus oleh celana pendekku.
Sentuhan tangannya membuatku mulai terangsang dan perlahan lahan batangku pun mulai berdiri tegak.
“tuh kan kamu udah kepengen. Ujar tante sambil meraba tonjolan burungku dibalik celana.
“aku jadi malu nih tante hehe.. ujarku
“gak usah malu tom. Waktu seusia kamu tante itu udah pernah ngerasain bercinta sama pacar tante dulu. Ucapnya.

Kemudian tangannya semakin agresif dan menyeruak masuk kedalam celanaku lewat bagian atasnya.
“aaahh… tante… ucapku sambil merintih keenakkan ketika ia memainkan buah zakarku)

”tenang aja ya sayang…pokoknya tante jamin enak deh” bisik tante Firza sambil mencium pipiku dengan lembut.
Jantungku semakin berdebar karena baru kali ini aku merasakan dicium dan dicumbui oleh seorang wanita hingga membuatku salah tingkah.

“gimana tom. Mau dilanjutin gak nih. ujarnya sambil berbisik ditelingaku.
“iya tante enak.. terusin aja. jawabku sambil memandang wajahnya.
Ia pun melanjutkan aksinya dan menjilat telingaku kemudian leherku. akupun mengerang ketika dia menghisap pentil dadaku.
“tante…akh…hmmmnnn…aaaak. Desahku keenakan.

kemudian bibirnya terus menciumi perutku dan aku makin tak kuasa ketika kepala penisku mulai dijilati dan dikulum-kulum olehnya. aku hanya bisa mengerang tanpa bisa menolak apalagi berontak. saat tante Firza melahap buah zakarku dan memainkannya dengan lidahnya…ooohh…kemudian tante mulai membuka baju dan roknya…aku pun makin terpana dengan kemontokkan tubuhnya terutama bagian payudaranya yang menantang.
“ooh badan tante bagus sekali. Boleh aku pegang kan. Ucapku.
“boleh koq. Gak usah malu malu tom. Ucapnya sambil membimbing tanganku kearah buah dadanya.

Aku menelan ludahku ketika tanganku menyentuh buah dadanya yang kenyal dan montok. Ia membantuku meremasi salah satu buah dadanya hingga membuatku makin terangsang.
“eemmh… terus tom.. remas lagi.. ujar tante Firza sambil memejamkan kedua matanya seolah sedang menikmati remasan tanganku.

Aku makin penasaran lalu kudekatkan wajahku kesalah satu buah dadanya dan mulai menghisapi putingnya seperti anak yang sedang menyusu pada ibunya.
“sini sayang…kamu jilatin ini ya” sambil mendorong kepalaku kearah vaginanya yg ditumbuhi bulu2 halus.
aku pun langsung saja menjilati vagina tante Firza dengan rakus tanpa rasa canggung lagi.

“OOOhhh…Tomas…terus sayang…ooohh…jangan berhenti sayang…ooooh…iya sayang disitu…iya terus…terus..terus…oaaaahh ….”

setelah beberapa menit kujilati vaginanya lalu kumasukan jari jari tanganku pada liang kemaluanya. Kusodok sodok liang kemaluanya dengan kedua jariku yang bergerak maju mundur seperti sedang mengocoknya.
“uhhh enakk sayang. Kamu memang pintar merangsang wanita. Ujar tante Firza
Aku terdiam sambil terus mengaduk aduk liang kemaluannya dengan lebih cepat lagi. Kucumbui lehernya lagi hingga ia pun mendesah keenakan.
“aahh… sshh… uuuhhh….

”kamu hebat tom…” tante Firza meregangkan kedua kakinya, sambil menarik penisku… “sini sayang, masukkan kesini…aaaaahhh…” ia pun mengerang, ketika penisku mulai masuk ke dalam vaginanya, sambil kedua tangannya mendorong dan menarik pantatku…tante Firza terus mengerang
” Ooooh Tomas…terus sayang…Oooh nikmatnya…Aaaahhhkh..”

Kubaringkan tubuhnya diatas sofa dan aku mulai menggenjotnya dengan irama yang tak beraturan. Kadang cepat dan kadang juga lambat hingga memberikan sensasi kenikmatan yang berbeda dari biasanya.

Sambil terus menggenjot tubuhnya aku juga meremasi lagi buah dadanya yang sangat menantang. Sesekali kusedot putingnya dengan kuat hingga ia merintih rintih keenakan. Kami kembali berciuman sementara tubuhku menindih tubuhnya diatas sofa. Kuraskan tubuh tante Firza begitu lezatnya hingga membuatku seperti tak mau berhenti menyetubuhinya. Namun karena masih kurang berpengalaman maka aku pun tak dapat bertahan lebih lama lagi. Kepala penisku terasa berkedut dan hendak menumpahakn isi cairan didalamnya. Kupercepat lagi hentakan pinggulku hingga keringatku makin bercucuran.

setelah beberapa menit, aku langsung merasakan ketegangan, seluruh tubuhku terasa kaku…dan akhirnya, Aaaaaaakkkhhhh….tapi tangan tante Firza terus menekan pantatku sehingga aku “keluar” di”dalam”nya…dan kemudian dia membiarkan aku terkapar lemas diatas tubuhnya,
“hehehe…kamu jagoan tom..” sambil mencium keningku…” tante janji, gak akan bilang siapa2 sayang…kamu nggak usah takut..ini rahasia kita berdua ya sayang… ujar Tante Firza.
“tapi gimana kalo ibu aku tau? atau suami tante? sahutku

“nggak, mereka nggak bakal tau…tenang aja ya sayang. pokoknya tante janji deh. terus terang tante sudah “kepingin” sama kamu dari dulu. akhirnya dapet juga. hehehehe. jawab Tante Firza

Setelah kejadian pagi itu, kami pun semakin sering melakukannya di setiap ada kesempatan, tante Firza mengajariku bermacam gaya…dari foreplay dan seterusnya…dan setiap kali aku orgasme, tante Firza selalu menyuruhku untuk orgasme di dalam vaginanya, dia bilang lebih nikmat rasanya… bahkan kadang dia menyuruhku untuk “keluar” di mulutnya…awalnya aku takut kalo nanti dia hamil, ternyata tante Firza jujur padaku bahwa sesungguhnya dia tidak akan pernah bisa mempunyai keturunan (mandul) dan kedua anaknya yg masih kecil2 adalah anak hasil adopsi.

Berhubungan dengannya perlahan kehidupan ekonomi keluargaku membaik…walaupun aku selalu berbohong pada ibuku, mengenai uang yg tante Firza sering berikan kepadaku…selain itu diapun memenuhi segala macam kebutuhan sekolahku dari keperluan membeli buku, sampai membiayai uang sekolah untuk masuk kuliah. malahan sejak kami berhubungan dia tidak pernah lagi menagih hutang ke bapaku padahal jumlahnya hampir 20jt.

Tiga tahun aku menjalin hubungan dengan tante Firza tanpa diketahui oleh siapapun namun akhirnya ia pindah ke kota lain karena suaminya ditugaskan kerja disana. sampai sekarang aku tak pernah lagi mendengar kabar beritanya dan kuharap suatu hari nanti aku dapat mengulangi hal indah tsb bersamanya lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4