Langsung ke konten utama

Lezatnya Tubuh Montok Adikku

Sejak dulu keluargaku memang terbilang cukup harmonis karena jarang sekali ada pertengkaran didalam rumah. Keluargaku terdiri dari kedua orangtuaku, seorang adik perempuan dan tentu saja diriku sendiri. Kini aku sudah lulus kuliah dan bekerja disebuah perusahaan retail yang cukup besar dan berstatus masih single.

Aku pernah sekali berpacaran ketika masih sekolah dulu namun mantan pacarku pergi meninggalkanku karena ada seorang laki laki lain yang berusaha mendekatinya. Malangnya ternyata mantan pacarku itu lebih memilih pria tsb daripada mempertahankan hubungannya dengan diriku hingga membuatku merasa terpukul sekali. Setelah kucari tahu ternyata alasannya karena laki laki itu lebih berada dibanding diriku dan memiliki sebuah sepeda motor sementara aku tak memilikinya.

Semenjak kejadian pahit pahit itu maka aku pun bertekad untuk rajin bekerja agar bisa menjadi orang sukses hingga tak perlu ditinggalkan oleh wanita lagi dengan alasan yang sama. Setelah hampir 7 tahun bekerja kini aku masih tetap menjomblo padahal secara ekonomi aku sudah merasa berkecukupan hingga membuatku semakin stress.

Setelah bekerja aku memang hidup merarantau sendirian dengan menyewa sebuah rumah kecil sebagai tempat tinggalku. Dengan hasil bekerja maka aku dapat membantu membiayai kuliah adikku karena kedua orangtuaku sudah pensiun beberapa tahun yang lalu. Ketika adikku lulus kuliah maka ia berusaha mencari pekerjaan yang sesuai dengan dirinya dan pada suatu hari ia memintaku untuk mengantarnya kesebuah komplek gedung perkantoran untuk mengikuti test dan wawancara kerja disana. Saat itu aku meminta ijin pada kantor untuk mengambil cuti untuk mengantarkan adikku mengikuti test karena tempatnya memang lumayan jauh dari rumahku. 

Pagi itu kami sudah bersiap siap untuk berangkat menuju tempat yang telah ditentukan. Kulihat adikku berpenampilan cukup rapi dan menarik dengan memakai setelan blous kerja untuk wanita berwarna cerah dipadu dengan rok span pendek berwarna hitam yang lumayan pendek. Jika kuperhatikan bentuk tubuh adikku memang sangat padat dan berisi dan selalu menjadi pusat perhatian laki laki ketika sedang melihatnya. Jangankan orang lain bahkan aku sebagai kakaknya sendiri saja sering terpukau dengan bentuk tubuhnya yang seksi dan aduhai tsb.

“wah kamu cantik sekali kalau memakai pakaian kerja seperti ini. Pujiku
“ahhh mas bisa saja. Aku jadi malu nih…

“kenapa harus malu. Emang kenyataannya kamu itu cantik koq. biasanya cewek cantik itu paling dapat untuk dapat pekerjaan hehe.. ujarku lagi
“udah ah mas. sekarang mending kita langsung berangkat saja nanti takut telat, lagian tempatnya kan lumayan jauh. ujarnya
“oke deh.. nanti mas akan tunggu kamu sampai selesai ya. Ujarku.

Pada saat adikku sebut saja Intan memasuki ruangan test di perusahaan tersebut maka aku dengan setia menunggu di ruang lobi perusahaan tersebut. Satu setengah jam sudah aku menunggu selesainya Intan mengerjakan test tersebut hingga jam menunjukkan pukul 11 siang. Intan mulai keluar dari ruangan dan menuju lobi.

“gimana testnya tadi. Kamu bisa jawab semua pertanyaannya kan. Ujarku
“bisa mas. pertanyaannya gak begitu sulit koq. ujarnya
“bagus deh. Kalau gitu kita langsung pulang aja ya. Hmm tapi sebelum pulang gimana kalau aku traktir kamu makan dulu. Kamu sudah lapar kan tan ? ucapku

Kemudian Intan menggangguk pelan sambil merapikan rambutnya. Kami pun menujuk kesebuah resto kecil dipinggir jalan untuk memakan ayam geprek yang sedang hits kala itu dan saat itu kami pun kembali berbincang bincang sebentar.

“tan kamu belum pernah menginap dihotel kan ? ujarku
“iya mas. memangnya kenapa ?
“kebetulan kemarin mas dapat voucher menginap dihotel waktu belanja disupermarket. Gimana kalau kita coba menginap aja. ujarku

“iya boleh mas. aku juga pengen ngerasain tidur dihotel mewah sekali kali hehe..
“ya sudah kalau gitu abis makan kita langsung kesana aja ya. Ujarku

Intan hanya mengangguk saja dan wajahnya terlihat senang karena akan menginap disebuah hotel yang cukup mewah. Setelah selesai pesan kamar, aku dan Intan masuk ke kamar yang ada dilantai 22 karena vouchernya terbatas maka kami pun hanya memesan satu kamar saja dan adikku pun menyetujuinya.

Setelah masuk kamar aku menyempatkan diri masuk kedalam kamar mandi dan ketika keluar aku lihat intan sedang berbaring diatas ranjang dengan masih mengenakan blous kerjanya tadi. Karena sedang asik memainkan smartphonenya, ia tak menyadari kalau rok spannya sedikit tersingkap hingga paha mulusnya terlihat jelas olehku. Awalnya aku merasa malu dan berusaha tidak melihatnya namun batinku kembali bergolak karena batangku mulai meronta didalam celanaku.

“wah sayang banget nih kalau gak dilihat. Jarang jarang kan ada pemandangan indah kayak gini. Kataku dalam hati

Lalu diam diam aku duduk dikursi sambil menghidupakn layar televisi yang cukup besar itu. Bukannya menonton tapi aku secara sembunyi sembunyi mencuri pandang kearah pahanya yang putih dan mulus tsb. Intan tak menyadari kalau sejak tadi aku mengamati tubuhnya hingga membuatku semakin leluasa mengamati dirinya. Kini perhatianku teralih pada buah dadanya yang memok dan menggiurkan hingga celanaku semakin sesak saja.

“tan kelihatannya kamu lelah sekali. Mending kamu tidur dulu aja sebentar biar lebih segar. Ujarku

“iya nih mas semalem aku kurang tidur kayaknya. Terus badanku juga berasa gak enak gitu. mas mau gak pijatin aku sebentar aja.jawabnya

“boleh aja.. Terus gimana cara Mas untuk pijatin kamu tan. tanyaku. Tanpa malu-malu dia lantas menelungkup di kasur sebab si Intan ini memang sangat dekat denganku sejak kecil.

Aku pun segera menghampirinya. “Sini dong, Mas pijat badanku sebentar.. Dan astaga adiku mulai membuka bajunya hingga tinggal kelihatan pakaian dalamnya saja. Tubuhnya kelihatan putih dan mulus dan yang palng kusuka adalah payudaranya yang padat berisi. Lantas si Intan tengkurap dan aku mulai untuk

meraba dan memijat bagian pundak dan punggungnya. Aku tak dapat berkonsentrasi saat memijatnya karena kemolekan tubuh adikku membuatku sangat bergairah apalagi kami hanya berduaan saja didalam kamar hotel tsb. Udara sejuk pendingin ruangan terus menerpa diriku dan semakin membakar nafsu birahiku yang sudah meledak ledak ini. Ingin rasanya kusetubuhi adikku yang semok ini namun berkali kali batinku bertengkar antara melanjutkan atau tidak hingga membuatku merasa galau. Hanya beberapa pijatan saja lalu Intan berkata padaku.

“Bentar Mas.. aku lepas Bh ku dulu biar gak mengganggu waktu dipijat sama mas. ujarnya

Mendengar perkataannya aku langsung terkejut karena dengan tanpa rasa malu ia melepas pengait bra nya. Dan aku terbelalak.. betapa besar payudaranya dan putingnya masih memerah, sebab dia kan masih perawan. Tanpa malu-malu aku lanjutkan untuk memijat lagi punggungnya yang putih dan mulus. Cukup lama aku memijatnya hampir setengah jam dan aku memang sengaja memperlambatnya agar bisa berlama lama menyentuh tubuhnya.

“Sudah Tan.. sudah selesai nih. rasanya lebih enak kan sekarang. ucapku

Tanpa kusadari Intan membalikkan badannya dengan telentang diranjang dan menatapku dengan sedikit manja.

“bagian depannya sekalian dipijat mas. ujarnya
“bagian depan ? maksudnya gimana tan ? tanyaku
“yang ini kan belum dipijat.. ujarnya sambil meraih tanganku dan mengarahkan pada buah dadanya.

Dadaku langsung berdegub kencang ketika menyentuh buah dadanya yang sudah lama kukagumi itu. Buah dadanya yang indah seperti sedang membiusku hingga tanpa sadar tangaku mulai meremasi payudaranya dengan lembut.

“aahhh iyaa mass… gitu… eemhhh… ucapnya sambil melenguh nikmat ketika tanganku makin kuat meremas buah dadanya.

“kamu suka diginiin tan ? kayaknya tanggung kalau Cuma begini aja deh. ujarku

Bukannya memijat tapi aku malah semakin berani saja dan kudekatkan wajahku kearah wajahnya dan berusaha mencium bibirnya.

Si Intan hanya diam saja dan memejamkan matanya ketika aku lumat bibirnya. lantas aku semakin nekat dan menciumi buah dadanya sambil kumainkan pentilnya hingga Intan mendesis keenakan

“Mas.. Mas.. ahh.. aahhh…. Ahhh.. Terus aku kulum putingnya dan tanganku pun nggak mau ketinggalan bergerilya di kemaluannya yang masih tertutup celana dalamnya yang berwarna pink. Pertama dia mengibaskan tanganku dia bilang, “Jangan Mas.. jangan Mas..” Tapi aku nggak peduli.. terus saja aku masukkan tanganku ke CD-nya dan ternyata kemaluannya sudah basah sekali. Lantas tanpa diperintah oleh Intan aku buka rok dan CD-nya, dia hanya memejamkan matanya dan berkata pelan, “Yach Mas..” Kini Intan sudah telanjang bulat tak pakai apa-apa lagi, wah.. putih mulus, bulunya juga agak jarang maklum dia baru umur 22 tahun. Lantas aku mulai menciumi vaginanya yang basah dan menjilati vaginanya sampai aku mainkan kelentitnya, dia mengerang keenakan.

“Mas.. ahh.. uaa.. uaa.. Mas..”

Dan mendesis-desis kegirangan, tangan Intan sudah gatal ingin pegang penisku saja. Lantas aku berdiri diatas ranjang, kubuka baju dan celanaku kemudian langsung saja Intan memegang penisku dan mengocoknya dengan lembut. Aku suruh dia untuk mengulum, dia nggak mau, “Nggak Mas jijik.. tuh, nggak ah.. Intan nggak mau.” Lantas kupegang dan kuarahkan penisku ke mulutnya.

“Jilatin saja coba biar nanti tambah besar. pintaku. Lantas Intan menjilati penisku, lama-kelamaan dia keenakan dan mau untuk mengulum penisku, tapi pas pertama dia kulum penisku, dia mau muntah “Huk.. huk.. aku mau muntah Mas, habis penisnya besar dan panjang.. nggak muat tuh mulutku.” katanya.

“Isep lagi saja Tan. Mungkin kamu belum biasa kali. Lantas dia mulai mengulum lagi dengan pelan dan aku menggerayangi vaginanya yang basah. Lantas aku rentangkan badan Intan hingga berbaring dikasur hotel yang empuk itu. Rasanya penisku sudah nggak tahan ingin merenggut keperawanan Intan.

“Intan.. Mas masukkan yah.. penis Mas ke vaginamu” kataku. Intan bilang, “Jangan Mas.. aku kan masih perawan.” katanya. Aku turuti saja kemauannya, aku tidurin dia dan kugesek-gesekkan penisku ke vaginanya. Dia merasakan ada benda tumpul menempel di vaginanya, “Mas.. Mas.. jangan..” Aku nggak peduli, terus kugesekkan penisku ke vaginanya, lama-kelamaan aku mencoba untuk memasukkan penisku ke vaginanya. Slep.. Intan menjerit, “Ahk.. Mas.. jangan..”

Aku tetap saja meneruskan makin kusodok dan slep.. bles.. Intan menggeliat-geliat dan meringis menahan sakitnya.

“Mas.. Mas.. sakit tuh.. Mas.. jangan..” Lalu Intan menangis, “Mas.. jangan dong..” Aku sudah nggak mempedulikan lagi, sudah telanjur masuk penisku itu.

Lantas aku mulai menggerakkan penisku maju mundur. “Ah.. Mas.. ah.. Mas..” Rupanya Intan sudah merasakan nikmat dan meringis-ringis kesenangan.

“ohh… Mas..” Aku terus dengan cepatnya menggenjot penisku maju mundur.
“Pelan pelan Mas.. ujarnya dengan tatapan yang memelas.

Aku terus menggenjotnya dengan cepat hingga tubuh kami berdua basah kuyup oleh keringat. Udara pendingin ruangan disana seperti tak berasa lagi dan tubuh kami terasa semakin panas berkeringat akibat persetubuhan telarang tsb. Aku menindih tubuhnya yang semok sambil menghentak hentakan pinggulku dengan kuat hingga batangku terlihat keluar masuk dalam kemaluannya. 

“aahhhh sshhh… badanmu enak sekalii tan…
“ouchhh sshhhh…. Udah lama mas pengen menikmati tubuhmu sayangg.. ujarku sambil melumat buah dadanya yang montok dan menggairahkan.

Saat kugenjot kedua payudaranya yang besar dan montok bergoyang goyang kesana kemari hingga membuatku makin bergairah saja. Aku terus meremasi buah dadanya yang indah dan mengenyot putingnya hingga pipiku terlihat kempot.

Hampir setengah jam aku setubuhi dirinya diatas ranjang hingga kain spreinya terlihat berantakan akibat pergumulan panas kami berdua. Kupercepat hentakan pinggulku hingga tubuhnya tersentak sentak dan tiba tiba kulihat tubuhya melejang lejang diatas ranjang. Aku baru sadar kalau ternyata adikku yang berdada montok itu sudah mencapai klimaksnya dan matanya pun membeliak keatas seperti sedang menikmati sesuatu dalam dirinya.

Beberapa saat kemudian Aku merasakan kemaluan Intan mengeluarkan cairan yang cukup banyak hingga membasahi kepala penisku yang berada didalam kemaluannya. Rupanya dia sudah klimaks, tapi aku masih belum puas lalu Aku mempercepat genjotanku hingga tubuhku basah kuyup oleh keringat.

“Terus Mas.. terus Mas.. lebih cepat lagi..” pinta Intan. Tak lama aku merasakan penisku hampir mengeluarkan mani, aku cabut penisku (takut hamil sih) dan aku suruh untuk Intan mengisapnya. Intan mengulum lagi dan terus mengulum ke atas ke bawah.

“Hem.. hem.. nikmat.. Mas.. aku suka burungya mas.. mantep sekali. ujarnya

“Terus sayang.. aku sudah mau keluar nich.. sshhh.. Intan mempercepat kulumnya hingga kepala penisku terasa berkedut dan.. cret.. cret.. maniku sebagian muncrat ke dalam mulut Intan hingga ia meringis.

Aku segera mencabut penisku dari mulutnya dan sisa maniku menyemprot ke pipi dan rambutnya. Dengan nafas yang masih tersengal lalu aku membaringkan tubuhku disampingnya, kupeluk erat tubuhnya sambil membelai rambutnya dan kami pun kembali berciuman dengan mersra seperti layaknya sepasang suami istri yang sedang bermesraan.

“Intan.. maafkan Mas.. yach.. aku khilaf tadi.. maaf.. yach!”
“Nggak apa-apa Mas.. semuanya sudah telanjur kok Mas.. Lantas Intan menelungkupkan kepalanya diatas dadaku dengan manja. Kupeluk lagi tubuhnya sambil mengelus elus punggungnya yang masih basah oleh keringat.

Seelah beristirahat lalu kami pun pergi makan malam bersama disebuah café dan sepulangnya dari sana ketika tiba dikamar hotel maka kami pun melakukan persetubuhan lagi sampai puas. Sejak itu kami berdua jadi ketagihan untuk bercinta bahkan terus berlanjut ketika kamu sudah pulang kerumah kontrakan dan hidup bahagia seperti sepasang suami istri yang bebas berhubungan kapanpun kami inginkan.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4