Perkenalkan namaku Devina merupakan
seorang admin di salah satu perusahaan di Surabaya .
Aku merupakan seorang Janda beranak satu yang ku titipkan pada mamaku di kota Solo. Umurku masih
24 tahun, usia yang terbilang cukup muda untuk ukuran seorang janda. Berkulit
cerah, mulus, langsing dengan tinggi badan 165 cm dengan ukuran bra 32b,
sangatlah idaman untuk setiap pria yang melihatnya. Bahkan cukup banyak juga
rekan kerja yang menggodaku. Aku baru bercerai dengan mantan suamiku sekitar 3
taun lalu ketika anakku berusia 1 taun. Setelah bercerai dengan mantan suamiku
Aku memutuskan pindah ke Surabaya
untuk mencari nafkah biaya anakku yang masih kecil. Hanya bermodalkan ijasah
SMA, aku nekat melamar kerja disalah satu perusahaan export-import yg cukup
besar di kota Surabaya .
Pada awalnya aku bekerja di perusahaan ini
biasa-biasa saja dan lancar tanpa hambatan dan bekerja seperti biasa layaknya
bagian administrasi. Namun semua berubah ketika pada penghujung tahun, dimana
banyak sekali pekerjaan yang harus dikerjakan karena terkejar deadline laporan
akhir taun perusahaan, sehingga mengharuskanku bekerja lembur di kantor. Tak
terasa jam sudah menunjukan pukul 10 malam, ku lihat sekelilingku sudah tidak
ada orang. Aku berniat untuk membuat kopi di dapur kantor, namun baru memasuki
koridor aku melihat lampu ruangan atasanku yang tak lain adalah anak dari
pemilik perusahaan ini, masih menyala.
Devina |
Aku cukup terkejut dengan apa yang ku
lihat di ruangan tersebut, ternyata Anak boss ku sedang ML dengan salah satu
teman kerja ku..
"Oh.. pak enak terusss.. ahhh.. terus
pak.. kontol bapak enak banget.." desah si perempuan tersebut.
"Memek kamu juga enak kok
sayang.." jawab anak boss ku
"Ohh.. terus pak puasin aku, kontol
pacarku gak bisa kaya kontol bapak.."
Cukup kaget juga aku ketika itu, melihat
batang kejantanan milik anak bossku terus mengaduk-aduk liang senggama milik
teman kerjaku yang memang sering berpakaian seksi setiap ke kantor. Namun
tiba-tiba aku teringat dengan tugas-tugas pembukuan akhir taun yang harus
segera ku lanjutkan, aku bergegas menuju dapur kantor untuk membuat kopi agar
rasa kantuk ku hilang.
Ketika aku selesai membuat kopi, dan
bergegas kembali ke meja kerjaku. Tiba-tiba pintu ruangan atasanku tersebut
terbuka, tampaklah mereka dua yang sudah kembali mengenakan pakaian
masing-masing. Atasanku bernama Andrian dan temanku yang bernama santi tersenyum
ketika melihatku.
Santi : Loh.. masih di kantor aja dev ?
Aku : Masih nih san, kerjaan masih numpuk
gak tau deh kapan kelarnya.. ku jawab sambil tersenyum lesu..
Andrian : Semangat ya dev, saya tunggu
laporan akhir taunnya.
Aku : Iya Pak, akan segera saya selesaikan
secepatnya..
Ketika kembali ke meja kerja, aku mulai
tidak konsentrasi mengingat kejadian yang aku lihat barusan antara Pak Andrian
dan Santi temanku. Memikirkan hal tersebut nafsuku mulai bangkit. Ku tengok
sekelilingku sudah benar-benar sepi tidak ada seorangpun. Aku mulai
membayangkan kontol Pak Andrian yang ukurannya memang cukup besar walau
samar-samar ku lihat barusan. Tanganku mulai ku masukan ke sela-sela rok
kerjaku dan mengusap-usap bibir vaginaku. Aku yang ketika itu mengenakan roko
bahan berwarna hitam dan tankop putih dengan ditutupi blazer, memudahkanku
untuk bermasturbasi saat itu, tanganku yang satunya ku masukan ke tanktopku
untuk meremas payudaraku untuk menambah rasa nikmat yang kurasakan sambil
membayangkan batang kejantanan milik atasanku tersebut, maklum sudah cukup lama
juga aku tidak disentuh.
Namun tidak berapa lama aku di kagetkan
oleh satpam yang sedang keliling mengecek keadaan kantor. Dan untungnya entah
sadar atau tidak sadar posisiku membelakanginya sehingga mudah-mudahan ia tidak
menyadari bahwa barusan aku sedang bermasturbasi.
"Eh.. Mbak Devina belum pulang mbak
?" tanya si satpam
"Belom nih pak, bentar lagi baru mau
pulang nih, lagi mau beres-beres barangku dulu." Jawabku agak panik
"Ya udah saya temenin deh mbak, takut
mbaknya ketakutan disini sendirian hahaa.." Timpal Pak Anto seraya sedikit
tertawa
"Ah ga usah pak, saya gak takut yang
begitu-begitu.. Palingan juga yang ada setannya takut godain orang sibuk sama
kerjaan,setannya juga takut Pak di minta bantuan kerjain kerjaan saya.."
Candaku pada si satpam
Namun si satpam tetap menungguku di depan
ruangan kantorku yang memang khusus bagian staff-staff administrasi.
Tapi tiba-tiba si Satpam langsung
mengaggetkanku dengan sebuah pertanyaan yang membuatku gugugp.
"Mbak, tadi Pak Andrian begituan lagi
ya sama Mbak Santi ?" Tanya Pak Anto
oh ya sedikit Gambaran Pak Andrian belum
terlalu tua, umurnya masih 30 tahun, namun karena dia adalah atasan sekaligus
anak pemilik perusahaan ini maka kami semua mamanggil beliau dengan sebutan
Pak, Wajahnya cukup ganteng maklum ia adalah keturuan Chinese, begitupun aku.
"Ehmm.. maksud Pak Anto gimana
?" Tanyaku bingung
"Itu loh mbak, masa mbak gak tau.. kan tadi mbak sendiri
juga ngintip toh ? piye sih Mba Devina suka pura-pura aja hehehe"Jawab Pak
Anto
"Husss Pak, gak bolehin ngomongin
orang ah.. biar aja itu urusan mereka.." Jawabku dengan tergesa-gesa
sambil berjalan menuju lift berbarengan dengan Pak Anto.
Pak Anto ini kira-kira berumur 35 tahun,
yang ku dengar ia sudah memiliki istri dan 2 orang anak yang masih kecil juga.
Namun, tiba-tiba Pak Anto kembali membuka pembicaraan hal yang cukup
mengagetkanku.
"Mbak.. tadi saya juga gak sengaja
liat mbak lagi anu.." belum sempat menyelesaikan ucapannya aku langsung
memotong ucapan Pak Anto.
"Anu apa Pak ? Orang saya ga
ngapa-ngapain kok" Jawabku dengan cukup cepat agar ia tak berpikri yang
macam-macam apa lagi kondisi di kantor saat ini hanya tinggal aku berdua saat
ini dengan Pak Anto
"Ah, masa sih Mbak orang saya liat
sendiri kok mbak, tangan mbak masuk ke bajunya mbak.. hehehe" Seraya
tersenyum mesum.
"Oh.. Shit !!" gerutuku dalam
hati
"Gapapa lagi mbak, gak usah malu
sama-sama udah dewasa ini, saya juga sering kok mbak coli di toilet Pos satpam
tiap abis ngintip mereka gituan sambil bayangin mbak santi.." sambil
memasang muka senyum lanjut Pak Anto.
"Ah bapak makin malem makin ngaco
aja" Jawabku ketus
"Mbak, saya jadi nafsu juga deh mbak
liat mbak kaya tadi.." sambil mulai mencoba mencium bibirku.
"Pak Jangan ada CCTV.. Nanti jadi
bahan omongan" ku dorong tubuh Satpam tersebut.
Ya memang ada CCTV di dalam lift.. dan aku
tak mau ini menjadi aibku di kantor
"Ya udah mbak gimana kalo kita cari
ruangan kosong aja ?" Ajak Pak Anto
Setelah kejadian di lift ketika Pak Anto
yang tiba-tiba mencium bibirku, aku hanya diam saja entah karena sudah terbawa
nafsu karna melihat apa yang dilakukan oleh Pak Andrian dan Santi, atau karena
aku masih kaget atas apa yang barusan terjadi terutama ketika Pak Anto
memergokiku melakukan masturbasi di kantor.
Ketika pintu lift terbuka Pak Anto
langsung menuntun tanganku membawaku pada sebuah ruangan yang biasa di gunakan
istirahat oleh OB di kantor kami. Aku yang
masih terdiam langsung di manfaatkan oleh Pak Anto ketika memasuki ruangan
tersebut. Pak Anto yang memang sudah nafsupun langsung memeluk dan mencium
bibirku. Pak Anto berupaya memasukan lidahnya ke dalam mulutku dan mencari-cari
lidahku, Namun aku tidak membalasnya. Tangan Pak Anto mulai melepaskan
blazerku. Aku mulai tersadar ketika tangan Pak Anto mulai menyelinap masuk ke
dalam tanktopku. Aku berusaha menghindar dari ciuman Pak Anto yang cukup panas.
"mmhhh.. Pak udah Pak.. Aku gak mau
kaya gini Pak.." Kataku pada Pak Anto.
"Nikmatin aja Mbak, saya tau kok mbak
juga tadi sange ngeliat Pak Andrian begituan.." Jawab Pak Anto sambil
terus meremas-remas payudaraku
"Jangan ah pak ahhh..." Desahku
ketika puting susuku di pelintir oleh jari Pak Anto Namun aku tetap mencoba
menghindar dan menahan tangan Pak Anto dengan tanganku namun apa adaya.. Tenaga
Pak Anto lebih besar daripada tenagaku..
"Udah mbak, ga usah ngeles wong
putingmu aja udah keras gini kok.. heheh sange jg kan mbak ?" Kata Pak Anto sambil terus
memainkan tangannya di payudaraku.
"Pak, please jangan di lanjut...
mmmhhh" Pak Anto langsung mendaratkan kembali bibirnya di bibirku untuk
membungkam penolakanku..
Pak Anto memepetkan tubuhku ke tembok
sambil terus mencium bibirku, tangannya yang satu lagi mulai mengelus pahaku,
terus naik ke atas hingga ke pangkal pahaku. Tangan Pak Anto tidak berenti
disitu saja, tangannya mulai mengelus-ngelus vaginaku dari luar celana dalamku.
Ia tahu bahwa memekku sudah basah karna perlakuan tangan dan jari2nya di
payudaraku tadi.
Aku sudah mulai terbawa oleh nafsu karena
permainan tangannya Pak Anto di bagian-bagian sensitif tubuhku. Ciuman Pak Anto
mulai turun ke leher sambil tangan nya mulai menarik ke atas tanktopku.
"Ahhh.. Geli pakk.. Udah cukup
Pak.." tolakanku pada Pak Anto, namun ia tau bahwa tubuhku tidak menolak
untuk disentuh olehnya sehingga ia tidak menghiraukanku dan tetap melakukan
aktifitasnya. Ia mulai melepaskan kaitan BH ku dan menaikan BH ku agar
Payudaraku bisa terlihat dengan jelas olehnya..
"Wih mbak, Susu mbak bagus banget
biar kecil juga..." Puji Pak Anto
Pak Anto yang kagum dengan payudaraku
langsung mencaplok dadaku dengan mulutnya..
Aku yang sudah terbawa nafsu, hanya mampu
merespon dengan desahan-desahan yang malah membuat nafsu Pak Anto semakin
bertambah..
"sssst ahhhh gelii pak..."
desahku ketika iya memainkan putingku dengan lidahnya, sedangkan tangannya yang
satu lagi sudah mulai menyusup ke dalam celana dalamku untuk memainkan
klitorisku..
"Ohhh Pakk.. enak banget.. terus
pak.. terus.." desahku yang mulai tidak karuan.
"Hehehe tadi minta berenti, kok
sekarang minta terus mbak ?" tanya Pak Anto kepadaku
"Udah pak terusin enak.." kataku
sambil mengelus2 kepalanya Pak Anto agar tetap menjilat dan memainkan putingku
yang semakin mengeras.
Tak lama setelah itu iya melepaskan
bibirnya dari payudaraku, dan mengambil sebuah matras yang cukup besar untuk
alas tidur di ruangan tersebut, tanpa aba-aba aku pun langsung duduk di sebelah
Pak Anto yang sudah menungguku dan siap menggarapku. Kini Tanpa ragu, aku
langsung mencium bibir Pak Anto dengan ganas, lidah kami saling berbelit dan
semakin panas. Tangan Pak Anto mencoba melepas tanktop dan BH ku yang masih
menggantung di badanku, aku merespon dengan mengangkat tanganku untuk
memudahkannya melepas tanktopku.
Pa Anto langsung mendorongku ke matras
agar aku berbaring dan kembali mencium bibirku, dan turun terus ke leher,
membuatku semakin terangsang, tangannya pun tak tinggal diam , tangan yang
kirinya mulai menurunkan celana dalam ku, dan memainkan memekku dengan
jarinya..
"Ssstt ahhhh.. Pak.. Terus Pak..
ohhh.. teruss.."
Ketika ciumannya mulai sampai ke perut iya
melorotkan rok ku sekaligus celana dalamku, ciuman dan jilatanya terus turun ke
bawah ke arah memekku.
"Bersih banget mbak, meki mbak gak
ada bulunya hehee.." Kata Pak Anto memuji
Aku hanya bisa mendesah dan tidak merespon
ucapannya.. hanya bisa terus mendesah nikmat apa lagi ketika lidahnya memainkan
klitorisku, sambil jari2nya keluar masuk di mekiku. Baru saja sebentar memekku
dimainkan oleh Pak Anto, rasanya aku sudah mulai merasakan ingin orgasme.
"OHHH PAK enak banget... Teruss
Paakk.."Desahku yang mulai tak karuan karena kenikmatan yang ku dapat di
bagian bawah..
"Wangi banget mbak meki mbak, saya
suka banget hehe nikmatin mbak.."
"Iya Pak... ahhhh terus pak
terusss... aku mau keluar Pak..." yang tak lama kemudian aku menggapai
orgasme yang pertama dari permainan lidah dan tangan Pak Anto.
Pak Anto dengan lahapnya menyantap semua
cairan cintaku yang keluar..
"Hehehe enak ya mbak ? Udah crot aja
giliran aku ya mbak di bikin enak." Kata Pak Anto kepadaku sambil
memberiku waktu beristirahat setelah menggapai orgasme yang pertama dan membuka
seluruh pakaian dinasnya..
"Wow, bagus banget badannya.."
Pikirku dalam hati, memang jika dilihat dari tampang biasa-biasa saja, tapi
badannya sungguh membuatku terpukau apa lagi ketika iya mulai membuka celana
panjangnya. Aku penasaran dengan ukuran kontol yang dimiliki oleh satpam ini.
Setelah membuka seluruh pakaiannya hingga
hanya tersisa celana dalamnya saja, Pak Anto langsung membaringkan tubuhnya
disebelahku dan memelukku.
"Udah istirahatnya mbak? Yuk Mulai
lagi ?" Kata Pak Anto berbisik ditelingaku, aku hanya menjawabnya dengan
senyuman saja sebagai tanda terima kasih telah memberikanku orgasme tadi.
Pak Anto langsung menyerang bibirku lagi,
kami Frech Kiss dengan panasnya, Aku terus mencoba mengimbangi permainan
lidahnya. Tangan Pak Anto kembali meremas-remas payudaraku untuk menaikan
kembali gairahku, namun kali aku tidak mau kalah dengan Pak Anto. Aku merespon
permainan tangan Pak Anto dengan mengelus-elus kejantanannya dari luar celana
dalamnya.
"Wow, tegang walau belum begitu keras
tapi lumayan besar" Pikirku.
Aku yang mulai tak sabar melepaskan ciuman
Pak Anto dibibirku dan pindah bangun dari matras untuk melepaskan celana
dalamnya, Pak Anto yang sadar akan service apa yang akan ku berikan iya hanya
berbaring siap menerima rangsangan2 yang ku berikan.
Aku langsung membuka celana dalam milik
Pan Anto, terlihatlah Kontol Pak Anto yang walau belum tegang maksimal, namun
cukup besar ukurannya. Langsung ku genggam batang kontol itu dan ku kocok2
dengan tanganku.
"Tanganmu, mulus banget mbak,
hehehe.." Kata Pak Anton kepadaku
Aku tidak menjawab dan langsung mencium
bibir Pak Anto sambil tangan kiriku terus mengocok-ngocok kontol milik Pak
Anto. Ciumanku mulai turun ke lehernya untuk menambah rangsangan-rangsangan
kepada Pak Anto, dan terus turun hingga puting susunya, Ukuran kontol Pak Anto
yang sedang ku kocok mulai semakin membesar sehingga tanganku, kalo boleh ku
tebak ukurannya sekitar 15cm.
Terus mendapat rangsangan seperti itu
dariku tidak membuat Pak Anto diam saja, tangannya kembali meremas-remas kedua
payudaraku, kadang jari2nya memainkan puting susuku juga. Namun tak lama
kemudian ia memintaku untuk mengulum penisnya.
"Mbak.. sepongin kontolku
dong.." Pinta Pak Anto kepadaku
Namun permintaanya ku tolak karena memang
aku belum pernah melakukan oral seks kepada mantan suamiku pun aku tidak pernah
melakukan oral seks.
"Maaf Pak, tapi aku gak bisa.. dan
belum pernah juga.." Jawabku
"Gpp mbak di coba.." Pinta Pak
Anto memelas
"Ga mau pak, aku jijik kalo nyepong
gitu.. " Jawabku terkekeh
Sambil aku menaiki tubuh Pak Anto dan
mulai menggesek-gesekkan kepala kontol Pak Anto ke bibir vaginaku untuk
merangsang memekku agar basah lagi, setelah mulai basah aku langsung memasukan
kontolnya ke dalam memekku. Cukup besar sehingga aku harus pelan-pelan ketikan
memasukan batangnya ke dalama memek milikku. Ketika seluruh batang kontolnya
masuk semua ke dalam memekku, Aku langsung menaik turunkan pantatku untuk
memberikan kepuasan kepada Pak Anto.
Pak Anto terlihat sangat menikmati
goyanganku, sehingga iya terlihat merem melek menikmati goyangan-goyanganku.
Tangannya langsung menyambar payudaraku, dan meremas-remas payudaraku untuk
menambah rasa nikmat yang ku terima darinya. Sekitar 10 menit aku bermain dan
bergoyang di atas kontol milik Pak Anto, Pak Anto langsung membalikan posisiku
yang semula di atas kini berada dibawahnaya, dan tanpa menunggu lama Pak Anto
langsung memaju mundurkan pantatnya dengan cepat sehingga menimbulkan suara
Paha dan pantatku beradu.. Plok.. Plok.. Plok..
"Ahhhh Pakk.. Enakk banget... Ohhhh
sssshhhhh..." Desahku menerima setiap hujaman kontol milik satpam kantorku
ini.
"Gila mbak, memekmu masih sempit
gini.. pedahal mbak kan
udh punya anak ya ?" Kata Pak Anto.
"mmmhhhh, ahhhh bukan mekiku yang
sempit Pak... ahhhh tapi emang kontol bapa aja yang gedeeee... aahhhh terus
Pakk puasin mekiku.." Racau ku tak karuan.
Aku terus mendesah desah nikmat sambil
memperhatikan otot-otot tubuh milik Pak Anto yang sedang menggagahiku, berbeda dengan
suamiku yang sama sekali tak memiliki otot, hanya memiliki gumpalan-gumpalan
lemak.
Masih belum ada tanda-tanda dari Pak Anto
untu mengeluarkan laharnya, Ia memintaku berganti posisi lagi, kali ini dengan
gaya Doggy Style, Aku langsung menungging hanya berpangku pada tangan dan
lututku di atas matras, Pak Anto tanpa ingin membuang waktu, iya langsung
mengarahkan kontolnya ke dalam memekku.
Dengan posisi doggy style rasanya tusukan
kontolnya ke dalam memekku semakin dalam, sehingga membuaku benar-benar
merasakan kenikmatan.
"sssthhh ahhh pakkk terus Pak,
sodokin yang dalem pak kontolmu.." Desahku
"Iya mbak.. nikmatin aja mbak.. Enak
mbakk memekmu... ohhh legitt gak kaya memek istriku.." Desah Pak Anto
sambil terus menusuk-nusuk mekiku dengan kontolnya yang besar.
"Ohh pakk.. genjot terus pak.. "
desahku yang tak lama kemudian Pak Anto menarik pundakku dan menolehkan wajahku
untuk mencium bibirku sambil tanganbya meremas-remas payudaraku dari belakang..
Ohhh... sungguh nikmat bukan main bercinta
dalam posisi seperti ini..
Setelah puas menciumku, iya membawaku
berbaring dengan posisi menyamping, sambil terus memaju mundurkan kontolnya
sambil mendekap tubuhku lebih erat.. sedangkan aku hanya mendesah-desah
kenikmatan.
"ohhh... pakk aku gak kuat pak mau keluarrr..."Desahku
sambil terus menerima kenikmatan dari Pak Anto
"Sabar mbak, aku juga bentar lagi
keluar.."
"Ohhh Pakk teruss pak aku keluar
Pak.."
"Aku keluarin pejunya di dalem boleh
mbak.." tanya Pak Anto
"Sssshhhh jangan Pak, aku gk pake KB,
aku takut hamil Pak.."Pintaku memelas
"Ahhhhhhhh.... aku keluar
Pak....." Desahku lemas sedangkan Pak Anto masih terus memompa mekiku
dengan cepat..
Aku juga merasakan bahwak kontol milik Pak
Anto mulai berkedut2 seperti akan mengeluarkan peju.. untung nya Pak Anto
langsung mencabut dan mengeluarkan pejunya di luar, kalo tidak bisa saja aku
hamil lagi dan mengandung anak dari Pak Anto..
Kami masih dalam posisi berpelukan, Pak
Anto mengucapkan terima kasih kepadaku.
"Makasih ya mbak, udah bikin aku
puas.." Katanya kepadaku sambil tangannya yang mulai memainkan kembali
payudaraku
"Sama-sama mas.. kontol mas juga enak
banget.. gede lagi.." jawabku
Iya membalikan mukaku dan mencium bibirku.
"Lain kali main lagi ya mbak.."
Ajaknya
"HUss gak ah.. kamu mainnya lama kuat
banget... pokonya jangan sampe ada yang tau kejadian malem ini ya mas.. aku gk
mau jadi bahan gosip orang-orang kantor.."Kataku
"Pokonya beres Mbak.. ini rahasia
kita berdua.. asalkan aku msh dapet jatah aja hehehe"
Setelah melihat jam aku langsung terkaget
dan mulai beres-beres karena takut kemalaman sampai kostan. Saat ini jam sudah
menunjukan pukul 12 malam. Setelah beres-beres, aku dan Pak Anto langsung
bergegas keluar ruangan, untung saja temannya Pak Anto yang jaga di post tidak
tahu dan tidak curiga apa yang sudah kami lakukan barusan..
Sambil menunggu mobil taksi online yang ku
pesan aku ngobrol-ngobrol sebentar dengan kedua satpam tersebut, yang bernama
Mas Rian. Tak lama kemudian mobil yang ku tunggu akhirnya datang, dan aku
pamitan dengan kedua satpam kantorku.
Setelah lembur dan kerja keras bersama Pak
Anto semalam, aku memutuskan untuk bermalas-malasan saja di kostanku hari ini,
karena kebetulan hari ini adalah hari Sabtu dimana aku tidak perlu datang ke
kantor dan bisa melanjutkan pekerjan deadline yang semalam tertunda di kostan.
Setelah berjam-jam mengerjakan tugas-tugas deadline kantor, badan mulai terasa
pegal-pegal, dan untungnya tugas laporan tutup buku taunan sudah selesai.
Aku segera beranjak untuk mandi agar
badanku kembali fresh setelah menyelesaikan tugas deadline yang senin akan di
periksa oleh Bossku. Selesai mandi aku kembali teringat kejadian semalam,
dimana aku berhubungan badan dengan satpam di kantorku. Kalau aku ingat-ingat
jujur saja, aku harga diriku terasa terhina karna dengan begitu saja mau di
ajak ML oleh orang yang notabene jabatannya di bawah ku. Namun pada akhirnya
aku kalah dengan nafsuku, yang kebetulan memang cukup tinggi setelah melihat
hubungan antara bossku dan rekan kerjaku di kantor.
Oh ya sekedar informasi aku tinggal di
kostan eksekutif surabaya
di daerah Manyar. Kostanku teridiri dari 3 lantai, lantai pertama Parkiran
mobil yang cukup luas dan juga ada beberapa Kamar yang disewakan untuk sewa
harian, semacam hostel, Kostku juga terdapat ruangan gym gratis untuk anak-anak
yang tingal di kost, dan juga ruangan untuk para pegawai kostan, yang memang
rata-rata di urus oleh pegawai laki-laki yang berjumlah 4 orang. Sedankang aku
tinggal di lantai 2 yang berjumlah 5 orang, 3 laki-laki masih berstatus
mahasiswa, dan yang 1 lagi perempuan sama sepertiku sudah bekerja. Namun aku
tidak terlalu akrab dengan anak-anak kostan lantai 3.
Setelah beres mandi, tiba-tiba muncul niat
isengku untuk menggoda pegawai kostku yang memang masih relatif muda sekitar
20-25 tahunan usianya. Mungkin karena gairahku yang kembali naik setelah
mengingat kejadian semalam membuatku bergairah untuk menggoda pegawai-pegawai
kostku, aku mulai berfikir cara-cara untuk menggoda salah satu pegawai kostku
yang beruntung.
Akhirnya aku memiliki ide bagaimana cara
mengundang si pegawai kost untuk datang ke kamar kostku, yang untungnya tidak
terlalu jauh dari akses tangga dari lantai 1. Aku mengambil hp ku untuk
mengorder sebuah minuman dan makanan melalu applikasi ojek online, dengan modus
setelah si Bapak ojol mengantarkan makanan di depan kostan, Pegawai kostku lah
yang mengantar makanan tsb ke kamarku. Setelah beres mengorder makanan, aku
mulai berpikir harus menggunakan pakaian apa untuk menggoda pegawai kostku
tersebut, karena memang sehari-hari aku selalu menggunakan tanktop, atau kaos
biasa jika aku dikostan. Aku mulai membuka lemari-lemari pakaian dan mencoba
memilih-milih baju yang akan ku gunakan untuk menggoda pegawai kostku, dan
akhirnya aku memutuskan untuk mengenakan lingerie hijau berbahan tipis
transparan, aku pun nekat tidak memakai BH, agar pegawai kostku dapat melihat
puting susuku, namun aku msh mengenakan celana dalam agar tidak terlalu
mencolok.
Cukup lama orderan ku sampai, akhirnya
setelah hampir 30 menit masuklah telp dari si bapak Ojol
Ojol : Halo, mbak saya sudah di depan
gerbang kostnya mbak, total jadi 62.500 mbak, karena tadi mbak nya jg ada
titipan jadi gak bisa saya masukan ke applikasi mbak.
Aku : Oh, iya pak di teken aja belnya,
nanti ada pegawai kostan yang ngambil ke depan.
Ojol : OK mbak..
Terdengarlah suara bel kostan berbunyi
yang tak lama disambut oleh pegawai kostku, yang bernama Arya.
Arya : Siang Pak, mau cari siapa ya ?
Ojol : Siang Mas, mau nganterin makanan
untuk Mbak Devina, tadi dia ada pesan makanan dan minuman.
Arya : Oh bentar ya Pak, saya panggilkan
Mbak Devinanya..
Ojol : Gak perlu mas.. tadi Mbaknya udah
titip pesan biar dititip ke masnya aja, sekalian ada kekurangan biaya sekitar
12.500 mas.. tadi sebagian sudah di bayarpake O**
Arya : Ohh, Nggih Pak tunggu sebentar Pak
biar saya anterin makanan nya, sekalian minta kekurangan nya ya Pak..
Ojo : Iya Mas, suwun
Tak lama kemudian terdengar suara ketukan
pintu kamar kostku, yang tak lain dan tak bukan ada pegawai kostku tsb, Mas
Arya. Aku cukup gelisah juga, karena aku memang tidak pernah terlalu seksi di
depan pegawai-pegawai kostku dan teman2 kostku. Tapi akhirnya aku benar-benar
bulatkan tekatku, Karena memang aku juga yang sudah bergairah dan mulai
ketagihan seks, setelah kejadian semalam. Akhirnya ku bukakan pintu kamarku.
Arya : Mbak Devina, ini ada titipan dari
Bapak Grab, katanya pesenan Mbak Devina. (Aku sempat memperhatikan wajahnya
dengan cukup terkejut melihat penampilan ku yang sangat seksi karena td ku aku
perhatikan juga iya sempat menelan ludahnya mungkin karena ia dapat melihat
putingku dari balik lingerie transparanku)
Aku : Oh iya Makasih ya Mas Arya..
Arya : Oh iya mbak, katanya bapaknya tadi
ada kekurangan bayarnya 12.500 (Aku memang berpura-pura tidak tahu perihal
kekurangan biaya untuk bisa sedikit menahan dan tetap memancing gairah pegawai
kostku tersebut)
Aku : Oh iya bentar mas, akupun berbalik
arah dan menuju meja riasku untuk mengambil dompet dari dalam tas ku,.
Aku sedikit menundukan badan, agar Arya
pegawai kostku dapat melihat bongkahan pantatku, dan aku yakin dia pun sangat
bergairah melihat tubuh *******, walau badanku tidaklah terlalu bohay karna
bisa di bilang kurus. Aku sempat melirik ke arah cerimin riasku, betapa Arya
sangat menikmati pemandangan yang ada di depan matanya, sehingga ia berulang
kali terlihat menelan air liurnya.
"Ini Mas tadi kurangnya 12.500 ya
?" Ujarku sambil menyodorkan uang selembar Rp 20.000,- kepada Mas Arya.
Yang langsung iya ambil dari tanganku.
"Bentar ya mbak saya bayarkan dulu ke
Bapak Ojolnya" Jawab Arya kepadaku..
Tidak lama memang setelah Arya
meninggalkan kamar kostku, iya sudah datang kembali mengetuk pintu kamarku,
Namun karena aku yang sedikit nervous, dan berkaca di kamar mandi untuk
meyakinkan diri bisa lebih menggoda pegawai kostku itu, Jadi aku jawab saja.
"Masuk aja mas, pintunya gak di kunci
saya lg di kamar mandi.." Jawabku. Yang tak lama terdengar suara pintu
kamarku terbuka dan tertutup lagi.
"Uang kembali nya saya taruh di meja
ya Mbak ?" Tanya Arya kepadaku, Aku langsung keluar dari kamar mandi masih
menggunakan pakaian yang tadi.
"Iya mas, taruh aja di meja riasku,
makasih ya Mas.." Jawabku sekenanya.
"Ssssaaama-sama Mbak devina"
Jawabnya terbata-bata, mungkin karena iya sudah sangat nafsu melihatku dengan
pakaian yang cukup seksi, sehingga gairahnya mulai naik.
Aku tersenyum ketika melihat dia gagap,
namun aku langsung memalingkan muka dan mengambil remote tv yang tak jauh dari
ranjangku, Karena posisiku membelakangi Arya, aku cukup kaget dengan keberanian
dia yang langsung memeluk tubuhku dari belakang dan tangan kirinya menyekap
mulutku.
"Maaaf mbak, Aku gak kuat liat kamu
seksi gini, Aku jadi nafsu liat kamu mbak.." Ujar Arya di telingaku.
Namun aku tak ingin, hanya pasrah
memberikan tubuhku secara cuma-cuma kepada pegawai kostku, jadi aku
berpura-pura berontak untuk sedikit menjaga harga diriku di depan pegawai
kostku tersebut.
"Masss, jangan masss.. Nanti saya
bilangin saya Ibu Kost kalo kamu kaya gini..." Jawabku, namun jadi tidak
jelas karna mulutku di tutup oleh tangan Arya..
"Suruh siapa Mbak pake baju seksi
gini.. kan
aku jadi sange mbak liatnya" Ujar Arya kembali, tangan kanannya langsung
meremas susuku dari luar lingerieku, karna ia tahu aku tidak mengenakan BH,
jadi iya bisa langsung menyentuh puting susuku. Aku yang terus berantok
menyingkirkan tangan Arya dari payudaraku walau itu hanya usaha yang
pura-pura.. Karena Aku yakin Arya pun tau bahwa rontaan ku itu pura-pura,
Karena putingku saat itu juga sudah mulai mengeras menahan gairah seks.
"Hehehe Mbak Devina ini nolak, tapi
sange juga ya Mbak ? Uting kamu udah keras gini Mbak ?" Tanya Arya
"Jangannn mass... ahhh,"Desahku
ketika tangan kanan nya mulai turun ke arah pahaku, yang tak lama iya langsung
mengelus-elus memek ku dari luat celana dalam.
"Tuh kan mbak, ininya juga udah
basah..."Kata Arya sambil memainkan telunjuknya dari luar celana dalamku..
Ia langsung melepaskan pakaianku, dan
mendorongku ke ranjang. Aku hanya mengenakan celana dalam saja, menunggu Arya
yang langsung membuka kaosnya dan bergabung denganku di ranjang. Tak butuh
waktu lama, Arya pun langsung menyusulku ke ranjang setelah membuka kaosnya dan
celana panjang yang ia kenakan, hanya tinggal celana boxernya saja yang
tersisa.
Ia langsung mencaplok payudaraku dengan
rakusnya, meskipun ukuran payudaraku tidak terlalu besar, namun ia terlihat
sangat bernafsu memaikan payudaraku yang putih mulus. Tangannya pun tak mau
kalah, tangannya ikut meremas dan kadang memilin-milinkan putingku yang semakin
mengeras karena nafsu birahiku yang semakin tinggi, setelah mendapatkan
rangsangan-rangsangan darinya. Lidah arya terus menari-nari indah di puting
susuku.
"Ahh... Geli Masss... ahhh"
desahku, sambil memegang kepala arya agar terus memainkan payudaraku.
"Toketmu, bagus banget mbak.. mulus..
aku suka.. mhh" Lanjutnya yang terus mejilati dan meremas2 payudaraku
dengan gemas.
Tangan arya mulai turun menyusuri perut
rataku, dan mulai menurunkan celana dalamku, Aku hanya merespon dia dengan
sedikit mengangkat pinggulku untuk memudahkan dia menurunkan celana dalamku. Tangan
kanannya mulai memainkan clitorisku sehingga membuatku semakin basah di bawah sana .
"Mmmhhh.. Enak massss.. ohhh.. Kamu
pinter banget mas ngerangsang aku.."Desahku yang mulai terbawa nafsu
Arya melepaskan mulutnya dari payudaraku
dan langsung mencium bibirku dengan ganas, aku yang tidak menyangka akan dicium
oleh Arya tidak sempat merespon, namun karena akupun sudah mulai terbawa oleh
hawa nafsu, Aku langsung membalas ciumannya dengan lebih bergairah. Aku
menjulurkan lidahku masuk ke mulut Mas Arya, untuk mencari lidah dia. Sehingga
lidah kami saling membelit dan bertukar ludah. Hingga akhirnya ciuman mas arya
turun kembali ke leher ku yang jenjang, membuatku semakin terangsang dan terus
ciumannya turun ke perut dan akhirnya sampai pada bibir memekku. Tak butuh lama
lidah Arya langsung memainkan klitorisku dengan lihai, jarinyapun tak tinggal
diam, iya mulai memasukan jarinya ke lubang memekku, dan menusuk2an maju mundur
hingga aku tak kuasa menahan segala nafsu dan kenikmatan dari Arya.
"Ohhh.. Mass. . mmmhhhh. MMaaassss.. Terussss...
Mass..." Desahku yang semakin menikmati rangsangan-rangsangan dari Arya.
Tanganku mulai meremas-remas toketku untuk
menambah rasa nikmat yang aku dapatkan dari Arya di bagian bawah, hingga
akhirnya aku meraih orgasme yang pertama dari Arya lewat permainan lidah dan
jari-jarinya di dalam memekku.
"Ohhh Mass. ..
Aku keluar mass... ohhhhh.." Jeritku
Arya dengan lahapnya meminum semua cairan
cintaku yang keluar dari memekku hingga abis. Melihat aku yang sudah meraih
orgasme, iya membiarkan ku untuk mengatur kembali nafasku. Namun iya tak
terburu-buru untuk menggarap tubuhku, ia ikut berbaring di sebelahku, sambil
mengelus-elus rambutku.
"Kamu seksi banget sih mbak, gak
nyangka aku bisa liat kamu bugil gini hehee.. apa lagi Mbak Devina juga cantik
banget, malah paling cantik di kostan ini dari 5 cewek yang kostan disini"
ujar Arya kepadaku.
"Masa sih mas ? Bukannya banyak ya
yang cantik-cantik disini ? Mungkin yang dulu di kost sini jg mas ?" Tanya
ku kepada Arya.
"Bener kok mbak, Menurutku selama
saya kerja disini, Mbak Devina lah yang paling cantik yang pernah kost di
kostan sini mbak.." Jawab Arya yang langsung iya cium bibirku.
Aku penasaran dengan ukuran kontol Arya,
karena aku yang sudah telanjang bulat, Namun Arya belum telanjang bulat,
membuatku berinisiatif untuk memegang kontolnya dari luar boxer.
Ketika tanganku di boxernya, Aku cukup
terkejut dengan benda besar yang berada di balik boxer tersebut. "Wow,
gede banget, kira-kira segimana ya ?" pikirku dalam hati.
Arya tersenyum ketika tanganku
mengelus-elus selangkangan nya dari luar.
"Udah pengen dikontolin ya mbak
memeknya ?"Tanya arya sambil nyengir mesum.
Aku cuma menangangguk menjawab pertanyaan
Arya.
"Sabar ya mbak, Mbak kan udh keluar, aku
belom keluar loh mbak.. tapi kalo di lanjutin sekarang aku takut dan ga enak
juga sama kawan-kawan yang lain.. ntar mereka mikirnya macem-macem lagi..
hahaha" Kata Arya dengan tenang.
"Kita lanjut nanti ya mbak.. Aku
harus ke bawah skarang gak enak sama temen-temen yang lain" Kata Arya
lagi.
Namun kali ini aku tak ingin berhutang
budi pada Arya yang telah memberiku orgasme, aku langsung bangkit dan
menurunkan paksa celana Arya. Dan Wow benar saja ukuran kontol Arya benar-benar
luar biasa, lebih besar dari kontol Pak Anto satpam kantorku, dan juga mantan
suamiku. Panjangnya sekitar 17cm dengan diamerter sekitar 2,5 cm.
Aku langsung menggenggam kontol perkasa
tersebut yang sudah mengacung dengan gagahnya.. dan mengocok kontol tersebut.
"Duh mbak, tanganmu mulus banget
mbak... Tapi aku harus turun mbak.. Ohhhh... Ga enakk Sama temen yang
lain..." Desah Aryaa
Aku tak menghiraukan omongan-omongan Arya,
karena memang akupun seperti terhinoptis setelah melihat kontol milik Arya yang
begitu mempesona menurutku. Aku yang selama ini jijik untuk mengulum kontol
baik milik mantan suamiku, atau bahkan Pak Anto sekalipun yang semalem
bersetubuh dengankupun aku tak ada keinginan untuk mengulum kontolnya, tapi
kali ini sangatlah berbeda. Aku berinisiatif memberikan kepuasa kepada lawan
mainku kali ini. Aku langsung menjilatin batang kontol milik Arya hingga ia
merem melek menikmati jilatan-jilatan lidahku di kontolnya.
"Ohh mbakk.. Ohhhh.." desah Arya
Desahan Arya membuatku semakin bersemengat
yang langsung ku masukan kontol milik arya ke dalam mulutku. Aku langsung
memaju mundurkan kepalaku, untuk memberikan kepuasa kepada kontol Arya,
sehingga iya mulai meracau kenikmatan, sambil ku lirik ke Arya hanya bisa merem
melek.
"Ohhhh mantap tenan mbak
sepongannya.. uhhhh Enak Mbak... Geli-geli sedap.." Racau Arya, sambil
tangannya mengelus-elus rambutku.
Aku berhenti mengulum kontol Arya, dan
mencium kembali bibir arya, namun tak ciumannya tak lama, kini aku mulai
memaikan puting susunya Arya sambil tangan ku terus mengocok-ngocok kontol
arya. Arya yang masih mengelus-ngelus rambut, terus mendesah ke enakan, mungkin
ini emang kelemahan dia pikirku.
"Oh, mbakk geli banget... Terus Mbak
enak uhhhh..." desah arya semakin bernafsu
Aku kembali turun dan mengulum kembali
kontolnya hingga akhirnya Kontolnyanya menyemburkan peju di dalam mulutku..
Devina |
Aku menelan smua peju yang di semburkan
Arya di mulutku. Walaupun asin tapi ku coba nikmati peju milik pegawai kostku
ini. Sambil aku membersihkan sisa-sisa peju yang ada di kontol Arya..
"Makasih ya mbak, walau aku pengen
nyobain memek Mbak Devina, tapi aku harus kebawa sekarang.." Ujar arya
sambil mencium keningku.
"iya mas.. sama-sama, makasih juga
udah bikin aku orgasme tadi.." Jawabku
"Heheehehe.." Arya tersenyum
kepadaku.
"Tapi janji ya mas nanti puasin aku
pake kontolmu yang gede..." Kataku pada arya
"Iya mbak, Nanti kalo kondisi aman
Kita terusin perangnya.." Jawab Arya sambil berpakaian kembali.
Sebelum keluar dari kamarku, Aku mencium
bibir Arya sebagai ucapan tanda terima kasih dan Arya pun keluar dari kamarku.
Aku yang masih penasaran dengan kenikmatan dari kontol Arya hanya bisa
berbaring dengan tubuh yang masih telanjang bulat..
Aku yang masih terbaring di ranjangku,
setelah meraih orgasme dari permainan lidah Arya tanpa sehelai benangpun,
sebenarnya masih ingin meraih kenikmatan dari Kontol Arya, jujur saja setelah
melihat ukuran kontol Arya yang begitu mempesona di mataku, Aku jadi semakin
ingin mengeksplor kenikmatan-kenikmatan seks dari berbagai Pria.
Saat ini jam sudah menunjukan pukul
setengah 3 sore, tiba-tiba HP ku bergetar ada notif chat whatsapp masuk ke HP,
ternyata chat tersebut dari kenalan mantan suamiku terdahulu. Ko Andri, Aku
memang tidak terlalu kenal dekat dengan dia, hanya saja aku kenal dia dulu ya
dari mantan suamiku, karena ia dulu sangat dekat dengan mantan suamiku, dan
cukup sering juga minum-minum dengan suamiku kadang nongkrong di club malam,
itu juga sebenarnya hal yang aku tidak sukai dari mantan suamiku, yang kadang
kalau mabuk suka bertindak kasar kepadaku yang akhirnya berujung perceraian
pada pernikahan kami.
Beginilah kurang lebih isi chat dari Ko
Andri
Ko Andri : Oi, Dev lagi ngapain kamu ?
Aku : Lagi tidur-tiduran aja nih ko, cape abis
ngerjain deadline kerjaan.. Ada
apa nih tumben-tumbenan ngechat gw ko ?
Ko Andri : Ohh, nggak nih tadi temen koko
ada minta kenalin cewe single gitu, dan Koko keingetan kamu kan masih single ya, jadi ya koko mau coba
kenalin kamu ke temen koko itu..
Aku : Dih... Apaan dah pake
ngenalin-ngenalin segala wkwkwk kaya yang gak laku aja Aku :(
Ko Andri : Yeee, Lumayan neh ganteng dev..
Tajir pula, salah satu orang tajir di Surabaya ..
Mana tau jodoh sama lu ya kan
?
Aku : hmmmm masa tajir ko ? Mana coba liat
pictnya ko ?
Ko Andri : Nih... (Di kirimlah foto
temannya tsb)
Dalam hati ganteng sih, tapi ya udah lah
gk ada salahnya di coba, mana tau gw bisa jadi lembaran baru dalam hidup Aku,
kalo dia juga bisa menerima keadaan Aku.
Ko Andri : Jadi gimana dev ? Mau gak koko
kenalin ?
Aku : Ya udah boleh deh ko..
Ko Andri : Ya udah gw kasih no Wa lu ke
dia aja ya ? Biar dia kenalan sendiri nanti sama lu..
Aku : Ok2 koo.. thanks ya
Ko Andri : Kalo jadian inget traktiran
yaaa
Aku : Dasarrrr traktiran mulu wkwkwk
Dan akupun beranjak dari tempat tidurku
menuju kamar mandi, untuk membersihkan sisa-sisa cairan orgasme yang baru ku
raih bersama Arya, dan sekalian mandi juga mana tau temen nya Ko Andri ngajak
ketemuan. Sekitar 15 menit aku mandi, dan aku kembali menuju ranjangku untuk
mengecek hpku, ternyata masih belum ada chat masuk dari teman nya Ko Andri. Aku
menyalakan tv dan mencari-cari film yang bagus untuk ditonton, karena bosan
juga kalo weekend begini harus berdiam diri di dalam kamar kostan.
Sekitar pukul 4 sore, akhirnya chat dari
temannya Ko Andri pun masuk, yang tak butuh waktu lama langsung ku baca dan ku
respond, karena memang setelah ku lihat foto yang di kirim oleh Ko Andri
mengenai cowok tersebut, cukup menarik untukku, selain ganteng yang memang
katanya "Tajir". Well we must prove it.
Ketika mendapatkan notif chat masuk
tersebut aku langsung membuka isi chat tersebut.
Kevin : Hei, ini devina ya ? Sry lancang
aku dapet nomer kamu dari Andri.. Salam kenal yaa :)
Aku : Hei juga... Oh iya gpp tadi Ko Andri
juga uda ngomong sih sama aku hehe
Kevin : Wah udah ngomong jg ya sama kamu ?
btw umur brapa nih ? Oh iya nama gw Kevin kenalin sampe lupa ngenalin nama ku
haha
Aku : Aku masih 24 taun nih, Kalo kamu gmn
?
Kevin : Wah masih muda dong yah hahaha, gw
umur 27 taun, oh ya btw sore ini ada waktu ? Jalan-jalan yuk sambil cari makan
?
Aku : Hmmm.. boleh kebeneran lagi bosen
juga nih di kostan abis ngerjain tugas-tugas deadline kantor hahaha..
Kevin : Oke deh, gw jemput lu aja ya
sekitar jam 6an ? btw lokasi lu dimana.. ?
Aku : Gw kost daerah Manyar vin deket
kampus Univ 17 Agustus.. Ntar kalo udh sampe daerah sana lu telp gw aja..
Kevin : Oke deh sampe ntar jam 6 ya..
Aku : Oke see you..
Setelah melakukan perkenalan yang cukup
singkat dengan Kevin, aku pun cukup antusias untuk menarik perhatian orang yang
akan berjumpa denganku, bukan karena aku yang sudah cukup lama menjanda, tapi
lumayan juga untuk mengisi waktu luang jika aku jenuh dengan rutinitas kantor,
terlebih teman-temanku yang juga sudah mulai sibuk masing-masing, jadi lumayan
lah pikirku untuk menemani hari-hariku.
Aku mulai bersiap-siap memilih pakaian
mana yang harus aku pakai, apakah menggunakan dress ? atau pakaian yang
simple-simple saja ? Cukup lama aku menentukan pakaian mana yang aku pilih
hingga akhirnya aku memutuskan untuk menggunakan tanktop hitam dan hotpants
yang cukup seksi, dengan sepatu kets.
Sekitar jam setengah 6 sore, Kevin chat
kepadaku mengabarkan bahwa ia sudah OTW menuju kostku, karena memang jarak
tempuh yang tidak begitu jauh paling hanya perlu memakan waktu sekitar 15 - 20
menit dari tempat dia ke tempatku. Aku yang memang sudah bersiap-siap sejak
tadi langsung menuju meja riasku dan tidak lupa menyemprotkan parfum favorite
ku yaitu Heiress by Paris Hilton. Menurutku pribadi parfum tersebut membuatku
menjadi semakin seksi dan elegan.
Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba
!! Kevin mengabarkan bahwa ia sudah berada di depan kostku. Jujur saja aku
cukup gugup, karena sudah cukup lama juga aku tidak bepergian hanya berduaan
dengan lawan jenis. Singkat cerita aku langsung turun ke bawah dan membuka
pintu gerbang kostku yang langsung disambut sebuah senyuman oleh Kevin setelah
melihatku keluar dari gerbang kostku.
"Hei Dev.. Kenalin Aku Kevin.."
sapa Kevin kepadaku sambil menjulurkan tangannya.
"Hei, Ko Aku Devina, Nice to meet
you" jawabku.
"Oh ya, btw lu udah makan belum nih ?
Mau cari makan gak ? Sambil nongkrong-nongkrong gitu.." ajak Kevin.
"Belum nih, ya udah serah deh... mau
nongkrong dimana ?" sahutku.
"Hmmm, gimana kalo ke cafe tempat gw
ngopi ? btw lu suka kopi ga ? Kalo gak kita cari tempat lain aja.." tanya
Kevin
"Lumayan sih.. Ya udah boleh deh
sekalian pengen tau tongkrongan lu hahaha"Jawabku
Akhirnya kami langsung memutuskan untuk
mendatangi Sebuah Coffee Shop di daerah Kalasan, Surabaya . Setelah memesan 2 cangkir kopi kami
pun berbincang-bincang basa-basi untuk lebih saling mengenal satu sama lain.
"Eh, ko.. Kok lu ganteng-ganteng
minta kenalin cewe sih ke Ko Andri ?" tanyaku.
"Lha emang e kenapa ? Gak boleh ya ?
hahaha" jawabnya.
"Ya ga gitu sih.. cm penasaran
aja.." jawabku singkat
"Hmm, btw panggil gw Kevin aja gak
usah pake koko.." ujarnya.
"OK Vin.. eh iya lu beneran single ?
Tar jalan sama Aku ada yang marah lagi.." celetukku.
"Tenang aja gak ada akan ada yang
marah lah.. lagian emang gw single kok.." lanjutnya
"Oiya btw, lu cantik dan seksi
banget.. Hoki deh gw bisa kenal sama lu.." puji Kevin.
"Ah bisa aja, lagian banyak lebih
cantik lhoo.." Jawabku malu.
Pujian Kevin cukup membuat ku senang,
karena sudah cukup lama juga gak ada yang memujiku, ya walaupun mungkin hanya
basa-basi dia aja.
Cukup lama kami berbincang-bincang selama
di cafe, hingga tak terasa sudah jam 8 malam, hingga akhirnya ada telepon masuk
ke hp milik Kevin, kalo aku tak salah liat yang telepon adalah Ko Andri, orang
yang mengenalkan ku pada Kevin. Aku pun berpamitan pada kevin untuk ke toilet
sebentar, karena memang kebetul ingin pipis, sekalian untuk memberi Kevin
berbincang sebentar di telepon. Sebelum aku kembali ke meja dimana tempatku dan
Kevin duduk semula, aku sempat mendengar sedikit obrolan tentang mereka. Jujur
saja aku jadi sedikit takut dan gugup setelah tak sengaja mendengar pembicaraan
mereka. Kalo aku gak salah denger beginilah kurang lebih omongan kevin pada Ko
Andri.
Kevin : Eh cok.. Si Devina cantik juga
yaa.. Oh iya gw udah beli obat perangsang 2 bungkus. Kalo ada kesempatan mau gw
embat. Ini gw masih sama dia, lagi ku ajak nongkrong sek.. Nti tak kabari
lagi.. Pokonya ramuan cina cuk yang gw bawa.. bisa kayak cacing kepanasan kalo
doi minum, soale libidonya cepet naek.. Mau bawa dulu aja apa ke VIP Coyote..
Ya wes tar gw ajak dia mau apa gak, tadi gw cm ngajak nongkrong aja... ya
mudah2an mau, biar gampang gw nyampurin ramuan nya hahaha..
Begitulah, kurang lebih obrolan kevin yang
ku dengar, aku cukup khawatir setelah mendengar smua itu, hanya saja aku
mencoba untuk tetap tenang, walau agak sedikit tertantang juga sampai sejauh
mana Kevin berani padaku. Ga ada salahnya untuk dicoba bukan ?
Setelah aku kembali dari WC, Kevin
langsung bertanya padaku.
"Eh, Dev.. Kamu abis ini ada acara
lagi gak ?" tanya Kevin
"Emmh.. Gak ada deh kayanya.. Kenapa
emang ?" jawabku berlaga polos.
"Mau gabung sama temen-temenku gak ?
Kita dugem lah ke Coyote, ada si Andri juga nanti nyusul.. Gimana mau ?"
ajak kevin kepadaku.
"Boleh deh.. lagi suntuk juga
kali-kali buang stress kerjaan" jawabku sambil tersenyum.
Setelah dari coffee shop tersebut aku dan
kevin langsung menuju ke Coyote salah satu tempat dugem disana. Sesampainya di
coyote Kevin langsung mereservasi tempat untuk kami bersenang-senang. Setengah
jam kami berbincang sambil menikmati tegukan-tegukan alcohol yang dia pesan.
Teman-teman kevin mulai berdatangan, dan kami cukup terbawa suasana musik-musik
yang dimainkan oleh DJ. Aku yang terus dicekoki oleh teman-teman kevin, sudah
mulai merasa pusing. Sehingga aku izin untuk ke toilet. Disinilah kesempatan
Kevin untuk mencampur minumanku dengan ramuan yang telah dia bawa untuk
merangsangku. Aku sebenarnya sudah melupakan hal tersebut selama berkumpul
dengan teman-temannya.
Sekembalinya dari toilet, aku langsung
diajak cheers lagi oleh teman-teman yang lain. Segelas dua gelas, Aku mulai
merasa mabuk dan badan ku terasa sangat gerah. Apakah mungkin ramuan yang telah
kevin campur pada minumanku, mulai bereaksi ?
Birahi ku yang sudah meningkat efek obat
yang dicampurkan oleh Kevin dalam gelas minumanku mulai bereaksi, Kevin tampak
senang dengan reaksi obat tersebut sehingga iya mulai berani memelukku di
ruangan coyote, dan mendaratkan sebuah ciuman di daerah leherku, yang cukup
membuatku semakin terangsang. Tangan kevin mulai merayap masuk kedalam tanktop
untuk menggapai dan meremas payudaraku dari luar BH yang ku pakai. Aku yang
masih setengah sadar, merespon rangsangan-rangsangan yang Kevin berikan padaku,
dengan sedikit penolakan karena merasa aku merasa malu jika harus dilihat oleh
teman-temannya. Kevin akhirnya setuju dan mengajakku untuk pulang.
Diperjalanan pulang, yang aku pikir kevin
akan mengantarku ke kost, tapi ternyata ia membawa ku ke hotel yang cukup mewah
di dekat coyote. Setelah melakukan proses cek in, kevin tak ingin
membuang-buang waktu dan kesempatan. Baru saja kami masuk kamar, Kevin langsung
kembali melakukan serangan-serangan. Ia mencium bibirku dengan panasnya. Libidoku
yang sudah benar-benar naik, Aku membalas ciuman kevin dengan tak kalah
panasnya. Lidahku masuk ke dalam mulutnya mencari-cari lidah milih kevin, kami
benar-benar layaknya pasangan yang jarang bertemu. Tangan Kevin mulai mulai
meraba-raba dadaku dari luar tanktop ku dengan kasarnya, sesekali melakukannya
juga dengan lembut, membuatku semakin terangsang. Aku benar-benar belingsatan
seperti cacing kepanas, Aku pun tak ingin kalah darinya setelah semua efek
ramuan yang kevin campur pada minumanku menguasai tubuhku, aku langsung merogoh
tonjolan celana kevin. Kevin menaikan tanktopku untuk segera dibuka, akupun
membantunya dengan mengangkat tanganku untuk memudahkannya melepas tanktopku,
aku pun membuka kaos yang dipakai oleh Kevin.
Kevin mendorongku ke ranjang yang akan
kami gunakan untuk merengkuh kenikmatan. Ia melepas BH-ku hingga kedua buah
dadaku yang padat dan kencang itu tersingkap. Kevin meremas-remas dadaku sambil
menjilati ketiakku. Sesekali tangannya juga meraba-raba puting susuku dengan
lembut. Oh, rasanya nikmat sekali. Aku menggigigit bibir bawahku karena
keenakan. Ciuman Kevin terus turun hingga mencapai perutku. Aku mengerang
keenakan. Tangannya mencoba melepaskan hotpansku, hingga akhirnya hanya tersisa
celana dalam warna hitam yang kupakai. Bukannya menolaknya, aku malah
mengangkat tubuhku supaya celana dalamku mudah dilepas. Kini aku benar-benar
telanjang bulat. Kevin membuka kedua pahaku, lalu mengamati memekku yang mulus
tanpa bulu-bulu. Rupanya memekku sudah sangat basah. Tiba-tiba, kepala Kevin
masuk ke pangkal pahaku, lalu mencium dan menjilati vaginaku dengan rakusnya.
"Aaakhhh...ssshhhAaakhhh...ssshhhhh"
aku menjerit kecil sambil menggigit bibir.
Aku serasa terbang di awang-awang. Rasanya
sungguh nikmat ! Kevin sepertinya tahu di mana titik-titik sensitif seorang
wanita. Aku di bawa ke langit ketujuh oleh Kevin. Aku mengencangkan kedua
pahaku hingga kepala Kevin jadi agak terjepit. Meski demikian, hal itu tidak
menganggu aktivitasnya. Ia tetap mengoralku, sementara tangannya meremas-remas
payudaraku. Beberapa lama kemudian, Kevin berhenti mengoralku. Ia melepas
celana panjang dan celana dalamnya dengan cepat. Astaga, Kontol Kevin besar
sekali! Tegak dan benar-benar terlihat kokoh, sangat serasi dengan tubuhnya
yang kekar itu. Kevin membangunkanku, lalu memintaku untuk mengoralnya. Aku pun
menuruti kemauannya dengan penuh nafsu.
Aku menciumi Kontol milik Kevin, dengan
penuh nafsu, lalu mulai menjilatinya, mulai dari lubang kencingnya, hingga
ujung buah zakarnya. Lalu aku langsung masukan kontolnya kedalam mulutku,
walaupun tak masuk semuanya ke dalam mulutku, tapi Kevin sepertinya suka sekali
dengan caraku mengoralnya. Tangannya meremas kepalaku, dan sesekali
menyingkirkan rambutku yang panjang itu dari mukaku. Kevin menarik penisnya dari
mulutku, lalu melumat bibirku. Aku membalas ciumannya itu dengan penuh gairah.
Lidahku dan lidahnya saling berpagutan. Aku tidak tahu apa yang terjadi
denganku, semuanya berjalan begitu saja. Tanganku secara spontan merangkul
kedua lehernya. Siapapun yang melihat kami pasti sepakat bahwa Aku benar-benar
sudah terangsang. Kevin menidurkanku, lalu membuka kedua pahaku. Memekku pun
terbuka lebar. Aku sudah benar-benar pasrah. Ia menjilati leher dan ketiakku,
lalu perlahan-lahan mulai memasukkan kontolnya ke memekku.
"Ssssshhhhh, ahhhhhh pelan-pelannn...
emmmmm sakittttttt.."Erangku kesakitan ketika kontolnya sedikit demi
sedikit memasuki memekku.
"Sabar sayang, nanti juga enak
kok.." sahut kevin.
"Aaaaaaahhhh..." Aku menjerit
kecil sambil mencakar pundaknya, saat Kontol Kevin berhasil masuk ke liang
kenikmatanku.
"Uhhhh, Gilaaa memek lu sempit banget
!!"komentar Kevin
"Ngga, sayanggg kontol kamu aja yang
gede banget... emmhhhh terusin sayang.."Desahku
Aku mendongakkan kepalaku ke atas dan
membusungkan dadaku. Rasa sakit dan Nikmatnya sungguh tidak terkatakan !
Selanjutnya Kevin mulai menyetubuhiku. Aku mendesah-desah dengan penuh gairah
saat Kevin menggenjotkan Kontolnya. Tubuhnya bersimbah peluh. Begitu pula
dengan tubuhku.
Aku meraba-raba dadanya yang bidang dan
gagah itu. Saat itu aku pun larut dalam nikmatnya bercinta. Setelah beberapa
lama, kami pun berganti posisi. Dia menyuruhku nungging, lalu mulai
menggenjotku dari belakang. Tangannya mencengkeram kedua pinggangku.
"Aaah, ahhhhh.. ahhhhh" hanya
itu yang bisa keluar dari mulutku.
Kevin menarik tubuhku ke atas agar dapat
memelukku dan memaikan payudaraku, sambil kami berciuman. Ohhh nikmat banget
rasanya dientot dengan posisi seperti ini. Kevin benar-benar pintar bercinta.
Desahanku pun semakin keras saja. Aku tidak peduli bila sampai ada orang yang
mendengarnya. Tubuhku meliuk-liuk tak beraturan. Setelah beberapa lama, kami
berpindah posisi lagi. Kali ini aku kembali berada di bawah, sementara Kevin
menggenjotku dari atas sambil mengamati wajahku yang terlihat memerah karena
keenakan. Aku merasa malu sekali dipandangi dalam keadaan seperti itu. Tapi,
aku sudah tidak peduli lagi. Aku hampir keluar, dan Kevin masih terus
menggenjotku dengan gagahnya.
"Lebih cepat lagi, Vin.. lebih cepat
lagi... ohhhh emmmhh.." desahku lirih.
"Gilaaa, enak bangett ngentotin lu..
ohhhhh.."Oceh kevin.
"Ayoo, kevin sayang terus entotin
aku.. Aku udh mau keluarrr" Pintaku, aku sudah tak perduli lagi dengan
kata-kataku, aku semakin terangsang !!
"Keluarin aja Dev, keluarin jangan di
tahan sayang..." Ujar Kevin.
"Sedikit lagi.. sedikit lagi.. ayoo
sayang.." Aku terus menyerocos. Aku mulai mendekati puncak kenikmatan.
Belum pernah aku merasakan proses yang demikian hebat. Sepertinya Kevin juga
mau keluar. Ia memelukku dari atas, lalu mencium bibirku. Aku membalas
ciumannya dengan panas. Aku pun memeluk punggungnya dengan erat. Dadaku
menempel dengan erat di dadanya yang kekar. Kevin semakin mempercepat
genjotannya. Desahanku semakin keras, tapi tidak terdengar jelas karena bibirku
sedang dilumat oleh Kevin. Beberapa detik kemudian.
"AAAaaahhhh!!!Aku Keluarr.." aku
menjerit sambil terus memepetkan dadaku pada tubuh kevin.
Tubuhku melengkung ke atas. Pangkal pahaku
bergetar hebat. Jari-jari tanganku mencengkeram punggung Kevin dengan kuat.
Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa.
Kenikmatan yang belum pernah aku rasakan. Aku benar-benar terbang ke puncak
kenikmatan dunia. Tubuh Kevin juga terasa bergetar. Rupanya kami orgasme
bersama-bersama. Peju kevin menyembur kuat dan membanjiri memekku. Kami
sama-sama diam, mungkin masih menghayati sisa-sisa kenikmatan yang ada. Napas
kami terengah-engah.
Aku melihat wajah Kevin yang juga
kelelahan, tak lama kemudian aku memeluk dan mencium bibirnya. Ia membalas
ciumanku. Walaupun libidoku masih tinggi, tapi aku merasa badanku benar-benar
lemas, setelah meraih orgasme bersama Kevin, hingga akhirnya kami tertidur
bersama sambil telanjang bulat.
Setelah pertempuran semalam dengan Kevin,
aku terbangun dipagi hari, masih dalam kondisi telanjang bulat dalam pelukan
Kevin. Aku memandang wajahnya yang terlihat kelelahan namun masih tampak
kegantengannya. Perlahan hatiku mulai luluh oleh ketampanan Kevin. Ku berikan
Kevin sebuah ciuman manis di bibirnya.
Aku yang masih bergairah karena efek
ramuan yang Kevin campurkan pada minumanku semalam di club, tanganku langsung
berinisiatif meraih batang kontol Kevin yang masih lemas, mencoba untuk
membangkitkan gairah Kevin kembali, sambil aku menciumi lehernya kevin.
Perlahan tapi pasti ciumanku mulai turun ke arah puting susu Kevin, dan Yes !!
Kevin terbangun dari tidurnya, ia pun tersenyum dengan perlakuanku padanya. Ia
menarik wajahku dan mencium bibirku dengan panas. Akupun merespon ciumannya
dengan terus melilitkan lidahku pada lidahnya. Tangan kevin pun tak ingin kalah
dengan tanganku yang masih mengocok batang kontolnya yang semakin mengeras,
tangannya meraih payudaraku, dan mulai meremasnya lembut sambil terus berciuman
denganku.
Ciumanku mulai kembali turun ke arah leher
yang terkadang diselingi oleh jilatan di bagian leher dan telinga. Aku
benar-benar sudah sangat bergairah dan tak berpikir lagi soal harga diri
meskipun aku baru mengenal Kevin kemarin, yang ada dipikiranku hanyalah
bagaimana aku bisa terus meraih kenikmatan bersama Kevin. Ciumanku sudah mulai
turun ke arah perut kevin dan terus menuju ke arah tubuh bagian bawah. Kevin
menikmati setiap ciumanku sambil terus meremas payudaraku. Meskipun ukuran
payudaraku tidaklah terlalu besar, tapi Kevin tampaknya menyukai payudaraku
yang hanya berukuran 32b ini.
Kini batang kontol kevin sudah tepat di
depat mataku, yang langsung ku masukan dalam mulutku. Aku mulai memaju
mundurkan mulutku mengulum batang kontol kevin yang sudah tegang, sambil
tanganku mamainkan buah zakar miliknya. Kevin benar-benar menikmati ketika
batang kontolnya ku Oral. Iya memintaku untuk berganti posisi, hingga kini
posisi kami menjadi 69, Kevin langsung melahap memekku, lidahnya mulai bermain
di area klitorisku dan sungguh nikmat sekali rasanya, Aku merespon dengan
melepaskan kontolnya dalam mulut ku untuk menikmati sebentar permainan lidah
kevin di klitorisku sambil jari-jari tangannya ia masukan ke lubang mekiku. Aku
mulai kembali menjilati kepala kontolnya, turun ke batang hingga ke buah zakar
milik kevin yang membuat kevin semakin merasa nikmat.
"Arghhh.. Enak banget Vin terusinn,
geli banget sayang cuma di sepong kamu aja aku pengen keluar.." Erang
Kevin.
Begitu pula denganku, permainan lidah
kevin dan jari-jarinya di dalam mekiku sangat nikmat sekali.. dan Akhirnya
keluarlah cairan cintaku, yang langsung di lahap habis oleh Kevin. Aku yang
masih memainkan batang kontolnya Kevinpun mulai bisa merasakan batang kontol
kevin mulai berkedut-kedut, hingga akhirnya muncratlah mani milik Kevin di
dalam mulutku.
Aku telan habis seluruh sperma kevin,
sambil membersihkan sisa-sisa pejunya yang ada di kepala kontol Kevin. Setelah
sama-sama meraih orgasme, aku kembali memeluk Kevin, dan mencium bibirnya
dengan mesra, begitupun kevin tangannya yang langsung meremas payudaraku dengan
gemasnya.
"Ihhhh.. tangan kamu nakal yaa
sayang.." Protesku.
"Hehee.. abisnya aku gemes banget
sama toket kamu sayang.." Jawab Kevin.
"Kok gemes sih..? Toket ku kan kecil.."
kataku, sambil memasang wajah malu
"Gpp sayang yang kecil gini yang enak
di remesnya, pas seukuran tangan.." jawabnya lagi, sambil mencium
keningku.
Kevinpun beranjak mengabil sebuah botol
mineral, dan memberikannya padaku untuk mengisi tenaga untuk memasuki ronde ke
2.
"Yuk, Devina sayang.. udah siap buat
ronde 2 ?" tanyanya sambil mengocok2 batang kontolnya yang mulai bangkit
lagi.
"Anything for you Kevin.."
jawabku sambil mengangkangkan kakiku
Kevin tak langsung memasukan kontolnya, ia
lebih dulu menggesekkan kepala kontolnya di bibir memekku, untuk merangsangku
kembali. Setelah dirasa sudah cukup basah lagi, ia memasukan kontolnya secara
perlahan-lahan.
"Emmhhhh..." Desahku ketika
batang kontolnya sudah mulai memasuki lubang mekiku.
"Gila Dev.. Sempit banget kaya memek
perawan.." Erang Kevin
"AWWW !!! Sakittt Pelan-pelan
!!" Jeritku ketika kevin dengan tiba-tiba memasukan seluruh kontolnya ke
dalam memekku.
Kevin langsung mencium bibirku, yang
langsung ku sambut dengan pelukan, aku melingkarkan tanganku di pundaknya
begitupun kakiku. Ku lingkarkan kakiku, agar kontol kevin semakin dalam menusuk
ke dalam memekku.
Kevin masih menggerakan kontolnya keluar
masuk secara perlahan agar memekku dapat terbiasa dengan ukuran kontolnya. Aku
merespon setiap gerakan kontolnya dengan empotan memekku, sehingga membuat
kevin semakin bernafsu.
"Ohh gilaaa, empotan memekmu enak
banget sayang.."Desah Kevin.
"Kontol kamu jg sayang gedeeeee
enakk.. sesek banget memek aku di masukin kontol kamu.." Jawabku
Kevin mulai mengayun batang kontolnya..
clebb.. crebb.. clebb.. clebb.. clebb.. clebb..
“Kevinnn.. oooohhh.. sssshhhh..” Hanya itu
desah-desah kalimat pendek yang sering terucap dari mulutku.
Diiringi desahan dan rintihan kami yang
sangat ekspresif, sesekali bibir kami berpagutan dengan panas dan liarnya.
Remasan gemas tangan kevin pada payudaraku seakan tak mau lepas..
"Enak mana sayang kontol gw sama
kontol mantan suami lu ?" Tanya Kevin
"Oh yess babyy... Enakan kontol kamu
la sayang...Terus sayang entot aku.."Desahku
Plok.. Plok.. Plok.. cleb.. cleb.. clebbb
begitulah suara yang keluar ketika paha Kevin bertemu dengan pantatku.
Ia menurunkan badannya, dan langsung
menyambar kembali bibirku, kami berciuman dengan cukup panas sambil membelit
lidah, dan air liur kami, tanpa mengendurkan serangan kontolnya pada memekku.
"Ohhh, yes sayanggg terusss... ohhh.."
Desahku semakin tak karuan.
"Gila Dev, meki lu enak banget...
Beruntung banget Aku bisa ngentotin lu.. ohh yessss" Racau Kevin.
"Iya... Kevin sayanggg... ahhhhh...
enakkk.. Aku juga beruntung kok.. mmmmphhh.. Bisa di entot cowok seganteng
kamu... terus sayang.." Desahku
Kevin membalikan posisiku, dan kini
giliranku berada di atas, dan mengambil alih kontrol. Aku yang sudah terbuai
oleh permainan seks ini, sudah tidak peduli lagi, pokonya aku ingin meraih
kenikmatan, senikmat-nikmatnya. Aku langsung menaik turunkan pantatku dengan
cepat.
"Ohhh, gilaa jepitan meki lu Dev..
Ohh shittt enak bangettt oshhh.." Desah Kevin, sembari ia menarik leherku
untuk kembali berciuman. Dadaku dan Dada Kevin saling dempet, namun aku masih
tetap menggoyangkan pinggulku naik turun untuk terus meraih kenikmatan di bawah
sana . Kevin pun
tak mau kalah, ia kembali menggoyangkan kontolnya kembali mengimbangi gerakan
pinggulku. Ia menggerakan kontolnya kluar masuk memekku dengan cepat, hingga
membuat ku akan segera mencapai puncak orgasme.
"Emmmhhh, sayang aku mau keluarrr..
Ohhhh terus sayang lebih cepett.." Desahku.
“Aaaaarrgh.. Kevinnnnnnn.. aammmpuuuunn..”
Tubuhku menggelepar hebat di atas tubuh kevin, betapa kejam kuku jariku
mencengkeram pundak kevin sebagai pelampiasan meledaknya puncak birahiku.
Aku yang masih ambruk di atas dada kevin,
masih tergoler lemas, Kevin yang masih belum keluar, langsung kembali
menggoyangkan kontolnya keluar masuk memek ku.
“Ouhhhhhh... pelaaan-pelan Kevinnn..
sssshhh.. nyeriii..” keluhku, sambil kupererat pelukanku.
Setelah mulai terbiasa lagi dengan
sodokan-sodokan kontolnya, aku mencoba mengimbangin gerakan kontolnya dengan
mengeol-geolkan pinggulku.
“Sssshhh.. gilaaa.. gede banget punya kamu
sayang...." desahku lirih.
Kevil meminta untuk mengganti posisi doggy
style, aku langsung menungging menunggu Kontol kevin masuk kembali ke
sarangnya. Kevin langsung menusukkan kontolnya ke dalam memekku. Terasang
sangat enak sekali, ketika kontolnya masuk mekiku. Kevin langsung memaju
mundurkan pinggulnya dengan cepat, seakan ingin memasukan kontolnya dalam-dalam
di memekku..
"Aaahhhhh,, Ougghhhh... Ssshhh gila
sayang enak banget..."Desahku
"Entot aku terus kevin... Aku rela di
entot kamu terus-terusan sayang.." Desahku yang makin gak karuan..
Kevin langsung menarik pundakku, dan
kembali meremas-remas payudaraku dari belakang, sungguh benar2 nikmat banget,
tangan kevin yang satunya memainkan klitoris menambah rasa nikmat pada
memekku.. Sehingga membuatku ingin orgasme kembali..
"Arghhhh, Aku mau keluar lagi
sayangg... emhhhhhh.. sssssssshhhhhh" Desahanku semakin menggila..
"Bentar sayang keluarin
bareng-bareng.. aku juga mau keluarrr.."
Kami sama-sama mengerang tanda orgasmee.
"Aarghhhhhhhhhhhh" Erang Kevin,
ketika ia menyemburkan semua pejunya di dalam memekku, terasa sangat hangat
memekku di sembur oleh peju kevin
"Emmmmhhhh.. Aku kluar jg
sayangg..." erangku.
Tubuhku dan tubuh kevin ambruk di ranjang
yang sudah sangat berantakan akibat permainan kami berdua..
Kevin langsung memeluk tubuhku, seakan-akan
tak ingin melepaskanku hari ini.. Sungguh bahagia rasanya aku dapat mengenal
Kevin, selain ganteng ia pun bisa memberikanku kepuasan seks yang belum pernah
ku dapatkan dari mantan suamiku..
Komentar
Posting Komentar