Langsung ke konten utama

Fantasy Seks Yang Menjadi Kenyataan 3


Beberapa minggu kemudian Pras kembali menawarkan jasanya pada berbagia forum dewasa dan mendapat sambutan yang cukup antusias dari para anggotanya. Sepertinya semakin lama nama Pras semakin terkenal dikalangan para pecinta esek esek karena jasanya yang kerap menawarkan sebuah permainan unik untuk mewujudkan fantasi seks para pelanggannya.

Setelah memilah tawaran yang ada maka transaksi pun dilakukan secara tersembunyi tanpa sepengetahuan orang lain. Kali ini pelanggannya adalah para Eksekutif muda yang mempunyai posisi cukup bagus diperusahaan tempat mereka bekerja. Kelompok itu memang memiliki sebuah grup pribadi dan kerap mengadakan pesta seks demi memuaskan hasrat birahi mereka. 

Sebagai pekerja keras yang kerap mendapat banyak tantangan didunia kerja tentu membuat para eksekutif ini sering dilanda stress sehingga mereka kerap menjadikan aktivitas pesta seks sebagai jalan keluar dari masalah pekerjaan mereka. Setelah membuat kesepakatan dengan pelanggannya maka malam itu sepulang dari kantornya Pras menyempatkan diri mampir kerumah Livia guna membahas lebih lanjut keinginan para pelanggannya.

“Gimana via? Lo bisa kan melayani pelanggan yang satu ini. Soalnya bayarannya lumayan tuh. Bujuk Pras
“Aduh gimana ya mas. Soalnya aku masih trauma waktu disetubuhi dalam hotel waktu itu abis mereka kasar banget sih. Jawab Livia
“udah lah terima aja nanti lama lama juga biasa. Lagian lo juga kan lagi butuh banyak uang buat biaya sekolah adik dan berobat ibu lo. Kata Pras lagi
“dan satu lagi yang harus diingat bahwa hutang lo sama gua itu masih menumpuk dan harus segera dilunasi donk. Kata Pras.

Dengan mengingat kondisi keluarganya yang tengah terpuruk maka dengan berat hati akhirnya Livia pun terpaksa kembali menerima tawaran mengerikan tsb dengan harapan semua pengorbanannya ini akan bisa memperbaiki kondisi keuangan keluarganya. Satiap seminggu sekali Livia kerap melakukan perawatan tubuhnya disebuah salon kecantikan sehingga semakin lama kulitnya semakin halus dan lembut selaon itu rambutnya pun nampak terlihat begitu panjang indah mempesona.

“wow keliatannya lu makin cantik aja via pasti para pelanggan kita ga akan kecewe deh. Kata Pras yang terus memandangi gadis tsb.
“Tapi sampai kapan aku harus melakukan hal ini mas? Aku kan ga mau kalau harus kerja kayak begini terus. Ujar Livia
“sabar lah nanti kalau duit lo udah banyak baru bole brenti. Hehe ujar Pras

Sore itu Livia mulai mempersiapkan dirinya untuk memenuhi permintaan salah satu pelanggannya. Setelah selesai mandi tubuh dan rambut gadis tsb nampatk terlihat cantik dan segar kemudian ia mengenakan sebuah baju pemberian Pras yang harus digunakannya pada hari itu. Livia mencoba merias dirinya dan mengenakan pakaian blous kerja berwarna pink carah dengan hiasan renda dibagian kancing depannya yang membuatnya tampil mempesona ditambah dengan sebuah rok span yang cukup pendek dan ketak sehingga lekuk tubuhnya semakin terlihat jelas.

Penampilan Livia saat itu terlihat seperti seorang pekerja kantoran pada umunya namun pekerjaannya yang harus memuaskan nafsu birahi para laki laki tentu berbeda jauh dengan pekerja kantoran yang lainnya. Guna melengkapi penampilannya ia segera mengenakan sebuah sepatu hak tinggi yang membuat dirinya semakin indah untuk dipandang. 

Beberapa jam kemudian Pras pun tiba dirumah Livia untuk menjemput gadis tsb dan berpamitan pada orangtua Livia tentu saja mereka berbohong mengenai pekerjaan Livia yang sebenarnya sehingga mereka akan dapat leluasa untuk pergi menemui para pelanggannya.

“Gile cantik banget lo via. Aroma tubuhmu benar benar menggiarahkan hehe pasti pelanggan kita bakal senang nih.. kata Pras.

Malam itu Pras mengantar Livia menuju kesebuah gedung perkantoran yang cukup bergengsi sesampainya disana mereka segera turun dari dalam mobil dan menuju ke lobby gedung.

“Ada perlu apa pak ? Tanya seorang security berseragam hitam bernama Wandi.
“kita mau kelantai 30 pak. Ada janji sama Pak Roby. Jawab Pras
“Oh kalau begitu silahkan langsung naik aja pak. Pak Roby sudah menunggu diatas. Kata Si Satpam.

Livia yang saat itu mengenakan setelan blazer kerja wanita dengan blous berwarna putih yang agak tipis. dengan stelan rok span pendek sehingga membuatnya terlihat begitu cantik dan mempesona.

“Pras aku mau ketoilet dulu sebentar. Kata Livia

Setelah menunggu sebentar akhirnya mereka pun segera melanjutkan dengan menggunakan Lift menuju ke lantai 30. Saat kelaur dari dalam Lift mereka melihat sebuah keterangan yang memperlihatkan nama sebuah perusahaan. Saat baru keluar dari lift tsb mereka berdua sudah disambut oleh dua orang laki laki berpakaian kemeja kerja dan memakai dasi. Keduanya seperti pegawai kantoran kelas atas yang tampak terlihat rapi dan necis tapi sayangnya kelakuan mereka tak seindah penampilan mereka.

“oh jadi Kamu yang bernama Livia? Kenalin nama gue Riko temannya Robby. Kata salah satu dari mereka.
“iya bener pak. kebetulan saya mau ketemu pak Roby karena udah aja janji. Jawab Livia sambil merapikan rambutnya.
“kalau begitu mari ikut saya ke dalam. Kata Riko dengan ramah

Pras dan Livia disuruh menunggu disebuah ruangan yang mirip dengan sebuah lobby depan kantor yang cukup luas sementara kedua laki laki itu berjalan keluar dari ruangan tsb.

“Ternyata bener apa kata si Roby. Cewek ini bener bener cantik. Kata Riko
“kalau nunggu semua pada ngumpul kayaknya kelamaan Rik mending kita sikat duluan aja. Ujar Boy yang sepertinya sudah tak dapat menahan nafsunya.
“hehe bole juga usul lu Boy. Itung itung kita pemanasan dulu aja. Jawab Riko

Kedua laki laki itu kembali masuk ke lobby kantor yang dikelilingi sekat kaca transapan lalu tanpa basa basi keduanya segera mendekati Livia dan duduk mengapit gadis tsb. Sambil duduk mengapit Livia selanjutnya tanpa basa basi kedua laki laki yang berpakaian rapi tsb segera mendekap tubuh Livia dan mencumbui dengan sangat ganas. Tentu saja hal itu membuat Livia sedikit panik karena mendapat sebuah pelecahan yang begitu tiba tiba.

“Lepaskan.. mau apa kalian !! kata Livia
“Ah udah lu kagak usah jual mahal. Hari ini lu harus puasin kita semua yang ada disini. Kata laki laki yang bernama Riko tsb
“Ayo Boy kita mulai duluan aja. Kata Riko

Livia berusaha melepaskan dirinya dari cumbuan kedua laki laki tsb namun keduanya malah semakin ganas mencumbui dan menjarah seluruh tubuhnya. Livia memang sengaja tak pernah diberitahu oleh Pras mengenai scenario persetubuhan yang akan dialaminya sehingga ia sama sekali tak bisa menebak hal apa yang akan dialaminya nanti.

Rupanya Pras memang membiarkan hal itu terjadi karena ia ingin Livia bereaksi sewajar mungkin sebagai seorang wanita yang tengah dilecehkan dan diperkosa oleh para laki laki yang telah memesan dirinya. Kedua laki laki itu segera membuka celana mereka dan menyuruh Livia untuk berlutut dilantai kemudian Riko memaksa gadis tsb untuk melakukan oral seks.

“Ayo cepet isep !! bentak Riko yang sudah seperti kesetanan.

Dengan kasar ia pun membuka paksa mulut Livia sehingga menganga lebar lalu ia pun membenamkan batang kemaluannya yang sudah menegang hebat tsb. Dengan sekali dorong seluruh batang itu pun amblas seluruhnya dan ia pun mulai menggerakan pinggulnya seraya memompa mulut gadis tsb.

Melihat temanya tengah asik menyodok mulut Livia maka Boy tak mau ketinggalan dan ia pun berjongkok dibelakang tubuh Livia yang tengah berlutut dilantai. Dari arah belakang kedua tangannya sibuk meremasi payudara Livia yang masih tertutup rapat pakaiannya. Sambil terus meremas ia mendekap erat tubuh Livia dan menciumi rambut panjang nan indah milik gadis tsb. Aroma wangi yang sangat menggairahkan dari tubuh dan rambut gadis tsb membuat Boy semakin bernafsu saja. Remasan kedua tangannya semakin menjadi jadi sehingga Gadis tsb mulai meringis akibat remasan kuat pada kedua payudaranya.

Setelah puas meremas remas kini perhatian Boy tertuju pada paha Livia yang terlihat putih dan halus tsb sehingga ia segera menggunakan tangan kananya untuk mulai menjamah paha gadis tsb sementara tangan kirinya meraba raba bongkahan pantat Livia yang cukup terbentuk dibalik rok span pendeknya yang ketat.

Riko menghentikan sodokan penisnya dan memberikan kesempatan pada Boy untuk melanjutkan mengaduk aduk mulut Livia. Boy sudah membuka Resleting celananya dan mengeluarkan batang kemaluannya dari dalam lalu memasukan penis itu pada mulut Livia.

Livia segera memegang penis tsb dengan tangan kenannya lalu sesekali mengocoknya dan memasukan kedalam mulutnya. Kepala gadis tsb nampak maju mundur saat melakukan oral seks terhadap penis Boy yang cukup besar dan sesekali ia menjilati sisi kanan dan kiri penis tsb dengan begitu liar.

Sepertinya Livia sudah semakin terbiasa dengan aktifitas oral seks tsb sehingga ia seperti tak merasa jijik lagi seperti saat pertama kali ia melakukannya dulu. Ia semakin mempercepat mengulum penis tsb dan memmbuat laki laki itu melenguh keenakan. Boy semakin bernafsu lalu ia pun menyambutnya dengan menggoyangkan pinggulnya dengan harapan penisnya bisa masuk lebih dalam kedalam mulut Livia.

Tak sampai 10 menit laki laki itu sudah melolong panjang dan air maninya pun tumpah ruah dalam mulut gadis tsb. Belum sempat Livia beristirahat tiba tiba Riko sudah berada dihadapanya dan kembali membenamkan batang kemaluannya. Dengan cepat laki laki itu menggenjot mulutnya seperti orang yang sedang kesetanan namun beberapa saat kemudian ia menghentikan aksinya saat melihat pintu salah satu ruangan terbuka.

Dari dalam ruangan tsb ada teman mereka yang bernama Dani dan sedikit terkejut melihat kejadian tsb.

“Wah udah mulai acaranya ya ? telat donk gue ! kata Dani

“Tenang aja Dan. Kita baru aja mulai kok. Jawab Riko

Dani sempat mengamati wajah Livia seperti sedang mengagumi kecantikannya lalu perlahan lahan ia mendekati gadis tsb dan mendekatkan wajahnya pada bagian depan tubuh Livia seperti sedang menikmati aroma tubuh gadis tsb yang sangat harum dan menggoda.

“wuihh wanginya aja udah bikin burung gua berdiri nih. Kata Dani sambil memegang pinggang gadis tsb.

Tanpa membuang waktu Dani segera memulai permainanya dengan cara mencumbui tubuh Livia secara perlahan lahan mulai dari bagian atas hingga bagian bawah tubuhnya. Kedua tangan Dani berusah membuka dua buah kacing baju blous tipis yang dikenakan Livia sehingga terlihat bagian dadanya yang begitu putih dan mulus juga terlihat bongkahan buah dadanya yang sangat indah dan masih tertutup oleh branya.

Dani mendekap tubuh Livia sambil menekan wajahnya pada bagian atas bra yang dikenakan oleh gadis tsb. Mulutnya terlihat sedang melumat dan menjilati dada gadis tsb dengan penuh nafsu tanpa mempedulikan hal lain yang ada diseklilingnya. Disaat yang bersamaan kedua temannya juga sudah mengelilingi tubuh Livia dan mencumbui gadis tsb dari berbagai sisi dan membuat Livia mulai sedikit terangsang.

Livia boleh sedikit senang karena pelanggannya kali ini berpenampilan cukup rapi dan bersih. Setidaknya ia tak perlu mencium aroma aroma tak mengenakan selama dicumbui oleh mereka sehingga ia merasa lebih nyaman.

Ketiga laki laki itu terus menjarah seluruh tubuh Livia tanpa henti membuat gadis tsb nampak kewalahan menghadapi cumbuan yang bertubi tubi tsb. Sambil berdiri Dani menedekap erat tubuh Livia dan melumat bibirnya dan dari arah belakang Boy sudah menyingkap bagian belakang blous kerjanya dan mencumbui bagian punggungnya yang putih dan halus tsb. Sementara itu Riko mengincar bagian bawah tubuh gadis tsb dengan memasukan kepalanya kedalam rok span yang dikenakan gadis tsb sambil mencumbui bagian pahanya yang agak terbuka tsb.

Ketiga laki laki itu sepertinya sangat bernafsu sekali dan tak ingin menyia nyiakan kesempatan baik tsb guna menyalurkan seluruh hasrat mereka malam itu. Tangan tangan mereka terus menelusuri dan menelusup masuk kedalam rok dan blous kerja yang dikenakan oleh Livia sehingga pakaiannya kini nampak mulai berantakan akibat aksi mereka.

Saat mereka sedang asik menggerayangi seluruh tubuh Livia lalu datanglah beberapa teman mereka yang berjumlah 7 orang dan segera bergabung dengan mereka.

“sialan gua tunggu tunggu daritadi ga taunya udah dihajar duluan ama mereka. Kata Roby

“Hehe salah sendiri kenapa kalian datangnya kelamaan. Jawab Riko
“ayo buruan bawa masuk kedalam. Kata Rizal.

Kesepuluh laki laki itu pun segera membawa Livia masuk kedalam ruangan kantor mereka dan menyalakan lampunya hingga menjadi terang benderang sehingga kulit Livia yang putih mulus itu semakin terlihat jelas oleh mereka.

“anjay mulus amat nih cewek !! ujar Tedi
“wow Cantik juga amoy pilihan luh Rob !! Kata Didin
“iya bener din. Kagak percuma kita keluar duit banyak hehe.. sahut Hadi

Dalam waktu singkat para laki laki itu sudah berkumpul mengelilingi Livia yang berdiri ditengah mereka lalu tangan tangan mereka mulai sibuk menjarah tubuh gadi tsb dengan sangat liar. Kesepuluh laki laki itu seperti terbius oleh kecantikan wajah Livia yang begitu mempesona bak seorang bidadari apalagi ditambah dengan kulitnya yang putih mulus semakin membakar nafsu birahi mereka. Sambil terus dicumbui tak terasa seluruh pakaian yang melekat ditubuh livia telah berserakan dilantai kantor tsb hingga yang tersisa hanya sepatu hak tingginya.

Dalam keadaan tanpa busana Keindahan dan kemolekan tubuh Livia semakin terlihat jelas oleh mereka membuat mereka semakin tidak sabar untuk segera mengeksekusi gadis cantik tsb beramai ramai.

Setelah puas mencumbui tubuh Livia lalu Roby segera meyuruh gadis tsb untuk berbaring diatas meja kemudian Roby pun naik keatas meja tsb dan memposisikan dirinya berada diantara kedua paha Livia yang tengah terbuka lebar.

Roby kembali memandangi wajah Livia yang terlihat cantik dan memelas tsb sambil berusaha menyodok batang kemaluanya kedalam kemaluan gadis tsb.

“Tahan ya moy. Kata Roby sambil menyeringai mesum.

Livia mencoba memejamkan matanya agar dapat menikmati proes penetrasi tsb dan tak lama kemudian Roby sudah mulai menggoyangkan pinggulnya seraya menggenjot kemaluan gadis tsb.

Roby memang cukup kalem berbeda dengan teman temannya yang lain yang sangat kasar dan brutal. Para laki laki itu memang tergolong berpendidikan tinggi dan mempunyai jabatan tinggi di perusahaan tempat mereka bekerja namun dalam hal seks prilaku mereka sama buasnya dengan para pekerja kasar dilapangan. Dibalik sikap mereka yang penuh sopan santu dalam bekerja rupanya menyimpan suatu sikap liar yang tependam dalam diri mereka masing masing.

Roby terus menggenjot Livia diatas meja tsb sepertinya teman roby yang bernamaTedi sudah tidak sabar menunggu giliran dan ia pun segera ikut naik keatas meja dan menjepitkan batang kemaluanya diantas kedua payudara gadis tsb.

Kedua tangan Tedi menekan payudara Livia agar menjepit batang kemaluannya dan ia pun mulai menyetubuhi payudara indah gadis tsb. Kedua laki laki yang masih mengenakan pakaian kemeja kerja lengan panjang tsb nampak sangat menikmati persetubuhan tsb semenatra temannya yang lain menyaksikan hal itu sembil mengocok ngocok penis mereka.

Keduanya rupanya tak bisa berlama lama menikmati tubuh Livia mungkin karena mereka sudah sangat terangsang karena melihat tubuh Livia yang putih dan mulus tsb sehingga keduanya menyemburkan sperma mereka ditempatnya masing masing.

“Anjay belum apa apa udah keluar aja. Kata Tedi.

Raut wajah penuh kekecewaan pun terlihat diwajah kedua laki laki tsb karena tak bisa berlama lama menimati tubuh Livia diatas meja tsb. Setelah keduanya turun dari atas meja lalu tubuh bagian atas Livia ditarik hingga ke posisi pinggir meja oleh Didin. Kini kepala gadis tsb agak mendengak karena tak ada tahanan meja yang menyangganya. Dengan posisi menggantung Livia dipaksa melakukan oral seks para laki laki itu secara bergantian selama hampir setengah jam. Selanjutnya tubuh Livia diturunkan dari meja dan ditelungkupkan pada sebuah mesin fotocopy yang ada di ruangan kantor tsb. Kedua kainya masih menapak dilantai sementara bagian atas tubuhnya menelungkup diatas mesin tsb.

Rizal segera mengambil posisi dri belakang dan mulai menggenjot tubuh Livia diam diam Handoko menurunkan penutup mesin fotocopy tsb dan menjepit bagian kepala gadis tsb dengan kuat.

“akhhh sakit… jerit Livia saat kepalanya dijepit oleh penutup mesin fotocopy tsb.

Dengan bagian atas tubuhnya yang terjepit penutup mesin fotocopy gadis cantik itu digenjot secara bergantian oleh 3 orang yang sepertinya sangat menikmati permainan seks liar tsb.

“woii gantian donk kita belum kebagian jatah nih. Kata Handoko

Dari kesepuluh pekerja kantoran tsb rupanya masih ada 3 orang diantara mereka yang belum mendapat giliran untuk menyetubuhi gadis tsb sehingga mereka agak sedikit kesal.

“emank nih pada nafsu amat sih. Ujar Pak haryo
“hehe sory Pak Haryo. Abis ceweknya mulus banget sih jadi bikin kita lupa diri. Jawab Didin
“udah mending sekarang kita hajar barengan aja. Kata Pak Fuad yang wajahnya agak brewokan.

Ketiga laki laki yang belum mendapat giliran itu memang merupakan para pegawai senior yang usianya sudah diatas 50an tahun namun mereka tak pernah absen setiap kali ada acara pesta seks para karyawan disana. Kemudian tubuh Livia segera dibawa ketengah ruangan kantor yang agak luas dan dikelilingi oleh kesepuluh orang yang dipenuhi dengan nafsu tsb. Saat itu mereka melucuti semua pakaian yang dikenakan gadis tsb hingga tak bersisa sedikitpun dan memperlihatkan tubuhnya yang putih mulus.

Pak Handoko segera berbaring dilantai yang sudah dialasi oleh karpet tebal sambil memeluk Livia laki laki itu juga sudah menyodokan batang kemaluannya pada kemaluan gadis tsb. Sebelah tangan Pak Handoko menahan bagian punggung Livia sementara tangan yang satunya membelai rambut gadis tsb. Laki laki setengah baya itu sesaat memandangi wajah Livia lalu dilanjutkan dengan melumat bibir gadis tsb dengan penuh nafsu.

Hmphmm.. gadis tsb bergumam dan suaranya tertahan karena mulutnya dilumat dengan begitu ganas oleh Pak Handoko. Wajah Livia yang cantik dan oriental sepertinya membuat Pak handoko begitu bernafsu sehingga ia terus melumat bibir gadis cantik tsb tanpa henti sehingga membuat gadis tsb sangat kewalahan menghadapi keganasannya.

Selanjutnya Livia merasakan sesuatu benda menggesek lubang anusnya dari arah belakang yang tentu saja membuatnya sedikit terkejut dan berusaha menolehkan kepalanya kearah belakang. Namun tangan Pak Handoko segera menahannya sehingga ia tak bisa menggerakan kepalanya dan terus dilumat oleh laki laki tua tsb. Sepertinya Livia masih agak trauma dengan peristiwa sewaktu ia disodomi oleh para montir dibengkel beberapa waktu yang lalu dan ia merasa khawatir jika peristiwa itu kembali terulang saat ini.

Dekapan erat tangan Pak Handoko membuatnya tak berkutik dan hanya bisa pasrah dengan apa yang akan segera dialaminya. Rupanya Pak Fuad yang badannya tinggi besar itu terus berusaha melesakkan batang kemaluannya yang sangat besar kedalam lubang anus gadis tsb.

“wah burung Pak Fuad ukuran jumbo nih. Kata Boy sambil tertawa saat melihat atasannya tengah kesulitan memasukan batang kemaluanya pada lubang anus gadis tsb.
“Ayo Pak sodok terus sampai jebol pantatnya. Kata Didin

Para laki laki itu begitu antusias menyaksikan proses penetrasi batang kemaluan Pak Fuad yang ukurannya tidak normal tsb bersamaan dengan itu Livia tampak mulai meringis karena merasakan sakit pada lubang anusnya.

Perlahan lahan namun pasti begitulah prinsip Pak Fuad saat menyodomi gadis tsb dengan batang kemaluannya yang sangat besar. Setelah berkali kali gagal akhirnya ia pun berhasil mendorong masuk setengah dari batang kemaluannya dan sepertinya ia tak puas dengan hal itu dan ia pun terus mendorong kuat kuat batang kemaluannya agar bisa amblas seluruhnya.

Livia sedikit menarik wajahnya dari lumatan bibir Pak Handoko dan menjerit keras karena kesakitan setelah laki laki itu mendorong kuat kuat batang kemaluannya hingga amblas seluruhnya.

“Piuhh.. akhirnya tembus juga nih. Kata Pak Fuad yang wajahnya tampak keringatan.

Setelah tertancap seluruhnya lalu Pak Fuad mulai menggoyangkan pinggulnya guna menggenjot lubang anus gadis tsb. Secara perlahan lahan laki laki itu terus menggenjot namun kenikmatan yang dialami oleh Pak fuad harus dibayar mahal dengan rasa sakit yang dialami gadis tsb.

Karena merasa kesakitan maka Livia pun mencoba untuk meronta agar terlepas dari dekapan Pak handoko yang berada dibawah tubuhnya namun laki laki itu malah semakin kuat mendekapnya sehingga ia makin tak berkutik saja. Pak Handoko sudah berhenti melumat bibir gadis tsb sehingga Livia dapat meluapkan rasa sakitnya dengan menjerit jerit sebisanya.

Para laki laki yang berada diruangan kantor tsb semakin terangasang setelah mendengar rintihan gadis cantik tsb dan sebagaian dari mereka terlihat mulai mengocok ngocok batang kemaluannya.

“yo itu masih ada satu lubang lagi yang belum dihajar. Kata Pak Handoko

Mendengar itu Pak Haryo yang rambutnya sudah memutih itu segera memposisikan dirinya didepan wajah Livia dan mencoba memasukan batang kemaluannya pada mulut gadis cantik tsb. Sambil berdiri ia pun mulai menggenjot mulut Liva dengan perlahan sehingga kini suara jeritan gadis tsb tak terdengar lagi karena tersumbat oleh batang penis laki laki setenagh baya tsb.

Tubuh Livia yang putih mulus tsb kini tehentak hentak dari berbagai arah yang membuatnya merasakan rasa sakit dan nikmat dalam waktu yang bersamaan. Ketiga laki laki paruh baya itu sepertinya masih memiliki libido seks yang cukup tinggi hingga membuat gadis itu cukup kewalahan dibuatnya. Tak lama kemudian Didin yang berada disamping mereka segera menggunakan tangan Livia untuk mengocok kemaluannya hal itu dilakukan juga oleh Roby dengan menggunakan tangan Livia yang satunya lagi.

Permaian seks itu sepertinya semakin bertambah panas saat tubuh Livia yang putih mulus tsb dikeroyok oleh lima laki laki sekaligus yang memanfaatkan seluruh tubuhnya untuk memuasakan nafsu birahi mereka. Sepertinya setiap jengkal tubuh Livia terlihat begitu menggairahkan dan menggoda mereka sehingga dapat dijadikan sasaran pelampiasa nafsu seksual mereka saat itu.

“Wow asik juga ya ternyata main rame rame begini. Kata Pak Haryo yang sedang menggenjot mulut gadis tsb.
“iya pak apalagi mainnya ama cewek amoy cantik kayak gini. Bikin kontol kita berdiri terus. Sahut Didin.

Beberapa laki laki yang tidak mendapat bagian saat itu terlihat berdiri sambil sesekali menghisap rokok mereka sambil menunggu gilran selanjutnya.

“Rik hebat juga luh cari cewek jablay. Tuh cewek bener bener nafsuin banget. Kata Dani

Kelima laki laki yang sedang asik bersenang senang itu sesekali berganti posisi agar bisa menikmati seluruh bagian tubuh gadis tsb sampai puas. Pak Haryo kini mendapat giliran menikmati lubang anus Livia sepetinya anus gadis tsb masih begitu sempit sehingga laki laki itu tak bisa lagi menahan orgasmenya dan akhirnya menyemburkan spermanya dalam lubang anus gadis tsb.

“arghhh nikmatnya menyodomi cewek amoy.. ujar Pak Haryo sambil melenguh panjang.

Melihat temannya sudah berejakulasi maka didin yang sedang menggenjot mulut Livia pun tak mau ketinggalan lalu ia mempercepat genjotannya dengan sangat kasar membuat kepala gadis tsb terhentak hentak tak karuan. Lalu satu persatu kelima laki laki itu pun berhasil mencapi klimaksnya dan membanjiri lubang lubang ditubuh Livia dengan cairan sperma mereka.

Senyum puas terlihat diwajah mereka setelah berhasil menuntaskan nafsu birahi mereka yang meledak ledak tsb. Kelima orang tsb tergolek lemas dan berbaring diatas lantai kantor tsb dengan keringat yang masih bercucuran membasahi tubuh mereka.

Saat itu Riko yang sudah terbakar nafsu segera memapah tubuh livia yang tergolek lemas dilantai dan memposisikannya untuk duduk disalah satu bangku kantor yang ada rodanya dengan kedua pegangan tangan disisinya.

“Ted bawa kesini talinya. Kata Riko
“ehh.. mau apak kalian.. jangan.. ujar Livia
“udah diem lo. Kita semua udah bayar mahal buat ngerasain badan lo yang mulus ini. jadi lo harus turutin semua kemauan kita. Ujar Riko

Riko menarik kedua tangan Livia kebelakang sandaran bangku lalu dijadikan satu dan diikatnya dengan tali tsb dengan sangat kuat. Selanjutnya ia juga menekuk dan mengangkat kaki Livia lalu membentangkannya lebar lebar untuk diikat pada pegangan pada bagian kanan dan kiri bangku. Kini Posisi tubuh Livia telah terikat kuat diatas bangku kantor dan siap untuk dinikmati oleh mereka.

Riko segera mengambil celana dalam Livia yang berserakan diatas lantai lalu membenamkannya pada mulut gadis tsb sehingga membuatnya sedikit gelagapan. Melihat seorang gadis berkulit putih tengah terikat tak berdaya diatas bangku membuat nafsu birahi mereka pun kembali bangkit dan penis mereka perlahan mulai menegang hebat.

Riko segera berdiri didepan bangku tsb lalu kedua tangannya berpegang erat pada kedua pegangan tangan bangku tsb. Setelah memastikan penisnya berada dalam kemaluanLivia maka ia pun mulai menyetubuhi gadis cantik tsb sambil berdiri. Plak Plak Plak Plak.. Batang kemaluan Riko dengan buas mengaduk aduk liang kemaluan Livia yang sudah terikat tak berdaya tsb. Gadis tsb mencoba mengerang tapi suaranya tersumbat oleh celana dalamnya sendiri yang terbenam dalam mulutnya. Kedua tangan Riko yang kekar dan beroto itu sangat kuat mencengkeram pegangan bangku agar bangku tsb tak bergeser saat digenjot olehnya.

Dari arah belakang bangku nampak Hadi tengah asik menciumi rambut gadis tsb yang sangat harum dan sesekali membelainya dengan lembut.

“Rambut lu bagus banget moy. Kata Hadi sambil memasukan rambut tsb kedalam mulutnya seperti hendak memakannya saja.
“Had tahan belakang sandaran bangkunya. Kata Riko

Hadi segera melakukan apa yang diinginkan oleh temannya tsb dengan menggunakan kedua tangannya ia pun memegangi sandaran bangku tsb seraya menahannya kuat kuat. Kini kedua tangan Riko beralih keleher Livia dan berusah mencekiknya sehingga gadis itu semakin kesulitan untuk bernafas.

Dalam keadaan sulit bernafas lalu Riko menggenjot gadis tsb dengan sangat cepat dan brutal sehingga semakin menyiksa gadis tsb selama beberapa saat. Melihat Liviayang semakin kepayahan maka riko pun melepaskan cekikannya dan membiarkan gadis tsb mengatur nafasnya.

Livia mencoba menarik nafas panjang dari hidungnya sambil sesekali terbatuk karena kehabisan nafas setelah melihat keadaan Livia yang agak membaik maka Riko kembali mencekik dan menggenjot gadis tsb dengan lebih brutal lagi sampai ia benar benar merasa puas. Riko terus mengulang ulang cekikannya sehingga membuat Livia merasa sangat tersiksa dan wajahnya terlihat agak memerah karena kesulitan bernafas.

Setelah mengulang ulang perbuatan sadisnya lalu Riko pun berhasil menuntaskan seluruh nafsu birahinya dengan menumpahkan cairan spermanya dalam kemaluan gadis tsb. Rupanya penderitaan Livia belum selesai karena Roby telah berada diposisinya untuk kembali menggenjotnya dalam kondisi terikat dibangku tsb. untung saja Roby tak mencekik lehernya seperti yang dilakukan oleh Riko tadi sehingga ia bisa lebih menikmati permainan gila tsb.

Setelah Roby berhasil menuntaskan persetubuhan lalu satu persatu dari mereka bergantian menyetubuhi Livia dalam keadaan terikat dibangku tsb sampai mereka puas. Sejak dari awal Pras tampak sibuk mengabadikan proses persetubuhan tsb dnegan kamera perekam miliknya guna dijadikan koleksi pribadinya.

Disaat yang lainnya tengah kelelahan setelah berejakulasi terlihat Pak Fuad berdiri dari atas bangkunya lalu berjalan mendekati Livia yang terikat tak berdaya diatas bangku tsb. Tubuh gadis tsb terkulai lemas seperti kehabisan tenaga dan keringatnya nampak masih bercucuran membasahi tubuhnya sementara wajahnya yang memelas memandang kea rah Pak Fuad yang sudah berdiri didepannya. Laki laki paruh baya yang bertubuh tinggi besar itu segera melepaskan ikatan pada kedua kaki dan tangan gadis tsb juga membuka sumpalan pada mulutnya. Livia nampak tersenyum lega setelah semua belenggu ditubuhnya telah dilepaskan sehingga ia bisa merasa lebih nyaman dari sebelumnya walaupun nafasnya masih terasa memburu.

Pak Fuad memapah tubuh Livia dan mendudukannya diatas meja lalu laki laki itu berusaha kembali membenamkan batang kemaluannya pada liang kewanitaan gadis tsb. Kedua tangannya yang kekar dan berotot menyangga kedua lipatan kaki gadis tsb yang sudah terbentang dan terbuka lebar lalu menariknya seperti sedang menggendongnya. Tanpa diperintah Livia segera melingkarkan kedua tangannya pada leher Pak Fuad guna berpegangan agar tubuhnya tak jatuh kebelakang saat digenjot oleh laki laki bertubuh kekar tsb.

Laki laki itu sepertinya ingin sekali mencoba gaya yang pernah ditontonnya disebuah film dewasa dengan cara menyetubuhi Livia sambil menggendongnya.Dihadapan para teman kantornya maka Pak Fuad mulai menggagahi tubuh Livia dengan cara menggenjotnya sambil berdiri sehingga membuat tubuh gadis tsb terlonjak lonjak akibat hentakan kuat dari arah bawah tubuhnya.

“Ayo kalian ikutin gua !! kata Pak Fuad yang mencoba berjalan meninggalkan ruangan tsb.
“mau dibawa kemana tuh cewek pak. kata Riko
“Gua pengen bawa jalan jalan sebentar. Jawab Pak Fuad.

Sambil berjalan laki laki itu sesekali berhenti dan menggenjot tubuh Livia lalu melanjutkan dengan berjalan kembali menuju kesebuah lift yang ada didepan ruangan kantor mereka.
“Ted cepet buka liftnya. Kita bawa dia keatas. Kata Pak Fuad

Kesepuluh laki laki tsb pun terus berjalan mengikuti Pak Fuad yang sepertinya mempunyai sebuah ide gila untuk menyalurkan nafsu seksualnya dan tak lama kemudian pintu lift pun terbuka dan mereka semua segera masuk kedalam secara bersamaan.

Ruangan lift digedung tsb memang agak besar dan luas hingga cukup leluasa untuk menampung mereka semua. Sepertinya mereka memang tahu benar jika gedung kantor saat itu sudah tak ada aktifitas kerja sama sekali sehingga tak ada yang akan memergoki aksi gila mereka saat itu.

Didalam lift tsb kesepuluh laki laki tsb kembali mencumbui dan menjarah tubuh Livia dengan penuh nafsu. Gadis itu didorong kesana kemari untuk dipindahtangankan dan dicumbui sesuka hati mereka.

Pak Fuad yang sedang merasa tanggung kemudian menyuruh Livia untuk mengahdap ke dinding lift dengan posisi bagian depan tubuhnya yang agak diturunkan dan sedikit menungging. Kedua tangan Livia menahan pada dinding lift guna menahan tubuhnya. 

Sambil berdiri maka Pak fuad segera membenamkan batang kemaluannya pada liang kemaluan gadis tsb dan mulai memompanya dengan ganas. 

"arghh..  Sakit pak.. Sshh..  Jerit gadis cantik itu sambil menggigit bibirnya sendiri. 

Batang pak Fuad memang paling besar diantara mereka semua sehingga membuatnya begitu menderita.

Plak Plak Plak Plak… sambil berdiri dengan kedua kaki terbuka lebar tubuh gadis tsb nampak menjadi bulan bulanan keganasan laki laki tua tsb. Tedi seperti sudah tak sabar dan ia pun ikut meremasi payudara livia sementara Boy menekan tombol lift ke salah satu lantai gedung yang ada diatas.

Lift itu terus berjalan pelan menuju lantai atas gedung selama itu Pak Fuad terus menggenjot Livia dengan posisi berdiri. Ruangan yang sempit dan penuh orang tsb membuat tubuh Pak Fuad semakin bercucuran keringat namun itu tak menghalanginya untuk segera menuntaskan nafsu liarnya saat itu.

“Akhirnya kesampean juga gua ngerasain memek amoy cantik kayak gini. Kata Pak Fuad

Selama ini Pak Fuad memang menyukai beberapa orang karyawan wanita dikantornya yang merupakan gadis keturunan cina namun sayang ia tak berhasil mendapatkan cinta mereka karena mereka tahu bahwa ia sudah memiliki istri lagipula ia pun sudah terlihat tua. Alhasil Pak Fuad hanya bisa berimajinasi sambil beronani sambil membayangkan nikmatnya tubuh mereka saat sedang disetubuhi olehnya.

Pintu lift segera terbuka namun mereka tak segera keluar kali ini laki laki paruh baya tsb memposisikan tubuh Livia untuk melakukan gaya Doggy style dengan bertumpu pada kedua telapak tanganya dilantai lift dan kedua lututnya. Dari arah belakang Pak Fuad kembali menggenjot tubuh Livia sementrara dari depan Dani sudah berlutut dilantai dan menyodokan batang kemaluannya pada mulut gadis tsb.

Boy kembali menekan lift tsb kelantai yang paling atas sehingga lift kembali berjalan dan sementara mereka masih berada didalam lift tsb. Kini mereka telah berhenti dilantai paling atas dan Dani pun segera menarik keluar batang kemaluannya dari mulut Livia.

Pak Fuad mendorong bagian pantat Livia kearah depan dan menyuruhnya merangkak maju dengan kedua tapak tangan dan lututnya bertumpu dilantai. Sementara itu laki laki itu terus mengikutinya dari arah belakang menuju pintu keluar lift dengan posisi batang kemaluannya yang masih tertancap didalam.

Saat didepan pintu lift mereka berhenti sesaat dan Pak Fuad memegangi pinggang gadis tsb dengan kuat kemudian kembali menggenjotnya dengan cepat dengan posisi kepalanya yang agak mendengak keatas seperti sedang menikmati permainan tsb.

“Rik cepat tutup pintunya. Kata Pak Fuad

Riko yang masih berada didalam lift segera menekan tombol penutup pintu lift sehingga pintu itu tertutup dan menjepit bagian leher Livia yang berada tepat ditengahnya.

“Akhh jangan.. jerit Livia yang agak ketakutan saat pintu itu mulai menjepit lehernya.

Melihat kejadian itu teman teman Pak Fuad pun tertawa terbahak bahak melihat aksi laki laki tsb yang tengah mendoggy style Livia sambil menghimpit lehernya dengan pintu lift. Pintu lift itu pun kembali membuka dengan otomatis karena terganjal leher gadis tsb yang membuat Livia dapat bernafas lega. 

Riko berulang kali menekan tombol buka dan tutup pada pintu lift tsb dengan sengaja sehingga berkali kali leher gadis tsb terhimpit pintunya. Kemudian tubuh Livia diserat lagi kedalam lift dan Pak Fuad kembali melakukan doggy style pada gadis tsb yang terlihat sudah kelelahan karena dipermainkan oleh mereka semua. Tak lama kemudian sampailah mereka dilantai paling atas yang merupakan sebuah area terbuka yang cukup luas tanpa penutup atapnya sehingga angin berhembus dengan kencang.

Setelah pintu lift terbuka kini Pak Fuad segera berdiri sambil mengangkat pinggang gadis tsb sementara penisnya masih tetap menancap disana. Kini posisi tubuh Livia seperti seekor kuda yang berjalan dengan kedua tangan dan kakinya kearah depan.

Pak Fuad terus menggenjot dan sesekali menampar bongkahan pantat gadis tsb hingga menjadi agak memerah.

“Pak Fuad Gantian donk.. kata Pak Haryo yang sepertinya sudah pulih staminanya.

“iya pak udah banyak yang antri nih. Ujar Didin

Kemudian dengan wajah sedikit kesal Pak Fuad pun menarik keluar batang kemaluanya dan segera digantikan oleh Pak Haryo yang terlihat sudah sangat bernafsu itu. Sambil berdiri ia pun mulai menggenjot tubuh Livia yang menungging dilantai bertumpu pada kedua tapak tangan dan kakinya.

“asik juga main kuda kudaan kayak gini. Ujar Pak Haryo sambil terus menggerakkan pinggulanya maju mundur.

“ikutan donk pak. ujar Didin yang tangannya sibuk meremas payudara Livia yang tergantung dan bergoyang goyang karena digenjot oleh temannya.

Pak Haryo terus menggenjotnya dengan brutal sampai pada suatu waktu ia pun mengangkat kedua paha Livia keatas dengan kedua tangannya yang kekar sehingga seluruh tubuh bagian bawah gadis tsb melayang diudara dan tertahan oleh kedua tangannya.

Paha Livia terbuka sangat lebar dan terangkat keatas dengan posisi tsb membuat pandangan matanya mulai sedikit kabur dan berkunang kunang.

Mereka memang sangat menyukai posisi seksual yang agak esktrem yang tak pernah dilakukan bersama pasangan resmi mereka sehingga kini meraka tak segan segan mencoba berbagai macam gaya yang mungkin untuk dilakukannya guna memuaskan seluruh hasrat seksualnya. Malangnya Livia seperti menjadi kelinci percobaan semua gaya seks yang melintas dipikirannya saat itu.

Tubuh Livia yang bagian belakangnya tergantung diudara terhentak hentak dengan hebat karena Pak Haryo kian menambah tempo genjotannya. Batang kemaluan Pak Haryo yang cukup besar itu semakin dalam mengaduk aduk kemaluan gadis tsb dan hebatnya ia sama sekali belum menandakan kelelahan walaupun sudah menggenjot Livia dengan posisi ekstrem tsb dalam waktu yang cukup lama.

“Kuat juga nih Pak Haryo ga kalah sama yang muda muda. Kata Riko yang sangat kagum dengan stamina rekan kerjanya itu.

Kini Livia dipaksa berjalan keluar dari lift dan terus berjalan kedepan dengan posisi menungging dan digenjot dari arah belakang seperti seekor kuda yanga tengah berjalan dengan keempat kakinya. Dengan posisi tsb Pak Haryo segera mempercepat genjotannya dengan kedua tangannya berpegang erat pada kedua sisi pinggang gadis tsb.

Wajah Livia terlihat sedikit memerah karena disetubuhi dengan cara menungging seperti itu sementara rambutnya yang panjang terjuntai kearah depan bergoyang goyang seperti sedang menyapu lantai. Pak Haryo kelihatan semakin bernafsu saja dan genjotanya terlihat begitu cepat dan akhirnya ia pun berhasil menyemburkan air maninya untuk yang kesekian kalinya didalam kemaluan gadis cantik tsb.

Ekspresi wajah laki laki paruh baya itu terlihat begitu puas karena berhasil menuntaskan gairahnya pada seorang gadis cantik berkulit putih seperti Livia. Kecantikan Livia tentu saja berbeda jauh dengan istri Pak Haryo yang bertubuh gendut dan tak terawat sehingga ia jarang sekali menyetubuhi istrinya yang sudah memiliki 4 orang anak tsb.

Pak Haryo lebih suka menghabiskan uangnya untuk sekedar jajan dan membuat pesta seks bersama para rekan rekan kerjanya dikantor sehingga ia jarang sekali betah jika berada dirumah. Setelah Pak Haryo selesai selanjutnya Livia disuruh berbaring pada sebuah alas berupa karung bekas yang banyak berserakan diatas gedung tsb.

Pak Fuad kembali mengambil kendali dan berusaha membuka kedua paha Livia sambil melesakkan batang kemaluannya yang masih menegang hebat tsb. Gadis itu meringis saat liang kewanitaannya diterobos oleh batang kemaluan yang begitu panjang dan besar dan tubuhnya kembali terguncang saat digenjot oleh PaK Fuad dengan sangat brutal. Kumpulan laki laki tsb kini berdiri mengelilingi Livia yang tengah terbaring sambil digenjot oleh Pak Fuad. Mereka semua nampak asik menyaksikan persetubuhan tsb sambil mengocok ngocok batang kemaluan mereka masing masing.

Satu persatu para laki laki itu pun berhasil ejakulasi dan menyemprotkan cairan sperma mereka pada wajah Livia sehingga wajah gadis tsb penuh dengan cairan sperma mereka. Sepertinya Pak Fuad semakin terangsang karena melihat wajah Livia yang berlumuran sperma dan ia pun semakin mempercepat genjotannya sampai akhirnya ia melenguh panjang dan segera mencabut keluar batang kemaluannya lalu mengarahkannya pada wajah gadis tsb.

Riko sepertinya masih merasa belum puas lalu ia segera membalikan tubuh Livia hingga telungkup diatas karung tsb. Dengan agak terburu buru laki laki itu segera menduduki paha Livia dan berusah membenamkan batang kemaluannya kedalam liang kewanitaan gadis tsb. Kedua tangan Riko menekan kuat pada pinggang gadis tsb dan mulai menggenjotnya dengan penuh nafsu selama beberapa menit. Kali ini tangan kanannya berusaha menjambak rambut Livia yang sudah acak acakan tsb sehingga kepala gadis itu sedikit mendengak keatas. Suara erangan kembali terdengar dari mulut Livia yang sedang disetubuhi dengan sangat kasar oleh Riko dalam keadaan menelungkup tsb.

Melihat hal tsb kedua teman Riko segera berjongkok disamping tubuh Livia sambil berusaha memegangi kedua tangan gadis tsb yang membentang kearah kanan dan kiri tubuhnya. Kedua tangan Livia dipegangi dengan sangat kuat oleh mereka berdua sehingga gadis tsb benar benar tak berkutik saat itu. Riko tak mampu lagi membendung ejakulasinya yang sudah tak tertahankan dan cairan spermanya kembali membanjiri liang kewanitaan gadis tsb hingga mengalir keluar.

Belum sempat beristirahat sebuah batang kemaluan kembali menyeruak masuk kedalam kemaluannya dan membuat Livia kembali meringis dibuatnya. Rupanya kini giliran Boy yang menggenjot gadis tsb kedua tangannya sedikit mengangkat pinggul Livia kearah atas lalu ia pun mulai menggenjotnya dalam keadaan setengah berdiri.

Plak Plak Plak Plak… Batang kemaluan Boy terus mengaduk aduk kemaluan Livia dengan sangat ganas dan membuat gadis tsb merintih rintih seperti merasakan kenikmatan yang luar biasa. Sepertinya Boy mampu mengendalikan permainan tsb dan berusaha selama mungkin untuk bisa menyetubuhinya dengan gaya tsb.

Hampir setengah jam Livia terus digenjot dengan posisi sedikit menungging tsb tiba tiba suara rintihan gadis tsb berubah menjadi suara erangan panjang diikuti oleh otot tubuhnya yang mengejang hebat dan matanya membeliak. Livia tak bisa menutupi dirinya yang merasakan sebuah kenikmatan setelah digilir oleh sepuluh laki laki pekerja kantoran tsb. Tubuhnya terus melejang lejang selama beberapa saat dan cairan cintanya pun membanjir keluar menandakan ia telah mencapai puncak birahinya.

Boy tersenyum bangga karena akhirnya ia pun berhasil menaklukan gadis cantik tsb setelah berusaha sekuat tenaga menyetubuhinya dengan gaya yang lumayan ekstrem tsb. Kumpulan laki laki itu pun bersorak kegirangan setelah melihat hancurnya pertahanan Livia ditangan teman mereka. Setelah mencapai orgasmenya kini tubuh Livia terlihat begitu lemas dan seperti tak bertenaga namun Boy tetap melanjutkan genjotannya sampai akhirnya ia pun menyusul gadis tsb untuk menggapi puncak kenikmatan dengan menumpahkan cairan spermanya dalam liang kewanitaan gadis tsb.

Setelah semua selesai melampiaskan nafsu mereka maka mereka pun segera membubarkan diri meninggalkan gedung perkantoran tsb untuk pulang kerumahnya masing masing dengan rasa puas. Pras segera mengantar Livia pulang kerumahnya dengan tubuh yang penuh dengan noda sperma laki laki tadi dan memberikan sejumlah uang yang cukup menggiurkan pada gadis tsb. Sepertinya semua pengorbanan Livia telah terbayarkan dan ia dapat tersenyum puas setelah ia menerima sejumlah besar uang hasil pembagian dengan Pras


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4