Langsung ke konten utama

Ganasnya Buruh Bangunan Yang Merenovasi Rumahku

Sampai saat ini sebenarnya aku sedikit bingung bagaimana memulai ceritanya. Tetapi perlu anda ketahui bahwa yang aku ceritakan ini benar-benar terjadi pada diriku. Saat itu aku berusia 28 tahun dan belum lama menikah dengan seorang laki laki yang tak lain adalah atasanku dikantor.

Perbedaan usiaku kami berdua memang terpaut hampir 12 tahun namun semua itu tak masalah bagiku dan kami saling menyayangi satu sama lainnya. Semenjak menikah dengannya aku memang memutuskan untuk berhenti bekerja karena penghasilan suamiku memang sudah cukup memadai bagi keluarga baru seperti kami. Setelah hampir setahun menikah lalu suamiku oleh perusahaan ditugasi untuk bekerja di pabrik di daerah kota kecil yang cukup jauh dari tempat tinggal kami sebelumnya.

Sebagai fasilitas selama bekerja disana, kami diberikan sebuah rumah sederhana di komplek perusahaan yang ada dibagian belakang bangunan pabrik yang sangat besar tsb. Sebagai seorang istri yang taat, aku menurutinya pindah ke tempat itu. Komplek tempat tinggal kami ternyata masih kosong bahkan di blok tempat aku tinggal, baru ada rumah kami dan sebuah rumah lagi yang dihuni dan itu pun cukup jauh letaknya dari rumah kami.

Karena rumah kami masih sangat asli kami belum memiliki dapur sehingga jika kami mau memasak aku harus memasak di halaman belakang yang terbuka yang merupakan ciri khas rumah sederhana. Akhirnya suami memutuskan untuk membangun dapur dan ruang makan di sisa tanah yang tersisa sekaligus memperbaiki interio bagian dalam rumah sehingga terkesan lebih mewah. 

kebetulan ada seorang tukang bangunan yang merupakan warga sekitar pabrik yang menawarkan jasanya sehingga kami pun langsung menyetujuinya. Dengan anggaran yang diberika oleh pihak perusahaan maka pengerjaan renovasi pun mulai dikerjakan. Selama proses pengerjaan berlangsung rumah kami memang terkesan berantakan dengan berbagai peralatan kerja berserakan dihalaman rumah namun semua itu hanya sementara saja.

Sudah hampir satu minggu berlalu dan pengerjaan masih jauh dari selesai namun aku selalu memperhatikan dan mengawasi mereka agar bekerja dengan baik. Semenjak. Menikah aku memang sering memakai pakaian tidur yang seksi saat dirumah demi menyenangkan suamiku dan hal ini akan menambah keintiman hubungan kami berdua. 

Sampai suatu hari ketika aku sedang santai dirumh dan suami aku tetap ke kantor seperti biasanya. Pagi itu setelah mengantar suamiku sampai ke depan gerbang, aku pun masuk lagi kedalam rumah lagi. Sebenarnya dulu perasaan aku sedikit tidak enak di rumah sendirian karena lingkungan kami yang sepi namun belakangan aku mulai agak terbiasa. 

Sampai ketika beberapa saat kemudian Pak Sastro dan dua orang temannya datang untuk meneruskan pekerjaan merenovasi bagian belakang rumah. 

“pagi non merlin.. sapanya

“pagi pak.. tumben hari ini datangnya lebih awal. Ujarku

“iya non. Kebetulan kita lagi semangat hari ini jadi datang lebih awal hehe.. Suami non sudah berangkat kerja ya? Ujarnya

Ohh sudah sejak tadi pak.. Kalau ada perlu nanti bapak kasih tahu aku saja ya.. Ucapku

Iya non. Kalo gitu saya permisi mau nerusin kerja di belakang.. katanya.

“silahkan pak .! tapi kerjanya yang rapi ya pak jangan asal asalan. kata aku.

“beres non. Kita pasti berikan yang terbaik koq buat non yang cantik ini hehe.. ujarnya 

"Ahh bapak emang paling pintar kalau soal merayu wanita ya..  Kataku

"Bukan merayu tapi kenyataan non merlin memang cantik koq mana seksi lagi. Coba kalau bapak punya istri kayak non hehe.. 

Pak Sastro memang gemar bercanda sehingga dalam waktu singkat kami sudah merasa agak akrab. Terkadang aku sedikit risih dengannya karena sering menatapku dengan mata yang menelanjangi namun aku tetap berpikir positif saja. 


Setelah mempersiapkan peralatan lalu mereka masuk pergi ke belakang rumah dan aku masuk kedalam kamar untuk membereskan tempat tidur yang berantakan setelah aktivitas semalam. Sebagai pasangan yang belum lama menikah tentu saja kami masih sangat menggebu gebu perihal berhubungan suami istri.

Namun ketika baru saja aku mau menuju tempat tidur, aku lihat melalui jendela kamar Pak Satro sedang mengganti pakaiannya dengan pakaian kotor yang biasa dikenakan saat bekerja. Dan alangkah terkejutnya aku menyaksikan bagaimana Pak Sastro tidak menggunakan pakaian dalam. Sehingga aku dapat melihat dengan jelas otot tubuhnya yang bagus dan yang paling penting penisnya yang sangat besar jika dibandingkan milik suami aku. Aku seketika terkesima sampai tidak sadar kalau Pak Satro juga memandang aku.

“Eh, ada apa Non..? katanya sambil menatap ke arah aku yang masih dalam keadaan telanjang dan aku lihat penis itu mengacung ke atas sehingga terlihat lebih besar lagi.

“ehh maaf pak aku gak sengaja melihat. Ucapku dengan malu sehingga cepat-cepat menutup jendela.

Setelah melihat pemandangan tadi tiba tiba nafasku menjadi lebih berat dari biasanya dan dadaku seperti tertekan karena dipenuhi dorongan nafsu yang timbul secara tiba tiba. Seketika diri aku diliputi perasaan aneh, belum pernah aku melihat laki-laki telanjang sebelumnya selain suami, bahkan jika sedang berhubungan sex dengan suami aku, suami masih menutupi tubuh kami dengan selimut, sehingga tidak terlihat seluruhnya tubuh kami.

Aku mencoba mengalihkan persaan aku dengan memainkan smartphone tetapi tetap saja tidak dapat hilang. Setelah membereskan ranjang akhirnya aku putuskan untuk keluar kamar dan pergi kekamar mandi. Aku putuskan untuk segera mandi dengan air dingin sambil berendam didalam bathtub yang ada disana. Setelah selesai ternyata aku baru sadar kalau aku tidak membawa handuk karena tadi terburu-buru sedangkan pakaian yang aku kenakan sudah aku basahi dan penuh sabun karena aku rendam.



Aku bingung, namun akhirnya aku putuskan untuk berlari saja ke kamar tidur, toh jaraknya dekat dan para tukang bangunan ada di halaman belakang dan pintunya tertutup. Aku yakin mereka tidak akan melihat, dan aku pun mulai berlari ke arah kamarku yang pintunya terbuka.

Namun baru aku akan masuk ke kamar, tubuh aku menabrak sesuatu hingga terjatuh. Dan alangkah terkejutnya, ternyata yang aku tabrak itu adalah Pak Sastro.

“Maaf Non.., tadi aku cari Non merlin tapi Non nggak ada di kamar. Baru aku mau keluar, eh Non udah nabrak aku..” katanya dengan santai seolah tidak melihat kalau aku sedang telanjang bulat.

Perlu diketahui, aku memiliki kulit yang sangat putih mulus dan bentuk tubuh yang bahenol. Rambut panjangku berwarna agak kecoklatan, sedikit bergelombang dibagian bawahnya hingga terkesan seksi. 

Tubuhku padat berisi karena rajin mengikuti kegiatan senam. Tinggi badanku (167 cm), namun tubuh aku sangat proposional dengan dua buah payudara yang kencang dan montok hingga membuat suamiku makin menyayangiku. 

Aku begitu malu dan berusaha bangkit sambil mentupi dada dan bagian bawahku agar tak terlihat.

Namun Pak Satro segera menangkap tanganku dan berkata sambil terus memandangi tubuh mulusku yang terpampang jelas dihadapannya.

“Nggak usah malu Non.. kita kan sama sama sudah dewasa lagian tadi Non juga udah ngeliat punya bapak kan. Ucap pak sastro sambil menepis tanganku yang sedang menutupi buah dadaku.
“Jangan Pak..!” kata aku, namun Pak satro malah mengangkat aku ke arah halaman belakang menuju dua orang temannya yang sedang asik bekerja.

Aku berusaha memberontak dan berteriak tapi Pak Sastro dengan santainya malah berkata

“Tenang aja Non.., di sini sepi. Suara teriakan Non nggak bakal ada yang denger. Ujarnya

Melihat tubuh telanjangku yang putih dan mulus membuat kedua teman Pak Sastro segera bersorak kegirangan seperti seekor kucing yang baru saja mendapatkan buruannya.

“wuihh baru kali ini gua liat badan cewek mulus kayak gini. Ujar paijo sambil meraba pahaku.

“Iya jo mantap betul ni teteknya..” kata yang satu sambil membetot dan meremas payudara aku sekeras-kerasnya.

”Tolong jangan perkosa aku.. hentikannn.. jeritku sambil terus meronta.

“Tenang aja deh kamu nikmati aja..” kata teman Pak Sastro yang badannya sedikit gendut sambil tangannya meraba bulu kemaluan aku sedangkan Pak Satro masih memegang kedua tangan aku dengan kencang.

Tidak berapa lama kemudian aku lihat ketiganya mulai melepas pakaian mereka hingga terlihat polos tanpa busana. Aku melihat tubuh-tubuh mereka yang kekar dan mengkilat karena keringat dan penis mereka yang mengacung karena nafsunya.

“nah sekarang kita sudah sama sama telanjang non. Gimana kalau kita lanjutin aja hehe.. ucap pak Sastro sambil membelai pipiku.
“jangan pak.. hentikann… aku gak mau… ujarku
“ayolah non kasih kita kesempatan untuk mencicipi tubuh non sekali saja hehe.. ujar paijo
“iya non jangan pelit pelit. Udah lama kita pengen ngerasain badan cewek yang mulus kayak non ini hehe.. ujar teman pak Sastro sambil meremasi buah dadaku.
“tolongggg…. Aku kembali berteriak sekerasnya namun paijo malah membekap mulutku dengan kuat dan langsung melumat bibirku dengan ganasnya.

“hmpmhh.. aku meronta ronta sekuat tenaga namun apa daya tenaga ketiga buruh bangunan ini sama sekali bukan tandinganku. Otot otot tangan mereka yang kekar membuatku semakin tak berdaya karena tubuhku dengan cepat mereka membaringkan di atas tumpukan pasir.

Kedua pergelangan tangaku dipegangi dan mulutku kembali dibekap oleh mereka hingga tak berkutik sama sekali. Aku melejang lejang diatas tumpukan pasir yang banyak terdapat disana sementara kedua pahaku sudah dibuka lebar oleh pak Sastro. Matanya terpana memandangi kemaluanku yang tertutup oleh bulu bulu tipis menggoda.

Kemudian Pak Sastro mulai menjilati kemaluanku dengan sangat rakus hingga membuat kedua temannya semakin terangsang saat melihatnya.

“slurp sluprr… lidahnya menyapu bibir kemaluanku hingga basah dan sesekali ia menyedot nyedot kemaluanku dengan kuat hingga aku merintih rintih.
“aahhhh… pak.. jangaaann.. ujarku sambil mencoba menendang nendang kedua kakiku.

Dalam posisi mengangkang diatas tumpukan pasir kini tubuhku benar benar tak berkutik karena terkunci oleh tangan tangan kasar mereka.

“Wah.. enak kan non dijilatin kayak gini. katanya.

Aku segera berontak namun kedua teman Pak Satro terus memegangi kedua tangan dan kakiku. Paijo memegang pergelangan kaki sedangkan yang gendut memegang kedua tangan aku sambil menghisap puting susu aku. Tidak berapa lama kemudian Pak Sastro mulai mengarahkan penisnya yang besar ke lubang kemaluanku. Aku semakin ketakutan karena melihat ukuran batangnya yang sangat besar dengan urat menonjol disekelilingnya hingga terlihat mengerikan. Perlahan ia gesekan kepala penisnya pada bibir kemaluanku lalu ia mulai mendorongnya sediki demi sedikit hingga melesak masuk kedalam.

“arghh… sakittt pak.. ssshh..

“dinikmati saja non. Nanti juga berubah jadi enak koq hehe.. ujar pak Sastro sambil terus menggerakan pinggulnya dengan cepat dan kasar.

Dalam kondisi ketidakberdayaan seperti itu maka aku tak punya pilihan lain kecuali berusaha menikmati permainan tsb. Dan ternyata seperti yang tidak aku duga sebelumnya, rasanya ternyata sangat nikmat. Benar-benar berbeda dengan perlakuan suamiku yang sangat lembut ketika bersetubuh. Namun karena malu, aku terus berontak sampai Pak Sastro mulai mengoyangkan penisnya dengan gerakan yang kasar, tapi entah kenapa aku justru merasa kenikmatan yang luar biasa, sehingga tanpa sadar aku berhenti berontak dan mulai mengikuti irama goyangnya.

Melihat itu kedua teman Pak Sastro tertawa dan mengendurkan pegangannya.

“Haha… liat jo. nih cewek diperkosa malah keenakan. Ujar temannya
“iya lah batang pak Sastro kan gede banget. Cewek mana sih yang gak bakal ketagihan digenjot sama dia. ujar paijo.

Mendengar tawa mereka, aku sadar namun mau memberontak lagi aku merasa tanggung, sehingga yang terjadi adalah aku terlihat seperti sedang berpura-pura mau berontak namun walau dilepaskan aku tetap tidak berusaha melepaskan diri dari Pak Sastro.

Tidak lama kemudian Pak Sastro membalikkan tubuh aku dalam posisi doggie tanpa melepaskan miliknya dari kemaluan aku. Melihat itu, tanpa dikomando si paijo langsung memasukkan penisnya ke mulut aku. Aku berusaha berontak, namun paijo menjambak aku dengan keras sehingga aku menurutinya.

“cepat isepin punya gua !! bentak paijo sambil menarik rambutku.

Dalam kondisi yang mulai terangsang maka aku pun segera membuka mulut dan membiarkan batang itu mengaduk aduk mulutku dengan ganasnya. Paijo terus menghentak hentakan pinggulnya dengan kuat sambil menekan nekan kepalakui kearah selangkangannya hingga batang itu semakin dalam tertancap dalam rongga mulutku. Aku merasa sangat mual akibat sodokan batangnya yang panjang dan besar tapi aku berusaha bertahan dalam genjotannya.

Ini memang pertama kalinya bagiku disetubuhi oleh dua orang laki laki sekaligus apalagi persetubuhan ini dilakukan dengan cara yang sangat kasar dan tak biasa sehingga semakin membakar birahiku.

“Emph…… emphh… aku menggumam berkali kali menahan rasa nikmat akibat sodokan batang kedua tukang bangunan tsb.

Aku benar-benar mengalami sensasi aneh dalam diriku sehingga beberapa saat kemudian aku mengalami orgasme yang luar biasa yang belum pernah aku alami sebelumnya. Tubuhku bergetar hebat dan seluruh ototku terasa menegang, cairan cintaku membanjir keluar hingga membasahi selangkanganku.

Tubuh aku menjadi lemas dan jatuh tertelungkup diatas pasir. Namun tampaknya Pak Satro belum selesai, sehingga genjotannya dipercepat sampai kemudian dia mencapai kelimaks dan memuntahkan spermanya ke dalam rahim aku.

Begitu Pak Sastro mencabutnya, Paijo langsung memasukkan kemaluannya ke dalam milik aku tanpa memberi waktu untuk istirahat. Tidak lama kemudian temannya yang lain mencapai kelimaks, dia menekan kemaluannya ke dalam mulut aku dan tanpa aba- aba, langsung menembakkan spermanya ke dalam mulut aku. Banyak sekali spermanya yang aku rasakan di mulut aku, namun ketika aku hendak membuang sperma itu, Pak Sastro yang aku lihat sedang duduk beristirahat berkata.

“Jangan dibuang dulu, cepet kamu kumur-kumur mani itu yang lama.. pasti nikmat.. ha.. ha.. ha..”

Dan seperti seekor kerbau yang bodoh, aku menurutinya berkumur dengan seperma itu.

Sementara Paijo terus mengocok penisnya di dalam kemaluan aku, aku melihat Pak Sastro masuk ke dalam rumah aku dan keluar kembali dengan membawa sebuah terong besar yang aku beli tadi pagi untuk aku masak serta sebuah kalung mutiara imitasi milik aku. 

Tidak berapa lama kemudian paijo mencapai kelimaks dan aku pun terjatuh lemas di atas pasir tersebut. Melihat temannya sudah selesai, Pak Satro menghampiri aku sambil memaksa aku kembali ke posisi merangkak.

“Sambil menunggu tenaga kita kembali pulih, mari kita lihat hiburan ini..” katanya sambil memasukkan terong ungu yang sangat besar itu ke dalam kemaluanku.

Tentu saja aku terkejut dan berusaha memberontak tetapi kedua temannya segera memegangi kedua tanganku dengan kuat hingga aku tak berkutik.

“ehhhh mau apa kaliannn. Ujarku sambil menoleh kebelakang.

Dan tidak lama kemudian, “Bless..!” terong itu masuk 3/4-nya ke dalam vagina aku.

Rasa sakitnya benar-benar luar biasa sehingga aku menggoyang-goyangkan pantat aku ke kiri dan kanan.

“Lihat anjing ini.. ekornya aneh.. ha.. ha.. ha..” kata paijo.

“Sekarang kamu merangkak keliling halaman belakang ini, ayo cepat..!” kata buruh yang satunya.

Dengan perlahan aku merangkak dan ternyata rasanya benar-benar nikmat. Karena rasa geli-geli nikmat itu, sedikit-sedikit aku berhenti tetapi setiap aku berhenti dengan segera mereka menampar pantatku hingga memerah. Tidak berapa lama aku mencapai kelimaks, melihat itu mereka tertawa. Pak Sastro kemudian menghampiri aku, lalu mulai memasukkan kalung mutiara imitasi yang sebesar kelereng tadi satu persatu ke dalam lubang anus aku.

Aku kembali menjerit, tetapi dengan tenang dia berkata, “Tahan dikit ya.., nanti enak kok..!”

Sampai akhirnya, kemudian kalung itu tinggal seperempatnya yang terlihat, lalu sambil menggenggam sisa kalung tersebut dia berkata.

“Sekarang kamu maju pelan-pelan dan berjalan seperti seekor anjing..”

Dan ketika aku bergerak, kembali kalung itu tercabut pelan-pelan dari anus aku sampai habis. Begitulah mereka mempermainkan aku sampai kemudian mereka siap memperkosa aku lagi berulang-ulang sampai sore hari dan anehnya setiap mereka kelimaks aku pun turut orgasme dengan arti aku menikmati diperkosa.

Dan anehnya lagi, malam harinya ketika suami aku pulang, aku sama sekali tidak melaporkan kejadian tersebut kepadanya, sehingga pemerkosaan tersebut terus terjadi berulang-ulang setiap aku sedang sendirian dirumha. Dan setiap memperkosa, mereka selalu menyelingi dengan mengerjai aku dengan cara yang aneh-aneh, dan itu berlangsung sampai dapur aku selesai dibangun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4