Aku sangat ingin
menjadi orang yang sukses dan dapat memantu kedua orangtuaku. Aku juga sangat
beruntung bisa menjaga kepercayaaan orangtuaku. Aku ingin bekerja dan
menghasilkan banyak uang sehingg a dapat menyekolahkan adik-adikku. Aku tiga
bersaudara adikku masih duduk dibangku SMP dan SD. Orangtuaku bekerja sebagai
pegawai negeri sipil.
Hidupku tidak
pernah kekurangan semua cukup hidup dengan kesederhanaan. Sebenarnya sebelum
aku wisuda sudah ada 2 orang yang melamar aku. Biasa sih temannya ibuku mempunyai
seorang anak lelaki kemudian dia suka denganku. Tetapi aku menolak aku ingin
bekerja mapan terlebih dahulu dan kemudian menikah dengan pria pilihanku.
Aku
memiliki paras yang cantik berambut panjang dan berkulit putih. Banyak juga
tawaran bekerja di perusahaan ternama , sebagai Sekretaris. Aku memang pandai
berkomunikasi jadi setiap interview mau masuk kerja aku selalu di puji banyak
orang. Aku melamar 3 perusahaan sekaligus dan ketiga-tiganya ketrima semuanya.
Hanya aku yang akan menentukan dimana aku nyaman bekerja.
Desy |
Di dekat kantor
banyak sekali kost an dan kebetulan ada yang kosong. Jadi aku langsung saja
menemui ibu kost dan segera menempati kamar kosong itu karena senin sudah masuk
kerja. Orangtuaku tetap berpesan agar aku selalu menjaga diri. Apalagi sekarang
jauh dari orangtua aku harus lebih berhati-hati. Semua mandiri tidak ada yang
pagi-pagi nyiapin sarapan lagi.
Semua sekarang
usaha sendiri, dan aku juga harus bisa hidup mandiri tidak bergantung dengan
orangtua. Aku pun menikmatinya dan aku yakin bisa menjalani hari-hariku. Awal
bekerja aku sering pulang ke rumah satu minggu sekali. Namun karena banyak
pekerjaan aku menjadi jarang pulang ke rumah. Selama satu minggu aku bekerja
belum juga bertemu dengan pemilik perusahaan.
Padahal aku satu
ruangan dengan beliau. Aku menjadi sekretaris pemilik perusahaan itu, kata
temen sekantor pak Rudi itu sering ganti sekretaris. Dia pengennya yang masih
muda dan cantik, ya dimana mana yang namanya sekretaris juga harus cantik dan
berpenampilan menarik seperti aku. Penampilanku yang rapi cantik dan sangat
menawan udah cocok sekali dengan kriteria yang dicari.
Niat aku bekerja
tidak ada maksud lain. Aku berangkat pagi hari karena harus ada yang dikerjakan
dan harus dibawa untuk rapat nanti.aku memeprsiapkan data yang akan dibawa
nanti siang. Sejak pagi aku sudah berada di kantor namun atasanku juga tak
kunjung datang. Namun setelah beberapa jam akhirnya aku bertemu juga dengan
atasanku, Pak Rudi,
“selamat pagi pak,
kenalkan saya Desy sekretaris bapak yang baru…”
“ohh iya selamat
bekerja..dan aku senang karena kamu sangat cantik sesuai dengan apa yang aku
inginkan…”
“terimakasih pak…”
Aku melihat tatapan
mata pak Rudi sepertinya ada sesuatu. Dia memandangiku dengan tajam aku merasa
tidak nyaman. Kemudian aku kembali ke mejaku, masih saja aku dilihat dengan
tatapan tajam. Aku makan siang di kantin kemudian aku masuk ke dalam ruangan mejaku
bis pindah di dekat pak Rudi. Aku semakin tidak tahu dengan maksud pak Rudi.
Aku duduk
berdekatan dihadapan matanya persis, aku merasa tidak nyaman karena terlalu
dekat dengan pak Rudi. Cara memandangnya dan cara bicaranya terkesan menyimpan
hasrat. Aku harus selalu waspada dengan gerak gerik dan tingkah pak Rudi.
Singkat cerita, kala itu ada pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini juga.
Semua karyawan lembur di ruangan masing-masing termasuk aku.
Karena pekerjaanku
lebih berat aku pulang akhir. Menata semua berkas untuk rapat besok pagi. Kala
itu aku memakai pakaian yang sangat sexy, rok minii dan atasan yang serba mini.
Aku tidak mengetahui jika pak Rudi masih ada di kantor. Dengan santai nya aku
membuka jasku dan hanya memakai dalaman saja. Dengan tiba-tiba pak Rudi masuk
ke ruangan dan mengunci pintu.
Seketika aku
terkejut melihat nya, dia pun tanpa henti memandangiku dengan sorotan tajam,
“mmmm…maaaf pak
saya tidak tahu jika bapak masih disini..”
“oh tidak apa-apa
Desy .. sexy sekali kamu membuat aku bergairah….”
“makssudnya pak…”
sambil memakai jas ku kembali.
“tidak usah kamu
pakai, aku suka dengan penampilanmu saat ini Desy…”
Laki-laki yang
sudah umur itu terus mengucap bahwa dia bergairah melihatku. Suasana semakin
tidak nyaman karena dia terus melontarkan kata-kata yang menurutku tidak
semestinya. Aku ijin untuk ke kamar mandi dia tidak memperbolehkan. Yang ada
aku ditarik berada didekatnya. Di sudut ruangan ada sofa aku ditarik untuk
duduk disofa itu,
“duduklah disini
Des..ijinkan aku memandangi wajahmu..”
“jangan begitu
pak…” ucapku dengan ketakutan.
Aku harus menuruti
kemauannya ntah apa yang dia pikirkan. Dia memandangiku tajam dan tangannya
sambil memegang kemaluannya. Aku ketakutan berasa sudah tidak nyaman berada di
dekat pak Rudi,
“sini Des ..kamu
tidak bisa kemana-mana karena pintu sudah aku kunci….”
“maksudnya apa pak,
jangan lakukan ini….”
“turuti saja
kemauanku sebagai atasanmu..jika kamu tetap ingin bekerja disini…”
“lebih baik aku
tidak bekerja disini pak….” Ucapku dengan keras.
“berani sekali kamu
melawanku…!!!!”
Dengan kasar Pak
Rudi menarik tubuhku dan langsung saja mencium bibirku. Aku tidak membuka mulut
sama sekali tetapi dia memaksa. Terus mengulum bibirku hingga aku tak tahan
untuk menutup bibir lagi. Perlahan aku membuka mulutku
ciuman yang penuh hasrat itu mmebuat aku luluh. Tangan pak Rudi membuka bajuku
aku tidak sadar karena ciuman itu begitu hangat.
Aku terbawa suasana
hanya pasrah saja saat itu. Bajuku terbuka kau memakai tangtop hitam,
payudaraku yang montok membuat dia semakin bergairah. Kedua payudaraku terlihat
jelas dan montok. Tangan pak Rudi meraba payudaraku , dia remashingga aku lemas,
“aaaaaaaaahhhhhhhhhhh…….”
Rintihku dengan lirih.
Dia terus meremas
sembari bibirnya menciumiku, aku tak tahan. Dia dengan cepat membuka braku
sehingga payudaraku semakin terlihat jelas. Aku pun ditidurkan di sofa, putting
susuku di putar-putar dengan jarinya,
“oooohhhh….aaaahhhhhhh….aaaaaaahhhhh……..”
Kedua payudaraku
dimainkan dengan perlahan aku pun tanpa perlawanan. Aku sudah tidak berdaya dan
sangat lemas,
“ooohhh…aaahhhh…ooohh…aaahhhhh….oooooohhh…..”
Bibirnya mendekati
putingku, lidahnya menjulur dan menjilati putting susuku yang menegang itu.
Bibirnya secara perlahan mengulum putting susuku. Tangannya masih saja meremas
payudaraku, aku sangat tidak kuasa menahan kenikmatan itu,
“aaaakkkhhh
pak…aaaaaaakkkkhhh…..pak……”
Tubuhku terus
digerayangi dengan kedua tangannya, rok miniku di lepas dengan perlahan. Aku
telanjang bulat tanpa kain sehelaipun,
“wooowww sangat
menggairahkan…” ucap pak Rudi.
Kemudian dia
membelai memekku dari atas hingga ke bawah. Memekku yang masih jarang dengan
rambut kemaluan itu membuat dia beringas. Dia membelai dengan jemarinya dan
perlahan dia membuka lebar memekku. Dia menjilati selakanganku sampai aku lemas,
“aaaakkkhhhh….ooooohhh….aaaaaahhhhhhhh……..”
Lidahnya menjilati
seluruh bagian memekku tubuh bergerak merasakan kenikmatan. Lalu dia mencoba
memasukkan jarinya ke dalam lubang memekku. Dia putar-putar jarinya di dalam
memekku, aku sangat lemas,
“aaaaahhh pak…tidak
tahan…aaaaaaakkkkkhhh…..”
Aku mengeluarkan
cairan seperti masturbasi, beberapa kali hingga memekku terasa sangat becek.
Setelah itu aku melihat penis pak Rudi memanjang , baru pertama kali ini kau
melihat penis seorang pria. Penis yang besar dengan banyak kemaluan itu membuat
aku geli. Aku dipaksa untuk memegangnya namun aku enggan. Yang ada aku dipaksa
untuk mengulum penisnya.
Penisnya disodorkan
di depan mulutku dan aku harus mengulumnya. Dia memaksa memasukkan penisnya
masuk kedalam mulut. Serasa ingin muntah aku mencoba memaksakan masuk.
Tiba-tiba pak Rudi melepaskan penisnya dan dia menggesek-gesekkan ke bagian
memekku,
“aahhhhhhh…pak…..oooohhh
aaahhhh……”
Mulutnya mengulum
kedua putting susuku dan penisnya ida gesekan di memekku. Semua terasa begitu
nikmat tubuhku menggeliat karena nikmat memuncak,
“oooohhh
pak….aaaaaahhhhh…..”
Dia mencoba
memasukkan penisnya ke dalam memekku. Perlahan ujungnya masuk,
“aaawwww pak…sakit
aaaaahhhh….”
Keperawananku mulai
dimasuki penis pak Rudi, dengan perlahan tapi pasti masuklah penis itu ke dalam
memekku,
“jjllleeeeebbbbbb
ahhhhhh….”
Masuklah penis itu
ke dalam memekku, ada sedikit darah yang keluar. Mungkin karena selaput
keperawananku sudah pecah. Sakit dan nikmat campur menjadi satu, semua terasa
begitu nikmat. Pak Rudi berada diatasku dan mencoba menekan penisnya ke dalam.
Keluar masuk sesuka hatinya pelan dan pelan dia mendorong penisnya,
“aaaahhhhhhhh….aaaahhhhhh….oooohhh…..”
Aku pasrah dan
hanya mendesah saja sambil menggerakkan tubuhku. Pantatku aku angkat perlahan,
“ooohhhhh
aaaaaaaahhhhhhhh…….”
Saat aku mengangkat
pantatku rasanya sangat nikmat, penis itu seras tertancap di dalam memekku.
Kembali aku mengeluarkan cairan dari memekku , memekku terasa semakin licin.
Gerakan pak Rudi semakin cepat , penisnya keluar masuk dengan keras,
“aaaakkkhh
….aaaaaaahhhhh……ooohhhh…aaaaaahhhhhhh……”
Tanganya masih saja
memutar-mutar putting susuku dan mengulumnya. Atas bawah dimainkan dengan
begitu lincah,
Ooohhhhh pak…lagi
pak….aaahhhhh…..”
Setelah 10 menit
dia menekan masuk penisnya keluarlah sperma pak Rudi,
“ccccccrrrooootttt…..ccccrrroootttt….cccrrrroooootttt……”
Sperma itu
membasahi tubuh mulusku, banyak sangat kental. Terasa begitu lengket kemudian
aku membersihkannya dan memakai pakaian ku kembali. Pak Rudi juga mengenakan
pakaiannya kembali dan seger akeluar dari ruangan. Aku terdiam lama sekali
hingga larut malam di ruangan itu. Aku menyesal karena keperawananku hilang
dengan pria yang sudah lanjut usia. Aku bekerja dengan dia sebagai sekretaris
dan baru satu bulan itu malah merenggut keperawananku.
Komentar
Posting Komentar