Langsung ke konten utama

Bonus Mengikuti Rapat Kerja


Rapat Kerja ini diikuti para manajer yang ada di Kantor Pusat maupun kantor perwakilan. Selain para manajer dan pimpinan, masingmasing kantor perwakilan boleh menyertakan seorang staf administrasi sebagai penghubung peserta dengan panitia dan juga sekaligus membantu panitia menyiapkan berbagai peralatan yang diperlukan peserta Raker.Untuk berangkat menuju ke sebuah kota.perusahaan menyediakan sarana tranportasi berupa bus full AC, full musik, namun banyak diantara para peserta yang membawa kendaraan pribadi, termasuk saya. Tujuan adalah dengan membawa mobil pribadi maka mobilitasnya lebih tinggi.

Sebagai panitia, saya datang lebih awal untuk menyiapkan segala keperluan Raker serta mengurus akomodasi bagi para peserta. Sengaja saya memilih kamar yang agak mojok, dan hanya single bed. para peserta diharapkan sudah check in sebelum makan siang, sedang Rakernya sendiri baru akan dimulai setelah makan siang.

Rombongan bus telah datang, nampak Rania dengan pakaian kantor yang cukup serasi kelihatan lebih seksi dan cantik daripada waktu dulu pertama ketemu. Payudaranya nampak lebih montok dan menantang. Hatiku jadi berdebar juga, dag dig dug rasanya. Membayangkan seandainya punya kesempatan untul ML dengannya.

"Siang Ran sapaku sambil mengulurkan tangan ketika ia memasuki lobby.
"Oh.., siang Om jawabnya agak terkejut.
"Om disini, sudah lama ya lanjutnya.
"Ya.., cukup lama juga, kan aku ikut panitia, jadinya datang lebih awal jawabku agak sombong.

Setelah mendaftar ulang, kuberi tahu nomor kamarnya ada beseberangan dengan kamarku. Kebetulan pula bahwa peserta wanitanya ganjil, sehingga satu kamar yang mestinya untuk 2 orang, maka kamar untuk dia hanya satu orang saja. Ini memang sudah kuatur agar aku dapat mengulang berkencan dengannya lagi.


"Dasar buaya darat aku bergumam sendiri.

Waktu menunjukkan pukul setengah 12 siang Semua peserta yang akan makan siang sudah meninggalkan penginapan menuju tempat makan. Hanya beberapa peserta yang tidak pergi keluar termasuk aku dan Rania.

"Tok, tok, tok, kuketuk pintu kamar Rania.
"Masuk, nggak dikunci kok terdengar jawaban dari dalam.

Aku perlahanlahan membuka pintu dan ternyata dia sedang santai saja menata barang bawaannya. dia sudah melepas blazernya dan hanya memakai atasan you can see serta nampak kalau tak memakai bra.

"Ran aku kangen padamu lho kataku.
"Ngerayu nih ye, siang saja sudah merayu, gimana entar malam ya? Rania menggodaku.
"Kalau malam ya nggak perlu ngerayu, kamu kan udah tanggap sendiri, iya kan?
"Idiih.., Om kok semakin nakal kelihatannya lanjutnya.
"Habis.., susu kamu itu lho, yang bikin aku.. kataku lagi.
"Udahlah Om, kalau hanya itu ambil sendiri aja, tapi jangan lama lama lho katanya lagi.

Jam di dinding kamar menunjukkan pukul 13.00, berarti ada waktu kurang lebih 45 menit untuk berkencan dengannya siang itu. Ini waktu yang lumayan lama untuk satu permaninan panas. Tanpa banyak cakap lagi mulai kukecup keningnya, lalu kucium matanya, hidungnya, pipinya, dan mulutnya. Dia membalas dengan semangat pula. Makin lama makin intensif aku merabaraba seluruh tubuhnya, meremasremas susunya, dan dia kelihatan semakin menikmati permainan ini.

Akhirnya mulai kulepas pakaian atasnya sehingga tampak dua bukit kembar yang montok menantang. Segera kuemutemut kedua bukit itu, kupermainkan lidahku di putingnya, kugigitgigit, dan kutariktarik dengan gigiku, nampak dia merintih rintih menahan rasa antara sakit dan enak.

"Oh.. Om.. oh.. desahnya pelan.
"Oh.. kau semakin cantik dan menggairahkan rayuku pula.
"Oh.. Om, terusterusin Om.., Om.. teruus dia terus merengek.

Kami berdua saling berpelukan, saling berciuman, melumat bibir, saling meremas, entah berapa lama. Permainan terus berlanjut, Rania pun segera mengarahkan tangannya ke daerah selangkanganku, mengelus dari luar celanaku. Tahu bahwa AdikKu telah bangun, dia pun segera melepaskan sabuk dan selanjutnya memelorotkan celanaku. Segera dikeluarkannya batang kemaluanku yang telah tegak dan selanjutnya dia mengemot emot, memainkan lidahnya dikepala kemaluanku dengan semangat. Hal ini untuk sementara membuatku lupa dengan istri dirumah yang setia menungguku.

Oh.. , terus , teruuss.. enak, teruuss.. aku akan keluar nih!

Dan crot, crot, crot.., muncratlah spermaku dalam mulutnya dan sebagian lagi mengenai wajahnya yang cantik. Aku hanya memejamkan mata keenakan.

"Enak Om? tanyanya.

Aku hanya mengangguk, mulutku rasanya sulit berkata.

Aku bersihkan ya Om dan tanpa berkata lagi Wiwik mengulumulum batang kemaluanku, menjilatjilat membersihkan sisasisa sperma yang masih menempel sampai bersih, sih.

Ouch.. ouch.., aku mendesah keenakan.

Setelah merapikan pakaian aku segera meninggalkan kamarnya dan menuju kamarku. Kami telah dua kali melakukan oral seks namun tidak berlanjut dengan ML. Dan keinginan untuk meniduri cewek itu tetap terpatri dalam benakku.

Dua hari sudah (lebih tepat hanya satu setengah hari) para peserta Raker berdiskusi, membahas berbagai macam persoalan yang ada serta menyusun strategi untuk tahun mendatang. Untuk melepas lelah pada hari Minggunya para peserta diberi kesempatan untuk rekrasi atau belanja oleholeh khas tawangmangu. Aku dan Rania pun juga turut jalan bersama temanteman lain. Sampai di pasar para peserta Raker pun menyebar mencari apa yang dibutuhkan. Aku dan Wiwik pun berjalan berdua untuk belanja.

"Ran, belanjanya nanti saja, ya! kataku.
"Kenapa Om? Dia pun bertanya.
"Kita naik ke Hutan Wisata dulu yuk! aku mengajaknya.
"Dimana Om lokasinya? Dia bertanya lagi.
"Kesana itu lho, dari sini menjuju Grojogan Sewu, selanjutnya terus kita naik, disana ada pemandangan yang sangat indah, kita bisa naik ke menara pengawas lanjutku lagi.
"Tapi ada syaratnya lho Om. Dia pun berkata lagi.
"Apa syaratnya? aku balik bertanya.
"Nanti kalau aku kedinginan, Om tanggungjawab lho! pintanya.
"Oke, kalau itu syaratnya, saya akan cari korek api dulu sahutku.
"Untuk apa Om? Dia pun bertanya lagi.
"Ya untuk menghangatkan, kalau kamu kedinginan jawabku.
"Om mulai nakal ya! Wiwik pun berkata sambil mencubit lenganku.

Belum sampai lepas cubitannya, tangannya kupegang, dan kugandeng melanjutkan perjalanan.

Kami berdua kadang bergandeng tangan dan tidak berjalan menyelusuri jalan setapak menuju hutan wisata di atas grojogan sewu. Setelah sampai di menara pengawas, aku mengajak Wiwik naik ke puncak menara melalui tangga yang cukup tinggi.
"Hatihati lho, tangganya licin, karena kena embun perintahku kepadanya.

Walaupun hari itu Hari Minggu, namun kelihatannya tidak banyak pengunjung yang sampai ke hutan wisata, sehingga suasana cukup sepi. Hanya terlihat beberapa pasang muda mudi yang agak jauh dari lokasi kami berada. Terlebih lagi pada saat itu mulai turun hujan rintik rintik. Untuk waktu itu kami sudah ada di puncak menara, sehingga tidak kehujanan. Dari puncak menara ini kami bisa menikmati pemandangan sekitar hutan. Disamping tidak kehujanan, juga kecil kemungkinannya bertemu dengan binatang buas maupun yang lain. Yang kami sangat senang pada waktu itu belum ada yang naik ke menara, sehingga kami hanya bedua saja di menara pengawas itu.

"Gimana indah kan? aku mulai membuka pembicaraan.
"Iya, sungguh indah, menakjubkan sekali pemandangan alam dari sini ya Om sahutnya.
"Iya, sungguh indah terlebih ada kamu disini, hal Ini mengingatkan aku waktu pacaran dulu, di sini di tempat ini juga aku melakukan kissing, necking, dan etting untuk pertama kali sambungku pula.
"Hayo Om mulai nakal ya, kalu sekarang ada aku apa Om mau melakukan hal yang sama? Dia bertanya.
"Siapa takut! sahutku.

Aku segera memegang kedua tangannya, lalu mendekapnya, selanjutnya kesentuh dengan jari bibirnya yang mungil.

Aku ingin mengulangnya ? Mau kan kamu? bisikku di telinganya.
Rania pun menganggukkan kepalanya.

Aku segera mengecup keningnya, kemudian mencium bibirnya, serta sekitar leher. Cukup lama kami berciuman. Kuremasremas kedua payudaranya yang mulai menegang. Selanjutnya kutanggalkan jaketnya, terlihatlah pemandangan yang indah karena Wiwik ternyata hanya memakai kaos singlet, sehingga kedua bukitnya sedikit mulai, kuning langsat, bersih, sangat menggairahkan.

"Dingin ran ? tanyaku.
"Ya dingin, mana ada tempat yang panas di daerah pegunungan kayak gini katanya ketus.
"Oke, tempat ini akan segera kubuat menjadi lebih panas kataku lagi.

Dia pun tak berkata lagi. Mulutku segera kuarahkan ke belahan dadanya. Kucium, kukecup, dan kucupang hingga nampak merah dibeberapa tempat sekitar payudaranya.

"Berapa umurmu, ran ? aku coba bertanya.
"Ngapain tanya umur segala? Dia balik bertanya.

Ketika pacaran dulu, cupangku di sekitar payudara dan pusar sebanyak umurnya sahutku.

"Tebak, ayo berapa, kalau benar nanti selain boleh menyupang sejumlah umurku juga akan kuberi bonus! perintahnya.
"Bonusnya apa?

Tebak dulu dong!

Aku sebenarnya tahu umurnya, karena waktu mendaftar kulihat biodatanya. Umurnya 25 tahun, belum kawin. Mungkin dia sengaja bertanya atau memang tidak memperhatikan ketika pendaftaran ulang kulihat biodatanya. Aku justru bertanyatanya dalam hati. Ah, persetan dengan itu.

"Dua puluh lima! jawabku mantap.
"Kok Om tahu, hayo dari mana? Kalau ketahuan curang, nanti akan kutuntut!

Lho katanya suruh menebak, ya aku tebak saja, betulkan jawabanku, mana bonusnya?

"Bonusnya terserah Om, pilih mana bagian tubuhku!

"Oke, aku minta ini, tapi nanti malam jawabku sambil memegang selangkangannya.
"Nanti malam Om? tanya Wiwik bengong.
"Terus gimana, nanti sore kan sudah selesai acaranya dan rombongan bus akan pulang?

Begini aja, kamu telpon doi, malam ini tidak pulang, karena menyelesaikan tugas merangkum hasilhasil Raker, dan jangan kuatir aku bawa mobil sendiri kok, besuk saya antar, oke! kataku.

Oke deh, sudah terlanjur kalah taruhan sama Om lanjutnya.

Perlahanlahan kupelorotkan kaos singletnya, kucopot kait BHnya. Kini Wiwik sudah tidak memakai pakaian atas. Pemandangan yang lebih indah kini terlihat nyata. Dua bukit kembar, kuning langsat, sangat menarik untuk segera kukecup dan kucupang sebagai tanda kemenanganku. Tak berlamalama aku memandangi kedua bukit itu, segera kuemutemut, kugigitgigit, kutariktarik putingnya dengan gigiku.

Oh.. Om.. jangan kuatkuat gigitnya, sakit, Ouh.. trus Om.. teruuss Om

Dia mulai merengekrengek. Kuremas, kukecup, kuemut dan terus kuemut bagai bayi yang kehausan dan menetek ibunya. Untuk beberapa lama kegiatan ini kulakukan. Selanjutnya aku berdiri, bersandar pada salah satu tiang penyangga dan dia pun jongkok di depanku terus melepas sabukku, melepas kancing celanaku, serta menarik ritsluitingnya, segera memelorotkan celanaku. Batang kemaluanku sudah berdiri menantang bagai tongkat komando. Dia pun tanpa banyak bicara segera mengocokngocok dan mengemutemut batang kontolku. Menjilatjilat mulai dari kedua buah pelir sampai pucuk batang Mengemut emut lagi dan lagi.

Oh.. , terus sayang teruuss.. aku meronta ronta geli keenakan.
Segera kujambak rambutnya dan kumajumundurkan kepalanya.

Oh.. terus teruuss.. aku akan keluar sayang..
Dan crot, crot, crot.., muncratlah spermaku dalam mulutnya lagi.
Enak Om? tanyanya.

Aku hanya mengangguk. Kali ini aku bercumbu di tengah hutan, di atas menara, didiringi rintik hujan yang sudah mulai mereda. Dari arah tenggara sesekali terdengar deru mobil. Hari semakin siang, hujan suah reda, beberapa pasang mudamudi mulai berdatangan di hutan wisata dan sekitar menara. Aku dan Rania segera membetulkan dan merapikan pakaian masingmasing dan segera turun kembali ke penginapan. Sepanjang perjalanan menuju penginapan Rania kugandeng, kadang kupeluk dengan mesra. Sampai di penginapan hampir semua peserta telah berkemaskemas bahkan ada yang sudah meninggalkan penginapan menuju rumah masingmasing.

Kulihat Rania berjalan menuju minimarket dekat penginapan. Aku boleh merasa gembira, karena akan dapat bonus dari Rania . Aku segera bergegas menuju kantor penginapan, menginformasikan kepada penjaga bahwa aku dan seorang peserta lagi pulangnya besok siang. Pemilik penginapan pun mengijinkan aku tetap bermalam di penginapannya sampai esok hari. Bahkan masih disediakan makan malam dan sarapan pagi.

Kulihat dia telah selesai telpon di luar namun tidak segera menuju penginapan, tetapi mampir ke toko di seberang jalan. Kiranya dia membeli beberapa makanan kecil dan beberapa botol minuman suplemen. Dia pun berjalan menuju tempat di lobby penginapan, setelah dekat kuminta dia untuk memindah barang barangnya ke kamarku.

Udara sore itu cukup dingin, aku tidak berani mandi, karena pemanas air di penginapan rusak. Aku hanya membasuh muka, tangan dan kaki saja. Wiwik pun demikian juga. Jam ditanganku menunjukkan pukul 19.00. Jatah makan malam yang biasanya di restoran kali ini kuminta pada petugas untuk diantar ke kamar saja, karena akan kumakan setelah berita TV jam 21.00, sebab sore ini aku telah makan bakso di seberang jalan.
Kini di kamarku hanya aku dan Rania .


"Ran, mana bonusnya? tanyaku membuka percakapan.
"Nih, ambil sendiri! perintahnya.

Aku segera memeluknya, menciumnya, dan mulai melepaskan pakaiannya satu persatu. Kini dia telah telanjang bulat. Kemaluannya kelihatan kayak apem, bulat, empuk. Payudaranya yang cukup besar, kenyal segera kuemutemut, kesedot sedot. Wiwik pun mulai mengerangerang. Kuhitung cupang yang ada disekitar payudaranya, ternyata baru 24.

"Sayang cupangannya baru 24, belum genap 25 lho kataku.
"Mau genepin atau tidak terserah Om katanya pula.
Nih. tak tambahi satu tempat lagi, biar genap 25 kataku.

Segera kecupannya kuarahan ke kemaluanya. Kukecup kecup kemaluan nya, kusedotsedot lubang kewanitaanya. Dia pun menjeritkerit dan tak lama kemudian mengalir lendir dari vaginanya. Dia telah orgasme. Selanjutnya kupermainkan lidahku dibibir vaginanya, menjilatjilat klitorisnya dan lidahku terus mengobokobok vaginanya.

Aku mengambil napas sebentar. Kutinggalkan dia yang telanjang bulat ditempat tidurku.

"Mau kemana Om? tanyanya.
"Mau minum dulu, kulihat tadi kamu beli minuman suplemen? aku balik bertanya.
"Oh, iya, tuh ambil di tas kresek hitam! perintahnyajangan lamalama lho Om, dingin nih katanya lagi.

Aku segera mengambil sebotol dan meminum habis. Aku mulai menanggalkan pakaianku. Kini aku dan dia telah samasama telanjang bulat. Segera kudekati Dia dari arah kepala kucium mulai keningnya, matanya, bibirnya, susunya, terus turun ke pusar dan akhirnya tepat di vaginanya kuobok obok lagi dengan lidahku. Dia pun segera menangkap batangku yang sudah tegang di atas mulutnya. Lidahku kumainkan di lubang kewanitaanya, dia pun mengerangerang namun kurang jelas katanya karena kini sudah tersumbat oleh batang batangku. Aku terus menjilatjilat bibir vaginanya, dan batangku pun dikemotkemot, disedotsedot.

Ouh .. Oh.. Terus , teruuss.. aku akan keluar..

Dan tumpahlah spermaku dalam mulutnya untuk kesekian kalinya dan semua cairannya ditelan habis.

Setelah istirahat dan minum suplemen, tak berapa lama aku segera berbalik dan melanjutkan mengambil bonus. Perlahanlahan kubuka pahanya yang putih mulus dengan selangkangan yang sangat menantang. Perlahanlahan kumasukkan batang batangku ke liang senggamanya. Sedikit demi sedikit masuklah kumasukkan batang kontolku dan akhir semua batang batangku masuk ke dalam memeknya. Kuangkat sedikit lalu kusodokkan lagi, terus dan terus. Kuremasremas susunya, kuremas semakin lama semakin cepat.

"Om, perih om, berhenti dulu Om rintihnya.

Namun aku tak mempedulikannya. Kuremasremas susunya, kuremas semakin lama semakin cepat.
Segera kugenjot lagi batangku dalam vaginanya, terus dan terus..

Ouh.. Ouh.. Omm.. Omm.. terus, teruss Om.. aku akan keluar lagi Om..

Ouh .. Oh.. aku juga akan keluar, kita barengbareng aja

Akhirnya aku dan Rania mncapai puncak bersamasama.
Malam itu kami bermain sepuaspuasnya, dengan berbagai gaya dan posisi. Kemudian kami tidur dengan satu selimut tebal masih dalam keadaan telanjang bulat sampai pagi, lupa makan malamnya. Setelah kami berdua mandi dan sarapan pagi, segera berkemas meninggalkan penginapan. Tak lupa kuberi tips pada petugas jaga pagi itu. Kemudian kami menuju mobil dan segera melesat kembali ke kota. Aku antar dulu Rania ke terminal bus. Sesampai di terminal bus, kami segera berpisah. Kujabattangannya dengan erat.

"Terimakasih ya ran atas bonusnya kataku.
"Terimakasih kembali, Om, sampai jumpa di lain kesempatan katanya sambil melambaikan tangannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4