Langsung ke konten utama

Pengalamanku Sebagai Guru Home Schooling


Banyak cara untuk mendapatkan pengetahuan dan salah satunya dengan belajar disekolah. Namun rupanya ada sebuah metode lain untuk menempun pendidikan yaitu dengan cara Home schooling yang merupakan program pembelajaran secara private di rumah. Sehingga murid tidak perlu keluar rumah seperti sekolah pada umumnya karena terkendala suatu hal. Perkenalkan namaku Sherly dan berusia 24 tahun. Aku merupakan salah satu pengajar untuk home school di sebuah kota besar. Saat itu Aku mempunyai seorang murid, yang bernama Erna. Menurutku dia itu termasuk anak yang baik namun sudah lama di tinggal ibunya karena sakit 2 tahun yang lalu.

Selama ini Erna sangat akrab dengan aku dan seperti anak sendiri, dia selalu curhat banyak hal mengenai dirinya. Erna mempunyai ayah yang baik hati, namanya Yudha. Kalau diperhatikan dia adalah ayah yang pengertian kepada anaknya.

Hari itu Erna berencana untuk liburan ke Villa papanya di daerah pegunugan dan mengajak aku untuk bergabung dalam acara liburan itu. Jam 9 pagi kami sudah jalan menuju lokasi dengan menggunakan mobil ayahnya. Setelah cukup lama menempuh perjalanan maka Kami bertiga sampai di Villa pukul 2 siang disebebkan macet di jalan akibat libur panjang.

Walaupun siang hari namun udara yang menyegarkan membuat pikiran kami segar kembali. Selama berada disana maka kami melakukan kegiatan masak bersama dan olahraga bertiga hingga semakin akrab. Hingga malam tiba dan Erna merasa mengantuk lalu memintaku menemainnya tidur dikamar. Namun Sebelum masuk kedalam kamar ayahnya sempat memberitahuku tentang sesuatu.

“ Miss Sherly.. bisa minta waktu nanti setelah Erna tidur? “
“ Iya pak Yudha. Bisa koq. jawab aku.
“ohh ya sudah nanti saya tunggu kamu diruang tengah saja ya.. ada sesuatu yang ingin saya bicarakan. Ujarnya

Kira-kira hampir setengah jam kemudian Erna sudah terlelap tidur di kamarnya dan aku harus segera bangun untuk menemui ayahnya diruangan tengah villa tsb. Saat itu ayahnya sedang menonton tv diruangan tengah sambil menungguku.
“ Malam pak Yudha..
“ Eh Miss Sherly. Ayo silahkan duduk disini. ujarnya
“ Bagaimana hari ini, capek sekali ya ? Tanya ayahnya membuka pembicaraan
“ Lumayan pak Yudha hehe.. bapak suka minuman hangat ? Tanya aku kepadanya untuk menghilangkan kebuntuan.
“ Boleh Miss Sherly. Kayaknya ide yang bagus itu. Aapalagi udaranya makin dingin disini hehehe.. ucap pak Yudha.
“ Pak Yudha panggil aku Sherly saja. kayaknya aku lebih nyaman dengan panggilan itu.” Hehe jawab aku
“ Ya, baiklah Sherly. sahutnya

Selang beberapa menit aku menyiapkan minuman di pantry dan menyajikannya kembali di ruang tengah. Kalau menurutku pak Yudha termasuk orang yang pandai merangkai pembicaraan yang menarik sehingga kami pun terlarut dalam pembicaraan yang mengasyikan. 


tidak terasa malam pun semakin larut dan sepertinya hawa dingin di villa tsb memang lumayan menusuk sehingga membuatku mulai kedinginan. Namun aku baru ingat kalau ternyata aku lupa membawa sweater untuk menghangatkan tubuhku dari terpaan udara dingin disana.

“kamu kedinginan sher ? tanya pak Yudha
“iya nih pak.. aku kira didaerah sini gak begitu dingin. Eeh ngak tahunya dingin juga ya hehe.. jawabku

“justru itu yang aku suka dari lingkungan villa ini sher.. udaranya jauh lebih dingin dari tempat lainnya disekitaran. Ucap pak Yudha.
“iya pak memang awalnya segar sekali.. cuma kayaknya aku belum biasa sama udara dinginnya hehe.. ujarku
“hmm kalau gitu gimana kalau aku bantu hangatkan tubuhmu.. ujar pak Yudah sambil merangkul pundakku. “ehhh.. pak… ak jadi malu nih.. ujarku
“udah gapapa koq daripada kamu kedinginan kayak gitu kan. lagian Erna juga sudah tidur dikamarnya jadi gak akan ada yang lihat. Ujar pak Yudha sambil memandangku.

Tanpa tahu siapa yang mendahului tiba-tiba kita mulai saling berpelukan apalagi kami juga sedang menyaksikan sebuah acara film yang sedikit panas dengan adegan percumbuan. Hangat tubuh membuat kami terbawa suasana dingin malam itu dan kami pun semakin lupa diri. cukup lama kami saling memandang lalu pak Yudha mendekatkan wajahnya seraya mengecup bibiku dengan mesra.

Aku langsung memejamkan mataku sambil menyambut kecupan bibirnya dan tak lama kemudian kami saling berpagutan satu sama lainnya. Ia terus melumat bibirku tanpa henti dan heranya aku begitu menikmatinya apalagi udara dingin disana semakin membakar birahiku.

Sambil berciuman kami pun saling berpelukan diatas sofa diruang tengah dan tanganya mulai sibuk menggerayangi seluruh tubuhku.

Dadaku bergetar dan penuh sesak oleh luapan nafsu birahi tak tertahankan. Bersamaan dengan itu nafas kami berdua pun semakin terasa berat hingga ia berkata kepadaku dengan suara pelan.

“kita lanjut dikamar saja ya.. ujarnya

Aku terdiam dan hanya mengangguk pelan sambil menahan nafsu birahi yang terus meronta dalam diriku akibat rangsangan tangannya yang bertubi tubi. Dengan santainya lalu Pak Yudha memeluk dan mengangkatku ke dalam kamarnya. Dengan sopan ia kembali melumat bibirku perlahan-lahan dan membawaku ke suatu perasaan yang melayang. Lidah kami saling berkaitan dan menikmati kehangatan di dalam kamar berdua.

“gimana sher.. mau dilanjutin kan.. ujarnya
“iya pak.. aku udah gak tahan lagi… emh…. Ucapku sambil menyambut kecupannya.

Sambil berpagutan tangan Yudha mulai menelusup membuka kancing kemeja aku satu persatu hingga akhirnya terlepaslah kemeja aku. Lalu Yudha mulai melumat leherku dengan perlahan dan memberi gigitan kecil hingga nafsuku mulai naik. Hembusan nafasnya membuat aku makin melayang tinggi hingga tidak sadar dengan apa yang kita lakukan. Tangan Yudha mulai melepas pengait bra aku hingga akhirnya lepas penutupnya. Sekarang aku topless dan Pak Yudha mulai melumat putingku dan sontak saja badan aku seperti kena sengatan listrik yang tinggi.

Lidah Yudha menjilat dengan seksama dan membuat puting aku makin mengeras dan aku mendesah merasakan tangan Yudha menyelinap ke celana pendekku. Yudha mulai melucuti hot pants aku dan meremas vagina aku yang mulai basah. Sekarang tinggal cd aku yang masih menempel di bawah. Yudha kembali menelusup di dalam cd dan jarinya mulai menusuk ke dalam vagina aku, memainkan dan mengoyak dalamnya vagina. Mengocok vagina yang mulai basah itu.

“ oohh, Pak Yudhaaa” aku mengerang keenakan

Yudha tidak menghiraukan aku dan mulai menjilati seluruh tubuh aku, pusar aku sambil tangannya meremas tete aku. Lalu mulai membantu melepas cd aku. Sekarang aku sudah berbaring telentang di atas ranjang yang cukup besar dan permainan belum berakhir. Yudha mulai melumat vagina sehingga aku merasa ingin pipis dan itu yang dinamakan orgasme. Badan aku terasa bergetar dan pinggul aku menggelinjang merasakan nikmatnya klimaks pertama kali.

“Oooohhhhhhhhhhhhh….

Yudha terlihat puas membuatku klimaks, lalu dia mulai melucuti pakaiannya dan bugil di depan aku. Aku terkesima dengan badan bugil Pak Yudha dengan penis yang sudah mengacung keras di depan. Dengan naluriku lalu aku mulai meraih batang penisnya dan menjilatinya perlahan-lahan hingga basah oleh air liurku.

“ Ooooh Sherly enaak bengat sayang.. ssshhh… erang Yudha menikmati lumatan aku di batangnya.

kepala penisnya aku jilati dengan pelan dan mulai mengulumnya lebih dalam lagi. Terasa keras batang yang aku kulum dengan uratnya yang seperti sedang berdenyut. Aku kulum lagi hingga dalam sementara tangan Pak Yudha memegang kepalaku meminta untuk mengulum lebih dalam. Dia mulai menghujam batangnya di dalam mulutku hingga aku tersedak kehabisan nafas.

Pak Yudha menahan kepalaku dengan kuat dan aku menggeliat ingin lepasin kuluman. Tiba-tiba ada denyutan yang semakin kencang di dalam mulutku. Yudha terus menahan kepalaku dan dari dalam batangnya menyemprot cairan kental spermanya. Air maninya yang sangat banyak membanjiri mulutku dan terasa begitu hangat kurasakan. Aku merasa mual karena tak terbiasa dengan aromanya yang agak aneh dan mencoba memuntahkannya keluar.

“jangan dibuang sher.. itu enak koq.. ujarnya
“ Kamu telan saja, itu protein buat kamu “ bisiknya di telinga aku.

Aku pun menuruti perkataanya dan langsung menelan habis seluruh spermanya hingga tak bersisa. Jujur saja baru kali ini aku merasakan bagaimana rasanya sperma seorang laki laki. Namun karena sedang sangat bergairah maka aku tak mempedulikanya lagi hingga langsung melakukannya saja.

Lalu kita mulai lumatan lagi dengan lidah saling memanggut satu sama lainnya. Tiba saatnya Yudha ingin memasukkan batang penisnya ke dalam vagin aku dengan sopan. Mula-mula kesulitan masuk karena aku masih virgin, usaha Pak Yudha untuk memasukkan batangnya semakin intens. Kepala penisnya mulai masuk perlahan dengan sedikit dorongan hingga membuatku meringis.

“Sempit banget Sherly ? ujar pak Yudha
“ Aku masih perawan pak.. sahutku dengan pelan.
“ Oh yaa.. bagus deh kalau begitu.. jawabnya sambil terkejut

Lalu Yudha semakin dalam memasukkan penisnya dan terasa ada gesekan kulit penis Yudha dan vagina aku yang sudah basah, sehingga membuat sensasi tersendiri dari yang aku rasakan. Yudha menghujamkan penisnya beraturan naik turun sambil kami sambil saling melumat. Badan Yudha menindih aku sambil terus memompa penisnya hingga aku mulai akan klimaks lagi.

“Ooohhh…aaaaahhhh “ aku mengerang kenikmatan karena hujaman Yudha yang semakin cepat di vagina aku.

Aku menjepitnya lebih kencang dengan otot kemluanku sehingga dia merasa penisnya seperti dicengkram vagina aku. Selang sejenak dia cabut penisnya dan menggesekakn di bibir vagina aku untuk dimasukkan lagi dan menghujamnya makin cepat.

“Ooh..aahhh, aku mau klimaks Yud” aku tak tahan akan hujaman dia yang makin kencang.

Yudha makin percepat hujamannya sambil melumat puting aku seperti bayi sendang menyusui. Dan sesaat kemudian terasa ada cairan hangat menyemprot di dalam vagina aku.

‘Aaaaaaaaaaaarrghhhhhhhh………… denyut batang penis Yudha menyemprotkan sperma. Sambil dia hujam kecil dan mencabutnya kembali untuk diarahkan ke mulut aku. Aku bersihin sisa sperma dia di batang penisnya dan mulai mengulumnya lagi agar kembali bangun dan keras lagi.

Kali ini Pak Yudha telentang di atas ranjang dan aku mengendalikan dia agar bisa klimaks kembali.
Aku segera naik keatas badannya dan mulai membimbing batang kemaluanya yang tadi sudah mencapai kliamksnya. Aku duduk menghadap kearahnya dengan batangnya yang tertanam didalam kemaluanku. Pak Yudha memandangiku dengan penuh nafsu sambil meremasi buah dadaku yang tersaji dihadapannya. Aku mulai melonjak lonjakan tubuhku naik turun seperti sedang memompa batangnya yang besar dan keras.

“ohhh sshhhh enak pak… ucapku sambil mengeleng gelengkan kepalaku secara membabi buta sementara rambut panjangku mengibas kesana kemari memberikan kesan liar pada diriku.

Pinggulku memutar naik turun mengikuti gerakan hujaman batangnya dari bawah. Penisnya terasa lebih keras dari sebelumnya hingga terasa nikmat ketika mengaduk aduk kemaluanku yang sempit. Aku terus melonjak lonjakan tubuhku diatas tubuhnya yang sedang berbaring hingga ia merasa keenakan.

“aahhhh… ssshhh enak banget sher… udah lama bapak gak ngerasain nikmat kayak gini.. ouch… sshhh.. ucap Pak Yudha sambil merem melek. 


Cukup lama kami bertahan dalam posisi tsb dan semakin lama goyangan badanku semakin pelan karena kelelahan. Dalam posisi diatas sepeeti itu memang sangat menguras tenagaku karena aku harus melonjak lonjak tanpa henti memompa batangnya. Melihat lonjakan tubuhku yang kian melambat lalu pak Yudha berupaya untuk duduk sambil mendekap tubuhku. Batangnya masih tertancap dikemaluanku lalu ia mencumbui leher dan dadaku dengan buas. Aku berhenti melonjak untuk mengatur nafasku yang masih tersengal namun pak yudha malah mendorong tubuhku hingga telentang diatas kasur. Kini dengan sekuat tenaga ia mulai menggenjotku diatas ranjang tanpa ampun hingga membuatku merintih rintih keenakan.

“aahhhh… terusss pak…. emhhhh.. sshhh.. ucapku

Dengan posisi seperti itu kami dapat melakukan persetubuhan lebih lama dan pak Yudha nampak begitu menikmatinya. Aku merasakan dia lama ejakulasi sehingga terasa seperti batang kayu yang menghujam kemaluanku.

Plak Plak Plak Plak… genjotannya semakin menggila dan membuatku menggelepar gelepar tak karuan diatas ranjang. Nafasku kian memburu dan dadakku semakin sesak akibat persetubuhan panas yang luar biasa ini. Tak lama kemudian pak yudha mempercepat genjotanya lalu melenguh panjang seperti sedang menikmati sesuatu dalam dirinya.

“aahhhh aku keluar sayang… ouch tubuhnya menegang hebat sambil menyemburkan spermanya didalam kemaluanku

Crot crot crot…. Semprotannya berkali kali mengalir di kemaluanku hingga kami saling berpelukan. setelah menyelesaikan permainan yang sangat melelahkan malam itu lalu kami pun saling berciuman mengucapkan terima kasih untuk malam yang indah. Segera setelah itu aku mandi dan bergegas ke kamar Erna untuk tidur di dekatnya kembali sampai pagi tiba.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4