Langsung ke konten utama

Pendekar Mesum

By : Kucing Rumah

Dahulu kala disebuah desa terpencil dikaki sebuah gunung tinggalah seorang pemuda berusia 16 tahun bernama Jaka. Perawakannya lebih besar dari anak anak seusianya, dikarenakan Jaka termasuk orang yang doyan makan dan terbilang rakus, sehingga badannya menjadi tinggi besar, berbeda dengan adik laki lakinya yang baru berusia 10 tahun yang bernama Japra. Tubuhnya kecil, kurus dan kerempeng seperti kekurangan makan mungkin ini disebabkan karena jatah makannya sering direbut paksa oleh Jaka.

Jika adiknya berani melawan maka Jaka tak segan segan menghajarnya hingga adiknya terluka atau minimal menangis. Yang lebih mengenaskan, kadangkala ia menghabiskan seluruh makanan dirumahnya sehingga ayah dan ibunya juga sering tak kebagian makanan.

Sifat buruk Jaka sudah menonjol sejak kecil yang suka sekali dengan kekerasan. Kala itu ia sering memalak anak lain yang lebih lemah darinya untuk sekedar merampas uang atau makanan mereka. Jaka kecil juga pemberani jika ada orang dewasa yang menegur atau memarahinya maka dia akan membalas dendam, diam diam Jaka mengintai orang tadi dan dari tempat tersembunyi ia akan melukai orang itu dengan ketapelnya hingga kepala orang tsb terluka parah.

Jaka adalah type orang yang pemalas dan mau enaknya sendiri tanpa mempedulikan orang lain namun yang paling parah dia termasuk orang yang mudah tersinggung dan pemarah serta sering melampiaskan kemarahannya pada orang lain. Semenjak beranjak remaja Jaka makin sering berbuat keonaran dikampungnya dan ia juga sering mengintip wanita yang sedang mandi disungai dan terkadang mencuri pakaian dalamnya.

Kedua orangtua Jaka bekerja di kebun dan mencari kayu bakar dihutan sementara Jaka setiap harinya hanya mabuk dan bermalas malasan bersama teman temannya disebuah saung ditengah sawah.

Desa tempat tinggal Jaka bernama lembah hitam hal ini dikarenakan banyak pemuda asal desa tsb yang sering menjadi pelaku kriminal di desa desa lain.

Letak desa lembah hitam sangat terpencil dan terisolasi sehingga sulit dijangkau karena dikelilingi oleh hutan belantara. Penduduk desa tsb sebagian besar bermoral rendah, sangat gemar berjudi, mabuk dan berkelahi satu sama lain. Desa itu sering terkena bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, belakangan ini desa itu terkena bencana kekeringan yang sangat parah menyebabkan banyak sumber air menyusut dan tanaman mati kekeringan. Kebun kebun warga desa menjadi rusak dan tak bisa dipanen hingga banyak warga yang kesulitan mendapatkan makanan. 


Semakin hari kelakuan adik Jaka mulai mirip kakaknya, ia berubah menjadi anak yang nakal dan gemar berkelahi dengan temannya dan parahnya lagi Jaka seolah memanas manasi adiknya dan memberi semangat agar adiknya terus berkelahi hingga terluka. Kedua orang tua Jaka seperti sudah tak sanggup lagi mendidik Jaka dan adiknya karena anak mereka begitu nakal dan selalu melawan perintah orang tuanya. Jaka dan adiknya semakin sering membuat onar dikampungnya dan membuat kepala desa menegur orang tua mereka.

Suatu sore Jaka sedang mabuk bersama temannya dan melihat seorang anak gadis tetangganya yang sedang lewat lalu mereka pun memperkosa gadis anak tetangga tsb. Kemudian si gadis menangis dan mengadu pada orang tuanya. Hal itu membuat seluruh warga desa sangat marah kemudian mereka berkumpul dan mencari Jaka untuk dihukum, karena merasa ketakutan Jaka pun melarikan diri dari rumahnya meninggalkan keluarganya.

Namun para penduduk yang terlanjur marah karena tak berhasil menemukan Jaka akhirnya merusak rumah Jaka dan membakarnya sementara kedua orang tuanya tak dapat berbuat apa apa melihat para penduduk yang emosi dan menghancurkan rumahnya.

Semenjak itu Jaka berkelana tanpa arah dan tujuan, ia keluar masuk hutan untuk bersembunyi dari amukan penduduk desa yang terus mencarinya, untuk bertahan hidup Jaka sering mencuri hewan ternak warga desa yang dikunjunginya dan terkadang ia hanya tinggal di dalam hutan dan mencari makan seadannya. Kehidupan liar sudah menjadi bagian hidupnya, badannya kian tak terurus dan rambut Jaka yang ikal itu semakin panjang.

Suatu ketika saat sedang berbaring didalam hutan, Jaka berpikir untuk mencari seorang guru guna mempelajari ilmu kesaktian, karena ia ingin sekali menjadi orang yang kuat dan ditakuti banyak orang. Maka pagi harinya Jaka memutuskan untuk keluar dari hutan dan segera berangkat seorang diri mewujudkan tekadnya menjadi pendekar hebat dan tak terkalahakan dan tentunya bisa berbuat sesuka hatinya. Setelah memakan kelinci hasil buruannya ia pun berjalan dengan penuh harapan menuju sebuah desa yang terkenal karena perguruan silatnya.

Setelah 2 hari berkelana menembus hutan belantara dan mengikuti jalan setapak akhirnya Jaka tiba disebuah warung kecil dipinggir hutan. Ia beristirahat dan membeli singkong rebus guna mengisi perutnya yang sudah kelaparan. Saat itu ia bertemu 2 orang laki laki yang juga sedang makan di warung kecil tsb, mereka pun terlibat perbincangan dan Jaka mendapat petunjuk dari kedua orang itu yaitu sebuah tempat dimana ia bisa belajar ilmu kesaktian.

Jaka pun melanjutkan perjalanannya menuju sebuah desa besar yang cukup padat penduduknya. Ia pun tiba disebuah pasar yang cukup ramai dan bertanya tanya pada para pedagang disana.

Jaka pun terus mencari dan akhirnya ia tiba disebuah pintu gerbang rumah dengan pekarangan yang sangat luas. Dibagian atas gerbang pagar rumah itu ada tulisan Perguruan silat Angin Puyuh, Jaka bersorak kegirangan lalu dengan penuh semangat ia segera masuk kedalam dan menemui salah satu pengurus disana.

Awalnya Jaka kaget karena ia harus membayar sejumlah uang untuk biaya ikut latihan ditempat itu. Jaka berterus terang bahwa dia sudah tak mempunyai uang lagi untuk membayar biaya pendaftaran. Tapi Jaka tak pernah putus asa, ia segera mencari akal dan berusaha merengek pada pengurus tsb agar diterima belajar ilmu beladiri disana. Setelah berpikir panjang akhirnya si pengurus bersedia menerima Jaka tinggal dan belajar di perguruan itu. Rupanya si pengurus tadi ingin memanfaatkan Jaka untuk dijadikan seorang pembantu yang bertugas membersihkan seluruh lingkungan perguruan termasuk memasak, mencuci baju dan mengambil air di sumur.

Jaka pun menyanggupinya walaupun dengan berat hati, karena pada dasarnya Jaka memang orang yang pemalas tentu saja ia amat menderita diberikan tugas sebanyak itu. Namun demi bisa mempelajari ilmu beladiri dengan gratis Jaka pun berusaha menyanggupinya.

6 bulan berlalu Jaka tinggal di perguruan silat tsb namun ia merasakan gurunya yang bernama Aki Supri hanya mengajarkan sedikit saja keahliannya. Jaka berpikir mungkin ini disebabkan karena ia tak membayar iuran maka gurunya menjadi begitu membedakanya dengan murid yang lain padahal setiap hari badannya terasa mau remuk karena harus menimba air dari sumur dan mengisi bak mandi untuk puluhan orang murid yang lain. Belum lagi ia harus membersihkan seluruh komplek perguruan yang begitu besar, memasak, mencuci dan pekerjaan lainnya seorang diri. Jaka merasa ini benar benar pemerasan namanya hingga ia merasa sakit hati terhadap perlakuan gurunya.

Walaupun bodoh namun Jaka terus berpikir, ia merasa ini semua tak seimbang dengan apa yang didapatnya, ia hanya mampu menguasai sedikit ilmu beladiri dari perguruan silat tsb. Suatu ketika Jaka nekat mengendap endap masuk ke sebuah runagan terlarang di komplek perguruan tsb tujuannya adalah mencuri kitab ilmu jurus pukulan angin yang menjadi jurus andalan perguruan itu. Ia memang merasa yakin kitab jurus itu ditaruh diruangan tsb karena gurunya sering berlatih dan membaca kitab disana.

Malam itu ketika semua sudah tertidur lelap, Jaka baru saja selesai menyapu halaman depan ruangan penyimpanan kitab tersebut. Ia menoleh ke kanan dan kiri seperti maling mencoba mengawasi keadaan sekitar untuk memastikan tak ada orang yang melihatnya saat ia menyusup kedalam ruangan itu.

Dengan berjalan perlahan lahan dan jantung yang berdebar debar, Jaka mendorong pintu kayu ruangan tersebut yang memang tidak terkunci lalu segera masuk kedalamnya.

Didalam ruangan itu Jaka mulai mencari cari kitab kuno tsb, namun didalam ruangan itu ada ratusan jenis buku persilatan yang membuat Jaka kebingungan untuk menemukannya. Jaka tak menyerah dan ia terus mencari buku jurus pukulan angin yang sangat terkenal itu. Hampir satu jam mencari namun ia tak menemukannya, Jaka hampir putus asa, tiba tiba tatapannya tertuju pada sebuah meja kecil di sudut ruangan dan ternayata dugaannya benar, dibawah meja kayu tsb ada sebuah laci rahasia dan ia berhasil membukanya dengan paksa.

“Ini dia buku yang gua cari cari selama ini. kata Jaka kegirangan.

Jaka sangat senang karena ia berhasil menemukan buku yang dicarinya. Ia pun segera lari meninggalkan tempat itu dan bergegas kekamarnya membereskan semua pakaiannya dan segera kabur meninggalkan perguruan tsb, sebelum pergi Jaka juga sempat mencuri tas dan uang milik anggota perguruan yang saat itu sedang tertidur.

“Heheh menang banyak gua kali ini. Batin Jaka kegirangan.

Malam itu Jaka terus berlari mencari tempat yang aman dan sunyi di hutan guna mempelajari jurus pukulan angin tsb. Jaka memang type orang yang berbakat dalam ilmu beladiri karena sejak kecil ia memang hobi berkelahi dengan temannya. Namun sayangnya Jaka termasuk orang yang bodoh hingga ia sedikit kesulitan mempelajari teori yang ada di dalam kitab terkenal tsb.

Berbulan bulan di dalam hutan mempelajari kitab jurus pukulan angin namun Jaka hanya mampu mengusai sedikit saja jurus tersebut. Ia berpikir percuma saja memiliki kitab tsb, jika ia tak mampu memukan rahasia yang terkandung didalamanya. Jaka berharap ada orang yang membantunya mengajari jurus tsb, tapi dimana ia bisa menemukan orang yang bisa mengungkap rahasia jurus pukulan angin tsb.

Selama berbulan bulan Jaka berlatih dan bersembunyi di hutan guna menghindari kejaran gurunya, ia mencoba bertahan hidup dengan makan dan minum seadanya di dalam hutan. Penampilan fisik Jaka makin tak terurus ia hanya sibuk berlatih dan berlatih guna menguasai jurus terkenal tsb hingga kini rambutnya menjadi panjang dan gondrong maka dari itu ia kini dikenal dengan sebutan Jaka gondrong.

Suatu ketika saat Jaka berjalan di dalam hutan dan hendak menuju ke sungai mencari ikan, ia melihat seorang gadis muda berbaju biru cerah dan rok panjang berwarna putih yang sedang mandi dan mengambil air di sungai yang airnya jernih tsb untuk dibawa ke rumahnya. Saat ini memang sedang musim kemarau panjang hingga sumur rumah warga banyak yang mengering hingga gadis itu mencari air disungai.

“Wuihh.. boleh juga nih cewek. Kayaknya dia lagi sendirian. Apa gua kerjaian aja ya !! Pikir Jaka.

Diam diam Jaka mengamati gadis muda tsb dari balik pepohonan yang banyak terdapat di pinggiran sungai. Bagai seekor serigal yang sedang mengintai mangsanya Kemudian Jaka berjalan perlahan sambil terus mencari tempat yang tepat untuk bisa mengamati gadis tsb.

Dari tempat itu Jaka mengamati si gadis muda dan ia semakin tergiur dengan kecantikan gadis tsb. Berbulan bulan berada didalam hutan Jaka jarang sekali melihat wanita, sekalipun ada itu hanya nenek tua yang sedang mencari kayu dihutan atau sekedar mengambil air disungai.

Sehingga kali ini nafsu birahi Jaka seperti terpancing dan mulai meluap luap. Kesempatan langka ini tak mungkin di sia siakannya dan Jaka mulai membayangkan betapa nikmatnya tubuh gadis muda berparas oriental tsb apabila disetubuhi olehnya, batang kemaluan Jaka pun langsung meresponnya dengan mengeras dan berdiri tegang membuat celananya penuh sesak.

Jaka mengamati sekelilingnya sepertinya suasana benar benar sepi dan mendukung untuk melaksanakan aksi bejadnya memperkosa gadis tsb. Ia yakin tak ada orang lain di sekitar tempat itu yang akan menolong si gadis dari sergapannya. Bagaikan seekor srigala buas yang sedang mengintai mangsanya lalu Laki laki gondrong tsb berjalan mengendap endap menuju pinggiran sungai tempat dimana si gadis mencuci bajunya.

Jaka langsung mendekap tubuh gadis itu dari arah belakang dan membekap mulutnya membuat si gadis muda terkejut dan berteriak lalu berusaha meronta dan melawan namun tenaga Jaka sangat kuat hingga membuatnya menjadi tak berkutik dalam dekapan Jaka. 

Hmpm.. gadis cantik itu terus meronta namun hal itu malah membuat Jaka semakin bernafsu saja.

"Udah diem lu !! Disini ga bakalan ada orang yang nolongin lu !! 

Sambil mendekap lalu salah satu tangannya meremasi buah dada gadis itu dengan kasar yang masih tertutup pakaianya. Tangannya yang lain tak mau ketinggalan, menyingkap rok panjangnya dan meraba raba bagian selangkangan gadis itu hingga membuat gadis berambut panjang itu ketakukan. 

Argh... Ia meronta sekuat tenaganya bahkan sempat menggigit tangan jaka yang sedang membekap mulutnya namun hal itu tentu saja tak berarti apa apa bagi seorang pemuda tangguh sepertinya.

"Lu itu kagak bisa dibilangin ya !! 

Jaka segera mencabut goloknya yang terselip dipinggangnya dan mengarahkan ke leher gadis tsb. Ia mengancam agar si gadis mau menuruti kemauan bejadnya.

“Diem lu !! Jangan coba teriak atau gue gorok leher lu pakai golok ini ! bentak Jaka

“Ampun.. abang mau apa? Saya gak bawa uang bang. Jangan sakiti saya. pinta gadis tsb dengan wajah memelas

“Tenang aja cantik, Lu akan baik baik aja selagi nurut sama perintah gua. kata Jaka

“Iya… bang, terus abang mau apa? Saya ga bawa apa apa bang. Cuma bawa baju cucian ini. kata gadis itu dengan ketakutan.

"Gua kagak perlu yang lain. Tapi Cuma butuh tubuh lo aja hehe.. hmm wangi bener badan lo sayang.. ujar Jaka sambil menciumi tengkuk gadis cantik tsb.

“Jangan bang.. jangan perkosa saya.. saya masih gadis ujarnya ketakutan.

“Wah kebetulan donk. Gua paling senang ama anak gadis putih dan sipit kayak lo hehe.. ujar Jaka sambil menciumi rambutnya yang indah.

“Ingat ya jangan coba coba lari atau melawan kalau masih pengen hidup. ujarnya

Kini jaka melepaskan dekapannya lalu membalikan tubuh gadis itu kearahnya. Jaka terdiam dan menatap wajah cantik gadis tsb kemudian memandangi tubuhnya dari atas hingga ke bawah seolah olah sedang mengagumi sesuatu. Tatapan mesum Jaka membuat si gadis merinding dan mulai menyadari apa yang diinginkan oleh Jaka.

“Hari ini gua lagi beruntung, gadis ini masih muda dan cantik pula, gumam Jaka dalam hatinya

"Hehe.. siapa namamu cantik ? Tanya Jaka sambil terus memandangi wajah gadis tsb

“Ampun bang.. nama saya Sui Ling. jawabnya

“Wow nama yang superrr sekaliii. Sesuai dengan orangnya yang cantik. puji Jaka

“Gua kasih tau lu ya.. gua udah berbulan bulan tinggal dihutan ini dan udah lama banget tidak merasakan nikmatnya tubuh wanita. Jadi kali ini lo harus melayani dan memuaskan nafsu gua. kata Jaka sambil menyergap tubuh gadis tsb.

Gadis itu terus meronta ronta sekuat tenaga mencoba mempertahankan kehormatannya yang akan segera direnggut paksa oleh Jaka. Ia berkali kali menendang dan memukul Jaka dan Jaka hanya terkekeh melihatnya, sepertinya rontaan gadis muda tsb membuat Jaka malah makin beringas dan bernafsu untuk segera memperkosa si gadis.

Jaka terlalu meremehkan perlawanan gadis berkulit putih mulus tsb sehingga gadis itu berhasil lepas dari dekapannya dan mencoba berlari menjauh dari Jaka namun dengan sigap Jaka mengejarnya dan tangan Jaka berhasil menarik baju atasannya hingga baju tsb terkoyak cukup lebar. 

Melihat punggung Sui Ling yang begitu mulus membuat Jaka terbelalak kagum, Kemudian Jaka kembali menyeret Sui Ling ke dekat pinggiran sungai lalu tubuh Sui Ling didorong dengan kasar hingga jatuh telungkup diatas tanah.

Dipinggir sungai itu Jaka segera menindih tubuh gadis itu dari arah belakang, tangan Jaka yang kekar segera melucuti dan merobek kain gaun panjang bawahan berwarna putih yang dipakai Sui Ling. Jaka tak mau membuang waktu lagi ia mengangkat sedikit pinggul Sui Ling yang masih telungkup diatas tanah, lalu dengan segera mengarahkan batang kemaluannya yang sudah menegang hebat menuju sasaranya. Tak perlu waktu lama, batang kemaluan Jaka langsung melesak masuk dan menembus liang kewanitaan Sui Ling yang begitu sempit dan masih perawan.

"Aah.. enak banget mem-k lu moy !!

Dari arah belakang Jaka menggenjot tubuh Sui Ling yang masih menungging tsb, Plak Plak Plak Plak Plak…

Jaka benar benar tak bisa lagi mengendalikan dirinya, hasrat birahinya begitu menggebu gebu karena dihadapannya ada seorang gadis muda yang begitu cantik siap untuk digagahi sepuasanya.Gadis berambut panjang nan indah itu kembali meronta dan menjerit karena menahan sakit yang diakibatkan oleh sodokan penis Jaka yang besar dan panjang.

“Akhh.. akh.. uhh.. enak banget tubuh lu !! Jaka meracau sambil terus menggenjot penisnya sementara kedua tanganya sibuk meremas payudara Sui Ling.

Kemudian Jaka berhenti sejenak untuk mengganti posisi, ia mendorong tubuh gadis tsb mendekati sebuah batanh pohon lalu memposisikan Sui Ling untuk berdiri didekat pohon dengan badan sedikit membungkuk sementara kedua tangan Sui Ling berpegangan pada batang pohon besar dipinggir sungai itu. Dari arah belakang tubuh gadis cantik itu, Jaka dengan tidak sabar segera mengambil posisi berdiri tepat dibelakang pantat gadis itu dan kembali mengarahkan penisnya pada liang kewanitaan Sui Ling.

Plak Plak Plak Plak Plak… sambil berdiri Jaka kembali menggenjot tubuh gadis berwajah oriental itu dengan sangat kuat hingga membuat tubuh Sui Ling berguncang guncang karena hentakan bertubi tubi dari arah belakang. Kedua tangan Jaka yang kekar memegang erat pinggang gadis tsb agar tetap bertahan pada posisinya ketika sedang digenjot olehnya.

Tubuh Sui Ling yang mulai lemas dan kehabisan tenaga berguncang hebat dan terhentak hentak. Sui Ling membeliak menahan sakit dan meringis yang disebabakan karena genjotan penis Jaka yang begitu kasar dan brutal. untung saja Kedua tangan Sui Ling berpegangan pada dahan pohon besar itu jika tidak, mungkin tubuhnya sudah roboh ke bawah karna sodokan brutal Jaka. 

Sambil terus menggenjot tubuh gadis berwajah cantik itu, Tangan kanan Jaka kini beralih pada paha bagian kanan Sui Ling, lalu diangkatnya paha gadis itu hingga sejajar pinggangnya hingga membuat tubuh Sui Ling sedikit miring kesamping. Jaka melanjutkan genjotannya, kali ini ia tak mau terburu buru, gadis itu digenjotnya secara perlahan hingga jak bisa benar benar menikmati gesekan penisnya pada liang kewanitaan Sui Ling yang masih sempit tsb.

Tiba tiba terbersit dalam pikiran Jaka untuk mencoba menyetubuhi Sui Ling dengan posisi yang berbeda, kali ini ia membawa Sui Ling kembali ke tengah sungai yang aliran airnya deras namun dangkal dan jernih tsb.

Dalam keadaan tak memakai sehelai kain pun, Sui Ling yang sudah lemas dan pasrah dibaringkan diatas sebuah batu besar disungai tsb, Jaka membuka paha gadis itu lebar lebar seraya kembali mengarahkan penisya ke liang kemaluan Sui Ling.

Melihat posisi Sui Ling yang telentang diatas batu besar tsb, birahi Jaka kembali menggelora, sambil berdiri ia kembali menyetubhi gadis tsb Plak Plak Plak Plak Plak.. Jaka benar benar menggenjot gadis itu dengan sangat cepat tanpa ampun membuat Sui Ling kembali merasakan saikt di liang kewanitaannya, melihat Sui Ling kesakitan hal itu malah membuat Jaka makin bernafsu saja, ia semakin mempercepat sodokan penisnya dan akhirnya Jaka pun tak bisa lagi menahan lagi, kali ini spermannya tumpah ruah dalam liang kemaluan Sui Ling dan sedikit mengalir keluar membasahi paha gadis tsb.

Setelah beristirahat sejenak lalu Jaka membersihkan dirinya di air sungai yang jernih tsb sesekali ia memandangi tubuh Sui Ling yang begitu molek masih terbaring lemas diatas batu besar sungai tsb. Birahi Jaka pun kembali terpancing dan ia kembali mendekati Sui Ling yang masih terbaring diatas batu besar itu. Sambil berdiri Jaka kembali menyodokan batang kemaluaanya ke dalam kemaluan gadis tsb. Kedua tangannya merangkul punggung Sui Ling lalu menarik dan mendekapnya hingga merapat ke badan Jaka baru kemudian diangkat. Karena takut jatuh saat digendong oleh Jaka maka Sui Ling pun melingkarkan kedua tangannya ke leher Jaka untuk berpegangan.

Dalam keadaan berdiri sambil menggendong tubuh Sui Ling selanjutnya Jaka mulai memompa kemaluan gadis tsb hingga tubuh Sui Ling tersentak ke atas dan kebawah seperti naik turun dalam dekapan Jaka. Plak Plak Plak Plak Plak… Jaka semakin mempercepat genjotannya dan tanpa sadar Sui Ling pun mulai mendesah sepertinya ia mulai menikmati permainan seks tsb.

“Tuh kan apa gua bilang, akhirnya lu keenakan juga kan ? kata Jaka sambil terus menggenjot gadis berambut panjang nan indah tsb. 

“tubuh lu benar benar nikmat neng, kata Jaka berbisiki pelan di telinga Sui Ling.

Jaka menatap wajah Sui Ling yang begitu manis lalu ia segera melumat bibir gadis tsb dengan buas. hmph.. mhmm.. Sui Ling seperti gelagapan karena Jaka terus menerus melumat bibir gadis tsb tanpa henti seolah oleh Jaka seperti tak rela melepaskan pagutan bibirnya pada mulut gadis tsb.

“sekarang kita pindah tempat aja neng. kata Jaka 

Sambil menggendong tubuh Sui Ling lalu Jaka berjalan menuju ke bawah air terjun yang mengalir cukup deras tsb. Tepat dibawah air terjun itu kemudian Jaka kembali menggenjot tubuh Sui Ling dengan ganas.. Plak Plak Plak Plak Plak.. air terjun yang airnya cukup dingin dan segar tsb membuat birahi Jaka semakin menggelora. Jaka semakin cepat menggenjot Sui Ling dan membuat tubuh Sui Ling terlonjak lonjak dengan hebat. 


Jaka segera menciumi dan sesekali menggigit leher gadis tsb sementara kepala Sui Ling mendongak keatas seperti sedang menikmati rangsangan hebat yang diberikan Jaka di lehernya. Kepala Sui ling yang mendengak sedikit kebelakang membuat rambut panjangnya yang hitam dan tebal terjuntai kebawah bergoyang kesana kemari seirama dengan genjotan Jaka. Kedua tangan gadis bertubuh mulus tsb mencengkeram semakin erat pada bagian belakang tengkuk Jaka menandakan gadis itu sedang terbakar gairah hebat akibat persetubuhan itu.

Tenaga dan stamina Jaka memang tak perlu diragukan lagi. Menyetubuhi seorang wanita dengan cara menggendongnya tentu bukan hal mudah dan memerlukan tenaga yang besar namun Jaka tak mengalami kesulitan sama sekali. Tak lama kemudian Sui Ling pun melenguh kencang, badannya seperti bergetar dan ototnya mengejang hebat rupanya Sui Ling telah mencapai orgasme dan tubuhnya melejang lejang dalam gendongan Jaka.

Melihat itu Jaka mempercepat genjotannya dan tubuh Sui Ling semakin berguncang hebat, rambut panajngnya yang terurai mengibas kesana kemari dan pegangan tangan Sui Ling pada tengkuk Jaka semakin melemah dan akhirnya terlepas. Tubuh Sui Ling lunglai dan jatuh begitu saja kearah belakang karena ia tak lagi dapat berpegangan, untung saja kedua tangan Jaka segera menahan punggung gadis tsb hingga tak jatuh ke bawah.

Kini tubuh Sui Ling condong ke belakang dan kepalanya mendongak, lalu Jaka kembali menggenjot gadis itu dengan sisa sisa tenaganya, genjotannya begitu cepat dan kuat hingga akhirnya spermanya tumpah ruah dalam kemaluan gadis yang masih digendongnya itu.

Senyum puas terlihat diwajah Jaka saat ia telah berhasil menaklukan gadis tsb untuk kesekian kalinya. Kemudian Jaka memapah tubuh Sui Ling ke pinggiran sungai dan membiarkannya tergeletak diatas tanah. Setelah beristirahat Jaka segera memakai kembali pakaiannya dan pergi meninggalkan Sui Ling begitu saja seolah tak terjadi apa apa, sementar Sui Ling yang tergolek lemas hanya bisa menangis terisak meretapi nasib malangnya hari itu. Setelah kejadian pemerkosaan itu Jaka merasa kuatir para penduduk desa setempat akan mencarinya dan menghajarnya habis habisan. Keesokan harinya Jaka berjalan pergi meniggalkan hutan tsb dan mencari sebuah tempat baru guna memperdalam ilmu silatnya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4