Langsung ke konten utama

Aku Terpaksa Melayani Nafsu Atasanku Dikantor

 


Namaku Lusi, saat ini usiaku 26 tahun dengan bentuk tubuhku yang cukup ideal. Aku bersyukur karena secara fisik dianugerahi wajah yang termasuk cantik, setidaknya begitulah kata orang-orang, dengan rambut panjang sedada yang agak bergelombang dan kuhighlight kecoklatan. Suamiku adalah seorang pengangguran karena sudah cukup lama dipecat dari kantornya karena kasus penggelapan.Kami, pasangan muda ini, telah menjalani kehidupan rumah tangga selama lima tahun tapi entah kenapa sampai saat ini kami belum dikarunia seorang anakpun.

Karena terdesak kebutuhan ekonomi maka aku pun terpaksa mencari pekerjaan guna membiayai hidup keluarga. Sebenarnya suamiku sudah berusah untuk memulai sebuah usaha namun akhirnya ia malah kena tipu oleh sehabatnya sendiri sehingga membuatnya sedikit stress. Dan yang lebih menyedihkan lagi ternyata ia juga memiliki banyak hutang diluar sana hingga selalu takut jika keluar dari rumah.


Dalam keadaan yang terbelit masalah ekonomi maka aku berusaha mencari pekerjaan dengan melihat berbagai info lowongan kerja dimedia online. Akhirnya aku menemukan sebuah lowongan kerja disebuah kantor pengacara yang cukup terkenal dan sepertinya akan memberikan masa depan yang cerah bagi keluargaku.

Setelah mempertimbangkan selama beberapa hari akhirnya aku memutuskan untuk bekerja di sana. Awalnya suamiku tidak setuju aku bekerja lagi tapi karena aku memberi alasan yang menurutnya masuk akal akhirnya dia menyetujuinya.

Perusahaan itu bernama PT. Lancar Usaha Sentosa, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang ekspor impor.

Kantor pengacara itu memang cukup besar dan luas dan berada didaerah yang cukup elite. Namun pada hari ketiga bekerja aku sudah buat masalah dengan terlambat datang ke kantor hingga hampir setengah jam sehingga aku dipanggil oleh atasanku yang konon katanya sangat galak. Sebut saja namanya Pak Todung, seorang laki laki  berkulit coklat, gemuk, dengan kepala hampir botak mengingatkan pada pemain sepak bola terkenal.

Ini adalah kali pertamaku akan bertemu langsung dengannya, karena ketika aku baru masuk ia sedang tugas di luar kota dan baru pulang kemarin sore. Dengan berdebar-debar aku melangkahkan kakiku ke ruangannya.

“Tok..tok perlahan aku mengetuk pintu ruangannya.

“Ya,masuk!! sahut pak Todung dari dalam dengan suara keras.

“Selamat pagi Pak! sapaku dengan wajah agak menunduk lalu pak Todung menyuruhku duduk.

“Kamu tau kenapa kamu dipanggil ? aku menggeleng pelan.

“liat, sudah jam berapa sekarang !? Maaf Pak tadi jalanan macet

Jangan cari alasan! bentak pak Todung dengan tatapan yang sinis ke arahku.

Sekali lagi saya minta maaf Pak, saya memang salah. kataku sambil menundukkan muka.

Tiba-tiba Pak Todung berdiri, sekilas aku melihat dia ke arah pintu entah apa yang dia lakukan dan kembali duduk di kursinya.

Hhhmmm.. kamu ini karyawan baru di sini kan? tanyanya padaku sambil memainkan dasinya yang berwarna biru.

“Iya,ya, saya ingat, saya ingat, kamu Lusi kan? Lusiana Devianty, ternyata aslinya jauh lebih cantik dari yang di foto.

“iya Pak saya memang baru di sini, maaf Pak saya belum terbiasa dengan jam di sini makannya telat. jawabku mencoba menjelaskan alasan keterlambatanku.

aku melihat tatapannya mulai sedikit aneh, seolah-olah ingin menerkamku. Amarahnya nampak mulai mereda dan tergantikan oleh rasa penasaran yang mendalam.

“Kamu sudah bersuami Lus? tiba-tiba pria gemuk itu menanyakan pertanyaan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan.

Udah Pak. jawabku singkat sambil melihat raut muka pak Todung yang bagiku kurang mengenakan.

“Kalian sudah punya anak? tanyanya lagi.

Aku cuma menggelengkan kepala.

Loh kenapa? Mungkin kalian jarang ya gituannya?

aku mulai agak risih dengan pertanyaannya yang menjurus ke kurang ajar. Oh ya pak masalah saya terlambat saya benar-benar minta maaf, saya janji akan datang lebih awal. aku mencoba mengalihkan pembicaraan itu. Pak Todung langsung berdiri dan menghampiri tempat duduk saya.

ya udah ga papa, kali ini saya maafkan, asal. pak Todung tidak melanjutkan kata-katanya, kini tangannya sudah merangkul ke leherku, aku kaget tapi tetap diam, terhenyak dengan sikapnya yang mulai melecehkan itu.

“Kamu ngertikan maksud Bapak? tanyanya sambil tersenyum menjijikkan.

Aku menggelengkan kepalaku dengan perasaan makin tidak enak, tiba-tiba aku merasa tangan pak Todung mulai meraba-raba payudaraku. Kontan dengan cepat akupun menepis tangannya yang lancang itu.

“Tolong jangan kurang ajar ya Pak!! bentakku sambil menatapnya dengan marah, sekejap aku berdiri dan ketika aku mau membuka pintu ruangan tersebut ternyata pintunya sudah terkunci, sungguh kali ini aku benar-benar terpojok. Dengan sigap pria tambun itu mendorong tubuhku hingga terjatuh di lantai hingga aku menjerit kecil. Ia langsung menindihku dengan tubuhnya yang gendut sehingga aku sulit bernapas. Harga diri dan martabatku langsung bangkit marah. Aku berontak dan melawannya habis-habisan dan berusaha mendorong tubuhnya tapi ia terlalu tangguh dan kuat bagiku. Ayolah Lus,menurut sajalah, kalau kamu teriak malah kamu juga yang rugi kan? Aku berpikir cepat menyadari kata-katanya itu dan menjadi sangat khawatir. Pria ini sungguh lihai, pasti bukan pertama kalinya ia melakukan pelecehan seks seperti ini. Dia memiliki perhitungan yang matang akan segalanya dan mampu memberi tekanan psikologis yang jitu. Ia tahu bahwa aku tidak mau kehilangan pekerjaanku yang sedang dalam tekanan masalah ekonomi keluarga. Disinilah bentuk tekanan pria biadab ini padaku.

Gak usah malu-malu gitu manis, yang kaya gini biasa kok, semua karyawati cantik di sini udah pernah ginian sama saya! katanya dekat telingaku.

Pak,tolong lepasin saya. jangan kaya gini, saya mohon. aku mengiba padanya agar dia tidak melanjutkan aksi bejatnya sekaligus terhenyak mendengar bahwa banyak karyawati lain juga pernah menjadi salah satu korban si botak tak tahu diri ini. Namun pria itu hanya tersenyum, sebuah senyum yang membuatku makin muak.

Apanya yang mau di lepasin?? Baju nya ya? Huehehehe. tawanya seram. Aku mulai meneteskan air mata menyadari diriku tidak akan bisa lepas dari bandot tua ini. Kini kedua tanganku ditariknya ke atas kepalaku dan ditahan dengan satu tangannya sementara tangan satunya lagi mulai meremas-remas payudaraku yang masih terbungkus pakaian kerjaku.

Wooww buah dadamu kenyal banget Lus. berapa sih ukurannyaaahh! ucapnya sambil tertawa.

pak Todung semakin keras meremas payudaraku sehingga aku merintih ke sakitan. Oohh paksakithhmm. hanya itu yang bisa keluar dari mulutku Sakit ya? Sini tak belai biar enakan,uuh! perlahan kancing kemejaku mulai terlepas satu demi satu dipreteli olehnya Kini telapak tangannya yang kasar mulai menyusup ke balik braku yang berwarna krem. Remasan demi remasan semakin membuatku terangsang, apalagi terkadang ia memilin putingku dengan keras dan menggesek-gesekkan jarinya pada bulatan sensitif tersebut.

“Pak Oohkk hentikan Pak! antara menolak dan menerima, aku pun mulai mendesah pelan menahan nikmat yang sangat luar biasa itu. Tangannya kini mulai mengusap perutku sekali-kali mengelitik pinggangku yang membuat badanku bergoyang-goyang.. Lus, kok kamu goyang-goyang gitu sih.. mau joged ya? mukaku makin panas mendengar ejekan demi ejekan yang terlontar dari mulutnya yang diarahkan padaku. Namun anehnya, bukannya marah aku malah makin terangsang. Sadar aku telah pasrah dan juga tidak akan bisa berbuat apa-apa lagi, pak Todung pun melepaskan tangannya yang tadi memegang pergelanganku. Kini tangannya mulai melepaskan celana panjang berbahan katun yang kukenakan. Dengan lincah tangannya melepaskan ikat pinggang hingga resletingku hingga celana kerjaku pun melorot dan memperlihatkan celana dalam kremku dan sepasang pahaku yang putih mulus.

“Wah-wah, celana dalemnya kok udah basah gini? Kan belom diapa-apainkamu udah gak tahan pengen dientot kan Lus? ejek pak Todung mengetahui daerah kewanitaanku sudah lembab oleh lendir kenikmatan. Jari tengahnya kini mulai menyelusuri belahan vaginaku, sekali-kali ditekannya wilayah itu sehingga aku tidak tahan untuk mendesah. OOHkkhhmm.Pak.udahooohh.ampun! usapannya di vaginaku semakin menjadi-jadi sehingga tubuhku bergetar tanpa dapat kutahan. 
"Udah apaan? Lonteh eh enak ya!? dengan sekali sentakan pak Todung menarik celana dalamku hingga robek sehingga rambut vaginaku yang begitu lebat dan hitam terlihat jelas olehnya, kini jari nya mulai bermain-main dengan bibir vaginaku tanpa dapat kutahan lagi. Sayang, ini apa sih namanya? sambil menarik-narik rambut vaginaku.. 
"Aauu sakit itu bulu, bulu kemaluan Pak, sshhh. desahku, aku merasa beberapa helai rambut vaginaku tertarik olehnya sehingga terasa sangat sakit tapi itu malah bikin aku terangsang.. 
Punya siapa lonte? Uuhhk.ayo jawab!! tanyanya lagi sambil mencucukkan jarinya ke dalam liang kenikmatanku hingga tubuhku otomatis tersentak dan terasa seperti disengat listrik.

“punya saya Pak,aahh! Kamu itu apa Lus? tanyanya lagi dekat kupingku. Saya, saya pelacur pak.. oohh entah setan dari mana tiba-tiba aku menjawab semua pertanyaannya dan begitu pasrah direndahkan olehnya. Aku semakin terangsang ketika satu lagi jarinya menyelinap masuk ke vaginaku. Oohh yeaahhhhmm aku mendesah menjadi-jadi ketika kedua jari itu keluar masuk vaginaku sehingga wilayah itu semakin basah. Haha. dasar pelacur murahan! katanya sambil memaju mundurkan jarinya ke liang vaginaku. Mulutku mengap-mengap, mataku terpejam-pejam dan dari kelopak mataku yang setengah terbuka itu kulihat senyum mesumnya yang memuakkan yang sedang menikmati rangsangannya. Tak lama kemudian, tiba-tiba badanku terasa bergetar hebat, dari vaginaku semakin banyak mengeluarkan cairan, ya aku telah sampai ke puncak kenikmatan itu.

“Ooohhkk..yyeeaahhh,.aaakkhh! untuk pertama kalinya aku mengalami orgasme hebat, namun ironisnya kudapat dari atasanku yang sudah berumur setengah abad ini, bukan suamiku. Kini aku hanya bisa mengutuk diri ku sendiri yang kini harus memuaskan nafsu bos bejatku ini. Haha kenapa. masa segitu aja udah keluar sih? kamu mau yang lebih hebat lagi? tiba-tiba pak Todung mengangkat tubuhku ke atas meja kerjanya lalu dibaringkannya tubuhku. Kini posisi wajah pak Todung persis di bawah selangkanganku, tiba-tiba aku merasa ada hembusan napas menerpa vaginaku.. Uuummhh.wanginya memekmu Lus kata pak Todung sambil sambil menghirup selangkanganku Ooohhh,Pak! aku cuma dapat mendesah ketika lidahnya yang kasar mulai menjilat bibir vaginaku. 

"Oohh Pak.ampunn.hhmm erangan demi erangan mulai keluar dari mulutku Sslluppssslluuppsss.dengan rakus dia menjilat vaginaku yang semakin banjir oleh cairan kewanitaanku. Hhmm.sedap banget memekmu Lusuuuhhkkk!! dengan bernafsu pak Todung menjilati vaginaku, rambut vaginaku yang lebat juga terjilat hingga basah oleh liurnya, sesekali ia menggigit klitorisku sehingga pantatku sedikit ke angkat akibat tersengat sensasi nikmat. Oohhkkk.Pakjangan siksa saya kayak gini Pak.uuuhhkk. vaginaku makin terasa banjir. Tolong Paksaya mohon berhenti! aku mulai merengek agar pak Todung menghentikan aksinya.

Aku menggerakkan bola mataku ke bawah sana melihat pria itu membenamkan wajahnya di antara kerimbunan bulu-bulu vaginaku, matanya yang nanar bertemu dengan pandangan mataku. Namun anehnya aku malah semakin bergairah, sepasang paha mulusku menjepit kepalanya semakin erat seolah tidak rela pria itu menghentikan jilatannya pada daerah kewanitaaanku. Bukan hanya menjilati vaginaku, ia juga menciumi paha dan sekitar selangkanganku sehingga akupun makin mendesah terbakar birahi, aku tak sanggup mendesah lebih panjang terutama ketika lidahnya menyentuh klitorisku, terasa nikmat sekali, apalagi ketika lidah itu menari nari menyusuri bibir vagina, sungguh melayang aku dibuatnya, tak sadar kuremas remas kepalanya yang hanya berambut sedikit. Puas bermain-main dengan vaginaku, ia menegakkan kembali badannya dan menarik tubuhku hingga bangkit terduduk di meja lalu menurunkanku. Nah, sekarang kamu berjongkok cepetan!! perintah pak Todung Dengan berat hati aku mengikuti semua perintahnya, aku berjongkok di hadapannya, kulihat di balik celananya penisnya sudah menggelembung. Sekarang kamu sepong dulu kontol saya yah! Dah ini baru saya lepas. perintahnya lagi Mendengar perkataannya badanku terasa panas dingin.

Aku begitu bimbang dan risih karena sebelumnya aku belum pernah melakukan oral seks bahkan terhadap suamiku sekalipun. Pria itu mulai membuka semua pakaiannya hingga kami sama-sama bugil. Aku terhenyak ketika ia melepaskan celana dalamnya dan mengeluarkan penisnya yang telah ereksi itu, benda itu mengacung tepat di depan wajahku seperti pistol yang ditodongkan. Aku benar-benar gugup karena sekarang di depanku ada penis yang bukan punya suamiku yang harus aku isap. Pak Todung memegangi kepalaku dan mendekatkan benda itu ke mulutku.

“Ayo dong, buka mulutnya,kok malu-malu gitu, pasti belum pernah nyepong ya sama suaminya,tenang, Bapak bisa ajarin kamu kok hehehe! Perlahan dengan ragu-ragu, aku mulai membuka mulutku dan memasukkan penisnya yang kira-kira berukuran 17 cm berdiameter 3-4cm itu.

Aku mempraktekkan apa yang pernah kulihat di film-film porno dengan memaju-mundurkan kepalaku menghisap penis itu. Aku memberikan pelayananku sebaik mungkin agar ia bisa secepat mungkin mengeluarkan spermanya dan menyudahi perkosaan ini. Ooohh, siipp,emang enak mulutmu pelacur. terusisap!! perkataan pak Todung membuat aku makin terhina sehingga aku ingin cepat menyelesaikannya, Lidahnya ikut main juga Lus, isep,isep yang dalam! ia makin menceracau Slllepphh,sssllrrp,mmmhdemikian suara mulutku yang lagi menghisap penis atasanku. Aku menuruti apa yang dimintanya, kumainkan lidahku menyapu-nyapu batang dan kepala penisnya, meskipun mulanya mual dan hampir muntah, aku terus mencobanya lagi karena pria itu memegangi kepalaku, aku juga menggunakan tanganku untuk mengocok batangnya dan memijat buah zakarnya. Sekitar lima menit aku melayani penis pak Todung dengan mulutku. Aku menerima terpaan getar nikmat yang membuat tubuhku merinding dan menggelinjang. Aku seolah didorong oleh semacam kekuatan untuk mendobrak segala yang selama ini merupakan sangat tabu bagiku dan sangat menjijikkan bagi penalaranku. Kekuatan itu membuatku menerima dengan sepenuh hasrat dan nafsu birahiku.

Aku mulai menikmati tugasku mengoral penis atasanku ini dengan melakukan gerakan melumat dan menjilat secara intens. Terkadang aku cabut penis itu untuk aku lumati batangnya yang penuh guratan otot. Pak Todung yang keenakan itu mulai menggoyangkan pantatnya menyenggamai mulutku, dan ketika kudengar dia mulai benar-benar merintih dan mendesah yang membuat aku semakin terbakar oleh libidoku yang memang telah menyala-nyala aku menyadari bahwa macam nikmat birahi itu demikian banyaknya.

Aku belum pernah merasakan macam ini sebelumnya. Tak lama kemudian, aku merasa penis Pak Todung yang sedang kukulum itu semakin berkedut-kedut lalu disusul lenguhan panjangnya yang keluar terbata-bata dari mulut pria setengah baya itu, akhirnya sebuah kedutan besar menggoncang rongga mulutku. Cairan kental panas luber menyiprat dan menyemprot-nyemprot langit-langit mulutku. Ada sekitar 7 atau 8 kedutan yang selalu diikuti dengan semprotan sperma hangat. Mulutku langsung penuh oleh cairan kental berwarna putih susu itu. Terlintas kembali rasa jijik yang membuatku ingin memuntahkannya setelah benda itu lepas nanti. Tetapi ternyata itu lain dengan apa yang terlintas dalam benak, nafsu dan tingkah Pak Todung. Oohhkk.yyeeaahh. ia menekan kepalaku sehingga aku sulit bernapas, dipaksanya aku menelan semua spermanya yang tumpah dalam mulutku.

Aku gelagapan dan hanya punya satu pilihan agar tidak tersedak sehingga dengan terpaksa aku harus menelan semua spermanya. Anjing lu! gerutuku dalam hati karena kesal. Gimana sayang? enak kan peju saya? tanyanya dengan gaya melecehkan, sementara aku mengap-mengap mengambil udara segara setelah penisnya lepas dari mulutku. Aku hanya bisa bersimpuh diam di lantai berkarpet itu dan menatap kesal padanya menahan emosi. Perlahan dia mendorong pundakku shngga aku telentang di karpet. Ya Tuhan,apa lagi yang ingin dia lakukan!? gumamku dalam hati. Sebelum aku sempat berpikir panjang Pak Todung langsung menindih tubuhku yang telanjang bulat. Bibirnya berusaha melumat bibir tipisku yang saat itu memakai lipstik light pink yang berkesan natural. Aku tiga kali menggelengkan kepala ke kiri dan kanan sebelum ia akhirnya berhasil mencaplok bibirku dan melumatnya.

Uuugghhh.hhhmm aku mendesah tertahan di tengah cumbuannya yang ganas. Secara refleks lidahku juga ikut bermain membalas lidahnya yang menari-nari di dalam mulutku. Perlahan tangannya mulai meraba-raba vaginaku lagi. plokkkssploksss.. terdengar suara kecipak dari jarinya yang sedang mengocoki kewanitaanku yang sudah sangat basah. Aku semakin tak mampu menyembunyikan rasa nikmatku. Isak tangisku bercampur dengan desahan nikmat dari sela-sela percumbuan kami. Pak udah PakcukupBapak tadi kan udah janji mau melepasin saya. kataku dengan napas terengah-engah setelah ia puas melumat bibirku Namun ia hanya tersenyum tanpa melepaskan tindihannya terhadapku. Kemudian aku merasakan benda tumpul bersentuhan dengan bibir vaginaku, benda itu menekan mencoba menerobos masuk ke vaginaku yang terasa sangat sempit bagi penisnya. Lusi, Lusi, kamu bener-bener naif, janji itu kan untuk diingkari, hehehe. jawabnya sambil terus menekan penisnya ke dalam vaginaku.

Aauuu Pak sakit Pakjangan diterusin! aku mencoba menghindari sodokan penis Pak Todung dengan menggoyang-goyang pantatku, namun dalam posisi terhimpit seperti ini aku tak dapat berbuat banyak untuk menghentikan gerak laju penis itu. Kini penis pak Todung sudah setengahnya masuk, itupun sudah terasa memenuhi liang senggamaku dan menciptakan rasa nikmat yang selama ini belum pernah kurasakan bersama suamiku. dengan begitu buas dia menusuk2 memek ku Dduhh, Lus,memekmu legit bangethh! ceracau Pak Todung yang terus menyodok vaginaku sampai mentok hingga perih aku dibuatnya Pria itu memompakan penisnya dengan irama teratur, terdengar suara pelirnya yang terayun-ayun memukuli selangkangan kami.

Aku sendiri yang dilanda kenikmatan terlarang ini hanya bisa mendesah dan merintih sambil kepalaku bergoyang ke kanan dan ke kiri, seperti menggeleng-geleng, karena nikmat yang tak mampu kutahan itu. Gila memekmu enak banget. ga percuma kamu kerja disini. ceracaunya sambil menyodok vaginaku dengan kencang. Plokss.plokssploks.suara itu terdengar sangat jelas dari vaginaku yang sedang diobok-obok oleh penisnya. Hhhmmm.Oohk.yeahh.Pak.cukup Pakaaahh! rintiku antara menolak dan pasrah. Kira-kira 15 menit kami melakukannya dalam gaya missionaris, kemudian Pak Todung melepaskan tubuhku dan memapahku hingga berdiri. Aku masih lemas hingga tanganku berpegangan pada sisi meja kerjanya. Ia meminta ku untuk menungging dan dengan terpaksa aku ikuti kemauannya. Dengan kedua tangan berpegangan pada bibir meja, aku menyodorkan pantatku ke arahnya. Tangan-tangannya menjamah dan menelusup kemudian mengelusi pinggulku, punggungku, dan payudaraku. Jari-jarinya yang gemuk juga meilin-milin putingku, ia juga menyibakkan rambutku ke sebelah agar bisa mencium pundak dan leher jenjangku. Kali ini ia melakukannya dengan sangat lembut dan penuh perasaan membuatku terbuai dalam sentuhan-sentuhan erotisnya. Tidak!! Apakah pikirnya ia bisa menundukkanku dengan caranya yang demikian itu. Aku harus berontak menghentikan semua ini, aku adalah wanita baik-baik dan telah memiliki suami yang baik serta menyayangiku, aku tidak boleh tunduk pada pria gemuk berkepala setengah botak ini. Tapi apa dayaku ? aku kini bagai kijang yang telah lumpuh dalam terkaman srigala.

Aku telah rebah ke tanah dan cakar-cakar srigala itu telah menghunjam di urat leherku. Kini aku hanyalah seonggok daging untuk dikonsumsi binatang jahanam itu. Perlahan aku merasakan penisnya kembali melesak masuk ke vaginaku dan bleesss.semua batang penisnya pun tenggelam dalam liang itu. Titik-titik saraf sensitifku pun bereaksi. Aku menengadahkan kepala sambil mendesah panjang, jari-jari tanganku meremasi tepian meja dengan lebih erat. Kenikmatan itu seakan bagaikan air bah yang menghanyutkan seluruh haribaanku, sungguh suatu kenikmatan yang tiada bertara.

AyooLus digoyang pantatnya. hahaha!! suruhnya sambil sesekali tangannya meremasi bongkahan pantatku yang membulat indah karena sering gym. Ini merupakan skandal terbesar dalam hidupku, belum sekalipun dalam hidupku aku berselingkuh ataupun berpikir untuk itu. Darahku terasa menggelegak, jantungku berdegup keras. Birahi yang menggelegak campur aduk dengan perasaan bersalah telah mengkhianati suamiku, birahi itu mendorongku menggerakkan pinggulku menyambut sodokan penis atasanku itu. Aku merasakan vaginaku semakin banjir saja, terasa sekali dari suara becek yang makin terdengar dan semakin lancarnya penis Pak Todung merojok-rojok.

Plakkss.plakss di tengah genjotannya ia sesekali menampari pantatku yang putih sehingga berbekas merah. Tak terasa, aku malahan semakin menikmati perkosaan ini, setiap genjotan kasar yang dilakukan oleh pak Todung membuat tubuhku bergetar hebat. Pak.aahh, terusss Pak!! rintihku sambil memaju mundurkan pantatku mengikuti irama Pak Todung, oohh,gila kenapa aku malah meminta seperti itu, aku sungguh tidak menyadarinya ketika kata-kata itu terucap, apakah libidoku sudah demikian mendominasi diriku melebihi nuraniku? Tidak butuh waktu lama bagiku untuk kembali orgasme, dinding vaginaku semakin berkontraksi dan terasa seperti menyedoti penis Pak Todung. Pria itu menekan-nekan penisnya semakin dalam hingga akhirnya tubuhku pun mengejang hebat. Erangan panjang terlontar dari mulutku, aku tidak peduli lagi apakah suaraku terdengar sampai luar sana atau tidak, yang jelas aku tak sanggup lagi menahan gelora kenikmatan yang sedang menerpa tubuhku ini.

Aku dapat merasakan cairan kewanitaanku membanjir hingga meleleh keluar membasahi selangkangan dan paha dalamku. Pakkk,.aaahhh! tubuhku bergetar begitu hebat sampai benda-benda di atas meja kerja Pak Todung ikut bergetar. Heheheenak kan? Sini Lus, Bapak kasih liat sesuatu. Pak Todung mendekap tubuhku tanpa melepas penisnya yang masih keras dari vaginaku. Ia menjatuhkan diri pelan-pelan di kursi kerjanya dekat situ, akupun jatuh terduduk di pangkuannya dengan penis masih menancap. Lalu ia menggerakkan mouse di komputernya dan mengklik sebuah file hingga terbuka. Sebuah film terbuka di layar monitor dan Pak Todung mengklik full screen untuk memperbesar. Film itu memperlihatkan sebuah dokumentasi adegan persetubuhannya dengan pegawai wanita disini. Adegan dalam film itu semakin membakar birahiku dan membuat darahku semakin berdesir. sambil menonton lalu ia pun kembali menggenjot tubuhku dengan sekuat tenaganya hingga tubuhku tersentak sentak.

Kini tubuhku ditelungkupkan diatas meja dengan kedua kakiku bertumpu diatas lantai. Dari arah belakang ia kembali menghamtamku dengan batang kemaluannya yang besar dan berurat. Plak Plak Plak Plak sodokannya terasa begitu kuat dan bertenaga hingga terasa nikmat sekali bahkan jauh lebih nikmat dibandingkan ketika sedang disetubuhi oleh suamiku sendiri.Pak Todung menurunkan sedikit badannya hingga menindih tubuhku diatas meja lalu kurasakan lidahnya menciumi dan menjilati punggungku yang agak basah oleh keringat. Slurp slurp.. ia nampak menikmati sapuan lidahnya disana sementara batangnya terus bergerak keluar masuk dalam kemaluanku.

Beberapa saat kemudian aku mendengar pintu kantor itu diketuk dari luar hingga membuatku sedikit panic. Namun pak Todung tak mempedulikannya dan terus menggenjot tubuh sekuat tenaganya.

Aghhh… enghhh pak… ouhhh… aku mendesah sambil mencengkeram bagian pinggir meja kerjanya. Pak Todung semakin mengganas dan genjotannya terasa semakin cepat saja dan membuatku kewalahan menghadapi kebuasan nafsu birahinya. Sepertinya suara ketukan pintu itu sudah tak terdengar lagi hingga aku dapat sedikit tenang namun kurasakan tubuh pak Todung seperti bergetar kuat.

“ennghh…. Aku keluar sayang…. Ouwhh…. Sshhh… cairan spermanya menyembur keluar berkali kali membasahi liang kewanitaanku dan terasa begitu hangat. Lalu perlahan ditariknya keluar batang itu dan ia pun terduduk diatas bangku kerjanya.

Setelah itu kami pun kembali berpakaian dan semenjak hari itu ia semakin sering menyetubuhiki didalam ruangannya. Bahkan pernah suatu kali ia menyuruh aku dan pegawai wanita lainnya untuk melayani nafsunya secara bersamaan sampai ia puas. Namun dibalik itu semua aku pun memperoleh banyak fasilitas dan bonus darinya hingga keadaan ekonomiku semakin membaik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4