Langsung ke konten utama

Aku Jadi Boneka Seks Ayahku 4


Pagi itu aku bangun lebih awal dari biasanya karena ingin berangkat lebih cepat kesekolah. Pasalnya hari ini akan ada ujian disekolah dan aku tidak boleh sampai terlambat. Namun tubuhku berkata lain. Badanku terasa agak lelah dan masih sedikit mengantuk.Mungkin hal ini disebabkan karena semalam ayahku telah menyetubuhiku hingga berkali-kali dan begitu menguras staminaku.

Kulihat kain sprei tempat tidurku sangat berantakan akibat pergumulan panas kami semalam maka kesempatkan untuk membereskannya terlebih dahulu.


Setelah mencuci muka dikamar mandi lalu aku bergegas pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi untukku dan ayahku. Seperti biasanya aku menyiapkan beberapa buah roti panggang kesukaan ayahku dan mengoleskan selai strawberry didalamnya agar terasa lebih lezat. 

Tak hanya itu aku juga menyiapkan sekotak susu cari dalam kemasan berukuran besar diatas meja sebagai pelengkap makan pagi.

Saat itu aku masih mengenakan baju tidur model babydoll berwarna pink yang cukup seksi dengan dua tali kecil melintang diantara kedua pundakku. Baju itu cukup terbuka dibagian atasnya hingga dada dan punggungku yang mulus terlihat jelas.

Aku memang senang memakai baju tidur seperti itu karena membuatku terlihat begitu seksi dan menggoda. Selain itu ayahku juga sering membelikanku berbagai macam baju tidur dan lingerie seksi untuk kupakai saat sedang dirumah.

Menurut ayahku ia dapat melupakan sedikit stress tentang pekerjaanya diluar sana jika sedang berada dirumah dan melihatku dengan pakaian yang menggairahkan..

Saat dirumah kami memang sering bercinta seperti layaknya pasangan pengantin baru yang selalu haus dalam hal kenikmatan. Herannya Kami amat menikmatinya dan tak pernah bosan untuk terus mengulanginya walaupun itu sangat melelahkan dan menguras tenaga.

Selain itu ayahku pun sering mengajakku menonton berbagai film dewasa agar dapat menambah pengetahuan tentang gaya dalam bercinta.

Herannya aku tak pernah menolak setiap ide dan fantasi liarnya hingga aku selalu menuruti kemauannya.

Ketika aku sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi didapur tiba tiba ayahku datang dan mendekap tubuhku dari belakang. 
"Kamu lagi sibuk ya sayang.. Mau papa bantuin gak.. Ujar ayahku. 
"gak perlu pa.. Sebentar lagi juga selesai koq..  Jawabku. 
"kamu keliatan cantik sekali pagi ini sayang. Ucap ayahku sambil menyibak rambut panjangku dari belakang.  
"ahh papa koq jadi genit kayak gini sih. Pagi pagi udah godaain aku. Sahutku
"salah sendiri kenapa wajahmu imut banget kayak boneka kan papa jadi gemes sama kamu hehe.. Ujar papaku sambil mencium pipiku. 

Sambil mendekap erat tubuhku lalu ia menciumi bagian samping leherku dan terus turun hingga kebagian pundak.

Aroma tubuhku yang harum berhasil membakar birahinya dipagi hari yang cerah itu. Aku mencoba menikmati setiap cumbuannya dengan memejamkan kedua mataku.

Aahhh.. Sshhh.. Paa... Desahku pelan sambil mendengakkan sedikit kepalaku keatas.

Salah satu tangannya meremasi buah dadaku dari arah belakang. Sementara tangannya yang lain meremasi pantatku.
Ia menggigit lembut samping leherku dengan gemasnya hingga membuatku meringis kecil.
Tangan kekarnya menelusup masuk kedalam baju tidurku dan semakin kuat meremasi buah dadaku.

Kudengar deru nafasnya semakin memburu dan terasa berat saja. Hingga kupastikan pagi ini ia akan kembali menyetubuhiku. Kini ia membalikan posisi tubuhku hingga kami saling berhadapan.

Sejenak kami berpandangan dan saling mengagumi satu sama lain. Ayahku mengagumi kecantikan wajahku yang begitu imut dan menggemaskan sedangkan aku mengagumi sikap dewasa ayahku yang selau memperhatikanku.

Kemudian ayahku berusaha mencium bibirku dengan lembut. Aku langsung membalasnya seperti biasa dan kami pun saling berpagutan.
Lidah kami saling berkaitan guna memberikan sensasi yang lebih nikmat selama berciuman.

Tak hanya itu ayahku juga menyedot mulutku hingga kami saling bertukar air liur satu sama lainnya.
Ayahku tahu benar kalau aku sangat suka berciuman dengannya hingga kami dapat bertahab cukup lama jika sedang melakukannya.

Rasa nikmat ketika berciuman itu membuatku seolah tak mau melepaskan pagutan bibirku padanya. Sepertinya aku tak rela kehilangan sensasi nikmat saat berciuman dengan ayahku.

Beberapa saat kemudian kami berhenti berciuman lalu ayahku melepaskan baju tidur babydoll yang kukenakan. Karena aku tak memakai pakaian dalam saat tidur maka tubuhku langsung terlihat polos saat itu.

Ayahku memandangi tubuh mulusku tanpa berkedip seolah takjub dengan keindahannya. Walaupun ia sudah sering melihat dalam kondis tanpa busana namun ia merasa tak pernah jenuh memandangi tubuh mulusku.

"Sekarang kamu naik keatas meja lus. Ujar ayahku.

Aku tak tahu apa yang dipikirkan ayahku saat itu tapi aku berusaha menurutinya dengan naik keatas meja makan kayu berbentuk persegi yang cukup lebar itu.
Sekarang tubuhku telentang dimeja dalan keadaan tanpa busana. Kemudian ayahku mengambil sebungkus selai strawberry berukuran besar yang ada disamping meja.

Perlahan ia menuang selain strawberry itu diatas tubuhku lalu dengan santai meratakan dengan telapak tangannya.

Bagian depan tubuhku kini berlumuran selai strawberry tsb bahkan hingga kebagian ujung kakiku.
Ayahku bergerak keujung meja dan memperhatikan sepasang kakiku yang indah.

Tanpa kuduga ia langsung melahap ujung jemari kakiku dan mengulumnya dengan penuh nafsu.

Perlahan namun pasti setiap jengkal tubuhku mulai dijilati olehnya hingga selai strawberry itu bersih dari tubuhku.

Ouh... Aku mendesah pelan sambil berusaha menikmati perlakuan aneh ayahku pada diriku.

Ide ayahku yang melumuri tubuhku dengan selai itu cukup cemerlang hingga berhasil membangkitkan gairah terpendam dalan dirku dipagi hari yang dingin itu.

"Gimana lus. Kamu suka kan.. Diperlakukan begini sama papa.. Ujarnya

"Iyah pa.. Lusi suka banget kayak gini.
"Ayo diterusin pa... Aahhh... Emhhh.. 

Ayahku melanjutkan aksinya menjilati tubuhku dengan lidahnya. Permainan ini terasa begitu mendebarkan bagiku dan membuatku semakin bergairah.

Setelah tubuhku bersih dijilati olehnya kinj giliran ayahku yang naik keatas meja. Ia mengangkangi wajahku dan menyuruhku untuk mengulum batangnya.

Pagi itu batang milik ayahku terlihat besar sekali mungkin karena terbawa nafsu dalam permainan yang dibuatnya tadi.
Kubiarkan batangnya memasuki mulutku dan aku sudah tahu apa yang harus kulakukan untuk memuaskannya.

Tak seperti biasanya kali ini ayahku nampak bernafsu sekali. Ia menghentak hentakan pinggulnya dengan sangat cepat guna menggenjot mulutku.

Hmmpp.. Aku hanya bisa menggumam ketika batang itu mengaduk aduk mulutku dengab sangat brutal.

Sudah lama aku tak melihat ayahku sebrutal ini ketika sedang menyetubuhiku. Sepertinya kali ini birahinya sedang memuncak dan tak tertahankan lagi.
Rambutku dijambak olehnya dan kepalaku didorongnya maju mundur mengikuti irama genjotan pinggulnya yang sangat bertenaga.

Sebelum menyudahi permainan oral seks yang ganas itu ia sengaja menghentakkan pinggulnya dengan kuat hingga hampir seluruh batangnya amblas dalam rongga mulutku yang sempit. Tak hanya itu ia juga menekan dan menahan bagian belakang kepalaku hingga wajahku terbenam dalam selangkangannya. Ia membiarkan hal itu selama beberapa saat hingga aku hampir kehabisan nafas. Karena tak tahan maka aku mulai menghentak hentakan kedua kakiku sambil berusaha mendorong tubuh ayahku yang sedang mengangkangiku.

Wajah ayahku masih dipenuhi dengan nafsu dan tatapannya semakin garang hingga membuatku sedikit ketakutan.

Dengan nafsu yang meledak ledak lalu ia menelungkupkan tubuhku diatas meja kayu tsb. Pinggangku ditariknya agak keatas hingga menungging sementara kepalaku masih bertumpu dimeja.

Kurasakan batangnya mulai membelah liang kemaluanku dan terus merangsek masuk.

"Ahhh... Sshh... ouch.. Pelan pelan pa... Ujarku

Ayahku tak peduli dan ia terus menggenjot tubuhku diatas meja dengan sangat brutal. Aku merintih rintih menahan rasa nikmat yang melanda seluruh tubuhku.

Persetubuhan diatas meja tsb terasa begitu mendebarkan bagi kami berdua. Ayahku terus menggenjot dari arah belakang dengan posisi tubuhnya yang seperti sedang berlutut diatas meja.

Plak plak plak.. Plak... Sodokan batangnya terasa begitu kuat dan bertenaga hingga membuatku merasa nikmat sekali.

"Aahhh... Terus paaa.. Ouh... Lebih cepat lagi ssshh... Emnhh... Ujarku sambil mencengkeram kuat pinggiran meja makan tsb.

Ayahku kini mengambil posisi setengah berdiri di belakangku sambil terus menggenjot tubuhku tanpa ampun.

Aahhh... Paa... Aku gak tahan lagi.. Sshh...

Beberapa saat kemudian tubuhku melejang lejang tanpa terkendali dan seluruh otot ditubuhku seperti menegang hebat sekali. Aku tahu aku akan segera mencapai puncak kenikmatan saat itu dan akhirnya cairan cintaku meluber keluar membanjiri liang kewanitaanku yang masih tertancap penis ayahku. 


Ayahku tak peduli dan terus menggenjot tubuhku sekuat tenaganya.

Plak plak.. Plak... Plak.. Ouhhh mem*kmu enak sekali sayang. Papa suka ngentotin kamu kayak gini ouch... Emhhh.. 
"Iyah pa...  Lusi juga suka papa jadi liar kayak gini.. 

Akhirnya ayahku tak tahan lagi dan ia pun memutuskan untuk menuntaskan permaian diatas meja tsb. Pinggulnya bergerak cepat sekali dan akhirnya ia sampai juga pada tujuannya. 
"Ahhhh.. Lusi papa udah gak tahan lagi.. Shh...  Ouchh.. Papa keluarin didalam aja ya.. Enggh.... 

Crort. Crott.. Crott. Berkali kali spermanya menyembur keluar hingga terasa begitu hangat dikemaluanku.

Tubuh ayahku ambruk menindih tubuhku diatas meja kayu diruang makan tsb dan keringat kami berdua pun saling berpadu satu sama lain.

Sarapan seks dipagi hari itu sungguh nikmat sekali. Kami berdua merasa puas sekali dengan permainan yang tak biasa itu. Setelah memulihkan tenaga lalu kami pun membersihkan tubuh dikamar mandi dan dilanjutkan dengan mandi bersama dibawah pancuran air shower kamar mandi yang segar tsb.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4